1MPLEMENTAS1 SC A DA PADA ANDROID DENGAN...

184
1MPLEMENTAS1 SC A DA PADA ANDROID DENGAN SIMULATOR MODBUSPAL STUDI KASUS PERUSAHAAN X Skripsi Disusun oleh : Audy Ramandha 10 9 0 9 10 0 0 159 PROGRAM STUDI TEKNIK IN FORM ATI KA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M / 1436 H

Transcript of 1MPLEMENTAS1 SC A DA PADA ANDROID DENGAN...

1MPLEMENTAS1 SC A DA PADA ANDROID DENGANSIMULATOR MODBUSPAL STUDI KASUS

PERUSAHAAN X

Skr ips i

D isusun o l eh :

A u d y R a m a n d h a

10 9 0 9 10 0 0 159

PROGRAM STUDI TEKNIK IN FORM ATI KA FAKULTAS SAINS DAN TEK N O LO G I

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA 2015 M / 1436 H

IMPLEMENTASI SCADA PADA ANDROID DENGANSIMULATOR MODBUSPAL STUDI KASUS

PERUSAHAAN X

S K K IPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk M em peroleh Gelar

Sarjana K om puter

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Olch :

A udy Ramandha

109091000159

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M / 1436 H

IMPLEMENTASI SCADA PADA ANDROID DENGAN SIMULATOR

MODBUSPAL STUDI KASUS PERUSAHAAN X

SKREPSI

Sebagai Sa lah Satu Syarat U ntuk M em pero leh G elar Sarjana K om puter

Fakultas Sains dan Tcknologi

U niversitas Islam N egcri S y a r if H idayatu llah Jakarta

Oleh:

A U D Y R A M A N D H A

109091000159

M enyetujui,

Pembimbing I P em bim bing II

Feri Fahrian to M .Sc

NIP. 19800029 201101 1 002

Hendra B lseno M.Kom

NIP. 1 9 8 2 1 2 1 1 2 0 0 9 1 2 1 003

M engetahui,

K ctua P rogram Studi T ckn ik Inform atika

Arini. M T

NIP. 19760131200901 2 001

IMPLEMENTASI SCADA PADA ANDROID DENGAN SIMULATOR

MODBUSPAL STUDI KASUS PERUSAHAAN X

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh G elar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

A U D Y R A M A N D I I AN I M : 109091000159

Menyetujui,

Pem bim bing I

Feri Fahrianto. M .Sc NIP. 19800829 2011 1 002

Pembjbnbing II

/Hendra Bavu no M.KomNIP. 1982121 f 200912 1 003

Penguji I

cA + Q ^

Andrew Fiade.M.Kom NIP. 19820811 2009 1 004

yns^j/m Teknologi

in. Nl.Si Hk3 999903 1 003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

NIP. 19760131 200901 2 001

. 19820823 201101 2 013

Pengitji II

LEM BA R PER N Y A TA A N

D EN G A N INI SA Y A M E N Y A T A K A N BAHVVA SKRIPSI INI BEN A R

A S M H A SIL K A R Y A SEN D IR I Y A N G B E U J M PERNAH D IA JU K A N

SEBAG AI SKRIPSI ATA U K A R Y A ILM IAH PADA PER G U R UA N

TINGGI A TA U LEM BA G A M A N A PU N .

Jakarta, 10 Februari 2015

A udv Ramandha

NIM. 109091000159

v

AL'DY R A M A N D H A . Implementasi Scada Pada Android Dengan Simulator Modbuspal. Di bim bing oleh: Feri Fahrianto, M .Sc dan Hendra Bayu Suseno, M .Kom.

A BSTR A K

llingga saat ini (SCADA) m em pakan sistem control data dan pengawasan digital yang sedang populcr dan banyak ditcrapkan dalam bcrbagai b idang baik industri, perorangan, dan juga energi. Adanya dukungan perkem bangan teknologi jaringan komunikasi data scrta aplikasi sistem opcrasi yang mobile yang sudali dapat ditcrapkan di dalam perangkat handphone scperti Android, dengan dukungan teknologi didalam nya term asuk nirkabel, kem udahan akses data menjadi lebih terorganisir dengan menggunakan protokol Modbus. Dukungan Java untuk SCADA sudah mulai diberikan dengan adanya library open source yang bernam a Java M odbus (Jamod) yang m endukung protokol M odbus dengan TCP/IP. Proses monitoring yang dijalankan tcntu tidak optimal tanpa pcran sistem untuk mcncatat data yang ada mclalui library yang berpcran dalam proses pcncatatan atas akuisisi data yaitu Opcncsv. Dalam proses pcngopcrasian SCADA yang telah terkonsep dengan baik dengan Sistem Aplikasi Android tentunya dirancang dengan menu yang sederhana dan m udah dimengerti terutam a untuk proses training yang cfek tif sebelum operator bekerja di lapangan. Dalam pendukung proses pelatihan SCADA yang efektif, penulis berinisiatif untuk m enam bahkan sim ulator pendukung input data yang bernama ModbusPal. Piranti lunak ini selain m em perm udah pembelajaran juga diharapkan dapat menekan biaya atas pengadaan m odule perangkat keras yang dinilai mcm akan biaya yang tinggi juga konfigurasi yang menyita waktu. Diharapkan dengan adanya Skripsi ini bertujuan m em buat aplikasi yang m am pu melakukan pengendalian pengawasan dan juga akuisisi data yang baik dengan dukungan teknologi terbaru yang diharapkan dapat dikembangkan untuk pelatihan dan ju g a implementasi di lapangan. M etode yang digunakan pada skripsi ini adalah model proses extreme programming karena aplikasi yang akan dibuat tidak membutuhkan waktu yang lama (Agile method) dengan method pengetcsan Blackbox testing. Bahasa pem rogram an Java pada smartphone Android. Inti dari skripsi ini yaitu tcrlctak pada implementasi SCA D A pada OS Android dengan menggunakan Library SCA D A yaitu Jamod, transfer data menggunakan jaringan Nirkabel yang didukung protokol Modbus TCP/IP dengan sim ulator transmisi data menggunakan ModbusPal dengan library O penCSV untuk m enyim pan data yang tcrakuisisi dengan form at file CSV. Data dan informasi yang ditampilkan pada aplikasi ini diharapkan dapat m enjawab kcndala implementasi SCA D A yang dinilai cukup sulit terutama dalam pcngaplikasian dengan teknologi terbaru untuk bcrbagai keperluan.

Kata kunci: Implementasi, SCA D A , Android, Simulator, M odbus, ModbusPal, JaM od, OpenCSV, Nirkabel

K A TA PEN G A N TA R

B i sm i 1 lah irrahmanirrah i m ,

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa

Ta 'a la atas seluruh rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis

schingga penulis dapat mclaksanakan pcnclitian skripsi ini dan mcnyclcsaikan

penulisannya dengan baik. Shalawat serta salam selalu tersampaikan kepada

Rasulullah Shalallahu Alaihi W asallam, keluarganya, sahabatnya, serta

pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Skripsi ini berjudul Im plem entasi SC A D A pada Android dengan

Sim ulator M odbuspal Studi Kasus Perusahaan X , yang disusun untuk

mem enuhi salali satu syarat dalam m enyelesaikan program Strata 1 pada Program

Studi Tcknik Informatika di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Harapan bahwa skripsi ini dapat bcrmanfaat bagi sem ua pihak yang

berkepentingan, merupakan kebahagiaan tersendiri bagi penulis w alaupun disadari

bahwa tiada gading yang tak retak tidak ada sesuatu pun yang sempurna

mclainkan Allah SW T S an g M ah a Penguasa Alam Semesta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyam paikan ueapan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah m endukung terselesaikannya skripsi ini. Karena

tanpa dukungan dari mereka, penulis tidak akan m am pu menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Mereka yang telah m endukung penulis adalah :

1. Ibu dan Almarhum Ayah tercinta yang selalu mengiringi d o 'a dalam setiap

langkah.

2. Bapak DR. Agus Salim, M. Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,

Universitas Islam Ncgeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Arini. MT, sebagai Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas

Sains dan Teknologi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Feri Fahrianto M .Sc, selaku dosen pem bim bing I dan Sekretaris Ketua

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberi banyak

masukan bagi penulis dalam m enyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Hendra Bayu Suseno M .Kom . selaku dosen pem bim bing II penulis

yang selalu menyemangati anak didiknya dan juga telah m em berikan banyak

bantuan bagi penulis dalam m enyelesaikan skripsi ini.

6. Anggi Cipla Bcrliani, istri saya, yang tak henti-hentinya memberikan

sem angat, waktu dan d o a untuk menyelesaikan skripsi ini, memberikan

motivasi di saal penulis mulai jenuh dengan skripsi ini.

7. Luthfi A urum Arrasyid, Anakku yang selalu menemani ayahnya begadang dan

mengganggu ayahnya dengan mem bantu mengetik serta senyum annya yang

m cm buat lelah pergi menghilang.

8. Saudara-saudaraku seperjuangan di Teknik Informatika yang sudah menemani

penulis dalam m enyelesaikan skripsi ini. terutam a sahabat-sahabatku sem ua di

FST TI angkatan 2009. Terima kasih.

9. Tem an-tem an saya di Perusahaan X, terima kasih sem angat dan sarannya

untuk penyclesaian skripsi ini.

10. Seluruh Dosen dan s ta f karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya

Program Studi Tcknik Informatika. yang telah m cm bim bing penulis sclama

menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Syarif H idayatullah Jakarta.

11. Sem ua pihak yang sudah membantu dan tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis m engharapkan kritik serta saran yang mem bangun dari pem baca

untuk pcnulisan laporan yang lebih baik lagi. Kritik dan saran serta pcrtanyaan

dapat disampaikan ke penulis melalui email A udy.R am andha@ gm ail.com .

Semoga skripsi ini dengan izin Allah SW T dapat bermanfaat bagi semua

pembaca. Amin.

