eprints.unlam.ac.ideprints.unlam.ac.id/1196/1/Binder11.pdf · 2016-09-01 · PELUANG DI MASA DEPAN...
Transcript of eprints.unlam.ac.ideprints.unlam.ac.id/1196/1/Binder11.pdf · 2016-09-01 · PELUANG DI MASA DEPAN...
Prosiding
Seminar Nasional Industri Kimia dan
Sumber Daya Alam 2016
“PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
DENGAN TEKNOLOGI TERBARUKAN DAN
RAMAH LINGKUNGAN: TANTANGAN DAN
PELUANG DI MASA DEPAN”
Banjarbaru, 27 Agustus 2016
diselenggarakan oleh:
Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarbaru
Prosiding Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN : 978-602-70195-1-5
Diterbitkan oleh : Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
Alamat : Gedung Fakultas Teknik ULM
Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru 70714 Kalimantan Selatan
Telepon : (0511) 6807214
Fax : (0511) 4773868
Email : [email protected]
Hak Cipta @2016 ada pada penulis.
Artikel pada prosiding ini dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas
untuk tujuan bukan komersil, dengan syarat tidak menghapus atau mengubah atribut
penulis. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecuali mendapatkan ijin
terlebih dahulu dari penulis.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga Seminar Nasional “INDUSTRI KIMIA DAN SUMBER DAYA
ALAM 2016” dapat terlaksana. Seminar ini merupakan seminar kedua yang diadakan
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
Kalimantan Selatan. Seminar Nasional pada tahun 2016 ini mengangkat tema
“Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan Teknologi Terbarukan dan Ramah
Lingkungan: Tantangan dan Peluang di Masa Depan” yang dilaksanakan pada hari
Sabtu tanggal 27 Agustus 2016 bertempat di Hotel Montana Syariah, Banjarbaru
Kalimantan Selatan.
Seminar Nasional ini diharapkan sebagai forum diskusi hasil-hasil penelitian di bidang
energi, pemanfaatan sumber daya alam, pengolahan dan pengelolaan lingkungan serta
teknologi proses dan bioteknologi. Seminar ini diikuti oleh 7 (tujuh) perguruan tinggi
dari enam propinsi di Indonesia dengan 31 (tiga puluh satu) makalah. Pada seminar ini
makalah disajikan dalam bentuk presentasi oral.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya acara ini,
diantaranya: pimpinan Universitas Lambung Mangkurat beserta jajarannya, tim
reviewer dari internal dan eksternal Universitas Lambung Mangkurat, para sponsor dari
lembaga pemerintahan dan industri serta segenap panitia pelaksana yang telah berusaha
maksimal dan bekerjasama dengan baik hingga terlaksananya seminar ini. Ucapan
terima kasih kami sampaikan pula kepada para pembicara: Bapak Prof. Dr. Ir. H. Gusti
Muhammad Hatta, MS dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat
(Menristek RI periode 2011-2014) serta Bapak Dr. Eng Agus Haryono Kepala Pusat
Penelitian Kimia-LIPI yang telah meluangkan waktu untuk menjadi narasumber pada
seminar ini.
Panitia pelaksana mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan pelaksanaan
seminar ini di waktu yang akan datang. Akhir kata, semoga seminar ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Banjarbaru, Agustus 2016
Panitia Pelaksana
ii
SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL
“INDUSTRI KIMIA DAN SUMBER DAYA ALAM 2016”
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
27 Agustus 2016
PANITIA PENGARAH
1. Prof. Wahyudi Budi Sediawan, Ph.D (UGM)
2. Prof. Renanto Handogo, Ph.D (ITS)
3. Prof. Tjandra Setiadi, Ph.D (ITB)
4. Prof. Dr. Misri Gozan (UI)
5. Prof. Dr. Yudi Firmanul Arifin (ULM)
6. Prof. Dr. Danang Wiyatmoko (ULM)
7. Dr. Siswo Sumardiono (UNDIP)
8. Dr. Sunu Herwi Pranolo (UNS)
9. Dr. Isna Syauqiah (ULM)
10. Dr. Abdullah (ULM)
11. Dr. Slamet (ULM)
PANITIA PELAKSANA
Pelindung : Dekan Fakultas Teknik
Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, S.T., M.T.
Pembina : Pembantu Dekan I Fakultas Teknik
Chairul Irawan, Ph. D
Penanggung Jawab : - Pembantu Dekan I
Chairul Irawan, Ph. D
- Ketua Program Studi Teknik Kimia
Meilana Dharma Putra, Ph. D
Ketua Pelaksana : Muthia Elma, Ph.D
Sekretaris I : Yuli Ristianingsih, M.Eng.
Sekretaris II : Desi Nurandini, M.Eng.
Bendahara : Iryanti Fatyasari Nata, Ph.D
Pendamping Pelaksana : Dr. Isna Syauqiah
Hesti Wijayanti, Ph.D
Lailan Ni’mah, M.Eng.
Rinny Jelita, M.Eng.
Rinna Juwita, S.T.
Noryati, A.Md.
Yayan Kamelia, A.Md.
Norhasanah Agustina, S.Sos.
Agus Suryani, S.T.
Co-Host : Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ULM
iii
SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL
“INDUSTRI KIMIA DAN SUMBER DAYA ALAM 2016”
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
27 Agustus 2016
08.30-09.00 WITA Registrasi Peserta
09.00-09.40 WITA Penyambutan Tamu (Tari: Radap Rahayu)
Lagu: Indonesia Raya, Ampar-Ampar Pisang
09.40-10.00 WITA Sambutan:
1. Ketua Pelaksana:
Muthia Elma, Ph.D
2. Rektor Universitas Lambung Mangkurat:
Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc
10.00-10.10 WITA Doa
10.10-10.40 WITA Coffee Break
10.40-11.25 WITA Pembicara 1:
Prof. Dr. Ir. H. Gusti Muhammad Hatta, MS.
