PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa...

173
PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA BERSIRIP RADIAL PADA UPPER TANK RADIATOR DAN PENAMBAHAN ETANOL DALAM BENSIN TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN HC PADA TOYOTA KIJANG (IMPLIKASI PADA MATA KULIAH PERPINDAHAN PANAS) SKRIPSI Oleh : AHMAD YUHSIN SUKISNO K2510004 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober 2014

Transcript of PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa...

Page 1: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA BERSIRIP

RADIAL PADA UPPER TANK RADIATOR DAN PENAMBAHAN

ETANOL DALAM BENSIN TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN

HC PADA TOYOTA KIJANG (IMPLIKASI PADA MATA KULIAH

PERPINDAHAN PANAS)

SKRIPSI

Oleh :

AHMAD YUHSIN SUKISNO

K2510004

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Oktober 2014

Page 2: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ahmad Yuhsin Sukisno

NIM : K2510004

Jurusan/ Progam Studi : PTK/ Pendidikan Teknik Mesin

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “PENGARUH PEMANASAN

BAHAN BAKAR MELALUI PIPA BERSIRIP RADIAL PADA UPPER

TANK RADIATOR DAN PENAMBAHAN ETANOL DALAM BENSIN

TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN HC PADA TOYOTA KIJANG

(IMPLIKASI PADA MATA KULIAH PERPINDAHAN PANAS)” ini benar-

benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang

dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Oktober 2014

Yang membuat pernyataan

Ahmad Yuhsin Sukisno

Page 3: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

iii

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA BERSIRIP

RADIAL PADA UPPER TANK RADIATOR DAN PENAMBAHAN

ETANOL DALAM BENSIN TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN

HC PADA TOYOTA KIJANG (IMPLIKASI PADA MATA KULIAH

PERPINDAHAN PANAS)

Oleh :

AHMAD YUHSIN SUKISNO

K2510004

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Oktober 2014

Page 4: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan

Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 5: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Jumat

Tanggal : 23 Oktober 2014

Page 6: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

vi

ABSTRAK

Ahmad Yuhsin Sukisno. PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKARMELALUI PIPA BERSIRIP RADIAL PADA UPPER TANK RADIATORDAN PENAMBAHAN ETANOL DALAM BENSIN TERHADAP EMISIGAS BUANG CO DAN HC PADA TOYOTA KIJANG (IMPLIKASI PADAMATA KULIAH PERPINDAHAN PANAS). Skripsi. Fakultas Keguruan danIlmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Oktober 2014.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menyelidiki pengaruh pemanasan bahanbakar melalui pipa bersirip radial di dalam upper tank radiator terhadap emisi gasbuang CO dan HC pada mesin Toyota Kijang. (2) Menyelidiki pengaruhpenambahan etanol pada bahan bakar bensin terhadap emisi gas buang CO danHC pada mesin Toyota Kijang. (3) Menyelidiki pengaruh pemanasan bahan bakarmelalui pipa bersirip radial di dalam upper tank radiator dan penambahan etanolpada bahan bakar bensin yang terhadap emisi gas buang CO dan HC pada mesinToyota Kijang. (4) Menyelidiki pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipabersirip radial di dalam upper tank radiator dan penambahan etanol pada bahanbakar bensin yang paling baik terhadap emisi gas buang CO dan HC pada mesinToyota Kijang.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sampel penelitian yangdigunakan adalah mesin Toyota Kijang 4 silinder seri 4K. Data diperoleh daribesarnya kadar CO dan HC dengan variasi komposisi campuran premium danetanol 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30% menggunakan metode tanpapemanasan bahan bakar dan menggunakan pemanasan bahan bakar tanpa sirip,jarak antar sirip 10 mm, 20 mm, dan 30 mm.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa : (1) Variasi pemanasanbahan bakar melalui pipa bersirip radial di dalam upper tank radiatormempengaruhi emisi gas buang CO dan HC pada Toyota Kijang. (2) Variasipenambahan etanol pada bahan bakar bensin mempengaruhi emisi gas buang COdan HC pada Toyota Kijang. (3) Variasi pemanasan bahan bakar melalui pipabersirip radial di dalam upper tank radiator dan Variasi penambahan etanol padabahan bakar bensin mempengaruhi emisi gas buang CO dan HC pada ToyotaKijang. (4) Pemanasan bahan bakar campuran premium 75% dan etanol 25%melalui pipa bersirip radial di dalam upper tank radiator dengan jarak antar sirip10 mm, merupakan perlakuan dengan hasil gas buang CO dan HC yang lebih baikdibanding perlakuan lain pada pengujian ini.

Kata kunci : pemanasan bahan bakar, etanol dalam bensin, emisi gas buang,pipa bersirip radial, upper tank radiator.

Page 7: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

vii

ABSTRACT

Ahmad Yuhsin Sukisno. THE EFFECT OF FUEL HEAT TRANSFERTHROUGH RADIAL FINNED TUBE ON THE RADIATOR UPPER TANKAND THE ADDITION OF FUEL GASOLINE AND ETHANOL TOEXHAUST GAS EMISSIONS CARBON MONOXSYDE (CO) AND HYDROCARBON (HC) TOYOTA KIJANG (PEDAGOGICAL IMPLICATIONS ONHEAT TRANSFER). Thesis. Faculty of Teacher Training and EducationScience. Sebelas Maret University. Surakarta. Oktober 2014

The purpose of this research were : (1) To investigate how the effect ofheating fuel gasoline through the radial finned tube at radiator upper tank toexhaust gas emissions (CO) and (HC) on Toyota Kijang. (2) To investigate howthe effect addition of ethanol in fuel gasoline to exhaust gas emissions (CO) and(HC) on Toyota Kijang. (3) To investigate the effect of heating fuel through theradial finned tube at radiator upper tank and the addition of ethanol in fuelgasoline to exhaust gas emissions (CO) and (HC) on Toyota Kijang. (4) Toinvestigate the effect of heating fuel through the radial finned tube at radiatorupper tank and the addition of ethanol in fuel gasoline is the best to exhaust gasemissions (CO) and (HC) on Toyota Kijang.

This research used a descriptive quantitative method. The sample used wasToyota Kijang 4 cilinder type 4K. The data obtained from the value of CO and HCwith percentage variation mixture of premium ethanol 0%, 5%, 10%, 15%, 20%,25%, 30% using a method without heating fuel and heating fuel without the fins,gap between fins using 10 mm, 20 mm, and 30 mm.

Based on this research can be conclude : (1) The variation heating fuelthrough the radial finned tube at radiator upper tank affecting gas emissions (CO)and (HC) on Toyota Kijang. (2) The variation addition of ethanol in fuel gasolineaffecting gas emissions (CO) and (HC) on Toyota Kijang. (3) The variationheating fuel through the radial finned tube at radiator upper tank and thevariation addition of ethanol in fuel gasoline affecting gas emissions (CO) and(HC) on Toyota Kijang. (4) The heating in fuel mixture gasoline 75% and ethanol25% through radiator upper tank with gap between fins 10 mm is the besttreatment than from other treatment in testing use.

Key words : heating fuel, ethanol on gasoline, exhaust emissions gas, radialfinned tube, radiator upper tank

Page 8: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

viii

MOTTO

“Karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai

dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”

(Q.S. Al-Insyirah : 6-7)

"Sesuatu yang belum dikerjakan, sering kali tampak mustahil. Kita baru yakin

kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik"

(Evelyn Underhill)

“Sepira gedhining sengsara yen tinampa among dadi coba (seberat apapun

cobaan yang diterima manusia jika dijalani dengan lapang dada akan diperoleh

hikmah yang tidak terkira)”

(Falsafah PSHT)

“Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah”

(AYS)

“Jangan tunda sampai besuk apa yang bisa engkau kerjakan hari ini”

(AYS)

Page 9: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

ix

PERSEMBAHAN

Segala Puji bagi Allah SWT kupanjatkan rasa syukur karena dengan izin

dan kuasaNya, akhirnya dapat kupersembahkan karya ini untuk:

Ibuk dan Bapak Tercinta

Terimakasih atas bimbingan, motivasi, do’a dan restu yang tak pernah putus

diberikan kepadaku. Dan pengorbanan tiada henti serta kasih sayang yang tak

terbatas. Semuanya membuatku menjadi sosok yang selalu berusaha

membahagiakan Bapak dan Ibu di dunia dan akhirat.

Bapak Dasmin dan Ibu Siti

Terimakasih atas bimbingan dan kasih sayangnya selama ini. Kalian layaknya

orang tua kedua untukku.

Konco Dolan

Ilham, Ari Widodo, Angga, Mas Tampan (Rodi), Rosid, Mahmud, Mas Udin

(Penjok), Adi Purnomo, Eni, Lucy, Sari, Hanung, Andi, Fendi, Iqbal, Endro, Lala

dll. Terimakasih atas kekompakan, bantuannya, motivasinya dan kebersamaan

selama ini.

Keluarga Besar Pendidikan Teknik Mesin ‘10

Terimakasih teman seperjuangan atas semangat, perjuangan dan kerjasamanya.

Semoga kekeluargaan ini tetap terjaga sampai esok.

Almamaterku

Page 10: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu,

inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI

PIPA BERSIRIP RADIAL PADA UPPER TANK RADIATOR DAN

PENAMBAHAN ETANOL DALAM BENSIN TERHADAP EMISI GAS

BUANG CO DAN HC PADA TOYOTA KIJANG (IMPLIKASI PADA

MATA KULIAH PERPINDAHAN PANAS)”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin,

Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa

terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan

pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik

dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

4. Danar Susilo Wijayanto, S.T., M.Eng., selaku Dosen Pembimbing I, yang

dengan penuh semangat memberikan motivasi dan bimbingan dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Ngatou Rohman, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II, yang dengan

penuh kesabaran memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan

skripsi ini.

6. Drs. Karno M.W., S.T., selaku Pembimbing Akademik yang selalu

memberikan pengarahan dan bimbingan dalam pelaksanaan perkuliahan

sebagai bekal untuk menyusun skripsi ini.

Page 11: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

xi

7. Teman-teman PTM JPTK FKIP UNS Angkatan 2010.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian,

penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Oktober 2014

Penulis,

Page 12: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................. ii

HALAMAN PENGAJUAN ................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. v

HALAMAN ABSTRAK ...................................................................... vi

HALAMAN ABSTRACT .................................................................... vii

HALAMAN MOTTO .......................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................... ix

KATA PENGANTAR .......................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ............................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ........................................................ 3

D. Perumusan Masalah ......................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ............................................................. 4

F. Manfaat Penelitian ........................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ..................................................................... 6

B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................... 27

C. Kerangka Berpikir ............................................................ 28

D. Hipotesis .......................................................................... 31

Page 13: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

xiii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 32

1. Tempat Penelitian ..................................................... 32

2. Waktu Penelitian ....................................................... 32

B. Metode Penelitian ............................................................ 33

C. Populasi dan Sampel ........................................................ 33

1. Populasi Penelitian .................................................... 33

2. Sampel Penelitian ..................................................... 33

D. Pengumpulan Data ........................................................... 33

1. Identifikasi Variabel ................................................. 33

2. Pelaksanaan Eksperimen .......................................... 35

E. Analisis Data .................................................................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .................................................................. 43

1. Karbon Monoksida (CO) pada Emisi Gas Buang

dengan Variasi Campuran Bahan Bakar Premium

dan Etanol dan Variasi Pemanasan Bahan Bakar ...... 43

2. Hidrokarbon (HC) pada Emisi Gas Buang

dengan Variasi Campuran Bahan Bakar Premium

dan Etanol dan Variasi Pemanasan Bahan Bakar ...... 46

B. Pembahasan ..................................................................... 48

1. Emisi Gas Buang CO dengan Variasi Campuran

Bahan Bakar Premium dan Etanol............................... 48

2. Emisi Gas Buang HC dengan Variasi Campuran

Bahan Bakar Premium dan Etanol............................... 56

Page 14: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

xiv

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................... 64

B. Implikasi .................................................................................... 64

1. Implikasi Teoritis ................................................................ 64

2. Implikasi Praktis ................................................................. 65

3. Implikasi Pedagogis ............................................................. 65

C. Saran .......................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 67

LAMPIRAN ......................................................................................... 69

Page 15: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Perolehan Data Emisi Gas Buang CO......................................... 43

4.2 Perolehan Data Emisi Gas Buang HC ........................................ 46

Page 16: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Skema Sistem Bahan Bakar ...................................................... 9

2.2 Tangki Bahan Bakar ................................................................... 10

2.3 Saringan Bahan Bakar ............................................................... 11

2.4 Pompa Bahan Bakar .................................................................. 13

2.5 Karburator ................................................................................. 13

2.6 Skema Aliran Sistem Pendingin ............................................... 14

2.7 Inti Radiator ............................................................................... 15

2.8 Kipas Pendingin ........................................................................ 16

2.9 Rasio Kompresi ......................................................................... 18

2.10 Radiator ..................................................................................... 22

2.11 Skema Paradigma Penelitian ..................................................... 30

3.1 Gas Analyser .............................................................................. 35

3.2 Skema Radiator yang Digunakan ............................................... 35

3.3 Elektroliser ................................................................................. 36

3.4 Thermokopel .............................................................................. 36

3.5 Kompresor .................................................................................. 37

3.6 Tachometer ................................................................................. 37

3.7 Tool Box ..................................................................................... 38

3.8 Skema Desain Penelitian ............................................................ 39

3.9 Bagan Alur Proses Eksperimen .................................................. 40

4.1 Grafik Hubungan Emisi Gas Buang CO dengan Variasi

Campuran Bahan Bakar Premium dan Etanol............................. 44

4.2 Grafik Hubungan Emisi Gas Buang CO dengan Variasi

Campuran Bahan Bakar Premium dan Etanol............................. 47

Page 17: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kegiatan Seminar Proposal Skripsi ........................................... 69

2. Surat Ijin Menyusun Skripsi/ Makalah ..................................... 71

3. Permohonan Ijin Research/ Try Out ......................................... 72

4. Permohonan Ijin Research/ Try Out Laboraturium Otomotif

JPTK FKIP UNS ....................................................................... 73

5. Permohonan Ijin Menyusun Skripsi .......................................... 74

6. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO danHC

E0 tanpa Pemanasan ................................................................. 75

7. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC

E5 tanpa Pemanasan .................................................................. 76

8. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC

E10 tanpa Pemanasan ................................................................ 77

9. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC

E15 tanpa Pemanasan ................................................................ 78

10. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC

E20 tanpa Pemanasan ................................................................ 79

11. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC

E25 tanpa Pemanasan ................................................................ 80

12. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC

E30 tanpa Pemanasan ................................................................ 81

13. Hasil Pengujian Emisi Gas CO dan HC

E0 dengan Pemanasan Pipa tanpa Sirip ................................... 82

14. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC

E5 dengan Pemanasan Pipa tanpa Sirip ................................... 83

15. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC

E10 dengan Pemanasan Pipa tanpa Sirip ................................. 84

16. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC

E15 dengan Pemanasan Pipa tanpa Sirip ................................. 85

17. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC

Page 18: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

xviii

E20 dengan Pemanasan Pipa tanpa Sirip ................................. 86

18. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC

E25 dengan Pemanasan Pipa tanpa Sirip .................................. 87

19. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC

E30 dengan Pemanasan Pipa tanpa Sirip ................................. 88

20. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E0 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm ........ 89

21. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E5 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm ........ 90

22. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E10 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm ........ 91

23. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E15 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm ........ 92

24. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E20 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm ........ 93

25. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E25 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm ........ 94

26. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E30 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm ........ 95

27. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E0 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm ........ 96

28. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E5 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm ........ 97

29. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E10 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm ........ 98

30. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E15 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm ........ 99

31. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E20 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm ........ 100

32. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E25 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm ........ 101

Page 19: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

xix

33. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E30 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm ........ 102

34. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E0 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 10 mm ........ 103

35. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E5 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 10 mm ........ 104

36. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E10 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 10 mm ........ 105

37. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E15 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 10 mm ........ 106

38. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E20 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 10 mm ........ 107

39. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E25 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 10 mm ........ 108

40. Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E30 dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 10 mm ........ 109

41. Suhu Bahan Bakar dan Radiator Kendaraan

tanpa Pemanasan .................................................................... 110

42. Suhu Bahan Bakar dan Radiator Kendaraan

dengan Pemanasan tanpa Sirip .................................................. 110

43. Suhu Bahan Bakar dan Radiator Kendaraan dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 10 mm ...... 110

44. Suhu Bahan Bakar dan Radiator Kendaraan dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm ...... 111

45. Suhu Bahan Bakar dan Radiator Kendaraan dengan

Pemanasan Pipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm ...... 111

46. Dokumentasi Penelitian ............................................................ 112

47. Sertifikat Spesifikasi Etanol ....................................................... 116

48. Materi Ajar ................................................................................ 117

Page 20: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bertambahnya jumlah kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi

dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin tinggi secara tidak

langsung dapat mencerminkan pertumbuhan pembangunan ekonomi yang sedang

berlangsung. Data Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa jumlah kendaraan

bermotor di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 94, 37 juta unit. Jumlah tersebut

adalah jumlah keseluruan kendaraan bermotor yang terdiri dari mobil penumpang,

bus, truk dan sepeda motor. Berdasarkan data tersebut jumlah mobil penumpang

terbanyak kedua setelah sepeda motor yaitu 10,43 juta unit dimana sepeda motor

sejumlah 76,38 juta unit.

Di sisi lain penggunaan kendaraan bermotor dapat menimbulkan dampak

buruk bagi lingkungan, terutama emisi gas buang yang dihasilkan dari sisa

pembakaran. Proses pembakaran bahan bakar dari motor bakar menghasilkan gas

buang yang secara teoritis mengandung unsur CO, NO₂, HC, C, CO₂, H₂O dan N₂,

dimana banyak yang bersifat mencemari lingkungan dalam bentuk polusi udara.

Unsur CO dan HC yang berpengaruh bagi kesehatan makhluk hidup perlu

mendapatkan kajian khusus, karena unsur CO dan HC hasil pembakaran bersifat

racun bagi darah manusia pada saat pernafasan sebagai akibat berkurangnya

oksigen pada jaringan darah. Jika jumlah CO dan HC sudah mencapai jumlah

tertentu atau jenuh di dalam tubuh, maka akan menyebabkan kematian.

Berdasarkan data di atas berarti mobil penumpang juga ikut berperan dalam

pencemaran lingkungan akan hasil gas buang yang dikeluarkan.

Pada mobil yang masih menggunakan karburator, emisi gas buang yang

dihasilkan pada putaran idle masih tinggi. Hal tersebut terjadi karena pada saat

awal pemakaian mesin banyak memerlukan bahan bakar agar dapat hidup

dikarenakan temperatur yang rendah, sehingga pada kondisi ini bahan bakar

terbakar tidak sempurna akibatnya emisi gas buang meningkat.

Dengan melihat tingginya emisi gas buang yang dapat membuat bahaya

bagi kesehatan manusia, maka yang dapat dilakukan untuk menurunkan emisi gas

Page 21: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

2

buang pada kendaraan bermotor, dapat dilakukan dengan menaikkan nilai oktan

bahan bakar dengan cara merubah rantai karbon lurus n-oktana menjadi rantai

karbon bercabang isooktana. Bahan bakar dipanaskan pada upper tank radiator

dengan memanfaatkan panas fluida pada radiator melalui pipa bersirip radial.

Alkana rantai lurus dalam bensin seperti n-heptana, n-oktana dan n-nonana sangat

mudah terbakar, hal ini menyebabkan pembakaran terjadi terlalu awal sebelum

torak mencapai posisi yang tepat. Pembakaran terlalu awal berarti ada sisa

komponen bensin yang belum terbakar, sehingga energi yang ditransfer ke torak

tidak maksimum. Alkana rantai bercabang dalam bensin seperti isooktana tidak

terlalu mudah terbakar. Saat bahan bakar bercampur dengan udara, bahan bakar

tersebut dapat menguap lebih cepat, sehingga mempercepat proses pencampuran

bahan bakar dengan udara. Menurut Soenarto (1995), apabila seluruh bahan bakar

yang masuk dalam silinder dapat berbentuk uap maka campuran bahan bakar dan

udara akan lebih homogen. Campuran yang homogen akan berakibat menurunnya

kandungan polutan pada gas buang, khususnya karbon monoksida (CO) dan

Hidrokarbon (HC) yang terbentuk dari pembakaran yang kurang sempurna.

Alternatif lain untuk menaikkan nilai oktan bahan bakar juga bisa

dilakukan dengan menambahkan renewable energy yang nilai oktannya tinggi ke

dalam bahan bakar, sehingga nilai oktan bahan bakar akan meningkat. Senyawa

oksigen yang mempunyai keunggulan angka oktan tinggi dan selama ini

digunakan untuk adiktif bahan bakar bensin adalah etanol. Etanol merupakan

golongan alkohol bersifat fluida inkompresibel yang dapat digunakan sebagai

bahan bakar. Bahan bakar etanol dapat dicampurkan dengan bahan bakar bensin

untuk pembakaran dalam motor bakar. Bahan bakar bensin dan etanol

berdasarkan uji coba oleh BBPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)

Serpong pada perbandingan 9:1 dapat dioperasikan pada teknologi kendaraan

bermotor bensin tanpa memodifikasi mesin dan tidak akan merusak komponen

mesin (Sulistyo, 2009).

Pada penelitian ini obyek yang akan digunakan adalah mesin Toyota

Kijang 4 silinder seri 4K konvensional yang masih menggunakan karburator.

Proses pembakaran sempurna akan mempengaruhi gas buang dalam hasil

Page 22: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

3

pembakaran. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti

bermaksud melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PEMANASAN

BAHAN BAKAR MELALUI PIPA BERSIRIP RADIAL PADA UPPER

TANK RADIATOR DAN PENAMBAHAN ETANOL DALAM BENSIN

TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN HC PADA TOYOTA KIJANG

(IMPLIKASI PADA MATA KULIAH PERPINDAHAN PANAS)”

B. Identifikasi Masalah

Berasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka

muncul permasalahan yang dapat diidentifikasi :

1. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor menimbulkan banyaknya gas buang

yang dapat mencemari lingkungan.

2. Pembakaran pada mesin karburator masih belum sempurna, sehingga masih

tingginya gas buang yang dihasilkan.

3. Udara semakin tercemar, perlu penanggulangan pengurangan gas buang yang

dihasilkan kendaraan bermotor.

4. Metode pengurangan gas buang dengan proses pemanasan bahan bakar masih

perlu dilakukan penelitian yang lebih intensif, supaya diketahui metode yang

efisien untuk mengurangi kadar gas buang pada kendaraan bermotor.

C. Pembatasan Masalah

Supaya penelitian yang dilakukan nantinya tidak terlalu menyimpang

jauh dari permasalahan dan dapat dikaji lebih dalam, maka masalah dibatasi pada

:

1. Pengaruh pemanasan bahan bakar bensin melalui pipa bersirip radial di dalam

upper tank radiator terhadap emisi gas buang CO dan HC pada mesin Toyota

Kijang.

2. Penelitian ini meninjau suhu bahan bakar bensin dari variasi panjang pipa

pemanas 1350 mm menggunakan pemanasan tanpa sirip, variasi jarak antara

sirip 10 mm, 20 mm, dan 30 mm.

Page 23: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

4

3. Pengaruh penambahan etanol pada bahan bakar bensin terhadap emisi gas

buang CO dan HC pada mesin Toyota Kijang.

4. Penelitian meninjau kadar etanol yang dicampurkan pada bahan bakar bensin

dengan variasi 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30%.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi serta pembatasan masalah yang ada, maka

dapat dirumuskan masalah seperti berikut :

1. Apakah ada pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial di

dalam upper tank radiator terhadap emisi gas buang CO dan HC pada mesin

Toyota Kijang ?

2. Apakah ada pengaruh penambahan etanol pada bahan bakar bensin terhadap

emisi gas buang CO dan HC pada mesin Toyota Kijang ?

3. Apakah ada pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial di

dalam upper tank radiator dan penambahan etanol pada bahan bakar bensin

terhadap emisi gas buang CO dan HC pada mesin Toyota Kijang ?

E. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah yang ada, tujuan yang ingin dicapai

peneliti adalah :

1. Menyelidiki pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial di

dalam upper tank radiator terhadap emisi gas buang CO dan HC pada mesin

Toyota Kijang.

2. Menyelidiki pengaruh penambahan etanol pada bahan bakar bensin terhadap

emisi gas buang CO dan HC pada mesin Toyota Kijang.

3. Menyelidiki pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial di

dalam upper tank radiator dan penambahan etanol pada bahan bakar bensin

terhadap emisi gas buang CO dan HC pada mesin Toyota Kijang.

