2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro...

45
18 BAB II ANALISA 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro Lingkungan Bisnis Mall Dalam menjalankan suatu bisnis perlu diketahui keadaan lingkungan secara keseluruhan baik internal maupun eksternal. Karena melalui analisa dapat terlihat hubungan secara signifikan yang akan mempengaruhi bisnis. Maka dari itu kami analisa PESTEL, dimana analisa ini meliputi P (Political), E (Economic), S (Social), T (Technological), E (Environmental) dan L (Legal). Berikut analisa makro lingkungan dari berbagai faktor yang mempengaruhi industri bisnis mall khususnya di Indonesia. Political Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Dengan kebijakan kebijakan politik yang baik, masyarakat akan merasa aman sehingga pertumbuhan ekonomi suatu negara akan membaik dan akan menarik perhatian banyak investor untuk berinvestasi. Salah satu yang menjadi pilihan investor adalah membangun mall, dari seluruh mall yang ada

Transcript of 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro...

Page 1: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

18

BAB II

ANALISA

2.1 Analisa Market Dan Industri

2.1.1 Analisa Makro Lingkungan Bisnis Mall

Dalam menjalankan suatu bisnis perlu diketahui keadaan

lingkungan secara keseluruhan baik internal maupun eksternal. Karena

melalui analisa dapat terlihat hubungan secara signifikan yang akan

mempengaruhi bisnis. Maka dari itu kami analisa PESTEL, dimana

analisa ini meliputi P (Political), E (Economic), S (Social), T

(Technological), E (Environmental) dan L (Legal). Berikut analisa

makro lingkungan dari berbagai faktor yang mempengaruhi industri

bisnis mall khususnya di Indonesia.

Political

Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian

kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses

pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Dengan kebijakan –

kebijakan politik yang baik, masyarakat akan merasa aman sehingga

pertumbuhan ekonomi suatu negara akan membaik dan akan menarik

perhatian banyak investor untuk berinvestasi. Salah satu yang menjadi

pilihan investor adalah membangun mall, dari seluruh mall yang ada

Page 2: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

19

di Indonesia 30 persennya berada di Jakarta, hal ini dikarenakan

perkembangan bisnis mall di Indonesia khususnya kota Jakarta sangat

menjanjikan, dengan kondisi politik yang baik akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dan kenaikan perkapita selain itu pertumbuhan

turis yang datang ke Indonesia juga akan meningkat, itu semua akan

mendorong kenaikan daya beli pengunjung mall dan menyebabkan

ruang usaha di mall banyak disewa atau dibeli oleh pengusaha.

Economic

Stabilitas ekonomi yang kuat dengan kisaran 6 persen per

tahun dimana pertumbuhan ini bersumber dari tingginya konsumsi

masyarakat Indonesia, dengan perilaku masyarakat yang konsumtif

tidak heran jika semakin banyak mall atau pusat perbelanjaan. Jumlah

mall seluruh indonesia pada saat ini berjumlah sekitar 240 mall.

Menurut Head of Research and Advisory Cushman and Wakefield,

Arief Rahardjo mall di tahun 2013 ini sudah berdiri dilahan seluas

3.920.618 meter persegi. Cushman and Wakefield, konsultan properti

merilis data yang menyatakan bahwa jumlah mall di Jakarta memang

sudah terlampau padat, tiap tahunnya jumlah mall tumbuh 3.9 persen.

Menurut Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI)

Handaka Santosa mall tidak hanya di kota Jakarta tetapi juga sudah

mulai merambah ke berbagai daerah.

Page 3: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

20

Social

Mall pada saat ini bukan dimanfaatkan sebagai tempat

berbelanja saja tetapi di mall berbagai kegiatan dapat dilakukan antara

lain berbelanja, sebagai tempat berkumpul dengan teman

(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

Kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh perorangan, pasangan dan

juga berkelompok. Konsep dari manajemen mall juga semakin

modern, saat ini banyak mall yang menggunakan sebagian lahannya

untuk taman, kolam ikan dan sebagainya yang dapat digunakan oleh

pengunjung sebagai tempat rekreasi sehingga dewasa ini mall

mempengaruhi perilaku dan psikologis pengunjung, oleh karena itu

desain interior sebuah mall sangat menjadi penting dan desain interior

mall membentuk pandangan tentang gaya hidup perkotaan yang

ideal. Menurut Subkhan, Chief Operations Markplus Insight (2012,

p.43) yang dikutip dari pernyataan Stefan Koeberle, World Bank

Country Director for Indonesia, pertumbuhan kelas menengah di

Indonesia sangatlah cepat hingga mencapai 7 juta orang per tahun.

Technological

Membahas tentang teknologi mall di Indonesia tentunya sangat

pesat sekali perkembangannya. Dimulai dari tempat parkir saja sudah

dapat kita lihat penggunaan teknologi sangatlah membantu pekerjaan

manusia, dengan adanya penggunaan barcode pada struk parkir,

Page 4: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

21

otomatis plang parkir, kamera untuk pengenalan plat mobil, hingga

lampu pada tempat parkir untuk menunjukkan adanya slot parkir.

Pada era informasi seperti sekarang ini, sangatlah dibutuhkan

network seperti Wi-fi serta mobile network. Rata-rata mall di Jakarta

sudah memiliki Wi-fi di dalam mall agar pengunjung dapat

menggunakan jaringan tersebut baik di cafe ataupun di tempat tertentu

di dalam mall. Mall directory juga sudah menggunakan teknologi

seperti website, TV LED touchscreen serta telepon customer service

untuk memberikan informasi kepada pengunjung mall terhadap lokasi

serta toko-toko yang ada di mall, bahkan terkadang terdapat event

yang dimasukkan ke dalam mall directory tersebut. Dengan

menggunakan WeE Mall, teknologi telah berinovasi lagi untuk bisnis

mall. Pengunjung mall dapat melihat informasi promo, lokasi toko,

ataupun informasi parkir di dalam genggamannya yaitu di dalam

smartphone.

