21. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa a. Program...
Transcript of 21. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa a. Program...
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
290
21. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Desa, dengan
kegiatan Fasilitasi Permodalan Bagi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah di Pedesaan.
2) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
a) Monitoring dan Evaluasi Kelompok Masyarakat.
b) Fasilitasi dan Koordinasi Usulan Kelompok Masyarakat.
c) Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Pedesaan.
3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Desa
a) Penyampaian, Pembinaan, dan Monitoring Dana Penyeimbang
Desa dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB).
b) Pemberdayaan Kelembagaan Desa
c) Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan
d) Fasilitasi Bantuan Aspal
e) Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Swadaya Masyarakat
f) Fasilitasi Bantuan Stimulan Pembangunan Desa
g) Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Fisik
h) Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Sosial
i) Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Ekonomi
j) Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Budaya
k) Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Lingkungan
Hidup (LH)
4) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa
a) Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa Dalam Bidang
Pengelolaan Keuangan Desa
b) Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa Dalam Bidang
Manajemen Pemerintahan Desa
c) Pembinaan dan Pengawasan terhadap Kepala Desa dan
Perangkat Desa
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
291
5) Program Pengembangan Ekonomi Pedesaan, dengan kegiatan
Fasilitasi Permodalan Bagi Kelompok Tani
6) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Daerah, dengan kegiatan Stimulan Kelompok Berprestasi Pertanian
dan Kehutanan
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian program dan kegiatan urusan pemberdayaan
masyarakat dan desa adalah sebagai berikut :
1) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Desa, dengan
kegiatan Fasilitasi Permodalan Bagi Usaha Mikro Kecil dan
Menengah di Pedesaan berupa penyaluran dan monitoring
penguatan modal kepada 45 Koperasi dan 50 UKM serta
penyaluran dan monitoring penguatan modal perindustrian kepada
46 Koperasi dan 54 Industri Kecil Menengah (IKM).
2) Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan
a) Penyusunan Laporan Monitoring dan Evaluasi Kelompok
Masyarakat.
b) Penyusunan dokumen pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi
kelompok masyarakat serta pemberian penghargaan kepada
51 kelompok masyarakat berprestasi.
c) Pembinaan BPD dan Anggota BPD sebanyak 43 kali untuk 323
orang serta pemberdayaan kepada 178 Perkumpulan Petani
Pemakai Air (P3A) dan 121 Kelompok Tani (Kelomtan).
3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Desa
a) Penyampaian, Pembinaan dan Monitoring Dana Penyeimbang
Desa dan PBHTB di 86 desa.
b) Pemberian stimulan kepada 86 unit lumbung pangan dan
pencanangan dan monitoring pelaksanaan bulan bakti gotong
royong di 86 Desa.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
292
c) Evaluasi pemberdayaan masyarakat desa dalam pembangunan
di 17 kecamatan dan terselenggaranya evaluasi pembangunan
desa terbaik di 5 Desa.
d) Fasilitasi pemberian bantuan stimulan pembangunan fisik
pengaspalan jalan di 17 kecamatan.
e) Monitoring dan evaluasi pembangunan swadaya masyarakat
sebanyak 40 kali dan peninjauan ke 60 lokasi kegiatan gotong
royong.
f) Fasilitasi bantuan stimulan pembangunan fisik prasarana dasar
permukiman di 17 kecamatan, bantuan stimulan pembangunan
fisik pasar desa di 5 pasar desa serta bantuan stimulan
pembangunan fisik irigasi di 17 kecamatan.
g) Fasilitasi kegiatan gotong royong masyarakat desa sebanyak
56 kali dan fasilitasi kegiatan monitoring pelaksanaan
pembangunan di kecamatan sebanyak 48 kali.
h) Fasilitasi pemberdayaan kegiatan kelompok perempuan dan
perlindungan anak sebanyak 151 kali, fasilitasi penyusunan
data dan laporan penanggulangan kemiskinan sebanyak 101
kali, fasilitasi kegiatan PKK sebanyak 32 kali, fasilitasi kegiatan
pemberdayaan perempuan dalam peningkatan kesejahteraan
keluarga sebanyak 86 kelompok, fasilitasi kegiatan peningkatan
pendidikan non formal sebanyak 27 kegiatan, fasilitasi kegiatan
UKS, pencegahan penyakit dan pelaksanaan imunisasi
sebanyak 22 kegiatan, fasilitasi kegiatan peningkatan
pendidikan anak usia dini dan TK sebanyak 52 kelompok serta
monitoring dan evaluasi KKN sebanyak 8 kali.
i) Fasilitasi kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat
sebanyak 62 kali, fasilitasi kegiatan pameran potensi daerah
sebanyak 17 kali, fasilitasi bazar pasar lebaran sebanyak 1 kali,
penyusunan data dan laporan monitoring kegiatan industri kecil
sebanyak 21 eksemplar serta fasilitasi kegiatan pendampingan
PNPM Mandiri Perkotaan sebanyak 61 kali.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
293
j) Fasilitasi kegiatan pelestarian adat dan budaya sebanyak 58
jenis dan fasilitasi kegiatan pembinaan dan pengembangan
seni tradisional sebanyak 45 jenis.
k) Fasilitasi kegiatan monitoring dan evaluasi pengelolaan sampah
dan limbah sebanyak 45 kali dan fasilitasi penyelesaian
masalah pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
sebanyak 12 kali.
4) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa
a) Pembinaan APBDes di 4 kecamatan dan pembinaan
bendahara desa di 86 desa.
b) Pelatihan manajemen pemerintahan desa bagi perangkat desa
baru sebanyak 10 orang.
c) Pembinaan pembinaan perangkat desa sebanyak 66 kali.
5) Program Pengembangan Ekonomi Pedesaan berupa fasilitasi
permodalan bagi 415 kelompok tani.
6) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Daerah berupa pembinaan 7 kelompok berprestasi dan fasilitasi
kepada 4 orang petugas/masyarakat pertanian penerima
penghargaan tingkat nasional.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan
pemberdayaan masyarakat dan desa sebagaimana buku lampiran)
Implementasi kebijakan pemberdayaan masyarakat desa diwujudkan
dalam bentuk dana bantuan sosial yang meliputi bantuan organisasi
kemasyarakatan sebesar Rp6.675.000.000,00, bantuan gotong royong
sebesar Rp3.500.000.000,00, bantuan kepada organisasi politik sebesar
Rp1.000.000.000,00, bantuan kepada organisasi keagamaan sebesar
Rp3.211.518.618,20, serta kelompok binaan dan mitra kerja sebesar
Rp20.796.784.106,80. Selain itu ada bantuan berupa hibah kepada
badan/lembaga/organisasi swasta sebesar Rp20.280.011.487,00.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
294
Pemberian bantuan tersebut mampu meningkatkan dan menumbuhkan
partisipasi masyarakat. Dana Gotong royong pada tahun 2010 dapat
menggali dana partisipasi masyarakat sebesar Rp36.159.123.567,00
atau meningkat sebesar 1033% dari pemberian bantuan sebesar
Rp3.500.000.000,00.
Sesuai amanat Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 72 tahun 2005 serta untuk memperkuat pelaksanaan
otonomi desa menuju demokratisasi dan kemandirian desa diberikan
Alokasi Dana Desa sebesar 10% dari Dana Alokasi Umum setelah
dikurangi belanja pegawai. Pada tahun 2010 Alokasi Dana Desa
sebesar Rp6.844.516.200,00 mengalami penurunan jika dibandingkan
tahun 2009 sebesar Rp10.198.348.059,00. Hal ini terjadi karena Dana
Alokasi Umum yang diterima dari Pemerintah Pusat mengalami
penurunan dan anggaran belanja pegawai mengalami kenaikan.
Realisasi Alokasi Dana Desa pada beberapa tahun terakhir dapat
digambarkan pada grafik berikut:
Grafik 35. Realisasi Alokasi Dana Desa Tahun 2006-2010
4,360
10,9929,741 10,198
6,844
0,000
5,000
10,000
15,000
2006 2007 2008 2009 2010
milyar rupiah
Sumber: Bagian Pemerintahan Desa, Setda.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005,
Penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) diperinci untuk biaya
operasional penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebesar 30% dan
untuk pemberdayaan masyarakat sebesar 70%. Besaran 70% dari ADD
ini didistribusikan kepada warga masyarakat untuk meningkatkan
partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan di
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
295
tingkat desa sebagai wujud partisipasi warga dalam proses
perencanaan pembangunan.
Upaya lain untuk memberdayakan masyarakat dan pemerintah desa
melalui pemberian bagi hasil kepada pemerintah desa yang meliputi:
1) Dana Penyeimbang Desa (Pengembalian Pajak Bumi dan
Bangunan) sebesar Rp4.291.342.000,00
2) Pengembalian Bea Perolehan dari Hak Atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB) sebesar Rp2.780.888.400,00
3) Bagi Hasil Pajak sebesar Rp3.109.500.000,00 dan bagi hasil
retribusi sebesar Rp1.447.030.720,80.
4) Bagi hasil PBB dan hasil retribusi Provinsi sebesar
Rp1.265.206.200,00
Penggunaan dana bagi hasil kepada pemerintah desa adalah untuk
memberikan stimulan pembangunan di tingkat padukuhan dan
penyelenggaraan pemerintahan desa.
