2007 k0mun!t4sz Nyaris Selesai
-
Upload
zezen-ade-s -
Category
Documents
-
view
107 -
download
0
description
Transcript of 2007 k0mun!t4sz Nyaris Selesai
Konsep Keperawatan Keluarga
TINJAUAN TEORI
PENDAHULUAN
Naskah ini tentang keperawatan kelurga dan dasar pengetahuan yang utama terdiri
atas teori, informasi faktual , riset, dan implikasi-implikasi klinis yang dibutuhkan untuk
praktik keperawatan keluarga dasar. Bab ini diawali dengan pembahasan bidang keperawatan
keluarga dengan menunjukan apa saja yang tercakup oleh keperawatan keluarga, evolusinya
dan bagaimana beberpa bidang spesialisasi memasukan kelurga ke dalam standar
keperawatan bidang-bidang tersebut. Akhirnya, tujuan dari keperawatan kelurga, peningkatan
dan pemeliharaan kesehatan kelurga, dianalisa dengan menggunakan kerangka kerja
tingkatan pencegahan Leavell dan kawan-kawan (1965) sebagai alat untuk membahas peran
perawat keluarga di dalam ketiga tingkat pencegahan. Penekanan utama diberikan pada
pencegahan primer dan peningkatan kesehatan, karena fokus ini merupakan pokok utama dari
keperawatan kelurga, gaya hidup yang sehat, dan penilaian dan pengurangan resiko juga
dikasji sebagai bagian dari peningkatan kesehatan.
KEPERAWATAN KELURGA : BATASAN KEAHLIAN
Kini, keperawatan keluarga menjadi sebuah bidang keahlian yang mengabdikan
berbagai bidang keahlian keperawatan lainnya. Meskipun sebagai keahlian yang berbeda,
namun keperawatan kelrga ini masih tergolong bayi. Ada bukti kuat bahwa keperawatan
keluarga merupakan sebuah bidang keahlian khusus yang sedang bertumbuh, bersifat dinamis
dan mendapat perhatian dalam praktik, pendidikan dan penelitian. Ketika edisi pertma buku
ini ditulis pada tahun 1979 hingga 1980 belum ada definisi keperawatan kelurga. Ada
beberapa naskah yang membahas tentang keperawatan kelurga (Reinhardt dan Quiid, 1973)
keperawtan yang berfokus pada keluarga (Jonisik dan Miller 1980) dan perawat kesehatan
keluarga (Hamovich dan Bernatd 1979) namun gagasan tentang sebuah keahlian khusus
dalam bidang keperawatan keluarga belum ada. Sekarang naskah artikel dalam bidang
keperawatan keluarga makin banyak.
Namun, belum terdapat kesepakatan terhadap apa yang menjadi cakupan bidang
keperawatan keluarga sesungguhnya dan bagaimana kepercayaan keluraga berbeda dari
keperawatan kesehatan komunitas (Friedman 1986) dan terapi keluarga. Sebuah tinjauan
pustaka tentang keperawaan keluarga mengunggkapkan bahwa jelas dalam definisi tentang
keperawatan keluarga itu sendiri terdapat tiga tingkat praktik keperawatan keluarga yang
1
Konsep Keperawatan Keluarga
dipraktikan tergantung pada bagaimana perawat keluarga mengkonseptualisasikan keluarga
dan bekerja dengannya. Tingkat keterpusatan pada keluarga juga tergantung kepada filosofi
dan tempat sitem perawat bekerja. Lingkungan kerja (apa penghargaan dan penguatan negatif
pemimpinan) penentu utama dari perilaku. Setiap tingkat dari ketiga tingkat atau foci
keperawatan kelurga merupakan komponen keperawatan keluarga.
Tingkat I : Keluarga Sebagai Konteks
Dalam tingkat I keperawatan keluraga dikonseptualisasikan sebagai konteks bagi
pasien atau klien. Keluarga sebagai kelompok primer klien yang paling penting, digambarkan
sebagai stesor atau sumber bagi klien. Keluraga merupakan latar belakang atau rokus
sekunder dan individual merupakan bagian yang berkaitan dengan pengkajian dan intervensi.
Perawat boleh melibatkan keluarga sampai tingkat tertentu. Dalam beberapa kasus,
perawat boleh mengganggap keluaraga sebagai bagian sistem pendukung sosial klien, tapi
hanya dengan sedikit keterlibatan keluarga kedalam rencana perawatan klien. Sedangkand
alam kasus lain, perawat boleh mennjukan keterlibatan keluarga lebih jauh dalam perawtan
klien. Dampak sosioemosional yang potensia atau aktua juga nyata pada klien, dikaji dan
dipadukan dalam rencana pengobatan.
Kebanyakan teori keperawatan mengkonseptualisasikan peran keluarga dalam hal ini.
Kebanyakan bidang keahlian khusus juga memandang keluarga sebagai sebuah lingkungan
sosial yang penting drai klien, yang kemudian menjadi sumber dukungan sosial yang penting.
Sebuah contoh dalam hal ini dalah definisi tentang perawatan yang terpusat pada keluarga
yang disebarluasakan oleh interdisipliner. Merkeka menyatakan bahwa keperwatan yang
terpusat pada keluarga merupakan suatu filosofi dri perawat kesehtan anak yang
mempertimbangkan dan memperlakukan anak dalam konteks keluarga serta mengakui
keluarga sebagai pemberi asuhan utama dan berkesinambungan untuk anak. Dimana keluarga
dimasukan kedalam pengkajian dan perencanaan keperwatan pasien, beberapa pengarang
menyebut hal ini dengan perawatan yang berpusat atau berfokus pada keluarga.
Tingkat II : Keluarga Sebagai Kumpulan dari Anggota Keluarga
Dalam praktik keperawatan keluarga tipe ini dipandang sebagai kumpulan atau
jumlah individual anggota keluarga. Jika perawatan disediakan atau diberikan kepada semua
anggota keluarga, maka perawatan kesehatan keluarga dan keperawatan kelurga dikatkan ada.
Ini adalah model yang menunjukan pada banyaknya prktik dalam perawatan primer keluarga
2
Konsep Keperawatan Keluarga
dan perawatan kesehatan komunitas. Tidak ada model eksplisit dari konseptulisasi praktik
keperawatan keluarga yang masih ada.
Nampaknya ada suatu upaya sedang berkembang dalam perawatan primer keluarga
yang memandang keluarga sebagai fokus perawatan bukan sebagai kupulan dari bagian
bagiannya, namun upaya pengendalian biaya dan kurang pembayaran terhadap keperawatan
keluarga upaya ini tidak tersebar luas. Pada tingkat ini yang menjadi tingkat terpenting adalah
masing-masing klien yang dilihat sebag unit yang tepisah bukan sebagai unit yang baru.
Tingkat III : Keluarga Sebagai Klien
Dalam bentuk ke 3 dari konseptualisasi praktik keperawatan keluarga keluarga
dipandang sebagi klien atau sebagai fokus utama pengkajian dan perawata. Disini keluarga
menjadi yang utama dengan setiap anggota kelauarga sebagai latar belakangnya atau konteks.
Keluarga dipandang sebagai sistem yang berinteraksi fokusnya pada dinamika dna hubungan
dinamika struktur dan fungsi keluarga. Serta kesanlingketergantungan subsistem keseluruhan
dan keluarga dengan lingkungan luar. Hubungan atara penyekit individu dalam keluarga dan
keluarga dianalisa dan dimasukan dalam rencana perawatan dalam tingkat konseptualisasi
dan keluarga tingkat 3 inilah konstribusi untik dari keperawatan keluarga menjadi nyata. Tipe
praktik ini meliputi penggunaan paradigma atau kerangka kerja ektistemologis untuk
pengkajian dan perawatan yang berbeda, termasuk holisme lingkaran sebab akibat dan
gagasan umum lainya. Pada keterampilan pengkajian dan interfensi klinis yang lebih maju
berdasarkan intregasi keperawatan, terapi keluarga dan teori sebagi keperawatan istem
keluarga ini merupakan fokus dari tingkat ke 3 karena menyangkut interaksi atau timbal balik
antara fungsi keluarga dan kesehatan.
Meskipun dalam literatur terdapat beberapa perbedaan pendapat tentang terdiri dari
apa saja keperawatan keluarga itu, dalam naskah ini terdiri dari konseptualisasi atau praktik
tingkat 3. Ini bukan berarti bahwa visualisasi dan bekerja dengan keluarga sebagai konteks
tidak penting, sesungguhnya bekerja sama bersama keluarga dengan cara ini, penting untuk
memberikan perawatan yang kompeherensif kepada klien. Berfokus pada perawatan keluarga
sebagai praktik tingkat ketiga juga tidak menghambat perawat melakukan praktik tingkat
pertama dan kedua secara bersamaan atau sepanjang waktu. Akan tetapi, untuk
mendefinisikan dasar pengetahuan yang dibutuhkan dan proses keperawatan yang terlibat,
maka kejelasan tingkat perawatan merupakan suatu kewajiban.
3
Konsep Keperawatan Keluarga
Dari sebab itu, focus dari keperawatan keluarga dalam buku ini mengacu pada praktik
keperawatan dimana keluarga dipandang dan diperilakukan sebagai klien atau penerima
asuhan.
MEMBEDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA DARI BIDANG PRAKTIK
LAINNYA
Karena secara historis keperawatan keluarga mempunyai hubungan dengan
keperawatan kesehatan komunitas (Whall, 1986a), hal ini menimbulkan sedikit kebingungan,
apa itu keperawatan komunitas atau keperawatan masyarakat dan apa itu keperawatan
keluarga. sementara keperawatan keluarga berfokus pada keluarga sebagai target atau
penerima perawatan, target pelayanan dari keperawatan kesehatan keluarga adalah komunitas
(Kark, 1974). Tujuan akhir dari keperawatan kesehatan komunitas adalah kesehatan
komunitas bukan kesehatan keluarga. Melalui keluarga, perawat kesehatan komunitas
menjaga dan memperbaiki kesehatan komunitas. Perbedaannya terletak pada tujuan akhir dan
prioritas. Implikasi perbedaan ini adalah bahwa dalam memberikan pelayanan kesehatan
perorangan kepada sebuah keluarga misalnya sebuah keluarga dengan ibu sebagai orang tua
tunggal dengan anak-anaknya-perawat keluarga yang bukan berorientasi pada komunitas,
pertama akan selalu dihadapkan dengan masalah-masalah keluarga yang unik, kedua
dihadapkan dengan masalah-masalah kesehatan komunitas yang lazim terjadi pada keluarga-
keluarga muda (komitmen pertama adalah terhadap klien dan keluarga). dalam suatu tatanan
kesehatan komunitas, perawat akan sadar tentang tekanan masalah-masalah kesehatan ibu
dan anak dalam komunitas, yang relevan dengan keluarga klien, seperti imunisasni dan
keluarga berenacana dan memprioritaskan kebutuhan-kebutuhan ini yang sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan kesehatan yang unit dari keluarga.