4. Menyelidiki pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial di

dalam upper tank radiator dan penambahan etanol pada bahan bakar bensin

Page 24: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

5

yang paling baik terhadap emisi gas buang CO dan HC pada mesin Toyota

Kijang.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat, sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai tambahan bahan referensi pustaka tentang emisi gas buang CO dan

HC di lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta khususnya di

program studi Pendidikan Teknik Mesin.

b. Membangkitkan minat mahasiswa untuk melanjutkan penelitian tentang

pemanasan bahan bakar dengan media pipa bersirip radial di dalam upper

tank radiator dan penambahan etanol sebagai pengurangan gas buang

kendaraan.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan alternatif solusi untuk mengurangi gas karbon monoksida dan

gas hidrokarbon pada kendaraan bermotor roda empat.

b. Dapat digunakan sebagai acuan bagi masyarakat dalam upaya mengurangi

kadar gas karbon monoksida dan hidrokarbon pada kendaraannya.

c. Memberikan alternatif bahan bakar dengan menggunakan bahan bakar

campuran bensin dan etanol untuk dapat mengurangi emisi gas buang

karbon monoksida dan hidrokarbon pada kendaraannya.

Page 25: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Motor Bakar

Motor bakar adalah suatu mesin yang mengkonversi energi dari energi

kimia yang terkandung pada bahan bakar menjadi energi mekanik pada poros

motor bakar. Energi bahan bakar dapat dikonversikan menjadi energi

mekanik dengan menggunakan mesin termis. Mesin termis ini pada dasarnya

dibagi menjadi dua macam, yaitu motor pembakaran dalam (internal

combustion engine) dan motor pembakaran luar (external combustion

engine).

Motor pembakaran dalam adalah mesin yang memanfaatkan fluida

kerja/gas panas hasil pembakaran, dimana medium yang memanfaatkan

fluida kerja dengan fluida kerjanya tidak dipisahkan oleh dinding pemisah.

Mesin konversi energi yang dapat diklasifikasikan dalam jenis ini diantaranya

adalah motor bensin, motor diesel, dan turbin gas siklus terbuka.

Motor pembakaran luar adalah mesin yang memanfaatkan fluida

kerja/gas panas hasil pembakaran, dimana antara medium yang

memanfaatkan fluida kerja dengan fluida kerjanya dipisahkan oleh dinding

pemisah.

2. Proses Pembakaran

Pembakaran merupakan reaksi kimia yang cepat antara oksigen dan

bahan bakar, disertai timbulnya cahaya dan menghasilkan kalor atau panas.

Bahan bakar merupakan segala substansi yang melepaskan panas ketika di

oksidasi dan secara umum mengandung Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen

(O), Nitrogen (N), dan Sulfur (S). Oksidator adalah segala substansi yang

mengandung oksigen. Kebanyakan mesin internal combustion (IC),

memperoleh energi dari pembakaran bahan bakar Hidrokarbon yang

mengubah energi kimia bahan bakar menjadi energi dalam bentuk gas dalam

mesin. Ada ribuan perbedaan komponen bahan bakar yang terdiri dari

komponen utama Hidrogen dan Karbon, tetapi juga mungkin terdiri dari

Page 26: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

7

Alkohol, Nitrogen, Sulfur dan sebagainya. Jumlah maksimum energi kimia

yang dapat dibebaskan (panas) yaitu ketika bereaksi (pembakaran)

stoikiometri dengan sejumlah oksigen. Stoikiometri oksigen dinamakan

theoretical oxygen adalah ketika semua karbon diubah menjadi CO2 dan

semua Hidrogen menjadi H2O dengan tidak ada oksigen yang tersisa.

Persamaan kesetimbangan kimia yang paling sederhana dengan contoh bahan

bakar iso-oktan (bensin) kesetimbangan pembakaran stoikiometri adalah :

C8H18 + 12,5 O2 → 8 CO2 + 9 H2O

(Buchari Ali, 2009)

Molekul bereaksi dengan oksigen, dalam kesetimbangan persamaan

kimia, jumlah molar yang digunakan bukan jumlah massa. Satu kg mol suatu

zat mempunyai massa yang sama dengan berat molekul zat tersebut.

Sangat sedikit daya yang dihasilkan mesin jika bahan bakar dibakar

dengan oksigen murni. Udara sebagai sumber oksigen untuk mereaksikan

bahan bakar. Nitrogen adalah unsur kimia netral utama dan tidak bereaksi

dalam proses pembakaran. Keberadaan nitrogen mempengaruhi temperatur

dan tekanan di ruang pembakaran. Untuk memudahkan perhitungan dengan

tidak menyebabkan penyimpangan yang besar, maka unsur netral argon di

udara diasumsikan terdiri dari Nitrogen netral dan udara atmosfer yang

digambarkan oleh 21% Oksigen dan 79% Nitrogen.

Pembakaran stokiometri bensin dengan udara :

C8H18 + 12,5 O2 + 12,5 (3,75) N2 → 8 CO2 + 9 H2O + 12,5 (3,76) N2

(Buchari Ali, 2009)

Ini adalah persamaan reaksi pembakaran setimbang. Sejumlah energi

dilepaskan oleh reaksi dengan satuan energi per kilogram mol bahan bakar,

yang dengan mudah diubah ke dalam energi total ketika laju aliran bahan

bakar diketahui.

Page 27: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

8

Proses pembakaran dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan gas sisa

pembakaran. Proses pembakaran tersebut adalah :

a. Pembakaran Sempurna

Proses pembakaran dapat dikatakan sempurna apabila semua unsur,

C, H, S yang terkandung dalam bahan bakar bereaksi membentuk CO2,

H2O, dan SO2. Syarat terjadinya proses pembakaran yang sempurna

yaitu:

1) Kuantitas udara (oksigen) yang bercampur dengan bahan bakar

cukup

2) Oksigen dan bahan bakar tercampur dengan sempurna

3) Campuran bahan bakar-udara terjaga di atas temperatur

pengapiannya

4) Volume ruang bakar yang memadai, sehingga memberikan waktu

yang cukup bagi bahan bakar-udara untuk terbakar sempurna

Proses pembakaran sempurna apabila karbon di dalam bahan bakar

terbakar habis dengan sempurna, maka terjadi reaksi

C + 02 → CO2

(Fardiaz, 1992)

b. Pembakaran Tidak Sempurna

Proses pembakaran tidak sempurna jika ada sejumlah oksigen yang

tidak memadai untuk terjadi pembakaran sepenuhnya. Reaktan akan

terbakar di oksigen, tetapi akan menghasilkan berbagai produk. Ketika

hidrokarbon terbakar di oksigen, reaksi akan menghasilkan Karbon

Dioksida (CO2), Air (H2O) , Karbon Monoksida (CO), dan berbagai

senyawa lain seperti oksida nitrogen. Proses ini yang terjadi adalah

apabila unsur – unsur oksigen udara tidak cukup, akan terjadi proses

pembakaran tidak sempurna, sehingga karbon di dalam bahan bakar tidak

terbakar, maka terjadi reaksi

C + ½ O2 → CO

(Fardiaz, 1992)

Page 28: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

9

3. Toyota Kijang

a. Sistem Bahan Bakar

Secara umum sistem bahan bakar berfungsi untuk menyediakan

bahan bakar, melakukan proses pencampuran bahan bakar dan udara

dengan perbandingan yang tepat, kemudian menyalurkan campuran

tersebut ke dalam silinder dalam jumlah volume yang tepat sesuai

kebutuhan putaran mesin. Cara untuk melakukan penyaluran bahan

bakarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem penyaluran bahan

bakar dengan sendirinya (karena berat gravitasi) dan sistem penyaluran

bahan bakar dengan tekanan.

Sistem penyaluran bahan bakar dengan sendirinya diterapkan pada

kendaraan bermotor yang masih menggunakan karburator (sistem bahan

bakar konvensional), sedangkan sistem penyaluran bahan bakar dengan

tekanan terdapat pada kendaraan bermotor yang menggunakan sistem

bahan bakar injeksi atau EFI (Electrinic Fuel Injection). Sistem bahan

bakar kendaraan bermotor Toyota Kijang pada umumnya terdiri dari

beberapa komponen antara lain : tangki bensin, saringan bensin, selang

bensin dan karburator.

Gambar 2.1 Skema Sistem Bahan Bakar(Sumber: Marsudi, 2013)

Bensin yang ditampung dalam tangki bensin kemudian dialirkan

melalui selang bensin, saringan bensin, pompa bensin dan menuju ke

Page 29: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

10

karburator. Bensin dalam karburator dicampur dengan udara yang

sebelumnya disaring dengan saringan udara. Gas campuran udara dan

bensin dimasukkan ke dalam silinder pada langkah hisap.

1) Komponen – Kompenen Sistem Bahan Bakar

a) Tangki Bahan Bakar.

Pada umumnya tangki bahan bakar terbuat dari lembaran

baja yang tipis. Penempatan tangki bahan bakar biasanya

diletakkan di bagian belakang kendaraan untuk mencegah

bocoran apabila terjadi benturan. Ada beberapa kendaraan yang

letak tangki bahan bakarnya di tengah. Bagian dalam tangki

dilapisi bahan pencegah karat. Di samping itu tangki juga

dilengkapi dengan penyekat (separator) untuk mencegah

perubahan permukaan bahan bakar pada saat kendaraan melaju di

jalan yang tidak rata. Lubang saluran masuk bahan bakar ke

saluran utama terletak 2 s/d 3 cm dari dasar tangki untuk

mencegah endapan dan air dalam bensin ikut terhisap ke dalam

saluran.

Gambar 2.2 Tangki Bahan Bakar(Sumber: Jalius J & Wagino, 2008)

b) Saluran Bahan Bakar

Pada sistem bahan bakar terdapat tiga saluran bahan bakar

yaitu : saluran utama yang menyalurkan bahan bakar dari tangki

ke pompa bahan bakar, saluran pengembali yang menyalurkan

Page 30: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

11

bahan bakar kembali dari karburator ke tangki. Untuk mencegah

kerusakan saluran bahan bakar yang disebabkan oleh benturan,

biasanya saluran bahan bakar dilengkapi dengan pelindung.

Saluran bahan bakar yang menghubungkan karburator dengan

pompa bahan bakar menggunakan selang karet karena adanya

getaran

c) Saringan Bahan Bakar

Saringan bahan bakar ditempatkan antara tangki dengan

pompa bahan bakar yang berfungsi untuk menyaring kotoran

atau air yang mungkin terdapat di dalam bensin. Dalam saringan

terdapat elemen yang berfungsi untuk menghambat kecepatan

aliran bahan bakar, mencegah masuknya air dan kotoran masuk

ke karburator. Partikel kotoran yang besar mengendap di dasar

saringan, sedang partikel yang kecil disaring oleh elemen.

Gambar 2.3 Saringan Bahan Bakar(Sumber: Jalius J & Wagino, 2008)

d) Pompa Bahan Bakar

Pompa bahan bakar yang biasa digunakan pada motor bensin

adalah pompa bahan bakar mekanik dan pompa bahan bakar

listrik.

Pompa bahan bakar mekanik digerakkan oleh mesin itu

sendiri, sedang pompa bahan bakar listrik digerakkan dengan

Page 31: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

12

arus listrik. Ada dua jenis pompa bahan bakar mekanik yaitu

pompa bahan bakar yang dilengkapi dengan saluran pengembali

dan pompa bahan bakar tanpa saluran pengembali. Namun

demikian konstruksi dan cara kerjanya sama. Pada mesin-mesin

terdahulu umumnya saluran pengembali ada di karburator,

sedang mesin-mesin sekarang saluran pengembalinya ada di

pompa bahan bakar.

Adapun cara kerja pompa bahan bakar mekanik dapat

dijelaskan sebagai berikut : Apabila rocker arm ditekan oleh nok,

diafragma tertarik ke bawah, sehingga ruang di atas difragma

menjadi hampa. Katup masuk terbuka dan bahan bakar akan

mengalir ke ruang diafragma. Pada saat ini katup keluar tertutup.

Pada saat nok tidak menyentuh rocker arm, diafragma bergerak

ke atas sehingga bahan bakar yang ada di ruang difragma

terdorong pada saat penghisapan ke luar melalui katup keluar

dan terus ke karburator. Tekanan penyaluran sekitar 0,2 s.d. 0,3

kg/cm2. Apabila bahan bakar pada karburator sudah cukup maka

diafragma tidak terdorong ke atas oleh pegas dan pull rod pada

posisi paling bawah, karena tekanan pegas sama dengan tekanan

bahan bakar. Pada saat ini rocker arm tidak bekerja meskipun

poros nok berputar sehingga diafragma diam dan pompa tidak

bekerja.

Berbeda dengan pompa bahan bakar mekanik, pompa bahan

bakar listrik dapat ditempatkan di mana saja dengan tujuan untuk

menghindari panas dari mesin. Pompa bahan listrik langsung

bekerja setelah kunci kontak di ON-kan. Jenis pompa bahan

bakar listrik bermacam-macam antara lain : model diafragma,

model plunger, model sentrifugal dan sebagainya. Apabila kunci

kontak diputar pada posisi ON, akan terjadi kemagnetan pada

solenoid yang menyebabkan diafragma tertarik ke atas, sehingga

bahan bakar masuk melalui katup masuk. Pada saat yang sama

Page 32: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

13

platina membuka karena tuas platina dihubungkan dengan rod

sehingga kemagnetan pada solenoid hilang. Akibatnya diafragma

bergerak ke bawah mendorong bahan bakar keluar melalui katup

buang.

Gambar 2.4 Pompa Bahan Bakar(Sumber: Jalius J & Wagino, 2008)

e) Karburator

Karburator berfungsi untuk mengubah bahan bakar dalam

bentuk cair menjadi kabut bahan bakar dan mengalirkan ke

dalam silinder sesuai dengan kebutuhan mesin. Karburator

mengirim sejumlah campuran udara dan bahan bakar melalui

intake manifold menuju ruang bakar sesuai dengan beban dan

putaran mesin.

Gambar 2.5 Karburator(Sumber: Jalius J & Wagino, 2008)

Page 33: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

14

b. Sistem Pendingin

Pada mesin bahan bakar dibakar di dalam silinder untuk merubah

energi panas ke dalam tenaga gerak. Tidak seluruhnya energi panas yang

digunakan ke dalam tenaga gerak, sebagian hilang saat gas buang dan

sebagian diserap oleh mesin itu sendiri. Panas yang diserap oleh mesin

harus dibuang ke udara dengan segera, sebab bila tidak mesin akan

menjadi terlalu panas dan dapat mempercepat keausan, maka sistem

pendingin dilengkapi di dalam mesin untuk pendinginan dan mencegah

panas yang berlebihan. Sistem pendingin dilengkapi dengan water jacket,

pompa air, radiator, thermostat, kipas, selang karet dan lain – lain. Cara

kerja thermostat bila mesin masih dalam keadaan dingin, pendingin

diberi tekanan oleh pompa air dan bersirkulasi. Air pendingin masih

dalam keadaan dingin dan thermostat masih tertutup, sehingga cairan

bersirkulasi melalui selang bypass dan kembali ke pompa air. Setelah

mesin menjadi panas, thermostat terbuka dan katup bypass tertutup.

Cairan pendingin setelah menjadi panas di dalam water jacket (yang

menyerap panas dari mesin) kemudian disalurkan ke radiator untuk

didinginkan dengan kipas dan putaran udara dengan adanya gerakan

maju kendaraan itu sendiri. Cairan pendingin yang sudah dingin ditekan

kembali oleh pompa air ke water jacket.

Gambar 2.6 Skema Aliran Sistem Pendingin(Sumber: M. Nanang N, 2011)

Page 34: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

15

1) Komponen Sistem Pendingin

a) Radiator

Radiator berfungsi untuk mendinginkan cairan pendingin

yang telah menjadi panas.

b) Inti Radiator

Inti radiator (radiator core) terdiri dari pipa-pipa (tube)

dimana cairan pendingin melaluinya dari upper ke lower tank,

dan juga dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin (fin). Panas

cairan pendingin pertama diserap oleh fin, yang didinginkan oleh

fan dan udara akibat gerakan kendaraan. Ada 3 tipe radiator core

: plate fin, corrugated fin, single row.

Gambar 2.7 Inti Radiator(Sumber: M. Nanang N, 2011)

c) Tutup Radiator

Tutup radiator berfungsi untuk menjaga kuantitas dalam

radiator yang sesuai. Pada tutup radiator terdapat relief valve dan

vacuum valve.

d) Tangki Cadangan (Reservoir)

Reservoir dihubungkan ke radiator melalui over flow pipe.

Reservoir berfungsi untuk mencegah terbuangnya air pendingin

dan menjamin agar tetap dapat mengirimkan cairan pendingin.

e) Thermostat

Thermostat berfungsi untuk mempercepat tercapainya suhu

kerja mesin. Tipe thermostat yang umum digunakan adalah tipe

wax (lilin). Pada thermostat terdapat jiggle valve yang berfungsi

untuk mempermudah masuknya air saat pengisian.

Page 35: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

16

f) Pompa Air

Pompa air berfungsi untuk memompakan cairan pendingin

dari radiator ke water jacket. Umumnya yang banyak digunakan

adalah tipe sentrifugal. Pompa air digerakkan oleh tali kipas atau

timing belt.

g) Kipas Pendingin

Radiator didinginkan oleh udara luar, tetapi

pendinginannya tidak cukup apabila kendaraan berhenti. Untuk

itulah diperlukan kipas (fan) yang akan menambah pendinginan.

Kipas pendingin digerakkan oleh tali kipas atau motor listrik.

Gambar 2.8 Kipas Pendingin(Sumber: M. Nanang N, 2011)

4. Bahan Bakar

Bahan bakar atau fuel adalah sejenis zat yang mudah terbakar, misalnya :

kertas, kain, batu bara, minyak tanah, bensin, pertamax dan sebagainya.

Untuk melakukan pembakaran diperlukan 3 (tiga) unsur zat, yaitu : bahan

bakar, udara, dan percikan api untuk memulai pembakaran.

Proses pembakaran pada bahan bakar menghasilkan panas atau kalor.

Terdapat 3 (tiga) jenis bahan bakar yaitu : bahan bakar padat, bahan bakar

cair, dan bahan bakar gas.

Kriteria utama yang harus dipenuhi oleh bahan bakar dalam proses

pembakaran yaitu : pembakaran di dalam silinder harus secepat mungkin dan

panas yang dihasilkan harus tinggi. Bahan bakar yang digunakan dalam

proses pembakaran tidak meninggalkan endapan atau deposit setelah

Page 36: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

17

pembakaran itu terjadi karena akan menyebabkan kerusakan pada dinding

silinder, sehingga dapat mengganggu kinerja dari torak. Gas sisa atau gas

buang yang dihasilkan tidak berbahaya pada saat dilepas ke atmosfer.

a. Bensin (Premium)

Bensin yang kita pakai sebagai bahan bakar kendaraan adalah

senyawa hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon itu berisi hidrogen dan asam

karbon. Sifat yang dimiliki bensin sebagai berikut:

1) Mudah menguap pada temperatur normal.

2) Tidak berwarna, tembus pandang dan berbau.

3) Mempunyai titik nyala rendah (-10o sampai -15o).

4) Mempunyai berat jenis yang rendah (0,60 sampai 0,78).

5) Menghasilkan jumlah panas yang besar (9,500 sampai dengan 10,500

kkal/kg).

6) Sedikit meninggalkan karbon setelah dibakar.

Bahan bakar cair lain yang bisa digunakan untuk kendaraan

bermotor adalah penambahan etanol pada bensin.

Unsur kimia bensin : C8H18

Reaksi kimia bensin setelah proses pembakaran :

2C8H18 + 25O2 16CO2 + 18H2O

(Soelaiman:2012)

b. Etanol

Etanol atau yang biasa disebut dengan bioetanol sama dengan

alkohol, seperti alkohol yang ditemukan dalam minuman. Tambahan kata

bio menunjukkan bahwa etanol ini diproduksi dari bahan – bahan nabati.

Etanol memiliki bilangan oktan lebih tinggi dari pada bensin. Nilai oktan

bensin hanya 87 s/d 88, etanol memilki nilai oktan 117. Rumus molekul

etanol adalah C2H5OH.

Bila kedua bahan itu bercampur, maka akan meningkatkan nilai

oktan bahan bakar tersebut. Makin tinggi bilangan oktan, bahan bakar

makin tahan untuk tidak terbakar sendiri, sehingga menghasilkan

kestabilan proses pembakaran untuk memperoleh daya yang lebih stabil

Page 37: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

18

dan juga meningkatkan efisiensi dan emisi gas buang yang lebih ramah

lingkungan.

Reaksi kimia bensin dengan etanol :

C2H5OH + C8H18 C10H22

Reaksi kimia bensin dan etanol setelah proses pembakaran :

C10H22 + O2 20CO2 + 22H2O

(Soelaiman:2012)

5. Kemampuan Mesin

Rasio Kompresi

Rasio kompresi menunjukkan berapa jauh campuran udara dan bahan

bakar yang dihisap selama langkah hisap dikompresikan dalam silinder

selama langkah kompresi. Dengan kata lain perbandingan dari silinder dan

volume ruang bakar dengan torak pada posisi TMB (V2) dengan volume

ruang bakar dengan torak TMA (V1).

Gambar 2.9 Rasio Kompresi(Sumber: Toyota New Step, 1995)

Page 38: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

19

Dimana :

V1 = Volume ruang bakar

V2 = Volume langkah piston

Rasio kompresi yang lebih tinggi menghasilkan tekanan gas pembakaran

lebih besar pula, menghasilkan output yang lebih besar. Pada umumnya

perbandingan kompresi ialah antara 8:1 dan 11:1 dalam mesin bensin, dan

antara 16:1 sampai 20:1 untuk mesin diesel.

Dengan angka perbandingan kompresi yang tinggi, motor akan

menghasilkan tenaga yang lebih besar dengan tanpa memperbesar ukuran

motor yang berarti motor akan menjadi lebih ekonomis karena ukuran dan

berat yang sama akan menghasilkan tenaga yang lebih besar. Hal ini dapat

dimungkinkan karena dengan perbandingan kompresi yang semakin tinggi

berarti tekanan awal pembakaran menjadi semakin tinggi pula. Dengan

tekanan awal pembakaran yang semakin tinggi berarti tekanan

pembakaranpun akan menjadi lebih tinggi, sehingga tenaga yang dihasilkan

oleh pembakaran tersebut menjadi lebih besar pula.

Keuntungan di atas, motor dengan perbandingan kompresi tinggi

mempunyai kelemahan pula yakni dengan tingginya tekanan pada akhir

kompresi atau tekanan awal pembakaran berarti suhu dalam ruang kompresi

juga akan naik. Apabila hal ini terjadi, maka bisa terjadi apa yang disebut

dengan detonasi (bila tekanan kompresi yang tinggi tidak diikuti dengan

pemakaian bahan bakar yang beroktan tinggi) yang akan merusakkan bagian-

bagian dari motor.

Kerugian di atas, motor dengan perbandingan kompresi tinggi sangat

sensitif dengan pengotoran ruang bakar, karena dengan sedikit saja kotoran

(arang) berada di ruang bakar, maka akan semakin tinggi tekanan akhir

kompresinya yang berarti kemungkinan detonasi akan menjadi semakin

besar.

(Sumber: Putra, 2013)

Page 39: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

20

6. Pipa Tembaga

Pipa tembaga digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari pompa

bahan bakar sebelum masuk ke karburator. Pipa tembaga memiliki sifat

thermal dan electrical konduktivitas nomor dua setelah silver. Sifat lain dari

pipa tembaga ialah sifat ketahanannya terhadap korosi atmospheric serta

sebagai serangan media korosi lainnya. Pipa tembaga sangat mudah

disambung melalui proses penyolderan serta pengelasan. Pipa tembaga

termasuk golongan logam berat dimana memiliki berat jenis 8,9 kg/m3

dengan titik cair 1083 oC. Pipa tembaga yang digunakan dalam penelitian ini

berdiameter 6 mm sebanyak 3 pipa dengan panjang masing – masing 450 mm

dan panjang keseluruhan 1350 mm. Adapun variasi yang dilakukan adalah

jarak antar sirip yaitu 10 mm, 20 mm dan 30 mm. Pipa tembaga akan di

pasang di upper tank radiator sebagai tempat mengalirnya bahan bakar dari

pompa bahan bakar sebelum ke karburator. Bahan bakar yang mengalir di

dalam pipa tembaga akan terkonveksi panas dari fluida yang ada pada

radiator, sehingga bahan bakar akan mendapatkan pertambahan nilai kalori

bakar, dan molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus)

menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).

7. Pipa Tembaga Bersirip Profil Radial

Pipa tembaga bersirip dimana sirip kontruksinya melintang terhadap

bidangnya untuk memaksimalkan pemanasan pada bahan bakar. Pipa

tembaga bersirip memiliki profil yang berbeda – beda. Pada penelitian ini

menggunakan profil radial dengan luas 176, 625 mm2.

8. Perpindahan kalor Pada Pipa Bersirip radial

Perpindahan kalor dapat didefinisikan sebagai proses berpindahnya

suatu energi (kalor) dari suatu daerah ke daerah lain, akibat adanya perbedaan

suhu pada daerah tersebut.

Bahan bakar bensin yang mengalir di dalam pipa bersirip radial yang

dipasang pada upper tank radiator, akan menyebabkan terjadinya proses

perpindahan kalor dari fluida panas di upper tank ke bahan bakar bensin yang

Page 40: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

21

ada di dalam pipa bersirip radial, adapun proses perpindahan kalor yang

terjadi dapat berupa :

a. Perpindahan kalor secara konduksi

Konduksi adalah proses dimana panas mengalir dari daerah yang

bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah di dalam satu medium atau

antar medium – medium yang berlainan yang bersinggungan secara

langsung.

b. Perpindahan kalor secara konveksi

Konveksi adalah proses transpor energi dengan kerja gabungan

dari konduksi panas, penyimpanan energi dan gerakan mencampur.