Pemerintah Kabupaten Sleman juga memberikan bantuan lain kepada
pemerintah desa yang meliputi tunjangan bagi aparat pemerintah desa
sebesar Rp13.675.800,00, tunjangan Badan Permusyawaratan Desa
sebesar Rp2.244.600.000,00, operasional dukuh, bantuan RT/RW,
bantuan pemilihan kepala desa dan pemilihan dukuh, hadiah lunas PBB,
penghargaan kepala desa yang habis masa jabatan serta bantuan
lumbung pangan.
Selain dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, pemberdayaan masyarakat juga mendapatkan dana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara melalui PNPM Perkotaan dan PNPM
Perdesaan. PNPM Perkotaan dari APBN sebesar Rp5.640.000.000,00
dengan dana pendampingan dari APBD sebesar Rp776.481.000,00
yang ditujukan bagi 75 desa di 15 Kecamatan berupa bantuan langsung
masyarakat kepada 75 BKM. PNPM Perdesaan dari APBN sebesar
Rp2.108.175,00,00 untuk Kecamatan Prambanan dan Kecamatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
296
Cangkringan dan dana pendampingan dari APBD sebesar
Rp450.000.000,00 yang dialokasikan untuk Kecamatan Prambanan
sebesar Rp250.000.000,00 dan Kecamatan Cangkringan sebesar
Rp200.000.000,00. PNPM perdesaan digunakan untuk simpan pinjam
perempuan (SPP) sebesar 25% dan sisanya untuk kegiatan
pengembangan sarana prasarana fisik, kesehatan dan pendidikan
c. SKPD Penyelenggara Urusan
Penyelenggara urusan pemberdayaan masyarakat dan desa
dilaksanakan oleh Bagian Pemerintahan Desa, Bagian Perekonomian,
Bagian Kesejahteraan Rakyat, Bagian Administrasi dan Pengendalian
Pembangunan pada Sekretariat Daerah dan Kecamatan.
Satuan organisasi tersebut dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 9
Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Sleman dan peraturan bupati, yaitu:
1) Peraturan Bupati Sleman Nomor 40 Tahun 2009 tentan Uraian
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Sekretariat Daerah,
2) Peraturan Bupati Sleman Nomor 51 Tahun 2009 tentang Uraian
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Kecamatan.
Secara rinci kedudukan, tugas, dan fungsi organisasi perangkat daerah
tersebut adalah sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan pemberdayaan
masyarakat dan desa adalah Bagian Pemerintahan Desa sebanyak 18
orang, Bagian Kesejahteraan Rakyat sebanyak 17 orang, Bagian
Perekonomian sebanyak 19 orang, dan Bagian Administrasi dan
Pengendalian Pembangunan sebanyak 15 orang dan Kecamatan
sebanyak 608 orang. Perincian sumber daya manusia penyelenggara
urusan pemberdayaan masyarakat dan desa menurut golongan dan
pendidikan adalah sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
297
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan sub urusan Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Rp3.069.625.200,00 terealisasi sebesar
Rp2.770.876.000,00 atau sebesar 91,87%. Secara rinci anggaran dan
realisasi masing-masing program adalah sebagai berikut:
1) Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Desa, anggaran
sebesar Rp100.750.000,00 realisasi Rp91.750.250,00 atau 90,89%.
2) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan,
anggaran sebesar Rp491.958.000,00 realisasi Rp384.534.800,00
atau 78,16%.
3) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Desa, anggaran sebesar Rp1.774.932.700,00 realisasi
Rp1.668.523.300,00 atau 94,00%.
4) Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa,
anggaran sebesar Rp205.250.000,00 realisasi Rp190.365.900,00
atau 92,75%.
5) Program Pengembangan Ekonomi Pedesaan, dengan anggaran
Rp403.014.500,00 dengan realisasi Rp344.232.000,00 atau 85,41%.
6) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Daerah, dengan anggaran Rp93.720.000,00 dengan realisasi
Rp91.650.000,00 atau 97,79%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan program dan kegiatan dalam pemberdayaan
masyarakat dan desa disusun berdasar rencana strategis yang
mengacu pada RPJMD dan RPJP. Proses perencanaan diupayakan
seoptimal mungkin menggali partisipasi masyarakat dengan melalui
mekanisme musrengbangdes, rakorbang dan rakorpemdes baik di
tingkat kabupaten maupun kecamatan.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
pemberdayaan masyarakat dan desa adalah sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
298
h. Permasalahan dan Solusi
Alokasi Dana Desa sebesar 10% dari Dana Alokasi Umum setelah
dikurangi belanja pegawai mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Hal ini disebabkan karena Dana Alokasi Umum yang diterima dari
Pemerintah Pusat mengalami penurunan dan anggaran belanja pegawai
mengalami kenaikan serta tidak adanya lagi bagi hasil dari
pertambangan. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
dengan melakukan koordinasi dan mengusulkan ke Pemerintah Pusat
agar Dana Alokasi Umum yang diterima dapat mengalami kenaikan.
22. Urusan Sosial
a. Program dan Kegiatan
1) Program Penanggulangan Kemiskinan
a) Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat
kurang mampu.
b) Pendampingan PNPM Perkotaan.
c) Monitoring dan evaluasi program penanggulangan kemiskinan.
d) Fasilitasi KTP dan KK bagi warga miskin.
e) Pembinaan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga
Sejahtera/UPKKS.
f) Pembinaan Usaha Ekonomi Pekerja ter-PHK.
g) Pendampingan wanita rawan sosial ekonomi.
h) Penyuluhan dan bimbingan sosial bagi Korban Tindak Kekerasan
(KTK)
i) Fasilitasi distribusi raskin.
j) Fasilitasi koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah/TKPKD.
k) Pelatihan ketrampilan industri kecil bagi keluarga miskin
l) Fasilitasi operasi pasar.
m) Bimbingan Teknis usaha untuk pedagang di pasar.
n) Pembinaan dan pengembangan nilai-nilai budaya kerja pada
masyarakat.
o) Fasilitasi PNPM Mandiri Pedesaan tahun 2010.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
299
p) Pelatihan budidaya peternakan.
q) Pengembangan Tanaman Pangan Alternatif.
r) Penanaman Tanaman Penghijauan.
2) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT), dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
a) Fasilitasi manajemen usaha bagi keluarga miskin
b) Bimbingan sosial dan bantuan keluarga miskin non potensial
c) Fasilitasi Program Keluarga Harapan (PKH)
3) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
a) Identifikasi dan pembinaan anjal/gepeng
b) Penyediaan beras penyangga (buffer stock)
c) Pelatihan ketrampilan penanggulangan bencana bagi Satgassos
d) Penanganan dan pemberian bantuan orang terlantar,
gelandangan dan gelandangan psikotik
e) Verifikasi dan kajian bantuan bagi keluarga tidak mampu
f) Fasilitasi jaminan sosial untuk penyadang cacat
g) Rehabilitasi bagi penyandang cacat
h) Koordinasi penanganan permasalahan kesejahteraan sosial dan
kesehatan masyarakat
i) Koordinasi dan monitoring kebijakan kesehatan masyarakat
4) Program Pembinaan Anak Terlantar dengan Kegiatan fasilitasi
advokasi penyelesaian kasus bayi / anak terlantar
5) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma, dengan
kegiatan pemberdayaan penyandang cacat
6) Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo, dengan kegiatan
subsidi kebutuhan dasar bagi anak asuh panti sosial
7) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial,
dengan kegiatan peningkatan jejaring kerjasama pelaku usaha
kesejahteraan sosial
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
300
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian program dan kegiatan urusan sosial adalah sebagai
berikut :
1) Program Penanggulangan Kemiskinan
a) Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat
kurang mampu berupa stimulasi bantuan 14.000 zak semen dan
stimulasi bantuan bedah rumah sebanyak 34 unit.
b) Pendampingan PNPM Perkotaan di 15 kecamatan.
c) Penyusunan Laporan Monitoring dan evaluasi program
penanggulangan kemiskinan sebanyak 20 buku.
d) Fasilitasi KTP dan KK bagi warga miskin sebanyak 3.614 KTP
dan 1.876 KK.
e) Pembinaan UPPKS.
f) Pembinaan kewirausahaan kepada 100 orang dan penyerahan
pinjaman sebanyak 1 kali.
g) Seleksi dan identifikasi calon WRSE di 2 lokasi sebanyak 40
orang, bimbingan sosial dan pelatihan ketrampilan serta stimulan
bagi WRSE sebanyak 1 kali sebanyak 40 orang dan bimbingan
lanjut dan tambahan modal usaha untuk kelompok sebelumnya
sebanyak 4 kelompok.
h) Sosialisasi program KTK sebanyak 1 angkatan untuk 30 Orang,
bimbingan sosial dan pelatihan ketrampilan bagi KTK sebanyak 1
kali kepada 20 Orang, bantuan usaha bagi KTK kepada 20 Orang
serta bimbingan lanjut bagi kelompok KTK sebanyak 1 kelompok.
i) Fasilitasi pendistribusian raskin dan distribusi kartu RTM kepada
37.416 RTM.
j) Fasilitasi TKPK dalam melaksanakan fungsi koordinasi kebijakan
dan perumusan program penanggulangan kemiskinan sebanyak
12 bulan.