Hal lain yang membingungkan adalah perbedaan antara keperawatan keluarga dan
praktik keluarga. Dalam tulisan Wright dan Leahey, yang berjudul Nurse and Families
(1984), mereka membedakan antara wawancara keluarga dengan terapi keluarga. Terapi
keluarga yang berorientasi pada sistem dan dipraktikan dalam perspektif keperawatan, yang
tulisan tersebut kemudian disebut keperawatan sistem keluarga oleh Wright and Leahey
(1988). Ahli keperawatan keluarga ini percaya bahwa persiapan yang matang sangat
diperlukan untuk berpraktik sebagai praktisi keperawatan sistem keluarga. Akan tetapi,
wawancara keluarga yang terdiri atas pengkajian dan intervensi dasar keperawatan keluarga,
harus menjadi bagian dari persiapan untuk mendapatkan gelar sarjana muda. Disini perawat
mampu menyelesaikan pengkajian kesehatan/fungsi dan disfungsi keluarga. Perawat keluarga
4
Konsep Keperawatan Keluarga
atau pewawancara memberikan intervensi dengan menggunakan strategi-strategi edukatif-
supportif yang bersifat langsung dan mengena. Intervensi dalam keperawatan sistem keluarga
atau terapi keluarga vs wawancara keluarga atau keperawatan keluarga dasar sangat berbeda.
Dalam kasus sistem keperawatan keluarga atau terapi keluarga, intervensi keluarga meliputi
intervensi-intervensi psikososial yang lebih rumit.
Peneliti perawat keluarga berkerja sebagai kelompok minat dengan dukungan penuh
Families Nursing Continuing Education Project, Oregoen Health Sciences University, juga
tertarik untuk menjernihkan apa yang sebenarnya dikerjakan oleh perawat keluarga. Untuk
menjawab pertanyaan ini mereka melakukan sebuah survey nasional terhadap 263 perawat
yang mengidentifikasi dirinya sebagai perawat keluarga, menanyakan praktik mereka dan
interaksi dengan klien mereka. Dari data ini, para peneliti tersebut, mengidentifikasi
karakteristik yang unik dari praktik keperawatan keluarga. Empat tema penting berikut ini
muncul ketika partisipan ditanyakan apa yang mereka lakukan dengan berbeda ketika mereka
merawat keluarga ketimbang individual:
1. Pengakuan dan integrasi konsep-konsep keluarga.
2. Penerapan perspektif yang lebih luas seperti yang teridentifikasi dalam pendekatan
perawat terhadap asuhan keperawatan, terutama dengan melakukan pengkajian
keluarga.
3. Berfokus pada interaksi dan dinamika keluarga.
4. Keterlibatan anggota keluarga dalam perawatan, terutama dalam bidang pembuatan
keputusan dan pemberian asuhan.
MASUKNYA KELUARGA DALAM STANDAR PERAWATAN ANA
Idealnya, dalam semua bidang praktik keperawatan, keperawatan keluarga merupakan
suatu realita. Akan tetapi, dalam sejumlah tatanan dan bidang keahlian khusus, pengkajian
keluarga dan keterlibatan keluarga lebih sulit dicapai dari pada yang lain. Contohnya, dalam
tataan episodic-terutama dalam unit perawatan itensif dan ruang gawat darurat, dimana
tindakan penyelamatan sangat diperlukan-fokus terhadap pasien yang menonjol dapat
dipahami. Bukti tentang apa yang diangkat sebagai standard an lingkup praktiknya yang
sesuai dari bidang spesialisasi ditemukan dalam publikasi Asosiasi Perawat Amerika (ANA),
yang bertanggung jawab mendefinisikan dan menetapkan ruang lingkup dan standar praktik
keperawatan baik dalam bidang umum maupun spesialisasi. Tinjauan tentang pernyataan
kebijakan social dari ANA (1980), standar asuhan dalam praktik keperawatan kesehatan
psikiatrik-mental (1982) ANA, praktik keperawatan kesehatan ibu dan anak (1983), dan
5
Konsep Keperawatan Keluarga
lingkup pernyataan praktik tentang keperawatan rehabilitasi (1988), mengungkapkan adanya
suatu pengakuan tentang keluarga dalam pengkajian dan perawatan kesehatan. Menyoroti
tentang bagaimana keluarga dimasukan dalam setiap dokumen ini, memeberikan pemahana
terhadapa bidang-bidang keahlian apa saja yang meyakini sifat dan luasnya keterlibatan
tenaga professional dalam keluarga.
Dalam Pernyataan Kebijakan Sosial ANA (1980), organisasi tersebut
menggambarkan keluarga, juga klien secara induvidu maupun kelompok, sebagai focus
asuhan keperawatan. Keluarga juga diidentifikasi sebagai unit yang penting dalam pelayanan
keperawatan. Standar keperawatan kesehatan mental-psikiatri (1982), berorientasi secara
individu dengan hanya memasukan sedikit pemikiran tentang keluarga sebagai klien atau
keluarga sebagai konteks. Kerangka kerja proses keperawatan digunakan Sebagai dasar untuk
standar tersebut. Akan tetapi pengkajian keperawatan sebagai sumber data kesehatan, benar-
benar memasukkan informasi tentang system keluarga. Hanya dua dari 10 standar yang
secara eksplisit memasukkan keluarga dalam standar keperawatan yang actual. Kedua
standar tersebut menunjukkan intervensi : penyuluhan kesehatan dan psikoterapi. Dibawah
psikoterapi, keahlian klinis yang lebih maju dibutuhkan untuk melakukan intervensi pada
tingkat keluarga. Keterlibatan keluarga yang makin meluas nampaknya dipandang sebagai
suatu bidang keahlian dalam bidang keperawatan kesehatan mental-psikiatri- yaitu dalam
terapi keluarga dan bukan sebagai bagian integral dari praktik kesehatan mental-psikiatrik.
Standar kesehatan keperawatan komunitas (1986) sekali lagi ditulis dalam suatu
kerangka kerja proses keperawatan. Keperawatan kesehatan komunitas dalam dokumen ini
diinterpretasikan secara luas untuk mencakup sub-bidang keahlian tentang kesehatan
masyarakat, kesehatan rumah, kesehatan kerja, sekolah keperawatan, dan praktisi perawat
dalam bidang asuhan primer. Proses keperawatan digunakan untuk mengkaji, merencanakan,
mendiagnosa, mengintervensi, dan mengevaluasi individu, keluarga, dan komunitas.
Sedangkan kolaborasi dengan keluarga sangat ditekankan disini. Karena itu, praktik
keperawatan kesehatan komunitas mengarahkan pelayanannya kepada individual, keluarga,
dan kelompok, meskipun tanggung jawab dominannya adalah kepada populasi secara
keseluruhan. Namun demikian, keperawatan keluarga dikemukakan sebagai sebuah
komponen yang vital dalam praktik keperawatan kesehatan komunitas.
Standar praktik keperawatan ibu dan anak (1983) tidak ditulis berdasarkan kerangka
proses keperawatan. Standar tersebut hanya berorientasi pada isi. Keluarga benar-benar
diidentifikasi dan diintegrasikan dalam standar ini. Misalnya, standar menyatakan bahwa
6
Konsep Keperawatan Keluarga
perawat membantu keluarga mencapai peningkatan kesehatan dan membantu mengatasi
masalah-masalah kesehatan dan transisi peran. Standar lainnya mengarahkan perawat
mengintervensi keluarga beresiko untuk mencegah masalah-masalah kesehatan. Dalam
standar-standar ini, keluarga didefinisikan sebagai klien maupun konteks.
Standar terakhir yang ditinjau adalah standar dalam keperawatan rehabilitasi. Karena
keperawatan rehabilitasi membutuhkan perawatan jangka panjang klien dan keluarga dengan
kebutuhan-kebutuhan yang kompleks, maka bidang ini harus memperlihatkan pendekatan
yang terpusat kepada keluarga dalam ruang lingkup dokumen-dokumen praktik. Standar
Keperawatan Rehabilitasi :Ruang Lingkup Prakteknya (1988) dikembangkan bersama oleh
ANA dan Asosiasi Perawat Rehabilitasi (The Association of rehabilitation Nurses) dan
diorganisasi oleh diagnose North American Nursing Diagnosis Association NANDA).
Sayangnya, standar tersebut secara dominan berorientasi pada individual, tapi keluarga
dikonseptualisasikan secara deficit sebagai suatu sumber yang penting dari klien. Dalam cara
yang lebih sempit keluarga dipandang sebagai klien. Para perawat diarahkan untuk
membantu keluarga menyesuaikan terhadap dampak ketidak mampuan dan menyuluh
keluarga tentang masalah kesehatan dan regimen rehabilitasi klien.
WARISAN HISTORIS KEPERAWATAN KELUARGA
Konsep keperawatan keluarga telah senantiasa bersama kita dalam keperawatan
(Ford, 199, hal 4). Akan tetapi kehilangan konsep ini sudah menurun dan berkembang
kembali.
Dalam era colonial, pra-industrialisasi, ketika anggota keluarga hanya bekerja di
rumah pada sector industry rumah tangga, atau pertanian, keperawatan keluarga sangat
menonjol. Kemudian datang era industrialisasi dimana anggota keluarga pindah kerja dari
rumah kepabrik. Perawatan kesehatan beranjak secara bertahap dari rumah kerumah sakit.
