2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf ·...

110

Transcript of 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf ·...

Page 1: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering
Page 2: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering
Page 3: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering
Page 4: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering
Page 5: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS iii

Survei Konversi Gabah ke Beras (SKGB) 2018 ini merupakan kegiatan

BPS yang termasuk dalam proyek nasional untuk mendukung pencapaian

prioritas nasional ketahanan pangan. Tujuan survei ini adalah untuk

mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering Panen (GKP)

ke Gabah Kering Giling (GKG) dan angka konversi penggilingan dari GKG ke

beras yang digunakan dalam penghitungan data produksi beras. Survei ini

dilakukan dalam 2 tahap, yaitu pada bulan Maret-April mewakili musim hujan

dan Mei-Agustus 2018 mewakili musim kemarau di seluruh provinsi di

Indonesia.

Buku Pedoman Pencacah SKGB 2018 (SKGB2018-PCS) ini memuat

penjelasan latar belakang kegiatan, tujuan, cakupan, jadwal, jenis dokumen

yang digunakan, tahapan pengumpulan data (pengamatan, pengukuran, dan

wawancara), dan tata cara pengisian kuesioner.

Keberhasilan pelaksanaan survei ini ditentukan oleh kesungguhan dan

kegigihan kita semua. Oleh karena itu, diharapkan agar para petugas

melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dengan penuh tanggung

jawab dan mematuhi tata cara yang disampaikan dalam buku ini.

Akhirnya, disampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua

pihak di BPS pusat dan daerah serta petugas lapangan atas kontribusi yang

diberikan dalam pelaksanaan SKGB 2018 ini.

Terima kasih.

Jakarta, Januari 2018

Plt. Deputi Bidang Statistik Produksi

Badan Pusat Statistik,

Dr. Adi Lumaksono, MA

KATA PENGANTAR

Page 6: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

iv SKGB2018-PCS

Page 7: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS v

KATA PENGANTAR............................................................................ iii

DAFTAR ISI......................................................................................... v

DAFTAR TABEL.................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR............................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................... 1

B. Tujuan Umum............................................................. 4

C. Landasan Hukum....................................................... 4

D. Cakupan..................................................................... 5

E. Instrumen yang Digunakan........................................ 5

F. Jadwal Kegiatan......................................................... 7

BAB 2 ORGANISASI LAPANGAN

A. Penanggung Jawab Pelaksanaan di Pusat dan di Daerah....................................................................... 9

B. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Pencacah (PCS)......................................................................... 10

C. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Pengawas/Pemeriksa (PMS)..................................... 11

BAB 3 KONVERSI PENGERINGAN

A. Pengeringan Gabah................................................... 15

B. Survei Konversi Pengeringan (VK2018-KERING)...... 19 C. Langkah-Langkah Pelaksanaan Survei Konversi

Pengeringan............................................................... 28 D. Pengisian Daftar VK2018-KERING............................ 31 E. Pengisian Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT

(C).............................................................................. 44

BAB 4 KONVERSI PENGGILINGAN

A. Proses Penggilingan Gabah...................................... 51

B. Survei Konversi Penggilingan (VK2018-GILING)....... 55

C.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Survei Konversi Penggilingan.............................................................. 61

DAFTAR ISI

Page 8: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

vi SKGB2018-PCS

D. Pengisian Daftar VK2018-GILING............................. 64

E.

Pengisian Daftar VK2018-DSP/Daftar VK2018-DSP (C)..............................................................................

76

BAB 6 PENUTUP............................................................................ 79

LAMPIRAN.......................................................................................... 81

Page 9: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS vii

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan SKGB 2018........................................ 7

DAFTAR TABEL

Page 10: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

viii SKGB2018-PCS

Page 11: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS ix

Gambar 1.1 Perbaikan Data Statistik Pangan sebagai Bagian Kegiatan Prioritas Nasional 2018.................................. 2

Gambar 1.2 Alur Penghitungan Gabah ke Beras............................. 3

Gambar 3.1 Gabah Berkecambah.................................................... 16

Gambar 3.2 Alat Moisture Meters..................................................... 17 Gambar 3.3 Mesin Pengering Gabah Tipe Fixed Batch, Re-

Circulation Batch, Bubble Solar Dryer, dan Pengering Gabah Energi Listrik...................................................... 18

Gambar 3.4 Peta Pemutakhiran Survei Ubinan................................ 21 Gambar 3.5 Tata Cara Pelaksanaan Lapangan Survei Konversi

Pengeringan................................................................. 30

Gambar 3.6 Pengeringan Gabah di Lamporan Semen.................... 37

Gambar 3.7 Pengeringan Gabah di Pinggir Jalan Umum................ 37 Gambar 3.8 Contoh Lokasi Pengambilan Sampel Tebal Hamparan

Gabah........................................................................... 38

Gambar 3.9 Contoh Pengisian Daftar VK2018-KERING.................. 40

Gambar 4.1 Penggilingan Padi Manual............................................ 52

Gambar 4.2 Mesin Penggilingan 1 Phase........................................ 53

Gambar 4.3 Mesin Penggilingan 2 Phase........................................ 53

Gambar 4.4 Contoh Mesin Penggilingan Multi Pass........................ 54

Gambar 4.5 Komponen Mesin Penggilingan Padi............................ 55 Gambar 4.6 Tata Cara Pelaksanaan Lapangan Survei Konversi

Penggilingan................................................................. 63

Gambar 4.7 Mesin Husker................................................................ 70

Gambar 4.8 Mesin Polisher.............................................................. 71

Gambar 4.9 Ayakan Beras............................................................... 71

DAFTAR GAMBAR

Page 12: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

x SKGB2018-PCS

Page 13: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS xi

Lampiran 1. Daftar VK2018-DSRT................................................... 83

Lampiran 2. Contoh Pengisian Daftar VK2018-KERING.................. 85

Lampiran 3. Contoh VK2018-DSP.................................................... 89

Lampiran 4. Contoh Pengisian Daftar VK2018-GILING................... 90

Lampiran 5. Panduan Penggunaan Alat........................................... 93

DAFTAR LAMPIRAN

Page 14: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

xii SKGB2018-PCS

Page 15: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 1

PENDAHULUAN

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia, oleh karenanya

penyediaan pangan yang memadai merupakan kewajiban negara. Undang-

Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (UU Pangan) menegaskan

bahwa pemenuhan kebutuhan dasar itu merupakan bagian dari hak asasi

manusia yang dijamin di dalam Undang Undang Dasar Negara Republik

Indonesia 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan manusia yang

berkualitas.

Terkait dengan pemenuhan kebutuhan pangan, pemerintah

Indonesia dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun 2018 mencantumkan

bahwa ketahanan pangan merupakan salah satu prioritas nasional yang

harus dilaksanakan. Selanjutnya, prioritas nasional ketahanan pangan

tersebut diuraikan menjadi program prioritas peningkatan produksi pangan,

serta program prioritas pembangunan sarana dan prasarana pertanian.

Salah satu kegiatan dalam program prioritas pembangunan sarana dan

prasarana pertanian adalah kegiatan perbaikan data statistik pangan.

Ketersediaan data statistik pangan yang berkualitas sebagai rujukan

dalam perencanaan, pemantauan, dan evaluasi menjadi sangat menentukan

karena akan berdampak kepada efektivitas pengambilan keputusan yang

dilakukan. Statistik produksi padi, salah satu statistik pangan paling strategis

Bab

1 A. Latar Belakang

Page 16: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

2 SKGB2018-PCS

dan penting, diperoleh dari data luas panen dikali dengan data produktivitas

dikalikan dengan angka konversi Gabah Kering Panen (GKP) ke Gabah

Kering Giling(GKG).

Gambar 1. 1 Perbaikan Data Statistik Pangan sebagai Bagian Kegiatan Prioritas Nasional 2018

Selain data produksi padi, data yang diperlukan pemerintah dalam

perumusan kebijakan pangan adalah produksi dalam bentuk beras.

Penghitungan produksi beras dilakukan dengan menggunakan angka

konversi GKG ke beras. Angka konversi GKP ke GKG dan konversi GKG ke

beras saat ini masih menggunakan hasil survei tahun 2005-2007. Sebagai

catatan, pada tahun 2012 telah dilaksanakan kegiatan survei konversi gabah

ke beras tetapi belum ada kesepakatan nasional untuk menggunakan angka

hasil kegiatan tersebut.

Page 17: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 3

Gambar 1.2 Alur Penghitungan Gabah ke Beras

Seiring kemajuan teknologi pertanian selama 11 tahun terakhir

(dalam periode tahun 2007 sampai dengan 2018), khususnya teknologi

pengeringan dan penggilingan padi, diduga saat ini telah terjadi perubahan

pada angka konversi GKP ke GKG dan konversi GKG ke beras dibandingkan

dengan kondisi tahun 2005-2007. Selain itu, Survei Konversi Gabah ke Beras

tahun 2005-2007 masih mengandung kelemaham karena hanya dilakukan

pada musim kemarau. Padahal, faktor musim (musim hujan dan kemarau)

diyakini memengaruhi besaran angka konversi GKP ke GKG dan GKG ke

beras karena berkaitan dengan kadar air/kualitas gabah. Cakupan survei

pada tahun 2005-2007 juga hanya terbatas pada 15 provinsi dengan tingkat

penyajian hanya sampai nasional. Karena itu, perlu dilakukan pemutakhiran

data dan penyempurnaan pelaksanaan survei untuk mendapatkan angka

konversi GKP ke GKG dan GKG ke beras yang lebih akurat dan terkini

sebagai bahan penghitungan produksi beras nasional.

Page 18: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

4 SKGB2018-PCS

Kegiatan Survei Konversi Gabah ke Beras ini bertujuan untuk

memperoleh data/informasi:

(1) Angka konversi pengeringan dari Gabah Kering Panen (GKP) ke Gabah

Kering Giling (GKG).

(2) Rendeman penggilingan untuk bahan penghitungan produksi beras dari

padi kualitas GKG.

(3) Faktor-faktor yang memengaruhi besaran (variasi) angka konversi

pengeringan dan rendemen penggilingan.

Sasaran dari kegiatan Survei Konversi Gabah ke Beras ini adalah

tersedianya data besaran angka konversi GKP ke GKG dan dari GKG ke

beras yang akurat dan terkini untuk bahan penghitungan produksi beras

nasional.

(1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang

Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3683);

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999

tentang Penyelenggaraan Statistik (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1999 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3854);

(2) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2007 tentang

Badan Pusat Statistik;

(3) Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001

tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di

Daerah; dan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.

B. Tujuan Umum

C. Landasan Hukum

Page 19: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 5

Survei Konversi Gabah ke Beras dilakukan di 34 provinsi. Survei

dilakukan dalam 2 tahap, yaitu bulan Maret – April mewakili musim hujan dan

pada Mei – Agustus 2018 mewakili musim kemarau.

(1) Kuesioner

a. Konversi Pengeringan

1. VK2018-DSRT dan VK2018-DSRT (C)

a) VK2018-DSRT memuat rumah tangga yang terpilih sampel

Survei Konversi Pengeringan (GKP ke GKG), sedangkan

VK2018-DSRT (C) memuat cadangan rumah tangga sampel

Survei Konversi Pengeringan.

b) Satu set daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C) digunakan

untuk satu NKS.

c) Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C) dicetak dari

program aplikasi penarikan sampel di BPS Kab/Kota di bawah

koordinasi Kepala Seksi Statistik Produksi dan Kepala Seksi

IPDS.

2. VK2018-KERING

a) Daftar ini digunakan untuk mencatat hasil pencacahan rumah

tangga terpilih Survei Konversi Pengeringan (GKP ke GKG).

b) Satu set daftar VK2018-KERING digunakan untuk satu

rumah tangga.

c) Daftar VK2018-KERING diisi oleh petugas pencacah.

b. Konversi Penggilingan

1. VK2018-DSP

Daftar ini memuat daftar sampel usaha/perusahaan penggilingan

D. Cakupan

E. Instrumen yang Digunakan

Page 20: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

6 SKGB2018-PCS

padi terpilih.

2. VK2018-DSP (C)

Daftar ini memuat daftar sampel cadangan usaha/perusahaan

penggilingan padi terpilih.

3. VK2018-GILING

a) Daftar ini digunakan untuk mencatat hasil pencacahan

usaha/perusahaan penggilingan padi terpilih untuk Survei

Konversi Penggilingan (GKG ke beras).

b) Satu set daftar VK2018-GILING digunakan untuk mencacah

satu usaha/perusahaan.

c) Daftar VK2018-GILING diisi oleh petugas pencacah.

(2) Buku Pedoman

a. Buku Pedoman Teknis (SKGB2018-TEKNIS)

b. Buku Pedoman Pencacahan (SKGB2018-PCS)

c. Buku Pedoman Pengawas (SKGB2018-PMS)

d. Buku Pedoman Innas (SKGB2018-Innas)

(3) Peta

a. Peta WB yang digunakan oleh petugas pemutakhiran survei ubinan

tahun 2018 untuk survei konversi pengeringan.

b. Peta WB hasil listing SE2016 untuk survei konversi penggilingan.

(4) Alat Moisture Meters

(5) Timbangan

Page 21: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 7

Tabel 1. 1 Jadwal Kegiatan SKGB 2018

No Kegiatan Jadwal

(1) (2) (3)

1 Persiapan Januari-Februari 2018

2 Workshop Intama 5-7 Februari 2018

3 Pelatihan Innas 12-16 Februari 2018

4 Pelatihan Petugas 18-28 Februari 2018

5 Pengambilan Sampel Musim Hujan 26 Februari-2 Maret 2018

6 Pelaksanaan Pencacahan Musim Hujan

1 Maret-30 April 2018

7 Pengambilan Sampel Musim Kemarau 28 April- 4 Mei 2018

8 Pelaksanaan Pencacahan Musim Kemarau

1 Mei-31 Agustus 2018

9 Workshop Intama Pengolahan 27-29 Maret 2018

10 Pelatihan Innas Pengolahan 20-21 April 2018

11 Pelatihan Penanggung Jawab Pengolahan

7-20 Mei 2018

12 Pengolahan Sampel Musim Hujan Mei-Juli 2018

13 Pengolahan Sampel Musim Kemarau Juli-September 2018

14 Evaluasi Hasil Oktober 2018

15 Penyusunan Publikasi November 2018

F. Jadwal Kegiatan

Page 22: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

8 SKGB2018-PCS

Page 23: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 9

ORGANISASI LAPANGAN

Pengarah pelaksanaan SKGB 2018 secara keseluruhan adalah

Kepala BPS. Ketua merangkap penanggung jawab bidang teknis untuk

kegiatan pelaksanaan adalah Deputi Bidang Statistik Produksi, sedangkan

Pejabat Eselon I terkait sebagai penanggung jawab bidang lainnya.

Koordinator bidang teknis SKGB 2018 adalah Direktur Statistik Tanaman

Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (STPHP), sedangkan pejabat eselon

II terkait lainnya sebagai koordinator sesuai bidangnya.

Penanggung jawab secara keseluruhan di daerah adalah Kepala BPS

Provnsi. Penanggung jawab bidang teknis adalah Kepala Bidang Statistik

Produksi, sedangkan Pejabat Eselon III lainnya sebagai penanggung jawab

sesuai tugas dan fungsinya. Koordinator bidang teknis SKGB 2018 adalah

Kepala Seksi Statistik Pertanian, sedangkan pejabat eselon IV terkait lainnya

sebagai koordinator sesuai tugas dan fungsinya.

Penanggung jawab secara keseluruhan di tingkat kabupaten/kota

adalah Kepala BPS Kabupaten/Kota. Penanggung jawab bidang teknis

adalah Kepala Seksi Statistik Produksi. Pejabat Eselon IV lainnya sebagai

penanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya.

Beban petugas pencacah (PCS) sekitar 4 blok sensus untuk

pelaksanaan pencacahan sekitar 20 – 30 rumah tangga sampel untuk

Bab

2 A. Penanggung Jawab Pelaksanaan di Pusat dan di Daerah

Page 24: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

10 SKGB2018-PCS

pelaksanaan pencacahan rumah tangga pengeringan dan/atau 5-20 usaha

penggilingan. Petugas pencacah bisa lintas kecamatan. Sekitar 3 orang PCS

diawasi oleh 1 orang pengawas/pemeriksa (PMS).

