201409

42
Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Semarang, 1 September 2014 email : [email protected] website : www.sinarkasih.org Ruang Tanya Jawab : [email protected] Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo, Timotius Yuyuh Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah) Dari Redaksi Jadilah Pahlawan Di bulan September ini kita diingatkan kembali akan peristiwa kelabu yang pernah menimpa bangsa kita, yang dikenal dengan Peristiwa G- 30S/PKI. Empat puluh sembilan tahun yang lalu, sejumlah putra bangsa terbaik telah menjadi korban keganasan orang- orang yang begitu kejam membunuh mereka, bahkan dengan cara yang amat sadis. Para Pahlawan Revolusi itu rela mengorbankan jiwa raganya bagi bangsa dan negara kita. Itulah ciri pahlawan: orang yang rela mengorbankan diri bagi bangsa dan negaranya. Mereka berkorban tanpa pamrih, tidak perhitungan. Sebagai anak-anak Tuhan, kita pun diharapkan oleh Tuhan menjadi pahlawan, yaitu orang yang mau berkorban bagi orang lain, sama seperti yang Tuhan Yesus Kristus sendiri telah lakukan. Ia mengorbankan diri-Nya bagi kita karena kasih. Sepanjang bulan ini kita akan merenungkan bagaimana menjadi seorang pahlawan iman.

description

http://www.isaalmasih.or.id/pdf/201409.pdf

Transcript of 201409

Page 1: 201409

Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar

Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C

7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah.

Semarang, 1 September 2014

email : [email protected] : www.sinarkasih.org

Ruang Tanya Jawab :

[email protected]

Jl. Pringgading 13 Semarang-50135Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861

Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo, Timotius Yuyuh Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)

Dari RedaksiJadilah Pahlawan

Di bulan September ini kita diingatkan kembali akan peristiwa kelabu yang pernah menimpa bangsa kita, yang dikenal dengan Peristiwa G-30S/PKI. Empat puluh sembilan tahun yang lalu, sejumlah putra bangsa terbaik telah menjadi korban keganasan orang-orang yang begitu kejam membunuh mereka, bahkan dengan cara yang amat sadis. Para Pahlawan Revolusi itu rela mengorbankan jiwa raganya bagi bangsa dan negara kita. Itulah ciri pahlawan: orang yang rela mengorbankan diri bagi bangsa dan negaranya. Mereka berkorban tanpa pamrih, tidak perhitungan. Sebagai anak-anak Tuhan, kita pun diharapkan oleh Tuhan menjadi pahlawan, yaitu orang yang mau berkorban bagi orang lain, sama seperti yang Tuhan Yesus Kristus sendiri telah lakukan. Ia mengorbankan diri-Nya bagi kita karena kasih. Sepanjang bulan ini

k i t a akan merenungkan bagaimana menjadi seorang pahlawan iman.

Page 2: 201409

Yeremia 50-51Bacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Daud memiliki tiga perwira yang hebat. Mereka bertiga dikenal sebagai pahlawan-pahlawan Daud. Disebut triwira Daud. Bersama tiga pahlawan tersebut, Daud selalu memperoleh kemenangan yang besar. Salah satu dari ketiga triwira tersebut bernama Eleazar. Eleazar dikenal sebagai pahlawan pedang. Senjata pedang tidak pernah jauh dari tangannya. Atau jatuh ke tanah. Atau direbut oleh musuh. Tangannya selalu memegang pedang erat-erat. Suatu kali Eleazar menghadapi tentara-tentara Filistin. Dengan pedangnya, banyak orang Filistin yang dibunuh. Kitab Suci mencatat, “sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya.” Kepahlawanan Eleazar dapat menjadi teladan yang baik bagi kita sebagai orang-orang percaya. Kini kita sebagai umat beriman tidak berperang dengan sesama manusia seperti pada zaman Eleazar. Alkitab mengatakan, “Perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging tetapi melawan pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Efesus 6:12). Yang identik dengan Eleazar yaitu sama-sama menggunakan pedang. Hanya bagi kita, pedangnya adalah “firman Allah” (Efesus 6:17). Sebagaimana Eleazar, pedangnya tetap melekat di tangannya, demikian juga kita perlu memegang firman Tuhan erat-erat. Firman Tuhan tetap melekat dalam kehidupan kita sehari-hari. Bersama firman Tuhan, kita mampu mengalahkan Iblis. Kita menjadi pahlawan-pahlawan Kristus. Kita pasti memperoleh kemenangan yang besar. (IE)

Kemenangan Yang Besar2 Samuel 23:8-12

Tetapi ia bangkit dan membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya.2 Samuel 23:10

Form Berlangganan senin, 1 september 2014

Oleh imandunia dikalahkan.

Meteraikan firman-Mu

dalam hatiku.

Page 3: 201409

Yeremia 50-51Bacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Daud memiliki tiga perwira yang hebat. Mereka bertiga dikenal sebagai pahlawan-pahlawan Daud. Disebut triwira Daud. Bersama tiga pahlawan tersebut, Daud selalu memperoleh kemenangan yang besar. Salah satu dari ketiga triwira tersebut bernama Eleazar. Eleazar dikenal sebagai pahlawan pedang. Senjata pedang tidak pernah jauh dari tangannya. Atau jatuh ke tanah. Atau direbut oleh musuh. Tangannya selalu memegang pedang erat-erat. Suatu kali Eleazar menghadapi tentara-tentara Filistin. Dengan pedangnya, banyak orang Filistin yang dibunuh. Kitab Suci mencatat, “sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya.” Kepahlawanan Eleazar dapat menjadi teladan yang baik bagi kita sebagai orang-orang percaya. Kini kita sebagai umat beriman tidak berperang dengan sesama manusia seperti pada zaman Eleazar. Alkitab mengatakan, “Perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging tetapi melawan pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara” (Efesus 6:12). Yang identik dengan Eleazar yaitu sama-sama menggunakan pedang. Hanya bagi kita, pedangnya adalah “firman Allah” (Efesus 6:17). Sebagaimana Eleazar, pedangnya tetap melekat di tangannya, demikian juga kita perlu memegang firman Tuhan erat-erat. Firman Tuhan tetap melekat dalam kehidupan kita sehari-hari. Bersama firman Tuhan, kita mampu mengalahkan Iblis. Kita menjadi pahlawan-pahlawan Kristus. Kita pasti memperoleh kemenangan yang besar. (IE)

Kemenangan Yang Besar2 Samuel 23:8-12

Tetapi ia bangkit dan membunuh demikian banyak orang Filistin sampai tangannya lesu dan tinggal melekat pada pedangnya.2 Samuel 23:10

Form Berlangganan senin, 1 september 2014

Oleh imandunia dikalahkan.

Meteraikan firman-Mu

dalam hatiku.

Page 4: 201409

D O A

renungan

Ratapan 3-5Yeremia 52-Ratapan 2 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Definisi pahlawan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani. Dengan demikian, Pahlawan Iman berarti orang-orang yang menonjol karena keberanian mereka menunjukkan atau memperjuangkan iman mereka. Surat Ibrani menuliskan para pahlawan iman sebagai saksi-saksi iman. Salah seorang pahlawan iman yang besar dan diakui oleh dua agama besar dunia adalah Abraham. Abraham mampu berpikir bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati (Ibrani 11:19) padahal pada zaman sebelum Abraham tidak ada pernyataan tentang adanya kebangkitan tubuh/raga dan setelah zaman Abraham pun kebangkitan tubuh baru terjadi pada zaman raja-raja, yaitu ketika mayat mengenai tulang Elisa kemudian hidup kembali (2 Raja-raja 13:21). Namun dengan imannya Abraham percaya bahwa sekalipun Ishak harus mati karena dikorbankan, maka Allah sanggup membangkitkannya. Jadi kita bisa bayangkan bahwa iman Abraham tentang kebangkitan tubuh itu otentik. Ya, Abraham memiliki iman yang otentik, tidak ikut-ikutan, tanpa melihat contoh sebelumnya. Oleh karena itu, Alkitab mencatat bahwa Allah memperhitungkan iman Abraham sebagai kebenaran (Galatia 3:6). Apakah kita mampu memiliki iman seperti Abraham dan para pahlawan iman lainnya? Ya, kita dimampukan. Kita punya Allah yang sama dengan Allah yang disembah Abraham. Kita punya Roh Kudus sebagai Penolong bahkan diberi kuasa menjadi anak-anak Allah. Tinggal satu yang perlu kita lakukan agar kita disebut pahlawan iman, yaitu mewujudkan iman dalam perkataan dan perbuatan kita karena iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2:26). (AW)

Pahlawan ImanIbrani 11:17-19

Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.Galatia 3:9

rabu, 3 september 2014selasa, 2 september 2014

Kapan terakhir kali kita bertindak dengan iman?

Agar Tuhan membangkitkan iman

orang percaya di tengah terpaan badai kehidupan.

Ada sebuah lagu rohani lama yang berjudul “Laskar Kristen Maju”. Lagu ini bisa disalahpahami oleh banyak orang pada masa kini. Apakah agama Kristen identik dengan peperangan secara fisik? Benarkah demikian? Jelas tidak benar! Memang dalam Perjanjian Lama banyak pristwa peperangan fisik yang dilakukan, namun masuk dalam Perjanjian Baru Tuhan Yesus sama sekali menolak menggunakan pedang. Dia sama sekali menolak peperangan fisik.

Alkitab dengan jelas berkata dalam Efesus 6:12 bahwa kita tidak melawan “darah dan daging” (peperangan fisik), namun melawan roh-roh jahat di udara. Inilah peperangan rohani. Roh jahat menawan manusia dalam hidup dosa! Tuhan Yesus membenci dosa namun mengasihi orang berdosa, supaya orang berdosa dilepaskan dari kuasa dosa dan menjadi anak-anak Allah. Kita dapat memetik pelajaran rohani dari peperangan Israel melawan Amalek. Kemenangan terjadi apabila tangan Musa diangkat. Mengangkat tangan menunjukkan ketergantungannya pada TUHAN. Orang Kristen akan mengalami kemenangan apabila dia terus menerus percaya dan berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus. Doa orang benar besar kuasanya. Meninggalkan hidup doa dan berjuang sendiri akan menuai kegagalan! Israel yang sedang berperang diajar supaya tidak melakukannya dengan kekuatan diri sendiri, tetapi bersama TUHAN. Angkat panji-panji Tuhan maka kita akan melihat campur tangan Tuhan yang amat dahsyat. Hadapi peperangan rohani pada masa kini dengan terus bergantung pada kuasa dan pertolongan Tuhan sampai kita meraih kemenangan. (LB)

Panji KristusKeluaran 17:8-16

Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi

apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Keluaran 17:11

Kemenangan sejati hanya di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Para rohaniwan dan pemimpin rohani agar

Tuhan melengkapi dengan Kuasa-Nya.

Page 5: 201409

D O A

renungan

Ratapan 3-5Yeremia 52-Ratapan 2 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Definisi pahlawan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani. Dengan demikian, Pahlawan Iman berarti orang-orang yang menonjol karena keberanian mereka menunjukkan atau memperjuangkan iman mereka. Surat Ibrani menuliskan para pahlawan iman sebagai saksi-saksi iman. Salah seorang pahlawan iman yang besar dan diakui oleh dua agama besar dunia adalah Abraham. Abraham mampu berpikir bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati (Ibrani 11:19) padahal pada zaman sebelum Abraham tidak ada pernyataan tentang adanya kebangkitan tubuh/raga dan setelah zaman Abraham pun kebangkitan tubuh baru terjadi pada zaman raja-raja, yaitu ketika mayat mengenai tulang Elisa kemudian hidup kembali (2 Raja-raja 13:21). Namun dengan imannya Abraham percaya bahwa sekalipun Ishak harus mati karena dikorbankan, maka Allah sanggup membangkitkannya. Jadi kita bisa bayangkan bahwa iman Abraham tentang kebangkitan tubuh itu otentik. Ya, Abraham memiliki iman yang otentik, tidak ikut-ikutan, tanpa melihat contoh sebelumnya. Oleh karena itu, Alkitab mencatat bahwa Allah memperhitungkan iman Abraham sebagai kebenaran (Galatia 3:6). Apakah kita mampu memiliki iman seperti Abraham dan para pahlawan iman lainnya? Ya, kita dimampukan. Kita punya Allah yang sama dengan Allah yang disembah Abraham. Kita punya Roh Kudus sebagai Penolong bahkan diberi kuasa menjadi anak-anak Allah. Tinggal satu yang perlu kita lakukan agar kita disebut pahlawan iman, yaitu mewujudkan iman dalam perkataan dan perbuatan kita karena iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2:26). (AW)

Pahlawan ImanIbrani 11:17-19

Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu.Galatia 3:9

rabu, 3 september 2014selasa, 2 september 2014

Kapan terakhir kali kita bertindak dengan iman?

Agar Tuhan membangkitkan iman

orang percaya di tengah terpaan badai kehidupan.

Ada sebuah lagu rohani lama yang berjudul “Laskar Kristen Maju”. Lagu ini bisa disalahpahami oleh banyak orang pada masa kini. Apakah agama Kristen identik dengan peperangan secara fisik? Benarkah demikian? Jelas tidak benar! Memang dalam Perjanjian Lama banyak pristwa peperangan fisik yang dilakukan, namun masuk dalam Perjanjian Baru Tuhan Yesus sama sekali menolak menggunakan pedang. Dia sama sekali menolak peperangan fisik.

Alkitab dengan jelas berkata dalam Efesus 6:12 bahwa kita tidak melawan “darah dan daging” (peperangan fisik), namun melawan roh-roh jahat di udara. Inilah peperangan rohani. Roh jahat menawan manusia dalam hidup dosa! Tuhan Yesus membenci dosa namun mengasihi orang berdosa, supaya orang berdosa dilepaskan dari kuasa dosa dan menjadi anak-anak Allah. Kita dapat memetik pelajaran rohani dari peperangan Israel melawan Amalek. Kemenangan terjadi apabila tangan Musa diangkat. Mengangkat tangan menunjukkan ketergantungannya pada TUHAN. Orang Kristen akan mengalami kemenangan apabila dia terus menerus percaya dan berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus. Doa orang benar besar kuasanya. Meninggalkan hidup doa dan berjuang sendiri akan menuai kegagalan! Israel yang sedang berperang diajar supaya tidak melakukannya dengan kekuatan diri sendiri, tetapi bersama TUHAN. Angkat panji-panji Tuhan maka kita akan melihat campur tangan Tuhan yang amat dahsyat. Hadapi peperangan rohani pada masa kini dengan terus bergantung pada kuasa dan pertolongan Tuhan sampai kita meraih kemenangan. (LB)

Panji KristusKeluaran 17:8-16

Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi

apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Keluaran 17:11

Kemenangan sejati hanya di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Para rohaniwan dan pemimpin rohani agar

Tuhan melengkapi dengan Kuasa-Nya.

Page 6: 201409

D O A

renungan

Entah berapa banyak jumlah para ahli dalam merancang berbagai strategi tempur di planet bumi ini. Strategi sangat berperan penting dalam pencapaian tujuan, misalnya di bidang bisnis, komunikasi, politik, pendidikan, pertempuran dan seterusnya. Bahkan setiap agama pun mempunyai strategi dalam pencapaian visi dan misi secara khusus di dunia ini. Betapapun kreatif dan jitunya para ahli strategi, tak akan pernah mencapai kesempurnaan dan sebaliknya justru bisa jadi mengalami gagal total. Siapa pun ahlinya dan setinggi apa pun tingkat pendidikan dan pengalaman mereka, sama sekali bukan jaminan. Hanya ada satu jaminan pasti yang memiliki strategi jitu, Dialah Allah, Sang Penjamin.

Daud memiliki pengalaman nyata dengan Allah dalam berperang dan pengalaman itu memperkaya strateginya dalam memperjuangkan sebuah kemenangan. Namun ia tidak mengandalkan perjuangannya dengan kekuatan sendiri sehingga ketika Daud hendak berjuang melawan bangsa Filistin, ia memasrahkan perjuangannya kepada kekuatan Allah. Sangatlah sederhana cara Daud mengalahkan bangsa Israel yaitu hanya dengan tunduk dan taat kepada kehendak Allah. Tidak lebih dari itu! Dengan demikian Allah sendirilah yang berperang di depan Daud dan memberi kemenangan.

Berjuang dengan kekuatan Allah bukan hanya milik Daud, karena Allah juga memberi kepada kita hak istimewa untuk berjuang dengan kekuatan-Nya. Asal kita taat dan tunduk pada Allah sebagai ahli strategi jitu, maka kekuatan Allah dalam memperjuangkan kemenangan atas segala bergumulan dan perjuangan hidup mutlak menjadi milik kita. (SM)

Berjuang Dengan Kekuatan Allah1 Tawarikh 14:8-17

Dan bila engkau mendengar bunyi derap langkah di puncak pohon-pohon kertau itu,

maka haruslah engkau keluar bertempur, sebab Allah telah keluar berperang di

depanmu untuk memukul kalah tentara orang Filistin. 1 Tawarikh 14:15

Yehezkiel 5-9Yehezkiel 1-4 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Hampir semua orang tua yang hendak mencari menantu, mencari orang yang baik dari segala aspek, termasuk faktor keturunan, apakah berasal dari keluarga yang baik atau tidak; dilahirkan dari orang tua yang baik atau tidak, dan sebagainya. Itu semua tidak salah. Namun satu hal yang tidak boleh kita lupakan adalah bahwa Tuhan dapat mengubah masa lalu yang buruk menjadi masa kini dan masa depan yang indah. Hal itu terjadi dalam diri Yefta. Ia dilahirkan dari seorang perempuan yang dikategorikan tidak baik (ayat 1). Dalam keluarga Gilead, ayahnya, ia dianggap 'anak haram', sehingga tidak dapat menikmati hak waris ayahnya. Penolakan dari keluarga ayahnya ini membuat Yefta sakit hati, dan akhirnya bergabung dengan para petualang atau menjadi pelaku tindak kriminal. Namun karena kasih setia TUHAN, Yefta diubah hatinya oleh TUHAN, sehingga ia mau mengampuni perlakuan keluarga ayahnya, dan bersedia menolong mereka. Mengapa bisa terjadi perubahan yang drastis itu di hati Yefta? Karena ia ... membawa seluruh perkaranya itu kepada TUHAN (ayat 11). Sebelum Yefta menjadi pahlawan bagi keluarga besar ayahnya, ia menjadi pahlawan di hadapan TUHAN dengan menaklukkan kepahitan dan kebencian yang ada di dalam hatinya. Banyak orang ingin menaklukkan dunia ini, dan merasa berhasil menaklukkannya jika telah mencapai prestasi yang tinggi. Namun sedikit orang yang berhasil menaklukkan dirinya sendiri. Menjadi pahlawan di hadapan Tuhan harus dimulai dengan menang atas hawa nafsu diri sendiri, yaitu dengan pertolongan Roh Kudus mematikan perbuatan daging (Roma 8:13). (PF)

Hidup Sebagai PahlawanHakim-hakim 11:1-11

Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa,tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead. Hakim-hakim 11:1

jumat, 5 september 2014kamis, 4 september 2014

Seberapa besar pergumulan atas kesulitan hidup ini, kekuatan Allah

lebih besar untuk memperjuangkan

kemenangan.

Kesetiaan umat Tuhan dalam perjuangan

dengan kekuatan Tuhan.

Allah yang berjanji adalah Allah yang setia

pada janji-Nya.

Agar semua orang percaya berpegang teguh

pada janji-janji Allah.

Page 7: 201409

D O A

renungan

Entah berapa banyak jumlah para ahli dalam merancang berbagai strategi tempur di planet bumi ini. Strategi sangat berperan penting dalam pencapaian tujuan, misalnya di bidang bisnis, komunikasi, politik, pendidikan, pertempuran dan seterusnya. Bahkan setiap agama pun mempunyai strategi dalam pencapaian visi dan misi secara khusus di dunia ini. Betapapun kreatif dan jitunya para ahli strategi, tak akan pernah mencapai kesempurnaan dan sebaliknya justru bisa jadi mengalami gagal total. Siapa pun ahlinya dan setinggi apa pun tingkat pendidikan dan pengalaman mereka, sama sekali bukan jaminan. Hanya ada satu jaminan pasti yang memiliki strategi jitu, Dialah Allah, Sang Penjamin.

Daud memiliki pengalaman nyata dengan Allah dalam berperang dan pengalaman itu memperkaya strateginya dalam memperjuangkan sebuah kemenangan. Namun ia tidak mengandalkan perjuangannya dengan kekuatan sendiri sehingga ketika Daud hendak berjuang melawan bangsa Filistin, ia memasrahkan perjuangannya kepada kekuatan Allah. Sangatlah sederhana cara Daud mengalahkan bangsa Israel yaitu hanya dengan tunduk dan taat kepada kehendak Allah. Tidak lebih dari itu! Dengan demikian Allah sendirilah yang berperang di depan Daud dan memberi kemenangan.

