Nosertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017... · Web viewCek Tanki bahan bakar dan...

35
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB VI PERAWATAN, PENYETELAN, DAN PERBAIKAN TRAKTOR RODA DUA DAN RODA EMPAT Drs. Kadirman, MS.

Transcript of Nosertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017... · Web viewCek Tanki bahan bakar dan...

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

ALAT MESIN PERTANIAN

BAB VI PERAWATAN, PENYETELAN, DAN PERBAIKAN

TRAKTOR RODA DUA DAN RODA EMPAT

Drs. Kadirman, MS.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

BAB VI

PERAWATAN, PENYETELAN, DAN PERBAIKAN

TRAKTOR RODA DUA DAN RODA EMPAT

A. Kompetensi Inti (KI)

20. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung

mata pelajaran yang diampu

B. Kompetensi Dasar (KD)

20.12 Mengelola perawatan dan perbaikan traktor pertanian

20.13 Memasang implement traktor pertanian

20.14 Mengoperasikan traktor yang dilengkapi implemen

20.15 Mengoperasikan traktor pertanian untuk mengolah tanah

C. Uraian Materi Pembelajaran

1. Mendiagnosis Kerusakan Traktor

Proses pengoperasian traktor menyebabkan terjadinya beberapa jenis kerusakan

ringan, yang relatif mudah cara mengatasinya, dan tidak memerlukan peralatan khusus.

Apabila pada saat pengoperasian, mengalami kerusakan namun setelah dilakukan

perbaikan belum juga teratasi, berarti ada penyebab lain.

Beberapa kerusakan ringan yang dapat didiagnosis dan sering terjadi adalah sebagai

berikut :

Tabel 6.1. Diagnosis kerusakan dan perbaikan traktor

NoJenis

KerusakanPenyebab

Cara

MengatasiAlat & Bahan

a. Mesin/motor

terlalu panas

Air radiator kurang Tambah air Air

Lap

Gayung

Kelebihan beban Kurangi

beban

1

NoJenis

KerusakanPenyebab

Cara

MengatasiAlat & Bahan

Belt/sabuk selip Kencangkan Kunci pas/ ring

Belt/sabuk

kekencangan

Kendorkan Kunci pas/ ring

e. Mesin/motor

tidak hidup

Udara masuk ke

saluran bahan bakar

Dibuang Kunci pas

Obeng

Tidak ada bahan bakar Isi bahan

bakar

Solar

Literan

Bahan bakar tercampur

air

Kuras bahan

bakar

Bersihkan

mangkuk

Solar

Literan

Lap

h. Jalannya

motor tidak

lancar

Saringan bahan bakar

tersumbat

Bersihkan Kompresor

Solar

Udara masuk ke

saluran bahan bakar

Dibuang Kunci pas

Obeng

j. Tenaga

mesin/motor

kurang

Udara masuk ke

saluran bahan bakar

Dibuang Kunci pas

Obeng

Saringan udara kotor Bersihkan Kompresor

Saringan bahan bakar

tersumbat

Bersihkan Kompresor

Solar

Kelonggaran rem

terlalu rapat

Setel Kunci pas/ ring

Oli transmisi

kebanyakan

Kurangi Kunci pas/ ring

Sabuk/belt terlalu

kencang

Setel Kunci pas/ ring

2

NoJenis

KerusakanPenyebab

Cara

MengatasiAlat & Bahan

p. Asap putih Oli mesin/motor

kebanyakan

Kurangi Kunci pas/ ring

q. Asap hitam Saringan udara kotor Bersihkan Kompresor

r. Mesin/motor

berbunyi

gaduh

Oli mesin/motor

kurang

Ditambah Kunci pas/ ring

Oli

Oli tidak cocok Diganti Kunci pas/ ring

Literan

Oli

t. Persneleng

sukar

dipindahkan

Oli tidak cocok Diganti Kunci pas/ ring

Literan

Oli

v. Mesin/

persneleng

berbunyi

gaduh

Oli transmisi kurang Ditambah Kunci pas/ ring

Oli

Oli tidak cocok Diganti Kunci pas/ ring

Literan

Oli

x. Rem blong Kelonggaran terlalu

besar

Setel Kunci pas/ ring

y. Pada saat

jalan ingin

berbelok

sendiri

Tekanan ban kiri dan

kanan berbeda

Disamakan Kompresor

Pengukur

tekanan

Pengatur kopling

kemudi terlalu kencang

Disetel Kunci pas/ ring

aa. Stang

bergetar

sangat keras

Baut pengikat dudukan

motor/engine kendor

Kencangkan Kunci pas/ ring

Baut pengikat dudukan

motor/engine rusak

Diganti Kunci pas/ ring

Baut

3

NoJenis

KerusakanPenyebab

Cara

MengatasiAlat & Bahan

bb. V Belt cepet

putus/rusak

Posisi pulley tidak lurus Disetel/

diluruskan

Kunci pas/ ring

Tegangan pulley terlalu

kencang

Disetel/

dikendorkan

Kunci pas/ ring

2. Administrasi Pemeliharaan Traktor

Untuk menjamin kegiatan perawatan dan perbaikan berjalan dengan baik, perlu

dilakukan kegiatan administrasi yang baik pula. Semua kegiatan perawatan dan perbaikan

