2 Dan 6 Filsafat
-
Upload
rifky-f-naratama -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of 2 Dan 6 Filsafat
-
8/18/2019 2 Dan 6 Filsafat
1/15
2. Persamaan pemiikiran plato dan aristoteles
Baik Plato maupun Aristoteles adalah anak peradaban Yunani klasik. Mereka
lahir dan dibesarkan dalam suatu peradaban yang dikenal sebagai salah satu
pilar peradaban Barat dewasa ini. Menurut Plato, negara ideal menganut
prinsip mementingkan kebajikan. Kebajikan, menurut Plato adalahpengetahuan. Atas dasar itulah Plato melihat pentingnya lembaga
pendidikan bagi kehidupan kenegaraan. Plato menilai negara yang
mengabaikan prinsip kebajikan jauh dari negara yang didambakan manusia.
Mereka yang berhak menjadi penguasa hanyalah mereka yang mengerti
sepenuhnya prinsip kebajikan ini. Plato menyebut negarawan seperti itu
seorang raja-lsu!. "aja-lsu! harus memahami berbagai gejala penyakit
masyarakat, mendeteksinya sejak dini, dan men#ari #ara
menyembuhkannya. Pengetahuan, dengan demikian menjadi keharusan dan
syarat utama seorang negarawan.
$ubungan timbal balik dan pembagian kerja se#ara sosial merupakan prinsip
pokok kenegaraan lain. Plato beranggapan mun#ulnya negara karena adanya
hubungan timbal balik dan rasa saling membutuhkan antara sesama
manusia. %ntuk memenuhi kebutuhannya, manusia membutuhkan orang
lain. &ni memungkinkan terjadinya hubungan tukar-menukar dalam
kehidupan sosial manusia. 'egara dalam hal ini berkewajiban
memperhatikan penukaran timbal balik dan harus berusaha agar semua
kebutuhan masyarakat terpenuhi sebaik-baiknya.
'egara ideal Plato juga didasarkan prinsip larangan atas pemilikan pribadi,
baik dalam bentuk uang, harta, keluarga, anak, dan istri. Menurut Plato,
dengan hak atas kepemilikan pribadi akan ter#ipta ke#emburuan dan
kesenjangan sosial dan menjadikan setiap orang berusaha menumpuk
kekayaan pribadi tanpa batas. (emua ini akan mengakibatkan persaingan
yang tidak sehat. )arangan pemilikan uang karena Plato melihat bahwa
pemilikan dan penggunaan uang untuk kepentingan pribadi berdampak
buruk bagi negara. Pemilikan atas kapital yang tidak terkontrol oleh negara
men#iptakan kesenjangan ekonomi yang tajam antara yang kaya dan miskin.
Plato menegaskan prinsip-prinsip kenegaraan ini hanya berlaku bagi parapenguasa negara, yaitu mereka yang berasal dari kelas penjaga, bagi budak
tidak berlaku.
Ada tuduhan bahwa Plato adalah pemikir yang anti demokrasi. Menurutnya
dalam sistem pemerintahan demokrasi, pada akhirnya akan melahirkan
pemerintahan tirani. (etiap orang akan memiliki kebebasan untuk
-
8/18/2019 2 Dan 6 Filsafat
2/15
melakukan apa saja tanpa ada kontrol ketat dari negara. *alam negara
demokrasi, kebebasan indi+idual dan pluralisme politik adalah dewa yang
diagungkan. (emua warga negara memiliki kebebasan mengekspresikan
aspirasi dan idealisme politiknya tanpa merasa khawatir akan inter+ensi
negara terhadap kebebasannya itu. *alam istilah Plato, demokrasi itu penuh
sesak dengan kemerdekaan dan kebebasan berbi#ara dan setiap orang
dapat berbuat sekehendak hatinya. Kekerasan dibenarkan atas nama
kebebasan dan persamaan hak. Penjungkirbalikan massal terhadap moralitas
dan akal budi dibenarkan dengan alasan kebebasan.
Menurut Aristoteles, kemun#ulan negara tidak bisa dipisahkan dari watak
politik manusia yang dikatakannya sebagai zoon politicon, yaitu makhluk
yang berpolitik. Aristoteles menganalogikan negara sebagai organisme
tubuh. 'egara lahir dalam bentuknya yang sederhana, kemudian
berkembang menjadi kuat dan dewasa, setelah itu han#ur, tenggelam dalam
sejarah. Komponen-komponen negara adalah desa-desa yang terdiri dari
unit-unit keluarga. Keluarga adalah unit persekutuan terendah, sedangkan
yang tertinggi adalah negara. 'egara terbentuk karena adanya manusia
yang saling membutuhkan. &ni sebabnya dalam kehidupan kemasyarakatan
dan negara akan selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara
indi+idu dalam masyarakat.
Mengenai ukuran atau luas wilayah suatu negara hendaknya tidak terlalu
luas, tetapi juga tidak terlalu ke#il. (ebab bila negara terlalu ke#il, sulit
mempertahankan diri dan mudah dikuasai negara lain. (edangkan bilaterlampau besar dan luas, akan sulit menjaganya. *ari segi ideal menurut
Aristoteles, negara adalah seperti polis atau city state. entang kekuasaan
negara polis itu, Aristoteles berpendapat bahwa karena negara merupakan
jenjang tertinggi, maka ia memiliki kekuasaan yang absolut.