(Dosen Fakultas Kehutanan ULM, Menteri KLH
RI Periode 2009-2011, MENRISTEK RI Periode
2011-2014)
11.25-12.10 WITA Pembicara 2:
Dr. Eng. Agus Haryono
(Kepala Pusat Penelitian Kimia-LIPI)
12.10-12.40 WITA Sesi Tanya Jawab dan Penyerahan Kenangan
12.40-13.40 WITA ISHOMA
13.40-16.10 WITA Seminar Paralel I, II, dan III
16.10-16.30 WITA Penutup
Pembagian sertifikat
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Susunan Panitia ii
Susunan Acara iii
Daftar Isi iv
SNIKSDA-2-0001 Produksi Hidrogen Dari Sumber Energi Terbarukan Untuk
Aplikasi Kawasan Terpencil: Sebuah Tinjauan
1
Sutarno, Agus Taufiq
SNIKSDA-2-0002 Potensi Biji Trembesi Sebagai Adsorben Pada Proses
Reduksi Logam Pb Total Limbah Industri Sasirangan
8
Bunga Pertiwi, Gusti Indah Hayati, Yuli Ristianingsih
SNIKSDA-2-0003 Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Sawit Off-Grade
Menggunakan Katalis CaO/ Serbuk Besi
13
Zuchra Helwani, Edy Saputra, Warman Fatra, Syamsu Herman
SNIKSDA-2-0004 Perancangan Alat Pengukuran Konstanta Disosiasi Asam 19
Sholeh Ma’mun, Kamariah, Eleonora Amelia, Vitro Rahmat,
Desi Kurniawan
SNIKSDA-2-0005 Konsumsi Energi Listrik Sebagai Parameter Dalam
Pengukuran Emisi Karbon Dioksida
24
Sukirman, Sholeh Ma’mun, Ariya Eka, Alel, Maulida Hasanah
SNIKSDA-2-0006 Studi Kinetika Adsorbsi Pb Menggunakan Arang Aktif Dari
Kulit Pisang
30
Riduan Situmorang, Ma’rufa Nur, Anisa, Ari Susandy Sanjaya
SNIKSDA-2-0007 Pengaruh Temperatur Terhadap BOD, TSS, dan VFA Pada
Pengolahan Lindi Dalam Bioreaktor Anaerobik
38
Abdul Kahar, Nonie Novelya, Budi Nining Windarti,
Muhammad Busyairi, Veryatti Octhavia
SNIKSDA-2-0008 Pengaruh Variasi Temperatur Pemanasan Larutan Pati
Terhadap Sifat Kekuatan Tarik dan Pemanjangan Pada Saat
Putus Bioplastik Pati Biji Durian (Durio zibehinus)
45
Muhammad Hendra S. Ginting, Rosdanelli Hasibuan, Yunella
Amelia
v
SNIKSDA-2-0009 Substitusi Bahan Bakar Genset 5 kW Dengan Gas Hasil
Gasifikasi Gamal Dan Kaliandra
50
M.F Hardiansyah, J. Firdha, A.M Navitri, D. Alfianto, W.A.
Wibowo, S.H Pranolo
SNIKSDA-2-0010 Pengaruh Konsentrasi Asam Stearat Terhadap Drug
Loading Asam Salisilat Pada Pectin Edible Film
59
Lilis Kistriyani, Ayu Winda Ariestanty, Niken Satorasih
Candramaya
SNIKSDA-2-0011 Pengaruh Kompisisi Minyak Kelapa Dan Minyak Jelantah
Sebagai Bahan Baku Pembuatan Biodiesel
64
Shafira Ainun Adhi Utami, Wido Saputri, Muthia Elma
SNIKSDA-2-0012 Proses Pembuatan Biodiesel Dari Campuran Minyak Kelapa
dan Minyak Jelantah
70
Muthia Elma, Satria Anugerah Suhendra, Wahyuddin
SNIKSDA-2-0013 Pengaruh Ukuran Partikel dan Konsentrasi Perekat
Terhadap Karakteristik Biobriket Berbahan Baku Cangkang
Kelapa Sawit
79
Ahmad Qazawaini, M. Khairil Anwar, Isna Syauqiah
SNIKSDA-2-0014 Adsorbsi Logam Berat Fe2+
Dalam Larutan Menggunakan
Karbon Aktif Dari Enceng Gondok
87
Clara Rogate Gloria, Ray Rahmila, Isna Syauqiah
SNIKSDA-2-0015 Pektin Dari Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca linn)
Sebagai Edible Film And Coating
93
Mirna Isdayanti, Muhammad Irham Rasidi, Muthia Elma
SNIKSDA-2-0016 Detoksifikasi HCN dan Peningkatan Protein Pada Susu
Singkong Termodifikasi Dengan Penambahan Biji Pepaya
99
Sazila Karina Rahman, Muhammad Hasan Albanna, Rian
Nugraha Putra, Murhia Elma
SNIKSDA-2-0017 Pemodelan Geostatistik Nilai pH Pada Danau Bekas
Tambang Batubara
105
Hafidz Noor Fikri, Yuniar Siska Novianti
SNIKSDA-2-0018 Pemanfaatan Berbagai Jenis Kulit Pisang Sebagai Bahan
Baku Pembuatan Bioetanol Menggunakan Ragi Tape
111
Devina Jenery Putri, Isnaini Ritami, Meilana Dharma Putra
SNIKSDA-2-0019 Proses Degumming Dan Netralisasi Asam Lemak Bebas
Crude Palm Oil (CPO) Pada Pembuatan Biodiesel
117
Abdullah, Taufiqur Rohman, Ahdi Rosyadi Suryani
vi
SNIKSDA-2-0020 Pembuatan Gliserol dari Campuran Limbah Minyak Goreng
Bekas dan Minyak Kelapa
121
Heni Santoso, Gusti Akhmad Raqa Pujianor, Meilana Dharma
Putra
SNIKSDA-2-0021 Pemanfaatan Biomassa Serat Kelapa Sawit Dalam
Pembuatan Biokomposit Magnetik Nanopartikel Sebagai
Adsorben Pada Pengolahan Limbah Cair Sasirangan
128
Ahmad Gazaly, Ismi Nur Karima, Iryanti Fatyasari Nata
SNIKSDA-2-0022 Konversi Pati Ubi Nagara (Ipomoea batatas L) Khas
Kalimantan Selatan Sebagai Sumber Bahan Baku Gelatin
134
Dovan Tri Saputro, Roby Kurniawan, Iryanti Fatyasari Nata
SNIKSDA-2-0023 Pengaruh Konsentrasi Pati Kulit Ubi Nagara (Ipomoea
batatas L) Sebagai Substrate Pada Produksi Glukosa Cair
Dengan Proses Enzimatis
139
Dinda Dewi Yulimasita, Annisa Ayu Fitria, Iryanti Fatyasari
Nata
SNIKSDA-2-0024 Pengaruh Penambahan Kitosan Dari Kulit Udang Windu
(Penaeus monodon) Terhadap Pati Kulit Ubi Nagara
(Ipomoea batatas) Dalam Pembuatan Plastik Biodegradable
145
Roby Kurniawan, Dovan Tri Saputra, Iryanti Fatyasari Nata
