2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

23
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta 2018

Transcript of 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

Page 1: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

2018

Page 2: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENDAHULUAN

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas perkenan-

Nya Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta Tahun 2017 telah dapat

diselesaikan. Profil ini merupakan gambaran perkembangan kemajuan program, pencapaian

kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta berdasarkan DIPA Tahun 2017

dan Permenkes No. 2348Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Permenkes No. 356 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Organisasi dan Tata

Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta ini menyajikan kondisi

sumber daya dan capaian kegiatan tahun 2017, hasil akhir profil ini disajikan dalam bentuk

grafik, tabel dan anagka serta analisis sederhana.

Profil ini disusun dengan harapan agar dapat dijadikan salah satu media pertukaran

data, informasi dan umpan balik pelaksanaan tupoksi Kantor Kesehatan Pelabuhan di

Indonesia.

Tim penyusun menyadari bahwa profil ini masih jauh dari sempurna, untuk itu Tim

mengharapkan masukan serta saran dalam rangka perbaikan ke depan, demi

penyempurnaan profil dimasa yang akan datang. Kami tak lupa mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan masukan hingga terbitnya profil ini.

Semoga profil ini bermanfaat bagi upaya pencegahan masuk dan keluarnya

penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian

dampak risiko lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamatan

terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia

dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara

di Indonesia.

Yogyakarta, 24 Januari 2017

Kepala,

dr. Hj. Chamidah NIP. 196001141989012002

Page 3: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENDAHULUAN

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 1

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 2

BAB I .................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3

A. LATAR BELAKANG .................................................................................................................... 3

B. TUJUAN ........................................................................................................................................ 4

C. LINGKUP KEGIATAN ................................................................................................................. 4

D. ORGANISASI............................................................................................................................... 5

BAB II ................................................................................................................................... 7

PENCAPAIAN KEGIATAN .................................................................................................... 7

A. PKSE ............................................................................................................................................. 7

B. PRL ................................................................................................. Error! Bookmark not defined.

C. UKLW ............................................................................................. Error! Bookmark not defined.

BAB III ................................................................................................................................ 19

PENUNJANG KEGIATAN ................................................................................................... 19

A. KEPEGAWAIAN ........................................................................................................................ 19

B. KEUANGAN DAN BMN ............................................................... Error! Bookmark not defined.

C. PENYUSUNAN PROGRAM .................................................................................................... 21

D. PENGELOLAAN INFORMASI, EVALUASI DAN PELAPORAN .......... Error! Bookmark not

defined.

E. REFORMASI BIROKRASI .......................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB V ................................................................................................................................. 22

PENUTUP ........................................................................................................................... 22

Page 4: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENDAHULUAN

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Saat ini, kita memasuki tahun ketiga dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015–2019. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga telah

menyusun Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015–2019, yang didalamnya

tidak ada visi dan misi tetapi mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu

“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong-royong”.

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit merupakan unsur

pelaksana Kementerian Kesehatan yang bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan

juga telah menyusun Rencana Aksi Program (RAP) yang kemudian dijadikan dasar

penyusunan Rencana Aksi Kegiatan bagi UPT dibawahnya yaitu BTKL dan KKP.

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta bertujuan

untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan surveilans dan karantina kesehatan di pintu

masuk negara, mewujudkan Pelabuhan/Bandara termasuk alat angkut dan muatannya

yang sehat terbebas dari faktor risiko penyebaran penyakit menular dan penyakit

potensial wabah, meningkatkan kualitas sarana prasarana dan sumber daya pada

program pencegahan dan pengendalian penyakit dan meningkatkannya sistem

penganggaran yang transparan dan akuntabel dengan memperhatikan asas-asas umum

pemerintahan yang baik. Untuk mewujudkan tujuan tersebut perlu dilihat pencapaian

keberhasilan indikator kegiatan tahun–tahun sebelumnya. Buku Profil ini memuat

gambaran cakupan setiap kegiatan yang dikumpulkan dari setiap Bagian dan Wilayah

Kerja untuk tahun 2017.

Secara ringkas Buku Profil memuat tentang gambaran organisasi Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta, pencapaian cakupan kegiatan dari seksi dan informasi

ringkas tentang Wilayah Kerja. Selain itu juga tidak kalah penting dalam menunjang

kegiatan program adalah Bagian Tata Usaha yang terdiri atas perencanaan, keuangan,

kepegawaian, dan umum.

Pencapaian cakupan kegiatan digambarkan dalam bentuk grafik, tabel maupun

peta/map juga disertai analisis ringkas dari penyajian tersebut.

Page 5: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENDAHULUAN

4

B. TUJUAN

Tujuan diterbitkannya Buku Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta

Tahun 2017 ini adalah sebagai berikut.