Di inggris, florence Nightigale menyadari betapa pentingya keluarga dan lingkungan
rumah dalam hal keperawatan orang sakit. Di kamp-kamp militer menyebutkan kebuthan-
kebutuhan anggota dan perlunya “menjaga anggota keluarga jauh dari kemiskinan dengan
merawat pemberi nafkah agar kembali sehat” (Beard, 1915, sebagaimana dibahas dalam
Whall, 1986a, hal 242-243).
Selama tahun 1800-an dan awal tahun 1900-an, di Amerika Serikat, perawat-perawat
kesehatan masyarakat dan rekan-rekan sejawat mereka di Inggris melayani keluarga di rumah
7
Konsep Keperawatan Keluarga
(pertama-tama kaum miskin, tapi kemudian mereka yang menderita penyakit menular).
Dengan adanya birokratisasi dalam masyarakat, spesialisasi dalam bidang kedokteran
berkembang (obstetri, pediatri, bedah, dll). Keperawatan pun berkembang menjadi bidang
keahlian, kedokteran keluarga dan praktik keperawatan tidak lagi digunakan. Pembatasan
jumlah jaminan asuransi, kebijakan-kebijakan biaya dan rujukan publik dan swasta, dan
kurangnya biaya pencegahan juga merupakan kebijakan yang kemudian mengurangi
keperawatan yang berfokus kepada keluarga (Ford, 1979).
Keperawatan kesehatan masyarakat, kesehatan ibu dan anak, dan kebidanan berupaya
menjembatani jurang (gap) dalam beberapa contoh dan berdiri sebagai keperawatan yang
terpusat pada keluarga dan keperawatan fraksional. Misalnya, obstetri seringkali
mengabaikan bayi dan keluarga, pelayanan keperawatan dan kesehatan masyarakat
menyangkut penyakit menular secara khusus hanya memasukkan keluarga dalam
hubungannya dengan penemuan kasus. Sebuah contoh dimana keperawatan keluarga
diteruskan adalah Frointer Nursing Service. Di sini Frointer Nursing service memberikan
pelayanan kepada keluarga, baik pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat maupun
kebidanan.
Keempat kelompok keahlian dalam masyarakat keperawatan tersebut, yang paling
bersemangat dalam memberikan perhatian dalam keluarga adalah bidang keperawatan
kesehatan komunitas, yaitu bidang yang memandang keluarga sebagai klien;
keperawatorangtua-anak, bidang yang memandang keluarga sebagai konteks dan klien; dan
keperawatan kesehatan mental-psikiatri, yaitu bidang yang memandang keterlibatan keluarga
lebih jauh dalam spesialisasi terapi keluarga serta perawatan primer keluarga atau keahlian
perawat praktisi, bidang yang acapkali melihat keluarga sebagai suatu kumpulan dari
anggota-anggotanya. Setiap kelompok keahlian tersebut telah diinformasikan baik oleh
perkembangan spesifik di bidang spesialisasinya masing-masing dan oleh perkembangan
yang lebih umum dalam keperawatan, ilmu pengetahuan sosial dan kemasyarakatan.
Misalnya dalm keperawatan komunitas, peninggalannya adalah menganggap keluarga
sebagai fokus keperawatan. Tapi tidak demikian adanya sebelum tahun 1970-an, dalam
program keperwatan banyak sekali program yang bersifat substantif, yang mengemukakan
teori tentang keluarga, pengkajian dan intervensi. Dalam tahun 1970-an, kami menemukan
teks-teks yang berfokus pada teori keluarga dan aplikasinya dalam keperawatan kesehatan
komunitas yang berpusat pada keluarga. Dalam keperawatan kesehatan komunitas, teori-teori
sosiologi dan kultural tentang perilaku keluarga (seperti sosialisasi keluarga, kemiskinan,
8
Konsep Keperawatan Keluarga
peran, nilai, dinamika,dan perbedaan budaya) adalah hal-hal yang penting dalam
mempengaruhi bidang ini.
Sebaliknya keperawatan kesehatan mental psikiatri, sangat dipengaruhi oleh teori-
teori dan tulisan-tulisan dari peralihan terapi keluarga. Karena para perawat ini bekerja
dengan keluarga-keluarga yang bermasalah, maka dasar pengetahuan ini lebih penting untuk
membantu mereka mengkaji atau menilai dan mengintervensi keluarga dengan kelainan
fungsi. Akan tetapi, teori dan praktik terapi keluarga merupakan satu-satunya modalitas
dalam psikoterapeutik. Oleh karena itu, pengkajian dan intervensi keperawatan keluarga tidak
menyebar luas diseluruh bidang-bidang keahlian tersebut.
Keperwatan maternal atau orangtua anak memiliki sejarah panjang keterlibatan
keluarga. Berawal dengan pelayanan bidang dan kunjungan terhadap ibu dan anak di rumah.
Telah lama di akui bahwa dalam merawatibu dan anak, peran keluarga sangat penting. Buku
dalam pediatrik dan maternitas yang berfokus pada keluarga yang merupakan norma.
Kebanyakan buku tersebut semata-mata hanya melihat keluarga sebagai konteks. Ke
Perawatan orangtua-anak yang berfokus keluarga secara khusus dipengaruhi oleh
perkembangan dan pertumbuhan,kedekatan ibu dan anak, peran, dan teori-teori sosialisasi.
Para perawat praktis keluarga merupakan bidang keahlian khusus yang diidentifikasi
sebagai keperawatan kesehatan diakui bahwa spesialisasi dibidang kedokteran tidak
memenuhi kebutuhan keperawatan kesehatan primer dari seluruh populasi di seluruh
Amerika Serikat.Uang pemerintah Federal pun diberikan kepada sekolah-sekolah kedokteran
untuk membuka program-program praktik keperawatan keluarga.Peralihan perawatan praktis,
khususnya gerak perawat praktisi keluarga, berkembang dibawah pengaruh gerakan yang
lebih besar, untuk memperjuangkan biaya yang efektif, membuat akses bagi keperawatan
disegala sektor kemasyarakatan.Program-program perawat praktisi pun sepenuhnya dibiayai
oleh perintah federal.Perawat praktisi keluarga bertugas merawat seluruh keluarga, tapi pusat
perhatian mereka adalah melihat keluarga sebagai kumpulan anggota-anggota keluarga
(tingkat II).Akan tetapi, ada sejumlah program dari perawat praktisi keluarga memasukan
juga isi dari keperawatan keluarga yang lebih maju kedalam kurikulum mereka, sebagai
upaya untuk memperluas pelayanan mereka membantu siswa berfikir tentang keluarga
(Wright and Leahey, 1984).
Selain pengaruh yang lebih spesifik dari masing-masing bidang keahlian yang
dialami, ada beberapa factor-faktor tertentu yang lebih umum meningkatkan perkembangan
keperawatan keluarga, yaitu:
9
Konsep Keperawatan Keluarga
1. Meningkatkan pengakuan dalam keperawatan dan masyarakat menyangkut perlunya
peningkatan kesehatan dan focus dalam kesehatan, bukan secara praktis berorientasi
pada penyakit.
2. Populasi usia lanjut dan perkembangan penyakit kronis yang menyebabkan perawatan
diri dan kebutuhan akan pemberi asuhan keluarga menjadi penting.
3. Perkembangan pesat dalam bidang riset keluarga dan literature.
4. Pengakuan yang luas tentang banyaknya keluarga-keluarga bermasalah dalam
komunitas kita.
5. Penyebarluasan penerimaan secara umum terhadap teori-teori tertentu yang
didasarkan pada keluarga, seperti teori kedekatan dan bonding serta teori sistem
umum.
6. Terapi keluarga dan perkawinan beralih dan pertumbuhan dalam pedoman klinik dan
layanan anak, perkawinan, dan keluarga.
7. Riset terhadap kedalaman dan keterliabtan komunikasi keluarga pada tahun 1950-an
dan 1960-an menunjukan bahwa ibu-ibu bermasalah dan pola komunikasinya
berkiatan dengan anak-anak yang bermasalah.
TINGKAT PENCEGAHAN
Leavell dkk.(1965) mengembangkan sebuah kerangka kerja, yang disebut sebagai
tingkat pencegahan, yang digunakan untuk menjelaskan tujuan dari keperawatan
keluarga.Tingkat pencegahan tersebut mencakup seleruh spectrum kesehatan dan penyakit,
juga tujuan-tujuan yang sesuai untuk masing-masing tingkat. Ketiga tingkatan tersebut
adalah:
1. Pencegahan primer, yang meliputi peningkatan kesehatan dan tindakan preventif
khusus yang dirancang untuk menjaga orang bebas dari penyakit dan cedera.
2. Pencegahan sekunder, yang terdiri atas deteksi dini, diagnose, dan pengobatan.
3. Pencegahan tertier, yang mencakup tahap penyembuhan dan rehabilitasi, dirancang
untuk meminimalkan ketidakmampuan klien dan memaksimalkan tingkst fungsinya.
Ketiga tingkat pencegahan itu, merupakan tujuan dari keperawatan keluarga.Tujuan-
tujuan tersebut terdiri atas peningkatan, pemeliharaan, pemulihan terhadap kesehatan
(Hanson, 1987).peningkatan kesehatan meupakan pokok terpenting dari keperawatan
keluarga. Akan tetapi, sudah tentu pendeteksian secara dini, diagnose dan pengobatan
merupakan tujuan yang penting pula. Pencegahan tertiary atau rehabilitasi dan pemulihan
kesehatan secara khusus menjadi tujuan yang penting bagi keperawatan keluarga saat ini,
10
Konsep Keperawatan Keluarga
mengingat perkembangan keperawatan keluarga dirumah dan prevalensi penyakit-penyakit
kronis, serta ketidakberdayaan dikalangan lanjut usia yang populasinya semakin meningkat
dengan cepat.
PENINGKATAN KESEHATAN KELUARGA
Tujuan utama dari keperawatan keluarga adalah peningkatan kesehatan keluarga
secara menyeluruhan dan setiap anggota kelaurga.Perilaku, nilai-nilai, sikap-sikap yang sehat
dipelajari dalam keluarga.Salah satu fungsi dari keluarga adalah fungsi perawatan kesehatan
yang tujuannya adalah untuk memenuhi kesehatan keluarga. Karena Efeknya yang bertahan
lama, pengajaran perilaku sehat mungkin hal yang paling pening dari kebutuhan ini.