Petugas pencacah (PCS) mempunyai tugas, tanggung jawab, dan

wewenang sebagai berikut:

(1) Mengikuti pelatihan SKGB 2018 selama 3 (tiga) hari efektif.

(2) Menerima instrumen pelatihan dari panitia pelatihan, berupa Peta hasil

listing SE2016-WB atau Peta hasil pemutakhiran blok sensus Survei

Ubinan 2018, Daftar Sampel Blok Sensus, Daftar VK2018-

DSRT/VK2018-DSRT (C), Daftar VK2018-KERING, Daftar VK2018-

DSP/VK2018-DSP (C), Daftar VK2018-GILING, Buku Pedoman

Pencacahan (SKGB2018-PCS).

(3) Menerima instrumen pelaksanaan pencacahan dari PMS, berupa Peta

hasil listing SE2016-WB atau Peta hasil pemutakhiran blok sensus

Survei Ubinan 2018, Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C), Daftar

VK2018-KERING, dan/atau Daftar VK2018-DSP/VK2018-DSP (C),

dan/atau Daftar VK2018-GILING.

(4) Jika diperlukan, bersama dengan PMS, mengenali batas-batas blok

sensus yang akan dilakukan kegiatan pencacahan rumah tangga dan

usaha yang menjadi tanggung jawabnya.

(5) Bersama dengan PMS, melakukan koordinasi dengan penguasa

wilayah dan Ketua SLS setempat untuk menginformasikan kegiatan

lapangan SKGB2018.

(6) Melakukan pencacahan SKGB2018 dengan Daftar VK2018-KERING

dan/atau Daftar VK2018-GILING.

(7) Memeriksa kelengkapan isian Daftar VK2018-KERING dan/atau Daftar

Dalam melaksanakan tugas, seluruh Petugas Lapangan SKGB

2018 harus membawa Surat Tugas.

B. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Pencacah (PCS)

Page 25: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 11

VK2018-GILING.

(8) Mengisi rekapitulasi hasil pencacahan pada Daftar VK2018-

DSRT/VK2018-DSRT (C) dan/atau Daftar VK2018-DSP/VK2018-DSP

(C).

(9) Memeriksa kesesuaian isian antara Daftar VK2018-DSRT/VK2018-

DSRT (C) dengan Daftar VK2018-KERING dan/atau Daftar VK2018-

DSP/VK2018-DSP (C) dengan Daftar VK2018-GILING.

(10) Menyerahkan dokumen hasil pencacahan kepada PMS, berupa Peta

hasil listing SE2016-WB atau Peta hasil pemutakhiran blok sensus

Survei Ubinan 2018, VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C), Daftar

VK2018-KERING yang telah diisi, dan/atau VK2018-DSP/VK2018-

DSP (C), dan VK2018-GILING yang telah diisi.

(11) Menerima, memperbaiki, dan menyerahkan kembali Daftar VK2018-

KERING dan/atau VK2018-GILING yang telah diisi, yang dinyatakan

salah oleh PMS.

(12) Butir 11) terus dilakukan sampai isian Daftar VK2018-KERING dan

VK2018-GILING dinyatakan tidak ada yang salah oleh PMS.

(13) Mematuhi mekanisme, tahapan, dan jadwal waktu yang ditentukan.

(14) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh PMS atau perintah langsung

maupun tidak langsung dari Pimpinan BPS Kabupaten/Kota, serta

petunjuk dalam buku pedoman.

Petugas pengawas/pemeriksa (PMS) mempunyai tugas, tanggung

jawab, dan wewenang sebagai berikut:

(1) Mengikuti pelatihan SKGB 2018 selama 3 (tiga) hari efektif.

(2) Menerima instrumen pelatihan dari panitia pelatihan, berupa Peta

hasil listing SE2016-WB atau Peta hasil pemutakhiran blok sensus

Survei Ubinan 2018, Daftar Sampel Blok Sensus, Daftar VK2018-

DSRT/VK2018-DSRT (C), Daftar VK2018-KERING, Daftar VK2018-

DSP/VK2018-DSP (C), Daftar VK2018-GILING, Buku Pedoman

C. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Pengawas/ Pemeriksa (PMS)

Page 26: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

12 SKGB2018-PCS

Pencacahan (SKGB2018-PCS), dan Buku Pedoman Pemeriksaan

(SKGB2018-PMS).

(3) Menerima instrumen pelaksanaan pencacahan dari Kasubbag

Tata Usaha BPS Kabupaten/Kota, berupa Peta hasil listing SE2016-

WB atau Peta hasil pemutakhiran blok sensus Survei Ubinan 2018, dan

Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C), VK2018-KERING, VK2018-

DSP/VK2018-DSP (C), dan VK2018-GILING.

(4) Mendistribusikan instrumen pelaksanaan pencacahan kepada PCS,

berupa Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C), VK2018-KERING,

VK2018-DSP/VK2018-DSP (C), dan VK2018-GILING.

(5) Jika diperlukan, bersama dengan PCS, mengenali batas-batas blok

sensus yang akan dilakukan kegiatan pencacahan yang menjadi

tanggung jawabnya.

(6) Bersama dengan PCS, melakukan koordinasi dengan penguasa

wilayah dan Ketua SLS setempat untuk menginformasikan kegiatan

lapangan SKGB2018.

(7) Melakukan pengawasan/pendampingan terhadap PCS secara

bergiliran yang menjadi tanggung jawabnya untuk memastikan bahwa

pencacahan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

(8) Melakukan pengecekan terhadap beberapa rumah tangga dan

perusahaan penggilingan yang telah dicacah oleh PCS pada awal-awal

pencacahan. Jika ada perbedaan hasil pencacahan maka didiskusikan

sebagai bahan evaluasi dan perbaikan.

(9) Menerima dokumen hasil pencacahan, berupa Daftar VK2018-

DSRT/VK2018-DSRT (C), VK2018-KERING, VK2018-DSP/VK2018-

DSP (C), dan VK2018-GILING yang telah diisi dari PCS untuk diperiksa

setelah pencacahan selesai.

(10) Memeriksa kesesuaian isian Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C)

dengan Daftar VK2018-KERING atau VK2018-DSP/VK2018-DSP (C)

dengan Daftar VK2018-GILING.

Page 27: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 13

(11) Memeriksa konsistensi isian Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C),

Daftar VK2018-KERING, Daftar VK2018-DSP/VK2018-DSP (C),

dan/atau Daftar VK2018-GILING.

(12) Mengisi Blok Pemeriksaan Kuesioner yang terdapat pada Daftar

VK2018-KERING dan/atau Daftar VK2018-GILING.

(13) Mengembalikan Daftar VK2018-KERING dan VK2018-GILING bila

masih ada yang dinyatakan salah pengisian kepada PCS.

(14) Butir 12), Butir 13), dan Butir 14) terus dilakukan sampai isian VK2018-

KERING dan VK2018-GILING tidak ditemukan kesalahan lagi.

(15) Menyerahkan dokumen hasil pencacahan kepada Kasi Statistik

Produksi BPS Kabupaten/Kota, berupa isian Daftar VK2018-

DSRT/VK2018-DSRT (C), VK2018-KERING, VK2018-DSP/VK2018-

DSP (C), dan VK2018-GILING yang telah diperiksa untuk dilakukan

pengecekan kembali.

(16) Menerima, memperbaiki, dan menyerahkan kembali Daftar VK2018-

DSRT/VK2018-DSRT (C), VK2018-KERING, VK2018-DSP/VK2018-

DSP (C), dan VK2018-GILING yang dinyatakan salah oleh Kasi

Statistik Produksi BPS Kabupaten/Kota.

(17) Butir 17) terus dilakukan sampai isian Daftar VK2018-DSRT/VK2018-

DSRT (C), VK2018-KERING, VK2018-DSP/VK2018-DSP (C), dan

VK2018-GILING dinyatakan clean oleh Kasi Statistik Produksi BPS

Kabupaten/Kota

Page 28: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

14 SKGB2018-PCS

Page 29: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 15

KONVERSI PENGERINGAN

Pengeringan gabah merupakan salah satu kegiatan pascapanen yang

penting. Proses ini merupakan proses penurunan kadar air gabah hasil

panen atau disebut Gabah Kering Panen (GKP) menjadi kualitas Gabah

Kering Giling (GKG). Disamping itu, proses pengeringan juga dilakukan untuk

mengurangi kadar hampa dan kotoran yang terdapat dalam gabah hasil

panen (GKP). Kadar air adalah jumlah kandungan air dalam butir gabah yang

dinyatakan dalam persentase dari berat basah. Butir hampa adalah butir

gabah yang tidak berkembang secara sempurna akibat serangan hama,

penyakit, atau sebab lain sehingga tidak berisi butir beras meskipun kedua

tungkup sekamnya tertutup ataupun terbuka. Butir gabah setengah hampa

tergolong dalam butir hampa. Kotoran adalah segala benda asing yang tidak

tergolong bagian dari gabah, misalnya debu, butiran tanah, butiran pasir, batu

kerikil, potongan kayu, potongan logam, tangkai padi, biji-bijian lain, bangkai

serangga, dan lain sebagainya. Termasuk dalam kategori kotoran adalah

butiran gabah yang telah terkelupas (beras pecah kulit) dan gabah patah.

Jika gabah yang dipanen tidak dikeringkan, gabah tersebut tidak dapat

diproses menjadi beras yang memiliki kualitas baik. Gabah basah dalam

tumpukan terus melakukan respirasi. Respirasi adalah proses pembakaran

senyawa organik di dalam sel yang menghasilkan karbon dioksida, uap air,

Bab

3 A. Pengeringan Gabah

Page 30: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

16 SKGB2018-PCS

dan kalor. Uap air yang dihasilkan dari proses respirasi menaikkan

kelembaban tumpukan gabah dan memicu tumbuhnya jamur sehingga beras

yang dihasilkan akan berwarna kuning kehitaman. Panas/kalor yang

dihasilkan akan meningkatkan suhu tumpukan gabah sehingga proses

metobolisme dalam biji gabah berjalan cepat. Jika hal tersebut terjadi, gabah

akan berkecambah, rusak, dan bermutu jelek seperti ditunjukkan pada

Gambar 3.1. Oleh karena itu, untuk mengurangi kecepatan respirasi gabah

perlu dicegah aktivitas enzim melalui proses pengeringan.

Gambar 3. 1 Gabah Berkecambah

Proses pengeringan gabah dapat dilakukan secara tradisional ataupun

modern. Petani Indonesia mayoritas masih melakukan pengeringan secara

tradisional, yakni dengan sinar matahari dan angin. Petani biasanya

menjemur gabah di tempat yang bebas menerima sinar matahari, bebas

banjir, dan bebas dari gangguan binatang, seperti lahan sekitar sawah, lahan

sekitar rumah, atau pinggir jalan. Penjemuran gabah di atas lantai

jemur/lamporan adalah cara pengeringan yang umum digunakan. Lamporan

pada umumnya dibuat dari semen, permukaannya agak miring dan

bergelombang agar air tidak menggenang, mudah dibersihkan, tidak basah,

dan tidak berlubang. Jika proses pengeringan gabah di lahan yang bukan

berupa lantai/lamporan biasanya dilakukan dengan menggunakan alas baik

berupa anyaman bambu ataupun terpal.

Pada saat melakukan pengeringan dengan sinar matahari, ada

Page 31: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 17

beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar menghasilkan GKG

dengan kualitas yang baik seperti penggunaan alas, intensitas sinar, suhu

pengeringan yang selalu berubah, ketebalan penjemuran, dan frekuensi

pembalikan. Penjemuran yang dilakukan tanpa memperhatikan hal-hal

tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas beras, misalnya beras akan

menjadi pecah waktu proses penggilingan.

Tingkat kekeringan gabah dapat diukur dengan menggunakan

moisture meters. Cara praktis yang biasa digunakan petani adalah dengan

menggenggam gabah. Gabah yang masih basah biasanya terasa lengket

setelah digenggam. Cara praktis lain untuk menentukan tingkat kekeringan

gabah adalah dengan cara digigit. Gabah yang siap disimpan biasanya akan

keras dan berbunyi “krak” ketika digigit.

Gambar 3. 2 Alat Moisture Meters

Meskipun pengeringan secara tradisional terlihat lebih murah, metode

ini ternyata tidak mudah. Pengeringan secara tradisional memerlukan banyak

tenaga kerja untuk menebarkan, membalik, dan mengumpulkan kembali.

Metode ini juga sangat bergantung pada cuaca serta memerlukan lahan yang

luas dan lahan tersebut tidak dapat digunakan untuk kegiatan lain selama

proses pengeringan. Selain itu, dengan proses pengeringan alami, suhu dan

laju pengeringan tidak dapat diatur sehingga meningkatkan kemungkinan

terjadinya keretakan apabila terlalu panas.

Proses pengeringan secara modern dilakukan dengan mesin

pengering. Pengeringan ini menggunakan udara panas dari pembakaran

bahan bakar dengan alat penukar panas. Terdapat beberapa jenis mesin

pengering, antara lain fixed batch dryer dan re-circulating batch. Tipe fixed

Page 32: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

18 SKGB2018-PCS

batch lebih sederhana, murah, dan mudah. Akan tetapi, tipe ini memiliki

kelemahan berupa tingkat kekeringan yang tidak merata. Selain itu, tipe ini

juga dapat menyebabkan over-drying di bagian bawah ketika menggunakan

udara pengering bersuhu tinggi. Sementara itu, mesin pengering tipe

resirkulasi mengeringkan gabah dengan cara mengalirkan gabah melalui

ruang pengeringan dan tempering secara bergantian dan terus menerus

sampai diperoleh kadar air 14%.

Selain itu, ada juga type pengering lainnya seperti: Bubble Solar Dryer

dan pengering gabah energi listrik. Bubble Solar Dryer dikembangkan oleh

BPTP Sumatera Selatan pada tahun 2016. Alat ini memanfaatkan energi

matahari untuk menggerakan kipas yang mendorong udara di dalam ruang

pengeringan yang berupa plastik panjang yang digelembungkan. Penutup

alat pengering yang terbuat dari polietilen juga mempercepat proses

pengeringan. Aliran udara di dalam alat pengering akan mengeluarkan air

dari dalam ruang pengering melalui lubang pengeluaran. Sementara itu,

mesin pengering gabah energi listrik dicetuskan oleh mahasiswa asal

Magelang pada tahun 2017. Mesin ini memanfaatkan energi listrik dan

kompor sebagai sumber pemanasan. Disamping itu, pada mesin ini terdapat

pengendalian suhu pengeringan secara otomatis melalui blower dan sistem

mekanik serta drum silinder. Ukuran alat yang tidak terlalu besar

(berkapasitas 100kg) memungkinkan mesin pengering disimpan di dalam

ruangan dan pengeringan dapat dilakukan kapanpun.

Gambar 3. 3 Mesin Pengering Gabah Tipe Fixed Batch, Re-Circulation Batch, Bubble Solar Dryer, Dan Pengering Gabah Energi Listrik

Page 33: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 19

Kondisi pengeringan dengan mesin pengering juga perlu dikendalikan

agar menghasilkan GKG yang baik. Kondisi tersebut adalah laju pengeringan

dan suhu. Laju pengeringan yang diperbolehkan biasanya 0,8 sampai 0,12

persen per jam. Suhu pada mesin pengering sebaiknya diatur pada 45

derajat celsius. Jika kondisi tersebut tidak dikontrol, gabah dapat mengalami

kerusakan seperti keretakan.

Kehilangan hasil selama proses pengeringan merupakan hal yang

rentan terjadi. Pengeringan dengan cara penjemuran dapat menyebabkan

kehilangan hasil berupa tercecer atau dimakan unggas. Selain itu,

kehilangan hasil berupa kerusakan mekanis (keretakan) dapat terjadi akibat

pengeringan yang tidak sempurna.