Jakarta, 10 Februari 2015

A udy Ramandha

NIM . 109091000159

mailto:[email protected]

DAFTAR ISI

H alam an

LEMBAR SAM PUL........................................................................................................i

LEMBAR PERNYATAAN......................................................................................... iv

ABSTRAK.........................................................................................................................v

KATA PENGANTAR................................................................................................... vi

DAFTAR IS I ................................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR...................................................................................................xiii

DAFTAR TA B EL.........................................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang............................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................... 4

1.3. Batasan M asalah........................................................................................................ 5

1.4. Tujuan Penelitian.......................................................................................................6

1.5. Manfaat Penelitian.................................................................................................... 6

1.6. Metodologi Penelitian...............................................................................................7

1.6.1. Metote Pengumpulan D ata....................................................................................7

1.6.2. Metode Pengembangan Sistem.............................................................................8

1.7. Sistematika Penulisan..............................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 10

2.1. Konsep Implementasi............................................................................................ 11

2.2. Konsep SCADA..................................................................................................... 11

2.2.1 Konsep Akuisisi Data .................................................................................. 11

2.3. Konsep Modbus ................................................................................................... 12

2.3.1. Port Serial AT89S51......................................................................................19

2.4. Konsep Aplikasi Mobile.......................................................................................22

2.4.1. Pengertian A plikasi.......................................................................................22

2.4.2. Aplikasi M obile ..............................................................................................24

2.5. Simulator................................................................................................................25

ix

2.6. Google Android ................................................................................................... 26

2.6.1. Arsitektur Android........................................................................................ 27

2.6.2. Fitur Android.................................................................................................. 29

2.6.3. Versi Sistem Operasi Android.....................................................................30

2.6.4. Kelebihan dan Kekurangan Android...........................................................36

2.7. Basis D ata...............................................................................................................38

2.8. Software / Perangkat Lunak................................................................................. 38

2.8.1. Eclipse.......................................................................................................... 38

2.8.2. Android SDK(Software Development K it) .............................................. 39

2.8.3. Java................................................................................................................39

2.8.4. SQLite.......................................................................................................... 41

2.9. Library / Classpath............................................................................................ 42

2.10. Java Modbus Library (Jamod).......................................................................... 43

2.11. OpenCSV Library.............................................................................................. 44

2.12. Modbuspal........................................................................................................... 44

2.13. Agile Software Development.............................................................................49

2.14. Extreme Programming (XP) M odel................................................................. 51

BAB III METODOLOGI PEN ELITIA N .............................................................. 54

3.1. Tempat dan waktu penelitian................................................................................. 54

3.2. Metode Pengumpulan D ata....................................................................................54

3.2.1. Studi Pustaka.................................................................................................. 54

3.2.2. W awancara.....................................................................................................58

3.3. Metode Pengembangan Sistem.............................................................................. 58

3.4. Kerangka Berfikir................................................................................................... 59

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN............................................................. 61

4.1. Planning ................................................................................................................... 61

4.1.1. Visi Aplikasi.................................................................................................. 62

4.1.2. Fitur Kunci......................................................................................................63

4.1.3. Tujuan Aplikasi..............................................................................................63

x

4.1.4. Pengguna Aplikasi.......................................................................................64

4.1.5. Informasi yang Dibutuhkan.......................................................................64

4.1.6. Kebutuhan Aplikasi untuk A ndroid......................................................... 64

4.1.7. Kebutuhan atas Simulator Pendukung...................................................... 65

4.2. Design....................................................................................................................... 65

4.2.1. Use Case.........................................................................................................65

4.2.2. User Stories....................................................................................................66

4.2.3. Design CRC Card..........................................................................................67

4.2.4. Design G U I....................................................................................................72

4.2.5. Design Database............................................................................................ 75

4.3. Coding...................................................................................................................... 78

4.3.1. Pembahasan Fungsi...................................................................................... 78

4.4. Testing...................................................................................................................... 84

4.4.1. Pengujian dengan Unit Testing ................................................................. 84

4.4.2. Pengujian dengan Implementation Testing.............................................. 85

4.4.2.1. Bukti Pengujian Implementasi.......................................................87

4.5. Evaluasi Sistem....................................................................................................... 96

4.6 Contoh Training dan Simulasi................................................................................96

4.6.1 Contoh Kasus..................................................................................................96

4.6.2 Pembahasan Kasus.........................................................................................97

BAB V PEN UTUP................................................................................................... 104

5.1. Kesimpulan..........................................................................................................104

5.2. Saran..................................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................107

LAM PIRAN...............................................................................................................109

Lampiran Hasil Wawancara..............................................................................109

Lampiran Koding................................................................................................113

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Konsep SCADA...................................................................................... 11

Gambar 2.2. Sistem Pengiriman Query Respond .......................................................13

Gambar 2.3. Interval antar 3,5(atas) dan 1,5 (bawah) di dalam fram e ....................15

Gambar 2.4. Driver dan receiver pada SN75176...................................................... 21

Gambar 2.5. Logo Android.......................................................................................... 27

Gambar 2.6. Struktur Android......................................................................................28

Gambar 2.7. Logo Android versi 1.5 (Cupcake)........................................................31

Gambar 2.8. Logo Android versi 1.6 (Donut)............................................................32

Gambar 2.9. Logo Android versi 2.0/2.1 (Eclair).....................................................32

Gambar 2.10. Logo Android versi 2.2 (Froyo)...........................................................33

Gambar 2.11. Logo Android versi 2.3 (Gingerbread)............................................... 34

Gambar 2.12. Logo Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)..........................................34

Gambar 2.13. Logo Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)..................................35

Gambar 2.14. Logo Android versi 4.1 (Jelly Bean)...................................................35

Gambar 2.15. Logo Java............................................................................................. 40

Gambar 2.16. Skema Model X P....................................................................................51

Gambar 3.1. Implementasi Scada pada Android dengan Simulator Modbuspal Studi

Kasus Perusahaan X ................................................................................... 60

Gambar 4.1. Use Case untuk Aplikasi DroidSCADA.....................................................66

Gambar 4.2. Desain Dashboard......................................................................................73

Gambar 4.3. Desain Device List.....................................................................................74

Gambar 4.4. Desain Tag Form .......................................................................................74

Gambar 4.5. Desain Device Form...................................................................................75

Gambar 4.6. Rancangan Database................................................................................... 76

Gambar 4.7. File Instalasi DroidSCADA.apk..................................................................88

Gambar 4.8. Menu instalasi DroidSCADA.apk.............................................................. 88

Gambar 4.9. Proses instalasi DroidSCADA.apk............................................................. 89

Gambar 4.10. Icon DroidSCADA terpasang di perangkatAndroid.................................89

Gambar 4.11. File Instalasi DroidSCADA.apk............................................................... 90

Gambar 4.12. Gambar Notifikasi atas belum adanya Device yang sudah dimasukkan.. 90

xiii

Gambar 4.13. Menu pada Dashboard DroidSCADA...................................................... 91

Gambar 4.14. Notifikasi apabila tidak ada data pada aplikasi.........................................91

Gambar 4.15. Tampilan Device List................................................................................92

Gambar 4.16. Tampilan input Sync Period pada Device Editor..................................... 92

Gambar 4.17. Detail Device Editor................................................................................. 93

Gambar 4.18. Gambar Detail untuk Setting untuk Suspend terhadap Device..................94

Gambar 4.19. Tampilan pada device list di yang sudah tersimpan..................................94

Gambar 4.20. Gambar Tag Editor....................................................................................95

Gambar 4.21. Gambar tampilan untuk mengatur Register Format.................................95

Gambar 4.22. Gambar Tentang Pengaturan tipe Register............................................... 96

Gambar 4.23. Gambar Tag yang sudah atur dan tersimpan............................................. 96

Gambar 4.24. Konfigurasi modbuspal.............................................................................99

Gambar 4.25. Konfigurasi device................................................................................101

Gambar 4.26. Device List........................................................................................... 101

Gambar 4.27. Konfigurasi Tag................................................................................... 101

Gambar 4.28. Dashboard setelah menambah 4 sensor............................................... 102

Gambar 4.29. Dashboard setelah service dijalankan................................................. 102

Gambar 4.30. Notifikasi Ekspor Data......................................................................... 103

Gambar 4.31. File hasil ekspor dibuka pada aplikasi MS Excel................................ 103

Gambar 4.32. Hasil rata - rata dari program MS Excel.............................................. 104

xiv

DAFTAR TABEL

H alam an

Tabel 2.1. ASCII Framing Frame pada transmisi ASCII........................................14

Tabel 2.2. RTU Framing Frame pesan pada mode transmisi R T U ....................14

Tabel 2.3. Tabel fungsi M odbus................................................................................. 16

Tabel 2.4. Exception Code .......................................................................................... 19

Tabel 2.5. Mode pada port serial AT89S51........................................................... 20

Tabel 2.6. Mode Pengiriman dan penerimaan data SN75176..........................................22

Tabel 3.1. Perbandingan Literatur Sejenis.....................................................................60

Tabel 4.1. CRC Card Dashboard.....................................................................................68

Tabel 4.2. CRC Card Device List.....................................................................................68

Tabel 4.3. CRC Card Device Form ................................................................................. 69

Tabel 4.4. CRC Card Tag Form.......................................................................................69

Tabel 4.5. CRC Device List Adapter................................................................................ 69

Tabel 4.6. CRC Card Tag List Adapter............................................................................69

Tabel 4.7. CRC Card Core............................................................................................ 70

Tabel 4.8. CRC Card Worker.......................................................................................... 70

Tabel 4.9. CRC Card Converter.......................................................................................70

Tabel 4.10. CRC Card CSV........................................................................................... 70

Tabel 4.11. CRC CardLocalDB...................................................................................... 71

Tabel 4.12. CRC Card Device......................................................................................... 71

Tabel 4.13. CRC Card Tag............................................................................................ 71

Tabel 4.14. CRC Card TagValue.....................................................................................71

Tabel 4.15. CRC Card Scale........................................................................................... 72

Tabel 4.16. CRC CardDeviceListObject.......................................................................72

Tabel 4.17. CRC Card TagListObject..............................................................................72

Tabel 4.18. CRC Card Modbus........................................................................................ 72

Tabel 4.19. Struktur Database Device.............................................................................77

Tabel 4.20. Struktur Database Tag.................................................................................. 78

Tabel 4.21. Struktur Database TagValue......................................................................78

Tabel 4.22. Hasil Pengujian Dengan Unit Testing........................................................ 86

Tabel 4.23. Hasil Pengujian Implementasi................................................................... 87

xv

BAB I

PENDAHULUAN

Pada saat ini, kemajuan teknologi sangat berpengaruh terutama sebagai

sistem pengawasan dan pengendalian, terutama dalam bentuk proses yang

menerapkan suatu sistem yang mengawasi setiap proses pada sistem dukungan

dalam bentuk penyimpanan akusisi data.

