2 Politics & Government KAMIS WAGE, 26 AGUSTUS 2021

1
2 www.surabayapagi.com www.surabayapagi.com KAMIS WAGE, 26 AGUSTUS 2021 Politics & Government SURABAYAPAGI, Sura- baya - Hadirnya Pusat Ekspor Surabaya (Export Center Surabaya/ECS)terbukti ber- hasil membawa produk usaha kecil dan menengah (UKM) di Jawa Timur memasuki pasar global. UKM di Jatim pun memiliki potensi dan nilai transaksi ekspor dengan nilai US$46 juta atau Rp664,15 miliar dengan memanfaatkan ECS. “ECS hadir agar para pelaku ekspor mampu me- nemukan pasar yang lebih luas. Pelaku usaha bisa mem- peroleh informasi peluang ekspor, mendapatkan pen- dampingan, dan berkonsul- tasi dalam memenuhi stan- dar negara tujuan ekspor. Hal ini penting untuk UKM agar mereka dapat memasuki pasar ekspor dengan lebih lancar,” kata Direktur Jen- deral Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi lewat keterangannya di Jakarta, Selasa (24/8). Didi menjelaskan, ECS yang dibentuk pada Februari 2021 merupakan program kerja sama Kemendag melalui Direktorat Jenderal PEN dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Jawa Timur dan didukung Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menumbuh- kan pelaku ekspor baru serta membantu penetrasi produk ekspor. “Kota Surabaya dipilih karena Jawa Timur merupa- kan pusat produksi barang ekspor, imbuh Didi. Dengan hadirnya ECS, kebijakan yang diterbitkan Kemendag dapat dimanfaat- kan secara optimal oleh para pelaku usaha. Berbagai in- formasi yang bersumber dari perwakilan perdagangan di luar negeri dapat tersalurkan secara tepat dan cepat sehing- ga dapat memperluas pangsa ekspor. Selain itu, melalui Export Center, dapat dijaring in- formasi data pelaku usaha daerah terkini sebagai materi promosi Kemendag untuk disebarluaskan kepada para pembeli di luar negeri. Di masa pembatasan pergerakan saat ini, ECS melakukan berbagai penye- suaian. Jika biasanya kegiatan konsultasi dapat dilaksanakan secara luring dengan mengun- jungi kantor ECS, saat ini bisa diakses secara daring meng- gunakan aplikasi Whatsapp atau Zoom. Berdasarkan data kegiatan konsultasi yang dirangkum oleh ECS, saat ini, salah satu kendala terkait daya saing yang dihadapi UKM/pelaku usaha ekspor untuk dapat me- nembus pasar adalah kurang optimalnya pemanfaatan Free Trade Agreement. sb1/na UKM Jatim Berpotensi Ekspor Rp 664,15 Miliar SURABAYAPAGI, Sura- baya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya semakin gencar melakukan vaksinasi Covid-19  agar segera menca- pai 100 persen dan bisa tuntas secepatnya. Hingga kini capa- ian vaksinasi dosis pertama di Surabaya mencapai 77 persen. Artinya, sudah sekitar 1,707 juta warga Surabaya yang divaksin dosis pertama dari sekitar 2,2 juta target sasaran. Adapun untuk dosis kedua, baru sekitar 1,205 juta warga yang sudah divaksin. “Untuk persentase di dosis pertama kita sudah mencapai 77 persen dari sasaran. Semen- tara itu untuk yang dosis kedua, masih di angka 54 persen,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Pra- jatara, Rabu (25/8). Febri menjabarkan, dari 1,707 juta warga yang telah menerima vaksin dosis per- tama itu terdiri dari beberapa kelompok. Rinciannya, 915 ribu orang kategori pelayan publik, 466 ribu kategori mas- yarakat umum atau rentan, dan sekitar 216 ribu kategori