2011(1)

1
KETAJAMAN VISUAL SETELAH KERATOMILEUSIS IN SITU LASER UNTUK MENGKOREKSI ASTIGMATISME TINGGI PADA DEWASA DENGAN AMBLYOPIA MERIDIONAL Tujuan: untuk menganalisis pengaruh keratomileusis in situ laser untuk mengkoreksi astigmatisme myopik tinggi pada pasien dengan best spectacle-corrected visual acuivity (BSCVA) suboptimal. Desain: Seri intervensional restrospektif pada kasus yang berurutan Metode: Tempat: Vissum Madrid, Madrid, Spanyol. Pasien: Dua ratus lima mata pada pasien dengan BSCVA suboptimal dan astigmatisme myopik setinggi -3 dioptri atau lebih. Intervensi: Operasi keratomileusis in situ lase. Pengukuran Luaran Utama: BSCVA. Hasil: BSCVA (notasi fraksi Snellen desimal) membaik secara signifikan (P=0,0001) dari preoperatif rata-rata 0.77 ± 0,18 (rentang, 0,05 hingga 0,90) menjadi 0,81±0,19 (rentang, 0,05 hingga 1,25) 3 bulan setelah operasi. Rata-rata perubahan BSCVA (notasi fraksi Snellen desimal) adalah 0,04±0,11 (rentang, -0,25 hingga 0,4). Sebuah hubuang invers yang signifikan (P=0,001) ditemukan antara BSCVA preoperatif dan perbaikan BSCVA. Kesimpulan: Pada mata dnegan astigmatisme myopik tinggi dan BSCVA preoperatif suboptimal, keratomileusis in situ laser dapat menghasilkan perbaikan BSCVA yang signifikan.

description

2011

Transcript of 2011(1)

Page 1: 2011(1)

KETAJAMAN VISUAL SETELAH KERATOMILEUSIS IN SITU LASER UNTUK

MENGKOREKSI ASTIGMATISME TINGGI PADA DEWASA DENGAN

AMBLYOPIA MERIDIONAL

Tujuan: untuk menganalisis pengaruh keratomileusis in situ laser untuk mengkoreksi

astigmatisme myopik tinggi pada pasien dengan best spectacle-corrected visual acuivity

(BSCVA) suboptimal.

Desain: Seri intervensional restrospektif pada kasus yang berurutan

Metode: Tempat: Vissum Madrid, Madrid, Spanyol. Pasien: Dua ratus lima mata pada

pasien dengan BSCVA suboptimal dan astigmatisme myopik setinggi -3 dioptri atau lebih.

Intervensi: Operasi keratomileusis in situ lase. Pengukuran Luaran Utama: BSCVA.

Hasil: BSCVA (notasi fraksi Snellen desimal) membaik secara signifikan (P=0,0001) dari

preoperatif rata-rata 0.77 ± 0,18 (rentang, 0,05 hingga 0,90) menjadi 0,81±0,19 (rentang, 0,05

hingga 1,25) 3 bulan setelah operasi. Rata-rata perubahan BSCVA (notasi fraksi Snellen

desimal) adalah 0,04±0,11 (rentang, -0,25 hingga 0,4). Sebuah hubuang invers yang

signifikan (P=0,001) ditemukan antara BSCVA preoperatif dan perbaikan BSCVA.

Kesimpulan: Pada mata dnegan astigmatisme myopik tinggi dan BSCVA preoperatif

suboptimal, keratomileusis in situ laser dapat menghasilkan perbaikan BSCVA yang

signifikan.