SNIKSDA-2-0025 Pengaruh Daya Serap Air Pada Beton Ringan Berbahan
Kulit Kerang dan Cangkang Telur
Lailan Ni’mah, Fidelis Boy Manurung, Eka Pramita, Muhammad
Topan Darmawan, Aliah
150
SNIKSDA-2-0026 Potensi Limbah Tanda Kosong Kelapa Sawit dan Sekam
Padi Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Kertas
Menggunakan Proses Soda
154
Hero Islami, Muhammad Sarwani
SNIKSDA-2-0027 Studi Pengaruh Kalsinasi Tanah Lempung Gambut
Terhadap Aktivasi Pada Proses Desalinasi Air
160
Zahratunnisa, Nor Hidayah, Mita Riani Rezki, Dewi Puspitasari,
Norminawati Dewi, Muthia Elma
SNIKSDA-2-0028 Reduksi Logam Berat Cr Total dari Limbah Cair Sasirangan
Menggunakan Metode Adsorpsi dengan Ekstrak Pektin dari
Kulit Pisang
166
Fakhrizal, Rizqi Fauzi
vii
SNIKSDA-2-0029 Pembuatan Monoasilgliserol Dari Gliserol Hasil Samping
Industri Biodiesel
172
Erna Astuti, Zahrul Mufrodi
SNIKSDA-2-0030 Pembuatan Bioaditif Dengan Menggunakan Sistem
Pengadukan dan Membrane
177
Zahrul Mufrodi, Erna Astuti
SNIKSDA-2-0031 Interrelationship Indeks Jenis, Indek Penerimaan Sosial Dan
Indeks Kepentingan Budaya Agroforestri Tradisional Dukuh
Di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan
182
Hafizianor
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
JADWAL PRESENTASI SEMINAR PARALEL I
Ruang: A
Moderator: Meilana Dharma Putra, M.Sc., Ph.D
Teknologi Proses dan Bioteknologi
No Waktu Kode Makalah/
Asal Universitas
Judul Makalah/Penulis
1 13.40-13.55 SNIKSDA-2-
0008/Universitas
Sumatra Utara,
Medan
Pengaruh Variasi Temperatur Pemanasan
Larutan Pati Terhadap Sifat Kekuatan Tarik
dan Pemanjangan Pada Saat Putus Bioplastik
Pati Biji Durian (Durio zibehinus)/Muhammad
Hendra S Ginting, Rosdanelli Hasibuan,
Yunella Amelia Siagian
2 13.55-14.10 SNIKSDA-2-
0007/Universitas
Mulawarman,
Samarinda
Pengaruh Temperatur Terhadap BOD, TSS,
dan VFA pada Pengolahan Lindi dalam
Bioreaktor Anaerobik/Abdul Kahar, Nonie
Novelya, Budi Nining Widarti, Muhammad
Busyairi, Veryatti Octhavia
3 14.10-14.25 SNIKSDA-2-
0010/Universitas
Islam Indonesia,
Yogyakarta
Pengaruh Konsentrasi Asam Stearat Terhadap
Drug Loading Asam Salisilat Pada Pectin
Edible Film/Lilis Kistriyani, Ayu Winda
Ariestanty, Niken Satorasih Candramaya
4 14.25-14.40 SNIKSDA-2-
0014/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Adsorpsi Logam Berat Fe2+
dalam Larutan
menggunakan Karbon Aktif dari Eceng
Gondok/Clara Rogate Gloria, Ray Rahmila,
Isna Syauqiah
5 14.40-14.55 SNIKSDA-2-
0015/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pektin dari Kulit Pisang Kepok (Musa
paradisiaca linn) sebagai Edible Film and
Coating/Mirna Isdayanti, Muhammad Irham
Rasidi, Muthia Elma
6 14.55-15.10 SNIKSDA-2-
0020/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pembuatan Gliserol dari Campuran Limbah
Minyak Goreng Bekas dan Minyak
Kelapa/Heni Santoso, Gusti Akhmad Raqa P,
Meilana Dharma Putra
7 15.10-15.25 SNIKSDA-2-
0021/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pemanfaatan Biomassa Serat Kelapa Sawit
dalam Pembuatan Biokomposit Magnetik
Nanopartikel sebagai Adsorben pada
Pengolahan Limbah Cair Sasirangan/Ahmad
Gazaly, Ismi Nur Karima, Iryanti Fatyasari
Nata
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
8 15.25-15.40 SNIKSDA-2-
0024/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pengaruh Penambahan Kitosan dari Kulit
Udang Windu (Penaeus monodon) terhadap
Pati Kulit
Ubi Nagara (Ipomoea batatas) dalam
Pembuatan Plastik Biodegradable/Roby
Kurniawan, Dovan Tri Saputro, Iryanti
Fatyasari Nata
9 15.40-15.55 SNIKSDA-2-
0029/Universitas
Ahmad Dahlan,
Yogyakarta
Pembuatan Monoasilgliserol dari Gliserol
Hasil Samping Industri Biodiesel/Erna Astuti,
Zahrul Mufrodi
10 15.55-16.10 SNIKSDA-2-
0030/Universitas
Ahmad Dahlan,
Yogyakarta
Pembuatan Bioaditif Dengan Menggunakan
Sistem Pengadukan dan Membrane/ Zahrul
Mufrodi, Erna Astuti
11 16.10-16.25 SNIKSDA-2-
0028/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Reduksi Logam Berat Cr Total dari Limbah
Cair Sasirangan Menggunakan Metode
Adsorpsi dengan Ekstrak Pektin dari Kulit
Pisang/Fakhrizal, Rizqi Fauzi
Catatan:
Alokasi waktu yang disediakan oleh panitia untuk seminar paralel adalah 15 menit dengan rincian 10
menit presentasi dan 5 menit diskusi yang dipandu oleh moderator.
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
JADWAL PRESENTASI SEMINAR PARALEL II
Ruang: B
Moderator: Hesti Wijayanti, Ph.D/Desi Nurandini, M.Eng
Energi
No Waktu Kode Makalah/
Asal Universitas
Judul Makalah/Penulis
1 13.40-13.55 SNIKSDA-2-
0009/Universitas
Sebelas Maret,
Solo
Substitusi Bahan Bakar Genset 5 KW dengan
Gas Hasil Gasifikasi Gamal dan
Kaliandra/M.F. Hardiansyah, J. Firdha, A.M.
Navitri, D. Alfianto, W.A. Wibowo1, S.H.