k) Pelatihan ketrampilan industri kecil bagi keluarga miskin dalam
pemanfaatan potensi lokal sebanyak 10 angkatan kepada 200
Orang.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
301
l) Operasi pasar untuk penyaluran kebutuhan pokok bagi
masyarakat miskin.
m) Bimbingan teknis usaha untuk pedagang kecil di pasar dan
bantuan peralatan kerja kepada 150 Orang.
n) Penanaman nilai-nilai budaya kerja masyarakat di 2 kecamatan
sebanyak 4 kali.
o) Fasilitasi PNPM Mandiri Perdesaan di 2 kecamatan yaitu
Prambanan dan Cangkringan.
p) Pelatihan budidaya peternakan sebanyak 4 angkatan kepada 140
Orang.
q) Pengembangan tanaman pangan alternatif berupa bimbingan
budidaya talas dan garut kepada 2 kelompok, penanaman
tanaman garut sebanyak 2.375 kg, penanaman tanaman talas
sebanyak 3.200 batang.
r) Penanaman bibit mahoni sebanyak 2.000 batang, bibit durian
sebanyak 1.500 batang, bibit rambutan sebanyak 1.500 batang,
bibit pete sebanyak 2.000 batang, bibit mindi sebanyak 2.000
batang dan bibit gmelina sebanyak 2.000 batang.
2) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS):
a) Pembinaan ketrampilan teknis bagi 12 calon pendamping Usaha
Sosial Ekonomi Produktif/USEP baru, pembentukan, bimbingan
sosial dan ketrampilan bagi kelompok USEP baru kepada 2
kelompok sebanyak 40 orang, bantuan modal usaha bagi
Kelompok USEP baru kepada 2 kelompok, bimbingan lanjut bagi
kelompok USEP yang berhasil berupa penambahan modal bagi 2
kelompok serta Forum KIE Kelompok USEP (baru dan lama)
sebanyak 1 kali 4 Orang.
b) Bimbingan sosial kepada 30 KK Miskin, pelatihan homecare
kader pendamping lansia sebanyak 1 kali untuk 35 Orang,
bantuan kebutuhan dasar kepada 30 KK miskin non potensial
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
302
serta bantuan kebutuhan dasar lansia rentan sosial ekonomi
sebanyak 300 Orang.
c) Fasilitasi Program Keluarga Harapan (PKH) Tingkat Kecamatan
kepada 4.375 RSTM di 17 kecamatan.
3) Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial:
a) Identifikasi dan pembinaan anjal/gepeng tingkat kecamatan dan
kabupaten sebanyak 30 kali, penyuluhan dan bimbingan sosial
bagi anjal/gepeng sebanyak 20 kali, pemberdayaan anjal/gepeng
melalui rumah singgah di 3 lokasi sebanyak 15 Orang.
b) Penyediaan beras penyangga (buffer stock) untuk tanggap
darurat sebanyak 4 ton, penyediaan sarana dapur umum
sebanyak 2 lokasi, bantuan korban bencana(sakit, meninggal
dunia) sebanyak 34 Orang dan bantuan lauk pauk untuk 29 KK.
c) Sosialisasi penanganan akibat bencana bagi 160 Orang
sebanyak 4 angkatan, pelatihan ketrampilan bagi Satgassos
sebanyak 120 orang dalam 4 angkatan.
d) Penanganan dan pemberian bantuan orang terlantar/kehabisan
bekal sebanyak 291 Orang, bantuan perawatan/pengiriman ke
RS untuk 8 Orang, bantuan biaya pemakaman kepada 4 Orang,
pengiriman orang terlantar ke RS/PS/PA untuk 10 Orang serta
pemulangan orang terlantar ke daerah asal sebanyak 7 orang.
e) Verifikasi dan pemberian jaminan sosial bagi masyarakat
sebanyak 492 Orang.
f) Fasilitasi pemberian bantuan bagi penyandang cacat berat
sebanyak 52 Orang.
g) Pembelian alat bantu bagi penyandang cacat keluarga miskin
sebanyak 32 unit.
h) Koordinasi penanganan permasalahan sosial dan kesehatan
masyarakat sebanyak 5 kali serta Pelaksanaan kegiatan evaluasi
penanganan masalah kesejahteraan sosial sebanyak 5 kali.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
303
i) Koordinasi dengan PMI sebanyak 2 kali, koordinasi KPAD
sebanyak 2 kali, serta Pelaksanaan Penanggulangan Kanker
Terpadu Paripurna (PKTP) sebanyak 2 kali.
4) Fasilitasi advokasi penyelesaian kasus bayi/anak terlantar berupa
penyelesaian 19 kasus bayi/anak.
5) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma, berupa
bimbingan sosial dan pelatihan ketrampilan serta bantuan untuk 2
angkatan sebanyak 30 Orang, pemberian stimulan bagi 50 siswa
penyandang cacat berprestasi, bantuan sarana operasional kegiatan
kepada 4 organisasi sosial/lembaga sosial, pemberian bantuan
sarana operasional kegiatan kepada 4 organisasi/lemsos
penyandang cacat yaitu ITMI, Tuna Daksa, PERTUNI, PPCS serta
sosialisasi rehabilitasi berbasis masyarakat untuk 2 angkatan
sebanyak 30 Orang.
6) Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo, berupa bimbingan
home parenting bagi Pengasuh Panti Asuhan sebanyak 1 angkatan
30 Orang, bantuan sarana peningkatan pelayanan anak di TPA,
pemberian subsidi kebutuhan dasar anak di 10 Panti Asuhan serta
penyelenggaraan forum komunikasi panti asuhan sebanyak 1 kali.
7) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial,
berupa pelaksanaan forkom organisasi sosial dengan para
pemangku kepentingan sebanyak 1 angkatan 40 Orang, bimbingan
teknis pekerja sosial sebanyak 1 angkatan 30 Orang, bantuan
sarana operasional kegiatan K3S sebanyak 1 kali, bantuan
penyelenggaraan kegiatan FK PSM Kabupaten Sleman 1 kali,
bantuan penyelenggaraan kegiatan Komda Lansia Kabupaten
Sleman 1 kali, bantuan sarana pengembangan organisasi
sosial/lemsos sebanyak 1 kali untuk 15 Orsos, bimbingan dan
pelatihan ketrampilan bagi Karang Taruna untuk 30 Orang 15
Karang Taruna dan fasilitasi penyelenggaraan bakti Karang Taruna
sebanyak 1 kali.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
304
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan sosial
sebagaimana buku lampiran)
Dalam rangka upaya penanggulangan kemiskinan, Pemerintah
Kabupaten Sleman telah melakukan upaya pendataan KK miskin. Hasil
pendataan tahun 2009 mencatat keseluruhan jumlah KK di Kabupaten
Sleman adalah sebanyak 255.555 KK. Sebesar 25,50 % atau 65.157 KK
di antaranya termasuk KK miskin. Pendataan tahun 2010 terdapat
391.106 KK di Kabupaten Sleman dimana sebanyak 57.979 KK
diantaranya adalah KK miskin atau turun menjadi 14,82%. Penurunan
proporsi jumlah KK miskin dari 25,50% menjadi 14,82% merupakan
hasil berbagai intervensi kebijakan yang pro rakyat miskin.
Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman diantaranya
memberikan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang
mampu berupa pemberian bantuan 14.000 zak semen dan bantuan
bedah rumah sebanyak 34 unit. Pemberian fasilitasi pembuatan KTP
dan KK bagi warga miskin sebanyak 3.614 KTP dan 1.876 KK.
Pemberian fasilitasi distribusi raskin dan kartu RTM kepada 37.416
RTM. Bimbingan sosial dan bantuan keluarga miskin non potensial
(kesrakat) dan lansia rentan sosial melalui bimbingan sosial kepada 30
KK miskin, pelatihan homecare kader pendamping lansia sebanyak 1
kali 35 orang, bantuan kebutuhan dasar kepada 30 KK miskin non
potensial serta bantuan kebutuhan dasar lansia rentan sosial ekonomi
sebanyak 300 Orang.
Pendampingan dana APBD juga dilakukan untuk kegiatan PNPM
Mandiri Perkotaan maupun PNPM Mandiri Perdesaan, pemberdayaan
kelompok miskin dan usaha ekonomi produktif. Terdapat 33 Kelompok
USEP (Usaha Sosial Ekonomi Produktif) Lanjut Usia yang berhasil
mengembangkan dana bergulir mencapai Rp2.959.456.800,00.
Kelompok USEP Ibu Rumah Tangga sebanyak 142 kelompok dengan
anggota 5.439 orang yang berhasil mengembangkan dana bergulir
sebesar Rp1.705.748.920,00. Sementara untuk USEP Karang Taruna
data pada tahun 2010 menunjukkan terdapat 54 kelompok dengan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
305
anggota sebanyak 2.114 orang berhasil menghimpun dana sebesar
Rp182.180.000,00.
