2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

24
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Tugas utama suatu dinas adalah untuk melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas Desentralisasi dan Dekonsentrasi. Dengan adanya UU No. 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo, maka pada tahun 2001 terbentuklah Provinsi Gorontalo. Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Gorontalo sebagai salah satu perangkat daerah yang berfungsi untuk merumuskan kebijakan teknis dan pelaksanaan pelayanan umum serta pembinaan unit pelaksana teknis dinas, pada saat itu masih bergabung dengan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Satu tahun kemudian tepatnya tahun 2002 atas persetujuan DPRD Provinsi Gorontalo Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Gorontalo berpisah dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dan berdiri sendiri sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 29 tahun 2002 tentang struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesejahteraan Sosial. Usaha dari Dinas Kesejahteraan Sosial adalah semua upaya program dan kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan, membina, memelihara, memulihkan dan mengembangkan Kesejahteraan Sosial. Dengan adanya perubahan Nomenklatur baru maka pada tanggal 1 Agustus 2007 berubahlah namanya menjadi Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.

description

take

Transcript of 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

Page 1: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Tugas utama suatu dinas adalah untuk melaksanakan kewenangan otonomi

daerah dalam rangka pelaksanaan tugas Desentralisasi dan Dekonsentrasi. Dengan

adanya UU No. 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo, maka

pada tahun 2001 terbentuklah Provinsi Gorontalo.

Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Gorontalo sebagai salah satu perangkat

daerah yang berfungsi untuk merumuskan kebijakan teknis dan pelaksanaan

pelayanan umum serta pembinaan unit pelaksana teknis dinas, pada saat itu masih

bergabung dengan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Satu tahun kemudian

tepatnya tahun 2002 atas persetujuan DPRD Provinsi Gorontalo Dinas

Kesejahteraan Sosial Provinsi Gorontalo berpisah dari Dinas Kesehatan Provinsi

Gorontalo dan berdiri sendiri sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 29 tahun

2002 tentang struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesejahteraan Sosial.

Usaha dari Dinas Kesejahteraan Sosial adalah semua upaya program dan

kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan, membina, memelihara, memulihkan

dan mengembangkan Kesejahteraan Sosial. Dengan adanya perubahan

Nomenklatur baru maka pada tanggal 1 Agustus 2007 berubahlah namanya

menjadi Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.

Page 2: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

3.1.1 Visi dan Misi Dinas Sosial Provinsi Gorontalo

1. Visi Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Yaitu Terwujudnya Kesejahteraan

Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, melalui Pemberdayaan dan

Usaha Bersama Pemerintah dan Masyarakat dalam Rangka Menuju Ketahanan

Sosial Masyarakat yang Mandiri dan Inovatif.

2. Misi

1. Mendorong Dan Mendukung Perluasan Peningkatan Pelaksanaan

Pembangunan Kesejahteraan Social Oleh Pemerintah Dan Masyarakat.

2. Meningkatkan Taraf Kesejahteraan Sosial Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) Melalui Optimalisasi Pemanfaatan Sistim

Sumber Pelayanan masyarakat.

3. Penguatan Kesetiakawanan Sosial, Kegotong Royongan Dan Tanggung

Jawab/ Kepedulian Sosial.

4. Mengembangkan Potensi Dan Sumber-Sumber Kesejahteraan Sosial Serta

Peningkatan Profesionalisasi Pembangunan Kesejahteraan Sosial.

Untuk mewujudkan Visi & Misi diatas Dinas Sosial Provinsi Gorontalo

sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Gorontalo Nomor : 6 Tahun 2007

tanggal 16 Juli 2007 Dinas Sosial Provinsi Gorontalo dijalankan oleh Seorang

Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bagian Keuangan, 3 Orang Kepala Sub

Dinas Tekhnis dan 14 Orang Pejabat Eselon IV.

Page 3: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

3.1.2 Struktur Organisasi Dinas Sosial Provinsi Gorontalo

Organisasi merupakan struktur tata pembagian kerja antara sekelompok

orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama

mencapai suatu tujuan dari organisasi.

Struktur organisasi merupakan kerangka dasar yang mencakup berbagai

fungsi, bagian dalam menyusun rencana kerja, dan untuk memudahkan

pengambilan keputusan tarhadap masing-masing bagian. Adanya struktur

merupakan salah satu bagian dari unsur-unsur organisasi. Hal ini bertujuan agar

terjadi keterpaduan/harmonisasi pada pelaksanaan organisasi, maka perlu

hubungan yang jelas antar manusia satu dengan yang lainnya.