harus tercatat dengan rapi. Pencatatan kegiatan ini berfungsi untuk :

a. Sebagai dasar penentuan saat perawatan berkala

b. Sebagai dasar penentuan perkiraan kebutuhan suku cadang

c. Sebagai salah satu informasi dalam mencari penyebab kerusakan

d. Sebagai salah satu informasi dalam menentukan umur ekonomi alat

e. Sebagai salah satu informasi dalam menghitung biaya operasional

Setiap perusahaan mempunyai cara sendiri-sendiri dalam melakukan kegiatan

keadministrasian perawatan dan perbaikan traktor. Sampai sekarang belum ada aturan

yang standar. Namun begitu, dari pengalaman penulis, ada beberapa format yang perlu

dilakukan, antara lain :

1. Format Inventarisasi Alat

Format ini berisi tentang nama-nama alat yang ada, dilengkapi dengan jumlah, kondisi

alat, tempat alat dioperasikan

Tabel 6.2. Contoh Format Inventarisasi Alat.

No Nama Alat Jumlah/kondisi Tempat Dioperasikan

1. Traktor Roda 4 3 Baik

1 Rusak ringan

- Rusak berat

Jurusan Mekanisasi

Pertanian

2. Traktor roda 2 4 Baik

- Rusak ringan

Jurusan Mekanisasi

Pertanian

4

1 Rusak berat

2. Format Data Alat

Format ini hampir sama dengan format inventarisasi alat, memberi keterangan untuk

satu jenis alat yang lebih terperinci. Data yang ada pada format ini antara lain : Nama

alat; Merek; Jenis/model; Jumlah; Kode; Tanggal pembelian; Lokasi alat; Penanggung

jawab.

3. Format Petunjuk Perawatan

Format ini berisi tentang beberapa petunjuk penting tentang perawatan yang harus

dilakukan. Biasanya isi format ini diambilkan dari buku informasi (manual)

pengoperasian alat, terutama pada bagian perawatan.

4. Format Pemakaian alat

Format ini berisi tentang pemakaian alat. Data yang ada pada format ini antara lain :

Nama alat; kode; Saat mulai pemakaian; Saat akhir pemakaian; Operator; Jenis

keperluan.

5. Format Perawatan dan Perbaikan

Format ini semacam berita acara perawatan dan perbaikan alat. Data yang ada pada

format ini antara lain : Nama alat; kode; Petugas perawatan/ perbaikan; Tanggal

perbaikan; Jenis kegiatan perawatan/ perbaikan. Biaya perbaikan; Hasil perbaikan

3. Pemeliharaan Preventif Traktor

Perawatan merupakan pekerjaan atau kegiatan untuk menjaga agar umur traktor

dapat dipertahankan selama mungkin. Perawatan pada traktor roda dua ada yang

dilakukan secara harian maupun berkala dalam kurun waktu tertentu. Perawatan traktor

roda dua adalah sebagai berikut :

1. Melakukan Perawatan harian

Perawatan harian dilakukan apabila ditemukan ada hal-hal yang perlu diperbaiki pada

traktor setelah dilakukan pemeriksaan sebelum traktor dioperasikan. Pekerjaan

perawatan harian tersebut antara lain :

1) Menambah bahan bakar sampai batas maksimum. Pada saat mengisi bahan bakar,

saringan bahan bakar yang ada di bawah tutup tangki jangan dilepas.

5

2) Menambah air radiator apabila kurang. Gunakan air yang bersih

3) Menambah atau mengurangi tekanan ban apabila tidak sesuai standar yang

dianjurkan.

4) Menambah oli pelumas apabila levelnya di bawah standar. Gunakan pelumas

dengan jenis dan merk yang sama.

5) Bersihkan mangkuk pada saringan bahan bakar apabila kotor

2. Melakukan Perawatan Berkala

Perawatan berkala dilakukan rutin setiap jangka waktu tertentu. Perawatan berkala

dilakukan tanpa melihat ada atau tidaknya kejanggalan yang terjadi pada traktor.

Biasanya setiap traktor mempunyai aturan tersendiri. Gunakan buku manual atau

petunjuk pengoperasian sesuai dengan merek traktor Secara umum perawatan berkala

dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Perawatan berkala setiap 25 jam kerja

