1.MATERI BARKAH

download 1.MATERI BARKAH

of 139

Transcript of 1.MATERI BARKAH

Hutang Dagang...

Adalah sejumlah uang yang terhutang pada pemasok/vendor atas barang atau jasa yang dibeli secara kredit.

1Current Liabilities (Utang Lancar) Di dalam akuntansi yang dimaksud dengan utang adalah jumlah uang yang dinyatakan atas kewajiban-kewajiban perusahaan untuk menyerahkan barang-barang atau jasa kepada pihak lain di masa yang akan datang. Kewajiban-kewajiban mana timbul sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang telah terjadi sebelumnya. Sedang yang dimaksud dengan utang lancar (current liabilitas) ialah semua utang-utang atau kewajiban-kewajiban perusahaan kepada pihak lain kecuali pemilik perusahaan, yang harus dipenuhi atau dilunasi dalam jangka pendek (kurang dari satu tahun). Utang Jangka Panjang (Long Term Debt) Utang jangka panjang adalah meliputi semua utang atau kewajiban keuangan yang jatuh temponya lebih dari satu periode akuntansi terhitung sejak tanggal laporan keuangan (neraca). Sehingga utang jangka panjang berbeda dengan utang jangka pendek atau lancar, yang jangka waktu pelunasannya tidak lebih dari satu periode akuntansi. Utang timbul atau berasal dari transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang melibatkan pihak lain atau ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan yang tidak dapat ditetapkan secara sepihak baik oleh pemilik maupun manajemen saja. Pada dasarnya utang dipengaruhi oleh unsur ketidakpastian. Sehinga jika dilihat dari segi derajat unsur ketidakpastian yang terkandung di dalamnya itu, maka current liabilitas dapat digolongkan menjadi dua yaitu 1) utang yang jumlahnya dapat ditentukan secara pasti dan 2) utang yang jumlahnya ditaksir. Yang termasuk utang yang jumlahnya dapat ditentukan pasti adalah meliputi semua

kewajiban-kewajiban untuk membayar yang jumlah dan tanggal jatuh tempo sudah pasti. Adapun jenis utang yang termasuk golongan utang ini antara lain adalah: account payable (utang dagang), notes payable (wesel bayar), accrued payable (biaya yang masih harus dibayar), utang funds, deferred revenue (utang pendapatan), dividend payable (utang dividen). Pada dasarnya ada beberapa jenis utang yang jumlahnya secara pasti tidak dapat ditentukan, walaupun peristiwa-peristiwa atau transaksi-transaksi yang menyebabkan timbulnya kewajiban untuk menyerahkan kewajiban aktiva atau jasa kepada pihak lain sudah berlangsung, oleh karena itu untuk menentukan jumlah utang dilakukan penaksiran, dan yang termasuk jenis utang ini antara lain ialah: utang garansi atas produk yang dijual dan utang hadiah yang ditawarkan kepada konsumen Setelah satu bentuk utang jangka panjang yang sangat sederhana di dalam akuntansinya adalah utang wesel (wesel bayar) jangka panjang atau long term notes dengan satu tanggal jatuh tempo. Bentuk lain dari utang jangka panjang adalah bond payable (utang obligasi) yaitu suatu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu dikemudian hari dan bunga tertentu secara periode selama jangka waktu yang tertentu pula. Dengan kata lain obligasi merupakan surat pengakuan utang yang disertai oleh kepastian mengenai tanggal pembayaran bunganya. Di samping itu surat utang obligasi merupakan salah satu sarana bagi perusahaan di dalam mendapatkan sumber dananya, apabila perusahaan tidak menghendaki untuk mengeluarkan saham baru beserta konsekuensinya. http://massofa.wordpress.com/2008/02/11/akuntansi-dasar/

Management and Short-Term Financing

Manajemen Modal Kerja / Working-Capital Management

Harta Lancar (Current Assets) o cash, marketable securities, inventory, accounts receivable Harta Jk Panjang (Long-Term Assets) o equipment, buildings, land Yang mana yang memberikan tingkat pengembalian yg tinggi?

Yang mana yang mengabaikan resiko Tidak likuiditas?

Working-Capital Management

Harta Lancar (Current Assets) o cash, marketable securities, inventory, accounts receivable Harta Jk Panjang (Long-Term Assets) o equipment, buildings, land

Resiko tingkat pengembalian :

Harta lancar menghasilkan tingkat pengembalian yg rendah, tapi membatu mengurangi resiko tidak likuiditas.

Working-Capital Management

Hutang Lancar (Current Liabilities) o short-term notes, accrued expenses, accounts payable Hutang Jk Panjang & Ekuitas (Long-Term Debt and Equity) o bonds, preferred stock, common stock

Mana yg lebih Mahal bagi perusahaan? Mana yg membantu mengabaikan resiko tidak likuid?

Working-Capital Management

Hutang Lancar (Current Liabilities)

short-term notes, accrued expenses, accounts payable Hutang Jk Panjang & Ekuitas (Long-Term Debt and Equity) o bonds, preferred stock, common stocko

Resiko tingkat pengembalian :

Hutang lancar lebih murah, tapi menaikkan resiko tidak likuid

Balance Sheet Current Assets Current Liabilities

Fixed Assets Long-Term Debt Preferred Stock Common Stock Misal: semua pendanaan harta lancar berasal dari hutang lancar,

Balance Sheet Current Assets Current Liabilities

Fixed Assets Long-Term Debt Preferred Stock Common Stock Misal: semua pendanaan harta lancar berasal dari hutang lancar,

Balance Sheet Current Assets Current Liabilities

Fixed Assets Long-Term Debt Preferred Stock Common Stock Misal: semua pendanaan harta lancar berasal dari hutang lancar, dan semua harta tetap berasal dari pendanaan jangka panjang.

Balance Sheet Current Assets Current Liabilities

Fixed Assets Long-Term Debt Preferred Stock Common Stock Misal: semua pendanaan harta lancar berasal dari hutang lancar, dan semua harta tetap berasal dari pendanaan jangka panjang.

Balance Sheet Current Assets Current Liabilities

Fixed Assets Long-Term Debt Preferred Stock Common Stock

Balance Sheet Current Assets Current Liabilities

Fixed Assets Long-Term Debt Preferred Stock Common Stock Misal kita menggunakan pendanaan jangka panjang untuk membiayai harta lancar kita.

Balance Sheet Current Assets Current Liabilities

Fixed Assets Long-Term Debt Preferred Stock Common Stock Misal kita menggunakan pendanaan jangka panjang untuk membiayai harta lancar kita.

Balance Sheet Current Assets Current Liabilities

Fixed Assets Long-Term Debt Preferred Stock Common Stock Misal kita menggunakan pendanaan jangka panjang untuk membiayai harta lancar kita. Strategi ini lebih tidak beresiko, tapi lebih mahal.

Balance Sheet Current Assets Current Liabilities

Fixed Assets Long-Term Debt Preferred Stock Common Stock

Balance Sheet Current Assets Current Liabilities

Fixed Assets Long-Term Debt Preferred Stock Common Stock

Misalkan kita menggunakan hutang lancar untuk membiayai harta tetap.

Balance Sheet Current Assets Current Liabilities

Fixed Assets Long-Term Debt Preferred Stock Common Stock Misalkan kita menggunakan hutang lancar untuk membiayai harta tetap.

Balance Sheet Current Assets Current Liabilities

Fixed Assets Long-Term Debt Preferred Stock Common Stock Misalkan kita menggunakan hutang lancar untuk membiayai harta tetap. Strategi ini lebih murah, tapi lebih berisiko.

Modal Kerja

Total investasi perusahaan dalam aset lancar atau aset yang diharapkan bisa diubah menjadi kas dalam setahun atau kurang Modal Kerja netto : Perbedaan antara aset lancar dan kewajiban lancar perusahaan.

Prinsip Penyetaraan (The Hedging Principle)

Investasi Permanen ( > 1 year) o Harus didanai dengan sumber permanen ( utang jk menengah dan panjang, SP, SB) atau sumber spontan (kredit datang)

Investasi Temporer (< 1 year) o Harus didanai dengan sumber temporer.

Balance Sheet Temporary Current Assets

Balance Sheet Temporary Temporary Short-term financing

Current Assets

Balance Sheet Temporary Temporary Short-term financing

Current Assets Permanent Fixed Assets

Balance Sheet Temporary Temporary Short-term financing

Current Assets Permanent Fixed Assets

Permanent Financing and Spontaneous Financing

The Hedging Principle

Sumber Permanen o Hutang jangka menengah, hutang jangka panjang, saham preferen, saham biasa

Sumber pendanaan Spontan o Hutang dagang, hutang gaji, hutang bunga, hutang pajak Sumber pendanaan jangka pendek o Hutang bank,unsecured bank loans, commercial paper, loans secured by A/R or inventory

The Hedging Principle Adalah : mencocokkan aset yang menghasilkan arus kas dengan jatuh tempo sumber pendanaan yang digunakan untuk mendana pembeliannya.

Cost of Short-Term Credit Interest = principal x rate x time ex: borrow $10,000 at 8.5% for 9 months Interest = $10,000 x .085 x 3/4 year = $637.50

We can use this simple relationship: Interest = principal x rate x time to solve for rate, and get the Cost of Short-Term Credit

We can use this simple relationship: Interest = principal x rate x time to solve for rate, and get the Annual Percentage Rate (APR)

Cost of Short-Term Credit

APR =

x

We can use this simple relationship: Interest = principal x rate x time to solve for rate, and get the Annual Percentage Rate (APR) interest principal 1 time Cost of Short-Term Credit

Cost of Short-Term Credit

APR =

x interest 1 principal time Cost of Short-Term Credit

APR =

x interest 1 principal time

example: If you pay $637.50 in interest on $10,000 principal for 9 months: Cost of Short-Term Credit

APR =

x interest 1 principal time

example: If you pay $637.50 in interest on $10,000 principal for 9 months: APR = 637.50/10,000 x 1/.75 = .085 = 8.5% APR Cost of Short-Term Credit

Annual Percentage Yield (APY) is similar to APR, except that it accounts for compound interest: Cost of Short-Term Credit

APY = ( 1 +

) - 1

Annual Percentage Yield (APY) is similar to APR, except that it accounts for compound interest: i m Cost of Short-Term Creditm

APY = ( 1 +

) - 1

Annual Percentage Yield (APY) is similar to APR, except that it accounts for compound interest: i m i = the nominal rate of interest m = the # of compounding periods per yearm

Cost of Short-Term Credit

Cost of Short-Term Credit What is the (APY) of a 9% loan with monthly payments? APY = ( 1 + ( .09 / 12 ) 12 -1 ) = .0938 = 9.38%

Sources of Short-term Credit

Unsecured

Sources of Short-term Credit

Unsecured o accrued wages and taxes

Sources of Short-term Credit

Unsecured o accrued wages and taxes o trade credit

Sources of Short-term Credit

Unsecured o accrued wages and taxes o trade credit o bank credit

Sources of Short-term Credit

Unsecured o accrued wages and taxes o trade credit o bank credit o commercial paper

Sources of Short-term Credit

Unsecured o accrued wages and taxes o trade credit o bank credit o commercial paper Secured

Sources of Short-term Credit

Unsecured o accrued wages and taxes o trade credit o bank credit o commercial paper Secured o accounts receivable loans

Sources of Short-term Credit

Unsecured o accrued wages and taxes o trade credit o bank credit o commercial paper Secured o accounts receivable loans o inventory loans

