20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
-
Upload
ervan-kamal -
Category
Documents
-
view
569 -
download
93
Transcript of 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
1/36
Peraturan Menteri Negara LH 308 Tahun 2005
KERANGKA ACUAN
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
Pembangunan Waduk Krueng Seulimumdi Kabupaten Aceh BesarProvinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Tim Teknis AMDAL Khusus
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh Pasca Gempa dan Tsunami
Januari 2007
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
2/36
ii
Peraturan Menteri Negara LH 308 Tahun 2005
KERANGKA ACUAN
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
Pembangunan Waduk Krueng Seulimumdi Kabupaten Aceh Besar
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Tim Teknis AMDAL Khusus
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh Pasca Gempa dan Tsunami
Januari 2007
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
3/36
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
4/36
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
5/36
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
6/36
iii
Tim Teknis AMDAL Khusus :
Ir. Muhammad Askary, MA (Ketua)
Safrida Afriana, ST, Dipl. PG D. Sc (Sekretaris)
Dr. Herdata Agusta (Anggota)
Ir. Redha Rizal, MS (Anggota)Drs. Tgk. Abdullah Atibi (Anggota)
Usman, SP (Anggota)
Ismail, AM.d (Anggota)
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
7/36
iv
KATA PENGANTAR
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 308 Tahun 2005 memuat
pembentukan Tim Teknis AMDAL Khusus untuk melaksanakan proses pelingkupan atau
penyusunan dokumen Kerangka Acuan ANDAL bagi setiap rencana kegiatan wajib
AMDAL yang terkait dengan pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh pasca
bencana gempa bumi dan tsunami. Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah melalui
Bapedalda Provinsi NAD membantu pembuatan Kerangka Acuan Analisis Dampak
Lingkungan Hidup (KA-ANDAL).
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 308 Tahun 2005,
pelaksanaan kegiatan ini harus dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL). Kegiatan tersebut diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak
terhadap lingkungan, sehingga perlu dirumuskan lingkup dan kedalaman studi Analisis
Dampak Lingkungan (ANDAL) yang dilakukan melalui penyusunan Kerangka Acuan
(KA) ANDAL agar studi ANDAL dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dokumen
KA-ANDAL ini disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 308 Tahun 2005 dan panduan pelingkupan yang dikeluarkan Kementerian
Negara Lingkungan Hidup.
Semoga Dokumen KA-ANDAL ini menjadi acuan bagi pemrakarsa dalam menyusun
dokumen ANDAL, RKL-RPL dan juga bermanfaat baik instansi yang berkepentingan
maupun pihak-pihak lain.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telahmemberikan dukungan atas selesainya penyusunan dokumen Kerangka Acuan ini.
Banda Aceh, Januari 2007
Tim Teknis AMDAL Khusus
Pembangunan Waduk Krueng Seulimum
di Kabupaten Aceh BesarProvinsi Nanggroe Aceh Darussalam
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
8/36
v
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan............................................................................................................... 1
II. Proses AMDAL Khusus............................................................................................. 7
III. Dokumen ANDAL, RKL dan RPL Pembangunan Waduk Krueng Seulimum......... 8
Isu-isu Utama................................................................................................................ 8Bagian 1. Pertimbangan atas alternatif-alternatif.......................................................... 8
Bagian 2. Isu Lingkungan ............................................................................................. 9
Bagian 3. Isu keselamatan dan keamanan waduk dan dampak terhadap
manusia .................................................................................................... 9Bagian 4. Isu-isu Sosial, Ekonomi dan Budaya ............................................................ 9
Bagian 5. Isu perubahan tata ruang dan pemanfaatan lain waduk.............................. 10Bagian 6. Isu penyediaan bahan urugan dan gangguan utilitas .................................. 11Bagian 7. Isu Kesehatan masyarakat........................................................................... 11
Bagian 8. Konsultasi dengan pihak-pihak terkait ....................................................... 11
Bagian 9. Batas Wilayah Studi ................................................................................... 12Bagian 10. Kepakaran yang diperlukan...................................................................... 13
IV. Lampiran .................................................................................................................. 13
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
9/36
1
I. Pendahuluan
Penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan yang telah ditetapkan dalamPeraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 308 Tahun 2005. Proses
penyusunan KA-ANDAL (pelingkupan) dilakukan oleh tim teknis untuk kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi sebagaimanatermaktub dalam lampiran I PERMEN LH No. 308/2005.
Pembangunan waduk Krueng Suelimeum dimaksudkan untuk dapat memiliki 3 fungsiutama, yaitu:
1. Pengendali banjir yang terjadi di hilir Krueng Aceh, Krueng Inong dan Krueng
Seulimeum2. Sumber bagi penyediaan air bersih untuk Kota Banda Aceh yang saat ini mengalami
penurunan, terutama setelah semakin maraknya proses penggalian pasir dan batu
(bahan galian golongan C) yang turut merusak sistem tata air dan kualitas air bahan
baku air minum, dan3. Sumber air irigasi bagi 7100 ha sawah yang sampai saat ini tidak dapat dipenuhi oleh
bendungan Seuneubok.
Disamping itu, beberapa fungsi lain yang masih dalam studi adalah rencana pemanfaatan
untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), termasuk pemanfaatan lain antara lain:
perikanan air tawar, peternakan, pertanian dan pariwisata.
Memperhatikan status kegiatan pembangunan waduk Krueng Seulimeum, maka rencana
kegiatan proyek ini termasuk dalam kategori rencana pembangunan dalam rangka
rehabilitasi dan rekonstruksi sebagaimana telah digariskan pada Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup Nomor 308/2005, namun tidak terkait langsung denganbencana tsunami pada tanggal 26 Desember 2004. Pelingkupan isu-isu penting dalam
rangka penyusunan KA-ANDAL proyek pembangunan waduk Krueng Seulimeum dapatdilaksanakan oleh Tim Teknis AMDAL Khusus.
Pada tanggal 6 Desember 2006 dilakukan pembentukan dan penugasan Tim TeknisAMDAL khusus yang terdiri dari berbagai ahli yang berasal dari praktisi, akademisi, ahli
dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup, dan ahli dari Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan Propinsi NAD, serta unsur dari pemerintah Kabupaten Aceh Besar untukmelakukan proses pelingkupan. Susunan lengkap anggota tim dapat dilihat dalam
Lampiran 3.