1) Kencangkan mur baut apabila diketemukan kendor. Gunakan kunci ring atau kunci

pas dengan ukuran yang sama

2) Ganti oli pelumas motor dan transmisi khusus untuk traktor baru

b) Perawatan berkala setiap 100 jam kerja

1) Ganti oli motor SAE 40, khusus untuk diesel, dengan jumlah yang tepat

Gambar 6.1. Menguras oli motor

2) Bersihkan saringan udara dan tambahkan pelumas apabila kurang. Apabila udara

di tempat traktor dioperasikan kotor/berdebu, saringan udara harus lebih sering

dibersihkan

6

Gambar 6.2. Menambah pelumas saringan udara

c) Perawatan berkala setiap 200 jam kerja

1. Ganti oli transmisi SAE 90, dengan jumlah yang tepat

Gambar 6.3. Baut pengisi dan penguras oli transmisi

2. Kuras tangki bahan bakar

Gambar 6.4. Menguras tangki bahan bakar

3. Kuras air radiator, ganti dengan air bersih

7

Gambar 6.5. Mengisi radiator dengan air bersih

Perhatian

1) Pada traktor roda dua, ada beberapa macam cairan, cairan tersebut adalah; air

radiator/pendingin, bahan bakar (solar), oli pelumas (SAE 40 untuk motor/engine), oli

pelumas (SAE 90 untuk transmisi). Cairan tersebut masing-masing tidak boleh

tercampur. Untuk menghindari agar tidak tercampur, waktu pengisian cairan tersebut

tidak boleh dilakukan secara bersamaan.

Gambar 6.6. Macam cairan yang ada di traktor roda dua

2) Oli pelumas engine/motor dan oli

pelumas transmisi, mempunya

berbagai macam tingkat

kekentalan (SAE), dan dari

berbagai macam merek. Biasakan

menggunakan jenis dan merek oli

8

yang sama.

4. Perbaikan Traktor

a. Perbaikan komponen utama

1) Kopling utama

Kopling utama perlu disetel apabila terlalu besar atau terlalu kecil gerak bebasnya,

sehingga kopling tidak dapat berjalan dengan baik, cara penyetelannya adalah sebagai

berikut :

1) Kendurkan mur pengunci, dengan menggunakan dua buah kunci pas

2) Turunkan tuas kopling utama pada posisi “ON”

3) Atur mur pengatur sehingga gerak bebas tuas berkisar antara 5 – 10 mm, seperti

yang ditunjukkan pada gambar.

4) Kencangkan kembali mur pengunci

Gambar 6.7. Penyetelan tuas kopling utama

2) Rem (Jika Ada)

Apabila hasil pemeriksaan rem ditemukan bahwa pada saat tuas pada posisi rem tetapi

tidak bekerja, atau pada posisi “OFF” tetapi masih terasa direm. Cara penyetelannya

adalah sebagai berikut :

9

1) Turunkan tuas kopling utama pada posisi

“OFF”

2) Kendurkan mur pengunci seperti yang

ditunjukkan pada gambar, , dengan

menggunakan dua buah kunci pas

3) Atur pegas dengan menggeser bolak-balik

sampai pegas pada posisi dimana rem

mulai bekerja.

4) Setelah penyetelan selesai, kencangkan

lagi mur pengunci

3. Tuas kopling kemudi

Traktor roda dua tidak dapat berbelok meskipun tuas sudah ditekan, yang berarti kopling

kemudi tidak berfungsi. Atau traktor selalu ingin berbelok, padahal tuas kopling kemudi

tidak ditekan, berarti salah satu kopling kemudi bekerja.

Cara penyetelannya adalah sebagai berikut :

1) Tuas kopling kemudi pada posisi tidak

ditekan

2) Kendurkan mur pengunci seperti yang

ditunjukkan pada gambar, dengan

menggunakan dua buah kunci pas

3) Atur mur pengatur tuas kopling

kemudi, sehingga jarak gerak bebas

tuas antara 2 – 3 mm.

4) Setelah penyetelan selesai, kencang-

kan lagi mur pengunci

4) Tuas pengatur gas

Apabila tuas gas kurang besar, atau motor tidak dapat mati karena tuas gas terlalu besar.

Cara penyetelannya adalah sebagai berikut :

1) Tuas gas pada posisi stop

10

2) Kendurkan mur pengunci pada tuas regulator motor penggerak, dengan

menggunakan dua buah kunci ring dan atau kunci pas

3) Posisikan tuas regulator pada posisi stop.

4) Kencangkan mur pengunci

5) Gerakkan tuas gas pada posisi high, amati apakah tuas regulator juga pada posisi

high.

Gambar 6.8. Tuas regulator motor penggerak dan tuas gas.

5) Ketegangan belt utama

Apabila V-belt terlalu kendor, atau terlalu kencang, ketegangan v-belt perlu disetel, cara

penyetelannya adalah sebagai berikut:

1) Kendurkan mur pengunci dari baut penyangga pully pengatur tegangan belt,

seperti yang ditunjukkan pada gambar, dengan menggunakan dua buah kunci ring

dan atau kunci pas

2) Atur baut pengatur kedudukan penyangga pully sehingga ketegangan melentur

sekitar 10 – 20 mm, dari kedudukan normal apabila kita tekan dengan ibu jari

3) Setelah penyetelan selesai, kencangkan lagi mur pengunci

11

Gambar 6.9. Penyetelan ketegangan belt

6) Ketegangan belt radiator

Cara penyetelan ketegangan belt radiator adalah sebagai berikut :