Dalam mendukung efisiensi dan efektifitas kegiatan industri dibutuhkan

metode pengawasan yang memiliki biaya lebih murah dibanding harus membeli

perangkat monitoring sistem yang terkontrol dan terakuisisi dengan implementasi

yang berbiaya tinggi yang disamping itu juga untuk memenuhi kebutuhan training

dan testing. Pada suatu industri yang memiliki banyak peralatan (plant) dengan

letak geografis yang tersebar pada jarak yang cukup jauh, diperlukan sebuah sistem

yang dapat melakukan pengawasan dan pengendalian jarak jauh. Sistem tersebut

harus mampu melakukan pengawasan (supervisory) dan pengendalian (controlling)

terhadap semua proses yang sedang berjalan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, banyak industri yang menerapkan

SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) atau dapat juga diartikan

dalam Bahasa Indonesia sebagai pengawasan kontrol dan akusisi Data sebagai

sistem pengawasan dan pengendalian. Salah satu perusahaan yang bergelut di

bidang pengawasan seperti ini adalah perusahaan X, dimana perusahaan ini

memfokuskan diri sebagai penyedia perangkat PLC dengan koneksi Modbus TCP.

1.1. Latar Belakang

1

2

Sebagai perusahaan baru, perusahaan X ini belum mempunyai sarana untuk

kebutuhan pelatihan dan testing konfigurasi PLC mereka. Hasil wawancara dengan

beberapa orang yang terlibat (karyawan) di perusahaan X memang menunjukkan

belum ada solusi untuk pelatihan dan pengetesan perangkat mereka, sedangkan

solusi sementara membutuhkan pemahaman untuk bisa membaca data dari

perangkat seperti perangkat Modbus TCP. Hal ini mengindikasikan kebutuhan

aplikasi ringan berbasis Mobile untuk melihat hasil konfigurasi perangkat

monitoring mereka. Mereka juga membutuhkan aplikasi tersebut untuk melatih

pegawai mereka yang bertugas dengan peralatan untuk melakukan konfigurasi di

lapangan, yang difokuskan pada penggunaan aplikasi beserta pengenalan

fungsionalitas di dalamnya.

Berdasarkan kebutuhan diatas, untuk menyelesaikan permasalahan dalam

perusahaan X, penulis tertarik untuk melakukan implementasi sistem telekontrol

SCADA berbasis Android. Untuk mendapatkan informasi yang relevan dalam

identifikasi masalah dan penentuan atas fungsionalitas terhadap applikasi yang

akan dibuat di dalamnya, penulis melakukan tahap wawancara pada para pegawai

di perusahaan X dengan pendekatan User Stories yang menjadi bagian dari metode

Extreme Programming. Pembahasan tentang metodologi ini termasuk pembahasan

tentang penentuan permasalahan hingga proses testing dengan metode blackbox

testing akan dibahas dalam bab selanjutnya (bab 4). Dalam sistem telekontrol

SCADA ini, akan menggunakan Modbuspal yang didedikasikan sebagai simulator

pembentuk komponen Master dan Slave. Komunikasi antara Master dan Slave

menggunakan komunikasi fungsi dasar protokol Modbus. Kemudian peralatan yang

3

digunakan untuk input akuisisi data adalah android. Sistem perangkat mobile ini

memiliki keunggulan dalam mobilitas yang tinggi dengan aplikasi berbasis android

yang dibenamkan sebuah library yang bernama Java Modbus Library (Jamod)

untuk mempersingkat waktu pembuatan aplikasi. Dalam transfer data tentunya

diperlukan sebuah dukungan jaringan yang dapat diandalkan dengan sambungan

secara nirkabel (Wireless), sebagai bentuk implementasi jaringan yang akan

dipergunakan adalah pemancar nirkabel dengan menggunakan router yang sudah

tersambung dengan perangkat pemancar data dengan dukungan protokol Modbus

dan juga perangkat android. Untuk setiap data yang ditransfer tentunya

menggunakan port tertentu yang terhubung dari IP pada setiap PC yang terpasang

Modbuspal. Default port untuk Modbus adalah 502. Penulis akan

mengimplementasikan sebuah aplikasi yang bernama DroidSCADA yang berarti

SCADA yang berjalan pada sistem operasi Android. Dalam aplikasi tersebut fungsi

yang akan diterapkan dapat mengindentifikasi setiap Device dan Tag yang

terhubung dengan dengan aplikasi SCADA, menampilkan data yang yang

diakuisisi di dalam menu, pengaturan atas device dan tag serta proses backup data

dan beberapa menu akan meliputi View Dashboard System, View Device,

Device Menu , Tag menu , Export Data to CSV , dan fungsi yang pada setiap

penjelasannya akan dibahas pada bab 2 dan juga bab 4 untuk ulasan mengenai setiap

fungsi dari mekanisme atas aplikasi yang berjalan. Dan sebagai bentuk persiapan

aplikasi ini terhadap training, penulis akan mensisipkan contoh training yang akan

diterapkan oleh perusahaan X.

4

Berdasarkan identifikasi masalah yang penulis dapatkan dari proses

wawacancara dengan internal perusahaan X (User Stories) maka perumusan

masalah yang telah didapatkan adalah sebagai berikut :

1. Metode apa yang akan digunakan untuk menentukan kebutuhan sehingga dapat

menjawab pertanyaan utama tentang Aplikasi apa yang akan dibuat dengan

dasar dari akuisisi data yang dapat dipantau dalam kurun jangka waktu tertentu

dalam proses pelatihan.

2. Apa yang dapat dipakai sebagai solusi dari perangkat modul yang dinilai mahal

untuk kebutuhan testing dan memiliki nilai kepraktisan dari sisi hardware dan

software

3. Apa yang dapat dilakukan menyimpan data yang didapat sehingga dapat

ditentukan track record dari hasil pengarsipan atas akuisisi data

4. Bagaimana menentukan library khusus yang tepat terutama untuk proses

pendukung SCADA dan proses Back Up?

5. Bagaimana membangun aplikasi yang dapat menyesuaian terhadap kebutuhan

(User Requirement) yang berubah seperti perubahan konfigurasi, dan backup

dalam aplikasi monitoring SCADA dengan menggunakan smartphone berbasis

android 4.1.1 (Jelly Bean).

1.2. Rumusan Masalah

5

Berdasarkan masalah di atas maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada:

1. Dalam Implementasinya aplikasi ini menggunakan user story sebagai acuan

yang didapat daripada para engineer di lapangan dan beberapa orang dari

internal perusahaan.

2. Penulis hanya memfokuskan pada bagaimana implementasi aplikasi

sehingga bisa berjalan, tidak pada sisi keamanan maupun infrastruktur

pendukung terhadap performa melainkan pada kecepatan pembuatan

aplikasi yang sederhana dan mendukung aspek pelatihan bagi tiap individu

yang berkecimpung di bidang otomasi, control dan monitoring. Apabila ada

hal yang dirasa akan berdampak pada hal-hal tersebut, akan dimasukkan ke

dalam bab saran yang akan digunakan untuk pengembangan selanjutnya.

3. Aplikasi ini mendukung pengaturan terhadap penentuan Port, dengan

koneksi nirkabel terhadap simulator Modbuspal dengan koneksi TCP/IP dan

batas register address 0-65535 yang dapat di simpan dengan Sampling

Period ke dalam format CSV.

4. Aplikasi dibuat dengan menggunakan mobile development system android.

5. Penulis hanya akan menggunakan Modbuspal sebagai simulator pendukung

dalam akuisisi data terutama dalam transfer data.

6. Aplikasi hanya mendukung koneksi Modbus TCP/IP dan dijalankan

menggunakan koneksi wireless.

7. Penggunaan library jamod (java Modbus) untuk akuisisi data menggunakan

protokol modbus dan library opencsv untuk ekspor data yang tersimpan

1.3. Batasan Masalah

6

kedalam format csv. Contoh simulasi training akan disisipkan di akhir bab

4, tidak disertai hasil pengerjaan dan hasil atas contoh training.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah agar perusahaan X dapat

menyediakan sarana yang mudah dan murah bagi para engineer di perusahaan x

untuk dapat melakukan konfigurasi perangkat ataupun training untuk konfigurasi

PLC Modbus mereka sebelum terjun ke lapangan dengan menggunakan perangkat

android.

1.5. M anfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Sebagai masukan dan memperluas cakrawala penulis dalam

mengimplementasikan suatu sistem untuk memecahkan masalah-masalah yang

dihadapi dengan hal yang sederhana dan mendasar, serta bertujuan untuk

melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat guna meraih gelar strata satu (S1)

program studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penulis juga mendapatkan manfaat teknis seperti reusable

codes yang dapat digunakan pada sistem serupa namun berbeda kasus

dikemudian hari. Ditambah penulis mendapatkan sebuah basis aplikasi yang

bisa lebih mudah untuk dikembangkan menjadi aplikasi SCADA dengan fitur

yang lebih lengkap.

7

2. Bagi Umum

Membantu dalam pemahaman terhadap suatu sistem yang mendukung

applikasi berbasis mobile SCADA untuk tujuan khusus seperti edukasi dan

keterampilan.