Berjuang dengan kekuatan Allah bukan hanya milik Daud, karena Allah juga memberi kepada kita hak istimewa untuk berjuang dengan kekuatan-Nya. Asal kita taat dan tunduk pada Allah sebagai ahli strategi jitu, maka kekuatan Allah dalam memperjuangkan kemenangan atas segala bergumulan dan perjuangan hidup mutlak menjadi milik kita. (SM)

Berjuang Dengan Kekuatan Allah1 Tawarikh 14:8-17

Dan bila engkau mendengar bunyi derap langkah di puncak pohon-pohon kertau itu,

maka haruslah engkau keluar bertempur, sebab Allah telah keluar berperang di

depanmu untuk memukul kalah tentara orang Filistin. 1 Tawarikh 14:15

Yehezkiel 5-9Yehezkiel 1-4 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Hampir semua orang tua yang hendak mencari menantu, mencari orang yang baik dari segala aspek, termasuk faktor keturunan, apakah berasal dari keluarga yang baik atau tidak; dilahirkan dari orang tua yang baik atau tidak, dan sebagainya. Itu semua tidak salah. Namun satu hal yang tidak boleh kita lupakan adalah bahwa Tuhan dapat mengubah masa lalu yang buruk menjadi masa kini dan masa depan yang indah. Hal itu terjadi dalam diri Yefta. Ia dilahirkan dari seorang perempuan yang dikategorikan tidak baik (ayat 1). Dalam keluarga Gilead, ayahnya, ia dianggap 'anak haram', sehingga tidak dapat menikmati hak waris ayahnya. Penolakan dari keluarga ayahnya ini membuat Yefta sakit hati, dan akhirnya bergabung dengan para petualang atau menjadi pelaku tindak kriminal. Namun karena kasih setia TUHAN, Yefta diubah hatinya oleh TUHAN, sehingga ia mau mengampuni perlakuan keluarga ayahnya, dan bersedia menolong mereka. Mengapa bisa terjadi perubahan yang drastis itu di hati Yefta? Karena ia ... membawa seluruh perkaranya itu kepada TUHAN (ayat 11). Sebelum Yefta menjadi pahlawan bagi keluarga besar ayahnya, ia menjadi pahlawan di hadapan TUHAN dengan menaklukkan kepahitan dan kebencian yang ada di dalam hatinya. Banyak orang ingin menaklukkan dunia ini, dan merasa berhasil menaklukkannya jika telah mencapai prestasi yang tinggi. Namun sedikit orang yang berhasil menaklukkan dirinya sendiri. Menjadi pahlawan di hadapan Tuhan harus dimulai dengan menang atas hawa nafsu diri sendiri, yaitu dengan pertolongan Roh Kudus mematikan perbuatan daging (Roma 8:13). (PF)

Hidup Sebagai PahlawanHakim-hakim 11:1-11

Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa,tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead. Hakim-hakim 11:1

jumat, 5 september 2014kamis, 4 september 2014

Seberapa besar pergumulan atas kesulitan hidup ini, kekuatan Allah

lebih besar untuk memperjuangkan

kemenangan.

Kesetiaan umat Tuhan dalam perjuangan

dengan kekuatan Tuhan.

Allah yang berjanji adalah Allah yang setia

pada janji-Nya.

Agar semua orang percaya berpegang teguh

pada janji-janji Allah.

Page 8: 201409

D O A

renungan

Politik itu kotor! Ungkapan lain mengatakan, dalam politik tidak ada teman sejati, yang ada hanyalah kepentingan. Tidak heran orang bisa saling menjatuhkan demi meraih ambisi diri sendiri. Tidak mudah terjun dalam karier politik, karena banyak hal yang tidak pasti atau “abu-abu”. Daud adalah seorang muda yang memiliki jiwa kebangsaan. Sejak mendengar nama Goliat, pahlawan Filistin yang melecehkan bangsanya, dengan spontan Daud menunjukkan isi hatinya. Dia tidak rela bangsanya dihina. Itu sebabnya ia hadapi Goliat dengan berani. Prestasi peperangan yang dicapai oleh Daud mendapat pujian dari orang banyak, namanya menjadi masyhur. Namun hal tersebut menyebabkan raja Saul galau dan iri hati hingga ia berusaha membunuh Daud. Raja Saul seorang yang berpengalaman dalam hal politik dan peperangan. Ia gunakan siasat kotor untuk membunuh Daud. Dia menjanjikan akan memberikan anak perempuannya menjadi istri Daud, asal Daud menghadapi peperangan terhadap Filistin. Berulangkali Daud ditempatkan di medan perang yang sangat berbahaya, dengan tujuan supaya Daud mati terbunuh. Daud sama sekali tidak mengerti siasat kotor Saul! Tetap dengan rela hati Daud masuk dalam medan peperangan, karena dia seorang patriot sejati. Tetapi TUHAN menyertai Daud dalam setiap peperangan sehingga Daud selalu menang dan selamat. Kita belajar dari sikap Daud yang tulus dan rela berjuang dengan keras serta benar untuk bangsanya. Memang ada risiko yang harus dihadapi, kadang risiko yang tak pernah diduga seperti siasat kotor Saul, namun teruslah berjuang. Mintalah penyertaan dan perlindungan Tuhan, niscaya perjuangan kita untuk bangsa membuahkan hasil yang baik. (LB)

Berkorban Untuk Bangsa1 Samuel 18:6-30

Saul bermaksud untuk menjatuhkan Daud dengan perantaraan orang Filistin.

1 Samuel 18:25b

Yehezkiel 14-16Yehezkiel 10-13 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Setiap orang membutuhkan orang lain dalam hidupnya, apalagi seorang yang invalid. Sungguh memprihatinkan apabila ada seorang invalid tidak mendapat perhatian dari keluarga atau orang-orang di sekitarnya. Seorang yang sakit lumpuh di Kapernaum sungguh beruntung karena ada empat rekannya yang peduli padanya. Mengetahui Tuhan Yesus berada di Kapernaum, mereka membawa orang lumpuh itu ke rumah di mana Yesus berada. Ternyata mereka tidak bisa masuk karena di dalam dan di luar rumah penuh sesak dengan orang banyak yang ingin bertemu Yesus. Yah, tidak ada harapan! Apakah kemudian mereka pulang? Tidak. Keempat orang itu melalukan terobosan. Mereka menaikkan rekannya yang lumpuh itu ke atap rumah kemudian membuka atap dan menurunkan tilam di mana orang lumpuh itu berbaring. Ketika Yesus melihatnya, Ia mengalihkan perhatiannya kepada si lumpuh dan keempat rekannya. Yesus melihat iman mereka berlima. Yesus tahu orang lumpuh itu berdosa dan Yesus melihat ada penyesalan di dalam hatinya. Itu sebabnya Yesus membereskan dosanya terlebih dahulu dan kemudian baru membuat mukjizat. Betapa sukacitanya orang lumpuh itu karena dosanya diampuni dan ia dapat berjalan! Yang menjadi perenungan kita adalah keempat rekan orang lumpuh itu. Mereka telah menjadi pahlawan bagi si lumpuh itu. Mereka rela berkorban dengan melakukan hal yang tidak umum guna mempertemukan orang lumpuh itu dengan Tuhan Yesus sekalipun harus menghadapi risiko. Siapakah yang menjadi pahlawan kita? Dialah yang dipakai oleh Tuhan untuk menolong ketika kita mengalami kesusahan. Lebih daripada itu, pahlawan kita adalah Tuhan Yesus yang rela berkorban bagi kita untuk membereskan dosa-dosa kita. (LL)

Berkorban Bagi SesamaMarkus 2:1-5

Ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Markus 2:3

minggu, 7 september 2014sabtu, 6 september 2014

Berjuanglah untuk kebaikan bangsa

Indonesia.

Peran serta orang Kristen untuk

kemajuan bangsa

Pahlawan kita adalah orang yang rela

berkorban bagi kita.

Terima kasih Tuhan, Engkau utus kami

menjadi orang-orang yang rela berkorban

bagi orang lain.

Page 9: 201409

D O A

renungan

Politik itu kotor! Ungkapan lain mengatakan, dalam politik tidak ada teman sejati, yang ada hanyalah kepentingan. Tidak heran orang bisa saling menjatuhkan demi meraih ambisi diri sendiri. Tidak mudah terjun dalam karier politik, karena banyak hal yang tidak pasti atau “abu-abu”. Daud adalah seorang muda yang memiliki jiwa kebangsaan. Sejak mendengar nama Goliat, pahlawan Filistin yang melecehkan bangsanya, dengan spontan Daud menunjukkan isi hatinya. Dia tidak rela bangsanya dihina. Itu sebabnya ia hadapi Goliat dengan berani. Prestasi peperangan yang dicapai oleh Daud mendapat pujian dari orang banyak, namanya menjadi masyhur. Namun hal tersebut menyebabkan raja Saul galau dan iri hati hingga ia berusaha membunuh Daud. Raja Saul seorang yang berpengalaman dalam hal politik dan peperangan. Ia gunakan siasat kotor untuk membunuh Daud. Dia menjanjikan akan memberikan anak perempuannya menjadi istri Daud, asal Daud menghadapi peperangan terhadap Filistin. Berulangkali Daud ditempatkan di medan perang yang sangat berbahaya, dengan tujuan supaya Daud mati terbunuh. Daud sama sekali tidak mengerti siasat kotor Saul! Tetap dengan rela hati Daud masuk dalam medan peperangan, karena dia seorang patriot sejati. Tetapi TUHAN menyertai Daud dalam setiap peperangan sehingga Daud selalu menang dan selamat. Kita belajar dari sikap Daud yang tulus dan rela berjuang dengan keras serta benar untuk bangsanya. Memang ada risiko yang harus dihadapi, kadang risiko yang tak pernah diduga seperti siasat kotor Saul, namun teruslah berjuang. Mintalah penyertaan dan perlindungan Tuhan, niscaya perjuangan kita untuk bangsa membuahkan hasil yang baik. (LB)

Berkorban Untuk Bangsa1 Samuel 18:6-30

Saul bermaksud untuk menjatuhkan Daud dengan perantaraan orang Filistin.

1 Samuel 18:25b

Yehezkiel 14-16Yehezkiel 10-13 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Setiap orang membutuhkan orang lain dalam hidupnya, apalagi seorang yang invalid. Sungguh memprihatinkan apabila ada seorang invalid tidak mendapat perhatian dari keluarga atau orang-orang di sekitarnya. Seorang yang sakit lumpuh di Kapernaum sungguh beruntung karena ada empat rekannya yang peduli padanya. Mengetahui Tuhan Yesus berada di Kapernaum, mereka membawa orang lumpuh itu ke rumah di mana Yesus berada. Ternyata mereka tidak bisa masuk karena di dalam dan di luar rumah penuh sesak dengan orang banyak yang ingin bertemu Yesus. Yah, tidak ada harapan! Apakah kemudian mereka pulang? Tidak. Keempat orang itu melalukan terobosan. Mereka menaikkan rekannya yang lumpuh itu ke atap rumah kemudian membuka atap dan menurunkan tilam di mana orang lumpuh itu berbaring. Ketika Yesus melihatnya, Ia mengalihkan perhatiannya kepada si lumpuh dan keempat rekannya. Yesus melihat iman mereka berlima. Yesus tahu orang lumpuh itu berdosa dan Yesus melihat ada penyesalan di dalam hatinya. Itu sebabnya Yesus membereskan dosanya terlebih dahulu dan kemudian baru membuat mukjizat. Betapa sukacitanya orang lumpuh itu karena dosanya diampuni dan ia dapat berjalan! Yang menjadi perenungan kita adalah keempat rekan orang lumpuh itu. Mereka telah menjadi pahlawan bagi si lumpuh itu. Mereka rela berkorban dengan melakukan hal yang tidak umum guna mempertemukan orang lumpuh itu dengan Tuhan Yesus sekalipun harus menghadapi risiko. Siapakah yang menjadi pahlawan kita? Dialah yang dipakai oleh Tuhan untuk menolong ketika kita mengalami kesusahan. Lebih daripada itu, pahlawan kita adalah Tuhan Yesus yang rela berkorban bagi kita untuk membereskan dosa-dosa kita. (LL)

Berkorban Bagi SesamaMarkus 2:1-5

Ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Markus 2:3

minggu, 7 september 2014sabtu, 6 september 2014

Berjuanglah untuk kebaikan bangsa

Indonesia.

Peran serta orang Kristen untuk

kemajuan bangsa

Pahlawan kita adalah orang yang rela

berkorban bagi kita.

Terima kasih Tuhan, Engkau utus kami

menjadi orang-orang yang rela berkorban

bagi orang lain.

Page 10: 201409

D O A

renungan

sebuah lagu rohani liriknya berkata demikian: “Apa yang dicari orang? Uang. Apa yang dicari orang, pagi, petang, siang, malam? Uang, uang, uang.” Manusia zaman sekarang sibuk mencari uang. Memang bekerja adalah tanggung jawab setiap orang tua untuk menghidupi keluarga melalui jerih lelahnya. Kebutuhan keuangan dapat dipenuhi dari hasil bekerja. Itu sebabnya jangan ada anak Tuhan yang malas bekerja. Namun demikian, hidup tidak cukup hanya mengejar uang!

Adakah yang berpikir bahwa mencari uang adalah segalanya? Keuangan dan kekayaan diburu kalau bisa untuk tujuh turunan. Hati-hati, karena banyak keluarga justru tidak bahagia saat harta benda melimpah ruah. Tidak salah memiliki kekayaan melimpah ruah, namun apabila hanya itu yang dikejar maka kesia-siaan yang akan dituai.

Nuh seorang kepala keluarga yang bekerja. Dia memiliki istri dan anak-anak. Dia hidup di tengah masyarakat yang kacau moralnya, masyarakat yang hidup dalam kejahatan dan berpesta pora memuaskan hawa nafsu saja. Tapi, Nuh disebut orang yang benar, tidak bercela dan bergaul dengan Allah (Kejadian 6:9). Berarti, Nuh, seorang yang mementingkan hidup rohani!

Orang yang hidup bergaul dengan Allah memiliki wibawa rohani untuk memimpin keluarganya takut akan Tuhan. Istri dan anak-anaknya melihat Nuh sebagai figur yang layak diteladani imannya. Oleh karena Nuh menghargai firman TUHAN dan taat melakukan firman-Nya, maka ketika dia menyuruh istri dan ketiga anak serta ketiga menantunya masuk dalam bahtera, mereka menurut. Di kalangan keluarganya tidak ada yang melecehkan atau mentertawakan firman TUHAN. Mereka juga taat. Hasilnya, keluarga Nuh diselamatkan dari malapetaka air bah yang membinasakan itu. (LB)

Pahlawan Bagi KeluargaKejadian 7:1-24

Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh dan ketiga isteri anak-anaknya

bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu. Kejadian 7:13

Yehezkiel 20-22Yehezkiel 17-19 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Umumnya ibu adalah sosok yang menyiratkan pengorbanan sejati. Seorang ibu sejati merupakan pribadi yang selalu siap mengerjakan tugas-tugas dari sebelum matahari terbit sampai matahari terbenam. Bahkan sampai larut malam. Tugas-tugasnya yang mulia seperti menyiapkan kebutuhkan keluarga yaitu bagi suami sebelum berangkat kerja dan bagi anak-anak sebelum berangkat sekolah. Selanjutnya, membersihkan dan menata isi rumah. Mengatur keuangan keluarga sebaik-baiknya. Dan tugas-tugas lainnya. Selain tugas-tugas mulia tersebut, seorang ibu sebagaimana kodratnya melahirkan anak-anak. Proses kelahiran merupakan suatu pengorbanan luar biasa. Alkitab mengisahkan seorang ibu bernama Yokhebed, suaminya bernama Amran. Suami istri ini adalah keturunan Lewi. Di zaman mereka yang tinggal di Mesir, seorang ibu yang melahirkan bayi laki-laki, maka bayi tersebut harus dibunuh mati. Yokhebed melahirkan seorang bayi laki-laki yang sangat tampan. Jelas hatinya tidak tega melihat bayinya dibunuh. Daripada dibunuh, bayi tersebut ditempatkan di sungai Nil. Keranjang terapung tersebut diketemukan putri Firaun. Diambilnya dan dicarikan pengasuh. Yokhebed dipercayakan sebagai pengasuh. Putri Firaun tidak mengetahui bahwa Yokhebed adalah ibu bayi dalam keranjang tersebut. Yokhebed mengasuhnya dengan penuh kasih. Setelah besar diserahkannya kembali ke putri Firaun. Jelas hati Yokhebed terkoyak. Hatinya hancur berkeping-keping. Bayi yang dilahirkannya terpaksa harus diserahkan ke wanita lain. Suatu pengorbanan yang besar. Namun pengorbanan tersebut tidak sia-sia. Kelak bayi tersebut menjadi seorang pahlawan. Pahlawan yang membebaskan bangsa Israel dari penjajahan Mesir. Dia bernama Musa. Pengorbanan sejati seorang ibu akan membuahkan pahlawan sejati. (IE)

Pengorbanan Seorang IbuKeluaran 2:1-10

Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya. Keluaran 2:9

selasa, 9 september 2014senin, 8 september 2014

Wibawa orang tua adalah dari Tuhan.

Hubungan yang harmonis dalam keluarga Kristen.

Pengorbanan sejati seorang ibu menghasilkan

anak-anaknya sukses.

Terima kasih untuk ibu yang telah

melahirkan aku.

Page 11: 201409

D O A

renungan

sebuah lagu rohani liriknya berkata demikian: “Apa yang dicari orang? Uang. Apa yang dicari orang, pagi, petang, siang, malam? Uang, uang, uang.” Manusia zaman sekarang sibuk mencari uang. Memang bekerja adalah tanggung jawab setiap orang tua untuk menghidupi keluarga melalui jerih lelahnya. Kebutuhan keuangan dapat dipenuhi dari hasil bekerja. Itu sebabnya jangan ada anak Tuhan yang malas bekerja. Namun demikian, hidup tidak cukup hanya mengejar uang!

Adakah yang berpikir bahwa mencari uang adalah segalanya? Keuangan dan kekayaan diburu kalau bisa untuk tujuh turunan. Hati-hati, karena banyak keluarga justru tidak bahagia saat harta benda melimpah ruah. Tidak salah memiliki kekayaan melimpah ruah, namun apabila hanya itu yang dikejar maka kesia-siaan yang akan dituai.

Nuh seorang kepala keluarga yang bekerja. Dia memiliki istri dan anak-anak. Dia hidup di tengah masyarakat yang kacau moralnya, masyarakat yang hidup dalam kejahatan dan berpesta pora memuaskan hawa nafsu saja. Tapi, Nuh disebut orang yang benar, tidak bercela dan bergaul dengan Allah (Kejadian 6:9). Berarti, Nuh, seorang yang mementingkan hidup rohani!

Orang yang hidup bergaul dengan Allah memiliki wibawa rohani untuk memimpin keluarganya takut akan Tuhan. Istri dan anak-anaknya melihat Nuh sebagai figur yang layak diteladani imannya. Oleh karena Nuh menghargai firman TUHAN dan taat melakukan firman-Nya, maka ketika dia menyuruh istri dan ketiga anak serta ketiga menantunya masuk dalam bahtera, mereka menurut. Di kalangan keluarganya tidak ada yang melecehkan atau mentertawakan firman TUHAN. Mereka juga taat. Hasilnya, keluarga Nuh diselamatkan dari malapetaka air bah yang membinasakan itu. (LB)

Pahlawan Bagi KeluargaKejadian 7:1-24

Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh dan ketiga isteri anak-anaknya

bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu. Kejadian 7:13

Yehezkiel 20-22Yehezkiel 17-19 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Umumnya ibu adalah sosok yang menyiratkan pengorbanan sejati. Seorang ibu sejati merupakan pribadi yang selalu siap mengerjakan tugas-tugas dari sebelum matahari terbit sampai matahari terbenam. Bahkan sampai larut malam. Tugas-tugasnya yang mulia seperti menyiapkan kebutuhkan keluarga yaitu bagi suami sebelum berangkat kerja dan bagi anak-anak sebelum berangkat sekolah. Selanjutnya, membersihkan dan menata isi rumah. Mengatur keuangan keluarga sebaik-baiknya. Dan tugas-tugas lainnya. Selain tugas-tugas mulia tersebut, seorang ibu sebagaimana kodratnya melahirkan anak-anak. Proses kelahiran merupakan suatu pengorbanan luar biasa. Alkitab mengisahkan seorang ibu bernama Yokhebed, suaminya bernama Amran. Suami istri ini adalah keturunan Lewi. Di zaman mereka yang tinggal di Mesir, seorang ibu yang melahirkan bayi laki-laki, maka bayi tersebut harus dibunuh mati. Yokhebed melahirkan seorang bayi laki-laki yang sangat tampan. Jelas hatinya tidak tega melihat bayinya dibunuh. Daripada dibunuh, bayi tersebut ditempatkan di sungai Nil. Keranjang terapung tersebut diketemukan putri Firaun. Diambilnya dan dicarikan pengasuh. Yokhebed dipercayakan sebagai pengasuh. Putri Firaun tidak mengetahui bahwa Yokhebed adalah ibu bayi dalam keranjang tersebut. Yokhebed mengasuhnya dengan penuh kasih. Setelah besar diserahkannya kembali ke putri Firaun. Jelas hati Yokhebed terkoyak. Hatinya hancur berkeping-keping. Bayi yang dilahirkannya terpaksa harus diserahkan ke wanita lain. Suatu pengorbanan yang besar. Namun pengorbanan tersebut tidak sia-sia. Kelak bayi tersebut menjadi seorang pahlawan. Pahlawan yang membebaskan bangsa Israel dari penjajahan Mesir. Dia bernama Musa. Pengorbanan sejati seorang ibu akan membuahkan pahlawan sejati. (IE)

Pengorbanan Seorang IbuKeluaran 2:1-10

Maka berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusuinya. Keluaran 2:9

selasa, 9 september 2014senin, 8 september 2014

Wibawa orang tua adalah dari Tuhan.

Hubungan yang harmonis dalam keluarga Kristen.

Pengorbanan sejati seorang ibu menghasilkan

anak-anaknya sukses.

Terima kasih untuk ibu yang telah

melahirkan aku.

Page 12: 201409

D O A

renungan

Kemarahan hingga emosi memuncak bisa terjadi pada seseorang oleh karena haknya diambil orang lain. Sesama rekan tukang parkir berbaku hamtam bahkan membunuh rekannya sendiri gara-gara berebut lahan parkir. Sungguh mengenaskan!

Ishak, anak Abraham sangat diberkati TUHAN. Ia memiliki kekayaan yang luar biasa berupa kambing domba, lembu sapi dan banyak anak buah. Hal tersebut membuat orang Filistin iri hati kepadanya. Sumur-sumur yang digali ayahnya ditutup oleh orang Filistin dengan tanah. Bayangkan, di Timur Tengah di daerah padang pasir mencari sumber air bukan pekerjaan yang mudah. Ishak sangat membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhkan hidup seluruh keluarga, anak buahnya dan ternak-ternaknya. Air menjadi kebutuhan pokok bagi Ishak. Jika tidak ada air mereka bisa mati. Ishak patut marah atas kelakuan orang Filistin tersebut. Tetapi apakah Ishak marah? Tidak sama sekali. Ketika ia disuruh pergi oleh Abimelekh, raja Filistin, Ishak meninggalkan Filistin dan tinggal di daerah lain. Ia menggali sumur yang lain. Ketika terjadi pertengkaran lagi soal sumur, Ishak mengggali sumur yang lain lagi.