Pada awalnya proyek pembangunan waduk Krueng SeulimeumKabupaten Aceh Besartelah digagas tahun 1983. Namun gagasan tersebut baru akan dilaksanakan setelah
dilakukannya studi pelingkupan ini. Proses pelingkupan dilakukan oleh Tim Teknis
AMDAL Khusus pada tanggal 8-12 Desember 2006 dengan melakukan kunjunganlapangan ke lokasi kegiatan. Sebelum melakukan kunjungan ke lapangan, Tim Teknis
dan pihak-pihak terkait mendengarkan penjelasan dari pemrakarsa tentang kegiatan
proyek dan diikuti dengan diskusi. Diskusi dilakukan untuk memperoleh gambaran
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
10/36
2
tentang kemungkinan dampak (positif dan negatif) terkait dengan usulan kegiatan. Selain
pelingkupan dampak lingkungan, diskusi juga membahas hal-hal terkait dengan lokasikegiatan dan dampak yang akan ditimbulkannya, cakupan wilayah kajian, dan hal lain
yang diperlukan dalam kunjungan lapangan untuk pelingkupan. Pada tahap ini
pemrakarsa belum mengumumkan rencana usaha dan/atau kegiatannya di media masa.
Dengan selesainya laporan pelingkupan, maka tugas dari Tim Teknis AMDAL khusus
dalam melakukan pelingkupan telah dapat diselesaikan. Tahap selanjutnya merupakantahap pembahasan dokumen pelingkupan ini bersama dengan pihak-pihak terkait lainnya.
Komisi Penilai AMDAL Provinsi NAD akan memprakarsai proses pembahasan untuk
selanjutnya meneruskan proses AMDAL hingga penilaian dokumen ANDAL, RKL danRPL proyek tersebut di atas.
Pelaksanaan kerja pelingkupan Tim Teknis AMDAL khusus mengikuti tahap-tahap
sebagai berikut:1. Mendengarkan dan mempelajari deskripsi kegiatan proyek pembangunan proyek
pembangunan waduk Krueng Seulimeum Kabupaten Aceh Besar yang diusulkanuntuk kemudian melakukan kajian terhadap rencana kegiatan yang diusulkan.2. Identifikasi dampak potensial (desk study) oleh masing-masing anggota Tim Teknis
3. Tinjauan lapangan dengan fokus pengamatan rencana kegiatan dan identifikasi
kemungkinan dampak lingkungan yang akan terjadi.4. Verifikasi hasil tinjauan lapangan yang dipadankan dengan hasil evaluasi dampak
hipotetik [identifikasi dampak lingkungan yang ditentukan sebelum tinjauan
lapangan].
5. Penyusunan laporan pelingkupan menjadi dokumen Kerangka Acuan studi ANDAL
Untuk memberikan gambaran, bagian berikut ini menguraikan ringkasan rencana
pembangunan proyek pembangunan waduk Krueng SeulimeumKabupaten Aceh Besar.Peta orientasi terhadap lokasi kegiatan dapat dilihat pada Gambar 1 di halaman berikut.
Secara umum deskripsi rencana kegiatan pembangunan proyek pembangunan wadukKrueng Seulimeum Kecamatan Seulawah, Kabupaten Aceh Besar adalah sebagai
berikut:
1. Kegiatan pembangunan akan dilakukan pada kawasan genangan berdasarkan 3
alternatif lokasi as bendungan di cekungan Seulimeum. Alternatif 1 mencakup luasangenangan 725,52 ha (lokasi pada 05o21 8.39 LU, 95
o36 0.49 BT), alternatif 2:
598,94 ha (lokasi pada 05o 20 51.39 LU, 95
o 36 39.72 BT) dan alternatif 3:
407,17 ha (lokasi pada 05o 20 49.82 LU, 95
o 37 48.20 BT). Namun demikian
untuk penentuan luas genangan, lokasi dan panjang as bendungan yang lebih tepat
masih diperlukan pembuatan peta topografi kawasan yang lebih rinci (1:1000) dan
studi kelayakan teknis.2. Pengumpulan informasi awal sebelum pembangunan waduk berkaitan dengan
jaminan keberhasilan pembangunan waduk dan operasinya masih diperlukan seperti
peta topografi dan geologi detail. Demikian juga isu utama dalam kaitannya dengandampak terhadap lingkungan sekitar perlu diinventarisasi dan diusahakan tanggapan
dan penyelesaiannya. Isu-isu utama tersebut disampaikan pada bab III dokumen ini.
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
11/36
3
Gambar 1. Peta orientasi lokasi pembangunan proyek pembangunan waduk Krueng
SeulimumKabupaten Aceh Besar.
3. Berdasarkan gambar peta topografi yang ada dengan skala 1:50.000 dirumuskan
deskripsi kerangka utama kegiatan pada ketiga alternatif tersebut yang meliputi :
a. Pembuatan bendungan pada salah satu alternatif terpilih, termasuk pembuatanjalan menuju lokasi as bendungan dan penyediaan material urugan.
b. Kegiatan relokasi akibat akan tergenanginya 4 desa (Desa Lon Asan, Desa Lon
Baru, Desa Lamtamot dan Desa Data Meureudu) di Kecamatan Lembah Seulawahuntuk keperluan waduk.
c. Relokasi jalan raya dan jalan kereta api yang juga diprakirakan akan tergenang.
Lokasi rencana
waduk Krueng
Seulimum
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
12/36
4
d. Penghijauan zona penyangga/barier sekitar bendungan.
4. Berdasarkan informasi dari tim studi kelayakan teknis, tinggi genangan wadukdirencanakan samauntuk ketiga alternatif lokasi (alternatif 1, 2 dan 3) sebagaimana
sketsa pada Gambar 2. Adapun ketinggian waduk diperkirakan sekitar 30-50 m dan
saat pelingkupan ini dilakukan masih dilakukan studi kelayakan teknis.
Gambar 2. Sketsa ketinggian muka air waduk, dimana tinggi muka air waduk akan
SAMA untuk alternatif lokasi 1, 2 dan 3.