2..Dalam dunia usaha, dunia pendidikan, dunia perbankan, dunia bisnis dan lain jenis usaha tentunya kita sudah tak asing lagi dengan kata akuntansi, sebagai blog yang bersifat sharing informasi atau berbagi informasi seputar akuntansi, saya memberikan beberapa informasi tentang pengertian akuntansi, dimana pengertian akuntansi atau definisi akuntansi ini selalu berubah mengikuti perubahan dan perkembangan dunia bisnis. Kata akuntansi berasal dari bahasa Inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertangung jawabkan dan kata accountancy yang berarti hal-hal yang bersangkutan dengan sesuatu yang dikerjakan oleh akuntan ( accountant ) Definisi akuntansi ini dimuat dalam accounting terminilogiy bulletin sebagai berikut : Akuntansi : seperangkat pengetahuan dan fungsi yang berkepentingan dengan masalah pengadaan, pengabsahan, pencatatan, penggolongan dan penyajian secara sistematik informasi yang dapt dipercaya dan berdaya guna tentang transaksi dan peristiwa yang

bersifat keuangan yang diperlukan dalam pengelolaan dan pengoperasian suatu unit usaha dan yang diperlukan sebagai dasar penyusunan laporan yang harus disampaikan untuk memenuhi pertanggung jawaban keuangan dan lainya. Definisi akuntansi berikut ini sebagaimana dimuat di dalam statements of accounting principles board no 4 thn (1970) sebagai berikut : Akuntansi adalah merupakan kegiatan penyediaan jasa, fungsinya adalah memyediakan informasi kuntitafif tentang unit-unit usaha ekonomik, terutama yang bersifat keuangan, yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomik. Jadi dari pengertian akuntasi tersebut sebagai untuk mencapai tujuan yaitu memyediakan informasi keuangan badan usaha yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

HUTANG DAGANG Hutang dagang ( accounts payable ) adalah kewajiban ( liability ) yang belum dibayarkan untuk barang dan jasa yang diterima dalam kegiatan uasaha normal perusahaan . Jadi perkiraan hutang dagang mencakup kewajiban karena perolehan bahan baku , peralatan , prasarana , reparasi dan banyak lagi jenis barang dan jasa lainnya yang telah diterima sebelum akhir tahun . Pengendalian Intern Terdapat dua contoh : 1 . Klien mempunyai pengendalian yang efektif terhadap pencatatan atas pembayaran dan perolehan. Contoh : klien mempunyai struktur pengendalian intern yang efektif atas dokumentasi pada laporan penerimaan barang yang telah bernomor , setiap voucher yang bernomor urut

disiapkan dengan cepat dan efisien dan dicatat di dalam daftar voucher dan buku tambahan hutang dagang . Setiap pembayaran juga dilakukan dengan cepat kalau sudah jatuh tempo , dan pembayaran langsung di catat ke dalam buku harian pembayaran kas dan buku tambahan hutang dagang . Dalam keadaan seperti ini verifikasi terhadap hutang dagang hanya membutuhkan sedikit upaya audit setelah auditor menyimpulkan bahwa struktur pengendalian intern tersebut berlaku efektif . 2.Pengendalian klien kurang efektif contoh : asumsikan laporan penerimaan barang tidak digunakan , klien selalu menunda tagihan. Tagihan sering dibayarkan beberapa bulan setelah tanggal jatuh tempo. Kalau auditor menghadapi situasi ini besar kemungkinan hutang dagang dinyatakan terlalu rendah , sehingga dalam situasi ini diperlukan pengujian rincian saldo hutang. Penting membuat rekonsilisasi bulanan antara laporan penjual dengan hutang yang telah di catat dan antara buku tambahan dengan buku besarnya . dilakukan oleh seorang yang independen.

Tujuan audit Keseluruhan Tujuan keseluruhan dalam audit hutang adalah menentukan apakah hutang itu disajikan secara layak dan diungkapkan secara tepat . Auditor harus mengetahui perbedaan penekanan anatara audit hutang dan aktivia . Pada saat mengadakan vertifikasi terhadap aktivia , perhatian dipusatkan untuk memastikan bahwa saldo yang terdapat dalam pos pos perkiraan neraca tidak dinyatakan terlalu tinggi . kesahihan aktivia yang dicatat selalu dipertanyakan dan diferifikasi melalui konfirmasi , pemeriksaan secara fisik , dan pemeriksaan dokumen dokumen pendukungnya . Auditor tidak boleh mengabaikan kemungkinan bahwa aktivia telah dinyatakan terlalu rendah , tetapi kenyataannya auditor jauh lebih menaruh perhatian pada kemungkinan pernyataan yang terlalu tinggi daripada terlalu rendah . Pendekatan yang sebaliknya diambil dalam melakukan verifikasi terhadap saldo-saldo hutang yaitu bahwa perhatian utama adalah pada penemuan hutang yang dinyatakan terlalu rendah atau malah dihilangkan.

Perbedaan penekanan dalam audit atas aktiva dan hutang ini secara langsung dipengaruhi 0leh kewajiban-kewajiban hukum akuntan publik terdaftar ( certified public accountant ). Kalau penanam modal, kreditor, dan pihak-pihak pengguna lainnya menetapkan, setelah penerbitan laporan keuangan yang diaudit, bahwa modal pemilik dinyatakan terlalu tinggi secara material, maka timbulnya tuntutan perkara terhadap kantor akuntan publik yang bersangkutan mungkin merupakan hal yang wajar. Karena modal pemilik yang dinyatakan terlalu tinggi tersebut dapat timbul baik karena aktiva dinyatakan terlalu tinggi maupun hutang dinyatakan terlalu rendah, maka sudah menjadi sifat akuntan publik untuk menekankan pada kedua jenis kesalahan penetapan tersebut. Kemungkinan berhasilnya tuntutan perkara terhadap akuntan publik karena tidak berhasil menemukan modal pemilik yang terlalu rendah jauh lebih tidak mungkin terjadi. Meskipun demikian , profesi audit juga harus mencegah penekanan yang terlalu berlebihan untuk melindungi para pemakai dari adanya pernyataan modal yang terlalu tinggi dengan mengorbankan anggapan bahwa pernyataan yang terlalu rendah tidak mungkin ada. Kalau aktiva terus menerus dinyatakan terlalu rendah dan hutang secara terus menerus dinyatakan terlalu tinngi untuk jumlah besar perusahaan yang diaudit, maka nilai pengambil keputusan berdasarkan informasi laporan-laporan keuangan tersebut cenderung menurun. Oleh karena itu , walaupun alami bagi setiap auditor untuk menekankan kemungkinan pernyataan yang terlalu tinggi pada aktiva dan terlalu rendah pada hutang, pengungkapan kebalikan dari jenis pernyataan yang salah tersebut juga merupakan tanggung jawab yang penting. Pengujian Hutang yang Sudah Lewat Periodenya 1.Memeriksa dokumen yang mendasari setiap kas untuk periode berikutnya . Tujuan prosedur audit ini menemukan pembayaran dalam periode akuntansi berikut yang masih merupakan hutang pada tanggal neraca . Dokumen pendukung diperiksa untuk menentukan apakah pembayaran tersebut merupakan hutang untuk periode berjalan. Contohnya kalau persediaan telah diterima sebelum tanggal neraca, maka akan ditunjukkan seperti itu dalam laporan penerimaan barang. Kadang-kadang dokumen untuk pembayaran dalam periode berikutnya diperiksa selama beberapa minggu setelah tanggal neraca, terutama kalau klien tidak selalu membayar setiap tagihan

berdasarkan waktu jatuh tempu. Setiap pembayaran merukan hutang untuk periode berjalan harus ditelusuri kedalam daftrar hutang dagang untuk memperoleh kepastian bahwa pembayaran tersebut sudah tercakup sebagai hutang. 2.Memeriksa dokumen yang mendasari setiap tagihan yang belum dibayarkan beberapa minggu setelah tahun bersangkutan berakhir . Prosedur ini dilakukan untuk hutang yang belum dibayarkan hingga mendekati akhir dari suatu audit dan bukan untuk hutang yang telah dibayarkan . Contohnya dalam audit, atas laporan keuangan yang akan berakhir pada tanggal 31 Maret, seandainya auditor memeriksa dokumen pendukung untuk cek-cek yang dibayarakan sampai tanggal 28 Juni, maka semua tagihan yang belum dibayarkan sampai tanggal tersebut harus diperiksa untuk menentukan apakah tagihan-tagihan tersebut merupakan hutang untuk tahun yang telah berakhir pada tanggal 31 Maret tersebut. 3.Menelusuri lap.penerimaan barang yang dibuat sebelum akhir periode faktur penjual. Semua pembelian barang yang diterima sebelum akhir periode, harus dicatat sebagai hutang dagang. Dengan menelusri kelaporan penerimaan barang yang telah dibuat pada / atau sebelum akhir tahun ke faktur-faktur rekanan dan memberikan kepastian bahwa semuanya telah dimasukkan kedalam hutang dagang, auditor sebenarnya sedang menguji hutang-hutang yang tidak dicatat. 4.Menelusuri laporan rekanan yang menunjukkan saldo hutang ke daftar hutang. Jika klien mempunyai daftar hutang dagang, perlu ditelusuri untuk meyakinkan telah dicatat pada ledger hutang dagang. 5.Konfirmasi kepada pemasok. Walaupun penggunaan konfirmasi dalam hutang dagang tidak umum dibandingkan dengan piutang dagang, akan tetapi hal ini dilakukan juga untuk menguji adanya rekanan-rekanan yang dihilangkan dari daftar hutang dagang, penghilangan transaksi dan keslaahan pernyataan saldo-saldo.Dengan mengirimkan konfirmasi kepada setiap rekanan yang aktif tanpa menyebutkan saldo yang terdapat dalam daftar hutang dagang merupakan satu sarana yang bermanfaat untuk mencari jumlah-jumlah yang dihilangkan. Jenis konfirmasi seperti ini biasanya disebut

konfirmasi bersaldo nol. Uraian lebih lanjut mengenai konfirmasi hutang dagang ini kita tangguhkan sampai akhir penjelasan ini. Pengujian Pisah Batas Untuk menentukan apakah transaksi yang dibukukan beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neraca telah dicatat pada periode yang tepat. Kelima prosedur yang telah dibahas dalam bagian terdahulu berkaitan secara langsung dengan pisah batas perolehan, akan tetapi penekanan terletak pada pernyataan terlalu rendah. Untuk prosedur pertama sampai ketiga , juga layak untuk memeriksa dokumen pendukung sebagai pengujian terhadap adanya pernyataan hutang dagang yang terlalu tinggi. Sebagai contoh, prosedur ketiga adalah menelusuri laporan penerimaan barang yang dibuat sebelum akhir tahun ke faktur rekanan yang bersangkutan untuk menguji hutang dagang yang tidak dicatat. Untuk menguji kesalahan pisah batas yang mengakibatkan terjadinya pernyataan yang terlalu tinggi, auditor harus menelusuri laporan penerimaan yang dibuat setelah akhir tahun ke faktur yang bersangkutan untuk memperoleh kepastian bahwa pembelian-pembelian tersebut belum dicatat sebagai hutang dagang ( kecuali kalau pembelian tersebut berupa persediaan dalam perjalanan yang sebentar lagi akan dijelaskan ). Seperti telah dinyatakan sebelumnya , auditor biasanya lebih menaruh perhatian pada setiap pernyataan atas hutang yang terlalu rendah daripada yang terlalu tinggi. Karena hamper semua pengujian pisah batas ini telah dibahas sebelumnya, maka disini hanya dua aspek saja yang akan kita perluas, yaitu : pemeriksaan laporan penerimaan barang dan penentuan jumlah persediaan dalam perjalanan. Ada dua aspek yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pisah batas, yaitu : 1.Hubungan pisah batas dengan pemeriksaan phisik persediaan. Mis. : Perolehan pers.senilai Rp.40 Juta diterima pada tanggal 31 Des. Siang hari, setelah stok phisik. Kalau dicatat pada hutang dagang/pembelian, tetapi tidak belum dicatat pada persediaan, maka berakibat laba akan dinyatakan terlalu rendah.