3. Bagi Perusahaan

Mempermudah dan menekan biaya pengadaan perangkat SCADA yang

lebih besar yang digunakan hanya untuk testing konfigurasi perangkat mereka.

4. Bagi Universitas

Memperkaya literatur tentang aplikasi mobile android khususnya pada

monitoring dan otomasi yang diaplikasikan ke berbagai bidang terutama

rekayasa teknologi (engineering).

1.6. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini meliputi:

1.6.1. Metode Pengumpulan Data

Di dalam menyusun skripsi ini, penulis berusaha mendapatkan serta

mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah ini. Adapun

metode yang penulis gunakan dalam mendapatkan data-data sebagai berikut :

a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku dan

referensi dari internet yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah.

Juga digunakan penelitian atas karya Studi literatur sebagai pembanding yang

baik dalam perencanaan dan pengembangan.

8

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan wawancara bebas didalam

meeting yang dirangkum secara tertulis di perusahaan X.

1.6.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang akan digunakan yaitu metode yang

mengikuti kaidah berbasis objek (object oriented). Pada kasus ini menggunakan

Agile Software Development dan proses model menggunakan Extreme

Programming (XP). Pemilihan metode ini dikarenakan aplikasi yang akan dibuat

tidak terlalu kompleks dan tergolong perangkat lunak kecil dan juga hanya

membutuhkan waktu pengerjaan yang singkat.

XP mencakup beberapa aturan dan praktek yang terdiri atas planning,

design, coding dan test. Berikut penjelasan dari masing-masing tahapan yang akan

dilakukan pada pembuatan aplikasi ini.

1. Planning : Perencanaan terhadap software yang diinginkan mengacu pada user

stories. User stories menggambarkan fitur dan fungsi yang dibutuhkan terhadap

software tersebut.

2. Design : Proses desain pada XP mengikuti prinsip KIS (Keep It Simple) dan

menggunakan CRC cards untuk design aplikasi.

3. Coding : Aplikasi akan dibuat menggunakan ADT (Android Development

Tools), juga akan membahas tentang implementasi coding berupa fungsi yang

berjalan.

4. Testing : testing terhadap aplikasi menggunakan Black box Testing dengan

cara Unit Testing.

9

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang disusun sedemikian rupa dengan materi

pembahasan yang saling berhubungan dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan diuraikan latar belakang, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang relevan

dengan permasalahan yang ada.

BAB III M ETODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan diuraikan metodologi penelitian yang digunakan

diantaranya metodologi pengumpulan data dan metodologi

pengembangan sistem.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan diuraikan dan membahas hasil penelitian pengembangan

sistem SCADA meliputi hasil wawancara, analisis, desain,

implementasi, operasi dan sistem pendukung.

BAB V PENUTUP

Bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran-saran yang penulis angkat

berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya.

1.7. Sistematika Penulisan

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 . Konsep Implementasi

Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu

kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Implementasi juga dimaksudkan

menyediakan sarana untuk membuat sesuatu dan memberikan hasil yang bersifat

praktis terhadap sesama. Van Horn Dan Van Meter mengartikan implementasi

kebijakan sebagai tindakan-tindakan oleh individu publik dan swasta (atau

kelompok) yang diarahkan pada prestasi tujuan yang ditetapkan dalam keputusan

kebijakan sebelumnya (Subarsono (2006 : 100)).

Jadi implementasi dimaksudkan sebagai tindakan individu publik yang

diarahkan pada tujuan serta ditetapkan dalam keputusan dan memastikan

terlaksananya dan tercapainya suatu kebijakan serta memberikan hasil yang

bersifat praktis terhadap sesama. Sehingga dapat tercapainya sebuah kebijakan

yang memberikan hasil terhadap tindakan-tindakan individu publik dan swasta.

Berdasarkan pengertian implementasi yang dikemukakan di atas, dapat

dikatakan bahwa implementasi adalah tindakan-tindakan yang dilakukan pihak-

pihak yang berwenang atau kepentingan baik pemerintah maupun swasta yang

bertujuan untuk mewujudkan cita-cita atau tujuan yang telah ditetapkan,

implementasi dengan berbagai tindakan yang dilakukan untuk melaksanakan atau

merealisasikan program yang telah disusun demi tercapainya tujuan dari program

yang telah direncanakan.

10

11

2.2. Konsep SCADA

Sistem SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) yang dalam

terjemahan Bahasa Indonesia Kontrol Pengawas dan Akuisisi Data adalah sebuah

sistem pengawasan dan pengendalian, dengan cara melakukan pengumpulan dan

analisa data secara real time. Sistem SCADA terdiri dari 3 bagian utama yaitu

Master, slave, dan media komunikasi. Arsitektur SCADA diperlihatkan pada

Gambar 2.1.

Sistem SCADA memiliki fungsi yaitu untuk pengukuran jarak jauh

(telemetering) dan pengendalian jarak jauh (telecontrolling). Dengan fungsi

tersebut, sistem SCADA mampu melakukan pengawasan dan pengendalian plant

jarak jauh.

2.2.1 Konsep Akuisisi Data

Akuisisi data adalah suatu proses pengambilan data sampel dari fenomena

fisik (suhu, tekanan dan lain-lain) dan mengkonversikan data sampel yang didapat

menjadi nilai numerik yang dapat dimanipulasi oleh sebuah komputer. Sistem

akuisisi data adalah kumpulan dari berbagai elemen-elemen elektronik yang

saling bekerja sama dengan tujuan melakukan pengumpulan, penyimpanan,

Gambar 2.1 konsep SCADA

12

pengolahan data, dan penyaluran data untuk dijadikan sebagai suatu bentuk

informasi yang berarti. Elemen-elemen dasar dari sistem akuisisi data berbasis

komputer (PC), sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.1, antara lain :

Transduser;

Pengkondisi sinyal (signal conditioning);

Perangkat keras (hardware) akuisisi data;

Sebuah komputer PC; dan

Perangkat lunak (software) yang terkait.

(sumber : http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/459/jbptunikompp-gdl-ahmadzaena-

22924-2-unikom_a-i.pdf)

2.3. Konsep Modbus

Protokol Modbus merupakan aturan-aturan komunikasi data dengan teknik

Master-Slave. Dalam konunikasi tersebut hanya terdapat satu Master dan satu

atau beberapa slave yang membentuk sebuah jaringan. Komunikasi Modbus

selalu diawali dengan query dari Master dan slave memberikan respon dengan

mengirimkan data atau melakukan aksi sesuai perintah dari Master. Master hanya

melakukan satu komunikasi dalam satu waktu. Slave hanya akan melakukan

komunikasi jika ada perintah (query) dari Master dan tidak bisa melakukan

komunikasi dengan slave yang lain. Pada saat mengirimkan query ke slave,

Master menggunakan 2 mode pengalamatan, yaitu:

Unicast mode : Master mengirimkan query kepada satu slave. Setelah

menerima dan memproses query, slave akan memberikan jawaban berupa respon

kepada Master.

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/459/jbptunikompp-gdl-ahmadzaena-

13

Broadcast mode : Master mengirimkan perintah (query) kepada semua

slave. Pada mode pengalamatan ini, slave tidak mengirimkan respon kepada

Master. Protokol Modbus membentuk sebuah format pesan untuk query Master

dan respon slave.

(Ju d y Adri) M V r

- r v i i v SJrtw Aillra-*;

h t f i t t m L t tk l in - ln r t t 1V

Q a a y D tila Rlmmhi-.i: Q it i

r r m rO ie r i i Ft t t ChSvk'

R flJU tt M r ftiitn StovC"

G am bar 2.2. System Pengirim an Query Respond

Mode Transmisi Serial Dalam jaringan Modbus terdapat 2 mode transmisi

serial, yaitu mode RTU dan mode ASCII. Setiap peralatan dalam sebuah jaringan

Modbus harus mempunyai mode dan parameter serial yang sama. Pengaturan

default Modbus adalah RTU, sedangkan mode ASCII adalah pilihan.

Pada Mode RTU (Remote Terminal Unit) Format masing-masing byte (11

bit) dalam mode RTU adalah:

Coding system : 8 bit biner, heksadesimal 0-9,A-F.

Bits per byte : 1 start bit. 8 data bits, Least Significant Bit (LSB) dikirim

pertama. 1 bit untuk even/odd parity, no bit untuk no parity. 1 stop bit jika

menggunakan parity, 2 bits untuk no parity.

Error check fie ld : Cyclical Redundancy Check (CRC).

Pada Mode ASCII (American Standard Code for Information Interchange)

Format masing-masing byte (10 bit) dalam mode ASCII adalah: coding system

heksadesimal, karakter ASCII 0-9, A-F. Bits per byte: 1 start bit. 7 data bits,

14

Least Significant Bit (LSB) dikirim pertama. Satu bit untuk even/odd parity, no

bit untuk no parity. Satu stop bit jika menggunakan parity, 2 bits untuk no parity.

Kemudian pada error check fie ld adalah penentuan jenis tipe pada Longitudinal

Redundancy Check (LRC). Kemudian hal yang perlu diketahui dari jenis

Modbus Message Framing yaitu ASCII Framing Frame dengan konsep

pengiriman pesan pada mode transmisi ASCII ditunjukkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 ASCII Framing Frame pada transm isi ASCII

START ADDRESS FUNCTION DATA LRCCHECK

END

1CHAR

2 CHAR 2 CHAR nCHAR

2CHAR

2CHARCRLF

Pada mode ASCII, pesan dimulai dengan sebuah karakter colon (:) dalam

ASCII 3A hex, dan diakhiri dengan sebuah pasangan carriage return - line feed

(CRLF) dalam ASCII 0D dan 0A hex. Kemudian selanjutnya, RTU framing

frame pesan pada mode transmisi RTU ditunjukkan pada gambar tabel 2.2

dibawah ini:

Table 2.2 RTU Framing Frame pesan pada mode transm isi RTU

START ADDRESS FUNCTION DATA CRCCHECK

END

>3,5CHAR

S BIT 3 BIT nxEBIT

i6B rr T3,>3.5

CHAR

Pada mode RTU, frame pesan dipisahkan oleh silent interval paling sedikit

waktu 3,5 karakter. Interval waktu ini disebut T3,5. Seluruh karakter dalam frame

pesan harus ditransmisikan secara bersambung. Interval antar karakter dalam

frame pesan tidak boleh lebih besar dari waktu 1,5 karakter (T1,5). Jika interval

15

antar karakter lebih besar dari T1,5, maka frame pesan tersebut dinyatakan tidak

lengkap dan akan diabaikan.