5. Sumber air untuk proses pengisian waduk Krueng Seulimeum akan berasal dari airyang mengalir pada daerah aliran sungai (catchment area) seluas 246,57 km2. Waktu
pengisian diperkirakan sekitar 1 (satu) tahun, dan waktu untuk mendapatkan
genangan yang bersifat stabil [tanpa adanya rembesan yang menyebabkan air hilang]
diperkirakan sekitar 3-5 tahun dengan terbentuknya lapisan-lapisan tanah liat (clay)yang bersifat kedap air.
Catatan:Berdasarkan informasi kajian awal, sumber air untuk pengisian waduk Krueng
Seulimeum dapat berasal dari waduk lain (free intake) di sekitar alternatif lokasi 1.
Secara lebih terinci, deskripsi rencana pembangunan waduk Krueng Seulimeum Kabupaten Aceh Besar tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1, dan peta orientasi lokasi
dan genangan dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4.
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
13/36
5
Gambar 3. Peta orientasi untuk lokasi alternatif 1, 2 dan 3 serta jarak relatif dari masing-masing alternatif lokasi
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
14/36
6
Gambar 4. Peta orientasi luas lahan genangan waduk Krueng Seulimeum [warna biru] dengan total luas 725,52 ha. Luas
genangan untuk alternatif 1: 725,52 ha, alternatif 2: 598,94 ha, dan alternatif 3: 407,17 ha
Alternatif 1 Alternatif 2
Alternatif 3
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
15/36
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
16/36
8
Indonesia, pengguna dokumen ini dapat melihat Peraturan Pemerintah RI Nomor 27
tahun 1999 tentang AMDAL.
III. Dokumen ANDAL, RKL dan RPL Pembangunan Waduk
Krueng Seulimeum
Dokumen ANDAL, RKL dan RPL yang dihasilkan dari studi ANDAL harus didasarkanpada dokumen Kerangka Acuan ini dan harus mencakup beberapa hal utama. Dokumen-
dokumen ini harus dilengkapi dengan suatu ringkasan yang disusun dengan bahasa yang
sederhana, non teknis, dan mudah dipahami oleh semua kalangan pembaca dan
pengguna dokumen ini. Ringkasan ini tidak saja ditujukan untuk dibaca oleh paraeksekutif tetapi sedapat mungkin dapat dipahami oleh masyarakat luas.
Penyusunan dokumen ANDAL, RKL dan RPL dilakukan sesuai dengan PeraturanMenteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan
AMDAL.
Isu-isu Utama
Beberapa isu utama berikut merupakan hal-hal yang harus dikaji oleh pemrakarsa untuk
masing-masing alternatif lokasi waduk [alternatif 1, 2 dan 3].
Bagian 1. Pertimbangan atas alternatif-alternatif
1. Kaji masing-masing alternatif lokasi pembangunan waduk dengan kedalaman kajianyang sama untuk dapat dibandingkan, serta menggunakan kriteria pengambilan
keputusan yang jelas, setidaknya beberapa faktor berikut:
1]. Kestabilan geologis (risiko kegagalan waduk)2]. Luas lahan tergenang
3]. Dampak sosial (pemindahan penduduk & konflik lahan, termasuk persepsi
masyarakat)4]. Biaya pembangunan waduk
5]. Nilai manfaat ekonomi waduk
Catatan:
Perhatikan asas manfaat ekonomi dari pembangunan waduk
2. Kaji secara singkat pilihan tanpa proyek (do nothing) jika rencana kegiatan
Pembangunan Waduk Krueng Seulimeum Kabupaten Aceh Besar ini tidak
dilakukan.
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
17/36
9
Bagian 2. Isu Lingkungan
1. Kaji potensi pencemaran air waduk oleh kegiatan masyarakat di catchment area
[misalnya kegiatan rumah tangga, pertanian, peternakan dan kegiatan ekonomi dll]
2. Kaji perubahan kualitas air waduk akibat erosi di hulu, penempatan dan terkelupasnya(detachment) bahan urugan serta penggunaan grouting pada bangunan waduk,
termasuk kaitannya dengan penyediaan air bersih dan MCK bagi penduduk, sertairigasi
3. Kaji potensi pengikisan tebing sungai akibat pelepasan air waduk (penggelontoranpada air pintu air)
4. Kaji ketersediaan sumber air bersih bagi masyarakat sekitar akibat adanya perubahanmuka air tanah terkait rencana pembangunan waduk
5. Kaji potensi gangguan habitat, kehilangan vegetasi, satwa liar [terutama harimau danikan migrasi] dan invasi spesies tertentu di daerah di daerah hulu dan hilir waduk
6. Kaji potensi pemanfaatan dan penanganan vegetasi pada area genangan waduk dalam
kaitannya penurunan kualitas air apabila penggenangan dilakukan secara langsung[tanpa pembuangan vegetasi]
7. Kaji perubahan iklim mikro di sekitar lokasi kegiatan [genangan waduk] dalamkaitannya dengan potensi pemanfaatan lahan di sekitar lokasi [seperti pemanfaatan
untuk penanaman bawang merah dll].