Tetapi jika belum dicatat pada hutang dagang, maka ada kesalahan pada lap.Neraca & lap.rugi/laba tetap benar.

Sehingga yang harus ditempuh oleh auditor atas kondisi tersebut adalah mengkoordinasi pisah batas tersebut dengan pelaksanaan stok phisik. Informasi pisah batas untuk pembelian harus diperoleh selama pengamatan phisik barang. Pada saat itu, auditor harus mengkaji ulang prosedur dalam penerimaan bagian barang untuk menentukan bahwa semua persediaan yang diterima sudah dihitung, dan dia harus mencatat dalam kertas-kertas kerjanya nomor laporan penerimaan barang terakhir yang termasuk dalam perhitungan phisik tersebut. Kemudian selama audit lapangan pada akhir tahun tersebut, auditor harus menguji setiap catatan akuntansi untuk melihat pisah batasnya masing-masing. Ia harus menelusuri seluruh nomor penerimaan barang ke setiap catatan hutang dagang untuk memeriksa bahwa semuanya sudah dimasukkan atau tidak dimasukkan dengan jumlah yang benar. Apabila perhitungan phisik persediaan klien dilakukan sebelum hari terakhir tahun bersangkutan, masih perlu dilakukan pisah batas hutang dagang pada saat perhitungan phisik persediaan dengan cara yang telah dijelaskan pada alinea diatas. Selanjutnya auditor harus membuktikan apakah semua perolehan antara saat perhitungan phisik dan akhir tahun telah ditambahkan kedalam persediaan phisik dan hutang dagang. Sebagai contoh, kalau klien melakukan perhitungan phisik persediaan pada tanggal 27 Desember untuk periode keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember , maka pisah batas tersebut hanya berlaku sampai tanggal 27 Desember tersebut. Selama audit lapangan akhir tahun, pertama- auditor harus melakukan pengujian untuk menentukan apakah pisah batas samapai tanggal 27 Desember telah benar-benar akurat. Setelah dia menetapkan bahwa pisah batas sampai tanggal 27 Desember sudah akurat, selanjutnya auditor harus melakukan pengujian apakah semua persediaan barang yang diterima setelah tanggal perhitungan phisik tersebut, tetapi sebelum tanggal neraca, telah ditambahkan oleh klien ke dalam persediaan dan hutang dagangnya. 2.Persediaan barang dalam perjalanan Persediaan barang atas dasar FOB tujuan barang ( Franko gudang pembeli ) artinya : hak pemilikan barang akan berpindah ke pembeli kalau barang telah diterima.

FOB asal barang ( Franko Penjual ) artinya : persedian dan hutang harus dicatat saat barang dikirim sebelum tanggal neraca. Auditor harus memeriksa dokumen-dokumen untuk menentukan apakah suatu persediaan dibeli berdasarkan FOB tujuan atau Asal barang. Keandalan Dari Setiap Bukti Perbedaan antara faktur dan laporan rekanan Mempunyai kegunaan dalam memverifikasi tergantung kondisi yang dihadapi. Laporan rekanan lebih cocok untuk membandingkan dengan saldo hutang karena dilaorkan secara global. Sedangkan faktur memuat catatan yang spesifik, seperti : tanggal,jenis barang,no.order,dll. Laporan rekanan tidak selalu merupakan bukti yang diinginkan untuk memverifikasi masing-masing transaksi sebab laporan rekanan hanya menyebutkan jumlah total setiap transaksi. Unit-unit yang diperoleh harga, ongkos angkut, dan data penting lainnya tidak tercantum di dalamnya. Akan tetapi laporan rekanan selalu mempunyai beberapa kelebihan karena terdapat saldo akhir menurut catatan setiap rekanan. Laporan rekanan akan lebih unggul untuk melakukan verifikasi terhadap hutang dagang sebab didalamnya tercantum saldo akhir. Auditor dapat membandingkan faktur penjual dengan daftar yang disiapkan oleh pihak klien dan tetap tidak menemukan fakturfaktur yang hilang, yang merupakan perhatian utama dalam kaitannya dengan hutang dagang. Perbedaan laporan rekanan & konfirmasi Laporan konfirmasi diterima langsung dari pihak ketiga, sedangkan laporan rekanan diterima dari klien sehingga validitas agak meragukan. Tetapi jika klien mempunyai pengendalian internal yang memadai maka konfirmasi tidak terlalu dipentingkan. Karena sudah tersedianya laporan dan faktur penjual, dimana keduanya dipandang sebagai bukti yang secara relative dapat diandalkan karena berasal dari pihak ketiga, maka konfirmasi hutang dagang tidak terlalu umum berlaku disbanding dengan konfirmasi piutang dagang. Kalau pihak klien mempunyai struktur pengendalian intern yang memadai dari setiap laporan rekanan selalu tersedia untuk tujuan audit, biasanya konfirmasi tidak pernah dikirimkan.

Dalam hampir setiap kejadian dimana dilakukan konfirmasi hutang dagang, hal itu dilaksanakan secepatnya setelah tanggal neraca. Akan tetapi kalau struktur pengendalian intern cukup kuat , barangkali memungkinkan juga membuat konfirmasi atas hutang dagang pada tanggal laporan keuangan interim sebagai alat pengujian atas efektivitas struktur pengendalian . Ketika laporan rekanan diperiksa atau konfirmasi sudah diterima , maka harus dibuat suatu rekonsiliasi dari laporan atau konfirmasi tersebut dengan daftar hutang dagang. Seringkali, perbedaan yang timbul disebabkan oleh : Persediaan dalam perjalanan Cheque yang dikirim oleh Klien Penundaan dalam proses pencatatan akuntansi

Rekonsiliasi itu sendiri sangat umum sifatnya sama seperti yang telah dijelaskan. Jenis dokumen yang secara khas dipakai untuk membuat rekonsiliasi atau saldosaldo yang terdapat dalam daftar hutang dagang dengan konfirmasi atau laporan rekanan sendiri terdiri dari : Laporan rekanan Faktur rekanan Cheque yang dibatalkan karena sudah dibayar

Besar Sample Yang dipakai untuk menguji hutang dagang sangat berbeda-beda tergantung pada beberapa factor , seperti : Materialitas hutang dagang Jumlah hutang dagang Struktur pengendalian intern Hasil pemeriksaan tahun lalu

Kalau struktur pengendalian intern klien lemah bukan tidak umum untuk hutang dagang, maka semua pos populasi harus diverifikasi. Dalam situasi lainnya, barangkali hanya dibutuhkan minimal. Sampling statistic tidak perlu untuk diterapkan untuk mengaudit hutang dagang disbanding dengan piutrang dagang. Jauh lebih sulit untuk menentukan populasi dan menetapkan populasi dalam hutang dagang ini. Karena penekanan adalah

hutang dagang yang dihilangkan, maka sangat penting bahwa populasi itu mencakup semua hutang yang potensial. Menetapkan populasi semua hutang yang potensial sering mengakibatkan populasi tersebut menjadi sukar ditangani. Ada dua contoh dimana sampling variable dapat dengan mudah digunakan untuk menguji hutang dagang, yaitu: Auditor merasa puas bahwa semua nama rekanan telah dimasukkan dalam daftar hutang dagang walaupun beberapa diantaranya mungkin dicantumkan dalam jumlah yang salah. Dalam hal ini populasi didefinisikan sebagai semua penjual yang terdapat dalam daftar tersebut. Auditor merasa puas bahwaa semua hutang dagang pada tanggal neraca sudah dibayarkan setelah akhir tahun . Dalam hal ini populasi didefinisikan sebagai semua pembayaran dalam akhir tahun tersebut.

da dua metode pencatatan utang yaitu account payable procedure dan voucher payable procedure.Dalam account payable procedure,catatan utang adalah berupa kartu utang yang di selenggarakan untuk tiap kreditur, yang memperlihatkan catatan mengenai nomor faktur dari pemasok,jumlah yang terutang, jumlah pembayaran, dan saldo utang. Dalam voucher payable procedure, tidak diselengarakan kartu utang, namun di gunakan asip voucher (bukti kas keluar) yang di simpan dalam arsip menurut abjad atau menurut tanggal jatuh temponya. Arsip bukti kas keluar ini berfungsi sebagai catatan utang. Dokumen yang di gunakan dalam account payable procedure adalah : 1. Faktur dari pemasok 2. Kwitansi tanda terima uang yang ditandatangani oleh pemasok atau tembusan surat pemberitahuan yang di kirim ke pemasok, yang berisi keterangan untuk apa pembayaran tersebut di lakukan. 3. Catatan akuntansi yang di gunakan dalam account payable procedure adalah : 4. Kartu utang,digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo utang kepada tiap kreditur 5. Jurnal pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian 6. Jurnal pengeluaran kas, digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran utang dan pengeluaran kas yang lain. Prosedur pencatatan utang dengan account payable procedure adalah sebagai berikut:

Pada saat faktur dari pemasok telah di setujui untuk di bayar 1. Faktur dari pemasok dicatat dalam jurnal pembelian 2. Informasi dalam jurnal pembelian kemudian di posting kedalam kartu utang yang di selenggarakan untuk setiap kreditur. 3. Pada saat jumlah dalam faktur di bayar 4. Cek di catat dalam jurnal pengeluaran kas 5. Informasi dalam jurnal pengeluaran kas yang bersangkutan dengan pembayaran hutang di posting kedalam kartu hutang. Berikut prosedur pencatatan hutang dengan account payable prosedure CATATAN HUTANG DENGAN ACCOUNT PAYABLE PROCEDURE

Voucher Payable Prosedure Jika dalam accont payable procedure,pencatatan utang melalui 4 tahap, sedangkan dalam voucher payable procedure, pencatatan utang melalui dua tahap dalam register bukti kas keluar dan jurnal pengeluaran kas. Dokumen yang digunakan dalam pencatatan voucher payable procedure adalah : Bukti kas keluar atau kombinasi bukti kas keluar dan cek. Bukti kas keluar ini merupakan formulir pokok dalam voucher payable procedure. Dimana bukti kas keluar ini ,mempunyai tiga fungsi yaitu : 1. Sebagai surat perintah kepada bagian kassa untuk melakukan pengeluaran kas sejumlah yang tercantum di dalamnya. 2. Sebagai pemberitahuan kepada kreditor mengenai tujuan pembayarannya. 3. Sebagai media untuk dasar pencatatan utang dan persediaan.