Leavell dkk (1965), memasukan peningkatan kesehatan dalam pencegahan primer.
Akan tetapi perlu dibuat pembedaan yang jelas antara peningkatan kesehatan dan pencegahan
atau perilaku yang sifatnya melindungi kesehatan. Peningkatan kesehatan bukanlah penyakit
atau masalah kesehatan yang spesifik. Peningkatan tersebut dirancang untuk meningkatkan
pertumbuhan, perluasan, atau mutu kesehaan yang baik. Peningkatan kesehatan merupakan
suatu proses yang positif , dinamis, yang berfokus untuk memperbaiki kualitas hidup dan
kesejahteraan, tidak semata-mata menghindari penyakit. Peningkatan kesehatan meliputi
“pendekatan” perilaku yang terdiri dari sejumlah tindakan dan aktivitas yang tujuannya
adalah mencapai derajat kesehatan yang tinggi. (Dun,1960).
Sebaliknya, pencegahan (penyakit) berhubungan dengan penyakit atau masalah
kesehatan yang spesifik dan meliputi perilaku “menghindari”. Pencegahan primer terdiri dari
kegiatan-kegiatan yang tujuannya melindungi orang dari penyakit tertentu dan mengurangi
kemungkinan mereka mendapat penyakit atau masalah-masalah kesehatan. Baik pencegahan
maupun peningkatan kesehatan merupakan tujuan yang penting, dan keduanya saling
melengkapi (Ducan dan Gold, 1986;Pender,1987).
Peningkatan kesehatan keluarga meliputi upaya untuk meningkatkan kesehatan
anggota keluarga dan meningkatkan kesehatan system keluarga. Dalam kasus yang pertama,
penekanannya pada semua anggota keluarga secara individu dalam konteks keluarga,
sementara dalam kasus terakhir fokusnya pada peningkatan kesehatan dari system keluarga,
baik secara internal maupun dalam interaksinya dengan system-sistem eksternal, misalnya
kesejahteraan sosial atau system pendidikan. Di sini, tujuannya adalah peningkatan kesehatan
11
Konsep Keperawatan Keluarga
keluarga. Secara praktis, semua literature tentang peningkatan kesehatan berbicara tentang
individual ketimbang unit keluarga, penekanan tersebut tergambar disini.
Namun demikian, konsep peningkatan kesehatan dapat dengan mudah diterapkan
pada keluarga secra keseluruhan. Karena keluarga merupakan sebuah system interaksi kecil,
akan tetapi ini berarti bahwa bidang-bidang yang lain perlu dikaji (seperti pola komunikasi,
hubungan orang tua-anak, dan interaksi dengan sumber-sumber dukungan sosial) dan
diterapkan pula berbagai stratergi yang berbeda. Dalam bab-bab berikutnya yang berbicara
tentang pengkajian dan intervensi keluarga, peningkatan kesehatan system keluarga sudah
termasuk di dalamnya.
Peningkatan kesehatan pencegahan primer terhadap masalah-masalah kesehatan yang
kronis dan akut merupakan tentangan terbesar dalam bidang kesehatan bagi masyaraka kami.
Mungkin, seharusnya tujuan kami yang penting adalah membantu orang (individu maupun
keluarga) untuk belajar bagaimana agar bisa sehat dengan cara yang alamiah, dan dapat
dinikmati, bukan berfokus pada membantu klien bagaimana agar tidak sakit, atau terpuruk
dalam keadaan yang lebih buruk, klien hanya dibantu pada saat mereka sakit.
Dengan demikian, pencegahan primer, termasuk peningkatan kesehatan dapat
dipandang sebagai peran yang paling penting dan menyenangkan. Akan tetapi, peran ini
dalam prakteknya dianggap remeh dan sepele, meskipun demikian banyak terdengar retorik
tentang signifikansi pengajaran kesehatan dan pencegahannya. Keteguhan para tenaga
kesehatan terhadap model medic-dimana model kesehatan dan penyakit dipandang sebagai
entitas (satuan) yang berdiri sendiri, terpisah dank lien dipandang satu kesatuan system
psikologis-telah menyebabkan kita dan masyarakat (konsumer) untuk melihat keperawatan
kesehatan dengan cara perawatan medis kuratif. Ketika individual-individu sakit, mereka
menyerahkan diri kepada pemberi asuhan. Namun, untuk menerima tanggung jawab sendiri
agar dapat hidup sehat atau agar dapat berupaya memperbaiki fungsi total dari seseorang,
hanya sedikit sekali dorongan dan penghargaan dari masyarakat dan tenaga professional
kesehatan. Lebih jauh lagi, banyak tenaga kesehatan yang meremehkan contoh peran yang
sangat memprihatinkan untuk klien ; mereka sering merokok dan memiliki berat badan yang
berlebihan, pola hidup monoton, tampak sedang mangalami stress, dan demikian bukan
dalam posisi untuk bisa berbicara entang perbaikan gaya hidup secara efektif.
Perawat dan tenaga kesehatan lainnya telah diajar bagaimana memberikan respons
terhadap penyakit dan krisis, tetapi tidak diajarkan tentang bagaimana mendidik/member
12
Konsep Keperawatan Keluarga
konseling kepada individu dan keluarga yang “bebas dari gejala” untuk memperkuat tingkat
kesehatan mereka. Yang cukup menarik bahwa gerakan peningkatan kesehatan saat ini
mengacu kepada perawatan kesehatan yang bersifat holistic, perawatan diri, latihan untuk
hidup sehat, modifikasi gaya hidup, yang sebagian besar tidak dilakukan dan diarahkan oleh
tenaga kesehatan, melainkan hanya oleh kaum awam dan kelompok.
Belakangan ini, gerakan peningkatan kesehatan ini, dikebanyakan kalangan kaum
professional sangat dihormati ; bahkan modalitas yang esoteric untuk reduksi stress dan
control nyeri oleh kebanyakan praktisi perawatan kesehatan dipandang sangat membantu.
Terdapat begitu banyak keterbukaan dan penerimaan terhadap modalitas alternative,
termasuk yoga, meditasi, umpan balik biologis, akupresure, akupunktur, imanjinasi
terbimbing, visualisasi, terapi-terapi tubuh.
Latihan hidup sehat, perawatan kesehatan holistic, dan perawatan diri, semuanya
mempunyai keyakinan fundamental yang sama dalam memikul tanggung jawab untuk
kesehatan pribadi masing-masing. Asumsi dasar yang menggaris bawahi perawatan diri
adalah bahwa orang memiliki kekuatan untuk menyembuhakan diri dan mengarahkan diri
yang dapat dikerahkan dan diterapkan secara sadar. Yang juga melekat dalam asumsi ini
adalah bahwa individu dan keluarga harus mampu mengontrol tindakan-tindakan mereka
sendiri. Selain itu, dirasakan bahwa tanggung jawab kesehatan pribadi seseorang tidak
terletak pada tenaga kesehatan, melainkan pada individu itu sendiri.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PADA KEINGINAN MEM-
PERBAHARUI PENINGKATAN KESEHATAN
Ada beberapa factor penting yang mengarah pada keinginan untuk memperbaharui
dalam peningkatan kesehatan, dibicarakan dibawah ini.
Perlunya adanya Perubahan Fokus. System keperawatan kesehatan kita belakangan
ini berorientasi pada krisis, dengan penanganan yang diberikan dalam berbagai kasus terlalu
sedikit dan terlalu lambat. Dalam kasus penyakit kronis, kasus penyebab morbiditas, dan
mortalitas yang ada pada kami sekarang adalah karena tidak adanya penanganan dan
pemberantasan terhadap penyakit, melainkan hanya meminimalkan pengaruhnya, dan
memperbaiki semaksimalkan, serta mengatasi komplikasinya. Sekarang ini orang menyadari
bahwa kami telah begitu banyak menghamburkan uang hanya untuk menangani hasil akhir
dari gaya hidup destruktif-diri, bukan memusatkan perhatian pada factor-faktor penyebab
13
Konsep Keperawatan Keluarga
sakit, seperti gata hidup, dan bahaya-bahaya lingkungan (Ardell dan Newman, 1977;Pender,
1987)
Sebuah laporan penting dari the Surgeon General, Healthy People (U.S. Public Health
Service, 1979), dan laporan pendukungnya, Promoting Health/Preventing Disease :
Objectives for the Nation (U.S. Public Health Service, 1980) yang menekankan bahwa
modifikasi gaya hidup merupakan perubahan yang paling penting yang diperlukan untuk
pencapaian prestasi kesehatan dinegara kami. Enam macam perubahan gaya hidup adalah
berhenti merokok, pengurangan pemakaian alcohol yang tidak benar, perubahan diet untuk
mengurangi kalori, lemak, garam dan gula ; latihan ; prosedur skrining periodic untuk
gangguan-gangguan utama seperti tekanan darah tinggi dan diabetes ; penggunaan sabuk
pengaman dan mentaati kecepatan maksimum di jalan bebas hambatan.
Biaya yang Meningkat. Terjadi peningkatan keprihatinan dikalangan kaum awam,
legislator, dan sejumlah professional dibidang perawatan Kesehatan bahwa sistem perawatan
kesehatan saat ini relatif mahal dan tidak efektif, tanpa memasukan pandangan biaya dan
konservasi sumber-sumber kesehatan. Kami membelanjakan banyak uang untuk rumash sakit
dan perawatan medis dengan kemajuan kecil untuk biaya itu. Harapan hidup tidak terlalu
mengalami kemajuan dalam tahun-tahun belakangan ini, meskipun kami terius
memompa ;eebih uang ke dalam sistem yang bocor. Studitentang kepatuhan mengungkapkan
bahwa terdapat banyak sekali kekurangpatuhan medis oleh pasien, yang secara alamiah
biayanya makin meningkat. Ardell (1977) mengingatkan pada kita bahwa orang Amerika
membelanjakan banyak sekali uang hanya untuk pengobatan penyakit yang sebenarnya dapat
dicegah.
DEMISIFIKASI ASUHAN KESEHATAN PRIMER.
