2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

13
 BAB 5 SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL PERTEMUAN KESEMBILAN DAN KESEPULUH Standar Kompetensi : 5. Menganalisis system hukum dan peradilan internasional Kompetensi Dasar : 5.1 mendeskripsikan system hukum dan peradilan internasional I. INDIKATOR : 1. Mendeskripsikan pengertian hukum internasional 2. Membandingkan hukum perdata internasional dan hukum public internasional 3. Menyebutkan azas hukum internasional 4. Menyebutkan sumber hukum internasional 5. Menyebutkan subjek hukum internasional 6. Mengidentifikasi lembaga peradilan internasional 7. Mendeskripsikan hubungan hukum internasional dengan hukum nasional II. TUJUAN PEMBELAJARAN : si swa mampu : 1. Mendeskripsikan pengertian hukum internasional 2. Membandingkan hukum perdata internasional dan hukum public internasional 3. Menyebutkan azas hukum internasional 4. Menyebutkan sumber hukum internasional 5. Menyebutkan subjek hukum internasional 6. Mengidentifikasi lembaga peradilan internasional 7. Mendeskripsikan hubungan hukum internasional dengan hukum nasional III. MATERI PEMBELAJARAN : SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL A. Makna hukum dan Peradilan Internasional 1. Pengertian hukum internasional Mochtar Kusumaatmadja, Hukum internasional adalah “keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan/persoalan yang melintasi batas negara dengan negara, negara dengan subjek hukum lain bukan negara serta antara subjek hukum lain bukan negara” Rebecca M. Wallace, Hukum internasional adalah peraturan dan norma yang mengatur tindakan negara-negara dan kesatuan lainnya yang pada suatu saat diakui mempunyai kepribadian internasional dalam hubungan dengan negara lainnya” J.G. Starke, hukum internasional adalah keseluruhan hukum yang sebagian besar tediri dari prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah perilaku, yang terhadapnya negara-negara merasa dirinya terikat untuk mentaati dan karenanya benar-benar ditaati secara umum dalam hubungan satu sama lainnya. 2. Pembagian Hukum Internasional Hukum internasional terbagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1) Hukum Perdata Internasional (privat international law) Yaitu keseluuhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan perdata yang dilakukan oleh subjek hukum, yang masing-masing tunduk pada system hukum  perdata yang berbeda satu dengan lainnya. 2) Hukum Pidana Internasional (Public international Law) Yaitu keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara yang bukan bersifat perdata. 1 Hadi Abdul Aziz Kammis, SH LKS Kewarganegaraan XI semester II MAN KALABAHI – 2010/2011

Transcript of 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

Page 1: 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

5/12/2018 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-modul-sistem-hukum-dan-peradilan-internasional-55a4d20b8a

BAB 5

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL

PERTEMUAN KESEMBILAN DAN KESEPULUH

Standar Kompetensi : 5. Menganalisis system hukum dan peradilan internasionalKompetensi Dasar : 5.1 mendeskripsikan system hukum dan peradilan internasional

I. INDIKATOR :

1. Mendeskripsikan pengertian hukum internasional2. Membandingkan hukum perdata internasional dan hukum public internasional

3. Menyebutkan azas hukum internasional

4. Menyebutkan sumber hukum internasional5. Menyebutkan subjek hukum internasional

6. Mengidentifikasi lembaga peradilan internasional

7. Mendeskripsikan hubungan hukum internasional dengan hukum nasional

II. TUJUAN PEMBELAJARAN : siswa mampu :

1. Mendeskripsikan pengertian hukum internasional2. Membandingkan hukum perdata internasional dan hukum public internasional

3. Menyebutkan azas hukum internasional4. Menyebutkan sumber hukum internasional

5. Menyebutkan subjek hukum internasional

6. Mengidentifikasi lembaga peradilan internasional

7. Mendeskripsikan hubungan hukum internasional dengan hukum nasional

III. MATERI PEMBELAJARAN :

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL

A. Makna hukum dan Peradilan Internasional

1. Pengertian hukum internasionalMochtar Kusumaatmadja, Hukum internasional adalah “keseluruhan kaidah dan asas yang

mengatur hubungan/persoalan yang melintasi batas negara dengan negara, negara dengansubjek hukum lain bukan negara serta antara subjek hukum lain bukan negara”

Rebecca M. Wallace, Hukum internasional adalah peraturan dan norma yang mengatur

tindakan negara-negara dan kesatuan lainnya yang pada suatu saat diakui mempunyai

kepribadian internasional dalam hubungan dengan negara lainnya”J.G. Starke, hukum internasional adalah keseluruhan hukum yang sebagian besar tediri

dari prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah perilaku, yang terhadapnya negara-negara merasadirinya terikat untuk mentaati dan karenanya benar-benar ditaati secara umum dalam

hubungan satu sama lainnya.