Lansia. Sedangkan untuk kat- egori remaja sudah sekitar 44 ribu, dan 44 ribu juga untuk kategori tenaga kesehatan. “Kemudian dosis ketiga untuk nakes itu sekitar 13.697 nakes yang sudah kita vaksin,” ujarnya. Ia menjelaskan, pelaksa- naan vaksinasi dosis ketiga menggunakan vaksin Moderna untuk nakes akan dilakukan secara bertahap. Itu tak lain karena rata-rata dari mereka yang disuntik vaksin Moderna mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). “KIPI dari vaksin moderna itu kan terasa berbeda-beda pada setiap orang. Makanya kita lakukan secara bertahap,” kata Febri. Febri mengakui, saat ini ketersediaan vaksin di Sura- baya masih terbatas. Namun, pihaknya tetap berupaya untuk bisa melayani vaksinasi dosis pertama maupun dosis kedua. Makanya, pelaksanaan vaksi- nasi dilakukan dengan sistem undangan di setiap Puskesmas. “Undangan itu bisa berupa mobil respons cepat vak- sin keliling maupun melalui puskesmas di masing-masing wilayah,” kata dia. sb/na Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama di Surabaya Capai 77 Persen Sekolah Murid Merdeka Gelar Sekolah Online dan PTM SURABAYAPAGI, Sura- baya - Keputusan Pemerin- tah pusat menurunkan lev- el PPKM di daerah Jawa dan Bali dan membolehkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) digelar dengan syarat tertentu, disambut baik Seko- lah Murid Merdeka (SMM) karena semua gurunya sudah tervaksin.  SMM yang meluncur- kan beberapa pusat aktivi- tas (Hub) di kota-kota besar sebagai bagian dari rencana SMM untuk membuka pu- luhan sentra di kota lainnya, sehingga para siswa bisa be- nar-benar merasakan pen- galaman sistem belajar cam- puran atau blended learning. Dan dengan seluruh tenaga pengajarnya divaksin maka pi- haknya siap menggelar PTM sesuai protokol kesehatan yang berlaku. “Adapun saat ini SMM Hub telah hadir di delapan kota yakni Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Depok, Bekasi, Bogor, Semarang, Bandung, dan Surabaya. Se- mentara itu, di Jawa Tengah, tepatnya kota Kudus, SMM Hub juga telah hadir dan dir- esmikan pada Kamis kemarin (19/8/2021). Sementara itu, pelaksanaan belajar mengajar nantinya akan sesuai dengan standar protokol kesehatan. Terlebih semua guru sudah tervaksinasi,” kata Kepala Sekolah Murid Merdeka Laksmi Mayesti dalam rilis yang diterima media ini. Rabu (25/8/2021). “Targetnya SMM Hub akan dibuka di 80 kota di Indonesia pada akhir tahun 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ses- uai standar,” tambahnya.  Laksmi menerangkan, SMM Hub hadir sebagai kelas luar jaringan (offline) untuk melengkapi pengalaman mu- rid saat belajar dengan para guru dan teman-temannya.  “Yakni dengan member- ikan ruang untuk belajar se- cara langsung bersama fasili- tator pendamping dan teman sekolah,” ucapnya.  Laksmi melanjutkan, kelas offline di SMM Hub dilengka- pi bahan ajar dan alat peraga atau praktikum yang lengkap, sehingga para siswa mendapa- tkan pengalaman belajar tatap muka yang lebih optimal. By SP/ARLANA Sekolah Murid Merdeka memiliki tujuan untuk memajukan pen- didikan Indonesia melalui sistem belajar campuran. SP/IST Hingga kini capaian vaksinasi dosis pertama di Surabaya mencapai 77 persen. Pakar: Perlu Vaksin Booster untuk Guru dan Dosen SURABAYAPAGI, Surabaya - Pemerintah di sejumlah provin- si termasuk Jawa Timur (Jatim) mulai memberikan izin agar sekolah dapat melakukan pem- belajaran tatap muka (PTM) di masa pandemi covid-19.  