2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

download 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

of 23

Transcript of 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    1/23

    KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL TAHUN 2015-2019

    Jakarta, 16 Februari 2016

    Disampaikan pada acara:Rapat Kerja Kementerian Perindustrian

    Di Hotel Bidakara

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    2/23

    2

    I. TUJUAN KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    3/23

    3

    I. TUJUAN KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL 2015 - 2019

    Arah kebijakan pemerintah dan tindakan untuk melaksanakan Rencana IndukPembangunan Industri Nasional (RIPIN) untuk periode 2015 – 2019

    Pedoman bagi pemerintah dan pemerintah daerah dalam penyusunan rencanapembangunan industri

    Acuan bagi pelaku usaha / industri dalam membangun dan mengembangkanindustri

    Pedoman bagi pemangku kepentingan lain dan masyarakat luas dalam rangka

    menunjang pelaksanaan pengembangan industri sesuai dengan tugas dan peranmasing – masing

    Tolok ukur kemajuan dan keberhasilan pembangunan industri dalam 5 (lima)tahun

    2

    1

    3

    4

    5

    Kebijakan Industri Nasional 2015 – 2019 disusun untuk melaksanakan amanat UU No. 3 Tahun2014 tentang Perindustrian Pasal 12 dan PP No. 14 Tahun 2015 tentang Rencana IndukPembangunan Industri Nasional 2015 – 2035 Pasal 3. KIN merupakan arah dan tindakan untuk

    melaksanakan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional.

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    4/23

    4

    II. SASARAN PEMBANGUNAN INDUSTRI 

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    5/23

    5

    1. Meningkatkan laju pertumbuhan industri pengolahan tanpa migas hingga

    mencapai 8,4% pada tahun 2019.

    2. Meningkatkan peran industri pengolahan tanpa migas dalam perekonomian

    menjadi 19,4% pada tahun 2019.

    3. Mengurangi ketergantungan terhadap impor.

    4. Meningkatkan ekspor produk industri.5. Meningkatkan persebaran dan pemerataan kegiatan industri.

    6. Meningkatkan peran industri kecil dan menengah.

    7. Meningkatkan inovasi dan pemanfaatan teknologi.

    8. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

    9. Memperkuat struktur industri.

    10. Meningkatkan nilai tambah sumber daya alam.

    11. Memperkokoh konektivitas ekonomi nasional.

    A. Sasaran Pembangunan Industri

    1.

    9.

    8.

    7.

    6.

    5.4.

    3.

    2.

    10.

    11.

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    6/23

    6

    B. Sasaran Kuantitatif Pembangunan Industri 2015 - 2019

    No Indikator Pembangunan Industri SatuanCapaian

    2015

    2016 2017 2018 2019

    1Pertumbuhan industri pengolahan tanpamigas

    % 5,04 5,7 6,5 7,4 8,4

    2Kontribusi industri pengolahan tanpamigas terhadap PDB

    % 18,18 18,5 18,7 19,1 19,4

    3Kontribusi ekspor produk industriterhadap total ekspor

    % 70,98 67,8 68,3 68,8 69,3

    4 Jumlah tenaga kerja di sektor industriJuta

    orangn.a 16,0 16,6 17,2 17,8

    5Persentase tenaga kerja di sektor industri

    terhadap total pekerja% n.a 14,4 14,7 15,0 15,4

    6Rasio impor bahan baku sektor industriterhadap PDB sektor industri

    % na 39,4 36,1 32,8 29,8

    7 Nilai Investasi sektor industri Rp Trilyun 236,04 305 346 393 448

    8Persentase nilai tambah sektor industriyang diciptakan di luar Pulau Jawa

    % 27,73 28,1 28,4 28,8 29,4

    Catatan: pertumbuhan dan kontribusi sektor industri mengacu kepada perhitungan PDB tahun dasar 2010

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    7/237

    1. Landasan hukum terkait pembagian kewenangan lintaskementerian/lembaga tentang pembinaan, pengembangan dan pengaturan

    industri;

    2. Terbangunnya infrastruktur yang dapat mendukung peningkatan produksi

    dan kelancaran distribusi;

    3. Kebijakan terkait sumber daya alam yang mendukung pelaksanaan program

    hilirisasi industri secara optimal; dan

    4. Terbentuknya lembaga pembiayaan pembangunan industri

    C. Prasyarat Pencapaian Sasaran Kuantitatif

    1.

    4.

    3.

    2.