Environmental

Lingkungan merupakan tempat manusia bertumbuh dan

berkembang, setiap lingkungan mempunyai karakteristik yang berbeda

– beda sehingga perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat

memunculkan peluang atau ancaman bagi pelaku bisnis. Dalam bisnis

mall investor harus dapat menyesuaikan konsep bisnis mereka dengan

lingkungan sekitarnya, Desain pada sebuah bangunan dan ruangan

Page 5: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

22

dapat memberikan persepsi visual bagi orang yang ada didalamnya

dan tanpa disadari secara tidak langsung desain interior yang ada dapat

mempengaruhi psikologi orang didalamnya. Sebagai perbandingan

kita akan membahas mengenai dua mall yang berbeda yaitu, mall

Grand Indonesia dan mall Pluit Village

Mall Grand Indonesia merupakan mall terbesar di Indonesia

dan terletak di daerah strategis yaitu jantung pusat bisnis Jakarta, mall

ini menjadi tempat belanja yang cocok untuk eksekutif yang suka

menggunakan brand – brand terkenal dengan cepat. Grand Indonesia

memiliki 132.272 meter persegi pertokoan, sehingga mempunyai

banyak pilihan berbelanja dengan didukung oleh area parkir yang

dapat menampung sampai dengan 5500 mobil. Tema yang diusung

Grand Indonesia adalah keceriaan, glamor dan mewah sesuai dengan

lokasinya yang berada dipusat ibukota dengan menyajikan retail –

retail mahal didalamnya. Yang menjadi karakteristik dari pengunjung

mall Grand Indonesia antara lain rata – rata pengunjung berasal dari

ekonomi menengah ke atas dan atas, pengunjung menyukai desain

yang mewah dan megah, penampilan pengunjung yang datang ke mall

Grand Indonesia Stylish dan selalu Rapi, aktivitas yang dilakukan

adalah makan, bersosialisasi, shopping di tempat branded dan

pengunjung mall Grand Indonesia adalah orang – orang yang

konsumtif.

Page 6: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

23

Mall Pluit Village merupakan salah satu mall yang terletak di

daerah Jakarta Utara dan cocok untuk masyarakat kalangan menengah

ke atas. Mall Pluit Village memfasilitasi pengunjung yang senang ke

supermarket, department stores dan toko – toko retail selain itu

didalamnya terdapat stand–stand yang menjual berbagai jenis pakaian

wanita dan aksesoris, yang menjadi karakteristik pengunjung mall

Pluit Village adalah rata – rata pengunjung mall berasal dari ekonomi

menengah ke atas di Jakarta Utara, penampilan pengunjung cenderung

cuek, aktivitas yang sering dilakukan pengunjung adalah makan,

bersosialisasi, belanja di stand, nonton dan mencari Wi-fi gratis.

Legal

Dalam menjalankan bisnis dan memanfaatkan teknologi

informasi didalamnya harus mengikuti aturan yang telah diatur oleh

pemerintah. Perdagangan online dan sistem elektronik diatur dalam

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan

Transaksi Elektronik serta Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012

tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik.

Tentu saja dalam menjalankan suatu bisnis secara legal

memerlukan sertifikasi badan usaha atau legalitas yang diatur oleh

pemerintah. Badan usaha atau perseorangan harus memenuhi

ketentuan dari Peraturan Menteri Perdagangan No. 36/M-

DAG/PER/9/2007 Tahun 2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha

Page 7: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

24

Perdagangan sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Menteri

Perdagangan No. 39/M-DAG/PER/12/2011 Tahun 2011 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan No. 36/M-

DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan

(“Permendag SIUP”). Pasal 2 ayat (1) Permendag SIUP mengatur

bahwa setiap perusahaan perdagangan wajib memiliki Surat Ijin Usaha

Perdagangan.

Berdasarkan analisa pestel diatas dapat disimpulkan bahwa

dengan adanya keadaan politik yang baik akan banyak investor yang

berinvestasi sehingga pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat,

daya beli dari pelanggan akan meningkat hal ini didukung oleh

pertumbuhan ekonomi yang meningkat, daya beli yang besar membuat

perubahan pada gaya hidup masyarakat saat ini karena juga didukung

perkembangan teknologi informasi yang dimanfaatkan oleh mall untuk

memberikan fasilitas lebih kepada pengunjungnya sesuai dengan

lingkungan mall tersebut dan tentunya pemanfaatan teknologi

informasi harus mengikuti aturan perundang – undangan.

2.1.2 Porter’s Five Forces Model

Dalam memulai suatu bisnis perlu dilakukan analisa untuk

mengetahui mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi bisnis

tersebut. Bisnis Mall Directory yang dikategorikan kedalam industri

teknologi informasi, dimana dengan perkembangan teknologi

Page 8: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

25

informasi yang semakin cepat berubah, pelaku bisnis harus dapat

melihat persaingan – persaingan yang akan terjadi dalamnya.

Gambar 2.1 Current versus Future Porter’s Five Forces

Metode yang akan digunakan dalam melakukan analisa adalah

Porter’s Five Forces Model dengan penjelasan seperti dibawah ini:

Bargaining Power of Buyers

Bargaining Power of Buyers WeE Mall adalah sedang karena

pengunjung yang datang ke mall didominasi oleh usia kurang dari 35

tahun. Pengunjung dikisaran usia tersebut sangat banyak

menggunakan smartphone sehingga WeE Mall mempunyai peluang

besar untuk digunakan oleh banyak pengunjung mall dan tenant–

tenant yang ada didalam mall.

Page 9: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

26

Bargaining Power of suppliers

Kunci utama dalam bisnis WeE Mall adalah programmer,

dimana programmer yang membangun dan mengembangkan sistem

WeE Mall merupakan pemilik saham dari WeE Mall. Selain itu

perangkat utama bisnis WeE Mall yaitu Bluetooth low energy beacon

dan NFC tidak sulit untuk diperoleh karena banyak supplier dari

berbagai negara yang mendistribusikan. Sehingga bargaining power of

suppliers sangat rendah.

Threats of New Entrants

Threats of New Entrants dalam bisnis WeE Mall adalah

Medium, karena WeE Mall telah mempunyai Hak Kekayaan

Intelektual yang memberikan perlindungan hukum untuk penciptaan

ide bisnis dan desain. Programmer dan marketing sebagai kunci utama

dalam bisnis ini telah terikat dengan kontrak yang isinya harus

menjaga kerahasiaan data dan informasi terkait dengan WeE Mall

selama masih berada ataupun tidak berada di PT. Maxe Mall dan jika

terjadi pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah dibuat maka

pihak tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang

diberlakukan olah undang – undang.

Threats of Substitute product

Berkembangnya teknologi yang dapat memberikan banyak

informasi dan membantu dalam aktifitas sehari – hari akan tetapi

Page 10: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

27

belum dapat memberikan manfaat yang efektif dan efisien. Masih

banyak masyarakat yang hanya memanfaatkan smartphone hanya

untuk telepon atau mengirim pesan singkat. Sehingga Threats of

Substitute product sangat tinggi karena banyak masyarakat yang tetap

pada zona nyaman dengan lebih memilih menggunakan cara manual

yaitu menggunakan papan informasi mall, bertanya kepada

information center atau melihat melalui tv yang ada di mall jika ingin

mencari sesuatu dimall.