Struktur organisasi disebut juga sebagai suatu susunan dan hubungan antara

tiap bagian dan posisi yang ada pada setiap organisasi dalam menjalankan

kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Dinas Sosial Provinsi Gorontalo

telah memiliki struktur organisasi yang dibagi, dikelompokan dan dikoordinasikan

secara formal.

Dinas Sosial Provinsi Gorontalo sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur

Gorontalo Nomor : 6 Tahun 2007 tanggal 16 Juli 2007 Dinas Sosial Provinsi

Gorontalo dijalankan oleh Seorang Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala

Bagian Keuangan, 3 Orang Kepala Sub Dinas Tekhnis dan 14 Orang Pejabat

Eselon IV. Struktur organisasi Dinas Sosial Provinsi Gorontalo dapat dilihat pada

bagian berikut :

Page 4: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL PROVINSI GORONTALO

Kel Jabatan Fungsional

UPTD

KEPALA DINAS Drs. Hi. Baihaki Natsir

Kasubdin Pemb. Sosial Dra.Sastriwaty

Mangkarto,M.Pd

Kasie Pemberdayaan. Keluarga

Hj. Fitrah Abas, S.Pd

Kasubag. Perbendaharaan

Mindarmin Mohamad, S.Pd

Kasubag. Akuntansi Indrakasih Talamati, S.PD

SEKERTARIS Ir. Nikma Paneo, M.Si

Kasubag. Program Dyah Kusdarini A.Ks

Kasubag. Umum Kepegawaian

Sintje Rolangon

SUBDIN BANTUAN & JAMINAN SOSIAL

Drs. Isnandar

Kasubdin Pelayanan & Rehabilitas Sosial

Drs. Hi. Andi Makarateng, MM

Kasie Kelembagaan & Kemitraan

Agus Moki, S.Ip

Kasie Pemberdayaan KAT

Supardi P. Walango, SE.MM

Kasubag. Anggaran Intjetasa H. Pasau, S.Ag

Kasie Bencana Alam Eldat Rahim, SH.M.Si

Kasie Bencana Sosial

Hj. Kasma Nggule, BA

Kasie Jaminan Sosial

Leliyana Lahay,

S.Kom

KASIE BINA PELAYANAN SOSIAL ANAK & LANSIA

Yuyun Y. Komendangi, SST

Kasie Pelay. & Rehabilitasi Penyandang Cacat

Dra. Hj. Nurani Hasan, MM

Kabag. Keuangan Drs. Prawoto

Kasie Pelay. & Rehabilitasi Tuna Sosial & Korban NAPZA

Sunarty Labadjo, S.Km

Sumber Data: Dinas Sosial Provinsi Gorontalo 2013

Page 5: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

3.1.3 Keadaan Pegawai Dinas Sosial Provinsi Gorontalo

Pegawai merupakan pelaksana seluruh aktifitas/kegiatan yang ada dalam

sebuah organisasi yang menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing

demi tercainya tujuan dari organisasi. Setiap pegawai yang ada di instansi

pemerintah atau instansi swasta ini memiliki latar belakang pendidikan, dan jenis

kelamin yang berbeda yaitu sebagai berikut:

Tabel 1.

Tabel Keadaan Pegawai Berdasarkan Pendidikan

No. Nama Nip Jabatan Pendidikan

1. Drs. Hi. Baihaki Natsir

19540117 198103 1 002 Kadis S2

2. Ir. Nikma Paneo, M.Si

19590610 198603 2 010 Sekertaris S2

3. Dyah Kusdarini A.Ks

19691022 199201 2 001 Kasubag Program S1

4. Sintje Rolangon

19620926 198603 2 010 Kasubag Umum

Kepegawaian

S1

5.

Drs. Prawoto 19580226 198703 1 004 Kabag Keuangan S2

6. Intjetasa H. Pasau, S.Ag

19620808 1983032029 Kasubag. Anggaran

S1

7. Mindarmin Mohamad,

S.Pd

19651001 198603 2 022 Kasubag

Perbendaharaan S1

8. Indrakasih Talamati, S.Pd

19570319 198503 2 003 Kasubag Akuntansi S1

9. Dra.Sastriwaty Mangkarto

M.Pd

19601204 198503 2 008 Kasubdin Pemb.