2. Pembagian Hukum Internasional

Hukum internasional terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

1) Hukum Perdata Internasional (privat international law)Yaitu keseluuhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan perdata yang

dilakukan oleh subjek hukum, yang masing-masing tunduk pada system hukum

 perdata yang berbeda satu dengan lainnya.2) Hukum Pidana Internasional (Public international Law)

Yaitu keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan atau persoalan

yang melintasi batas negara yang bukan bersifat perdata.

1Hadi Abdul Aziz Kammis, SH

LKS Kewarganegaraan XI semester II

MAN KALABAHI – 2010/2011

Page 2: 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

5/12/2018 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-modul-sistem-hukum-dan-peradilan-internasional-55a4d20b8a

Page 3: 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

5/12/2018 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-modul-sistem-hukum-dan-peradilan-internasional-55a4d20b8a

3. Azas-azas Hukum Internasional

Menurut Resolusi majelis Umum PBB No. 2625 tahun 1970, ada tujuh asas, yaitu :1) Setiap negara tidak melakukan ancaman agresi terhadap keutuhan wilayah dan

kemerdekaan negara lain. Dalam asas ini ditekankan bahwa setiap negara tidak 

memberikan ancaman dengan kekuatan militer dan tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan piagam PBB.

2) Setiap negara harus menyelesaikan masalah internasional dengan cara damai, Dalam

asas ini setiap Negara harus mencari solusi damai, menghendalikan diri dari tindakanyang dapat membahayakan perdamaian internasional.

3) Tidak melakukan intervensi terhadap urusan dalam negeri negara lain. Asas ini

menekankan setiap negara memiliki hak untuk memilih sendiri keputusan politiknya,ekonomi, social dan system budaya tanpa intervensi pihak lain.

4) Negara wajib menjalin kerjasama dengan negara lain berdasar pada piagam PBB,

kerjasama itu dimaksudkan untuk menciptakan perdamaian dan keamananinternasional di bidang Hak asasi manusia, politik, ekonomi, social budaya, tekhnik,

 perdagangan.

5) Asas persaman hak dan penentuan nasib sendiri, kemerdekaan dan perwujudan

kedaulatan suatu negara ditentukan oleh rakyat.6) Asas persamaan kedaulatan dari negara, Setiap negara memiliki persamaan kedaulatan

secara umum sebagai berikut :

a. Memilki persamaan Yudisial (perlakuan Hukum).

 b. Memilikim hak penuh terhadap kedaulatanc. Setiap negara menghormati kepribadian negara lain.

d. Teritorial dan kemerdekanan politik suatu negara adalah tidak dapat diganggu

gugat.e. Setap negara bebas untuk membangun system politik, sosial, ekonomi dan sejarah

 bangsanya.

f. Setiap negara wajib untuk hidup damai dengan negara lain.

7) Setiap negara harus dapat dipercaya dalam memenuhi kewajibannya, pemenuhankewajiban itu harus sesuai dengan ketentuan hukum internasional.

4. Sumber Hukum Internasional

Sumber Hukum Internasional adalah sumber-sumber yang digunakan oleh

Mahkamah Internasional dalam memutuskan masalah-masalah hubungan internasional.Sumber hukum internasional dibedakan menjadi sumber hukum dalam arti materil dan

formal. Dalam arti materil, adalah sumber hukum internasional yang membahas dasar 

  berlakunya hukum suatu negara. Sedangkan sumber hukum formal, adalah sumber darimana untuk mendapatkan atau menemukan ketentuan-ketentuan hukum internasional.

Menurut Brierly, sumber hukum internasional dalam arti formal merupakan

sumber yang paling utama dan memiliki otoritas tertinggi dan otentik yang dipakaiMahkamah internasional dalam memutuskan suatu sengketa internasional.

Sumber hukum internasional formal terdapat dalam pasal 38 Piagam MahkamahInternasional Permanen 1920, sebagai berikut :

1) Perjanjian Internasional (traktat), adalah perjanjian yang diadakan antaranggota

masyarakat bangsa-bangsa dan mengakibatkan hukum baru.2) Kebiasaan Internasional yang diterima sebagai hukum, jadi tidak semua kebiasaan

internasional menjadi sumber hukum. Syaratnya adalah kebiasaan itu harus bersifat

umum dan diterima sebagi hukum.3) Asas-asas hukum umum yang diakui oleh bangsa beradab, adalah asas hukum yang

mendasari system hukum modern. Sistem hukum modern, adalah system hukum

 positif yang didasarkan pada lembagaa hukum barat yang berdasarkan sebagaian besar  pada asas hukum Romawi.