Competitive Rivalry

Competitive Rivalry adalah Rendah, karena di Indonesia masih

belum ada pesaing yang menjalankan bisnis serupa. Perkembangan

teknologi di Indonesia sangat tinggi, walaupun di kemudian hari ada

pesaing dalam bisnis ini, namun kami tetap melakukan inovasi agar

selalu diterima oleh konsumen.

2.1.3 TOWS Matrix

Untuk melakukan analisa lebih mendalam secara ekternal

sampai dengan internal kita akan menggunakan TOWS. Untuk

beberapa tahun, analisa SWOT telah digunakan untuk

mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Analisa

SWOT bersifat statis dan jarang mengarah kepada pengembangan

strategi alternatif yang berbeda. TOWS dikenal strategi bisnis untuk

Page 11: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

28

menganalisa situasi yang kompetitif dari perusahaan yang mengarah

kepada pengembangan dari 4 strategi alternatif yang berbeda. TOWS

matrix memiliki jangkauan yang luas dan memiliki perbedaan dari

matrix bisnis portofolio. TOWS matrix adalah konsep framework

untuk analisa yang sistematis mengenai kecocokan dari faktor

eksternal dari threats dan opportunities dengan faktor internal dari

kelemahan dan kekuatan perusahaan. Untuk itu kami akan

menganalisa WeE Mall dengan TOWS matrix untuk mengetahui

ancaman, peluang dari faktor luar serta kelemahan dan kelebihan dari

aplikasi WeE Mall, sebagai berikut:

Page 12: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

29

Table 2.1 ANALISA TOWS WEE MALL

External factors

Internal factors

External threats (T):

Kompetitor mall directory

Perkembangan teknologi

Perkembangan media

advertising

External opportunities (O):

Perkembangan mall

Lifestyle masyarakat

Kesadaran teknologi

Internal weaknesses (W):

Ketergantungan dengan

key partnership

Customer segment yang

terbatas

WT strategy:

Mengembangkan unique

value proposition

Joint operation dengan mall

Selalu berinovasi dengan

aplikasi

WO strategy:

Membangun komunitas

WeE Mall

Memperkuat value

aplikasi WeE Mall

Internal strengths (S):

Teknologi baru bagi

pengguna

Aplikasi user friendly

Advertising yang sesuai

target

Memiliki strategi

marketing

ST strategy:

Mengembangkan strategi

marketing

Educate market dengan

aplikasi yang user friendly

Memberikan experience

baru dengan menggunakan

teknologi terbaru

SO strategy:

Mengembangkan

advertising sesuai dengan

target pasar

Mengembangkan aplikasi

dengan inovasi baru

Page 13: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

30

Dari analisa TOWS ini WeE Mall memiliki ancaman seperti

mall memiliki mall directory sendiri, perkembangan teknologi yang

pesat, perkembangan media advertising. Untuk peluang yang didapat

WeE Mall adalah perkembangan mall yang meningkat karena memang

mall menjadi salah satu tempat wisata untuk refreshing hingga menjadi

tempat meeting, lifestyle masyarakat yang konsumtif memberikan

peluang untuk WeE Mall berkembang, serta kesadaran teknologi yang

ditandai oleh pemakaian smartphone yang menjadi peluang pasar baru

untuk WeE Mall. Untuk kelemahan WeE Mall yaitu customer segment

yang terbatas karena WeE Mall hanya diperuntukan untuk pengunjung

mall dan tenant mall saja, ketergantungan dengan key partnership

yaitu mall karena WeE Mall memang dipergunakan khusus untuk mall.

Untuk kekuatan yang dimiliki oleh WeE Mall adalah WeE Mall

menggunakan teknologi yang terbaru untuk membangun aplikasinya,

WeE Mall dibuat sebagai aplikasi yang user friendly yang

memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang diinginkan

seputar mall, WeE Mall memberikan advertising yang sesuai dengan

pengguna aplikasi secara personal, WeE Mall memiliki strategi

marketing untuk pengenalan ke pengunjung mall untuk memakai

aplikasi dan ke tenant mall untuk mendapatkan revenue.

Dari analisa eksternal dan internal WeE Mall maka terdapat 4

kategori strategy.

Page 14: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

31

Pertama untuk mengatasi ancaman dan kelemahan yang

dihadapi WeE Mall maka WeE Mall mengambil langkah untuk

mengembangkan value proposition yang unik untuk mengatasi

ancaman dari kompetitor mall directory, perkembangan media

periklanan dan customer segment yang terbatas. WeE Mall juga

menggunakan langkah joint operation dengan mall untuk

mengatasi ketergantungan dengan key partnership. Untuk

mengatasi ancaman perkembangan teknologi maka WeE Mall

akan selalu berinovasi dalam pengembangan aplikasinya.

Kedua untuk mengatasi kelemahan dengan menggunakan

peluang eksternal, WeE Mall melihat adanya peluang lifestyle

masyarakat yang konsumtif untuk mengatasi kelemahan

customer segment WeE Mall yang terbatas maka WeE Mall

mengambil langkah untuk membangun komunitas untuk

memperkuat customer segment. Kelemahan WeE Mall dalam

ketergantungan dengan mall serta melihat peluang ekternal

dalam perkembangan mall serta kesadaran teknologi yang

tinggi maka WeE Mall harus memperkuat value aplikasi WeE

Mall.

Ketiga menyadari kekuatan yang dimiliki WeE Mall dan

mempergunakan kekuatan tersebut dalam mengatasi ancaman

dari luar. Ancaman kompetitor akan diatasi dengan kekuatan

Page 15: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

32

strategi marketing melalui pengembangan strategi marketing.

WeE Mall akan melakukan educated market menggunakan

kekuatan aplikasi yang user friendly untuk mengatasi ancaman

perkembangan media periklanan dan kompetitor. WeE Mall

juga memberikan pengalaman yang baru dengan menggunakan

teknologi yang baru dan advertising yang sesuai target.

Keempat WeE Mall melihat peluang dari eksternal dan

menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk meningkatkan

value. WeE Mall akan mengembangkan advertising yang

sesuai dengan kebutuhan pengguna aplikasi serta

mengembangkan aplikasi dengan inovasi baru yang

menggunakan kekuatan dan peluang yang dimiliki.