Pranolo
2 13.55-14.10 SNIKSDA-2-
0003/Universitas
Riau, Pekanbaru
Pembuatan Biodiesel dari Minyak Sawit Off-
Grade Menggunakan Katalis CaO/Serbuk
Besi/Zuchra Helwani, Edy Saputra, Warman
Fatra, Syamsu Herman
3 14.10-14.25 SNIKSDA-2-
0001/Universitas
Islam Indonesia,
Yogyakarta
Produksi Hidrogen dari Sumber Energi
Terbarukan untuk Aplikasi Kawasan
Terpencil: Sebuah Tinjauan/Sutarno, Agus
Taufiq
4 14.25-14.40 SNIKSDA-2-
0011/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pengaruh Komposisi Minyak Kelapa dan
Minyak Jelantah Sebagai Bahan Baku
Pembuatan Biodiesel/Shafira Ainun Adhi
Utami, Wido Saputri, Muthia Elma
5 14.40-14.55 SNIKSDA-2-
0012/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Proses Pembuatan Biodiesel dari Campuran
Minyak Kelapa & Minyak Jelantah/Muthia
Elma, Satria Anugerah Suhendra, Wahyuddin
6 14.55-15.10 SNIKSDA-2-
0013/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pengaruh Ukuran Partikel dan Konsentrasi
Perekat Terhadap Karakteristik Biobriket
Berbahan Baku Cangkang Kelapa
Sawit/Ahmad Qazawaini, M. Khairil Anwar,
Isna Syauqiah
7 15.10-15.25 SNIKSDA-2-
0005/Universitas
Islam Indonesia,
Yogyakarta
Konsumsi Energi Listrik Sebagai Parameter
dalam Pengukuran Emisi Karbon
Dioksida/Sukirman, Sholeh Ma’mun, Ariya
Eka Alel, Maulida Hasanah
8 15.25-15.40 SNIKSDA-2-
0018/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pemanfaatan Berbagai Jenis Kulit Pisang
Sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioetanol
Menggunakan Ragi Tape/Devina Jenery Putri,
Isnaini Ritami, Meilana Dharma Putra
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
9 15.40-15.55 SNIKSDA-2-
0019/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Proses Degumming dan Netralisasi Asam
Lemak Bebas Crude Palm Oil
(CPO)/Abdullah, Taufiqur Rohman, Ahdi
Rosyadi Suryani
10 15.55-16.10 SNIKSDA-2-
0023/ Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pengaruh Konsentrasi Pati Kulit Ubi Nagara
(Ipomoea batatas L.) sebagai Substrate Pada
Produksi Glukosa Cair dengan
Proses Enzimatis/Dinda Dewi Yulimasita,
Annisa Ayu Fitria, Iryanti Fatyasari Nata
Catatan:
Alokasi waktu yang disediakan oleh panitia untuk seminar paralel adalah 15 menit dengan rincian 10
menit presentasi dan 5 menit diskusi yang dipandu oleh moderator.
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
JADWAL PRESENTASI SEMINAR PARALEL III
Ruang: C
Moderator: Dr. Isna Syauqiah, MT/Lailan Ni’mah, M.Eng
Pengolahan dan Pengelolaan Lingkungan, Pemanfaatan SDA
No Waktu Kode Makalah/
Asal Universitas
Judul Makalah/Penulis
1 13.40-13.55 SNIKSDA-2-
0002/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Potensi Biji Trembesi Sebagai Adsorben Pada
Proses Reduksi Logam Pb Total Limbah
Industri Sasirangan/ Bunga Pertiwi, Gt Indah
Hayati
2 13.55-14.10 SNIKSDA-2-
0004/Universitas
Islam Indonesia,
Yogyakarta
Perancangan Alat Pengukuran Konstanta
Disosiasi Asam/Sholeh Ma’mun, Kamariah,
Eleonora Amelia, Vitro Rahmat, Desi
Kurniawan dan Deasy R. Alwani
3 14.10-14.25 SNIKSDA-2-
0017/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pemodelan Geostatistik nilai pH pada Danau
Bekas Tambang Batubara/Hafidz Noor Fikri,
Yuniar Siska Novianti
4 14.25-14.40 SNIKSDA-2-
0006/Universitas
Mulawarman,
Smarinda
Studi Kinetika Adsorpsi Pb Menggunakan
Arang Aktif Dari Kulit Pisang/Riduan
Situmorang, Ma’rufa Nur Anisa, Ari Susandy
Sanjaya
5 14.40-14.55 SNIKSDA-2-
0016/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Detoksifikasi HCN dan Peningkatan Protein
Pada Susu Singkong Termodifikasi Dengan
Penambahan Biji Pepaya/Sazila K. Rahman,
Muhammad Hasan Albanna, Rian Nugraha
Putra, Muthia Elma
6 14.55-15.10 SNIKSDA-2-
0022/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Konversi Pati Ubi Nagara (Ipomoea batatas L)
Khas Kalimantan Selatan Sebagai Sumber
Bahan Baku Gelatin/Dovan Tri Saputro, Roby
Kurniawan, Iryanti Fatyasari Nata
7 15.10-15.25 SNIKSDA-2-
0026/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Potensi Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit
dan Sekam Padi Sebagai Bahan Alternatif
Pembuatan Kertas Menggunakan Proses
Soda/Hero Islami, Muhammad Sarwani
8 15.25-15.40 SNIKSDA-2-
0027/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Studi Pengaruh Kalsinasi Tanah Lempung
Gambut Terhadap Aktivasi Pada Proses
Desalinasi Air/Zahratunnisa, Nor Hidayah,
Mita Riani Rezki, Dewi Puspita Sari,
Norminawati Dewi, Muthia Elma
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
9 15.40-15.55 SNIKSDA-2-
0031/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Interrelationship Indeks Jenis, Indek
Penerimaan Sosial dan Indeks Kepentingan
Budaya Agroforestri Tradisional Dukuh di
Kabupaten Banjar Kalimantan
Selatan/Hafizianor
10 15.55-16.10 SNIKSDA-2-
0025/Universitas
Lambung
Mangkurat,
Banjarbaru
Pengaruh Daya Serap Air pada Beton Ringan
Berbahan Kulit Kerang dan Cangkang
Telur/Lailan Ni’mah, Fidelis Boy Manurung,
Eka Pramita, Muhammad Topan Darmawan,
Aliah
Catatan:
Alokasi waktu yang disediakan oleh panitia untuk seminar paralel adalah 15 menit dengan rincian 10
menit presentasi dan 5 menit diskusi yang dipandu oleh moderator.
Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016
ISBN 978-602-70195-1-5
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat
64
PENGARUH KOMPOSISI MINYAK KELAPA DAN MINYAK JELANTAH
SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIODIESEL
Shafira Ainun Adhi Utami1)
, Wido Saputri1)
, Muthia Elma1)
* 1)
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat
Jl. A. Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714
*Email: [email protected]
Abstrak- Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang berasal dari berbagai macam tumbuhan yang
mengandung trigliserida, seperti minyak kelapa dan minyak jelantah. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui komposisi optimum dari perbandingan pemakaian minyak jelantah dan minyak kelapa
dalam memproduksi biodiesel, serta mengetahui pengaruh waktu terhadap yield dan analisa gliserol total
pada biodiesel. metode pembuatan biodiesel adalah dengan mencampurkan minyak jelantah dan minyak
kelapa dengan komposisi tertentu. Melakukan proses esterifikasi dengan metanol dan katalis H2SO4
sesuai kadar FFA masing-masing bahan baku. Selanjutnya dilakukan proses transesterifikasi dengan
metanol 50 mL dan dengan katalis KOH 1,8 gram selama 60 menit. Melakukan washing dengan air
panas sebanyak 10 kali, dan dilanjutkan drying yaitu dengan memanaskan biodiesel pada suhu 180 oC
dan kecepatan pengaduk dengan skala 5, kemudian melakukan filtering. Biodiesel kemudian dianalisa
yield, angka asam, angka saponifikasi, angka phosporus, gliserol bebas, gliserol total, ester content dan
oxidation stability sesuai standar EN 14214. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin banyak
komposisi dari minyak kelapa, maka yield biodiesel yang dihasilkan akan semakin tinggi. Kemudian
semakin lama waktu transesterifikasi, maka semakin rendah yield dan akan semakin tinggi gliserol total.