1. Tujuan Umum

Memberikan gambaran/informasi kepada pembaca tentang latar belakang kondisi

saat ini dari suatu kegiatan dan hasilnya pada tahun 2017.

2. Tujuan Khusus

a. Tersajinya data dan informasi organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV

Yogyakarta

b. Tersajinya data dan informasi cakupan kegiatan tiap Bagian di lingkungan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta tahun 2017

c. Tersajinya data dan informasi Dukungan Teknis Manajemen Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta tahun 2017

C. LINGKUP KEGIATAN

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta mempunyai tugas pokok

melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah,

surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan,

pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru

dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan

radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat Negara.

Untuk melaksanakan Tugas Pokok tersebut maka Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas IV Yogyakartamenyelenggarakan fungsinya sebagai berikut.

1. Pelaksanaan Kekarantinaan;

2. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan;

3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di Bandara, Pelabuhan dan lintas

batas darat Negara;

4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan

penyakit yang muncul kembali;

5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia;

6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang

berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional;

7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian

Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra

termasukpenyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk;

8. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

Page 6: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENDAHULUAN

5

9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat

kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor,serta mengawasi persyaratan

dokumenkesehatan OMKABA impor;

10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya;

11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan diwilayah kerja bandara, pelabuhan,

dan lintas batas darat negara;

12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan

dan lintas batas darat negara;

13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan,

dan lintas batas darat negara;

14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans

kesehatan pelabuhan;

15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas

batas darat negara;

16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumah tanggaan KKP.

Ketentuan lain yang diperhatikan dalam pelaksanaan tugas Kantor Kesehatan

Pelabuhan adalah berlakunya International Health Regulation (IHR) 2005. IHR 2005

mengamanatkan setiap negara mempunyai kemampuan untuk mencegah dan

menangkal transmisi penyakit potensial wabah serta penyakit lainnya yang berpotensi

menimbulkan kedaruratan kesehatan serta meresahkan dunia (PHEIC).

D. ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

2348/Menkes/Per/XI/2011, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta

merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat di lingkungan Kementrian

Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur

Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Sedangkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

356/MENKES/PER/IV/2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan, bagan struktur organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta

dapat dilihat pada gambar berikut.

1) Disamping itu dilengkapi dengan Instalasi, Koordinator Wilker dan Kelompok

Jabatan Fungsional.

Page 7: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENDAHULUAN

6

Gambar 1. Struktur Organisasi KKP Kelas IV Yogyakarta.

Page 8: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENCAPAIAN KEGIATAN

7

BAB II

PENCAPAIAN KEGIATAN

A. PENGENDALIAN KARANTINA DAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan,

dan koordinasi pelaksanaan kekarantinaan, surveilans epidemiologi penyakit, penyakit

potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat

angkut dan muatannya, lalu lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, kajian, serta

pengembangan teknologi, pelatihan teknis bidang kekarantinaan dan surveilans

epidemiologi di wilayah kerja bandara, pelabuhan,dan lintas batas darat negara.

1. Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

a. Pemeriksaan Health Part of Aircraft General Declaration (HPAGD)

Alat angkut (pesawat) adalah semua alat angkut yang bergerak dari atas tanah/air

ke udara/ ke ruang angkasa atau sebaliknya. Alat angkut (pesawat) yang datang

dari luar negeri berada dalam karantina (UU Karantina Udara No. 2/1962/pasal

15). Alat angkut (pesawat) yang memenuhi standar kekarantiaan adalah alat

angkut yang isa memenuhi kelengkapan yang dibutuhkan pada kegiatan

kekarantinaan sesuai persyaratan yang ditetapkan Menteri Kesehatan (UU

Karantina Udara No 2/1962/pasal 14), yaitu berupa tersedianya dokumen

kesehatan, meliputi : Health Part of the Aircraft General Declaration (HPAGD),

Surat Keterangan Hapus Serangga Terakhir, Surat Keterangan Hapus Hama (jika

ada), Buku Kesehatan Pesawat Udara (hanya pada pesawat udara yang

mengadakan perjalanan dalam negeri), dan jika diperlukan dokter pelabuhan

melakukan pemeriksaan daftar penumpang, kru pesawat, dan muatan pesawat

tersebut.

Capaian kinerja dokumen HPAGD yaitu sebanyak 3.120 dokumen. Hal ini

didukung dengan adanya kerjasama antara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV

dengan airline. Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa tidak ada penumpang dan

kru yang berpenyakit menular potensi wabah. Permasalahan yang terjadi adanya

penambahan penerbangan internasional selama masa arus mudik dan balik

lebaran serta pada posko natal dan tahun baru. Upaya yang telah dilakukan yaitu

koordinasi dengan pihak GroundHandling atau airlines untuk menyiapkan dan

menyerahkan HPAGD (Gendec) setiap kedatangan pesawat kepada petugas

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta di terminal Internasional.