1) Kendurkan mur pengunci dari baut penyangga pully pengatur tegangan belt,

seperti yang ditunjukkan pada gambar, dengan menggunakan dua buah kunci ring

dan atau kunci pas

2) Atur baut pengatur kedudukan penyangga pully sehingga ketegangan melentur

sekitar 10 – 15 mm, dari kedudukan normal apabila kita tekan dengan jari telunjuk

3) Setelah penyetelan selesai, kencang-kan lagi mur pengunci

Gambar 6.10. Penyetelan ketegangan belt radiator

12

7) Posisi stang kemudi

Posisi stang kemudi dapat diatur sesuai dengan tinggi tubuh operator dan jenis implemen

yang digunakan. Cara penyetelannya adalah sebagai berikut:

1) Lepaskan kedua baut pengatur stang kemudi, sebelah kanan dan kiri, dengan

menggunakan dua buah kunci ring dan atau kunci pas

2) Kendurkan kedua baut pengunci

3) Atur ketinggian dari stang kemudi sesuai yang diinginkan

4) Pasang kembali kedua baut pengatur stang kemudi, sebelah kanan dan kiri

5) Keraskan kembali kedua baut pengunci

Gambar 6.11. Penyetelan stang kemudi

8) Posisi kemudi pembantu

Posisi kemudi pembantu dapat diatur ketinggiannya dan arah tekukannya. Cara

penyetelannya sebagai berikut :

1) Kendurkan kedua baut pengunci, dengan menggunakan dua buah kunci ring dan

atau kunci pas

2) Atur posisi kemudi pembantu sesuai keinginan, atau dilepas dan dibalik posisinya

3) Keraskan kembali kedua baut pengunci.

13

Gambar 6.12. Penyetelan posisi kemudi pembantu

5. Sistem Penggandengan pada traktor

Traktor merupakan sumberdaya penarik sehingga traktor dilengkapi dengan

sistem penggandengan yang berfungsi untuk menggandeng alat/mesin pertanian. Sistem

penggandengan alat/mesin pertanian terdiri atas dua macam yaitu:

1. Sistem penggandengan satu titik (trailing)

Sistem trailing sering digunakan untuk penggandengan peralatan transportasi.

Bagian yang digandeng mempunyai roda sendiri, sehingga beban tidak disangga oleh

traktor. Peralatan tambahan pada traktor untuk sistem penggandengan sistem trailing

adalah drawbar.

2. Sistem penggandengan tiga titik (Mounted)

Sistem penggandengan mounted ini menggunakan tiga titik pengandengan yang terdiri

dari dua titik penggandengan bawah (low link) dan satu titik penggandengan atas (top

link). Sistem ini dilengkapi dengan sistem hidrolis yang berfungsi untuk mengangkat dan

menurunkan alat/mesin pertanian yang digandeng. Alat/mesin pertanian yang digandeng

tidak dilengkapi roda, sehingga berat alat/mesin yang digandeng dibebankan kepada

traktor.Sistem ini biasanya digunakan untuk menggandeng bajak, garu, alat penyiang dan

lain-lain.

14

6. Menggabungkan implement pada traktor

Untuk melakukan pengolahan lahan dapat menggunakan implement yang

dipasang dengan cara menggabungkan implement yang bersangkutan dengan Hitch pada

traktor dengan menggunakan Hitch pin. adapun implement (alat-alat) yang digunakan

ialah sebagai berikut :

1. LUKU ( singgle plow)

Pasanglah luku pada lubang hitch bagian tengah namun jika di kehendaki luku

dapat di pasang pada lubang hitch tepi kanan atau tepi kiri.kedudukan luku dan frame

harus diusahakan dalam posisi horisontal agar pelumasan pendinginan diesel tidak

terganggu dan operasional traktor menjadi stabil. aturlah ulir pengatur yang tersedia

untuk memperoleh kedalaman pembajakan yang dikehendaki.luku berfungsi

membongkar dan membalik tanah pada proses penyiapan lahan.

2. Gelebeg (Puddler)

Pasanglah gelebeg pada lubang hitch bagian tengah. gelebeg berfungsi memecah

bongkahan tanah. Pada tanah yang berlumpur/lembek proses pengolahan tanah bisa

langsung dengan gelebeg tanpa harus diluku terlebih dahulu.

3. Garu ( Leveler)

Pasang garu pada Lubang Hitch bagian tengah dan aturlah kemiringan garu

menggunakan baut penyetel yang tersedia untuk memperoleh kemiringan yang sesuai

dengan kondisi tanah yang sedang diolah.Garu berfungsi meratakan permukaan tanah

sebagai proses terakhir pengerjaan tanah.

4. Bajak parabola

Disc plow berfungsi seperti bajak. dengan menggunakan disc plow akan diperoleh

hasil pembajakan 2x lebih besar jika dibandingkan dengan bajak biasa (single

plow).dengan demikian pemakaian bahan bakar akan lebih hemat.aturlah kedalaman

pembajakan dengan ulir pengatur yang tersedia.