Belum pernah terjadi sebelumnya, ada keterbukaan publik tentang pelayanan
profesional yang tidak memadai maupun yang tidak merata. Misalnya, gerakan wanita telah
memusatkan perhatian nasional terhadap kualitas keperawatan yang memprihatinkan yang
diterima oleh kaumwanita di dalam sistem yang di dominasi oleh pria. Alih fungsi turun (dari
dokter kepada praktisi perawat dan asisten dokter, dari perawat terdaftar kepada perawat-
perawat vokasional, pekerja komunitas, dan pembantu perawat) ini membantu proses
mistifikasi.
14
Konsep Keperawatan Keluarga
Konsumerisme dan tuntutan Popular untuk Peningkatan Kontrol. Para konsumer
sekarang mengharapkan agar merek diinformasiklan temuan-temuan dari layanan medis yang
mereka dapat dan mereka diberi kesempatan untuk lebih mengontrol hidup mereka. Hal ini
senantiasa diterjemahkan sebagai pemberian informasi yang memadai agar mereka
mendapatkan informasi secara wajar sehingga mereka dapat membuat pilihan mereka sendiri
dan dapat mengevaluasi layanan yang mereka dapatkan. Kebutuhan pengontrolan diri yang
lebih besar dikaitkan dengan nilai-nilai kemasyarakatan yang ada sekarang dan perasaan
antiteknologi dan anti-wewenang.
Perubahan Gaya Hidup dan Peningkatan Tingkat Pendidikan. Makin banyak jumlah
orang terdidik, dan kelas menengah, maka mereka menempatkan nilai yang lebih besar pada
kesehatan, pemenuhan harapan pribadi, dan kualitas pribadi (Harris dan Gurin, 1985).
Meskipun tingkat pengetahuan kesehatan secara umum dalam masyarakat kita relatif rendah,
namun lewat membaca berbagai arrtikel yang berorientasi kepada kesehatan , buku-buku dan
keterbukaan mereka terhadap mass media, dalam konferensi dll., agaknya mereka
terinformasi baik dalam hal strategi-strategi profesional kesehatan umum dan bahaya-bahaya
serta risiko lingkungan. Perubahan dalam nilai ini dan perbaikan tingkat pendidikan telah
menyebabkan terjadinya perbaikan gaya hidup bagi banyak orang, meskipun pada umumnya
terbatas kepada kelas berpunya (Harris dan Gurin, 1985)
KURANGNYA KETERAKSESAN DAN KETERSEDIAAN LAYANAN KESEHATAN
PROFESIONAL.
Satu kekuatan bagi perawatan-diri mungkin muncul dari situasi dimnana pelayanan
kesehatan profesional tidak dapat diakses dan tidak tersedia (Levin et al, 1976). Sebanyak 37
juta orang Amerika pada tahun 1987 tidak memiliki asuransi kesehatan ( U.S. Dept. Of
Health dan Human Service, 1986). Akan tetapi mereka yang tidak di asuransi dapat
menggunakan perawatan diri untuk menangani masalah asuhan kesehatan primer yang
umum, bukan untuk belajar strategi-strategi peningkatan kesehatan.
Meningkatnya Pengakuan terhadap Interelasi Antara Stress dan Penyakit.
Diperklirakan 80mpersen dari semua penyakit disebabkan oleh stres, dan stress lah yang
bertanggung jawab atas memburuknya semua penyakit dan penyakit memperburuk stres yang
ada. Berbagai studi yang dilakukan menunjukkan peran negatif yang di mainkan oleh stres
dalam status kesehatan indivisu dan keluarga (Pelletier, 1797), karenanya, penanganan
terhadap masalahnya saja tidaklah mencukupi. Dalam kasus individual, harus
15
Konsep Keperawatan Keluarga
diperteimbangkan keseluruhan pribadi, penyatuan antara tubuh dan pikiran merupakan hal
terpenting dalam pemulihan dan keadaan sehat. Reduksi stres menjadi salah satu dari lima
dimensi utama pelatihan hidup sehat (Ardell, 1977) atau keadaan sehat atau gaya hidup yang
sehat.
HALANGAN TERHADAP PENINGKATAN KESEHATAN KELUARGA.
Meskipun telah terjadi pertumbuhan substansial dalam peningkatan kesehatan,
keperawatn diri, dan keperawatmn keluarga, ada faktor-faktor tertentu menciptakan halangan
atau rintangan terhadap perkembangan ini, sehingga semua sektor dalam masyarakat dapat
bermanfaat. Halangan utamanya adalah uang. Kurangnya biaya dari pihak ketiga atas
dilakukannya pengkajian dan intervensi terhadpa keluarga dan atas peningkatan kesehatan
dan aktivitas pencegahan menciptakan suatu keadaan di mana hanya orang yang lebih kaya
yang mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran besar, termausk aktivitas keperawatn
kesehatan yang dirintis oleh kaum profesional dan hanya mereka yang mendapat akses ke
dunia pendidikan yang dibutuhkan untuk perawatan diri. Halangan kedua adalah sikap dan
sosialisasi para dokter dan perawat di Amerika Serikat. kami masih sangat berorientasi pada
penyakit dan hanya menyatakan dengan kata-kata tentang betapa pentingnya peningkatan
kesehatan. Model medis masih merupakan model yang dominan untuk praktik, pembuatan
kebijakan dan pembiayaan. Hanya sedikit perhatian atau penghargaan yang diberikan kepada
faktor-faktor kesehatan, psikologis, dan sosial dalam keperawatn kesehatan (Doherty dan
Campbellm 1988). Rintangan lain adalah sistem nilai-nilai yang kita anut, dimana paham
materialisme dan akumulasi harta benda begitu penting; adanya masalah-masalah sosial
seperti perawatan kesehatan yang tidak memadai, pekerjaan, dan kesempatan untuk
mendapatkan pendidikan bagi kaum minoritas (kaum miskin, minoritas, warga senior, dan
wanita); dan meluasnya bahaya-bahaya lingkungan (polusi air, udara dan pemajanan terhadap
bahan-bahan toxis).
APA SAJA YANG TERMASUK DALAM PENINGKATAN?PENCEGAHAN
KESEHATAN PRIMER?
Tujuan dari peningkatan kesehatan atau oencegahan primer adalah untuk mebdapai tingkat
sehat tingkat tinggi. Halbert Dunn, Bapak orientasi kesejahteraan, pada tahun 1961
mendefinisikan keadaan sehat tingkat tinggi sebagai “Suatu metode fungsi terpadu yang
diorientasikan untuk memaksimalkan potensi di mana individu mampu di dalam lingkungan
di mana ia berfungsi”. Kata-kata kuncinya adalah: (1) “terpadu” artinya berfungsi secar
16
Konsep Keperawatan Keluarga
amenyeluruh. Ini berlawanan dengan keadaan dimana seseorang berfungsi secara terpisah –
yaitu dimana berbagai segi dari seseorang berkonflik dengan aspek-aspek lain dari orang
tersebut. Ardell berpendapat tentang gaya hidup yang “terpadu”, dimana setiap dimensi kunci
keadaan sehat tingkat tinggi (tanggung jawab pribadi, kesadaran akan gizi, kebugaran fisik,
penanganan terhadap stres, dan kepekaan terhadap lingkungan) adalah seimbang dan
bersesuaian satu sama lain sehingga menghasilkan efek sinergis. (2) “Memaksimalkan
Potensi”. Mempunyai arti keadaan dinamis dimana seseorang berupaya keras untuk
berkembang dan memperbaiki tingkat kesejahteraannya. Hirarki kebutuhan Abraham Maslow
(1954) juga mempunyai konotasi yang sama: disini manusia dilihat berupaya memenuhi
kebutuhan –kebutuhan yang lebih tinggi sejalan dengan kebutuhan yang lebih rendah
terpenuhi, sehingga lebih banyak kebutuhan pokok yang dipenuhi. Dan (3) “di dalam
lingkungannya” memberi arti kita harus melihat individu-induvidu dalam lingkungan
psikososial dan fisik ketika menilai tingkat kesejahteraannya. Kelompok primer (keluarga)
merupakan lingkungan sosial sentral dari individu. Meskipun lingkungannya miskin dan
rusak, ada beberapa individu (dalam sejumlah litertur kelompok ini di anngap sebagai
kelompok yang tidak mudah mendapat pengaruh) dapat mencapai keadaan sehat tingkat
tingggi. Dunn menamakan status ini “emergent wellness”. Menurut Dunn, keluarga dan
komunitas dapat di kaji dengan defenisi keadaan sehat tingkat tinggi. Travis (1976), seorang
“dokter kesejahteraan,” memberikan penjelasan tentang arti dari “keadaan sehat tingkat
tinggi”.
Gagasan untuk mengukur kesejahteraan dan menolong orang untuk mencapai
kesejahteraan lebih tinggi merupakan hal yang relative baru. Kebanyakan kita berpikir bahwa
keadaan sehat dalam kaitannya dengan penyakit dan mengasumsikan bahwa bebas dari
17
Pendidikan Pertumbuhan Aktualisasi Diri
KEMATIANPREMATUR
Ketidak Mampuan
Gejala-gejala
Tanda-tanda
PENGOBATAN TRADISIONAL
KESAEJAHTERANN TINGKAT TINGGI
KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN
Konsep Keperawatan Keluarga
penyakit berarti sejahtera. Ini tidak benar. Ada banyak sekali tingkat kesejahteraan dan
penyakit.
Travis menerangkan dengan diagram sebagai berikut (Gbr. 2-3):
Mulai dari tengah kearah kiri menunjukkan keadaan kesehatan yang secara progresif
memburuk. Bergerak dari tengah kekanan menunjukkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan
yang semakin meningkat. Obat tradisional diorientasikan kepada penyembuahan kasus
penyakit, tetapi biasanya berhenti pada titik tengah. Penyuluhan kesejahteraan dimulai pada
titik mana saja pada skala tersebut dengan tujuan membantu seseorang untuk bergerak sejauh
mungkin kearah kanan.