Menurut Aristoteles, negara adalah lembaga politik yang paling berdaulat,
meski bukan berarti negara tidak memiliki batasan kekuasaan. 'egara
memiliki kekuasaan tertinggi karena ia merupakan lembaga politik yang
memiliki tujuan paling tinggi dan mulia. ujuan dibentuknya negara adalah
untuk mensejahterakan seluruh warga negara, bukan indi+idu-indi+idutertentu. *engan kesejahteraan seluruh masyarakat, maka kesejahteraan
indi+idu akan ter#apai dengan sendirinya.
Aristoteles mengemukakan beberapa bentuk negara. Bentuk negara itu
terkait erat dengan aspek moralitas. &tu terbukti dari klasikasinya mengenai
negara yang baik dan negara yang buruk. 'egara yang baik adalah negara
-
8/18/2019 2 Dan 6 Filsafat
3/15
yang sanggup men#apai tujuannya, sedangkan yang buruk kebalikannya.
Aristoteles juga menetapkan beberapa kriteria dalam melihat bentuk negara.
Pertama, berapa jumlah orang yang memegang kekuasaan, apakah
dipegang oleh satu orang, beberapa orang, ataukah banyak orang Kedua,
apakah tujuan dibentuknya negara
Berdasarkan kriteria itu, Aristoteles mengklasikasikan negara dalam
beberapa kategori. Monarki, apabila kekuasaan terletak di tangan satu
orang, bertujuan untuk kebaikan dan kesejahteraan semua, adalah bentuk
pemerintahan terbaik. Monarki harus diperintah oleh seorang penguasa yang
lsu!, ari!, dan bijaksana. Ada juga aristokrasi, dimana pemerintahan
dikuasai beberapa orang dan bertujuan baik demi kepentingan umum.
(edangkan untuk demokrasi sendiri, Aristoteles tidak melihatnya sebagai
sebuah pemerintahan yang baik. &a menganggap bila sebuah negara
dipegang oleh banyak orang dan bertujuan hanya demi kepentingan mereka,
maka bentuk negara seperti adalah demokrasi dan bentuk negara seperti itu
dianggap Aristoteles tidak ideal dan malahan memiliki konotasi negati!.
Perbedaan Filsafat Aristoteles dengan Filsafat Plato
(istem ajaran loso klasik baru yang dianggap sebagai masa keemasan
lsa!at dibangun oleh Plato dan Aristoteles berdasarkan ajaran (o#rates
tentang pengetahuan dan etik loso alam yang berkembang sebelum
(okrates . (okrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah muridPlato. Pemikiran-pemikiran (okrates diikuti oleh Plato sedangkan Plato
sendiri juga diikuti oleh Aristoteles. 'amun begitu dalam beberapa hal
ternyata banyak perbedaan dari ketiganya meskipun sebagian yang lain ada
juga yang sama dan penjadi penerus dari pemikiran sebelumnya.
(okrates sama sekali tidak menuliskan sesuatu tentang lsa!at maupun yang
lainnya, banyak pengetahuan kita tentang lsu! itu justru mun#ul dalam
karya-karya Plato yang diteruskan oleh muridnya (o#rates. Pertentangan
Plato dan Aristoteles selain karena adanya perbedaan usia yang #ukup
signikan juga karena dalam beberapa hal pemikiran banyak yang berbeda.Meskipun demikian selain bertentangan, Plato dan Aristoteles juga saling
melengkapi satu sama lain.
Aristoteles adalah salah seorang tokoh iloso Yunani yang terkenal pada
/amannya hingga saat ini, sebelumnya mun#ul Plato yang merupakan
gurunya sendiri. (ebagai murid Aristoteles ingin melanjutkan pemikiran
gurunya namun dalam kenyataan selanjutnya Aristoteles mempunyai
-
8/18/2019 2 Dan 6 Filsafat
4/15
konsepsi pemikiran yang berbeda dengan gurunya sendiri. Pemikiran
Aristoteles hampir setara dengan gurunya sendiri, Plato dan melebihi
gurunya tersebut dalam bidang etika maupun epistemology, Plato memiliki
kelebihan dalam hal kepelaporan, memang Aristoteles yang menghasilkan
jawaban-jawabannya, tapi Platolah yang berhasil menemukan pertanyaan-
pertanyaan dasar yang seharusnya dipertanyakannya sejak semula
Bersama Plato dan (o#rates, Aristoteles adalah tokoh lsa!at yang sangat
penting bagi dunia Barat dan *unia. (ignikansi Aristoteles disebabkan
pemikirannya yang lengkap dan luas tentang semua hal, mulai dari moral,
estetika, logika, sains, politik hingga metasika. ilsa!at politik Aristoteles
pada umumnya merupakan suatu tinjauan terhadap berbagai jenis 'egara,
dan bagaimanakah #ara terbaik untuk menjalankannya. Pemahamannya
mengenai politik benar- benar sangat mendalam. Kenyataan inilah yang
akhirnya membuat ia menerapkan suatu sikap pragmati# sebagai sesuatu
yang betul-betul bertolak belakang dengan pendekatan idealisti# PlatoAristoteles menganggap Plato 0gurunya1 telah menjungkir-balikkan
segalanya. *ia setuju dengan gurunya bahwa kuda tertentu berubah
0menjadi besar dan tegap, misalnya1, dan bahwa tidak ada kuda yang hidup
selamanya. *ia juga setuju bahwa bentuk nyata dari kuda itu kekal abadi.
etapi idea-kuda adalah konsep yang dibentuk manusia sesudah melihat
0mengamati, mengalami1 sejumlah kuda. &dea-kuda tidak memiliki
eksistensinya sendiri3 idea-kuda ter#ipta dari #iri-#iri yang ada pada
0sekurang-kurangnya1 sejumlah kuda. Bagi Aristoteles, idea ada dalam
benda-benda.