Survei Konversi Gabah ke Beras 2018 dilaksanakan dalam dua

tahapan kegiatan survei. Tahapan pertama yaitu Survei Konversi GKP ke

GKG atau dapat disebut pula Survei Konversi Pengeringan (VK2018-

KERING). Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui nilai perubahan berat

gabah akibat proses pengeringan dari Gabah Kering Panen (GKP) ke Gabah

Kering Giling (GKG).

(1) Keterangan yang Dikumpulkan

Pada Survei Konversi Pengeringan akan dikumpulkan keterangan

dengan cara melakukan pengamatan/pengukuran lapangan dan juga

wawancara. Keterangan yang dikumpulkan melalui pengamatan/

pengukuran lapangan diantaranya:

a. Keterangan kadar air gabah sebelum pengeringan;

b. Keterangan berat gabah dan wadah yang akan dikeringkan;

c. Keterangan berat wadah yang digunakan untuk menimbang gabah

yang akan dikeringkan;

d. Keterangan berat wadah yang digunakan untuk menimbang gabah

yang telah dikeringkan;

B. Survei Konversi Pengeringan (VK2018-KERING)

Page 34: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

20 SKGB2018-PCS

e. Keterangan berat gabah dan wadah setelah pengeringan;

f. Keterangan kadar air setelah pengeringan;

g. Keterangan lama pengeringan

Sedangkan keterangan yang dikumpulkan melalui wawancara langsung

diantaranya:

a. Keterangan cara pengeringan;

b. Keterangan lokasi pengeringan;

c. Keterangan penggunaan alas dalam proses pengeringan;

d. Keadaan cuaca pada saat pengeringan;

e. Keadaan musim pada saat proses pemanenan;

f. Keterangan cara penentuan gabah telah mencapai kualitas GKG;

g. Keterangan susut dan faktor penyebab utamanya pada saat proses

pengeringan;

(2) Tahapan Pencacahan Rumah Tangga Survei Konversi

Pengeringan

Pencacahan sampel rumah tangga Survei Konversi Pengeringan

Tahun 2018 bertujuan untuk memperoleh nilai konversi dari gabah kualitas

GKP menjadi gabah dalam kualitas GKG. Pencacahan sampel rumah tangga

ini dilakukan dengan berpanduan pada Daftar VK2018-DSRT, Peta ST2013-

WB atau Peta SP2010-WB Hasil Pemutakhiran (Sketsa Peta Blok Sensus

Ubinan) tahun 2018.

a. Identifikasi posisi bangunan fisik rumah tangga sampel pada peta blok sensus

Sebelum pelaksanaan pencacahan, PCS harus memberi tanda panah

() yang mengarah pada posisi bangunan fisik rumah tangga sampel SKGB

2018 pada peta blok sensus hasil pemutakhiran rumah tangga survei ubinan

Penimbangan berat GKP dilakukan di sawah setelah panen,

dan pada hari yang sama setelah perontokan dan pembersihan

dilakukan.

Page 35: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 21

pada blok sensus terpilih (Gambar 3.4). Pemberian tanda tersebut

dimaksudkan agar peta blok sensus ini dapat digunakan sebagai acuan

dalam mencari lokasi rumah tangga sampel SKGB 2018. Prosedur

pemberian tanda panah () pada peta sebagai berikut:

1. Siapkan peta blok sensus pemutakhiran rumah tangga ubinan pada blok

sensus terpilih;

2. Cari posisi bangunan fisik rumah tangga sampel sesuai dengan nomor

urut bangunan fisik yang tercantum pada Daftar VK2018-DSRT Blok III

Kolom (3);

3. Beri tanda panah () yang mengarah pada posisi bangunan fisik rumah

tangga sampel.

4. Konfirmasikan hasil identifikasi kepada petugas yang melakukan

pemutakhiran rumah tangga ubinan.

b. Pencacahan Rumah Tangga Sampel

Pencacahan rumah tangga sampel dilakukan dengan mengunjungi

seluruh rumah tangga sampel yang tercetak pada Daftar VK2018-DSRT.

Pelaksanaan lapangan dilakukan dalam beberapa kali kunjungan (minimal

dua kali kunjungan) untuk melakukan pengamatan gabah dalam bentuk

Gabah Kering Panen (GKP) dan Gabah Kering Giling (GKG). Petugas harus

melakukan kunjungan pendahuluan ke rumah tangga sampel untuk

mengetahui waktu yang tepat dalam melakukan pengamatan GKP saat

SKGB2018

Gambar 3. 4 Peta Pemutakhiran Survei Ubinan

Page 36: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

22 SKGB2018-PCS

panen.

Selanjutnya, saat panen berlangsung, dilakukan kunjungan untuk

mengamati gabah hasil panen dalam bentuk kualitas Gabah Kering Panen

(GKP). Apabila rumah tangga sampel langsung melakukan perontokan

gabah setelah panen maka jumlah sampel gabah yang diperlukan adalah 200

kg. Namun apabila petani tidak melakukan perontokan langsung, maka

petugas mengambil sampel gabah untuk dirontokan kemudian diukur kadar

airnya. Kemudian pada saat gabah yang disimpan untuk dirontokan

seluruhnya, petugas baru mengambil sampel gabah sebanyak 200 kg dan

diukur berat serta kadar airnya. Catat juga berapa lama (hari) selang waktu

pemanenan dengan waktu perontokan.

Pada kunjungan berikutnya, melakukan pengamatan terhadap gabah

yang sedang dan sudah melalui proses pengeringan sampai dengan kualitas

Gabah Kering Giling (GKG). Selain melakukan pengamatan/pengukuran

terhadap gabah, juga dilakukan wawancara terhadap responden untuk

memperoleh informasi terkait proses pengeringan gabah yang sedang

berlangsung.

Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Lakukan kunjungan pendahuluan untuk melakukan konfirmasi apakah

rumah tangga sampel tersebut akan melakukan panen pada periode

waktu pencacahan SKGB 2018, jika iya maka buat janji untuk

dilakukan pengamatan pada GKP pada saat proses panen

berlangsung.

2. Kunjungi rumah tangga yang tercantum pada Daftar VK2018-DSRT

dimulai dari nomor urut sampel rumah tangga sampel pertama yang

menjadi beban tugasnya.

3. Pada setiap rumah tangga yang dikunjungi, lakukan

pengamatan/pengukuran dan juga wawancara langsung dengan

menggunakan Daftar VK2018-KERING.

Page 37: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 23

4. a) Lakukan kunjungan untuk pengamatan terhadap gabah hasil

panen dalam bentuk kualitas GKP sesaat setelah panen

dilakukan.

b) Jika petani petani melakukan perontokan langsung, maka

siapkan sampel gabah 200 kg, timbang wadah gabah, kemudian

timbang gabah dan wadah kemudian ukur kadar airnya

sebanyak 5 kali ulangan.

c) Jika petani tidak melakukan perontokan langsung, maka pada

saat panen, ambil sampel padi secukupnya untuk dirontokan

kemudian ukur kadar airnya. Ketika tiba saatnya petani

melakukan perontokan maka lakukan seperti tahap 4b.

5. Lakukan kunjungan berikutnya untuk pengamatan terhadap gabah

yang sudah melalui proses pengeringan dalam bentuk kualitas GKG

serta melakukan wawancara langsung terkait proses pengeringan

yang dilakukan.

6. Sebelum meninggalkan tempat tinggal responden, pastikan seluruh

pertanyaan sudah ditanyakan dan terisi dengan benar.

7. Apabila rumah tangga yang dikunjungi belum dapat diwawancarai,

lanjutkan pencacahan ke rumah tangga berikutnya. Sebelum periode

pencacahan berakhir, pencacah harus mengunjungi kembali rumah

tangga tersebut untuk melakukan wawancara. Apabila rumah tangga

sampel tersebut benar-benar tidak bisa diwawancarai, maka laporkan

kepada PMS untuk dicarikan sampel pengganti dari Daftar VK2018-

DSRT (C).

8. Lakukan pencacahan seluruh rumah tangga sampel terpilih dalam satu

blok sensus hingga selesai terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan

pencacahan untuk rumah tangga sampel terpilih pada blok sensus

berikutnya yang menjadi tugas PCS. Tata cara pengisian Daftar

VK2018-KERING disampaikan pada BAB III Sub Bab D (Pengisian

Daftar VK2018-KERING).

Page 38: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

24 SKGB2018-PCS

9. Daftar VK2018-DSRT dan peta blok sensus harus diserahkan kembali

kepada PMS bersama-sama dengan hasil pencacahan Daftar

VK2018-KERING.

(3) Tata Cara Wawancara

Dalam melakukan kunjungan/wawancara dengan rumah tangga

perhatikan tata cara berikut:

a. Usahakan agar kunjungan dapat diatur sedemikian rupa sehingga

petugas datang pada saat kegiatan panen dan setelah gabah selesai

dikeringkan.

b. Dalam melaksanakan pencacahan, akan dijumpai berbagai sikap

responden, sebagian diantaranya terus terang (jujur) dan senang

membantu, beberapa orang ragu-ragu dan tidak tegas, serta sebagian

lagi curiga dan dengan sikap menentang. Gunakan kecakapan,

kesabaran, dan sikap bijaksana agar wawancara berhasil.

c. Tidak seorangpun diperkenankan untuk menemani pencacah kecuali

pemeriksa dan/atau atasannya.

d. Saat melakukan wawancara diharapkan dapat menjaga etika dan

sopan santun yang berlaku.

e. Tunjukkan selalu sikap ramah dan sopan.

f. Mulailah setiap wawancara dengan memperkenalkan diri dengan

menjelaskan maksud kedatangan. Bila perlu tunjukkan surat tugas/

tanda pengenal.

Rumah tangga yang dicakup dalam survei konversi pengeringan adalah

rumah tangga yang menguasai/mengusahakan tanaman padi Survei

Ubinan 2018 dan panen pada bulan Maret-April 2018 (untuk

pelaksanaan SR 1) atau panen pada bulan Mei-Agustus 2018 (untuk

pelaksanaan SR 2) serta melakukan kegiatan pengeringan gabah

sendiri.

Page 39: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 25

g. Sebelum melakukan wawancara beri penjelasan tentang pentingnya

memberikan keterangan yang benar dan yakinkan kepada responden

mengenai kerahasiaan keterangan yang dikumpulkan.

h. Tegaskan bahwa keterangan yang dikumpulkan hanya akan

digunakan untuk keperluan perencanaan pembangunan dan tidak ada

sangkut paut dengan penyidikan dan pajak.

i. Kerjasama dengan responden perlu diperhatikan, sehingga mereka

tidak segan-segan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan

tepat.

j. Bersabarlah terhadap rasa ingin tahu responden, dan jawablah

pertanyaan responden dengan tepat dan jelas.

k. Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban

yang diberikan responden atau kehilangan kesabaran. Bersikaplah

tenang dalam menghadapi suasana yang tidak diinginkan.

l. Jika responden membelokkan percakapan kepada hal-hal yang

menyimpang dari pelaksanaan survei, kembalikan secara bijaksana

pembicaraan ke arah daftar isian dan usahakan mendapatkan

keterangan yang diperlukan.

m. Setelah selesai melakukan wawancara, jangan lupa mengucapkan

terima kasih atas bantuan responden. Katakan kepada responden,

kemungkinan ada petugas yang akan datang kembali untuk

mendapatkan keterangan tambahan. Kemudian lanjutkan pada rumah

tangga sampel terpilih berikutnya.

n. Lakukan kunjungan ulang jika memang diperlukan. Hal ini mungkin

terjadi karena pada kunjungan pertama tidak berhasil mendapatkan

semua keterangan yang diperlukan.

(4) Tata Tertib Pengisian Daftar

Tata tertib pengisian daftar adalah sebagai berikut:

(1) Semua pengisian daftar harus dengan pensil hitam.

(2) Kata-kata harus dituliskan dalam huruf balok (huruf cetak) dengan jelas

dan tidak boleh disingkat agar mudah dibaca, kecuali singkatan yang

Page 40: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

26 SKGB2018-PCS

sudah baku dan nama yang terlalu panjang. Angka harus ditulis

dengan angka biasa (bukan angka romawi).

(3) Telitilah setiap daftar yang telah diisi dan perbaiki bila terdapat

kesalahan pengisian, sebelum diserahkan kepada pemeriksa.

(4) Definisi dan cara pengisian daftar yang telah ditentukan harus

dipedomani dalam melakukan pencacahan dan tidak boleh diubah.

(5) Rahasiakan keterangan yang diperoleh dari responden terhadap orang

lain yang tidak berkepentingan.

Sebelum memulai pengisian Daftar VK2018-KERING perlu diketahui

tata cara pengisian yang harus dilakukan, yaitu:

a. Menuliskan kata-kata pada tempat yang disediakan. Dalam

menuliskan kata-kata, gunakan huruf balok dengan jelas agar mudah

dibaca.

Contoh : Daftar VK2018-KERING Blok I Rinc. 101

Salah Benar

Provinsi : Provinsi :

b. Melingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban, kemudian

menuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Lingkari

kode yang sesuai dengan jawaban responden secara benar. Jangan

memberikan lingkaran yang meragukan, jika salah harus dibetulkan

dengan cara menghapus lingkaran.

Contoh : Daftar VK2018-KERING Blok III Rinc. 302:

Salah Benar

c. Menuliskan angka-angka pada kotak yang tersedia.

Penulisan angka harus dilakukan dengan angka standar, jelas, dan

mudah dibaca. Pengisian angka ke dalam kotak harus rata kanan,

seperti dalam contoh di bawah ini.

2 2

Page 41: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 27

Contoh : Daftar VK2018-KERING Blok IV Rinc. 401b:

Salah Benar

d. Penulisan satuan adalah sebagai berikut :

Penulisan angka harus disesuaikan dengan satuan pada masing-

masing blok dan rincian. Oleh karena itu sebelum menuliskan kedalam

kuesioner harus diperhatikan dengan teliti satuan yang digunakan.

e. Sebagian isian dalam Daftar VK2018-KERING adalah dalam bilangan

bulat (dibulatkan), untuk memudahkan pengisian daftar diberikan

beberapa contoh cara pembulatan sebagai berikut:

1) Semua bilangan di belakang koma yang nilainya kurang dari

setengah dibulatkan ke bawah.

Contoh : 14,400 dibulatkan 14

13,495 dibulatkan 13

17,450 dibulatkan 17

2) Semua bilangan di belakang koma yang nilainya lebih dari

setengah dibulatkan ke atas.

Contoh : 12,51 dibulatkan 13

17,515 dibulatkan 18

8,534 dibulatkan 9

3) Semua bilangan di belakang koma yang nilainya sama dengan

setengah dan didepannya bilangan genap, maka

pembulatannya ke bawah.

Contoh : 12,50 dibulatkan 12

74,500 dibulatkan 74

18,5 dibulatkan 18

4) Semua bilangan di belakang koma yang nilainya sama dengan

setengah dan didepannya bilangan ganjil, maka pembulatannya

ke atas.

Contoh : 13,5 dibulatkan 14

3 0 , 5 3 0 , 5

Page 42: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

28 SKGB2018-PCS

15,50 dibulatkan 16

59,500 dibulatkan 60

Langkah-langkah pelaksanaan Survei Konversi Pengeringan seperti

yang ditunjukkan oleh Gambar 3.5 adalah sebagai berikut:

1. Mendatangi rumah tangga sesuai dengan daftar sampel yang diterima.

2. Jika petani langsung merontokan gabahnya lanjut ke tahapan no.3, jika

TIDAK, ambil sampel gabah secukupnya untuk dirontokan dan hanya

ukur kadar airnya (tanpa melakukan pengukuran berat gabah)

kemudian isikan hasil pengukuran kadar air ke Rincian 401c.

3. Pada saat perontokan gabah, siapkan sampel gabah kualitas GKP

(minimal 200 kg).

4. Timbang wadah/karung yang akan dijadikan wadah sampel gabah.

Isikan ke Rincian 402a.

5. Timbang gabah beserta wadah/karung yang akan dikeringkan minimal

200 kg. Isikan ke Rincian 402b.

6. Ukur kadar air gabah yang akan dikeringkan sebanyak 5 (lima) kali

ulangan dan hitung rata-ratanya. Kemudian isikan kadar air ke dalam

kuesioner Rincian 402c.

