(2) antroposfer

91
TUGAS GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

Transcript of (2) antroposfer

Page 1: (2) antroposfer

TUGAS GEOGRAFI

KELAS X SEMESTER GENAP

Page 2: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

• Standar Kompetensi 1. Menjelaskan fenomena biosfer dan antroposfer

• Kompetensi Dasar 1.3 Menjelaskan pengertian fenomena antroposfer

• Indikator - Menjelaskan perbedaan sensus penduduk dan

registrasi penduduk- Mengidentifikasi jenis – jenis sensus- Menganalisis komposisi penduduk berdasarkan umur

dan jenis kelamin- Menghitung sex ratio dan dependency ratio

K O M P E T E N S I

Page 3: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

PENGERTIAN SDM

SDM seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi membahas sumber daya manusia berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau kemampuannya

SUMBER DAYA MANUSIA

Page 4: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

POTENSI MANUSIA

Potensi manusia menyangkut 2 aspek, yaitu :1. Kualitas Manusia2. Kuantitas Manusia

Kualitas manusia dapat dilihat dari :1. Tingkat dan jenis pendidikan2. Kesehatan3. Kemauan yang kuat untuk melakukan kerja

POTENSI MANUSIA

Page 5: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

SENSUS PENDUDUK

SDM di tempat yang satu berbeda dengan di Tempat lain. SDM dari waktu ke waktu juga mengalami perubahan, baik kualitas maupun kuantitasnya. Amati orang-orang yang Anda kenal (teman sekolah, sanak famili, kerabat, tetangga) mengenai kekuatan tubuhya, kemampuan intelektualnya, kemauan kerja, kedisiplinan, dan ketekunannya. Pikirkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

perbedaan tersebut!

TUGAS :

Page 6: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

JUMLAH PENDUDUK

Jumlah penduduk adalah banyaknya individuManusia yang menempati suatu wilayah ataunegara pada suatu waktu.

Untuk mengetahui jumlah penduduk disuatu negara dapat dilakukan dengan :1. Sensus penduduk2. Registrasi penduduk3. Survey

JUMLAH PENDUDUK

Page 7: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

SENSUS PENDUDUK

Sensus berasal dari bahasa Latin yaitu cencus yang berarti penaksiran harta benda seorang warga negara dan pencatatan nama warga negara.

Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan publikasi data demografi untuk seluruh penduduk di suatu negara pada periode tertentu

SENSUS PENDUDUK

Page 8: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

1. Perhitungan semua orang yang tinggal di wilayah sensus

2. Pelaksanaan sensus pada waktu yang telah ditentukan dan serentak di seluruh wilayah

3. Cakupan ruang lingkup sensus meliputi batas wilayah tertentu

4. Pelaksanaan sensus adalah perhitungan perorangan

5. Penerbitan hasil sensus

PERBEDAAN SENSUS PENDUDUK DENGAN PENGUMPULAN DATA LAIN

Page 9: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

SENSUS PENDUDUK

Sensus di Indonesia dilaksanakan dengan

metode :1. Canvasser2. House Holder

Teknik melaksanakan sensus penduduk :1. De facto2. De jure

JENIS-JENIS SENSUS PENDUDUK

Page 10: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

SENSUS PENDUDUK

Ada negara yang terdiri dari 5 provinsi, yaitu provinsi A, B, C, D, dan E. Pada tahun 2010 nanti akan dilaksanakan sensus penduduk di provinsi A, B, dan C secara de facto, sedangkan di provinsi D dan E secara de jure. Bearkah sistem sensus yang dilakukan negara tersebut. Berilah alasannya!

TUGAS :

Page 11: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

PENGERTIAN SURVEI PENDUDUK

Survey penduduk yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penelitian dan menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu. Survey yang dilakukan meliputi survey ekonomi nasional, survey angkatan kerja nasional dan survey penduduk antar sensus (SUPAS)

SURVEI PENDUDUK

Page 12: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

REGISTRASI PENDUDUK

Registrasi yaitu proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan secara rutin. Pencatatan ini terutama dilakukan di tingkat pemerintah terendah yaitu kelurahan

REGISTRASI PENDUDUK

Page 13: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

PERBANDINGAN

PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK

Page 14: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

PERBANDINGAN

PERBANDINGAN JUMLAH PENDUDUK

Page 15: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

KETERANGAN TABEL

• Menurut World Population Data Sheet 1999 jumlah penduduk yang ada di muka bumi pada tahun 1999 adalah 5.982.000.000 jiwa.