Yield tertinggi yang diperoleh sebesar 99,15% pada minyak kelapa 100% dengan waktu transesterifikasi
30 menit dan 60 menit.
Kata kunci: minyak kelapa, minyak jelantah, biodiesel, esterifikasi, transesterifikasi
Abstract- Biodiesel is a fuel alternative contains triglycerides, such as coconut oil and waste cooking oil.
The aim of this research is to know and understand optimum composition of mixture waste cooking oil
and coconut oil as a raw material to produce biodiesel. it then the knows time effect of biodiesel yield and
total glycerol. The method used to blending waste cooking oil and coconut oil with a particular
composition. Esterification process by apply methanol and H2SO4 as catalysts. It is continued by trans-
esterification process using methanol 50 mL and KOH catalyst 1,8 gram for 60 minutes. Washing process
adding hot water 10 times, and dry biodiesel with the boiling it at temperature 180 oC and scale 5 for
stirred speed, lastly filtering the biodiesel. Biodiesel for characterize to divide yield, acid content,
saponification content, phosphors content, free glycerol, total glycerol, ester content, and oxidation
stability based on EN14214 standard. The result showed the higher coconut oil, the higher yield of
biodiesel. Then, the longer time of trans-esterification is the lower yield and the higher total glycero
content. The highest yield achieved 99,15% for 100% coconut oil with 30 minutes and 60 minutes of
trans-esterification process.
Keywords: coconut oil, waste cooking oil, biodiesel, esterification, transesterification.
PENDAHULUAN
Energi merupakan aspek penting dalam
kemajuan suatu negara dan merupakan penggerak
aktivitas di berbagai sektor kehidupan. Kebutuhan
energi dunia semakin menigkat, hal ini dapat
menyebabkan terjadinya krisis energi. Untuk itu,
Presiden RI menerbitkan peraturan presiden untuk
mengatasi krisis BBM yaitu peraturan presiden
Nomor 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi
nasional dan Intruksi Presiden Nomor 1 tahun
2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan bahan
bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain.
Biodiesel adalah bahan bakar nabati yang
dibuat dari minyak nabati, terdiri dari campuran
mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak
(Syamsidar, 2013, Siswani et al., 2012). Biodiesel
dihasilkan dari transesterifikasi molekul
trigliserida dan menjadi metil ester (Ketaren,
1986). Minyak yang dapat dipakai dalam
pembuatan biodiesel adalah tubuhan yang
mengandung trigliserida, seperti minyak kelapa
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
65
sawit, kedelai, kacang tanah, biji bunga matahari,
pohon jarak, kemiri, dan lain-lain. Adapun
kelebihan biodiesel daripada solar adalah efisiensi
pembakaran lebih baik, bahan yang digunakan
dapat diperbaharui, ramah lingkungan, dan tidak
beracun. Dalam mengolah minyak nabati yang
memiliki kekentalan yang tinggi menjadi biodiesel
harus memutus rantai karbon melalui proses
esterifikasi menggunakan alkohol dengan fraksi
ringan seperti metanol dan etanol, selain itu
esterifikasi dapat menurunkan kadar FFA (Free
Fatty Acid) (Satriana et al., 2012). Reaksi
transesterifikasi adalah reaksi antara trigliserida
dengan alkohol dan katalis basa membentuk metil
ester asam lemak dan gliserol sebagai produk
samping, reaksi ini dapat juga menyebabkan
pembentukan sabun yang menyebabkan viskositas
meningkat atau pembentukan gel yang
mengganggu pemisahan alkil ester dan gliserol
(Zappi et al., 2003). Berikut merupakan reaksi
transesterifikasi:
Minyak kelapa saat ini telah dikembangkan
sebagai bahan bakar karena satu molekul kelapa
mengandung 1 unit gliserin dan asam lemak.
Gliserin memiliki titik didih yang tinggi yang
dapat menghindari minyak menguap (Darmanto
dan A, 2006). Adapun keunggulan cocodiesel
adalah ramah lingkungan, bahan baku dapat
diperbaharui dan dapat terurai secara biologis.
Minyak jelantah adalah minyak limbah yang
mengandung asam lemak. Pemanasan yang
berulang-ulang dan reaksi oksidasi dalam minyak
dapat menimbulkan senyawa radikal dan bersifat
karsinogenik (Nur dan Zakia, 2014). Minyak
jelantah dapat digunakan sebagai bahan baku
dalam pembuatan biodiesel dan memiliki kualitas
yang baik memenuhi SNI.
PT Adaro Indonesia bekerjasama dengan
Komatsu membuat biodiesel dengan standar EN
14214. Penggunaan standar EN 14214 pada
biodiesel, karena standar EN 14214 menghasilkan
biodiesel dengan kualitas yang lebih baik
dibanding dengan standar lainnya, parameter yang
diajukan juga lebih lengkap dibanding dengan
standar yang lain. Berikut parameter standar EN
14214 (Rutz dan Janssen, 2006):
Tabel 1. Parameter standar EN 14214 Property Maximum Test Method
Sulphated ash content 0.02 ISO 3987
Water content 500 EN ISO 12937
Total contamination 24 EN 12662
Oxidation stability, 110 ºc pr EN 14112
Acid value 0.5 pr EN 14104
Iodine value 120 pr EN 14111
Linolenic acid methyl ester 12 pr EN 14103
Methanol content 0.2 pr EN 14110
Monoglyceride content 0.8 pr EN 14105
Diglyceride Content 0.2 pr EN 14105
Triglyceride Content 0.2 pr EN 14105
Free Gylcerol 0.02 pr EN 14105
pr EN 14106
Phosphorus Content 10 pr EN 14107
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Laboratorium
Teknologi Proses Program Studi Teknik Kimia
Universitas lambung Mangkurat dan Laboratorium
Biofuel PT. Adaro Indonesia. Penelitian ini
dilaksanakan oktober 2015 sampai november
2015.
Alat yang digunakan adalah neraca analitik,
erlenmeyer, erlenmeyer hisap, statif dan klem,
pipet tetes, pipet volume berbagai ukuran,
propipet, gelas beker, cawan porselin, corong,
pompa vakum, wadah plastik, piknometer,
titration apparatus, termometer, magnetic stirrer,
kondensor, mini chiller, separator funel, gelas
ukur, labu ukur, labu leher tiga, oven, hotplate,
gelas arloji, furnace, pemanas air, indikator
universal, spectrophotometer, dan biodiesel
rancimat. Bahan-bahan yang digunakan pada
penelitian ini adalah minyak kelapa, minyak
jelantah, metanol teknis, H2SO4 teknis, KOH
teknis, etanol teknis, akuades, indikator pp,
indikator pati, ZnO, HCl 0,5067 N, CH3COOH
teknis, KI 15%, asam periodat, natrium tiosulfat,
hidrazin sulfat, natrium molibdat, chloroform, air,
dan kertas saring “sartorius quantitative grade 393
filter papers”.