(elama bertahun-tahun Aristoteles benar-benar menentang lsa!at Plato
se#ara mendasar. 'amun teori metasikanya tetap saja adaptasi dari
metasika Plato. 4ika Plato memandang bentuk bentuk sebagai idea-idea
yang memiliki keberadaan sendiri, maka Aristoteles menganggap bentuk-
bentuk lebih sebagai esensi yang mewujud dalam substansi dunia dan
bentuk-bentuk tersebut tidak memiliki keberadaannya sendiri.
Aristoteles mengajukan sejumlah argument untuk menghantam teori &dea
Plato namun hal itu ternyata malah menghantam habis teori uni+ersalnya
sendiri. (ebagai akibatnya teori-teori plato yang telah dimodikasi dalam
bentuk doktrin Aristotelian menjadi begitu dominant didalam perkembanganlsa!at abad pertengahan.
Aristoteles memandang tinggi puisi dengan menyatakannya lebih memiliki
nilai dibanding sejarah, karena lebih besi!at losos. (ejarah hanya
berurusan dengan kejadian-kejadian tertentu 0parti#ular1, sedangkan puisi
lebih dekat kepada yang uni+ersal. *alam hal ini ia bertentangan dengan
dirinya sendiri dan lebih menampakkan pandangan Plato.
-
8/18/2019 2 Dan 6 Filsafat
5/15
*engan ke#intaannya terhadap segala sesuatu yang bersi!at matematis dan
abstrak, Plato tampaknya sangat erat dengan kehidupan seperti itu, namun
Aristoteles menentang pendekatan matematis terhadap moral. (ungguh tak
mungkin untuk mengkalkulasikan hal-hal tentang kebaikan. Kebajikan moral
memamng merupakan suatu keadaan yang terdapat diantara dua ekstrem.,
tapi hal ini lebih tergantung pada kodrat seorang pribadi dan situasi yang
melingkupinya.
Pola pemikiran Aristoteles ini merupakan perubahan yang radikal. Menurut
Plato, realitas tertinggi adalah yang kita pikirkan dengan akal kita, sedang
menurut Aristoteles realitas tertinggi adalah yang kita lihat dengan indera-
mata kita. Aristoteles tidak menyangkal bahwa bahwa manusia memiliki akal
yang si!atnya bawaan, dan bukan sekedar akal yang masuk dalam
kesadarannya oleh pendengaran dan penglihatannya. 'amun justru akal
itulah yang merupakan #iri khas yang membedakan manusia dari makhluk-
makhluk lain. Akal dan kesadaran manusia kosong sampai ia mengalamisesuatu. Karena itu, menurut Aristoteles, pada manusia tidak ada idea-
bawaan.
Aristoteles, sama seperti Plato, berusaha menemukan prinsip uni+ersal atas
pengetahuan. Berbeda dengan Plato yang menyatakan bahwa yang
uni+ersal adalah yang melampaui benda partikular dan bersi!at prototipe
atau e5emplar, menurut Aristoteles, yang uni+ersal ditemukan dalam setiap
yang partikular. Aristoteles menyebutnya sebagai esensi, atau inti benda-
benda. $al inilah yang membedakan Aristoteles yang realis dari Plato yang
idealis.
Aristoteles dikenal sebagai peletak dasar logika, dia adalah seorang ahli
metasika yang hampir setara dengan gurunya sendiri, Plato dan melebihi
gurunya tersebut dalam bidang etika maupun epistemology, Plato memiliki
kelebihan dalam hal kepelaporan, memang Aristoteles yang menghasilkan
jawaban-jawabannya, tapi Platolah yang berhasil menemukan pertanyaan-
pertanyaan dasar yang seharusnya dipertanyakannya sejak semula.
eori Plato tentang ide-ide tersebut, mengandung sekian kesalahan yang
#ukup jelas. Kendati demikian, pemikiran itu pun menyumbangkan kemajuan
penting dalam lsa!at, sebab inilah teori pertama yang menekankan masalah
uni+ersal, yang dalam berbagai bentuknya, masih bertahan hinggasekarang.
*ari pembahasan singkat mengenai pemikiran Plato, dapat kita simpulkan
adanya perbedaan yang #ukup mendasar antara keduanya tentang realitas
hakiki. Plato ada pada pendapat, bahwa pengalaman hanya merupakan
ingatan 0bersi!at intuiti!, bawaan1 dalam diri seseorang terhadap apa yang
sebenarnya telah diketahuinya dari dunia idea, konon sebelum manusia itu
-
8/18/2019 2 Dan 6 Filsafat
6/15
masuk dalam dunia inderawi ini. Menurut Plato, tanpa melalui pengalaman
0pengamatan1, apabila manusia sudah terlatih dalam hal intuisi, maka ia
pasti sanggup menatap ke dunia idea dan karenanya lalu memiliki sejumlah
gagasan tentang semua hal, termasuk tentang kebaikan, kebenaran,
keadilan, dan sebagainya.