Pemberian izin PTM di se- jumlah wilayah bukan tanpa dasar. Hal ini diputuskan pasca dikeluarkannya Instruksi Ment- eri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 35 Tahun 2021 yang menurunkan level covid-19 di sejumlah wilayah.  Di Jatim sendiri, pada bagian I huruf F Inmendagri no 35 menyebutkan, ada sekitar 18 daerah yang masih berada pada level 4. Dan 18 daerah lainnya adalah level 3 serta 2 daerah level 2. Daerah yang masih level 4, beberapa diantaranya adalah Kota dan Kabupaten Malang, kota dan kabupaten Kediri, kota Batu, Kabupaten Ngawi dan kabupaten Banyuwangi serta kabupaten Lumajang.  Sementara untuk Kota Surabaya, pada huruf F point ke-2 berada pada level 3. Selain Surabaya, Pasuruan, kota dan kabupaten Mojokerto, Sumenep, Bangkalan, kabupaten Sidoarjo serta kabupaten Gresik juga masuk dalam kategori level 3. Sementara untuk level 2 adalah wilayah Sampang dan Pame- kasan. Bila melihat Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri baik menteri Pendidikan, menteri agama, menteri kesehatan dan menteri dalam negeri yang dike- luarkan pada beberapa waktu lalu, maka daerah yang menerap- kan PPKM Level 1 hingga Level 3 dapat melakukan sekolah tatap muka, tak terkecuali Surabaya. Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wa- hyudi, telah mempersilahkan sekolah yang masuk dalam kat- egori level 1-3 untuk melakukan pembelajaran tatap muka.  Kendati begitu, sesuai dengan SKB 4 menteri, terdapat syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh sekolah manakala ingin melaku- kan PTM. “Sekolah boleh melakukan PTM dengan syarat warga seko- lah sudah divaksinasi. Guru dan tenaga pendidik rata-rata sudah vaksin di atas 80 persen. Siswa relatif lebih kecil,” kata Wahid Wahyudi, Rabu (25/08/2021).  Selain sudah divaksin, ada pula syarat teknis lainnya yang perlu dijalankan oleh sekolah. Bagi wilayah yang masuk kate- gori level 3 dan 2 wajib melaku- kan PTM dengan jumlah mak- simal siswa adalah 50 persen. Sementara untuk level 4 wajib 100 persen sekolah online atau daring.  “Khusus SLB [PTM] boleh 63 hingga 100 persen sedangkan PAUD 33 persen,” katanya. Adanya pemberian izin PTM oleh pemerintah, mendapat kri- tikan dari Pakar Managamen Isu dan Krisis Universitas Brawijaya Malang, Maulina Pia Wulandari. Menurutnya, sebelum dikelu- arkan kebijakan tersebut, seha- rusnya dilakukan analisis risk and safety yang komprehensif, sehingga dapat memetakan ke- mungkinan resiko yang timbul akibat kebijakan tersebut. “Jadi harus ada analisisnya, karena apa? Karena selain tadi bisamengurangiresiko, pemerin- tah sudah punya skenario untuk mencegah atau menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan selama PTM berlangsung,” kata Maulina Pia Wulandari. Tak hanya itu, Pia juga men- dorong agar pemerintah dapat memberikan vaksin booster ke- pada tenaga pendidik baik guru maupun dosen. Hingga saat ini, vaksin booster atau vaksin tahap ke-3 hanya diberikan kepada tenaga kesehatan. Adapun jenis vaksin yang diberikan adalah vaksin moderna asal Amerika Serikat. Tujuan guru dan dosen juga diberikan vaksin booster adalah untuk mendukung dan menjaga mereka dari resiko penular- an covid-19. Mengingat, bagi para dosen diwajibkan untuk melakukan pengabdian mas- yarakat.  