• Dari tabel di atas bila Anda jumlah penduduk 5 negara yaitu RRC, India, Amerika Serikat, Indonesia dan Brazil maka jumlahnya 2.890.800 jiwa. Jumlah tersebut berarti lebih dari setengah (50%) penduduk dunia.

• Coba Anda renungkan! Setengah dari seluruh penduduk dunia bertempat tinggal hanya di lima negara, sedangkan sisanya tersebar lebih dari 180 negara lainnya.

Page 16: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

PERTUMBUHAN PENDUDUK

Jumlah penduduk mengalami perkembangan yang dinamis, hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti : kelahiran (fertilitas/natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

Faktor kelahiran dan penduduk yang datang (imigrasi) akan menambah jumlah, sedangkan kematian dan penduduk yang keluar (emigrasi) akan mengurangi jumlah penduduk.

PERTUMBUHAN PENDUDUK

Page 17: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Pertumbuhan penduduk total

Untuk menghitung pertambahan penduduk digunakan rumus :

P = (L-M) + (I-E)

P : pertambahan penduduk L : jumlah kelahiran dalam 1 tahunM : jumlah kematian dalam 1 tahun I : jumlah penduduk yang masuk (imigrasi) E: jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)

Page 18: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Pertambahan Penduduk

Pertambahan penduduk alami atau natural increase artinya pertambahan pendudukyang dihitung dari selisih antara kelahiran dan kematian

Page 19: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Pertumbuhan Penduduk Alami

Yaitu selisih jumlah kelahiran dan kematian, dengan rumus :

PA = (L – M)

PA : pertumbuhan penduduk alami L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun M: jumlah kematian dalam 1 tahun

Page 20: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Pertumbuhan Migrasi

Pertambahan Migrasi (Net Migration) artinya pertambahan penduduk yang dihitungdari selisih antara jumlah penduduk yang masuk dengan penduduk yang keluar

Page 21: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Pertumbuhan Migrasi

Rumus untuk menghitung pertambahan migrasi :

PM = I – E

PM : pertambahan migrasi I : jumlah penduduk yang masuk

(emigrasi) dalam 1 tahun E : jumlah penduduk yang keluar (emigrasi) dalam 1 tahun

Page 22: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Penduduk suatu negara pada pertengahan tahun 1999 berjumlah 24.500.000 jiwa.Pada tahun tersebut terdapat kelahiran 1.300.000 jiwa dan kematian 700.000 jiwa.Migrasi masuk 20.000 jiwa dan migrasi keluar 15.000 jiwa.Dari data tersebut hitunglah!a. pertumbuhan penduduk alamib. pertumbuhan penduduk migrasic. pertumbuhan penduduk total (sosial)d. pertambahan alami

Page 23: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Page 24: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Page 25: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Page 26: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Perkembangan Penduduk Dunia

Page 27: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Periode Pertumbuhan Penduduk

Periode IPada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis.

Periode IITahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.

Page 28: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Periode Pertumbuhan Penduduk

Periode IIIPeriode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.

Periode IVPada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah.Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.

Page 29: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Perkembangan Penduduk Indonesia

Page 30: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Natalitas atau sering disebut angka kelahiran,faktor-faktor pendukungnya (pro natalitas) seperti :

1. Anggapan banyak anak banyak rezeki2. Kawin usia muda3. Rendahnya tingkat kesehatan. 4. Anak adalah harapan orang tua5. Anak menjadi kebanggaan orang tua6. Anak laki-laki dianggap penerus

keturunan

N A T A L I T A S

Page 31: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Faktor faktor penghambat kelahiran (anti natalitas) seperti :

1. Keinginan punya anak dalam jumlah kecil2. Penundaan usia kawin3. Waktu retaknya hubungan suami isteri4. Perasaan wanita yang terbatas ruang

geraknya jika mempunyai jumlah anak banyak

5. Tingkat keberhasilan KB6. Adanya UU Perkawinan (UU No. 1 Th 1974)

N A T A L I T A S

Page 32: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Faktor faktor penunjang tingginya natalitas:

1. Kepercayaan dan agama2. Tingkat pendidikan3. Kondisi perekonomian4. Kebijakan pemerintah5. Adat istiadat di masyarakat6. Kematian dan kesehatan7. Struktur penduduk

N A T A L I T A S

Page 33: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

1. CBR (Crude Birth Rate) atau tingkat kelahiran kasar

CBR = L 1000 P

L : jumlah kelahiran pada tahun tertentu

P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun K : konstanta (umumnya 1000)

Pengukuran Natalitas

Page 34: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

2. GFR (General Fertility Rate) atau tingkat kelahiran umum

GFR = B k Fm (15-49)

B : jumlah kelahiran hidup

Fm(15-49) : jumlah wanita usia subur (15-49)

tahun k : konstanta (umumnya 1000)

Pengukuran Natalitas

Page 35: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

3. A S F R (Age Specific Fertility Rate) atau tingkat kelahiran umur spesifikYaitu banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita

pada kelompok umur tertentu. Angka ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

ASFR = Lx K

Px

Keterangan: Lx : jumlah kelahiran dalam kelompok umur xPx : banyaknya wanita dalam kelompok umur xK : konstanta (umumnya 1000)

Age Specific Fertility Rate (ASFR)

Page 36: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

4. T F R (Total Fertility Rate) atau tingkat kelahiran total

Yaitu jumlah bayi yang akan dilahirkan oleh 1000 wanita selama masa suburnya. Angka ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

TFR = 5 x ∑ ASFR

Age Specific Fertility Rate (ASFR)

Page 37: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Menurut Davis Blake faktor sosial ekonomi dan modernisasi tidak secara langsung mempengaruhinya tetapi melalui suatu variabel yang disebut variabel antara (intermediate variables)

F E R T I L I T A S

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP

FERTILITAS

Page 38: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

1. Umur melalui hubungan kelamin2. Selibat permanen3. Lamanya berstatus kawin4. Abstinensi sukarela5. Abstinensi terpaksa6. Frekuensi senggama

F E R T I L I T A S

I. 6 “intercourse variables” :

Page 39: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

7. Fekunditas atau infekunditas yang disebabkan hal-hal yang tidak disengaja

8. Pemakaian kontrasepsi9. Fekunditas atau infekunditas yang

disebabkan hal-hal yang disengaja

F E R T I L I T A S

II. 3 “conception variables” :

Page 40: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

10. Mortalitas jenis karena sebab- sebab yang tidak disengaja

11. Mortalitas janin karena sebab- sebab yang disengaja

F E R T I L I T A S

III. 2 “gestation variables” :

Page 41: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Mortalitas atau sering disebut angka kematian, faktor yang mendukung kematian (anti mortalitas) adalah:

1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan.2. Sarana kesehatan yang kurang memadai,3. Adanya tindakan bunuh diri dan pembunuhan4. Terjadi berbagai bencana alam5. Terjadi peperangan6. Terjadi kecelakaan lalu lintas dan industri7. Tindak kejahatan.

M OR T A L I T A S

Page 42: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Faktor yang menghambat kematian (anti

mortalitas) adalah:

1. Lingkungan hidup sehat2. Fasilitas kesehatan tersedia dengan

lengkap3. Ajaran agama melarang bunuh diri

dan membunuh orang lain4. Tingkat kesehatan masyarakat tinggi5. Semakin tinggi tingkat pendidikan

penduduk.

M OR T A L I T A S

Page 43: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

1. CDR (Crude Death Rate) Tingkat Kematian Kasar CDR = M K

P

Keterangan : M : Jumlah kematian P : Jumlah penduduk pada pertengahan

tahun K : Konstanta (1000)

Penggolongan angka kematian kasar :– kurang dari 10, angka kematian rendah– antara 10 – 20, angka kematian sedang– lebih dari 20, angka kematian tinggi

Crude Death Rate (CDR)

Page 44: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

2. ASDR (Age Specific Death Rate) atau tingkat kematian umur spesifik)

ASDR = Mx k Dx

KeteranganMx : jumlah kematian pada kelompok umur xPx : jumlah penduduk pada kelompok umur tertentuk : konstanta (1000)

Penggolongan kematian adalah sebagai berikut :– kurang dari 10 perseribu, tingkat kematian rendah– antara 10 – 20 perseribu, tingkat kematian sedang– lebih dari 20 perseribu, tingkat kematian tinggi

Age Specific Death Rate (ASDR)

Page 45: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

3. IMR (Infant Mortality Rate/Tingkat Kematian Bayi)

Yaitu perbandingan antara jumlah kematian bayi yang usianya kurang dari satu tahun dan jumlah kelahiran hidup selama tahun x.

