2013 11 11 hal 01

1
SELASA | 12 November 2013/8 Muharram 1435 H www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.731 Tahun XXXIX Harga Eceran Rp3.000,-/Langganan Rp60.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim) Layanan Pelanggan (021) 8370 6765 (021) 8378 7120 AP 1 Januari 2014 BPJS 48 hari lagi Posisi dan Tantangan Indonesia B anyak prediksi, bahwa dalam kurun waktu 20 sampai 30 tahun mendatang, Indonesia akan tampil sebagai negara maju dengan kekuatan ekonomi yang besar. Dapat dipahami, oleh kare- na Indonesia di waktu itu, akan memiliki kelom- pok menengah yang besar, melebihi 100 juta orang. PDB Indonesia, mungkin akan menduduki tempat ketujuh, melampaui negara tetangga kita. Penduduk yang besar, sudah tentu berdampak pada PDB yang besar. Tetapi, dari aspek pendapatan/kapita, Indonesia masih akan tertinggal dengan negara tetangga kita, Malaysia atau Singapura. Artinya, dari tingkat kesejahteraan, kita masih harus bekerja keras. Ambillah contoh peringkat Indonesia di dalam laporan yang disam- paikan Bank Dunia pekan lalu. Dari aspek kemudahan doing business, Indonesia masih jauh terbelakang dibanding Malaysia. Artinya, ken- dala investasi masih cukup besar. Terkait proses perizinan yang relatif memakan waktu lama, masalah ketenaga – kerjaan yang belum man- tap dan juga kendala infrastruktur yang masih buruk. Demikian juga di dalam angka kematian ibu dan bayi, Indonesia bahkan diprediksi tidak akan dapat mencapai MDG’s. Sebaliknya, angka kelahiran bayi akan semakin meningkat. Indonesia diprediksi akan mengalami baby boom pada era 2020 – 2030. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya perkawinan (muda), sehingga ada berita persediaan buku nikah di ber- bagai daerah kehabisan. Artinya, program Keluarga Berencana yang di era orde baru kita banggakan, kini justru mengalami kegagalan. Meskipun pertumbuhan ekonomi relatif tinggi dalam sepuluh tahun terakhir, pertumbuhan itu dianggap kurang berkualitas. Sebab, ter- jadinya kesenjangan ekonomi juga semakin menganga. Demikian juga ketergantungan kepada barang impor, termasuk pangan, masih relatif tinggi, sehingga mengganggu ketahanan pangan Indonesia. Demikian juga energi, Indonesia telah menjadi negara pengimpor BBM, oleh karena produksi BBM turun dari tahun ketahun. Padahal, upaya untuk melakukan diversifikasi energi juga belum berjalan. Di perbatasan de- ngan Malaysia, masyarakat di sana terpaksa membeli listrik dari Ma- laysia. Ancaman ketahahan energi sudah di depan mata, kalau tidak dilakukan langkah – langkah yang cukup bermakna. Mengurangi kon- sumsi BBM dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Gambaran sebagaimana kita kemukakan di atas semoga tidak mem- buat kita lengah. Sebab, negara lain pun berusaha maju sebagaimana kita di Indonesia. Kalau kita berhasil lebih cepat maju, ketertinggalan kita di berbagai bidang itu bisa kita hilangkan. Indonesia, akan semakin cepat menduduki tempat yang sangat terhormat sebagai negara besar dan maju. Apalagi, kalau penegakan hukum dan pemberantasan korup- si juga berhasil kita selesaikan dalam kurun waktu menjelang 2020. In- donesia baru adalah negara yang demokratis, sejahtera dan berkeadilan sosial. Untuk itu, diperlukan arah yang tepat pembangunan ekonomi Indonesia, sehingga pertumbuhannya berkualitas, merata dan tidak menimbulkan ketimpangan sosial yang semakin menganga. Dapatkah kita meningkatkan berbagai posisi Indonesia menuju Indonesia yang kompetitif dengan negara lainnya ? Inilah tantangan masa depan kita. n ASSALAMUALAIKUM Taufik Hidayat Pebulutangkis yang Terjun ke Dunia Politik S ejarah perbulutang- kisan mencatat Taufik Hidayat sudah memba- wa harum Bangsa In- donsia setelah sukses menjadi atlet Indonesia pertama yang berhasil menyandang dua gelar bergengsi di kejuaraan Olimpi- ade (Athena, 2004) dan Juara Dunia 2005 dari International Badminton Federation (IBF). Opik, demikian pangilan akrab taufik, setelah beberapa kali diberitakan mengalami ma- salah dengan karirnya. Ia per- nah diisukan akan hengkang dari Pelatnas PB PBSI dengan alasan ketidaknyamanan kon- disi lingkungan. Selain itu, pe- milik tempat pelatihan bulu- tangkis Taufik Hidayat Arena ini juga beberapa kali dikabar- kan