2 BAB I

3
BAB I PENDAHULUAN Sindroma paraneoplastik adalah sekelompok gangguan klinis yang berkaitan dengan penyakit keganasan yang tidak berhubungan langsung dengan efek fisi dari tumor primer ataupun metastasis. Sindrom ini mungkin terjadi karena produk substansi dari tumor yang secara langsung maupun tidak langsung menimbulkan gejala jauh, deplesi dari substansi normal ataupun respon host dari tumor yang dapat menimbulkan manifestasi paraneoplastik. 2 Sejak lebih dari 100 tahun yang lalu, telah dikenali bahwa penyakit kanker tertentu dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak berhubungan dengan invasi tumor secara langsung. Pada tahun 1940, gangguan tersebut dinamai sebagai sindrom paraneoplastik dan hingga kini gangguan ini masih belum dimengerti sepenuhnya. 1 Sindrom paraneoplastik diperkirakan terjadi pada 8% pasien kanker. 4 Kelainan ini paling sering ditemukan pada kanker paru, lambung, dan payudara atau keganasan hematologi terutama limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Sindroma paraneoplastik dapat mengenai berbagai organ tubuh, keadaan yang paling sering dijumpai yaitu SIADH, 1

description

referat PNS

Transcript of 2 BAB I

BAB IPENDAHULUAN

Sindroma paraneoplastik adalah sekelompok gangguan klinis yang berkaitan dengan penyakit keganasan yang tidak berhubungan langsung dengan efek fisi dari tumor primer ataupun metastasis. Sindrom ini mungkin terjadi karena produk substansi dari tumor yang secara langsung maupun tidak langsung menimbulkan gejala jauh, deplesi dari substansi normal ataupun respon host dari tumor yang dapat menimbulkan manifestasi paraneoplastik.2 Sejak lebih dari 100 tahun yang lalu, telah dikenali bahwa penyakit kanker tertentu dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak berhubungan dengan invasi tumor secara langsung. Pada tahun 1940, gangguan tersebut dinamai sebagai sindrom paraneoplastik dan hingga kini gangguan ini masih belum dimengerti sepenuhnya.1 Sindrom paraneoplastik diperkirakan terjadi pada 8% pasien kanker.4Kelainan ini paling sering ditemukan pada kanker paru, lambung, dan payudara atau keganasan hematologi terutama limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Sindroma paraneoplastik dapat mengenai berbagai organ tubuh, keadaan yang paling sering dijumpai yaitu SIADH, hiperkalsemia, eosinofilia, trombositosis, dan kelainan endokrin, hematologi, neurologi serta dermatologi lainnya.1 Pada makalah ini akan lebih dibahas mengenai pendekatan diagnosis serta penatalaksaan dari gangguan endokrin dan hematologi pada sindroma paraneoplastik.Selama beberapa tahun terakhir, perkembangan medis tidak hanya mengembangkan pemahaman mengenai patogenesis dari sindrom paraneoplastik tetapi juga mengembangkan cara mendiagnosis dan mentatalaksana gangguan ini.1 Pada sebagian kasus, manifestasi sindrom paraneoplastik muncul sebelum kanker didiagnosis. Oleh karena itu, pengenalan yang tepat waktu dari sindroma paraneoplastik dapat membantu deteksi dini dari tumor yang terjadi pada stadium awal yang kemungkinan untuk dapat diobatinya masih tergolong tinggi.1 Protein yang disekresikan dalam sindrom paraneoplastik dapat dipergunakan sebagai tumor marker. Keberhasilan penatalaksanaan tumor yang mendasari akan menghilangkan sindrom paraneoplastik. Kemungkinan meningkatnya angka morbiditas dari sindroma paraneoplastik ini cukup tinggi mengingat semakin majunya perkembangan diagnostik dari kanker serta semakin tingginya angka harapan hidup pasien kanker. Pada beberapa situasi, meskipun penyakit kanker yang mendasari tidak dapat diobati, gejala serta komplikasi dari sindrom paraneoplastik dapat ditatalaksana dengan baik.2 Penatalaksaan yang efektif dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, meningkatkan keberhasilan dari terapi kanker dan kelangsungan hidup yang lebih lama.11