Konveksi sangat penting sebagai mekanisme perpindahan energi antara

permukaan benda padat, cairan atau gas. Perpindahan panas secara

konveksi diklasifikasikan dalam konveksi bebas dan konveksi paksa

menurut cara menggerakan alirannya. Bila gerakan mencampur

berlangsung semata – mata sebagai akibat dari perbedaan kerapatan yang

disebabkan oleh gradien suhu, maka disebut konveksi bebas, bila gerakan

mencampur disebabkan oleh suatu alat dari luar seperti pompa atau kipas,

maka prosesnya disebut konveksi paksa.

9. Radiator

Radiator merupakan tempat penampungan cairan pendingin yang telah

menjadi panas setelah mendinginkan mesin. Radiator terdiri dari tangki air

bagian atas (upper tank), tangki air bagian bawah (lower water tank) dan

radiator core pada bagian tengahnya. Cairan pendingin masuk kedalam upper

tank dari selang atas (upper hose). Upper tank dilengkapi dengan tutup

radiator untuk menambah cairan pendingin. Upper tank juga dihubungkan

dengan selang reservoir tank, sehingga cairan pendingin atau uap yang

berlebihan dapat ditampung. Lower tank dilengkapi dengan outlet dan kran

penguras. Inti radiator terdiri dari pipa – pipa yang dapat dilalui cairan

pendingin dari upper tank ke lower tank. Radiator juga dilengkapi sirip –

sirip pendingin fungsinya untuk menyerap panas dari cairan pendingin.

Page 41: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

22

Gambar 2.10 Radiator

10. Elektroliser

Elektroliser adalah alat untuk menguraikan air (Sudirman:2008). Di

dalam elektroliser, Air (H₂O) dipecah menjadi gas HHO atau sering disebut

brown gas. Elektroliser menghasilkan hidrogen dengan cara mengalirkan arus

listrik pada media air yang mengandung elektrolit.

a. Elektrolisis Air

Elektrolisis air adalah proses penguraian unsur – unsur air

(Sudirman:2008). Dengan menggunakan arus listrik, dua molekul air

bereaksi dengan menangkap dua elektron pada katoda yang tereduksi

menjadi gas H₂ dan ion Hidrokida (OH⁻). Pada kutub anoda, dua molekul

air lainnya akan terurai menjadi gas Oksigen (O₂) dengan melepaskan 4

ion H⁺ serta mengalirkan elektroda ke katoda. Akibat reaksi tersebut, ion

H⁺ dan OH⁻ akan mengalami netralisasi dan membentuk molekul air

kembali, sehingga air dapat digunakan sebagai campuran bahan bakar.

Reaksi elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut :

2H₂O(I) 2H₂(g) + O₂(g)

(Sudirman,2008)

Page 42: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

23

b. Komponen Elektrolisis

Komponen penting yang menunjang proses elektrolisis untuk

menghasilkan gas HHO adalah tabung elektroliser, elektroda (katoda dan

anoda), larutan elektrolit, dan water trap.

1) Tabung Elektroliser

Tabung elektroliser merupakan tempat penampung larutan

elektrolit, sekaligus tempat berlangsungnya proses elektrolisis untuk

menghasilkan gas HHO. Di dalam tabung ini terdapat dudukan

elektroda yang akan diberi arus listrik dari baterai.

2) Elektroda

Gas HHO yang dihasilkan dalam proses elektrolisis terjadi

akibat adanya arus listrik yang melewati elektroda dan akan

menguraikan unsur – unsur air. Elektroda yang digunakan pada

proses elektrolisis terbuat dari kawat stainless steel yang tahan

terhadap karat. Agar lebih tahan terhadap korosi disarankan

menggunakan kawat stainless steel grade 316 L dengan diameter 0,8

mm (Sudirman:2008). Selain kawat, bahan pembuatan elektroda bisa

juga dengan menggunakan plat stainless steel yang dibentuk menjadi

sebuah elektroda.

3) Elektrolit

Elektrolit digunakan untuk menghasilkan gas HHO pada

proses elektrolisis. Elektrolit terdiri atas air murni atau air destilasi

dan katalisator. Katalisator akan larut di dalam air murni dan

menyatu membentuk larutan elektrolit. Komposisi yang paling ideal

antara air murni dengan katalisator adalah 1,5 sendok teh berbanding

dengan 0,9 s/d 1 liter (Sudrman:2008). Pada penelitian ini

menggunakan kalium hidroksida (KOH) sebagai katalisator.

4) Water Trap

Alat ini berfungsi sebagai penangkap air agar tidak ikut masuk

ke dalam ruang bakar. Alat ini berfungsi sebagai tangki penampung

gas HHO sebelum masuk (terisap) ke dalam ruang bakar.

Page 43: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

24

c. Cara Kerja Elektroliser

Gas HHO terbentuk akibat adanya arus listrik yang berasal dari

accu mobil 12 volt. Kedua kutub elektroda (katoda dan anoda) diberi arus

listrik, elektroda tersebut akan saling berhubungan karena adanya larutan

elektrolit sebagai penghantar listrik. Dengan adanya aliran listrik pada

elektroda, menyababkan timbulnya gelembung – gelembung kecil

berwarna putih. Inilah proses produksi gas Hidrogen – Hidrogen Oksida

(HHO) berlangsung. Gas HHO bercampur dengan campuran bahan bakar

dan udara dari karburator. Gas HHO yang mempunyai nilai oktan lebih

tinggi sekitar 130, dibandingkan dengan Premium (86), Pertamax (90),

dan Pertamax Plus (92) secara otomatis akan meningkatkan kalori bahan

bakar (bensin atau solar). Semakin tinggi nilai oktan suatu bahan bakar,

daya ledak yang dihasilkan akan lebih dahsyat (Sudirman:2008).

d. Instalasi pada Mesin Bensin

Pemasangan elektroliser pada mesin bensin sistem karburator dan

EFI sangatlah berbeda. Penelitian ini mesin yang digunakan masih sistem

karburator jadi pemasangan bisa menggunakan metoda dual supply yaitu

pemasukan gas HHO melalui intake manifold dan melalui saringan

udara. Metoda lain dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan metoda

penyaluran gas HHO hanya pada intake manifold saja (Sudirman: 2008).

11. Emisi Gas Buang

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang

mengelilingi bumi. Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa

polutan sama sekali. Beberapa gas seperti Sulfur Diokside (SO2), hidrogen

Sulfide (H2S) dan Karbon Monokside (CO) selalu dibebaskan ke udara

sebagai produk sampingan dari proses – proses alami seperti aktivitas

vulkanik, pembusukan sampah tanaman, kebakaran hutan dan sebagainya.

Polutan udara primer, yaitu polutan yang mencakup 90% dari jumlah

polutan udara seluruhnya, dapat dibedakan menjadi lima kelompok sebagai

berikut:

Page 44: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

25

a. Karbon Monokside (CO)

b. Nitrogen Okside (NOx)

c. Hidrokarbon (HC)

d. Sulfur Diokside (SOx)

e. Partikel

Sumber polusi yang utama berasal dari transportasi, dimana hampir

60% dari polutan yang dihasilkan terdiri dari Karbon Monokside dan sekitar

15% terdiri dari Hidrokarbon. Polutan yang utama adalah Karbon Monokside

yang mencapai hampir setengahnya dari seluruh polutan udara yang ada.

Karbon monokside adalah suatu komponen tidak berwarna, tidak berbau dan

tidak mempunyai rasa yang terdapat dalam bentuk gas pada suhu di atas 192oC (Fardiaz:1992). Karbon monoksida yang terdapat di alam terbentuk dari

salah satu proses sebagai berikut:

a. Pembakaran tidak lengkap terhadap karbon atau komponen yang

mengandung karbon.

b. Reaksi antara karbon diokside dan komponen yang mengandung karbon

pada suhu tinggi.

c. Pada suhu tinggi, karbon diokside terurai menjadi karbon monokside dan

O.

Secara sederhana pembakaran karbon dalam minyak bakar terjadi

melalui beberapa tahap sebagai berikut:

2C + O2 2CO

2CO + O2 2CO2

(Fardiaz:1992)

Reaksi pertama berlangsung sepuluh kali lebih cepat daripada reaksi

kedua, oleh karena itu CO merupakan intermediet pada reaksi pembakaran

tersebut dan dapat merupakan produk akhir jika jumlah O2 tidak cukup untuk

melangsungkan reaksi kedua. CO juga dapat merupakan produk akhir

meskipun jumlah oksigen di dalam campuran pembakaran cukup, tetapi

antara minyak bakar dan udara tidak tercampur rata. Pencampuran yang tidak

rata antara minyak bakar dengan udara menghasilkan beberapa tempat atau

Page 45: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

26

area yang kekurangan oksigen. Semakin rendah perbandingan antara udara

dengan minyak bakar, semakin tinggi jumlah karbon monokside yang

dihasilkan.

12. Pengaruh CO terhadap Manusia

Telah lama diketahui bahwa kontak antara manusia dengan CO pada

konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kematian. Pengaruh beracun CO

terhadap tubuh terutama disebabkan oleh reaksi antara CO dengan

hemoglobin (Hb) di dalam darah. Hemoglobin dalam darah secara normal

berfungsi dalam sistem transport untuk membawa oksigen dalam bentuk

Oksihemoglobin (O2Hb) dari paru – paru ke sel – sel tubuh, dan membawa

CO2 dalam bentuk CO2Hb dari sel – sel tubuh ke paru – paru. Dengan adanya

CO, hemoglobin dapat membentuk Karboksihemoglobin. Jika reaksi

demikian terjadi, maka kemampuan darah untuk mentransfer oksigen menjadi

berkurang. Afinitas CO terhadap hemoglobin adalah 200 kali lebih tinggi

daripada afinitas oksigen terhadap hemoglobin, akibatnya CO dan O2 terdapat

bersama – sama diudara akan terbentuk COHb dalam jumlah jauh lebih

banyak daripada O2Hb, dimana semakin tinggi presentase hemoglobin yang

terikat dalam bentuk COHb, semakin parah pengaruhnya terhadap kesehatan

manusia.

13. Pengaruh HC terhadap Manusia

Hidrokarbon (HC) merupakan gas penyebab terjadinya kabut

campuran asap (smoke). Pancaran hidrokarbon yang terdapat pada gas buang

berbentuk gasoline yang tidak terbakar. Hidrokarbon terdapat pada proses

penguapan bahan bakar tangki, karburator, serta kebocoran gas yang melalui

celah antar silinder dan torak yang masuk ke dalam poros engkol yang biasa

disebut blow by gases (gas lalu). Gas HC dapat menyebabkan sesak nafas

pada penderita asma, sering menimbulkan sukar tidur, batuk – batuk.

Page 46: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

27

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Febriyan, A.N. (2013) pada mesin Toyota Kijang dengan menggunakan pipa

bersirip radial berdiameter 6 mm sebanyak tiga pipa dengan panjang masing –

masing 450 mm, pipa bersirip radial dengan jarak antar sirip 30 mm, 20 mm

dan 10 mm pada upper tank dan elektroliser air dengan panjang elektroda 3

m. Metode yang digunakan adalah eksperimen deskriptif. Dari penelitian

tersebut bahwa ada penurunan penggunaan elektroliser air terhadap gas buang

CO sebesar 0,84 volume atau sebesar 28% dan emisi gas buang HC sebesar

24,334 ppm volume atau 13 % dan ada penurunan pemanasan bahan bakar

bensin melalui pipa kapiler bersirip radial dalam radiator terhadap emisi gas

buang CO dan HC pada mesin Toyota Kijang.

2. Siddegowda K.B. (2013) dengan judul “Performance and Emission

Characteristics of MPFI Engine by Using Gasoline – Ethanol Blends”.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan variasi campuran

bahan bakar bensin dan etanol dengan perbandingan etanol 0%, 10%, 20%,

30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100% volume. Hasil dari

penelitian tersebut menjelaskan campuran bahan bakar 20% volume bisa

digunakan sebagai pengganti bensin dan juga bermanfaat untuk mengurangi

kadar emisi terhadap lingkungan.

3. Sugiyarto (2011) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemanasan

Bahan Bakar Bensin melalui Media Pipa Tembaga di dalam Upper Tank

Radiator terhadap Emisi Gas Buang Karbon Monoksida (CO) pada Mesin

Daihatsu Taruna Tahun 2000”. Penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif dengan variasi panjang pipa tembaga 480 mm, 960 mm, dan 1440

mm. Hasil dari penelitian tersebut menjelaskan adanya pengaruh yang

signifikan pada pemanasan bahan bakar terhadap emisi gas buang karbon

monoksida (CO) pada mesin Daihatsu Taruna tahun 2000 dan adanya

penurunan emisi gas buang karbon monoksida (CO) tiap pemanasan bahan

bakar bensin melalui media pipa tembaga dengan ukuran yang berbeda-beda,

penurunan itu terjadi pada pipa tembaga dengan panjang 1440 mm.

Page 47: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

28

4. Suparyanto (2013) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penggunaan

X Power dan Variasi Campuran Bahan Bakar Bensin – Etanol terhadap

Kadar Gas Polutan CO dan HC pada Sepeda Motor Supra X 125 tahun

2009”. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif dengan

metode penelitian eksperimen dengan variasi campuran bahan bakar bensin –

etanol 15%, 30% dan 45% dan X power. Hasil penelitian ini menjelaskan

penggunaan X power 800 Gold kendaraan bermotor roda dua khususnya

Honda Supra X 125 tahun 2009 dapat menurunkan kadar gas polutan CO

sebesar 0,28% dan HC sebesar 122 ppm. Penambahan etanol dalam bahan

bakar bensin sebanding lurus dengan penurunan kadar gas CO, namun

berbanding terbalik dengan penurunan kadar gas polutan HC.

Hasil dari keempat penelitian yang relevan tersebut menjadi dasar penelitian

ini yaitu dengan membuat variasi komposisi campuran bahan bakar bensin dan

etanol pada pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial di dalam upper

tank radiator. Variasi tersebut diuji terhadap emisi gas buang karbon monoksida

(CO) dan hidrokarbon (HC) pada Toyota Kijang.

C. Kerangka Berfikir

1. Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar Bensin Melalui Pipa Bersirip Radial

di dalam Upper Tank Radiator terhadap Emisi Gas Buang pada Mesin

Toyota Kijang.

Faktor yang mempengaruhi sempurna atau tidaknya proses

pembakaran diantaranya adalah kualitas bahan bakar. Tingginya kualitas bahan

bakar maka akan menghasilkan efek yang baik dalam proses pembakaran yang

berupa tenaga yang optimal, konsumsi bahan bakar yang ekonomis dan emisi

gas buang yang rendah dan lain – lain.

Dengan adanya kualitas bahan bakar yang baik akan menghasilkan

pembakaran yang baik, maka dapat mempengaruhi kandungan CO gas buang.

Untuk memperoleh kualitas bahan bakar yang baik adalah dengan menaikkan

bilangan oktan pada bahan bakar tersebut dengan cara mengubah rantai karbon

lurus menjadi rantai karbon bercabang.

Page 48: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

29

Alkana rantai lurus dalam bensin seperti n-heptana, n-oktana, dan n-

nonana sangat mudah terbakar. Hal ini menyababkan pembakaran terjadi

terlalu awal sebelum torak mencapai posisi yang tepat atau pembakaran terjadi

tidak sempurna. Alkana rantai karbon bercabang seperti isooktana tidak terlalu

mudah terbakar. Saat bahan bakar bercampur dengan udara, bahan bakar

tersebut dapat menguap lebih cepat, sehingga mempercepat proses

pencampuran bahan bakar. Apabila seluruh bahan bakar yang masuk dalam

bentuk uap, maka campuran bahan bakar dan udara akan lebih homogen.

Campuran yang homogen akan berakibat menurunnya kandungan polutan gas

buang.

2. Pengaruh Penambahan Etanol pada Bahan Bakar Bensin terhadap Emisi

Gas Buang pada Mesin Toyota Kijang.

Etanol atau yang biasa disebut dengan bioetanol sama dengan alkohol,

seperti alkohol yang ditemukan dalam minuman. Tambahan kata bio

menunjukkan bahwa etanol ini diproduksi dari bahan – bahan nabati. Etanol

memiliki bilangan oktan lebih tinggi daripada bensin.

Makin tinggi bilangan oktan, bahan bakar makin tahan untuk tidak

terbakar sendiri sehingga menghasilkan kestabilan proses pembakaran untuk

memperoleh daya yang lebih stabil dan juga meningkatkan efisiensi dan emisi

gas buang yang lebih ramah lingkungan.

3. Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar Bensin Melalui Pipa Bersirip Radial

pada Upper Tank Radiator dan Penambahan Etanol pada Bahan Bakar

Bensin terhadap Emisi Gas Buang pada Toyota Kijang.

Dengan pemanasan bahan bakar rantai karbon lurus menjadi rantai

karbon bercabang. Alkana rantai lurus dalam bensin seperti n-heptana, n-

oktana, dan n-nonana sangat mudah terbakar. Hal ini menyababkan

pembakaran terjadi terlalu awal sebelum piston mencapai posisi yang tepat atau

pembakaran terjadi tidak sempurna. Alkana rantai karbon bercabang seperti

isooktana tidak terlalu mudah terbakar. Saat bahan bakar bercampur dengan

udara, bahan bakar tersebut dapat menguap lebih cepat, sehingga mempercepat

proses pencampuran bahan bakar. Apabila seluruh bahan bakar yang masuk

Page 49: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

30

dalam bentuk uap maka campuran bahan bakar dan udara akan lebih homogen.

Campuran yang homogen akan berakibat menurunnya kandungan polutan gas

buang.

Etanol yang memiliki nilai oktan lebih tinggi dari pada bensin, bila

kedua bahan itu bercampur maka akan meningkatkan nilai oktan bahan bakar

tersebut. Makin tinggi bilangan oktan, bahan bakar makin tahan untuk tidak

terbakar sendiri, sehingga menghasilkan kestabilan proses pembakaran untuk

memperoleh daya yang lebih stabil dan juga meningkatkan efisiensi dan emisi

gas buang yang lebih ramah lingkungan.

Dari analisis tersebut, maka emisi gas buang dengan pemanasan bahan

bakar bensin dan pencampuran etanol dan bahan bakar bensin pada mesin

Toyota Kijang akan berbeda dengan kondisi standar.

Gambar 2.11. Skema Paradigma Penelitian

Keterangan:

X1 : Variasi jarak antar sirip pipa bersirip radial

X2

Y

X1

X1.1

X1.3

X1.4

X2.3

X2.4

X2.1

X2.2

X1.5

X2.5

X2.6

X2.7

X1.2

Page 50: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

31

X1.1 : Tanpa pemanasan bahan bakar

X1.2 : Variasi pemanasan bahan bakar tanpa sirip

X1.3 : Variasi jarak 10 mm antar sirip pada pipa bersirip radial

X1.4 : variasi jarak 20 mm antar sirip pada pipa bersirip radial

X1.5 : Variasi jarak 30 mm antar sirip pada pipa bersirip radial

X2 : Variasi kadar etanol pada campuran bahan bakar bensin

X2.1 : Tanpa pencampuran etanol pada bahan bakar bensin

X2.2 : Variasi kadar 5% etanol pada campuran bahan bakar bensin

X2.3 : Variasi kadar 10% etanol pada campuran bahan bakar bensin

X2.4 : Variasi kadar 15% etanol pada campuran bahan bakar bensin

X2.5 : Variasi kadar 20% etanol pada campuran bahan bakar bensin

X2.6 : Variasi kadar 25% etanol pada campuran bahan bakar bensin

X2.7 : Variasi kadar 30% etanol pada campuran bahan bakar bensin

Y : Emisi gas buang pada mesin Toyota Kijang.

D. Hipotesis

Berdasarkan atas uraian dari kerangka berpikir, maka dirumuskan hipotesis

oleh peneliti sebagai berikut:

1. Pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial di dalam upper tank

radiator dapat menurunkan kadar emisi gas buang CO dan HC pada mesin

Toyota Kijang.

2. Penambahan etanol pada bahan bakar bensin dapat menurunkan kadar emisi

gas buang CO dan HC pada mesin Toyota Kijang.

3. Pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial di dalam upper tank

radiator dan penambahan etanol pada bahan bakar bensin dapat menurunkan

kadar emisi gas buang CO dan HC pada mesin Toyota Kijang.

Page 51: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Otomotif, Program Studi

Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret yang beralamatkan

di Jl. Ahmad Yani No. 200 Pabelan, Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari awal sampai akhir dengan jadwal

sebagai berikut:

a) Pengajuan judul : 10 Februari s/d 14 Februari 2014

b) Pembuatan proposal : 17 Februari s/d 10 April 2014

c) Seminar Proposal : 21 April 2014

d) Revisi proposal : 22 April s/d 28 April 2014

e) Perijinan : 29 April s/d 10 Mei 2014

f) Persiapan alat dan bahan : 10 Mei s/d 24 Mei 2014

g) Uji kerja mesin : 25 Mei s/d 18 September 2014

h) Analisis data : 19 September s/d 25 September 2014

i) Penulisan laporan : 26 September s/d 15 Oktober 2014

j) Ujian skripsi : 21 Oktober 2014

k) Revisi skripsi : 22 Oktober s/d 31 Oktober 2014

Page 52: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

33

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang berusaha

membandingkan hasil penelitian dari kelompok standar dengan kelompok

eksperimen. Penelitian ini diadakan untuk mengetahui pengaruh penggunaan

pemanasan bahan bakar bensin dengan media pipa bersirip radial di dalam upper

tank radiator dan penambahan etanol terhadap emisi gas buang. perlakuan yang

dilakukan dengan penggunaan menambahkan pipa bersirip radial dengan jarak

yang divariasi dan penambahan etanol dengan kadar pencampuran yang divariasi.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Mengenai populasi penelitian, Arifin berpendapat, “Populasi atau

universe adalah keseluruhan obyek yang diteliti, baik berupa orang, benda,

kejadian, nilai maupun hal – hal yang terjadi” (2011:215). Adapun populasi

dari penelitian ini yaitu mesin Toyota Kijang.

2. Sampel Penelitian

Mengenai sampel penelitian, Sugiyono berpendapat,”Sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”

(2009:81). Sampel dalam penelitian ini mesin Toyota Kijang 4 silinder seri 4K.

Penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Identifikasi Variabel

Definisi variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,2009:38).

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang

atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau

satu obyek dengan obyek yang lain. Dalam penelitian ini ada tiga variabel,

yaitu :

Page 53: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

34

a) Variabel Independen

Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus,

prediktor, antecendent. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai

variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau variabel

dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah :

(1) Pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada radiator

dengan tanpa pemanasan, pemanasan tanpa sirip, jarak antar sirip 10

mm, 20 mm dan 30 mm.

(2) Campuran bahan bakar bensin dan etanol dengan variasi kadar etanol

0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dan 30%.

b) Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini variabel terikatnya

adalah emisi gas buang CO dan HC pada mesin Toyota Kijang.

c) Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat

konstan, sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak

dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering

digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat

membandingkan. Pada penelitian ini variabel kontrolnya adalah:

(1) Karburator tidak diberikan perlakuan (standar).

(2) Cairan pendingin pada radiator yang digunakan sama pada semua

perlakuan.

(3) Pengambilan data dilakukan berdasarkan SNI 09-7118.1-2005 untuk

pengujian emisi gas buang.

(4) Penggunaan elektroliser dengan spesifikasi:

(a) Panjang kawat elektroda 3 m.

(b) Campuran KOH ± 12 gram dengan aquades 1 liter

Page 54: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

35

(c) Diameter kawat 1/16 inchi.

2. Pelaksanaan Eksperimen

a. Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan pada penelitian ini meliputi:

1) Gas Analyser

Gas analyser adalah alat untuk mengetahui kadar gas buang

yang dikeluarkan motor melalui saluran buang misalnya gas O₂, CO,

CO₂, dan HC. Dalam penelitian ini menggunakan gas analyser tipe 898

OTC STARGAS Global Diagnostic.

Gambar 3.1 Gas Analyser

2) Radiator

Radiator yang digunakan adalah radiator yang telah divariasi

dengan pipa tembaga dengan tambahan sirip. Pipa tembaga yang

digunakan berdiameter 6 mm sebanyak 3 pipa dengan panjang masing –

masing 450 mm dan panjang keseluruhan 1350 mm. Adapun variasi yang

dilakukan adalah pemanasan tanpa sirip, jarak antar sirip yaitu 10 mm, 20

mm, 30 mm. Sirip berprofil lingkaran dengan luas 176,625 mm².

Gambar 3.2 Skema Radiator yang Digunakan

Page 55: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

36

3) Elektroliser Air

Elektroliser adalah penghasil gas HHO atau brown gas dengan

cara mengalirkan listrik pada media air yang mengandung elektrolit.

Pada penelitian ini elektrolit yang digunakan adalah air dan katalisator

(KOH).