Sifat mengalah tersebut menguntungkan Ishak. TUHAN semakin memberkati Ishak. Selain berkat yang Ishak terima dari TUHAN, atas sifatnya yang mulia itu membuka mata raja Filistin sehingga ia bersama sahabatnya, Ahuzat dan Pikhol kepala pasukannya mendatangi Ishak. Bukan untuk mengajak perang, tetapi sebaliknya mengajak berdamai. Dan sekali lagi Ishak menunjukkan sifatnya yang mulia. Ia mengadakan perjamuan bagi mereka dengan menyediakan makanan dan minuman. Terjadilah perdamaian di antara mereka oleh karena sifat mulia yang ditunjukkan Ishak.

Milikilah hati yang mulia seperti Ishak yang suka mengalah dan suka berdamai. (LL)

Berhati MuliaKejadian 26:12-32

Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata: "Sekarang TUHAN telah memberikan

kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini." Kejadian 26:22

Yehezkiel 26-28Yehezkiel 23-25 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Mentor berarti pembimbing. Kata “mentor” berasal dari bahasa Inggris bisa berarti penasihat atau konselor. Tugas mentor mengoreksi, menginovasi, mensolusikan dan mengawasi. Tujuannya agar implementasi membuahkan hasil yang baik. Hasil yang baik untuk siapa? Tentunya untuk pertumbuhan dan perkembangan suatu pekerjaan/pelayanan. Mentor juga bertugas untuk meningkatkan kapabilitas dan mutu seorang pemimpin. Mentor yang baik selalu berusaha mencari terobosan baru. Terobosan yang menghasilkan pemimpin-pemimpin bermutu 'qualified' dan juga pekerjaan/pelayanan yang sukses. Nas bacaan kita mengisahkan seorang mentor yang hebat bernama Barnabas. Kualifikasinya tidak diragukan. Dia “seorang yang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman” (Kisah 11:24). Oleh mata iman yang diterangi Roh Kudus, Barnabas mampu melihat jauh ke depan. Apa yang dilihatnya? Suatu perkembangan pelayanan gereja yang sukses yang dikerjakan oleh seorang pemimpin yang hebat. Siapa individu pemimpin hebat yang dilihat Barnabas? Jawabannya yaitu Saulus. Mantan penganiaya bahkan pembunuh orang Kristen. Barnabas membuat terobosan. Dia siap menjadi mentor Saulus. Melalui bimbingannya, Saulus diterima oleh Jemaat Antiokhia. Bahkan melalui bimbingannya, Saulus di kemudian hari menjadi Paulus, seorang penginjil, pemimpin, pembina dan rasul yang hebat. Melalui pelayanan Paulus, gereja-gereja non Yahudi di seluruh Asia Minor dan Yunani berhasil didirikan. Paulus dapat dikatakan sebagai pahlawan iman. Pahlawan penginjilan. Pahlawan perintisan gereja-gereja. Buah terobosan seorang mentor yang cemerlang. (IE)

Terobosan Seorang MentorKisah Para Rasul 11:19-26

Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.Kisah Para Rasul 11:25

kamis, 11 september 2014rabu, 10 september 2014

Orang yang berhati mulia akan dimuliakan

oleh Tuhan.

Berikan kami hati yang mulia ya Tuhan untuk

menciptakan perdamaian.

Pemimpin yang hebat menghasilkan pekerjaan

yang dahyat.

Jadikan aku alat Tuhan

yang berguna.

Page 13: 201409

D O A

renungan

Kemarahan hingga emosi memuncak bisa terjadi pada seseorang oleh karena haknya diambil orang lain. Sesama rekan tukang parkir berbaku hamtam bahkan membunuh rekannya sendiri gara-gara berebut lahan parkir. Sungguh mengenaskan!

Ishak, anak Abraham sangat diberkati TUHAN. Ia memiliki kekayaan yang luar biasa berupa kambing domba, lembu sapi dan banyak anak buah. Hal tersebut membuat orang Filistin iri hati kepadanya. Sumur-sumur yang digali ayahnya ditutup oleh orang Filistin dengan tanah. Bayangkan, di Timur Tengah di daerah padang pasir mencari sumber air bukan pekerjaan yang mudah. Ishak sangat membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhkan hidup seluruh keluarga, anak buahnya dan ternak-ternaknya. Air menjadi kebutuhan pokok bagi Ishak. Jika tidak ada air mereka bisa mati. Ishak patut marah atas kelakuan orang Filistin tersebut. Tetapi apakah Ishak marah? Tidak sama sekali. Ketika ia disuruh pergi oleh Abimelekh, raja Filistin, Ishak meninggalkan Filistin dan tinggal di daerah lain. Ia menggali sumur yang lain. Ketika terjadi pertengkaran lagi soal sumur, Ishak mengggali sumur yang lain lagi.

Sifat mengalah tersebut menguntungkan Ishak. TUHAN semakin memberkati Ishak. Selain berkat yang Ishak terima dari TUHAN, atas sifatnya yang mulia itu membuka mata raja Filistin sehingga ia bersama sahabatnya, Ahuzat dan Pikhol kepala pasukannya mendatangi Ishak. Bukan untuk mengajak perang, tetapi sebaliknya mengajak berdamai. Dan sekali lagi Ishak menunjukkan sifatnya yang mulia. Ia mengadakan perjamuan bagi mereka dengan menyediakan makanan dan minuman. Terjadilah perdamaian di antara mereka oleh karena sifat mulia yang ditunjukkan Ishak.

Milikilah hati yang mulia seperti Ishak yang suka mengalah dan suka berdamai. (LL)

Berhati MuliaKejadian 26:12-32

Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata: "Sekarang TUHAN telah memberikan

kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini." Kejadian 26:22

Yehezkiel 26-28Yehezkiel 23-25 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Mentor berarti pembimbing. Kata “mentor” berasal dari bahasa Inggris bisa berarti penasihat atau konselor. Tugas mentor mengoreksi, menginovasi, mensolusikan dan mengawasi. Tujuannya agar implementasi membuahkan hasil yang baik. Hasil yang baik untuk siapa? Tentunya untuk pertumbuhan dan perkembangan suatu pekerjaan/pelayanan. Mentor juga bertugas untuk meningkatkan kapabilitas dan mutu seorang pemimpin. Mentor yang baik selalu berusaha mencari terobosan baru. Terobosan yang menghasilkan pemimpin-pemimpin bermutu 'qualified' dan juga pekerjaan/pelayanan yang sukses. Nas bacaan kita mengisahkan seorang mentor yang hebat bernama Barnabas. Kualifikasinya tidak diragukan. Dia “seorang yang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman” (Kisah 11:24). Oleh mata iman yang diterangi Roh Kudus, Barnabas mampu melihat jauh ke depan. Apa yang dilihatnya? Suatu perkembangan pelayanan gereja yang sukses yang dikerjakan oleh seorang pemimpin yang hebat. Siapa individu pemimpin hebat yang dilihat Barnabas? Jawabannya yaitu Saulus. Mantan penganiaya bahkan pembunuh orang Kristen. Barnabas membuat terobosan. Dia siap menjadi mentor Saulus. Melalui bimbingannya, Saulus diterima oleh Jemaat Antiokhia. Bahkan melalui bimbingannya, Saulus di kemudian hari menjadi Paulus, seorang penginjil, pemimpin, pembina dan rasul yang hebat. Melalui pelayanan Paulus, gereja-gereja non Yahudi di seluruh Asia Minor dan Yunani berhasil didirikan. Paulus dapat dikatakan sebagai pahlawan iman. Pahlawan penginjilan. Pahlawan perintisan gereja-gereja. Buah terobosan seorang mentor yang cemerlang. (IE)

Terobosan Seorang MentorKisah Para Rasul 11:19-26

Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.Kisah Para Rasul 11:25

kamis, 11 september 2014rabu, 10 september 2014

Orang yang berhati mulia akan dimuliakan

oleh Tuhan.

Berikan kami hati yang mulia ya Tuhan untuk

menciptakan perdamaian.

Pemimpin yang hebat menghasilkan pekerjaan

yang dahyat.

Jadikan aku alat Tuhan

yang berguna.

Page 14: 201409

D O A

renungan

Seorang panglima biasanya memiliki berbagai cara dalam menghadapi musuh. Inilah yang disebut dengan strategi. Dengan strategi seorang panglima diharapkan dapat meraih kemenangan atau tujuan yang diharapkan. Penerapan strategi yang benar selalu memberikan dampak yang kuat dalam meraih tujuan yang akan dicapai. Tanpa disadari sebenarnya setiap orang juga memiliki strategi untuk dapat mempertahankan hidupnya.

Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya yang sangat singkat waktunya yaitu kurang lebih tiga setengah tahun juga menggunakan strategi. Jika kita perhatikan strategi pelayanan Tuhan Yesus dalam memberitakan Injil Kerajaaan Allah dan penjangkauan jiwa-jiwa sangat unik. Pertama, Ia lebih terfokus kepada beberapa orang saja daripada kepada banyak orang, sehingga Ia dapat mengajar dan melatih mereka dengan mudah dan efektif. Dari orang-orang yang dipilih inilah, Tuhan dapat menjangkau jiwa-jiwa yang lebih banyak lagi. Kedua, Tuhan Yesus membangun persekutuan yang intim di antara mereka. Hal ini ditunjukkan dengan kesediaan Tuhan untuk tinggal bersama-sama dengan mereka (Yohanes 11:54). Dengan keberadaan-Nya di tengah-tengah mereka, Tuhan berharap bahwa teladan hidup-Nya yang ditunjukkan kepada murid-murid-Nya dapat membangun sikap ketaatan murid-murid untuk bersaksi tentang kehidupan Tuhan Yesus dan siap melanjutkan pelayanan yang sudah dikerjakan Tuhan bersama mereka.

Kalau Tuhan Yesus saja dalam pelayanan-Nya menggunakan strategi, maka setiap orang percaya juga perlu menggunakan firman Tuhan sebagai strategi hidupnya supaya mampu mengatasi tantangan hidup dan dapat meraih tujuan hidup yang mulia. (ADL)

Mengatur StrategiMatius 10:1-4

"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu

hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Matius 10:16

Yehezkiel 33-35Yehezkiel 29-32 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Ketika Kota Semarang mendapatkan penghargaan Adipura untuk yang kesekian kalinya, Walikota Semarang, yaitu Bapak Hendrar Prihadi, mengumpulkan semua pekerja di bagian kebersihan kota, yaitu para penyapu jalan. Bapak Walikota tahu bahwa prestasi yang diperoleh kota yang dipimpinnya tidak bisa lepas dari orang-orang yang melakukan tugas kebersihan di seluruh kota setiap hari. Seringkali mereka diabaikan begitu saja. Namun bapak Walikota menghargai keberadaan mereka. Mereka diajak makan bersama dalam pengucapan syukur kepada Tuhan. Ketika Daud dan pasukannya berhasil memenangkan pertempuran melawan orang Amalek, mereka tidak hanya dapat merebut kembali istri dan anak-anak yang ditawan oleh orang Amalek, melainkan juga mampu membawa jarahan yang sangat banyak (ayat 19-20). Pasukan yang pergi bersama Daud berjumlah 400 orang. Ada 200 orang lain yang saat itu tidak ikut pergi berperang karena terlalu lelah. Daud sangat bijaksana dan mengizinkan mereka tidak ikut dalam pertempuran. Namun ketika jarahan diperoleh, Daud memberikan bagian juga kepada mereka. Banyak yang menentang keputusan itu, tetapi Daud berkata bahwa semua orang harus mendapat bagian jarahan, baik yang di barisan depan, maupun yang di bagian belakang, yaitu penjaga barang-barang. Ini merupakan gambaran bahwa sekecil apapun kontribusi kita dalam pelayanan bagi Tuhan, dihargai oleh Tuhan, dan mendapatkan berkat yang sama dari Tuhan. Baik yang di barisan depan (penginjil, pengkhotbah, song leaders dan singers, pemusik, dan sabagainya), atau di barisan belakang (pendoa, penghitung kolekte, dan sebagainya), sama-sama mendapatkan berkat dari Tuhan, jika dilakukan dengan setia dan penuh kesungguhan hati bagi Tuhan. (PF)

Pemberi Kontribusi 1 Samuel 30:1-25

“… Sebab, bagian orang yang tinggal di dekat barang-barang adalah sama seperti bagian orang yang pergi berperang; itu akan dibagi sama-sama.” 1 Samuel 30:24

sabtu, 13 september 2014jumat, 12 september 2014

Tidak ada strategi yang baik dan kuat selain

strategi yang berdasarkan firman Tuhan.

Agar setiap orang percaya rajin membaca Alkitab dan menempat-

kan Alkitab sebagai pedoman hidupnya.

Tuhan menghargai setiap orang masing-masing

dengan tugas khususnya.

Semua orang bersyukur dan menjalani tugas panggilan hidupnya dengan sukacita.

Page 15: 201409

D O A

renungan

Seorang panglima biasanya memiliki berbagai cara dalam menghadapi musuh. Inilah yang disebut dengan strategi. Dengan strategi seorang panglima diharapkan dapat meraih kemenangan atau tujuan yang diharapkan. Penerapan strategi yang benar selalu memberikan dampak yang kuat dalam meraih tujuan yang akan dicapai. Tanpa disadari sebenarnya setiap orang juga memiliki strategi untuk dapat mempertahankan hidupnya.

Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya yang sangat singkat waktunya yaitu kurang lebih tiga setengah tahun juga menggunakan strategi. Jika kita perhatikan strategi pelayanan Tuhan Yesus dalam memberitakan Injil Kerajaaan Allah dan penjangkauan jiwa-jiwa sangat unik. Pertama, Ia lebih terfokus kepada beberapa orang saja daripada kepada banyak orang, sehingga Ia dapat mengajar dan melatih mereka dengan mudah dan efektif. Dari orang-orang yang dipilih inilah, Tuhan dapat menjangkau jiwa-jiwa yang lebih banyak lagi. Kedua, Tuhan Yesus membangun persekutuan yang intim di antara mereka. Hal ini ditunjukkan dengan kesediaan Tuhan untuk tinggal bersama-sama dengan mereka (Yohanes 11:54). Dengan keberadaan-Nya di tengah-tengah mereka, Tuhan berharap bahwa teladan hidup-Nya yang ditunjukkan kepada murid-murid-Nya dapat membangun sikap ketaatan murid-murid untuk bersaksi tentang kehidupan Tuhan Yesus dan siap melanjutkan pelayanan yang sudah dikerjakan Tuhan bersama mereka.

Kalau Tuhan Yesus saja dalam pelayanan-Nya menggunakan strategi, maka setiap orang percaya juga perlu menggunakan firman Tuhan sebagai strategi hidupnya supaya mampu mengatasi tantangan hidup dan dapat meraih tujuan hidup yang mulia. (ADL)

Mengatur StrategiMatius 10:1-4

"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu

hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Matius 10:16

Yehezkiel 33-35Yehezkiel 29-32 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Ketika Kota Semarang mendapatkan penghargaan Adipura untuk yang kesekian kalinya, Walikota Semarang, yaitu Bapak Hendrar Prihadi, mengumpulkan semua pekerja di bagian kebersihan kota, yaitu para penyapu jalan. Bapak Walikota tahu bahwa prestasi yang diperoleh kota yang dipimpinnya tidak bisa lepas dari orang-orang yang melakukan tugas kebersihan di seluruh kota setiap hari. Seringkali mereka diabaikan begitu saja. Namun bapak Walikota menghargai keberadaan mereka. Mereka diajak makan bersama dalam pengucapan syukur kepada Tuhan. Ketika Daud dan pasukannya berhasil memenangkan pertempuran melawan orang Amalek, mereka tidak hanya dapat merebut kembali istri dan anak-anak yang ditawan oleh orang Amalek, melainkan juga mampu membawa jarahan yang sangat banyak (ayat 19-20). Pasukan yang pergi bersama Daud berjumlah 400 orang. Ada 200 orang lain yang saat itu tidak ikut pergi berperang karena terlalu lelah. Daud sangat bijaksana dan mengizinkan mereka tidak ikut dalam pertempuran. Namun ketika jarahan diperoleh, Daud memberikan bagian juga kepada mereka. Banyak yang menentang keputusan itu, tetapi Daud berkata bahwa semua orang harus mendapat bagian jarahan, baik yang di barisan depan, maupun yang di bagian belakang, yaitu penjaga barang-barang. Ini merupakan gambaran bahwa sekecil apapun kontribusi kita dalam pelayanan bagi Tuhan, dihargai oleh Tuhan, dan mendapatkan berkat yang sama dari Tuhan. Baik yang di barisan depan (penginjil, pengkhotbah, song leaders dan singers, pemusik, dan sabagainya), atau di barisan belakang (pendoa, penghitung kolekte, dan sebagainya), sama-sama mendapatkan berkat dari Tuhan, jika dilakukan dengan setia dan penuh kesungguhan hati bagi Tuhan. (PF)

Pemberi Kontribusi 1 Samuel 30:1-25

“… Sebab, bagian orang yang tinggal di dekat barang-barang adalah sama seperti bagian orang yang pergi berperang; itu akan dibagi sama-sama.” 1 Samuel 30:24

sabtu, 13 september 2014jumat, 12 september 2014

Tidak ada strategi yang baik dan kuat selain

strategi yang berdasarkan firman Tuhan.

Agar setiap orang percaya rajin membaca Alkitab dan menempat-

kan Alkitab sebagai pedoman hidupnya.

Tuhan menghargai setiap orang masing-masing

dengan tugas khususnya.

Semua orang bersyukur dan menjalani tugas panggilan hidupnya dengan sukacita.

Page 16: 201409

D O A

renungan

Anak-anak Tuhan menjadi sasaran utama Iblis. Kita berperang melawan Iblis. Peperangan ini berlangsung terus sampai akhir hidup kita di dunia ini. Dengan kekuatan sendiri melawan Iblis, kita akan mengalami kekalahan. Jadi, bagaimana menghadapi Iblis yang penuh tipu muslihat? Paulus memberikan kunci untuk memperoleh kemenangan melawan Iblis yaitu menggunakan perlengkapan senjata Allah.

Senjata-senjata Allah tersebut adalah pertama, ikat pinggang kebenaran dan baju zirah keadilan. Kebenaran dan keadilan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Allah memerintah dengan kebenaran dan keadilan. Orang Kristen harus hidup benar dan adil, maka ia akan menjadi pemenang. Iblis akan bertekuk lutut tak berdaya. Kedua, kerelaan memberitakan Injil. Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada-Nya (Roma 1:16). Setiap orang Kristen adalah duta Allah yang diutus menjadi pemberita Injil supaya banyak orang tidak hidup di bawah kekuasaan Iblis. Ketiga, perisai iman untuk memadamkan panah api si jahat yang terus berusaha menyerang. Keempat, ketopong keselamatan dan pedang Roh yaitu firman Allah. Firman Allah adalah benih yang hidup dan kekal yang berkuasa melumpuhkan kekuatan musuh. Tuhan Yesus menang terhadap Iblis karena Ia menggunakan firman Tuhan. Kelima, doa dalam Roh. Doa adalah membangun persekutuan dengan Tuhan. Berdoa membangun kekuatan dan sebagai bentuk pertahanan terhadap serangan musuh. Keenam, Berjaga-jaga. Iblis dengan kekuatannya berusaha menghancurkan manusia. Iblis bagaikan singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (2 Petrus 1:8). Itu sebabnya kita perlu berjaga-jaga supaya tidak dihabisi Iblis.

Mari kita gunakan seluruh perlengkapan senjata Allah supaya kita selalu menang (LL)

Perlengkapan Senjata AllahEfesus 6:10-18

Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan

melawan tipu muslihat Iblis. Efesus 6:11

Yehezkiel 39-41Yehezkiel 36-38 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Ketika raja Aram sedang berperang melawan Israel, nabi Elisa dipakai oleh TUHAN untuk menyelamatkan Israel dengan cara memberitahukan strategi musuh kepada raja Israel dan pasukannya agar terhindar dari serangan tentara Aram yang sudah siap menghadang mereka. Nabi Elisa diberi karunia oleh TUHAN untuk mengetahui strategi musuh sehingga bangsa Israel terhindar dari kekalahan. Hal ini membuat geram hati raja Aram. Ia memerintahkan untuk mengirim tentara yang besar jumlahnya hanya untuk menangkap nabi Elisa di Dotan (ayat 11-14).

Ketika Dotan sudah dikepung oleh tentara Aram, Elisa tidak takut karena dia tahu bahwa TUHAN telah mengirimkan pasukan berkuda dan kereta berapi yang jumlahnya jauh lebih banyak daripada tentara Aram (ayat 17). Kemenangan Israel kali ini tidak dialami melalui pertumpahan darah tetapi karena pertolongan dan campur tangan TUHAN yang membutakan mata tentara orang Aram sehingga mereka mengikuti petunjuk nabi Elisa yang mengantar mereka ke tengah-tengah Samaria, ibukota Israel (ayat 19-20).

Kemenangan kali ini bukan dengan cara membunuh musuh dengan pedang tetapi dengan melakukan perbuatan baik yaitu menghidangkan jamuan makanan dan minuman kepada musuh-musuh mereka (ayat 21-23).