Page 9: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENCAPAIAN KEGIATAN

8

b. Penerbitan Surat Izin Angkut Jenazah

Guna mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit serta permasalahan

kesehatan masyarakat maka diperlukan penerbitan surat angkut jenazah

(memenuhi persyaratan yang ditentukan serta aman untuk terbang di udara).

Pengiriman jenazah melalui udara disyaratkan yakni sebagai berikut (KMK

424/Menkes/SK/IV/2007) :

1) Jenazah harus disuntik dengan obat penahan busuk secukupnya yang

dinyatakan dengan keterangan dokter.

2) Jenazah harus dimasukkan dalam peti yang dibuat dari logam (timah, seng,

dsb.).

3) Alasnya ditutup dengan bahan yang meyerap (absorbent) umpamanya

serbuk gergaji/arang halus yang tebalnya ±5 cm.

Peti logam ditutup rapat-rapat (air tight), lalu dimasukkan dalam peti kayu yang

tebalnya sekurang-kurangnya 3 cm, sehingga peti tidak dapat bergerak di

dalamnya. Peti kayu ini dipaku dengan skrup dengan jarak sepanjang-panjangnya

20 cm dan diperkuat dengan ban-ban logam (secured with metal bands). Pada

tahun 2017 jumlah surat izin angkut jenazah yang diterbitkan sebanyak 298

dokumen.

Permasalahan yang ditemui adalah adanya permohonan untuk surat keterangan

jenazah dari rumah duka, pada saat pagi hari dan malam hari di luar jam

pelayanan Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta Upaya yang telah dilakukan

yaitu koordinasi dengan pihak kargo dan rumah duka untuk melaksanakan

kegiatan ini. Selain itu, Angkasa Pura memberi dukungan dalam kegiatan ini.

Untuk permintaan surat jenazah dapat dilakukan di kantor Induk Kantor Kesehatan

Pelabuhan Yogyakarta pada jam 07.30 WIB sampai 16.00 WIB. Sementara

apabila ada permintaan surat jenazah di luar jam tersebut dapat ke counter di

Terminal A dan B di bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta

c. Kegiatan Pengawasan OMKABA

Dari enam belas poin tupoksi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta

pada poin kesembilan adalah pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat,

makanan, kosmetik dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan

mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor

Pengawasan lalu lintas OMKABA dilakukan terhadap muatan (kargo) dan barang

bawaan yang termasuk komoditi OMKABA. Pengawasan ini bertujuan agar

OMKABA yang masuk maupun keluar melalui Bandara InternasionalAdisutjipto

Yogyakarta tidak membahayakan kesehatan masyarakat.Capaian kinerja

Page 10: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENCAPAIAN KEGIATAN

9

penerbitan surat izin angkut OMKABA yang memenuhi syarat memenuhi target

sebanyak 5 kali pengiriman. Hal ini didukung dengan adanya kerjasama antara

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta dengan kargo

2. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan

Seksi Kegiatan Pengendalian Risiko Lingkungan di Kantor Kesehatan Pelabuhan

Yogyakarta mempunyai tugas sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran penyakit

karantina dan penyakit menular potensial wabah melalui pemutusan mata rantai

penularan penyakit dengan profesional sehingga wilayah pelabuhan dan alat angkut

tidak menjadi sumber penularan ataupun habitat yang subur bagi perkembangbiakan

kuman atau vektor penyakit.

a. Trapping

Tikus adalah makhluk yang sangat merugikan manusia. Selain merugikan

perekonomian karena menghabiskan atau merusak makanan, tanam-tanaman,

barang-barang dan lain-lain harta benda, tikus dapat pula menyebarkan berbagai

jenis penyakit. Adapun kerugian yang ditimbulkan oleh tikus dapat dilihat dari segi

ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan.Dari segi ekonomi, tikus dapat merusak

tanaman petani dan bahkan merusak bangunan kediaman manusia.Dari segi sosial

budaya dapt menurunkan martabat manusia karena dengan banyaknya tikus

menandakan bahwa nilai kesehatan penghuninya rendah. Sedangkan dari segi

kesehatan yaitu dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit yang ditularkan melalui

tikus tersebut salah satunya adalah tyfus,pes,dan lain-lain.

Selama tahun 2017, kegiatan trapping dilaksanakan setiap bulan (12 kali). Hasil

tertinggi tangkapan pada bulan Juni yaitu sebanyak 4 ekor tikus dengan indeks pinjal

yaitu 2/4. Secara ringkas, hasil kegiatan di tahun 2017 dapat ditampilkan sebagai

berikut.