Selain itu pelaksanaan program dan kegiatan dalam urusan sosial
diarahkan pada upaya meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat
penyandang masalah kesejahteraan sosial, perlindungan bayi/anak
terlantar, korban kekerasan dalam rumah tangga, karang taruna korban
bencana, lansia dan anak sekolah. Upaya yang telah dilakukan adalah
dengan pemberian bantuan, subsidi, pembinaan, pendampingan
terhadap anak panti asuhan, penyandang cacat, korban bencana,
korban kekerasan, dan lansia rawan sosial.
Jumlah PMKS di Kabupaten Sleman yang ditangani pada tahun 2010
sebanyak 215.578 orang, termasuk di dalamnya adalah anak jalanan,
gelandangan dan pengemis, balita terlantar, anak terlantar, anak nakal,
wanita rawan sosial ekonomi, lanjut usia terlantar, serta para
penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya. Berdasarkan hasil
penjaringan/penertiban secara akumulasi sampai dengan Bulan
Desember 2010 ada sejumlah 198 orang terdiri dari anak jalanan dan
gelandangan. Setelah diidentifikasi lebih lanjut, sebanyak 71 orang anjal
terdiri 56 laki-laki dan 15 perempuan, gelandangan sebanyak 127 orang
terdiri 89 laki-laki dan 38 perempuan. Adapun anjal yang berada
dibawah binaan 3 Rumah Singgah sebanyak 45 orang. Hal tersebut
menunjukkan masih banyaknya anjal dan gepeng yang belum mampu
ditangani rumah singgah dan kemungkinan hidup kembali di jalanan
yang pada gilirannya dapat kembali terjaring pada saat penertiban
bahkan lebih dari satu kali.
Penyelenggaraan urusan sosial selalu ditingkatkan baik bentuk kegiatan
maupun obyek dan sasaran kegiatan. Secara agregat implementasi
urusan bidang sosial melalui program dan kegiatan secara terpadu dan
terkoordinir menghasilkan beberapa prestasi, yaitu:
1) Juara I Karang Taruna Berprestasi Tingkat Provinsi D.I.Y.
2) Juara II PSM Berprestasi Tingkat Provinsi D.I.Y.
3) Juara II Organisasi Sosial Berprestasi Tingkat Provinsi D.I.Y.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
306
c. SKPD Penyelenggara Urusan
Penyelenggara urusan sosial adalah Bidang Sosial pada Dinas Tenaga
Kerja dan Sosial yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 9
Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 20 Tahun
2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja
dan Sosial. Secara rinci, kedudukan, tugas, dan fungsi organisasi
perangkat daerah tersebut adalah sebagaimana terlampir.
Penyelenggaraan urusan ini juga didukung oleh Bagian Kesejahteraan
Rakyat pada Sekretariat Daerah; Bidang Perumahan pada Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan; Bidang Perkotaan pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah; Bidang Kependudukan pada
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil; Bidang Perdagangan pada
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi; Bidang Keluarga
Sejahtera pada Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan, dan Perlindungan Anak; Bidang Pembinaan dan
Pengembangan Pasar pada Dinas Pasar; Bidang Peninggalan Budaya,
Nilai, dan Tradisi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; dan Bidang
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan serta Kecamatan.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan sosial menurut golongan
dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan sosial sebesar
Rp3.994.660.380,00 terealisasi sebesar Rp3.311.326.900,00 atau
sebesar 82,89%. Secara rinci anggaran dan realisasi masing-masing
program adalah sebagai berikut:
1) Program Penanggulangan Kemiskinan anggaran sebesar
Rp3.593.675.500,00 realisasi Rp2.919.108.395,00 atau 81,23%.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
307
2) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial/PMKS
anggaran sebesar Rp49.898.880,00 realisasi Rp23.018.880,00 atau
46,13%.
3) Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial anggaran
sebesar Rp353.732.500,00 realisasi Rp319.891.125,00 atau 90,43%.
4) Program pembinaan anak terlantar anggaran sebesar
Rp6.000.000,00 realisasi Rp6.000.000,00 atau 100%.
5) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma anggaran
sebesar Rp20.815.000,00 realisasi Rp20.165.000,00 atau 96,88%.
6) Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo anggaran sebesar
Rp6.962.500,00 realisasi Rp5.757.500,00 atau 82,69%.
7) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
anggaran sebesar Rp23.901.000,00 realisasi Rp17.386.000,00 atau
72,74%.
f. Proses Perencanaan
Permasalahan sosial yang dominan diindentifikasi dengan melibatkan
pemangku kepentingan antara lain Perkumpulan Penyandang Cacat
Sleman (PSCS), Perkumpulan Bina Remaja Sleman (PBRS) menjadi
prioritas dalam penyusunan program yang selanjutnya dijabarkan dalam
kegiatan sesuai tugas pokok, fungsi instansi. Proses perencanaan
secara sinergis dan terkoordinir melibatkan para pemangku kepentingan
untuk menghasilkan program dan kegiatan yang komprehensif dan
terintegratif.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan sosial
adalah sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
308
h. Permasalahan dan Solusi
1) Adanya perbedaan kriteria KK miskin yang ditetapkan oleh
pemerintah pusat dalam (BPS) dengan pemerintah daerah (Dinas
Nakersos) sehingga banyak KK miskin tidak bisa tertangani oleh
program dan kegiatan dari pemerintah pusat. Solusi yang dilakukan
adalah dengan memberikan bantuan dan santunan kepada
masyarakat yang membutuhkan. Koordinasi dan sinkronisasi data
dengan BPS juga dilakukan sebagai salah satu solusi.
2) Seiring terjadinya erupsi Gunung Merapi terjadi jumlah peningkatan
KK Miskin sehingga perlu ditangani secara sinergis dan simultan
dengan meningkatkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. Solusi
yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan para pemangku
kepentingan untuk menangani masalah ini.
3) Meningkatnya jumlah PMKS baik yang bersifat permanen maupun
insidentil dan belum Penyediaan pusat rehabilitasi bagi PMKS
mengakibatkan penanganan PMKS kurang optimal karena hanya
bersifat bimbingan sosial. Solusi yang dilakukan yaitu menjalin
kerjasama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta yang telah memiliki
sarana penampungan dan bimbingan rehabilitasi.
23. Urusan Kebudayaan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan dan pengelolaan jasa surat menyurat
b) Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air, listrik dan
langganan
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan
d) Penyediaan jasa perbaikan alat kerja
e) Penyediaan Alat Tulis Kantor
f) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
g) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
309
h) Penyediaan makanan dan minuman rapat
i) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
j) Penyediaan jasa arsip dan perpustakaan
2) Program peningkatan sarana dan prasarana kantor
a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
c) Pemeliharaan rutin/berkala mebelair
3) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan
kegiatan pengelolaan kepegawaian
4) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
b) Penyusunan laporan keuangan dan realisasi keuangan
c) Penyusunan rencana kerja SKPD
d) Monitoring dan evaluasi program/kegiatan SKPD
e) Penyusunan profil data SKPD lima tahun terakhir
5) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
a) Fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan
budaya
b) Sosialisasi pengelolaan kekayaan budaya lokal daerah
c) Pendukungan pengelolaan museum dan taman budaya di daerah
6) Program pengembangan nilai budaya
a) Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
b) Pemberian dukungan, penghargaan dan kerjasama di bidang
budaya
7) Program pengelolaan keragaman budaya
a) Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah
b) Penyelenggaraan dialog budaya
c) Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
310
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian program dan kegiatan urusan kebudayaan adalah
sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa surat menyurat selama 12 bulan.
b) Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air, listrik dan
langganan selama 12 bulan.
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan selama 12 bulan.
d) Penyediaan jasa perbaikan alat kerja selama 12 bulan.
e) Penyediaan Alat Tulis Kantor selama 12 bulan.
f) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan selama 12 bulan.
g) penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor selama 12 bulan.
h) Penyediaan makanan dan minuman selama 12 bulan.
i) Fasilitasi rapat-rapat koordinasi dan konsultasi selama 12 bulan.
j) Pengelolaan jasa kearsipan dan perpustakaan selama 12 bulan.
2) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor selama 12 bulan.
b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional selama
12 bulan.
c) Pemeliharaan rutin/berkala mebelair selama 12 bulan.
3) Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur berupa
pengelolaan kepegawaian selama 12 bulan
4) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
a) Penyusunan dokumen laporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD sebanyak 17 buku.
b) Penyusunan dokumen laporan keuangan dan realisasi keuangan
selama 12 bulan.
c) Penyusunan dokumen rencana kerja SKPD, RKA dan DPA
sebanyak 10 buku.
d) Penyusunan laporan monitoring dan evaluasi program/kegiatan
SKPD sebanyak 7 laporan selama 12 bulan.
e) Penyusunan 1 buku profil data SKPD lima tahun terakhir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
311
5) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
a) Fasilitasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan
budaya sebanyak 14 kali di 5 sanggar meliputi:
(1) Sarasehan lembaga budaya ”Gito-Gati” di Pajangan
Pendowoharjo Ngaglik tanggal 30 Januari 2010.
(2) Sarasehan lembaga budaya ”Girikerto Budoyo” di Balai Desa
Girikerto, Turi tanggal 11 Februari 2010.
(3) Sarasehan lembaga budaya ”Sentana Budaya” melalui
kegiatan pelatihan Pranatacara dan berbusana jawa di
Mranggen, Sinduadi Mlati tanggal 21 Maret 2010.