sem SP/SEMMY MANTOLAS Salah satu guru YPPI saat melakukan pembelajaran jarak jauh. Rencana Sekolah Tatap Muka SURABAYAPAGI, Mojok- erto - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Santoso melakukan in- speksi mendadak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, Rabu (25/8/2021) pagi. Pejabat esselon dua Pemer- intah Provinsi (Pemprov) Jatim ini meninjau langsung beberapa ruangan yang menjadi tempat perawatan pasien Covid-19 di RSUD milik Pemkot Mojokerto. Diantaranya, Ruang Unit Ga- wat Darurat (UGD), Ruang De- kontaminasi, Ruang ICU khusus Covid-19 serta ruang rawat inap bagi pasien yang terpapar virus korona. Tak hanya itu, ia juga meninjau secara langsung akses keluar masuk bagi perawat yang menangani virus menular ini. Kepada wartawan, Kadinkes Pemprov Jatim, Kohar Hari Santoso mengatakan maksud kunjungannya ke RSUD untuk koordinasi sekaligus menya- makan persepsi terutama dalam menangani pasien Covid-19. “Alhamdulillah setelah ke- liling semuanya sudah ber- langsung dengan sangat bagus dan sangat ideal. Tadi saya sudah masuk ngecek ruangann- ya, cara mereka dekontaminasi dan cara merawat pasiennya sudah bagus,” ujarnya, Rabu (25/8/2021). Ia menyebut, tidak ada hal serius yang menjadi catatan evaluasinya, hanya saja ia menyarankan ke RSUD untuk meningkatkan kapasitasnya sehingga bisa melayani lebih banyak pasien Covid-19. “Terutama penambahan ru- ang ICU Covid-19, karena tadi saya pantau kapasitasnya sudah penuh. Jadi mumpung kasus covid-19 sedang melandai, ini menjadi kesempatan untuk berbenah dan menambah kap- asitas ruang,” sarannya. Terpisah, Direktur RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Trias- tutik Sri Prastini mengatakan peninjauan itu untuk melihat sejauh mana pelayanan di ruang IGD Covid, cara memisahkan antara pasien Covid-19 dan non covid, serta meninjau keluar masuk akses. “Juga melihat dekontami- nasi di ruang isolasi, hasilnya sudah betul dan sudah ter- tata karena memang sudah dikondisikan selama pan- demi,” terangnya. Dokter spesialis anak ini menyebutkan, sidak terakhir yang dilakukan juga memer- iksa kelayakan ruang ICU Covid. Kendati demikian, pihaknya mendapatkan im- bauan dari Kadinkes untuk menambah ruang ICU. Pasal- nya, keterisian pasien di ruang tersebut selalu penuh. “Sudah layak, hanya dis- arankan untuk menambah ruangan. Kita sudah ada 8 ruangan icu, satunya ruang VVIP,” bebernya. Dwy Kadinkes Jawa Timur Sidak RSUD Kota Mojokerto SP/DWY AGUS SUSANTI Kadinkes Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Santoso saat sidak ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. RIBUAN NAKES SURABAYA DIVAKSIN DOSIS KETIGA 2979 tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Surabaya menerima vak- sin Covid-19 yang digelar oleh Pemer- intah Kota Surabaya, melalui Dinas Kesehatan, Atlas Sport Club, Dhar- mahusada Indah Barat, Kecamatan Gubeng, Rabu (25/8/2021).Vaksinasi dibagi menjadi beberapa gelombang. Persyaratannya meliputi hadir sesuai hari dan jam yang terlampir, membawa fotocopy KTP, SIP atau Surat Keteran- gan Bekerja sesuai faskes terjadwal, dan membawa form screening yang sudah diisi. SP/TN/FEBRIANTO RAMADANI