Page 11: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENCAPAIAN KEGIATAN

10

Grafik 1 Kegiatan Trapping Tahun 2017

b. Pemeriksaan Sanitasi Tempat-Tempat Umum

Pengawasan sanitasi dan pengendalian vektor dan binatang penularpenyakit

dilakukan dengan kegiatan pengamanan terhadap penyakit menular dengan cara

meniadakan atau menekan sekecil mungkin adanyan faktor lingkungan yang

menimbulkan pengaruh buruk di daerah Pelabuhandan di kapal sehingga tidak

menjadi sumber penularan penyakit. STTU merupakan problem kesehatan

masyarakat yang cukup mendesak karena TTU merupakan tempat

menyebarnya segala macam penyakit terutama penyakit-penyakit yang

medianya makanan, minuman, udara dan air. Dengan demikian STTU harus

memenuhi syarat-syarat kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan

mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Pengawasan atau pemeriksaan

STTU dilakukan untuk mewujudkan lingkungan TTU yang bersih guna

melindungi kesehatan masyarakat dari kemungkinan penularan penyakit dan

gangguan kesehatan lainnya.

Selama tahun 2017, kegiatan pemeriksaan sanitasi tempat-tempat umum

dilaksanakan setiap bulan (12 kali) pada 12 lokasi. Untuk cakupan areanya terbagi

menjadi dua lokasi yaitu terminal A sebanyak 8 lokasi dan Terminal B sebanyak 4

lokasi.

c. Survey Jentik

Salah satu tugas pokok dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dalam mencegah

masuk-keluarnya penyakit dari atau ke luar negeri adalah melalui Pengendalian

Resiko Lingkungan (PRL) di pelabuhan dan alat transportasi. Upaya ini dilakukan

Page 12: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENCAPAIAN KEGIATAN

11

untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit serta meminimalisasi dampak

resiko lingkungan terhadap masyarakat.Usaha-usaha pengendalian PRL di

pelabuhan meliputi sanitasi lingkungan dan pemberantasan vektor dan binatang

penular penyakit. Salah satu kegiatan dalam pemberantasan vektor yaitu

pengendalian nyamuk yang meliputi survey jentik dan nyamuk dewasa, identifikasi

jentik dan nyamuk dewasa, pemberantasan jentik dan nyamuk dewasa, diseminasi

informasi hasil pengendalian.

Selama tahun 2017, kegiatan survey jentik dilaksanakan setiap bulan (12 kali). Hasil

tertinggi tangkapan pada bulan Oktober yaitu sebanyak 2 kontainer positif pada 2

rumah yang diperiksa. Secara ringkas, hasil kegiatan di tahun 2017 dapat

ditampilkan sebagai berikut.

Grafik 2 Kegiatan Survey Jentik Tahun 2017

d. Survey Nyamuk

Nyamuk merupakan serangga yang mengalami metamorfosis lengkap, terdiri dari

empat stadium yaitu telur, larva, pupa dan dewasa. Nyamuk memerlukan darah

untuk proses pematangan telurnya. Beberapa spesies nyamuk menghisap darah

terutama di malam hari seperti nyamuk Culex dan Anopheles, spesies lainnya

terutama siang hari (pagi sampai sore) misalnya nyamuk A.agypty. Aktivitas

menggigit ada yang dilakukan di luar rumah dan di dalam rumah. Dua sampai tiga

hari setelah menghisap darah nyamuk mulai bertelur. Nyamuk Aedes meletakkan

telurnya satu persatu pada dinding tempat perindukan yang gelap, basah dan

lembab, misalnya bak mandi, tempayan, ban bekas, tonggak bambu. Nyamuk

Mansonia meletakkan telurnya secara berkelompok di permukaan bawah tanaman

Page 13: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENCAPAIAN KEGIATAN

12

air. Di air, dua hari kemudian telur menetas menjadi jentik-jentik (larva) yang kecil,

mengalami pergantian kulit empat kali sebelum menjadi pupa. Beberapa hari

kemudian (5 sampai 7 hari) tergantung temperatur, kelembaban dan ketersedian

makanan, jentik nyamuk berubah menjadi pupa. Pupa merupakan stadium tidak

makan dan kira-kira dua hari kemudian berubah menjadi nyamuk.