4) Keputusan-keputusan hakim dan ajaran para ahli hukum Internasional, adalah sumber 

hukum tambahan (subsider), artinya dapat dipakai untuk membuktikan adanya kaidahhukum internasional mengenai suatu persoalan yang didasarkan pada sumber hukum

2Hadi Abdul Aziz Kammis, SH

LKS Kewarganegaraan XI semester II

MAN KALABAHI – 2010/2011

Page 4: 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

5/12/2018 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-modul-sistem-hukum-dan-peradilan-internasional-55a4d20b8a

  primer atau utama yaitu Perjanjian internasional, kebiasaan internasional, dan asas

hukum umum. Yang disebut dengan keputusan hakim, adalah keputusan pengadilandalam arti luas yang meliputi segala macam peradilan internasional dan nasional,

termasuk mahkamah arbitrase. Ajaran para ahli hukum internasional itu tidak bersifat

mengikat, artinya tidak dapat menimbulkan suatu kaidah hukum.

5. Subjek Hukum Internasional

Adalah pihak-pihak yang membawa hak dan kewajiban hukum dalam pergaulaninternasional. Menurut Starke, subyek hukum internasional terdiri dari :

3) Negara, negara sudah diakui sebagi subyek hukum internasional sejak adanya hukum

international, bahkan hukum international itu disebut sebagai hukum antarnegara.4) Tahta Suci (Vatikan) Roma Italia, Paus bukan saja sebagai kepala gereja tetapi memiliki

kekuasaan duniawi, Tahta Suci menjadi subyek hukum Internasional dalam arti penuh

karena itu satusnya setara dengan negara dan memiliki perwakilan diplomaticdiberbagai negara termasuk di Indonesia.

5) Palang Merah Internasional, berkedudukan di Jenewa dan menjadi subyek hukum

internasional dalam arti terbatas, karena misi kemanusiaan yang diembannya.

6) Organisasi Internasional, PBB, ILO dll memiliki hak dan kewajiban yang ditetapkandalam konvensi-konvensi internasional, sehingga menjadi subyek hukum internasional.

7) Orang persorangan (Individu), dapat menjadi subyek internasional dalam arti terbatas,

sebab telah diatur dalam perdamaian Persailes 1919 yang memungkinkan orang

  perseorangan dapat mengajukan perkara ke hadapan Mahkamah ArbitraseInternasional.

8) Pemberontak dan pihak yang bersengketa, dalam keadaan tertentu pemberontak 

dapat memperoleh kedudukan dan hak sebagai pihak yang bersengketa dan mendapat  pengakuan sebagai gerakan pembebasan dalam memuntut hak kemerdekaannya.

Contoh PLO (Palestine Liberalism Organization) atau Gerakan Pembebasan Palestina.

6. Lembaga Peradilan Internasional1) Mahkamah Internasional

Mahkamah Internasional adalah lembaga kehakiman PBB berkedudukan di Den Haag,Belanda. Didirikan pada tahun 1945 berdasarkan piagam PBB, berfungsi sejak tahun

1946 sebagai pengganti dari Mahkamah Internasional Permanen. Mahkamah

Internasional terdiri dari 15 hakim, dua merangkap ketua dan wakil ketua, masa  jabatan 9 tahun. Anggotanya direkrut dari warga Negara anggota yang dinilai cakap di

 bidang hukum internasional. Lima berasal dari Negara anggota tetap Dewan Keamanan

PBB yaitu Cina, Rusia, Amerika serikat, Inggris dan Prancis.Fungsi Mahkamah Internasional adalah untuk menyelesaikan kasus-kasus

  persengketaan internasional yang subyeknya adalah negara. Ada 3 kategori negara,

yaitu :a. Negara anggota PBB, otomatis dapat mengajukan kasusnya ke Mahkamah

Internasional.  b. Negara bukan anggota PBB yang menjadi wilayah kerja Mahkamah internasional.

Dan yang bukan wilayah kerja Mahkamah Internasional boleh mengajukan

kasusnya ke Mahkamah internasional dengan syarat yang ditentukan dewankeamanan PBB.

c. Negara bukan wilayah kerja (statute) Mahkamah internasional, harus membuat

deklarasi untuk tunduk pada ketentuan Mahkamah internasional dan Piagam PBB.

Yuridikasi Mahkamah Internasional adalah kewenangan yang dimilki oleh Mahkamah

Internasional yang bersumber pada hukum internasional untuk menentukan danmenegakkan sebuah aturan hukum. Kewenangan atau Yuridiksi ini meliputi:

a. Memutuskan perkara-perkara pertikaian (Contentious Case).

 b. Memberikan opini-opini yang bersifat nasehat (Advisory Opinion).