Analisis Kadar FFA Bahan Baku
Minyak ditimbang sebanyak 3 gram
kemudian ditambahkan dengan etanol 50 ml dan
indikator pp sebanyak 5 tetes. Larutan campuran
dititrasi dengan KOH – etanol 0,1047 N sampai
berubah warna dari bening menjadi merah muda.
Mengukur Kadar Fospor Bahan Baku
Cawan porselin dimasukkan ZnO sebanyak
0,5 gram dan ditambahkan minyak 3 gram
kemudian dipanaskan hingga kering. Lautan yang
sudah keringdimasukkan ke dalam furnace selama
2 jam sampai menjadi abu. Akuades 150 ml
dipanaskan dengan suhu 175 oC di dalam
fumehood. Cawan yang berisi abu minyak hasil
furnace dan mengisi masing-masing cawan 5 ml
akuades dan 5 ml HCl 15%, kemudian
memanaskan cawan 5 menit setelah mendidih.
Mendinginkan cawan. Menyaring larutan dalam
labu ukur 100 mL. Bilas sisi kaca dengan 5 ml
akuades panas, bilas krus dan kertas saring dengan
4 kali 5 ml akuades panas. Mendinginkan larutan
hingga suhu kamar. Menambahkan KOH 50%
sampai keruh, menambahkan HCl hingga bening,
kemudian menambahkan 2 tetes HCl.
Memasukkan 10 ml larutan ke labu ukur 50 ml,
menambahkan hidrazin sulfat 8 ml dan natrium
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
66
molibdat 2 ml. Menghomogenkan larutan.
Memanaskan larutan ke dalam air mendidih
selama 10 menit. Mendinginkan larutan hingga
suhu kamar dalam bak air dingin. Mengencerkan
larutan dan menganalisis sampel dengan AAS.
Proses Esterifikasi
Memasukkan sampel minyak sebanyak 200
ml ke dalam labu leher tiga. Memasukkan 50%
(v/v) metanol dan 0,5% (v/v) H2SO4 0,5 M ke
dalam erlenmeyer, kemudian merangkaikannya
dengan refluks kondensor. Memanaskan minyak
sampai suhu 60 oC dengan kecepatan pengadukan
400 rpm, setelah suhu mencapai 60 oC
memasukkan campuran metanol dan H2SO4, lalu
menutup rapat hingga didapat kondisi reaksi batch,
memanaskan campuran dan suhu dijaga 65 oC.
Memasukkan sampel ke dalam separator funnel
dan mengambil lapisan bawah.
Proses Transesterifikasi
Menimbang KOH sebanyak 0,9% (w/v)
lalu memasukkan ke dalam erlenmeyer,
menambahkan metanol sebanyak 25% (v/v) dan
melarutkan campuran sampai homogen.
Menghubungkan labu leher tiga dengan kondensor
(rangkaian refluks kondensor).Memanaskan
sampel dari proses esterifikasi sampai suhu 60 oC
dengan kecepatan pengadukan 400 rpm, setelah
suhu mencapai 60 oC memasukkan 75% campuran
KOH – metanol memanaskan campuran dan suhu
dijaga 65 oC, lalu menutup rapat hingga didapat
kondisi reaksi batch. Seterlah proses
transesterifikasi selesai, selanjutnya memasukkan
larutan ke dalam separator funnel dan mengambil
lapisan atas dan dilanjutkan proses transesterifikasi
tahap kedua dengan menambahkan sisa 25%
campuran KOH – metanol. Memasukkan larutan
ke dalam separator funnel dan mengambil lapisan
atas untuk dilanjutkan dalam proses washing.
Proses Washing
Memasukkan 20% volume air panas ke
dalam separator funnel, settling sampai terbentuk
lapisan atas dan bawah. Mengeluarkan air dan
impuritis pada lapisan bawah separator funnel.
Mengukur volume air. Mengulangi langkah
washing dengan menambahkan 50% volume air
panas ke dalam separator funnel sebanyak 9 kali.
Lapisan atas sebagai metil ester.
Proses Drying
Memasukkan metil ester ke dalam gelas
beker 250 mL. Memanaskan larutan pada suhu
pemanas 180 oC dengan kecepatan pengaduk pada
skala 5. Lakukan pengadukan dan pemanasan
sampai larutan menjadi bening.
Proses Filtering
Memfilter biodiesel dengan kertas saring
“sartorius quantitative grade 393 filter papers”
dan menggunakan vacuum filter. Mengukur
volume metil ester yang terbentuk.
Proses Analisis
Menghitung yield dari biodiesel yang
dihasilkan. Kemudian mengidentifikasi hasil
sintesis biodiesel secara kuantitatif berdasarkan
EN 14214 termasuk Analisis fosfor, angka asam,
angka saponifikasi, gliserol bebas dan gliserol
total, kadar ester, dan oxidation stability.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses analisis biodiesel yang dilakukan
meliputi yield dan analisa hasil sintesis biodiesel
berdasarkan standar EN 14214 yaitu analisis
fosfor, angka asam, angka saponifikasi, gliserol
bebas dan gliserol total, kadar ester, dan oxidation
stability. Penggunaan standar EN 14214 pada
analisa biodiesel ini adalah karena PT. Adaro
Indonesia bekerjasama dengan Komatsu dari
Jepang sehingga mereka mengikuti standar EN
14214. Setelah melalui berbagai proses dalam
pembuatan biodiesel, yield yang dihasilkan pada
komposisi minyak kelapa dan minyak jelantah
berbeda-beda. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Yield biodiesel (pada T=65 oC, t= 60 menit, stirrer= 400 rpm)
Dapat dilihat bahwa semakin banyak
komposisi minyak kelapa, maka semakin besar
yield yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan Minyak
kelapa memiliki asam lemak bebas yang relatif
kecil sehingga proses minyak kelapa menjadi
biodiesel sangat cepat dan yield yang dihasilkan
lebih banyak daripada minyak jelantah. Hasil yield
terbesar adalah pada komposisi perbandingan
minyak jelantah : minyak kelapa 0:100 yaitu
sebesar 99,15%.
Analisis fosfor dilakukan dengan alat
spectrophotometer. Analisis fosfor dilakukan pada
biodiesel minyak jelantah dan biodiesel minyak
kelapa. Hasil yang didapatkan menunjukkan
kandungan fosfor pada biodiesel minyak jelantah
dan minyak kelapa berada pada standar EN 14214
yaitu max 4 ppm dengan nilai untuk biodiesel
minyak jelantah 1,71597 ppm dan biodiesel
90
92
94
96
98
100
0 25 50 75 100
Yie
ld (
%)
Komposisi Minyak Kelapa terhadap Minyak Jelantah (%)
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
67
minyak kelapa 2,85995 ppm. Angka fosfor pada
biodiesel minyak kelapa lebih tinggi daripada
minyak jelantah dikarenakan biodiesel minyak
kelapa lebih bereaksi saat pengabuan dengan ZnO
(seng oksida). Fosfor dalam biodiesel dibatasi max
4 ppm karena akan menimbulkan kerak di ruang
pembakaran mesin diesel dan dapat meningkatkan
jumlah emisi partikulat dalam emisi gas buang
(Setiawati and Edwar, 2012).