7. Gabah kemudian dikeringkan dengan cara/kondisi dan tempat yang

biasa dilakukan responden, sampai pada tingkat kekeringan kualitas

GKG menurut persepsi responden.

Apabila pengeringan tidak selesai pada hari yang sama, maka

pengeringan dilanjutkan pada hari berikutnya dengan sampel gabah

yang sama.

C. Langkah-Langkah Pelaksanaan Survei Konversi Pengeringan

Pengukuran kadar air dan penimbangan sampel gabah harus dilakukan

di sawah setelah panen (setelah perontokan dan dibersihkan).

Page 43: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 29

8. Catat rata-rata tebal gabah dalam hamparan (centimeter), frekuensi

pembalikan, dan lama pengeringan/penjemuran (jam dan hari) pada

Rincian 304a sampai dengan 304d.

9. Setelah pengeringan (gabah kualitas GKG) :

a. Timbang wadah/karung yang akan digunakan untuk

menampung gabah hasil pengeringan. Isian pada Rincian 403a.

b. Timbang berat gabah setelah kering beserta wadah/karung.

Isikan pada Rincian 403b.

c. Ukur kadar air gabah yang telah dikeringkan sebanyak 5 kali

ulangan dan hitung rata-ratanya. Kemudian isikan kadar air ke

dalam Rincian 403c.

Lakukan pengambilan gambar/foto setiap kali melakukan

pengukuran/pengamatan berat dan kadar air sampel gabah

sebagai bukti telah dilakukan pengukuran/pengamatan.

Hasil gambar/foto yang diambil harus dapat menunjukan besaran

nilai yang tertera pada alat ukur yang digunakan.

Page 44: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

30 SKGB2018-PCS

Gambar 3. 5 Tata Cara Pelaksanaan Lapangan Survei Konversi

Pengeringan

Page 45: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 31

Daftar VK2018-KERING digunakan untuk mencatat hasil kegiatan

pengamatan/pengukuran dan wawancara pada Survei Konversi

Pengeringan. Daftar ini terdiri dari 7 (tujuh) blok pertanyaan yaitu :

- Blok I : Keterangan Tempat

- Blok II : Keterangan Petugas

- Blok III : Keterangan Umum Pengeringan

- Blok IV : Hasil Pengamatan/Pengukuran

- Blok V : Lembar Kerja Pemeriksaan

- Blok VI : Catatan Pencacah

- Blok VII : Catatan Pengawas

Rincian 100 : Periode Survei.

Isi kode periode survei pada kotak yang tersedia dengan mengacu pada

Daftar VK2018-DSRT/ VK2018-DSRT (C). Isikan kode 1 jika periode survei

pada bulan Maret-April 2018, dan kode 2 jika periode survei pada bulan Mei-

Agustus 2018.

(1) Blok I. Keterangan Tempat

Blok ini berisi keterangan tempat mulai dari nama provinsi,

kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, klasifikasi

desa/kelurahan, nomor blok sensus, dan nomor kode sampel.

Rincian 101-107 : Disalin dari Daftar DSRT dan DSRT

Cadangan Blok I Rincian 101 s.d 107.

Isian Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan.

Klasifikasi Desa/Kelurahan, Nomor Blok Sensus, Nomor Kode Sampel

(NKS) disalin dari Daftar VK2018-DSRT Blok I Rincian 101 s.d 107.

Jika sampel utama, isian Rincian 101-107 Kolom (2) disalin dari Daftar

VK2018-DSRT Blok I Rincian 101-107. Sedangkan jika sampel

cadangan, Rincian 101-107 Kolom (3) disalin dari Daftar VK2018-

D. Pengisian Daftar VK2018-KERING

Page 46: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

32 SKGB2018-PCS

DSRT (C) Blok I Rincian 101-107.

Rincian 108-112 : Disalin dari Daftar VK2018-DSRT dan

VK2018-DSRT (C) Blok III Kolom (2) s.d Kolom (6)

Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan Sensus, Nomor Urut Rumah

Tangga, Nomor Urut Sampel, dan Nama Kepala Rumah Tangga disalin

dari Daftar VK2018-DSRT Blok III Kolom (2) s.d Kolom (6).

Rincian 113 : Hasil pencacahan

PCS harus mengisikan kode hasil pencacahan sesuai dengan dengan

kode yang ada berdasarkan hasil wawancara di lapangan.

Kode isian Rincian 113:

a. Kode 1. Berhasil diwawancarai, apabila rumah tangga berhasil

ditemui dan diwawancarai di lapangan. Nama kepala rumah

tangga dan alamat pada saat pencacahan sama dengan nama

kepala rumah tangga dan alamat yang tercetak dalam Daftar

VK2018-DSRT. Termasuk dalam kondisi ini adalah bila nama

kepala rumah tangga berbeda yang diakibatkan karena nama

yang tercetak adalah nama panggilan atau alias dan kesalahan

dalam penulisan dalam pencacahan SP2010/ST2013, dan

perbedaan alamat akibat kesalahan penulisan pada saat

pencacahan SP2010/ST2013, sehingga mengakibatkan

kesalahan pada Daftar VK2018-KERING.

b. Kode 2. Pindah ke luar blok sensus, adalah kondisi rumah

tangga yang nama kepala rumah tangganya tercetak dalam

VK2018-DSRT, pada saat pencacahan tidak ditemukan, dan

setelah dikonfirmasikan dengan tetangga disekitarnya diperoleh

informasi bahwa rumah tangga tersebut telah pindah tempat

tinggal di luar blok sensus yang sedang dilakukan pencacahan.

Termasuk pula rumah tangga tunggal yang telah meninggal

dunia pada saat pencacahan.

Page 47: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 33

c. Kode 3. Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas

waktu pencacahan, apabila diperoleh informasi dari sekitarnya

bahwa rumah tangga tidak dapat diwawancarai sampai dengan

periode pencacahan berakhir (rumah tangga sedang bepergian,

dinas luar, dalam perawatan di rumah sakit, dan lain-lain).

d. Kode 4. Tidak memanen dan mengeringkan padi, apabila

rumah tangga terpilih tidak memanen tanaman padi atau

mengeringkan gabah sendiri pada periode bulan Maret-April

2018 (untuk pelaksanaan SR 1) atau pada bulan Mei-Agustus

2018 (untuk pelaksanaan SR 2).

e. Kode 5. Tidak bersedia diwawancarai, apabila rumah tangga

sampai dengan batas waktu pencacahan tidak bersedia

memberikan informasi.

Apabila responden tidak bersedia diwawancarai, maka harus

ada surat pernyataan yang ditandatangani oleh rumah tangga

yang bersangkutan

Rincian 114 : Nama Pemberi Informasi

Isikan nama responden yang diwawancarai. Diupayakan responden

yang diwawancarai adalah orang yang mengetahui proses

pengeringan yang sedang berlangsung, sehingga mampu menjawab

setiap pertanyaan yang ada dalam Daftar VK2018-KERING.

Rincian 115 : Nomor Telp/HP Pemberi Informasi

Isikan nomor Telp/HP responden yang diwawancarai.

Page 48: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

34 SKGB2018-PCS

(2) Blok II. Keterangan Petugas

Blok ini berisi keterangan siapa yang bertanggung jawab melakukan

pencacahan dan pemeriksaan Daftar VK2018-KERING, kode petugas,

keterangan waktu pelaksanaan pencacahan dan pemeriksaan, serta

tanda tangan pencacah dan pemeriksa.

Rincian 201 : Nama Petugas

Tuliskan nama lengkap pencacah dan pemeriksa pada kolom yang

tersedia.

Daftar Sampel Rumah Tangga Survei Konversi Pengeringan

terdiri dari Daftar Sampel Rumah Tangga Utama (VK2018-

DSRT) dan Daftar Sampel Rumah Tangga Cadangan (VK2018-

DSRT (C)).

Apabila Rumah Tangga Sampel Utama berhasil diwawancarai,

maka pengisian Blok I hanya dilakukan pada Kolom (2) Sampel

Utama saja, sementara Kolom (3) Sampel Cadangan dibiarkan

kosong.

Apabila Rumah Tangga Sampel Utama tidak berhasil

diwawancarai (Blok I kolom (2) Rincian 113 berkode 2,3,4,atau

5), maka dilakukan penggantian yang diambil dari VK2018-DSRT

(C) dan isian Blok I kolom (2) hanya sampai Rincian 113.

Sementara identitas sampel cadangan diisi pada Blok I Kolom (3)

Sampel Cadangan.

Jika seluruh rumah tangga sampel cadangan yang tercetak

pada VK2018-DSRT (C) sudah terpakai dan tidak ada yang

berhasil diwawancarai (Blok I Kolom (3) Rincian 113 berkode

2,3,4,atau 5) maka “STOP”.

Untuk Blok I Rincian 113 berkode 5 harus disertai dengan surat

pernyataan.

Page 49: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 35

Rincian 202 : Kode Petugas

Isikan kode petugas pencacah dan pemeriksa pada kolom yang

tersedia.

Rincian 203 : Tanggal pencacahan atau pemeriksaan

Tuliskan tanggal mulai pelaksanaan pencacahan/pemeriksaan sampai

dengan selesai pencacahan pada kolom yang tersedia.

Rincian 204 : Tanda tangan

Sebelum membubuhkan tanda tangan, Pencacah dan Pemeriksa

harus memeriksa kebenaran dan kelengkapan seluruh isian yang

terdapat pada Daftar VK2018-KERING. Bubuhkan tanda tangan pada

tempat yang disediakan sebagai bentuk tanggung jawab pencacah dan

pengawas/pemeriksa. Penanda tangan adalah orang yang benar-

benar telah melakukan tugasnya.

(3) Blok III. Keterangan Umum Pengeringan

Blok III berisi pertanyaan-pertanyaan terkait keterangan umum proses

pengeringan gabah.

Rincian 301 : Cara pengeringan

Lingkari kode salah satu cara pengeringan, dengan sinar matahari

kode 1 atau mesin pengering kode 2 (langsung ke Rincian 307). Isikan

kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.

Pengeringan dengan sinar matahari adalah pengeringan gabah

yang menggunakan energi sinar matahari dengan cara dijemur di

bawah sinar matahari.

Pengeringan dengan mesin pengering adalah pengeringan dengan

menggunakan energi buatan dari udara yang dipanaskan.

Jika jawaban Rincian 301 berkode 2 (pengeringan dilakukan dengan

mesin pengering), maka langsung ke Rincian 307.

Page 50: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

36 SKGB2018-PCS

Rincian 302 : Lokasi/tempat pengeringan utama

Rincian 302 berisi pertanyaan terkait lokasi/tempat pengeringan gabah

selama proses pengeringan berlangsung. PCS harus mengisikan kode

hasil pencacahan sesuai dengan dengan kode yang ada berdasarkan

hasil wawancara di lapangan.

a. Kode 1. Lahan sekitar sawah, jika lokasi/tempat utama proses

pengeringan dilakukan di lahan sekitar sawah.

b. Kode 2. Lahan sekitar rumah, jika lokasi/tempat utama proses

pengeringan dilakukan di lahan sekitar rumah.

c. Kode 3. Lamporan semen, jika lokasi/tempat utama proses

pengeringan dilakukan di lamporan semen (Gambar 3.6).

d. Kode 4. Lamporan bata, jika lokasi/tempat utama proses

pengeringan dilakukan di lahan lamporan bata.

e. Kode 5. Pinggir Jalan Umum, jika lokasi/tempat utama proses

pengeringan dilakukan di lahan pinggir jalan umum (Gambar

3.7).

f. Kode 6. Lainnya, jika lokasi/tempat utama proses pengeringan

dilakukan di lahan selain dari 5 kriteria yang disebutkan diatas.

Jika responden melakukan proses pengeringan gabah di lebih satu

lokasi/tempat, maka isikan lokasi/tempat proses pengeringan yang

paling lama.

Contoh:

Pak Hadi melakukan pengeringan gabah di lahan sekitar sawah

selama 1 hari, kemudian gabah tersebut dibawa dan dikeringkan

dilahan sekitar rumah selama 3 hari, maka lokasi/tempat yang dicatat

pada Rincian 302 adalah lahan di sekitar rumah (Kode 2)

Page 51: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 37

Gambar 3. 6 Pengeringan Gabah di Lamporan Semen

Gambar 3. 7 Pengeringan Gabah di Pinggir Jalan Umum

Rincian 303 : Apakah pengeringan dilakukan dengan

menggunakan alas?

Lingkari kode 1 jika pengeringan menggunakan alas, dan kode 2 jika

tidak menggunakan alas. Isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak

yang tersedia.

Rincian 304 : Proses pengeringan

Rincian 304 berisi pertanyaan terkait proses pengeringan. PCS harus

mengisikan kode hasil pencacahan sesuai dengan dengan kode yang

ada berdasarkan hasil wawancara di lapangan.

a. Rincian 304a, rata-rata tebal gabah (centimeter) dalam

hamparan.

Isikan rata-rata tebal gabah dalam hamparan saat proses

pengeringan berlangsung. Pemilihan lokasi sampel pengukuran

tebal gabah dalam hamparan dilakukan secara acak. Pemilihan

sampel lokasi pengukuran tebal gabah dalam hamparan

disarankan menyebar dan tidak berdekatan satu sama lain.

Page 52: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

38 SKGB2018-PCS

Contoh pemilihan lokasi pengukuran tebal hamparan gabah seperti

ditunjukan pada Gambar 3.8.

X

X

X

X X

b. Rincian 304b, frekuensi pembalikan selama pengeringan

(kali). Isikan frekuensi pembalikan gabah dari awal sampai akhir

proses pengeringan sampai menghasilkan gabah dalam kualitas

bentuk GKG.

c. Rincian 304c, lama pengeringan selama proses pengeringan

(jam). Isikan lama pengeringan (dalam jam) proses pengeringan

dari awal sampai menghasilkan gabah dalam kualitas bentuk

GKG.

d. Rincian 304d, lama pengeringan selama proses pengeringan

(hari). Isikan lama pengeringan (dalam hari) proses pengeringan

dari awal sampai menghasilkan gabah dalam kualitas bentuk

GKG.

a. Perlu diingat bahwa isian Rincian 304b frekuensi pembalikan

yang dicatat adalah frekuensi pembalikan keseluruhan/total dari

awal sampai akhir sampai menghasilkan GKG.

b. Untuk Rincian 304c lama pengeringan yang dicatat adalah lama

pengeringan total dari awal sampai akhir dalam satuan jam.

c. Sementara itu, pada Rincian 304d lama pengeringan yang

dicatat adalah lama pengeringan total dari awal sampai akhir

dalam satuan hari.

Gambar 3. 8 Contoh Lokasi Pengambilan Sampel Tebal Hamparan Gabah

Keterangan :

X :Lokasi pengukuran tebal

gabah dalam hamparan.

Page 53: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 39

Rincian 305a : Keadaan cuaca dominan selama pengeringan

Lingkari kode 1 apabila keadaan cuaca mendung, dan kode 2 apabila

keadaan cuaca cerah. Isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang

tersedia.

Rincian 305b : Keadaan musim yang berlangsung diwilayah

ini pada saat dilakukan pemanenan

Lingkari kode 1 apabila keadaan musim hujan sedang berlangsung

pada saat kegiatan pemanenan, dan kode 2 apabila musim kemarau.

Isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.

CONTOH KASUS:

Dalam kegiatan Survei Konversi Gabah ke Beras 2018, rumah tangga

Pak Arifin terpilih sebagai sampel Survei Konversi Pengeringan untuk

periode musim kemarau. Pak Arifin berdomisili di Kabupaten Situbondo Jawa

Timur. Pada bulan Mei, setelah melakukan pengukuran kadar air maupun

berat wadah dan gabah yang sudah dikeringkan pada kunjungan

pengukuran GKG, PCS A melakukan wawancara menggunakan daftar

VK2018-KERING. Menurut Pak Arifin saat melakukan pemanenan, keadaan

cuaca di wilayahnya lebih didominasi hujan, begitu pula saat melakukan

pengeringan. Imbas dari cuaca yang didominasi hujan tersebut Pak Arifin

harus berburu matahari untuk melakukan proses pengeringan gabah.