3Hadi Abdul Aziz Kammis, SH

LKS Kewarganegaraan XI semester II

MAN KALABAHI – 2010/2011

Page 5: 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

5/12/2018 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-modul-sistem-hukum-dan-peradilan-internasional-55a4d20b8a

Yuridikasi menjadi dasar Mahkamah internasional dalam menyelesaikan sengketa

Internasional. Beberapa kemungkinan Cara penerimaan Yuridikasi sbb :1) Perjanjian khusus, dalam hal ini para pihak yang bersengketa membuat perjanjian

khusus yang berisi subyek sengketa dan pihak yang bersengketa. Contoh kasus

Indonesia degan Malaysia mengenai Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan.2) Penundukan diri dalam perjanjian internasional, Para pihak yang sengketa

menundukkan diri pada perjanjian internasional diantara mereka, bila terjadi

sengketa diantara para peserta perjanjian.3) Pernyataan penundukan diri Negara peserta statute Mahkamah internasional,

mereka tunduk pada Mahkamah internasional, tanpa perlu membuat perjanjian

khusus.4) Keputusan Mahkamah internasional mengenai yuriduksinya, bila terjadi sengketa

mengenai yuridikasi Mahkamah Internasional maka sengketa tersebut diselesaikan

dengan keputusan Mahkamah Internasional sendiri.5) Penafsiran Putusan, dilakukan jika dimainta oleh salah satu atau pihak yang

 bersengketa. Penapsiran dilakukan dalambentuk perjanjian pihak bersengketa.

6) Perbaikan putusan, adanya permintaan dari pihak yang bersengketa karena adanya

fakta baru (novum) yang belum duiketahui oleh Mahkamah Internasional.

2) Mahkamah Pidana Internasional :

Bertujuan untuk mewujudkan supremasi hukum internasional dan memastikan  pelaku kejahatan internasional. Terdiri dari 18 hakim dengan masa jabatan 9 tahun dan

ahli dibidang hukum pidana internasional. Yuridiksi atau kewenangan yang dimiliki olehMahkamah Pidana Internasional adalah memutus perkara terhadap pelaku kejahatan

 berat oleh warga Negara dari Negara yang telah meratifikasi Statuta Mahkamah.

3) Panel Khusus dan Spesial Pidana internasional :

Adalah lembaga peradilan internasional yang berwenang mengadili para tersangka

kejahatan berat internasional yang bersifat tidak permanen atau sementara (ad hoc)dalam arti setelah selesai mengadili maka peradilan ini dibubarkan. Yuridiksi atau

kewenangan darai Panel khusus dan special pidana internasional ini, adalah

menyangkut tindak kejahatan perang dan genosida (pembersihan etnis) tanpa melihatapakah Negara dari si pelaku itu telah meratifikasi atau belum terhadap statute panel

khusus dan special pidana internasional ini. Contoh Special Court for East Timor dan

Indonesia membentuk Peradilan HAM dengan UU No. 26 tahun 2000.

7. Hubungan hukum nasional dan hukum internasional

Terdapat dua teori yang menjelaskan hubungan antara hukum nasional dan hukuminternasional, yaitu:

1) Teori DualismeMenurut teori Dualisme, hukum internasional dan hukum nasional, merupakan duasistem hukum yang secara keseluruhan berbeda. Hukum internasional dan hukum

nasional merupakan dua sistem hukum yang terpisah, tidak saling mempunyaihubungan superioritas atau subordinasi. Berlakunya hukum internasional dalam

lingkungan hukum nasional memerlukan ratifikasi menjadi hukum nasional. Kalau ada

  pertentangan antar keduanya, maka yang diutamakan adalah hukum nasional suatunegara.

2) Teori Monisme.Sedangkan menurut teori Monisme, hukum internasional dan hukum nasional saling

  berkaitan satu sama lainnya. Menurut teori Monisme, hukum internasional itu adalahlanjutan dari hukum nasional, yaitu hukum nasional untuk urusan luar negeri. Menurutteori ini, hukum nasional kedudukannya lebih rendah dibanding dengan hukum

internasional. Hukum nasional tunduk dan harus sesuai dengan hukum internasional.

4Hadi Abdul Aziz Kammis, SH

LKS Kewarganegaraan XI semester II

MAN KALABAHI – 2010/2011

Page 6: 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

5/12/2018 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-modul-sistem-hukum-dan-peradilan-internasional-55a4d20b8a

LEBARAN KERJA SISWA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

  NAMA :

KELAS :HARI/TANGGAL :

TUGAS INDIVIDU : 8

NO PERTANYAAN JAWABAN SKOR 

1. Jelaskan pengertian Betul

hukum internasional 100menurut Mochtar 

Kusumaatmadja !

2. Apakah yang dimaksud Betul :dengan 1=50

a. Hukum Perdata 2=100Internasional

 b. Hukum Publik 

Internasional

3. Sebutkan 7 asas hukum Betul :

internasional 1 = 152 = 30

3 = 454 = 605 = 75

6 = 907 =100

4. Sebutkan 4 sumber Betul :hukum internasional! 1 = 25

2 =503 =75

4 =100

5 Sebutkan 8 subjek Betul :

hukum internasional! 1 = 102 = 25

3 = 354 = 45

5 = 606 = 757 = 90

8 =100

6 Sebutkan 3 lembaga Betul :  peradilan yang bertugas 1 = 35

menyelesaikan sengketa 2 = 70internasional baik 3 =100

 perdata maupun pidana!