Pengukuran angka asam pada biodiesel
adalah untuk mengetahui asam lemak bebas yang
terkandung dalam biodiesel (Rabu et al., 2012).
Angka asam yang dihasilkan untuk masing-masing
komposisi dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Angka asam biodiesel untuk masing-masing
komposisi minyak (pada T=65 oC, t= 60 menit, stirrer=
400 rpm)
Dapat dilihat bahwa angka asam pada biodiesel
semakin menurun seiring penambahan komposisi
minyak kelapa. Hal ini dikarenakan KOH
menetralkan asam lemak bebas, sehingga angka
asam yang diperoleh rendah (Setiawati and Edwar,
2012). Angka asam yang dihasilkan oleh biodiesel
berbagai komposisi masih dibawah standar EN
14214 yaitu <0,5 mg KOH/g, sehingga dapat
dikatakan biodiesel yang dihasilkan pada berbagai
komposisi memenuhi standar EN 14214. Angka
asam yang tinggi pada biodiesel dapat
menyebabkan korosi pada mesin diesel sehingga
dapat memperpendek umur mesin (Rabu et al.,
2012).
Angka saponifikasi atau angka sabun
menunjukkan secara relatif besar kecilnya molekul
asam-asam lemak bebas yang terkandung dalam
biodiesel. Sabun terbentuk dari reaksi air dengan
basa. Hal ini dapat mengakibatkan rusaknya
kualitas biodiesel, karena apabila sabun terbentuk
maka masih terdapat asam lemak bebas pada
biodiesel, sehingga dapat menyulitkan trigliserida
membentuk metil ester (Meher et al., 2004).
Angka sabun masing-masing komposisi dapat
dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Angka penyabunan biodiesel pada masing-masing komposisi minyak (pada T=65 oC, t= 60 menit,
stirrer= 400 rpm)
Dapat dilihat bahwa nilai angka
penyabunan meningkat seiring dengan
penambahan komposisi minyak kelapa. Hal ini
dikarenakan minyak kelapa lebih menyerap KOH
dan air, sehingga dengan cepat membentuk reaksi
sabun. Semakin besar angka sabun yang dihasilkan
maka, biodiesel yang terbentuk kurang sempurna.
Kadar gliserol merupakan parameter
utama kualitas biodisel. Kadar gliserol bebas
dipengaruhi oleh proses pembuatan biodiesel. Dari
Tabel 2 dapat dilihat kadar gliserol bebas seiring
penambahan komposisi minyak kelapa.
Tabel 2. Kadar gliserol bebas pada masing-masing
komposisi (pada T= 65 oC, t= 60 menit, stirrer= 400 rpm)
Komposisi (% volume) Waktu
transesterifikasi
(menit)
Gliserol
bebas
(%)
M.
Jelantah
M.
Kelapa
100 0 60 0,0159
75 25 60 0,0138
50 50
30
60
90
0,0173
25 75
30
60
90
0,0152
0 100
30
60
90
0,0159
Pada Tabel 2 dapat diketahui masing-
masing komposisi memiliki nilai gliserol bebas
yang berbeda. Nilai gliserol bebas yang paling
tinggi terdapat pada komposisi 50:50. Perbedaan
nilai gliserol bebas masing-masing komposisi
disebabkan pada masing-masing komposisi
perubahan gliserida menjadi biodiesel berbeda-
beda, tergantung dari lama proses transesterifikasi
(Setiawati and Edwar, 2012). Kadar gliserol bebas
biodiesel semua komposisi telah memenuhi
standar EN 14214 yaitu <0,02%. Kadar gliserol
bebas yang tinggi dapat memperpendek umur
mesin, karena dapat menyebabkan aus pada
kendaraan. Kadar gliserol total pada biodiesel
menunjukkan jumlah mono, di, dan trigliserida
dalam masing-masing komposisi (Setiawati and
Edwar, 2012). Kadar gliserol total pada masing-
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0 25 50 75 100
An
gk
a A
sam
(%
)
Komposisi Minyak Kelapa terhadap Minyak Jelantah
(%)
180
200
220
240
260
280
0 25 50 75 100
An
gka
Pen
yab
un
an
Komposisi Minyak Kelapa terhadap Minyak Jelantah …
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
68
masing komposisi minyak kelapa dan minyak
jelantah dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Kadar gliserol total pada masing-masing komposisi (pada T=65 oC, t= 60 menit, stirrer= 400 rpm)
dan pengaruh waktu proses terhadap giserol total Komposisi (% volume) Waktu
transesterifikasi
(menit)
Gliserol
Total
(%)
M.
Jelantah M. Kelapa
100 0 60 0,1908
75 25 60 0,1452
50 50
30
60
90
0,3505
0,2903
0,3120
25 75
30
60
90
0,2696
0,3152
0,3287
0 100
30
60
90
0,2800
0,3049
0,3391
Dapat dilihat dari Tabel 3 bahwa semakin
banyak komposisi minyak kelapa maka semakin
besar nilai gliserol total yang dihasilkan. Hal ini
disebabkan banyak trigliserida pada minyak kelapa
yang belum terkonversi menjadi metil ester atau
adanya reaksi bolak-balik pada proses
transesterifikasi yang menyebabkan trigliserida
membentuk metil ester kemudian berbalik lagi
menjadi trigliserida (Setiawati and Edwar, 2012).
Kadar gliserol total yang dihasilkan pada
komposisi biodiesel minyak jelantah dan minyak
kelapa 50:50, 25:75, dan 0:100 tidak memenuhi
standar EN 14214 yaitu <0,25%. Gliserol total
yang tidak memenuhi standar EN 1424
dipengaruhi oleh waktu transesterifikasi dan
komposisi metanol dan katalis yang digunakan, hal
ini dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan hasil
analisis yang dilakukan, biodiesel dengan bahan
baku (minyak jelantah:minyak kelapa) 50:50,
25:75, 0:100 menghasilkan nilai gliserol total yang
tinggi. Untuk itu dilakukan percobaan dengan
berbagai waktu operasi seperti terlihat pada Tabel
3 untuk mendapatkan biodiesel dengan kualitas
yang baik. Dapat dilihat bahwa kandungan gliserol
total pada ketiga komposisi tersebut masih
melebihi standar EN 14214. Namun, hasil gliserol
total terbaik yang mendekati baku mutu terdapat
pada komposisi (minyak jelantah:minyak kelapa)
50:50 dengan waktu transesterifikasi 60 menit,
untuk komposisi 25:75 dan 0:100 pada waktu
transesterifikasi 30 menit. Semakin lama waktu
yang dibutuhkan akan menyebabkan reaksi balik
dan dapat menyebabkan kandungan trigliserida
pada biodiesel meningkat. Gliserol total berlebih
dapat menyebabkan masalah pada pembakaran
mesin karena gliserin yang terkandung dalam
biodiesel tersebut tinggi, dapat menyebabkan
kekentalan sehinggga pembakaran mesin harus
ekstra dan dapat menyebabkan aus pada
kendaraan, sehingga memperpendek umur mesin
(Setiawati and Edwar, 2012).
