2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sereal - repository.ipb.ac.id · Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat...

12
4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sereal Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat dari olahan biji-bijian yang sering, namun tidak selalu, dimakan pada pagi hari. Sereal sering dimakan dingin, biasanya dicampur dengan susu (susu sapi, susu kedelai, susu beras atau susu almond), air atau yoghurt dan buah. Beberapa sereal seperti oatmeal dapat disajikan panas seperti bubur (Albertson et al. 2008). Makanan untuk sarapan sebaiknya merupakan makanan yang lengkap, yakni mengandung semua unsur gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan gizi yang seimbang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Selain itu sarapan juga dapat mencegah penurunan daya ingat (Wesnes et al. 2003). Sereal sarapan umumnya memiliki kandungan vitamin B yaitu thiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, asam pantotenat, dan asam folat. Selain itu juga mengandung kalsium, zat besi, serat dan asam amino lainnya, misalnya lisin, terdapat pada kacang-kacangan dan susu (Johnson 1991). Menurut Tribelhorn (1991), sereal sarapan yang ada di pasaran saat ini dikategorikan menjadi lima jenis yaitu: 1) Sereal tradisional yang memerlukan pemasakan, adalah sereal yang dijual di pasaran dalam bentuk bahan mentah yang telah diproses. Biasanya dalam bentuk sereal yang dikonsumsi panas. 2) Sereal panas instan tradisional, yaitu sereal yang dijual dalam bentuk biji- bijian atau serbuk yang telah dimasak dan hanya memerlukan air mendidih dalam penyajiannya. 3) Sereal siap santap, yaitu produk yang telah diolah dan direkayasa menurut jenis atau bentuk diantaranya flaked, puffed, dan shredded. 4) Ready-to-eat cereals mixes, yaitu produk sereal yang telah diolah bersama biji-bijian, kacang-kacangan dan buah kering. 5) Bermacam produk sereal sarapan yang tidak dapat dikategorikan dalam keempat jenis produk tersebut karena proses khusus dan atau kegunaan akhirnya. Contoh dari jenis ini adalah cereal nuggets dan makanan bayi.

Transcript of 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sereal - repository.ipb.ac.id · Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat...

Page 1: 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sereal - repository.ipb.ac.id · Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat dari olahan biji-bijian yang sering, namun tidak selalu, dimakan pada pagi hari.

4

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sereal

Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat dari olahan biji-bijian yang

sering, namun tidak selalu, dimakan pada pagi hari. Sereal sering dimakan dingin,

biasanya dicampur dengan susu (susu sapi, susu kedelai, susu beras atau susu

almond), air atau yoghurt dan buah. Beberapa sereal seperti oatmeal dapat

disajikan panas seperti bubur (Albertson et al. 2008).

Makanan untuk sarapan sebaiknya merupakan makanan yang lengkap,

yakni mengandung semua unsur gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan gizi

yang seimbang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Selain itu sarapan juga dapat mencegah penurunan daya ingat

(Wesnes et al. 2003). Sereal sarapan umumnya memiliki kandungan vitamin B

yaitu thiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, asam pantotenat, dan asam folat.

Selain itu juga mengandung kalsium, zat besi, serat dan asam amino lainnya,

misalnya lisin, terdapat pada kacang-kacangan dan susu (Johnson 1991).

Menurut Tribelhorn (1991), sereal sarapan yang ada di pasaran saat ini

dikategorikan menjadi lima jenis yaitu:

1) Sereal tradisional yang memerlukan pemasakan, adalah sereal yang dijual di

pasaran dalam bentuk bahan mentah yang telah diproses. Biasanya dalam

bentuk sereal yang dikonsumsi panas.

2) Sereal panas instan tradisional, yaitu sereal yang dijual dalam bentuk biji-

bijian atau serbuk yang telah dimasak dan hanya memerlukan air mendidih

dalam penyajiannya.

3) Sereal siap santap, yaitu produk yang telah diolah dan direkayasa menurut

jenis atau bentuk diantaranya flaked, puffed, dan shredded.

4) Ready-to-eat cereals mixes, yaitu produk sereal yang telah diolah bersama

biji-bijian, kacang-kacangan dan buah kering.