IMR dihitung dengan rumus :

IMR = Mo k Ln

Keterangan : Mo : kematian bayi di bawah umur satu tahunLn : kelahiran hidupK : konstanta (1000)

Penggolongan angka kematian bayi :

– kurang dari 35, tingkat kematian rendah– antara 35 – 75, tingkat kematian sedang– antara 75 – 125, tingkat kematian tinggi– lebih dari 125, tingkat kematian sangat tinggi

Infant Mortality Rate (IMR)

Page 46: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas:

1. Terlambatnya program pusat kesehatan masyarakat dan sanitasi akibat perang kemerdekaan

2. Persediaan bahan pangan yang tidak menentu dan turun naik

3. Harga obat modern relatif tinggi terhadap pendapatan masyarakat

4. Kenaikan harga bahan pangan yang relatif cepat dibandingkan kenaikan pendapatan

M OR T A L I T A S

Page 47: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk yaitu pengelompokkan penduduk berdasarkan kriteria (ukuran)tertentu. Dasar untuk menyusun komposisi penduduk yang umum digunakan adalahumur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal. Pengelompokkan pendudukdapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan

Page 48: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.

Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu :- Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/ usia belum produktif.- Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/ usia kerja/usia produktif.- Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/ usia tak produktif/usia jompo

Page 49: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Struktur Penduduk

Sesuai dengan pengelompokkan umur di atas, maka struktur (susunan) penduduknegara-negara di dunia dibagi 3 yaitu:- Struktur penduduk muda : bila suatu negara atau wilayah sebagian besar penduduk usia muda.- Struktur penduduk dewasa : bila suatu negara sebagian besar penduduk berusia dewasa.- Struktur penduduk tua : bila suatu negara sebagian besar terdiri penduduk berusia tua.

Page 50: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Piramida Penduduk

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat ditampilkan dalam bentukgrafik yang dinamakan piramida penduduk.

Page 51: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Piramida Penduduk Muda

Piramida penduduk muda berbentuk limas

Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah penduduk bertambah lebih banyak. Jadi penduduk sedang mengalami pertumbuhan

Page 52: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Piramida Penduduk Muda

Page 53: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Piramida Penduduk Stasioner

Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat

Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usiadewasa. Hal ini berarti penduduk dalam keadaan stasioner sehingga pertambahanpenduduk akan tetap diwaktu yang akan datang

Page 54: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Piramida Penduduk Stasioner

Page 55: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Piramida Penduduk Tua

Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan

Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit biladibandingkan dengan usia dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah penduduk mengalami penurunan karena tingkat kelahiran yang rendah dan kematian yang tinggitinggi

Page 56: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Piramida Penduduk Tua

Page 57: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Piramida Penduduk Indonesia Tahun 1990

Page 58: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Kegunaan Piramida Penduduk

tinggi

1. Mengetahui perbandingan jumlah antara laki-laki dan perempuan.

2. Mengetahui keadaan jumlah penduduk di waktu yang akan datang.

3. Untuk mengetahui struktur umur penduduk suatu negara secara umum.

Page 59: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Sex Ratio

Sex Ratio adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah/negaratertentu pada tahun tertentu

Page 60: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Sex Ratio

Rumus untuk menghitungnya :

Page 61: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Sex Ratio

Soal :

Suatu daerah terdapat penduduk laki-laki berjumlah 185.000, sedang perempuanberjumlah 197.000.Hitunglah Sex Rationya !

Page 62: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Sex Ratio

Jawab :

Sex Ratio 94 artinya setiap 100 perempuan terdapat 94 orang laki-laki.