Plato mengembangkan pendekatan yang si!atnya rasional-dedukti!
sebagaimana mudah dijumpai dalam matematika. Problem lsa!ati yang
digarap oleh Plato adalah keterlemparan jiwa manusia kedalam penjara
dunia inderawi, yaitu tubuh. &ni adalah persoalan ada 06being71 dan mengada
0menjadi, 6be#oming71. Mimesis merupakan salah satu wa#ana yang
ditinggalkan Plato dan Aristoteles sejak masa keemasan lsa!at Yunoni Kuno,
hingga pada akhirnya Abrams memasukkannya menjadi salah satu
pendekatan utama untuk menganalisis sastra selain pendekatan ekspresi!,
pragmatik dan objekti!. Mimesis merupakan ibu dari pendekatan sosiologi
sastra yang darinya dilahirkan puluhan metode kritik sastra yang lain.Mimesis berasal bahasa Yunani yang berarti tiruan. *alam hubungannya
dengan kritik sastra mimesis diartikan sebagai pendekatan sebuah
pendekatan yang dalam mengkaji karya sastra selalu berupaya untuk
mengaitkan karya sastra dengan realitas atau kenyataan. Perbedaan
pandangan Plato dan Aristoteles menjadi sangat menarik karena keduanya
merupakan awal lsa!at alam, merekalah yang menghubungkan antara
persoalan lsa!at dengan kehidupan.
Aristoteles mengemukakan kritik yang sangat tajam atas pendapat Plato
tentang ide-ide, yang ada ialah manusia ini dan manusia itu, jadi manusia
konkret saja. etapi &de manusi tidak terdapat dalam kenyataan. $al yang
sama berlaku juga untuk ide segitiga dan semua ide lain. etapi aristoteles
menyetuji anggapan Plato bahwa ilmu pengetahuan berbi#ara tentang yang
umum dan tetap. &lmu pasti tidak berbi#ara tentang ini atau itu tetapi
segitiga pada umumnya.
ilsa!at politik Aristoteles pada umumnya merupakan suatu tinjauan
terhadap berbagai jenis 'egara, dan bagaimanakah #ara terbaik untuk
menjalankannya. Pemahamannya mengenai politik benar- benar sangat
mendalam. Kenyataan inilah yang akhirnya membuat ia menerapkan suatu
sikap pragmati# sebagai sesuatu yang betul-betul bertolak belakang denganpendekatan idealisti# Plato
Aristoteles dan Plato keduanya dipandang sebagai dua tokoh yang mewarnai
lsa!at dan bahkan pen#etus dan peletak dasar dan ketentuan-
ketentuannya. Perbedaan yang ada pada keduanya hanya pada system yang
digunakan dan juga karena usia yang berbeda pada masa yang sama.
-
8/18/2019 2 Dan 6 Filsafat
7/15
Pemikiran Plato
*iantara pemikiran Plato yang terpenting adalah teorinya tentang ide-ide,
yang merupakan upaya permulaan yang mengkaji masalah tentang uni+ersal
yang hingga kini pun belum terselesaikan.eori ini sebagian bersi!at logis,
sebagian lagi bersi!at metasis. *engan pendapatnya tersebut, menurut
Kees Berten 089:;1, Plato berhasil mendamaikan pendapatnya $eraklitus
dengan pendapatnya Permenides, menurut $eraklitus segala sesuatu selalu
berubah, hal ini dapat dibenarkan menurut Plato, tapi hanya bagi dunia
jasmani 0Pan#aindra1, sementara menurut Permenides segala sesuatu sama
sekali sempurna dan tidak dapat berubah, ini juga dapat dibenarkan menurut
Plato, tapi hanya berlaku pada dunia idea saja.
Plato menjelaskan bahwa, jika ada sejumlah indi+idu memiliki nama yangsama, mereka tentunya juga memiliki satu ide atau !orma bersama.
(ebagai #ontoh, meskipun terdapat banyak ranjang, sebetulnya hanya ada
satu ide ranjang. (ebagaimana bayangan pada #ermin hanyalah
penampakan dan tidak real. *emikian pula pelbagai ranjang partikular pun
tidak real, dan hanya tiruan dari ide, yang merupakan satu-satunya
ranjang yang real dan di#iptakan oleh uhan. Mengenai ranjang yang satu
ini, yakni yang di#iptakan oleh uhan, kita bisa memperoleh pengetahuan,
tetapi mengenai pelbagai ranjang yang dibuat oleh tukang kayu, yang bisa
kita peroleh hanyalah opini.
Perbedaan antara pengetahuan dan opini menurut Plato adalah, bahwa
orang yang memiliki pengetahuan berarti memiliki pengetahuan tentang
sesuatu, yakni sesuatu yang eksis, sebab yang tidak eksis berarti tidak
ada.
-
8/18/2019 2 Dan 6 Filsafat
8/15
dengan jalan membandingkannya dengan indera penglihatan. Kita bisa
melihat obyek dengan jelas ketika matahari menyinarinya= dalam #ahaya
temaram penglihatan kita kabur= dan dalam gelap gulita kita tidak dapat
melihat sama sekali. Menurutnya, dunia ide-ide adalah apa yang kita lihat
ketika obyek diterangi matahari, sedangkan dunia dimana segala sesuatu
tidak abadi adalah dunia kabur karena temaramnya #ahaya. 'amun untuk
memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang dimaksudnya, Plato
memberikan sebuah tamsil, yakni tamsil tentang gua.