Gambar 3.3 Elektroliser

4) Thermokopel

Thermokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan untuk

mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan

listrik (voltase).

Gambar 3.4 Thermokopel

Page 56: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

37

5) Kompresor

Kompresor adalah alat penyemprot udara yang dalam penelitian

ini digunakan untuk membersihkan selang probe sensor pada gas

analyser agar gas buang yang masuk ke alat ukur adalah udara bersih.

Gambar 3.5 Kompresor

6) Tachometer

Tachometer adalah alat yang berfungsi untuk mengetahui

besarnya putaran mesin dalam satuan rpm (rotation per minutes).

Gambar 3.6 Tachometer

Page 57: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

38

7) Tool Box

Tool box sangat berperan dalam proses penelitian ini yaitu untuk

melepas atau memasang komponen – komponen yang berada pada

kendaraan misalnya untuk melepas dan memasang radiator.

Gambar 3.7 Tool Box

8) Perlengkapan Observasi

a) Lembar pengambilan data

b) Alat tulis

b. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi:

1) Mesin Uji

Mesin yang digunakan untuk eksperimen ini adalah mesin

Toyota Kijang 4 silinder seri 4K dengan spesifikasi sebagai berikut:

a) Mesin

(1) Tipe : HD-C

(2) Jumlah Silinder : 4 (empat)

(3) Tenaga Kuda Max. : 82 HP/ 5600 rpm

(4) Torsi Max. : 12,5 kg-m (123 Nm)/ 3200 rpm

(5) Isi Silinder : 1,6L (1589 cc)

Page 58: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

39

2) Bahan Bakar

Bahan Bakar yang digunakan adalah:

a) Bensin jenis premium yang didapatkan dari SPBU.

b) Etanol yang dicampurkan dengan bahan bakar bensin dengan

komposisi etanol 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25% dan 30%.

c. Skema Desain Penelitian

Gambar 3.8 Skema Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pemanasan bahan bakar melalui upper tank

radiator dengan variasi pemanasan tanpa sirip dan menggunakan sirip, jarak antar

sirip 10 mm, 20 mm dan 30 mm. Bahan bakar dari tangki sebelum masuk ke

dalam radiator dilewatkan pada pipa tembaga yang di masukkan pada upper tank

radiator, sebelum bahan bakar masuk ke dalam upper tank di ukur suhunya,

setelah bahan bakar keluar dari radiator juga diukur suhunya melalui pipa karet

yang telah dimodifikasi dengan thermokopel.

Elektroliser air dibuat dengan campuran aquades dan katalis, dialiri arus

listrik melalui lilitan kawat dari sumber arus baterai. Gas yang dihasilkan

elektroliser dimasukkan pada intake manifold melalui selang karet.

Page 59: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

40

d. Alur Proses Eksperimen

Gambar 3.9 Bagan Alur Proses Eksperimen

Pemanasandengan Pipa

Bersirip RadialJarak antar Sirip

30 mm

Pemanasandengan Pipa

Bersirip RadialJarak antar Sirip

20 mm

Pemanasandengan Pipa

Bersirip RadialJarak antar Sirip

10 mm

tanpaPemanasan

Pemanasandengan Pipatanpa Sirip

Prem

ium 100 %

Prem

ium95%

dengan Etaol 5%

Prem

ium 90%

dengan Etanol 10%

Prem

ium85%

dengan Etanol 15%

Prem

ium80%

dengan Etanol 20%

Prem

ium75%

dengan Etanol 25%

Prem

ium70%

dengan Etanol 30%

Pengukuran Suhu dan Emisi Gas BuangCO dan HC

Anilisis Data

Kesimpulan

Mesin Toyota Kijang dengan ElektroliserElektroliser

Tune Up Mesin Toyota Kijang

Pemanasan Mesin pada Temperatur Kerja

Mulai

Selesai

Page 60: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

41

e. Langkah – Langkah Eksperimen

1) Langkah-langkah Eksperimen menggunakan Variasi Campuran

Bahan Bakar tanpa Pemanasan Bahan Bakar

a) Langkah Persiapan

(1) Mempersiapkan alat dan bahan penelitian.

(2) Melakukan tune-up pada mesin yang akan digunakan untuk

pengujian.

(3) Mempersiapkan tabel untuk mencatat hasil pengukuran.

b) Langkah pengujian (Gas Analyzer)

(1) Mengisi tangki bahan bakar dengan bensin

(2) Memanaskan mesin sampai suhu kerja ( 70° s/d 80° C ).

(3) Mengatur putaran mesin dengan cara menginjak pedal gas pada

putaran 3000 rpm dengan bantuan tachometer untuk mengetahui

putaran mesin.

(4) Melakukan pengujian emisi gas buang. Pengujian yang dilakukan

mesin pada posisi idle. Kadar emisi gas buang karbon monoksida

(CO) dan hidrokarbon (HC). Besarnya emisi dapat langsung

terbaca pada monitor gas analyzer.

(5) Hasil pengujian emisi gas buang akan secara otomatis tersimpan

pada memori gas analyzer, sehingga dapat langsung dicetak.

c) Langkah pengujian (a) dan (b) diulangi dengan penggantian variasi

jenis bahan bakar E5%, E10%, E15%, E20%, E25%, dan E30%.

2) Langkah-langkah Eksperimen Menggunakan Variasi Campuran

Bahan Bakar dengan Pemanasan Bahan Bakar tanpa Sirip

a) Langkah Persiapan

(1) Mempersiapkan alat dan bahan penelitian

Pada eksperimen ini menggunakan radiator yang sudah

dimodifikasi sesuai dengan fungsinya untuk pemanasan bahan

bakar. Pipa tembaga tanpa sirip yang telah dimasukkan ke dalam

upper tank radiator, bahan bakar dari tangki akan dialirkan

masuk ke pipa tembaga, dan diteruskan menuju ke karburator.

Page 61: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

42

(2) Melakukan tune-up pada mesin yang akan digunakan untuk

pengujian.

(3) Mempersiapkan tabel untuk mencatat hasil pengukuran.

b) Langkah pengujian (Gas Analyzer)

(1) Mengisi tangki bahan bakar dengan bensin

(2) Memanaskan mesin sampai suhu kerja ( 70° s/d 80° C ).

(3) Mengatur putaran mesin dengan cara menginjak pedal gas pada

putaran 3000 rpm dengan bantuan tachometer untuk mengetahui

putaran mesin.

(4) Melakukan pengujian emisi gas buang. Pengujian yang dilakukan

mesin pada posisi idle. Kadar emisi gas buang karbon monoksida

(CO) dan hidrokarbon (HC). Besarnya emisi dapat langsung

terbaca pada monitor gas analyzer.

(5) Hasil pengujian emisi gas buang akan secara otomatis tersimpan

pada memori gas analyzer, sehingga dapat langsung dicetak.

c) Langkah pengujian (a) dan (b) diulangi dengan penggantian variasi

jenis bahan bakar E5%, E10%, E15%, E20%, E25%, dan E30% dan

penggantian variasi jenis pemanasan dengan pipa bersirip radial

jarak antar sirip 10 mm, 20 mm, dan 30 mm.

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode

eksperimen. Data yang diperoleh dari hasil eksperimen dimasukkan ke dalam

tabel, dan ditampilkan dalam bentuk grafik, kemudian dideskripsikan dan

dibandingkan antara mesin tanpa pemanasan bahan bakar dan campuran etanol

dengan yang menggunakan pemanasan bahan bakar dan campuran etanol.

Page 62: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap emisi gas buang

CO dan HC pada mesin Toyota Kijang menghasilkan data sebagai berikut:

1. Karbon Monoksida (CO) pada Emisi Gas Buang dengan Variasi Campuran

Bahan Bakar Premium dan Etanol dan Variasi Pemanasan Bahan Bakar

Tabel 4.1 Perolehan Data Emisi Gas Buang CO

Emisi Gas Buang CO (% vol)

Variasi CampuranBahan Bakar

VariasiPemanasanBahan Bakar

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%

P0 1,98 1,75 1,19 1,07 0,63 0,4 0,24

P1 1,64 1,2 1,12 0,84 0,46 0,37 0,23

P2 1,54 1,11 1,08 0,85 0,40 0,32 0,14

P3 1,50 0,95 0,92 0,55 0,32 0,3 0,49

P4 2,15 1,43 0,87 0,81 0,53 0,31 1,65

Page 63: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

44

Gambar 4.1 Grafik Hubungan Emisi Gas Buang CO dengan Variasi Campuran BahanBakar Premium dan Etanol

Keterangan :

E0% : Campuran Premium 100% dengan Etanol 0%

E5% : Campuran Premium 95 % dengan Etanol 5%

E10% : Campuran Premium 90 % dengan Etanol 10%

E15% : Campuran Premium 85 % dengan Etanol 15%

E20% : Campuran Premium 80 % dengan Etanol 20%

E25% : Campuran Premium 75 % dengan Etanol 25%

E30% : Campuran Premium 70 % dengan Etanol 30%

y = 0.016x2 - 0.432x + 2.442R² = 0.985

y = 0.014x2 - 0.353x + 1.951R² = 0.978

y = 0.006x2 - 0.284x + 1.78R² = 0.965

y = 0.048x2 - 0.559x + 1.998R² = 0.948

y = 0.137x2 - 1.246x + 3.341R² = 0.840

0

0.5

1

1.5

2

2.5

E0% E5% E10% E15% E20% E25% E30%

Em

isi

Gas

Bua

ng C

O(

dala

m %

vol

ume

)

Variasi Campuran Bahan Bakar

P0

P1

P2

P3

P4

Page 64: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

45

P₀: Tanpa pemanasan bahan bakar

P₁: Pemanasan bahan bakar pipa tanpa sirip

P₂: Pemanasan bahan bakar pipa bersirip radial dengan jarak antar sirip 30 mm

P₃: Pemanasan bahan bakar pipa bersirip radial dengan jarak antar sirip 20 mm

P₄: Pemanasan bahan bakar pipa bersirip radial dengan jarak antar sirip 10 mm

Berdasarkan gambar 4.1 data hasil pengujian emisi gas buang CO dengan

variasi pemanasan bahan bakar dan variasi campuran bahan bakar premium dan

etanol diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Emisi gas buang CO yang paling rendah terjadi pada pemanasan bahan bakar

dengan pipa bersirip radial jarak antar sirip 30 mm.

2. Emisi gas buang CO yang paling rendah terjadi pada campuran bahan bakar

dengan campuran premium 70% dan etanol 30%.

3. Emisi gas buang CO yang paling rendah terjadi pada pemanasan bahan bakar

dengan pipa bersirip radial jarak antar sirip 30 mm dan campuran bahan

bakar premium 70% dan etanol 30%.

Page 65: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

46

2. Hidrokarbon (HC) pada Emisi Gas Buang dengan Variasi Campuran

Bahan Bakar Premium dan Etanol dan Variasi Pemanasan Bahan Bakar

Tabel 4.2 Perolehan Data Emisi Gas Buang HC

Emisi Gas Buang HC (ppm vol)

Variasi CampuranBahan Bakar

VariasiPemanasanBahan Bakar

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%

P0 449,67 470,67 418,33 409,33 407,67 395 467,33

P1 394 396 431,33 423 407,33 449,33 401,33

P2 369,33 342 374 362 407 453,33 400

P3 312,33 336,33 369 434,67 373,33 333,67 416,33

P4 474,33 442 420 411 404 340 774,33

Page 66: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

47

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Emisi Gas Buang HC dengan Variasi Campuran BahanBakar

Berdasarkan gambar 4.2 data hasil pengujian emisi gas buang HC dengan

variasi pemanasan bahan bakar dan variasi campuran bahan bakar premium dan

etanol diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Emisi gas buang HC yang paling rendah terjadi pada pemanasan bahan bakar

dengan pipa bersirip radial jarak antar sirip 20 mm.

2. Emisi gas buang HC yang paling rendah terjadi pada bahan bakar premium

murni.

3. Emisi gas buang HC yang paling rendah terjadi pada pemanasan bahan bakar

dengan pipa bersirip radial jarak antar sirip 20 mm dan bahan bakar premium

murni.

y = 389.4x0.055

R² = 0.162

y = -2.75x2 + 25.67x + 366.7R² = 0.399

y = 0.662x2 + 7.116x + 345.0R² = 0.537

y = -3.857x2 + 41.93x + 277.3R² = 0.388

y = 25.32x2 - 178.3x + 673.2R² = 0.583

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

E0% E5% E10% E15% E20% E25% E30%

Em

isi

Gas

Bua

ng H

C(

dala

m p

pm v

olum

e )

Variasi Campuran Bahan Bakar

P0

P1

P2

P3

P4

Page 67: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

48

B. Pembahasan Data

1. Emisi Gas Buang CO dengan Variasi Campuran Bahan Bakar Premium danEtanola. Emisi Gas Buang CO tanpa Pemanasan Bahan Bakar

Tanpa menggunakan pemanasan bahan bakar, emisi gas buang CO

tertinggi pada campuran bahan bakar premium murni yaitu sebesar 1,98 (%

vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke karburator sebesar 42,8 °C.

Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 45,0 °C. Suhu

awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator sebesar 71,48 °C dan suhu

dari radiator masuk ke mesin sebesar 52,29 °C. Suhu air pendingin dari mesin

ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar 75,9 °C dan suhu dari radiator

masuk ke mesin sebesar 52,29 °C. Emisi gas buang CO terendah pada

campuran bahan bakar premium 70 % dan Etanol 30% yaitu sebesar 0,24 (%

vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke dalam karburator sebesar 43,2

°C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 45,8 °C.

Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator sebesar 72,21 °C dan

suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 50,36 °C. Suhu air pendingin dari

mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar 73,96 °C dan suhu dari

radiator masuk ke mesin sebesar 71,41 °C.

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses pembakaran

mesin kendaraan bermotor. Hidrogen gas yang mudah terbakar dan Oksigen

gas untuk membantu pembakaran, sehingga akan terjadi pembakaran yang

lebih baik dan menghasilkan gas CO yang lebih sedikit.

Penurunan emisi gas buang CO pada setiap variasi campuran bahan

bakar premium dan etanol, menunjukkan bahwa di dalam bahan bakar

Page 68: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

49

tersebut terjadi perubahan kandungan unsur senyawa premium dan etanol.

Atom oksigen yang terkandung dalam etanol akan bercampur dengan bahan

bakar, sehingga kadar oksigen pada campuran bahan bakar dan udara akan

meningkat. Proses pembakaran yang banyak mengandung oksigen. Oksigen

yang ada akan bereaksi dengan gas buang, serta menurunkan emisi gas buang

CO, dengan demikian semakin banyak kandungan etanol semakin rendah

emisi gas buang CO.

b. Emisi Gas Buang CO dengan Pemanasan Bahan Bakar dengan Pipa

tanpa Sirip

Dengan pemanasan bahan bakar pipa tanpa sirip, emisi gas buang CO

tertinggi pada campuran bahan bakar premium murni yaitu sebesar 1,64 (%

vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar

47,8 °C dan keluar dari pemanasan sebesar 52,12 °C. Suhu bahan bakar

masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 48,74 °C dan suhu keluar setelah

dilakukan pengujian sebesar 65,21 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin

masuk ke radiator sebesar 68,5 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin

sebesar 52,9 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan

pengujian sebesar 76,7 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar

73,36 °C. Emisi gas buang CO terendah pada campuran bahan bakar premium

70 % dan Etanol 30% yaitu sebesar 0,23 (% vol). Suhu bahan bakar awal

sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar 46,64 °C dan keluar dari

pemanasan sebesar 51,14 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan

pengujian sebesar 48,12 °C dan suhu keluar setelah dilakukan pengujian

sebesar 62,21 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator

sebesar 73,31 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 53,38 °C.

Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar

75,8 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 72,3 °C.

Page 69: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

50

Panas yang diserap oleh pemanasan menggunakan 3 pipa tembaga,

membuat bahan bakar yang mempunyai rantai karbon penyusun bahan bakar

dari molekul kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi rantai karbon

bercabang lebih banyak. Semakin banyak jumlah sirip pada pipa tembaga

membuat suhu bahan bahan bakar meningkat. Suhu bahan bakar meningkat

membuat cabang rantai karbon pada bahan bakar semakin banyak, sehingga

premium lebih mudah bercampur dengan udara yang masuk ke dalam silinder.

Homogenitas campuran bahan bakar dan udara akan lebih baik. Homogenitas

campuran yang semakin baik membuat sistem pembakaran yang semakin baik

sehingga gas buang yang dihasilkan juga semakin baik.

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses pembakaran

mesin kendaraan bermotor. Hidrogen gas yang mudah terbakar dan oksigen

gas untuk membantu pembakaran, sehingga akan terjadi pembakaran yang

lebih baik dan menghasilkan gas CO yang lebih sedikit.

Penurunan emisi gas buang CO pada setiap variasi campuran bahan

bakar premium dan etanol, menunjukkan bahwa di dalam bahan bakar

tersebut terjadi perubahan kandungan unsur senyawa premium dan etanol.

Atom oksigen yang terkandung dalam etanol akan bercampur dengan bahan

bakar, sehingga kadar oksigen pada campuran bahan bakar dan udara akan

meningkat. Proses pembakaran yang banyak mengandung oksigen. Oksigen

yang ada akan bereaksi dengan gas buang, serta menurunkan emisi gas buang

CO, dengan demikian semakin banyak kandungan etanol semakin rendah

emisi gas buang CO.

Page 70: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

51

c. Emisi Gas Buang CO dengan Pemanasan Bahan Bakar dengan Pipa

Bersirip Radial dengan Jarak antar Sirip 30 mm

Dengan pemanasan jarak antar sirip 30 mm, diperoleh emisi gas buang

CO tertinggi pada campuran bahan bakar premium murni yaitu sebesar 1,54

(% vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar

50,6 °C dan keluar dari pemanasan sebesar 53,9 °C. Suhu bahan bakar masuk

setelah dilakukan pengujian sebesar 51,1 °C dan suhu keluar setelah

dilakukan pengujian sebesar 65,43 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin

masuk ke radiator sebesar 68,5 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin

sebesar 62,9 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan

pengujian sebesar 76,7 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar

73,36 °C. Emisi gas buang CO terendah pada campuran bahan bakar premium

70 % dan Etanol 30% yaitu sebesar 0,14 (% vol). Suhu bahan bakar awal

sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar 49,8 °C dan keluar dari

pemanasan sebesar 63,47 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan

pengujian sebesar 50,67 °C dan suhu keluar setelah dilakukan pengujian

sebesar 69,8 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator

sebesar 67,13 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 61,83 °C.

Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar

76,4 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 71,6 °C.

Panas yang diserap oleh pemanasan menggunakan 3 pipa tembaga,

membuat bahan bakar yang mempunyai rantai karbon penyusun bahan bakar

dari molekul kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi rantai karbon

bercabang lebih banyak. Semakin banyak jumlah sirip pada pipa tembaga

membuat suhu bahan bahan bakar meningkat. Semakin suhu bahan bakar

meningkat membuat cabang rantai karbon pada bahan bakar semakin banyak,

sehingga premium lebih mudah bercampur dengan udara yang masuk ke

dalam silinder. Homogenitas campuran bahan bakar dan udara akan lebih

Page 71: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

52

baik. Homogenitas campuran yang semakin baik membuat sistem pembakaran

yang semakin baik, sehingga gas buang yang dihasilkan juga semakin baik.

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses pembakaran

mesin kendaraan bermotor. Hidrogen gas yang mudah terbakar dan oksigen

gas untuk membantu pembakaran, sehingga akan terjadi pembakaran yang

lebih baik dan menghasilkan gas CO yang lebih sedikit.

Penurunan emisi gas buang CO pada setiap variasi campuran bahan

bakar premium dan etanol, menunjukkan bahwa di dalam bahan bakar

tersebut terjadi perubahan kandungan unsur senyawa premium dan etanol.

Atom oksigen yang terkandung dalam etanol akan bercampur dengan bahan

bakar, sehingga kadar oksigen pada campuran bahan bakar dan udara akan

meningkat. Proses pembakaran yang banyak mengandung oksigen. Oksigen

yang ada akan bereaksi dengan gas buang, serta menurunkan emisi gas buang

CO, dengan demikian semakin banyak kandungan etanol semakin rendah

emisi gas buang CO.

d. Emisi Gas Buang CO dengan Pemanasan Bahan Bakar dengan Pipa

Bersirip Radial dengan Jarak antar Sirip 20 mm

Dengan pemanasan jarak antar sirip 20 mm, diperoleh emisi gas buang

CO tertinggi pada campuran bahan bakar premium murni yaitu sebesar 1,5 (%

vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar

50,56 °C dan keluar dari pemanasan sebesar 59,36 °C. Suhu bahan bakar

masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 52,1 °C dan suhu keluar setelah

dilakukan pengujian sebesar 66,8 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin

masuk ke radiator sebesar 79,26 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin

sebesar 55,76 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan

pengujian sebesar 80,83 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar

Page 72: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

53

74,43 °C. Emisi gas buang CO terendah pada campuran bahan bakar premium

75 % dan Etanol 25% yaitu sebesar 0,3 (% vol). Suhu bahan bakar awal

sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar 52,43 °C dan keluar dari

pemanasan sebesar 67,23 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan

pengujian sebesar 52,5 °C dan suhu keluar setelah dilakukan pengujian

sebesar 69,13 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator

sebesar 75,83 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 54,43 °C.

Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar

77 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 76,86 °C.

Panas yang diserap oleh pemanasan menggunakan 3 pipa tembaga,

membuat bahan bakar yang mempunyai rantai karbon penyusun bahan bakar

dari molekul kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi rantai karbon

bercabang lebih banyak. Semakin banyak jumlah sirip pada pipa tembaga

membuat suhu bahan bahan bakar meningkat. Semakin suhu bahan bakar

meningkat membuat cabang rantai karbon pada bahan bakar semakin banyak,

sehingga premium lebih mudah bercampur dengan udara yang masuk ke

dalam silinder. Homogenitas campuran bahan bakar dan udara akan lebih

baik. Homogenitas campuran yang semakin baik membuat sistem pembakaran

yang semakin baik, sehingga gas buang CO yang dihasilkan juga semakin

baik.

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses pembakaran

mesin kendaraan bermotor. Hidrogen gas yang mudah terbakar dan oksigen

gas untuk membantu pembakaran, sehingga akan terjadi pembakaran yang

lebih baik dan menghasilkan gas CO yang lebih sedikit.

Penurunan emisi gas buang CO pada setiap variasi campuran bahan

bakar premium dan etanol, menunjukkan bahwa di dalam bahan bakar

Page 73: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

54

tersebut terjadi perubahan kandungan unsur senyawa premium dan etanol.

Atom oksigen yang terkandung dalam etanol akan bercampur dengan bahan

bakar, sehingga kadar oksigen pada campuran bahan bakar dan udara akan

meningkat. Proses pembakaran yang banyak mengandung oksigen. Oksigen

yang ada akan bereaksi dengan gas buang, serta menurunkan emisi gas buang

CO, dengan demikian semakin banyak kandungan etanol semakin rendah

emisi gas buang CO.

Perubahan kadar etanol dari 25% menjadi 30% mengakibatkan

meningkatnya emisi gas buang CO sebesar 0,19%. Hal ini disebabkan proses

pemanasan bahan bakar. Rantai lurus oktana (pembuat nilai oktan dalam

bensin) dengan rumus kimia C8H18 jadi bercabang makin banyak, sehingga

nilai oktan juga meninggi.

Dengan keadaan tersebut nilai oktan meningkat, semakin tinggi nilai

oktan bahan bakar maka semakin susah untuk terjadi pembakaran, maka

diperlukan pula rasio kompresi yang sesuai dengan nilai oktan bahan bakar

yang digunakan. Diketahui bahwa penelitian ini menggunakan rasio kompresi

standar dengan nilai oktan bahan bakar yang tinggi, membuat pembakaran

yang terjadi kurang sempurna.

e. Emisi Gas Buang CO dengan Pemanasan Bahan Bakar dengan Pipa

Bersirip Radial dengan Jarak antar Sirip 10 mm

Dengan pemanasan jarak antar sirip 10 mm, diperoleh emisi gas buang

CO tertinggi pada campuran bahan bakar premium murni yaitu sebesar 2,15

(% vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar

46,5 °C dan keluar dari pemanasan sebesar 52,03 °C. Suhu bahan bakar

masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 55,3 °C dan suhu keluar setelah

dilakukan pengujian sebesar 59,53 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin

masuk ke radiator sebesar 76,7 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin

sebesar 60,46 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan

Page 74: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

55

pengujian sebesar 78,7 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar

72,73 °C. Emisi gas buang CO terendah pada campuran bahan bakar premium

75 % dan Etanol 25% yaitu sebesar 0,31 (% vol). Suhu bahan bakar awal

sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar 49,66 °C dan keluar dari

pemanasan sebesar 69,46 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan

pengujian sebesar 49,5 °C dan suhu keluar setelah dilakukan pengujian

sebesar 69,73 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator

sebesar 78,6 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 57,53 °C.

Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar

80 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 75,46 °C

Panas yang diserap oleh pemanasan menggunakan 3 pipa tembaga,

membuat bahan bakar yang mempunyai rantai karbon penyusun bahan bakar

dari molekul kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi rantai karbon

bercabang lebih banyak. Semakin banyak jumlah sirip pada pipa tembaga

membuat suhu bahan bahan bakar meningkat. Semakin suhu bahan bakar

meningkat membuat cabang rantai karbon pada bahan bakar semakin banyak,

sehingga premium lebih mudah bercampur dengan udara yang masuk ke

dalam silinder. Homogenitas campuran bahan bakar dan udara akan lebih

baik. Homogenitas campuran yang semakin baik membuat sistem pembakaran

yang semakin baik, sehingga gas buang yang dihasilkan juga semakin baik.

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses pembakaran

mesin kendaraan bermotor. Hidrogen gas yang mudah terbakar dan oksigen

gas untuk membantu pembakaran, sehingga akan terjadi pembakaran yang

lebih baik dan menghasilkan gas CO yang lebih sedikit.

Penurunan emisi gas buang CO pada setiap variasi campuran bahan

bakar premium dan etanol, menunjukkan bahwa di dalam bahan bakar yang

Page 75: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

56

digunakan terjadi perubahan kandungan unsur senyawa premium dan etanol.

Atom oksigen yang terkandung dalam etanol akan bercampur dengan bahan

bakar, sehingga kadar oksigen pada campuran bahan bakar dan udara akan

meningkat. Proses pembakaran yang banyak mengandung oksigen. Oksigen

yang ada akan bereaksi dengan gas buang, serta menurunkan emisi gas buang

CO, dengan demikian semakin banyak kandungan etanol semakin rendah

emisi gas buang CO.

Perubahan kadar etanol dari 25% menjadi 30% mengakibatkan

meningkatnya emisi gas buang CO sebesar 1,34%. Hal ini disebabkan proses

pemanasan bahan bakar. Rantai lurus oktana (pembuat nilai oktan dalam

bensin) dengan rumus kimia C8H18 jadi bercabang makin banyak, sehingga

nilai oktan juga meninggi.

Dengan keadaan tersebut nilai oktan meningkat, semakin tinggi nilai

oktan bahan bakar maka semakin susah untuk terjadi pembakaran, maka

diperlukan pula rasio kompresi yang sesuai dengan nilai oktan bahan bakar

yang digunakan. Diketahui bahwa penelitian ini menggunakan rasio kompresi

standar dengan nilai oktan bahan bakar yang tinggi, membuat pembakaran

yang terjadi kurang sempurna.

2. Emisi Gas Buang HC dengan Variasi Campuran Bahan Bakar Premium danEtanola. Emisi Gas Buang HC tanpa Pemanasan Bahan Bakar

Tanpa menggunakan pemanasan bahan bakar, emisi gas buang HC

tertinggi pada campuran bahan bakar premium 95% dan etanol 5% yaitu

sebesar 470,67 (ppm vol) dengan suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke

karburator sebesar 43,3 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan

pengujian sebesar 45,4 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke

radiator sebesar 72,27 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar

55,23 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan

pengujian sebesar 76,36 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar

Page 76: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

57

73,52 °C. Emisi gas buang HC terendah pada campuran bahan bakar premium

75% dan etanol 25% yaitu sebesar 395 (ppm vol) dengan suhu bahan bakar

awal sebelum masuk ke karburator sebesar 42,7 °C. Suhu bahan bakar masuk

setelah dilakukan pengujian sebesar 45,3 °C. Suhu awal air pendingin dari

mesin masuk ke radiator sebesar 70,9 °C dan suhu dari radiator masuk ke

mesin sebesar 51,93 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah

dilakukan pengujian sebesar 72,33 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin

sebesar 70,23 °C.

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses pembakaran

mesin kendaraan bermotor. Gas HC pun tersusun dari unsur air, sehingga

pada saat pengukuran emisi gas polutan unsur air ini terbaca sebagai emisi gas

HC. Hal ini menyebabkan emisi gas buang HC yang dihasilkan.

Dengan melihat tabel 4.2 pada setiap variasi campuran bahan bakar

premium dan etanol, menunjukkan pada premium murni sampai campuran

etanol 5% terjadi kenaikkan gas buang HC. Hal ini disebabkan karena

campuran etanol 5% memiliki titik bakar rendah dibandingkan dengan

premium murni. Campuran etanol 5% sampai campuran etanol 25%

mengalami penurunan emisi gas buang HC, tetapi pada campuran etanol 30%

terjadi kenaikkan gas buang HC. Hal ini disebabkan etanol mengandung unsur

air ditambahkan dalam bahan bakar, maka kandungan air pada bahan bakar

juga meningkat. Gas HC pun tersusun dari unsur air, sehingga pada saat

pengukuran emisi gas polutan unsur air ini terbaca sebagai emisi gas HC. Hal

ini menyebabkan emisi gas buang HC yang dihasilkan.

b. Emisi Gas Buang HC dengan Pemanasan Bahan Bakar dengan Pipatanpa Sirip

Dengan menggunakan pemanasan bahan bakar tanpa sirip, emisi gas

buang HC tertinggi pada campuran bahan bakar premium 75% dan etanol

Page 77: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

58

25% yaitu sebesar 449,33 (ppm vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk

ke dalam pemanasan sebesar 47,82 °C dan keluar dari pemanasan sebesar

51,82 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 48,9

°C dan suhu keluar setelah dilakukan pengujian sebesar 60,6 °C. Suhu awal

air pendingin dari mesin masuk ke radiator sebesar 74,38 °C dan suhu dari

radiator masuk ke mesin sebesar 52,9 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke

radiator setelah dilakukan pengujian sebesar 76,34 °C dan suhu dari radiator

masuk ke mesin sebesar 71,48 °C. Emisi gas buang HC terendah pada variasi

campuran bahan bakar premium murni yaitu sebesar 394 (ppm vol). Suhu

bahan bakar awal sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar 47,8 °C dan

keluar dari pemanasan sebesar 52,12 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah

dilakukan pengujian sebesar 48,74 °C dan suhu keluar setelah dilakukan

pengujian sebesar 65,21 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke

radiator sebesar 68,5 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 52,9

°C. Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian

sebesar 76,7 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 73,36 °C.

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses pembakaran

mesin kendaraan bermotor. Gas HC pun tersusun dari unsur air, sehingga

pada saat pengukuran emisi gas polutan unsur air ini terbaca sebagai emisi gas

HC. Hal ini menyebabkan emisi gas buang HC yang dihasilkan.

Melihat tabel 4.2 dari variasi bahan bakar premium murni ke

campuran bahan bakar premium dan etanol terjadi perubahan yang fluktuatif.

Hal ini disebabkan oleh karakteristik mesin kendaraan dan karateristik bahan

bakar yang digunakan, tetapi jika dilihat dari premium ke variasi campuran

bahan bakar secara keseluruhan mengalami kenaikkan gas buang HC. Hal ini

disebabkan karena etanol mengandung unsur air, sehingga apabila etanol

Page 78: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

59

ditambahkan dalam bahan bakar maka kandungan air pada bahan bakar juga

meningkat.

c. Emisi Gas Buang HC dengan Pemanasan Bahan Bakar dengan PipaBersirip Radial dengan Jarak antar Sirip 30 mm

Dengan menggunakan pemanasan bahan bakar jarak antar sirip 30

mm, emisi gas buang HC tertinggi pada campuran bahan bakar premium 75%

dan etanol 25% yaitu sebesar 453,33 (ppm vol). Suhu bahan bakar awal

sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar 53,46 °C dan keluar dari

pemanasan sebesar 68,37 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan

pengujian sebesar 51,26 °C dan suhu keluar setelah dilakukan pengujian

sebesar 69,03 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator

sebesar 70,83 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 59,2 °C.

Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar

74,83 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 72,3 °C. Emisi gas

buang HC terendah pada campuran bahan bakar premium 95% dan etanol 5%

yaitu sebesar 342 (ppm vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke dalam

pemanasan sebesar 57,4 °C dan keluar dari pemanasan sebesar 61,73 °C.

Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 53,16 °C dan

suhu keluar setelah dilakukan pengujian sebesar 61,83 °C. Suhu awal air

pendingin dari mesin masuk ke radiator sebesar 74,93 °C dan suhu dari

radiator masuk ke mesin sebesar 57,2 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke

radiator setelah dilakukan pengujian sebesar 76,53 °C dan suhu dari radiator

masuk ke mesin sebesar 70,9 °C

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses pembakaran

mesin kendaraan bermotor. Gas HC pun tersusun dari unsur air, sehingga

pada saat pengukuran emisi gas polutan unsur air ini terbaca sebagai emisi gas

HC. Hal ini menyebabkan emisi gas buang HC yang dihasilkan.

Page 79: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

60

Melihat tabel 4.2 dari variasi bahan bakar premium murni ke

campuran bahan bakar premium dan etanol terjadi perubahan yang fluktuatif.

Hal ini disebabkan oleh karakteristik mesin kendaraan dan karateristik bahan

bakar yang digunakan. Premium murni sampai campuran etanol 5%

mengalami penurunan gas buang HC. Campuran etanol 5% sampai campuran

etanol 10% mengalami kenaikkan gas buang HC. Campuran etanol 10%

sampai campuran etanol 15% mengalami penurunan gas buang HC. Hal ini

disebabkan campuran etanol 5% memiliki titik bakar yang tinggi dibanding

dengan premium murni. Campuran etanol 15% memiliki titik bakar yang

tinggi dari pada campuran etanol 10%.

d. Emisi Gas Buang HC dengan Pemanasan Bahan Bakar dengan PipaBersirip Radial dengan Jarak antar Sirip 20 mm

Dengan menggunakan pemanasan bahan bakar jarak antar sirip 20

mm, emisi gas buang HC tertinggi pada campuran bahan bakar premium 85%

dan etanol 15% yaitu sebesar 434,67 (ppm vol). Suhu bahan bakar awal

sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar 51,7 °C dan keluar dari

pemanasan sebesar 61,96 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan

pengujian sebesar 51,67 °C dan suhu keluar setelah dilakukan pengujian

sebesar 65,56 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator

sebesar 76,3 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 53,1 °C. Suhu

air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar 77,53

°C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 74,6 °C. Emisi gas buang

HC terendah pada campuran bahan bakar premium murni yaitu sebesar

312,33 (ppm vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke dalam

pemanasan sebesar 50,56 °C dan keluar dari pemanasan sebesar 59,36 °C.

Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 52,1 °C dan

suhu keluar setelah dilakukan pengujian sebesar 66,8 °C. Suhu awal air

pendingin dari mesin masuk ke radiator sebesar 79,26 °C dan suhu dari

radiator masuk ke mesin sebesar 55,76 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke

Page 80: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

61

radiator setelah dilakukan pengujian sebesar 80,83 °C dan suhu dari radiator

masuk ke mesin sebesar 74,43 °C.

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses pembakaran

mesin kendaraan bermotor. Gas HC pun tersusun dari unsur air, sehingga

pada saat pengukuran emisi gas polutan unsur air ini terbaca sebagai emisi gas

HC. Hal ini menyebabkan emisi gas buang HC yang dihasilkan.

Melihat tabel 4.2 dari variasi bahan bakar premium murni ke

campuran bahan bakar premium dan etanol terjadi perubahan yang fluktuatif.

Hal ini disebabkan oleh karakteristik mesin kendaraan dan karateristik bahan

bakar yang digunakan. Premium murni sampai campuran etanol 15%

mengalami kenaikkan gas buang HC. Hal ini titik bakar campuran etanol 15%

lebih rendah daripada campuran etanol premium murni. Premium murni

sampai campuran 30% cenderung terjadi kenaikkan gas buang HC. Hal ini

disebabkan karena etanol mengandung unsur air, sehingga etanol

ditambahkan dalam bahan bakar maka kandungan air pada bahan bakar juga

meningkat. Gas HC pun tersusun dari unsur air, sehingga pada saat

pengukuran emisi gas polutan unsur air ini terbaca sebagai emisi gas HC. Hal

ini menyebabkan emisi gas buang HC yang dihasilkan.

e. Emisi Gas Buang HC dengan Pemanasan Bahan Bakar dengan PipaBersirip Radial dengan Jarak antar Sirip 10 mm

Dengan menggunakan pemanasan bahan bakar jarak antar sirip 10

mm, emisi gas buang HC tertinggi pada campuran bahan bakar premium 70%

dan etanol 30% yaitu sebesar 774,33 (ppm vol). Suhu bahan bakar awal

sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar 50,33 °C dan keluar dari

pemanasan sebesar 71 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan

pengujian sebesar 51,6 °C dan suhu keluar setelah dilakukan pengujian

sebesar 70,4 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator

Page 81: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

62

sebesar 78,67 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 56,53 °C.

Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar

80,2 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 75,43 °C. Emisi gas

buang HC terendah pada campuran bahan bakar premium 80% dan etanol

20% yaitu sebesar 404 (ppm vol) dengan suhu bahan bakar awal sebelum

masuk ke dalam pemanasan sebesar 47,26 °C dan keluar dari pemanasan

sebesar 65,56 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan pengujian

sebesar 48,86 °C dan suhu keluar setelah dilakukan pengujian sebesar 68,73

°C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator sebesar 77,67 °C

dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 58,5 °C. Suhu air pendingin

dari mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar 79,1 °C dan suhu

dari radiator masuk ke mesin sebesar 74,93 °C

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses pembakaran

mesin kendaraan bermotor. Gas HC pun tersusun dari unsur air, sehingga

pada saat pengukuran emisi gas polutan unsur air ini terbaca sebagai emisi gas

HC. Hal ini menyebabkan emisi gas buang HC yang dihasilkan.

Melihat tabel 4.2 dari variasi bahan bakar premium murni ke

campuran bahan bakar premium dan etanol terjadi perubahan yang fluktuatif.

Hal ini disebabkan oleh karakteristik mesin kendaraan dan karateristik bahan

bakar yang digunakan. Premium murni sampai campuran etanol 25%

mengalami penurunan gas buang HC. Hal ini titik bakar premium lebih

rendah daripada campuran etanol 25%. Campuran etanol 25% sampai

campuran 30% terjadi kenaikkan gas buang HC. Hal ini disebabkan kadar

oktan yang meningkat. Diketahui bahwa penelitian ini menggunakan rasio

kompresi standar dengan nilai oktan bahan bakar yang tinggi, membuat

pembakaran yang terjadi kurang sempurna.

Page 82: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

63

Dengan membandingkan seluruh data yang didapat, bahwa pengujian

dengan pipa tembaga jarak antar sirip 30 mm dengan bahan bakar campuran

etanol 30% mempunyai kadar CO yang rendah. Akan tetapi untuk kadar HC

lebih tinggi daripada pemanasan dengan pipa tembaga jarak antar sirip 20

mm. Pengujian dengan pipa tembaga jarak antar sirip 20 mm dengan bahan

bakar Premium 100% mempunyai kadar HC rendah. Akan tetapi untuk kadar

CO lebih tinggi daripada pemanasan dengan pipa tembaga jarak antar sirip 30

mm. Melihat resiko di antara kedua gas terhadap lingkungan, maka

pemanasan pipa tembaga bersirip radial dengan jarak 10 mm dengan bahan

bakar campuran etanol 25% merupakan perlakuan dengan hasil yang lebih

baik dibanding perlakuan lain pada pengujian ini.

Page 83: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

64

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV dengan

mengacu pada hipotesis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variasi pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial di dalam upper tank

radiator mempengaruhi emisi gas buang CO dan HC pada Toyota Kijang.

2. Variasi penambahan etanol pada bahan bakar bensin mempengaruhi emisi gas

buang CO dan HC pada Toyota Kijang.

3. Variasi pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial di dalam upper tank

radiator dan Variasi penambahan etanol pada bahan bakar bensin mempengaruhi

emisi gas buang CO dan HC pada Toyota Kijang.

4. Kadar emisi gas buang CO dan HC yang terbaik terdapat pada pemanasan pipa

bersirip radial di dalam upper tank radiator dengan jarak antar sirip 10 mm

menggunakan campuran bahan bakar premium 75% dan etanol 25%.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan penelitian yang didukung oleh

landasan teori dapat dikaji implikasi/dampak yang ditimbulkan, berikut terdapat dua

implikasi yang dapat dikemukakan:

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan secara konsisten

menunjukkan bahwa variasi pemanasan bahan bakar campuran premium 75%

dan etanol 25% melalui pipa bersirip radial di dalam upper tank radiator dengan

jarak antar sirip 10 mm dapat menurunkan emisi gas buang CO dan HC pada

Toyota Kijang. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar pengembangan

Page 84: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

65

penelitian selanjutnya yang relevan dengan masalah yang dibahas dalam

penelitian ini.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini dapat digunakan untuk diaplikasikan pada kendaraan yang

sejenis atau pada kendaraan yang berbeda. Untuk kendaraan yang berbeda pada

variasi pemanasan dapat mengubah panjang pipa dan jarak antar sirip

disesuaikan dengan konstruksi upper tank radiator kendaraan yang digunakan.

Penggunaan variasi campuran bahan bakar juga dapat digunakan untuk

menurunkan emisi gas buang guna mengurangi polusi udara akibat pertumbuhan

jumlah kendaraan roda empat di Indonesia yang terus meningkat.

3. Implikasi Pedagogis

Dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan materi pada mata

kuliah perpindahan panas. Dengan submateri yang dapat digunakan antara lain

sistem bahan bakar, sistem pendingin, perpindahan kalor pada pipa tembaga,

dan emisi gas buang.

Sistem bahan bakar menjelaskan mekanisme bahan bakar mulai dari

tangki bahan bakar sampai ke ruang bakar. Sistem pendingin menjelaskan

mekanisme pendinginan pada mesin. Perpindahan kalor pada pipa tembaga

yaitu proses berpindahnya suatu energi (kalor) dari suatu daerah ke daerah lain,

akibat adanya perbedaan suhu pada daerah tersebut.

Emisi gas buang adalah emisi yang dihasilkan dari sisa pembakaran di

dalam ruang bakar dan dikeluarkan melalui saluran buang (knalpot). Emisi gas

buang terdiri dari beberapa unsur, di antaranya CO dan HC

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan implikasi/dampak yang

ditimbulkan, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi peneliti yang ingin mengembangkan penelitian ini, hendaknya

memperhatikan rasio kompresi dari kendaraan yang digunakan, misalnya dengan

Page 85: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

66

cara memodifikasi ruang bakar yang dilakukan secara benar berdasarkan rumus

yang ada.

2. Untuk penelitian selanjutnya yang sejenis hendaknya memilih bahan pipa

pemanas yang lain, misalnya menggunakan bahan dari aluminium.

3. Bagi pemilik kendaraan roda empat khususnya Toyota Kijang dapat

menggunakan pemanasan bahan bakar dengan pipa tembaga bersirip radial

dengan jarak antar sirip 10 mm untuk mengurangi kadar emisi gas buang CO dan

HC.

4. Bagi pemilik kendaraan roda empat khususnya Toyota Kijang dapat

menggunakan bahan bakar campuran etanol 25% dengan spesifikasi kadar etanol

sama dengan penelitian ini untuk mengurangi kadar emisi gas buang CO dan HC.

Page 86: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

67

DAFTAR PUSTAKA

Alfianto, Febriyan (2013). Pengaruh Penggunaan Elektroliser Air danPemanasan Bahan Bakar Bensin melalui Pipa Kapiler Bersirip Radial didalam Upper Tank Radiator terhadap Emisi Gas Buang CO dan HC padaMesin Toyota Kijang. Skripsi tidak Dipublikasikan. Surakarta: FKIP UNS

Ali, Buchari (2009). Analisis Unjuk Kerja Mesin Sepeda Motor Type “X” 115 CCSistem Karburator dengan Menggunakan Bahan Bakar Premium danCampuran Etanol (10, 15, 20) %. Jakarta: Program Studi Teknik MesinFTI-ISN.

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Badan Pusat Statistika. (2012). Perkembangan Jumlah Kendaraan BermotorMenurut Jenis Tahun 1987-2012. Diperoleh 01 Maret 2014, darihttp://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=17&notab=12

Cahyono, Agus Eko. (2006). Gasohol BE 10, Bahan Bakar Minyak AlternatifKarya BPPT. Diperoleh 28 Maret 2014 darihttp://www.bppt.go.id/index.php.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.(2012). Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: UNS Press.

Fardiaz, S. (1992). Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Kanisius.

Firdaus, M.Y. (2012). Pembakaran. Diperoleh 12 Maret 2014 darihttp://muhammadyusuffirdaus.wordpress.com/2012/01/22/pembakaran/

Jama, J & Wagino. (2008). Teknik Sepeda Motor Jilid 2 untuk SMK. DirektoratPembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta: Direktorat JenderalManajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen PendidikanNasional.

Joko, W. (2011). Studi Eksperimental Pengaruh Penambahan Bioetanol padaBahan Bakar Pertamax terhadap Unjuk Kerja Motor Bensin. Yogyakarta:Fakultas Teknik Universitas Janabadra.

Nanang, M. (2011). Sistem Pendingin. Diperoleh 10 Oktober 2014 darihttp://skp.unair.ac.id/repository/GuruIndonesia/SISTEMPENDINGIN_M.NANANGNUKMANAMIRI_610.pdf

Page 87: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

68

Mandiri, Arisco. (2011). Radiator. Diperoleh 25 Maret 2014 darihttp://indonetwork.co.id/ariscomandiri/1655473/radiator-core-radiator.htm

Marsudi. (2013). Teknisi Otodidak Sepeda Motor Bebek. Yogyakarta.

Peni, R.P., Soelaiman, B.S. (2012). BBM naik?!?Siapa takut? Saya buat sendiriBBM-nya. Yogyakarta: Andi.

Putra, N. (2013). “Pengaruh Jenis Bahan Bakar Bensin dan Variasi RasioKompresi terhadap Torsi dan Daya pada Sepeda Motor Suzuki Shogun FL125 SP Tahun 2007”. Skripsi tidak Dipublikasikan. Surakarta: FKIP UNS

Siddegowda K.B. (2013) “Performance and Emission Characteristics of MPFIEngine by Using Gasoline – Ethanol Blends”.

Soenarto, Nakula. (1995). Motor Serba Guna. Jakarta : Paradnya Paramita.

Sudirman, U. (2008). Metode Tepat Menghemat Bahan Bakar (Bensin) Mobil.Jakarta : Kawan Pustaka.

Sugiyarto (2011). Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar Bensin melalui Media PipaTembaga di dalam Upper Tank Radiator terhadap Emisi Gas Buang COpada Mesin Daihatsu Taruna Tahun 2000. Skripsi tidak Dipublikasikan.Surakarta: FKIP UNS

Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Sulistyo, Bambang. (2009). Pemanfaatan Etanol sebagai Octane Improver BahanBakar Bensin pada Sistem Bahan Bakar Injeksi Sepeda Motor 4 Langkah1 Silinder. Yogyakarta: Fakultas Teknik UGM.

Suparyanto. (2013). Analisis Penggunaan X Power dan Variasi Campuran BahanBakar Premium – Etanol terhadap Kadar Gas Polutan CO dan HC padaSepeda Motor Supra X 125 Tahun 2009. Skripsi tidak Dipublikasikan.Surakarta: FKIP UNS.

Suyanto Wardan (1989). Teori Motor Bensin. Jakarta: Kemendikbud

Toyota New Step 1. (1995). Jakarta: PT. Toyota Astra Motor.

Page 88: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

69

Lampiran 1 : Daftar Kegiatan Seminar Proposal

Page 89: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

70

Page 90: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

71

Lampiran 2 : Surat Ijin Penyusunan Skripsi

Page 91: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

72

Lampiran 3 : Surat Permohonan Ijin Research/ Try Out Rektor

Page 92: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

73

Lampiran 4 : Surat Permohonan Ijin Research/ Try Out Lab. Otomotif PTM JPTKFKIP UNS

Page 93: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

74

Lampiran 5 : Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi

Page 94: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

75

Lampiran 6 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E0 tanpa Pemanasan

Page 95: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

76

Lampiran 7 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E5 tanpa Pemanasan

Page 96: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

77

Lampiran 8 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E10 tanpa Pemanasan

Page 97: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

78

Lampiran 9 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E15 tanpa Pemanasan

Page 98: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

79

Lampiran 10 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E20 tanpa Pemanasan

Page 99: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

80

Lampiran 11 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E25 tanpa Pemanasan

Page 100: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

81

Lampiran 12 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E30 tanpa Pemanasan

Page 101: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

82

Lampiran 13 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E0 dengan PemanasanPipa tanpa Sirip

Page 102: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

83

Lampiran 14 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E5 dengan PemanasanPipa tanpa Sirip

Page 103: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

84

Lampiran 15 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E10 dengan PemanasanPipa tanpa Sirip

Page 104: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

85

Lampiran 16 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E15 dengan PemanasanPipa tanpa Sirip

Page 105: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

86

Lampiran 17 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E20 dengan PemanasanPipa tanpa Sirip

Page 106: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

87

Lampiran 18 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E25 dengan PemanasanPipa tanpa Sirip

Page 107: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

88

Lampiran 19 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E30 dengan PemanasanPipa tanpa Sirip

Page 108: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

89

Lampiran 20 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E0 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm.