Seperti hal nya harta perusahaan, maka utang perusahaan pun di bagi menjadi 2 kelompok, yaitu hutang lancar dan hutang jangka panjang. Utang lancar adalah hutang hutang yang harus dilunasi dalam jangka pendek atau tidak lebih dari satu tahun. Termasuk hutang jangka pendek: 1. Hutang dagang yakni hutang yang terjadi karena pembelian barang di lakukan secara kredit. Hutang dagang biasanya tidak di jamin dengan surat perjanjian, terjadi karena semata mata karena atas dasar kepercayaan. 2. Utang wesel ( notes payable ) yaitu utang dengan jaminan surat perjanjian khusus dalam bentuk wesel yang di atur dengan undang undang. 3. Beban beban yang masih harus di bayar ( accrual payable ) yaitu beban yang sudah terjadi dan harus di catat, tetapi pada saat menyusun neraca belum di bayar. Termasuk kelompok ini : utang bunga, utang sewa dan utang gaji 4. Utang pajak yaitu pajak yang belum di setor kekas negara 5. Pendapatan diterima dimuka yaitu penerimaan penerimaan dari pihak lain untuk jasa yang belum di serahkan oleh pihak perusahaan. Misalnya : Bunga diterima dimuka atau sewa diterima dimuka. Utang jangka panjang ( long term liabilities ) adalah hutang yang jatuh tempo pelunasan lebih dari satu tahun. Termasuk kelompok hutang jangka panajang : 1. Hutang oblgasi ( Bond payable ) yaitu hutang kepada pemegang obligasi yang di keluarkan oleh perusahan 2. Hutang hipotik ( mortage notes payable ) yaitu hutang parusahaan yang di jamindengan benda benda tidak bergerak seperti tanah, bangunan gedung dan sebagainya. Buku besar pembantu merupaka perluasan dari buku besar. Catatan dalam buku besar pembantu merupakan perincian dari salah satu perkiraan yang terdapat dalam buku besar umum. Seperi kita ketahui, bahwa catatan akuntansi untuk mengelola hutang adalah kartu hutang, jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas. Seperti hal nya dengan piutang dagang, perusahaan juga membutuhkan catatan yang menunjukan hutang pada masing masing kreditur. Untuk itu perlu di sediakan satu buah rekening kontrol, yang di sebut hutang dagang di buku besar dan rekening rekening hutang kepada masing masing kreditur dalam buku pembantu hutang. Jadi satu kreditur,satu buku pembantu hutang

( kartu hutang ). Sedangkan dasar di dalam kartu hutang ini adalah dari jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas. Adapun bentuk dari kartu hutang tersebut adalah :

Amati buku besar pembatu diatas. Setiap perkiraan diberi kode file dengan huruf pertama dari nama kreditur yang bersangkutan misalnya : Nama kreditur Toko Mawar dengan kode file M, kode tersebut menunjukkan bukti (dokumen). Pencatatan transaksi yang bersangkutan ada difile dengan kode M disusun demikian untuk memudahkan mencari dokumen bersangkutan. Jika diperlukan lajur referensi diisi dengan nomor halaman jurnal pembelian. Tanda tersebut menunjukkan bahwa catatan yang bersangkutan berhubungan dengan catatan pada jurnal pembelian halaman satu . Catatan dlam jurnal pembelian dalam buku besar pembantu utang berasal dari sumber yang sama yaitu faktur pembelian. Jurnal pembelian di perguanakn untuk mencatat pembelian secara kredit. Jurnal pembelian yang sederhana hanya memiliki stu kolom jumlah rupiah, seperti halnya jurnal penjualan akan tetapi jurnal pembelian dapat juga dirancang untuk mencatat pembelian perlengkapan ( tidak hanya mencatat pembelian barang dagangan ). Bentuk dari pada jurnal pembelian adalah sbb:

Keterangan : 1. Lajur tanggal diisi dengan tanggal terjadinya transaksi pembelian 2. Lajur ni mir faktur diisi dengan nomor faktur yang diterima dari penjual sehingga nomor dalam lajur ini tidak berurut 3. Lajur perkiraan yang dikredit diisi dengan nama penjual. Nama penjual yang bersangkutan dibuka dalam buku besar pembantu utang 4. Lajur referansi dengan tanda (check mark) setelah data yang bersangkutan dicatat dalam buku besar pembantu, pada perkiraan penjual yang bersangkuatan. 5. Lajur pembelian diisi dengan jumlah pembelian 6. Lajur perlengkapan toko diisi dengan jumlah (harga) perlengkapan toko yang dibeli secara kredit. Jika transaksi perlengkapan toko jarang terjadi lajur ini tidak perlu disediakan tersendiri, cukup dengan mencatat dalam lajur serba-serbi yaitu dengan menuliskan perlengkapan toko dalam lajur perkiraan dan nomor perkiraan yang bersangkutan, ditulis dalam lajur ref pada saat diposting ke buku besar 7. Lajur hutang dagang diisi dengan jumlah hutang yang terjadi akibat terjadinya transaksi yang bersangkutan.

DASAR AKUNTANSI

(BAB V)

AkuntansiSiklus Akuntansi

Perush

Jasa

(Tahap Pencatatan)Pencatatan dokumen sumber dengan menggunakan Jurnal (Journal/books of original entry)

Pencatatan

ke

dalam

Buku

Besar

(General Ledger)

Penyusunan Neraca Saldo (Trial Balance berdasarkan rekening dalam buku besar.

Penjurnalan dan pencatatan ayat-ayat penutup Penyusunan penutupan Penutupan neraca dan Saldo setelah saldo

penghitungan

masing-masing perkiraan

Penyusunan Laporan Keuangan.

Dasar Akuntansi Page 21

Akuntansi Perush Jasa (Tahap Pencatatan)

JURNAL UMUM Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara krionologis dengan menunjukkan rekening rekening yang harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. dibukukan ke Buku besar harus dicatat terlebih dahulu ke dalam buku jurnal. Oleh karena itu buku jurnal sering juga disebut sebagai buku catatan pertama (book of original entry) MANFAAT PEMAKAIAN JURNALDasar Akuntansi Page 22

Akuntansi Perush Jasa (Tahap Pencatatan)MANFAAT PEMAKAIAN JURNAL

Jurnal merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarka n pos-pos yang terpengaruh oleh suatu transaksi. Jurnal merupakan alat pencatatan yang memberi gambaran secara kronologis (menurut urutan waktu terjadi transaksi), sehingga dapat memberi gambaran yang lengkap tentang seluruh transaksi perusahaan berdasarkan urut-urutan kejadiannya. Jurnal dapat dipecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yang dikerjakan oleh beberapa orang secara bersamaan. Jurnal menyediakan ruang yang cukup untuk

keterangan transaksi. Sebaiknya ruang yang tersedia dalam kolom keterangan di rekening-rekening buku

besar sangat terbatas , sehingga tidak dapat memuat ketrangan yang cukup.

Apabila transaksi dicatat secara langsung ke buku besar dan terjadi kesalahan dalam mencatatnya, maka letak kesalahan tersebut di buku besar akan sulit ditemukan.

Dasar Akuntansi Page 23

Akuntansi Perush Jasa (Tahap Pencatatan)

Bentuk Buku Jurnal Umum

Dasar Akuntansi Page 24Kredit (5) Debet (4) Jumlah Nomor Rekening (3) Nama Rek dan Keterangan (2) Tanggal (1)

Akuntansi Perush Jasa (Tahap Pencatatan)POSTING KE DALAM BUKU BESAR Posting merupakan suatu proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku besar

yakni memindahkan jumlah dalam kolom debet jurnal ke dalam sisi debet rekening dan memindahkan jumlah dalam kolom kredit jurnal ke dalam sisi kredit rekening. Apabila proses posting dilakukan secara manual (tangan), maka cara yang harus ditempuh adalah sebagai berikut :

Tanggal dan jumlah yang dicatat dalam jurnal dicatat kembali dalam rekening yang bersangkutan. Apabila posting telah dilakukan, maka nomor halaman jurnal harus dituliskan dalam kolom F (folio) di rekening.

Dasar Akuntansi Page 25

Akuntansi Perush Jasa (Tahap Pencatatan)NERACA SALDO Yang dimaksud neraca saldo ialahdaftar yang beris i saldo saldo dari seluruh rekening yang ada di dalam buku besar pada suatu saat tertentu. Tujuan pembuatan neraca saldo adala (1) untuk menguji kesamaan debet dan kredit di dalam buku besar dan (2)untuk mempermudah peny

usuDasar Akuntansi Page 26

nan laporan keuangan.

Akuntansi (TahapContoh Neraca SaldoDasar Akuntansi Page 27

Perush

Jasa

Pencatatan)

Akuntansi

Perush

Jasa

(Tahap PencatatanKOREKSI KESALAHAN

Kesalahan kesalahan biasanya terjadi pada waktu menjurnal dan pada waktu membukukan ke buku besar. Kesalahankesalahan semacam itu tidak boleh dikoreksi dengan cara menghapus, sebab bekas-bekas telah terjadi menghapus ketidakberesan akan atau menimbukan kecurigaan seakan-akan kecurangan .

Dasar Akuntansi Page 28

Akuntansi (Tahap

Perush

Jasa

Pencatatan

Cara Koreksi Kesalahan Apabila kesalahan berupa salah menulis nama rekening atau salah menulis jumlah dalam jurnal ditemukan sebelum hal itu dibukukan ke buku besar, maka koreksinya dapat dilakukan dengan menarik garis lurus di atas jurnal yang salah tersebut. Hal seperti

itu bisa juga dilakukan dengan tinta merah. Jadi agar pembukuan tetap kelihatan rapi maka pencoretan supaya di buat dengan garis lurus. Setelah itu di atas ayat jurnal yang salah segera ditulis ayat jurnal yang benar.Dasar Akuntansi Page 29

Akuntansi Perush Jasa (Tahap Pencatatan Dasar pencatatan dalam Akuntansi adalah

Cash Basis

Pencatatan Transaksi keuangan dilakukan pada saat transaksi keuangan yang bersangkutan telah diselesaikan secara tunai.

Accrual Basis

Pencatatan Transaksi Keuangan dilakukan pada saat terjadinya, terlepas apakah transaksi tersebut telah diselesaikan secara tunai atau belum. Dalam dasar akrual akuntansi mengakui pengaruh transaksi pada saat transaksi tersebut terjadi. Apabila terjadi transaksi pemberian jasa, penjualan barang, atau terjadi biaya, maka transaksi-

transaksi tersebut akan dicatat dalam pembukuan sebagai pendapatan atau biaya, tanpa

memandang apakah kas sudah diterima atau dikeluarkan.Dasar Akuntansi Page 1

Akuntansi Perush Jasa (Tahap PencatatanJurnal Penyesuaian

Selama periode berjalan dalam proses pencatatan akuntansi mungkin terjadi bahwa data pendapatan dan biaya belum dicatat seluruhnya, sehingga data yang tercantum dalam neraca saldo belum menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu maka pada akhri periode akuntansi perlu dilakukan penyesuaian atas data yang tercantum dalam neraca saldo , sehingga pembukuan memberikan gambaran yang sebenarnya.

TUJUAN PROSES PENYESUAIN Adapun tujuan proses penyesuaian adalah :

Agar setiap rekening riil, khususnya rekening aktiva dan rekening kewajiban, menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode. Agar setiap rekening nominal (rekening pendapatan dan rekening biaya) menunjukklan pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui dalam suatu periode.