5) Bermacam produk sereal sarapan yang tidak dapat dikategorikan dalam

keempat jenis produk tersebut karena proses khusus dan atau kegunaan

akhirnya. Contoh dari jenis ini adalah cereal nuggets dan makanan bayi.

Page 2: 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sereal - repository.ipb.ac.id · Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat dari olahan biji-bijian yang sering, namun tidak selalu, dimakan pada pagi hari.

5

Sereal untuk makanan pagi yang umum di pasaran dapat berupa flakes,

butiran maupun produk yang mengembang dan biasanya terbuat dari satu jenis

sereal atau campuran sereal yang dibalut dengan bumbu seperti minyak, garam,

dan atau gula. Sereal mengalami proses utama yaitu pembentukan flake, butiran

atau pengembangan, pemanggangan dan pelapisan dengan senyawa penambah

aroma (Vail et.al 1978).

Bahan yang digunakan dalam pembuatan flake dapat dilihat pada Tabel 1

Tabel 1 Bahan yang digunakan dalam pembuatan flake

No Bahan Komposisi (%) 1 Tepung ubi jalar 55 2 Tepung kedelai 25 3 Tapioka 20 4 Gula (dari total tepung) 10 5 Garam (dari total tepung) 0.5 6 Air (dari total tepung) 30

Sumber : Koswara (2003)

Flakes merupakan salah satu bentuk dari produk pangan yang

menggunakan bahan pangan serealia seperti beras, gandum atau jagung dan

umbi-umbian seperti kentang. Flakes digolongkan ke dalam jenis makanan sereal

siap santap yang telah diolah dan direkayasa menurut jenis dan bentuknya.

Berbagai macam jenis makanan sarapan antara lain adalah corn flakes, oat flakes,

rolled flakes, dan makanan sarapan lain berbentuk puffed yang dibuat dengan

bantuan alat ekstruder (Tressler dan Sultan 1975). Pembuatan flakes agak berbeda

dengan pembuatan sereal sarapan lain yang berbentuk puffed. Flakes dibuat

dengan cara pengepresan sekaligus pengeringan. Produk ini dibuat dengan

menggunakan flaking roll hingga terbentuk lapisan tipis atau serpihan dengan

kadar air 3% dan total padatan sebesar 97%. Sereal berbentuk puffed atau

menggelembung bisa dibuat menggunakan beras, gandum atau jagung. Puffed

dibuat dengan teknik udara bertekanan tinggi. Setelah diproses dalam ekstruder

dengan suhu dan tekananan tinggi bahan akan ditembakkan keluar alat ekstruder.

Perbedaan tekanan dalam ekstruder dan lingkungan membuat bahan menyerap

udara sehingga bahan akan mengembang (puffed) (Guy 2001).

Page 3: 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sereal - repository.ipb.ac.id · Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat dari olahan biji-bijian yang sering, namun tidak selalu, dimakan pada pagi hari.

6

Standar corn flake dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2 Standar mutu corn flake (g/100gr)

Komposisi Flake a b

Air 4,27 3,53 Protein 4,33 6,25 Lemak 0,67 0,75 Abu 1,48 1,90 Karbohidrat (by difference) 89,26 87,56

Sumber : a USDA (2010) b Padovani, et al. (2007)

Kemunduran mutu dari sereal sarapan disebabkan oleh lemak yang

terkandung di dalamnya. Lemak yang terkandung dalam sereal tidak banyak tetapi

lemak merupakan penyebab utama hilangnya nutrisi dan berkurangnya nilai

oganoleptik. Oksidasi pada lemak akan menyebabkan pembantukan

hidroperoksida. Hidroperoksida bertanggung jawab atas bau tengik yang

terbentuk. Hal ini lah yang menyebabkan berkurangnya nilai organoleptik

(Paradiso et al. 2008).