G am bar 2.3 interval an ta r 3,5(atas) dan 1,5 (bawah) di dalam frame

Address fie ld masing-masing slave harus mempunyai alamat yang berbeda

dalam range 1 - 247 untuk pengalamatan individual. Alamat 0 digunakan untuk

pengalamatan broadcast. Function fie ld function fie ld pada frame pesan berisi

nomer kode fungsi (function code). Kode fungsi yang valid mempunyai range 1 -

255, dimana kode 1 - 127 untuk fungsi normal, sedangkan 128 - 255 untuk fungsi

exception response. Function code berfungsi untuk memberitahu slave tentang

perintah yang harus dikerjakan dan sebagai indikasi respon normal atau jenis

error yang terjadi (exception response). Pada sistem komunikasi Modbus, jumlah

function code yang didukung bervariasi tergantung kontroler dan peralatan slave

yang digunakan.

16

Table 2.3 Tabel fungsi Modbus

KodeFungsi

Fungsi Aksi yang dikerjakan

1 = 01H Read CoiJ Status

Membaca status ON/OFF coil (output digital).

2 = 02H Read Input Status

Membaca status ON/OFF input digital.

3 = 03H Read Holding Registers

Membaca nilai output analog.

4 = 04H Read Input Registers

Membaca nilai input analog.

5 = 05H Force Single Coil

Mengset status satu coil pada keadaan ON/OFF.

6 = 06H Preset Single Register

Mengset nilai satu output analog.

15 = OFH

Force Multiple Coils

Mengset status beberapa coil pada keadaan ON/OFF.

16= 10H Preset Multiple Registers

Mengset nilai beberapa output analog.

Keterangan beberapa fungsi dasar yang perlu diperhatikan:

1. Coil = fungsi input secara biner untuk menyatakan input 1 adalah ON dan

0 adalah off, dapat diatur untuk fungsi unt.uk membaca, mengatur juga

menetapkan fungsi status (force) dengan output digital baik untuk satu

input/output maupun banyak sekaligus (multiple).

2. Input status (Input Contact) = menyatakan fungsi input yang dimasukkan

sebagai sebuah output pada hasil secara langsung secara digital..

3. Registers = menyatakan input/output yang dihasilkan dari penerimaan data

dari input secara analog baik digital baik untuk satu input/output maupun

banyak sekaligus (multiple).

Data field pada query berisi kode sebagai informasi tambahan pada

function code tentang aksi yang harus dikerjakan slave. Informasi tersebut bisa

berupa alamat input-output, jumlah input- output, jumlah byte data, atau nilai data

17

pengesetan. Jika tidak terjadi error, data field pada respon berisi data yang

diminta. Sedangkan pada exception response, data fie ld berisi exception code.

Error Checking Field. LRC (Longitudinal Redundancy Check) Pada mode

ASCII, error checking field berisi 2 karakter ASCII yang didasarkan metode

LRC. Prosedur perhitungan nilai LRC adalah:

1. Tambahkan semua byte pesan tanpa mengikutkan karakter start yaitu colon dan

karakter end yaitu CRLF, dan tanpa melibatkan carry.

2. Kurangkan nilai FF hex dengan nilai hasil penjumlahan semua byte pesan,

untuk menghasilkan komplemen 1.

3. Tambahkan hasilnya dengan 1 untuk menghasilkan komplemen dua. Hasilnya

merupakan nilai LRC.

CRC (Cyclical Redundancy Check) Pada mode RTU, error checking field

berisi sebuah nilai 16 bit (2 byte) yang didasarkan pada metode CRC. Prosedur

perhitungan CRC adalah:

1. Inisialisasi nilai register 16 bit CRC dengan FFFF hex.

2. Eksklusif OR 8 bit data pesan pertama dengan low order byte register CRC,

letakkan hasilnya di register CRC.

3. Geser kanan register CRC 1 bit ke arah LSB, dan MSB diisi dengan 0. Nilai

LSB register CRC yang tergeser diperiksa.

4. Jika LSB tergeser adalah 0, ulangi langkah 3 (pergeseran yang lain). Jika LSB

tergeser 1, eksklusif-OR register CRC dengan nilai A001 hex (1010 0000 0000

0001).

18

5. Ulangi langkah 3 dan 4 sampai delapan pergeseran. Setelah delapan pergeseran,

proses 8 bit data pesan pertama selesai.

6. Ulangi langkah 2 - 5 untuk 8 bit data pesan berikutnya sampai semua data

diproses.

7. Nilai akhir register CRC adalah nilai CRC. 8. Pada saat CRC ditempatkan di

pesan, nilai CRC low order byte dikirimkan terlebih dahulu dikuti high order

byte.

Pada exception response terdapat 4 proses komunikasi yang mungkin

terjadi antaraMaster dan slave, yaitu:

Jika slave menerima pesan query tanpa adanya kesalahan komunikasi, dan

Slave dapat menangani query tersebut, Slave akan memberikan sebuah respon

normal.

Jika slave tidak menerima query dikarenakan adanya kesalahan komunikasi,

maka tidak ada respon yang dikirimkan. Master akan memberikan kondisi

time-out untuk pengiriman query tersebut.

Jika Slave menerima pesan query, tetapi terdeteksi kesalahan komunikasi

(parity, LRC, atau CRC), maka tidak ada respon yang dikirimkan. Master

akan memberikan kondisi time-out.

Jika Slave menerima query tanpa adanya kesalahan komunikasi, tetapi Slave

tidak dapat menangani perintah tersebut (contoh: perintah untuk membaca coil

atau register yang tidak ada), Slave akan mengirimkan sebuah respon

pengecualian (exception response) untuk memberikan informasi kepada

master letak kesalahan yang terjadi. Pada sebuah exception response, slave

19

mengembalikan kode fungsi dengan MSB (Most Significant Bit) di set 1 dan

data fie ld diisi dengan kode pengecualian (exception code). Hal ini

dimaksudkan agar master mengetahui exception yang terjadi. Beberapa

exception code berikut keterangannya ditunjukkan pada gambar tabel 2.4.

Tabel 2.4 Exception Code

Kode Nama Arti01 ILLEGAL

FUNCTIONKode fungsi yang terdapat dalam query merupakan perintah (action) yang tidak diizinkan untuk Slave.

02 ILLEGALDATAADDRESS

Alamat data dalam quer\m merupakan alamat yang tidak diizinkan untuk Slave.

03 ILLEGAL DATA VALUE

Nilai dalam data field quenm merupakan nilai yang tidak diizinkan untuk Slave.

Komunikasi Serial Komunikasi serial ada 2 macam, yaitu komunikasi

sinkron dan asinkron. Komunikasi sinkron dilakukan dengan menambahkan

sinyal sinkronisasi. Komunikasi asinkron dilakukan dengan menetapkan

kecepatan bit (baud rate) dan menyisipkan beberapa bit protokol, yaitu bit start,

parity dan bit stop.

2.3.1 Port Serial AT89S51

Mikrokontroler AT89S51 memiliki fasilitas port serial yaitu P3.0 untuk

RxD dan P3.1 untuk TxD. Port serial AT89S51 ini bersifat fu ll duplex, artinya

dapat mengirim dan menerima data secara simultan. Selain itu memiliki buffer

penerima, sehingga port serial dapat bersiap menerima data kedua sebelum data

20

pertama dibaca dari register penerima. Register penerima dan pengirim port serial

diakses melalui SBUF (Serial Buffer).

Port serial AT89S51 dapat bekerja dalam 4 mode, dengan pemilihan

seperti dalam tabel 2.5.

Tabel 2.5 Mode pada port serial AT89S51

SMO SMI Mode Keteranaan Baud Rate0 0 0 Shift

Register1/12 Frekuensi Oscillator

0 L 1 8 bit UART Diset oleh Timer1 0 2 9 bit UART 1/64 atau 1/32 Frek.

Oscillator1 1 3 9 bit UART Diset oleh Timer

Baud rate untuk Mode 1 dan Mode 3 ditentukan oleh overflow rate Timer

1 dan nilai SMOD dengan persamaan sebagai berikut:

ySMODBaud Rate Mode 1,3 = ------- x Timer 1 Overflow Rate

32

Baud Rate Mode 1,3 = Frekuensi Osilator32 12 x [256-(77/1)]

Standar RS232 merupakan aturan mengenai level tegangan, konektor dan

aturan komunikasi. Standar RS232 memiliki level tegangan antara -3 sampai -15

Volt untuk logika high, dan antara +3 sampai +15 Volt untuk logika low. Level

tegangan antara -3 sampai +3 Volt tidak didefinisikan, sebab di daerah ini

kemungkinan adalah noise.

Pada komunikasi serial RS485 digunakan sepasang kabel untuk

mengirimkan satu sinyal. Tegangan antara kedua kabel saluran selalu berlawanan.

Logika ditentukan dari beda tegangan antara kedua kabel tersebut. SN75176

21

merupakan IC multipoint RS485 transceiver. Di dalam SN75176 terdapat sebuah

driver dan receiver seperti pada Gambar 2.4.