Page 16: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

33

2.1.4 Business Model Canvas

Gambar 2.2 The 9 Building Blocks

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), Business Model

adalah rational dari bagaimana perusahaan membuat, menyampaikan

dan mendapatkan value. Dalam perusahaan, konsep dari model bisnis

harus di sampaikan dengan baik sehingga karyawan dalam perusahaan

mengerti model bisnis perusahaan tersebut. Perusahaan harus memulai

dari point yang sama, tantangannya bagaimana konsep dari bisnis

model tersebut harus sederhana, relevan dan mudah dimengerti,

dengan tidak menyederhanakan kompleksitas dari operasi perusahaan.

Page 17: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

34

Bisnis model dapat dijelaskan dengan baik melalui 9 building block

yang menggambarkan bagaimana perusahaan menghasilkan uang

secara logis. Berikut ini analisa PT Maxe Mall terhadap aplikasi WeE

Mall:

2.1.4.1 Customer segment

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), Customer

segment merupakan elemen pertama dari kanvas model bisnis,

dimana dalam customer segment ini perusahaan

mengidentifikasi segmen mana yang akan dilayani oleh

perusahaan. Untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan

dengan baik maka perusahaan perlu mengelompokan

pelanggan ke dalam segmentasi dengan kebutuhan yang

mereka butuhkan, kebiasaan mereka, atau dengan atribut yang

lain. Setelah mengelompokan pelanggan, maka model bisnis

ini dapat mulai dirancang dengan pemahaman yang mendalam

tentang kebutuhan pelanggan. Terdapat 5 macam tipe dari

customer segment yaitu mass market, niche market, segmented,

diversified dan multi sided platform (multi sided market). Tipe

multi sided market mewakili tipe dari customer segment dari

WeE Mall, karena WeE Mall termasuk dalam multi-sided

market yang membawa 2 kelompok pelanggan yang

independent yaitu

Page 18: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

35

1. Toko mall

Toko dalam mall merupakan salah satu klien dari

WeE Mall yang akan menggunakan iklan dan promo yang

akan dikelola dalam aplikasi. Dalam mall itu sendiri, toko

dibedakan berdasarkan kategori dari barang/ jasa apa yang

ditawarkan ke pelanggan. Berikut ini kategori toko mall

diantaranya adalah

Automotive: Toko yang menjual berbagai macam alat

automotive, seperti mobil, ban, hingga helm.

Beauty, Health and Personal Care: Toko yang menjual

produk kecantikan kesehatan serta produk/ jasa untuk

segala macam perawatan tubuh.

Dept Stores and Hypermart: Toko serba ada yang

menjual produk pakaian dan kecantikan hingga

makanan. Toko ini biasanya memiliki luas toko yang

besar dalam 1 mall.

Education: Berupa tempat les yang menawarkan jasa

pendidikan, seperti les bahasa.

Sport and Hobbies: Toko yang menjual berbagai

macam alat olahraga dan alat untuk hobi seperti rajut.

Fashion, Shoes, Bag and Accessories: Toko yang

menjual fashion untuk pria dan wanita, toko dengan

Page 19: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

36

kategori ini menguasai sebagian besar toko di mall

serta menawarkan diskon setiap bulannya.

Gadget and Electronics: Toko yang menjual

handphone dan elektronik dalam mall. toko gadget

dan elektronik sering mengeluarkan promo.

Home and Decor: Toko ini menawarkan produk untuk

peralatan dalam rumah seperti sofa meja hingga

accesories dalam rumah.

Jewellery, Watches and Opticals: Toko ini menawarkan

produk perhiasaan, biasanya toko ini memiliki prestige

yang tinggi bagi pelanggannya.

Kids, Fun and Entertainment: Toko ini menawarkan

produk yang berkaitan dengan anak hingga remaja.

Service: Toko ini menawarkan jasa yang sesuai dengan

kebutuhan seperti atm, travel agent dan bank.

2. Pengunjung mall

Customer segment dari WeE Mall selanjutnya

adalah pengunjung yang datang ke mall. Mall merupakan

salah satu tujuan orang Jakarta untuk menghabiskan waktu

setiap harinya dan tidak kenal usia dari usia balita hingga

usia lanjut. Menurut Nugroho (2000) Prof.Dr.Ny.Sumiati

Page 20: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

37

Ahmad Mohammad meneliti batasan-batasan umur

manusia berdasarkan kategori masanya adalah

Masa bayi: Anak yang berumur 0-1 tahun. Anak yang

masih dalam masa bayi lebih banyak menghabiskan

waktu dirumah.

Masa prasekolah: Anak yang berumur 1-6 tahun, dan

mulai masuk dalam playgroup atau taman kanak-kanak

untuk melatih perkembangannya. Pada saat berpergian

ke mall pengunjung mall dalam masa prasekolah ini

masih didampingi oleh orangtua /wali.

Masa sekolah: Anak berumur 6-10 tahun, yang baru

memasuki masa sekolah dasar. Pada saat berpergian ke

mall pengunjung mall dalam masa sekolah ini masih

didampingi oleh orangtua /wali.

Masa pubertas: Anak yang berumur 10-20 tahun, anak

yang memasuki masa remaja ini biasanya sudah

memiliki gadget berupa handphone, smartphone, tablet,

hingga laptop. Dalam masa ini masih dalam

pengawasan orang tua tetapi tidak selalu didampingi

oleh orang tua. Remaja merupakan pengunjung mall

yang memberikan kontribusi terbesar kedua setelah

pengunjung mall dengan masa dewasa.

Page 21: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

38

Masa dewasa: Masa dewasa ini memiliki rentang umur

dari 20-40 tahun. Masa dewasa ini sudah lepas dari

pengawasan orang tua dan sebagian besar di umur 30

sudah berkeluarga. Pengunjung mall dengan masa

dewasa ini menjadi pengunjung dengan kontribusi

terbesar dalam mall. Pada masa ini, merupakan masa

produktif yang tertarik dengan teknologi baru.

Masa setengah umur: Masa setengah umur ini disebut

dengan prasenium, yang memiliki rentang umur 40-65

tahun. pengunjung mall Dengan umur diatas 50 tahun

ini jarang dan tidak begitu tertarik dengan

perkembangan teknologi yang ada.

Masa lanjut usia: Masa lanjut usia ini disebut dengan

senium, yang memiliki rentang umur 65 tahun keatas.

Masa lanjut usia ini lebih mengabiskan waktu dalam

rumah.