Page 109: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

90

Lampiran 21 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E5 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm.

Page 110: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

91

Lampiran 22 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E10 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm

Page 111: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

92

Lampiran 23 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E15 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm

Page 112: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

93

Lampiran 24 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E20 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm

Page 113: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

94

Lampiran 25 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E25 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm

Page 114: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

95

Lampiran 26 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E30 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm

Page 115: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

96

Lampiran 27 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E0 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm.

Page 116: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

97

Lampiran 28 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E5 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm.

Page 117: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

98

Lampiran 29 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E10 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm.

Page 118: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

99

Lampiran 30 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E15 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm.

Page 119: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

100

Lampiran 31 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E20 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm.

Page 120: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

101

Lampiran 32 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E25 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm.

Page 121: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

102

Lampiran 33 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E30 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm.

Page 122: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

103

Lampiran 34 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E0 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 10 mm.

Page 123: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

104

Lampiran 35 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E5 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 10 mm.

Page 124: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

105

Lampiran 36 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E10 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 10 mm.

Page 125: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

106

Lampiran 37 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E15 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 10 mm.

Page 126: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

107

Lampiran 38 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E20 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 10 mm.

Page 127: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

108

Lampiran 39 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E25 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 10 mm.

Page 128: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

109

Lampiran 40 : Hasil Pengujian Emisi Gas Buang CO dan HC E30 dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 10 mm.

Page 129: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

110

Lampiran 41 : Suhu Bahan Bakar dan Suhu Radiator Kendaraan tanpa Pemanasan

Lampiran 42 : Suhu Bahan Bakar dan Suhu Radiator Kendaraan dengan PemanasanPipa tanpa Sirip

Lampiran 43 : Suhu Bahan Bakar dan Suhu Radiator Kendaraan dengan PemanasanJarak antar Sirip 10 mm.

Jenis BahanBakar

Bahan Bakar RadiatorAwal Akhir Awal Akhir

In Out In In Out In OutE0% 42,8 45 71,48 52,29 75,9 70,9E5% 43,3 45,4 72,27 55,23 76,36 73,52

E10% 45,5 47,3 74,23 54,63 76,23 72,84E15% 44,5 47,1 73,41 52,2 75,28 72,12E20% 43,2 46,8 75,19 53,38 76,3 70,92E25% 42,7 45,3 70,9 51,93 72,33 70,23E30% 43,2 45,8 72,21 50,36 73,96 71,45

Jenis BahanBakar

Bahan Bakar RadiatorAwal Akhir Awal Akhir

In Out In Out In Out In OutE0% 47,8 52,12 48,74 65,21 68,5 52,9 76,7 73,36E5% 49,1 54,62 49,82 65,84 73,93 55,2 75,34 70,45

E10% 48,73 54,8 50,12 63,12 75,64 51,2 77,53 70,33E15% 47,21 50,91 49,43 60,9 75,3 54,63 76,69 70,97E20% 49,1 53,2 50,91 64,82 74,36 51,32 78,7 72,6E25% 47,82 51,82 48,9 60,6 74,38 52,9 76,34 71,48E30% 46,64 51,14 48,12 62,21 73,31 53,38 75,8 72,3

Jenis BahanBakar

Bahan Bakar RadiatorAwal Akhir Awal Akhir

In Out In Out In Out In OutE0% 46,5 52,03 55,3 59,53 76,7 60,46 78,7 72,73E5% 48,9 60,16 54,7 63,23 75,16 59,43 76,46 72,46

E10% 49,86 64,53 49,86 64,53 78,26 63,1 78,46 71,93E15% 51,63 63,26 50,66 66,13 75,9 59,86 77,3 70,9E20% 47,26 65,56 48,86 68,73 77,67 58,5 79,1 74,93E25% 49,66 69,46 49,5 69,73 78,6 57,53 80 75,46E30% 50,33 71 51,6 70,4 78,67 56,53 80,2 75,43

Page 130: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

111

Lampiran 44: Suhu Bahan Bakar dan Suhu Radiator Kendaraan dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm.

Jenis BahanBakar

Bahan Bakar RadiatorAwal Akhir Awal Akhir

In Out In Out In Out In OutE0% 50,56 59,36 52,1 66,8 79,26 55,76 80,83 74,43E5% 51,6 62 53,13 66,1 77.96 53,76 79,3 74,5

E10% 51,53 64,2 51,73 64,7 77,06 53,5 78,03 72,9E15% 51,7 61,96 51,67 65,56 76,3 53,1 77,53 74.6E20% 52,06 64,4 52,06 67,2 74,06 58,46 76,6 75,5E25% 52,43 667,23 52,5 69,13 75,83 54,43 77 76,86E30% 52,8 69,36 53,76 69,43 75,83 54,13 76,83 76

Lampiran 45 : Suhu Bahan Bakar dan Suhu Radiator Kendaraan dengan PemanasanPipa Bersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm.

Jenis BahanBakar

Bahan Bakar RadiatorAwal Akhir Awal Akhir

In Out In Out In Out In OutE0% 50,6 53,9 51,1 65,43 68,5 62,9 76,7 73,36E5% 57,4 61,73 53,16 61,83 74,93 57,2 76,53 70,9

E10% 51,5 60,43 54,5 64,13 76,46 51,2 73,43 70,23E15% 53,8 64,53 54,26 66,1 77,03 54,36 76,76 70,36E20% 47,13 68,5 48,33 69,36 73,63 61,93 74,9 72,03E25% 53,46 68,37 51,26 69,03 70,83 59,2 74,83 72,3E30% 49,8 63,47 50,67 69,8 67,13 61,83 76,4 71,6

Page 131: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

112

Lampiran 46 : Dokumentasi Penelitian

Gambar 1 Proses Pembuatan Elektroliser

Gambar 2 Proses Pemasangan Elektroliser

Page 132: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

113

Gambar 3 Proses Pemasangan Pipa Bersirip Radialpada Upper Tank Radiator

Gambar 4 Pemasangan Pipa Bersirip Radialpada Upper Tank Radiator.

Page 133: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

114

Gambar 5 Bahan Bakar yang Digunakan

Gambar 6 Penambahan Bahan Bakar

Page 134: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

115

Gambar 7 Proses Pengujian Emisi Gas Buang

Gambar 8 Print Out Emisi Gas Buang CO danHC

Page 135: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

116

Lampiran 47 Sertifikat Spesifikasi Etanol

Page 136: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

117

AHMAD YUHSIN SUKISNO

K2510004

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 137: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

118

A. Pendahuluan

Bertambahnya jumlah kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi

dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin tinggi secara tidak

langsung dapat mencerminkan pertumbuhan pembangunan ekonomi yang sedang

berlangsung. Data Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa jumlah kendaraan

bermotor di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 94, 37 juta unit. Jumlah tersebut

adalah jumlah keseluruan kendaraan bermotor yang terdiri dari mobil penumpang,

bus, truk dan sepeda motor. Berdasarkan data tersebut jumlah mobil penumpang

terbanyak kedua setelah sepeda motor yaitu 10,43 juta unit dimana sepeda motor

sejumlah 76,38 juta unit.

Di sisi lain penggunaan kendaraan bermotor dapat menimbulkan dampak

buruk bagi lingkungan, terutama emisi gas buang yang dihasilkan dari sisa

pembakaran. Proses pembakaran bahan bakar dari motor bakar menghasilkan gas

buang yang secara teoritis mengandung unsur CO, NO₂, HC, C, CO₂, H₂O dan

N₂, dimana banyak yang bersifat mencemari lingkungan dalam bentuk polusi

udara. Unsur CO dan HC yang berpengaruh bagi kesehatan makhluk hidup perlu

mendapatkan kajian khusus, karena unsur CO dan HC hasil pembakaran bersifat

racun bagi darah manusia pada saat pernafasan sebagai akibat berkurangnya

oksigen pada jaringan darah. Jika jumlah CO dan HC sudah mencapai jumlah

tertentu atau jenuh di dalam tubuh, maka akan menyebabkan kematian.

Berdasarkan data di atas berarti mobil penumpang juga ikut berperan dalam

pencemaran lingkungan akan hasil gas buang yang dikeluarkan.

B. Sistem Bahan Bakar

Secara umum sistem bahan bakar berfungsi untuk menyediakan bahan

bakar, melakukan proses pencampuran bahan bakar dan udara dengan

perbandingan yang tepat, kemudian menyalurkan campuran tersebut ke dalam

silinder dalam jumlah volume yang tepat sesuai kebutuhan putaran mesin. Cara

untuk melakukan penyaluran bahan bakarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

Page 138: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

119

sistem penyaluran bahan bakar dengan sendirinya (karena berat gravitasi) dan

sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan.

Sistem penyaluran bahan bakar dengan sendirinya diterapkan pada

kendaraan bermotor yang masih menggunakan karburator (sistem bahan bakar

konvensional), sedangkan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan terdapat

pada kendaraan bermotor yang menggunakan sistem bahan bakar injeksi atau EFI

(Electrinic Fuel Injection). Sistem bahan bakar kendaraan bermotor Toyota

Kijang pada umumnya terdiri dari beberapa komponen antara lain : tangki bensin,

saringan bensin, selang bensin dan karburator.

1) Komponen – Kompenen Sistem Bahan Bakar

a) Tangki Bahan Bakar.

Pada umumnya tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang

tipis. Penempatan tangki bahan bakar biasanya diletakkan di bagian

belakang kendaraan untuk mencegah bocoran apabila terjadi benturan.

Namun ada beberapa kendaraan yang letak tangki bahan bakarnya di

ditengah. Bagian dalam tangki dilapisi bahan pencegah karat. Disamping

itu tangki juga dilengkapi dengan penyekat (separator) untuk mencegah

perubahan permukaan bahan bakar pada saat kendaraan melaju di jalan

yang tidak rata. Lubang saluran masuk bahan bakar ke saluran utama

terletak 2-3 cm dari dasar tangki untuk mencegah endapan dan air dalam

bensin ikut terhisap ke dalam saluran.

b) Saluran Bahan Bakar

Pada sistem bahan bakar terdapat tiga saluran bahan bakar yaitu :

saluran utama yang menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa bahan

bakar, saluran pengembali yang menyalurkan

bahan bakar kembali dari karburator ke tangki. Untuk mencegah

kerusakan saluran bahan bakar yang disebabkan oleh benturan, biasanya

saluran bahan bakar dilengkapi dengan pelindung. Saluran bahan bakar

yang menghubungkan karburator dengan pompa bahan bakar

menggunakan selang karet karena adanya getaran

Page 139: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

120

c) Saringan Bahan Bakar

Saringan bahan bakar ditempatkan antara tangki dengan pompa

bahan bakar yang berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang

mungkin terdapat di dalam bensin. Dalam saringan terdapat elemen yang

berfungsi untuk menghambat kecepatan aliran bahan bakar, mencegah

masuknya air dan kotoran masuk ke karburator. Partikel kotoran yang

besar mengendap di dasar saringan, sedang partikel yang kecil disaring

oleh elemen.

d) Pompa Bahan Bakar

Pompa bahan bakar yang biasa digunakan pada motor bensin adalah

pompa bahan bakar mekanik dan pompa bahan bakar listrik.

Pompa bahan bakar mekanik digerakkan oleh mesin itu sendiri,

sedang pompa bahan bakar listrik digerakkan dengan arus listrik. Ada dua

jenis pompa bahan bakar mekanik yaitu pompa bahan bakar yang

dilengkapi dengan saluran pengembali dan pompa bahan bakar tanpa

saluran pengembali. Namun demikian konstruksi dan cara kerjanya sama.

Pada mesin-mesin terdahulu umumnya saluran pengembali ada di

karburator, sedang mesin-mesin sekarang saluran pengembalinya ada di

pompa bahan bakar.

Adapun cara kerja pompa bahan bakar mekanik dapat dijelaskan

sebagai berikut : Apabila rocker arm ditekan oleh nok, diafragma tertarik

ke bawah, sehingga ruang di atas difragma menjadi hampa. Katup masuk

terbuka dan bahan bakar akan mengalir ke ruang diafragma. Pada saat ini

katup keluar tertutup. Pada saat nok tidak menyentuh rocker arm,

diafragma bergerak ke atas sehingga bahan bakar yang ada di ruang

difragma terdorong pada saat penghisapan ke luar melalui katup keluar

dan terus ke karburator. Tekanan penyaluran sekitar 0,2 s.d. 0,3 kg/cm2.

Apabila bahan bakar pada karburator sudah cukup maka diafragma tidak

terdorong ke atas oleh pegas dan pull rod pada posisi paling bawah, karena

tekanan pegas sama dengan tekanan bahan bakar. Pada saat ini rocker arm

Page 140: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

121

tidak bekerja meskipun poros nok berputar sehingga diafragma diam dan

pompa tidak bekerja.

Berbeda dengan pompa bahan bakar mekanik, pompa bahan bakar

listrik dapat ditempatkan di mana saja dengan tujuan untuk menghindari

panas dari mesin. Pompa bahan listrik langsung bekerja setelah kunci

kontak di ON-kan. Jenis pompa bahan bakar listrik bermacam-macam

antara lain : model diafragma, model plunger, model sentrifugal dan

sebagainya. Apabila kunci kontak diputar pada posisi ON, akan terjadi

kemagnetan pada solenoid yang menyebabkan diafragma tertarik ke atas

sehingga bahan bakar masuk melalui katup masuk. Pada saat yang sama

platina membuka karena tuas platina dihubungkan dengan rod sehingga

kemagnetan pada solenoid hilang. Akibatnya diafragma bergerak ke

bawah mendorong bahan bakar keluar melalui katup buang.

e) Karburator

Karburator berfungsi untuk merubah bahan bakar dalam bentuk cair

menjadi kabut bahan bakar dan mengalirkan ke dalam silinder sesuai

dengan kebutuhan mesin. Karburator mengirim sejumlah campuran udara

dan bahan bakar melalui intake manifold menuju ruang bakar sesuai

dengan beban dan putaran mesin.

C. Sistem Pendingin

Pada mesin bahan bakar dibakar di dalam silinder untuk merubah energi

panas ke dalam tenaga gerak. Tidak seluruhnya energi panas yang digunakan ke

dalam tenaga gerak, sebagian hilang saat gas buang dan sebagian diserap oleh

mesin itu sendiri. Panas yang diserap oleh mesin harus dibuang ke udara dengan

segera, sebab bila tidak mesin akan menjadi terlalu panas dan dapat mempercepat

keausan, maka sistem pendingin dilengkapi di dalam mesin untuk pendinginan

dan mencegah panas yang berlebihan. Sistem pendingin dilengkapi dengan water

jacket, pompa air, radiator, thermostat, kipas, selang karet dan lain – lain. Cara

kerja thermostat bila mesin masih dalam keadaan dingin, pendingin diberi tekanan

oleh pompa air dan bersirkulasi. Air pendingin masih dalam keadaan dingin dan

Page 141: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

122

thermostat masih tertutup, sehingga cairan bersirkulasi melalui selang bypass dan

kembali ke pompa air. Setelah mesin menjadi panas, thermostat terbuka dan katup

bypass tertutup. Cairan pendingin setelah menjadi panas di dalam water jacket

(yang menyerap panas dari mesin) kemudian disalurkan ke radiator untuk

didinginkan dengan kipas dan putaran udara dengan adanya gerakan maju

kendaraan itu sendiri. Cairan pendingin yang sudah dingin ditekan kembali oleh

pompa air ke water jacket.

1) Komponen Sistem Pendingin

a) Radiator

Radiator berfungsi untuk mendinginkan cairan pendingin yang telah

menjadi panas.

b) Inti Radiator

Inti radiator (radiator core) terdiri dari pipa-pipa (tube) dimana cairan

pendingin melaluinya dari upper ke lower tank, dan juga dilengkapi

dengan sirip-sirip pendingin (fin). Panas cairan pendingin pertama di serap

oleh fin, yang didinginkan oleh fan dan udara akibat gerakan kendaraan.

Ada 3 tipe radiator core : plate fin, corrugated fin, single row.

c) Tutup Radiator

Tutup radiator berfungsi untuk menjaga kuantitas dalam radiator yang

sesuai. Pada tutup radiator terdapat relief valve dan vacuum valve.

d) Tangki Cadangan (Reservoir)

Reservoir dihubungkan ke radiator melalui over flow pipe. Reservoir

berfungsi untuk mencegah terbuangnya air pendingin dan menjamin agar

tetap dapat mengirimkan cairan pendingin.

e) Thermostat

Thermostat berfungsi untuk mempercepat tercapainya suhu kerja mesin.

Tipe thermostat yang umum digunakan adalah tipe wax (lilin). Pada

thermostat terdapat jiggle valve yang berfungsi untuk mempermudah

masuknya air saat pengisian.

Page 142: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

123

f) Pompa Air

Pompa air berfungsi untuk memompakan cairan pendingin dari radiator ke

water jacket. Umumnya yang banyak digunakan adalah tipe sentrifugal.

Pompa air digerakkan oleh tali kipas atau timing belt.

g) Kipas Pendingin

Radiator didinginkan oleh udara luar, tetapi pendinginannya tidak cukup

apabila kendaraan berhenti. Untuk itulah diperlukan kipas (fan) yang akan

menambah pendinginan. Kipas pendingin digerakkan oleh tali kipas atau

motor listrik.

D. Pipa Tembaga

Pipa tembaga digunakan untuk menyalurkan bahan bakar dari pompa bahan

bakar sebelum masuk ke karburator. Tembaga memiliki sifat thermal dan

electrical konduktivitas nomor dua setelah silver. Sifat lain dari tembaga ialah

sifat ketahanannya terhadap korosi atmospheric serta sebagai serangan media

korosi lainnya. Tembaga sangat mudah disambung melalui proses penyolderan

serta pengelasan. Tembaga termasuk golongan logam berat dimana memiliki berat

jenis 8,9 kg/m3 dengan titik cair 1083 oC. Pipa tembaga yang digunakan dalam

penelitian ini berdiameter 6 mm sebanyak 3 pipa dengan panjang masing –

masing 450 mm dan panjang keseluruhan 1350 mm. Adapun variasi yang

dilakukan adalah jarak antar sirip yaitu 10 mm, 20 mm dan 30 mm. Pipa tembaga

akan di pasang di upper tank radiator sebagai tempat mengalirnya bahan bakar

dari pompa bahan bakar sebelum ke karburator. Bahan bakar yang mengalir di

dalam pipa tembaga akan terkonveksi panas dari fluida yang ada pada radiator,

sehingga bahan bakar akan mendapatkan pertambahan nilai kalori bakar, dan

molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin

yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).

Page 143: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

124

E. Perpindahan kalor Pada Pipa Tembaga

Perpindahan kalor dapat didefinisikan sebagai proses berpindahnya suatu

energi (kalor) dari suatu daerah ke daerah lain, akibat adanya perbedaan suhu pada

daerah tersebut.

Bahan bakar bensin yang mengalir di dalam pipa tembaga yang dipasang

pada upper tank radiator, akan menyebabkan terjadinya proses perpindahan kalor

dari fluida panas di upper tank ke bahan bakar bensin yang ada di dalam pipa

tembaga, adapun proses perpindahan kalor yang terjadi dapat berupa :

a. Perpindahan kalor secara konduksi

Konduksi adalah proses dimana panas mengalir dari daerah yang

bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah di dalam satu medium atau

antar medium – medium yang berlainan yang bersinggungan secara langsung.

b. Perpindahan kalor secara konveksi

Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan dari

konduksi panas, penyimpanan energi dan gerakan mencampur. Konveksi

sangat penting sebagai mekanisme perpindahan energi antara permukaan

benda padat, cairan atau gas. Perpindahan panas secara konveksi

diklasifikasikan dalam konveksi bebas dan konveksi paksa menurut cara

menggerakan alirannya. Bila gerakan mencampur berlangsung semata – mata

sebagai akibat dari perbedaan kerapatan yang disebabkan oleh gradien suhu,

maka disebut konveksi bebas, bila gerakan mencampur disebabkan oleh suatu

alat dari luar seperti pompa atau kipas, maka prosesnya disebut konveksi

paksa.

F. Emisi Gas Buang

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang

mengelilingi bumi. Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa polutan

sama sekali. Beberapa gas seperti Sulfur Diokside (SO2), hidrogen Sulfide (H2S)

dan Karbon Monokside (CO) selalu dibebaskan ke udara sebagai produk

sampingan dari proses – proses alami seperti aktivitas vulkanik, pembusukan

sampah tanaman, kebakaran hutan dan sebagainya.

Page 144: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

125

Polutan udara primer, yaitu polutan yang mencakup 90% dari jumlah

polutan udara seluruhnya, dapat dibedakan menjadi lima kelompok sebagai

berikut:

a. Karbon Monokside (CO)

b. Nitrogen Okside (NOx)

c. Hidrokarbon (HC)

d. Sulfur Diokside (SOx)

e. Partikel

Sumber polusi yang utama berasal dari transportasi, dimana hampir 60%

dari polutan yang dihasilkan terdiri dari Karbon Monokside dan sekitar 15%

terdiri dari Hidrokarbon. Polutan yang utama adalah Karbon Monokside yang

mencapai hampir setengahnya dari seluruh polutan udara yang ada. Karbon

monokside adalah suatu komponen tidak berwarna, tidak berbau dan tidak

mempunyai rasa yang terdapat dalam bentuk gas pada suhu diatas 192 oC

(Fardiaz:1992). Karbon monoksida yang terdapat di alam terbentuk dari salah satu

proses sebagai berikut:

a. Pembakaran tidak lengkap terhadap karbon atau komponen yang mengandung

karbon.

b. Reaksi antara karbon diokside dan komponen yang mengandung karbon pada

suhu tinggi.

c. Pada suhu tinggi, karbon diokside terurai menjadi karbon monokside dan O.

Secara sederhana pembakaran karbon dalam minyak bakar terjadi melalui

beberapa tahap sebagai berikut:

2C + O2 2CO

2CO + O2 2CO2

(Fardiaz:1992)

Reaksi pertama berlangsung sepuluh kali lebih cepat daripada reaksi kedua,

oleh karena itu CO merupakan intermediet pada reaksi pembakaran tersebut dan

dapat merupakan produk akhir jika jumlah O2 tidak cukup untuk melangsungkan

reaksi kedua. CO juga dapat merupakan produk akhir meskipun jumlah oksigen di

dalam campuran pembakaran cukup, tetapi antara minyak bakar dan udara tidak

Page 145: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

126

tercampur rata. Pencampuran yang tidak rata antara minyak bakar dengan udara

menghasilkan beberapa tempat atau area yang kekurangan oksigen. Semakin

rendah perbandingan antara udara dengan minyak bakar, semakin tinggi jumlah

karbon monokside yang dihasilkan.

G. Pengaruh CO terhadap Manusia

Telah lama diketahui bahwa kontak antara manusia dengan CO pada

konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kematian. Pengaruh beracun CO terhadap

tubuh terutama disebabkan oleh reaksi antara CO dengan hemoglobin (Hb) di

dalam darah. Hemoglobin dalam darah secara normal berfungsi dalam sistem

transport untuk membawa oksigen dalam bentuk Oksihemoglobin (O2Hb) dari

paru – paru ke sel – sel tubuh, dan membawa CO2 dalam bentuk CO2Hb dari sel –

sel tubuh ke paru – paru. Dengan adanya CO, hemoglobin dapat membentuk

Karboksihemoglobin. Jika reaksi demikian terjadi, maka kemampuan darah untuk

mentransfer oksigen menjadi berkurang. Afinitas CO terhadap hemoglobin adalah

200 kali lebih tinggi daripada afinitas oksigen terhadap hemoglobin, akibatnya

CO dan O2 terdapat bersama – sama diudara akan terbentuk COHb dalam jumlah

jauh lebih banyak daripada O2Hb, dimana semakin tinggi presentase hemoglobin

yang terikat dalam bentuk COHb, semakin parah pengaruhnya terhadap kesehatan

manusia.

H. Pengaruh HC terhadap Manusia

Hidrokarbon (HC) merupakan gas penyebab terjadinya kabut campuran asap

(smoke). Pancaran hidrokarbon yang terdapat pada gas buang berbentuk gasoline

yang tidak terbakar. Hidrokarbon terdapat pada proses penguapan bahan bakar

tangki, karburator, serta kebocoran gas yang melalui celah antar silinder dan torak

yang masuk ke dalam poros engkol yang biasa disebut blow by gases (gas lalu).

Gas HC dapat menyebabkan sesak nafas pada penderita asma, sering

menimbulkan sukar tidur, batuk – batuk.

Page 146: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

127

I. Pemanasan Bahan Bakar

Pemanasan bahan bakar sebagai upaya memperbaiki sistem pengabutan

bahan bakar sebelum masuk kedalam karburator. Pemanasan melalui media upper

tank radiator, leher knalpot, dan blok silinder hanya membantu proses

pangabutan. Bahan bakar yang semula berbentuk cair, kini menjadi uap air.