SN75176 dapat mendukung 32 unit paralel dalam satu jalur. Sensitivitas

tegangan input receiver 0,2 V dan jarak maksimum 4000 feet. Pada mode

pengiriman (transmitting), kaki enable kirim DE diberi logika 1. Keluaran A dan

B ditentukan oleh masukan driver D, dimana keluaran A akan sesuai dengan

logika driver D, sedangkan B berkebalikan. Jika input D berlogika 1, maka output

A akan bertegangan 5 Volt dan output B 0 Volt. Sebaliknya jika input D berlogika

0 maka output A bertegangan 0 Volt dan output B 5 Volt.

Pada mode penerimaan (receiving), kaki enable terima RE diberi logika 0.

Output receiver R ditentukan oleh tegangan diferensial antara input A dan B (VA

- VB). Jika tegangan diferensial VB A - VB lebih besar dari +0,2 Volt, maka

receiver R akan berlogika 1, sedangkan jika VA - VBB lebih kecil dari -0,2 Volt

maka receiver R akan berlogika 0. Untuk tegangan VA - VB antara -0,2 Volt

sampai +0,2 Volt, maka level logika keluaran tidak terdefinisi. Mode pengiriman

dan penerimaan data SN75176 ditunjukkan pada tabel 2.6.

DE

G am bar 2.4 Driver dan receiver pada SN75176

22

Tabel 2.6 Mode pengiriman dan penerim aan data SN75176

IN PU TD

E N A B L ED E

O U T PU TA B

H H H LL H L HX L Z Z

D IFFE R E N T IA L IN PU T S (A - B)

EN A B LE

R E

O U T PU TR

v m > < u v L H-0,2V < Vm < 0j2V L o

Vro < -0.2V L LX H Z

O PE N L 7

H = High Level, L = L ew Level, x = Irrelevant, Z high impedance (off), ? = Indeterm inate

Jika terdapat gangguan listrik yang menimpa saluran transmisi, maka

induksi tegangan gangguan akan diterima kedua kabel saluran sama besar. Karena

receiver membandingkan selisih tegangan antara dua kabel saluran, maka induksi

tegangan tidak akan berpengaruh pada output. Dengan kemampuan menangkal

gangguan yang sangat baik ini, RS485 bisa dipakai untuk membangun saluran

transmisi jarak jauh sampai 4000fee t dengan kecepatan tinggi.

2.4. Konsep Aplikasi Mobile

2.4.1. Pengertian Aplikasi

Aplikasi menurut Jogiyanto (1999:12), adalah penggunaan dalam

suatu komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun

sedemikian rupa sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.

23

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 52), Aplikasi adalah

penerapan dari rancang sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan

atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu.

Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan

dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Aplikasi merupakan rangkaian

kegiatan atau perintah untuk dieksekusi oleh komputer.

Program merupakan kumpulan instruction set yang akan dijalankan oleh

pemroses, yaitu berupa software. Bagaimana sebuah sistem komputer berpikir

diatur oleh program ini. Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas yang

ada pada pemroses. Program berisi konstruksi logika yang dibuat oleh manusia,

dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa mesin sesuai dengan format yang ada

pada instruction set.

Program aplikasi merupakan program siap pakai. Program yang direka

untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain. Contoh-

contoh aplikasi ialah program pemproses kata dan WebBrowser. Aplikasi akan

menggunakan system operation (OS) komputer dan aplikasi yang lainnya yang

mendukung.

Istilah ini mulai perlahan masuk ke dalam istilah Teknologi Informasi

semenjak tahun 1993, yang biasanya juga disingkat dengan app. Secara historis,

aplikasi adalah software yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan. Aplikasi

adalah software yang dibeli perusahaan dari tempat pembuatnya. Industri PC

tampaknya menciptakan istilah ini untuk merefleksikan medan pertempuran

24

persaingan yang baru, yang paralel dengan yang terjadi antar sistem operasi yang

dimunculkan.

2.4.2. Aplikasi Mobile

Aplikasi adalah suatu perangkat lunak atau program yang ditulis oleh

manusia untuk melakukan tugas-tugas atau memecahkan masalah tertentu.

Sedangkan mobile dapat diartikan sebagai perpindahan yang mudah dari suatu

tempat ke tempat yang lain.

Aplikasi mobile merupakan aplikasi yang dapat digunakan walaupun

pengguna berpindah dengan mudah dari satu tempat ke tempat lain tanpa terjadi

pemutusan atau terputusnya komunikasi. Aplikasi ini dapat diakses melalui

perangkat nirkabel seperti handphone, smartphone, tablet dan PDA (Romdani,

2010).

Berikut ini merupakan karakteristik perangkat mobile, yaitu:

1. Ukurannya kecil; perangkat mobile memiliki ukuran yang kecil, konsumen

menginginkan perangkat yang terkecil untuk kenyamanan dan mobilitas

mereka.

2. Memory yang terbatas; perangkat mobile juga memiliki memory yang

kecil yaitu primary (RAM) dan secondary (disk).

3. Daya akses yang terbatas; sistem mobile tidaklah setangguh desktop.

4. Mengkonsumsi daya yang rendah; perangkat mobile menghabiskan sedikit

daya dibandingkan dengan mesin desktop.

5. Konektivitas yang terbatas; perangkat mobile memiliki bandwidth rendah

bahkan beberapa perangkat tidak tersambung.

25

6. Kuat dan dapat diandalkan; karena perangkat mobile selalu dibawa

kemana saja, mereka harus cukup kuat untuk menghadapi benturan-

benturan, gerakan, dan sesekali tetesan air.

7. Masa hidup yang pendek; perangkat konsumen ini menyala dalam

hitungan detik kebanyakan dari mereka selalu menyala.

2.5. Simulator

Simulator dalam Depdiknas (2005: 1068) adalah program yang berfungsi

untuk menyimpulkan suatu peralatan, tetapi kerjanya agak lambat daripada

keadaan yang sebenarnya. Simulator juga dapat diartikan sebagai simulasi atau

objek fisik-benda nyata.

Simulasi dalam Depdiknas (2005: 1068) adalah metode pelatihan yang

meragakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan

sesungguhnya. Bambang Sridadi (2009: 65) mengemukakan bahwa simulasi

adalah proses implementasi model menjadi program komputer (software) atau

rangkaian elektronik dan mengeksekusi software tersebut sedemikian rupa

sehingga perilakunya menirukan atau menyerupai sistem nyata (realitas) tertentu

untuk tujuan mempelajari perilaku (behaviour) sistem, pelatihan (training), atau

permainan yang melibatkan sistem nyata (realitas). Arief S. Sadiman (2010: 76

77) berpendapat tentang simulasi yang merupakan suatu model hasil

penyederhanaan suatu realitas.

Selain harus mencerminkan situasi yang sebenarnya, simulasi harus

bersifat operasional, artinya simulasi menggambarkan proses yang sedang

berlangsung. Simulasi dapat bersifat fisik (misalnya simulasi ruangan pengemudi

26

pesawat terbang), verbal (misalnya simulasi untuk pelajaran membaca

permulaan), ataupun matematis (untuk mengajarkan sistem ekonomi). Anderson

(1987: 181) berpendapat tentang pengaruh objek fisik atau benda nyata digunakan

dalam pendidikan akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi siswa

dalam mempelajari tugas yang menyangkut keterampilan psikomotorik.

2.6. Google Android

Android adalah sistem operasi untuk perangkat mobile seperti handphone,

smartphone dan tablet pc yang berbasis Linux. Android menyediakan platform

terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk

digunakan oleh bermacam-macam piranti bergerak. Awalnya, Google.Inc

membeli Android.Inc, pendatang baru yang membuat piranti lunak untuk ponsel.

Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance,

konsorsium dari 34 perusahaan piranti keras, piranti lunak dan telekomunikasi,

termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile dan Nvidia.

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007 Android bersama

Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka

pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode-kode Android dibawah

lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat

seluler. Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android.

Pertama, yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services

(GMS) dan kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan

langsung dari Google, atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

27

wG am bar 2.5 Logo Android

2.6.1. A rsitektur Android

Arsitektur sistem terdiri atas lima layer, pemisahan layer bertujuan untuk

memberikan abstraksi sehingga memudahkan pengembangan aplikasi. Layer-

layer tersebut adalah layer aplikasi, layer framework aplikasi, layer libraries,

layer run-time, dan layer kernel. Gambar 2.6 memberikan gambaran umum

komponen-komponen dalam arsitektur sistem operasi Android.

G am bar 2.6 S truk tu r Android

28

Applications

Adalah semua aplikasi yang user miliki pada perangkat Android dimana

aplikasi utama Android berjalan seperti email client, program SMS, kalender,

peta, browser, dan lain-lain Semua aplikasi ditulis dalam bahasa

pemrograman java.

Application Fram ew ork

Adalah bagian dari struktur Android yang berisi framework API yang dapat

digunakan oleh pengembang / programmer. Android tidak membedakan core

applications dengan third-party applications dimana semuanya mempunyai

akses ke API yang sama. Framework Android dirancang untuk memudahkan

konsep re-use dari komponen.

L ibraries

Android memiliki satu set library, merupakan inti yang menjalankan aplikasi

yang bertujuan agar pengembang dapat langsung mengaksesnya. Beberapa

library inti tersebut adalah:

- Freetype ,berfungsi untuk rendering huruf bitmap dan vector.

- SQLite ,engine untuk database relasional yang ringan.

- LibWebCore ,engine untuk web browser.

- SGL ,engine untuk grafik 2D.

A ndroid Runtime

Terdapat 2 bagian penting dalam struktur ini yaitu Library Core dan Dalvik

Virtual Machine. Library Core berisi core libraries yang menyediakan

sebagian besar fungsionalitas yang serupa dengan API standar pada

29

pemrograman Java. Dalvik Virtual Machine merupakan register bases

sementara dari JVM (Java Virtual Machine) atau stack based. DVM

menggunakan kernel linux untuk menangani fungsionalitas tingkat rendah. Ini

memungkinkan user untuk menulis aplikasi C/C+ sama hal nya seperti pada

OS linux kebanyakan.