Selama tahun 2017, kegiatan survey nyamuk dilaksanakan setiap 3 bulan (4 kali) di

buffer area, yang meliputi daerah Telukan RT 08 dan Perumahan NDB.

e. Survey Lalat

Lalat merupakan salah satu insekta (serangga) yang termasuk ordo Dipthera, yaitu

insekta yang mempunyai sepasang sayap berbentuk membran. Lalat mempunyai

sifat kosmopolitan, artinya kehidupan lalat dijumpai merata hampir diseluruh

permukaan bumi. Diperkirakan di seluruh dunia terdapat lebih kurang 85.000 jenis

lalat, tetapi semua jenis lalat terdapat di Indonesia. Jenis lalat yang paling banyak

merugikan manusia adalah jenis lalat rumah (Musca domestica), lalat hijau (Lucilia

sertica), lalat biru (Calliphora vomituria) dan lalat latrine (Fannia canicularis). Lalat

juga merupakan spesies yang berperan dalam masalah kesehatan masyarakat yaitu

sebagai vektor penularan penyakit saluran pencernaan. Vektor

adalah arthropoda yang dapat memindahkan atau menularkan agent infection dari

sumber infeksi kepada host yang rentan.

Penularan penyakit terjadi secara mekanis, dimana bulu–bulu badannya, kaki-kaki

serta bagian tubuh yang lain dari lalat merupakan tempat menempelnya

mikroorganisme penyakit yang dapat berasal dari sampah, kotoran manusia, dan

binatang. Bila lalat tersebut hinggap ke makanan manusia, maka kotoran tersebut

akan mencemari makanan yang akan oleh manusia sehingga akhirnya akan timbul

gejala sakit pada manusia yaitu sakit pada bagian perut serta lemas. Penyakit-

penyakit yang ditularkan oleh lalat antara lain disentri, kolera, thypus perut, diare dan

lainnya yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk.

Selama tahun 2017, kegiatan survey lalat dilaksanakan setiap bulan (12 kali). Hasil

tertinggi tangkapan pada bulan Oktober yaitu sebanyak 2 kontainer positif pada 2

rumah yang diperiksa. Secara ringkas, hasil kegiatan di tahun 2017 dapat

ditampilkan sebagai berikut.

Page 14: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENCAPAIAN KEGIATAN

13

Grafik 3 Kegiatan Survey Lalat Tahun 2017

f. Pemeriksaan TPM

Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan

memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut

WHO, yang dimaksud makanan adalah : “Food include all substances, whether in a

natural state or in a manufactured or preparedform, wich are part of human

diet.” Batasan makanan tersebut tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-

substansi yang diperlukan untuk tujuan pengobatan.

Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut

layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :

a. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki

b. Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya.

c. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari

pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan

kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.

d. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang

dihantarkan oleh makanan (food borne illness).

Selama tahun 2017, kegiatan pemeriksaan TPM dilaksanakan setiap bulan (12 kali).

Untuk cakupan areanya terbagi menjadi tiga lokasi yaitu terminal A sebanyak 19

lokasi, Terminal B sebanyak 9 lokasi, dan Pujasera sebanyak 13 lokasi.

Page 15: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENCAPAIAN KEGIATAN

14

g. Pemeriksaan Sampel Makanan

Menurut Kepmenkes 1098/2003 tentang persyaratan Higiene Sanitasi rumah makan

dan restoran bahwa masyarakat perlu dilindungi dari makanan dan minumanyang

tidak memenuhi persyaratan hygene sanitasi yang dikelola rumah makan

danrestoran agar tidak membahayakan kesehatan. Penerapan hygiene dan

sanitasidilakukan untuk keseluruhan proses pengolahan makanan baik pada bahan

baku yangdigunakan, selama proses pengolahan, sampai pada proses penyajian

termasukdidalamnya, penjamah makanan dan lingkungan proses pengolahan

makanan.Masalah sanitasi makanan sangatlah penting, terutama di tempat-tempat

umumyang erat kaitannya dengan pelayanan orang banyak. Rumah makan,

restoran, hinggakantin merupakan beberapa tempat umum yang menyediakan

makanan olahan yangbanyak di gemari masyarakat. Masyarakat kebanyakan lebih

memilih makan direstoran, rumah makan, ataupun kantin dibandingkan memasak

makanan sendiri.Keberadaan usaha rumah makan, di sisi lain dapat membantu

masyarakat apalagi bagi orang-orang yang sedang dalam perjalanan.