Menurut pengakuan Pak Arifin, tidak adanya bantuan mesin pengering dari

pemerintah setempat menyebabkan ia masih tergantung cuaca untuk

melakukan proses pengeringan gabah. Total waktu yang diperlukan Pak

Arifin sampai gabahnya menjadi gabah siap giling adalah empat hari. Pak

Arifin melakukan pengeringan di halaman rumahnya dengan menggunakan

terpal. Pada hari pertama, ketiga, dan keempat Pak Arifin menjemur gabah

dari pukul 08.00 hingga 15.00. Namun, pada hari kedua, Pak Arifin hanya

melakukan penjemuran gabah mulai dari pukul 08.00 hingga 13.00 karena

hujan turun sangat lebat hingga malam hari. Khusus pada hari keempat Pak

Page 54: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

40 SKGB2018-PCS

Arifin memindahkan posisi penjemuran gabah di pinggir jalan dengan

harapan lebih mempercepat proses pengeringan. Setiap dua jam sekali

secara konsisten Pak Arifin melakukan proses pembalikan gabah setiap

harinya. Adapun tebal gabah yang diukur petugas PCS A pada hari keempat

di lima titik yang berbeda yaitu sebesar 4 cm, 3 cm, 4 cm, 5 cm, dan 4 cm.

Berdasarkan contoh kasus di atas, maka pengisian pada Daftar VK2018-

KERING Rincian 301 s.d 305 seperti ditunjukan pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9 Contoh Pengisian Daftar VK2018-KERING

Rincian 306 : Cara menentukan tingkat kekeringan gabah

telah mencapai kualitas GKG

Rincian 306 berisi pertanyaan terkait cara menentukan tingkat

kekeringan gabah telah mencapai kualitas GKG. PCS harus

mengisikan kode hasil pencacahan sesuai dengan dengan kode yang

tersedia berdasarkan hasil wawancara di lapangan.

a. Kode 1. diukur dengan alat/tester, jika responden menentukan

tingkat kekeringan gabah telah mencapai GKG diukur dengan

menggunakan alat/tester.

b. Kode 2. Digigit, jika responden menentukan tingkat kekeringan

gabah telah mencapai GKG dilakukan dengan cara digigit.

Page 55: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 41

c. Kode 3. Dengan Tangan, jika responden menentukan tingkat

kekeringan gabah telah mencapai GKG dilakukan dengan

menggunakan tangan.

d. Kode 4. lainnya, jika responden menentukan tingkat kekeringan

gabah telah mencapai GKG dilakukan dengan cara selain dari

cara-cara yang sudah disebutkan di awal. Jika responden

menjawab kode 4, maka tuliskan pada titik-titik yang tersedia

cara yang digunakan.

Rincian 307a : Apakah responden menyadari adanya

kehilangan hasil selama proses pengeringan

Lingkari kode 1 jika responden merasa ada kehilangan hasil selama

pengeringan, dan lingkari kode 2 jika tidak. Isikan kode yang dilingkari

ke dalam kotak yang tersedia.

Rincian 307b : Faktor utama penyebab kehilangan hasil

Rincian 307b ditanyakan jika Rincian 307a berkode 1. Lingkari kode1

jika factor utama kehilangan hasil menurut persepsi responden karena

tercecer, kode 2 dimakan ternak/unggas, kode 3 lainnya, dan kode 4

jika tidak tahu. Isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang

tersedia.

(4) Blok IV. Hasil Pengamatan/Pengukuran

Rincian 401a : Apakah perontokan dilakukan pada hari yang

berbeda dengan pemanenan?

Lingkari kode 1 jika responden melakukan kegiatan perontokan pada

Rincian 302 sampai dengan Rincian 306 diiisi apabila responden

melakukan pengeringan dengan menggunakan sinar matahari (Rincian

301 berkode 1)

Jika Rincian 307a berkode 2 (tidak menyadari kehilangan hasil selama

proses pengeringan), maka langsung ke Blok IV.

Page 56: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

42 SKGB2018-PCS

hari yang berbeda dengan kegiatan pemanenan, dan lingkari kode 2

jika dilakukan pada hari yang sama. Isikan kode yang dilingkari pada

kotak yang tersedia.

Rincian 401b : Jika Rincian 401a berkode 1, berapa hari selisih

waktu perontokan dengan pemanenan?

Tuliskan berapa hari selisih waktu kegiatan perontokan dengan

kegiatan pemanen. Isikan jawaban pada kotak yang tersedia.

Rincian 401c : Kadar air

Ukur kadar air gabah (persen) setelah dirontokan sebayak 5 kali

ulangan dan hitung rata-ratanya. Tuliskan hasilnya, kemudian isikan ke

dalam kotak yang tersedia. Kadar air yang dicatat adalah kadar air

yang telah dikonversi dua angka di belakang koma.

Rincian 402 : Gabah sebelum pengeringan

Rincian 402a : Berat wadah

Tuliskan berat wadah kosong (kilogram) yang digunakan saat

menimbang gabah yang akan dikeringkan, sampai dengan satu angka

di belakang koma. Isikan ke dalam kotak yang tersedia.

Jika Rincian 401a berkode 2 (perontokan dilakukan pada hari yang

sama dengan pemanenan), maka langsung ke Rincian 402.

Contoh:

Pak Budi melakukan kegiatan pemanenan komoditas padi sawah

hibrida dilahan sawah miliknya. Sesuai kebiasaan di wilayah tersebut,

padi yang sudah dipanen tidak langsung dirontokan langsung, tapi

dibiarkan selama kurang lebih 2 hari baru bisa dirontokan.

Dari narasi di atas maka jawaban untuk pertanyaan Rincian 401a

adalah berkode 2, dan jawaban untuk Rincian 401b adalah 2 hari.

Page 57: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 43

Rincian 402b : Berat gabah yang akan dikeringkan (GKP) +

wadah

Tuliskan berat gabah (termasuk wadah) yang akan dikeringkan dalam

satuan kilogram, sampai dengan satu angka di belakang koma. Isikan

ke dalam kotak yang tersedia.

Rincian 402c : Kadar air

Ukur kadar air gabah (persen) sebelum dikeringkan sebayak 5 kali

ulangan dan hitung rata-ratanya.Tuliskan hasilnya, kemudian isikan ke

dalam kotak yang tersedia. Kadar air yang dicatat adalah kadar air

yang telah dikonversi dua angka di belakang koma.

Rincian 403 : Gabah setelah pengeringan

Rincian 403a : Berat wadah

Tuliskan berat wadah kosong (kilogram) yang akan digunakan sebagai

wadah gabah setelah pengeringan, satu angka di belakang koma.

Isikan ke dalam kotak yang tersedia.

Rincian 403b : Berat gabah setelah pengeringan (GKG) +

wadah

Tuliskan berat gabah (termasuk wadah) yang telah dikeringkan (GKG)

dalam satuan kilogram, satu angka di belakang koma. Isikan ke dalam

kotak yang tersedia.

Rincian 403c : Kadar air

Ukur kadar air (persen) pada gabah yang telah dikeringkan, lakukan

sebanyak 5 kali ulangan dan hitung rata-ratanya. Tuliskan hasilnya,

kemudian isikan ke dalam kotak yang tersedia. Kadar air yang dicatat

adalah kadar air yang telah dikonversi dua angka di belakang koma.

Page 58: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

44 SKGB2018-PCS

(5) Blok V. Lembar Kerja Pemeriksaan.

Blok ini diisi oleh pemeriksa. Berisi pertanyaan terkait pemeriksaan

terhadap kelengkapan isian Daftar VK2018-KERING.

(6) Blok VI. Catatan Pencacah.

Blok ini digunakan untuk mencatat hal-hal yang diperlukan berkaitan

dengan pelaksanaan lapangan, misalnya, konversi satuan setempat.

(7) Blok VII. Catatan Pemeriksa.

Blok ini diisi oleh pemeriksa digunakan untuk mencatat hal-hal

penting selama proses pemeriksaan.

Daftar VK2018-DSRT/VK2018-DSRT (C) digunakan petugas (PCS)

sebagai petunjuk untuk melakukan pencacahan rumah tangga pengeringan

terpilih. Tata cara pengisian Daftar VK2018-DSRT/ VK2018-DSRT (C) adalah

sebagai berikut:

Pengukuran kadar air dalam kegiatan survei Konversi Gabah ke

Beras tahun 2018 menggunakan alat Moisture Meters

Draminski TwistGrain. Panduan penggunaan alat dapat dilihat

Lampiran 5.

Lakukan pengambilan gambar/foto setiap kali melakukan

pengukuran/pengamatan berat dan kadar air sampel gabah

sebagai bukti telah dilakukan pengukuran/pengamatan.

Hasil gambar/foto yang diambil harus dapat menunjukan

besaran nilai yang tertera pada alat ukur yang digunakan.

E. Pengisian Daftar VK2018-DSRT/ VK2018-DSRT (C)

Page 59: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 45

(1) Blok I. Keterangan Tempat

Blok ini berisi keterangan tempat mulai dari nama provinsi,

kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, klasifikasi desa/kelurahan, nomor

blok sensus, dan nomor kode sampel. Rincian 101 s.d. 107 sudah tercetak.

(2) Blok II. Rekapitulasi

Blok ini digunakan untuk rekapitulasi jumlah rumah tangga sampel

pengeringan terpilih dan rekapitulasi hasil pencacahan.

Rincian 201: Jumlah Sampel Rumah Tangga Survei Konversi

Pengeringan (Disalin dari Blok III Kolom 5 nomor urut

yang paling besar)

Rincian ini merupakan jumlah rumah tangga sampel pengeringan disalin dari

no.urut yang paling besar. Isian rincian ini sudah tercetak

Rincian 202: Jumlah Sampel Rumah Tangga Survei Konversi

Pengeringan yang berhasil diwawancarai (Jumlah Blok

III Kolom (10) yang berkode 1)

Rincian ini merupakan jumlah rumah tangga yang berhasil diwawancarai.

Disalin dari jumlah Blok III kolom (10) yang berkode 1.

Rincian 203: Jumlah Sampel Rumah Tangga Survei Konversi

Pengeringan yang pindah ke luar blok sensus (Jumlah

Blok III Kolom (10) yang berkode 2)

Rincian ini merupakan jumlah rumah tangga yang pindah ke luar blok sensus.

Disalin dari jumlah Blok III kolom (10) yang berkode 2.

Page 60: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

46 SKGB2018-PCS

Rincian 204: Jumlah Sampel Rumah Tangga Survei Konversi

Pengeringan yang tidak dapat diwawancarai sampai

dengan batas waktu pencacahan (Jumlah Blok III Kolom

(10) yang berkode 3)

Rincian ini merupakan jumlah rumah tangga yang tidak dapat diwawancarai

sampai dengan batas waktu pencacahan. Disalin dari jumlah Blok III kolom

(10) yang berkode 3.

Rincian 205: Jumlah Sampel Rumah Tangga Survei Konversi

Pengeringan yang tidak memanen dan mengeringkan

padi (Jumlah Blok III Kolom (10) yang berkode 4)

Rincian ini merupakan jumlah rumah tangga yang tidak memanen dan

mengeringkan padi. Disalin dari jumlah Blok III kolom (10) yang berkode 4.

Rincian 206: Jumlah Sampel Rumah Tangga Survei Konversi

Pengeringan yang tidak bersedia diwawancarai

(Jumlah Blok III Kolom (10) yang berkode 5)

Rincian ini merupakan jumlah rumah tangga yang tidak bersedia atau

menolak untuk diwawancarai. Disalin dari jumlah Blok III kolom (10) yang

berkode 5.

(3) Blok III. Keterangan Rumah Tangga Terpiilih

Kolom (1) s.d. Kolom (9): Nomor Bangunan Fisik, Nomor Bangunan

Sensus, Nomor Urut Rumah, Nomor Urut Sampel, Nama Kepala Rumah

Tangga, Alamat, Estimasi Bulan Panen, dan Karakteristik.

Isian kolom-kolom ini sudah tercetak. Nama kepala rumah tangga

antara yang tercetak pada Daftar VK2018-DSRT Kolom (6) tidak dapat

diubah, meskipun ada perbedaan dengan hasil pencacahan Daftar VK2018-

KERING.

Page 61: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 47

Kolom (10) : Kode Hasil Pencacahan

PCS harus menuliskan kode hasil pencacahan sesuai Daftar

VK2018-KERING Blok I Rincian 113 sesuai dengan hasil pencacahan

dilapangan.

Kode hasil pencacahan:

a. Kode 1. Berhasil diwawancarai, apabila rumah tangga berhasil

ditemui dan diwawancarai di lapangan. Nama kepala rumah tangga

dan alamat pada saat pencacahan sama dengan nama kepala rumah

tangga dan alamat yang tercetak dalam Daftar VK2018-DSRT.

Termasuk dalam kondisi ini adalah bila nama kepala rumah tangga

berbeda yang diakibatkan karena nama yang tercetak adalah nama

panggilan atau alias dan kesalahan dalam penulisan dalam

pencacahan SP2010/ST2013, dan perbedaan alamat akibat kesalahan

penulisan pada saat pencacahan SP2010/ST2013, sehingga

mengakibatkan kesalahan pada Daftar VK2018-KERING.

b. Kode 2. Pindah ke luar blok sensus, adalah kondisi rumah tangga

yang nama kepala rumah tangganya tercetak dalam VK2018-DSRT,

pada saat pencacahan tidak ditemukan, dan setelah dikonfirmasikan

dengan tetangga disekitarnya diperoleh informasi bahwa rumah tangga

tersebut telah pindah tempat tinggal di luar blok sensus yang sedang

dilakukan pencacahan. Termasuk pula rumah tangga tunggal yang

telah meninggal dunia pada saat pencacahan.

c. Kode 3. Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu

pencacahan, apabila diperoleh informasi dari sekitarnya bahwa rumah

tangga tidak dapat diwawancarai sampai dengan periode pencacahan

berakhir (rumah tangga sedang bepergian, dinas luar, dalam

perawatan di rumah sakit, dan lain-lain).

d. Kode 4. Tidak memanen dan mengeringkan padi, apabila rumah

tangga terpilih tidak memanen tanaman padi atau mengeringkan

gabah sendiri pada periode bulan Maret-April 2018 (untuk pelaksanaan

SR 1) atau pada bulan Mei-Agustus 2018 (untuk pelaksanaan SR 2).

e. Kode 5. Tidak bersedia diwawancarai, apabila rumah tangga sampai

Page 62: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

48 SKGB2018-PCS

dengan batas waktu pencacahan tidak bersedia memberikan

informasi. Apabila responden tidak bersedia diwawancarai, maka

harus ada surat pernyataan yang ditandatangani oleh rumah tangga

yang bersangkutan.

Kolom (11) : NKS Sampel Utama yang digantikan

Kolom (11) terdapat pada Daftar VK2018-DSRT (C), Berisi keterangan NKS

Sampel Utama yang digantikan. Jika sampel cadangan yang terpilih masih

berisi kode hasil pencacahan 2,3,4, atau 5, maka kolom ini isian nya boleh

berulang NKS Sampel Utama yang sama.

Kolom (12) : Nomor Urut Sampel Utama yang digantikan

Kolom (12) terdapat pada Daftar VK2018-DSRT (C), Berisi keterangan

Nomor Ururt Sampel Utama yang digantikan. Jika sampel cadangan yang

terpilih masih berisi kode hasil pencacahan 2,3,4, atau 5, maka kolom ini isian

nya boleh berulang Nomor Urut Sampel Utama yang sama.

(4) Blok IV. Keterangan Petugas

Rincian 201 : Nama Petugas

Tuliskan nama lengkap pencacah dan pemeriksa pada kolom yang tersedia.

Rincian 202 : Kode Petugas

Isikan kode petugas pencacah dan pemeriksa pada kolom yang tersedia.

Rincian 203 : Tanggal pencacahan atau pemeriksaan

Tuliskan tanggal mulai pelaksanaan pencacahan/pemeriksaan sampai

dengan selesai pencacahan pada kolom yang tersedia.