Menurut tamsil itu, mereka yang tidak memiliki pengetahuan lsa!at bisa
diibaratkan sebagai narapidana dalam gua, yang hanya bisa memandang ke
satu arah karena tubuhnya terikat, sementara di belakangnya ada api yang
menyala dan di depannya ada dinding gua. Mereka hanya dapat melihat
bayang-bayang yang dipantulkan pada dinding gua oleh #ahaya api. Mereka
hanya bisa menganggap bayang-bayang itu sebagai kenyataan dan tidak
dapat memiliki pengertian tentang benda-benda yang menjadi sumber
bayang-bayang.
(edangkan orang yang memiliki pengetahuan lsa!at, ia gambarkan sebagai
seorang yang mampu keluar dari gua tersebut dan dapat melihat segala
sesuatu yang nyata dan sadar bahwa sebelumnya ia tertipu oleh bayang-
bayang. 'amun ketika ia kembali ke gua untuk memberitahukan kepada
teman-temannya tentang dunia nyata, ia tidak dapat lagi melihat bayang-
bayang se#ara jelas jika dibandingkan dengan teman-temannya, sehingga di
mata teman-temannya ia tampak menjadi lebih bodoh daripada sebelum iabebas.
*emikianlah pemikiran Plato mengenai realitas yang sebenarnya. eori Plato
tentang ide-ide tersebut, menurut penyusun, mengandung sekian kesalahan
yang #ukup jelas. Kendati demikian, pemikiran itu pun menyumbangkan
kemajuan penting dalam lsa!at, sebab inilah teori pertama yang
menekankan masalah uni+ersal, yang dalam pelbagai bentuknya, masih
bertahan hingga sekarang. Pemikiran Aristoteles
Aristoteles mengkritik tajam pendapat Plato tentang idea-idea, menurut *ia
yang umum dan tetap bukanlah dalam dunia idea akan tetapi dalam benda-
benda jasmani itu sendiri, untuk itu Aristoteles mengemukakan teori
hilemorsme 0$yle > Materi, Morphe > bentuk1. Menurut teori ini, setiap
benda jasmani memiliki dua hal yaitu bentuk dan materi. (ebagai #ontoh,
sebuah patung pasti memiliki dua hal yaitu materi atau bahan baku patung
misalnya kayu atau batu, dan bentuk misalnya bentuk kuda atau bentuk
-
8/18/2019 2 Dan 6 Filsafat
9/15
manusia, keduanya tidak mungkin lepas satu sama lain, #ontoh tersebut
hanyalah untuk memudahkan pemahaman, sebab dalam pandangan
Aristoteles materi dan bentuk itu merupakan prinsip-prinsip metasika untuk
memperkukuh dimungkinkannya ilmu pengetahuan atas dasar bentuk dalam
setiap benda konkrit. eori hilemorsme juga menjadi dasar bagi
pandangannya tentang manusia, manusia terdiri dari materi dan bentuk.
Bentuk adalah jiwa, dan karena bentuk tidak pernah lepas dari materi, maka
konsekuensinya adalah bahwa apabila manusia mati, jiwanya 0bentuk1 juga
akan han#ur.
)ebih lanjut, Aristoteles mengajukan sebuah argumen yang sangat baik
untuk menyanggah teori idea Plato. Argumen yang paling kokoh adalah
tentang orang ketiga= jika seorang manusia adalah manusia karena ia
menyerupai manusia ideal, maka masih harus ada manusia lainnya lagi yang
terhadapnya manusia biasa dan manusia ideal tadi mempersamakan diri.
Kini kita sampai pada pernyataan baru, yang pada mulanya akan terkesan
sulit. *ikatakan bahwa jiwa adalah !orma dari tubuh. *alam sistem
pemikiran Aristoteles, jiwalah yang menyebabkan tubuh menjadi sesuatu,
yang memiliki kesatuan dan tujuan. ujuan mata adalah untuk melihat,
namun mata tidak dapat melihat jika dipisahkan dari tubuh. (ebenarnya,
yang melihat adalah jiwa.
Aristoteles mengandalkan pengamatan inderawi sebagai basis untuk
men#apai pengetahuan yang sempurna. &ni sangat berbeda dari Plato.
Berbeda dari Plato pula, Aristoteles menolak dualisme tentang manusia dan
memilih hilemorsme3 apa saja yang dijumpai di dunia se#ara terpadu
merupakan pengejawantahan material 0hyle1 sesuatu dari bentuk
0morphe1 yang sama. Bentuk memberi aktualitas atas materi 0atau
substansi1 dalam indi+idu yang bersangkutan. Materi 0substansi1 memberi
kemungkinan 0dynamis, )atin3 potentia1 untuk pengejawantahan
0aktualitas1 bentuk dalam setiap indi+idu dengan #ara berbeda-beda. Maka
ada banyak indi+idu yang berbeda-beda dalam jenis yang sama.
Pertentangan $erakleitus dan Parmendides diatasi dengan menekankan
kesatuan dasar antara kedua gejala yang tetap dan yang berubah.
;. idak mudah menentukan batas yang jelas mengenai akhir /aman pertengahan
dan awal yang pasti dari /aman modern. $al ini disebabkan perbedaan pandangan
para ahli sejarah tentang peralihan /aman pertengahan ke /aman modern.