Transcript of 2 Politics & Government KAMIS WAGE, 26 AGUSTUS 2021

Page 1: 2 Politics & Government KAMIS WAGE, 26 AGUSTUS 2021

2 www.surabayapagi.comwww.surabayapagi.comKAMIS WAGE, 26 AGUSTUS 2021Politics & Government

SURABAYAPAGI, Sura-baya - Hadirnya Pusat Ekspor Surabaya (Export Center Surabaya/ECS)terbukti ber-hasil membawa produk usaha kecil dan menengah (UKM) di Jawa Timur memasuki pasar global. UKM di Jatim pun memiliki potensi dan nilai transaksi ekspor dengan nilai US$46 juta atau Rp664,15 miliar dengan memanfaatkan ECS.

“ECS hadir agar para pelaku ekspor mampu me-nemukan pasar yang lebih luas. Pelaku usaha bisa mem-peroleh informasi peluang ekspor, mendapatkan pen-dampingan, dan berkonsul-tasi dalam memenuhi stan-dar negara tujuan ekspor. Hal ini penting untuk UKM agar mereka dapat memasuki pasar ekspor dengan lebih lancar,” kata Direktur Jen-deral Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi lewat

keterangannya di Jakarta, Selasa (24/8).

Didi menjelaskan, ECS yang dibentuk pada Februari 2021 merupakan program kerja sama Kemendag melalui Direktorat Jenderal PEN dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Jawa Timur dan didukung Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menumbuh-kan pelaku ekspor baru serta membantu penetrasi produk ekspor.

“Kota Surabaya dipilih karena Jawa Timur merupa-kan pusat produksi barang ekspor, imbuh Didi.

Dengan hadirnya ECS, kebijakan yang diterbitkan Kemendag dapat dimanfaat-kan secara optimal oleh para pelaku usaha. Berbagai in-formasi yang bersumber dari perwakilan perdagangan di luar negeri dapat tersalurkan secara tepat dan cepat sehing-

ga dapat memperluas pangsa ekspor.

Selain itu, melalui Export Center, dapat dijaring in-formasi data pelaku usaha daerah terkini sebagai materi promosi Kemendag untuk disebarluaskan kepada para pembeli di luar negeri.

D i m a s a p e m b a t a s a n pergerakan saat ini, ECS melakukan berbagai penye-suaian. Jika biasanya kegiatan konsultasi dapat dilaksanakan secara luring dengan mengun-jungi kantor ECS, saat ini bisa diakses secara daring meng-gunakan aplikasi Whatsapp atau Zoom.

Berdasarkan data kegiatan konsultasi yang dirangkum oleh ECS, saat ini, salah satu kendala terkait daya saing yang dihadapi UKM/pelaku usaha ekspor untuk dapat me-nembus pasar adalah kurang optimalnya pemanfaatan Free Trade Agreement. sb1/na

UKM Jatim Berpotensi Ekspor Rp 664,15 Miliar

SURABAYAPAGI, Sura-baya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya semakin gencar melakukan vaksinasi Covid-19  agar segera menca-pai 100 persen dan bisa tuntas secepatnya. Hingga kini capa-ian vaksinasi dosis pertama di Surabaya mencapai 77 persen.

Artinya, sudah sekitar 1,707 juta warga Surabaya yang divaksin dosis pertama dari sekitar 2,2 juta target sasaran. Adapun untuk dosis kedua, baru sekitar 1,205 juta warga yang sudah divaksin.

“Untuk persentase di dosis pertama kita sudah mencapai 77 persen dari sasaran. Semen-tara itu untuk yang dosis kedua, masih di angka 54 persen,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Pra-jatara, Rabu (25/8).

Febri menjabarkan, dari 1,707 juta warga yang telah menerima vaksin dosis per-tama itu terdiri dari beberapa kelompok. Rinciannya, 915 ribu orang kategori pelayan publik, 466 ribu kategori mas-yarakat umum atau rentan, dan sekitar 216 ribu kategori

Lansia. Sedangkan untuk kat-egori remaja sudah sekitar 44 ribu, dan 44 ribu juga untuk kategori tenaga kesehatan.