Linux Kernel

Google menggunakan kernel linux versi 2.6 untuk membangun sistem

Android, yang mencakup manajemen memori, pengaturan keamanan,

manajemen proses dan beberapa driver hardware. Kernel berperan sebagai

abstraksi atau penghubung antara hardware dan keseluruhan software.

2.6.2. F itur Android

Dalam perkembangannya ada beberapa fitur-fitur pokok yang ditawarkan

dari sistem operasi Android yang di implementasikan pada perangkat yang

digunakan. Adapun beberapa fitur yang terdapat pada Android, antara lain :

Kerangka Aplikasi : Memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen

yang tersedia.

Dalvik Virtual Mesin : Mesin virtual yang dioptimalkan untuk perangkat

mobile.

Grafik : Grafik di 2D dan 3D berdasarkan pada pustaka OpenGL.

SQLite : Tempat penyimpanan data yang terinstal didalam operating sistem.

Dukungan Media : Android mendukung berbagai media audio, video dan

format gambar.

30

Kamera, GPS (Global Positioning System), NFC dan Accelerometer

(tergantung perangkat yang digunakan.

Multi Touch : Kemampuan layaknya handset modern yang dapat

menggunakan dua jari atau lebih untuk berinteraksi dengan perangkat.

Lingkungan Development : Android menyediakan lingkungan development

yang lengkap dan kaya, termasuk perangkat emulator, tools untuk debugging,

profil dan kinerja memori dan plugin untuk Eclipse IDE.

Market : Seperti kebanyakan telepon selular yang memiliki tempat penjualan

aplikasi, Android juga memiliki tempat khusus bernama Android market yang

kini berganti nama menjadi Google Play Store yang merupakan katalog

aplikasi yang dapat di unduh dan di install pada perangkat Android melalui

media internet.

2.6.3. Versi Sistem O perasi Android

Dalam sistem operasi nya Android memiliki beberapa versi yang selalu

diperbaharui yang berguna untuk memberikan interface dan layanan yang terbaik

bagi pengguna nya. Berikut ini beberapa versi Android yang pernah dirilis :

1. Android versi 1.0 beta

Merupakan Android beta, pertama kali dirilis tanggal 5 november 2007

dan versi SDK (Software Development Kit) dirilis 7 hari setelah sistem operasi

nya yaitu pada tanggal 12 november 2007.

31

2. Android versi 1.0

Merupakan versi software Android komersial pertama yang dirilis pada

tanggal 23 September 2008. Perangkat Android pertama yang menggunakan

dan memperkenalkan Android 1.0 ialah ponsel HTC Dream (G1).

3. Android versi 1.1

Android versi 1.1 dirilis pada tanggal 9 februari 2009 dan pada awalnya

versi ini hanya diperuntukan untuk T-Mobile G1. Versi ini diluncurkan guna

untuk memecahkan masalah (bug), merubah API dan menambah sejumlah

fitur dari versi sebelumnya.

4. Android versi 1.5 (cupcake)

G am bar 2.7 Logo Android versi 1.5 (Cupcake)

Dirilis pada tanggal 30 April 2009 dan pada versi ini diberikan sebutan

lain yaitu cupcake. Dengan berbasis Linux Kernel 2.6.29 update ini membawa

sejumlah fitur dan perubahan pada antarmuka (user interface) dipercantik

dengan penambahan efek-efek animasi. Inovasi yang dikembangkan pada

versi ini lebih ke segi multimedia seperti kemampuannya yang dapat merekam

dan memutar video, dapat mengunggah foto ke Picasa dan video ke YouTube,

dilengkapi dengan soft keypad dengan fitur autocomplete, mendukung

32

penggunaan Bluetooth A2DP, dan ada penambahan Widget baru mengikuti

pola pada desktop.

5. Android versi 1.6 (donut)

G am bar 2.8 Logo Android versi 1.6 (Donut)

Pada 15 September 2009 google kembali merilis versi terbaru dari

sistem operasi Android yaitu versi 1.6 yang diberi nama donut. Didalamnya

terdapat sejumlah fitur terbaru seperti pengintegrasian antara kamera, kamera

video dan galeri foto, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN,

penambahan fitur seleksi multi untuk foto pada galeri foto, peningkatan fitur

voice search dan pengembangan fitur voice dial, pengembangan fitur

pencarian untuk bookmark kontak dan halaman web beserta kecepatan

pencarian, peningkatan teknologi jaringan CDMG (EVDO), wifi, gesture dan

mesin text-to-speech, mendukung layar dengan resolusi WVGA.

6. Android versi 2.0 / 2.1 (eclair)

G am bar 2.9 Logo Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

33

Versi yang dirilis pada tanggal 3 desember 2009 ini banyak mengalami

pembaruan dari segi optimasi hardware dan juga segi perangkat lunaknya.

Perubahan user interface dengan browser baru dan dukungan HTML 5,

pengingkatan Google Maps 3.1.2, daftar kontak baru, dukungan tambahan

cahaya / flash pada kamera 3,2 Mega Pixel, keyboard virtual, Bluetooth versi

2.1.

7. Android versi 2.2 (frozen yoghurt/ froyo)

G am bar 2.10 Logo Android versi 2.2 (Froyo)

Merupakan versi penyempurnaan dari Android versi 2.0 eclair. Dirilis

pada tanggal 20 mei 2010 dan perbaikan pada 20 juni 2010. Pada versi ini

kinerja hardware bekerja lebih cepat, dapat melakukan instalasi aplikasi pada

memori eksternal, didukung dengan Adobe Flash 10.1, fitur Wifi portable

dapat digunakan pada area hotspot, dan fungsi update otomatis pada Android

Market sudah tersedia.

34

8. Android versi 2.3 (gingerbread)

i s k

G am bar 2.11 Logo Android versi 2.3 (Gingerbread)

Versi ini dirilis pada tanggal 6 desember 2010. Perubahan-perubahan

umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan

permainan (gaming), peningkatan kemampua copy-paste, layar user interface

di desain ulang menjadi lebih atraktif dan menarik, mendukung tingkat

resolusi yang lebih besar. Namun tidak semua perangkat selular bisa di

upgrade ke versi ini, ada spesifikasi minimum agar dapat di upgrade ke versi

gingerbread seperti kapasitas CPU 1 GHZ, RAM 512 MB dan diagonal layar

minimal 3.5 inci.

9. Android versi 3.0 / 3.1 (honeycomb)

T

G am bar 2.12 Logo Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)

Pada tanggal 22 februari 2011 versi Android 3.0 atau yang disebut

honeycomb dirilis. Merupakan versi Android pertama yang diperuntukan untuk

tablet. Mendukung layar yang lebih besar karena memang didesain khusus untuk

35

tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat

keras (hardware) untuk grafis. Perangkat tablet komputer pertama yang

menggunakan Android versi honeycomb ini adalah Motorola Xoom yang dirilis 24

februari 2011.

10. Android versi 4.0 (ice cream sandwich)

Dirilis pada tanggal 19 oktober 2011, versi terbaru ini banyak menawarkan

cukup banyak perbaikan dan perkembangan, versi ini membawa fitur honeycomb

untuk dapat digunakan pada smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk

membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan

dan pengaturan, kontak jejaring sosial yang dapat terhubung dengan aplikasi

jejaring sosial lainnya beserta kontak secara terpadu, dapat mencari email secara

offline.

11. Android versi 4.1 (jelly bean)

G am bar 2.13 Logo Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)

G am bar 2.14 Logo Android versi 4.1 (Jelly Bean)

36

Pada Android versi terbaru ini membawa sejumlah keunggulan dan fitur

baru diantaranya seperti meningkatkan input keyboard, desain baru pada fitur

pencarian, user interface dengan desain yang lebih menarik menawarkan bentuk

icon aplikasi yang lebih besar, pencarian melalui voice search yang lebih

responsive, serta kemampuannya dalam mengetahui informasi cuaca, lalu lintas

ataupun hasil pertandingan olahraga.

2.6.4. Kelebihan dan K ekurangan Android

Pada dasarnya setiap sistem operasi memiliki keunggulan dan

kekurangannya masing-masing, begitupun pada sistem operasi Android. Berikut

ini beberapa kelebihan / keunggulan yang terdapat pada sistem operasi Android,

antara lain :

Menawarkan kepada user untuk dapat menyesuaikan platform Google

Android yang membuka kesempatan membuat aplikasi untuk pemain kecil

dan baru yang tidak memiliki kekuatan financial untuk berinteraksi dengan

operator nirkabel seperti AT&T dan Orange.

Android merupakan sistem operasi terbuka (open source) yang

memungkinkan pengembang untuk menciptakan aplikasi nya sendiri untuk

Android.

Dengan berbasis open source maka banyak pengembang yang rajin

melakukan upgrade atas aplikasi yang mereka buat.

User dapat memiliki berbagai aplikasi mobile sebagai pilihan lain sejak

monopoli mobile phone yang dipecahkan oleh Google Android.

37

User dapat mengkostumasi perangkat Android menggunakan platform Google

Android dari mulai tampilan layar hingga aplikasi, namun tergantung dari

operator.

Fitur seperti rincian cuaca, membuka layar, RSS feed dan bahkan ikon pada

layar pembukaan dapat disesuaikan.

Dikarenakan banyaknya ponsel yang menggunakan Android sehingga banyak

juga perusahaan pengembang yang menawarkan produk aplikasi inovatif

seperti layanan berdasarkan lokasi dan menyediakan informasi yang

dibutuhkan.

Terkoneksi dengan seluruh layanan milik Google seperti youtube, picasa,

google talk, google search, dll.

Dapat membuka lebih dari satu aplikasi / multitasking tanpa harus menutup

salah satunya.

Terdapat widget di homescreen sehingga user dapat dengan mudah mengakses

berbagai pengaturan dengan cepat dan mudah.

Selain terdapat kelebihan pasti ada kekurangan dalam setiap sistem

operasi. Berikut ini beberapa kekurangan / kelemahan yang terdapat pada sistem

operasi Android, antara lain :

Karena banyak aplikasi yang bisa didapat secara mudah dan gratis maka

terdapat pula konsekuensinya seperti banyaknya iklan terpampang pada

aplikasi tersebut.