Dasar Akuntansi Page 2

Akuntansi Perush Jasa (Tahap Pencatatan

Saldo-saldo atau Rekeningrekening yang memerlukan penyesuaian untuk mengakui hal-hal sebagai berikut :

Piutang Pendapatan : yaitu pendapatan yang sudah menjadi perusahaan tetapi belum dicatat Utang Biaya : yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dicatat. Pendapatan Diterima di Muka : yaitu pendapatan yang sudah diterima tetapi sebenarnya merupakan pendapatan untuk periode yng akan datang. Biaya Dibayar Dimuka. : yaitu biayabiaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya harus dibebankan pad periode yang akan datang. Kerugian Piutang : yaitu taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tidak bisa ditagih . Depresiasi (Penyusutan) : yakni penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada suatu periode akuntansi. Biaya Pemakaian Perlengkapan : yaitu bagian dari harga beli perlengkapan yang telah dikonsumsi selama periode akuntansi

Dasar Akuntansi Page 3

Rekening yang Biasa Dibuat Jurnal PenyesuaianBeban Penyusutan (Depreciation expense) Penyusutan mrp alokasi harga perolehan aktiva tetap selama usia ekonomis aktiva tetap scr sistimatis dan rasional. Penyesuaian dilakukan utk mengakui besarnya cost yg telah expired menjadi expense. Jurnal Penyesuaiannya adalah :

Akuntansi Perush Jasa (Tahap PencatatanSaldo-saldo atau Rekeningrekening yang memerlukan penyesuaian untuk mengakui hal-hal sebagai berikut :

Piutang Pendapatan : yaitu pendapatan yang sudah menjadi perusahaan tetapi belum dicatat Utang Biaya : yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi belum dicatat. Pendapatan Diterima di Muka : yaitu pendapatan yang sudah diterima tetapi sebenarnya merupakan pendapatan untuk periode yng akan datang. Biaya Dibayar Dimuka. : yaitu biayabiaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya harus dibebankan pad periode yang akan datang.

Kerugian Piutang : yaitu taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tidak bisa ditagih . Depresiasi (Penyusutan) : yakni penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada suatu periode akuntansi. Biaya Pemakaian Perlengkapan : yaitu bagian dari harga beli perlengkapan yang telah dikonsumsi selama periode akuntansi

Dasar Akuntansi Page 4

Rekening Dlm Jurnal Penyesuaian

Perlengkapan (supplies)

Perlengkapan mrp berbagai unsur yg dibeli perusahaan utk mendukung operasi perusahaan. Perlengkapan yg telah terpakai

akan menjadi expense. Jurnal penyesuaiannya adh

Dasar Akuntansi Page 29

Rekening Dlm Jurnal Penyesuaian

Beban yg Masih hrs dibayar (accrued e xpense)

Accrued expense mrp berbagai beban yg telah menjadi beban perusahaan sampai akhir periode akuntansi, tetapi belum dikeluarkan

uangnya sehingga menimbulkan utang bagi perusahaan. Jurnal penyesuaian nya untuk hutang gaji adalah sbb:

Dasar Akuntansi Page 29

Rekening Dlm Jurnal Penyesuaian

Pendapatan yg Masih hrs dibayar (accrued R evenues)

Accrued revenues mrp berbagai pendapatan yg telah menjadi hak perusahaan sampai akhir periode akuntansi tertentu , tetapi belum diterima uangnya sehingga menimbulkan piutang bagi perusahaan. Jurnal penyesuaian utk Piutang sewa adh

Dasar Akuntansi Page 29

Rekening Dlm Jurnal Penyesuaian

Beban yg Masih hrs dibayar (accrued e xpense)

Accrued expense mrp berbagai beban yg telah menjadi beban perusahaan sampai akhir periode akuntansi, tetapi belum dikeluarkan uangnya sehingga menimbulkan utang bagi perusahaan. Jurnal penyesuaian nya untuk hutang gaji adalah sbb:

Dasar Akuntansi Page 29

Rekening Dlm Jurnal Penyesuaian

Beban dibayar diMuka (prepaid Expense )

Prepaid Expense mrp berbagai beban yg dikeluarkan terlebih dahulu kasnya, tapi manfaat ekonomisnya baru akan dinikmati beberapa periode yg akan datang. Ada dua pendekatan yg digunakan utk mencatat beban tipe ini. Hal tersebut akan berpengaruh pada jurnal penyesuaianPendekatan Neraca Pada awal pembayaran dicatat sbg aktiva

Dasar Akuntansi Page 29

Jurnal Penyesuaian yang harus dibuat pada akhir periode akuntansi dengan pendekatan Neraca sebaga berikut

Dasar Akuntansi Page 29

Rekening Dlm Jurnal PenyesuaianPendekatan Laba/Rugi Pada awal pembayara dicatat sbg beban (expense)

Dasar Akuntansi Page 29

Rekening Dlm Jurnal Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian yang dibuat pada akhir periode akuntansi sebagai berikut

Dasar Akuntansi Page 29

Rekening Dlm Jurnal Penyesuaian

Pendapatan diterima dimuka (Unearned reve nue)

Unearned revenue merupakan berbagai pendapatan yg telah diterima uang kasnya dahulu, tetapi

pelaksanaan pekerjaan baru akan dilakukan beberapa periode yang akan datang. Ada dua pendekatan yg digunakan utk mencatat beban tipe ini. Hal tersebut akan berpengaruh pada jurnal penyesuaian Pendekatan Neraca Pada awal pembayaran dicatat sbg aktiva

Dasar Akuntansi Page 29

Rekening Dlm Jurnal PenyesuaianJurnal Penyesuaian yang harus dibuat pada akhir periode akuntansi dengan pendekatan Neraca sebaga berikut

Dasar Akuntansi Page 29

Rekening Dlm Jurnal PenyesuaianPendekatan Laba/Rugi Pada awal pembayara dicatat sbg Pendapatan (Revenue)

Dasar Akuntansi Page 29

Rekening Dlm Jurnal Penyesuaian

Jurnal Penyesuaian yang dibuat pada akhir periode akuntansi sebagai berikut

Dasar AkuntansiAkuntansi Dasar Pengertian, Definisi dan Persamaan Akuntansi Akuntansi merupakan bentuk penyajian informasi yang berasal dari transaksi dan hasilnya (output) adalah laporan keuangan. Ditilik dari manfaat akuntansi ada dua kepentingan yaitu kepentingan internal dan kepentingan eksternal. Laporan Keuangan Neraca merupakan salah satu hasil proses akuntansi yang menunjukkan posisi dari komposisi kekayaan, kewajiban serta modal perusahaan. Pengertian akuntansi meliputi pengertian yang mencakup proses akuntansi yang tidak dapat dilakukan tanpa keruntutan proses. Produk akuntansi berupa laporan keuangan meliputi dua laporan yaitu neraca/balance sheet dan laporan rugi-laba atau loss and income statement. Dari kedua laporan tersebut dapat disusun laporan perubahan modal secara periodik. Untuk balance sheet menginformasikan hal-hal yang berkaitan dengan perkiraan riil antara lain asset yang terdiri dari current assets, fixed assets, dan liabilities serta capital. Sedangkan laporan rugi-laba disusun secara periodik yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan pendapatan, harga pokok penjualan, biaya pemasaran, biaya umum dan pendapatan bersih. Neraca atau balance sheet merupakan laporan keuangan yang dibuat secara berkala dan menunjukkan posisi keuangan yaitu keadaaan harta, utang dan modal pada suatu periodik.

Judul neraca menyebutkan nama perusahaan, perkataan neraca, dan tanggal neraca. Dua bentuk neraca menunjukkan bagaimana modal akhir dihitung, yaitu dengan memperhatikan modal awal, tambahan modal, laba (rugi) bersih dan pengambilan untuk pribadi (prive). Neraca secara garis besar terdiri dari pengembangan sistem pencatatan persamaanakuntansi atau biasa disebut accounting equations. Berkembangnya sistem pencatatan ini

jika kita kaitkan pada waktu mempelajari dasar-dasar akuntansi maka data trial balance yang berisi data-data perkiraan riil merupakan bahan dasar disusunnya neraca. Tingkat pemahaman selanjutnya yang harus dikembangkan dan didalami adalah pemahaman tentang latar belakang masing-masing komponen dan unsur neraca termasuk dalam atau bernaung pada headingyang sama. Penempatan komponen dan unsur-unsur yang sama yang tidak tepat akan berakibat fatal. Kefatalan itu antara lain: neraca tidak menjadi informatif, susunan yang dihasilkan tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan sesuai dengan prinsip-prinsip penulisan neraca, pihak-pihak yang berkepentingan tidak dapat memanfaafkan pendalaman pada neraca. Begitu pula pemahaman pada bagian modul berikutnya yaitu modul 2 tentang materi pokok laporan keuanganincome statement. Menempatkan secara tepat unsur-unsur neraca pada headings yang tepat berarti melaksanakan prinsip-prinsip penulisan laporan keuangan neraca. Hasil yang didapat bahwa neraca dapat digunakan sebagaimana mestinya. Penyusunan neraca yang benar akan dapat dimanfaatkan untuk bahan pengambilan keputusan pimpinan, pemegang saham. Perkiraan dan Buku Besar/Ledger Jurnal merupakan suatu basis pencatatan dan mampu menjadi sumber informasi keuangan untuk langkah-langkah proses akuntansi maupun untuk di-jadikan bahan sumber informasi apabila terjadi kesalahan-kesalahan di belakang hari menyangkut segala informasi akuntansi. Siklus Akuntansi Setelah proses pencatatan maka langkah selanjutnya dalam penyelesaian pekerjaan siklus akuntansi yang nantinya menghasilkan laporan keuangan meliputi langkah-langkah sebagai berikut: Buku besar merupakan himpunan dari seluruh perkiraan atau rekening yang ditimbulkan oleh transaksi-transaksi yang timbul dalam perusahaan. Data dalam buku besar bisa dilakukan koreksi silang dengan jurnal selain hal tersebut data dari himpunan perkiraan buku besar merupakan sumber informasi yang paling pokok untuk mengetahui perkiraanperkiraan riil maupun nominal yang ditimbulkan maupun selama satu periode. Saldo-saldo perkiraan buku besar tersebut merupakan bahan penyusunan neraca saldo atau Trial Balance. 1. Menyusun Neraca Saldo, yaitu mengikhtisarikan saldo debit atau kredit rekening2. menyusun data-data untuk adjusting, yaitu mengumpulkan dan memper3. Neraca Lajur, yaitu melakukan penyesuaian data-data dalam neraca saldo dengan 4. Menyusun Laporan Keuangan, yaitu melalui data-data yang terdapat di dalam 5. Menyediakan dan menutup rekening-rekening, yaitu mencatat pos-pos 6. Menyesuaikan kembali Neraca Saldo setelah penutupan, yaitu. untuk mengecek 7. Menyesuaikan kembali rekening-rekening, yaitu membuat jurnal penyesuaian Kas Kas merupakan pos yang paling aktif di dalam laporan keuangan dan sebagian besar transaksi dalam suatu perusahaan berkaitan dengan kas. Unsur-unsur kas adalah semua mata uang baik kertas maupun logam, mata uang dalam negeri maupun luar negeri. Selain mata uang termasuk juga dalam golongan kas beberapa surat-surat berhargayang mempunyai sifat-sifat seperti mata uang. Sumber kas suatu perusahaan dapat berasal dari penjualan baik kontan maupun secara kredit, pinjaman maupun bantuan secara cuma-cuma.