“Kemudian dosis ketiga untuk nakes itu sekitar 13.697 nakes yang sudah kita vaksin,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pelaksa-naan vaksinasi dosis ketiga menggunakan vaksin Moderna untuk nakes akan dilakukan

secara bertahap. Itu tak lain karena rata-rata dari mereka yang disuntik vaksin Moderna mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

“KIPI dari vaksin moderna itu kan terasa berbeda-beda pada setiap orang. Makanya kita lakukan secara bertahap,” kata Febri.

Febri mengakui, saat ini ketersediaan vaksin di Sura-

baya masih terbatas. Namun, pihaknya tetap berupaya untuk bisa melayani vaksinasi dosis pertama maupun dosis kedua. Makanya, pelaksanaan vaksi-nasi dilakukan dengan sistem undangan di setiap Puskesmas.

“Undangan itu bisa berupa mobil respons cepat vak-sin keliling maupun melalui puskesmas di masing-masing wilayah,” kata dia. sb/na

Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama di Surabaya Capai 77 Persen

Sekolah Murid Merdeka Gelar Sekolah Online dan PTMSURABAYAPAGI, Sura-

baya - Keputusan Pemerin-tah pusat menurunkan lev-el PPKM di daerah Jawa dan Bali dan membolehkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) digelar dengan syarat tertentu, disambut baik Seko-lah Murid Merdeka (SMM) karena semua gurunya sudah tervaksin.

  SMM yang meluncur-kan beberapa pusat aktivi-tas (Hub) di kota-kota besar sebagai bagian dari rencana SMM untuk membuka pu-luhan sentra di kota lainnya, sehingga para siswa bisa be-

nar-benar merasakan pen-galaman sistem belajar cam-puran atau blended learning. Dan dengan seluruh tenaga pengajarnya divaksin maka pi-haknya siap menggelar PTM sesuai protokol kesehatan yang berlaku. 

“Adapun saat ini SMM Hub telah hadir di delapan kota yakni Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Depok, Bekasi, Bogor, Semarang, Bandung, dan Surabaya. Se-mentara itu, di Jawa Tengah, tepatnya kota Kudus, SMM Hub juga telah hadir dan dir-esmikan pada Kamis kemarin

(19/8/2021). Sementara itu, pelaksanaan belajar mengajar nantinya akan sesuai dengan standar protokol kesehatan. Terlebih semua guru sudah tervaksinasi,” kata Kepala Sekolah Murid Merdeka Laksmi Mayesti dalam rilis yang diterima media ini. Rabu (25/8/2021). 

“Targetnya SMM Hub akan dibuka di 80 kota di Indonesia pada akhir tahun 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ses-uai standar,” tambahnya.

  Laksmi menerangkan, SMM Hub hadir sebagai kelas luar jaringan (offl ine) untuk melengkapi pengalaman mu-rid saat belajar dengan para guru dan teman-temannya.

  “Yakni dengan member-ikan ruang untuk belajar se-cara langsung bersama fasili-tator pendamping dan teman sekolah,” ucapnya. 

 Laksmi melanjutkan, kelas offl ine di SMM Hub dilengka-pi bahan ajar dan alat peraga atau praktikum yang lengkap, sehingga para siswa mendapa-tkan pengalaman belajar tatap muka yang lebih optimal. By

SP/ARLANA

Sekolah Murid Merdeka memiliki tujuan untuk memajukan pen-didikan Indonesia melalui sistem belajar campuran.

SP/IST

Hingga kini capaian vaksinasi dosis pertama di Surabaya mencapai 77 persen.

Pakar: Perlu Vaksin Booster untuk Guru dan Dosen

SURABAYAPAGI, Surabaya - Pemerintah di sejumlah provin-si termasuk Jawa Timur (Jatim) mulai memberikan izin agar sekolah dapat melakukan pem-belajaran tatap muka (PTM) di masa pandemi covid-19.