Page 63: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Dependency Ratio

Angka perbandingan yangmenunjukkan besar beban tanggungan dari kelompok usia produktif

Page 64: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Dependency Ratio

Usia produktif(15 – 64 tahun) selain menanggung kebutuhan hidup dirinya juga menanggungkebutuhan hidup golongan usia muda (0 – 14 tahun) dan golongan tua (65 tahun keatas).

Page 65: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Dependency Ratio

Rumus :

Makin besar rasio ketergantungan, makin besar beban yang ditanggung oleh kelompok usia produktif

Page 66: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Soal

Suatu kota terdapat penduduk usia 0 – 14 tahun berjumlah 2,5 juta, usia 15 – 64 tahun berjumlah 8 juta, dan usia 65 tahun ke atas berjumlah 1,5 juta. Dari data tersebut hitunglah besarnya angka beban ketergantungan!

Page 67: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Jawab :

Page 68: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Soal

Sebutkan akibat yang terjadi jika angka ketergantungan suatu daerah tinggi!

Page 69: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Jawab :

1. Usia produktif akan menanggung beban berat dalam memenuhi kebutuhan golongan non produktif.

2. Pendapatan perkapita daerah itu menjadi turun atau rendah.

3. Kemampuan menabung masyarakat menjadi rendah.

4. Pertumbuhan ekonomi menjadi lambat

Page 70: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Komposisi penduduk menurut pekerjaan

Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap-tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir

Page 71: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Komposisi penduduk menurut pendidikan

Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk

Page 72: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Komposisi Penduduk menurut Agama

Pengelompokkan ini berdasarkan kepada agama yang dianut penduduk yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha

Page 73: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Komposisi penduduk menurut tempat tinggal

Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.

Page 74: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Proyeksi Penduduk

Proyeksi penduduk merupakan perkiraan atau peramalan jumlah penduduk, contoh untuk menghitung jumlah penduduk pada tahun tertentu, bisa juga untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menjadikan jumlah penduduk menjadi dua kali lipat.

Page 75: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Rumus untuk memperkirakan jumlah penduduk pada tahun tertentu

Aritmetik : Pn = Po (1 + rn)

Geometrik :Pn = Po (1 + r)n

Eksponensial :Pn = Po e rn

Keterangan rumus :Pn = jumlah penduduk pada tahun nPo = jumlah penduduk tahun awal (dasar)r = angka pertumbuhan pendudukn = jangka waktu antara Pn dengan Poe = bilangan pokok dari sistem logaritma

natural yang besarnya 2,782818

Rumus Perkiraan

Page 76: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Kepadatan penduduk merupakan angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk setiap km2 pada suatu wilayah. Faktor – faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk suatu wilayah adalah :

1. Faktor fisiografis Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, subur, relief yang baik cukup air dan daerahnya aman

2.Faktor biologis Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah berbeda. Hal ini disebabkan oleh tingkat kelahiran, kematian dan angka perkawinan

3.Faktor kebudayaan dan teknologi Daerah yang masyarakatnya maju, pola berfikirnya bagus, dan keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan daerah terbelakang.

Kepadatan Penduduk

Page 77: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Kepadatan penduduk Aritmetika, yaitu jumlah rata-rata penduduk setiap km2. Kepadatan penduduk Arimetika dapat dihitung dengan rumus :

Kepadatan penduduk Aritmetik = Jumlah penduduk (jiwa) Luas wilayah (km2)

2. Kepadatan penduduk Agraris yaitu jumlah rata-rata penduduk petani setiap satuan luas lahan pertanian. Kepadatan penduduk agraris dapat dihitung dengan rumus :

Kepadatan penduduk agraris = Jumlah penduduk (jiwa) Luas lahan pertanian (Ha)

Kepadatan Penduduk

Page 78: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Mobilitas Penduduk

• Permanen, merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain yang bertujuan menetap

• Non Permanen, perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain yang tujuannya tidak menetap

Mobilitas Penduduk

Page 79: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Pada tahun 2000 angka

kelahiran penduduk Bengkulu

sebesar 50.000 jiwa, dan

angka kematiannya 25.000

jiwa. Berapa angka

pertumbuhan penduduk

alaminya ?