Analisis ester content dipengaruhi oleh
kadar gliserol total, angka saponifikasi, dan angka
asam. Ester content menunjukkan besarnya
perubahan reaktan menjadi kompleks teraktifkan
(Setiawati and Edwar, 2012), hal ini dapat dilihat
pada Gambar 4.
Gambar 4. Ester content biodiesel pada masing-masing komposisi (pada T= 65 oC, t= 60 menit, stirrer= 400
rpm)
Dapat disimpulkan dari Gambar 4, Semakin
banyak komposisi minyak kelapa ester content
yang dihasilkan semakin rendah. Hal ini
disebabkan kadar gliserol total pada komposisi
minyak kelapa dan minyak jelantah 50:50; 75:25;
dan 100:0 tinggi, karena trigliserida pada masing-
masing komposisi tersebut belum membentuk
biodiesel atau terjadi reaksi bolak-balik (Banarjee
and Chakraborty, 2009). Ester content masing-
masing komposisi biodisel telah memenuhi standar
EN 14214 yaitu minimal 96,5%.
Analisa oxidation stability dilakukan untuk
menunjukkan berapa lama waktu biodiesel tersebut
beroksidasi. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Oxidation Stability pada masing-masing
komposisi (pada T=65 oC, t= 60 menit, stirrer= 400 rpm) Komposisi (% volume) Oxidatiom Stability
(jam) M. Jelantah M. Kelapa
100 0 15,04
75 25 >15
50 50 3,86
25 75 12,5
0 100 8,86
Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa semakin
banyak penambahan komposisi minyak kelapa
maka waktu pengoksidasian semakin berkurang.
Pada komposisi biodiesel minyak kelapa dan
minyak jelantah 50:50 oxidation stability yang
dihasilkan tidak memenuhi standar, karena pada
waktu pencucian terjadi kesalahan. Seharusnya
setelah transesterifikasi ditunggu dingin sebelum
dilanjutkan dengan proses washing, akan tetapi
kami melakukan proses washing langsung setelah
proses transesterifikasi dan tidak menunggu dingin
sehingga mempengaruhi angka oxidation stability.
95
96
97
98
99
100
0 25 50 75 100
Est
er C
on
ten
t (%
)
Komposisi Minyak Kelapa terhadap Minyak Jelantah
(%)
Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016
ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016
Kalimantan Selatan
69
Semakin kecilnya waktu untuk pengoksidasian
pada biodisel semakin buruk kualitas biodiesel
tersebut. Standar EN 14214 menganjurkan
oxidation stability minimal 6 jam. Oksidasi dalam
biodiesel dapat menghasilkan berbagai asam atau
polimer, jika konsentrasinya tinggi maka sistem
bahan bakar mengalami kerusakan dan dapat
menyumbat filter. Oksidasi dalam biodiesel juga
dapat membentuk insoluble sediments dan gums,
fuel filter plugging, membuat deposit di sistem
injeksi dan ruang bakar, meningkatnya viskositas
biodiesel, meningkatnya bilangan asam dan
menjadikan korosi pada sistem injeksi (zuleta et
al., 2012).
KESIMPULAN
Yield tertinggi terdapat pada komposisi
100% minyak kelapa dengan waktu
transesterifikasi selama 30 menit dan 60 menit
sebesar 99,15%. Biodiesel dengan hasil terbaik
berdasarkan yield yang didapat dan hasil analisa
berdasarkan standar EN 14214 terdapat pada
komposisi 75:25 (minyak jelantah : minyak
kelapa) dengan yield sebesar 93,15% dan hasil
analisa angka asam sebesar 0,2056%, angka
saponifikasi sebesar 210,92, gliserol total sebesar
0,1452, ester content sebesar 98,6437%, dan
oxidation stability lebih dari 15 jam. Penentuan
komposisi 75:25 (minyak jelantah : minyak
kelapa) sebagai komposisi biodiesel terbaik
dikarenakan biodiesel pada komposisi tersebut
dalam segi ekonomi cukup terjangkau dalam
perolehan bahan baku dan proses pembuatan
biodiesel beserta analisa yang dilakukan sehingga
tidak memerlukan treatment lebih lanjut.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Laboratorium Biofuel PT. Adaro Indonesia atas
fasilitas dan sarana dalam pelaksanaan penelitian
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, I., Nurbayati, S. & Ulum, B. 2011.
"Pembuatan Produk Biodiesel Dari Minyak
Goreng Bekas Dengan Cara Esterifikasi
Dan Transesterifikasi". Valensi, 2, 443-448.
Banarjee, A. & Chakraborty, R. 2009. "Parametric
Sensitivity In Transesterification Of Waste
Cooking Oil For Biodiesel Production.
Resources", Conservation And Recycling,
53, 490-497.
Gerpen, J. V. 2005. "Biodiesel Processing And
Production". Fuel Processing Technology,
1097-1107.
Setyawan, D. & Handoko, P. 2003. "Aktivitas
Katalis Cr/Zeolit Dalam Reaksi Konversi
Katalitik Fenol Dan Metil Isobutil Keton".
Jurnal Ilmu Dasar, 4, 70-76.
Sni 2006. "Forum Biodiesel Indonesia". Jakarta:
Badan Standarisasi Nasional Jakarta.
Syamsidar 2013. "Pembuatan Dan Uji Kualitas
Biodiesel Dari Minyak Jelantah".
Teknosains, 7, 209-218.
Tazi, I. & Sulistiana 2011. "Uji Kalor Bahan Bakar
Campuran Bioetanol Dan Minyak Goreng
Bekas". Neutrino, 3, 163-174.
Yoel, P., Stephen, J., Prakoso, T. & Soerawidjaja,
T. H. 2008. "Pencucian Biodiesel Dengan
Metode Kontak Gelembung". Jurnal Teknik
Kimia Indonesia, 7, 738-742.
Zahriyah, S. 2009. "Esterifikasi Asam Lemak
Bebas Dalam Minyak Jelantah Dengan
Katalis Tio2/Montmorillonit Dan
Pengaruhnya Terhadap Biodiesel Yang
Dihasilkan". Universitas Sebelas Maret.
Zhang, Y., Dube, M. A., Mclean, D. D. & Kates,
M. 2003. "Biodiesel Production From
Waste Cooking Oil: 1. Process Design And
Technological Assessment". Bioresource
Technology, 1-16.