Bagi Travis (1976), kesehatan memiliki artinya lebih luas dan kaya:
Kesejahteraan bukan merupakan suatu keadaan yang statis. Kesejahteraan akan
menapakan hasilnya bila seseorang mulai melihat pribadinya sebagai pribadi yang
berkembang dan berubah. Keadaan sehat tingkat tinggi berarti memberikan perawatn yang
baik kepada fisik anda, menggunakan pikiran anda secara konstruktif, mengekspresikan
perasaan anda secara efektif, secara kreatif terlibat dengan orang lain disekitar anda, memiliki
perhatian terhadap lingkungan fisik dan fisiologis dan menyadari tingkat kesadaran yang lain.
GAYA HIDUP SEJAHTERA
Ardel (1977) menulis sebuah buku yang paling menarik dan paling mudah bagi orang
awam dan berbagai profesi dalam bidang kesehatan. Buku tersebut berjudul “High Level
Wellness-An Alternative to Doctors, Drugs, and Deseases”. Dalam buku ini Ardell
menggambarkan lima macam dimensi kunci suatu falsafah dari gaya hidup yang ia namakan
Kesejahteraan tingkat tinggi. Dengan menggunakan kerangka kerja dari Ardell ini, tapi
dengan menggabungkan gagasan-gagasan terbaru dari Pender (1987), setiap dimensi dari
kelima dimensi gaya hidup tersebut terwakili (Gbr. 2-4).
18
Konsep Keperawatan Keluarga
Tanggung Jawab Pribadi dan Perawatan Diri.
Tanggung jawab pribadi dan perawatan merupakan dasar untuk dimensi gaya hidup
sejahtera. Tanpa perasaan tanggung jawab terhadap diri sendiri, maka motivasi yang penting
untuk memperoleh gaya hidup yang sehat akan berkurang. Keluarga juga harus ada perasaan
bertanggung jawab yang kokoh untuk menciptakan suatu lingkungan rumah dimana stress
yang sehat dan prilaku sehat aktualisasi diri ditingkatkan.
Keluarga perlu disadarkan bahwa kesehatan mereka sepenuhnya berada ditangan
mereka. Mereka harus percaya sebuah gaya hidup sejaahtera didorong oleh suatu perasaan
bertanggung jawab dari diri dan keluarga dapat lebih memuaskan daripada hidup dengan
perilaku yang penuh resiko.
Faktor utama yang bertanggung jawab atas kurangnya tanggung jawab pribadi adalah
tidak tersedianya pendidikan kesehatan yang berorientasi pada perawatan diri. Sesungguhnya,
kaum professional dibidang kesehatan sering kali melemahkan semangat klien untuk
melakukan tindakan-tindakan atas nama pribadi mereka. Ardell (1977), Victory dan Fries
(1981) menulis bahwa bagian dari tanggung jawab pribadi dan perawatan diri tahu bagaimana
menggunakan system perawatan kesehatan secara efektif, disertai dengan menciptakan gaya
19
PENIN
GKATAN
KESEHATAN
KELU
ARGA
Kesadaran Lingkunga Termasuk Dukungan Sosial
Penatalaksanaan Stres
Kebugaran dan Latihan Fisik
Kesadaran Akan Gizi
TANGGUNG JAWAB PRIBADI DAN PERAWATAN DIRI
Konsep Keperawatan Keluarga
hidup yang membuat individu dalam keadaan baik dan berada di luar system pengobatan
sejauh mungkin.
Perawatan diri mencakup seluruh spektrum sehat-sakit, mulai dari pencegahan primer
hingga pencegahan tertier (Steiger dan Lipson, 1985). Pertumbuhan minat dalam peningkatan
kesehatan saat ini berjalan bersamaan dengan perbaikan minat dalam perawatan diri.
Goeppinger dan Labuhn (1988) mengkaji secara mendalam akar sejarah perawatan kesehatan
diri. Mereka mengatakan bahwa dalam tahun 1970-an kebangkitan nilai “pioneer” yang
mengandalkan kekuatan diri dan sejumlah buku antimedis pun muncul, seperti bukunya
Illich, Medical Nemesis, The Expropriation of Health (1976), yang mengangkat
perkembangan perawatan diri. Pada tahun 1980-an iklim social menekankan egalitarianism,
individualism, kemandirian, dan kebebasan memilih. Nilai-nilai ini juga memperkokoh daya
tarik terhadap perawatan diri.
Perawatan kesehatan pribadi dipandang sebagai insiatif dari kaum awam (Levin et al,
1976) dan disdasarkan pada asumsi bahwa orang awam mampu melakukan keperawatan
terhadap kesehatan mereka sendiri. Orem (1980) adalah seorang ahli teori keperawatan
termasyur yang menekankan kapabilitas merawat diri secara alamiah. Ia menyebut klien
sebagai pelaku perawatan diri dan mendefinisikan perawatan diri sebagai “aktivitas praktik
yang inisitifnya datang dari individu secara pribadi dan dilakukan atas nama mereka sendiri
dalam pemeliharaan hidup, kesehatan, kesejahteraan. Menurut orem, keperawatan menjadi
penengah ketika seorang klien mengalami defisit sehingga membutuhkan intervensi
keperawatan dari seorang professional.
Goeppinger (1982) mengembnagkan sebuah definisi keperawatan kesehatan pribadi
yang komprehensif. Ia melukiskan keperawatan kesehatan pribadi yang “meliputi aktivitas-
aktivitas dalam berbagai masalah kesehatan dan penyakit, yang bersifat berkesinambungan
dan episodic, sukarela dan tidak disengaja, yang orang lakukan untuk mereka sendiri, baik
secara individual atau secara kolektif.
Pentingnya perilaku perawatan diri senantiasa diabaikan dalam literatur menyangkut
peningkatan kesehatan,yang cenderung lebih menekankan peran dari kaum professional
dalam aktivitas peningkatan perawatan kesehatan. Namun, dengan mengetahui apa ynag
orang-orang atau keluarga lakukan atas nama mereka sendiri merupakan salah satu kunci
penting untuk intervensi peningkatan kesehatan. Beberapa studi epidemiologi (Beloc, 1973:
Harris dan Gurin, 1985) menunjukkan bahwa orang Amerika banyak terlibat kegiatan-
20
Konsep Keperawatan Keluarga
kegiatan upaya peningkatan kesehatan yang dilakukan sendiri. Ini perlu dikuatkan dan
didukung oleh kaum professional dalam bidang perawatan kesehatan.
Kesadaran Akan gizi. Kesadaran akan gizi mempunyai konotasi bukan hanya suatu
kesadaran menyangkut komposisi diet sehat, tapi juga kesadaran menyangkut kebiasaan gizi
yang baik. Karena gizi yang memadai merupakan komponen yang penting dalam
pemeliharaan kesehatan, gizi memainkan peran utama dalam gaya hidup kesejahteraan dan
dalam pencegahan penyakit-penyakit kronis. Banyak penjabat kesehatan telah
menggemukkan keprihatinan mereka terhadap buruknya keadaan gizi orang Amerika. Salah
satu contohnya disebut disini. Pada awal tahun 1975, United States Snate Select Committee,
dalam kesimpulan studi-studi yang dilakukan bertahun-tahun dan kesaksian yang
menyangkut kebiasaan diet dan status gizi kami melaporkan:
Kami telah mencapai titik dimana gizi atau kualitasnya kurang atau lebih, yang boleh
jadi, yang boleh jadi menjadi salah nomor satu dalam masalah kesehatan public. Ancamannya
bukan beri-beri, pellagra, atau kudis (Scurvy). Agaknya yang kami hadapi adalah yang lebih
halus, tapi lebih mematikan, kenyataannya, jutaan orang Amerika mengisi perutnya dengan
makanan yang kemungkinan besar dapat menyebabkan kegemukan, tekanan darah tinggi, dan
kanker-singkatnya, diet ini dapat membunuh mereka dalam jangka waktu lama.
Lima dari sepuluh penyebab utama kematian berkaitan dengan kesalahan diet:
penyakit hati, stroke, diabetes militus, aterosklerosis, dan sirosis hepatis (Ardel 1977).
Duapuluh lima masalah kesehatan disebabkan oleh berat badan yang berlebihan (termasuk
gagal jantung kongestif, penyakit ginjal, kanker payudara, uerus, rectal, dan usus besar:
osteortritis dan perpendekan masa hidup). Karena kebanyakan orang dewasa dan anak-anak
mempunyai masalah berat badan, maka hal ini paling tidak secara parsial telah menambah
jumlah masalah-masalah kesehatan yang dapat dicegah (Spence, 1989).
Pedoman tentang nutrisi telah disebarluaskan oleh Department Pertanian Amerika
Serikat (1985) dan Asosiasi Jantung Amerika (Barnett 1986). Tabel 2-1 mnggabungkan
rekomendasi pemakaian kadar sodium, kolesterol, lemak, protein, dan karbohidrat. Dalam
konteks keluargalah kebiasaan diet yang salah satu dipelajari, termasuk pola-pola perilaku
keluarga yang menjadi sentra kehid=upan sehari-hari. Meskipun sulit, hanya dalam konteks
yang sama pola-pola semacam itu dapat diubah.
21
Konsep Keperawatan Keluarga
Rekomendasi untuk diet yang sehat
Rekomendasi Metode
1. Makanlah beraneka ragam
makanan dengan proporsi
protein, karbohidrat, dan lemak
yang memadai.
2. Jagalah berat badan yang ideal.
3. Hindari lemak tak jenuh dan
jenuh dan kolesterol yang
berlebihan.
4. Makanlah makanan yang
memberikan jumlah zat tepung
dan serat dalam jumlah yang
memadai.
5. Hindari gula yang berlebihan.
6. Hindari garam dan natrium yang
berlebihan.
7. Jika minum alcohol, minumlah
dalam jumlah sedang.
1. Jumlah protein harus 15% dari
seluruh kalori.
2. Gunakan tabel berat badan the
1959 leaner Metropolitan Life
ketimbang tabel 1983
3. Total lemak (jenuh maupun tak
jenuh) harus kurang drai 30%
dari seluruh asupan kalori.
Lemak jenuh harus kurang dari
10% dari seluruh kalori
serendah mungkin. Dan
kolesterol tidak melebihi 100
mg/1000 kalori.
4. Karbohidrat harus dalam jumlah
50-55% atau lebih dari seluruh
kalori. Karbohidrat kompleks
atau zat-zat tepung pun
direkomendasikan.