(4) Pembinaan lembaga budaya ”Catur Setya Budaya” di
Plambongan, Banyurejo Tempel tanggal 28 Juni 2010.
(5) Pembinaan lembaga budaya ”Widya Permana” di Sanggar Widya
Permana, Cokrojayan, Banyuraden Gamping 31 Juli 2010.
b) Pelaksanaan sosialisasi nilai-nilai sejarah sebanyak 3 kali dan
sosialisasi budaya sebanyak 3 kali
(1) Sosialisasi penanaman nilai-nilai sejarah di Ambarketawang
Gamping Sleman.
(2) Sosialisasi budaya pada masyarakat di Balai Desa
Margoagung, Seyegan.
(3) Sosialisasi pengelolaan kekayaan budaya lokal daerah di
Balai Desa Tlogoadi Mlati.
(4) Sosialisasi budaya tentang warisan rumah tradisi budaya
(5) Sosialisasi penanaman nilai-nilai sejarah di Balai Desa
Sidoagung Godean
(6) Sosialisasi Benda Cagar Budaya bagi masyarakat di pendopo
Agrowisata Turi
c) Pendukungan pengelolaan museum dan taman budaya di daerah
sebanyak 21 kali.
6) Program pengembangan nilai budaya
a) Fasilitasi upacara adat dan merti dusun 38 kali
b) Pembinaan dan penghargaan warisan budaya pada 10 rumah
tradisional dan kerjasama di bidang budaya di Kecamatan Berbah.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
312
7) Program pengelolaan keragaman budaya
a) Pelaksanaan kegiatan Adeging Nagari Yogyakarta sebanyak 1
kali, pentas seni rutin kaliurang sebanyak 53 kali, gelar seni pada
upacara adat sebanyak 7 kali, apresiasi wayang sebanyak 2 kali,
gelar seni mendukung event khusus sebanyak 3 kali,
pencipataan tari garapan unggulan Sleman sebanyak 1 kali dan
pendampingan kecamatan sebagai pusat pelestarian dan
pengembangan kebudayaan di 17 kecamatan
b) Pelaksanaan dialog forum komunikasi pelestarian budaya 3kali
c) Pelaksanaan festival kethoprak sebanyak 17 kali, festival
Jembrana Bali, festival kesenian Sleman, parade tari tingkat
provinsi, festival Sendratari tingkat provinsi, kegiatan mocopatan
sebanyak 9 kali dan festival prajurit tradisional Nusantara di
Taman Mini Indonesia Indah Jakarta
Indikator Kinerja Kunci (IKK) aspek tingkat capaian kinerja
penyelenggaraan urusan kebudayaan sebagaimana buku lampiran.
Pemerintah Kabupaten Sleman terus mendorong pelestarian budaya
yang hidup di masyarakat sebagai upaya mempertahankan nilai-nilai
luhur budaya bangsa. Hal ini antara lain tercermin dalam upacara adat
dan tradisi merti dusun/desa yang masih dilestarikan oleh masyarakat di
Kabupaten Sleman. Data upacara adat dan Merti Dusun di Kabupaten
Sleman sebagaimana terlihat tabel berikut:
Tabel 3.30. Data Upacara Adat di Kabupaten Sleman Tahun 2010
No Kegiatan Tempat Pelaksanaan
1 2 3 4
1. Saparan Ki Ageng Wonolelo Pondok Wonolelo, Widodomartani Ngemplak
21 Januari 2010
2. Merti Bumi Tunggularum Tunggularum, Wonokerto Turi 24 Januari 2010
3. Saparan Bekakak Ambarketawang, Gamping 29 Januari 2010
4. Upacara Kwagon Kwagon, Sidorejo, Godean 7 Februari 2010
5. Upacara Pendeman Pendeman, Trimulyo ,Sleman 7 Februari 2010
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
313
1 2 3 4
6. Upacara adat Mbah Bergas Dusun Ngringin, Ngino, Margokaton, Seyegan
7. Tuk Si Bedug Lapangan Mranggen, Balai Desa Margodadi dan di Sendang Tuk Si Bedug
10s/d18 Juni 2010
8. Upacara Adat Ki Ageng Tunggul Wulung
Balai Desa Sendangagung 9 Juli 2010
9. Labuhan Merapi Rumah Juru Kunci Merapi Mbah Maridjan
12 - 13 Juli 2010.
10. Nyadran Wot Galeh Wot Galeh, Sendangtirto, Berbah 1 Agustus 2010
11. Nyadran Sutan Sendangsari Minggir di makam dusun Sutan
1 Agustus 2010
12. Nyadran Watugajah Sendangagung Minggir di makam dusun Watugajah
1 Agustus 2010
13. Nyadran Kemiri Margorejo Tempel di makam dusun Kemiri
1 Agustus 2010
14. Nyadran Gabukan Donokerto Turi 1 Agustus 2010
15. Nyadran Suruh Makam Suruh Sidomoyo Godean 2 Agustus 2010
16. Nyadran Wonolelo Makam Wonolelo Widodomartani 3 Agustus 2010
17. Nyadran Kalibulus Bimomartani Ngemplak di Ndalem Joglo Mangunsudiharjan
4 Agustus 2010
18. Nyadran Pulesari Wonokerto Turi di makam Pulesari
4 Agustus 2010
19. Upacara Adat Hari Jadi Desa Ambarketawang
Pesanggrahan Gunung Gamping 13 Oktober 2010
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tabel 3.31. Data Tradisi Merti Dusun/Desa di Kabupaten Sleman Tahun 2010
No Upacara Adat Lokasi Pelaksanaan
1 2 3 4
1. Saparan Merti Dusun Rebo Wekasan
Pulesari, Wonokerto, Turi 10 Februari 2010
2. Merti Dusun Ponggol Wonokerto Turi 13 Februari 2010
3. Merti Dusun Ngrowot Girikerto, Turi 14 Februari 2010
4. Merti Dusun Nganggring Nganggring, Girikerto Turi
5. Merti Desa Sidorejo Sidorejo, Godean 1 Mei 2010
6. Merti Dusun Plambongan Plambongan, Banyurejo, Tempel 12 Juni 2010
7. Merti Dusun Pemidhangan Grogol, Margodadi Seyegan 17 Juni 2010
8. Merti Dusun Keceme rumah Bapak RH Suharisman Jurito
19 Juni 2010
9. Merti Dusun Plumbon rumah Bapak Muhadi Plumbon Lor
19 Juni 2010
10. Merti Dusun Nawung Kedung Nganten, Nawung, Gayamharjo Prambanan
21 Juni 2010
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
314
1 2 3 4
11. Merti Dusun Saren rumah kepala dusun Saren Wedomartani Ngemplak
3 Juli 2010
12. Merti Dusun Plembon Dukuh Plembun, Sendangsari Minggir
3 Juli 2010
13. Merti Dusun Barongan Barongan 3 Juli 2010
14. Merti Dusun Ketingan Rumah dukuh Ketingan 25 Juli 2010
15. Merti Dusun Ngajek Purwomartani 25 Juli 2010
16. Merti Dusun Sumberwatu Sambirejo Prambanan 27 Juli 2010
17. Merti Dusun Kliran Rumah Dukuh Kliran Minggir 2 &3 Oktober 2010
18. Merti Dusun Bokari Cebongan Kidul Tlogoadi Mlati 8 Oktober 2010
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,
Upaya pelestarian dan pengembangan berbagai seni budaya lokal
maupun nasional dilakukan melalui berbagai pembinaan kelompok-
kelompok kesenian. Pembinaan tersebut antara lain pembinaan group
kesenian Jathilan untuk pentas seni di Obyek dan Daya Tarik Wisata
(ODTW), pembinaan group kesenian elektone untuk pentas seni di
ODTW, serta pembinaan dan pelaksanaan kegiatan festival kethoprak
tingkat kabupaten maupun provinsi.
Jumlah kelompok kesenian di Kabupaten Sleman tahun 2010
sebagaimana grafik berikut:
Grafik 36. Data Kelompok Kesenian Tahun 2010
Seni Tari; 274
Drama Tari, 12
Seni Musik; 492
Wayang; 53
Seni Sastra; 11
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Penghargaan dan apresiasi terhadap kesenian di Kabupaten Sleman
dapat ditunjukkan oleh gelar yang diraih oleh pelaku seni adalah:
1) Penyaji Terbaik II tingkat Nasional atas nama Nursih Andayani
(Margomulyo Seyegan) pada Parade Tari Nusantara
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
315
2) Lima penyaji unggulan terbaik dan penyaji arak-arakan terbaik pada
Festival Prajurit Tradisional Nusantara di TMII Jakarta oleh Bregodo
Mangkubumen ( Ambarketawang Gamping )
3) Juara II dan Pemeran putra terbaik oleh Eka Asmara ( Petukan,
Ambarketawang, Gamping ) pada Festival Kethoprak Tingkat
Provinsi DIY
4) Juara III tingkat Provinsi DIY pada Gelar Seni Pertunjukan oleh
Sanggar Srengenge Emas (Gubugan, Donokerto, Turi )
5) Juara III pada Festival Sendratari antar Kabupaten/kota se-Provinsi
DIY dengan penata tari Supriyadi, S.Pd
c. SKPD Penyelenggara Urusan
Penyelenggara urusan Kebudayaan adalah Bidang Peninggalan
Budaya, Nilai, dan Tradisi dan Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9
Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 32 Tahun
2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata.
