1TS12110

download 1TS12110

of 6

Transcript of 1TS12110

  • 7/25/2019 1TS12110

    1/6

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai

    kota besar di dunia, diantaranya adalah akibat bertambahnya permintaan dan

    meningkatnya kebutuhan akan ruang untuk melakukan aktivitas, baik tempat kerja,

    hiburan maupun hunian. Kemajuan teknologi, terutama dibidang teknologi bahan,

    metode konstruksi dan informasi, serta tingginya harga lahan dipusat kota, memacu

    orang untuk mendirikan bangunan tinggi.

    Penemuan bahan bangunan seperti alumunium, baja, berbagai ragam kaca, dan

    beton mutu tinggi, semuanya itu mengakibatkan orang mempunyai alternatif pilihan

    untuk perancangan bangunan tinggi. Perkembangan metoda konstruksi menyebabkan

    pembuatan bangunan tinggi dapat dilaksanakan secara lebih cepat dan ekonomis,

    sedangkan kemajuan dibidang teknologi informasi dan komputer menyebabkan para

    perancang dengan mudah melakukan simulasi terhadap bangunan tinggi yang akan

    dibangun.

    Dalam merancang bangunan tinggi, harus memperhitungkan semua beban yang

    bekerja pada bangunan tersebut, seperti beban gravitasi (beban mati dan beban hidup)

    dan beban lateral (akibat beban Angin dan beban gempa), sehingga bangunan

    tersebut dapat menahan beban-beban tersebut.

  • 7/25/2019 1TS12110

    2/6

    Perancangan bangunan tinggi dibagi menjadi dua tahap perencanaan yaitu,

    Basic Design dan Detail Engineering Design . Proses B asic design dimulai ketika

    fungsi tata ruang struktur telah ditentukan, mengikuti suatu prosedur iterasi yang

    dirumuskan dengan baik. Perhitungan awal untuk ukuran elemen berdasarkan

    pembebanan gravitasi dan pembebanan lateral akibat beban angin atau gempa.

    Penentuan luasan penampang elemen vertikal didasarkan pada semua beban dan

    pengurangan yang meliputi bahwa tidak semua lantai diberikan beban hidup

    maksimum. Ukuran awal slab dan balok biasanya didasarkan momen dan gaya geser

    yang ditentukan dari salah satu metode analisa beban gravitasi.

    Pada tahap Detail Engineering Design, yang merupakan tahap pengembangan

    perencanaan, dilakukan penyempurnaan analisa elemen struktur sehingga diperoleh

    suatu konfigurasi struktur yang baik dari segi kekuatan, kekakuan, kestabilan,

    keamanan dan ekonomis. Dengan demikian dapat diperoleh suatu desain struktur

    bangunan yang optimal.

    Dalam merancang suatu bangunan untuk tahan gempa, harus memperhatikan

    filosofi perencanaan bangunan tahan gempa.

    Filosofi perencanaan bangunan tahan gempa yang saat ini telah diterima luas di

    masyarakat adalah:

    (a) Bangunan tidak boleh mengalami kerusakan baik pada komponen struktural

    maupun non-struktural bila terjadi gempa ringan.

    (b) Bangunan boleh mengalami kerusakan pada komponen non-struktural tetapi

    komponen struktural tidak boleh mengalami kerusakan bila terjadi gempa

    sedang.

  • 7/25/2019 1TS12110

    3/6

    (c) Bangunan boleh mengalami kerusakan baik pada komponen struktural

    maupun non-struktural tetapi bangunan tidak mengalami keruntuhan sehingga

    korban jiwa dapat dicegah

    Perancangan pada tugas akhir ini, digunakan gedung apartemen Salemba

    Residence yang beralamat di Jln. Salemba Tengah 2, Kelurahan Paseban, Kecamatan

    Senen, Jakarta Pusat.