Pada penelitian yang sudah dilakukan, panas dari proses pembakaran di

dalam upper tank radiator dimanfaatkan sebagai pemanas bahan bakar yang

mengalir melalui pipa tembaga yang sudah terpasang pada radiator. Untuk desain

pipa dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1. Skema Desain Pipa Tembaga pada Upper Tank

Gambar 2. Skema Alur Pemanasan Bahan Bakar

Page 147: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

128

Pemanasan bahan bakar melalui upper tank radiator dengan variasi

pemanasan tanpa sirip dan menggunakan sirip, jarak antar sirip 10 mm, 20 mm

dan 30 mm. Bahan bakar dari tangki sebelum masuk ke dalam radiator dilewatkan

pada pipa tembaga yang di masukkan pada upper tank radiator, sebelum bahan

bakar masuk ke dalam upper tank di ukur suhunya, setelah bahan bakar keluar

dari radiator juga diukur suhunya melalui pipa karet yang telah dimodifikasi

dengan thermokopel.

J. Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap emisi gas

buang CO dan HC pada mesin Toyota Kijang menghasilkan data sebagai berikut:

1. Karbon Monoksida (CO) pada Emisi Gas Buang dengan Variasi

Campuran Bahan Bakar Premium dan Etanol dan Variasi Pemanasan

Bahan Bakar

Tabel 4.1 Perolehan Data Emisi Gas Buang CO

Emisi Gas Buang CO (% vol)

Variasi CampuranBahan Bakar

VariasiPemanasanBahan Bakar

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%

P0 1,98 1,75 1,19 1,07 0,63 0,4 0,24

P1 1,64 1,2 1,12 0,84 0,46 0,37 0,23

P2 1,54 1,11 1,08 0,85 0,40 0,32 0,14

P3 1,50 0,95 0,92 0,55 0,32 0,3 0,49

P4 2,15 1,43 0,87 0,81 0,53 0,31 1,65

Page 148: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

129

Gambar 4.1 Grafik Hubungan Emisi Gas Buang CO dengan Variasi CampuranBahan Bakar Premium dan Etanol

Keterangan :

E0% : Campuran Premium 100% dengan etanol 0%

E5% : Campuran premium 95 % dengan etanol 5%

E10% : Campuran premium 90 % dengan etanol 10%

E15% : Campuran premium 85 % dengan etanol 15%

E20% : Campuran premium 80 % dengan etanol 20%

E25% : Campuran premium 75 % dengan etanol 25%

E30% : Campuran premium 70 % dengan etanol 30%

P₀ : Tanpa pemanasan bahan bakar

P₁ : Pemanasan bahan bakar tanpa menggunakan sirip

P₂ : Pemanasan bahan bakar dengan jarak antar sirip 30 mm

P₃ : Pemanasan bahan bakar dengan jarak antar sirip 20 mm

P₄ : Pemanasan bahan bakar dengan jarak antar sirip 10 mm

y = 0.016x2 - 0.432x + 2.442R² = 0.985

y = 0.014x2 - 0.353x + 1.951R² = 0.978

y = 0.006x2 - 0.284x + 1.78R² = 0.965

y = 0.048x2 - 0.559x + 1.998R² = 0.948

y = 0.137x2 - 1.246x + 3.341R² = 0.840

0

0.5

1

1.5

2

2.5

E0% E5% E10% E15% E20% E25% E30%

Em

isi

Gas

Bua

ng C

O(

dala

m %

vol

ume

)

Variasi Campuran Bahan Bakar

P0

P1

P2

P3

P4

Page 149: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

130

Berdasarkan gambar 4.1 data hasil pengujian emisi gas buang CO dengan

variasi pemanasan bahan bakar dan variasi campuran bahan bakar premium dan

etanol diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Emisi gas buang CO yang paling rendah terjadi pada pemanasan bahan

bakar dengan jarak antar sirip 20 mm.

2. Emisi gas buang CO yang paling rendah terjadi pada campuran bahan

bakar dengan campuran premium 70% dan etanol 30%.

3. Emisi gas buang CO yang paling rendah terjadi pada pemanasan bahan

bakar dengan jarak antar sirip 20 mm dan campuran bahan bakar

premium 70% dan etanol 30%.

2. Hidrokarbon (HC) pada Emisi Gas Buang dengan Variasi Campuran

Bahan Bakar Premium dan Etanol dan Variasi Pemanasan Bahan

Bakar

Tabel 4.2 Perolehan Data Emisi Gas Buang HC

Emisi Gas Buang HC (ppm vol)

Variasi CampuranBahan Bakar

VariasiPemanasanBahan Bakar

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%

P0 449,67 470,67 418,33 409,33 407,67 395 467,33

P1 394 396 431,33 423 407,33 449,33 401,33

P2 369,33 342 374 362 407 453,33 400

P3 312,33 336,33 369 434,67 373,33 333,67 416,33

P4 474,33 442 420 411 404 340 774,33

Page 150: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

131

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Emisi Gas Buang HC dengan Variasi CampuranBahan Bakar

Berdasarkan gambar 4.2 data hasil pengujian emisi gas buang HC dengan

variasi pemanasan bahan bakar dan variasi campuran bahan bakar premium dan

etanol diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Emisi gas buang HC yang paling rendah terjadi pada pemanasan bahan

bakar dengan jarak antar sirip 20 mm.

2. Emisi gas buang HC yang paling rendah terjadi pada bahan bakar

premium murni.

3. Emisi gas buang HC yang paling rendah terjadi pada pemanasan bahan

bakar dengan jarak antar sirip 20 mm dan bahan bakar premium murni.

y = 389.4x0.055

R² = 0.162

y = -2.75x2 + 25.67x + 366.7R² = 0.399

y = 0.662x2 + 7.116x + 345.0R² = 0.537

y = -3.857x2 + 41.93x + 277.3R² = 0.388

y = 25.32x2 - 178.3x + 673.2R² = 0.583

0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

E0% E5% E10% E15% E20% E25% E30%

Em

isi

Gas

Bua

ng H

C(

dala

m p

pm v

olum

e )

Variasi Campuran Bahan Bakar

P0

P1

P2

P3

P4

Page 151: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

132

Suhu Bahan Bakar dan Suhu Radiator Kendaraan tanpa Pemanasan

Suhu Bahan Bakar dan Suhu Radiator Kendaraan dengan Pemanasan Pipatanpa Sirip

Suhu Bahan Bakar dan Suhu Radiator Kendaraan dengan Pemanasan Jarakantar Sirip 10 mm.

Jenis BahanBakar

Bahan Bakar RadiatorAwal Akhir Awal Akhir

In Out In In Out In OutE0% 42,8 45 71,48 52,29 75,9 70,9E5% 43,3 45,4 72,27 55,23 76,36 73,52E10% 45,5 47,3 74,23 54,63 76,23 72,84E15% 44,5 47,1 73,41 52,2 75,28 72,12E20% 43,2 46,8 75,19 53,38 76,3 70,92E25% 42,7 45,3 70,9 51,93 72,33 70,23E30% 43,2 45,8 72,21 50,36 73,96 71,45

Jenis BahanBakar

Bahan Bakar RadiatorAwal Akhir Awal Akhir

In Out In Out In Out In OutE0% 47,8 52,12 48,74 65,21 68,5 52,9 76,7 73,36E5% 49,1 54,62 49,82 65,84 73,93 55,2 75,34 70,45E10% 48,73 54,8 50,12 63,12 75,64 51,2 77,53 70,33E15% 47,21 50,91 49,43 60,9 75,3 54,63 76,69 70,97E20% 49,1 53,2 50,91 64,82 74,36 51,32 78,7 72,6E25% 47,82 51,82 48,9 60,6 74,38 52,9 76,34 71,48E30% 46,64 51,14 48,12 62,21 73,31 53,38 75,8 72,3

Jenis BahanBakar

Bahan Bakar RadiatorAwal Akhir Awal Akhir

In Out In Out In Out In OutE0% 46,5 52,03 55,3 59,53 76,7 60,46 78,7 72,73E5% 48,9 60,16 54,7 63,23 75,16 59,43 76,46 72,46E10% 49,86 64,53 49,86 64,53 78,26 63,1 78,46 71,93E15% 51,63 63,26 50,66 66,13 75,9 59,86 77,3 70,9E20% 47,26 65,56 48,86 68,73 77,67 58,5 79,1 74,93E25% 49,66 69,46 49,5 69,73 78,6 57,53 80 75,46E30% 50,33 71 51,6 70,4 78,67 56,53 80,2 75,43

Page 152: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

133

Suhu Bahan Bakar dan Suhu Radiator Kendaraan dengan Pemanasan PipaBersirip Radial Jarak antar Sirip 20 mm.

Jenis BahanBakar

Bahan Bakar RadiatorAwal Akhir Awal Akhir

In Out In Out In Out In OutE0% 50,56 59,36 52,1 66,8 79,26 55,76 80,83 74,43E5% 51,6 62 53,13 66,1 77.96 53,76 79,3 74,5E10% 51,53 64,2 51,73 64,7 77,06 53,5 78,03 72,9E15% 51,7 61,96 51,67 65,56 76,3 53,1 77,53 74.6E20% 52,06 64,4 52,06 67,2 74,06 58,46 76,6 75,5E25% 52,43 667,23 52,5 69,13 75,83 54,43 77 76,86E30% 52,8 69,36 53,76 69,43 75,83 54,13 76,83 76

Suhu Bahan Bakar dan Suhu Radiator Kendaraan dengan Pemanasan PipaBersirip Radial Jarak antar Sirip 30 mm.

Pembahasan Data1. Emisi Gas Buang CO dengan Variasi Campuran Bahan Bakar Premium

dan Etanola. Emisi Gas Buang CO tanpa Pemanasan Bahan Bakar

Tanpa menggunakan pemanasan bahan bakar, emisi gas buang CO

tertinggi pada campuran bahan bakar premium murni yaitu sebesar 1,98

(% vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke karburator sebesar

42,8 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan pengujian sebesar

45,0 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator sebesar

71,48 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 52,29 °C. Suhu

air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar

75,9 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 52,29 °C. Emisi

Jenis BahanBakar

Bahan Bakar RadiatorAwal Akhir Awal Akhir

In Out In Out In Out In OutE0% 50,6 53,9 51,1 65,43 68,5 62,9 76,7 73,36E5% 57,4 61,73 53,16 61,83 74,93 57,2 76,53 70,9E10% 51,5 60,43 54,5 64,13 76,46 51,2 73,43 70,23E15% 53,8 64,53 54,26 66,1 77,03 54,36 76,76 70,36E20% 47,13 68,5 48,33 69,36 73,63 61,93 74,9 72,03E25% 53,46 68,37 51,26 69,03 70,83 59,2 74,83 72,3E30% 49,8 63,47 50,67 69,8 67,13 61,83 76,4 71,6

Page 153: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

134

gas buang CO terendah pada campuran bahan bakar premium 70 % dan

Etanol 30% yaitu sebesar 0,24 (% vol). Suhu bahan bakar awal sebelum

masuk ke dalam karburator sebesar 43,2 °C. Suhu bahan bakar masuk

setelah dilakukan pengujian sebesar 45,8 °C. Suhu awal air pendingin dari

mesin masuk ke radiator sebesar 72,21 °C dan suhu dari radiator masuk ke

mesin sebesar 50,36 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah

dilakukan pengujian sebesar 73,96 °C dan suhu dari radiator masuk ke

mesin sebesar 71,41 °C.

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses

pembakaran mesin kendaraan bermotor. Hidrogen gas yang mudah

terbakar dan Oksigen gas untuk membantu pembakaran, sehingga akan

terjadi pembakaran yang lebih baik dan menghasilkan gas CO yang lebih

sedikit.

Penurunan emisi gas buang CO pada setiap variasi campuran

bahan bakar premium dan etanol, menunjukkan bahwa di dalam bahan

bakar tersebut terjadi perubahan kandungan unsur senyawa premium dan

etanol. Atom oksigen yang terkandung dalam etanol akan bercampur

dengan bahan bakar, sehingga kadar oksigen pada campuran bahan bakar

dan udara akan meningkat. Proses pembakaran yang banyak mengandung

oksigen. Oksigen yang ada akan bereaksi dengan gas buang, serta

menurunkan emisi gas buang CO, dengan demikian semakin banyak

kandungan etanol semakin rendah emisi gas buang CO.

b. Emisi Gas Buang CO dengan Pemanasan Bahan Bakar tanpa Sirip

Dengan pemanasan bahan bakar tanpa sirip, emisi gas buang CO

tertinggi pada campuran bahan bakar premium murni yaitu sebesar 1,64

(% vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke dalam pemanasan

sebesar 47,8 °C dan keluar dari pemanasan sebesar 52,12 °C. Suhu bahan

bakar masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 48,74 °C dan suhu

keluar setelah dilakukan pengujian sebesar 65,21 °C. Suhu awal air

Page 154: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

135

pendingin dari mesin masuk ke radiator sebesar 68,5 °C dan suhu dari

radiator masuk ke mesin sebesar 52,9 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke

radiator setelah dilakukan pengujian sebesar 76,7 °C dan suhu dari radiator

masuk ke mesin sebesar 73,36 °C. Emisi gas buang CO terendah pada

campuran bahan bakar premium 70 % dan Etanol 30% yaitu sebesar 0,23

(% vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke dalam pemanasan

sebesar 46,64 °C dan keluar dari pemanasan sebesar 51,14 °C. Suhu bahan

bakar masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 48,12 °C dan suhu

keluar setelah dilakukan pengujian sebesar 62,21 °C. Suhu awal air

pendingin dari mesin masuk ke radiator sebesar 73,31 °C dan suhu dari

radiator masuk ke mesin sebesar 53,38 °C. Suhu air pendingin dari mesin

ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar 75,8 °C dan suhu dari

radiator masuk ke mesin sebesar 72,3 °C.

Panas yang diserap oleh pemanasan menggunakan 3 pipa tembaga,

membuat bahan bakar yang mempunyai rantai karbon penyusun bahan

bakar dari molekul kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi rantai karbon

bercabang lebih banyak. Semakin banyak jumlah sirip pada pipa tembaga

membuat suhu bahan bahan bakar meningkat. Suhu bahan bakar

meningkat membuat cabang rantai karbon pada bahan bakar semakin

banyak, sehingga premium lebih mudah bercampur dengan udara yang

masuk ke dalam silinder. Homogenitas campuran bahan bakar dan udara

akan lebih baik. Homogenitas campuran yang semakin baik membuat

sistem pembakaran yang semakin baik sehingga gas buang yang

dihasilkan juga semakin baik.

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses

pembakaran mesin kendaraan bermotor. Hidrogen gas yang mudah

terbakar dan oksigen gas untuk membantu pembakaran, sehingga akan

terjadi pembakaran yang lebih baik dan menghasilkan gas CO yang lebih

sedikit.

Page 155: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

136

Penurunan emisi gas buang CO pada setiap variasi campuran

bahan bakar premium dan etanol, menunjukkan bahwa di dalam bahan

bakar tersebut terjadi perubahan kandungan unsur senyawa premium dan

etanol. Atom oksigen yang terkandung dalam etanol akan bercampur

dengan bahan bakar, sehingga kadar oksigen pada campuran bahan bakar

dan udara akan meningkat. Proses pembakaran yang banyak mengandung

oksigen. Oksigen yang ada akan bereaksi dengan gas buang, serta

menurunkan emisi gas buang CO, dengan demikian semakin banyak

kandungan etanol semakin rendah emisi gas buang CO.

c. Emisi Gas Buang CO dengan Pemanasan Bahan Bakar Jarak antar

Sirip 30 mm

Dengan pemanasan jarak antar sirip 30 mm, diperoleh emisi gas

buang CO tertinggi pada campuran bahan bakar premium murni yaitu

sebesar 1,54 (% vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke dalam

pemanasan sebesar 50,6 °C dan keluar dari pemanasan sebesar 53,9 °C.

Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 51,1 °C dan

suhu keluar setelah dilakukan pengujian sebesar 65,43 °C. Suhu awal air

pendingin dari mesin masuk ke radiator sebesar 68,5 °C dan suhu dari

radiator masuk ke mesin sebesar 62,9 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke

radiator setelah dilakukan pengujian sebesar 76,7 °C dan suhu dari radiator

masuk ke mesin sebesar 73,36 °C. Emisi gas buang CO terendah pada

campuran bahan bakar premium 70 % dan Etanol 30% yaitu sebesar 0,14

(% vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke dalam pemanasan

sebesar 49,8 °C dan keluar dari pemanasan sebesar 63,47 °C. Suhu bahan

bakar masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 50,67 °C dan suhu

keluar setelah dilakukan pengujian sebesar 69,8 °C. Suhu awal air

pendingin dari mesin masuk ke radiator sebesar 67,13 °C dan suhu dari

radiator masuk ke mesin sebesar 61,83 °C. Suhu air pendingin dari mesin

ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar 76,4 °C dan suhu dari

radiator masuk ke mesin sebesar 71,6 °C.

Page 156: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

137

Panas yang diserap oleh pemanasan menggunakan 3 pipa tembaga,

membuat bahan bakar yang mempunyai rantai karbon penyusun bahan

bakar dari molekul kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi rantai karbon

bercabang lebih banyak. Semakin banyak jumlah sirip pada pipa tembaga

membuat suhu bahan bahan bakar meningkat. Semakin suhu bahan bakar

meningkat membuat cabang rantai karbon pada bahan bakar semakin

banyak, sehingga premium lebih mudah bercampur dengan udara yang

masuk ke dalam silinder. Homogenitas campuran bahan bakar dan udara

akan lebih baik. Homogenitas campuran yang semakin baik membuat

sistem pembakaran yang semakin baik, sehingga gas buang yang

dihasilkan juga semakin baik.

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses

pembakaran mesin kendaraan bermotor. Hidrogen gas yang mudah

terbakar dan oksigen gas untuk membantu pembakaran, sehingga akan

terjadi pembakaran yang lebih baik dan menghasilkan gas CO yang lebih

sedikit.

Penurunan emisi gas buang CO pada setiap variasi campuran

bahan bakar premium dan etanol, menunjukkan bahwa di dalam bahan

bakar tersebut terjadi perubahan kandungan unsur senyawa premium dan

etanol. Atom oksigen yang terkandung dalam etanol akan bercampur

dengan bahan bakar, sehingga kadar oksigen pada campuran bahan bakar

dan udara akan meningkat. Proses pembakaran yang banyak mengandung

oksigen. Oksigen yang ada akan bereaksi dengan gas buang, serta

menurunkan emisi gas buang CO, dengan demikian semakin banyak

kandungan etanol semakin rendah emisi gas buang CO.

Page 157: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

138

d. Emisi Gas Buang CO dengan Pemanasan Bahan Bakar Jarak antar

Sirip 20 mm

Dengan pemanasan jarak antar sirip 20 mm, diperoleh emisi gas

buang CO tertinggi pada campuran bahan bakar premium murni yaitu

sebesar 1,5 (% vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke dalam

pemanasan sebesar 50,56 °C dan keluar dari pemanasan sebesar 59,36 °C.

Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 52,1 °C dan

suhu keluar setelah dilakukan pengujian sebesar 66,8 °C. Suhu awal air

pendingin dari mesin masuk ke radiator sebesar 79,26 °C dan suhu dari

radiator masuk ke mesin sebesar 55,76 °C. Suhu air pendingin dari mesin

ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar 80,83 °C dan suhu dari

radiator masuk ke mesin sebesar 74,43 °C. Emisi gas buang CO terendah

pada campuran bahan bakar premium 75 % dan Etanol 25% yaitu sebesar

0,3 (% vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke dalam pemanasan

sebesar 52,43 °C dan keluar dari pemanasan sebesar 67,23 °C. Suhu bahan

bakar masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 52,5 °C dan suhu keluar

setelah dilakukan pengujian sebesar 69,13 °C. Suhu awal air pendingin

dari mesin masuk ke radiator sebesar 75,83 °C dan suhu dari radiator

masuk ke mesin sebesar 54,43 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke

radiator setelah dilakukan pengujian sebesar 77 °C dan suhu dari radiator

masuk ke mesin sebesar 76,86 °C.

Panas yang diserap oleh pemanasan menggunakan 3 pipa tembaga,

membuat bahan bakar yang mempunyai rantai karbon penyusun bahan

bakar dari molekul kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi rantai karbon

bercabang lebih banyak. Semakin banyak jumlah sirip pada pipa tembaga

membuat suhu bahan bahan bakar meningkat. Semakin suhu bahan bakar

meningkat membuat cabang rantai karbon pada bahan bakar semakin

banyak, sehingga premium lebih mudah bercampur dengan udara yang

masuk ke dalam silinder. Homogenitas campuran bahan bakar dan udara

akan lebih baik. Homogenitas campuran yang semakin baik membuat

Page 158: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

139

sistem pembakaran yang semakin baik, sehingga gas buang CO yang

dihasilkan juga semakin baik.

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses

pembakaran mesin kendaraan bermotor. Hidrogen gas yang mudah

terbakar dan oksigen gas untuk membantu pembakaran, sehingga akan

terjadi pembakaran yang lebih baik dan menghasilkan gas CO yang lebih

sedikit.

Penurunan emisi gas buang CO pada setiap variasi campuran

bahan bakar premium dan etanol, menunjukkan bahwa di dalam bahan

bakar tersebut terjadi perubahan kandungan unsur senyawa premium dan

etanol. Atom oksigen yang terkandung dalam etanol akan bercampur

dengan bahan bakar, sehingga kadar oksigen pada campuran bahan bakar

dan udara akan meningkat. Proses pembakaran yang banyak mengandung

oksigen. Oksigen yang ada akan bereaksi dengan gas buang, serta

menurunkan emisi gas buang CO, dengan demikian semakin banyak

kandungan etanol semakin rendah emisi gas buang CO.

Perubahan kadar etanol dari 25% menjadi 30% mengakibatkan

meningkatnya emisi gas buang CO sebesar 0,19%. Hal ini disebabkan

proses pemanasan bahan bakar. Rantai lurus oktana (pembuat nilai oktan

dalam bensin) dengan rumus kimia C8H18 jadi bercabang makin banyak,

sehingga nilai oktan juga meninggi.

Dengan keadaan tersebut nilai oktan meningkat, semakin tinggi

nilai oktan bahan bakar maka semakin susah untuk terjadi pembakaran,

maka diperlukan pula rasio kompresi yang sesuai dengan nilai oktan bahan

bakar yang digunakan. Diketahui bahwa penelitian ini menggunakan rasio

kompresi standar dengan nilai oktan bahan bakar yang tinggi, membuat

pembakaran yang terjadi kurang sempurna.

Page 159: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

140

e. Emisi Gas Buang CO dengan Pemanasan Bahan Bakar Jarak antar

Sirip 10 mm

Dengan pemanasan jarak antar sirip 10 mm, diperoleh emisi gas

buang CO tertinggi pada campuran bahan bakar premium murni yaitu

sebesar 2,15 (% vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke dalam

pemanasan sebesar 46,5 °C dan keluar dari pemanasan sebesar 52,03 °C.

Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 55,3 °C dan

suhu keluar setelah dilakukan pengujian sebesar 59,53 °C. Suhu awal air

pendingin dari mesin masuk ke radiator sebesar 76,7 °C dan suhu dari

radiator masuk ke mesin sebesar 60,46 °C. Suhu air pendingin dari mesin

ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar 78,7 °C dan suhu dari

radiator masuk ke mesin sebesar 72,73 °C. Emisi gas buang CO terendah

pada campuran bahan bakar premium 75 % dan Etanol 25% yaitu sebesar

0,31 (% vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke dalam pemanasan

sebesar 49,66 °C dan keluar dari pemanasan sebesar 69,46 °C. Suhu bahan

bakar masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 49,5 °C dan suhu keluar

setelah dilakukan pengujian sebesar 69,73 °C. Suhu awal air pendingin

dari mesin masuk ke radiator sebesar 78,6 °C dan suhu dari radiator masuk

ke mesin sebesar 57,53 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke radiator

setelah dilakukan pengujian sebesar 80 °C dan suhu dari radiator masuk ke

mesin sebesar 75,46 °C

Panas yang diserap oleh pemanasan menggunakan 3 pipa tembaga,

membuat bahan bakar yang mempunyai rantai karbon penyusun bahan

bakar dari molekul kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi rantai karbon

bercabang lebih banyak. Semakin banyak jumlah sirip pada pipa tembaga

membuat suhu bahan bahan bakar meningkat. Semakin suhu bahan bakar

meningkat membuat cabang rantai karbon pada bahan bakar semakin

banyak, sehingga premium lebih mudah bercampur dengan udara yang

masuk ke dalam silinder. Homogenitas campuran bahan bakar dan udara

akan lebih baik. Homogenitas campuran yang semakin baik membuat

Page 160: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

141

sistem pembakaran yang semakin baik, sehingga gas buang yang

dihasilkan juga semakin baik.

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses

pembakaran mesin kendaraan bermotor. Hidrogen gas yang mudah

terbakar dan oksigen gas untuk membantu pembakaran, sehingga akan

terjadi pembakaran yang lebih baik dan menghasilkan gas CO yang lebih

sedikit.