Rekonsiliasi Bank Banyak perusahaan yang memanfaatkan jasa bank untuk penerima atau penyimpan semua penerimaan dan mengurus atau melaksanakan pembayaran perusahaan dalam hal ini adalah penggunaan cek. Seringkali sisa kas di bank antara catatan perusahaan dan catatan bank berbeda. Hal ini terjadi karena: Karena sifat-sifat atau kreativitasnya, kas merupakan unsur aktiva yang paling mudah diselewengkan. Karena itu pulalah pengawasan terhadap kas amat penting. Ada beberapa macam cara yang dapat digunakan dalam pengawasan kas yaitu pemisahan antara fungsi penyimpanan dan pengawasan kas, penyimpanan uang kas di bank, voucher system dan pemeriksaan kas secara tiba-tiba. Dengan cara-cara tersebut maka penyelewengan penyalahgunaan kas dapat dikurangi atau mungkin dihindari. Banyak perusahaan yang telah memanfaatkan jasa bank untuk lalu lintas uangnya. Pengeluaran uang kas melalui bank demikian juga sering kas yang sudah diterima perusahaan disimpan di bank. Untuk melakukan pembayaran-pembayaran yang relatif kecil dan bila dilakukan dengan cek bank hanya akan menimbulkan kesulitan. Hal ini tidak melancarkan pembayarannya, mungkin perusahaan mengambil kebijaksanaan untuk membentuk dana khusus dengan jumlahyang relatif kecil. Dana inilah yang disebut dengan kas kecil (petty cash). Ada 2 (dua) metode pembukuan petty cash yaitu metode imprest dan metode fluktuasi. 1. Penundaan pembukuan oleh salah satu pihak 2. Adanya kesalahan dalam pembukuan transaksi oleh satu pihak. Untuk itu dibuat satu daftar untuk mencocokkan kedua saldo tadi. Daftar itu disebut daftar rekonsiliasi bank atau laporan rekosiliasi bank (bank reconsiliation statement). Penyebab timbulnya perbedaan tadi dapat digolongkan menjadi: 1. Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan uang tetapi 2. Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai penawaran oleh bank tetapi belum dicatat 3. Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai pengeluaran oleh perusahaan. 4. Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belum Account Receivables Dalam Kegiatan Belajar 1 ini Anda sudah mengenal apa yang dimaksud dengan account receivables dan apa yang termasuk dalam account receivables. Sumber utama terjadinya account receivables adalah adanya keadaan penjualan berdasarkan kredit, sehingga penagihan dilakukan beberapa waktu setelah penjualan itu. Bad Debt Setelah kita menginjak pada Kegiatan Belajar kedua ini, maka Anda akan bertambah kaya pengetahuan mengenai pengertian-pengertianyang sangat erat sekali hubungannya dengan account receivable, karena dalam proses Kegiatan Belajar 2 ini Anda telah mendapatkan pengetahuan mengenai: bad debt, bad debt recovered, allowance for bad debt dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Notes Receivables Notes Receivable dapat diperjualbelikan dan berpindah-pindah dengan pemiliknya sebelum tiba saat debitur harus melunasinya. Pemilikyang memiliki notes paling akhir yang nantinya berhak memintakan pembayaran kepada debitur setelah sampai pada waktu dijanjikan (hari jatuh tempo). Pengetahuan kita mengenai account receivables tidak hanya sekedar mengetahui apa artinya, tetapi juga dapat mengerti apa yang dapat dicatat di dalam account receivables itu

sendiri, sebab tidak semua penjualan secara kredit dapat dimasukkan ke dalam account receivables. Sedangkan yang dimasukkan ke dalam account receivables adalah tagihantagihan yang ada jaminannya dapat direalisir akan dimasukkan ke dalam pembukuan pada perkiraan yang lain/yang berbeda yang akan saya kemukakan pada kegiatan belajar selanjutnya. Dari contoh-contoh yang telah diberikan pada Kegiatan Belajar 1 cukup jelaslah kiranya bagaimana mekanisme pembukuan dari suatu transaksi yang berkaitan dengan account receivables. Di samping itu juga mengenai bagaimana caranya menutup suatu account receivables pada akhir tutup pembukuan serta bagaimana pemunculannya pada suatu neraca untuk tahun berikutnya. Dengan belajar contoh-contoh yang telah diberikan sebagai pelengkap di dalam saya memberikan gambaran kepada Anda begaimana mekanisme pembukuannya terhadap transaksi-transaksi yang terjadi dalam kaitannya dengan Kegiatan Belajar 2 ini. Akan tetapi sering terjadi bahwa debitur tidak bersedia membayar kepada pemilik yang terakhir ini. Apablia terjadi hal yang demikian, maka yang harus bertanggung jawab adalah kreditur yang paling awal yaitu yang melakukan perjanjian notes tersebut dengan debitur. Kredit yang pertama inilah yang harus melunasi piutang itu kepada kreditur terakhir, baru kemudian ia nantinya akan ganti menagih kepada debitur yang bersangkutan. Dengan demikian, walaupun kreditur paling awal sudah menjual notes-nya, akan tetapi tanggung jawab masih harus dipikul, apabila debitur tidak bersedia membayar kepada pemilik notes yang terakhir. Pengertian Inventory dan Metode Pembukuan Inventory adalah persediaan barang-barang yang menjadi objek usaha pokok perusahaan. Yang termasuk dalam persediaan barang-barang tersebut adalah persediaan bahan mentah, beserta bahan pembantu, persediaan barang-barang yang harus dicatat dalam pembukuan, baik yang menyangkut pengeluaran (penjualan) dan pemasukan (pembelian) barangbarang. Dengan melihat pada pembukuan tersebut, perusahaan dapat mengetahui nilai persediaan yang ada di gudang. Dengan demikian adanya pembukuan/pencatatan persediaan barang-barang yang menghindari adanya pengeluaran-pengeluaran terhadap persediaan barang-barang. Ada dua metode yang dapat digunakan dalam unit mencatat persediaan barang-barang, yaitu dengan metode perpetual (inventarisasi terus menerus) dan inventarisasi fisik (metode physical). Berbagai Cara Penilaian Invetory Ada beberapa cara atau metode yang dapat digunakan untuk penilaian inventory : metode first in first out, metode last in first out, metode weighted average, metode At. Retail dan metode moving average. Perpetual inventory system dipergunakan apabila macam barang yang dijual tidak banyak; dalam hal sebaliknya dipergunakan periodic inventory system. Inventarisasi umumnya dilakukan pada waktu penutupan tahun buku dengan mengentikan operasi perusahaan. Walaupun demikian inventarisasi tanpa menghentikan aktivitas perusahaan dapat juga dilakukan. Penilaian inventory untuk perusahaan berbeda dengan penilaian inventory untuk perusahaan dagang, khususnya yang menyangkut perhitungan equivalent unit. Equivalent unit adalah jumlah unit yang seharusnya dapat di produsir baik pada awal maupun akhir periode pembukuan. Perhitungan equivalent unit berlaku bagi barang-barang yang belum selesai menjadi barang jadi yang siap untuk dijual. Barang-barang tersebut disebut barang

setengah jadi. Penilaian inventory pada perusahaan industri menyangkut perhitungan biaya yang telah digunakan barang-barang setengah jadi. Jumlah unit equivalent terdiri dari : 1. Jumlah unit yang diselesaikan pada awal periode 2. Jumlah unit yang diselesaikan pada akhir periode 3. Jumlah unit yang dihasilkan selama periode pembukuan dan sudah dalam bentuk barang jadi. Penilian persediaan dapat dilakukan dengan cara specifik identification method, average cost, fifo dan lifo. Kemudian dilanjutkan dengan memilih antara penilaian berdasarkan cost atau harga terendah antara cost dan market. Plant and Equipment Plant dan equipment merupakan tangible fixed assets (aktiva tetap berwujud) yang bersifat permanen. Disebut relatif permanent karena digunakan untuk jangka waktu yang lama yaitu lebih dari satu periode akuntansi. Aktiva tetap berwujud merupakan salah satu bentuk yang dimiliki perusahaan dan tampak pada neraca perusahaan. Oleh karena itu segala sesuatu yang menyangkut perubahan nilai dari aktiva tersebut harus dicatat. Misalnya berkurangnya nilai mesin-mesin produksi karena telah digunakan, harus diperhitungkan sebagai biaya penyusutan. Demikian pula segala biaya yang ditimbulkan untuk memperoleh aktiva tetap, hingga siap digunakan dalam kegiatan perusahaan, harus diperhitungkan sebagai harta perolehan. Depreciation Depresiasi/penyusutan adalah penggantian nilai prestasi yang hilang dari plant dan equipment yang mengakibatkan berkurangnya nilai assets tersebut. Istilah depresiasi ini dipergunakan untuk menggambarkan biaya dari tangible assets, seperti misalnya mesinmesin untuk proses produksi dan gedung. Dengan kata lain depresiasi dibebankan pada assets yang tangible (berwujud), tahan lama, dipergunakan dalam operasi perusahaan dan dimiliki tidak untuk dijual. Revaluasi (Penilaian Kembali) Dilihat dari segi akuntansinya, tujuan yang harus dicapai dalam melakukan penilaian kembali (revaluasi) terhadap plant dan equipment yang dimiliki oleh perusahaan ialah agar laba-rugi periodik yang telah ditentukan melalui proses mempertemukan antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dapat menggambarkan secara layak tentang hasil usaha perusahaan. Asset tersebut perlu disusutkan, agar pada saat assets dinyatakan secara ekonomis sudah tidak menguntungkan lagi, perusahaan dapat membeli assets yang baru. Yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah umur ekonomis dari suatu assets misalnya mesin-mesin untuk proses produksi. Walaupun mesin ini dikatakan tahan lama, tetapi tetap mempunyai umur ekonomis tertentu. Pada saat mesin tersebut biayanya melebihi/tidak seimbang dengan hasil produksinya, maka pada saat itulah mesin tersebut harus diganti dengan mesin yang baru. Cara-cara penyusutan dapat diatur menurut kebijaksanaan perusahaan dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Metode yang akan digunakan hendaknya yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan yang bersangkutan. Metode accelerated depreciation akan memberikan manfaat dengan adanya working capital yang lebih besar pada tahun-tahun pertama dibandingkan dengan jika digunakan straight line method atau units of production method. Penilaian kembali yang dilakukan terhadap plant dan equipment yang bisa berakibat