Bagian 3. Isu keselamatan dan keamanan waduk dan dampak terhadapmanusia
1. Kaji keamanan waduk [bangunan, kawasan genangan dan potensi gangguan
perembesan air ke lingkungan sekitar]
2. Kaji dan kembangkan sistem tanggap darurat dalam kaitannya dengan potensiterjadinya kecelakaan dan kegagalan waduk (dam failure), termasuk area evakuasi
dalam hal terjadi bencana tersebut dan keselamatan pemanfaat waduk seperti
petambak ikan dll
Bagian 4. Isu-isu Sosial, Ekonomi dan Budaya
1. Relokasi penduduk
a. Lakukan kajian LARAP (land acquisition and resettlement plan) untuk
memastikan keberlanjutan kehidupan masyarakat yang dipindahkan [termasukjaminan mata pencaharian, pendidikan, kesehatan, dan berfungsinya sistem sosial
sesuai kondisi masyarakat NAD]
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
18/36
10
Catatan:
1]. Kegiatan relokasi akan menggenangi daerah 4 desa (Desa Lon Asan, DesaLon Baru, Desa Lamtamot dan Desa Data Meureudu) di Kecamatan Lembah
Seulawah [berdasarkan peta survei tanggal 9 Desember 2006]
2]. Beberapa utilitas yang perlu direlokasi, yaitu:
Kantor Camat Lembah Seulawah Meunasah 2 buah
Jalan sepanjang 3,8 km
Jembatan 4 buah
Rel kereta api sepanjang daerah genangan (~3,8 km)
MIN Desa Lon Asan
Fasilitas kesehatan (posyandu)
Bangunan tempat usaha3]. Jumlah penduduk yang akan dipindahkan sekitar ~100 KK
2. Kaji luasan lahan yang digunakan dalam pembangunan waduk terkait pembebasan
lahan dan ganti rugi [termasuk hilangnya area penggembalaan ternak, kebun dansawah]
3. Kaji potensi konflik akibat adanya perubahan nilai jual lahan di lokasi yang berada di
luar area genangan, khususnya dari km 51,2 di Lambaro Tunong sampai km 53 [titik
awal genangan], dan dari km 56 sampai km 57,5 di Lamtamot
4. Kaji potensi perubahan jumlah dan struktur penduduk akibat adanya kegiatan
pembangunan waduk
Catatan Penting:
Kepastian pembangunan waduk [untuk pengambil keputusan dan penyandang dana]merupakan isu penting terkait keresahan masyarakat
Bagian 5. Isu perubahan tata ruang dan pemanfaatan lain waduk
1. Perubahan tata ruang
Kaji potensi ketersediaan suplai air ke waduk dalam jangka panjang [dalambentuk simulasi], dalam kaitannya dengan rencana penataan dan pemanfaatan
ruang kawasan hulu waduk [termasuk kajian tingkat erosi dan laju sedimentasi kedalam waduk]
2. Pemanfaatan lain waduk Kaji potensi dan perkembangan pemanfaatan ruang sekitar danau sebagai daerah
wisata dalam kaitannya dengan perubahan kualitas air dan nilai sosial setempat
[termasuk timbulan sampah]
Kaji potensi pemanfaatan waduk untuk pembangkit tenaga listrik
Kaji daya dukung dan daya tampung waduk terkait rencana pemanfaatan untukperikanan air tawar
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
19/36
11
Bagian 6. Isu penyediaan bahan urugan dan gangguan utilitas
1. Bahan urugan
Kaji sumber bahan urugan dan bahan baku [termasuk ketersediaan kayu pancang],volume, transportasi dan penempatannya dalam waduk
Kaji potensi erosi dan kerusakan lingkungan di area/lokasi pengambilan bahanurugan, bagi quarry yang berlokasi di luar area genangan
Catatan:Dalam hal pengadaan bahan urugan berasal dari luar lokasi tapak proyek, maka bahan
urugan tersebut wajib berasal dari kegiatan yang memiliki SIPD
2. Gangguan utilitas
Kaji potensi gangguan suplai listrik akibat adanya gangguan jaringan listrik
selama kegiatan pemindahan
Catatan:Dalam hal gangguan sulai listrik dapat dikendalikan, maka menjadi tidak penting
untuk dilakukan kajian mendalam
Kaji potensi kecelakaan dan kepadatan lalu lintas akibat pengalihan jalur lalulintas
Catatan:
Gangguan utilitas [akibat rencana penggenangan pada km 53 km 55,8 pada jalan
akses Medan-Banda Aceh]
Kaji potensi erosi dan longsor yang akan terjadi pada rencana jalan baru [yangakan dibuat melintas sepanjang jalur kereta api] akibat adanya relokasi jalan raya
dari km 53-55,8.
Bagian 7. Isu Kesehatan masyarakat
1. Kaji potensi perubahan prevalensi penyakit [termasuk malaria, ISPA, diare dan
demam berdarah] akibat akibat penggenangan dan operasi waduk
Bagian 8. Konsultasi dengan pihak-pihak terkait
Dalam proses penyusunan AMDAL, pemrakarsa diharuskan untuk:
1. Berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti: LLAJ, pemerintah kecamatan,dinas PU (untuk prasarana jalan dan sumber daya air), dinas kehutanan dan BKSDA
(untuk pemanfaatan lahan dan pengendalian konflik dengan satwa bebas), BAPPEDA
dan dinas pertanian dan perkebunan (untuk pemanfaatan lahan dan kesesuaian tata
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
20/36
12
ruang), BRR Aceh (untuk kepastian pendanaan), lembaga-lembaga donor
rekonstruksi Aceh, dsb.2. Memasang pengumuman terhadap rencana kegiatan di media massa lokal dan lokasi
kegiatan dengan merujuk kepada Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 08 Tahun
2000. Sebagai catatan, hingga tanggal 10 Desember 2006 belum dilakukan
pengumuman terhadap kegiatan Pembangunan Waduk Krueng Seulimeum Kabupaten Aceh Besar.
3. Berkonsultasi masyarakat dengan baik selama pelaksanaan studi ANDAL untukmenggali masukan dan informasi tambahan serta untuk memperoleh perhatian
(concerns) masyarakat.
4. Mempertimbangkan dan mengakomodasi masukan dari masyarakat baik selamaproses pengumuman ataupun pada saat konsultasi masyarakat ketika melakukan studi
ANDAL.
5. Pemrakarsa dan konsultan AMDAL harus menggali isu-isu penting terkait dengan
rencana Pembangunan Waduk Krueng Seulimeum Kabupaten Aceh Besar darisumber media massa dan elektronik yang ada (lokal, propinsi dan nasional).
Bagian 9. Batas Wilayah Studi
Pemrakarsa pembangunan Waduk Krueng Seulimeum harus menentukan batas wilayah
studi sesuai dengan kaidah-kaidah penetapan batas wilayah studi yang dikenal dalampenyusunan studi AMDAL.
1. Batas Proyek:Batas proyek ditetapkan sebatas area yang menjadi tapak kegiatan untuk lokasi waduk
pada alternatif 1, 2 dan 3, lahan genangan seluas 725,52 ha, rencana lokasi
penghijauan sekitar genangan waduk dan lokasi pengalihan lahan jalan serta rencana
lokasi untuk relokasi penduduk yang terkena genangan.