38

Diperlukannya koneksi internet yang simultan atau terus menerus guna

memaksimalkan penggunaan aplikasi-aplikasi pada perangkat Android, karena

perangkat berbasis sistem operasi seperti ini memerlukan koneksi internet.

Akses data tidak dibatasi dan tidak memiliki kompresi, sehingga user sendiri

yang harus mengontrol ukuran file yang akan di download.

2.7. Basis D ata (Database)

Basis data ( database ) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling

berhubungan satu dengan lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta

dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data

meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur, dan batasan dari data atau informasi

yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting

dalam aplikasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para

pengguna.

2.8. Software / Perangkat lunak

Dalam membuat suatu aplikasi diperlukan adanya perangkat lunak /

software. Perangkat lunak sendiri dapat terdiri dari beberapa macam, misalnya

perangkat lunak utama maupun perangkat lunak pendukung. Untuk membangun

program aplikasi SCADA berbasis Android diperlukan beberapa software, berikut

adalah beberapa software yang digunakan dalam membuat program aplikasi pada

Android :

2.8.1. Eclipse

Eclipse adalah sebuah software library berbasis IDE (Integrated

Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat

39

dijalankan di semua platform. Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE

favorit dikarenakan gratis / freeware dan bersifat open source, yang berarti setiap

orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini dan juga karena

kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen

pendukung yang dinamakan plug-in.

2.8.2. Android SDK (Software Development Kit)

Android SDK (Software Development Kit) merupakan alat atau tool yang

digunakan untuk membuat aplikasi platform Android menggunakan bahasa

pemrograman Java (Supardi, 2011:10).

Android SDK mencakup proyek sampel source code, alat-alat untuk

membangun sebuah aplikasi, sebuah emulator dan perpustakaan yang dibutuhkan

untuk membangun aplikasi Android. Aplikasi yang ditulis menggunakan bahasa

Java dan berjalan di DVM, mesin virtual yang dirancang khusus untuk

penggunaan embedded yang berjalan diatas kernel Linux.

Android SDK dapat di unduh secara gratis di situs

http://www.developer.Android.com . Instalasi Android SDK sebenarnya bukan

seperti menginstal perangkat lunak kebanyakan karena sebenarnya hanya

menyalin folder yang berisi tentang versi sistem operasi Android yang akan

dibuatkan aplikasinya.

2.8.3. Java

Java merupakan perangkat lunak produksi Sun Microsystem Inc. Untuk

pemrograman beberapa tujuan (multi purpose), multi platform (dapat berjalan di

beberapa sistem operasi), mudah dipelajari dan powerful (Supardi, 2011:1).

http://www.developer.

40

Bahasa pemrograman Java merupakan multiplatform, karena dapat berjalan

di beberapa sistem operasi seperti sistem operasi Android, namun Android hanya

menyediakan lingkungan runtime/sebagai interpreter. Dimana kode sumber yang

telah kita compile dengan compiler Java akan dioptimasi dengan Delvik. Sebuah

virtual machine yang memang dibuat dengan bahasa pemrograman Java yang

terbentuk menjadi sebuah Class. Kemudian oleh dex tools (merupakan bagian dari

DVM) mengubah Java Class yang telah di compile oleh Java compiler ke

lingkungan native dengan format *.dex (format dalvik executable), yang

teroptimasi untuk lingkungan perangkat keras dengan komputasi yang rendah.

JavaG am bar 2.15 Logo Java

Berikut adalah beberapa keutamaan yang dimiliki Java, antara lain :

1. Compatibility dan stability

Kode program Java dapat berjalan pada sistem operasi yang memiliki runtime

environment dan telah banyak kesalahan yang dibenahi, serta keberadaan

sebuah virtual machine juga mendukung stabilitas Java.

2. Monitoring dan management

Java menyediakan fungsi untuk memonitor dan mengelola aplikasi yang

biasanya mempunyai skala enterprise dengan menggunakan teknologi Java

management extentension.

41

3. Enterprise desktop

Java menyediakan integrasi dengan fasilitas desktop untuk mengatasi

keterbatasan yang dimiliki oleh aplikasi berbasis browser.

4. XML

Java juga mendukung penggunaan xml, diantaranya adalah digital signature

dan streaming A P I untuk xml.

2.8.4. SQLite

SQLite adalah sebuah embedded database yang sangat terkenal karena

menggabungkan antarmuka SQL dengan memori yang sangat kecil dan kecepatan

yang baik: Murphy (2010, p225). SQLite adalah sebuah open source database

yang telah ada cukup lama, cukup stabil, dan sangat terkenal pada perangkat kecil,

termasuk Android: Gargenta (2011, p119).

Android menyediakan database relasional yang ringan untuk setiap

aplikasi menggunakan SQLite: Meier (2010, p7). Aplikasi dapat mengambil

keuntungan dari itu untuk mengatur relational database engine untuk menyimpan

data secara aman dan efisien. Murphy (2010, p225) Untuk Android, SQLite

dijadikan satu di dalam Android runtime, sehingga setiap aplikasi Android dapat

membuat basis data SQLite. Karena SQLite menggunakan antarmuka SQL, cukup

mudah untuk digunakan orang orang dengan pengalaman lain yang berbasis

database.

Terdapat beberapa alasan mengapa SQLite sangat cocok untuk

pengembangan aplikasi Android, yaitu:

42

Database dengan konfigurasi nol, artinya tidak ada konfigurasi database untuk

para developer. Ini membuatnya relatif mudah digunakan.

Tidak memiliki server, tidak ada proses database SQLite yang berjalan. Pada

dasarnya satu set libraries menyediakan fungsionalitas database.

Single-file database, ini membuat keamanan database secara langsung.

Open source, hal ini membuat developer mudah dalam pengembangan

aplikasi.

2.9. Library / Classpath

Disebut juga dengan istilah Classpath (Kelas dalam bentuk biner) Menurut

M. Huda dan B.Nugroho, dengan definisi pendekatan atas Classpath, memiliki

pemisahan definisi atas Path yaitu "Pemetaan suatu direktori pada sistem operasi

agar direktori tersebut bisa dikenal secara global pada sistem". Kemudian fungsi

utama dari Classpath/Library adalah berkomunikasi pada Java bahwa sebuah

class pada Java tertentu (bisa berbentuk .jar atau .class) disimpan pada

direktori/alamat file tertentu.

Contoh dari classpath/library adalah sebuah file berformat jar yang bisa

dipakai untuk driver database mysql dengan alamat filenya adalah c:\libku\mysql-

conbin.jar. Maka, untuk mengenalkan pada Java Engine tentang driver tersebut

adalah dengan melakukan pengaturan classpath/library (M. Huda-B. Nugroho,

2010).

Dalam definisi yang penulis simpulkan, Library merupakan paket dari

kumpulan program atau syntax yang telah ada pada compiler untuk memudahkan

pemrogram membuat program dan tidak perlu mengakses langsung sistem

43

komputer untuk memprogram. Misalnya dapat kita pada bahasa pemrograman

Java dibagian paling atas kode program ditambahkan sintaks import java.match.

2.10. Java Modbus Library (Jamod)

Java Modbus Library adalah sebuah library khusus yang didesain dengan

Object Oriented Programming yang sangat baik dalam dipahami, digunakan dan

dikembangkan oleh pengembang yang menggunakan library ini sebagai hak atas

open source (gratis) menyediakan dukungan untuk protocol Modbus Master dan

Slave.

Menurut sumber Thesis dari Ulrik L .J - Adaptive Energy Controller dari

University IT Copenhagen Denmark (kutipan terjemahan, p41): Bahwa dengan

memanfaatkan popularitas Java yang semakin baik ada kesempatan baik untuk

menemukan library tambahan dengan fungsionalitas yang diperlukan. Hal ini

berlaku untuk Library Modbus TCP/ IP. Ada ada dua library Open source

dengan dukungan Modbus TCP / IP yang ditulis di Bahasa pemrograman Java.

Salah satunya adalah Modbus4j (Modbus4j) yang mudah untuk menggunakan

implementasi protokol Modbus yang mendukung ASCII dan RTU komunikasi.

Kemudian adalah Java for Modbus (Jamod) yang juga mendukung Modbus

ASCII dan komunikasi RTU.

Kemudian proses dan konsep dasar yang dapat diadaptasi adalah: Hal ini

diimplementasikan dengan menggunakan perpustakaan Modbus TCP / IP

bernama Jamod (Jamod). Ketika menulis atau membaca dari alamat Modbus,

perlu untuk membuat sambungan ke unit Modbus Slave. Membuat koneksi

dilakukan dengan menggunakan TCP MasterConnection, bila menggunakan

44

protokol TCP. Untuk koneksi tertentu adalah batas waktu yang ditetapkan.

Timeout adalah periode dalam milidetik yang memungkinkan untuk menunggu

respon ketika mengirimkan permintaan. Nomor port ke unit Modbus slave juga

harus ditentukan. Untuk Modbus TCP / IP, port 502 adalah nomor port default

yang digunakan. Ketika konfigurasi dilakukan, sambungan dapat dibentuk dengan

memanggil metode koneksi seperti yang digambarkan. sumber Thesis dari Ulrik

L.J - Adaptive Energy Controller-University IT Copenhagen Denmark (kutipan

terjemahan, p:80)

2.11. Open CSV Library

OpenCSV Library adalah sebuah dukungan Library untuk file khusus

dalam menerima/membaca dan juga penyimpanan data hasil akuisis ke dalam

format CSV. Definisi tentang CSV dari Wisconsin Valley Library Service

(WVLS.org-terjemahan) adalah: CSV Comma-Separated-Value, Format data

yang sangat sederhana yang menyimpan informasi dalam sebuah file teks. CSV

popular justru karena dapat dengan mudah dibaca oleh banyak aplikasi yang

berbeda, termasuk spreadsheet, pengolah kata, eitor tek