akan segera gantung raket. “Saya ingin pensiun dari bulu tangkis setelah Olimpiade Lon- don,” ujarnya beberapa waktu lalu ketika bertanding di Malay- sia Open Super Series. Akhirnya dengan hati yang mantap Opik memulai lang- kah awal untuk terjun ke du- nia politik. Taufik bergabung dengan ormas Barisan Indone- sia (Barindo) yang kini dipimpin Gita Wirjawan. “Dibilang ke politik sih mung- kin belum juga ya. Karena ini masih awal-awal banget. Saya masih harus banyak bela- jar di organisasi. Saya seper- ti anak SD di sini,” kata Taufik usai pengukuhan pengurus De- Halaman 23 Halaman 23 editorial Politik Politisasi Birokrasi Berlangsung Massif HALAMAN 3 HIKMAH JADWAL SALAT Selasa, 12 November 2013 Dzuhur 11.38 Ashar 14.57 Maghrib 17.50 Isya 19.02 Rabu, 13 November 2013 Subuh 04.06 Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya Menkeu: Indonesia Tidak Krisis Ekonomi Jakarta, Pelita Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan tidak ada ala- san untuk menyebutkan Indonesia saat ini memasuki krisis ekonomi. Tidak ada juga istilah mini krisis. Sekarang kondisi ekonomi justru sudah mulai stabil. Chatib usai berbicara pada “Mandiri Investment Forum 2013” di Jakarta, Senin (11/11), menjelaskan, semua indikator ter- masuk data-data yang dikeluarkan lembaga ekonomi asing menunjukkan kondisi ekonomi Indonesia tetap bagus. “Kalau anda sempat khawatir rupiah anjlok seperti yang terjadi pada September lalu, kini (volatilitasnya) sudah sta- bil,” ujarnya. Keyakinan Chatib ekonomi Indonesia akan lebih stabil dan mampu mengatasi krisis ke depan, didorong kebijakan peme- rintah dalam menyederhanakan peraturan soal investasi. Saat ini pemerintah sedang merevisi Daftar Negatif Investa- si (DNI), yang diharapkan mampu mendorong peningkatan in- vestasi dan mengurangi repatriasi. Sehingga dampak positif- nya tidak hanya tahun 2013, tetapi juga berlanjut pada ta- hun-tahun berikutnya. Selain itu, tambahnya, Bank Dunia menempatkan posisi In- donesia pada ranking 120 dari sebelumnya pada 128 dalam kemudahan berinvestasi (easy doing business). “Dari sisi tingkat kompetitif bisnis, Indonesia juga melonjak menjadi ranking 32 dunia, dari sebelumnya ranking 50 du- nia,” kata Chatib. Sebelumnya, sejumlah kalangan sempat menyebutkan eko- nomi Indonesia sedang mengalami mini krisis yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi turun di bawah enam persen. Mandiri Investment Forum 2013 digelar Bank Mandiri ber- sama Mandiri Sekuritas dan Goldman Sachs yang memperte- mukan sekitar 400 investor dalam dan luar negeri guna men- dorong peningkatan investasi di Tanah Air. Forum bertema “Indonesia: Preparing for The New Era” ditu- jukan untuk investor dan pelaku bisnis, menghadirkan pem- bicara: Nouriel Roubini, Professor of Economics dari New York University, Menkeu M Chatib Basri, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. Selanjutnya Menteri BUMN Dahlan Iskan, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo serta Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara. Dari kalangan dunia usaha, pemberi presentasi pada forum ini antara lain Commissioner Mayora Hermawan Lesmana, Di- rektur Utama PLN Nur Pamudji, Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro, Direktur Utama Indonesia Infrastructure Finance Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama Pelindo II RJ Lino dan CFO Astra Sedaya Finance (ASF) Hugeng Gozali. Dirut PT Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menambahkan, Indonesia mampu melewati dampak krisis global yang terjadi belakangan ini, sesuai dengan pengalaman ketika berhasil me- ngatasi krisis ekonomi tahun-tahun sebelumnya. “Ekonomi Indonesia rentan terhadap krisis seperti yang ter- jadi tahun 1998, 2005, 2008 dan kini krisis ekonomi AS dan sejumlah negara Eropa. Kita masih terus berupaya lepas dari dampaknya,” tuturnya. Namun, menurut Budi, di satu sisi ekonomi nasional tetap beruntung karena Indonesia memiliki para bankir, ekonom, dan bank setral yang memiliki pengalaman luas. Sehingga se- lalu dapat mengatasi dampak yang lebih dalam dari krisis-kri- sis tersebut. (cr-21/oto) Agama Wamenag: Jadikan Agama sebagai Faktor Sentral Pemersatu Umat HALAMAN 5 Halaman 23 pemeriksaannya, BPK