2. Batas Ekologi:
Batas ekologis ditetapkan dengan mempertimbangkan pola hidrologi dari DASKrueng Seulimeum, termasuk daerah genangan dan potensi persebaran pencemaran,
serta perlintasan fauna bebas [harimau dll].
3. Batas Sosial:
Batas sosial adalah masyarakat yang berada di sekitar Desa Lon Asan, Desa Lon
Baru, Desa Data Meureudu dan Desa Lamtamot, Datawheuplang, dan LambaroTeunong, Kec. Lembah Seulawah, dan Gampong Jawie, Kec. Seulimeum, Kabupaten
Aceh Besar. Termasuk batas sosial yang wajib diperhatikan adalah terhadap lokasiyang akan digunakan untuk merelokasikan penduduk dari 4 desa tersebut.
4. Batas Administrasi:
Kec. Lembah Seulawah dan Kec. Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
21/36
13
Bagian 10. Kepakaran yang diperlukan
Dalam pelaksanaan studi ANDAL pemrakarsa harus melibatkan tenaga ahli yang
memiliki kompetensi sesuai isu-isu dalam pembangunan Waduk Krueng Seulimeum.Beberapa keahlian yang diperlukan dalam pelaksanaan studi tersebut setidaknya sebagai
berikut:
1. Ahli AMDAL (Ketua Tim, bersertifikat AMDAL Penyusun (AMDAL B)2. Ahli bendungan/waduk/hidrologi
3. Ahli teknik lingkungan
4. Ahli planologi5. Ahli hidrologi
6. Ahli biologi/kehutanan
7. Ahli sosial ekonomi8. Ahli sosial budaya/anthropologi
IV. Lampiran
Lampiran 1. Deskripsi Kegiatan Pembangunan Waduk Krueng SeulimeumLampiran 2. Dokumentasi Rona Awal dalam Kegiatan Pelingkupan
Lampiran 3. Surat Perintah Tugas (SPT) Tim Teknis AMDAL Khusus
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
22/36
14
Lampiran 1. Deskripsi Kegiatan Pembangunan Waduk Krueng
Seulimum
Catatan:Deskripsi ini berasal dari TOR untuk studi kelayakan teknis yang diterima dari
pemrakarsa pada tanggal 11 Desember 2006.
1. LATAR BELAKANG
Pemerintah Daerah sampai saat ini masih terus meningkatkan usaha agarNanggroe Aceh Darussalam (NAD) menjadi propinsi yang terbebas dari kemiskinan,
dengan cara meningkatkan taraf hidup dan pendapatan masyarakat. Salah satu caranya
yaitu dengan pemamfaatan Sumber Daya Alam (SDA) yang terdapat di Propinsi NAD.Dalam mendukung program pemerataan pembangunan, pengembangan dan
pemamfaatan Sumber Daya Alam (SDA) tersebut, serta mendukung program sembada
pangan di Propinsi NAD maka dilakukanlah studi pemamfaatan DAS yang terdapat di
Kabupaten Aceh Besar yaitu DAS Seulimum dengan membangun Waduk Seulimum.Waduk Seulimum diharapkan dapat menjamin ketersediaan air terhadap D.I.
Krueng kanan, karena bendung Seunubok yang ada saat ini hanya dapat memenuhi
kebutuhan air irigasi ( 7100 Ha) pada bulan-bulan tertentu saja. Hal ini erat kaitannyadengan penurunan kualitas DAS yang semangkin memprihatinkan. Waduk ini diharapkan
juga dapat mendukung upaya pemandirian Aceh dibidang energi. Karena terjunan air
buatan dari waduk tersebut dapat diandalkan menjadi pembangkit energi listrik. Potensilain yang dapat dikembangkan dengan adanya sumber air yang cukup memadai seperti
perikanan air tawar, peternakan, pertanian, pariwisata dan air bersih rumah tangga dalam
kemasan.
Waduk ini secara geografis juga dapat ditingkatkan pelayanannya karena
dimungkinkan ada penambahan debit secara suplesi. Secara teknis biaya yang diperlukanuntuk mendukung rencana tersebut relatif kecil, karena alirannya cukup dengan sistem
grafitasi dan ditambah satu unit bangunan free intake + saluran suplesi sepanjang 5500m.
2. WAKTU PELAKSANAANWaktu pelaksanaan Pekerjaan Feasibilty study Waduk Krueng Seulimum adalah 5
(lima) bulan, selanjut nya akan dilakukan Survey Investigasi Desain Tahap I Dan II dan
masa pelaksanaan konstruksi.
3. LINGKUP PEKERJAAN
a. INVENTARISASI/PENGUMPULAN DATAPekerjaan Feasibility Study Waduk Krueng Seulimum merupakan pekerjaan
pendahuluan, karena itu data yang diperlukan adalah berupa data sekunder. Data-data
sekunder itu ialah :Data Hidrologi
Data hidrologi dan data klimatologi yang digunakan adalah data yang tercatat di
stasiun Seulimum Kabupaten Aceh Besar. Data hidrologi berupa data curah harian
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
23/36
15
tersebut diperlukan untuk menghitung ketersediaan air dan curah hujan efektif.
Data klimatologi diperlukan untuk menghitung besarnya evapotranspirasipotensial dan menghitung ketersediaan air untuk irigasi. Data klimatologi berupa
data temperatur, kelembapan relatif, kecepatan angin dan data penyinaran
matahari.
Data LingkunganHasil studi terdahulu yang pernah dilaksanakan serta data pendukungnya.
Studi pendahuluan yang dilakukan terhadap studi-studi yang terdahulumenyangkut
Kondisi Daerah Pengaliran Sungai (DPS)
Kondisi Topografi
Kondisi Geologi
Kondisi Hidrologi
Dasar-dasar Perencanaan BangunanTinjauan lapangan yang dilakukan untuk memastikan atas kondisi berdasarkan
hasil studi terdahulu, melakukan identifikasi dan inventarisasi awal kondisi daerah
irigasi, saluran-saluran existing dan kondisi daerah irigasi, saluran saluranexisting dan kondisi tata guna lahan yang berlaku pada daerah studi.