15

7. Keselamatan kerja pengoperasian traktor dengan implemen

Agar tidak terjadi seseuatu yang tidak diinginkan pada pengguna traktor tangan,

maka pengguna harus memahami petunjuk keselamatan kerja yang diantaranya :

pada waktu menjalankan traktor pada kecepatan tinggi (berjalan

menggunakan thrailer), kerjakanlah hal-hal yang dijalankan pada waktu mengendarai

kendaraan bermotor yang berjalan cepat.

Periksalah betul-betul pada waktu start, persneling dalam keadaan netral atau

belum.

Lepaskanlah penekanan pedal kopling secara perlahan-lahan, terutama pada waktu

dijalankan yang menanjak atau pada waktu menarik beban harus hati-hati lagi.

Pada waktu mengendarai traktor pada jalan raya atau pada waktu berjalan ke atau

dari lapangan perhatikan betul-betul apakah kedua rem sudah dikunci menjadi satu

atau apakah kedua roda belakang dapat berhenti bersama-sama bila direm secara

mendadak.

Pada waktu traktor digandengkan dengan bahan berat gandengkanlah beban itu

pada draw barny dan janganlah sekali-kali menariknya secara mendadak (jalankan

sedikit demi sedikit).

Hati-hatilah pada waktu bekerja ditempat yang bergelombang/lereng. Perhatikanlah

adanya lubang-lubang atau saluran-saluran yang dapat menyebabkan roda traktor

dapat terperosok dan traktor menjadi terbalik.

Janganlah sekali-kali pada waktu traktor menuruni jalan yang curam dinetralkan

persnelingnya, begitupula pada waktu traktor berjalan pada jalan yang menanjak.

Jalankan traktor pada kecepatan yang serendah mungkin terutama pada waktu

berjalan melalui jalan yang kasar, atau didekat selokan.

Kurangilah kecepatan traktor pada waktu akan membelok atau pada waktu akan rem.

Bahaya akan terbaliknya traktor menjadi empat kali apabila kecepatan jalannya

traktor menjadi dua kali.

Pada waktu akan melepaskan alat-alat yang dipasangkan (digandengkan) pada

traktor, hentikan dulu perputaran power take off (PTO)nya.

Jangan melepaskan alat yang digandengkan pada traktor masih berjalan, tunggulah

traktor sampai berhenti dulu.

16

jangan diperbolehkan orang lain membonceng selain pengemudinya pada waktu

mengendarai traktor (pada waktu traktor sedang bekerja).

Jangan berdiri diantara traktor dengan alat-alat yang digandengkan (hitching),

pergunakanlah batang besiatau balok kayu untuk menyambungkan menarik alat

tersebut dengan draw bort traktor.

Jangan melepaskan belt pulley pada waktu masih berputar.

Jangan membuka tutup radiator pada waktu air yang terdapat pada radiator masiih

mendidih atau over heating, jangan pula mengisi radiator pada waktu masih panas.

Jangan mengisi bahan bakar traktor pada waktu traktor masih panas atau terlalu

panas/mesin masih hidup.

janganlah mematikan mesin dengan segera setelah mesin itu dipakai.

8. Mengendarai traktor yang dilengkapi implemen

Secara garis besar, manfaat traktor roda empat yaitu:

1. Menarik dan menggerakkan alat pengolah tanah

2. Menarik mesin penanam (transplanter)

3. Menarik mesin pemupuk

4. Menarik mesin penyemprot, boom sprayer, dsb

5. Menarik trailer

6. Penggerak mesin lainnya

Salah satu tipe implemen traktor yang harus diperhatikan dalam memilih traktor yaitu :

1. Pekerjaan apa yang ingin dilakukan

2. Tipe implemen apa yang ingin digunakan

3. Jenis lahan yang akan dilalui (lahan kering, sawah, hutan, padang rumput, semak-

semak, dsb)

4. Jam kerja pertahun

5. Luas lahan yang digarap

Semua faktor di atas memengaruhi kinerja traktor, hasil, dan biaya. Traktor

dengan roda rantai tidak bisa digunakan di lahan sawah. Lahan yang sempit sebaiknya

digunakan traktor roda dua, karena traktor roda empat memiliki biaya operasional yang

17

tinggi dan hanya cocok digunakan untuk lahan yang luas dengan jam kerja yang banyak.

Yang paling umum adalah penggunaan traktor sebagai alat mekanisasi pertanian. Traktor

pertanian digunakan untuk menarik atau mendorong instrumen pertanian atau trailer.

Berbagai variasi dan spesialisasi traktor telah dikembangkan, diantaranya yang paling

umum adalah instrumen untuk memanen yang umum digunakan di lahan gandum yang

luas. Selain untuk memanen, ada juga yang didesain untuk menanam, mengolah dan

memperbaiki lahan, atau pengangkut hasil pertanian.