menye- butkan telah terjadi 13.969 ka- sus penyimpangan dengan nilai Rp56,98 triliun. Presiden Susi- lo Bambang Yudhoyono harus turun tangan langsung untuk membenahi persoalan tersebut. “Ini menunjukkan, reformasi birokrasi belum berjalan dengan baik. Belum on the track. Bukti- nya masih banyak penyimpangan karena moral hazzard yang di- lakukan,” kata Wakil Ketua Frak- si PAN DPR RI Viva Yoga Mauladi di Jakarta, Senin (11/11). Demikian juga budaya bi- rokrasi pemerintah sebagai pu- blic services, katanya, belum ter- bentuk. Yang masih kental ialah budaya private services, di mana birokrasi harus dilayani rakyat. “Ini paradoks dengan tuntutan reformasi bangsa dan melang- gar prinsip-prinsip tata kelo- la pemerintahan yang good go- vernment dan good governance,” ucap Ketua DPP PAN ini. Maraknya penyimpangan pun muncul di saat penuntasan penegakkan hukum dari beber- apa kasus kurang berjalan, se- hingga hukum bisa dibeli kare- na kekuasaan politik, dan lain- nya. “Hukum yang seharusnya mengabdi kepada keadilan seka- rang cenderung mengabdi kepa- da kekuasan ekonomi dan poli- tik,” kata Yoga. Karena itu, ujarnya, BPK, aparat penegak hukum, kekua- tan civil society harus bersatupa- du menggerakkan roda reforma- Jakarta, Pelita Kalangan DPR RI menilai reformasi birokrasi belum berjalan baik. Sejalan dengan itu, budaya birokrasi belum mengarah pada paradigma se- bagai public service. Akibatnya, penyimpangan, dan penyelewangan di birokrasi bukannya makin terkikis, namun justru makin meluas, memburuk, dan canggih. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) Pertama 2013 Badan Pemeriksa Keuangan menunjukkan hal tersebut. Dalam hasil HASIL PEMERIKSAAN BPK - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima buku Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Semester I (IHPS 1) tahun 2013 yang diserahkan Ketua BPK Hadi Poernomo di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (11/11). Pimpinan BPK menyerahkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK Semester I (IHPS 1) tahun 2013 yang merupakan ikhtisar dari laporan hasil pemeriksaan BPK atas 597 objek pemeriksaan. nant/andika wahyu Temuan BPK Momentum Presiden Benahi Akuntabilitas Terobosan Kedokteran Nuklir dalam Pengobatan Kelainan Otak Keharusan bersifat Adil ”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak meneri- manya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesung- guhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS An Nisa: 58) Kedokteran modern berkem- bang begitu pesat. Kemajuan ke- dokteran yang luar biasa terse- but, dapat terlihat dari tahap pencegahan (Prevention), diag- nose, penatalaksanaan (Treat- ment) hingga tahap rehabilitasi- nya. Salah satu bidang kedok- teran modern yang berkembang begitu pesat adalah teknik dan terobosan yang dihasilkan oleh Kedokteran Nuklir. Kedokteran nuklir dewasa ini sangat banyak digunakan dalam tahap yang sangat penting dalam usaha pe- nyembuhan penyakit, yaitu ta- hap pengakan diagnose penyakit. Penegakan diagnosa dalam usaha pengobatan penyakit-pe- nyakit otak merupakan area yang sangat penting dalam usaha pe- nyembuhan penyakit neurolo- gi. Penyakit atau kelainan otak bermanifestasi sangat kompleks dan susah disembuhkan. De- wasa ini para dokter dan ilmu- wan di bidang neurosains sedang berjuang untuk menemukan dan memahami lebih jauh tentang neurosains. Sehingga neurosains menjadi bidang ilmu yang sangat menarik dan menantang, khu- susnya yang berhubungan de- ngan penyebab penyakit (pato- etiologi) dan mekanisme muncul- nya penyakit (patofisiology), serta metode pengobatannya. Kedokteran nuklir merupa- kan spesialisasi kedokteran yang menggunakan atau menerapan 12 November 1991 - Insiden Dili: Tentara In- donesia menembaki mahasiswa Timor Timur; 271 orang tewas. HARI LAHIR: Hassan Rouhani, Presiden Iran (1948); Sun Yat- Sen, Bapak Negara Cina Modern (1866-1925); Cok Simbara, aktor senior Indonesia (1953). SURAT DARI AMERIKA SERIKAT Dr Taruna Ikrar, PhD * * Staf Akademik, University of California, Amerika Serikat, dan Wakil Ketua Ikatan Imuwan Indo- nesia Internasional Taufik Hidayat (kanan) dan Gita Wiryawan. nant/widodo s/jusuf 2013_11_11 HAL 01.indd 1 11/11/2013 10:27:40 PM