2.2 Deskripsi dan Klasifikasi Ikan Lele (Clarias sp.)

Lele memiliki bentuk memanjang agak bulat, kepala gepeng, tidak

bersisik, mulut besar warna kelabu sampai hitam. Di sekitar mulut terdapat bagian

nasal, maksila, mandibula luar dan dalam, masing-masing terdapat kumis. Hanya

kumis bagian mandibula yang dapat digerakan untuk meraba makanannya. Kulit

ikan lele berlendir tidak bersisik, berwarna hitam pada punggung dan bagian

samping. Sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur merupakan sirip tunggal,

sedangkan sirip perut dan sirip dada merupakan sirip ganda. Pada sirip dada

terdapat duri yang keras dan runcing yang disebut patil (Suyanto 2007).

Ikan lele merupakan komoditas yang dapat dipelihara dengan padat tebar

tinggi dalam lahan terbatas (hemat lahan) di kawasan marginal dan hemat air

(Mahyudin 2008). Adapun sistematika dan klasifikasi ikan lele menurut

Saanin (1984) adalah sebagai berikut:

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Subkelas : Telestoi

Page 4: 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sereal - repository.ipb.ac.id · Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat dari olahan biji-bijian yang sering, namun tidak selalu, dimakan pada pagi hari.

7

Ordo : Ostariophysi

Subordo : Siluroidea

Famili : Clariidae

Genus : Clarias

Spesies : Clarias sp.

Gambar 1 Ikan lele (Dokumentasi pribadi).

Ikan lele termasuk jenis ikan karnivora dan menyukai makanan yang

busuk maka digolongkan juga sebagai scavenger. Ikan lele bersifat nocturnal

karena aktif mencari mangsa pada malam hari atau lebih menyukai tempat gelap.

Pada siang hari ikan lele lebih suka diam dalam lubang-lubang atau tempat-tempat

yang terlindungi (Suyanto 2007). Ikan lele banyak ditemukan di rawa-rawa dan

sungai di Afrika, terutama di dataran rendah sampai sedikit payau. Ikan ini

mempunyai alat pernapasan tambahan yang disebut abrorescent, sehingga mampu

hidup dalam air yang kandungan oksigennya rendah.

2.3 Komposisi Kimia Ikan Lele

Hasil analisis proksimat menunjukkan bahwa ikan lele termasuk ke dalam

bahan pangan berprotein sedang-lemak rendah. Ikan digolongkan sebagai ikan

dengan lemak rendah dan protein sedang apabila memiliki kadar lemak <5% dan

protein 15-20% (Stansby 1963). Komposisi kimia ikan lele dumbo disajikan pada

Tabel 3

Page 5: 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sereal - repository.ipb.ac.id · Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat dari olahan biji-bijian yang sering, namun tidak selalu, dimakan pada pagi hari.

8

Tabel 3 Komposisi kimia ikan lele dumbo (Clarias gariepinus)

Komponen Jumlah (%)

a b

Air 79,73 76,71 Abu 1,47 1,23 Lemak 0,95 1,15 Protein 17,71 19,68 Karbohidrat (by different) 0,14 1,23

Sumber : a Nurilmala et al. (2009) b Osibona et al. (2006)

2.4 Tepung Ikan

Tepung ikan merupakan komoditas olahan hasil perikanan yang diperoleh

dari suatu proses reduksi komoditas bahan mentah menjadi suatu produk yang

sebagian besar terdiri dari komponen ikan. Tinggi rendahnya kandungan protein

pada tepung ikan dipengaruhi oleh cara pengolahan dan bahan mentah yang

digunakan. Proses pengolahan tepung ikan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu

pengolahan sistem basah yang digunakan untuk memproduksi tepung ikan dari

bahan mentah ikan yang berlemak tinggi (>5%) dan pengolahan sistem kering

yang sering digunakan untuk memproduki tepung ikan dari bahan mentah ikan

yang berlemak rendah (<5%) (Irianto 2002).

Pembuatan tepung ikan didasarkan pada pengurangan kadar air dari daging

ikan. Kadar air dalam daging ikan sangat berpengaruh terhadap proses

pembusukan. Tahapan pengolahan tepung ikan terdiri atas pencincangan,

pemasakan, pengepresan, pengeringan, dan penggilingan. Tepung ikan yang baru

selesai diolah biasanya berwarna abu-abu kehijauan. Warna tepung ikan akan

berubah menjadi cokelat kekuningan setelah mengalami penyimpanan. Akan

tetapi perubahan ini tidak mempengaruhi nilai gizinya. Baunya seperti ikan yang

lama-kelamaan menjadi tengik (Moeljanto 1982).