2.1.4.2 Value proposition

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), value

proposition menjelaskan tentang nilai yang dapat diberikan

oleh suatu produk yang sesuai dengan customer segment

secara spesifik. Value proposition merupakan nilai tambah

yang menjadi pembeda dengan produk/jasa perusahaan lain

Page 22: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

39

yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan. Menurut

Osterwalder dan Pigneur (2010), terdapat beberapa

karakteristik dari value proposition yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada pelanggan. Berikut ini beberapa

karakteristik value yang dapat ditawarkan oleh WeE Mall:

Newness

Value proposition yang menawarkan kebutuhan baru

yang belum pernah dirasakan oleh customer dan

memberikan kepuasan baru. WeE Mall memberikan

experience baru yang belum pernah customer rasakan

yaitu penunjuk arah di dalam ruangan dengan realtime.

WeE Mall akan berjalan sesuai dengan arah dari

pengguna aplikasi tersebut.

Performance

Value proposition yang ditawarkan yaitu meningkatkan

performance produk/ jasa yang masih tradisional menjadi

lebih baik lagi sehingga membuat nilai. WeE Mall ini

meningkatkan performance sales pada toko, karena WeE

Mall mempromosikan brand awareness dari produk klien

dalam aplikasinya kepada customer, sehingga akan

meningkatkan performance sales klien WeE Mall.

Page 23: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

40

Design

Keunggulan dalam design produk/jasa yang menciptakan

nilai bagi produk/ jasa tersebut. WeE Mall akan didesain

dengan user friendly sehingga pengguna WeE Mall tidak

mengalami kesulitan terhadap penggunaannya.

Price

Menawarkan value dengan memberikan harga yang

paling rendah dari harga pesaing untuk memberikan

kepuasan customer segment yang memiliki price-

sensitive. WeE Mall menawarkan produk promotion dan

advertising kepada klien dengan harga yang bervariasi

dan tentunya lebih murah dari klien.

Convenience/ usability

Nilai yang ditawarkan dari produk/jasa yang dapat

memberikan kemudahan/ kenyamanan dalam

menggunakan produk/jasa tersebut. WeE Mall

merupakan aplikasi yang diciptakan berdasarkan

opportunity yang ada dari penggunaan mall directory saat

ini yang dalam penggunaannya masih sulit serta

membingungkan. Dalam kemudahannya WeE Mall

menggunakan karakteristik user friendly pada pembuatan

aplikasinya. WeE Mall tentu saja memberikan

Page 24: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

41

kenyamanan karena platform yang digunakan adalah

smartphone yang dimiliki setiap individu pengguna mall

sehingga nyaman dalam penggunaannya.

2.1.4.3 Channel

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010), Elemen ini

menjelaskan tentang bagaimana perusahaan berkomunikasi

dan mencapai customer segmentnya untuk memberikan value

proposition dari produk/jasa. Channel merupakan point yang

menjadi peran penting dalam menghadapi customer. Tipe

channel terbagi menjadi 2 bagian yaitu

Direct channel

Channel yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dalam

WeE Mall direct channel yang akan dipakai adalah sales

force kepada klien, website dan social media.

Indirect channel

Channel yang didapat melalui kerjasama dengan partner

perusahaan yang membantu perusahaan menyampaikan

value propositionnya. Melalui indirect channel ini

cenderung memiliki margin yang rendah, tetapi partner

perusahaan ini memungkinkan perusahaan untuk

memperluas jangkauan pasar. Indirect channel juga

merupakan salah satu channel yang akan digunakan oleh

Page 25: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

42

WeE Mall. Dalam indirect channel, WeE Mall bekerja

sama dengan klien dalam mall dan mallnya sendiri untuk

pengembangan aplikasi WeE Mall.

2.1.4.4 Customer relationship

Customer relationship ini menjelaskan tentang tipe

dari hubungan yang akan dibangun dengan spesifik customer

segment yang ditentukan perusahaan. Customer relationship

ini memberikan pengaruh pada pengalaman customer secara

keseluruhan. Berikut ini kategori dari customer relationship

yaitu Personal Assistance, Dedicated Personal Assistance,

Self Service, Automated Services, Communities Dan Co-

Creation. WeE Mall mengelola customer relationshipnya

dengan pengunjung mall melalui Communities yang juga akan

menjadi salah satu customer relationship dari WeE Mall

untuk pengunjung mall. Untuk toko dalam mall, WeE Mall

akan memberikan automated services dalam meng-update

iklan dan dedicated personal assistance dalam proses

marketingnya

Page 26: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

43

2.1.4.5 Revenue Stream

Revenue stream menggambarkan tentang aliran kas

perusahaan yang didapat dari setiap customer segment.

Revenue stream ini dikatakan berhasil jika setiap customer

segmen menerima value dan benar-benar bersedia membayar

produk/jasa yang ditawarkan perusahaan. Terdapat 2 jenis

yang berbeda dari revenue stream yaitu revenue dari

transaksi yang dihasilkan dari pembayaran customer satu kali

dan pendapatan berulang yang dihasilkan dari value

proposition yang disampaikan dengan baik kepada customer

atau after sales yang baik kepada pelanggan. WeE Mall

mendapatkan revenue dari pendapatan yang berulang dari

customer, pendapatan tersebut adalah

Advertising fee

WeE Mall mendapatkan revenue dari menyewakan space

dalam aplikasi untuk iklan yang akan mengiklankan toko

dalam mall.

Brokerage fees

Penerimaan promosi produk dalam toko mall yang akan

mendapat revenue dari akumulasi pengunjung mall yang

bertransaksi produk tersebut.

Page 27: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

44

Setiap revenue stream memiliki pricing mechanism yang

berbeda, fixed menu pricing dan dynamic pricing merupakan

2 jenis yang mewakili pricing mechanism. Aplikasi WeE Mall

menggunakan fixed menu pricing yang memiliki harga sesuai

dengan value yang diberikan pada advertising toko dalam

mall. Dynamic pricing dengan negoisasi kepada klien pada

promo produk barter dan item dalam games.

2.1.4.6 Key resource

Key resource menjelaskan tentang aset yang paling

penting yang dibutuhkan untuk bisnis model. Key resource ini

memungkinkan perusahaan untuk membuat dan menawarkan

value proposition, mencangkup pasar, menjaga hubungan

dengan customer segmen dan memperoleh pendapatan. Key

resource dapat dikategorikan seperti aset fisik, aset

intelektual, human resources, dan aset. Dalam WeE Mall tipe

key resource yang akan menjadi bagian penting adalah

Aset fisik

Aset intelektual

Sumber daya manusia

Aset finansial

Page 28: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

45

2.1.4.7 Key activities

Key activities menjelaskan tentang hal yang paling

penting dalam perusahaan yang harus dilakukan untuk

menjalankan bisnis model secara baik. Key activities ini

mencakup semua kegiatan penting yang harus dijalankan oleh

perusahaan dengan baik. Key activities memiliki 3 kategori

dalam penerapannya yaitu dalam produksi, problem solving

dan platform/network. Key activities dari WeE Mall adalah:

Membangun dan mengembangkan aplikasi

Membangun aplikasi dari WeE Mall dari penyediaan

resource hingga maintenance aplikasi dan hardware yang

WeE Mall butuhkan.