Daya tahan dan kekuatan mesin dari traktor membuatnya sangat pas untuk

kebutuhan konstruksi bangunan dan jalan. Traktor bisa dipasangkan dengan lengan

penggaruk, dozer blade, backhoe, dan lain sebagainya. Traktor tipe ini umumnya tipe

track tractor. Penggerak track tractor. Traktor ini menggunakan penggerak yang mirip

konveyor, bukan roda. Penggunaan traktor lainnya adalah sebagai penarik pesawat

terbang di bandara, pengangkut kendaraan militer, pengangkut beban berat dalam

jumlah besar yang umum terdapat di pertambangan batu bara terbuka, dan lain

sebagainya. Yang terbesar adalah traktor pembawa roket peluncur dan pesawat ulang alik

yang dimiliki NASA, dan Bagger yang digunakan dalam penambangan batu bara di Jerman.

1. Menghidupkan Traktor Tangan

a. Sebelum Menghidupkan mesin traktor lakukan pengecekan terhadap komponen

berikut :

1) Cek Tanki bahan bakar dan air radiator, pastikan bahan bakar terisi dan air

radiator terisi penuh sesuai batas rekomendasi.

2) Pastikan V-belt dalam posisi kendur/ tidak bekerja (tidak meneruskan tenaga/

putaran). Tuas kopling utama tidak ditarik/ dalam posisi OFF.

3) Cek Tekanan angin pada ban karet.

b. Sebelum menghidupkan traktor pastikan posisi traktor ditempat yang datar.

c. Tarik Tuas Gas sedikit sampai melewati batas “STOP” Jangan terlalu dalam/ penuh.

d. Hidupkan Mesin dengan Engkol. Mula-mula Engkol dipasang kemudian sambil

menarik alat penurun kompresi (dekompresi level) engkol diputar beberapa kali

secara bertahap dari perlahan hingga cepat kemudian tuas engkol dilepas bersamaan

18

dengan tuas dekompresi. Perhatian: dalam melepaskan tuas engkol dari poros engkol

tuas tetap dipegang erat.

e. Atur kembali tuas gas agar mendapat putaran mesin/ Rpm yang ideal (tidak terlalu

kencang tetapi tidak terlalu lemah karena mesin akan mati kembali).

2. Menjalankan Traktor

a. Setelah mesin hidup kemudian tarik batang penahan bagian depan “standar”

selanjutnya tarik tuas kopling utama.

b. Atur Stang Kemudi agar arah traktor lurus. Stang kemudi dipegang sdengan tangan

lentur tidak kaku.

c. Pindahkan traktor dari garasi/ lab ke Lapangan.

3. Memasang Implemen Pengolahan Tanah

a. Setelah Mencapai Lapangan, matikan mesin traktor kemudian ganti ban traktor

dengan roda besi.

b. Pasang Implemen pengolahan tanah (bajak pengolahan tanah pertama dan garu

untuk pengolahan tanah kedua)

4. Pengolahan Tanah

a. Setelah semua peralatan terpasang, hidupkan kembali mesin traktor.

b. Tarik Tuas persneling utama arahkan traktor agar lurus sesuai dengan areal lahan.

Kemudian atur Gas agar memperoleh Tenaga/ Traksi yang cukup untuk pengolahan

tanah.

c. Untuk membelokkan Traktor tarik tuas pembelok yang berada dibawah stang

kemudi. Untuk belok kiri maka tuas pembelok kiri yang ditarik sedangkan untuk belok

ke kanan, maka tuas pembelok kanan yang ditarik. Apabila tuas pembelok ditarik

bersamaan traktor akan berhenti bergerak. (tidak disarankan untuk menghentikan

traktor hanya untuk darurat)

d. Untuk mengganti implemen matikan dulu mesin traktor kemudian ganti implemen

sesuai kebutuhan.

19

9. Prinsip Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah adalah memecahkan gumpalan-gumpalan tanah menjadi butiran-

butiran tanah yang lebih halus dan gembur serta mengatur permukaan tanah sehingga

sesuai untuk ditanami. Maksud pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur

tanah. Biasanya dari struktur masif atau pejal menjadi struktur yang dikehendaki atau

sesuai dengan tujuan penanaman. Struktur tanah yang dikehendaki sesuai dengan tujuan

penanaman antara lain struktur remah yaitu untuk tanah yang datar dengan curah hujan

sedang, struktur gumpal kecil untuk tanah yang curah hujannya agak tinggi dengan

temperatur agak panas, struktur gumpal besar untuk tanah dengan curah hujan tinggi dan

suhu panas serta tanahnya akan mengalami granulasi sendiri, dan struktur lumpur untuk

tanah-tanah sawah agar perkembangan akar dan penyebaran hara atau pupuknya lebih

merata.

Mengolah tanah berarti mengubah tanah pertanian dengan mempergunakan suatu

alat pertanian sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh susunan tanah sebaik-baiknya,

ditinjau dari struktur dan porositas tanah. Yang paling penting dalam pengolahan tanah

selain menjamin struktur dan porositasnya adalah untuk menjamin keseimbangan antara

air, udara, dan suhu dalam tanah. Maka pengolahan tanah mutlak perlu guna

menciptakan lingkungan yang cukup baik.