Komposisi kimia tepung ikan tidak jauh berbeda dengan yang terdapat

dalam ikan sebagai bahan bakunya, yaitu air, protein, mineral, lemak, dan vitamin

serta senyawa-senyawa nitrogen lainnya. Namun setelah mengalami pengolahan,

komposisi kimia dalam tepung ikan menjadi berubah, terutama akibat terjadinya

pengurangan kadar minyak, kadar air, dan kerusakan senyawa kimia tertentu

Page 6: 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sereal - repository.ipb.ac.id · Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat dari olahan biji-bijian yang sering, namun tidak selalu, dimakan pada pagi hari.

9

akibat proses pemanasan. Komposisi kima tepung ikan juga ditentukan oleh jenis

ikan, mutu bahan baku yang digunakan dan cara pengolahannya.

2.5 Ubi Jalar (Ipomea batatas L)

Ubi jalar merupakan tanaman pangan yang menduduki peringkat ke-

sembilan di dunia sebagai tanaman pangan penting. Pemanfaatannya terutama

sebagai bahan pangan sumber kalori (Sarwono 2007). Selain sebagai sumber

karbohidrat, ubi jalar juga mengandung vitamin A, C, dan mineral

(Burlingame et al 2009). Ubi jalar yang daging umbinya berwarna ungu banyak

mengadung anthocyanin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, karena berfungsi

sebagai antioksidan yang dapat mencegah penyakit kanker. Ubi jalar yang daging

umbinya berwarna kuning banyak mengandung beta-karoten yang merupakan

sumber vitamin A (Sarwono 2007).

Keunggulan ubi jalar sebagai tanaman pangan antara lain sesuai dengan

kondisi agroklimat sebagian besar wilayah Indonesia, mempunyai produktivitas

yang tinggi sehingga menguntungkan untuk diusahakan. Ubi jalar mengandung

zat gizi yang berpengaruh positif pada kesehatan (prebiotik, serat, dan

antioksidan), serta potensi penggunaanya cukup luas dan cocok untuk program

diversifikasi pangan (Sentra IPTEK 2007). Komposisi gizi ubi jalar dapat dilihat

pada Tabel 4

Tabel 4 Komposisi gizi ubi jalar (100gr)

Komposisi Ubi Jalar Kalori (kal) 113 Protein (g) 2,3

Serat (g) 0,3

Kalsium (mg) 46

Besi (mg) 1

Vitamin A (SI) 7,1

Vitamin B (mg) 0,13 Vitamin C (mg) 2

Air (g) 70 Sumber : Sarwono (2007)

Page 7: 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sereal - repository.ipb.ac.id · Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat dari olahan biji-bijian yang sering, namun tidak selalu, dimakan pada pagi hari.

10

Produktivitas ubi jalar di Indonesia cukup tinggi sehingga banyak

dimanfaatkan menjadi berbagai produk pangan. Produk pangan olahan ubi jalar

diantaranya gaplek ubi jalar, tepung ubi jalar, keripik ubi jalar, kue ubi jalar, serta

manisan kering. Kini selain produk olahan tersebut, melalui riset Rusnas

Diversifikasi Pangan Pokok, ubi jalar dapat diolah menjadi sereal yang berkualitas

yaitu Sweet Potato Flakes.

2.6 Kedelai (Glicine max)

Tepung kedelai merupakan bahan baku kedua terbanyak dalam pembuatan

Flakes. Jika dibuat dengan cara yang kurang baik, tepung kedelai diduga masih

mengandung senyawa antigizi dan senyawa off-flavor. Senyawa tersebut berasal

dari bahan baku kedelai itu sendiri. Senyawa-senyawa antigizi itu antara lain

antitripsin, hemaglutinin, asam fitat, dan oligosakarida penyebab flatuensi

(timbulnya gas dalam perut sehingga menyebabkan kembung). Senyawa penyebab

off-flavor pada kedelai misalnya glukosida, saponin, estrogen, dan senyawa-

senyawa penyebab alergi (Koswara 2003). Komposisi gizi kedelai dapat dilihat

pada Tabel 5

Tabel 5 Komposisi gizi kedelai (g/100gr)