Jika saat ini ada orang yang memusuhi kita, jangan lawan dengan kekerasan tapi dengan kasih dan kebaikan. Firman Tuhan menasihatkan, “Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya” (Roma 12:20-21). Mari kita belajar mengalahkan kejahatan dengan kebaikan, maka kita akan memenangkan '"peperangan" itu. (DI)

Perang yang Dimenangkan2 Raja-raja 6:8-23

“… Kubunuhkah mereka, bapak?" Tetapi jawabnya: "Jangan! … Tetapi hidangkanlah makanan dan minuman di depan mereka, supaya mereka makan dan minum, lalu pulang kepada tuan mereka." 2 Raja-raja 6:21-22

senin, 15 september 2014minggu, 14 september 2014

Tuhan Yesus adalah pahlawan kita dan Iblis

adalah lawan kita.

Kami mau pergunakan senjata-senjata Allah

untuk melawan si jahat.

Kekerasan menimbulkan permusuhan, tetapi kasih menciptakan perdamaian.

Agar semua umat Tuhan memiliki kasih yang nyata dalam hidup

sehari-hari.

Page 17: 201409

D O A

renungan

Anak-anak Tuhan menjadi sasaran utama Iblis. Kita berperang melawan Iblis. Peperangan ini berlangsung terus sampai akhir hidup kita di dunia ini. Dengan kekuatan sendiri melawan Iblis, kita akan mengalami kekalahan. Jadi, bagaimana menghadapi Iblis yang penuh tipu muslihat? Paulus memberikan kunci untuk memperoleh kemenangan melawan Iblis yaitu menggunakan perlengkapan senjata Allah.

Senjata-senjata Allah tersebut adalah pertama, ikat pinggang kebenaran dan baju zirah keadilan. Kebenaran dan keadilan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Allah memerintah dengan kebenaran dan keadilan. Orang Kristen harus hidup benar dan adil, maka ia akan menjadi pemenang. Iblis akan bertekuk lutut tak berdaya. Kedua, kerelaan memberitakan Injil. Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada-Nya (Roma 1:16). Setiap orang Kristen adalah duta Allah yang diutus menjadi pemberita Injil supaya banyak orang tidak hidup di bawah kekuasaan Iblis. Ketiga, perisai iman untuk memadamkan panah api si jahat yang terus berusaha menyerang. Keempat, ketopong keselamatan dan pedang Roh yaitu firman Allah. Firman Allah adalah benih yang hidup dan kekal yang berkuasa melumpuhkan kekuatan musuh. Tuhan Yesus menang terhadap Iblis karena Ia menggunakan firman Tuhan. Kelima, doa dalam Roh. Doa adalah membangun persekutuan dengan Tuhan. Berdoa membangun kekuatan dan sebagai bentuk pertahanan terhadap serangan musuh. Keenam, Berjaga-jaga. Iblis dengan kekuatannya berusaha menghancurkan manusia. Iblis bagaikan singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (2 Petrus 1:8). Itu sebabnya kita perlu berjaga-jaga supaya tidak dihabisi Iblis.

Mari kita gunakan seluruh perlengkapan senjata Allah supaya kita selalu menang (LL)

Perlengkapan Senjata AllahEfesus 6:10-18

Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan

melawan tipu muslihat Iblis. Efesus 6:11

Yehezkiel 39-41Yehezkiel 36-38 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Ketika raja Aram sedang berperang melawan Israel, nabi Elisa dipakai oleh TUHAN untuk menyelamatkan Israel dengan cara memberitahukan strategi musuh kepada raja Israel dan pasukannya agar terhindar dari serangan tentara Aram yang sudah siap menghadang mereka. Nabi Elisa diberi karunia oleh TUHAN untuk mengetahui strategi musuh sehingga bangsa Israel terhindar dari kekalahan. Hal ini membuat geram hati raja Aram. Ia memerintahkan untuk mengirim tentara yang besar jumlahnya hanya untuk menangkap nabi Elisa di Dotan (ayat 11-14).

Ketika Dotan sudah dikepung oleh tentara Aram, Elisa tidak takut karena dia tahu bahwa TUHAN telah mengirimkan pasukan berkuda dan kereta berapi yang jumlahnya jauh lebih banyak daripada tentara Aram (ayat 17). Kemenangan Israel kali ini tidak dialami melalui pertumpahan darah tetapi karena pertolongan dan campur tangan TUHAN yang membutakan mata tentara orang Aram sehingga mereka mengikuti petunjuk nabi Elisa yang mengantar mereka ke tengah-tengah Samaria, ibukota Israel (ayat 19-20).

Kemenangan kali ini bukan dengan cara membunuh musuh dengan pedang tetapi dengan melakukan perbuatan baik yaitu menghidangkan jamuan makanan dan minuman kepada musuh-musuh mereka (ayat 21-23).

Jika saat ini ada orang yang memusuhi kita, jangan lawan dengan kekerasan tapi dengan kasih dan kebaikan. Firman Tuhan menasihatkan, “Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya” (Roma 12:20-21). Mari kita belajar mengalahkan kejahatan dengan kebaikan, maka kita akan memenangkan '"peperangan" itu. (DI)

Perang yang Dimenangkan2 Raja-raja 6:8-23

“… Kubunuhkah mereka, bapak?" Tetapi jawabnya: "Jangan! … Tetapi hidangkanlah makanan dan minuman di depan mereka, supaya mereka makan dan minum, lalu pulang kepada tuan mereka." 2 Raja-raja 6:21-22

senin, 15 september 2014minggu, 14 september 2014

Tuhan Yesus adalah pahlawan kita dan Iblis

adalah lawan kita.

Kami mau pergunakan senjata-senjata Allah

untuk melawan si jahat.

Kekerasan menimbulkan permusuhan, tetapi kasih menciptakan perdamaian.

Agar semua umat Tuhan memiliki kasih yang nyata dalam hidup

sehari-hari.

Page 18: 201409

D O A

renungan

Seseorang bertanya, "Mengapa saya seringkali melakukan perbuatan dosa padahal sudah percaya Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. Mengapa saya selalu tertarik membicarakan kejelekan orang lain, bahkan melebih-lebihkan? Berulangkali perkataan-perkataan saya ini membuat orang lain terluka, menghancurkan hidupnya dan menimbulkan keonaran? Apakah memang penebusan Tuhan Yesus tidak berdampak pada anggota tubuh, sehingga tetap saja berbuat dosa?" Iblis sudah dikalahkan oleh kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus! Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus tidak lagi hidup dalam perbudakan dosa. Iman di dalam Tuhan Yesus Kristus membawa orang percaya hidup dalam lingkup anugerah Allah yang limpah. Kita diberi hak untuk berkata “tidak” terhadap dosa yang mencoba membangkitkan keinginan melalui daging (tubuh) kita. Jangan buka “pintu hati” untuk Iblis masuk kembali dalam hidup Saudara. Jangan lagi dikuasai oleh dosa, tetapi oleh anugerah Allah. Belajarlah tegas terhadap pencobaan daging atau dosa yang ingin masuk melalui kelemahan-kelemahan diri kita. Tiga kategori kelemahan yang umum dirangkum dalam tiga kata yaitu, “harta, takhta, wanita”. Mintalah pada Tuhan untuk menguduskan dalam hal keuangan, ambisi jabatan dan dalam hal seksualitas. Selanjutnya, serahkan anggota tubuh ini untuk dipakai memuliakan Tuhan dan melakukan segala yang benar yang berkenan kepada Allah. Jika Saudara waspada dan tidak sembrono terhadap dosa, maka dosa tidak punya tempat dalam tubuh ini. Jadi musuh terbesar sekarang adalah “keinginan daging” yang bisa menjadi jerat bagi orang yang tidak hidup dalam pimpinan Roh Kudus. (LB)

Menang Atas MusuhRoma 6:1-14

Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.

Roma 6 : 12

Yehezkiel 45-48Yehezkiel 42-44 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Bagi umat Kristen, kisah orang Majus sudah tidak asing. Setiap peringatan Natal, bacaan Alkitab tentang orang Majus sering disampaikan. Dikatakan, orang Majus tersebut berasal dari Timur. Memperhatikan profesi mereka sebagai ahli perbintangan, kemungkinan besar yang dimaksud Timur adalah Babilonia. Alasannya, ahli-ahli perbintangan umumnya berasal dari Babilonia. Orang Majus tersebut berjumpa Yesus yang adalah Raja. Orang Majus menyebut Raja orang Yahudi. Berpijak pada pemahaman Alkitab, yang dimaksud Raja sebenarnya adalah Tuhan sendiri (Zakaria 14:16). Tuhan adalah Raja atas segala raja. Secara batiniah, jelas orang Majus tersebut melihat kelahiran Raja atas segala raja. Yaitu yang disebut juga Mesias. Setelah orang Majus berjumpa Yesus, Sang Anak yang adalah Raja atas segala raja, orang Majus menyembah-Nya. Selanjutnya, mereka pulang kembali ke negerinya. Sekalipun tidak ada catatan di Injil bagaimana kelanjutan kehidupan orang-orang Majus tersebut, namun secara implisit dapat dipahami bahwa orang-orang Majus pasti memberitakan kepada teman-teman di negerinya tentang Yesus. Pemberitaan tentang Yesus adalah pemberitaan Injil. Jadi dapat dikatakan orang-orang Majus adalah penginjil pertama di negeri Timur. Jelas, Injil mulai tersebar di Timur. Berarti mereka dapat dikategorikan sebagai pahlawan Injil di belahan dunia sebelah Timur. Dengan demikian, Injil mula-mula tersebar di wilayah Timur. Kita yang tinggal di wilayah Timur tentunya perlu meneladani kepahlawanan orang-orang Majus. Injil tetap harus disebarkan sampai ke ujung bumi. (IE)

Penginjil PertamaMatius 12:1-12

Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. Matius 2:12

rabu, 17 september 2014selasa, 16 september 2014

Roh Kudus menjamin orang percaya

menang atas musuh.

Pergaulan anak muda

di Indonesia.

Injil tersebar oleh orang-orang yang

sudah jumpa Yesus.

Pakailah aku ya Tuhan untuk

menyebarkan Injil.

Page 19: 201409

D O A

renungan

Seseorang bertanya, "Mengapa saya seringkali melakukan perbuatan dosa padahal sudah percaya Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. Mengapa saya selalu tertarik membicarakan kejelekan orang lain, bahkan melebih-lebihkan? Berulangkali perkataan-perkataan saya ini membuat orang lain terluka, menghancurkan hidupnya dan menimbulkan keonaran? Apakah memang penebusan Tuhan Yesus tidak berdampak pada anggota tubuh, sehingga tetap saja berbuat dosa?" Iblis sudah dikalahkan oleh kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus! Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus tidak lagi hidup dalam perbudakan dosa. Iman di dalam Tuhan Yesus Kristus membawa orang percaya hidup dalam lingkup anugerah Allah yang limpah. Kita diberi hak untuk berkata “tidak” terhadap dosa yang mencoba membangkitkan keinginan melalui daging (tubuh) kita. Jangan buka “pintu hati” untuk Iblis masuk kembali dalam hidup Saudara. Jangan lagi dikuasai oleh dosa, tetapi oleh anugerah Allah. Belajarlah tegas terhadap pencobaan daging atau dosa yang ingin masuk melalui kelemahan-kelemahan diri kita. Tiga kategori kelemahan yang umum dirangkum dalam tiga kata yaitu, “harta, takhta, wanita”. Mintalah pada Tuhan untuk menguduskan dalam hal keuangan, ambisi jabatan dan dalam hal seksualitas. Selanjutnya, serahkan anggota tubuh ini untuk dipakai memuliakan Tuhan dan melakukan segala yang benar yang berkenan kepada Allah. Jika Saudara waspada dan tidak sembrono terhadap dosa, maka dosa tidak punya tempat dalam tubuh ini. Jadi musuh terbesar sekarang adalah “keinginan daging” yang bisa menjadi jerat bagi orang yang tidak hidup dalam pimpinan Roh Kudus. (LB)

Menang Atas MusuhRoma 6:1-14

Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.

Roma 6 : 12

Yehezkiel 45-48Yehezkiel 42-44 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Bagi umat Kristen, kisah orang Majus sudah tidak asing. Setiap peringatan Natal, bacaan Alkitab tentang orang Majus sering disampaikan. Dikatakan, orang Majus tersebut berasal dari Timur. Memperhatikan profesi mereka sebagai ahli perbintangan, kemungkinan besar yang dimaksud Timur adalah Babilonia. Alasannya, ahli-ahli perbintangan umumnya berasal dari Babilonia. Orang Majus tersebut berjumpa Yesus yang adalah Raja. Orang Majus menyebut Raja orang Yahudi. Berpijak pada pemahaman Alkitab, yang dimaksud Raja sebenarnya adalah Tuhan sendiri (Zakaria 14:16). Tuhan adalah Raja atas segala raja. Secara batiniah, jelas orang Majus tersebut melihat kelahiran Raja atas segala raja. Yaitu yang disebut juga Mesias. Setelah orang Majus berjumpa Yesus, Sang Anak yang adalah Raja atas segala raja, orang Majus menyembah-Nya. Selanjutnya, mereka pulang kembali ke negerinya. Sekalipun tidak ada catatan di Injil bagaimana kelanjutan kehidupan orang-orang Majus tersebut, namun secara implisit dapat dipahami bahwa orang-orang Majus pasti memberitakan kepada teman-teman di negerinya tentang Yesus. Pemberitaan tentang Yesus adalah pemberitaan Injil. Jadi dapat dikatakan orang-orang Majus adalah penginjil pertama di negeri Timur. Jelas, Injil mulai tersebar di Timur. Berarti mereka dapat dikategorikan sebagai pahlawan Injil di belahan dunia sebelah Timur. Dengan demikian, Injil mula-mula tersebar di wilayah Timur. Kita yang tinggal di wilayah Timur tentunya perlu meneladani kepahlawanan orang-orang Majus. Injil tetap harus disebarkan sampai ke ujung bumi. (IE)

Penginjil PertamaMatius 12:1-12

Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. Matius 2:12

rabu, 17 september 2014selasa, 16 september 2014

Roh Kudus menjamin orang percaya

menang atas musuh.

Pergaulan anak muda

di Indonesia.

Injil tersebar oleh orang-orang yang

sudah jumpa Yesus.

Pakailah aku ya Tuhan untuk

menyebarkan Injil.

Page 20: 201409

D O A

renungan

Usulan atau perkataan anak-anak biasanya diremehkan oleh orang dewasa bahkan tidak diperhitungkan. Ingat ketika anak-anak dibawa kepada Yesus, murid-murid Yesus memarahi orang tua mereka. Tetapi Yesus justru menyuruh anak-anak itu datang mendekat kepada-Nya karena Yesus sangat peduli pada anak-anak.

Peristiwa kesembuhan dari sakit kusta yang dialami oleh Naaman, seorang panglima besar, pahlawan tentara Aram yang sangat disayang raja Aram karena selalu memberikan kemenangan dalam memimpin perang adalah kisah yang menarik. Coba renungkan seorang tawanan anak gadis yang hanya seorang pelayan punya kepedulian yang besar terhadap tuannya yang sakit kusta. Ia berani mengusulkan kepada istri Naaman supaya Namaan menghadap Elisa, nabi di Israel yang dapat menyembuhkan penyakitnya. Ternyata usulan anak gadis itu dipertimbangkan oleh Naaman sampai akhirnya Naaman mengalami kesembuhan.

Coba bayangkan, seandainya Naaman tinggi hati dan meremehkan usulan pelayannya, maka penyakit kustanya akan semakin parah. Ia pasti akan dikucilkan di tempat tersendiri dan tidak lagi menjabat sebagai panglima besar. Bayangkan juga seandainya anak gadis itu diam saja tidak peduli dengan kondisi tuannya. Namun yang terjadi, Naaman mau mendengarkan saran pelayannya. Ia pasti sangat bersyukur telah dipertemukan dengan anak gadis Israel yang menjadi pelayannya itu. Anak gadis itu telah dipakai menjadi alat TUHAN. Ia telah menjadi pahlawan bagi Naaman, sang panglima besar yang tidak akan pernah dilupakan.

Saudara, milikilah kepedulian, maka kita pun dapat dipakai Tuhan menjadi alat-Nya untuk menolong orang-orang yang membutuhkan pertolongan kita. (LL)

Dipakai Menjadi Alat Tuhan 2 Raja-raja 5:1-14

Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat

disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram.

Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta. 2 Raja-raja 5:1

Daniel 4-6Daniel 1-3 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Jemaat Tesalonika merupakan salah satu jemaat yang dilayani Paulus. Dalam suratnya yang pertama ini Paulus mengungkapkan kerinduannya supaya jemaat hidup sesuai kehendak Allah. Nasihat ini disampaikan Paulus kepada jemaat di Tesalonika seperti nasihat seorang bapak terhadap anaknya. Dalam perjalanan Paulus mengunjungi jemaat-jemaat tidak semudah yang dibayangkan.

Paulus terus bekerja dan berjuang dalam pemberitaan Injil Tuhan Yesus Kristus sekalipun diperhadapkan pada berbagai tantangan berupa hinaan dan aniaya ketika melayani di Filipi (ayat 2). Inilah rahasia mengapa ia tidak gentar. Pertama, Paulus menyadari Tuhan Yesus telah menyelamatkan dirinya. Paulus yakin bahwa Kristus mati di kayu salib untuk satu tujuan yaitu menyelamatkan orang yang berdosa seperti dikatakannya dalam 1 Timotius 1:15. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.” Dasar hidup inilah yang membuat Paulus tidak pernah gentar dengan berbagai tantangan hidup. Kedua, Paulus menyadari panggilannya. Paulus sadar bahwa dia dipanggil untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Tantangan apapun yang menghalangi Paulus dalam memberitakan Injil tidak akan menyurutkan hidupnya untuk terus berjuang sampai sebanyak mungkin orang diselamatkan sekalipun nyawa taruhannya. Ketiga, Paulus tahu tujuan hidupnya. Tujuan hidup Paulus hanya satu yaitu dia meneladani Kristus seperti ungkapan yang disampaikan kepada jemaat di Korintus dalam I Korintus 11:1, “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus”.

Mari belajar prinsip hidup Paulus, terus berjuang apapun tantangannya. (PS)

Terus Berjuang 1 Tesalonika 2:1-12

“... dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya” 1 Tesalonika 2:12

jumat, 19 september 2014kamis, 18 september 2014

Jadilah pahlawan bagi sesamamu!

Tuhan, berikan kami hati yang peduli pada sesama siapapun dia.

Sejauh mana perjuangan iman dan pelayanan kita

kepada Tuhan dan sesama?

Kuatkan kami bertahan sampai akhir,

ya Tuhan

Page 21: 201409

D O A

renungan

Usulan atau perkataan anak-anak biasanya diremehkan oleh orang dewasa bahkan tidak diperhitungkan. Ingat ketika anak-anak dibawa kepada Yesus, murid-murid Yesus memarahi orang tua mereka. Tetapi Yesus justru menyuruh anak-anak itu datang mendekat kepada-Nya karena Yesus sangat peduli pada anak-anak.

Peristiwa kesembuhan dari sakit kusta yang dialami oleh Naaman, seorang panglima besar, pahlawan tentara Aram yang sangat disayang raja Aram karena selalu memberikan kemenangan dalam memimpin perang adalah kisah yang menarik. Coba renungkan seorang tawanan anak gadis yang hanya seorang pelayan punya kepedulian yang besar terhadap tuannya yang sakit kusta. Ia berani mengusulkan kepada istri Naaman supaya Namaan menghadap Elisa, nabi di Israel yang dapat menyembuhkan penyakitnya. Ternyata usulan anak gadis itu dipertimbangkan oleh Naaman sampai akhirnya Naaman mengalami kesembuhan.

Coba bayangkan, seandainya Naaman tinggi hati dan meremehkan usulan pelayannya, maka penyakit kustanya akan semakin parah. Ia pasti akan dikucilkan di tempat tersendiri dan tidak lagi menjabat sebagai panglima besar. Bayangkan juga seandainya anak gadis itu diam saja tidak peduli dengan kondisi tuannya. Namun yang terjadi, Naaman mau mendengarkan saran pelayannya. Ia pasti sangat bersyukur telah dipertemukan dengan anak gadis Israel yang menjadi pelayannya itu. Anak gadis itu telah dipakai menjadi alat TUHAN. Ia telah menjadi pahlawan bagi Naaman, sang panglima besar yang tidak akan pernah dilupakan.

Saudara, milikilah kepedulian, maka kita pun dapat dipakai Tuhan menjadi alat-Nya untuk menolong orang-orang yang membutuhkan pertolongan kita. (LL)

Dipakai Menjadi Alat Tuhan 2 Raja-raja 5:1-14

Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat

disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram.

Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta. 2 Raja-raja 5:1

Daniel 4-6Daniel 1-3 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Jemaat Tesalonika merupakan salah satu jemaat yang dilayani Paulus. Dalam suratnya yang pertama ini Paulus mengungkapkan kerinduannya supaya jemaat hidup sesuai kehendak Allah. Nasihat ini disampaikan Paulus kepada jemaat di Tesalonika seperti nasihat seorang bapak terhadap anaknya. Dalam perjalanan Paulus mengunjungi jemaat-jemaat tidak semudah yang dibayangkan.

Paulus terus bekerja dan berjuang dalam pemberitaan Injil Tuhan Yesus Kristus sekalipun diperhadapkan pada berbagai tantangan berupa hinaan dan aniaya ketika melayani di Filipi (ayat 2). Inilah rahasia mengapa ia tidak gentar. Pertama, Paulus menyadari Tuhan Yesus telah menyelamatkan dirinya. Paulus yakin bahwa Kristus mati di kayu salib untuk satu tujuan yaitu menyelamatkan orang yang berdosa seperti dikatakannya dalam 1 Timotius 1:15. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.” Dasar hidup inilah yang membuat Paulus tidak pernah gentar dengan berbagai tantangan hidup. Kedua, Paulus menyadari panggilannya. Paulus sadar bahwa dia dipanggil untuk menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Tantangan apapun yang menghalangi Paulus dalam memberitakan Injil tidak akan menyurutkan hidupnya untuk terus berjuang sampai sebanyak mungkin orang diselamatkan sekalipun nyawa taruhannya. Ketiga, Paulus tahu tujuan hidupnya. Tujuan hidup Paulus hanya satu yaitu dia meneladani Kristus seperti ungkapan yang disampaikan kepada jemaat di Korintus dalam I Korintus 11:1, “Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus”.