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    8/238

    III. FOKUS PENGEMBANGAN INDUSTRI DAN TAHAPANCAPAIAN PEMBANGUNAN INDUSTRI

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    9/239

    A. FOKUS PENGEMBANGAN INDUSTRI 2015 - 2019

    Kebijakan pengembangan industri nasional merupakan bagian kebijakanperindustrian yang diamanatkan dalam RIPIN 2015 – 2035 dan RPJMN 2015 -

    2019. Prinsip kebijakan pengembangan industri harus mendorong

    pertumbuhan industri serta peningkatan daya saing industri nasional. Kebijakan

    pengembangan industri nasional difokuskan pada:

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    10/2310

    B. TAHAPAN CAPAIAN PEMBANGUNAN INDUSTRI

    RIPIN 2015-2035 menetapkan bahwa arah rencana pembangunan industri selama periode2015-2019 adalah meningkatkan nilai tambah sumber daya alam. Pelaksanaanpembangunan industri dalam bentuk pembangunan sumber daya industri,pengembangan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan industri, perwilayahan

    industri dan kebijakan afirmatif industri kecil dan industri menengah selama periode2015-2019 sebagai berikut:

    1. Pembangunan Sumber Daya Industri, dilakukan melalui:

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    11/23

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    12/2312

    3. Pemberdayaan Industri, dilakukan melalui:

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    13/2313

    4. Perwilayahan Industri, dilakukan melalui:

    5. Kebijakan Afirmatif Industri Kecil Dan Industri Menengah

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    14/2314

    IV. PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    15/23

    15

    A. Kebijakan Lintas Sektoral

    1. Pengembangan Sumber Daya Industri, dilakukan melalui:

    Program pembangunan industri dilakukan melalui, 2 (dua) langkah:A. Kebijakan Yang Bersifat Lintas SektoralB. Program Pembangunan Industri Prioritas

    Kebijakan lintas sektoral dimaksudkan untuk mendorong kemajuan, pertumbuhandan peningkatan daya saing industri. Kebijakan lintas sektoral meliputi:

    a. Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri 

    Pengembangan SDM Industri mencakup wirausaha industri, tenaga kerja industri,pembina industri, dan konsultan Industri, dengan fokus utama pada peningkatankompetensi dan produktivitas pekerja industri serta penyediaan infrastrukturketenagakerjaan berbasis kompetensi dalam rangka menyiapkan tenaga kerjaindustri yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan industri, dan meningkatkanpenyerapan tenaga kerja di sektor industri.

    a.

    b. Pemanfaatan, Penyediaan dan Penyaluran Sumber Daya Alam b.

    Pemanfaatan, penyediaan dan penyaluran SDA mencakup pemetaanpotensi dan kebutuhan SDA, serta penyusunan aturan perundangandengan tujuan menjamin penyediaan dan penyaluran SDA untukmemenuhi kebutuhan bahan baku, bahan penolong, energi, dan air bakubagi industri nasional. 

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    16/23

    16

    c. Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri c.

    Pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri bertujuan untukmeningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing dan

    kemandirian industri nasional. Perusahaan industri didorong dan diarahkanuntuk melakukan pemetaan, evaluasi, uji coba, adopsi, dan adaptasiteknologi industri yang diperlukannya sesuai dengan kebutuhan dankemampuannya. 

    2. Pengembangan Sarana dan Prasarana, dilakukan melalui:

    a. Standardisasi Industri Pengembangan standarisasi industri ditujukan untuk meningkatkan daya

    saing industri nasional, menjamin keamanan, kesehatan dan keselamatan ataspenggunaan produk industri, pelestarian fungsi lingkungan hidup,pengembangan industri hijau, dan mewujudkan persaingan sehat.

    a.

    b. Infrastruktur Industri b.

    Dua komponen utama infrastruktur industri yang perlu disediakan dalamrangka pembangunan industri nasional adalah energi dan lahan industri.Penyediaan energi dan lahan industri dilakukan bagi industri yang beradadi dalam dan/atau di luar kawasan industri.

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    17/23

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    18/23

    18

    6. Fasilitas Fiskal dan Non Fiskal

    Dalam rangka mempercepat pembangunan Industri, pemerintah dapat memberikan fasilitas

    industri berupa fasilitas fiskal dan fasilitas nonfiskal. Beberapa penyediaan fasilitas fiskal dan

    non fiskal antara lain:

    1) Meningkatkannya penanaman modal untuk memperoleh dan meningkatkan nilai tambah

    sebesar-besarnya atas pemanfaatan sumber daya nasional dalam rangka pendalaman

    struktur Industri dan peningkatan daya saing Industri;2) Meningkatnya ekspor produk – produk industri; dan

    3) Meningkatnya penggunaan produk Industri kecil sebagai komponen dalam proses

    produksi.