Lokasi Irigasi
Lokasi irigasi dapat diketahui dari laporan studi-studi terdahulu dan petaTopografi yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal dengan skala 1:50.000
Data Sosial Ekonomi dan Kependudukan
Datadata ini dapat diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)Data ini berupa data jumlah dan perkembangan penduduk, kepadatan penduduk,
potensi angkatan kerja, struktur penduduk dan mata pencaharian penduduk,
didalamnya juga termasuk data kepemilikan lahan.
b. PENGUKURAN SITUASI TOPOGRAFI DAN PEMBUATAN PETA
IKTISAR
Pemetaan topografi pada Pekerjaan FS Waduk Krueng Seulimum bertujuan untuk
mendapatkan informasi topografi lokasi rencana dam seulimum dan sekitarnya.
Peta Topografi tersebut diperlukan sebagai dasar perencanaan desain dam yangmeliputi penentuan letak: as dam, spillway, coffer dam, acces road, luas
tampungan, luas genangan, lokasi borrow area/quary, perhitungan volume awal
dan lain-lain.
Pengukuran dan pemetaan situasi Skala 1:2000Melaksanakan pengukuran topografi skala 1 : 2.000 adalah untuk keperluanperencanaan teknis. Peta tersebut memuat data ketinggian planimeter dankeadaan topografi secara rinci dengan benar dan jelas. Interval kontur 0,25 m
untuk daerah datar dan 0,50 m untuk daerah berbukit.
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
24/36
16
Secara garis besar, pengukuran dan pemetaan situasi untuk genangan waduk
meliputi: Pemasangan patok BM dan CP;
Kontrol horizontal dan vertikal;
Pengukuran detail situasi;
Penggambaran; Reproduksi
Pengukuran situasi rencana waduk dilakukan untuk mengetahui kebutuhantampungan efektif yang diperlukan.
Batas pengukuran (Boundary Line) kom waduk ditentukan oleh tenaga ahli
dibidangnya. Pengukuran pada dasarnya akan menggunakan skala 1 : 2.000 tetapinantinya sebagian dari pada daerah tersebut akan diperlukan pra detail design. Seluruh
situasi digambarkan pada kertas A1.
Dasar pengukuran adalah menggunakan jaringan kerangka dasar yang telah
disiapkan untuk kepentingan pemetaan 1 : 2.000. BM dan CP harus dipasang tersebar diareal kom rencana waduk pada posisi rencana as dam harus di pasang 3 (tiga) buah BM
dan CP yang saling terlihat pada saat pengukuran dan juga pada posisi as rencanaspillway, yang dipasang dengan cermat dan lokasi yang aman agar tidak mudah rusak.Pengukuran untuk rencana spillway dan saluran suplesi (bila ada) membutuhkan
garis- garis profil yang melintang dengan interval 50 m, dan outlet dari bangunan
tersebut di ukur sejauh 0,50 km ke hulu dan 1,00 km ke hilir pertemuan pada alur sungaitersebut. Profil melintang di ukur sampai jarak 250 m ke kiri dan kanan dari sungai
tersebut.
Pengukuran kom waduk harus menunjukkan juga letak pra rencana as dam,
diversion channel, spillway dan intake serta saddle dam bila ada. Penggambaran daerahini membutuhkan ukuran dengan kerapatan tinggi (akurat) agar volume topografinya
yang akan digunakan untuk memperkirakan kapasitas volume tampungan. Pengukuran
ini nantinya ditentukan berdasarkan sketsa petunjuk.Harus diperoleh kerapatan spot height yang memadai untuk menjamin bentuk
tanah dapat terekam dengan teliti dan atas peta. Pada daerah datar, letak titik-titik spot
height tidak boleh terpisah lebih jauh dari 20 m, untuk skala 1 : 2.000, sedangkan untukskala 1 : 500 tidak boleh lebih dari 10 posisi terhadap dimana titik spot height diletakkan
harus jelas dan tidak tidak membingungkan.
Detail berikut ini harus terlihat pada peta bangunan utama:
Garis ketinggian kedudukan-kedudukan muka air (ketinggian tertinggi danterendah harus terlihat pada peta)
Seluruh kelompok detail kerapatan menurut ketinggiannya di atas tanah
Seluruh titik spot height yang di ukur
Batas-batas (tanah lapang, pagar, dan lain-lain) Puncak dan dasar keseluruhan tanah curam, seluruh kondisi curam digambarkan
sejelas mungkin guna menunjukkan bentuk sebenarnya dari pada baringankecuraman.
Tiap lubang bor atau parit percobaan
Lokasi BM dan CP
Singkapan batuan dan lain-lain.
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
25/36
17
Bila ada monumen staff gauge (atau AWLR) yang terletak berdekatan harus
diikatkan pada datum proyek dengan menggunakan metode sifat datar, kemudiandiperlihatkan diatas gambar/peta. Bilamana tidak terdapat monumen untuk staff
gauge, maka monumen yang beru harus dipasang dan diikat dengan metode sifat
datar (pergi-pulang) ke titik nol staff gauge.
Data Ukur dan Hitungan
Data lapangan harus ditabel dengan rapi. Hitungan pendahuluan dalam rangkapengecekan data dilaksanakan sedini mungkin begitu selesai pengamatan lapangan.
Seluruh perhitungan, pengeplotan data dan penggambaran harus diatas kertas bersih
yang diperbolehkan.Seluruh peta rencana harus diplot pada lembar berkoordinat ukuran A1 dimana
koordinat bulat diperlihatkan pada garis grid. Sumbu vertikal adalah arah utara
sedangkan sumbu horizontal arah timur.
Seluruh ketinggian patok poligon utama dihitung sampai tiga desimal penuh.Seluruh ketinggian untuk profil serta titik plot height juga diperlihatkan cukup sampai
dua desimal di dalam peta rencana, dan peta cross section.
Penggambaran PetaSeluruh hasil pengukuran setelah selesai diplot pada lembar berkoordinat,
selanjutnya digambar dengan menggunakan rapido pada kalkir 90/95 gr. Ukuran lembarA1 berlaku bagi seluruh gambar peta.