Tujuan pengolahan tanah pada hakekatnya terdiri dari berbagai pekerjaan

modifikasi tanah dalam perakaran tanaman yang secara langsung atau tidak langsung

bertujuan untuk memperbaiki daerah tersebut bagi pertumbuhan akar, ketersediaan

hara, dan meningkatkan produksi. Pekerjaan ini meliputi usaha-usaha uang bertujuan

untuk :

1. Mengemburkan tanah untuk penetrasi akar,

2. Menimbun residu (sisa-sisa) tanaman sebelumnya,

3. Memperbaiki lingkungan tanah agar sesuai untuk pertumbuhan benih atau bibit,

4. Memperbaiki infiltrasi air,

5. Memperbaiki aerasi tanah akibat perubahan struktur, dan

6. Mengendalikan gulma.

20

Untuk mencapai tujuan pengolahan tanah yang dikehendaki maka ada tanah yang

diolah minimum dan dangkal tetapi ada pula yang intensif dan dalam. Semua tindakan ini

tergantung pada keadaan dan tujuan penanaman, yaitu :

1. Macam tanaman yang ditanam,

2. Jenis tanah,

3. Sifat atau keadaan tanah,

4. Topografi,

5. Tanaman penutup tanah, dan

6. Sistem pengairan.

Cara pengolahan tanah dengan tenaga manusia ada beberapa sistem, antara lain :

1. Sistem glebagan/buruhan, yang terdiri dari : sistem buruhan dangkal dan sistem

buruhan dalam,

2. Sistem parit,

3. Sistem sawah, dan

4. Sisrem reynoso.

Menurut intensitasnya, pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi tiga macam,

yaitu :

1. No tillage (tanpa olah tanah),

2. Minimum tillage (pengolahan tanah minimal, hanya pada bagian yang akan

ditanami), dan

3. Maksimum tillage (pengolahan intensif, pada seluruh lahan yang akan ditanami).

10. Jenis-Jenis Alat Pengolahan Tanah

1. Bajak Singkal

Mata bajak atau pisau bajak adalah bagian bajak singkal yang berfungsi untuk

memotong tanah dan mengarahkan lempengan tanah hasil pemotongan ke

bagian daun singkal. Daun singkal adalah bagian yang menerima lempengan

tanah dan membalik serta memecahkan lempengan tanah tersebut. Pelurus

samping, berfungsi menahan tekanan samping dari lempengan tanah pada bajak

singkal dan menjaga kestabilan jalannya bajak singkal sewaktu proses

pembajakan. Rangka bajak singkal berfungsi menyatukan bagian-bagian bajak dan

21

Penyambung ke sumber penggerak. Penggandeng adalah bagian dari bajak

singkal yang menggandengkan bajak dengan traktor pertanian. Pengatur

kedalaman pengolahan tanah. Pengatur kedalaman berbentuk ulir pengatur atau

roda pengatur, untuk mengontrol kedalaman hasil pembajakan tanah. Poros

silang, berbentuk batang kendali merupakan bagian dari bajak singkal yang

berfungsi mengatur daun singkal sehingga dapat mengatur lebar hasil

pembajakan dan mengatur arah lemparan tanah pada arah yang berlawanan.

2. Bajak Piring

Piringan dari bajak ini diikat pada batang penarik melalui bantalan (bearing),

sehingga pada saat beroperasi ditarik oleh traktor maka piringannya dapat

berputar. Dengan berputaraya piringan, maka diharapkan dapat mengurangi

gesekan dan tahanan tanah (draft) yang terjadi. Piringan bajak dapat berada

disamping rangka atau berada di bawah rangka. Setiap piringan dari bajak

piringan biasanya dilengkapi dengan pengeruk (scraper) yang berguna selain

untuk membersihkan tanah yang lengket pada piringan, juga membantu dalam

pembalikan potongan tanah. Untuk menahan tekanan samping yang terjadi saat

bajak memotong tanah, bajak piring dilengkapi dengan roda alur belakang (rear

furrow wheel).

3. Bajak Rotary

Garu rotari ada dua macam, yaitu : garu rotari cangkul (rotary hoe harrow) dan

garu rotari silang (rotary cross harrow). Garu rotari cangkul merupakan susunan

roda yang dikelilingi oleh gigi-gigi berbentuk pisau yang dipasangkan pada as

dengan jarak tertentu dan berputar vertikal. Putaran roda garu ini disebabkan

oleh tarikan traktor. Bentuk dari garu ini dapat dilihat pada .

4. Garu Piring

piringan (disk), as (gang/arbor bolt), rangka (frame), bantalan (bearing), bumper,

kotak pemberat, dan pembersih tanah (scaper). Piringan dap at bersisi rata atau

bergerigl Piringan yang bergerigi biasanya digunakan pada lahan yang mempunyai

banyak sisa-sisa tanaman. Ukuran umum berkisar antara 45 sampai 60 cm,

sedangkan untuk tugas berat (heavy duty) antara 65 sampai 70 cm. Piringan

dipasang pada suatu as yang berbentuk persegi dengan jarak antara 15 sampai 22

22

cm, atau 25 sampai 30 untuk tugas berat dan masing-maing dipisahkan oleh

gelondong (spool).