Komposisi Kedelai Kadar air 9,82 Protein 40,4 Lemak 18,56 Serat 16,5 Karbohidrat 9,94 Abu 4,81

Sumber : Redondo-Cuenca et.al (2006)

Tepung kedelai yang dibuat dari kedelai mentah memiliki sifat yang khas

yakni mempunyai bau langu. Langu tersebut merupakan bau dan rasa yang khas

dari kedelai dan kacang-kacangan mentah lainnya dan umumnya kurang disukai

konsumen. Rasa dan bau langu itu ditimbulkan oleh kerja enzim lipoksigenase

yang terdapat dalam biji kedelai. Enzim itu bereaksi dengan lemak pada waktu

proses penggilingan kedelai, terutama jika digunakan air dingin. Hasil reaksinya

paling sedikit berupa delapan senyawa volatil terutama etil-fenil-keton

(Koswara 2003). Kedelai mengandung minyak dan protein yang dibutuhkan oleh

Page 8: 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sereal - repository.ipb.ac.id · Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat dari olahan biji-bijian yang sering, namun tidak selalu, dimakan pada pagi hari.

11

tubuh, selain itu kedelai juga mengandung daidzein dan genistein yang berguna

bagi kesehatan sebagi antiasstrosklirosis (Couto et al. 2011)

2.7 Tepung Tapioka

Tapioka adalah pati yang berasal dari ekstraksi umbi ketela pohon

(Manihot utilissma) yang telah dicuci dan dikeringkan. Tapioka hampir

seluruhnya berupa pati yang merupakan senyawa yang tidak mempunyai rasa dan

bau, sehingga modifikasi cita rasa pada tepung tapioka mudah dilakukan. Tapioka

adalah pati yang diperoleh dari ubi kayu segar setelah melalui cara pengolahan

tertentu yaitu dibersihkan kemudian dikeringkan (SNI-01-3451-1992).

Tapioka dapat diolah menjadi sirup glukosa dan dekstrin yang diperlukan

untuk berbagai industri, antara lain industri kembang gula, pengalengan buah-

buahan, pengolahan es krim, minuman dan industri peragian. Tapioka juga banyak

digunakan sebagai bahan pengental, pewarna putih, bahan pengisi, dan bahan

pengikat dalam industri makanan (Sentra IPTEK 2007). Komposisi kimia tapioka

dapat dilihat pada Tabel 6

Tabel 6 Komposisi kimia tapioka (g/100gr)

Komposisi Tepung Tapioka Kalori (kal) 146 Air (g) 62,5

Karbohidrat (g) 34

Protein (g) 1,2

Lemak (g) 0,3 Sumber : Radiyati dan Agusto (2000)

Tepung tapioka akan memiliki perlakuan berbeda untuk setiap jenis

produk karena sifat yang dimiliki tepung tersebut. Rasio amilosa dan amilopektin

dari tapioka yaitu 17% amilosan dan 83% amilopektin, bentuk granula semi bulat

dengan salah satu bagian ujungnya mengerucut, ukuran 5-35µm, suhu gelatinisasi

berkisar antara 52-64oC, kristalisasi 38%, kekuatan pembengkakan sebesar 42µm,

kelarutan 31% (Hoover 2001).

2.8 Flaking Roll

Flaking roll merupakan alat yang biasa digunakan dalam industri cereal.

Flaking roll terdiri dari dua buah gulungan besi yang berfungsi untuk memipihkan

Page 9: 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sereal - repository.ipb.ac.id · Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat dari olahan biji-bijian yang sering, namun tidak selalu, dimakan pada pagi hari.

12

pellet menjadi flakes. Dua buah gulungan besi yang ada dapat diatur jaraknya

sehingga dapat menghasilkan ukuran flakes yang sesuai dengan kebutuhan.

Proses pembuatan flake dilakukan dengan cara memasukkan pellet ke dalam roll

yang berputar dalam kecepatan sedang tanpa menggunakan panas. Saat jatuh dari

roll, pelet-pelet tersebut berubah menjadi bentuk flake. Flakes tersebut kemudian

ditampung dalam loyang. Flakes yang telah ditampung dalam loyang kemudian

dipanggang dengan oven selama 15 menit (Sentra IPTEK 2007).