kenaikan nilai (appraisal) dari plant dan equipment yang bersangkutan, maka selanjutnya kenaikan nilai tersebut dibukukan sebagai modal penilaian kembali. Sedang untuk penilaian kembali yang dilakukan terhadap plant dan equipment yang berakibat penurunan nilai (devaluasi) dari plant dan equipment yang bersangkutan, maka besarnya nilai penurunan rekening-rekening pembukuan untuk plant dan equipment yang bersangkutan. Current Liabilities (Utang Lancar) Di dalam akuntansi yang dimaksud dengan utang adalah jumlah uang yang dinyatakan atas kewajiban-kewajiban perusahaan untuk menyerahkan barang-barang atau jasa kepada pihak lain di masa yang akan datang. Kewajiban-kewajiban mana timbul sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang telah terjadi sebelumnya. Sedang yang dimaksud dengan utang lancar (current liabilitas) ialah semua utang-utang atau kewajiban-kewajiban perusahaan kepada pihak lain kecuali pemilik perusahaan, yang harus dipenuhi atau dilunasi dalam jangka pendek (kurang dari satu tahun). Utang Jangka Panjang (Long Term Debt) Utang jangka panjang adalah meliputi semua utang atau kewajiban keuangan yang jatuh temponya lebih dari satu periode akuntansi terhitung sejak tanggal laporan keuangan (neraca). Sehingga utang jangka panjang berbeda dengan utang jangka pendek atau lancar, yang jangka waktu pelunasannya tidak lebih dari satu periode akuntansi. Utang timbul atau berasal dari transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang melibatkan pihak lain atau ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan yang tidak dapat ditetapkan secara sepihak baik oleh pemilik maupun manajemen saja. Pada dasarnya utang dipengaruhi oleh unsur ketidakpastian. Sehinga jika dilihat dari segi derajat unsur ketidakpastian yang terkandung di dalamnya itu, maka current liabilitas dapat digolongkan menjadi dua yaitu 1) utang yang jumlahnya dapat ditentukan secara pasti dan 2) utang yang jumlahnya ditaksir. Yang termasuk utang yang jumlahnya dapat ditentukan pasti adalah meliputi semua kewajiban-kewajiban untuk membayar yang jumlah dan tanggal jatuh tempo sudah pasti. Adapun jenis utang yang termasuk golongan utang ini antara lain adalah: account payable (utang dagang), notes payable (wesel bayar), accrued payable (biaya yang masih harus dibayar), utang funds, deferred revenue (utang pendapatan), dividend payable (utang dividen). Pada dasarnya ada beberapa jenis utang yang jumlahnya secara pasti tidak dapat ditentukan, walaupun peristiwa-peristiwa atau transaksi-transaksi yang menyebabkan timbulnya kewajiban untuk menyerahkan kewajiban aktiva atau jasa kepada pihak lain sudah berlangsung, oleh karena itu untuk menentukan jumlah utang dilakukan penaksiran, dan yang termasuk jenis utang ini antara lain ialah: utang garansi atas produk yang dijual dan utang hadiah yang ditawarkan kepada konsumen Setelah satu bentuk utang jangka panjang yang sangat sederhana di dalam akuntansinya adalah utang wesel (wesel bayar) jangka panjang atau long term notes dengan satu tanggal jatuh tempo. Bentuk lain dari utang jangka panjang adalah bond payable (utang obligasi) yaitu suatu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu dikemudian hari dan bunga tertentu secara periode selama jangka waktu yang tertentu pula. Dengan kata lain obligasi merupakan surat pengakuan utang yang disertai oleh kepastian mengenai tanggal pembayaran bunganya. Di samping itu surat utang obligasi merupakan salah satu sarana bagi perusahaan di dalam mendapatkan sumber dananya, apabila

perusahaan tidak menghendaki untuk mengeluarkan saham baru beserta konsekuensinya. Akuntansi Pembelian Pada prinsipnya accounting untuk pembelian adalah sejalan dengan accounting untuk penjualkan, hanya dilihat dari pihak yang berlawanan. 1. Accounts receivable akan tersangkut apabila terjadi penjualan kredit (Dr) dan penerimaan hasil penjualan tersebut dikemudian hari. 2. Cash account akan tersangkut apabila terjadi penjualan tunai atau penerimaan hasil penjualan kredit. 3. Sales account akan tersangkut baik kalau terjadi penjualan kredit maupun penjualan tunai. 4. Sales returns & allowances account akan tersangkut apabila ada barang-barang yang dikembalikan karena rusak atau apabila kerusakan-kerusakan sedemikian rupa sehingga pembeli diberi potongan harga. 5. Sales discount account akan tersangkut apabila perusahaan memberikan potongan harga karena pembeli membayar lebih cepat daripada waktu yang sudah ditentukan . 6. Trade discount tidak pernah dibukukan ke dalam sales discounts account. 7. Cash discount dicatat dalam sales discounts account. Proses accounting penjualan dapat digambarkan di dalam ikhtisar sebagai berikut: 1. Proses accounting untuk pembelian 2. Perbandingan Accounting Akunting Pengendalian Laporan akunting untuk operasional bagian pada umumnya terbatas pada daftar pendapatan. Dan daftar pendapatan dari tiap bagian ini tidak akan dikeluarkan kepada para pemegang saham. Akunting Pabrik Terdapat perbedaan dalam proses penyusunan worksheet untuk perusahaan industri pabrik, jika dibandingkan dengan worksheet suatu perusahaan perdagangan. Tingkat akunting bagian yang dapat digunakan untuk analisis dari operasi-operasi oleh tiap bagian dapat disudahi dengan penetapan laba bruto dari penjualan-penjualan atau dapat juga diperluas sampai pada penetapan pendapatan netto. Metode akunting khusus untuk cabang perusahaan apabila digunakan sistem sentralisasi, maka cabang perusahaan hanya menyelenggarakan catatan-catatan dasar dari transaksitransaksinya yang selanjutnya mengirim semua tembusan dokumen ke kantor pusat untuk dicatat ke dalam buku jurnal. Jadi cabang tidak menyusun buku untuk buku-buku jurnal maupun buku besar. Selain kalau digunakan sistem desentralisasi, tiap cabang menyelenggarakan sistem akuntingnya sendiri dengan buku jurnal dan buku-buku besarnya sendiri pula. Perbedaan pandangan terhadap bahan mentah dengan barang jadi yang ditentukan oleh produsen tingkat tertentu menyebabkan accounting untuk perusahaan industri pabrik berbeda dengan accounting perusahaan perdagangan. Perbedaan yang lain, antara lain dalam hal menentukan Cost of Good Sold, dimana Cost of Good Manufactured mengganti purchases (dalam pemisahan perdagangan). Letak perbedaan Cost of Good Manufactured dengan Manufacturing Cost adalah cost of goods manufactured merupakan harga pokok barang-barang jadi yang diproduksi selama periode bersangkutan, sedangkan manufacturing cost adalah seluruh biaya-biaya yang berhubungan dengan pembuatan barang-barang, baik barang jadi maupun barang setengah

jadi. Proses Worksheet: 1. Selama items yang diperlukan untuk menentukan Cost of Goods Manufacturing dimasukkan/dipindahkan ke dalam manufacturing statement. Selisih antara jumlah debit dan kredit pada manufacturing statement dipindahkan ke income statement pada sisi debit. 2. Setelah adjustment dilakukan maka angka-angka adjustment trial balance ditambah dengan angka adjustment dipindahkan ke manufacturing statement, income statement pada sisi debit. 3. Yang dimasukkan ke manufactured statement adalah semua perkiraan cost/expense di luar proses pembuatan barang dimasukkan ke income statement yang merupakan selisih antara debit dan kredit dari manufacturing statement. Semua inventory dimasukkan ke manufacturing statement kecuali perkiraan finished goods inventory

FinancialDasar Akuntansi Perbankan Sistem Akuntansi Perbankan Sistem Akuntansi Biaya dalam Bisnis Perbankan

Proses Akuntansi dan Perangkat SistemMasukan Proses

Keluaran Hasil pengukuran objek yang terlibat dalam transaksi keuangan Laporan: Statemen dan laporan lainnya Sistem Akuntansi: dokumen sumber bukti pembukuan buku besar buku jurnal prosedur dan metoda teknologi komputer Tindakan: menganalisis mengakui meringkas mengklasifkasi mengalokasi menggabungkan

dan sebagainya

Overview of the Accounting CycleTHE ACCOUNTING CYCLEDECISION MAKERS MEASUREMENT

1. Analyze business transactionsCOMMUNICATION

6. Prepare financial statementsPROCESSING

5. Close the accounts

and prepare a post-closing trial balance 2. Record the entries 4. Adjust the accounts and prepare an adjusted trial balance 3. Post the entries and prepare a trial balance

BUSINESS ACTIVITIES

Tujuan adanya laporan Keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang dapat :

Dipercaya mengenai posisi keuangan perusahaan Dipercaya mengenai hasil usaha perusahaan selama periode akuntansi tertentu. Membantu pihak yang berkepentingan untuk menilai atau meng-interpretasikan kondisi dan potensi perusahan disesuaikan dengan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yang bersangkutan

Informasi keuangan bank

Dapat dipahami Relevan Andal Dapat dibandingkan (pengambilan keputusan) Likuiditas Solvabilitas Risiko

Penggunaan pengetahuan ilmiah dalam suatu wilayah negara untuk menyediakan informasi keuangan (laporan keuangan) dalam rangka mencapai tujuan sosial dan ekonomik.

Perekayasaan pelaporan keuangan dalam suatu masyarakat (negara) dalam rangka pencapaian tujuan negara. Akuntansi sebagai Teknologi

KOMPONEN NERACA /GENERAL LEDGERAKTIVA PASIVA CASH RESERVE SECURITIES AND CALL MONEY LOAN FIXED ASSET OTHER ASSET SAVING

TIME DEPOSITS CUURENT ACCOUNT SECURITIES AND CALL MONEY INCOME & EXPENSE OTHER CAPITAL CAPITAL

CONTOH KOMPONEN NERACA / GENERAL LEDGERRp. .......... TOTAL PASIVA Rp. .......... TOTAL AKTIVA Rp. .......... Rp. .......... Rp. .......... Rp. .......... Rp. .......... Rp. ..........

Rp. .......... Rp. .......... Rp. .......... Rp. .......... Rp. .......... Rekening Giro Deposito Tabungan Surat Berharga Bunga yang masih harus dibayar Pinjaman yang diterima Kewajiban lainnya & Call money Modal disetor Laba ditahan Laba Rugi tahun berjalan Selisih Rekening Neraca Rp. .......... Rp. .......... Rp. .......... Rp. .......... Rp. .......... Rp. .......... Rp. ..........

Rp. .......... Rp. .......... Rp. .......... Rp. .......... Kas Bank Indonesia Penempatan pada Bank lain Giro Deposito berjangka Penyertaan Call Money Surat Berharga Pinjaman yang diberikan Aktiva tetap dan inventaris Rekening Antar Kantor PASIVA AKTIVA

CONTOH KOMPONEN LAPORAN LABA / RUGI

Rp. ............... JUMLAH Rp. ............... (I-II) Rp. ...............o o

LABA/RUGI SEBELUM PAJAK SISA LABA/RUGI TAHUN LALU

Rp. ...............

Rp. ................ Rp. ................ Rp. ................ Rp. ................

BIAYA Biaya Operasional Biaya Bunga Biaya Tenaga Kerja Biaya Penyusutan Biaya Non Operasional

Rp. .................

Rp. ..................

Rp. .................. Rp. .................. Rp. .................. I. PENDAPATAN Pendapatan Operasional Hasil Bunga Provisi dan Komisi Pendapatan Lain Pendapatan Non Operasional NOMINAL POS - POS

CONTOH KOMPONEN REKENING ADMINISTRASIRp. ................ JUMLAH Rp. ................ Rp. ................ Rp. ................ Rp. ................

Rp. ................ Rp. ................ Rp. ................ Rp. ................ Fasilitas Kredit BI yang belum dipergunakan Fasilitas kredit dari responden luar negeri yang belum dipergunakan Pendapatan bunga dalam penyelesaian Fasilitas kredit nasabah yang belum dipergunakan Jaminan yang diberikan a. Bank Garansi b. L/C yang masih berjalan c. Jaminan lain Lain-lain yang bersifat administrasi 1. 2. 3. 4. 5.

6. NOMINAL

POS REKENING No.