5Hadi Abdul Aziz Kammis, SH

LKS Kewarganegaraan XI semester II

MAN KALABAHI – 2010/2011

Page 7: 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

5/12/2018 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-modul-sistem-hukum-dan-peradilan-internasional-55a4d20b8a

 7 Jelaskan pengertian Betul :dari : 1=50a. Teori Dualisme 2=100

 b. Teori Monismeyang terdapat dalam

hubungan hokum

internasional danhokum nasional!

Guru Bidang Studi, Orang tua/wali,

Hadi Abd. Aziz Kammis, SH NIP.197703112005011004

Catatan Orang tua

Catatan Guru

6Hadi Abdul Aziz Kammis, SH

LKS Kewarganegaraan XI semester II

MAN KALABAHI – 2010/2011

Page 8: 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

5/12/2018 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-modul-sistem-hukum-dan-peradilan-internasional-55a4d20b8a

PERTEMUAN KESEBELAS DAN KEDUABELAS

Standar Kompetensi : 5. Menganalisis system hukum dan peradilan internasionalKompetensi Dasar : 5.2 Menjelaskan penyebab timbulnya sengketa internasional dan

cara Penyelesaian oleh mahkamah internasional

I. INDIKATOR :1. Mengidentifikasi sebab timbulnya sengketa internasional

2. Mengidentifikasi cara penyelesaian sengketa internasional

3. Mendeskripsikan prosedur atau mekanisme penyelesaian sengketa internasional

II. TUJUAN PEMBELAJARAN : siswa mampu :

1. Mengidentifikasi sebab timbulnya sengketa internasional2. Mengidentifikasi cara penyelesaian sengketa internasional

3. Mendeskripsikan prosedur atau mekanisme penyelesaian sengketa internasional

III. MATERI PEMBELAJARAN :

B. Sengketa Internasional

1. Sebab-sebab sengketa internasionalSengketa internasional (International despute), adalah perselisihan yang terjadi antara

  Negara dengan Negara, Negara dengan individu-individu, atau Negara dengan lembaga

internasional yang menjadi subyek hukum internasional.

1) Sengketa terjadi karena masalah Politik 

Hal ini terjadi karena adanya perang dingin antara blok barat (liberal membentuk pakta

  pertahanan NATO) dibawah pimpinan Amerika Serikat dan blok Timur (Komunis membentuk   pakta pertahanan Warsawa) dibawah pimpinan Uni Sovyet/ Rusia. kedua blok ini saling

memeperluas pengaruh ideologi dan ekonominya di berbagai negara sehingga banyak negara

yang kemudian enjadi korban. contoh kore yang terpecah menjadi dua, yaitu Korea Utaradengan paham komunis dan korea selatan dengan paham liberal

2) Karena batas wilayah

hal ini terjadi karena tidak adanya kejelasan batas wilayah suatu negara dengan negara lainsehingga masing-masing negara akan mengklaim wilayah perbatan tertentu. contoh : Tahun

1976 Indonesia dan Malaysia yang memperebutkan pula sipadan dan ligitan dan diputuskan

oleh MI pada tahun 2003 dimenangkan oleh malaysia, perbatasan kasmir yang diperebutkanoleh india dan pakistan.

Selain itu sengketa internasional pun terjadi karena hal berikut :1) Salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya dalam perjanjiann internasional.

2) Perbedaan penafsiran mengenai isi perjanjian internasional

3) Perebutan sumber-sumber ekonomi

4) Perebutan pengaruh ekonomi, politik, atau keamanan regional dan internasional.5) Adanya intervensi terhadap kedaulatan Negara lain.

6) Penghinaan terhadap harga diri bangsa.

7Hadi Abdul Aziz Kammis, SH

LKS Kewarganegaraan XI semester II

MAN KALABAHI – 2010/2011

Page 9: 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

5/12/2018 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-modul-sistem-hukum-dan-peradilan-internasional-55a4d20b8a

2. Penyelesaian sengketa internasional

Ada dua cara penyelesaian segketa internasional, yaitu secara damai dan paksa, kekerasanatau perang.

a. Penyelesaian secara damai, meliputi :

1. Arbitrase, yaitu penyelesaian sengketa internasional dengan cara menyerahkannyakepada orang tertentu atau Arbitrator, yang dipilih secara bebas oleh mereka yang

  bersengketa, namun keputusannya harus sesuai dengan kepatutan dan keadilan ( ex

aequo et bono).Prosedur penyelesaiannya, adalah :

a. Masing-masing Negara yang bersengketa menunjuk dua arbitrator, satu boleh

 berasal dari warga negaranya sendiri.  b. Para arbitrator tersebut memilih seorang wasit sebagai ketua dari pengadilan

Arbitrase tersebut.

c. Putusan melalui suara terbanyak.2. Penyelesaian Yudisial, adalah penyelesaian sengketa internasional melalui suatu

 pengadilan internasional dengan memberlakukan kaidah-kaidah hukum.