 Pemberian izin PTM di se-jumlah wilayah bukan tanpa dasar. Hal ini diputuskan pasca dikelua rkannya Instruksi Ment-eri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 35 Tahun 2021 yang menurunkan level covid-19 di sejumlah wilayah.

 Di Jatim sendiri, pada bagian I huruf F Inmendagri no 35 menyebutkan, ada sekitar 18 daerah yang masih berada pada level 4. Dan 18 daerah lainnya adalah level 3 serta 2  daerah level 2. Daerah yang masih level 4, beberapa diantaranya adalah Kota dan Kabupaten Malang, kota dan kabupaten Kediri, kota Batu, Kabupaten Ngawi dan kabupaten Banyuwangi serta kabupaten Lumajang.

  Sementara untuk Kota Surabaya, pada huruf F point ke-2 berada pada level 3. Selain Surabaya, Pasuruan, kota dan

kabupaten Mojokerto, Sumenep, Bangkalan, kabupaten Sidoarjo serta kabupaten Gresik juga masuk dalam kategori level 3. Sementara untuk level 2 adalah wilayah Sampang dan Pame-kasan. 

Bila melihat Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri baik menteri Pendidikan, menteri agama, menteri kesehatan dan menteri dalam negeri yang dike-luarkan pada beberapa waktu lalu, maka daerah yang menerap-kan PPKM Level 1 hingga Level 3 dapat melakukan sekolah tatap muka, tak terkecuali Surabaya. 

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wa-hyudi, telah mempersilahkan sekolah yang masuk dalam kat-egori level 1-3 untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

 Kendati begitu, sesuai dengan SKB 4 menteri, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh sekolah manakala ingin melaku-kan PTM. 

“Sekolah boleh melakukan PTM dengan syarat warga seko-lah sudah divaksinasi. Guru dan tenaga pendidik rata-rata sudah

vaksin di atas 80 persen. Siswa relatif lebih kecil,” kata Wahid Wahyudi, Rabu (25/08/2021).

 Selain sudah divaksin, ada pula syarat teknis lainnya yang perlu dijalankan oleh sekolah. Bagi wilayah yang masuk kate-gori level 3 dan 2 wajib melaku-kan PTM dengan jumlah mak-simal siswa adalah 50 persen. Sementara untuk level 4 wajib 100 persen sekolah online atau daring.  

“Khusus SLB [PTM] boleh 63 hingga 100 persen sedangkan PAUD 33 persen,” katanya. 

Adanya pemberian izin PTM

oleh pemerintah, mendapat kri-tikan dari Pakar Managamen Isu dan Krisis Universitas Brawijaya Malang, Maulina Pia Wulandari. Menurutnya, sebelum dikelu-arkan kebijakan tersebut, seha-rusnya dilakukan analisis risk and safety yang komprehensif, sehingga dapat memetakan ke-mungkinan resiko yang timbul akibat kebijakan tersebut. 

“Jadi harus ada analisisnya, karena apa? Karena selain tadi bisa mengurangi resiko, pemerin-tah sudah punya skenario untuk mencegah atau menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan selama PTM berlangsung,” kata Maulina Pia Wulandari.

Tak hanya itu, Pia juga men-dorong agar pemerintah dapat memberikan vaksin booster ke-pada tenaga pendidik baik guru maupun dosen. Hingga saat ini, vaksin booster atau vaksin tahap ke-3 hanya diberikan kepada tenaga kesehatan. Adapun jenis vaksin yang diberikan adalah vaksin moderna asal Amerika Serikat. 

Tujuan guru dan dosen juga diberikan vaksin booster adalah untuk mendukung dan menjaga mereka dari resiko penular-an covid-19. Mengingat, bagi para dosen diwajibkan untuk melakukan pengabdian mas-yarakat.  sem

SP/SEMMY MANTOLAS

Salah satu guru YPPI saat melakukan pembelajaran jarak jauh.