Seluruh pengukuran 1 : 2.000 direkam pada peta indeks berkoordinat penuh. Seluruh
peta rencana mempunyai tanda- tanda sebagai berikut :
Garis kontura. Seluruh titik plot height. Ini meliputi spot height pada bangunan yang ada.
b. Skala, arah utara dan legenda
c. Grid berkoordinat pada interval 10 cm (200 m pada skala 1 : 2000).d. Blok judul dan kotak revisi
e. Catatan kaki pada peta
f. Bila penggambaran dilakukan pada beberapa lembar, diagram daripada layoutlembar harus disertakan untuk menunjukkan hubungan antara satu lembar dengan
lembar berikutnya (over lay).
c. ANALISA HIDROLOGI
Analisis hidrologi diperlukan untuk penentuan debit andalan, kebutuhan air irigasi
dan debit banjir (design flood) berdasarkan kondisi topografi dan tata guna lahan diDaerah Pengaliran Sungainya (DPS). Analisis hidrologi tersebut akan dilaksanakan pada
Daerah Pengaliran Sungai (DPS) sehingga diperoleh debit banjir yang sesuai dengan
kondisi DPS nya dan kebutuhan air irigasi sesuai kondisi lahan yang ada. Analisishidrologi pada pekerjaan ini meliputi:
Analisa mutu data yang akan dipakai dalam studi meliputi data curah hujan baik
dari ARR (Automatic Rainfall Recorder) maupun MAR (Manual RainfallRecorder) berupa analisa data yang hilang (missing data), analisa kepuguhan data
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
26/36
18
(consistency test), analisa ketidakadaan trend, analisa kestasioeneran data
(stationary test) dan analisa ketidakadaan persistensi data.Pengumpulan data curah hujan dan data AWLR (Automatic Water Level
Recorder) untuk analisa debit sungai yang terjadi.
Analisa kebutuhan air irigasi untuk mengetahui kebutuhan air irigasi di intake
dengan beberapa macam sistem irigasi (sistem golongan, rotasi teknis dll)Menganalisa curah hujan rancangan dengan beberapa model distribusi untuk
meghasilkan perhitungan curah hujan rancangan yang lebih andal.Menganalisa debit banjir pada masing-masing pangsa sungai untuk mengetahui
debit banjir yang terjadi pada maisng-masing sungai dan kapasitas sungai untuk
mengalirkan debit banjir tersebut dan untuk desain tanggul penutup.Analisa debit andalan baik secara pendekatan metode simulasi seperti metode FJ.
Mock dan NRECA maupun pendekatan statistik dengan mengunakan metode
distribusi frekuensi.
d. PENYELIDIKAN TANAH
Dalam perencanaan diperlukan parameter-parameter geologi/mekanika tanh untukdesain karena itu dibutuhkan kegiatan penyelidikan geologi/mekanika tanah. Perameter-parameter ini sangat berpengaruh terhadap hasil desain kegiatan geologi yang diperlukan
dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut:
Bor inti/core borPelaksanaan bor inti dilakukan untuk mendapat deskripsi lapisan tanah di lokasi
pengambilan material tanah timbun sebanyak 3 titik dan lokasi dinding penahan
kiri 2 titik dengan kedalaman 60 m, dengan kedalaman tiap titik adalah 15 m.
Mesin bor yang digunakan untuk pelaksanaan bor inti disyaratkan dengankapasitas mesin di atas 50 PK.
Standar Penetrasion Test
Pekerjaan ini bertujuan untuk memperoleh harga penetration (N) tanah untukmengetahui daya dukung tanah, dilakukan pada bor inti kedap air dan
kedalamannya didesain berdasarkan kebutuhan.
Insitu Permeability TestInsitu Compresion Test
Hand Borring
Test Pit
LaboraturiumPengujian di laboraturium dilakukan pada laboraturium mekanika tanah dan
mekanika batuan.
Penyelidikan di laboraturium Mekanika tanah meliputi:
Berat Jenis
Batas Atterberg
Gradasi butiran
Pemadatan standart
Triaxial UU
Triaxial Cu-BP
Konsolidasi
Permeabilitas
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
27/36
19
Pin Hole
Double Hidrometer
Emercon Crumb Test
Kadar bahan OrganikPenyelidikan di laboraturium Mekanika batuan meliputi:
Sifat fisik
Gradasi Butiran
Kadar Lumpur
Kadar bahan Organik
Kepadatan Relatif
Kuat tekan material
Soundress test
Los Angeles abrasion
Petrografi
e. Menganalisa Kondisi Sosial EkonomiAnalisa kondisi sosial ekonomi meliputi kependudukan, jumlah dan
perkembangan penduduk, penduduk dan mata pencaharian, pendapatan daerah,
lintas perdagangan, perindustrian, sarana pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitasperibadatan dan fasilitas perekonomian yang terdapat di daerah studi.
f. Survey HidrologiSurvey Hidrologi meliputi pengujian kualitas air, data debit dan data sedimen
dilokasi rencana Dam .
g. Menganalisa Tata Guna Lahan dan Pertanian
Tujuan dari analisa tata guna lahan dan pertanian adalah:Mengidentifikasi karakteristik lahan, baik sifat fisik, kimia maupun unsur iklimuntuk mengetahui potensi lahan untuk pengembangan komoditi pertanian tertentu.
Menganalisis evaluasi tingkat kesesuaian lahan untuk komoditas tanaman pangan
lahan basah, tanaman pangan lahan kering dan tanaman perkebunanMemetatakan kelas keseuaian lahan untuk komoditas tanaman pangan lahan
basah, tanaman pangan lahan kering dan tanaman perkebunan.
Menentukan arah pembangunan pertanian dan mengkaji perubahan sosek padakawasan yang akan dikembangkan di wilayah studi.
h. Analisa Dampak Lingkungan
Maksud dilakukan kegiatan analisa dampak lingkungan adalah :
1. Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah;
2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan darirencana usaha dan/atau kegiaatan;
3. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang di timbulkan dari suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan.
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
28/36
20
Analisa lingkungan ini bertujuan untuk informasi lingkungan lainnya terutama
respon masyarakat terhadap masalah pembangunan waduk yang terjadi di wilayahtinjauan.