    Pembangunan apertemen Salemba Residence ini dimaksudkan untuk:

    a. Mendukung dan merealisasikan kebijakan Pemerintah dalam

    mengembangkan sarana dan prasarana tempat tinggal

    b. Merealisasikan upaya peningkatan kualitas lingkungan pemukiman kota

    untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan-lahan strategis

    c. Dengan adanya pembangun Apartemen ini akan membuka kesempatan

    kerja kepada masyarakat luas

    Perancangan pada tugas akhir ini adalah perancangan struktur atas Gedung

    apartemen Salemba Residence Tower A. Gedung ini terdiri dari 28 lantai, semi

    besmen dan besmen di tambah multi purposed room , dan roof . dimana sistem struktur

    tower ini merupakan sistem kombinasi antara dinding geser ( shear wall ) dan balok

    atau biasa disebut sebagai wall frame .

    1.2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana

    menganalisis struktur bangunan tinggi, dengan menggunakan peraturan-peraturan

    yang telah ditetapkan Departemen Pekerjaan Umum atau Badan Standarisasi

  • 7/25/2019 1TS12110

    4/6

    Nasional. Perencanaan ini juga memperhatikan segi kekuatan, ekonomis dan durabily

    agar didapatkan suatu konfigurasi struktur yang baik.

    1.3. Batasan Masalah

    Agar penyusunan tugas akhir ini dapat terarah dan terencana, maka penyusun

    membuat suatu batasan masalah sebagai berikut :

    1. Perancangan menggunakan gedung apartemen Salemba Residence Tower A yang

    meliputi struktur atas yaitu atap, pelat lantai, balok, dinding geser, tangga dan

    ramp.

    2. Elemen-elemen struktur mengacu pada Tata Cara Perhitungan Struktur Beton

    Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002) dan Tata Cara Perencanaan

    Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002).

    3. Perencanaan pembebanan sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk

    Gedung 1983. dimana pada perancangan ini peninjauan beban terdiri dari beban

    mati, beban hidup, dan beban gempa.

    4. Struktur terbuat dari beton bertulang, dimodelkan sebagai sistem kombinasi

    antara dinding geser dan balok atau sering disebut wall frame. Sistem ini

    direncanakan sebagai sistem rangka gedung dengan uraian sistem pemikul beban

    gempa adalah dinding geser beton bertulang kantilever daktail parsial.

    5. Bangunan didirikan diatas tanah sedang (dari hasil penyelidikan tanah Proyek

    pembangunan Apartemen Salemba residence ), di wilayah gempa 3 dengan

    tingkat resiko gempa (RG) menengah.

  • 7/25/2019 1TS12110

    5/6

    6. Analisis struktur dilakukan dengan bantuan program ETABS.

    7.

    Seluruh struktur menggunakan sistem pelat dengan balok yang secara

    keseluruhan struktur ini adalah tidak simetris dan termasuk tidak beraturan

    sehingga dilakukan Analisis beban gempa menggunakan analisis respons

    dinamis secara 3D.

    8. Spesifikasi material yang digunakan:

    a. Mutu beton yang digunakan pada berbagai elemen Struktur adalah Beton

    K-350 dengan karakteristik sebagai berikut:

    k = 35 MPa

    fc = 29,05 MPa

    Ec = 25350 Mpa

    b. Baja :

    Baja diameter

    12 mm, BJTP-24 fy = 240 MPa,

    Baja diameter > 12 mm, BJTD-40 fy = 400 MPa.

    Modulus young (E) : 200000 Mpa

    1.4 Keaslian Tugas Akhir

    Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, judul tugas akhir perancangan

    struktur apartemen Salemba Residence Jakarta Pusat belum pernah dilakukan

    sebelumnya.

  • 7/25/2019 1TS12110

    6/6

    1.5. Manfaat Tugas Akhir

    Dengan penyusunan tugas akhir ini, penyusun dapat menerapkan pengetahuan

    yang dimiliki tentang perencanaan bangunan bertingkat yang diperoleh selama

    belajar di bangku kuliah. Selain itu, penyusunan tugas akhir ini dapat menambah

    wawasan, pengalaman dan pengetahuan penyusun dalam hal perencanaan bangunan

    tinggi sebagai bekal memasuki dunia kerja.

    1.6. Tujuan Tugas Akhir

    Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mendapatkan disain, dimensi

    elemen- elemen struktur dan pendetailan komponen-komponen struktur atas dari

    sebuah bangunan tinggi sehingga dihasilkan konfigurasi elemen struktur yang aman

    dan berfungsi optimal.