5. Natrium dan garam harus dalam
jumlah 1 g per 1000 kalori dan
tidak lebih dari 3 gram sehari.
6. Alkohol tidak melebihi 50
ml/hari (sama dengan dua kali
minum).
Dari Depertemen Pertanian Amerika Serikat (1985) dan Asosiasi Jantung
Amerika (1986)
Penatalaksanaan Stres. Tahun 1980 diperkirakan oleh banyak orang sebagai tahun
penuh stres-keidupan pribadi yang penuh stress, pekerjaan, hubungan, stres social, dan
sebagainya. Namun, harus diingat bahwa ini bukanlah stres yang kita hadapi yang membuat
perbedaan besar dalam hasil yang dicapai, tetapi cara bagaimana kita menghadapi stres
22
Konsep Keperawatan Keluarga
tersebut. Jika individu mencoba untuk mengatasi stres ketimbang merasa tidak berdaya atau
sangat tertekan oleh stres tersebut, maka betapa seringpun stres tersebut dating tidak akan
memberikan konsekuensi negative (Kobasa, 1984). Individu dengan “Keperibadiaan yang
keras terutamatampak resisten terhadap stres.
Menurut Brown (1974), 80% dari penyakit kami disebabkan oleh stres, semua
masalah kesehatan diperburuk oleh stres. Hans Selye (1974) bapak teori stres mengatakan
bahwa pengaruh stres yang berkepanjangan (atau distres) menyebabkan tubuh rusak,
menimbulkan masalah-masalah seperti migrain, ulcus pepticum, serangan jantung, hipertensi,
gangguan mental, dan bunuh diri. Selye menggunakan kata “eustres” untuk menyatakan
aspek-aspek positif dan stres. Dalam konteks keluarga, eustres digunakan untuk menyatakan
“semacam stress positif yang terjadi ketika keluarga mendapat keuntungan dari atau
menikmati tantangan-tantangan hidup (McCubbin dan Dahl, 1985). Karena sekarang stressor
terdapat di sekeliling kita, stress harus ditangani sehingga eustress (jumlah stress yang
memadai untuk menikmati hidup dan bersifat merangsang dan produktif)dapat dipertahankan.
Salah satu komponen penatalaksanaan stres termasuk penggunaan teknik-teknik untuk
mencapai relaksasi mental pada saat stres berlangsung. Keanekaragamaan strategi dan teknik
reduksi stres dan relaksasi semacam itu dibahas dalam literature. Keluarga harus peka
terhadap jumlah stres dalam lingkungan rumah dan bagaimana keluarga sebagai sebuah
kelompok menyediakan suatu lingkungan yang bersifat eustress. Cara koping terhadap stres
yang efektif harus diajarkan dan dapat diakses oleh anggota keluarga.
Teknik-teknik reduksi stres bervariasi dan berkisar dari solusi-solusi yang masuk akal,
seperti menghindar penyakit stress (sering suatu yang tidak mungkin), hingga solusi-solusi
yang lebih rumit misalnya umpan balik biologis. Teknik-teknik reduksi stres lainnya adalah
dengan napas dan meditasi, latihan autogenis, visualisasi, latihan relaksi otot, cognitive
reappraisal, hipnosis mengembangkan alternative-alternative tujuan menghindari perubahan,
pengkondisian untuk menghindari rangsangan stress, latihan fisisk, komunikasi alsertif,
modifikasi lingkungan, time blocking dan pengaturan waktu, terapi musik, hiburan,
mengubah penyalahgunaan obat-obatan.
Latihan dan kebugaran fisik. Kebugaran fisisk sangat penting bagi kehidupan yang
dinamis, kepuasan dan produktif. Jika individu tidak cukup bugar maka keadaan sehat tingkat
tinggi tidak dapat dipelihara. Namun gaya hidup kita yang menyenangkan (jika dibandingkan
dengan era sebelumnya) ini menyebabkan kebanyakan orang Amerika mempunyai gaya
23
Konsep Keperawatan Keluarga
hidup menonton dan secara fisik tidak menguntungkan (cantu,1980). Perkiraan baru yang
berasal dari survei-survei besar melaporkan bahwa 40 hingga 64% orang dewasa Amerika
merupakan latihan fisik yang tidak memadai untuk menjaga sistem-sistem kardiovaskuler
yang sehat, 24 hingga 40% tidak pernah melakukan latihan, dan 12 hingga 20% melakukan
latihan dengan cukup untuk mendapatkan kardiovaskuler. Lebih jauh lagi tingkat kebugaran
anak-anak Amerika menurun. Tingginya gaya hidup anak-anak yang menonton dan tidak
aktif dalam bangsa kita akan memberikan resiko lebih tinggi pada penyakit jantung koroner
dimasa mendatang.
Meskipun telah dicatat banyak kemajuan dalam hal proposi jumlah orang dewasa
Amerika yang merupakan latihan secara teratur, namun pencapaian ini terbatas kepada
mereka dari kalangan kelas atas. Tapi tidak semua sektor dalam masyarakat kami dengan cara
apa pun telah ikut dalam apa yang dinamakan revolusi kebugaran atau boom kebugaran.
Keuntungan besar yang diperoleh dari latihan benar-benar telah dibuktikan studi-studi
yang dilakukan berulang-ulang. Beberapa studi penting telah menemukan beberapa
keuntungan substansial untuk kardiovaskular, meningkatnya usia harapan hidup, keadaan
kesehatan yang lebih baik dikalangan mereka yang melakukan latihan secara konsisten.
Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari latihan secara teratur. Secara
pskologis, keuntungan tersebut terdiri dari peningkatan alam perasaan dan perbaikan
keadaan psikologis, konsep diri, citra tubuh. Kebanyakan mereka yang melakukan latihan
secara regular melaporkan ada ya tingkat energi relaks yang lebih tinggi, penurunan perasaan
tegang dan stres terhadap kehidupan pribadi dan pekerjaan mereka, kebiasaan makan yang
lebih baik dan pengontrolan terhadap berat badan. Keuntungan-keuntungan fisiologis
termasuk mengurangi frekuensi jantung, tekanan darah, persentase lemak tubuh, tingkat lipid
darah dan kolesterol. Juga keuntungan lain adalah kekuatan, fleksibilitas, dan koordinasi serta
menghambat osteoporosis.
Keluarga menawarkan sebuah kompleks yang istimewa untuk mengurangi prevelensi
anak-anak dan orang dewasa yang berat badannya berlebihan, hidup menonton secara fisik
tidak menguntungkan. Perilaku sehat seperti melakukan latihan dan menjalani gaya hidup
yang aktif, sangat dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orang tua. Nilai dari sebuah latihan
dan konsisten, alamiah dan dapat dinikmati sebagai bagian dari gaya hidup seseorang
diterjemahkan kepada anak terutama melalui pemodelan peran orang tua. Aktivitas rekreasi
24
Konsep Keperawatan Keluarga
dan waktu santai keluarga merupakan cara yang paling baik untuk meningkatkan nilai
kebugaran dan sehat, serta hubungan keluarga yang positif.
Kesadaran lingkungan, steiger dan Lipson (1985) mengingatkan kita bahwa:
kesehatan dan penyakit mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dengan faktor-
faktor lingkungan seperti hubungan dengan faktor-faktor sosial dan kultular. Pada tahun-
tahun belakangan ini sudah semakin jelas bahwa bahaya-bahaya terhadap kesehatan dirumah,
dijalan, ditempat kerja dan lingkungan yang lebih luas mempunyai efek-efek sangat kuat dan
kadang-kadang tidak jelas terhadap kesehatan.
Kesadaran lingkungan meliputi lingkungan fisik dan sosial yang mempengaruhi
keluarga dan anggota keluarga yaitu bagaimana lingkungan mempertinggi dan menurunkan
kesehatan dan kesejahteraan. Udara yang kita hirup, komunitas dimana kita tinggal dan
karakteristik ketetanggan merupak contoh dari lingkungan fisik dan sosial yang
mempengaruhi kita. Ruang lingkup lebih kecil yang mengitari seseorang merupakan
lingkungan pribadinya (seperti tempat tidur dan kantor) dan kelompok primer serta jaringan
kerja persahabatan. Jaringan kerja dukungan sosial adalah sangat penting bagi peningkatan
kesehatan dan pemeliharaan kesehatan bagi keluarga maupun individu-individu.
Untuk mencapai tingkat kepekaan perlu petinggi kesehatan, efek-efek lingkungan
yang berpengaruh terhadap kesehatan pribadi seseorang dan keluarga serta kesejahteraan
harus dikenali. Seperti halnya individu harus menyadari akan lingkungan dan efeknya
terhadap mereka, demikian juga orang tua harus melihat rumah mereka, tetangga, sekolah,
komunitas dan beberapa lingkup hubungan demi mengkaji bagaimana lingkup dan kelompok-
kelompok tersebut mempengaruhi para orang tua dan anak-anak mereka baik secara kolektif
maupun individual.
Lingkungan harus cocok dengan fase-fase perkembangan anak dan keluarga secara
keseluruhan, salah satu masalah paling sulit yang dihadapi oleh keluarga-keluarga kelas
pekerja miskin adalah bahwa rumah merka, tetangga, lingkungan komunitas tidak
memberikan suasana kondusif untuk kesejahteraan namun mereka tidak punya pilihan lain.
25
Konsep Keperawatan Keluarga
GAYA HIDUP KESEJAHTERAAN BERHASIL
Sebuah survei skala besar yang dilakukan dalam pertengahan tahun 1960an terhadap
7000 orang dewasa di California yang kemuadian dilanjutkan selama 5,5 tahun menunjukan
nilai-nilai gaya hidup sehat. Belloc (1973) menunjikan bahwa:
1. Status kesehatan individu secara keseluruhan mengalami perbaikan
2. 11,5 tahun lebih tinggi dari umur harapan hidup dapat tercapai bagi pria yang berumur
45 tahun yang gaya hidupnya menyatu dengan kebiasaan sehat yang lama, yang
ditentukan secara tradinasional selama 6 atau 7 tahun versus pria berusia sama yang
hanya mengikuti kebiasaan tersebut selama 3 tahu atau kurang.