Penurunan emisi gas buang CO pada setiap variasi campuran

bahan bakar premium dan etanol, menunjukkan bahwa di dalam bahan

bakar yang digunakan terjadi perubahan kandungan unsur senyawa

premium dan etanol. Atom oksigen yang terkandung dalam etanol akan

bercampur dengan bahan bakar, sehingga kadar oksigen pada campuran

bahan bakar dan udara akan meningkat. Proses pembakaran yang banyak

mengandung oksigen. Oksigen yang ada akan bereaksi dengan gas buang,

serta menurunkan emisi gas buang CO, dengan demikian semakin banyak

kandungan etanol semakin rendah emisi gas buang CO.

Perubahan kadar etanol dari 25% menjadi 30% mengakibatkan

meningkatnya emisi gas buang CO sebesar 1,34%. Hal ini disebabkan

proses pemanasan bahan bakar. Rantai lurus oktana (pembuat nilai oktan

dalam bensin) dengan rumus kimia C8H18 jadi bercabang makin banyak,

sehingga nilai oktan juga meninggi.

Dengan keadaan tersebut nilai oktan meningkat, semakin tinggi

nilai oktan bahan bakar maka semakin susah untuk terjadi pembakaran,

maka diperlukan pula rasio kompresi yang sesuai dengan nilai oktan bahan

bakar yang digunakan. Diketahui bahwa penelitian ini menggunakan rasio

kompresi standar dengan nilai oktan bahan bakar yang tinggi, membuat

pembakaran yang terjadi kurang sempurna.

Page 161: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

142

2. Emisi Gas Buang HC dengan Variasi Campuran Bahan Bakar Premiumdan Etanola. Emisi Gas Buang HC tanpa Pemanasan Bahan Bakar

Tanpa menggunakan pemanasan bahan bakar, emisi gas buang HC

tertinggi pada campuran bahan bakar premium 95% dan etanol 5% yaitu

sebesar 470,67 (ppm vol) dengan suhu bahan bakar awal sebelum masuk

ke karburator sebesar 43,3 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan

pengujian sebesar 45,4 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke

radiator sebesar 72,27 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar

55,23 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan

pengujian sebesar 76,36 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar

73,52 °C. Emisi gas buang HC terendah pada campuran bahan bakar

premium 75% dan etanol 25% yaitu sebesar 395 (ppm vol) dengan suhu

bahan bakar awal sebelum masuk ke karburator sebesar 42,7 °C. Suhu

bahan bakar masuk setelah dilakukan pengujian sebesar 45,3 °C. Suhu

awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator sebesar 70,9 °C dan suhu

dari radiator masuk ke mesin sebesar 51,93 °C. Suhu air pendingin dari

mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar 72,33 °C dan suhu

dari radiator masuk ke mesin sebesar 70,23 °C.

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses

pembakaran mesin kendaraan bermotor. Gas HC pun tersusun dari unsur

air, sehingga pada saat pengukuran emisi gas polutan unsur air ini terbaca

sebagai emisi gas HC. Hal ini menyebabkan emisi gas buang HC yang

dihasilkan.

Dengan melihat tabel 4.2 pada setiap variasi campuran bahan bakar

premium dan etanol, menunjukkan pada premium murni sampai campuran

etanol 5% terjadi kenaikkan gas buang HC. Hal ini disebabkan karena

campuran etanol 5% memiliki titik bakar rendah dibandingkan dengan

premium murni. Campuran etanol 5% sampai campuran etanol 25%

mengalami penurunan emisi gas buang HC, tetapi pada campuran etanol

Page 162: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

143

30% terjadi kenaikkan gas buang HC. Hal ini disebabkan etanol

mengandung unsur air ditambahkan dalam bahan bakar, maka kandungan

air pada bahan bakar juga meningkat. Gas HC pun tersusun dari unsur air,

sehingga pada saat pengukuran emisi gas polutan unsur air ini terbaca

sebagai emisi gas HC. Hal ini menyebabkan emisi gas buang HC yang

dihasilkan.

b. Emisi Gas Buang HC dengan Pemanasan Bahan Bakar tanpa SiripDengan menggunakan pemanasan bahan bakar tanpa sirip, emisi

gas buang HC tertinggi pada campuran bahan bakar premium 75% dan

etanol 25% yaitu sebesar 449,33 (ppm vol). Suhu bahan bakar awal

sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar 47,82 °C dan keluar dari

pemanasan sebesar 51,82 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan

pengujian sebesar 48,9 °C dan suhu keluar setelah dilakukan pengujian

sebesar 60,6 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator

sebesar 74,38 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 52,9 °C.

Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian

sebesar 76,34 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 71,48 °C.

Emisi gas buang HC terendah pada variasi campuran bahan bakar

premium murni yaitu sebesar 394 (ppm vol). Suhu bahan bakar awal

sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar 47,8 °C dan keluar dari

pemanasan sebesar 52,12 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan

pengujian sebesar 48,74 °C dan suhu keluar setelah dilakukan pengujian

sebesar 65,21 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator

sebesar 68,5 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 52,9 °C.

Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian

sebesar 76,7 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 73,36 °C.

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses

pembakaran mesin kendaraan bermotor. Gas HC pun tersusun dari unsur

air, sehingga pada saat pengukuran emisi gas polutan unsur air ini terbaca

Page 163: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

144

sebagai emisi gas HC. Hal ini menyebabkan emisi gas buang HC yang

dihasilkan.

Melihat tabel 4.2 dari variasi bahan bakar premium murni ke

campuran bahan bakar premium dan etanol terjadi perubahan yang

fluktuatif. Hal ini disebabkan oleh karakteristik mesin kendaraan dan

karateristik bahan bakar yang digunakan, tetapi jika dilihat dari premium

ke variasi campuran bahan bakar secara keseluruhan mengalami kenaikkan

gas buang HC. Hal ini disebabkan karena etanol mengandung unsur air,

sehingga apabila etanol ditambahkan dalam bahan bakar maka kandungan

air pada bahan bakar juga meningkat.

c. Emisi Gas Buang HC dengan Pemanasan Bahan Bakar Jarak antarSirip 30 mm

Dengan menggunakan pemanasan bahan bakar jarak antar sirip 30

mm, emisi gas buang HC tertinggi pada campuran bahan bakar premium

75% dan etanol 25% yaitu sebesar 453,33 (ppm vol). Suhu bahan bakar

awal sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar 53,46 °C dan keluar

dari pemanasan sebesar 68,37 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah

dilakukan pengujian sebesar 51,26 °C dan suhu keluar setelah dilakukan

pengujian sebesar 69,03 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke

radiator sebesar 70,83 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar

59,2 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan

pengujian sebesar 74,83 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar

72,3 °C. Emisi gas buang HC terendah pada campuran bahan bakar

premium 95% dan etanol 5% yaitu sebesar 342 (ppm vol). Suhu bahan

bakar awal sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar 57,4 °C dan

keluar dari pemanasan sebesar 61,73 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah

dilakukan pengujian sebesar 53,16 °C dan suhu keluar setelah dilakukan

pengujian sebesar 61,83 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke

radiator sebesar 74,93 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar

57,2 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan

Page 164: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

145

pengujian sebesar 76,53 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar

70,9 °C

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses

pembakaran mesin kendaraan bermotor. Gas HC pun tersusun dari unsur

air, sehingga pada saat pengukuran emisi gas polutan unsur air ini terbaca

sebagai emisi gas HC. Hal ini menyebabkan emisi gas buang HC yang

dihasilkan.

Melihat tabel 4.2 dari variasi bahan bakar premium murni ke

campuran bahan bakar premium dan etanol terjadi perubahan yang

fluktuatif. Hal ini disebabkan oleh karakteristik mesin kendaraan dan

karateristik bahan bakar yang digunakan. Premium murni sampai

campuran etanol 5% mengalami penurunan gas buang HC. Campuran

etanol 5% sampai campuran etanol 10% mengalami kenaikkan gas buang

HC. Campuran etanol 10% sampai campuran etanol 15% mengalami

penurunan gas buang HC. Hal ini disebabkan campuran etanol 5%

memiliki titik bakar yang tinggi dibanding dengan premium murni.

Campuran etanol 15% memiliki titik bakar yang tinggi dari pada campuran

etanol 10%.

d. Emisi Gas Buang HC dengan Pemanasan Bahan Bakar Jarak antarSirip 20 mm

Dengan menggunakan pemanasan bahan bakar jarak antar sirip 20

mm, emisi gas buang HC tertinggi pada campuran bahan bakar premium

85% dan etanol 15% yaitu sebesar 434,67 (ppm vol). Suhu bahan bakar

awal sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar 51,7 °C dan keluar dari

pemanasan sebesar 61,96 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan

pengujian sebesar 51,67 °C dan suhu keluar setelah dilakukan pengujian

sebesar 65,56 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator

sebesar 76,3 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 53,1 °C.

Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian

Page 165: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

146

sebesar 77,53 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 74,6 °C.

Emisi gas buang HC terendah pada campuran bahan bakar premium murni

yaitu sebesar 312,33 (ppm vol). Suhu bahan bakar awal sebelum masuk ke

dalam pemanasan sebesar 50,56 °C dan keluar dari pemanasan sebesar

59,36 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan pengujian sebesar

52,1 °C dan suhu keluar setelah dilakukan pengujian sebesar 66,8 °C.

Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator sebesar 79,26 °C

dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 55,76 °C. Suhu air

pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian sebesar

80,83 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 74,43 °C.

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses

pembakaran mesin kendaraan bermotor. Gas HC pun tersusun dari unsur

air, sehingga pada saat pengukuran emisi gas polutan unsur air ini terbaca

sebagai emisi gas HC. Hal ini menyebabkan emisi gas buang HC yang

dihasilkan.

Melihat tabel 4.2 dari variasi bahan bakar premium murni ke

campuran bahan bakar premium dan etanol terjadi perubahan yang

fluktuatif. Hal ini disebabkan oleh karakteristik mesin kendaraan dan

karateristik bahan bakar yang digunakan. Premium murni sampai

campuran etanol 15% mengalami kenaikkan gas buang HC. Hal ini titik

bakar campuran etanol 15% lebih rendah daripada campuran etanol

premium murni. Premium murni sampai campuran 30% cenderung terjadi

kenaikkan gas buang HC. Hal ini disebabkan karena etanol mengandung

unsur air, sehingga etanol ditambahkan dalam bahan bakar maka

kandungan air pada bahan bakar juga meningkat. Gas HC pun tersusun

dari unsur air, sehingga pada saat pengukuran emisi gas polutan unsur air

ini terbaca sebagai emisi gas HC. Hal ini menyebabkan emisi gas buang

HC yang dihasilkan.

Page 166: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

147

e. Emisi Gas Buang HC dengan Pemanasan Bahan Bakar Jarak antarSirip 10 mm

Dengan menggunakan pemanasan bahan bakar jarak antar sirip 10

mm, emisi gas buang HC tertinggi pada campuran bahan bakar premium

70% dan etanol 30% yaitu sebesar 774,33 (ppm vol). Suhu bahan bakar

awal sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar 50,33 °C dan keluar

dari pemanasan sebesar 71 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah dilakukan

pengujian sebesar 51,6 °C dan suhu keluar setelah dilakukan pengujian

sebesar 70,4 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke radiator

sebesar 78,67 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 56,53 °C.

Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan pengujian

sebesar 80,2 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar 75,43 °C.

Emisi gas buang HC terendah pada campuran bahan bakar premium 80%

dan etanol 20% yaitu sebesar 404 (ppm vol) dengan suhu bahan bakar

awal sebelum masuk ke dalam pemanasan sebesar 47,26 °C dan keluar

dari pemanasan sebesar 65,56 °C. Suhu bahan bakar masuk setelah

dilakukan pengujian sebesar 48,86 °C dan suhu keluar setelah dilakukan

pengujian sebesar 68,73 °C. Suhu awal air pendingin dari mesin masuk ke

radiator sebesar 77,67 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar

58,5 °C. Suhu air pendingin dari mesin ke radiator setelah dilakukan

pengujian sebesar 79,1 °C dan suhu dari radiator masuk ke mesin sebesar

74,93 °C

Elektroliser Air menghasilkan gas HHO (Hidrogen-Hidrogen-

Oksigen) hasil dari elektrolisis air. Gas HHO terdiri atas 2 hidrogen dan 1

oksigen. Penambahan gas HHO ini akan berdampak pada proses

pembakaran mesin kendaraan bermotor. Gas HC pun tersusun dari unsur

air, sehingga pada saat pengukuran emisi gas polutan unsur air ini terbaca

sebagai emisi gas HC. Hal ini menyebabkan emisi gas buang HC yang

dihasilkan.

Melihat tabel 4.2 dari variasi bahan bakar premium murni ke

campuran bahan bakar premium dan etanol terjadi perubahan yang

Page 167: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

148

fluktuatif. Hal ini disebabkan oleh karakteristik mesin kendaraan dan

karateristik bahan bakar yang digunakan. Premium murni sampai

campuran etanol 25% mengalami penurunan gas buang HC. Hal ini titik

bakar premium lebih rendah daripada campuran etanol 25%. Campuran

etanol 25% sampai campuran 30% terjadi kenaikkan gas buang HC. Hal

ini disebabkan kadar oktan yang meningkat. Diketahui bahwa penelitian

ini menggunakan rasio kompresi standar dengan nilai oktan bahan bakar

yang tinggi, membuat pembakaran yang terjadi kurang sempurna.

Dengan membandingkan seluruh data yang didapat, bahwa

pengujian dengan pipa tembaga jarak antar sirip 30 mm dengan bahan

bakar campuran etanol 30% mempunyai kadar CO yang rendah. Akan

tetapi untuk kadar HC lebih tinggi daripada pemanasan dengan jarak antar

sirip 10 mm dengan bahan bakar campuran etanol 25%. Melihat resiko di

antara kedua gas terhadap lingkungan, maka pemanasan pipa tembaga

bersirip radial dengan jarak 10 mm dengan bahan bakar campuran etanol

25% merupakan perlakuan dengan hasil yang lebih baik dibanding

perlakuan lain pada pengujian ini.

K. Soal dan Jawaban

1. Jenis perpindahan panas apa saja yang ada pada penelitian tersebut dan

jelaskan dimana perpindahan panas itu terjadi ? (Bobot 20)

2. Berapakah nilai terrendah dan tertinggi kadar CO dan HC pada penelitian

tersebut ? (Bobot 20)

3. Apa saja pengaruh CO dan HC terhadap manusia ? (Bobot 20)

4. Sebutkan dan jelaskan komponen sistem bahan bakar ? (Bobot 20)

5. Sebutkan dan Jelaskan komponen sistem pendingin? (Bobot 20)

Page 168: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

149

Jawaban

1. Ada 2 jenis perpindahan panas yang terjadi didalam penelitian tersebut.

Perpindahan panas secara konduksi dan konveksi. Konduksi terjadi pada

upper tank radiator yang bersinggungan langsung dengan pipa tembaga.

Perpindahan panas secara konveksi terjadi pada pipa tembaga dengan

aliran bahan bakar yang mengalir didalamnya.

2. Pemanasan bahan bakar menghasilkan nilai kadar emisi gas buang (CO)

tertinggi 2,15 (% vol) dan nilai kadar (CO) terrendah 0,14 (% vol) tanpa

pemanasan bahan bakar. Nilai kadar emisi gas buang (HC) tertinggi

774,33 (ppm vol) dan nilai kadar emisi gas buang (HC) terrendah 312,33

(ppm vol).

3. konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kematian. Pengaruh beracun CO

terhadap tubuh terutama disebabkan oleh reaksi antara CO dengan

hemoglobin (Hb) di dalam darah. Hemoglobin dalam darah secara normal

berfungsi dalam sistem transport untuk membawa oksigen dalam bentuk

Oksihemoglobin (O2Hb) dari paru – paru ke sel – sel tubuh, dan membawa

CO2 dalam bentuk CO2Hb dari sel – sel tubuh ke paru – paru. Dengan

adanya CO, hemoglobin dapat membentuk Karboksihemoglobin. Jika

reaksi demikian terjadi, maka kemampuan darah untuk mentransfer

oksigen menjadi berkurang. Afinitas CO terhadap hemoglobin adalah 200

kali lebih tinggi daripada afinitas oksigen terhadap hemoglobin, akibatnya

CO dan O2 terdapat bersama – sama diudara akan terbentuk COHb dalam

jumlah jauh lebih banyak daripada O2Hb, dimana semakin tinggi

presentase hemoglobin yang terikat dalam bentuk COHb, semakin parah

pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.

Hidrokarbon (HC) merupakan gas penyebab terjadinya kabut

campuran asap (smoke). Pancaran hidrokarbon yang terdapat pada gas

buang berbentuk gasoline yang tidak terbakar. Hidrokarbon terdapat pada

proses penguapan bahan bakar tangki, karburator, serta kebocoran gas

yang melalui celah antar silinder dan torak yang masuk ke dalam poros

engkol yang biasa disebut blow by gases (gas lalu). Gas HC dapat

Page 169: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

150

menyebabkan sesak nafas pada penderita asma, sering menimbulkan sukar

tidur, batuk – batuk.

4. Komponen – Kompenen Sistem Bahan Bakar

a) Tangki Bahan Bakar.

Pada umumnya tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang

tipis. Penempatan tangki bahan bakar biasanya diletakkan di bagian

belakang kendaraan untuk mencegah bocoran apabila terjadi benturan.

Namun ada beberapa kendaraan yang letak tangki bahan bakarnya di

ditengah. Bagian dalam tangki dilapisi bahan pencegah karat.

Disamping itu tangki juga dilengkapi dengan penyekat (separator)

untuk mencegah perubahan permukaan bahan bakar pada saat

kendaraan melaju di jalan yang tidak rata. Lubang saluran masuk

bahan bakar ke saluran utama terletak 2-3 cm dari dasar tangki untuk

mencegah endapan dan air dalam bensin ikut terhisap ke dalam

saluran.

b) Saluran Bahan Bakar

Pada sistem bahan bakar terdapat tiga saluran bahan bakar yaitu :

saluran utama yang menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa

bahan bakar, saluran pengembali yang menyalurkan bahan bakar

kembali dari karburator ke tangki. Untuk mencegah kerusakan saluran

bahan bakar yang disebabkan oleh benturan, biasanya saluran bahan

bakar dilengkapi dengan pelindung. Saluran bahan bakar yang

menghubungkan karburator dengan pompa bahan bakar menggunakan

selang karet karena adanya getaran

c) Saringan Bahan Bakar

Saringan bahan bakar ditempatkan antara tangki dengan pompa

bahan bakar yang berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang

mungkin terdapat di dalam bensin. Dalam saringan terdapat elemen

yang berfungsi untuk menghambat kecepatan aliran bahan bakar,

mencegah masuknya air dan kotoran masuk ke karburator. Partikel

Page 170: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

151

kotoran yang besar mengendap di dasar saringan, sedang partikel yang

kecil disaring oleh elemen.

d) Pompa Bahan Bakar

Pompa bahan bakar yang biasa digunakan pada motor bensin

adalah pompa bahan bakar mekanik dan pompa bahan bakar listrik.

Pompa bahan bakar mekanik digerakkan oleh mesin itu sendiri, sedang

pompa bahan bakar listrik digerakkan dengan arus listrik. Ada dua

jenis pompa bahan bakar mekanik yaitu pompa bahan bakar yang

dilengkapi dengan saluran pengembali dan pompa bahan bakar tanpa

saluran pengembali. Namun demikian konstruksi dan cara kerjanya

sama. Pada mesin-mesin terdahulu umumnya saluran pengembali ada

di karburator, sedang mesin-mesin sekarang saluran pengembalinya

ada di pompa bahan bakar. Adapun cara kerja pompa bahan bakar

mekanik dapat dijelaskan sebagai berikut : Apabila rocker arm ditekan

oleh nok, diafragma tertarik ke bawah, sehingga ruang di atas difragma

menjadi hampa. Katup masuk terbuka dan bahan bakar akan mengalir

ke ruang diafragma. Pada saat ini katup keluar tertutup. Pada saat nok

tidak menyentuh rocker arm, diafragma bergerak ke atas sehingga

bahan bakar yang ada di ruang difragma terdorong pada saat

penghisapan ke luar melalui katup keluar dan terus ke karburator.

Tekanan penyaluran sekitar 0,2 s.d. 0,3 kg/cm2. Apabila bahan bakar

pada karburator sudah cukup maka diafragma tidak terdorong ke atas

oleh pegas dan pull rod pada posisi paling bawah, karena tekanan

pegas sama dengan tekanan bahan bakar. Pada saat ini rocker arm

tidak bekerja meskipun poros nok berputar sehingga diafragma diam

dan pompa tidak bekerja. Berbeda dengan pompa bahan bakar

mekanik, pompa bahan bakar listrik dapat ditempatkan di mana saja

dengan tujuan untuk menghindari panas dari mesin. Pompa bahan

listrik langsung bekerja setelah kunci kontak di ON-kan. Jenis pompa

bahan bakar listrik bermacam-macam antara lain : model diafragma,

model plunger, model sentrifugal dan sebagainya. Apabila kunci

Page 171: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

152

kontak diputar pada posisi ON, akan terjadi kemagnetan pada solenoid

yang menyebabkan diafragma tertarik ke atas sehingga bahan bakar

masuk melalui katup masuk. Pada saat yang sama platina membuka

karena tuas platina dihubungkan dengan rod sehingga kemagnetan

pada solenoid hilang. Akibatnya diafragma bergerak ke bawah

mendorong bahan bakar keluar melalui katup buang.

e) Karburator

Karburator berfungsi untuk merubah bahan bakar dalam bentuk

cair menjadi kabut bahan bakar dan mengalirkan ke dalam silinder

sesuai dengan kebutuhan mesin. Karburator mengirim sejumlah

campuran udara dan bahan bakar melalui intake manifold menuju

ruang bakar sesuai dengan beban dan putaran mesin.

5. Komponen Sistem Pendingin

a) Radiator

Radiator berfungsi untuk mendinginkan cairan pendingin yang

telah menjadi panas.

b) Inti Radiator

Inti radiator (radiator core) terdiri dari pipa-pipa (tube) dimana

cairan pendingin melaluinya dari upper ke lower tank, dan juga

dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin (fin). Panas cairan pendingin

pertama di serap oleh fin, yang didinginkan oleh fan dan udara akibat

gerakan kendaraan. Ada 3 tipe radiator core : plate fin, corrugated fin,

single row.

c) Tutup Radiator

Tutup radiator berfungsi untuk menjaga kuantitas dalam radiator

yang sesuai. Pada tutup radiator terdapat relief valve dan vacuum

valve.

Page 172: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

153

d) Tangki Cadangan (Reservoir)

Reservoir dihubungkan ke radiator melalui over flow pipe.

Reservoir berfungsi untuk mencegah terbuangnya air pendingin dan

menjamin agar tetap dapat mengirimkan cairan pendingin.

e) Thermostat

Thermostat berfungsi untuk mempercepat tercapainya suhu kerja

mesin. Tipe thermostat yang umum digunakan adalah tipe wax (lilin).

Pada thermostat terdapat jiggle valve yang berfungsi untuk

mempermudah masuknya air saat pengisian.

f) Pompa Air

Pompa air berfungsi untuk memompakan cairan pendingin dari

radiator ke water jacket. Umumnya yang banyak digunakan adalah tipe

sentrifugal. Pompa air digerakkan oleh tali kipas atau timing belt.

g) Kipas Pendingin

Radiator didinginkan oleh udara luar, tetapi pendinginannya tidak

cukup apabila kendaraan berhenti. Untuk itulah diperlukan kipas (fan)

yang akan menambah pendinginan. Kipas pendingin digerakkan oleh

tali kipas atau motor listrik.

Page 173: PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR MELALUI PIPA … · pengaruh pemanasan bahan bakar melalui pipa bersirip radial pada upper tank radiator dan penambahan etanol dalam bensin terhadap

154

DAFTAR PUSTAKA

Alfianto, Febriyan (2013). Pengaruh Penggunaan Elektroliser Air danPemanasan Bahan Bakar Bensin melalui Pipa Kapiler Bersirip Radial didalam Upper Tank Radiator terhadap Emisi Gas Buang CO dan HC padaMesin Toyota Kijang. Skripsi tidak Dipublikasikan. Surakarta: FKIP UNS

Nanang, M. (2011). Sistem Pendingin. Diperoleh 10 Oktober 2014 darihttp://skp.unair.ac.id/repository/GuruIndonesia/SISTEMPENDINGIN_M.NANANGNUKMANAMIRI_610.pdf

Mandiri, Arisco. (2011). Radiator. Diperoleh 25 Maret 2014 darihttp://indonetwork.co.id/ariscomandiri/1655473/radiator-core-radiator.htm

Sugiyarto (2011). Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar Bensin melalui Media PipaTembaga di dalam Upper Tank Radiator terhadap Emisi Gas Buang COpada Mesin Daihatsu Taruna Tahun 2000. Skripsi tidak Dipublikasikan.Surakarta: FKIP UNS

Suparyanto. (2013). Analisis Penggunaan X Power dan Variasi Campuran BahanBakar Premium – Etanol terhadap Kadar Gas Polutan CO dan HC padaSepeda Motor Supra X 125 Tahun 2009. Skripsi tidak Dipublikasikan.Surakarta: FKIP UNS.