Rincian 204 : Tanda tangan

Sampai dengan pengisian Blok III Kolom (10) tidak ada perbedaan tata

cara pengisian antara Daftar VK2018-DSRT dan VK2018-DSRT (C).

Page 63: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 49

Sebelum membubuhkan tanda tangan, Pencacah dan Pemeriksa harus

memeriksa kebenaran dan kelengkapan seluruh isian yang terdapat pada

Daftar VK2018-KERING. Bubuhkan tanda tangan pada tempat yang

disediakan sebagai bentuk tanggung jawab pencacah dan

pengawas/pemeriksa. Penanda tangan adalah orang yang benar-benar telah

melakukan tugasnya.

Page 64: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

50 SKGB2018-PCS

Page 65: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 51

KONVERSI PENGGILINGAN

Penggilingan gabah menjadi beras, merupakan salah satu rangkaian

utama kegiatan penanganan pascapanen padi. Dengan proses penggilingan,

butiran gabah yang memiliki bagian-bagian yang tidak dapat dimakan atau

tidak enak dimakan dipisahkan.

Penggilingan gabah mempunyai peranan yang sangat vital dalam

mengkonversi padi menjadi beras yang siap diolah untuk dikonsumsi

maupun untuk disimpan sebagai cadangan. Teknologi penggilingan sangat

berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas beras yang dihasilkan.

Perbandingan antara beras hasil gilingan terhadap gabah yang digiling

disebut rendemen giling. Rendemen penggilingan digunakan untuk

menghitung produksi beras dari gabah kualitas GKG. Besarnya rendemen

penggilingan dan kehilangan hasil serta mutu beras hasil penggilingan

tergantung pada tingkat kematangan biji saat dipanen. Tingkat terkelupasnya

lapisan katul dan lembaga dari butir beras pada proses penyosohan disebut

derajat sosoh. Penggilingan gabah dilakukan dalam berbagai derajat sosoh,

yaitu 80, 90 atau 100 persen.

Berdasarkan kapasitas penggilingan, usaha penggilingan padi

dikelompokkan menjadi tiga meliputi penggilingan padi kecil (PPK),

penggilingan padi menengah (PPM), dan penggilingan padi besar (PPB).

Bab

4 A. Proses Penggilingan Gabah

Page 66: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

52 SKGB2018-PCS

Jumlah penggilingan padi di Indonesia berdasarkan data Sensus

Penggilingan Padi yang dilaksanakan BPS tahun 2012 menunjukkan jumlah

penggilingan padi di Indonesia sebanyak 182.000 unit, hanya sekitar 8

persen yang merupakan PPB sedangkan PPK mencapai 80 persen

Meskipun jenis usaha penggilingan yang paling banyak ditemui di Indonesia

adalah PPK, penggilingan padi skala besar masih menguasai pasar pasokan

beras nasional di Indonesia.

Penggunaan mesin penggilingan padi sangat penting untuk proses

pembentukan beras yang berkualitas. Dengan mesin penggilingan dapat

meminimalisir kehilangan hasil yang sering terjadi pada penggilingan atau

pemisahan bulir beras dari kulitnya yang dilakukan secara manual. Sebelum

memahami bagian-bagian mesin penggilingan padi, ada baiknya mengetahui

model penggilingan, diantaranya:

1. Penggilingan manual/tangan, merupakan penggilingan dengan

menggunakan lesung dan alu dengan cara kerjanya ditumbuk seperti

ditunjukan pada Gambar 4.1. Cara penggilingan ini menimbulkan

pergesekan dan akhirnya bulir beras akan terkelupas dari kulitnya.

Pembersihan dilakukan diakhir penggilingan dengan penampian

dengan menggunakan tampi. Cara ini membuat kehancuran beras

tinggi sehingga rendemen yang dicapai rendah.

Gambar 4. 1 Penggilingan Padi Manual

Page 67: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 53

2. Penggilingan dengan mesin satu phase, merupakan penggilingan

dengan sistem gesekan logam yaitu unit pengupasan dan unit

penyosohan berada dalam satu mesin. Gabah masuk penggilingan

dan keluar sudah dalam bentuk beras giling. Contoh mesin

penggilingan satu phase seperti ditunjukan pada Gambar 4.2.

Gambar 4. 2 Mesin Penggilingan 1 Phase

3. Penggilingan dengan mesin dua phase, merupakan penggilingan

dengan mesin pengupas dan mesin penyosoh/pemoles terpisah atau

tidak dalam satu mesin. Proses penggilingan dengan dua phase

seperti ditunjukan pada Gambar 4.3.

Gambar 4. 3 Proses Penggilingan Padi 2 Phase

Page 68: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

54 SKGB2018-PCS

4. Penggilingan dengan mesin multi pass/stage, merupakan mesin

penggilingan dengan unit penyosoh / pemoles (jenis abrasif dan jenis

friksi ) bersatu, sehingga dapat mengurangi risiko-risiko yang dihadapi

selama proses penggilingan. Contoh mesin penggilingan multi pass

seperti ditunjukan pada Gambar 4.4.

Gambar 4. 4. Contoh Mesin Penggilingan Multi Pass

Setelah mengetahui model penggilingan padi, bagian-bagian

komponen mesin penggiling padi merupakan suatu hal yang juga penting

untuk diketahui dalam proses penggilingan padi, adapun bagian komponen

mesin penggiling padi terdiri dari:

1. Motor penggerak

2. Mesin pengupas/pemecah kulit gabah (husker)

Mesin ini membersihkan kulit gabah/sekam yang tercampur dalam

beras pecah kulit.

3. Mesin pemisah gabah (separator)

Digunakan untuk memisahkan gabah dari beras pecah kulit.

4. Mesin penyosoh/pemoles/pemutih (polisher)

Digunakan untuk membuang lapisan bekatul dari butiran beras.

5. Mesin pemisah beras kepala, beras patah dan menir (shifter)

6. Mesin Pengkristal/ pencuci beras (shinning)

Page 69: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 55

Gambar 4. 5 Komponen Mesin Penggilingan Padi

Dalam proses penggilingan padi menjadi beras giling, disamping hasil

utama berupa beras juga diperoleh hasil samping berupa: 1) sekam (15-

20%), yaitu bagian pembungkus/kulit luar biji; 2) dedak/bekatul (8-12%) yang

merupakan kulit ari, dihasilkan dari proses penyosohan; 3) menir (±5%)

merupakan bagian beras yang hancur. Pemanfaatan hasil samping tersebut

masih terbatas, bahkan kadang-kadang menjadi limbah dan mencemari

lingkungan terutama di sentra produksi padi saat panen musim penghujan.

Tahapan kedua dalam kegiatan Survei Konversi Gabah ke Beras

tahun 2018 adalah Survei Konversi Penggilingan. Tahapan ini bertujuan

untuk mengetahui nilai konversi dari Gabah Kering Giling (GKG) sampai

menghasilkan beras.

(1) Keterangan yang Dikumpulkan

Pada Survei Konversi Penggilingan akan dikumpulkan keterangan

dengan cara melakukan pengamatan/pengukuran lapangan dan juga

wawancara. Keterangan yang dikumpulkan melalui pengamatan/pengukuran

lapangan diantaranya:

a) Kadar air gabah yang akan digiling;

B. Survei Konversi Penggilingan (VK2018-GILING)

Keterangan :

1. Pemasukan gabah (hopper)

2. Mesin pemecah kulit gabah (husker)

3. Mesin penyosoh beras (polisher)

4. Pully penggerak

5. Pengeluaran beras

Page 70: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

56 SKGB2018-PCS

b) Berat gabah (termasuk wadah) yang akan digiling;

c) Berat wadah yang digunakan untuk menimbang gabah yang akan

digiling;

d) Lama penggilingan;

e) Berat wadah yang digunakan untuk menimbang beras hasil

penggilingan;

f) Berat beras (termasuk wadah) hasil penggilingan (beras giling);

g) Kadar air beras hasil penggilingan ;

h) Derajat sosoh.

Sedangkan keterangan yang dikumpulkan melalui wawancara langsung

diantaranya:

a) Keterangan badan hukum perusahaan penggilingan;

b) Keterangan skala usaha perusahaan penggiingan;

c) Keterangan kelengkapan mesin penggilingan;

d) Keterangan pengoperasian penggilingan;

e) Keterangan gabah yang digiling.

(2) Tahapan Pencacahan Perusahaan Penggilingan Survei Konversi

Pencacahan sampel penggilingan Survei Konversi Penggilingan Tahun

2018 bertujuan untuk memperoleh data terkait nilai rendemen dari GKG

sampai menghasilkan beras. Pencacahan sampel penggilingan ini dilakukan

dengan berpanduan pada Daftar VK2018-DSP, VK2018-DSP (C) dan Peta

WB hasil listing pemutakhiran SE2016 atau Peta SP2010-WB.

Pencacahan sampel perusahaan penggilingan dilakukan dengan

mengunjungi seluruh sampel penggilingan yang tercetak pada Daftar

VK2018-DSP. Prosedur yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Kunjungi penggilingan yang tercantum pada Daftar VK2018-DSP atau

VK2018-DSP (C) dimulai dari nomor urut sampel pertama yang

menjadi beban tugasnya.

Page 71: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 57

b) Pada setiap sampel penggilingan yang dikunjungi, lakukan

pengamatan/pengukuran sampel gabah yang digiling dan juga

wawancara langsung dengan pengelola penggilingan menggunakan

Daftar VK2018-GILING.

c) Apabila pengelola penggilingan yang dikunjungi belum dapat

diwawancarai, lanjutkan pencacahan ke sampel penggilingan

berikutnya. Sebelum periode pencacahan berakhir, pencacah harus

mengunjungi kembali penggilingan tersebut untuk melakukan

pengamatan dan wawancara.

d) Sebelum meninggalkan tempat pengamatan, pastikan seluruh

pertanyaan sudah ditanyakan dan terisi dengan benar.

e) Lakukan pencacahan seluruh sampel penggilingan terpilih dalam satu

blok sensus hingga selesai terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan

pencacahan untuk sampel penggilingan terpilih pada blok sensus

berikutnya yang menjadi tugas PCS. Tata cara pengisian Daftar

VK2018-GILING disampaikan pada BAB IV Sub Bab D (Pengisian

Daftar VK2018-GILING).

f) Daftar VK2018-DSP harus diserahkan kembali kepada PMS bersama-

sama dengan hasil pencacahan Daftar VK2018-GILING.

(3) Tata Cara Wawancara

Dalam melakukan kunjungan/wawancara perlu diperhatikan tata cara

sebagai berikut:

a. Usahakan agar kunjungan dapat diatur sedemikian rupa sesuai jam

buka penggilingan sehingga petugas datang pada saat kegiatan

penggilingan gabah sedang berlangsung.

b. Dalam melaksanakan pencacahan, akan dijumpai berbagai sikap

responden, sebagian diantaranya terus terang (jujur) dan senang

membantu, beberapa orang ragu-ragu dan tidak tegas, serta sebagian

lagi curiga dan dengan sikap menentang. Gunakan kecakapan,

kesabaran, dan sikap bijaksana agar wawancara berhasil.

Page 72: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

58 SKGB2018-PCS

c. Tidak seorangpun diperkenankan untuk menemani pencacah kecuali

pemeriksa dan/atau atasannya.

d. Saat melakukan wawancara diharapkan dapat menjaga etika dan sopan

santun yang berlaku.

e. Tunjukkan selalu sikap ramah dan sopan.

f. Mulailah setiap wawancara dengan memperkenalkan diri dengan

menjelaskan maksud kedatangan. Bila perlu tunjukkan surat tugas/

tanda pengenal.

g. Sebelum melakukan wawancara beri penjelasan tentang pentingnya

memberikan keterangan yang benar dan yakinkan kepada responden

mengenai kerahasiaan keterangan yang dikumpulkan.

h. Tegaskan bahwa keterangan yang dikumpulkan hanya akan digunakan

untuk keperluan perencanaan pembangunan dan tidak ada sangkut paut

dengan penyidikan dan pajak.

i. Kerjasama dengan responden perlu diperhatikan, sehingga mereka

tidak segan-segan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan

tepat.

j. Bersabarlah terhadap rasa ingin tahu responden, dan jawablah

pertanyaan responden dengan tepat dan jelas.

k. Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban yang

diberikan responden atau kehilangan kesabaran. Bersikaplah tenang

dalam menghadapi suasana yang tidak diinginkan.

l. Jika responden membelokkan percakapan kepada hal-hal yang

menyimpang dari pelaksanaan survei, kembalikan secara bijaksana

pembicaraan ke arah daftar isian dan usahakan mendapatkan

keterangan yang diperlukan.

m. Setelah selesai melakukan wawancara, jangan lupa mengucapkan

terima kasih atas bantuan responden. Katakan kepada responden,

kemungkinan ada petugas yang akan datang kembali untuk

mendapatkan keterangan tambahan. Kemudian lanjutkan pada sampel

perusahaan penggilingan terpilih berikutnya.

Page 73: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 59

n. Lakukan kunjungan ulang jika memang diperlukan. Hal ini mungkin

terjadi karena pada kunjungan pertama tidak berhasil mendapatkan

semua keterangan yang diperlukan.

(4) Tata Tertib Pengisian Daftar

Tata tertib pengisian daftar adalah sebagai berikut:

a. Semua pengisian daftar harus dengan pensil hitam.

b. Kata-kata harus dituliskan dalam huruf balok (huruf cetak) dengan jelas

dan tidak boleh disingkat agar mudah dibaca, kecuali singkatan yang

sudah baku dan nama yang terlalu panjang. Angka harus ditulis

dengan angka biasa (bukan angka romawi).

c. Telitilah setiap daftar yang telah diisi dan perbaiki bila terdapat

kesalahan pengisian, sebelum diserahkan kepada pemeriksa.

d. Definisi dan cara pengisian daftar yang telah ditentukan harus

dipedomani dalam melakukan pencacahan dan tidak boleh diubah.

e. Rahasiakan keterangan yang diperoleh dari responden terhadap orang

lain yang tidak berkepentingan.

Sebelum memulai pengisian Daftar VK2018-GILING perlu diketahui tata

cara pengisian yang harus dilakukan, yaitu:

a. Menuliskan kata-kata pada tempat yang disediakan. Dalam

menuliskan kata-kata, gunakan huruf balok dengan jelas agar mudah

dibaca.

Contoh : Daftar VK2018-GILING Blok I Rinc. 101

Salah Benar

Provinsi : Provinsi :

b. Melingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban, kemudian

menuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Lingkari

kode yang sesuai dengan jawaban responden secara benar. Jangan

memberikan lingkaran yang meragukan, jika salah harus dibetulkan

dengan cara menghapus lingkaran.

Page 74: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

60 SKGB2018-PCS

Contoh : Daftar VK2018-GILING Blok IV Rinc. 401:

Salah Benar

c. Menuliskan angka-angka pada kotak yang tersedia.

Penulisan angka harus dilakukan dengan angka standar, jelas dan

mudah dibaca. Pengisian angka ke dalam kotak harus rata kanan,

seperti dalam contoh di bawah ini.

Contoh : Daftar VK2018-GILING Blok VI Rinc. 601b:

Salah Benar

d. Penulisan satuan adalah sebagai berikut :

Penulisan angka harus disesuaikan dengan satuan pada masing-masing

blok dan rincian. Oleh karena itu sebelum menuliskan kedalam

kuesioner harus diperhatikan dengan teliti satuan yang digunakan.

e. Sebagian isian dalam Daftar VK2018-GILING adalah dalam bilangan

bulat (dibulatkan), untuk memudahkan pengisian daftar diberikan

beberapa contoh cara pembulatan sebagai berikut:

1. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya kurang dari

setengah dibulatkan ke bawah.

Contoh : 14,400 dibulatkan 14

13,495 dibulatkan 13

17,450 dibulatkan 17

2. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya lebih dari

setengah dibulatkan ke atas.

Contoh : 12,51 dibulatkan 13

17,515 dibulatkan 18

8,534 dibulatkan 9

3 0 , 5 3 0 , 5

3 3

Page 75: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 61

3. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya sama dengan

setengah dan didepannya bilangan genap, maka

pembulatannya ke bawah.