Mengelola iklan

Mengelola iklan dan tenant mall yang menjadi revenue

stream

Mengembangkan jangkauan mall

Mempromosikan aplikasi mall yang baru, kepada toko

dalam mall serta pengunjung mall

2.1.4.8 Key partnership

Key partnership menjelaskan tentang jaringan supplier

dan partner yang membuat bisnis model tersebut berjalan

dengan baik. Perusahaan membuat aliansi untuk

Page 29: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

46

mengoptimasikan model bisnis , mengurangi resiko serta

memperoleh resource. Dalam key partner ini kita dapat

menentukan siapa partner dan supplier serta resource apa

yang dapat kita peroleh dari partner. Dalam membangun

aliansi, terdapat 4 jenis dari aliansi yaitu aliansi strategi antara

non pesaing, aliansi strategis antara pesaing, joint operation

untuk mengembangkan bisnis, hubungan buyer supplier. Key

partnership dari WeE Mall adalah

Hardware Vendor

Pihak Mall

Toko dalam Mall

2.1.4.9 Cost structure

Cost structure menjelaskan tentang semua biaya

penting yang dikeluarkan untuk menjalankan operasi model

bisnis. Biaya ini dapat di hitung setelah perusahaan telah

mendefinisikan key resource, key activities dan key

partnership. Dari cost structure ini perusahaan dapat melihat

biaya yang paling mahal dalam key resource maupun key

activities serta biaya apa saja yang penting untuk perusahaan

dalam menjalankan operasionalnya karena cost structure yang

rendah sangat penting untuk perusahaan. Maka ada 2 macam

perusahaan dalam menjalankan cost structurenya yaitu cost

Page 30: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

47

driven yang fokus dalam meminimalisasi cost dan value

driven yang berfokus pada value produk sehingga kurang

memperhatikan biaya yang dikeluarkan. Untuk WeE Mall

yang menjadi biaya dalam pengembangannya diantaranya

yaitu;

Pre – operational cost

Operational cost

Gambar 2.3 Business Model Canvas WeE Mall

Hardware Partner

Mall

Toko Dalam Mall

Membangun dan memaintain platform aplikasi

Mengelola iklan

Mengembangkan jangkauan mall

Teknologi baru

Meningkatkan performa sales

Memberikan kenyamanan dan kemudahan

Multisided Market

Automated Services

Dedicated Personal Assistance

Games Community

Aset fisik Aset intelektual Human resources Aset financial

Website Social Media Advertising Public Relation Sales Force

Pre – operational cost Operational cost

Advertising fee Brokerage fees

Page 31: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

48

2.2 Pendekatan Strategi

2.2.1 Blue Ocean Strategy

Blue Ocean Strategy pertama kali diperkenalkan oleh W.Chan

Kim dan Renee Mauborgne yang tertuang dalam buku mereka yang

berjudul Blue Ocean Strategy. Blue Ocean Strategy merupakan suatu

siasat untuk menakhlukan pesaing melalui tawaran fitur atau produk

yang inovatif, dimana produk atau fitur tersebut justru luput dari

perhatian pesaing. Dengan menggunakan Blue Ocean Strategy

diharapkan akan menciptakan value yang besar dan Lowcost pada saat

yang bersamaan dengan membuat pangsa pasar yang baru melalui

konsep berikut:

Tabel 2.2 CREATING NEW MARKET SPACE

Creating New Market Space

Head to Head Competition Blue Ocean Creation

Industry Fokus pada kompetitor dalam

Industri

Menciptakan bisnis Industri lain

Strategy Group Fokus pada kelompok kelas dari

produk

Mencari kelompok baru yang

update terhadap perkembangan

teknologi

Buyers Group Melayani lebih baik lagi pada

kelompok pembeli

Mencari kelompok pembeli baru

Page 32: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

49

Scope of Product/

Service Offering

Produk dan service yang

ditawarkan pada industri ini

Menawarkan jasa yang belum

pernah ada sebelumnya

Orientasi Functional

Emotional

Fokus memperbaiki nilai dan

harga dari fungsi dan emosi

produk

Membuat nilai fungsi yang

memberikan emosional atau

experience berbeda

Time Mengantisipasi apa yang terjadi

diluar dan mengadaptasi diri

Selalu proaktif & inovatif

menciptakan hal baru dari waktu

ke waktu

Gambar 2.4 The Simultaneous Pursuit of Diffentiation and Low Cost

Page 33: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

50

Gambar 2.5 Four Actions Framework

Didalam membentuk Blue Ocean strategi terdapat 4 kunci

action yang harus dipilih supaya lepas dari persaingan dan dapat

memberi nilai tambah yang luar biasa (Gambar 2.5).

Page 34: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

51

ELIMINATE

RAISE

Designn Map

Online Advertising

REDUCE

Manual Mall Directory

Information Center

Banner Advertising

CREATE

Online Directory

Mobile Advertising

Broker Advertising

Parking Reminder

Slot Available Parking

Gambar 2.6 Four Actions Framework

Eliminate: Faktor yang dianggap umum dalam industri bisnis dan

perlu dihilangkan,

Reduce: Faktor yang menjadi standar didalam bisnis WeE Mall

adalah Manual Mall Directory, Information Center dan Banner

Advertising merupakan kedua faktor yang harus dikurangi

Raise: Faktor yang menjadi standard dalam bisnis WeE Mall dan

harus dinaikan adalah Design map yang menarik & Online

Advertising

Page 35: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

52

Create: Nilai baru yang harus diciptakan dalam bisnis WeE Mall

adalah Online Directory, Mobile Advertising, Broker Advertising,

Parking Reminder dan Slot Available Parking

Gambar 2.6 adalah skema Eliminate, Reduce, Raise dan Create

pada WeE Mall, yang memberikan suatu gambaran bahwa ada faktor

yang dapat dihapuskan atau dikurangi seperti Manual Mall Directory,

Information Center, Banner Advertising beberapa faktor tersebut

sudah lama ada dan diterima begitu saja. Namun publik semakin

merasa tidak senang dengan penggunaannya.