Sosial S2

10. Drs. Isnandar

19660902 200901 1 001 Subdin Bantuan dan

Jaminan Sosial S2

Page 6: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

11. Drs. Hi. Andi Makarateng,

MM

19580817 198903 1 001 Kasubdin Pelayanan

dan Rehabilitasi

Sosial S2

12. Hj. Fitrah Abas, S.Pd 19580418 198503 2 005 Kasie Pemberdayaan

keluarga S1

13. Eldat Rahim, SH.M.Si

19730504 200701 1031 Kasie Bencana Alam

S2

14. Yuyun Y. Komendangi,

SST

19780602 200312 2 010 Kasie Bina

Pelayanan Sosial

Aanak & Lansia

S1

15. Agus Moki, S.Ip

19640816 198602 1 006 Kasie Kelembagaan

dan Kemitraan

S1

16. Hj. Kasma Nggule, BA

19580615 198602 2 003 Kasie Bencana

Sosial

S1

17. Dra. Hj. Nurani Hasan,

MM

19650911 199702 2 001 Kasie Pelay. &

Rehabilitasi

Penyandang Cacat

S2

18. Supardi P. Walango,

SE.MM

19640303 199102 1 003 Kasie Pemberdayaan S2

19. Leliyana Lahay, S.Kom

19760617 200212 2 005 Kasie Jaminan

Sosial

S1

Sumber data: Dinas Sosial Provinsi Gorontalo (2013)

Tabel 2.

Keadaan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah

1. Laki-laki 8

2. Perempuan 11

Jumlah 19

Sumber Data: Dinas Sosial Provinsi Gorontalo (2013)

Page 7: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

3.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Provinsi Gorontalo

1. Kepala Dinas

Dinas Sosial Provinsi Gorontalo sesuai dengan Surat Keputusan

Gubernur Gorontalo Nomor : 6 Tahun 2007 tanggal 16 Juli 2007 Dinas Sosial

Provinsi Gorontalo dijalankan oleh Seorang Kepala Dinas Kepala Dinas yang

mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana dan program kerja Dinas;

2. Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja Dinas;

3. Merumuskan kebijakan umum Dinas serta menyelenggarakan

administrasi berdasarkan kewenangan;

4. Mendistribusikan tugas kepada bawahan;

5. Menilai prestasi kerja bawahan;

6. Menyediakan dukungan kerjasama antar Kabupaten/Kota;

7. Melakukan pengendalian terhadap pelayanan umum;

8. Membina bawahan dalam pencapaian program Dinas;

9. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan;

10. Melaksanakan pembinaan umum dan pembinaan teknis;

11. Melaksanakan sistem pengendalian intern;

12. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

13. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur.

Page 8: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

2. Sekertaris

Sekretaris mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana dan program kerja kesekretariatan;

2. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing sub bagian;

3. Mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian;

4. Menilai prestasi kerja bawahan;

5. Membimbing dan memberi petunjuk kepada kepala sub bagian dan

bawahan;

6. Melakukan koordinasi dengan para kepala bidang dan kepala UPT;

7. Menylenggarakan kegiatan kesekretariatan berdasar rencana kerja yang

telah di susun;

8. Melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan urusan umumdan

kepegawaian, penyusunan program dan keuangan;

9. Menghimpun dan menyusun rencana kerja dan program pembangunan

bidang sosial ;

10. Mengumpulkan dan menyusun laporan sekretariat, Bidang, UPT

sebagaimana bahan laporan Dinas;

11. Melaksanakan sistem pengendalian intern;

12. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

13. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas

Page 9: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

3. Kepala Sub. Bagian

Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana dan progran kerja Sub Bagian;

2. Memberikan petunjuk kepada bawahan;

3. Menilai prestasi kerja bawahan;

4. Melaksanakan penatausahaan keuangan;

5. Melaksanakan pengurusan gaji pegawai dan tunjangan lainnya;

6. Melaksanakan kontrol keuangan;

7. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan;

8. Melaksanakan kontrol keuangan secara periodik ;

9. Melaksanakantugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

10. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris.

4. Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana dan progran kerja Bidang;

2. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi;

3. Mengkoordinasikan para Kepala Seksi;

4. Menilai prestasi kerja bawahan;

5. Membimbing dan memberikan petunjuk kepada Kepala Seksi dan

bawahan;

6. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, pemberdayaan sosial dan

pengendalian usaha-usaha kesejahteraan sosialdibidang pemberdayaan

Page 10: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

fakir miskin, pemberdayaan peran keluarga, kepahlawanan, keperintisan

dan kesetiakawanan sosial;

7. Memberikan petunjuk teknis dan pembinaan terhadap masyarakat dalam

kegiatan usaha Kesejahteraan Sosial;

8. Melaksanakan sistem pengendalian intern;

9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

10. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.

1) Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial Peran Keluarga

Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial Peran Keluarga mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja seksi;

2) Memberikan petunjuk kepada bawahan;

3) Menilai prestasi kerja bawahan;

4) Mempersiapkan bahan pembinaan dan pengendalian usaha Kesejahteraan

sosial dibidang peran keluarga ( Keluarga Muda Mandiri, Keluarga

bermasalah sosial psikologis, wanita rawan sosial ekonomi, keluarga

rentan);

5) Melaksanakan sitem pengendalian intern;

6) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

7) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

Page 11: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

2). Kepala Bidang Kelembagaan Sosial

Kepala Bidang Kelembagaan sosial mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan progran kerja Bidang;

2) Mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi;

3) Mengkoordinasikan para Kepala Seksi;

4) Menilai prestasi kerja bawahan;

5) Membimbing dan memberikan petunjuk kepada Kepala Seksi dan

bawahan;

6) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kelembagaan sosial

masyarakat , pembinaan karang taruna dan pembinaan organisasi sosial;

7) Memberikan petunjuk teknis dan pembinaan terhadap mitra-mitra kerja,

pilar-pilar partisipasi masyarakat, dalam kegiatan usaha Kesejahteraan

Sosial;

8) Melaksanakan sistem pengendalian intern;

9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.

3). Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin

Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

2) Memberikan petunjuk kepada bawahan;

3) Menilai prestasi kerja bawahan;

Page 12: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

4) Mempersiapkan bahan pembinaan dan pengendalian usaha-usaha

Kesejahteraan sosial fakir miskin guna peningkatan kesejahteraan sosial;

5) Memberikan bimbingan sosial dan pemberdayaan sosial guna

meningkatkan pelayanan sosial bagi fakir miskin;

6) Memberikan bimbingan sosial dan pemberdayaan sosial guna

meningkatkan pelayanan sosial masyarakat yang berada dilingkungan

kurang layak huni/kumuh;

7) Memberikan bimbingan sosial dan pemberdayaan sosial guna

meningkatkan pelayanan sosial kepada masyarakat yang berada didaerah

terpencil/komunitas adat terpencil (KAT);

8) Melaksanakan sistem pengendalian intern;

9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

5. Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan programkerja Bidang;

2) Mengkoordinasikan progam kerja masing-masing seksi;

3) Mengkoordinasikanpara Kepala Seksi;

4) Menilai prestasi kerja bawahan;

5) Membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan;

6) Membantu Kepala Dinas dalam memberdayakan UPTD dalam memajukan

program pembangunan kesejahteraan sosial;

Page 13: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

7) Melaksanakan bimbingan teknis dan pengendalian terhadap pencegahan

timbulnya masalah sosial;

8) Melaksanakan sistem pengendalian intern;

9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas.

1. Kepala Seksi Penyantunan Anak dan Lanjut Usia

Kepala Seksi Penyantunan Anak dan Lanjut usia mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

2) Memberikan petunjuk kepada bawahan;

3) Menilai prestasi kerja bawahan;

4) Memberikan bimbingan teknis dan pengendalian pemberian bantuan sosial

bagi anak terlantar, anak yang berhadapan dengan hukum, anak jalanan,

anak perlindungan khusus dan lanjut usia;

5) Menyiapakan bahan dan melaksanakan proses pengangkatan anak (adopsi

anak);

6) Melaksanakan pembinaan, bantuan dan pengendalian terhadap

penyantunan anak melalui TPA;

7) Memberikan bantuan pemulangan dan penanggulangan orang / jenazah

terlantar;

8) Melaksanakan sistem pengendalian intern;