Transcript of 2013 11 11 hal 01

Page 1: 2013 11 11 hal 01

SELASA | 12 November 2013/8 Muharram 1435 H www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.731 Tahun XXXIX Harga Eceran Rp3.000,-/Langganan Rp60.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)

Layanan Pelanggan

(021) 8370 6765 (021) 8378 7120 AP

1 Januari 2014

BPJS 48 hari lagi

Posisi dan Tantangan Indonesia

B anyak prediksi, bahwa dalam kurun waktu 20 sampai 30 tahun mendatang, Indonesia akan tampil sebagai negara maju dengan kekuatan ekonomi yang besar. Dapat dipahami, oleh kare­na Indonesia di waktu itu, akan memiliki kelom­pok menengah yang besar, melebihi 100 juta orang. PDB Indonesia, mungkin akan menduduki

tempat ketujuh, melampaui negara tetangga kita. Penduduk yang besar, sudah tentu berdampak pada PDB yang besar. Tetapi, dari aspek pendapatan/kapita, Indonesia masih akan tertinggal dengan negara tetangga kita, Malaysia atau Singapura. Artinya, dari tingkat kesejahteraan, kita masih harus bekerja keras.

Ambillah contoh peringkat Indonesia di dalam laporan yang disam­paikan Bank Dunia pekan lalu. Dari aspek kemudahan doing business, Indonesia masih jauh terbelakang dibanding Malaysia. Artinya, ken­dala investasi masih cukup besar. Terkait proses perizinan yang relatif memakan waktu lama, masalah ketenaga – kerjaan yang belum man­tap dan juga kendala infrastruktur yang masih buruk. Demikian juga di dalam angka kematian ibu dan bayi, Indonesia bahkan diprediksi tidak akan dapat mencapai MDG’s. Sebaliknya, angka kelahiran bayi akan semakin meningkat. Indonesia diprediksi akan mengalami baby boom pada era 2020 – 2030. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya perkawinan (muda), sehingga ada berita persediaan buku nikah di ber­bagai daerah kehabisan. Artinya, program Keluarga Berencana yang di era orde baru kita banggakan, kini justru mengalami kegagalan.