Kebiasaan untuk memperpanjang usia adalah:
1. Tidak merokok
2. Tidak minum alkohol atau minum dalam jumlah sedang
3. Tidur malam hingga 7 sampai 8 jam
4. Makan secara teratur tanpa selingan jajan
5. Makan pagi setiap hari
6. Berat badan normal
7. Latihan secara teratur atau sedang.
Pada wanita korelasi positif antara kebiasaan dan harapan hidup nampak jelas,
meskipun hanya 7 tahun dicapai dengan menyatukan enam atau tujuh kebiasaan kedalam
kehidupan mereka versus tiga tahun atau kurang. Implikasi klinis untuk meningkatkan
kesehatan keluarga secara keseluruhan dan anggotanya secara konsisten mendesak sepanjang
siklus kehidupan keluarga. Banyak gaya hidup yang prinsip Dapat ditempatkan secara merata
pada keluarga dan individu. Jika anggota keluarga yang dewasa menekankan nilai dan
kebiasaan yang melekat dalam kehidupan yang sehat, anak-anak melalui identifikasi dari
beajar meniru juga belajar lebih banyak tentang gaya hidup yang lebih sehat. Sesungguhnya
pemodelan peran dari orang terdekat (orangtua, teman sebaya yang dekat, guru) telah terbukti
sebagai alat belajar yang paling baik. Seperti sebuah pepatah mengatakan “tindakan lebih
bermakna dari pada kata-kata”. Orang tua juga perlu memahami pola pertumbuhan dan
perkembangan normal, termasuk tugas-tugas perkembangan penting yang sedang dihadapi
oleh anak-anak mereka, sehingga mereka nantinya, dapat mendorong dan memlihara strategi-
strategi peningkatan kesehatan yang tepat menurut perkembangan.
26
Konsep Keperawatan Keluarga
Banyak strategi untuk membantu individu dan keluarga dengan program modifikasi
gaya hidup. Banyak buku menulis tentang skrining atau metode dan alat pengkajian
peningkatan kesehata. Beberapa naskah keperawatan yang sangat bagus adalah Edelman dan
Mandle (1989), Pender (1987), dan Steiger dan Lipson (1985).
PENCEGAHAN PRIMER: TINDAKAN PREVENSI SPESIFIK DAN PERKIRAAN
RISIKO
Selain peningkatan kesehatan, pencegahan primer meliputi pemeliharaan dan
permbaikan tingkat resistensi individu dan keluarga terhadap penyakit tertentu.
Tindakan Pencegahan Spesifik
Peningkatan resistensi terhadap kekuatan-kekuatan social, emosional, dan biologis
yang mempercepat penyakit merupakan sebuah tujuan utama dari pencegahan primer. Untuk
itu perlu adanya alat-alat pencegahan yang spesifik. Alat-alat tersebut meliputi imunisasi dan
penanganan dengan fluoride.
Perkiraan dan Reproduksi Risiko
Dalam kedokteran pencegahan, cara yang paling umum dimana pencegahan primer
dipraktikan, yaitu dengan menentukan risiko jangka panjang yang dihadapi klien dengan
meresepkan tindakan yang berfungsi untuk mengurangi factor-faktor risiko pada individu. Di
sini seluruh risiko personal terhadap klien diperkirakan dengan mengidentiifikasi rata-rata
risiko penyebab utama kematian kelompok usia, jenis kelamin, ras klien. Dengan metode
perkiraan, seorang praktisi perawatan kesehatan dapat membuat suatu perkiraan terhadap
penyebab-penyebab yang dapat mendatang penyakit dan kematian pada klien, dan perubahan
gaya hidup yang direkomendasikan dan penggunaan medis untuk mengurangi risiko.
Peran Keluarga dalam Pencegahan Primer
Telah diidentifikasi bahwa keluarga merupakan sumber bantuan yang terpenting bagi
orang dewasa Amerika yang telah mengubah gaya hidup menjadi terorientasi pada kesehatan.
Survai nasional Gallop pada tahun 1985 memastikan bahwa saat berhubungan dengan
masalah kesehatan, kebanyakan individu mendapatkan lebih banyak bantuan dari keluarga
mereka ketimbang dari sumber lainnya, bakan dokter mereka sekalipun (Gurin, 1985).
27
Konsep Keperawatan Keluarga
Singkatnya, pencegahan primer, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit
merupakan pokok utama dalam perawatan keluarga. Para perawat keluarga harus membantu
keluarga utnuk memikul tanggung jawab kesehatan mereka sendiri dan memadukan
perubahan gaya hidup sejahtera ke dalam gaya hidup keluarga mereka dan kedalam
kehidupan pribadi para anggota keluarga tersebut. Dengan mempercayai kemampuan
keluarga untuk menyediakan perawatan kesehatan diri dan bertindak sesuai keinginan mereka
yang terbaik, kami akan memberikan dukungan yang positif dan anda berupaya menjadi nara
sumber dan fasilitator sebaik mungkin bagi keluarga.
PENCEGAHAN SEKUNDER
Temuan khusus merupakan pencegahan sekunder sehingga diagnose dini dan
penaganan segera dapat dilakukan. Jika penyakit tersebut bersifat menghambat
penyembuhan, tujuannya adalah untuk mengontrol perkembangan penyakit tersebut dan
mencegah kecacatan.
Peran dari perawat di sini merujuk semua anggota keluarga untuk skrining, riwayat
kesehatan, dan pemeriksaan fisik. Lagi pula tergantung pada lingkungannya, insiasi dan
kepatuhan rujukan untuk diagnose serta penanganan yang benar-benar sesuai dengan
kebutuhan anggota keluarga mengkuin pula di haruskan. Penyuluhan kesehatan, dengan
rujukan dan tindak lanjut yang sekasama, meruoakan fungsi-fungsi yang sejalan pada saat ini.
Isu Pemeriksaan Fisik Tahunan untuk Orang Dewasa Sehat
Untuk efektif dan pengujian periodik orang dewasa sehat ? kasus ini menjadi bidang
yang terus-menerus diperdebatkan, meskipun bobot dari kasus tersebut condong kepada
interval yang lebih lama antara beberapa pemeriksaan fisik tahunan kurang diminati
dibanding kesehatan dan kedokteran yang penting (Asosiasi Kedokteran Amerika, Asosiasi
Jantung Amerika, Satuan Tugas pada Penguji Kesehatan Periodik Kanada, dan liAmerica
College of Physicians) telah mengeluarkan rekomendari baru untuk check-up pemeliharaan
kesehtan (Eppenheim, 1984; Parachini, 1987).
Kebanyakan kaum profesional dalam bidang perawatan kesehatan percaya bahwa
pemeriksaan fisik tahuanan merupakan suatu bagian yang suci dari perawatan kesehatan yang
baik, dan bahwa penyakit yang tersembunyi dapat dideteksi secara dini sebelum menjadi
serius. Tapi apakah ini demikian? “sebenarnya tidak”, demikian pernyataan dari America
Collegen of Physicians, yang pada tahun pemeriksaan fisik (Oppenheim, 1984). Spitzer dan
28
Konsep Keperawatan Keluarga
Brown (1975) menemukan bahwa hanya beberapa penyakit atau faktor risiko yang agaknya
dapat ditemukan dalam keadaan preklinis, seperti penyebab alamiah dari penyakit dapat
diubah. Juga terbukti bahwa telah ada sebuah proliferasi dari prosedure-prosedure yang tidak
sah yang digambarkan dalam pemeriksaan fisik.
Beberapa organisasi telah membuat tabel sendiri, menurut usia dan gender, yaitu
bilamana pemeriksaan fisik pada orang yang sehta dilakukan dan pemeriksaan dan tes apa
yang perlu dilakukan. Misalnya AMA menasihatkan agar orang dewasa sehat melakukan
pemeriksaan lima tahun sekali hingga berusia empat puluh tahun, dan satu hingga tiga tahun
setelah usia diatas empat puluh tahun. Empat macam penyakit yang dapat diskrining secara
mudah dan efektif dalam pemeriksaan fisik adalah : kanker sevik (Papsmear), darah tinggi
(pengukuran tekanan darah), kanker usus besar (uji darah feses), dan kanker
payudara(penguji terhadap payudara dan mammogram). Penguji kolesterol darah pada
aterosklerosis juga mudah dan efektif (Poppheim, 1984).
PENCEGAHAN TERTIARI
Rehabilitasi merupakan fokis utama dari pencegahan tertiari. Penyembuhan dan
perawatan pemeliharaan terhadap orang sakit kronis juga dibahas dalam rubrik ini.
Rehabilitasi meliputi pemulihan terhadap individu yang cacat akibat penyakit dan luka
hingga pada tingkat fungsi yang optimal atau hingga mereka dapat berguna pada tingkat yang
paling tinggi, secra fisik, sosial, emosional, dan vokasional. Dalam upaya belajar untuk hidup
dengan keadaan cacat permanen, klien dan keluarganya perlu dukungan luar biasa dan latihan
perawatan diri dam mandiri yang ekstensif, khususnya dalam kaitannya dengan
perkembangan perawatan kesehatan dirumah. Tambahan pula, untuk mengarahkan pemberian
perawatan, peran yang paling penting dari perawat rumah adalah sebagai koordinator atau
sebagai manajer kasus, penasihat pasien dan keluarga, guru, konselor, dan pengubah
lingkungan.
Bab ini telah mendefinisikan beberapa tingkatan keperawatan keluarga. Buku ini,
semata-mata mengemukakan praktik tingkat ke tiga dimana keluarga dianggap sebagai klien.
Warisan hostoris dan perkembangan keperawatan keluarga juga dikemukakan dan luasnya
bidang-bidang keahlian khusus memasukan keluarga ke dalam standar-standar bidang-bidang
keahlian tersebut. Tujuan dari keperawatan keluarga digambarkan dengan menggunakan
tingkatan-tingkatan pencegahan sebagai kerangka kerja pengendali. Karena menyabarnya
29
Konsep Keperawatan Keluarga
masalah-masalah kesehatan dikalangan anggota keluarga-keluarga Amerika, peningkatan
kesehatan keluarga merupakan suatu tujuan panting bagi para perawat keluarga saat ini.
30