9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

Page 14: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

2. Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat

Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

2. Memberikan petunjuk kepada bawahan;

3. Menilai prestasi kerja bawahan;

4. Memberikan bimbingan teknis dalam melaksanakan rehabilitasi sosial

penyandanng cacat dalam panti maupun luar panti;

5. Mempersiapkan data dan bahan dalam rangka pembinaan dan

pemberdayaan penyandang cacat, yaitu cacat netra, cacat tubuh, cacat

mental, tuna rungu wicara, cacat ganda dan eks penyandang penyakit

kronis;

6. Melaksanakan program pelayanan dalam rangka memotivasi penyandang

cacat, keluarga dan masyarakat untuk memberikan kesempatan yang sama

seperti manusia normal lainnya ;

7. Melaksanakan sisem pengendalian intern;

8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

9. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.

3. Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial

Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial mempunyai tugas :

1) Menyusun rencana dan program kerja Seksi;

2) Memberikan petunjuk kepada bawahan;

3) Menilai prestasi kerja bawahan;

Page 15: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

4) Memberikan bimbingan teknis dan pengendalian pemberian bantuan sosial

bagi wanita tuna susila, waria, ODHA, gelandangan dan pengemis, bekas

warga binaan pemasyarakatan, korban narkotika psikotropika dan zat

adiktif (NAPZA);

5) Melaksanakan usaha rehabilitasi Tuna Sosial bekerjasama dengan instansi

terkait dan lembaga swasta lainnya untuk mengetahui perkembangan

selanjutnya;

6) Melaksanakan koordinasi penanggulangan gelandangan dan pengemis,

wanita tuna susila, waria melalui kegiatan penertiban dan pemulangan;

7) Memantau perkembangan kondisi penyandang masalah Tuna Sosial;

8) Melaksanakan sistem pengendalian intern;

9) Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan

10) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang;

1.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

1.2.1 Motivasi Kerja Dinas Sosial Provinsi Gorontalo

Setelah melakukan penelitan melalui interview langsung hari rabu, tanggal

10 juli 2013 pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, dengan salah seorang Pegawai

pada bagian Kasubag Program & Kasubag Kepegawaian, mengatakan bahwa

Dinas Sosial Provinsi Gorontalo melaksanakan setiap pekerjaan yang sudah

menjadi tanggung jawab masing-masing. Akan tetapi karena kurang motivasi dari

pimpinan tertinggi yakni selaku Kadis, maka berdampak pada hasil kerja yang

menjadi tanggung jawab daripada pegawai yang terlibat.

Page 16: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

Hal ini terlihat pada kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaan,

karena merasa dirinya benar dan mempunyai tanggung jawab pada pekerjaannya

tanpa memberitahukan kepada pimpinan pegawai tersebut langsung menerima

pekerjaan yang diberikan oleh pihak luar yang seharusnya sudah melanggar

peraturan.

berdasarkan surat keputusan Gubernur gorontalo bahwa Dinas Sosial

Provinsi Gorontalo No. 6 tahun 2007 tgl 16 juli 2007 mempunyai pimpinan

tertinggi yakni selaku kepala Dinas yang memegang tanggung jawab besar

terhadap seluruh aktivitas ataupun proses berjalannya operasional organisasi ini

khsusnya Dinas Sosial Provinsi Gorontalo. Dengan kesalahan yang dilakukan oleh

salah satu pegawai tersebut yakni menerima beberapa sumbangan dari pihak luar

yang merupakan kesalahan terbesar tanpa diketahui oleh pimpinan maka kejadian

ini merupakan hal yang harus diperhatikan terutama tekanan dari pimpinan

dengan memotivasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

1.2.2 Indikator Motivasi Kerja yang ada pada Dinas Sosial Provinsi

Gorontalo

Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan langsung pada Dinas Sosial

Provinsi Gorontalo bahwa terdiri dari beberapa indikator motivasi yang dapat

mempengaruhi motivasi kerja yang ada pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo

yang dapat menentukan kinerja serta berjalannya operasional organisasi ini.