2.9 Proses Pembuatan Flake

Bahan yang digunakan dalam formula fish flake berupa tepung ikan lele,

tepung ubi, tepung kedelai, tepung tapioka, gula, garam dan air. Pada proses

pencampuran gula, garam dan air dicampur terlebih dahulu hingga tercampur

sempurna baru kemudian dituangkan sedikit demi sedikit hingga tepung dan air

bercampur secara merata.

Penambahan tepung ikan lele dalam pembuatan fish flake bertujuan untuk

meningkatkan kadar protein dalam flake. Kecukupan energi dan protein menurut

Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004) adalah 2000 kkal dan 57 gram

protein. Protein terdiri dari asam-asam amino esensial, selain itu protein juga

menyuplai energi dalam keadaan energi terbatas dari karbohidrat dan lemak.

Protein berfungsi sebagai katalisator, pembawa, penggerak, pengatur ekspresi

genetik, penguat struktur, penguat imunitas, dan untuk pertumbuhan. Pada

umumnya pangan hewani mempunyai mutu protein yang lebih baik dibandingkan

dengan pangan nabati. Di Indonesia kontribusi energi dari protein hewani

terhadap total energi relatif rendah yaitu 4% (Hardiansyah dkk. 2001), yang

menurut FAO RAPA (1985) sebaiknya sekitar 15% dari total energi.

Bahan utama lain yang digunakan adalah tepung ubi. Penggunaan tepung

ubi dalam pembuatan fish flake bertujuan sebagai sumber karbohidrat. Menurut

Muchtadi (1989) tepung ubi jalar memilik kandungan karbohidrat yang tinggi,

mempunyai potensi yang besar mengandung serat makanan dan seyawa

oligosakarida. Refinosa, saktiosa dan verbakosa adalah oligosakarida yang terdiri

dari unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida tersebut

banyak terdapat dalam ubi.

Page 10: 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sereal - repository.ipb.ac.id · Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat dari olahan biji-bijian yang sering, namun tidak selalu, dimakan pada pagi hari.

13

Tepung kedelai merupakan bahan utama selanjutnya yang digunakan.

Penggunaan tepung kedelai bertujuan untuk memenuhi kebutuhan protein nabati.

Matthews (1989) menyatakan bahwa kedelai merupakan salah satu sumber protein

nabati yang cukup potensial untuk dikembangkan karena kandungan protein dan

lemaknya tinggi, yaitu 49% dan 21%.

Bahan lainnya yaitu tepung tapioka. Tepung tapioka berfungsi sebagai

pengikat dalam formulasi pembuatan fish flake. Radley (1976) menyebutkan

bahwa penggunaan tepung tapioka dalam industri makanan dimungkinkan karena

daya penahan air yang tinggi serta pengaruhnya yang kecil terhadap cita rasa.

Bahan pendukung yang digunakan adalah gula, garam dan air. Gula

digunakan untuk memberi cita rasa manis dan tekstur. Jumlah gula yang

ditambahkan tidak terlalu banyak karena tepung ubi sendiri memiliki karakteristik

rasa manis. Garam berfungsi untuk memperkuat rasa gurih karena digunakan

bersama-sama dengan gula. Selain itu garam juga berfungsi sebagai bahan

pengeras. Air yang digunakan tidak terlalu banyak karena adonan akan menjadi

basah dan lengket, sedangkan bila kurang maka adonan menjadi keras, rapuh, dan

sulit untuk dibentuk menjadi flake.

Pembuatan fish flake dilakukan dengan mencampurkan tepung ubi, tepung

kacang kedelai dan tepung tapioka. Selanjutnya dilakukan pencampuran gula,

garam dan air. Setelah itu kedua campuran di mixing sehingga adonan tercampur

secara merata. Adonan yang telah tercampur kemudian digiling sehingga menjadi

pelet. Pelet-pelet tersebut kemudian dipotong-potong menjadi ukuran yang lebih

kecil + 1 cm. Pelet yang sudah dipotong kemudian dipipihkan dengan

menggunakan flaking roll kemudian ditampung dalam loyang. Pelet-pelet yang

sudah dipipihkan disebut flake.