Contoh soal

Page 80: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Diketahui angka kelahiran

penduduk Rejang Lebong tahun

2009 adalah 5.000 jiwa dan angka

kematiannya 2.000 jiwa. Diketahui

pula jumlah imigrasi sebesar 1.500

jiwa dan jumlah emigrasi 800 jiwa.

Berapakah pertumbuhan

penduduk totalnya ?

Contoh soal

Page 81: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Suatu negara terdapat jumlah

penduduk sebesar 25 juta jiwa,

sedangkan kelahiran yang

terjadi dalam satu tahun adalah

500.000 jiwa, berapa tingkat

kelahiran kasarnya dan apa

artinya?

Contoh soal

Page 82: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Daerah Curup memiliki jumlah

wanita pada usia 25 – 29 tahun

adalah 30.000 jiwa, dalam satu

tahun jumlah bayi yang dilahirkan

oleh wanita pada usia 25 – 29 tahun

adalah 1.300 bayi, berapa tingkat

kelahiran umur spesifiknya, dan

artikan?

Contoh soal

Page 83: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Apabila suatu negara jumlah

penduduknya sebesar 30 juta

jiwa, sedangkan angka

kematiannya dalam setahun

50.000 jiwa. Berapa angka

kematian negara tersebut,

artikan ?

Contoh soal

Page 84: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Suatu daerah memiliki jumlah penduduk usia 65 – 69 tahun adalah 50.000 jiwa, jumlah kematian dalam satu tahun pada kelompok umur ini adalah 500 jiwa, carilah tingkat kematian spesifik dari umur tersebut dan artikan ?

Contoh soal

Page 85: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Apabila suatu negara jumlah memiliki

jumlah kelahiran bayi dalam satu tahun

sebesar 5000.000 jiwa, sedangkan

kematian bayi yang lahir dalam satu

tahun 500.000 jiwa. Berapa angka

kematian bayi (IMR) nya ?

Contoh soal

Page 86: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Jumlah penduduk tahun 2002 = 40.500 jiwa

Jumlah penduduk pada tahun 2007 = 56.345 jiwa

Berapa angka pertumbuhan penduduk setiap tahunnya

selama periode 2002 – 2007, jika dihitung dengan menggunakan tiga persamaan tersebut di atas ?• Jawab :Po = 40.500 jiwaPn = 56.345 jiwa

Pertumbuhan penduduk aritmetik :Pn = Po (1 + rn)

= 40.500 ( 1 + 5.r) = 40.500 + 40.500 x 5 r

r = 56.345 - 40.500 40.500 x 5r = 15.845 = 0,078246913 = 7,82 %

202.500

Contoh soal

Page 87: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Pada tahun 2000 jumlah penduduk Indonesia tercatata 205 juta jiwa, tingkat pertumbuhan penduduk pertahun 1,5 %. Berapa proyeksi jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2005 ?

• Jawab :Dengan menggunakan rumus geometrikPn = Po (1 + r)n Pn = 205 juta (1 + 0,015)5

= 205 juta (1,015)5 = 205 juta (1,0773) = 220 juta

• Jadi proyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2005 dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,5 % per tahun ialah 220 juta jiwa.

Contoh soal

Page 88: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Jika pertumbuhan penduduk ( r ) setiap tahun konstan / tetap, maka dapat diperkirakan untukmenghitung waktu yang diperlukan suatu penduduk untuk berlipat ganda (doubling time), dengan rumus : Dt = 70 r Keterangan rumus : 70 = angka tetapan jika pertumbuhan penduduk pertahun adalah tetapr = pertumbuhan penduduk yang tetap sepanjang tahun

Contoh soal

Page 89: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

Bila diketahui r = 2,5 % per tahun, maka

jumlah penduduk akan menjadi dua kali

lipat dalam waktu :

Dt = 70 = 70 = 28 tahun

R 2,5

Jadi jumlah penduduk akan bertambah

menjadi dua kali lipat membutuhkan waktu

28 tahun.

Contoh soal

Page 90: (2) antroposfer

Edited by Ardiansyah

TUGAS

1. Carilah 5 tujuan orang melakukan perpindahan non permanen !

2. Buatlah peta tentang kepadatan penduduk di Indonesia dari data di bawah ini dengan menggunakan simbol warna !

TUGAS

Page 91: (2) antroposfer