Mari belajar prinsip hidup Paulus, terus berjuang apapun tantangannya. (PS)

Terus Berjuang 1 Tesalonika 2:1-12

“... dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya” 1 Tesalonika 2:12

jumat, 19 september 2014kamis, 18 september 2014

Jadilah pahlawan bagi sesamamu!

Tuhan, berikan kami hati yang peduli pada sesama siapapun dia.

Sejauh mana perjuangan iman dan pelayanan kita

kepada Tuhan dan sesama?

Kuatkan kami bertahan sampai akhir,

ya Tuhan

Page 22: 201409

D O A

renungan

Seorang yang tabah adalah seorang yang berkemauan keras dan diikuti dengan usaha yang maksimal serta tidak cepat putus asa. Orang yang tabah memiliki kepribadian yang kuat. Banyak pengusaha Indonesia yang kini tergolong konglomerat, berasal dari kehidupan yang miskin dan sederhana. Namun karena mereka tabah menghadapi kesulitan hidup, yaitu mau bekerja keras dan tidak mudah putus asa, akhirnya mereka memperoleh keberhasilan. Raja Yosafat disertai Yahweh, yaitu TUHAN, Allahnya, karena ia mencari TUHAN dan hidup menurut perintah-perintah-Nya (ayat 4). Bahkan ia dikatakan tabah hati dalam menuruti jalan yang ditunjukkan TUHAN, yaitu dengan menjauhkan dari Yehuda segala bukit pengorbanan dan tiang berhala (ayat 6). Artinya, saat Raja Yosafat berbuat demikian, di kalangan rakyatnya ada yang pro dan kontra. Namun karena ia tahu bahwa tindakannya benar di mata TUHAN, maka ia terus maju. Ia juga memandang perlu mengajarkan firman TUHAN kepada seluruh rakyat, agar mereka mengerti kehendak TUHAN dan menaati-Nya (ayat 7-8). Tindakannya ini bisa saja menuai pro dan kontra, namun dalam hal ini juga Yosafat bergeming (tidak goyah). Akibatnya, Yosafat makin lama makin kuat, bahkan menjadi luar biasa kuat (ayat 12). Seringkali dalam diri kita tidak ada ketabahan, kita mudah putus asa saat mau melakukan apa yang benar. Ada tantangan sedikit saja kita mundur. Padahal jika kita mau tabah, bersama Tuhan kita bisa meraih pelbagai keberhasilan. Minta Roh Kudus memberikan ketabahan hati ini, sehingga kita mampu melakukan perbuatan yang besar bagi kemuliaan nama Tuhan. (PF)

Tabah2 Tawarikh 17:1-19

Dengan tabah hati ia hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN. Pula ia menjauh-kan dari Yehuda segala bukit pengorbanan

dan tiang berhala. 2 Tawarikh 17:6

Daniel 10-12Daniel 7-9 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Sebuah kapal yang berlabuh pasti memasukkan sauh (jangkar) sampai menjangkau batu karang di dasar lautan agar supaya kapal tetap berada pada tempatnya. Dibutuhkan sauh yang kuat agar kapal benar-benar aman. Gambaran sauh ini menunjukkan bahwa orang percaya perlu memiliki pengharapan di dalam Tuhan. Pengharapan itu tidak dilabuhkan pada apa yang di bawah yaitu manusia, namun dilabuhkan ke atas yaitu Tuhan Yesus Kristus. Pengharapan di dalam Tuhan Yesus Kristus sangat kuat, tidak perlu mencari pengharapan lainnya. Pengharapan dalam Tuhan dijamin oleh janji-janji-Nya yang teruji. Tuhan tidak pernah gagal menggenapi janji-janji-Nya. Tuhan tidak pernah berdusta atau pun lalai terhadap janji-janji-Nya. Dia yang berjanji memberkati Abraham, maka Dia menggenapi-Nya menurut waktu-Nya dan dengan cara yang ajaib. Orang percaya memiliki pengharapan yang kuat dalam Tuhan. Ia sabar menanti sampai Tuhan menggenapi janji-janji-Nya. Sabar bukan pasrah (bahasa Jawa: nrimo). Sabar dalam iman Kristen adalah sebuah ketekunan mengerjakan tugas dan tanggung jawab terus menerus. Ia sabar seperti seorang petani yang bekerja: mencangkul, menanam, menyiram, merawat, menjaga, memagari, menyiangi tanaman sampai tiba musim menuai. Milikilah pengharapan yang kuat dalam Tuhan Yesus dan tetaplah bersabar dalam segala perjuangan imanmu. Kadang penderitaan dan kesulitan terus terjadi, namun jangan mengeluh. Bertekun dalam mengerjakan tugas hidupmu dengan tetap memandang kepada Tuhan Yesus Kristus, niscaya engkau kuat sampai meraih berkat yang Dia janjikan. (LB)

Tetap KuatIbrani 6:13-20

Pengharapan itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir. Ibrani 6 : 19

minggu, 21 september 2014sabtu, 20 september 2014

Orang yang tabah pasti bisa mengatasi tantangan yang ada.

Para pemimpin bangsa tabah menghadapi pelbagai masalah

bangsa.

Ketekunan iman adalah bukti seseorang memiliki

pengharapan.

Para guru Kristendalam mendidik

anak didik.

Page 23: 201409

D O A

renungan

Seorang yang tabah adalah seorang yang berkemauan keras dan diikuti dengan usaha yang maksimal serta tidak cepat putus asa. Orang yang tabah memiliki kepribadian yang kuat. Banyak pengusaha Indonesia yang kini tergolong konglomerat, berasal dari kehidupan yang miskin dan sederhana. Namun karena mereka tabah menghadapi kesulitan hidup, yaitu mau bekerja keras dan tidak mudah putus asa, akhirnya mereka memperoleh keberhasilan. Raja Yosafat disertai Yahweh, yaitu TUHAN, Allahnya, karena ia mencari TUHAN dan hidup menurut perintah-perintah-Nya (ayat 4). Bahkan ia dikatakan tabah hati dalam menuruti jalan yang ditunjukkan TUHAN, yaitu dengan menjauhkan dari Yehuda segala bukit pengorbanan dan tiang berhala (ayat 6). Artinya, saat Raja Yosafat berbuat demikian, di kalangan rakyatnya ada yang pro dan kontra. Namun karena ia tahu bahwa tindakannya benar di mata TUHAN, maka ia terus maju. Ia juga memandang perlu mengajarkan firman TUHAN kepada seluruh rakyat, agar mereka mengerti kehendak TUHAN dan menaati-Nya (ayat 7-8). Tindakannya ini bisa saja menuai pro dan kontra, namun dalam hal ini juga Yosafat bergeming (tidak goyah). Akibatnya, Yosafat makin lama makin kuat, bahkan menjadi luar biasa kuat (ayat 12). Seringkali dalam diri kita tidak ada ketabahan, kita mudah putus asa saat mau melakukan apa yang benar. Ada tantangan sedikit saja kita mundur. Padahal jika kita mau tabah, bersama Tuhan kita bisa meraih pelbagai keberhasilan. Minta Roh Kudus memberikan ketabahan hati ini, sehingga kita mampu melakukan perbuatan yang besar bagi kemuliaan nama Tuhan. (PF)

Tabah2 Tawarikh 17:1-19

Dengan tabah hati ia hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN. Pula ia menjauh-kan dari Yehuda segala bukit pengorbanan

dan tiang berhala. 2 Tawarikh 17:6

Daniel 10-12Daniel 7-9 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Sebuah kapal yang berlabuh pasti memasukkan sauh (jangkar) sampai menjangkau batu karang di dasar lautan agar supaya kapal tetap berada pada tempatnya. Dibutuhkan sauh yang kuat agar kapal benar-benar aman. Gambaran sauh ini menunjukkan bahwa orang percaya perlu memiliki pengharapan di dalam Tuhan. Pengharapan itu tidak dilabuhkan pada apa yang di bawah yaitu manusia, namun dilabuhkan ke atas yaitu Tuhan Yesus Kristus. Pengharapan di dalam Tuhan Yesus Kristus sangat kuat, tidak perlu mencari pengharapan lainnya. Pengharapan dalam Tuhan dijamin oleh janji-janji-Nya yang teruji. Tuhan tidak pernah gagal menggenapi janji-janji-Nya. Tuhan tidak pernah berdusta atau pun lalai terhadap janji-janji-Nya. Dia yang berjanji memberkati Abraham, maka Dia menggenapi-Nya menurut waktu-Nya dan dengan cara yang ajaib. Orang percaya memiliki pengharapan yang kuat dalam Tuhan. Ia sabar menanti sampai Tuhan menggenapi janji-janji-Nya. Sabar bukan pasrah (bahasa Jawa: nrimo). Sabar dalam iman Kristen adalah sebuah ketekunan mengerjakan tugas dan tanggung jawab terus menerus. Ia sabar seperti seorang petani yang bekerja: mencangkul, menanam, menyiram, merawat, menjaga, memagari, menyiangi tanaman sampai tiba musim menuai. Milikilah pengharapan yang kuat dalam Tuhan Yesus dan tetaplah bersabar dalam segala perjuangan imanmu. Kadang penderitaan dan kesulitan terus terjadi, namun jangan mengeluh. Bertekun dalam mengerjakan tugas hidupmu dengan tetap memandang kepada Tuhan Yesus Kristus, niscaya engkau kuat sampai meraih berkat yang Dia janjikan. (LB)

Tetap KuatIbrani 6:13-20

Pengharapan itu sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir. Ibrani 6 : 19

minggu, 21 september 2014sabtu, 20 september 2014

Orang yang tabah pasti bisa mengatasi tantangan yang ada.

Para pemimpin bangsa tabah menghadapi pelbagai masalah

bangsa.

Ketekunan iman adalah bukti seseorang memiliki

pengharapan.

Para guru Kristendalam mendidik

anak didik.

Page 24: 201409

D O A

renungan

Kata “loyal” berasal dari kata latin 'legalis' yang artinya legal/hukum. Loyalitas berpijak di atas prinsip-prinsip yang kita miliki dan pegang. Kita tidak mungkin loyal kepada negara kita jika di dalam diri kita tidak tertanam prinsip patriotisme. Kita juga tidak mungkin loyal kepada Tuhan jika di dalam diri kita tidak tertanam prinsip-prinsip firman Tuhan. Kenapa? Karena prinsip itu menjadi pedoman yang membawa kita menuju ke suatu tujuan. Apakah kita bisa loyal, jika substansi yang kita bela tidak memiliki tujuan yang pasti? Bagaimana mungkin kita bisa loyal, kalau kita tidak mengenal jati diri substansi yang kita bela?

Dalam perumpamaan tentang talenta, si tuan memberikan upah atau penghargaan kepada hambanya yang bekerja dan setia menjalankan talentanya. Hamba yang menerima lima talenta dan dua talenta beroleh pujian dan upah dari tuannya. Sebaliknya, hamba yang hanya menerima satu talenta dan tidak menjalankannya, dikecam sebagai hamba yang jahat dan malas. Dalam perumpamaan ini Tuhan Yesus menekankan pentingnya memiliki sikap yang taat kepada majikan sebagai pemberi pekerjaan. Ukuran ketaatan adalah memiliki loyalitas tinggi. Apa pun yang kita kerjakan hendaknya kita melakukannya seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Dengan melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan berarti kita telah menunjukkan kasih dan ketaatan kepada Tuhan. Jadi jelaslah bahwa seseorang dikatakan punya loyalitas jika orang tersebut bisa dipercaya, tulus, tidak berpura-pura, konsisten dan stabil, memiliki kasih dan berdedikasi pada hal yang ia lakukan.

Milikilah loyalitas dalam hal apapun yang kita lakukan dengan prinsip yang benar sesuai firman Tuhan. (AS)

LoyalitasMatius 25:14-30

"Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia

dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam

kebahagiaan tuanmu." Matius 25:21

Hosea 5-9Hosea 1-4 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Dalam setiap kompetisi, perlombaan atau pertandingan, selalu ada yang disebut dengan "kuda hitam". Istilah "kuda hitam" berarti lawan yang tidak diperhitungkan yang akhirnya menjadi pemenang. Banyak alasan yang dikemukakan mengapa sampai mereka tidak diperhitungkan, bahkan dianggap pecundang. Mungkin karena mereka terlalu muda, terlalu tua, nampak lemah, dan sebagainya. Anehnya, justru yang disebut "kuda hitam" itu sering kali tampil sebagai pemenang, mengalahkan unggulan-unggulan lainnya. Gideon dipanggil oleh TUHAN saat ia bersembunyi. TUHAN katakan kepadanya bahwa di hadapan-Nya ia adalah seorang pahlawan yang gagah berani (ayat 12). TUHAN juga memberitahu Gideon bahwa Ia bermaksud memakai Gideon menjadi alat-Nya, untuk membebaskan bangsanya dari kekejaman orang Midian (ayat 14). Gideon mempertanyakan dua hal penting. Pertama, mengapa TUHAN membiarkan umat-Nya menderita. Gideon tidak tahu bahwa penyebab penderitaan itu adalah dosa bangsanya sendiri yang jatuh dalam penyembahan berhala (ayat 10). Kedua, ia merasa dirinya tak berdaya karena berasal dari kaum yang paling kecil (ayat 15). Berarti cara pandang seseorang terhadap dirinya sendiri pun bisa berbeda dengan cara pandang TUHAN. Oleh sebab itu, gunakan cara pandang TUHAN. Akhirnya Gideon menang karena disertai TUHAN (Hakim 8:11).

Dalam 1 Korintus 1:27-29, banyak orang percaya yang oleh dunia ini dianggap sebagai "kuda hitam". Namun karena pertolongan dan kuasa Tuhan, apa yang diremehkan oleh dunia, dipakai Tuhan, sehingga mereka mampu menghasilkan karya besar bagi kemuliaan-Nya. Kita bukan pecundang melainkan pemenang, karena di dalam diri kita ada Roh Allah (1 Yohanes 4:4b). (PF)

Bukan PecundangHakim-hakim 6:1-24

Berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis.” Hakim-hakim 6:16

selasa, 23 september 2014senin, 22 september 2014

Tuhan melimpahkan kekuatan dan kuasa-Nya hanya kepada orang yang memiliki loyal dan setia

kepada Tuhan.

Berilah kamiloyalitas dalam

hidup kami.

Kita diciptakan Tuhan untuk menjadi pemenang,

bukan pecundang.

Agar Tuhan selalu memberikan semangat belajar kepada para

siswa dan mahasiswa.

Page 25: 201409

D O A

renungan

Kata “loyal” berasal dari kata latin 'legalis' yang artinya legal/hukum. Loyalitas berpijak di atas prinsip-prinsip yang kita miliki dan pegang. Kita tidak mungkin loyal kepada negara kita jika di dalam diri kita tidak tertanam prinsip patriotisme. Kita juga tidak mungkin loyal kepada Tuhan jika di dalam diri kita tidak tertanam prinsip-prinsip firman Tuhan. Kenapa? Karena prinsip itu menjadi pedoman yang membawa kita menuju ke suatu tujuan. Apakah kita bisa loyal, jika substansi yang kita bela tidak memiliki tujuan yang pasti? Bagaimana mungkin kita bisa loyal, kalau kita tidak mengenal jati diri substansi yang kita bela?

Dalam perumpamaan tentang talenta, si tuan memberikan upah atau penghargaan kepada hambanya yang bekerja dan setia menjalankan talentanya. Hamba yang menerima lima talenta dan dua talenta beroleh pujian dan upah dari tuannya. Sebaliknya, hamba yang hanya menerima satu talenta dan tidak menjalankannya, dikecam sebagai hamba yang jahat dan malas. Dalam perumpamaan ini Tuhan Yesus menekankan pentingnya memiliki sikap yang taat kepada majikan sebagai pemberi pekerjaan. Ukuran ketaatan adalah memiliki loyalitas tinggi. Apa pun yang kita kerjakan hendaknya kita melakukannya seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Dengan melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan berarti kita telah menunjukkan kasih dan ketaatan kepada Tuhan. Jadi jelaslah bahwa seseorang dikatakan punya loyalitas jika orang tersebut bisa dipercaya, tulus, tidak berpura-pura, konsisten dan stabil, memiliki kasih dan berdedikasi pada hal yang ia lakukan.

Milikilah loyalitas dalam hal apapun yang kita lakukan dengan prinsip yang benar sesuai firman Tuhan. (AS)

LoyalitasMatius 25:14-30

"Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia

dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam

kebahagiaan tuanmu." Matius 25:21

Hosea 5-9Hosea 1-4 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Dalam setiap kompetisi, perlombaan atau pertandingan, selalu ada yang disebut dengan "kuda hitam". Istilah "kuda hitam" berarti lawan yang tidak diperhitungkan yang akhirnya menjadi pemenang. Banyak alasan yang dikemukakan mengapa sampai mereka tidak diperhitungkan, bahkan dianggap pecundang. Mungkin karena mereka terlalu muda, terlalu tua, nampak lemah, dan sebagainya. Anehnya, justru yang disebut "kuda hitam" itu sering kali tampil sebagai pemenang, mengalahkan unggulan-unggulan lainnya. Gideon dipanggil oleh TUHAN saat ia bersembunyi. TUHAN katakan kepadanya bahwa di hadapan-Nya ia adalah seorang pahlawan yang gagah berani (ayat 12). TUHAN juga memberitahu Gideon bahwa Ia bermaksud memakai Gideon menjadi alat-Nya, untuk membebaskan bangsanya dari kekejaman orang Midian (ayat 14). Gideon mempertanyakan dua hal penting. Pertama, mengapa TUHAN membiarkan umat-Nya menderita. Gideon tidak tahu bahwa penyebab penderitaan itu adalah dosa bangsanya sendiri yang jatuh dalam penyembahan berhala (ayat 10). Kedua, ia merasa dirinya tak berdaya karena berasal dari kaum yang paling kecil (ayat 15). Berarti cara pandang seseorang terhadap dirinya sendiri pun bisa berbeda dengan cara pandang TUHAN. Oleh sebab itu, gunakan cara pandang TUHAN. Akhirnya Gideon menang karena disertai TUHAN (Hakim 8:11).

Dalam 1 Korintus 1:27-29, banyak orang percaya yang oleh dunia ini dianggap sebagai "kuda hitam". Namun karena pertolongan dan kuasa Tuhan, apa yang diremehkan oleh dunia, dipakai Tuhan, sehingga mereka mampu menghasilkan karya besar bagi kemuliaan-Nya. Kita bukan pecundang melainkan pemenang, karena di dalam diri kita ada Roh Allah (1 Yohanes 4:4b). (PF)

Bukan PecundangHakim-hakim 6:1-24

Berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis.” Hakim-hakim 6:16

selasa, 23 september 2014senin, 22 september 2014

Tuhan melimpahkan kekuatan dan kuasa-Nya hanya kepada orang yang memiliki loyal dan setia

kepada Tuhan.

Berilah kamiloyalitas dalam

hidup kami.

Kita diciptakan Tuhan untuk menjadi pemenang,

bukan pecundang.

Agar Tuhan selalu memberikan semangat belajar kepada para

siswa dan mahasiswa.

Page 26: 201409

D O A

renungan

Hubungan persahabatan Daud dan Yonatan adalah salah satu kisah dalam Alkitab yang seringkali diangkat untuk menjelaskan pentingnya arti kesetiakawanan serta mendorong kita memiliki sikap setia kawan dalam hubungan dengan sesama. Dalam perikop yang kita baca, kita mengetahui bagaimana Yonatan berusaha melindungi Daud dari rencana jahat Saul, ayah Yonatan sendiri, yaitu pembunuhan terhadap Daud. Bahkan Daud dan Yonatan mengadakan perjanjian persahabatan bagi keturunan mereka. Ada beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab lunturnya rasa setia kawan atau solidaritas belakangan ini. Kebutuhan manusia yang semakin kompleks menyebabkan manusia lebih memikirkan kepentingannya sendiri daripada kepentingan orang lain. Hidup secara sederhana sudah jarang ditekankan lagi sehingga semakin terlihat kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Rasa empati atau kepedulian pun dianggap menghabiskan enerji apalagi tanpa imbalan. Pengkhianatan dan perselingkuhan menjadi semacam komoditi di media massa sehingga orang semakin enggan untuk percaya kepada orang lain, bahkan kepada pasangannya sendiri. Akhirnya, kesetiakawanan menjadi hal yang langka untuk ditemukan pada zaman sekarang. Meskipun hal-hal tersebut merupakan penggenapan firman Tuhan di akhir zaman (Matius 24, 25), namun kita tetap dituntut untuk melakukan firman Tuhan sehingga kita dapat “memberikan nyawa bagi sahabat-sahabat” seperti yang diajarkan Yesus dalam Yohanes 15:12, 13. Perbesar kapasitas kasih kita dengan memintanya kepada Tuhan. Selain itu, kita perlu melatih diri untuk selalu berpikir positif tentang orang lain. Niscaya, dengan demikian kita mampu memiliki sikap setia kawan dalam relasi kita dengan sesama. (AW)

Setia Kawan1 Samuel 20:12-17

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam

kesukaran. Amsal 17:17

Yoel 1-3Hosea 10-14 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Pernahkah Anda merenungkan, mengapa pemberita pertama tentang kebangkitan Yesus disampaikan oleh seorang perempuan? Bukankah Yesus punya 12 murid? Mengapa tidak salah seorang murid-Nya, misalnya Petrus atau Yohanes yang menjadi pemberita pertama berkaitan dengan kebangkitan Yesus? Apakah Maria Magdalena memiliki kualifikasi yang lebih tinggi daripada murid-murid Yesus? Ataukah Maria Magdalena hidupnya lebih suci daripada murid-murid? Kita tiba pada pertanyaan, “Siapa Maria Magdalena?” Dalam catatan di Injil Lukas, Maria Magdalena adalah seorang perempuan yang “telah dibebaskan dari tujuh roh jahat” (Lukas 8:2). Angka tujuh memberi arti ikatan Iblis yang amat kuat dalam diri Maria Magdalena. Mengakibatkan Maria Magdalena banyak berbuat dosa. Ya, menjadi seorang perempuan yang hina dina. Namun, oleh kasih Yesus, hidup Maria Magdalena dipulihkan. Setelah dipulihkan, Maria Magdalena mengiring dan melayani pekabaran Injil bersama Yesus sampai pada kematian dan kebangkitan Yesus. Pertanyaannya, mengapa Maria Magdalena seorang perempuan yang hina dina dipilih Tuhan untuk menyaksikan pertama kali kebangkitan Yesus? Dan juga memberitakannya kepada murid-murid-Nya. Tak berlebihan kalau kita mau katakan bahwa Maria Magdalena adalah simbol gereja. Berarti gereja wajib menyampaikan berita kebangkitan Yesus ke semua orang. Gereja dipilih Tuhan untuk memberitakan Injil Yesus ke seluruh pelosok dunia. Gereja wajib berkorban sebagaimana pahlawan adalah seorang yang berani berkorban. (IE)

Pemberita Pertama Kebangkitan YesusYohanes 20:11-18

Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya. Yohanes 20:18

kamis, 25 september 2014rabu, 24 september 2014

Hal penting apa yang pernah kita lakukan untuk

menolong sahabat/teman kita?