Flake disusun dalam loyang satu persatu sehingga tidak ada yang

menempel satu sama lain, Selanjutnya flakes dipanggang menggunakan oven

dengan suhu 150 0C selama 15 menit. Proses pemanasan flake dilakukan dengan

menggunakan oven jenis tray/rak. Proses pengeringan merupakan tahap akhir

dalam proses pembuatan flake. Proses pengeringan di dalam oven menggunakan

udara panas (proses pemanggangan). Proses pemanggangan bertujuan

menurunkan kadar air sehingga diperoleh kadar air produk akhir sekitar 1-3%.

Page 11: 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sereal - repository.ipb.ac.id · Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat dari olahan biji-bijian yang sering, namun tidak selalu, dimakan pada pagi hari.

14

Kadar air flake lebih dari 3% akan menurunkan kerenyahan produk, sementara

kadar air kurang dari 1% menyebabkan produk menjadi rapuh dan mudah hancur.

Kedua kondisi ini akan memperpendek umur simpan produk (Burrington 2001).

2.11 Kemasan

Pengemasan adalah suatu sistem terpadu untuk menyiapkan, menyimpan,

dan mengawetkan produk untuk dikirim kepada konsumen melalui sistem

distribusi yang aman dan murah (Jaswin 2008). Pengemasan merupakan salah

satu proses dalam industri yang memegang peranan penting dalam upaya

mencegah terjadinya penurunan mutu produk, karena perlindungan produk dapat

dilakukan dengan mengemas produk yang bersangkutan. Pengemasan dilakukan

terhadap produk pangan maupun bukan pangan. Pengemasan harus dilakukan

dengan benar karena pengemasan yang salah dapat mengakibatkan produk tidak

memenuhi syarat mutu seperti yang diharapkan (Restuccia, et al 2010).

Berdasarkan letak atau kedudukan bahan yang dikemas, di dalam sistem

kemasan keseluruhan dapat dibedakan atas kemasan primer, kemasan sekunder,

dan kemasan tersier. Kemasan primer langsung mewadahi atau membungkus

bahan/produk yang dikemas. Kemasan sekunder berfungsi melindungi kelompok

kemasan primer. Kemasan tersier umumnya untuk pelindung selama

pengangkutan, yang dikenal sebagai kemasan distribusi (Herawati 2008).

Kemasan untuk breakfast cereal pada umumnya terdiri dari kemasan

primer, yang bersentuhan langsung dengan makanan dan berfungsi sebagai wadah

dan pelindung untuk makanan tersebut. Kemasan sekunder berfungsi sebagai

sarana promosi dan informasi serta wadah untuk hadiah beserta kemasan

primernya. Bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi breakfast cereal

adalah jagung, gandum, ekstrak malt, beras, gula buah, dan garam. Bahan-bahan

tersebut merupakan bahan-bahan yang bersifat higroskopis (mudah menyerap uap

air) sehingga untuk kemasan primer harus digunakan bahan yang mempunyai

permeabilitas uap air yang rendah. Cereal mengandung lemak tumbuh-tumbuhan

sehingga sebaiknya kemasan primer juga harus mempunyai permeabilitas oksigen

yang rendah. Kemasan sekunder biasanya merupakan kotak karton berbahan

dupleks dengan ketebalan 160 gsm (gram per square meter) - 230 gsm, tergantung

dari besarnya kotak tersebut. Besarnya kotak ditentukan oleh berat isi sereal. Oleh

Page 12: 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sereal - repository.ipb.ac.id · Sereal sarapan adalah makanan yang terbuat dari olahan biji-bijian yang sering, namun tidak selalu, dimakan pada pagi hari.

15

karena itu pada umumnya ukuran kotak cukup besar sehingga tidak ada masalah

dalam teknis proses cetaknya. Untuk kemasan dengan ukuran cukup besar seperti

ini, para desainer grafis kemasan sangat leluasa untuk menentukan tata letak

komponen-komponen desainnya (Sampurno 2008).