Ruang lingkup kegiatan ini adalah mengkaji aspek dampak lingkungan yang
berada di lokasi studi. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:
1. mengidentifikasi komponenkomponen lingkungan hidup yang akan terkenadampak besar dan penting
2. Mengadakan Survey dan inventarisasi keadaan lingkungan masyarakat akibatpengaruh pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Metode pelaksanaan dan pendekatan teknis yang dilaksanakan didasarkan padastandar kriteria teknis untuk setiap pelaksanaan pekerjaan guna menunjang proses
perencanaan selanjutnya
Rencana pembangunan dan pengembangan yang menjadi dasar identifikasi
potensi dan kondisi fisik yang akan dikaji secara umum dapat dikelompokkan dalam tigatahap kegiatan utama yaitu tahap pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi. Adapun
kegiatan-kegiatan dari masing-masing tahap tersebut yang diperkirakan akan menjadisumber dampak adalah sebagai berikut :a. Tahap pra konstruksi
1. Survey pendahuluan
2. Perencanaan penataan lokasi3. Penyediaan/pembebasan lahan.
b. Tahap Konstruksi
1. Mobilisasi peralatan berat dan material
2. Rekruitment tenaga kerja3. Pengadaan material
4. Pekerjaan sipil.
c. Tahap pasca konstruksi1. Pemeliharaan bangunan embung dan pelengkapnya
2. Pemeliharaan sungai
2. Rona lingkungan yang dikaji
Komponen lingkungan hidup yang dikaji dalam penyusunan aspek lingkungan ini
terutama komponen lingkungan yang diprakirakan akan terkena dampak kegiatan, yang
meliputi :a. Komponen lingkungan ruang dan lahan
1. Tata guna lahan
2. Status lahan dan kepemilikan lahan3. Sistem transportasi
4. Prasarana dan sarana lingkungan.
b. Komponen lingkungan fisika-kimia1. Iklim dan kualifikasi udara
2. Fisiografi dan Topografi
3. Geologi dan Geohidrologic. Komponen lingkungan biologi
1. Biota darat
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
29/36
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
30/36
22
Perencanaan Teknis Waduk
Untuk merencanakan suatu tipe waduk yang paling cocok pada suatu tempatkedudukan tertentu, didasarkan pada berbagai faktor, dimana faktor-faktor
utamanya adalah :
1. kualitas dan kuantitas dari bahan-bahan tubuh waduk yang terdapat disekitar
tempat kedudukan calon waduk.2. kondisi penggarapan bahan
3. kondisi pondasi4. kondisi alur dan lereng tebing.
Perencanaan teknis pelimpahPerencanaan teknis pelimpah dihitung berdasarkan rumus-rumus yang akan
dibahas pada laporan-laporan selanjutnya.
Perencanaan Saluran Pengelak
Perencanaan saluran pengelak juga akan dihitung berdasarkan rumus-rumus yangakan dibahas pada laporan-laporan selanjutnya.
j. Gambar PraDetail Desain WadukPenggambaran pra detail desain waduk akan dilakukan berdasarkan hasil
perhitungan dan perencanaan teknis.
Pengamabaran meliputi: penggambaran tubuh waduk dan detai-detailnya,penggambaran spillway dan detai-detailnya, penggambaran saluran pengelak dan
detai-detailnya, penggambaran saluran penyadap dan detai-detailnya, serta
bangunanbangunan pelengkap lainnya.
k. Pelaporan
Hasil dari seluruh kegiatan akan dituang dalam bentuk laporan dan laporan-
laporan tersebut meliputi :
Laporan Pendahuluan
Laporan Antara
Laporan Final
Executive Summary
Pencetakan Peta dan
Soft Copy
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
31/36
23
Lampiran 2Dokumentasi Rona Awal dalam Kegiatan Pelingkupan
Foto 1. Kondisi Krueng
Seulimeum di hilir lokasi
alternatif 1
[di atas Gampong Jawie]
Foto 2. Kondisi lahan sawah di
hilir lokasi alternatif 1 yang
belum dimanfaatkan secaraproduktif [Gambar tersebut
sekaligus menujukkan kondisi
lahan sawah secara umum di
sekitar lokasi alternatif 1]
Foto 3. Kondisi Krueng
Seulimeum yang menggambarkan
kualitas air [secara visual] masihbaik [di lokasi hilir alternatif 1]
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
32/36
24
Foto 4. Kondisi beberapa alursungai dengan gundukan tanah
[Latar belakang sekaligus
menunjukkan tinggi muka air saat
banjir yang mencapai kepala
orang dalam foto, ~3-4 m]
Foto 5. Kedalaman rata-rata mukasungai saat musim kering ~30-50
cm [Gambar latar belakang
sekaligus menunjukkan kondisi
umum vegetasi di sepanjang alur
Krueng Seulimeum]. Foto pada
lokasi ~200 m di hilir alternatif 1.
Foto 6. Dua bukit yang menjadi
lokasi potensial untuk menjadi
pilihan lokasi waduk di alternatif
1
1
2
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
33/36
25
Foto 7. Kondisi sawah di sekitar
lokasi alternatif 1
Foto 8. Pembuangan sampahsembarangan pada lokasi disekitar jalan menuju lokasi
alternatif 1
Foto 9. Titik awal ruas jalan
Banda AcehMedan pada km 53
yang akan terendam oleh
genangan waduk KruengSeulimum
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
34/36
26
Foto 10. Salah satu sekolah
(Madrasah Ibtidaiyah) di DesaLon Asan yang akan terendam
genangan waduk KruengSeulimeum
Foto 11. Kondisi umum lahan dan
topografi menuju ke lokasi
alternatif 3 [menyerupai lapangangolf]. Vegetasi tumbuh secara
bergerombol pada beberapa spot,
dan sebagian lahan digunakanuntuk padang gembala.
Foto 12. Kondisi kayu danvegetasi lainnya di sekitar lokasi
alternatif 3 [di tebing sungai]
yang potensial untuk digunakansebagai bahan baku pembangunan
waduk atau pemanfaatan lain.
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
35/36
27
Lampiran 3
Surat Perintah Tugas (SPT) Tim Teknis AMDAL Khusus
-
8/13/2019 20070100 KA ANDAL Waduk Kr Seulimum
36/36