5. Garu Gigi

Garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor gigi-giginya terbuat dari

bahan logam, dipasang pada batang penempatan (tooth bar) dengan di klem atau

di las. Konstruksi garu bergigi paku yang ditarik dengan tenaga traktor biasanya

terdiri dari satu batang penempatan. Pemasangan gigi pada batang penempatan

disusun berselang-seling antara batang penempatan yang satu dengan lainnya.

Bentuk gigi paku sangat bervariasi ada yang lurus runcing dan ada yang pipih, ada

pula yang berbentuk blimbingan (diamond shape). Kadangkala batang

penempatan posisinya dapat diatur atau diputar sehingga memungkinkan untuk

merubah sudut gigi pakunya, guna mengatur masuknya gigi di dalam tanah.

Batang-batang penempatan selanjutnya dipasangkan pada kerangka penguat dari

garu tersebut.

11. Perhitungan Kapasitas Kerja Alat Pengolah Tanah

Terdapat dua istilah yang perlu diketahui dalam membicarakan ataumembahas

mengenai kapasitas kerja suatu alat dan mesin pengolahan tanah, yaitu: pengertian

kapasitas kerja teoritis (Kt), dan kapasitas kerja aktual atau efektif (Ka). Kapasitas kerja

teoritis (Kt) dari suatu alat dan mesin pengolahan tanahadalah kelajuan kerja yang dicapai

didasarkan atas perhitungan apabila alat ataumesin pengolah tanah dapat bekerja

memnuhi fungsinya 100% dari seluruhwaktu yang tersedia, dengan kecepatan dan lebar

kerja 100% pula. Sedangkankapasitas kerja aktual (Ka) dari suatu alat dan mesin

pengolahan tanah adalahkelajuan kerja yang dapat dicapai oleh suatu alat atau mesin

pengolahan tanahtersebut, didasarkan atas luas total yang dicapai perwaktu total yang

digunakan,dan dinyatakan dalam satuan luas per satuan waktu (Ha / Jam), serta

merupakankemampuan rata-rata yang aktual.

Kapasitas kerja yang aktual dari suatu alat dan mesin pengolahantanah

merupakan fungsi dari lebar kerja yang aktual, kecepatan jalan aktual, sertawaktu efektif

yang terpakai selama bekerja. Besarnya lebar kerja aktualditentukan oleh terjadinya

tumpang tindih (overlapping) hasil kerja pengolahantanah, yang disebabkan pengaruh

23

keterampilan operator, sistem penggandengan peralatan, kecepatan kerja, serta

beberapa kondisi lahan lainnya. Besarnyakecepatan aktual ditentukan oleh beberapa

faktor, antara lain besarnya slip rodayang harganya dipengaruhi oleh sistem rancangan

roda, besarnya daya, jenis dankondisi tanah, keterampilan operator, serta kecepatan

kerja maksimumnya.Waktu efektif, merupakan waktu terpakai selama bekerja, yang

besarnya sangatditentukan oleh besarnya kerugian waktu yang tidak efektif atau biasanya

disebutsebagai waktu hilang selama bekerja. Waktu hilang, merupakan ubahan yangsukar

dinilai dalam menentukan kapasitas kerja. Waktu pelerjaan lapang dari suatu alat dan

mesin pengolahan tanah dapat hilang karena untuk pengaturan,mengatasi kemacetan,

atau kerusakan-kerusakan kecil, untuk belok diujunglapangan, dan lain sebagainya. Untuk

perawatan harian, pemasangan ataukerusakan berat tidak dimasukkan dalam kategori

waktu hilang.

Sedangkan waktu yang digunakan untuk pengangkutan dari dan ke lapangan juga

tidak dimasukkan dalam perhitungan untuk menentukan ongkos kerja alat dan

mesinpengolahan tersebut.Effisiensi kerja lapang (E), merupakan perbandingan antara

kapasitaskerja aktual terhadap kapasitas kerja teoritis, dan dinyatakan dalam persen

(%).Secara matematis perhitungan kapasitas kerja dari suatu alat dan mesinpengolahan

tanah disajikan sebagai berikut :

Dalam pengujian lapang, besarnya nilai Ka dapat ditentukan dengan rumus :

dimana, Kt = kapasitas kerja teoritis (Ha / Jam)

Ka = kapasitas kerja aktual (Ha /Jam)

W = lebar kerja (m)

V = kecepatan kerja (Km / Jam)

24

E = effisiensi kerja (%)

A = luas lahan total yang dikerjakan

(Ha)T = waktu total yang digunakan (Jam)

Disamping cara di atas, harga effisiensi kerja dapat dihitung

denganmemperhitungkan besarnya keseluruhan waktu yang hilang, yang

mempengaruhibesarnya harga lebar kerja aktual, kecepatan kerja aktual, serta besarnya

waktu efektif yang terpakai selama bekerja.

25