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    19/23

    19

    Industri Pangan 

    Industri Farmasi, Kosmetik danAlat Kesehatan 

    Industri Tekstil, Kulit, Alas Kakidan Aneka 

    Industri Alat Transportasi 

    Industri Elektronika danTelematika (ICT) 

    Industri Pembangkit Energi 

    Industri Barang Modal,Komponen, Bahan Penolong dan

    Jasa Industri 

    Industri Hulu Agro 

    Industri Logam Dasar dan BahanGalian Bukan Logam 

    Industri Kimia Dasar BerbasisMigas dan Batubara

    Pengembangan Industri Prioritas melalui kebijakan dan program operasional disajikan

    dalam bentuk matriks sebagaimana dalam buku Rancangan Perpres KIN 2015 - 2019

    B. Program Pengembangan Industri Prioritas

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    20/23

    20

    Jenis Industri yang menjadi prioritas untuk dikembangkan pada tahun

    2015  –  2035 meliputi :

    NO. 

    INDUSTRI PRIORITAS 

    JENIS INDUSTRI 

    1.  Industri Pangan  Industri Pengolahan Ikan, Pengolahan Susu, Bahan

    Penyegar, Pengolahan Minyak Nabati, Pengolahan Buah-

    Buahan dan Sayuran, Tepung dan Gula Berbasis Tebu

    2.  Industri Farmasi, Kosmetik dan

    Alat Kesehatan 

    Industri Farmasi, Kosmetik dan Alat Kesehatan 

    3.  Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki,dan Aneka

    Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki, Furnitur dan Barang

    Lainnya Dari Kayu, Plastik, Pengolahan Karet, dan barang

    dari karet 

    4. Industri Alat Transportasi Industri Kendaraan Bermotor, Kereta Api, Perkapalan

    dan Kedirgantaraan

    5.  Industri Elektronika dan

    Telematika/ICT

    Industri Elektronika, Komputer dan Peralatan

    Komunikasi

    6.  Industri Pembangkit Energi Industri Alat Kelistrikan

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    21/23

    21

    NO.  INDUSTRI PRIORITAS  JENIS INDUSTRI 6.  Industri Pembangkit Energi Industri Alat Kelistrikan

    7.  Industri Barang Modal,

    Komponen, Bahan Penolong

    dan Jasa Industri

    Industri Mesin dan Perlengkapan, Komponen,

    Bahan Penolong dan Jasa Industri

    8. Industri Hulu Agro Industri Oleofood, Oleokimia, Kemurgi, Pakan,Barang dari Kayu, Pulp dan Kertas

    9. Industri Logam Dasar dan

    Bahan Galian Bukan Logam

    Industri pengolahan dan pemurnian besi dan baja

    dasar, pengolahan dan pemurnian Logam dasar

    bukan besi, logam mulia, tanah jarang (rare

    earth), dan bahan bakar nuklir, bahan galian non

    logam10. Industri Kimia Dasar Berbasis

    Migas dan Batubara

    Industri Petrokimia Hulu, Kimia Organik, Pupuk,

    Resin Sintetik dan Bahan Plastik, Karet Alam dan

    Sintetik dan Barang Kimia Lainnya

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    22/23

    22

    Contoh Matriks: Penumbuhan dan Kebijakan Industri Pangan:

    NoSasaran Pertumbuhan / Kebijakan dan

    Program

    Tahun PelaksanaanInstansi Terkait

    2016 2017 2018 2019

    Sasaran Pertumbuhan Industri (%) 8,5 9,1 9,9 10,9

    a. Kebijakan Pembangunan SDM Industri

    Penyediaan SDM ahli dan berkompeten melalui penerapan SKKNI dan diklat industri

    1. Pelatihan SDM industri pangan √  √  √  √ Kemenperin, Asosiasi

    Industri

    2. Penyusunan, penerapan dan revisi SKKNI,

    pembentukan Tempat Uji Kompetensi

    (TUK) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)

    untuk SKKNI industri pangan prioritas

    √  √  √  √ 

    Kemenperin, BNSP,

    LSP, Asosiasi Industri

    3. Identifikasi kebutuhan kompetensi SDM

    industri pangan √  √ 

    Kemenperin, Asosiasi

    Industri, Perguruan

    Tinggi4. Meningkatkan keterampilan melalui

    bantuan mesin dan peralatan pengolahan

    industri pangan prioritas√  √  √  √ 

    Kemenperin, BPPT,

    LIPI

    Asosiasi Industri,

    Perguruan Tinggi

    5. Pelatihan dan sertifikasi kompetensi SDM

    industri pangan prioritas√  √  √ 

    Kemenperin, BNSP,

    Asosiasi Industri, LSP

  • 8/16/2019 2. Menteri Perindustrian - Kebijakan Industri Nasional Bahan Presentasi Raker 2016 Net2

    23/23

    Kementerian PerindustrianGedung Kementerian PerindustrianJl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta SelatanTelp/Fax : (021) 5255509

    Website : http://kemenperin.go.id

    TERIMA KASIH