Gambar 2.7 Kanvas Strategi WeE Mall

Gambar 2.7 menunjukan secara jelas perbandingan antara WeE

Mall dan Mall Map yang umumnya ada di Mall. PT. Maxe Mall

menerapkan empat langkah yaitu Eliminate, Reduce, Raise dan Create

sehingga membuka ruang pasar tanpa pesaing, pada kurva diatas

Page 36: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

53

menunjukan bahwa WeE Mall tampak menonjol karena memiliki

faktor – faktor baru sehingga akan menciptakan Blue Ocean, agar

strategi Blue Ocean dapat berkembang secara efektif WeE Mall harus

memiliki tiga kualitas yang saling melengkapi yaitu: fokus, gerak

menjauh dan motto utama. Sebagaimana ditunjukan dalam kanvas

strategi, kurva nilai WeE Mall memiliki fokus: tidak menyebarkan

usahanya kesemua faktor utama dalam kompetisi sehingga bentuk

kurva nilainya menjauh dari pesaing – pesaing lain. Motto utama dari

WeE Mall jelas: Experience, Reminder dan Online Mall Directory .

2.2.2 Teknologi informasi

Teknologi yang sangat dibutuhkan untuk perusahaan.

Memanfaatkan teknologi IT yang terbaru menjadi salah satu strategi

bagi beberapa perusahaan saat ini. IT merupakan sebuah pembelajaran,

desain, pengembangan, aplikasi, implementasi, support atau

management dari sistem informasi berbasis komputer, khususnya

aplikasi software dan hardware komputer (Laudon and Laudon, 2009).

IT yang berkembang dengan pesat menyebabkan kita dapat mengakses

segala macam informasi sehingga mempermudah kehidupan kita.

Dalam membuat bisnis model ini, hardware merupakan hal yang

penting agar bisnis model ini berjalan dengan baik. Ada 2 kegunaan

inti hardware yang akan kami butuhkan dalam bisnis model ini yaitu

Page 37: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

54

1. Hardware yang simple serta dapat menyalakan bluetooth secara

otomatis.

2. Hardware yang memiliki kecepatan serta dapat memancarkan

sinyal dan mampu mengirim data dari jarak 70 meter untuk

keakuratan data.

Berdasarkan kegunaan inti tersebut maka teknologi hardware yang

dapat kami gunakan adalah NFC (Near Field Communication) untuk

menyalakan bluetooth secara otomatis dan Bluetooth Low Energy

Beacon yang dapat memancarkan sinyal dan mengirim data secara

akurat. Saat ini dalam bidang indoor location navigation, penggunaan

teknologi NFC dan BLE Beacon ini belum digunakan di Indonesia

karena teknologi ini termasuk teknologi yang tergolong baru.

2.2.2.1 NFC

Kami menggunakan teknologi hardware dari Near

Field Communication atau biasa disebut NFC. Menurut

nearfieldcommunicaton.org, NFC merupakan bentuk dari

komunikasi yang contactless antar perangkat seperti

smartphone atau tablet. Komunikasi yang contactless ini

memungkinkan pengguna untuk mendekatkan smartphone ke

perangkat NFC untuk mengirim informasi tanpa harus melalui

beberapa langkah pengaturan untuk koneksinya. Saat ini di

Indonesia, teknologi NFC ini biasanya digunakan untuk

Page 38: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

55

mentransfer data seperti audio, video dan gambar, dan

berkembang menjadi alat pembayaran digital. NFC ini

dikembangkan dari RFID untuk memudahkan koneksivitas

melalui sebuah ponsel. Saat ini ponsel maupun tablet yang

sudah menggunakan NFC ada sebanyak 279 buah. Merek

handphone dan tablet yang memiliki NFC controller di

antaranya adalah, LG, HTC, Nokia, Sony, Samsung, Oppo,

Huawei, ZTE, Alcatel, Acer, Google Nexus, Blackberry,

Iphone 6. Berikut ini perbandingan NFC dengan hardware

sejenis:

Tabel 2.3 PERBANDINGAN NFC dengan HARDWARE SEJENIS

No Kategori NFC RFID QR Code Barcode

1 Bentuk Sticker RFID tag Code yang

diprint

Code yang

diprint

2 Transfer data Iya Tidak Tidak Tidak

3 Kecepatan

perpindahan data

Cepat (2 detik) Cepat

(2-3 detik)

Lambat Lambat

4 Interaksi 2 jalur 1 jalur 1 jalur 1jalur

5 Keamanan Sangat aman aman Cukup aman Kurang aman

6 Reader Smartphone &

Mesin Pembaca

Mesin

Pembaca

Mesin

Pembaca

Smartphone &

Mesin Pembaca

7 Error dalam

membaca data

(1-3) Low -High

1 2 2 3

8 Kemudahan

penggunaan

Sangat mudah Sangat

mudah

Mudah Sangat mudah

Page 39: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

56

Dari table diatas kita dapat melihat bahwa NFC dibandingkan

dengan teknologi hardware lainnya lebih unggul dalam

transfer data, memiliki kecepatan perpindahan data dalam 2

detik, dapat berinteraksi 2 jalur (menerima dan mengirim

data), dengan security yang terjamin, dapat diakses dengan

smartphone ataupun mesin reader, memiliki tingkat kesalahan

yang kecil dalam membaca data, dan mudah untuk digunakan.

2.2.2.2 Bluetooth Low Energy Beacon

Kami juga menggunakan Bluetooth Low Energy

Beacon biasanya disebut dengan BLE Beacon. BLE Beacon

ini merupakan pemancar yang menggunakan bluetooth

generasi baru yaitu bluetooth 4.0 dengan kelebihan hemat

energi . BLE Beacon ini menyiarkan sinyal yang dapat

ditangkap oleh perangkat yang kompatibel, sangat baik dalam

untuk solusi indoor location navigation. BLE Beacon ini

dapat memancarkan sinyal hingga 70 meter. BLE Beacon

dipasang dalam gedung dan memancarkan sinyal-sinyal untuk

menentukan lokasi secara realtime di aplikasi dan dapat

memberikan lokasi dengan akurasi 1-2 meter. BLE Beacon ini

berukuran kecil dan tidak memerlukan listrik karena BLE

Beacon menggunakan baterai yang bertahan hingga 2-3 tahun.