3. Negosiasi, tidak seformal arbitrase dan Yudisial. Terle bih dahulu dilakukan konsultasi

dan komunikasi agar negosiasi dapat berjalan semestinya.4. Jasa-jasa baik atau mediasi, yaitu cara penyelesaian sengketa internasional dimana

  Negara mediator bersahabat dengan para pihak yang bersengketa, dan membantu

  penyelesaian sengketanya secara damai. Contoh Dewan Keamanan PBB dalam

  penyelesaian konplik Indonesia Belanda tahu 1947. Dalam penyelesaina dengan Jasa baik pihak ketiga menawarkan penyelesaian, tapi dalam Penyelesaian secara Mediasi,

  pihak mediator berperan lebih aktif dan mengarahkan pihak yang bersengketa agar 

 penyelesaian dapat tercapai.5. Konsiliasi, dalam arti luas adalah penyelesaian sengketa denga bantuan Negara-negara

lain atau badan-badan penyelidik dan komite-komite penasehat yang tidak berpihak.

Konsiliasi dalam arti sempit, adalah suatu penyelesaian sengketa internasional melalui

komisi atau komite dengan membuat laporan atau ussul penyelesaian kepada pihak sengketa dan tidak mengikat.

6. Penyelidikan, adalah biasanya dipakai dalam perse lisioshan batas wilayah suatu Negara dengan menggunakan fakta-fakta untuk memperlancar perundingan.

7. Penyelesian PBB, Dididrikan pada tanggal 24 Oktober 1945 sebagai pengganti dari LBB

(liga Bangsa-Bangsa), tujuan PBB adalah menyelesaikan sengketa internasional secaradamai dan menghindari ancaman perang.

 b. Penyelesaian secara pakasa, kekerasan atau perang :1. Perang dan tindakan bersenjata non perang, bertujuan untuk menaklukkan Negara

lawan dan membebankan syarat penyelesaian kepada Negara lawan.

2. Retorsi, adalah pembalasan dendam oleh suatu Negara terhadap tindakan – tindakantidak pantas yang dilakukan Negara lain. Contoh menurunkan status hubungan

diplomatic, atau penarika diri dari kesepakatan-kresepakatan fiscal dan bea masuk.3. Tindakan-tindakan pembalasan, adalah cara penyelesaian sengketa internasional yang

digunakan suatu Negara untuk mengupayakan memperoleh ganti rugi dari Negara

lain. Adanya pemaksaan terhadap suatu Negara.4. Blokade secara damai. Adalah tindakan yang dilakukan pada waktu damai, tapi

merupakan suartu pembalasan. Misalnya permintaan ganti rugi atas pelabuhan yang

di blockade oleh Negara lain.5. Intervensi (campur tangan),adalah campur tanagn terhadap kemerdekaan politik 

tertentu secara sah dan tidak melanggar hukum internasional. Contohnya :

a. Intervensi kolektif sesuai dengan piagam PBB.  b. Intervesi untuk melindungi hak-hak dan kepentingan warga negaranya.

Pertahanan diri.

c. Negara yang menjadi obyek intervensi dipersalahkan melakukan pelanggaran berat terhadap hukum internasional.

8Hadi Abdul Aziz Kammis, SH

LKS Kewarganegaraan XI semester II

MAN KALABAHI – 2010/2011

Page 10: 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

5/12/2018 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-modul-sistem-hukum-dan-peradilan-internasional-55a4d20b8a

3. Prosedur atau mekanisme penyelesaian sengketa internasional

Mahkamah Internasional (MI) merupakan salah satu badan perlengkapan PBB yang berkedudukan di Denhag (Belanda). MI memiliki 15 orang hakim yang dipilih dari 15 negara

dengan masa jabatan 9 tahun. Selain memberikan pertimbangan hukum kepada Majelis

Umum PBB dan Dewan Keamanan PBB MI pun bertugas untuk memeriksa dan

menyelesaikan perselisihan-perselisihan yang diserahkan kepadanya. dalam mengadilisuatu perara MI berpedoman pada Traktat-traktat dan kebiasaan -kebiasaan Internasional.

Prosedur Penyelesaian Kasus HAM Internasional

Penyelesaian kasus pelanggaran HAM oleh mahkamah internasional dapat dilakukan

melalui prosedur berikut :

1. Korban pelanggaran HAM dapat mengadukan kepada komisi tinggi HAM PBB ataumelalui lembaga HAM internasional lainnya.

2. pengaduan ditindaklanjuti dengan penyelidikan dan penyidikan.

3. dengan bukti-bukti hasil penyelidikan dan penyidikan proses dilanjutkan pada tahap

 peradilan, dan jika terbukti maka hakim MI akan menjatuhkan sanksi.