-
8/18/2019 2 Dan 6 Filsafat
10/15
(ebagian ahli sejarah berpendapat bahwa /aman pertengahan berakhir ketika
Konstantinopel ditaklukkan oleh urki %smani pada tahun 8?@ M. Peristiwa tersebut
dianggap sebagai akhir /aman pertengahan dan titik awal /aman modern. Ada juga
yang berpendapat bahwa penemuan benua Amerika oleh olumbus pada tahun
8?92 M., menandai awal /aman modern. Para ahli yang lain #enderung
menganggap era gerakan re!ormasi keagamaan yang dimotori oleh Martin )utherpada tahun 8@8: M., sebagai akhir /aman pertengahan. 'amun mayoritas ahli
sejarah mengatakan bahwa akhir abad ke 8? sekaligus menjadi akhir /aman
pertengahan yang ditandai oleh suatu gerakan yang disebut renaissan#e pada abad
ke 8@ dan 8;. *engan demikian abad ke 8: menjadi bagian awal dari /aman lsa!at
modern.C2D
"enaisans berasal dari istilah bahasa Pran#is renaissance yang berarti
kelahiran kembali 0rebirth1. &stilah ini biasanya digunakan oleh para ahli
sejarah untuk menunjuk berbagai periode kebangkitan intelektual yang
terjadi di Eropa, khususnya di &talia sepanjang abad ke 8@ dan ke 8;. &stilahini mula-mula digunakan oleh seorang ahli sejarah terkenal yang bernama
Mi#helet, kemudian dikembangkan oleh 4. Bur#khardt 08F;G1 untuk konsep
sejarah yang menunjuk kepada periode yang bersi!at indi+idualisme,
kebangkitan kebudayaan antik, penemuan dunia dan manusia, sebagai
periode yang dilawankan dengan periode Abad Pertengahan.
Abad Pertengahan adalah abad ketika alam pikiran dikungkung oleh Hereja.
*alam keadaan seperti itu kebebasan pemikiran amat dibatasi, sehingga
perkembangan sains sulit terjadi, demikian pula lsa!at tidak berkembang,
bahkan dapat dikatakan bahwa manusia tidak mampu menemukan dirinyasendiri.
-
8/18/2019 2 Dan 6 Filsafat
11/15
idak dapat dinakan bahwa pada abad pertengahan orang telah
mempelajari karya-karya para loso! Yunani dan )atin, namun apa yang telah
dilakukan oleh orang pada masa itu berbeda dengan apa yang diinginkan
dan dilakukan oleh kaum humanis. Para humanis bermaksud meningkatkan
perkembangan yang harmonis dari ke#akapan serta berbagai keahlian dan
si!at-si!at alamiah manusia dengan mengupayakan adanya kepustakaan
yang baik dan mengikuti kultur klasik Yunani. Para humanis pada umumnya
berpendapat bahwa hal-hal yang alamiah pada diri manusia adalah modal
yang #ukup untuk meraih pengetahuan dan men#iptakan peradaban
manusia. anpa wahyu, manusia dapat menghasilkan karya budaya yang
sebenarnya. *engan demikian dapat dikatakan bahwa humanisme telah
memberi sumbangannya kepada renaisans untuk menjadikan kebudayaan
bersi!at alamiah.C@D
Iaman renaisans banyak memberikan perhatian pada aspek realitas.
Perhatian yang sebenarnya di!okuskan pada hal-hal yang bersi!at kongkret
dalam lingkup alam semesta, manusia, kehidupan masyarakat dan sejarah.
Pada masa itu pula terdapat upaya manusia untuk memberi tempat kepada
akal yang mandiri. Akal diberi keper#ayaan dan porsi yang lebih besar,
karena ada suatu keyakinan bahwa akal pasti dapat menerangkan segala
ma#am persoalan yang diperlukan peme#ahannya. $al ini dibuktikan dengan
perang terbuka terhadap keper#ayaan yang dogmatis dan terhadap orang-
orang yang enggan menggunakan akalnya. Asumsi yang digunakan adalah,
semakin besar kekuasaan akal, maka akan lahir dunia baru yang dihuni oleh
manusia-manusia yang dapat merasakan kepuasan atas dasarkepemimpinan akal yang sehat.C;D
Pada /aman ini berbagai gerakan bersatu untuk menentang pola pemikiran
abad pertengahan yang dogmatis, sehingga melahirkan suatu perubahan
re+olusioner dalam pemikiran manusia dan membentuk suatu pola
pemikiran baru dalam lsa!at. Iaman renaisans terkenal dengan era
kelahiran kembali kebebasan manusia dalam berpikir seperti pada /aman
Yunani kuno. Manusia dikenal sebagai animal rationale, karena pada masa ini
pemikiran manusia mulai bebas dan berkembang. Manusia ingin men#apai
kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas #ampur tangan&lahi. (aat itu manusia Barat mulia berpikir se#ara baru dan berangsur-
angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan Hereja yang selama ini telah
mengungkung kebebasan dalam mengemukakan kebenaran lsa!at dan ilmu
pengetahuan.C:D
https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn5https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn6https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn7https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn5https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn6https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn7
-
8/18/2019 2 Dan 6 Filsafat
12/15
Iaman ini juga sering disebut sebagai Iaman $umanisme. Maksud
ungkapan tersebut adalah manusia diangkat dari Abad pertengahan. Pada
abad tersebut manusia kurang dihargai kemanusiaannya. Kebenaran diukur
berdasarkan ukuran gereja, bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia
sendiri. $umanisme menghendaki ukurannya haruslah manusia, karena
manusia mempunyai kemampuan berpikir. Bertolak dari sini, maka
humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya sendiri dan
mengatur dunia. Karena semangat humanisme tersebut , akhirnya agama
Kristen semakin ditinggalkan, sementara pengetahuan rasional dan sains
berkembang pesat terpisah dari agama dan nilai-nilai spiritual.CFD
"enaisans tidak lahir se#ara kebetulan, tetapi ada pra kondisi yang
mengawali terjadinya kelahiran tersebut. Menurut Mahmud $amdi IaJ/uJ,
ada beberapa !aktor penting yang mempengaruhi kelahiran "enaisans, yaitu3
8. &mplikasi yang sangat signikan yang ditimbulkan oleh gerakan keilmuandan lsa!at. Herakan tersebut lahir sebagai hasil dari penerjemahan ilmu-
ilmu &slam ke dalam bahasa latin selama dua abad, yaitu abad ke-8 dan 8?.