Doa untuk para teman/sahabat agar

Tuhan menyelamatkan jiwa mereka.

Berita kebangkitan Yesus merupakan kabar baik.

Terima kasih atas kesempatan membawa

kabar baik.

Page 27: 201409

D O A

renungan

Hubungan persahabatan Daud dan Yonatan adalah salah satu kisah dalam Alkitab yang seringkali diangkat untuk menjelaskan pentingnya arti kesetiakawanan serta mendorong kita memiliki sikap setia kawan dalam hubungan dengan sesama. Dalam perikop yang kita baca, kita mengetahui bagaimana Yonatan berusaha melindungi Daud dari rencana jahat Saul, ayah Yonatan sendiri, yaitu pembunuhan terhadap Daud. Bahkan Daud dan Yonatan mengadakan perjanjian persahabatan bagi keturunan mereka. Ada beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab lunturnya rasa setia kawan atau solidaritas belakangan ini. Kebutuhan manusia yang semakin kompleks menyebabkan manusia lebih memikirkan kepentingannya sendiri daripada kepentingan orang lain. Hidup secara sederhana sudah jarang ditekankan lagi sehingga semakin terlihat kesenjangan antara si kaya dan si miskin. Rasa empati atau kepedulian pun dianggap menghabiskan enerji apalagi tanpa imbalan. Pengkhianatan dan perselingkuhan menjadi semacam komoditi di media massa sehingga orang semakin enggan untuk percaya kepada orang lain, bahkan kepada pasangannya sendiri. Akhirnya, kesetiakawanan menjadi hal yang langka untuk ditemukan pada zaman sekarang. Meskipun hal-hal tersebut merupakan penggenapan firman Tuhan di akhir zaman (Matius 24, 25), namun kita tetap dituntut untuk melakukan firman Tuhan sehingga kita dapat “memberikan nyawa bagi sahabat-sahabat” seperti yang diajarkan Yesus dalam Yohanes 15:12, 13. Perbesar kapasitas kasih kita dengan memintanya kepada Tuhan. Selain itu, kita perlu melatih diri untuk selalu berpikir positif tentang orang lain. Niscaya, dengan demikian kita mampu memiliki sikap setia kawan dalam relasi kita dengan sesama. (AW)

Setia Kawan1 Samuel 20:12-17

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi saudara dalam

kesukaran. Amsal 17:17

Yoel 1-3Hosea 10-14 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Pernahkah Anda merenungkan, mengapa pemberita pertama tentang kebangkitan Yesus disampaikan oleh seorang perempuan? Bukankah Yesus punya 12 murid? Mengapa tidak salah seorang murid-Nya, misalnya Petrus atau Yohanes yang menjadi pemberita pertama berkaitan dengan kebangkitan Yesus? Apakah Maria Magdalena memiliki kualifikasi yang lebih tinggi daripada murid-murid Yesus? Ataukah Maria Magdalena hidupnya lebih suci daripada murid-murid? Kita tiba pada pertanyaan, “Siapa Maria Magdalena?” Dalam catatan di Injil Lukas, Maria Magdalena adalah seorang perempuan yang “telah dibebaskan dari tujuh roh jahat” (Lukas 8:2). Angka tujuh memberi arti ikatan Iblis yang amat kuat dalam diri Maria Magdalena. Mengakibatkan Maria Magdalena banyak berbuat dosa. Ya, menjadi seorang perempuan yang hina dina. Namun, oleh kasih Yesus, hidup Maria Magdalena dipulihkan. Setelah dipulihkan, Maria Magdalena mengiring dan melayani pekabaran Injil bersama Yesus sampai pada kematian dan kebangkitan Yesus. Pertanyaannya, mengapa Maria Magdalena seorang perempuan yang hina dina dipilih Tuhan untuk menyaksikan pertama kali kebangkitan Yesus? Dan juga memberitakannya kepada murid-murid-Nya. Tak berlebihan kalau kita mau katakan bahwa Maria Magdalena adalah simbol gereja. Berarti gereja wajib menyampaikan berita kebangkitan Yesus ke semua orang. Gereja dipilih Tuhan untuk memberitakan Injil Yesus ke seluruh pelosok dunia. Gereja wajib berkorban sebagaimana pahlawan adalah seorang yang berani berkorban. (IE)

Pemberita Pertama Kebangkitan YesusYohanes 20:11-18

Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya. Yohanes 20:18

kamis, 25 september 2014rabu, 24 september 2014

Hal penting apa yang pernah kita lakukan untuk

menolong sahabat/teman kita?

Doa untuk para teman/sahabat agar

Tuhan menyelamatkan jiwa mereka.

Berita kebangkitan Yesus merupakan kabar baik.

Terima kasih atas kesempatan membawa

kabar baik.

Page 28: 201409

D O A

renungan

Pernahkah Saudara ingin mencapai suatu tujuan namun merasa takut atau tidak yakin? Mungkin tantangannya terlihat begitu besar, atau Saudara berpikir tidak memiliki kemampuan, pendidikan atau pun sarana yang cukup untuk mencapainya. Sebagai orang muda, Daud pun mengalami hal yang sama. Ketika menjaga domba-domba ayahnya, ia memiliki banyak waktu, namun ia tidak sekedar memikirkan hal-hal demikian. Ia menggunakan waktunya untuk membangun hubungan pribadi dengan Allah. Dari sinilah Daud memperoleh kemenangan besar.

Bertahun-tahun Allah mempersiapkan Daud untuk peran yang akan ia emban sebagai raja Israel. Sepanjang waktu itu, Daud tidak pernah kehilangan prioritas yang Allah berikan kepadanya sebagai seorang muda. Prinsip yang diajarkan kepadanya, berlaku di saat ia harus memasuki medan perang menghadapi Goliat, seorang prajurit yang berpengalaman. Sepertinya keuntungan lebih banyak berada di pihak lawan. Tetapi tidak demikian kejadiaannya. Dengan langkah penuh kepastian dan satu gerakan yang cepat, Daud berkata kepada Goliat: “Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku” (ayat 46). Pada saat itu juga Daud berhasil memukul kalah lawannya dan mencapai tujuannya karena ia telah terlatih untuk memercayai pertolongan Allah.

Kemenangan besar sering kali terbentuk dari pencapaian-pencapaian yang kecil. Hati Daud tertuju untuk meninggikan dan memuliakan Tuhan dalam hidupnya. Bila hal ini menjadi motivasi bagi keputusan dan tindakan Saudara, maka bukan hanya mencapai tujuan pribadi Saudara, tetapi Saudara akan mampu melakukan perkara-perkara yang besar untuk Allah. Percayalah, bersama Tuhan kita pasti bisa. (YR)

Melangkah Pasti1 Samuel 17:40-58

... bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing.

Sebab di tangan TUHANlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam

tangan kami. 1 Samuel 17:47

Amos 5-9Amos 1-4 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Hak asasi manusia diberikan oleh Tuhan dari sejak lahir yang layak diterima oleh setiap manusia. Namun dalam pelaksanaannya, seseorang harus memenuhi kewajibannya terlebih dahulu baru menuntut haknya. Memang kenyataannya di masyarakat sering terjadi masalah karena hanya menuntut hak. Contohnya menuntut diturunkannya harga BBM, menuntut hak ganti rugi, menuntut pembebasan uang sekolah, menuntut keadilan dan perlindungan hukum. Manusia di dunia ini lebih banyak menuntut haknya daripada melakukan kewajibannya.

Hak selalu beriringan dengan kewajiban yang harus kita lakukan sebagai bagian dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai seorang warga negara yang baik kita harus tahu hak dan kewajiban kita sesuai hukum dan aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Alkitab sendiri mengajarkan kepada kita untuk mengerjakan kewajiban. Salah satu contohnya adalah membayar pajak sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pemeliharaan dan kelangsungan aktivitas di Bait Allah pada waktu itu. Yesus telah memberikan teladan yang sangat baik dalam hal kewajiban, khususnya tanggung jawab membayar pajak untuk Bait Allah.

Tuhan Yesus tidak menghindar atas kewajiban membayar pajak Bait Allah meski tidak tercantum dalam Hukum Taurat. Walaupun peraturan itu diciptakan oleh para pemimpin agama, Ia tetap membayarnya karena tidak ingin menjadi batu sandungan bagi mereka (ayat 27). Yesus telah menunjukkan bahwa hak dan kewajiban adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika seseorang mempertahankan hak, konsekuensinya dia harus melakukan kewajiban. Semakin besar seseorang menuntut haknya, semakin besar pula ia harus melakukan kewajibannya. (AS)

Hak dan KewajibanMatius 17:24-27

Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah danbukalah mulutnya, maka engkau akan menemukanmata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga. Matius 17:27

sabtu, 27 september 2014jumat, 26 september 2014

Hidup Kristen adalah hidup penuh kepastian

ketika melangkahbersama Tuhan.

Tuhan, beri aku keyakinan untuk

melibatkan Tuhan dalam segala aspek kehidupanku.

Kerjakan kewajiban terlebih dahulu sebelum mempertahankan hak.

Berilah kami hati yang rela melakukan

kewajiban sebelum kami mempertahankan hak.

Page 29: 201409

D O A

renungan

Pernahkah Saudara ingin mencapai suatu tujuan namun merasa takut atau tidak yakin? Mungkin tantangannya terlihat begitu besar, atau Saudara berpikir tidak memiliki kemampuan, pendidikan atau pun sarana yang cukup untuk mencapainya. Sebagai orang muda, Daud pun mengalami hal yang sama. Ketika menjaga domba-domba ayahnya, ia memiliki banyak waktu, namun ia tidak sekedar memikirkan hal-hal demikian. Ia menggunakan waktunya untuk membangun hubungan pribadi dengan Allah. Dari sinilah Daud memperoleh kemenangan besar.

Bertahun-tahun Allah mempersiapkan Daud untuk peran yang akan ia emban sebagai raja Israel. Sepanjang waktu itu, Daud tidak pernah kehilangan prioritas yang Allah berikan kepadanya sebagai seorang muda. Prinsip yang diajarkan kepadanya, berlaku di saat ia harus memasuki medan perang menghadapi Goliat, seorang prajurit yang berpengalaman. Sepertinya keuntungan lebih banyak berada di pihak lawan. Tetapi tidak demikian kejadiaannya. Dengan langkah penuh kepastian dan satu gerakan yang cepat, Daud berkata kepada Goliat: “Hari ini juga TUHAN akan menyerahkan engkau ke dalam tanganku” (ayat 46). Pada saat itu juga Daud berhasil memukul kalah lawannya dan mencapai tujuannya karena ia telah terlatih untuk memercayai pertolongan Allah.

Kemenangan besar sering kali terbentuk dari pencapaian-pencapaian yang kecil. Hati Daud tertuju untuk meninggikan dan memuliakan Tuhan dalam hidupnya. Bila hal ini menjadi motivasi bagi keputusan dan tindakan Saudara, maka bukan hanya mencapai tujuan pribadi Saudara, tetapi Saudara akan mampu melakukan perkara-perkara yang besar untuk Allah. Percayalah, bersama Tuhan kita pasti bisa. (YR)

Melangkah Pasti1 Samuel 17:40-58

... bahwa TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing.

Sebab di tangan TUHANlah pertempuran dan Ia pun menyerahkan kamu ke dalam

tangan kami. 1 Samuel 17:47

Amos 5-9Amos 1-4 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Hak asasi manusia diberikan oleh Tuhan dari sejak lahir yang layak diterima oleh setiap manusia. Namun dalam pelaksanaannya, seseorang harus memenuhi kewajibannya terlebih dahulu baru menuntut haknya. Memang kenyataannya di masyarakat sering terjadi masalah karena hanya menuntut hak. Contohnya menuntut diturunkannya harga BBM, menuntut hak ganti rugi, menuntut pembebasan uang sekolah, menuntut keadilan dan perlindungan hukum. Manusia di dunia ini lebih banyak menuntut haknya daripada melakukan kewajibannya.

Hak selalu beriringan dengan kewajiban yang harus kita lakukan sebagai bagian dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai seorang warga negara yang baik kita harus tahu hak dan kewajiban kita sesuai hukum dan aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Alkitab sendiri mengajarkan kepada kita untuk mengerjakan kewajiban. Salah satu contohnya adalah membayar pajak sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pemeliharaan dan kelangsungan aktivitas di Bait Allah pada waktu itu. Yesus telah memberikan teladan yang sangat baik dalam hal kewajiban, khususnya tanggung jawab membayar pajak untuk Bait Allah.

Tuhan Yesus tidak menghindar atas kewajiban membayar pajak Bait Allah meski tidak tercantum dalam Hukum Taurat. Walaupun peraturan itu diciptakan oleh para pemimpin agama, Ia tetap membayarnya karena tidak ingin menjadi batu sandungan bagi mereka (ayat 27). Yesus telah menunjukkan bahwa hak dan kewajiban adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika seseorang mempertahankan hak, konsekuensinya dia harus melakukan kewajiban. Semakin besar seseorang menuntut haknya, semakin besar pula ia harus melakukan kewajibannya. (AS)

Hak dan KewajibanMatius 17:24-27

Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah danbukalah mulutnya, maka engkau akan menemukanmata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga. Matius 17:27

sabtu, 27 september 2014jumat, 26 september 2014

Hidup Kristen adalah hidup penuh kepastian

ketika melangkahbersama Tuhan.

Tuhan, beri aku keyakinan untuk

melibatkan Tuhan dalam segala aspek kehidupanku.

Kerjakan kewajiban terlebih dahulu sebelum mempertahankan hak.

Berilah kami hati yang rela melakukan

kewajiban sebelum kami mempertahankan hak.

Page 30: 201409

D O A

renungan

'"Urip sepisan ojo digawe susah", merupakan salah satu prinsip yang pernah diajarkan orang tua kepada saya, yang berarti hidup di dunia hanya sekali saja, jangan dibuat susah. Dunia hanya tempat persinggahan untuk mencari bekal kehidupan di akhirat. Hidup ini tidak boleh diremehkan begitu saja. Ada hal penting yang perlu dipegang yaitu prinsip. Orang yang memiliki prinsip atau pendirian teguh biasanya memiliki ketegasan hidup. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki prinsip adalah orang yang mudah terbawa arus dan dapat dipastikan akan sulit mengalami kemajuan dalam hidupnya.

Salah satu rasul yang mengajarkan pentingnya memiliki prinsip adalah Rasul Paulus. Hal ini terlihat ketika Paulus mengajar dan melatih muridnya yang bernama Timotius untuk dipersiapkan menjadi pelayan Tuhan. Ia mengajarkan beberapa prinsip hidup yang sangat penting bagi seorang murid Kristus. Pertama, pentingnya hidup melayani Tuhan. Pelayanan merupakan bukti ucapan syukur atas karunia Allah yang kita terima dan yang harus selalu dikobarkan. Orang Kristen yang bersedia menempatkan pelayanan sebagai hal yang sangat penting akan berani menghadapi kesulitan dan penderitaan dalam pelayanan. Kedua, pentingnya memegang pengajaran yang benar yaitu Injil Yesus Kristus. Orang Kristen yang tahu ajaran yang benar, ia tidak mudah goyah oleh pengajaran-pengajaran yang menyesatkan. Ketiga, pentingnya memiliki moral yang benar. Penyesatan tidak hanya soal pengajaran tetapi juga soal perilaku. Orang percaya harus membangun dan memelihara sikap hidup berdasarkan Injil Yesus Kristus sebagai harta yang indah. (ADL)

Memiliki Prinsip2 Timotius 1:1-14

Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita

dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus. Ibrani 2:1

Mikha 1-5Obaja 1 - Yunus 4 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Para peneliti yang mengamati sikap manusia dalam menghadapi tantangan, membagi manusia ke dalam tiga tipe, yaitu: tipe quitter, tipe camper, dan tipe climber. Manusia tipe quitter biasanya paling takut menghadapi tantangan, sehingga jika disuruh mendaki gunung, ia lebih suka tetap tinggal di kaki gunung. Manusia tipe camper sedikit lebih berani, karena ia sudah mau mendaki gunung tetapi merasa cukup saat berada di tengah jalan, dan tidak mau terus ke puncak. Sedangkan manusia tipe climber menyukai tantangan dan memperoleh kemenangan mutlak karena mau mendaki sampai ke puncak. Raja Israel, yaitu Yoas telah diberi janji kemenangan oleh TUHAN melalui hamba-Nya, yaitu Nabi Elisa. Dengan membuka jendela yang di sebelah timur, Elisa mau menyatakan bahwa janji TUHAN itu seperti fajar pagi hari, yang tiada pernah terlambat bersinar (ayat 17). Janji TUHAN menyatakan bahwa bangsa Israel akan menang mutlak melawan orang Aram (Syria), yaitu sampai mereka habis lenyap. Sayangnya ketika ia disuruh oleh Elisa memukulkan anak-anak panah itu ke tanah, ia hanya memukulkannya tiga kali. Artinya, kemenangan yang akan diperolehnya tidak mutlak. Raja Yosia tidak menduga bahwa tindakan profetis itu akan berdampak dalam kehidupan nyata. Tentunya ia menyesal mengapa tidak memukulkan anak panah itu lebih banyak lagi. Raja Yosia adalah tipe camper. Janji Tuhan bagi kita sungguh luar biasa. Tetapi jika kita tidak menanggapinya dengan kesungguhan hati atau jika kita hanya setengah hati, maka kemenangan dalam hidup ini tidak total. Oleh sebab itu lakukan segala sesuatu dengan penuh iman terhadap janji Allah, tidak setengah-setengah, maka kemenangan mutlak akan dapat kita raih sesuai janji-Nya. (PF)

Janji Kemenangan2 Raja-raja 13:14-21

…: “Itulah anak panah kemenangan dari pada TUHAN, …”

2 Raja-raja 13:17

senin, 29 september 2014minggu, 28 september 2014

Orang yang bimbang tidak akan memperoleh sesuatu

yang diharapkan.

Orang yang hidup dalam kebimbangan, supaya menerima Injil Yesus

Kristus sebagai pegangan hidupnya.

Kemenangan dari Tuhan bersifat menyeluruh,

bukan separuh-separuh.

Agar semua orang percaya mengalami kuasa kemenangan dari Tuhan.

Page 31: 201409

D O A

renungan

'"Urip sepisan ojo digawe susah", merupakan salah satu prinsip yang pernah diajarkan orang tua kepada saya, yang berarti hidup di dunia hanya sekali saja, jangan dibuat susah. Dunia hanya tempat persinggahan untuk mencari bekal kehidupan di akhirat. Hidup ini tidak boleh diremehkan begitu saja. Ada hal penting yang perlu dipegang yaitu prinsip. Orang yang memiliki prinsip atau pendirian teguh biasanya memiliki ketegasan hidup. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki prinsip adalah orang yang mudah terbawa arus dan dapat dipastikan akan sulit mengalami kemajuan dalam hidupnya.