Secara rinci, kedudukan, tugas, dan fungsi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata adalah sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan kebudayaan adalah
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada Bidang Peninggalan Budaya,
Nilai, dan Tradisi sebanyak 14 orang dan Bidang Kesenian sebanyak
12 orang. Secara rinci SDM penyelenggara urusan kebudayaan
menurut golongan dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
316
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan Kebudayaan melalui :
1) Program Pelayanan Administrasi perkantoran sebesar
Rp275.343.000,00 realisasi Rp213.632.269,00 atau 77,59%
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar
Rp225.850.500,00 realisasi Rp199.131.950,00 atau 88,17%
3) Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur sebesar
Rp106.952.000,00 realisasi Rp95.940.000,00 atau 89,70%
4) Program Peningkatan Pengembangan Capaian Kinerja dan
Keuangan Sebesar Rp114.577.000,00 realisasi Rp111.395.500,00
atau 97,22%
5) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya sebesar
Rp130.447.000,00 realisasi Rp130.192.000,00 atau 99,80%.
6) Program Pengembangan Nilai Budaya sebesar Rp144.214.500,00
realisasi Rp125.056.500,00 atau 86,72%
7) Program Pengelolaan keragaman budaya sebesar
Rp816.562.000,00 realisasi Rp781.257.000,00 atau 95,68%
f. Proses Perencanaan
Program urusan budaya dirumuskan bertolak dari permasalahan dan
rencana pengembangan potensi dan disusun menjadi prioritas dengan
tujuan untuk mengatasi masalah dan mengoptimalkan potensi.
Perumusan program diupayakan dengan melibatkan para pemangku
kepentingan (Dewan Kesenian, Perkumpulan Karawitan, Balai Kajian
Sejarah dan Nilai Tradisional, Badan Pengelolaan Cagar Budaya,
Akademisi, Budayawan, Pelaku Budaya dan Pengamat Budaya)
sehingga kegiatan-kegiatan yang dihasilkan merupakan jawaban untuk
kebutuhan riil dari para pelaku di bidang budaya.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan yang
dilaksanakan oleh SKPD Bidang Peninggalan Budaya, Nilai, dan
Tradisi dan Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah
sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
317
h. Permasalahan dan Solusi
1) Masih terdapat pandangan bahwa upacara adat adalah milik
pemerintah sehingga dalam pelaksanaannya sering menunggu atau
tergantung pada pemerintah. Upaya yang dilakukan adalah
memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa tradisi budaya
merupakan milik masyarakat dan menempatkannya secara
proporsional antara peran pemerintah dan masyarakat.
2) Masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung upaya
pelestarian dan pengembangan kebudayaan di tingkat kecamatan.
Upaya yang dilakukan dengan optimalisasi sarana yang ada dan
peningkatan swadaya masyarakat.
3) Materi budaya dalam pendidikan sekolah masih kurang mendapat
porsi yang cukup. Upaya yang dilakukan adalah dengan
meningkatkan peran pendidik untuk transformasi nilai-nilai budaya
dalam pendidikan.
24. Urusan Statistik
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pengembangan Data, Informasi, dan Statistik Daerah
a) Penyusunan buku Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) atas
dasar lapangan usaha dan penggunaan tahun 2009
b) Penyusunan Buku PDRB Kecamatan
c) Penyusunan buku statistik harga bahan bangunan
d) Penyusunan Buku Inflasi 2010
e) Penyusunan Buku Statistik Industri
f) Penyusunan buku Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun
2009
g) Penyusunan Buku Penduduk Pertengahan
h) Penyusunan Buku Kabupaten dan Kecamatan dalam Angka
tahun 2009
i) Penyusunan Buku Indikator Kesejahteraan Rakyat
j) Penyusunan buku PDP3D tahun 2009
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
318
k) Peyusunan Metadata Spasial Kabupaten
l) Analisis Statistik Gender Kabupaten Sleman
m) Penyusunan dan pengumpulan data dan statistik daerah
n) Pengolahan, updating data dan analisis data dan statistik daerah
o) Updating data dan Validasi data ketenagakerjaan dan sosial
p) Updating data Kemiskinan
q) Penyusunan data base pilar batas daerah dan peta koridor batas
daerah antara Kabupaten Sleman dengan Kab/kota yang
berbatasan
r) Updating dan validasi data KB
s) Penyusunan data bidang kesejahteraan rakyat
t) Penyusunan Profil desa
u) Penyusunan monografi kecamatan
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian program dan kegiatan urusan Statistik adalah
sebagai berikut:
1) Program Pengembangan Data, Informasi, dan Statistik Daerah
a) Pelaksanaan penyusunan buku Produk Domestik Regional Brutto
(PDRB) atas dasar lapangan usaha dan penggunaan tahun 2009
sebanyak 300 buku.
b) Penyusunan buku PDRB Kecamatan sebanyak 150 buku
c) Penyusunan buku Statistik Harga Bahan Bangunan sebanyak
100 buku
d) Penyusunan buku Inflasi 2010 sebanyak 100 buku
e) Penyusunan buku Statistik Industri sebanyak 100 buku
f) Penyusunan buku Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
sebanyak 100 buku
g) Penyusunan buku Penduduk Pertengahan sebanyak 100 buku
h) Penyusunan buku Kabupaten dalam Angka tahun 2009 sebanyak
500 buku dan Kecamatan dalam Angka tahun 2009
sebanyak1445 buku
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
319
i) Penyusunan buku Indikator Kesejahteraan Rakyat sebanyak 125
buku
j) Penyusunan buku PDP3D tahun 2009 sebanyak 50 buku
k) Penyusunan Metadata Spasial Kabupaten sebanyak 200 buku
dan CD sebanyak 200 buah
l) Penyusunan buku Analisis Statistik Gender Kabupaten 30 buku
m) Penyusunan dan pengumpulan Data dan Statistik Daerah
meliputi pengelolaan statistik tanaman pangan dan hortikultura
melalui pengumpulan dan pengelolaan data statistik pertanian,
perencanaan pembangunan bidang tanaman pangan dan
hortikultura, operasional petugas pengumpul data statistik
pertanian di 17 Kecamatan dan pengendalian pelaksanaan
kegiatan bidang tanaman pangan dan hortikultura
n) Pengolahan, Updating dan Analisis Data dan Statistik Daerah
berupa penyusunan data peternakan di 17 kecamatan sebanyak
12 kali, penyusunan rencana kerja peternakan sebanyak 1 paket,
monitoring dan evaluasi peternakan sebanyak 2 kali,
Pemutakhiran Data Sentra Industri Kecil di Kab Sleman sebanyak
200 buku dan Pelaksanaan Pengolahan Data Industri Kecil Kab
Sleman sebanyak 40 buku
o) Updating data dan Validasi Data Ketenagakerjaan dan Sosial
pada tahun 2010
p) Updating Data Kemiskinan di 17 Kecamatan, 86 desa dan 1212
dusun pada tahun 2010
q) Penyusunan Data Base Pilar Batas Daerah dan Peta Koridor
Batas Daerah antara Kabupaten Sleman dengan Kab/kota yang
berbatasan meliputi koordinasi lokasi, deskripsi lokasi, foto pilar,
peta koridor sebanyak 241 pilar/ 3 buku.
r) Updating dan validasi data KB
s) Penyusunan Data Bidang Kesejahteraan Rakyat : Data warga
Sejahtera/Pra Sejahtera di Kecamatan Turi (4 buah buku).
t) Penyusunan Profil Desa, berupa pendataan dan penyusunan
profil desa di 86 desa
u) Penyusunan Data Monografi Kecamatan di 17 Kecamatan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
320
c. SKPD Penyelenggara Urusan
Penyelenggara urusan Statistik adalah Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah yang dibentuk dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman
Nomor 37 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Penyelenggara urusan statistik didukung oleh Bagian Tata
Pemerintahan dan Bagian Pemerintahan Desa pada Sekretariat Daerah,
Sekretariat Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, Sekretariat
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi, Sekretariat Dinas
Tenaga Kerja dan Sosial, Bidang Keluarga Berencana pada Badan
Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak dan Kecamatan. Secara rinci, kedudukan, tugas, dan fungsi
organisasi perangkat daerah tersebut adalah sebagaimana terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan statistik secara
rincimenurut golongan dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan statistik melalui
Program Pengembangan Data, Informasi, dan Statistik Daerah sebesar
Rp1.887.101.700,00 realisasi Rp1.750.524.350,00 atau sebesar 92,76%.
f. Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan statistik
yang dilaksanakan oleh SKPD Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Kabupaten Sleman, Bagian Tata Pemerintahan dan Bagian
Pemerintahan Desa pada Sekretariat Daerah, Sekretariat Dinas
Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, Sekretariat Dinas Perindustrian,
Perdagangan, dan Koperasi, Sekretariat Dinas Tenaga Kerja dan
Sosial, Bidang Keluarga Berencana pada Badan Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, dan Kecamatan
adalah sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
321
g. Proses Perencanaan
Proses perencanaan dalam urusan statistik diawali dengan melakukan
identifikasi kebutuhan data dan informasi, selanjutnya disusun prioritas
mengenai data dan informasi yang perlu ditata dan dikelola.