Indikator yang dimaksud adalah hal-hal yang dapat berperan pada setiap diri

Page 17: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

individu lebih khusus pada seluruh staf yang ada pada Dinas Sosial Provinsi

Gorontalo yang terdiri dari:

1). Faktor eksternal

a. Pimpinan dan kepemimpinannya

Seperti yang terlihat bahwa kurangya pemberian motivasi dari pimpinan

lebih khusus Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, berdampak buruk pada

kinerja pegawai. Ini terlihat pada hasil kerja pegawai yang seharusnya hanya

melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing dan

mempunyai tanggung jawab besar, tetapi karena tekanan dari pimpinan dengan

memotivasi seluruh staf pegawai belum diperhatikan dan kurang berfungsi.

Pimpinan harus memberikan informasi kepada bawahan mengenai

aktivitas organisasi Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, tentang apa yang harus

dikerjakan dan bagaimana cara melaksanakannya melalui penjelasan-penjelasan

kepada bawahan yang bagaimana harusnya bekerja dengan penuh tanggung jawab

besar. Jika hal ini diterapkan maka tidak akan terjadi kesalahan pekerjaan dan

seluruh staf yang ada akan termotivasi, hal ini mendorong bawahan untuk bekerja

dan merupakan semangat seluruh staf yang merasa nyaman akan kepemimpinan

dari Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.

b. Kebutuhan-kebutuhan pribadi

Seluruh staf yang ada pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo memiliki

karakter yang berbeda, hal ini tercermin dari berbagai macam cara mereka dalam

melaksanakan setiap pekerjaannya dan terdapat berbagai macam cara mereka

Page 18: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

untuk dapat melakukan apa yang mereka inginkan dalam organisasi. Dalam hal

motivasi terlihat kurang berperan aktif antara pegawai satu dengan yang lainnya,

seperti yang terjadi diantara salah seorang dari staf yang ada telah melakukan

kesalahan besar dalam melakukan pelayanan pada masyarakat yang menjadi

tanggung jawab Dinas Sosial Provinsi Gorontalo. Pegawai tersebut memberikan

dana bantuan yang bukan dari pihak instansi yang ada melainkan dengan tujuan

pribadi dengan kata lain telah memberikan bantuan dari pihak luar dengan tujuan

pribadi.

Dengan hal tersebut diatas maka antara pegawai harus saling mendorong

dan melakukan hubungan berupa pendekatan-pendekatan dan komunikasi yang

baik untuk saling mengingatkan serta memberikan masukan atas pekerjaan-

pekerjaan yang ada agar seluruh aktivitas yang ada akan terjangkau dan diketahui

oleh seluruh staf pegawai yang ada. Hal ini dapat meminimalisasi kesalahan-

kesalahan yang akan terjadi nanti.

2) Faktor Internal

Faktor internal yang dimaksud ialah faktor yang ada dalam diri sendiri

yang terdiri dari:

Pertama, Pemabawaan diri sendiri bagaimana perilaku pegawai dan cara

ia dalam melaksanakan pekerjaan dan menyelesaikannya sesuai dengan

keinginannya sendiri. Yang sering terjadi di Dinas Sosial Provinsi Gorontalo

bahwa setiap pegawai kurang memiliki kepribadian yang baik terlihat dari

Page 19: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

kesalahan yang ada dan ketidaksadaran pegawai akan pekerjaan yang ada.

Contoh: hampir setiap hari para pegawai datang terlambat, padahal dengan

motivasi dari dalam akan kesadaran mempunyai tanggung jawab besar pada Dinas

Sosial Provinsi Gorontalo dalam melaksanakan tugas sebagai pegawai yang

terlibat didalam harusnya datang tepat waktu sesuai dengan jam masuk kantor.

Apabila mereka menyadari akan hal tersebut maka pasti akan nada motivasi dari

dalam yang dapat membentuk kepribadian mereka masing-masing untuk

menyadari bahwa tanggung jawab yang besar adalah melaksanakan pekekerjaan

dengan baik dan tepat waktu adalah hal yang paling utama demi mewujudkan

kinerja yang baik pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.

Kedua, Tingkat pendidikan juga diperlukan dalam menjalankan

operasional Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, misalnya: Bagian Kepegawaian

Umum terpilih sebagai Kepala bagian karena memiliki tingkat pendidikan lebih

tinggi daripada pegawai lain. Jika jabatannya naik maka pekerjaan dan tanggung

jawab pun harus diutamakan, tidak semua pegawai yang ada memiliki kesempatan

untuk naik jabatan kecuali memiliki tingkat kemampuan sesuai dengan

pendidikannya sendiri.