Selama tahun 2017, kegiatan pemeriksaan sampel makanan dilaksanakan sebanyak

4 kali dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 47 sampel makanan. Dari hasil

pemeriksaan didapatkan angka kuman yang melebihi baku mutu sebanyak 6 sampel

makanan yang mengandung angka kuman lebih dari 0 koloni/gram.

h. Pemeriksaan Sampel Air

Bagi manusia air adalah salah satu kebutuhan utama. Mengingat bahwa berbagai

penyakit dapat dibawah oleh air kepada manusia memanfaatkannya, maka tujuan

utama penyediaan air bersih/air minum bagi masyarakat adalah untuk mencegah

penyakit yang dibawa oleh air. Penyediaan air bersih selain kuantitas kualitasnya

pun harus memenuhi standar yang berlaku. Air minum yang memenuhi baik

kuantitas maupun kualitas sangat membantu menurunkan angka kesakitan penyakit

perut terutama penyakit diare. Sehingga pengawasan terhadap kualitas air minum

agar tetap memenuhi syarat-syarat kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI No

907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum.

Selama tahun 2017, kegiatan pemeriksaan sampel air dilaksanakan setiap bulan (12

kali) yang terdiri dari pemeriksaan secara fisika sebanyak 6 kali dan secara

laboratorium (fisika, kimia dan biologi) juga sebanyak 6 kali.

Page 16: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENCAPAIAN KEGIATAN

15

i. Fogging

Fogging merupakan salah satu bentuk upaya untuk dapat memutus rantai penularan

penyakit DHF, dengan adanya pelaksanaan fogging diharapkan jumlah penderita

Demam Berdarah DHF dapat berkurang. Cara yang paling efektif dalam mencegah

penyakit DBD adalah dengan mengkombinasikan Fogging, yang disebut dengan 3M

Plus, yaitu menutup, menguras dan mengubur barang-barang yang bisa dijadikan

sarang nyamuk. Selain itu juga melakukan beberapa plus seperti memelihara ikan

pemakan jentik, menabur larvasida, menggunakan kelambu pada waktu tidur,

memasang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent,

memasang obat nyamuk dan memeriksa jentik berkala sesuai dengan kondisi

setempat.

Selama tahun 2017, kegiatan fogging dilaksanakan sebanyak 4 kali dengan luas

area fogging mencapai 42 hektar yang terdiri dari area Perimeter seluas 34 hektar

dan area Buffer seluas 8 hektar.

3. Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah

Pelaksanaan kegiatan Bagian Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah (UKLW)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta berpedoman pada Permenkes RI

No 356/Menkes/Per/IV/2008 yang telah diubah dalam Permenkes RI No

2348/Menkes/Per/XI/2011 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan.

Dalam Permenkes tersebut, bahwa Bagian UKLW mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan

koordinasi pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra,

kesehatan haji, perpindahan penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi

internasional, pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian dan teknologi, serta

pelatihan teknis bidang upaya kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan

lintas batas darat negara. Bagian UKLW KKP Kelas IV Yogyakarta, telah

melaksanakan kegiatan yang dimaksud dalam permenkes tersebut, yang meliputi:

a. Kunjungan Poliklinik

Pelayanan kesehatan terbatas di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV

Yogyakarta adalahpoliklinikinduk, bandaradanduawilayahkerja. Pada tahun

2017jumlah kunjungan poliklinik Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta ada

1872orang. Kunjungan Poliklinik Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV

Yogyakartaberasal dari penumpang, warga sekitar kantor, masyarakat umum dan

lintas sektoral di bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta.

Page 17: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENCAPAIAN KEGIATAN

16

b. Pelayanan surat laik terbang dan ibu hamil

Guna mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit serta permasalahan

kesehatan masyarakat maka diperlukan penerbitan surat laik terbang (memenuhi

persyaratan yang ditentukan serta aman untuk terbang di udara). Pemberangkatan

orang sakit melalui udara disyaratkan yakni tidak menderita penyakit

karantina/penyakit menular tertentu, tidak ada kontradiksi dengan peraturan

penerbangan, serta pasien didampingi oleh keluarga/dokter/perawat (KMK

424/Menkes/SK/IV/2007).Capaian kinerja penerbitan surat keterangan laik terbang

ibu hamil padatahun 2017 adalah 1853 orang. Hal ini didukung dengan adanya

kerjasama antara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta dengan

maskapai penerbangan. Setiap maskapai penerbangan yang penumpangnya

dalam keadaan hamil oleh petugas groundhandling diantar ke konter Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta di bandara untuk dilakukan

pemeriksaan kesehatan.

b. Pelayanan kesehatan pengangkutan ijin jenazah

Guna mengantisipasi ancaman penyebaran penyakit serta permasalahan kesehatan

masyarakat maka diperlukan penerbitan surat angkut jenazah (memenuhi

persyaratan yang ditentukan serta aman untuk terbang di udara). Pengiriman

jenazah melalui udara disyaratkan yakni sebagai berikut (KMK

424/Menkes/SK/IV/2007) :

1) Jenazah harus disuntik dengan obat penahan busuk secukupnya yang

dinyatakan dengan keterangan dokter.