Meskipun pertumbuhan ekonomi relatif tinggi dalam sepuluh tahun terakhir, pertumbuhan itu dianggap kurang berkualitas. Sebab, ter­jadinya kesenjangan ekonomi juga semakin menganga. Demikian juga ketergantungan kepada barang impor, termasuk pangan, masih relatif tinggi, sehingga mengganggu ketahanan pangan Indonesia. Demikian juga energi, Indonesia telah menjadi negara pengimpor BBM, oleh karena produksi BBM turun dari tahun ketahun. Padahal, upaya untuk melakukan diversifikasi energi juga belum berjalan. Di perbatasan de­ngan Malaysia, masyarakat di sana terpaksa membeli listrik dari Ma­laysia. Ancaman ketahahan energi sudah di depan mata, kalau tidak dilakukan langkah – langkah yang cukup bermakna. Mengurangi kon­sumsi BBM dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.

Gambaran sebagaimana kita kemukakan di atas semoga tidak mem­buat kita lengah. Sebab, negara lain pun berusaha maju sebagaimana kita di Indonesia. Kalau kita berhasil lebih cepat maju, ketertinggalan kita di berbagai bidang itu bisa kita hilangkan. Indonesia, akan semakin cepat menduduki tempat yang sangat terhormat sebagai negara besar dan maju. Apalagi, kalau penegakan hukum dan pemberantasan korup­si juga berhasil kita selesaikan dalam kurun waktu menjelang 2020. In­donesia baru adalah negara yang demokratis, sejahtera dan berkeadilan sosial. Untuk itu, diperlukan arah yang tepat pembangunan ekonomi Indonesia, sehingga pertumbuhannya berkualitas, merata dan tidak menimbulkan ketimpangan sosial yang semakin menganga.

Dapatkah kita meningkatkan berbagai posisi Indonesia menuju Indonesia yang kompetitif dengan negara lainnya ? Inilah tantangan masa depan kita. n

ASSALAMUALAIKUM

Taufik Hidayat

Pebulutangkis yang Terjun ke Dunia Politik

Sejarah perbulutang-kisan mencatat Taufik Hidayat sudah memba-wa harum Bangsa In-

donsia setelah sukses menjadi atlet Indonesia pertama yang berhasil menyandang dua gelar bergengsi di kejuaraan Olimpi-ade (Athena, 2004) dan Juara Dunia 2005 dari International Badminton Federation (IBF).

Opik, demikian pangilan akrab taufik, setelah beberapa kali diberitakan mengalami ma-salah dengan karirnya. Ia per-nah diisukan akan hengkang dari Pelatnas PB PBSI dengan alasan ketidaknyamanan kon-disi lingkungan. Selain itu, pe-milik tempat pelatihan bulu-tangkis Taufik Hidayat Arena ini juga beberapa kali dikabar-

kan akan segera gantung raket. “Saya ingin pensiun dari bulu tangkis setelah Olimpiade Lon-don,” ujarnya beberapa waktu lalu ketika bertanding di Malay-sia Open Super Series.

Akhirnya dengan hati yang mantap Opik memulai lang-kah awal untuk terjun ke du-nia politik. Taufik bergabung dengan ormas Barisan Indone-sia (Barindo) yang kini dipimpin Gita Wirjawan.

“Dibilang ke politik sih mung-kin belum juga ya. Karena ini masih awal-awal banget. Saya masih harus banyak bela-jar di organisasi. Saya seper-ti anak SD di sini,” kata Taufik usai pengukuhan pengurus De-

Halaman 23

Halaman 23

editorial

PolitikPolitisasi Birokrasi Berlangsung Massif

HALAMAN 3

HIKMAH

JADWAL SALATSelasa, 12 November 2013

Dzuhur 11.38Ashar 14.57Maghrib 17.50Isya 19.02

Rabu, 13 November 2013Subuh 04.06

Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya

Menkeu: Indonesia Tidak Krisis EkonomiJakarta, Pelita

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan tidak ada ala-san untuk menyebutkan Indonesia saat ini memasuki krisis ekonomi. Tidak ada juga istilah mini krisis. Sekarang kondisi ekonomi justru sudah mulai stabil.