Bahkan sebelumnya telah terjadi penerjemahan kitab-kitab Arab di bidang
lsa!at dan ilmu pengetahuan. $al itu dilakukan setelah Barat sadar bahwa
Arab memiliki kun#i-kun#i kha/anah turas klasik Yunani.C9D
$asil dari penerjemahan karya-karya Muslim berpengaruh terhadap
kurikulum Eropa Barat se#ara re+olusioner. erutama di bidang matematika,
kedokteran, astronomi, lologi, sika, ilmu kimia, geogra, sejarah, musik,
teologi, dan lsa!at. rans!ormasi tersebut menumbuhkan uni+ersitas-
uni+ersitas Eropa abad keduabelas dan ketigabelas.
$al itu telah menstimulasi perkembangan lebih lanjut teori dan praktik
kedokteran, memodikasi doktrin-doktrin teologi, memprakarsai dunia baru
dalam matematika, menghasilkan kontro+ersi baru dalam teologi dan
lsa!at. C8GD
2. Pas#a penaklukan Konstantinopel oleh urki %smani, terjadi migrasi para
pendeta dan sarjana ke &talia dan negara-negara Eropa lainnya. Para sarjana
tersebut menjadi pionir-pionir bagi pengembangan ilmu di Eropa. Merekase#ara bahu-membahu menghidupkan turas klasik Yunani di lorensia,
dengan membawa teks-teks dan manuskrip-manuskrip yang belum dikenal
sebelumnya.
. Pendirian berbagai lembaga ilmiah yang mengajarkan beragam ilmu,
seperti berdirinya Akademi lorensia dan ollege de ran#e di Paris. C88D
https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn8https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn9https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn10https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn11https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn8https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn9https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn10https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn11
-
8/18/2019 2 Dan 6 Filsafat
13/15
*alam uni+ersitas-uni+ersitas abad keduabelas dan abad ketigabelas, ilmu
pengetahuan telah didasarkan hampir sepenuhnya pad tulisan-tulisan dari
para penulis Muslim atau Yunani, sebagaimana diterjemahkan dari sumber-
sumber bahasa Arab dan Yunani. &lmu pengetahuan Muslim Aristotelian tetap
merupakan inti dari kurikulum %ni+ersitas Paris hingga abad keenambelas.
idak sampai pertengahan abad keenambelas dan datangnya operni#us
dalam astronomi, Para#elsus dalam ilmu kedokteran dan esalius dalam
anatomi, ilmu pengetahuan Muslim-$elenistik telah membuka jalan kepada
konsep-konsep baru tentang manusia dan dunianya, sehingga menimbulkan
keruntuhan periode abad pertengahan.C82D
(elain itu, ada beberapa !aktor yang dikemukakan (lamet (antoso seperti
yang dikutip "i/al Mustansyir, yaitu3
$ubungan antara kerajaan &slam di (emenanjung &beria dengan Pran#is
membuat para pendeta mendapat kesempatan belajar di (panyol kemudianmereka kembali ke Pran#is untuk menyebarkan ilmu pengetahuan yang
mereka peroleh di lembaga-lembaga pendidikan di Pran#is.C8D
Perang (alib 088GG-8GG M1 yang terulang enam kali, tidak hanya menjadi
ajang peperangan sik, namun juga menjadikan para tentara atau serdadu
Eropa yang berasal dari berbagai negara itu menyadari kemajuan negara-
negara &slam, sehingga mereka menyebarkan pengalaman mereka itu
sekembalinya di negara-negara masing-masing.
Pada /aman renaisans ada banyak penemuan di bidang ilmu pengetahuan.*i antara tokoh-tokohnya adalah3
8. 'i#olaus operni#us 08?:-8@?1
&a dilahirkan di orun, Polandia dan belajar di %ni+ersitas ra#ow. Lalaupun
ia tidak mengambil studi astronomi, namun ia mempunyai koleksi buku-buku
astronomi dan matematika. &a sering disebut sebagai Founder of Astronomy .