2) Jenazah harus dimasukkan dalam peti yang dibuat dari logam (timah, seng,

dsb.)

3) Alasnya ditutup dengan bahan yang meyerap (absorbent) umpamanya serbuk

gergaji/arang halus yang tebalnya ±5 cm.

4) Peti logam ditutup rapat-rapat (air tight), lalu dimasukkan dalam peti kayu yang

tebalnya sekurang-kurangnya 3 cm, sehingga peti tidak dapat bergerak di

dalamnya. Peti kayu ini dipaku dengan skrup dengan jarak sepanjang-

panjangnya 20 cm dan diperkuat dengan ban-ban logam (secured with metal

bands).

Pada tahun 2017 ini pelayanan pengangkutan ijin jenazah sebanyak 179 jenazah.

Upaya yang telah dilakukan yaitu koordinasi dengan pihak kargo dan rumah duka

untuk melaksanakan kegiatan ini. Selain itu, Angkasa Pura memberi dukungan

dalam kegiatan ini.Untuk permintaan surat jenazah dapat dilakukan di kantor Induk

Kantor Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta selama 24 jam non stop. Sedangkan

Page 18: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENCAPAIAN KEGIATAN

17

apabila ada permintaan surat jenazah diluar jam tersebut dapat ke counter di

Terminal A dan B di bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta

c. Pelayanan rujukan orang sakit

Kantor Kesehatan Pelabuhan juga memberikan layanan kesehatan terbatas kepada

warga bandara serta penumpang. Oleh karenanya, jika diperlukan tindakan medis

yang lebih jauh, maka dilakukan tindakan rujukan. Rujukan merupakan suatu

kegatan pengiriman pasien atau specimen ke tempat/posisi yang lebih berwenang

(KMK 424/Menkes/SK/IV/2007). Rujukan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV

Yogyakarta di Bandara Adisutjipto dapat ditujukan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan

Udara Hardjolukito Yogyakarta.

Padatahun 2017 jumlahrujukan sebanyak 15 kali. Hal ini didukung dengan adanya

kerjasama antara Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta dengan

maskapai penerbangan serta Angkasa Pura. Rujukan diberikan kepada penumpang

atau pasien yang membutuhkan tindakan medis yang lebih jauh karena

kegawatdaruratannya

d. Pelayanan vaksinasi meningitis meningococcus, yellow fever dan penerbitan ICV

Sertifikat vaksinasi internasional adalah surat keterangan yang menyatakan bahwa

seseorang telah mendapatkan vaksinasi untuk perjalanan internasional (Permenkes

Nomor 58 tahun 2013). Kegiatan pelayanan vaksinasi internasional dalam rangka

penerbitan ICV dilakukan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta dengan

Wilayah Kerja Pelabuhan Baron dan Glagah dan legalisasi ICV. Padatahun 2017

pelayananvaksinasi meningitis meningococcus di Kantor KesehatanPelabuhan

Yogyakarta sebanyak 27002 orang dan vaksinasi yellow fever sebanyak 169 orang.

Untuk penerbitan buku ICV sebanyak 26571 buah.

e. Pelayanan posko Lebaran dan Natal serta Baru

Padatahun 2017 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakartab melaksanakan

posko Lebaran, Natal dan Tahun 2017 dilaksanakan di dua tempat yaitu posko di

terminal A dan terminal B Bandara internasional Adisutjipto Yogyakarta. Untuk setiap

posko terdapat 7 orang yang bertugas terdiri dari dokter, perawat, sanitarian, dan

epidemiolog serta driver yang bertugas 24 jam.

Page 19: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENCAPAIAN KEGIATAN

18

Page 20: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

19

BAB III

PENUNJANG KEGIATAN

A. KEPEGAWAIAN

1. Sumber Daya Manusia

Pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta per 31 Desember 2017

sebanyak 35 orang.

Gambar 1.1 Distribusi Pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV

Yogyakarta Berdasarkan Lokasi Bertugas

Berdasarkan lokasi bertugas terdapat 29 pegawai bertugas di Kantor Induk

Yogyakarta, 3 orang diwilker Baron, dan 3 orang di Wilker Glagah.

Gambar 1.2 Distribusi Pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV

Yogyakarta Berdasarkan Jabatan

Page 21: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

20

Berdasarkan jabatan sebagian besar pegawai memiliki jabatan fungsional umum

yaitu sebanyak 31orang dan jabatan fungsional tertentu sebanyak 2 orang. Jumlah

pegawai yang menduduki jabatan struktural sebanyak 2 orang.

Berdasarkan pangkat dan golongan pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV

Yogyakarta adalah sebagai berikut.