Chatib usai berbicara pada “Mandiri Investment Forum 2013” di Jakarta, Senin (11/11), menjelaskan, semua indikator ter-masuk data-data yang dikeluarkan lembaga ekonomi asing menunjukkan kondisi ekonomi Indonesia tetap bagus.

“Kalau anda sempat khawatir rupiah anjlok seperti yang terjadi pada September lalu, kini (volatilitasnya) sudah sta-bil,” ujarnya.

Keyakinan Chatib ekonomi Indonesia akan lebih stabil dan mampu mengatasi krisis ke depan, didorong kebijakan peme-rintah dalam menyederhanakan peraturan soal investasi.

Saat ini pemerintah sedang merevisi Daftar Negatif Investa-si (DNI), yang diharapkan mampu mendorong peningkatan in-vestasi dan mengurangi repatriasi. Sehingga dampak positif-nya tidak hanya tahun 2013, tetapi juga berlanjut pada ta-hun-tahun berikutnya.

Selain itu, tambahnya, Bank Dunia menempatkan posisi In-donesia pada ranking 120 dari sebelumnya pada 128 dalam kemudahan berinvestasi (easy doing business).

“Dari sisi tingkat kompetitif bisnis, Indonesia juga melonjak menjadi ranking 32 dunia, dari sebelumnya ranking 50 du-nia,” kata Chatib.

Sebelumnya, sejumlah kalangan sempat menyebutkan eko-nomi Indonesia sedang mengalami mini krisis yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi turun di bawah enam persen.

Mandiri Investment Forum 2013 digelar Bank Mandiri ber-sama Mandiri Sekuritas dan Goldman Sachs yang memperte-mukan sekitar 400 investor dalam dan luar negeri guna men-dorong peningkatan investasi di Tanah Air.

Forum bertema “Indonesia: Preparing for The New Era” ditu-jukan untuk investor dan pelaku bisnis, menghadirkan pem-bicara: Nouriel Roubini, Professor of Economics dari New York University, Menkeu M Chatib Basri, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

Selanjutnya Menteri BUMN Dahlan Iskan, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo serta Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara.

Dari kalangan dunia usaha, pemberi presentasi pada forum ini antara lain Commissioner Mayora Hermawan Lesmana, Di-rektur Utama PLN Nur Pamudji, Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro, Direktur Utama Indonesia Infrastructure Finance Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama Pelindo II RJ Lino dan CFO Astra Sedaya Finance (ASF) Hugeng Gozali.

Dirut PT Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menambahkan, Indonesia mampu melewati dampak krisis global yang terjadi belakangan ini, sesuai dengan pengalaman ketika berhasil me-ngatasi krisis ekonomi tahun-tahun sebelumnya.

“Ekonomi Indonesia rentan terhadap krisis seperti yang ter-jadi tahun 1998, 2005, 2008 dan kini krisis ekonomi AS dan sejumlah negara Eropa. Kita masih terus berupaya lepas dari dampaknya,” tuturnya.

Namun, menurut Budi, di satu sisi ekonomi nasional tetap beruntung karena Indonesia memiliki para bankir, ekonom, dan bank setral yang memiliki pengalaman luas. Sehingga se-lalu dapat mengatasi dampak yang lebih dalam dari krisis-kri-sis tersebut. (cr-21/oto)

AgamaWamenag: Jadikan Agama sebagai Faktor Sentral Pemersatu Umat

HALAMAN 5

Halaman 23pemeriksa annya, BPK menye- butkan telah terjadi 13.969 ka-

sus penyimpa ngan dengan nilai Rp56,98 tri liun. Presiden Susi-lo Bambang Yudho yono harus turun tangan langsung untuk membenahi persoalan tersebut.

“Ini menunjukkan, reformasi birokrasi belum berjalan dengan baik. Belum on the track. Bukti-nya masih banyak penyimpangan karena moral hazzard yang di-lakukan,” kata Wakil Ketua Frak-si PAN DPR RI Viva Yoga Mauladi di Jakarta, Senin (11/11).