Implementasi penyediaan data dasar dilakukan bekerjasama dengan
Kantor Statistik Kabupaten Sleman dan penyediaan data sektoral
dengan melibatkan SKPD terkait.
h. Permasalahan dan Solusi
Kurangnya validitas data karena para pengelola data belum
berpedoman pada acuan yang sama. Solusi yang ditempuh adalah
dengan melakukan penyuluhan/sosialisasi perundangan di bidang
statistik dengan sasaran mulai di tingkat dusun sampai tingkat
kabupaten serta meningkatkan koordinasi dengan BPS dan dengan
SKPD serta pada berbagai kesempatan memberikan masukan ke pusat
agar Pusat juga mulai menggunakan kriteria/acuan yang sama.
25. Urusan Kearsipan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa surat menyurat
b) Penyediaan jasa administrasi keuangan
c) Penyediaan jasa kebersihan kantor
d) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kantor
e) Penyediaan alat tulis kantor
f) Penyediaan barang cetak dan penggandaan
g) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan kantor
h) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
i) Penyediaan makan dan minum rapat
j) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
322
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor
a) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Bimbingan teknis, workshop, seminar, lokakarya
b) Pengelolaan kepegawaian
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Laporan Capaian Kinerja, dan Laporan Keuangan
a) Penyusunan laporan kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
b) Penyusunan laporan keuangan dan realisasi anggaran
c) Penyusunan perencanaan kerja SKPD
5) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
a) Kajian Sistem administrasi kearsipan
b) Pembinaan arsip pemerintahan desa
6) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
a) Pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah
b) Penduplikatan dokumen dalam bentuk informatika
c) Pembangunan sistem keamanan penyimpanan data
7) Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana
Kearsipan dengan kegiatan pemeliharaan rutin/berkala arsip daerah
8) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Kearsipan
a) Pengelolaan dokumentasi kegiatan dan data Pemkab Sleman
b) Penyediaan sarana layanan informasi kearsipan
c) Sosialisasi/penyuluhan kearsipan di lingkungan instansi
pemerintah
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian program dan kegiatan urusan kearsipan adalah
sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
d) Penyediaan sarana surat menyurat selama 12 bulan
e) Penyediaan jasa administrasi keuangan selama 12 bulan
f) Penyediaan jasa kebersihan kantor dan lingkungannya selama
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
323
12 bulan
g) Penyediaan sarana perbaikan dan terawatnya peralatan kerja
selama 12 bulan
h) Penyediaan alat tulis kantor selama 12 bulan
i) Penyediaan barang cetak dan penggandaan selama 12 bulan
j) Penyediaan sarana penerangan kantor selama 12 bulan
k) Penyediaan langganan surat kabar selama 12 bulan
l) Penyediaan makan minum harian, rapat dan tamu selama 12
bulan
m) Penyediaan biaya perjalanan dinas koordinasi dan konsultasi
selama 12 bulan
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasaranan Kantor
a) Pemeliharaan gedung kantor secara rutin/berkala selama 12
bulan
b) Pemeliharaan kendaraan dinas selama 12 bulan
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
a) Pelaksanaan bimtek dan pengiriman peserta bimtek 4 kali
b) Pengelolaan administrasi kepegawaian 25 orang
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan,
Laporan Capaian Kinerja, dan Laporan Keuangan
a) Penyusunan laporan kegiatan kerja bulanan sebanyak 12 kali,
laporan kegiatan tahunan sebanyak 1 kali
b) Penyusunan laporan keuangan, pembukuan, realisasi fisik
keuangan sebanyak 12 kali
c) Penyusunan 1 buah RKA, 1 buah DPA, dan 1 buah renstra SKPD
5) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
a) Pelaksanaan kajian administrasi kearsipan yang meliputi
monitoring SKPB pada 46 OPD, Lomba SKPB yang mencakup
46 OPD, dan pendampingan pengelolaan danpenataan arsip
pada 10 OPD serta kerjasama dengan 5 OPD.
b) Pelaksanaan pembinaan arsip pemerintahan desa di Kecamatan
Turi.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
324
6) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
a) Pengelolaan arsip dinamis inaktif depo sebanyak 520 boks
selama 12 bulan
b) Penduplikatan dokumen informatika sebanyak 325 boks
c) Penataan arsip sebanyak 650 boks, 3 kali koordinasi penyusutan
arsip kabupaten, dan penyusunan draft pengelolaan arsip
sebanyak 2 draft.
7) Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana
Kearsipan
a) Pemeliharaan arsip daerah yang bernilai guna secara rutin
sebanyak 500 boks
8) Program peningkatan Kualitas pelayanan Informasi
a) Pengelolaan dokumentasi kegiatan Pemerintah Kabupaten
Sleman selama tahun 2010 (foto, CD, dan kaset rekaman),
pengelolaan data pembangunan pada 12 bidang dan
pengelolaan dokumentasi berita di 10 media massa.
b) Pemeliharaan sarana layanan informasi kearsipan berupa 1 kali
pameran dan penerbitan bulletin sebanyak 102 eksemplar.
c) Sosialisasi/penyuluhan kearsipan di lingkungan instansi
pemerintah terhadap 133 orang.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan kearsipan
sebagaimana buku lampiran)
Upaya meningkatkan efektifitas pengelolaan kearsipan pada SKPD
dilaksanakan melalui pemberian bimbingan teknis kepada para
pengelola kearsipan, pembinaan kearsipan, pendampingan kearsipan,
monitoring sistem kearsipan pola baru, dan lomba sistem kearsipan pola
baru pada 46 SKPD.
Penataan dan pengolahan arsip dinamis inaktif yang dikelola oleh
Kantor Arsip Daerah telah berhasil menata 100 boks, sehingga secara
keseluruhan meningkat dari 5.100 boks pada tahun 2009 menjadi 5.200
boks di tahun 2010.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
325
c. SKPD Penyelenggara Urusan
Penyelenggara urusan Kearsipan adalah Kantor Arsip Daerah yang
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan
Peraturan Bupati Sleman Nomor 46 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas,
Fungsi, dan Tata Kerja Kantor Arsip Daerah. Penyelenggaraan urusan
kearsipan didukung oleh Bagian Humas Sekretariat Daerah dan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah. Secara rinci, kedudukan, tugas,
dan fungsi organisasi perangkat daerah tersebut adalah sebagaimana
terlampir.
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan kearsipan adalah
sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Pada tahun 2010, alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan
kearsipan adalah sebesar Rp639.379.700,00 dengan realisasi
Rp616.683.700,00 atau 96,45%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan pengelolaan arsip daerah disesuaikan dengan
peningkatan intensitas penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan yang semakin banyak dan luas. Pemeliharaan dokumen-
dokumen strategis secara tertib merupakan prioritas program yang
dikelola kearsipan daerah.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan kearsipan
adalah sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
326
h. Permasalahan dan Solusi
1) Pemahaman tentang tata kelola arsip pada masing-masing SKPD
masih rendah.
2) Belum semua SKPD memiliki arsiparis.
3) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dan birokrat tentang fungsi
dan pentingnya arsip.
4) Sarana kearsipan di depo Pemkab Sleman belum memadai.
5) Belum semua SKPD mempunyai depo arsip.
Solusi yang dilakukan adalah dilakukan pembinaan penerapan SKPB
secara rutin baik berbentuk workshop, pendampingan, lomba, dan
sarasehan di bidang kearsipan.
26. Urusan Perpustakaan
a. Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan Jasa Surat Menyurat, Arsip dan Perpustakaan
b) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Listrik dan
Langganan
c) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
d) Penyediaan Jasa Kebersihan
e) Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
f) Penyediaan Alat Tulis Kantor
g) Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan
h) Penyediaan Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
i) Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat
j) Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a) Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor
b) Pemeliharaan Kendaraan Dinas
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Bimtek, Workshop, Seminar dan Lokakarya
b) Pengelolaan Kepegawaian
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
327
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Keuangan
a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar SKPD
b) Penyusunan Pelaporan Keuangan dan Realisasi Anggaran
c) Penyusunan Perencanaan Kerja SKPD
5) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
a) Pemasyarakatan Minat Baca dan Kebiasaan Membaca untuk
Mendorong Terwujudnya Masyarakat Pembelajar.