&a mengembangkan teori bahwa matahari adalah pusat jagad raya dan bumi
mempunyai dua ma#am gerak, yaitu3 perputaran sehari-hari pada porosnya
dan perputaran tahunan mengitari matahari. eori itu disebut heliocentric menggeser teori Ptolemaic. &ni adalah perkembangan besar, tetapi yang
lebih penting adalah metode yang dipakai operni#us, yaitu metode
men#akup penelitian terhadap benda-benda langit dan kalkulasi matematik
dari pergerakan benda-benda tersebut.C8?D
2. Halileo Halilei 08@;?-8;?21
https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn12https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn13https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn14https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn12https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn13https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/filsafat-modern-dan-pembentukannya-renaisans-rasionalisme-dan-empirisme/#_ftn14
-
8/18/2019 2 Dan 6 Filsafat
14/15
Halileo Halilei adalah salah seorang penemu terbesar di bidang ilmu
pengetahuan. &a menemukan bahwa sebuah peluru yang ditembakkan
membuat suatu gerak parabola, bukan gerak hori/ontal yang kemudian
berubah menjadi gerak +ertikal. &a menerima pandangan bahwa matahari
adalah pusat jagad raya. *engan teleskopnya, ia mengamati jagad raya dan
menemukan bahwa bintang Bimasakti terdiri dari bintang-bintang yang
banyak sekali jumlahnya dan masing-masing berdiri sendiri. (elain itu, ia
juga berhasil mengamati bentuk enus dan menemukan beberapa satelit
4upiter.
. ran#is Ba#on 08@;8-8;2;1
ran#is Ba#on adalah seorang loso! dan politikus &nggris. &a belajar di
ambridge %ni+ersity dan kemudian menduduki jabatan penting di
pemerintahan serta pernah terpilih menjadi anggota parlemen. &a adalah
pendukung penggunaan scientic methods, ia berpendapat bahwapengakuan tentang pengetahuan pada /aman dahulu kebanyakan salah,
tetapi ia per#aya bahwa orang dapat mengungkapkan kebenaran dengan
inductive method, tetapi lebih dahulu harus membersihkan kiran dari
prasangka yang ia namakan idols 0ar#a1. Ba#on telah memberi kita
pernyataan yang klasik tentang kesalahan-kesalahan berpikir dalam Idols of
the Mind.
Pertama, Ar#a-ar#a (uku 0Idols of the ribes1. Kita #ondong menerima bukti-
bukti dan kejadian-kejadian yang menguntungkan pihak atau kelompok kita
0suku atau bangsa1. Kedua, Ar#a-ar#a Hua 0Idols of !ave1. Kita #enderung
memandang diri kita sebagai pusat dunia dan menekankan pendapat kita
yang terbatas. Ketiga, Ar#a-ar#a Pasar 0Idols of the Mar"et 1 yang menjadikan
kita terpengaruh oleh kata-kata atau nama-nama yang kita kenal dalam
per#akapan kita sehari-hari. Kita disesatkan oleh kata-kata yang diu#apkan
se#ara emosional. (ebagai #ontoh, dalam Masyarakat 0Amerika1 kata-kata
komunis, radikal dan teroris. Keempat, Ar#a-ar#a Panggung 0&dols o! heatre1
yang timbul karena sikap kita berpegang pada partai, keper#ayaan atau
keyakinan. ingkah laku, #ara-#ara dan aliran-aliran pikiran adalah seperti
panggung, dalam arti bahwa mereka membawa kita ke dunia khayal.Akhirnya ar#a panggung membawa kita kepada kesimpulan yang salah
dasar.
Ba#on menolak silogisme, sebab dipandang tanpa arti dalam ilmu
pengetahuan karena tidak mengajarkan kebenaran-kebenaran yang baru. &a
juga menekankan bahwa ilmu pengetahuan hanya dapat dihasilkan melalui
-
8/18/2019 2 Dan 6 Filsafat
15/15
pengamatan, eksperimen dan harus berdasarkan data-data yang tersusun.
*engan demikian Ba#on dapat dipandang sebagai peletak dasar-dasar
metode induksi modern dan pelopor dalam usaha sitematisasi se#ara logis
prosedur ilmiah.
*alam bidang lsa!at, /aman renaisans tidak menghasilkan karya pentingbila dibandingkan dengan bidang seni dan sains. ilsa!at berkembang bukan
pada /aman itu, melainkan kelak pada /aman sesudahnya yaitu /aman
modern. Meskipun terdapat berbagai perubahan mendasar, namun abad-
abad renaisans tidaklah se#ara langsung menjadi lahan subur bagi
pertumbuhan lsa!at. Baru pada abad ke-8: dengan dorongan daya hidup
yang kuat sejak era renaisans, lsa!at mendapatkan pengungkapannya yang
lebih jelas. 4adi, /aman modern lsa!at didahului oleh /aman renaisans. iri-
#iri lsa!at renaisans dapat ditemukan pada lsa!at modern. iri tersebut
antara lain, menghidupkan kembali rasionalisme Yunani, indi+idualisme,
humanisme, lepas dari pengaruh agama dan lain-lain.
Pada abad ke-8: pemikiran renaisans men#apai kesempurnaannya pada diri
beberapa tokoh besar. Pada abad ini ter#apai kedewasaan pemikiran,
sehingga ada kesatuan yang memberi semangat yang diperlukan pada abad-
abad berikutnya. Pada masa ini, yang dipandang sebagai sumber
pengetahuan hanyalah apa yang se#ara alamiah dapat dipakai manusia,
yaitu akal 0rasio1 dan pengalaman 0empiri1. (ebagai akibat dari
ke#enderungan berbeda dalam memberi penekanan kepada salah satu dari
keduanya, maka pada abad ini lahir dua aliran yang saling bertentangan,yaitu rasionalisme yang memberi penekanan pada rasio dan empirisme yang
memberi penekanan pada empiri.