Page 40: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

57

Berikut ini perbandingan BLE Beacon dengan hardware yang

sejenis:

Table 2.4 PERBANDINGAN BLE BEACON dengan HARDWARE SEJENIS

Kategori Infra Red Wifi Bluetooth

classic

Bluetooth Low

Energy Beacon

Jangkauan < 1 meter ≤ 300 meter ≤ 10 meter ≤ 100 meter

Support Transfer

File Besar

Tidak Ya Ya Ya

Standard

Instalation

Baseband, No

Carrier

802.11n 2.0 4.0

Wavelength 850-900 nm 2.4 GHz frequency

range ,Router dan

Modem

UHF radio ,2.4

to 2.485 GHz

UHF radio ,2.4

to 2.485 GHz

Jenis Jaringan Gelombang

Infrared

LAN (Local Area

Network)

PAN (Personal

Area Network)

PAN (Personal

Area Network)

Kecepatan

Transfer Data

≤ 115 kbps 802 byte – 11 Mbps

(tergantung pada

spesifikasi)

≤ 800 kbps ≤ 1Mbps

Tingkat

Keamanan

Sedang Rendah Sedang Full AES-128

encryption using

CCM

Konektivitas Hanya 1

perangkat

Semua perangkat

dengan membentuk

jaringan

Beberapa

perangkat

dengan

Bluetooth

Receiver

Topology, 32 bit

Access Address.

Dapat

tersambung

lebih dari sejuta

perangkat

Page 41: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

58

Dari table diatas, BLE Beacon dapat men transfer file dengan

ukuran yang besar dengan panjang jaringan UHF radio ,2.4 to

2.485 GHz. jika dibandingkan dengan hardware lainnya BLE

Beacon ini lebih unggul dalam kecepatan transfer data dengan

≤ 1Mbps, keamanan jaringan Full AES-128 encryption using

CCM dan konektivitas yang memiliki Topology, 32 bit

Access Address serta dapat tersambung lebih dari sejuta

perangkat.

2.3 Analisa Measurement

2.3.1 Critical Success Factor (CSF)

Critical Success Factor merupakan faktor yang menganalisa

area dalam bisnis dimana jika area tersebut tercapai maka akan

perusahaan akan mendapat kesuksesan dalam kinerja secara

kompetitif (Ward and Peppard, 2002). Critical Success Factor

merupakan faktor – faktor kunci terkait dengan WeE Mall yang harus

dilakukan dengan benar agar WeE Mall dapat berkembang dan

berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan. Critical Success Factor

dari WeE Mall adalah:

Page 42: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

59

Programmer

Programmer bertugas untuk merancang aplikasi WeE Mall,

menyiapkan program sesuai dengan konsep yang sudah

ditentukan dan bertanggung jawab untuk mengembangkan dan

memelihara WeE Mall secara aktif sesuai dengan

perkembangan teknologi informasi dan trend yang berlaku saat

ini.

Bluetooth Low Energy Beacon dan NFC

Bluetooth low energy beacon merupakan perangkat yang

dibutuhkan untuk mendukung WeE Mall sebagai navigation

indoor yang berfungsi mengirimkan data, sedangkan NFC

dimanfaat sebagai alat yang dapar mengingatkan dimana lokasi

parkir kendaraan.

Komputer

Komputer merupakan alat perangkat keras yang mendukung

aktivitas programmer dalam membangun dan mengembangkan

WeE Mall serta mendukung segala kegiatan operasional.

Mall

Mall merupakan fokus utama dalam bisnis WeE Mall sehingga

bisnis tidak bisa berjalan jika tanpa adanya kerjasama dengan

pihak mall

Page 43: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

60

2.3.2 Key Performance Indicator (KPI)

Key Performance Indicator merupakan kumpulan penilaian

yang berfokus pada segala aspek dalam kinerja perusahaan yang

paling kritikal dalam periode sekarang dan kedepan yang sukses

dalam perusahaan (David, 2011). berikut ini adalah KPI dan step

yang akan dilakukan WeE Mall untuk mencapainya.

WeE Mall mempunyai 250.000 pengguna dalam 1 tahun

Selama 1 tahun kedepan WeE Mall mempunyai kurang lebih

250.000 pengguna, hal ini dicapai dengan cara memberikan

kemudahan kepada pengguna dalam menggunakan WeE Mall

dan selalu menyediakan informasi yang terbaru serta

melakukan inovasi agar WeE Mall selalu dapat menyesuaikan

kebutuhan pengguna.

Setiap 1 bulan diminggu pertama akan diselanggarakan event

sebagai bentuk sosialisasi kepada pengunjung mall untuk

memperkenalkan WeE Mall dengan cara memberikan

bingkisan menarik untuk setiap orang yang mendownload WeE

Mall dan bentuk sosialisasi lainnya untuk menjangkau

pengguna smartphone diluar mall yaitu dengan membentuk tim

sales dengan konsep interaktif berinteraksi dengan calon

pengguna.

Page 44: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

61

Informasi 5 Mall besar di Jakarta diakses melalui WeE Mall

Melalui WeE Mall pengguna dapat mengakses informasi 5

Mall besar di Jakarta dimanapun dan kapanpun karena PT.

Maxe Mall didukung oleh 5 mall tersebut melalui kerjasama

yang telah disetujui bersama dan didalam kerjasama telah

disepakati bahwa PT. Maxe Mall akan membayarkan sejumlah

uang untuk penempatan NFC serta Beacon, menanamkan value

bahwa WeE Mall mendukung kinerja mall dan memberikan

tempat gratis untuk menaruh iklan untuk event yang diadakan

mall.

2.4 Kerangka Berpikir

Adapun kerangka berpikir PT. Maxe Mall yang terdapat dalam

beberapa langkah dari awal hingga akhir yang akan menjadi panduan dalam

menjalankan bisnis aplikasi WeE Mall sebagai berikut:

Latar Belakang Analisa Business Model

Perancangan BisnisFinancial PlanningKesimpulan & Saran

Kerangka Berpikir PT. Maxi Mall

Gambar2.8 Kerangka Berpikir PT. Maxe Mall

Page 45: 2.1 Analisa Market Dan Industri 2.1.1 Analisa Makro ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB 2-ts-bmc-2015-0009.pdf(bersosialisasi), makan, nonton bioskop bahkan untuk belajar.

62

Latar Belakang merupakan ide konsep bisnis seperti apa yang

ingin dibangun oleh PT.Maxe Mall

Analisa merupakan suatu proses menentukan strategi seperti apa

yang ingin digunakan dengan menganalisa faktor – faktor yang

terkait

Business Model merupakan konsep model bisnis seperti apa yang

akan dibangun dari detail produk dan jasa

Perancangan Bisnis merupakan proses perancangan, bagaimana

bisnis akan diimplementasikan secara nyata dan berjalan dengan

baik kedepannya

Financial Planning merupakan tahapan perencanaan budget dari

total keseluruhan pengeluaran dan income projection dalam bisnis

aplikasi WeE Mall

Kesimpulan dan Saran merupakan pernyataan secara singkat

mengenai pembahasan business model dan saran atau

masukan terhadap hal – hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut

terkait dengan pengembangan bisnis PT.Maxe Mall