b) Pengembangan Minat dan Budaya Baca
c) Supervisi Pembinaan dan Stimulasi pada Perpustakaan Umum,
Perpustakaan Khusus, Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan
Masyarakat
d) Pelaksanaan Koordinasi Pengembangan Perpustakaan
e) Penyediaan Bantuan Pengembangan Perpustakaan dan Minat
Baca di Daerah
f) Publikasi dan Sosialisasi Minat dan Budaya Baca
g) Penyediaan Bahan Pustaka Perpustakaan Umum Daerah
b. Tingkat Pencapaian
Tingkat pencapaian program dan kegiatan urusan perpustakaan adalah
sebagai berikut:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa surat menyurat, arsip dan perpustakaan selama
12 bulan
b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya listrik dan langganan
selama 12 bulan
c) Penyediaan jasa administrasi keuangan selama 12 bulan
d) Pemeliharaan kebersihan kantor selama 12 bulan
e) Perbaikan peralatan kerja selama 12 bulan
f) Penyediaan alat tulis kantor selama 12 bulan
g) Penyediaan barang cetak dan penggandaan selama 12 bulan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
328
h) Penyediaan instalasi listrik/penerangan bangunan selama 12
bulan
i) Penyediaan makanan dan minuman rapat harian dan tamu
selama 12 bulan
j) Penyediaan biaya perjalanan dinas selama 12 bulan
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a) Pemeliharaan rutin/berkala 2 gedung kantor selama 12 bulan
b) Pemeliharaan kendaraan dinas selama 12 bulan
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a) Pelaksanaan bimtek, workshop, seminar dan lokakarya,
pengiriman peserta diklat selama 12 bulan
b) Pengelolaan administrasi Kepegawaian selama 12 bulan
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja Keuangan
a) Penyusunan RKA, DPA, dan Renstra SKPD sebanyak 17
laporan
b) Penyusunan laporan keuangan/SPJ, pembukuan dan realisasi
fisik dan keuangan
c) Penyusunan laporan kegiatan, tahunan, dan barang sebanyak 15
laporan
5) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
Perpustakaan
a) Terselenggaranya layanan menetap perpustakaan dan Warintek,
dengan jumlah pengunjung 35.742 orang, layanan Perpustakaan
Keliling dan Perpustakaan Elektronik Keliling di 47 lokasi, dengan
jumlah pengunjung 53.685 orang dan layanan kantong
perpustakaan di 13 lokasi
b) Terselenggaranya Lomba Minat Baca Tingkat SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA/SMK dan umum dengan jumlah peserta 874 orang dan
pelaksanaan story telling di 4 lokasi.
c) Pendataan perpustakaan sekolah sejumlah 200 lokasi di 5 (lima)
kecamatan di Kabupaten Sleman, dan pembinaan 6
perpustakaan sekolah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
329
d) Monitoring dan pembinaan perpustakaan desa dan masyarakat
di 8 lokasi.
e) Pendampingan perpustakaan desa dan masyarakat di 6 lokasi
f) Pameran Perpustakaan dalam rangka Hari Jadi Kabupaten
Sleman, penyusunan bibliografi sebanyak dan penyusunan profil
sebanyak 50 eksemplar, booklet sebanyak 50 eksemplar, dan
leaflet sebanyak 700 eksemplar.
g) Pelaksanaan pengadaan dan pengolahan bahan pustaka
sebanyak 974 judul, pengembangan koleksi Warintek dan
otomasi perpustakaan sebanyak 2911 judul dan stock-opname 1
kali.
(IKK aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan
perpustakaan sebagaimana buku lampiran).
Program dan kegiatan perpustakaan mendorong peningkatan minat
baca masyarakat. Hal ini terlihat dari perkembangan jumlah anggota,
pengunjung, maupun peminjam koleksi perpustakaan daerah.
Meningkatnya minat baca ini juga telah diimbangi dengan penyediaan
koleksi yang memadai, baik dari jumlah eksemplar koleksi maupun
keragaman judul, yang terlihat dari grafik berikut:
Grafik 37. Statistik Perkembangan Jumlah Anggota, Pengunjung dan Peminjam
Tahun 2006-2010
13677
50173
15651
15576
57814
29213
17950
59985
54656
19097
74216
68570
23032
89427
75059
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
90000
2006 2007 2008 2009 2010
Anggota
Pengunjung
Peminjam
Sumber: Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
330
Dalam rangka meningkatkan persebaran perpustakaan dan peningkatan
akses terhadap buku ke masyarakat, pada tahun 2010 dilakukan
pelayanan pada kantong perpustakaan desa dan instansi meliputi:
a) Perpustakaan Desa “Mandiri” Kecamatan Gamping
b) Perpustakaan Desa “ Pustaka Karta” Sidokarto Godean
c) Perpustakaan Desa “Melati” Sumberagung Moyudan
d) Perpustakaan Desa “Tunas Mekar” Minggir
e) Perpustakaan Desa “ Mesra” Merdikorejo Tempel
f) Perpustakaan “Diponegoro” Sambigo Maguwoharjo Depok
g) Perpustakaan Desa “Mentari” Gamplong Moyudan
h) Perpustakaan Desa “Cahyo Kawedar” Brebah
i) Perpustakaan “Ngudi Kawruh” Prambanan
j) Perpustakaan “Pustaka Widya” Margokaton Seyegan
k) Perpustakaan MTsN Seyegan
l) Perpustakaan Yakkum
m) Perpustakaan LP. Cebongan
Monitoring perpustakaan desa dan masyarakat dan bantuan
pengembangan perpustakaan dilakukan untuk meningkatkan
kelestarian perpustakaan dilakukan, meliputi:
a) Perpustakaan ”Tunas Mekar” Desa Sendangagung, Minggir
b) Perpustakaan ”Melati” Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan
c) Perpustakaan ”Pustaka Karta” Desa Sidokarto, Kecamatan Godean
d) Perpustakaan ”Mandiri” Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping
e) Perpustakaan ”Tunas Bangsa” Desa Donokerto, Kecamatan Turi
f) Perpustakaan ”Mesra” Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel
g) Perpustakaan ”Diponegoro” Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok
h) Perpustakaan ”Cahyo Kawedar” Desa Sendangtirto, Berbah.
i) Perpustakaan ”Pustaka Widya” Desa Margokaton, Seyegan;
j) Perpustakaan ”Mentari” Gamplong, Sumberrahayu, Moyudan;
k) Perpustakaan ”Ngudi Kawruh” Kenaran, Sumberharjo, Prambanan;
l) Perpustakaan ”Miftahul Ilmi” Macanan, Madurejo, Prambanan;
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
331
m) Perpustakaan Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan; dan
n) Perpustakaan Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem.
Supervisi pembinaan dan stimulasi juga dilakukan pada perpustakaan
sekolah yang meliputi:
a) Perpustakaan SD Negeri Keceme, Caturharjo, Sleman
b) Perpustakaan SD Negeri Kandangan, Seyegan
c) Perpustakaan SD Negeri Kalasan 1, Tirtomartani, Kalasan
d) Perpustakaan SD Negeri Tamanan 1, Tamanmartani, Kalasan
e) Perpustakaan SMP Negeri 3 Godean, Kec. Godean
f) Perpustakaan SMP Negeri 4 Pakem
Berbagai perkembangan dan keberhasilan dalam pelaksanaan urusan
perpustakaan, terlihat juga berbagai prestasi yang kembali diraih
selama tahun 2010, yaitu:
1. Juara Favorit Teknologi Informasi Lomba Perpustakaan Umum
Kabupaten/Kota Penerima Block Grant Perpusnas RI Tingkat
Nasional Tahun 2010.
2. Juara I Lomba Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota Penerima
Block Grant Perpusnas RI Tingkat Provinsi Tahun 2010.
3. Juara II Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Provinsi oleh
Perpustakaan Desa ”Pustaka Widya” Margokaton, Seyegan.
4. Juara II Lomba Mendongeng Tingkat Provinsi oleh Jihan Nisfu
Sya’bani siswi MIN Tempel.
c. SKPD Penyelenggara Urusan
Penyelenggara urusan perpustakaan adalah Kantor Perpustakaan
Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun
2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten
Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 45 Tahun 2009 tentang
Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Kantor Perpustakaan Daerah.
Secara rinci, uraian tugas, fungsi, dan tata kerja Kantor Perpustakaan
Daerah adalah sebagaimana terlampir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun Anggaran 2010
332
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia penyelenggara urusan perpustakaan adalah
SDM SKPD Kantor Perpustakaan Daerah, sejumlah 26 orang.
Secara rinci SDM penyelenggara urusan perpustakaan menurut
golongan dan pendidikan adalah sebagaimana terlampir.
e. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Alokasi anggaran untuk penyelenggaraan urusan perpustakaan
sebesar Rp786.345.350,00 realisasi keuangan sebesar
Rp774.522.905,00 atau 98,50%.
f. Proses Perencanaan
Proses perencanaan pelaksanaan urusan perpustakaan berfokus pada
upaya peningkatan minat baca masyarakat, yang merupakan dasar
dalam pengelolaan perpustakaan daerah dan pengembangan program
kepustakaan daerah. Program tersebut kemudian dijabarkan dalam
kegiatan prioritas Kantor Perpustakaan Daerah, sesuai tugas pokok dan
fungsinya.
g. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan urusan
perpustakaan yang dilaksanakan oleh SKPD Kantor Perpustakaan
Daerah adalah sebagaimana terlampir.
h. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan dalam urusan perpustakaan adalah masih belum
memadainya sarana prasarana, kapasitas SDM yang terbatas, serta
pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan yang belum
optimal baik dari segi pembiayaan, prosedur, dan networking.
Upaya yang dilakukan adalah mengoptimalkan sarana dan prasarana
yang ada, serta melakukan upaya berkesinambungan peningkatan
kapasitas SDM melalui beberapa pendidikan dan pelatihan. Selain itu
juga dengan mengoptimalkan langkah-langkah pengembangan budaya
baca dan pembinaan perpustakaan.