1st, Sel Prokariotik
-
Upload
rizkyfirmansyah -
Category
Documents
-
view
33 -
download
0
description
Transcript of 1st, Sel Prokariotik
-
Tugas Pertama
Biologi Laut
Sel Prokariotik
Disusun Oleh:
Rizky Firmansyah Alif 26020214120038
PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Organisme prokariota merupakan organisme uniselular yang sangat
menarik karena susunannya yang beritu sederhana. Prokariota dipercaya
merupakan organisme awal yang menghuni bumi ini. Fosil prokariota yang paling
tua memiliki umur sekitar 3,5 milyar tahun, atau sekitar 1 milyar tahun setelah
pembentukan kerak bumi. Saat ini, banyak organisme prokariotik yang menyebar
di seluruh wilayah bumi, bahkan organisme prokariotik pun ditemukan di banyak
wilayah ekstrem dimana makhluk hidup lain tidak bisa bertahan. Hal ini didukung
kemampuan organisme prokariotik yang mampu bertahan di lingkungan eksterm
karena memiliki struktur tubuh yang berbeda dengan sel Eukariotik, sehingga
organisme prokariotik sangat menarik untuk dibahas.
1.2 Rumusan masalah
Dari uraian diatas, dapat diambil rumusan masalah, yaitu;
Mengapa prokariota dapat bertahan hidup bahkan di lingkungan ekstrem?
Bagaimana struktur tubuh prokariota?
1.3 Tujuan pembahasan
Diharapkan kita dapat lebih mengerti tentang organisme prokariotik serta
bagaimana prokariota dapat bertahan hidup meskipun berada di lingkungan
ekstrem.
-
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Kata prokariota berasal dari bahasa Yunani pro yang berarti sebelum dan
karyon yang berarti kacang atau biji. Prokariota merupakan organisme uniselular
(kecuali myxobacteria yang menjadi organisme multiseluler disalah satu tahapan
siklus hidup biologinya) yang organel - organel selnya tidak memiliki membrane,
sedangkan eukariota merupakan organisme yang organel - organel selnya
memiliki membran. Organisme prokariotik termasuk dalam kingdom Monera
yang mencakup bakteri dan archaea. Prokariota dari domain archaea sederhana
sudah ada sejak 3,5 milyar tahun yang lalu atau 1 milyar tahun setelah
pembentukan kerak bumi, sehingga dipercaya organisme prokariotik merupakan
organisme perintis kehidupan di bumi.
Prokariotik sangat bergantung pada ketersediaan zat-zat tertentu di
habitatnya, sehingga metabolisme prokariota lebih bervariasi daripada eukariota,
sehingga tercipta bermacam-macam tipe prokariota. Misalnya, ada prokariota
yang metabolismenya bergantung pada ketersediaan H2S untuk memperoleh
energi dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Selain itu ada juga
prokariota yang menggunakan fotosintesis maupun senyawa organik untuk
memperoleh energi. Cara memperoleh energi yang bermacam-macam tersebut
membuat organisme prokariotik mampu bertahan di lingkungan yang ekstrem
seperti, permukaan salju di antartika, lubang hydrothermal di dasar laut, dan
sumber air panas.
-
2.2. Struktur
2.2.1 DNA
Kemampuan beberapa organisme prokariotik untuk dapat bertahan hidup di
lingkungan ekstrem
disebabkan DNA prokariota
diekspresikan untuk
menyesuaikan dengan
lingkungann. DNA organisme
prokariotik lebih sederhana
daripada DNA pada eukariota
karena pasangan basa
nukleotidanya lebih sedikit
serta memiliki kromosom
tunggal. Organisme
prokariotik tidak memiliki
membrane organel, sehingga tidak memiliki membrane inti pula. Inti sel
prokariota disebut nukleoid.
2.2.2 Dinding sel
Selain ekspresi DNA, kemampuan bertahan di lingkungan ekstrem juga
didukung oleh struktur dinding sel yang mengandung peptidoglikan.
Peptidoglikan adalah polisakarida yang terdiri dari dua gula turunan yaitu, asam-
N-asetil glukosamin dan asam-N-asetil muramat. Dua gula turunan tersebut
dihubungkan dengan ikatan -1,4 dan rantai peptida pendek yang terdiri dari d-
asam glukamat, l-alanin, d-alanin serta l-lisin maupun asam diaminopimelik
(DAP). DAP merupakan asam amuno langka yang hanya ditemukan di dinding sel
prokariotik.
Gambar 1 Struktur Prokariotik (sumber: wikipedia.org)
-
Struktur molekul peptidoglikan, unit
penyusunnya berupa asam-N-asetil
muramat (kiri) dan asam-N-asetil
glukosamin (kanan) yang dihubungkan
oleh ikatan -1,4. (sumber :
wikipedia.org)
Peptidoglikan merupakan komponen penting pada dinding prokariota yang
berfungsi mempertahankan integritas serta mempertahankan bentuk prokariota itu
sendiri. Struktur peptidlogikan ini merupakan selubung yang menyelimuti sel
yang tersusun atas utas-utas peptidoglikan yang berdampingan dan dihubungkan
dengan ikatan silang tetrapeptida dimana tetrapeptida itu terdiri dari asam amino.