Demikian juga budaya bi-

rokrasi pemerintah sebagai pu­blic services, katanya, belum ter-bentuk. Yang masih kental ialah budaya private services, di mana birokrasi harus dilayani rak yat. “Ini paradoks dengan tuntutan reformasi bangsa dan melang-gar prinsip-prinsip tata kelo-la pemerintahan yang good go­vernment dan good governance,” ucap Ketua DPP PAN ini.

Maraknya penyimpangan pun muncul di saat penuntasan pene gakkan hukum dari beber-

apa kasus kurang berjalan, se-hingga hukum bisa dibeli kare-na kekuasaan politik, dan lain-nya. “Hukum yang seharusnya mengabdi kepada keadilan seka-rang cenderung mengabdi kepa-da kekuasan ekonomi dan poli-tik,” kata Yoga.

Karena itu, ujarnya, BPK, aparat penegak hukum, kekua-tan civil society harus bersatupa-du menggerakkan roda reforma-

Jakarta, PelitaKalangan DPR RI menilai reformasi birokrasi

belum berjalan baik. Sejalan dengan itu, budaya birokrasi belum mengarah pada para digma se­bagai public service. Akibatnya, penyim pangan, dan penyelewangan di birokrasi bukan nya ma kin terkikis, namun justru makin meluas, memburuk, dan canggih.

Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) Pertama 2013 Badan Pemeriksa Keu angan menunjukkan hal tersebut. Dalam hasil

HASIL PEMERIKSAAN BPK - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menerima buku Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Semester I (IHPS 1) tahun 2013 yang diserahkan Ketua BPK Hadi Poernomo di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (11/11). Pimpinan BPK menyerahkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK Semester I (IHPS 1) tahun 2013 yang merupakan ikhtisar dari laporan hasil pemeriksaan BPK atas 597 objek pemeriksaan. nant/andika wahyu

Temuan BPK

Momentum Presiden Benahi Akuntabilitas

Terobosan Kedokteran Nuklir dalam Pengobatan Kelainan Otak

Keharusan bersifat Adil”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak meneri-manya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesung-guhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

(QS An Nisa: 58)

Kedokteran modern berkem-bang begitu pesat. Kemajuan ke-dokteran yang luar biasa terse-but, dapat terlihat dari tahap pencegahan (Prevention), diag-nose, penatalaksanaan (Treat­ment) hingga tahap rehabilitasi-nya. Salah satu bidang kedok-teran modern yang berkembang begitu pesat adalah teknik dan terobosan yang dihasilkan oleh Kedokteran Nuklir. Kedokteran nuklir dewasa ini sangat ba nyak digunakan dalam tahap yang sangat penting dalam usaha pe-nyembuhan penyakit, yaitu ta-hap pengakan diagnose penyakit.

Penegakan diagnosa dalam usaha pengobatan penyakit-pe-nyakit otak merupakan area yang sangat penting dalam usaha pe-

nyembuhan penyakit neurolo-gi. Penyakit atau kelainan otak bermanifestasi sangat kompleks dan susah disembuhkan. De-

wasa ini para dokter dan ilmu-wan di bidang neurosains sedang berjuang untuk menemukan dan memahami lebih jauh tentang neurosains. Sehingga neurosains menjadi bidang ilmu yang sangat menarik dan menantang, khu-susnya yang berhubungan de-ngan penyebab penyakit (pato-etiologi) dan mekanisme muncul-nya penyakit (patofisiology), serta metode pengobatannya.

Kedokteran nuklir merupa-kan spesialisasi kedokteran yang menggunakan atau menerapan

12 November1991 - Insiden Dili: Tentara In­donesia menembaki mahasiswa Timor Timur; 271 orang tewas.

HARI LAHIR: Hassan Rouhani, Presiden Iran (1948); Sun Yat­Sen, Bapak Negara Cina Modern (1866­1925); Cok Simbara, aktor senior Indonesia (1953).

SURAT DARIAMERIKA SERIKATDr Taruna Ikrar, PhD *

* Staf Akademik, University of Cali fornia, Amerika Serikat, dan Wakil Ketua Ikatan Imuwan Indo-nesia Internasional

Taufik Hidayat (kanan) dan Gita Wiryawan. nant/widodo s/jusuf

2013_11_11 HAL 01.indd 1 11/11/2013 10:27:40 PM