9Hadi Abdul Aziz Kammis, SH

LKS Kewarganegaraan XI semester II

MAN KALABAHI – 2010/2011

Page 11: 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

5/12/2018 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-modul-sistem-hukum-dan-peradilan-internasional-55a4d20b8a

LEBARAN KERJA SISWA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

  NAMA :

KELAS

HARI/TANGGALTUGAS INDIVIDU : 9

NO PERTANYAAN JAWABAN SKOR 

1. Sebutkan dua hal Prof Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH. LL.M., perjanjian Betul :

utama penyebab internasional adalah perjanjian yang diadakan antar bangsa yang 1 = 50terjadinya sengketa bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu 2= 100

internasional dan berikan contohnya!

2. Jelaskan secara Betul :1) Pacta sun servanda, yaitu para pihak yang terikat padasingkat 7 cara 1 = 15suatu perjanjian, harus entaati perjanjian yang telah

2 = 30 penyelesaian dibuatnya. ( perjanjian internasional mengikat dan berlaku3 = 45sebaai undang-undang bagi para pihak)sengketa

4 = 602) Good fith (itikad baik) yaitu semua pihak yang terikat dalaminternasional 5 = 75suatu perjanjian internasional harus beritikad baik untuk dengan cara6 = 90melaksanakan isi perjanjiandamai!7 =1003) Rebus sic stantibus, yaitu suatu perjanjian internasional

  boleh dilanggar dengan syarat adanya perubahan yang

fundamental, artinya jika perjanjian internasional tersebutdilaksanakan maka akan bertentangan dengan kepentingan

umum pada negara bersangkutan

Betul :3 Jelaskan secara a. Perjanjian Bilateral, yaitu perjanjian antar dua negara atausingkat 5 cara 1 = 50dua organisasi. Perundingan dalam perjanjian ini disebut  penyelesaian dengan istilah pembicaraan (talk).sengketa  b. Perjanjian Multilateral, yaitu perjanjian yang diadakan olehinternasional dengan   beberapa negara atau organisasi. Perundingan dalammenggunakan jalan   perjanjian ini disebut konferensi diplomatic (diplomatickekerasan! conference).

Guru Bidang Studi, Orang tua/wali,

Hadi Abd. Aziz Kammis, SH

 NIP.197703112005011004

Catatan Guru :

Catatan orang tua

10Hadi Abdul Aziz Kammis, SH

LKS Kewarganegaraan XI semester II

MAN KALABAHI – 2010/2011

Page 12: 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

5/12/2018 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-modul-sistem-hukum-dan-peradilan-internasional-55a4d20b8a

PERTEMUAN KETIGA BELAS DAN KEEMPAT BELAS

Standar Kompetensi : 5. Menganalisis system hukum dan peradilan internasional

Kompetensi Dasar : 5.3 Menghargai putusan Mahkamah Internasional

1. Mengidentifikasi sistematika keputusan mahkamah internasional2. Menganalisis dasar pertimbangan jarangnya negara-negara yang bersengketa mengajukan

 permohonan ke MI

3. Menyebutkan prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai berdasarkanDeklarasi Manila no. A/RES/37/10 tertanggal 15 Nopember 1982

II. TUJUAN PEMBELAJARAN : siswa mampu :

1. Mengidentifikasi sistematika keputusan mahkamah internasional

2. Menganalisis dasar pertimbangan jarangnya negara-negara yang bersengketa mengajukan permohonan ke MI

3. Menyebutkan prinsip penyelesaian sengketa internasional secara damai berdasarkanDeklarasi Manila no. A/RES/37/10 tertanggal 15 nopember 1982

C. Mahkamah Internasional1. Mekanisme kerja MI

Penyelesaian melalui Mahkamah internasional

Ada dua mekanisme penyelesaian sengketa internasional melalui Mahkamah internasional,yaitu :

1) Mekanisme Normal :

a. Penyerahan perjanjian khusus yng berisi tdentitas para pihak dan pokok persoalansengketa.

  b. Pembelaan tertulis, berisi fakta, hukum yang relevan, tambahan fakta baru,

 penilakan atas fakta yang disebutkan dan berisi dokumen pendukung.c. Presentasi pembelaan bersifat terbuka dan umum atautertutup tergantung pihak 

sengketa.

d. Keputusan bersifat menyetujui dan penolakan.Kasus internasional dianggap selesai apabila :

Para pihak mencapai kesepakatan.

Para pihak menarik diri dari prose persidangan Mahkamah internasional.

Mahkamah internasional telah memutus kasus tersebut berdasarkan

 pertimbangan dan telah dilakukan ssuai proses hukum internasional yang berlaku.