Peptidoglikan hanya dapat ditemukan pada bakteri, meskipun tidak semua
terdapat DAP dalam strukturnya, baik gram positif, maupun gram negatif
meskipun ada perbedaan struktur diantara keduanya. Bakteri gram positif adalah
bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu pewarnaan gram
sehingga bakteri ini akan berwarna ungu atau biru, hal ini dikarenakan gram
positif memiliki dinding peptidoglikan yang lebih tebal. Sedangkan, gram negatif
akan berwarna merah atau merah muda saat pewarnaan gram karena gram negatif
memiliki dinding peptidoglikan yang lebih tipis serta memiliki lapisan
lipopolisakarida yang tebal. Metode pewarnaan gram untuk membedakan bakteri
ini ditemukan oleh ilmuwan Denmark, Hans Christian Gram pada tahun 1884 dan
terdapat lebih dari 100 jenis peptidoglikan yang telah diketahui saat ini.
Dinding sel prokariota dilapisi oleh kapsul, lapisan lengket yang terdiri
dari polisakarida atau protein. Dengan adanya kapsul ini, organisme prokariota
memungkinkan untuk menempel pada substrat maupun individu lain dalam suatu
koloni. Kapsul ini juga melindungi prokariota dari dehidrasi, serta melindungi
prokariota patogenik dari sistem kekebalan inangnya.
-
2.2.3 Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang berada didalam membrane sel.
Sitoplasma terdiri dari air, lipid, protein, mineral dan enzim-enzim. Sitoplasma
berfungsi untuk pencernaan sel serta tempat berlangsungnya metabolisme sel.
2.2.4 Ribosom
Ribosom merupakan organel kecil yang berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya sintesis protein. Organel ini menerjemahkan mRNA untuk
membentuk polipeptida yang kemudian digunakan untuk memperoleh energi.
2.2.5 Sitoskeleton
Sitoskeleton merupakan kerangka sel yang berfungsi mempertahankan
bentuk sel.
2.2.6 Mesosom
Mesosom memiliki fungsi yang sama dengan mitokondria, yaitu berfungsi
sebagai tempat respirasi sel untuk memperoleh energi yang akan digunakan dalam
aktifitas sel.
2.2.7 Alat gerak
Alat gerak organisme prokariotik adalah flagel atau biasa disebut bulu
cambuk serta fili.
2.2.8 Vakuola gas
Prokariota memiliki vakuola gas yang digunakan untuk mengatur jumlah
gas didalamnya agar bias naik maupun turun di air.
-
2.2.9 Endospora
Endospora merupakan spora khusus yang akan terbentuk ketika
lingkungan tidak bersahabat dengan prokariota untuk melindunginya.
2.3 Habitat
Organisme prokariotik banyak ditemukan di lingkungan yang eksterm.
Tetapi, banyak juga prokariota yang ditemukan di sekitar kita, bahkan ada yang
bersifat patogenik sehingga merugikan makhluk hidup yang menjadi inangnya.
Organisme prokariotik ditemukan di hamper seluruh lingkungan di bumi ini
selama ada air disitu.
Prokariota (archaea) dapat hidup dengan baik di berbagai lingkungan
ekstrem seperti di lingkungan dengan salinitas tinggi (halofilia) atau suhu yang
tinggi (termofilia).
2.4 Reproduksi
Reproduksi pada organisme prokariotik lebih sederhana daripada
organisme eukariotik. Prokariota berkembang biak dengan cara pembelahan biner.
Pembelahan biner ini memiliki hasil pembelahan yang materi genetiknya sama
dengan induknya. Sebuah sel prokariota yang berada di lingkungan yang sesuai,
akan segera menjadi koloni karena pembelahan yang terjadi terus-menerus. Satu
sel akan membelah menjadi dua, kemudian masing-masing sel akan membelah
lagi menjadi empat, dan begitu seterusnya. Beberapa spesies dapat membelah
dalam waktu hanya 20 menit, spesies lain membelah dalam kisaran waktu 1
sampai 3 jam. Meskipun dapat membelah secara terus-menerus, pada umumnya
pertumbuhan prokarioa dapat melambat dititik tertentu, yaitu ketika koloni
kehabisan nutrient untuk melanjutkan pembelahan atau koloni tersebut teracuni
dengan sisa-sisa metabolisme koloni itu sendiri.
-
2.5 Morfologi
Prokariota memiliki empat bentuk utama, yaitu:
Kokus berbentuk sferik, misalnya Staphylococcus
Basil berbentuk batang, misalnya Bacillus anthracis
Spirilum berbentuk spiral, misalnya Treponema pallidum
Vibrio berbentuk koma, misalnya Vibrio cholera
-
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Secara umum, prokariota merupakan organisme yang sangat berhasil
dalam hal adaptasi di lingkungan, hal ini sangat didukung dengan dinding sel
yang terdiri dari peptidoglikan, sehingga mampu bertahan bahkan di lingkungan
yang ekstrem. Selain itu, kemampuan untuk bereproduksi yang cepat
memungkinkan organisme prokariotik untuk bertahan.
-
Daftar pustaka
Wikipedia. 2014. Prokariota_http://id.wikipedia.org/wiki/Prokariota._Diakses 10
September 2014.
Bio duarebu. 2012. Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik_ http :// www
.biologi - sel. com /2012/ 11/ perbedaan sel - prokariotik-dan-sel.html. Diakses 10 September 2014.
Cambell, Neil A. 2010. Biologi. Jakarta. Erlangga.
Wikipedia. 2013. Struktur sel bakteri http:// id.wikipedia.org/ wiki/ Struktur_sel_
bakteri Diakses 10 September 2014.
Sri Dianti. 2014. Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik. http:// www.sridianti.
com/ perbedaan-sel-prokariotik-dan-eukariotik.html Diakses 11
Sempember 2014.