Salah satu rasul yang mengajarkan pentingnya memiliki prinsip adalah Rasul Paulus. Hal ini terlihat ketika Paulus mengajar dan melatih muridnya yang bernama Timotius untuk dipersiapkan menjadi pelayan Tuhan. Ia mengajarkan beberapa prinsip hidup yang sangat penting bagi seorang murid Kristus. Pertama, pentingnya hidup melayani Tuhan. Pelayanan merupakan bukti ucapan syukur atas karunia Allah yang kita terima dan yang harus selalu dikobarkan. Orang Kristen yang bersedia menempatkan pelayanan sebagai hal yang sangat penting akan berani menghadapi kesulitan dan penderitaan dalam pelayanan. Kedua, pentingnya memegang pengajaran yang benar yaitu Injil Yesus Kristus. Orang Kristen yang tahu ajaran yang benar, ia tidak mudah goyah oleh pengajaran-pengajaran yang menyesatkan. Ketiga, pentingnya memiliki moral yang benar. Penyesatan tidak hanya soal pengajaran tetapi juga soal perilaku. Orang percaya harus membangun dan memelihara sikap hidup berdasarkan Injil Yesus Kristus sebagai harta yang indah. (ADL)

Memiliki Prinsip2 Timotius 1:1-14

Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita

dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus. Ibrani 2:1

Mikha 1-5Obaja 1 - Yunus 4 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Para peneliti yang mengamati sikap manusia dalam menghadapi tantangan, membagi manusia ke dalam tiga tipe, yaitu: tipe quitter, tipe camper, dan tipe climber. Manusia tipe quitter biasanya paling takut menghadapi tantangan, sehingga jika disuruh mendaki gunung, ia lebih suka tetap tinggal di kaki gunung. Manusia tipe camper sedikit lebih berani, karena ia sudah mau mendaki gunung tetapi merasa cukup saat berada di tengah jalan, dan tidak mau terus ke puncak. Sedangkan manusia tipe climber menyukai tantangan dan memperoleh kemenangan mutlak karena mau mendaki sampai ke puncak. Raja Israel, yaitu Yoas telah diberi janji kemenangan oleh TUHAN melalui hamba-Nya, yaitu Nabi Elisa. Dengan membuka jendela yang di sebelah timur, Elisa mau menyatakan bahwa janji TUHAN itu seperti fajar pagi hari, yang tiada pernah terlambat bersinar (ayat 17). Janji TUHAN menyatakan bahwa bangsa Israel akan menang mutlak melawan orang Aram (Syria), yaitu sampai mereka habis lenyap. Sayangnya ketika ia disuruh oleh Elisa memukulkan anak-anak panah itu ke tanah, ia hanya memukulkannya tiga kali. Artinya, kemenangan yang akan diperolehnya tidak mutlak. Raja Yosia tidak menduga bahwa tindakan profetis itu akan berdampak dalam kehidupan nyata. Tentunya ia menyesal mengapa tidak memukulkan anak panah itu lebih banyak lagi. Raja Yosia adalah tipe camper. Janji Tuhan bagi kita sungguh luar biasa. Tetapi jika kita tidak menanggapinya dengan kesungguhan hati atau jika kita hanya setengah hati, maka kemenangan dalam hidup ini tidak total. Oleh sebab itu lakukan segala sesuatu dengan penuh iman terhadap janji Allah, tidak setengah-setengah, maka kemenangan mutlak akan dapat kita raih sesuai janji-Nya. (PF)

Janji Kemenangan2 Raja-raja 13:14-21

…: “Itulah anak panah kemenangan dari pada TUHAN, …”

2 Raja-raja 13:17

senin, 29 september 2014minggu, 28 september 2014

Orang yang bimbang tidak akan memperoleh sesuatu

yang diharapkan.

Orang yang hidup dalam kebimbangan, supaya menerima Injil Yesus

Kristus sebagai pegangan hidupnya.

Kemenangan dari Tuhan bersifat menyeluruh,

bukan separuh-separuh.

Agar semua orang percaya mengalami kuasa kemenangan dari Tuhan.

Page 32: 201409

D O A

renungan

Penderitaan dan pergumulan berat yang dialami seseorang dapat membuatnya kehilangan harapan. Seorang anak merasa bahwa ia tak akan memiliki masa depan yang cerah, karena orang tuanya yang miskin tak mampu menyekolahkannya. Anak ini mengganggap bahwa ia telah terlahir miskin maka seumur hidupnya ia akan tetap miskin. Ia menjadi pesimis akan hidupnya. Peristiwa goncangan air di kolam Betesda memberikan harapan pada banyak orang sakit dapat mengalami kesembuhan. Injil Yohanes mencatat adanya seorang yang sudah 38 tahun menderita sakit lumpuh. Goncangan yang terjadi di kolam itu hanya terjadi sewaktu-waktu artinya tidak dapat dipastikan kapan terjadinya. Orang lumpuh itu telah sekian lama menanti terjadinya goncangan air pada di kolam itu. Entah sudah berapa kali ia mencoba masuk ke dalam kolam saat goncangan itu terjadi, tetapi selalu terlambat karena kelumpuhannya. Hal ini membuatnya menjadi putus asa. Suatu hari ketika Yesus melihat orang lumpuh itu, hatinya muncul belas kasihan atas pergumulan yang dihadapi orang itu. Yesus tahu bahwa orang itu telah kehilangan harapan bagi kesembuhannya. Dalam keputusasaannya Yesus datang dan membuat harapannya menjadi nyata. Yesus berkata: “Maukah engkau sembuh?” Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu dengan cara yang berbeda dari apa yang selama ini ia pikirkan. Bukan karena goncangan di kolam Betesda tetapi perkataan Yesus yang penuh kuasa. Tuhan dapat membuat harapan kita menjadi kenyataan dengan cara Tuhan, bukan dengan apa yang kita pikirkan. Tuhan memiliki berbagai cara untuk melepaskan kita dari setiap pergumulan dan kesulitan yang kita hadapi. Karena itu percayalah dan berharaplah selalu kepada-Nya. (YL)

Harapan Menjadi KenyataanYohanes 5:1-9

Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya:

“Maukah engkau sembuh?” Yohanes 5:6

Mikha 6 - Nahum 3Bacaan Alkitab Setahunselasa, 30 september 2014

Hanya Yesus yang membuat harapan

menjadi kenyataan.

Tuhan, ajar aku untuk selalu berharap

kepada-Mu.Oleh :

Pdt. Lukas Budijana, MAPdt. Lukas Budijana, MAPdt. Lukas Budijana, MA

Artikel Lepas

Page 33: 201409

D O A

renungan

Penderitaan dan pergumulan berat yang dialami seseorang dapat membuatnya kehilangan harapan. Seorang anak merasa bahwa ia tak akan memiliki masa depan yang cerah, karena orang tuanya yang miskin tak mampu menyekolahkannya. Anak ini mengganggap bahwa ia telah terlahir miskin maka seumur hidupnya ia akan tetap miskin. Ia menjadi pesimis akan hidupnya. Peristiwa goncangan air di kolam Betesda memberikan harapan pada banyak orang sakit dapat mengalami kesembuhan. Injil Yohanes mencatat adanya seorang yang sudah 38 tahun menderita sakit lumpuh. Goncangan yang terjadi di kolam itu hanya terjadi sewaktu-waktu artinya tidak dapat dipastikan kapan terjadinya. Orang lumpuh itu telah sekian lama menanti terjadinya goncangan air pada di kolam itu. Entah sudah berapa kali ia mencoba masuk ke dalam kolam saat goncangan itu terjadi, tetapi selalu terlambat karena kelumpuhannya. Hal ini membuatnya menjadi putus asa. Suatu hari ketika Yesus melihat orang lumpuh itu, hatinya muncul belas kasihan atas pergumulan yang dihadapi orang itu. Yesus tahu bahwa orang itu telah kehilangan harapan bagi kesembuhannya. Dalam keputusasaannya Yesus datang dan membuat harapannya menjadi nyata. Yesus berkata: “Maukah engkau sembuh?” Yesus menyembuhkan orang lumpuh itu dengan cara yang berbeda dari apa yang selama ini ia pikirkan. Bukan karena goncangan di kolam Betesda tetapi perkataan Yesus yang penuh kuasa. Tuhan dapat membuat harapan kita menjadi kenyataan dengan cara Tuhan, bukan dengan apa yang kita pikirkan. Tuhan memiliki berbagai cara untuk melepaskan kita dari setiap pergumulan dan kesulitan yang kita hadapi. Karena itu percayalah dan berharaplah selalu kepada-Nya. (YL)

Harapan Menjadi KenyataanYohanes 5:1-9

Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya:

“Maukah engkau sembuh?” Yohanes 5:6

Mikha 6 - Nahum 3Bacaan Alkitab Setahunselasa, 30 september 2014

Hanya Yesus yang membuat harapan

menjadi kenyataan.

Tuhan, ajar aku untuk selalu berharap

kepada-Mu.Oleh :

Pdt. Lukas Budijana, MAPdt. Lukas Budijana, MAPdt. Lukas Budijana, MA

Artikel Lepas

Page 34: 201409

PendahuluanPembentukan hidup yang

paling mendasar dimulai dari keluarga. Keluarga yang utuh, harmon i s dan sehat akan berpengaruh terhadap kualitas karakter anak-anak di dalamnya. Anak-anak akan berkembang dengan baik dalam segala aspek pertumbuhannya. Semakin banyak keluarga yang utuh dan harmonis akan melahirkan komunitas masyarakat yang berkualitas baik dan akhirnya bangsa yang berkualitas baik pula. Sebaliknya, apabila keluarga berantakan, orang tua tidak memiliki moralitas yang baik, seringkali anak-anak terluka dan terabaikan justru di rumahnya sendiri.

Yefta dan Keluarganya Yefta dilahirkan sebagai “anak gelap”, karena ayahnya yang bernama Gilead mengawini seorang perempuan sundal (Hakim-hakim 11:1). Ayahnya bukan figur yang baik dalam hal p e r n i k a h a n . D i a t i d a k menghormati kekudusan dan kesetiaan dalam pernikahan terhadap pasangan yang sah. Bisa jadi tipe orang seperti Gilead memandang rendah istri yang Tuhan tempatkan sebaga i penolong dalam hidupnya. Gilead mencari kepuasan hidup dengan cara sex bebas. Ini hal yang keji dan yang pasti melukai hati

keluarganya sendiri. Masih beruntung, Yefta ditampung dan bertumbuh bersama anak-anak Gilead dari istri yang sah. Namun, anak-anak Gilead ternyata mengembangkan kebencian dan sangat menghina Yefta sebagai “anak perempuan lain” (Hakim-hakim 11:2). Luka hati dan perasaan hina serta rendah diri dialami oleh Yefta kecil. Dia menjerit dan protes, mungkin muncul pertanyaan di dalam hatinya: “Salahkah jika aku dilahirkan demikian?” Tidak seorang pun yang bisa memilih cara bagaimana dan oleh siapa dia dilahirkan, bukan? Yefta terus menerus dibedakan. Puncaknya, Yefta diusir dan tidak mendapat bagian milik pusaka keluarga Gilead. L i n g k u n g a n k e l u a r g a membentuk hidup Yefta. Dia bertumbuh sebagai anak dan remaja yang tertolak. Hatinya terluka dan jiwanya penuh pemberontakan. Kekerasan secara psikologis telah menjadikan Yefta seorang yang keras hidupnya. Kas ih sayang yang sangat dibutuhkan, penerimaan dan kedisiplinan yang sehat tak pernah didapatkan. Rumah bukan tempat yang aman dan nyaman, sebaliknya justru menjadi tempat siksaan bagi Yefta. Semua orang tidak peduli d an mengaba i k an bahkan mengusirnya dengan angkuh. Gi lead nampaknya

tidak berusaha menasihati anak-anaknya agar bersikap baik terhadap saudara tirinya, Yefta. Mungkin Gilead memang sudah tidak memiliki wibawa di hadapan anak-anak, karena teladan pernikahannya sendiri yang kacau balau. Kata-kata seorang ayah yang tidak didengar anak-anaknya, adalah malapetaka rumah tangga. Ayah yang rusak hidupnya membuat anak-anak juga kacau hidupnya.

Yefta dan Pergaulannya Lari dari rumah karena diusir, Yefta mencari komunitas di luar yang bisa menerima dirinya. Dia menggabungkan diri dengan para petualang di tanah Tob (Hakim-hakim 11:3). Orang-orang itu terbuang dar i rumah dan masyarakatnya. Aktivitas mereka adalah merampok. Yefta yang memang memiliki fisik yang bagus dan cakap berkelahi menjadikan dia bisa mengimbangi cara hidup petualang-petualang tersebut. Yefta akhirnya diterima di komunitas orang-orang yang kasar dan penuh dengan kekerasan. Yefta pergi dengan mereka dan menekuni pekerjaan merampok bersama-sama. Kemahiran dan kebe ran i an Ye f ta nampak menonjol, sehingga lambat laun dia disegani dan diangkat menjadi pemimpin. Pertempuran dan perkelahian menjadi aktifitas

sehari-hari bagi Yefta.

Hasil pembentukan dalam keluarga yang buruk, akhirnya menghasilkan pribadi Yefta yang keras dan kasar juga. Yefta makin t e r k e n a l k a r e n a p r e s t a s i perangnya yang ser ingkal i menang. Dia merasa nyaman karena banyak orang mulai mengakui kehebatannya. Harga d i r i n ya d i l e t akkan da l am pengakuan orang sekitar. Yefta merasa bisa berprestasi. Dia dihormati karena ditakuti orang. Yefta memiliki obsesi menjadi orang hebat melalui keahliannya dalam berperang.

Yefta Menjadi Pahlawan Satu kali para tua-tua Gilead mencari dan meminta Yefta agar memimpin Israel menghadapi bani Amon (Hakim-hakim 11:6). Tentu saja Yefta masih ingat bagaimana dulu dia ditolak dan dibuang oleh k e l u a r g a G i l e a d . D i a memper tanyakan mengapa sekarang setelah terdesak baru d a t a n g m e m b u t u h k a n bantuannya. Nampaknya sakit hati itu menggores dalam dan bertahun-tahun lamanya. Ini pelajaran yang berharga, orang t u a j a n g a n s e k a l i - k a l i menggoreskan sakit hati dalam hidup anak-anak. Pembentukan diri Yefta di medan pertempuran membuatnya menjadi pribadi yang tangguh juga. Dia tidak tenggelam dalam sakit hati dan menjadi c e n g e n g . Ye f t a a k h i r n y a

Page 35: 201409

PendahuluanPembentukan hidup yang

paling mendasar dimulai dari keluarga. Keluarga yang utuh, harmon i s dan sehat akan berpengaruh terhadap kualitas karakter anak-anak di dalamnya. Anak-anak akan berkembang dengan baik dalam segala aspek pertumbuhannya. Semakin banyak keluarga yang utuh dan harmonis akan melahirkan komunitas masyarakat yang berkualitas baik dan akhirnya bangsa yang berkualitas baik pula. Sebaliknya, apabila keluarga berantakan, orang tua tidak memiliki moralitas yang baik, seringkali anak-anak terluka dan terabaikan justru di rumahnya sendiri.

Yefta dan Keluarganya Yefta dilahirkan sebagai “anak gelap”, karena ayahnya yang bernama Gilead mengawini seorang perempuan sundal (Hakim-hakim 11:1). Ayahnya bukan figur yang baik dalam hal p e r n i k a h a n . D i a t i d a k menghormati kekudusan dan kesetiaan dalam pernikahan terhadap pasangan yang sah. Bisa jadi tipe orang seperti Gilead memandang rendah istri yang Tuhan tempatkan sebaga i penolong dalam hidupnya. Gilead mencari kepuasan hidup dengan cara sex bebas. Ini hal yang keji dan yang pasti melukai hati

keluarganya sendiri. Masih beruntung, Yefta ditampung dan bertumbuh bersama anak-anak Gilead dari istri yang sah. Namun, anak-anak Gilead ternyata mengembangkan kebencian dan sangat menghina Yefta sebagai “anak perempuan lain” (Hakim-hakim 11:2). Luka hati dan perasaan hina serta rendah diri dialami oleh Yefta kecil. Dia menjerit dan protes, mungkin muncul pertanyaan di dalam hatinya: “Salahkah jika aku dilahirkan demikian?” Tidak seorang pun yang bisa memilih cara bagaimana dan oleh siapa dia dilahirkan, bukan? Yefta terus menerus dibedakan. Puncaknya, Yefta diusir dan tidak mendapat bagian milik pusaka keluarga Gilead. L i n g k u n g a n k e l u a r g a membentuk hidup Yefta. Dia bertumbuh sebagai anak dan remaja yang tertolak. Hatinya terluka dan jiwanya penuh pemberontakan. Kekerasan secara psikologis telah menjadikan Yefta seorang yang keras hidupnya. Kas ih sayang yang sangat dibutuhkan, penerimaan dan kedisiplinan yang sehat tak pernah didapatkan. Rumah bukan tempat yang aman dan nyaman, sebaliknya justru menjadi tempat siksaan bagi Yefta. Semua orang tidak peduli d an mengaba i k an bahkan mengusirnya dengan angkuh. Gi lead nampaknya

tidak berusaha menasihati anak-anaknya agar bersikap baik terhadap saudara tirinya, Yefta. Mungkin Gilead memang sudah tidak memiliki wibawa di hadapan anak-anak, karena teladan pernikahannya sendiri yang kacau balau. Kata-kata seorang ayah yang tidak didengar anak-anaknya, adalah malapetaka rumah tangga. Ayah yang rusak hidupnya membuat anak-anak juga kacau hidupnya.

Yefta dan Pergaulannya Lari dari rumah karena diusir, Yefta mencari komunitas di luar yang bisa menerima dirinya. Dia menggabungkan diri dengan para petualang di tanah Tob (Hakim-hakim 11:3). Orang-orang itu terbuang dar i rumah dan masyarakatnya. Aktivitas mereka adalah merampok. Yefta yang memang memiliki fisik yang bagus dan cakap berkelahi menjadikan dia bisa mengimbangi cara hidup petualang-petualang tersebut. Yefta akhirnya diterima di komunitas orang-orang yang kasar dan penuh dengan kekerasan. Yefta pergi dengan mereka dan menekuni pekerjaan merampok bersama-sama. Kemahiran dan kebe ran i an Ye f ta nampak menonjol, sehingga lambat laun dia disegani dan diangkat menjadi pemimpin. Pertempuran dan perkelahian menjadi aktifitas

sehari-hari bagi Yefta.

Hasil pembentukan dalam keluarga yang buruk, akhirnya menghasilkan pribadi Yefta yang keras dan kasar juga. Yefta makin t e r k e n a l k a r e n a p r e s t a s i perangnya yang ser ingkal i menang. Dia merasa nyaman karena banyak orang mulai mengakui kehebatannya. Harga d i r i n ya d i l e t akkan da l am pengakuan orang sekitar. Yefta merasa bisa berprestasi. Dia dihormati karena ditakuti orang. Yefta memiliki obsesi menjadi orang hebat melalui keahliannya dalam berperang.

Yefta Menjadi Pahlawan Satu kali para tua-tua Gilead mencari dan meminta Yefta agar memimpin Israel menghadapi bani Amon (Hakim-hakim 11:6). Tentu saja Yefta masih ingat bagaimana dulu dia ditolak dan dibuang oleh k e l u a r g a G i l e a d . D i a memper tanyakan mengapa sekarang setelah terdesak baru d a t a n g m e m b u t u h k a n bantuannya. Nampaknya sakit hati itu menggores dalam dan bertahun-tahun lamanya. Ini pelajaran yang berharga, orang t u a j a n g a n s e k a l i - k a l i menggoreskan sakit hati dalam hidup anak-anak. Pembentukan diri Yefta di medan pertempuran membuatnya menjadi pribadi yang tangguh juga. Dia tidak tenggelam dalam sakit hati dan menjadi c e n g e n g . Ye f t a a k h i r n y a

Page 36: 201409

bernegos ias i menggunakan tawaran tua-tua Gilead sebagai k e s e m p a t a n e m a s u n t u k mewujudkan obsesinya menjadi pemimpin militer. Yefta menerima tawaran untuk berperang bagi Gilead menghadapi bani Amon karena dijanjikan jabatan. Tua-tua Gilead menjadikan Tuhan sebagai saksi bahwa Yefta pasti akan diberi posisi sebagai pemimpin (Hakim-hakim 11:10). Hal ini karena Yefta yang pernah luka hati merasa ragu terhadap keseriusan tua-tua Gilead. Dan kemudian, Yefta sendiri berdoa untuk tugas baru yang akan dia lakukan. Di sini kita melihat, Yefta yang telah malang melintang dalam dunia kekerasan menjadi Yefta yang membuka diri untuk dipakai Tuhan dalam membela umat Tuhan menghdapi bani Amon. Cara kerja Tuhan untuk mengubah jalan hidup seseorang sering sulit untuk dimengerti. Bertahun-tahun keluarganya melupakan Yefta dan tidak berharap apapun. Yefta sendiri tidak pernah tahu bagaimana masa depannya kelak. Jikalau Tuhan tidak mengambil Yefta, mungkin dia terus terlibat dalam dunia hitam atau kejahatan. Makin kejam dan menjadi trouble maker di mana-mana. Hanya kemurahan dan kebaikan Tuhan semata, Yefta diangkat dan dipakai Tuhan. Itu

sebabnya jangan pernah putus asa jikalau perjalanan hidup rasanya begitu berat. Percaya dan terus berharap pada Tuhan yang mampu mengubah masa depan. Yefta, walaupun lama dalam dunia kekerasan, namun dia memiliki iman dan masih ingat Tuhan. Dia merasa perlu Tuhan dalam hidupnya. Ini pun pelajaran yang berharga, bahwa di balik kebringasan seseorang, jikalau dia masih mengakui Tuhan dan merasa perlu Tuhan, maka hidupnya akan dituntun dan diperbaharui oleh Tuhan. Yefta meninggalkan lingkungan tanah Tob, tempat berkumpulnya para perampok, dan kini Yefta memulai perjuangan dalam jalur yang baru. Tidak selamanya orang yang buruk akan tinggal di dalam keadaannya itu. Tuhan berkenan memanggil dan mengubah hidup Yefta. Bersyukur Yefta merespons panggilan Tuhan melalui tua-tua Gilead. Sikap rohani Yefta dinyatakan dalam hal dia berdoa serta mengadukan tawaran tua-tua Gilead itu kepada Tuhan. Yefta memohon perkenan dan penyertaan Tuhan untuk tugas panggilan tersebut. Dia tidak sombong dan merasa mampu walaupun memang dia seorang yang sudah diakui reputasi perangnya. Di hadapan Tuhan, Yefta merendahkan diri. Ini sikap yang baik dan patut dicontoh oleh setiap orang percaya masa kini.