Contoh : 12,50 dibulatkan 12

74,500 dibulatkan 74

18,5 dibulatkan 18

4. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya sama dengan

setengah dan didepannya bilangan ganjil, maka pembulatannya

ke atas.

Contoh : 13,5 dibulatkan 14

15,50 dibulatkan 16

59,500 dibulatkan 60

Dalam kegiatan Survei Konversi Penggilingan daftar sampel yang

digunakan adalah daftar sampel usaha penggilingan VK2018-DSP dan

VK2018-DSP (C). Kegiatan tersebut dilakukan dalam satu kali kunjungan

dengan melakukan pengamatan langsung terhadap gabah (GKG) dan beras

hasil penggilingannya serta wawancara lagsung dengan pengelola usaha

penggilingannya. Langkah-langkah pelaksanaan Survei Konversi

Penggilingan Gabah seperti yang ditunjukan oleh Gambar 4.6 adalah

sebagai berikut:

a. Siapkan sampel gabah yang akan digiling sesuai dengan skala

usaha/perusahaan penggilingan padi:

1. PPB minimum 150 kg

2. PPM minimum 100 kg

3. PPK minimum 50 kg

b. Ukur kadar air gabah sebanyak 5 kali ulangan. Hitung dan isikan rata-

ratanya pada Rincian 501c.

c. Timbang berat gabah (GKG) + wadah. Isikan pada Rincian 501a.

d. Setel alat penggiling sesuai dengan kebiasaan penggiling (huller dan

C. Langkah-langkah Pelaksanaan Survei Konversi Penggilingan

Page 76: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

62 SKGB2018-PCS

polisher).

e. Giling gabah.

f. Timbang berat wadah. Isikan pada Rincian 501a.

g. Catat lama penggilingan. Isikan pada Rincian 502.

h. Timbang berat wadah yang akan digunakan untuk tempat beras hasil

penggilingan. Isikan pada Rincian 503a.

i. Timbang berat beras + wadah hasil penggilingan. Isikan pada

Rincian 503b.

j. Ukur kadar air beras hasil penggilingan sebanyak 5 kali. Hitung dan

isikan rata-ratanya pada Rincian 503c.

Page 77: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 63

Gambar 4. 6 Tata Cara Pelaksanaan Lapangan Survei Konversi Penggilingan

Page 78: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

64 SKGB2018-PCS

Daftar VK2018-GILING digunakan untuk mencatat hasil kegiatan

pengamatan/pengukuran dan wawancara pada Survei Konversi

Penggilingan. Daftar ini terdiri dari 8 (delapan) blok pertanyaan yaitu :

- Blok I : Keterangan Tempat

- Blok II : Keterangan Petugas

- Blok III : Keterangan Umum Penggilingan

- Blok IV : Keterangan Gabah yang Digiling

- Blok V : Hasil Pengamatan/Pengukuran

- Blok VI : Lembar Kerja Pemeriksaan

- Blok VII : Catatan Pencacah

- Blok VIII : Catatan Pengawas

Rincian 100 : Periode Survei

Isi kode periode survei pada kotak yang tersedia dengan mengacu pada

Daftar VK2018-DSP/VK2018-DSP (C). Isikan kode 1 jika periode survei pada

bulan Maret-April 2018, dan kode 2 jika periode survei pada bulan Mei-

Agustus 2018.

(1) Blok I. Keterangan Tempat

Blok ini berisi keterangan tempat yang isiannya telah tercetak

(preprinted) mulai dari nama provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,

desa/kelurahan, nomor blok sensus, nomor sub blok sensus, nomor

urut sampel, nama usaha/perusahaan penggilingan, nama

pengusaha/penanggung jawab usaha,/perusahaan, dan alamat

usaha/perusahaan, nama usaha/perusahaan penggilingan, nama

pengusaha/penanggung jawab usaha/perusahaan, dan alamat

usaha/perusahaan.

D. Pengisian Daftar VK2018-GILING

Page 79: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 65

Rincian 101-110 : Disalin dari Daftar VK2018-DSP atau

VK2018-DSP (C) Kolom (2) s.d Kolom (7)

Isian Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Nomor

Blok Sensus, Nomor Sub Blok Sensus, Nomor Urut Sampel, Nama

Usaha/Perusahaan Penggilingan, Nama Pengusaha/penanggung

jawab usaha,/perusahaan, dan alamat usaha/perusahaan, Nama

Usaha/Perusahaan Penggilingan, Nama Pengusaha/penanggung

jawab usaha/perusahaan, dan Alamat Usaha/perusahaan disalin dari

Daftar VK2018-DSP atau VK2018-DSPC Kolom (2) s.d Kolom (7).

Jika sampel utama, isian Rincian 101-110 Kolom (2) disalin dari Daftar

VK2018-DSP Kolom (2)-Kolom (7). Sedangkan jika sampel cadangan,

Rincian 101-110 Kolom (3) disalin dari Daftar VK2018-DSP (C) Kolom

(2)-Kolom (7).

Rincian 111 : Hasil Pencacahan

PCS harus mengisikan kode hasil pencacahan sesuai dengan kode

yang ada berdasarkan hasil wawancara di lapangan.

Kode isian Rincian 111:

a. Kode 1. Berhasil diwawancarai, apabila perusahaan

penggililingan yang tercetak dalam Daftar VK2018-DSP

ditemukan dan pihak pengelola/penanggung jawab perusahaan

penggilingan tersebut berhasil diwawancarai.

b. Kode 2. Pindah ke luar blok sensus, adalah kondisi

perusahaan penggilingan tercetak dalam VK2018-DSP, pada

saat pencacahan tidak ditemukan, dan setelah dikonfirmasikan

Unit observasi survei ini adalah perusahaan/usaha penggilingan padi

(dengan kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia/KBLI

10631) skala besar, menengah, kecil, dan mikro hasil Sensus

Ekonomi 2016 (SE2016).

Page 80: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

66 SKGB2018-PCS

dengan tetangga disekitarnya diperoleh informasi bahwa

perusahaan penggilingan tersebut telah pindah tempat di luar

blok sensus yang sedang dilakukan pencacahan.

c. Kode 3. Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas

waktu pencacahan, apabila perusahaan penggilingan yang

tercetak dalam Daftar VK2018-DSP berhasil ditemukan namun

pihak pengelola/penanggung jawabnya tidak dapat

diwawancarai sampai dengan periode pencacahan berakhir

(sedang bepergian, dinas luar, dalam perawatan di rumah sakit,

dan lain-lain).

d. Kode 4. Tidak melakukan penggilingan gabah, apabila

perusahaan penggilingan terpilih tidak melakukan kegiatan

penggilingan gabah dalam waktu yang cukup lama. Kode ini juga

termasuk untuk perusahaan penggilingan yang sudah tutup/tidak

beroperasi lagi.

e. Kode 5. Tidak bersedia diwawancarai, apabila pihak

pengelola/penanngung jawab perusahaan penggilingan terpilih

sampai dengan batas waktu pencacahan tidak bersedia

memberikan informasi.

Apabila responden tidak bersedia diwawancarai, maka harus ada surat

pernyataan yang ditandatangani oleh rumah tangga yang

bersangkutan.

Daftar Sampel Penggilingan Survei Konversi Penggilingan terdiri

dari Daftar Sampel Penggilingan Utama (VK2018-DSP) dan

Daftar Sampel Penggilingan Cadangan (VK2018-DSP (C)).

Apabila Sampel Penggilingan Utama berhasil diwawancarai,

maka pengisian Blok I hanya dilakukan pada Kolom (2)

Sampel Utama saja, sementara Kolom (3) Sampel Cadangan

dibiarkan kosong.

Page 81: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 67

Rincian 112 : Nama Pemberi Informasi

Isikan nama responden yang diwawancarai. Diupayakan responden

yang diwawancarai adalah pengelola penggilingan yang mengetahui

proses penggilingan yang sedang berlangsung, sehingga mampu

menjawab setiap pertanyaan yang ada dalam Daftar VK2018-GILING.

Rincian 113 : Nomor Telp/HP Pemberi Informasi

Isikan nomor Telp/HP responden yang diwawancarai.

(2) Blok II. Keterangan Petugas

Blok ini berisi keterangan siapa yang bertanggung jawab melakukan

pencacahan dan pemeriksaan Daftar VK2018-GILING, kode petugas,

keterangan waktu pelaksanaan pencacahan dan pemeriksaan, serta

tanda tangan pencacah dan pemeriksa.

Apabila Sampel Penggilingan Utama tidak berhasil

diwawancarai (Blok I kolom (2) Rincian 111 berkode

2,3,4,atau 5), maka dilakukan penggantian sampel yang

diambil dari Daftar VK2018-DSP (C) dan isian Blok I kolom

(2) hanya sampai Rincian 111. Sementara identitas sampel

pengganti diisi pada Blok I Kolom (3) Sampel Cadangan.

Jika seluruh sampel penggilingan pengganti yang tercetak

pada SKGB2018-DSP (C) sudah terpakai dan tidak ada

yang berhasil diwawancarai (Blok I Kolom (3) Rincian 111

berkode 2,3,4,atau 5) maka “STOP”.

Untuk Blok I Rincian 111 berkode 5 harus disertai dengan

surat pernyataan.

Page 82: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

68 SKGB2018-PCS

Rincian 201 : Nama Petugas

Tuliskan nama lengkap pencacah dan pemeriksa pada kolom yang

tersedia.

Rincian 202 : Kode Petugas

Isikan kode petugas pencacah dan pemeriksa pada kolom yang

tersedia.

Rincian 203 : Tanggal pencacahan atau pemeriksaan

Tuliskan tanggal mulai pelaksanaan pencacahan/pemeriksaan

sampai dengan selesai pencacahan pada kolom yang tersedia.

Rincian 204 : Tanda tangan

Sebelum membubuhkan tanda tangan, Pencacah dan Pemeriksa

harus memeriksa kebenaran dan kelengkapan seluruh isian yang

terdapat pada Daftar VK2018-GILING. Bubuhkan tanda tangan pada

tempat yang disediakan sebagai bentuk tanggung jawab pencacah dan

pengawas/pemeriksa. Penanda tangan adalah orang yang benar-

benar telah melakukan tugasnya.

(3) Blok III. Keterangan Umum Penggilingan

Rincian 301 : Bentuk badan hukum usaha/perusahaan

penggilingan padi

Lingkari kode bentuk badan hukum usaha penggilingan: kode 1 jika PT

(Persero)/PN/BUMN/BUMD, kode 2 PT, kode 3 CV, kode 4 Firma, kode

5 Koperasi, kode 6 perorangan, dan kode 7 jika lainnya (sebutkan).

Isikan kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.

a. Kode 1. Perseroan Terbatas (PT): Perusahaan yang berstatus

badan hukum, didirikan dengan modal yang terbagi dalam

saham-saham dan pemegang saham bertanggung jawab

terbatas pada nilai nominal saham yang dimiliki. Dalam

menjalankan kegiatannya pemegang saham ikut serta berperan

tergantung besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau

berdasarkan perjanjian antar pemegang saham.

Page 83: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 69

b. Kode 2. Perseroan Komanditer/Commanditair Venootschap

(CV): Perusahaan yang memiliki 2 (dua) pemodal atau lebih

yang terdiri dari sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif adalah

sekutu yang bertanggung jawab memberikan modal (uang) dan

tenaganya untuk kelangsungan perusahaan. Sedangkan sekutu

pasif hanya menyetorkan modalnya saja.

c. Kode 3. Firma: Perusahaan yang memiliki 2 (dua) pemodal atau

lebih yang terdiri yang masing-masing merupakan sekutu aktif.

Para sekutu harus menyerahkan kekayaannya sesuai yang

tertera di akta pendirian.

d. Kode 4. Koperasi: Organisasi ekonomi rakyat yang berwatak

sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum

koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha

bersama atas asas kekeluargaan.

e. Kode 5. Perseorangan: Suatu kegiatan usaha yang ditangani

secara perorangan ataupun lebih tanpa bentuk badan

hukum/usaha.

f. Kode 6. Lainnya, meliputi:

1. Yayasan: Suatu badan hukum dengan kekayaan yang

dipisahkan. Tujuan pendiriannya dititikberatkan pada

usaha-usaha sosial dan bukan untuk mencari keuntungan.

2. Izin khusus dari Instansi terkait: Izin yang dikeluarkan

oleh departemen/instansi yang membina, baik dinas

tingkat provinsi maupun dinas tingkat kota/kabupaten

kepada perusahaan/usaha untuk melakukan kegiatan

usaha.

Rincian 302 : Skala usaha/perusahaan penggilingan padi

Lingkari kode 1 jika skala perusahaan penggilingan padi kecil (PPK),

kode 2 jika menengah (PPM), dan kode 3 jika besar (PPB). Isikan kode

yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.

a. Penggilingan Padi Besar: Penggilingan padi yang kapasitas

produksi berasnya lebih dari 3 ton/jam;

Page 84: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

70 SKGB2018-PCS

b. Penggilingan Padi Sedang: Penggilingan padi yang kapasitas

produksi berasnya antara 1,5 ton/jam - 3 ton/jam;

c. Penggilingan Padi Kecil: Penggilingan padi yang kapasitas

produksi berasnya kurang dari 1,5 ton/jam;

(Sumber: Pedoman PIPA).

Rincian 303 : Kelengkapan mesin penggilingan

Rincian 305 berisi pertanyaan terkait dengan kelengkapan mesin

penggilingan.

Rincian 303a : Husker

Lingkari kode 1 jika mesin penggilingan yang digunakan dilengkapi

dengan husker, dan lingkari kode 2 jika tidak. Isikan kode yang

dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.

Husker merupakan jenis alat pengolahan padi yang digunakan untuk

mengupas kulit luar (sekam) gabah menjadi beras pecah kulit

(Gambar 4.7).

Gambar 4. 7 Mesin Husker

Rincian 303b : Kelengkapan mesin penggilingan: Polisher

Lingkari kode 3 jika mesin penggilingan yang digunakan dilengkapi

dengan polisher, dan lingkari kode 4 jika tidak. Isikan kode yang

dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.

Polisher merupakan jenis alat yang berfungsi untuk menyosoh beras

pecah kulit menjadi beras putih (Gambar 4.8).

Page 85: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 71

Gambar 4. 8 Mesin Polisher

Rincian 303c : Kelengkapan mesin penggilingan: Ayakan

Lingkari kode 5 jika mesin penggilingan yang digunakan dilengkapi

dengan ayakan, dan lingkari kode 6 jika tidak. Isikan kode yang

dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.

Ayakan merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan kepala

beras, beras patah, dan menir (Gambar 4.9).

Gambar 4. 9 Ayakan Beras

Rincian 304 : Tipe penyosoh

Lingkari kode 1 jika tipe penyosoh abrasif, dan kode 2 jika friksi. Isikan

kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.

a. Kode 1. Penyosoh abrasif adalah tipe mesin penyosoh yang

menggunakan batu gerinda untuk membersihkan butiran beras.

b. Kode 2. Ponyosoh friksi adalah tipe mesin penyosoh yang

menggunakan gesekan antar butiran beras untuk membersihkan

butiran beras.

Page 86: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

72 SKGB2018-PCS

Rincian 305 : Pengoperasian penggilingan

Rincian 305 berisi pertanyaan terkait dengan keterangan

pengoperasian penggilingan.

Rincian 305a : Umur mesin penggilingan (tahun).

Isikan umur mesin penggilingan dari awal dibeli sampai saat

pencacahan. Untuk menentukan umur mesin penggilingan, dilakukan

pembulatan ke bawah.

Rincian 305b : Tahun mulai mesin penggilingan dioperasikan.

Isikan tahun pertama kali mesin penggilingan mulai dioperasikan.

Rincian 305c : Kapasitas terpasang (ton GKG per jam). Isikan

kapasitas terpasang mesin penggilingan yang dioperasikan sampai

dengan satu angka di belakang koma.

Rincian 305d : Rata-rata giling per hari pada bulan lalu.

Isikan rata-rata giling per hari selama periode bulan lalu.