Ketiga, Pengalaman masa lampau, seperti yang sering terjadi pada Dinas

Sosial Provinsi Gorontalo seringkali melakukan kesalahan karena kurang motivasi

dari pimpinan ataupun antara bawahan hal ini diakibatkan dari kurangnya

pengalaman lampau atau yang sebelumnya dilaluinya. Pengalaman sangat

diperlukan terutama pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo karena berhungan

Page 20: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

langsung dengan masyarakan sosial dalam membantu dan memberikan bimbingan

sosial sosial dan pemberdayaan sosial guna meningkatkan pelayanan sosial

kepada masyarakat yang berada di daerah terpencil/komunitas adat terpencil

ataupun meningkatkan pelayanan pada fakir miskin. Ini diperlukan pengalaman

yang menjamin Dinas Sosial Provinsi Gorontalo dalam menjalankan operasional

tersebut. Misal: mampu dalam berkomunikasi yang baik, mengetahui dan cepat

tanggap dengan situasi dan kondisi masyarakat serta mampu melayani masyarakat

dengan baik.

1.2.3 Peran Pimpinan dalam Motivasi Kerja Dinas Sosial Provinsi

Gorontalo

Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan langsung pada Dinas Sosial

Provinsi Gorontalo untuk motivasi kerja dari pimpinan kurang diperhatikan.

Pimpinan kurang berhubungan langsung dengan bawahan dalam memberikan

arahan serta masukan tentang bagaimana hal selanjutnya yang akan dijalankan

oleh organiasi ini. Jika pimpinan memiliki tanggung jawab besar maka ia harus

mampu dalam menilai prestasi kerja bawahan, mendistribusikan tugas kepada

bawahan dan membina bawahan dalam pencapaian program Dinas serta dapat

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada setiap tahun berjalan. Jika pimpinan

mampu dalam hal tersebut maka seluruh sraf yang ada akan merasa terawasi dan

terdorong untuk melaksanakan tugas pokok Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.

Seorang pimpinan selain memberikan pekerjaan juga harus memberikan

masukan berupa contoh atau berupa motivasi bagaimana harusnya mereka bekerja

dalam melayani masyarakat yang harus dilayani dan pantas untuk dilayani. Misal:

Page 21: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

sebelum turun langsung lapangan staf yang bertanggung jawab harus mempunyai

minimal sedikit masukan dari pimpinan bagaimana dan untuk siapa mereka harus

melayani masyarakat sosial yang membutuhkan dana sosial bukan untuk

kepentingan pribadi melainkan kepentingan bersama antara Dinas Sosial Provinsi

Gorontalo dalam memberikan pelayanan yang layak dengan masyarakat yang

pantas mendapatkan dana bantuan tersebut. Sehingga pimpinan mengetahui apa

yang sedang terrjadi dalam organisasi ini dan selanjutnya akan membawa hasil

kerja yang baik apabila pimpinan mengetahui secara jelas apa yang sebaiknya

dilakukan oleh bawahan.

1.2.4 Pengaruh Motivasi Kerja pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo

Pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo melalui interview langsung dengan

Kasubag Kepegawaian yaitu dengan meningkatkan kinerja pegawai yang paling

menentukan ialah kemampuan akan tetapi harus ada juga motivasi yang dapat

mendorong pegawai melaksanakan pekerjaan dengan tepat waktu, dan apabila

pegawai tersebut mampu dalam melaksanakan tugas dengan maksimal akan selalu

diberikan pujian berupa pengakuan bahwa pegawai tersebut memiliki kemampuan

dalam pekerjaannya. Hal yang berpengaruh dalam motivasi pegawai terdiri dari

beberapa faktor yakni: Pertama, Kemampuan dalam melaksanakan tugas

kedinasan serta mampu menjalin hubungan antar masyarakat. Misalnya karena ia

merasa mampu dalam menjalin hubungan dengan masyarakat sosial maka dengan

dorongan kuat ia akan melasanakannya dengan baik demi meningkatkan

pekerjaan Dinas. Kedua, Kepribadian yang menjadi dasar dimana pegawai

Page 22: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

memulai aktivitas dengan baik. Yang dimaksud disini adalah kepribadian yang

baik yang biasanya diwarisi dari lingkungan keluarga atau kultur darimana ia

dibesarkan dan ini akan membawanya pada organisasi untuk diterapkan setiap

memulai pekerjaan Dinas. Secara jelas diperlukan sikap yang bijak dan baik

dalam mengambil keputusan dan menempatkan diri dimana yang seharusnya ia

berada, dan apa yang seharusnya dilakukan untuk dapat meningkatkan kinerja

Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.