Yefta menghadapi Bani Amon Ye f t a s e o r a n g y a n g mengedepankan diplomasi dalam menyelesaikan perselisihan. Nampaknya, Yefta menguasai s e j a r ah dan mempe l a j a r i perjalanan umat Tuhan selama itu. Dia mengirim utusan berulangkali kepada raja Amon untuk mencari solusi yang baik. Di sini kita melihat sifatnya tidak serta merta ingin menyelesaikan masalah dengan emosi dan kekerasan. Proses diplomasi tidak mudah dan berliku-liku serta memerlukan waktu lama. Yefta memiliki kesabaran untuk proses ini. Yefta memiliki kekuatan yang luar biasa dalam hal ini. Sayang, Raja bani Amon tidak bisa menerima dengan baik proses diplomasi yang telah ditempuh. Mau tidak mau, jalur militerlah yang ditempuh. Dan Yefta harus menghadapi bani Amon dengan peperangan. Inilah risiko dalam kepemimpinan yang harus ditempuh Yefta. Bagaimana Yefta menghadapi Amon? Tuhan menyertai Yefta! Disebutkan Roh Tuhan menghinggapi Yefta (Hakim-hakim 11:29). Tanpa penyertaan Tuhan, maka tidak ada kepastian dalam menghadapi peperangan dalam hidup ini. Yefta tahu bahwa Tuhan menyertai dia, itu artinya Tuhan dipihaknya. Tuhan berkenan memberikan kemenangan. Menghadapi bani Amon, Yefta

bernazar kepada Tuhan

dan berkata: “Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku, maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan Tuhan, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran.” (Hakim-hakim 11:31). Mengapa Yefta bernazar di hadapan Tuhan? Sepertinya, Yefta membutuhkan kemantapan hati sesaat sebelum berhadapan dengan bani Amon. D i a t ahu Roh Tuhan ada menghinggapi dia, tapi batinnya sendiri masih ragu!

Sayangnya, isi nazar Yefta sangat kacau! Entah apa yang ada dibenaknya, sehingga dia berani bernazar seperti itu. Di sini kita mengerti bahwa Yefta memang seorang yang percaya Tuhan, dia juga berdoa kepada Tuhan. Roh Tuhan menghinggapi dia. Artinya Tuhan be r kenan memaka i hidupnya. Yefta sembrono dalam hal rohani. Nazar itu bersifat mengikat di hadapan Tuhan. Dia mengucapkan perkataan tanpa pemahaman yang baik. Seseorang b isa d ipakai Tuhan dalam pelayanan, namun dia perlu bertumbuh dalam doktrin Alkitab secara benar dan sehat. Sangat baik jika seseorang memiliki kerinduan memuliakan Tuhan, namun perlu terus belajar firman Tuhan secara mendalam. Jangan

Page 37: 201409

bernegos ias i menggunakan tawaran tua-tua Gilead sebagai k e s e m p a t a n e m a s u n t u k mewujudkan obsesinya menjadi pemimpin militer. Yefta menerima tawaran untuk berperang bagi Gilead menghadapi bani Amon karena dijanjikan jabatan. Tua-tua Gilead menjadikan Tuhan sebagai saksi bahwa Yefta pasti akan diberi posisi sebagai pemimpin (Hakim-hakim 11:10). Hal ini karena Yefta yang pernah luka hati merasa ragu terhadap keseriusan tua-tua Gilead. Dan kemudian, Yefta sendiri berdoa untuk tugas baru yang akan dia lakukan. Di sini kita melihat, Yefta yang telah malang melintang dalam dunia kekerasan menjadi Yefta yang membuka diri untuk dipakai Tuhan dalam membela umat Tuhan menghdapi bani Amon. Cara kerja Tuhan untuk mengubah jalan hidup seseorang sering sulit untuk dimengerti. Bertahun-tahun keluarganya melupakan Yefta dan tidak berharap apapun. Yefta sendiri tidak pernah tahu bagaimana masa depannya kelak. Jikalau Tuhan tidak mengambil Yefta, mungkin dia terus terlibat dalam dunia hitam atau kejahatan. Makin kejam dan menjadi trouble maker di mana-mana. Hanya kemurahan dan kebaikan Tuhan semata, Yefta diangkat dan dipakai Tuhan. Itu

sebabnya jangan pernah putus asa jikalau perjalanan hidup rasanya begitu berat. Percaya dan terus berharap pada Tuhan yang mampu mengubah masa depan. Yefta, walaupun lama dalam dunia kekerasan, namun dia memiliki iman dan masih ingat Tuhan. Dia merasa perlu Tuhan dalam hidupnya. Ini pun pelajaran yang berharga, bahwa di balik kebringasan seseorang, jikalau dia masih mengakui Tuhan dan merasa perlu Tuhan, maka hidupnya akan dituntun dan diperbaharui oleh Tuhan. Yefta meninggalkan lingkungan tanah Tob, tempat berkumpulnya para perampok, dan kini Yefta memulai perjuangan dalam jalur yang baru. Tidak selamanya orang yang buruk akan tinggal di dalam keadaannya itu. Tuhan berkenan memanggil dan mengubah hidup Yefta. Bersyukur Yefta merespons panggilan Tuhan melalui tua-tua Gilead. Sikap rohani Yefta dinyatakan dalam hal dia berdoa serta mengadukan tawaran tua-tua Gilead itu kepada Tuhan. Yefta memohon perkenan dan penyertaan Tuhan untuk tugas panggilan tersebut. Dia tidak sombong dan merasa mampu walaupun memang dia seorang yang sudah diakui reputasi perangnya. Di hadapan Tuhan, Yefta merendahkan diri. Ini sikap yang baik dan patut dicontoh oleh setiap orang percaya masa kini.

Yefta menghadapi Bani Amon Ye f t a s e o r a n g y a n g mengedepankan diplomasi dalam menyelesaikan perselisihan. Nampaknya, Yefta menguasai s e j a r ah dan mempe l a j a r i perjalanan umat Tuhan selama itu. Dia mengirim utusan berulangkali kepada raja Amon untuk mencari solusi yang baik. Di sini kita melihat sifatnya tidak serta merta ingin menyelesaikan masalah dengan emosi dan kekerasan. Proses diplomasi tidak mudah dan berliku-liku serta memerlukan waktu lama. Yefta memiliki kesabaran untuk proses ini. Yefta memiliki kekuatan yang luar biasa dalam hal ini. Sayang, Raja bani Amon tidak bisa menerima dengan baik proses diplomasi yang telah ditempuh. Mau tidak mau, jalur militerlah yang ditempuh. Dan Yefta harus menghadapi bani Amon dengan peperangan. Inilah risiko dalam kepemimpinan yang harus ditempuh Yefta. Bagaimana Yefta menghadapi Amon? Tuhan menyertai Yefta! Disebutkan Roh Tuhan menghinggapi Yefta (Hakim-hakim 11:29). Tanpa penyertaan Tuhan, maka tidak ada kepastian dalam menghadapi peperangan dalam hidup ini. Yefta tahu bahwa Tuhan menyertai dia, itu artinya Tuhan dipihaknya. Tuhan berkenan memberikan kemenangan. Menghadapi bani Amon, Yefta

bernazar kepada Tuhan

dan berkata: “Jika Engkau sungguh-sungguh menyerahkan bani Amon itu ke dalam tanganku, maka apa yang keluar dari pintu rumahku untuk menemui aku, pada waktu aku kembali dengan selamat dari bani Amon, itu akan menjadi kepunyaan Tuhan, dan aku akan mempersembahkannya sebagai korban bakaran.” (Hakim-hakim 11:31). Mengapa Yefta bernazar di hadapan Tuhan? Sepertinya, Yefta membutuhkan kemantapan hati sesaat sebelum berhadapan dengan bani Amon. D i a t ahu Roh Tuhan ada menghinggapi dia, tapi batinnya sendiri masih ragu!

Sayangnya, isi nazar Yefta sangat kacau! Entah apa yang ada dibenaknya, sehingga dia berani bernazar seperti itu. Di sini kita mengerti bahwa Yefta memang seorang yang percaya Tuhan, dia juga berdoa kepada Tuhan. Roh Tuhan menghinggapi dia. Artinya Tuhan be r kenan memaka i hidupnya. Yefta sembrono dalam hal rohani. Nazar itu bersifat mengikat di hadapan Tuhan. Dia mengucapkan perkataan tanpa pemahaman yang baik. Seseorang b isa d ipakai Tuhan dalam pelayanan, namun dia perlu bertumbuh dalam doktrin Alkitab secara benar dan sehat. Sangat baik jika seseorang memiliki kerinduan memuliakan Tuhan, namun perlu terus belajar firman Tuhan secara mendalam. Jangan

Page 38: 201409

sesat dan konyol! Apakah isi doa apalagi nazar yang terucap itu memiliki landasan firman Tuhan sesuai dengan prinsip firman Tuhan? Zaman ini banyak orang aktif dalam kegerejaan bahkan mau melayani Tuhan, namun apakah dengan pengertian yang benar? Mari bangun pengiringan dan pelayanan kepada Tuhan di atas nilai-nilai dan prinsip firman Tuhan supaya kita tidak sesat dan juga tidak menyesatkan orang-orang yang ada di sekitar pelayanan kita. Yefta t idak mendapat pengajaran firman Tuhan sejak kecil karena keluarganya kacau. Dia juga tidak memiliki figur (significant person) yang tepat, karena ayahnya juga amoral. Dia dibesarkan dan diasuh oleh moral jalanan, di antara para petualang! Sejarah hidupnya, menjadikan Yefta kacau dalam pemahaman imannya. Ini pelajaran penting bagi keluarga Kristen, agar anak-anak dididik dalam iman Kristen berdasar Alkitab secara benar.

Yefta dan tragedi hidupnya Tuhan menye r t a i d an membuat Yefta mengalamai kemenangan atas bani Amon! Kemenangan melawan bani Amon t i d a k t a n g g u n g - t a n g g u n g . Kekalahan bani Amon amat besar! Jikalau Roh Tuhan ada, maka kemenangan itu sudah pasti dialami. Betapa girang karena

kemenangan itu bisa diraih. Yefta sangat bersukacita, dan dia pun mengakui Tuhan telah mendengar doa dan nazar yang telah diucapkan. Yefta pulang ke Mizpa ke rumahnya dengan bangga karena kemenangan dalam peperangan melawan bani Amon itu. Tiba di rumah dia melihat anaknya perempuan satu-satunya keluar menyongsong dia dengan memukul rebana serta menari-nari (Hakim-hakim 11:34). Mendadak suasana berubah total, Yefta terkejut dan mengoyakkan bajunya,.....hatinya hancur luluh. Yefta ingat nazar yang keluar dari mulutnya. Walau Yefta berasal dari keluarga berantakan, nampaknya dia dipulihkan oleh Tuhan. Dia membangun rumah tangganya, dan mengasihi anak gadisnya yang merupakan anak tunggal. Betapa hancur hati Yefta sebagai ayah, gara-gara nazar yang diucapkan t anpa pe r t imbangan ba i k ( s e m b r o n o ) d a n k i n i d i a berkewajiban memenuhi nazar itu! Dia harus mengorbankan anak perempuannya itu, sebagai korban bakaran! N a m p a k n y a , a n a k perempuan Yefta seorang yang taat pada ajaran ayahnya. Anak perempuan itu menguatkan hati Yefta, agar konsekuen dengan nazar yang telah diucapkan kepada Tuhan. Di sini, satu sisi nampak ketaatan iman, namun

sayang dalam pengertian yang keliru. Bandingkan dengan pristiwa saat Allah mencobai iman A b r a h a m u n t u k mempersembahkan putranya Ishak. Bukankah akhirnya, Allah sendiri yang tidak mengizinkan Abraham membunuh anaknya itu untuk dikorbankan sebagai korban bakaran? Allah bukan pribadi yang kejam dan sadis. Allah tidak m e m i n t a s e s u a t u y a n g bertentangan dengan sifat-Nya sendiri yang cinta kehidupan. Sayang, Yefta salah memahami Tuhan yang sebenarnya tidak mungkin menuntut penggenapan nazar yang konyol ini. Membaca ayat 39 kita mendapat informasi bahwa Yefta melaksanakan nazarnya. Dan putri tunggalnya tidak pernah kenal laki-laki! Menyedihkan, sebuah perbuatan yang seharusnya tidak perlu terjadi. Sampai hari ini banyak orang melakukan sesuatu yang dianggapnya berbuat untuk nama Tuhan, namun sesungguhnya salah total! Ada orang yang membunuh keluarganya dan sesamanya dengan pemikiran dia sedang melakukannya untuk Tuhan. Padahal Tuhan tidak menghendaki perbuatan seperti itu. Betapa lemahnya manusia! Sulit untuk mengerti kehendak Tuhan dalam setiap keputusan! Pengenalan doktrin firman Tuhan yang tidak baik atau kacau akan

menghasilkan pemahaman dan langkah iman yang kacau pula!

Penutup Dari perenungan tentang perjalanan hidup Yefta, kita mendapat beberapa pelajaran penting yaitu: Pertama, Yefta diubah Tuhan menjadi pahlawan yang berjasa bagi bangsa Israel, karena dia mampu menguasai dirinya, tidak membalas perbuatan jahat dari saudara-saudaranya. S eba l i k n ya s aa t s auda r a -saudaranya dan bangsanya dalam krisis dan bahaya, Yefta membela dan menyelamatkan. Kedua, Yefta seorang yang sabar dan ulet dalam menghadapi masalah rumit. Dia m e n d a h u l u k a n c a r a - c a r a perundingan (negosiasi) dengan tetap berpegang pada prinsip kebenaran, tidak serta merta menggunakan cara-cara kekerasan untuk menyelesaikan masalah.Ketiga, Yefta seorang yang memil iki j iwa ksatr ia dan memegang janji walau berat, merelakan putri tunggalnya tidak menikah sehingga dia tidak memiliki keturunan. Keempat, Yefta yang gegabah dalam bernazar, menunjukkan bahwa dia k u r a n g b e r t u m b u h d a l a m memahami kehendak Tuhan. Hal ini mengakibatkan pengorbananan yang harus ditanggung putrinya sendiri.

Page 39: 201409

sesat dan konyol! Apakah isi doa apalagi nazar yang terucap itu memiliki landasan firman Tuhan sesuai dengan prinsip firman Tuhan? Zaman ini banyak orang aktif dalam kegerejaan bahkan mau melayani Tuhan, namun apakah dengan pengertian yang benar? Mari bangun pengiringan dan pelayanan kepada Tuhan di atas nilai-nilai dan prinsip firman Tuhan supaya kita tidak sesat dan juga tidak menyesatkan orang-orang yang ada di sekitar pelayanan kita. Yefta t idak mendapat pengajaran firman Tuhan sejak kecil karena keluarganya kacau. Dia juga tidak memiliki figur (significant person) yang tepat, karena ayahnya juga amoral. Dia dibesarkan dan diasuh oleh moral jalanan, di antara para petualang! Sejarah hidupnya, menjadikan Yefta kacau dalam pemahaman imannya. Ini pelajaran penting bagi keluarga Kristen, agar anak-anak dididik dalam iman Kristen berdasar Alkitab secara benar.

Yefta dan tragedi hidupnya Tuhan menye r t a i d an membuat Yefta mengalamai kemenangan atas bani Amon! Kemenangan melawan bani Amon t i d a k t a n g g u n g - t a n g g u n g . Kekalahan bani Amon amat besar! Jikalau Roh Tuhan ada, maka kemenangan itu sudah pasti dialami. Betapa girang karena

kemenangan itu bisa diraih. Yefta sangat bersukacita, dan dia pun mengakui Tuhan telah mendengar doa dan nazar yang telah diucapkan. Yefta pulang ke Mizpa ke rumahnya dengan bangga karena kemenangan dalam peperangan melawan bani Amon itu. Tiba di rumah dia melihat anaknya perempuan satu-satunya keluar menyongsong dia dengan memukul rebana serta menari-nari (Hakim-hakim 11:34). Mendadak suasana berubah total, Yefta terkejut dan mengoyakkan bajunya,.....hatinya hancur luluh. Yefta ingat nazar yang keluar dari mulutnya. Walau Yefta berasal dari keluarga berantakan, nampaknya dia dipulihkan oleh Tuhan. Dia membangun rumah tangganya, dan mengasihi anak gadisnya yang merupakan anak tunggal. Betapa hancur hati Yefta sebagai ayah, gara-gara nazar yang diucapkan t anpa pe r t imbangan ba i k ( s e m b r o n o ) d a n k i n i d i a berkewajiban memenuhi nazar itu! Dia harus mengorbankan anak perempuannya itu, sebagai korban bakaran! N a m p a k n y a , a n a k perempuan Yefta seorang yang taat pada ajaran ayahnya. Anak perempuan itu menguatkan hati Yefta, agar konsekuen dengan nazar yang telah diucapkan kepada Tuhan. Di sini, satu sisi nampak ketaatan iman, namun

sayang dalam pengertian yang keliru. Bandingkan dengan pristiwa saat Allah mencobai iman A b r a h a m u n t u k mempersembahkan putranya Ishak. Bukankah akhirnya, Allah sendiri yang tidak mengizinkan Abraham membunuh anaknya itu untuk dikorbankan sebagai korban bakaran? Allah bukan pribadi yang kejam dan sadis. Allah tidak m e m i n t a s e s u a t u y a n g bertentangan dengan sifat-Nya sendiri yang cinta kehidupan. Sayang, Yefta salah memahami Tuhan yang sebenarnya tidak mungkin menuntut penggenapan nazar yang konyol ini. Membaca ayat 39 kita mendapat informasi bahwa Yefta melaksanakan nazarnya. Dan putri tunggalnya tidak pernah kenal laki-laki! Menyedihkan, sebuah perbuatan yang seharusnya tidak perlu terjadi. Sampai hari ini banyak orang melakukan sesuatu yang dianggapnya berbuat untuk nama Tuhan, namun sesungguhnya salah total! Ada orang yang membunuh keluarganya dan sesamanya dengan pemikiran dia sedang melakukannya untuk Tuhan. Padahal Tuhan tidak menghendaki perbuatan seperti itu. Betapa lemahnya manusia! Sulit untuk mengerti kehendak Tuhan dalam setiap keputusan! Pengenalan doktrin firman Tuhan yang tidak baik atau kacau akan

menghasilkan pemahaman dan langkah iman yang kacau pula!

Penutup Dari perenungan tentang perjalanan hidup Yefta, kita mendapat beberapa pelajaran penting yaitu: Pertama, Yefta diubah Tuhan menjadi pahlawan yang berjasa bagi bangsa Israel, karena dia mampu menguasai dirinya, tidak membalas perbuatan jahat dari saudara-saudaranya. S eba l i k n ya s aa t s auda r a -saudaranya dan bangsanya dalam krisis dan bahaya, Yefta membela dan menyelamatkan. Kedua, Yefta seorang yang sabar dan ulet dalam menghadapi masalah rumit. Dia m e n d a h u l u k a n c a r a - c a r a perundingan (negosiasi) dengan tetap berpegang pada prinsip kebenaran, tidak serta merta menggunakan cara-cara kekerasan untuk menyelesaikan masalah.Ketiga, Yefta seorang yang memil iki j iwa ksatr ia dan memegang janji walau berat, merelakan putri tunggalnya tidak menikah sehingga dia tidak memiliki keturunan. Keempat, Yefta yang gegabah dalam bernazar, menunjukkan bahwa dia k u r a n g b e r t u m b u h d a l a m memahami kehendak Tuhan. Hal ini mengakibatkan pengorbananan yang harus ditanggung putrinya sendiri.

Page 40: 201409

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkaudi kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Berkat Tuhan Ruang Kesaksian

Pada pertengahan bulan April 2010, saya mengalami peristiwa yang sungguh menyusahkan hati saya. Sejumlah uang yang saya tabung selama kria-kira 2,5 tahun ditipu orang dan dibawa kabur. Saat itu saya menjadi sangat terpuruk (down). Saya bergumul tiada henti. Sebagai anak Tuhan, saya harus tetap tegar dan tabah dalam menghadapi masalah. Dalam kondisi tidak mempunyai uang sama sekali, hati saya merasa galau. Di dalam hati saya bergejolak dan bertanya, “Apakah Tuhan mampu memulihkan keadaan saya ini?" Kondisi ini senantiasa saya bawa dalam doa supaya Tuhan menunjukkan kuasa-Nya dan memulihkan keadaan saya. Saya percaya Tuhan tidak membiarkan saya.

Puji Tuhan, setelah dengan sabar menunggu pertolongan Tuhan selama 3,5 tahun tepatnya pada akhir tahun 2013, doa saya dijawab oleh Tuhan. Rumah saya yang berada di Perumahan Pelamongan Indah dikontrak/disewa orang, sehingga saya bisa mendapatkan penghasilan.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapa di sorga yang telah menyertai kehidupan saya. Tuhan sungguh mendengar doa orang yang mau berusaha dan berserah serta bersandar kepada-Nya. Hati saya tidak galau lagi. Saya merasakan damai dan sejahtera di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kiranya kesaksian saya ini dapat menjadi berkat bagi pembaca Sinar Kasih. Amin.

Tuhan Selalu Adadi Dalam Hidupku

Ezra Kartika

Page 41: 201409

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkaudi kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Berkat Tuhan Ruang Kesaksian

Pada pertengahan bulan April 2010, saya mengalami peristiwa yang sungguh menyusahkan hati saya. Sejumlah uang yang saya tabung selama kria-kira 2,5 tahun ditipu orang dan dibawa kabur. Saat itu saya menjadi sangat terpuruk (down). Saya bergumul tiada henti. Sebagai anak Tuhan, saya harus tetap tegar dan tabah dalam menghadapi masalah. Dalam kondisi tidak mempunyai uang sama sekali, hati saya merasa galau. Di dalam hati saya bergejolak dan bertanya, “Apakah Tuhan mampu memulihkan keadaan saya ini?" Kondisi ini senantiasa saya bawa dalam doa supaya Tuhan menunjukkan kuasa-Nya dan memulihkan keadaan saya. Saya percaya Tuhan tidak membiarkan saya.

Puji Tuhan, setelah dengan sabar menunggu pertolongan Tuhan selama 3,5 tahun tepatnya pada akhir tahun 2013, doa saya dijawab oleh Tuhan. Rumah saya yang berada di Perumahan Pelamongan Indah dikontrak/disewa orang, sehingga saya bisa mendapatkan penghasilan.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapa di sorga yang telah menyertai kehidupan saya. Tuhan sungguh mendengar doa orang yang mau berusaha dan berserah serta bersandar kepada-Nya. Hati saya tidak galau lagi. Saya merasakan damai dan sejahtera di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kiranya kesaksian saya ini dapat menjadi berkat bagi pembaca Sinar Kasih. Amin.

Tuhan Selalu Adadi Dalam Hidupku

Ezra Kartika

Page 42: 201409

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau

di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan

kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6Berkat Tuhan