Rincian 305e : Jumlah bulan giling pada tahun lalu. Isikan

jumlah bulan giling selama periode setahun yang lalu.

Rincian 305f : Jumlah hari giling pada bulan lalu. Isikan jumlah

hari giling selama periode sebulan yang lalu.

Rincian 305g : Jumlah jam giling pada hari lalu. Isikan jumlah

jam giling selama periode satu hari yang lalu.

Rincian 306a : Penggantian roll karet pemecah kulit

Isikan penggantian roll karet pemecah kulit dilakukan setelah alat

bekerja mencapai berapa ton gabah yang digiling.

Rincian 306b : Penggantian besi penyosoh

Isikan penggantian besi penyosoh dilakukan setelah alat bekerja

mencapai berapa ton gabah yang digiling.

Page 87: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 73

Rincian 307 : Rata-rata rendemen penggilingan (menurut

pengakuan pengelola)

Tuliskan besaran rata-rata rendemen penggilingan (persen) menurut

pengalaman responden, dan isikan ke dalam kotak yang tersedia.

(4) Blok IV. Keterangan Gabah yang Digiling

Rincian 401 : Bentuk gabah yang digiling

Lingkari kode bentuk gabah yang digiling: kode 1 jika berbentuk bulat,

kode 2 jika berbentuk panjang, dan kode 3 jika berbentuk campuran.

Isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang tersedia.

Rincian 402 : Apakah sebelum digiling dilakukan

pembersihan

Lingkari kode 1 jika sebelum gabah digiling dilakukan pembersihan,

dan kode 2 jika tidak. Isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak yang

tersedia.

Rincian 403 : Proses penggilingan dilakukan berapa phase

Lingkari kode 1 jika proses penggilingan dilakukan dalam satu phase

dan kode 2 jika dua phase. Isikan kode yang dilingkari ke dalam kotak

yang tersedia.

Phase : jumlah proses penyosohan beras pecah kulit menjadi beras

hasil penggilingan. Misalnya : jika beras pecah kulit dimasukkan ke

dalam mesin penyosoh 2 kali atau lebih maka dianggap proses

penggilingan dilakukan dua phase, termasuk bila menggunakan 2

mesin penyosoh dalam proses penggilingan.

a. Penggilingan padi dengan mesin satu step (single phase/satu

phase): Penggilingan dengan sistem gesekan logam yaitu unit

pengupasan dan unit penyosohan berada dalam satu mesin.

Gabah masuk penggilingan dan keluar sudah dalam bentuk

beras giling.

b. Penggilingan padi dengan mesin dua step (double phase/dua

Page 88: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

74 SKGB2018-PCS

phase): Penggilingan dimana mesin pengupas dan mesin

penyosoh/ pemoles terpisah atau tidak dalam satu mesin.

c. Penggilingan padi dengan mesin multi pass. Mesin penggilingan

dengan unit penyosoh / pemoles (jenis abrasif dan jenis friksi )

bersatu, sehingga dapat mengurangi risiko-risiko yang dihadapi

selama proses penggilingan.

Rincian 404 : Pemilik gabah yang digiling

Lingkari kode 1 jika pemilik gabah yang digiling adalah penggilingan,

kode 2 jika petani, dan kode 3 jika pedagang. Isikan kode yang

dilingkari pada kotak yang tersedia.

(5) Blok V. Hasil Pengamatan/Pengukuran

Rincian 501 : Sebelum gabah digiling

Rincian 501a : Berat wadah

Timbang berat wadah yang akan digunakan sebagai wadah gabah

yang akan digiling. Tuliskan berat wadah (kilogram) sampai dengan

dua angka di belakang koma kemudian isikan ke dalam kotak yang

tersedia.

Rincian 501b : Berat gabah+ wadah

Timbang berat gabah berserta wadah dan tuliskan sampai dengan satu

angka di belakang koma. Isikan ke dalam kotak yang tersedia.

Rincian 501c : Kadar air gabah sebelum digiling

Ukur kadar air gabah (persen) sebelum digiling sebanyak 5 kali

ulangan dan hitung rata-ratanya. Tuliskan hasilnya, kemudian isikan ke

dalam kotak yang tersedia. Kadar air yang dicatat adalah kadar air

yang telah dikonversi dua angka di belakang koma.

Rincian 502 : Lama penggilingan

Tuliskan lama penggilingan dalam menit, dan isikan ke dalam kotak

yang tersedia.

Page 89: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 75

Rincian 503 : Setelah gabah digiling

Rincian 503a : Berat wadah

Timbang berat wadah yang akan digunakan sebagai wadah beras hasil

gabah yang digiling. Tuliskan berat wadah (kilogram) sampai dengan

dua angka di belakang koma kemudian isikan ke dalam kotak yang

tersedia.

Rincian 503b : Berat beras + wadah

Timbang berat beras berserta wadah. Tuliskan berat beras hasil

penggilingan (beras utuh dan beras pecah/menir) dalam satuan

kilogram sampai dengan satu angka di belakang koma. Isikan ke dalam

kotak yang tersedia.

Beras pecah merupakan butir beras baik sehat maupun cacat yang

mempunyai ukuran lebih besar dari 0,25 sampai dengan lebih kecil dari

0,75 dari butir beras utuh (berdasarkan SNI 628: 2008; Beras, BSN).

Beras menir merupakan butir beras baik sehat maupun cacat yang

mempunyai ukuran lebih kecil dari 0,25 bagian butir beras utuh.

Rincian 503c : Kadar air

Ukur kadar air beras (persen) sebanyak 5 kali ulangan dan hitung rata-

ratanya. Tuliskan hasilnya, kemudian isikan ke dalam kotak yang

tersedia. Kadar air yang dicatat adalah kadar air yang telah dikonversi

dua angka di belakang koma.

Kadar Air adalah jumlah kandungan air di dalam butir beras yang

dinyatakan dalam satuan persen dari berat basah (wet basis).

Rincian 503d : Derajat sosoh

Tuliskan derajat sosoh (persen) yang digunakan oleh penggilingan

dalam menggiling gabah menjadi beras, dan isikan ke dalam kotak

yang tersedia.

Derajat Sosoh adalah tingkat terlepasnya lapisan bekatul (pericarp,

testa dan aleuron) dan lembaga dari butir beras.

Page 90: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

76 SKGB2018-PCS

(6) Blok VI. Lembar Kerja Pemeriksaan.

Blok ini diisi oleh pemeriksa. Berisi pertanyaan terkait pemeriksaan

terhadap kelengkapan isian Daftar VK2018-GILING.

(7) Blok VII. Catatan Pencacah.

Blok ini digunakan untuk mencatat hal-hal yang diperlukan berkaitan

dengan pelaksanaan lapangan, misalnya, konversi satuan setempat.

(8) Blok VIII. Catatan Pemeriksa.

Blok ini diisi oleh pemeriksa digunakan untuk mencatat hal-hal

penting selama proses pemeriksaan.

Daftar VK2018-DSP/ Daftar VK2018-DSP (C) digunakan petugas

(PCS) sebagai petunjuk untuk melakukan pencacahan perusahaan

penggilingan terpilih. Tata cara pengisian Daftar VK2018-DSP/ Daftar

VK2018-DSP (C) adalah sebagai berikut:

Kode Provinsi, Nama Provinsi, Kode Kabupaten/Kota, dan Nama

Kabupaten/Kota sudah tercetak

Kolom (1) s.d. Kolom (7): Isian kolom-kolom ini sudah tercetak.

Pengukuran kadar air dalam kegiatan survey Konversi Gabah ke

Beras tahun 2018 menggunakan alat Moisture Meters Draminski

TwistGrain. Spesifikasi dan panduan penggunaan alat dapat

dilihat Lampiran 5.

Lakukan pengambilan gambar/foto setiap kali melakukan

pengukuran/pengamatan berat dan kadar air sampel gabah

sebagai bukti telah dilakukan pengukuran/pengamatan.

E. Pengisian Daftar VK2018-DSP/ Daftar VK2018-DSP (C)

Page 91: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 77

Berisi informasi Nomor Urut Sampel, Kode dan Nama Kecamatan, Kode dan

Nama Desa/Kelurahan, Nomor Blok Sensus/Nomor Sub Blok Sensus, Nama

Perusahaan/Usaha, Nama Pengusaha/ Penanggung Jawab

Usaha/Perusahaan, dan Alamat Lengkap.

Kolom (8) pada VK2018-DSP dan Kolom (9) pada VK2018-DSP (C):

Berhasil dicacah atau tidak

Pada Daftar VK2018-DSP Kolom (8) dan Daftar VK2018-DSP Kolom (9),

PCS harus menuliskan kode 1 jika responden berhasil dicacah, dan kode 2

jika tidak.

Kolom (8) : NUS yang digantikan pada DSP (VK2018-DSP (C))

Pada Kolom (8) Daftar VK2018-DSP (C), PCS harus mengisikan NUS

sampel penggilingan terpilih yang terdapat dalam Daftar DSP yang

digantikan oleh sampel cadangan yang ada pada Daftar VK2018-DSP (C).

Jika sampel cadangan masih tidak berhasil dicacah maka kolom ini boleh

berisi NUS sampel utama yang sama (boleh berulang).

VK2018-DSP Kolom (9) dan VK2018-DSP (C) Kolom (10): Alasan tidak

berhasil dicacah

Pada Daftar VK2018-DSP Kolom (9) dan Daftar VK2018-DSP (C) Kolom

(10), PCS harus menuliskan kode alasan jika responden tidak berhasil

dicacah. Kolom (9) terisi apabila Kolom (8) berkode 2 (Tidak berhasil

dicacah).

Kode hasil pencacahan:

a. Kode 1. Berhasil diwawancarai, apabila perusahaan penggililingan

yang tercetak dalam Daftar VK2018-DSP ditemukan dan pihak

pengelola/penanggung jawab perusahaan penggilingan tersebut

berhasil diwawancarai.

b. Kode 2. Pindah ke luar blok sensus, adalah kondisi perusahaan

penggilingan tercetak dalam VK2018-DSP, pada saat pencacahan

tidak ditemukan, dan setelah dikonfirmasikan dengan tetangga

Page 92: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

78 SKGB2018-PCS

disekitarnya diperoleh informasi bahwa perusahaan penggilingan

tersebut telah pindah tempat di luar blok sensus yang sedang dilakukan

pencacahan.

c. Kode 3. Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu

pencacahan, apabila perusahaan penggilingan yang tercetak dalam

Daftar VK2018-DSP berhasil ditemukan namun pihak

pengelola/penanggung jawabnya tidak dapat diwawancarai sampai

dengan periode pencacahan berakhir (sedang bepergian, dinas luar,

dalam perawatan di rumah sakit, dan lain-lain).

d. Kode 4. Tidak melakukan penggilingan gabah, apabila perusahaan

penggilingan terpilih tidak melakukan kegiatan penggilingan gabah

dalam waktu yang cukup lama. Kode ini juga termasuk untuk

perusahaan penggilingan yang sudah tutup/tidak beroperasi lagi.

e. Kode 5. Tidak bersedia diwawancarai, apabila pihak

pengelola/penanngung jawab perusahaan penggilingan terpilih sampai

dengan batas waktu pencacahan tidak bersedia memberikan

informasi. Apabila responden tidak bersedia diwawancarai, maka

harus ada surat pernyataan yang ditandatangani oleh rumah tangga

yang bersangkutan.

Page 93: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 79

PENUTUP

Suatu survei akan menghasilkan data yang baik jika semua petugas

melaksanakan tugas sesuai bidangnya masing-masing dengan disiplin,

cermat, dan tekun. Petugas pencacah (PCS) ikut mengambil peranan yang

sangat penting dalam menjamin kualitas hasil Survei Konversi Gabah ke

Beras 2018.

Berhasilnya suatu pencacahan sangat tergantung pada kemauan,

kemampuan dan ketelitian para petugas lapangan terutama pencacah. Oleh

karena itu sebelum daftar-daftar yang telah diisi diserahkan kepada

pemeriksa, pencacah harus meneliti lebih dahulu apakah isian-isiannya telah

benar dan tepat diisikan pada kolom-kolom, rincian-rincian yang sesuai.

Setelah pencacahan selesai dan pencacah yakin bahwa semua isian

telah diperiksa dengan baik, serahkan semua daftar yang telah diisi kepada

pemeriksa, tetapi bukan berarti bahwa pencacahan telah selesai, karena

mungkin pencacah akan diminta pemeriksa untuk melakukan pencacahan

ulang apabila diperlukan.

Pemeriksaan tersebut di atas dimaksudkan agar bila ternyata

pencacah masih menemui kesalahan-kesalahan secepatnya diperbaiki, dan

jika ditemui suatu kesalahan yang mengharuskan pencacah mengadakan

kunjungan ulang, lakukan kunjungan ulang tersebut tanpa menunggu

instruksi pemeriksa.

Jika dijumpai hal-hal yang meragukan jangan mengambil keputusan

sendiri, diskusikan dengan teman-teman sesama pencacah, dan bila masih

Bab

5

Page 94: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

80 SKGB2018-PCS

ragu-ragu juga usahakanlah menemui pemeriksa dan diskusikan dengannya

agar diperoleh penjelasan yang dapat menghilangkan keragu-raguan

tersebut.

Dengan berakhirnya tugas saudara sebagai pencacah, saudara telah

menyumbangkan dharma bhakti kepada Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) karena data yang dikumpulkan akan sangat bermanfaat

bagi pemerintah untuk perencanaan pembangunan NKRI.

Page 95: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 81

LAMPIRAN

Page 96: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

82 SKGB2018-PCS

Page 97: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 83

Lampiran 1. VK2018-DSRT

Page 98: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

84 SKGB2018-PCS

Lanjutan Lampiran 1

Page 99: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 85

Lampiran 2. Contoh Pengisian Daftar VK2018-KERING

Page 100: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

86 SKGB2018-PCS

Lanjutan Lampiran 2

Page 101: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 87

Lanjutan Lampiran 2

Page 102: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

88 SKGB2018-PCS

Lanjutan Lampiran 2

Page 103: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 89

Lampiran 3. Contoh VK2018-DSP

Page 104: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

90 SKGB2018-PCS

Lampiran 4. Contoh Pengisian Daftar VK2018-GILING

Page 105: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 91

Lanjutan Lampiran 4

Page 106: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

92 SKGB2018-PCS

Lanjutan Lampiran 4

Page 107: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 93

Lampiran 5 Panduan penggunaan alat

1.

Siapkan Alat Moisture

Meters Draminski

TwistGrain beserta 4

buah battery ukuran AA

sebagai sumber daya.

2. Masukan battery kemudian nyalakan Alat Moisture Meters Draminski

TwistGrain dengan cara menekan tombol “ESC on/off” yang berwarna

merah.

3.

Pilih menu

“Pengukuran” yang

tertera pada menu

display. Kemudian

tekan tombol “OK” yang

berwarna hijau.

Page 108: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

94 SKGB2018-PCS

4.

Pilih jenis pengukuran

kadar air apa yang akan

diukur.

Pilih “Gabah” jika akan

melakukan pengukuran

kadar air gabah atau pilih

“Beras” jika akan

melakukan pengukuran

kadar air beras,

kemudian tekan “OK”.

5.

Setelah menu jenis

pengukuran kadar air

“Gabah/Beras” dipilih

maka akan muncul

perintah “Tuangkan

sampel dan kencangkan”

Page 109: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

SKGB2018-PCS 95

9

Masukan sampel

“Gabah/Beras” yang

akan diukur kadar airnya

kedalam Alat Moisture

Meters Draminski

TwistGrain.

10.

Putar dan kencangkan

penutup sampai

mengeluarkan bunyi.

Page 110: 2. SKGB2018-PCS Uraian editedsirusa.bps.go.id/webadmin/pedoman/2018_2274_ped_SKGB2018-PCS.pdf · Tujuan survei ini adalah untuk mendapatkan angka konversi pengeringan dari Gabah Kering

96 SKGB2018-PCS

11.

Setelah alat Moisture

Meters Draminski

TwistGrain

mengeluarkan bunyi,

maka dilayar display

akan muncul angka

kadar air hasil

pengukuran.