1.2.5 Faktor-Faktor Motivasi yang dapat meningkatkan Kerja Dinas Sosial

Provinsi Gorontalo

1. Pekerjaan yang penuh tantangan

Seluruh staf pegawai yang ada pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo

mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing, untuk itu setiap bagian

dimulai dari atasan sampai pada bawahan juga memiliki tugas pokok dan fungsi

masing-masing. Akan tetapi karena Dinas Sosial Provinsi Gorontalo memiliki

tanggung jawab besar pada program Dinas dalam hal melayani masyarakat maka

tantangan yang dimaksud ialah apabila staf yang bertanggung jawab dalam hal

pelayanan tersebut setelah turun langsung pada lapangan untuk memberikan

langsung dana bantuang harus mempersiapkan diri agar dapat berkomunikasi

dengan baik sehingga masyarakat yang dilayani merasa nyaman akan pelayanan

tersebut dan secara tidak langsung akan mendapatkan pujian dari masyarakat

sosial bahwa Dinas Sosial Provinsi Gorontalo Mampu mensejahterakan

masyarakat. Sehingga komentar dari masyarakat tersebut akan dijadikan hasil

Page 23: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

laporan kepada pimpinan dengan tujuan mempromosikan diri atas kemampuan

bahwa ia mampu meningkatkan pekerjaan Dinas dengan baik atas respon yang

ada.

Jika pimpinan merasa bahwa hal tersebut adalah tantangan dalam

melakukan program Dinas maka staf yang bersangkutan harus mendapatkan

pujian dan promosi pada seluruh staf pegawai bahwa ia mampu dalam

melaksanakan tugas dengan maksimal selain itu juga mampu membawa nama

baik Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.

2. Faktor lingkungan

Seluruh staf pegawai yang ada pada Dinas Sosial Provinsi Gorontalo

mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing, untuk itu setiap bagian

dimulai dari atasan sampai pada bawahan juga memiliki tugas pokok dan fungsi

masing-masing. Seluruh staf yang ada juga ikut menentukan kinerja dengan saling

mendukung dengan komunikasi yang baik dan meberikan masukan serta saling

bertukar pikiran dalam masalah pekerjaan yang dihadapi.

Setiap pegawai juga harus berperan aktif dalam pencapaian organisasi

khususnya Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, saling mengakui kemampuan yang

ada dan menerima kesalahan apabila diantara mereka ada yang melakukan

kesalahan. Jika hal seperti ini diterapkan dalam organisasi maka masalah-masalah

yang ada akan terselesaikan, karena lebih bersikap terbuka dan merasa nyaman

berhubungan antara staf yang satu dengan yang lainnya. Pimpinan juga dituntut

untuk dapat berhubungan langsung dengan pegawai dengan cara mendorong agar

mampu melaksanakan tugas yang akan diberikan, hal lain yang dilakukan untuk

Page 24: 2013-1-63411-932310049-bab3-29072013060439

mendorong pegawai tersebut yaitu mengakui akan kemampuan pegawai tersebut

pada seluruh staf yang ada serta memberikan penghargaan agar pegawai tersebut

merasa diakui dalam organisasi ini khususnya pada Dinas Sosial Provinsi

Gororntalo.

3. Faktor Pribadi dalam diri

Selain yang disebutkan diatas bahwa Kadis dan Kabag Kepegawaian harus

berperan dalam memperhatikan bawahan, diri sendiri juga harus memiliki

motivasi. Motivasi disini yakni harus diterapkan dalam pekerjaan dan sikap harus

saling mendorong antara yang satu dengan yang lainnya. Biasanya motivasi dari

dalam diri mempunyai keinginan kuat dalam melaksanakan pekerjaan yang

menjadi tanggung jawabnya dan mendorongnya untuk selalu mengingatkan antara

yang lainnya. Faktor motivasi dalam diri bisa meningkatkan kinerja karena

bersifat kekal dan tidak berubah-ubah ataupun bersifat sementara.