Pembina, VI/a : 1 orang

Penata Tingkat I, III/d : 4 orang

Penata, III/c : 2 orang

Penata Muda Tingkat I, III/b : 6 orang

Penata Muda, III/a : 5 orang

Pengatur Tingkat I, II/d : 8 orang

Pengatur, II/c : 9 orang

Berdasarkan tingkat pendidikanpegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV

Yogyakarta adalah sebagai berikut.

Magister (S2) : 9 orang

Sarjana (S1) : 7 orang

Diploma IV (D4) : 1 orang

Diploma III (D3) : 17 orang

SLTA/Sederajat : 1 orang

2. Sumber Daya Sarana Prasarana

Saat ini sarana prasarana Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta tahun

2017 yaitu ada dua mobil ambulanceyang ditempatkan di bandara Internasional

Adisutjipto Yogyakarta dan kantor induk sebagai pendukung layanan rujukan. Untuk

menunjang kegiatan Pengendalian Resiko Lingkungan saat ini Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta mempunyai alat fogging, mistblower, handfog dan

pengukur pH meter. Untuk kegiatan vaksinasi ditunjang dengan alat cold chain

sebagai penyimpan vaksin meningitis meningococcus sebanyak 5 buah, alat printer

passbook sebnayak 6 buah, computer serta mesin antrian sehingga memudahkan

tertibnya pengguna layanan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta.

3. Sumber Dana

Anggaran sangat dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan. Anggaran

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV YogyakartaTahun 2017sebesar Rp

8.940.145.000,-.Dari anggaran tersebut bersumber dari PNBP sejumlah Rp

2.357.320.000,- dan Rupiah Murni sejumlah Rp6.582.825.000,-.

Page 22: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

21

B. PENYUSUNAN PROGRAM

Penganggaran yang baik merupakan penganggaran yang dilakukan dengan

mengintegrasikan seluruh proses perencanaan dan penganggaran untuk

menghasilkan dokumen RKA-KL yang sesuai menurut organisasi, fungsi dan jenis

belanja. Penganggaran berbasis- kinerja merupakan penganggaran yang - dilakukan

dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil

yang diharapkan, termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran -

tersebut.

Dalam rangka dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta TA. 2018 sesuai siklus, jadwal mengacu jukren dan

sesuai kaidah efektif, efisiensi, transparasi dan akurasi, perlu dilakukan kegiatan

penyusunan E-Planning, pertemuan persiapan penyusunan RKAKL T.A 2018 dan

Kegiatan pembahasan, penajaman, dan penelahaan usulan dokumen perencanaan dan

penganggaran berupa desk, penelitian dan reviu dengan Eselon I dan APIP.

Pelaksaanan penyusunan E-Planning melalui sistem aplikasi perencanaan elektronik

DIPA awal Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta TA. 2017 yang

ditetapkan tanggal 07 Desember 2016 sebesar Rp 9.578.024.000. Dalam proses

perjalanan pelaksanaan penganggaran TA 2017 terdapat proses revisi maupun efisiensi.

Proses revisi anggaran lebih kepada perubahan revisi Petunjuk Operasional

Kegiatan(POK) yang disebabkan kebutuhan dalam memudahkan proses pencairan dana

maupun kesalahan penulisan detail kegiatan pada RKAKL tanpa merubah digital stamp

(DS).

Adanya Instruksi Presiden RI No 4 Tahun 2017 tanggal 22 Juni 2017 tentang

Efisiensi Belanja Barang Kementerian/lembaga Dalam Pelaksanaan Anggaran

Pendapalan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 dan Surat Sekretaris Jenderal

Kementerian Kesehatan RI No, PR 04.02/19791/2017 tanggal 7 Juli 2017 tentang

Efisiensi Belan]a Barang Kementerian Kesehatan TA 2017,telah ditetapkannya nilai

efisiensi kegiatan program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tahun anggaran

2017 sebesar Rp 333.786.811.000,. Adapun Pagu Akhir Satker KKP Kelas IV Yogyakarta

Rp. 8.940.145.000

Page 23: 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IVYogyakarta

PENUTUP

22

BAB V

PENUTUP

Penyusunan Laporan Profil Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas IV Yogyakarta

Tahun 2015–2019 merupakan gambaran singkat mengenai kegiatan – kegiatan di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Yogyakarta. Semoga dapat member gambaran mengenai kegiatan,

kinerja yang dicapai serta hambatan – hambatan yang terjadi selama tahun 2017.

Kerja sama dengan lintas program dan lintas sektor baik di lingkungan

pelabuhan/bandara maupun di luar pelabuhan/bandara juga turut mendukung pelaksanaan

kegiatan. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan profil KKP Kelas IV

Yogyakarta, ini disampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Kepala Kantor

dr. H. Chamidah

NIP. 196001141989012002