2) Mekanisme Khusus :a. Keberatan awal karena ada keberatan dari pihak sengketa Karen mahkamah

intrnasional dianggap tidak memiliki yusidiksi atau kewenangan atas kasus

tersebut. b. Ketidakhadiran salah satu pihak yang berse ngketa, biasanya dilakukan oleh Negara

tergugat atau respondent karena menolak yuridiksi Mahkamah Internasional.

c. Keputusan sela, untuk memberikan perlindungan terhadap subyek persidangan,supaya pihak sengketa tidak melakukan hal-hal yang mengancah efektivitas

 persidangan Mahkamah internasional.

d. Beracara bersama, beberapa pihak disatukan untuk mengadakan sidang bersamakarena materi sama terhadap lawan yang sama.

e. Intervensi, mahkamah internasional memberikan hak kepada Negara lain yangtidak terlibat dalam sengketa untuk me;lakkan intervensi atas sengketayangsedang disidangkan bahwa dengan keputusan Mahkamah internasional ada

kemungkinan Negara tersebut dirugikan.

11Hadi Abdul Aziz Kammis, SH

LKS Kewarganegaraan XI semester II

MAN KALABAHI – 2010/2011

Page 13: 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional

5/12/2018 2 Modul Sistem Hukum Dan Peradilan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/2-modul-sistem-hukum-dan-peradilan-internasional-55a4d20b8a

2. Keputusan MI

Contoh Keputusan/kasus Mahkamah Internasioanal1. Amerika serikat di Filipina : tahun 1906 tentara AS melakukan pembunuhan warga

Filipina, membunuh dan membakar 600 rakyat desa itu. Para pelakunya telah di sidang

di pengadilan militer amun banyak yang dibebaskan.2. Amerika serikat di Cina : pada tahun 1968 terjadi pristiwa My lai Ma ssacre. Kompi

Amerika menyapu warga desa denga senjata otomatis dan menewaskan 500 orang. Pra

 pelakunya telah disidang dan dihukum.3. Amerika serikat di Jepang : pada tahun 1945 lebih dari 40.000 rakyat Jepang meninggal

akibat Bom Atom.

4. Pembersihan etnis yahudi oleh Nazi Di jerman atas pimpinan Adolf Hitler, MahkamahInternasional telah mengadili dan menhukum pelaku.

5. Jepang banyak membunuh rakyat Indonesia dengan Kerja paksa dan 10.000 rakyat

Indonesia hilang. Pengadilan internasional telah dijalankan dan menghukum para penjahatnya.

6. Serbia di Bosnia dan Kroasia: anatar 1992-1995 pembersihan etnis kroasia dan Bosnia

oleh Kroasia danmembunuh sekitar 700.000 warga Bosnia dan Kroasia. Para penjahat

 perangnya sampai sekarang masih menjalani proses persidangan di De n Haag,Belanda.7. Pemerintah Rwanda terhadap etniks Hutu : Selama tiga bulan di tahu 1994 antara 500

samapai 1 juta orang etnis Hutu dan Tutsi telah dibunuh ioleh pemerintah Rwanda.

PBB menggelar pengadilan kejahatan perang di Arusha Tanzania dan hanya menyeret

29 penjahat perangnya.8. Indonesia dengan Malaysia terhadap kasus Pulau sipadan dan Ligitan, dan Mahkamah

internasional memenangkan pihak Malaysia pada ahun 2003. Malaysia adalah pemilik 

ke dua pulau tersebut. Indonesia menghormatikeputusan tersebut.9. Kasaus Timor TImur diselesaikan secara Intrnasional dengan referendum. Dan sejak 

tahun 1999 Timor-Timur berdiri sebagai sebuah Negara bernama Republik Tomor 

Lorosae /Timor Leste.

12Hadi Abdul Aziz Kammis, SH

LKS Kewarganegaraan XI semester II

MAN KALABAHI – 2010/2011

LEBARAN KERJA SISWA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

 NAMA

KELAS

HARI/TANGGALTUGAS INDIVIDU : 10

NO PERTANYAAN JAWABAN SKOR 

1. Jelaskan 2 mekanisme suatu kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah dalam Betul :

kerja MI! rangka hubungannya dengan dunia internasional dalam usaha 1 = 50untuk mencapai tujuan nasional 2= 100

2. Sebutkan 2 contoh Betul :- Bebas Artinya kita bebas menentukan sikap dan pandangan

keputusan MI dalam 1 = 50kita terhadap masalah-masalah internasio-nal dan terlepasmenyelesaikan sengketa 2= 100dari ikatan kekuatan-kekuatan raksasa dunia secarayang terjadi antar  ideologis bertentangan (Timur dengan komunisnya dan Negara! Barat dengan liberalnya).

- Aktif Artinya dalam politik luar negeri kita senantiasa aktif 

memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia. Aktif memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan, aktif 

memperjuangkan ketertiban dunia, dan aktif ikut sertamenciptakan keadilan sosial dunia.

Guru Bidang Studi, Orang tua/wali,

Hadi Abd. Aziz Kammis, SH

 NIP.197703112005011004

Catatan Guru

Catatan orang tua

13Hadi Abdul Aziz Kammis, SH

LKS Kewarganegaraan XI semester II

MAN KALABAHI – 2010/2011