Rencana Sekolah Tatap Muka

SURABAYAPAGI, Mojok-erto - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Santoso melakukan in-speksi mendadak ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, Rabu (25/8/2021) pagi.

Pejabat esselon dua Pemer-intah Provinsi (Pemprov) Jatim ini meninjau langsung beberapa ruangan yang menjadi tempat perawatan pasien Covid-19 di RSUD milik Pemkot Mojokerto.

Diantaranya, Ruang Unit Ga-wat Darurat (UGD), Ruang De-kontaminasi, Ruang ICU khusus Covid-19 serta ruang rawat inap bagi pasien yang terpapar virus korona. Tak hanya itu, ia juga meninjau secara langsung akses keluar masuk bagi perawat yang menangani virus menular ini.

Kepada wartawan, Kadinkes Pemprov Jatim, Kohar Hari Santoso mengatakan maksud kunjungannya ke RSUD untuk koordinasi sekaligus menya-makan persepsi terutama dalam menangani pasien Covid-19.

“Alhamdulillah setelah ke-liling semuanya sudah ber-langsung dengan sangat bagus dan sangat ideal. Tadi saya sudah masuk ngecek ruangann-ya, cara mereka dekontaminasi dan cara merawat pasiennya sudah bagus,” ujarnya, Rabu

(25/8/2021).Ia menyebut, tidak ada hal

serius yang menjadi catatan evaluasinya, hanya saja ia menyarankan ke RSUD untuk meningkatkan kapasitasnya sehingga bisa melayani lebih banyak pasien Covid-19.

“Terutama penambahan ru-ang ICU Covid-19, karena tadi saya pantau kapasitasnya sudah penuh. Jadi mumpung kasus covid-19 sedang melandai, ini menjadi kesempatan untuk berbenah dan menambah kap-asitas ruang,” sarannya.

Terpisah, Direktur RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Trias-tutik Sri Prastini mengatakan peninjauan itu untuk melihat sejauh mana pelayanan di ruang IGD Covid, cara memisahkan antara pasien Covid-19 dan non

covid, serta meninjau keluar masuk akses.

“Juga melihat dekontami-nasi di ruang isolasi, hasilnya sudah betul dan sudah ter-tata karena memang sudah dikondisikan selama pan-demi,” terangnya.

Dokter spesialis anak ini menyebutkan, sidak terakhir yang dilakukan juga memer-iksa kelayakan ruang ICU Covid. Kendati demikian, pihaknya mendapatkan im-bauan dari Kadinkes untuk menambah ruang ICU. Pasal-nya, keterisian pasien di ruang tersebut selalu penuh.

“Sudah layak, hanya dis-arankan untuk menambah ruangan. Kita sudah ada 8 ruangan icu, satunya ruang VVIP,” bebernya. Dwy

Kadinkes Jawa Timur Sidak RSUD Kota Mojokerto

SP/DWY AGUS SUSANTI

Kadinkes Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Santoso saat sidak ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

RIBUAN NAKES SURABAYA DIVAKSIN DOSIS KETIGA

2979 tenaga kesehatan (Nakes) di Kota Surabaya menerima vak-sin Covid-19 yang digelar oleh Pemer-intah Kota Surabaya, melalui Dinas Kesehatan, Atlas Sport Club, Dhar-mahusada Indah Barat, Kecamatan Gubeng, Rabu (25/8/2021).Vaksinasi dibagi menjadi beberapa gelombang. Persyaratannya meliputi hadir sesuai hari dan jam yang terlampir, membawa fotocopy KTP, SIP atau Surat Keteran-gan Bekerja sesuai faskes terjadwal, dan membawa form screening yang sudah diisi.

SP/TN/FEBRIANTO RAMADANI