PROSES AKUNTANSI BANKProses akuntansi bank :Transaksi hari Berikut

Laporan Keuangan Hari Bersangkutan Transaksi hari Bersangkutan Pengambilan Keputusan

PRINSIP PENJURNALAN LAPORAN NERACA AKTIVAPASIVA

USE OF FUND SOURCE OF FUND (+) DEBET (-) KREDIT (+) KREDIT (-) DEBET

Sistem Akuntansi Bank Secara Manual

Transaksi Dokumen Buku Besar Buku Harian Laporan Keuangan Bulanan Kartu Nasabah Lap. Keu. Harian Jurnal = Pencatatan harianJurnal Per individu

Sistem Akuntansi Bank Dengan KomputerisasiDokumen CPU Printer On-Request Reports Processed Daftar TransHarian Daftar Saldo Nasabah Daftar L/R Harian Ad Hoc

Report On-line processing Pengolahan Data secara elektonisKey in transaksi

SKEMATIS DATABASE DALAM BANK

Setiap arsip ada dalam database yang akan memiliki unique key. Dengan database semua transaksi yang terjadi dalam bank akan dicatat dalam data transaksi dan mengubah atau memperbaharui data base sesuai dengan field yang berubah. Pemakai Data Base Bank

DBMS Arsip 1 Arsip 2 Arsip 3 Arsip 4 Arsip 5

DATABASE DALAM KOMPUTER

Database dalam bank merupakan sarana penyimpanan beragam files atau arsip yang dapat dikomunikasikan satu sama lain. Relational database merupakan database yang sangat cocok dan baik untuk dipelihara dan dimiliki oleh suatu bank.

Database Management Software (DBMS) berfungsi sebagai perantara antara si pemakai (user) dan seluruh arsip yang akan diakses.

Faktor yang memengaruhi SIABudaya organisasi Teknologi Informasi Strategi SIA

BIAYA BANK1. PENGERTIAN

Yang dimaksud biaya adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung telah dimanfaatkan untuk menciptakan pendapatan dalam suatu periode tertentu. Biaya yang dikeluarkan tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan periode berikutnya. 2. JENIS JENIS BIAYA BANK a. Biaya Operasional, terdiri dari : - Biaya Bunga Biaya ini paling besar porsinya terhadap biaya bank keseluruhan. Biaya ini harus diantisipasikan oleh bank pada penutupan tahun buku atau pada tanggal laporan.

- Biaya Valuta Asing Biaya dalam transaksi valuta asing biasanya muncul dari selisih kurs yang merugi. Munculnya kerugian selisih kurs baik dari transaksi spot, forward, maupun swap akan dibebankan ke dalam laporan laba rugi. - Biaya Overhead Dalam operasi bank sehari-hari diperlukan biaya untuk mengolah transaksi. Biaya ini berhubungan langsung dengan periode terjadinya sehingga harus

dicatat dan diakui sebagai beban periode berjalan.

BIAYA BANK BIAYA BANKBiaya overhead yang terjadi di bank memiliki ciri-ciri :

Tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan jasa yang dihasilkan karena biaya yang dikeluarkan untuk semua kegiatan bank Menjadi biaya pada periode terjadinya

Tidak memberikan manfaat untuk masa yang akan datang

Contoh biaya overhead : biaya gaji pegawai, tunjangantunjangan, biaya penyusutan aktiva tetap, biaya kegiatan kantor dll.

BIAYA BANKb. Biaya Non Operasional Yaitu biayabiaya yang yang dikeluarkan yang tidak berkaitan dengan kegiatan utama bank. Contoh : kerugian dari penjualan aktiva tetap.

c. Pos Luar Biasa Biaya ini harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan ditunjukkan secara terpisah dalam perhitungan laba rugi disertai pengungkapan atas sifat dan jumlahjumlahnya. Biaya luar biasa kejadiannya tidak normal dan tidak sering terjadi atau tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Contoh: peristiwa gempa bumi

BIAYA BANK

d. Koreksi Masa Lalu Koreksi yang dilakukan terhadap laba rugi periode lalu misalnya kesalahan perhitungan, kelalaian mencatat suatu transaksi harus tetap diungkapkan e. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan dihitung berdasarkan laba menurut akuntansi atau laba kena pajak (taxable income) untuk diperhitungkan dengan tarif pajak penghasilan.

BIAYA BANK3. PENGAKUAN DAN AKUNTANSI BIAYA BANK

Dalam akuntansi perbankan (PSAK 31) beban bunga diakui secara akrual. Beban bunga yang berkaitan dengan kegiatan bank antara lain beban bunga dan beban lain yang dikeluarkan dalam rangka penghimpunan dana seperti hadiah, premi program penjaminan dll, diakui saat realisasinya (basis akrual). Beban diakui secara accrual basis, artinya selalu diakui dan dibebankan ke dalam perhitungan laba rugi saat jatuh waktu tanpa terlebih dahulu menunggu pembayaran. Pembayaran biaya dimuka harus dialokasikan ke dalam rekening biaya secara proporsional.

PRINSIP PENJURNALAN LAPORAN RUGI LABAPENDAPATAN

(+) KREDIT ( - ) DEBET BIAYA

PERSAMAAN AKUNTANSI PERBANKAN : AKTIVA = PASIVA HARTA = KEWAJIBAN + MODAL AKTIVA + BIAYA = KEWAJIBAN + MODAL + PENDAPATAN

BIAYA BANK

Kasus: Bunga Tabungan

Ny. Endang pada Bulan September 2006 mendapatkan bunga tabungan sebesar Rp 100.000,00 D : Biaya bunga tabungan K : Tabungan Ny. Endang Rp 100.000,00 Rp 100.000,00

Deposito

Simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui berakhir.

Transaksi Deposito

Ny. Ira melakukan setoran tunai untuk pembukaan rekening Deposito berjangka 6 bulan sebesar Rp 20.000.000,D : Kas Rp. 20.000.000,00 Rp.

K : Deposito 6 bulan Ny Ira 20.000.000,00

BIAYA BANK

PERHITUNGAN BUNGA DEPOSITO Bank akan memberikan bunga 12% pa dengan perhitungan ( 20.000.000 x 12% ) / 12 bulan

maka bunga yang akan diterima adalah Rp 200.000 per bulan D : Biaya Bunga Depo Rp. 200.000,00 K : Bunga YMH dibayar Depo Rp. 200.000,00

Pada saat bunga di ambil tunai

D : Bunga YMH dibayar Depo Rp. 200.000,00 K : Kas

Rp. 200.000,00

Atau

Pada saat bunga dipindahkan ke rekening tabungan D : Bunga YMH dibayar Depo Rp. 200.000,00

K : Tabungan Ny Ira Rp. 200.000,00

BIAYA BANK

JASA GIRO Ny. Diony dalam Bulan September 2006 memperoleh jasa giro sebesar Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00

D : Jasa Giro

K : Giro Ny. Diony

PROSEDUR AKUNTANSI BEBAN

Tabungan

Perhitungan dan pembentukan beban bunga secara akrual dilakukan setiap hari proses otomatis.D: 500-010-30-xxx Beban bunga simpanan-Pihak III

K: 227-010-30-xxx Beban bunga Simpanan Yg Masih harus di bayar

Sedangkan pembukuan/pengkreditan sebagai pendapatan bunga ke masing-masing rekening simpanan dilakukan setiap akhir bulan

D: beban bunga yang masih harus dibayar K: rekening simpanan Nasabah K: titipan pajak-simpanan

PROSEDUR AKUNTANSI BEBAN

Deposito D: 500-010-0-xxx Bunga dep3osito berjangka yang sudah jatuh Tempo

K: 227-010-30-xxx Beban bunga berjangka deposito Yg Masih harus di bayar

Sedangkan pembukuan/pengkreditan sebagai pendapatan bunga ke masingmasing rekening deposito berjangka dilakukan setiap akhir bulan

D: beban bunga deposito berjangka yang masih harus dibayar K: bunga deposito berjangka yang sudah Jatuh Tempo K: titipan pajak-deposito

Apabila bunga diambil secara kas

D: bunga deposito berjangka yang sudah jatuh tempo K: kas kantor

PROSEDUR AKUNTANSI BEBAN

Deposito D: 500-010-30-xxx Bunga deposito berjangka yang sudah jatuh Tempo

K: 227-010-30-xxx Beban bunga berjangka deposito Yg Masih harus di bayar

Sedangkan pembukuan/pengkreditan sebagai pendapatan bunga ke masingmasing rekening deposito berjangka dilakukan setiap akhir bulan

D: beban bunga deposito berjangka yang masih harus dibayar K: bunga deposito berjangka yang sudah Jatuh Tempo K: titipan pajak-deposito

Apabila bunga diambil secara kas

D: bunga deposito berjangka yang sudah jatuh tempo K: kas kantor

PROSEDUR AKUNTANSI BEBAN

Overhead Ketika biaya terjadi

D: 521-010-30-0101 gaji direksi D: 521-010-30-0102 biaya lain komisaris

Pemindabukuan pembayaran gaji pegawai ke rekening simpanan masing-masing pekerja secara otomatis:

D: 200-030-30-0026 Perantara gaji direksi yang akan dibayarkan K: 521-010-30-xxxx Rekening simanan masing-masing direksi

Pelimpahan iuran beban perusahaan dan beban pekerja

D: titipan upah yang akan dilmpahkan K: rekening giro Jamsostek D: Rekening Giro yayasan Dana Pensiun K: Rekening Giro Asuransi Kesehatan

DiskusiAntisipasi pengendalian biaya bank oleh nasabah Untuk perusahaan berskala kecil yang menggunakan jasa perbankan dalam volume yang sedikit tentu biaya bank tidaklah material. Akan tetapi untuk perusahaan berskala besar yang menggunakan lalulintas pembayaran

(pengeluaran/pemasukan) dana melalui bank dalam volume besar, biaya bank menjadi material, sehingga saat ini tidak ada alasan bagi pengelola keuangan perusahaan untuk tidak melakukan pengendalian yang memadai atas biaya bank. Membina hubungan yang baik secara jangka panjang dengan perusahaan (nasabah) adalah prudent, tetapi melakukan pengawasan yang kuat terhadap biaya bank adalah keharusan.

Pertemuan 24 Kewajiban Jangka PendekMatakuliah : J0254/Akuntansi Dasar Tahun : 2005 Versi : 01/00

2D2182-Armanto W

Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu :

Memahami Akuntansi Kewajiban Jangka Pendek3

D2182-Armanto W

Outline Materi

Pengertian Kewajiban Jangka Pendek Hutang Dagang Wesel Bayar4

D2182-Armanto W

Hutang Dagang...

Adalah sejumlah uang yang terhutang pada pemasok/vendor atas barang atau jasa yang dibeli secara kredit. Hutang Dagang tidak membebankan bunga bagi debitur.5

D2182-Armanto W

Hutang Dagang Contoh

Misalkan pada 3 Juni 3, Binuss Sporting Store

membeli barang daganngan senilai $1,000 dengan kredit dagang dari Patti Wholesaler. Jurnal Pencatatan?

Persediaan 1,000 Hutang Dagang 1,000 Membeli secara kredit6D2182-Armanto W

Wesel Bayar Jangka Pendek...

Adalah janji tertulis untuk membayar (promissory notes) yang akan jatuh tempo dalam 1 tahun. Tentu saja selain pokok hutang, masih ada kewajiban membayar bunga. Bila terdapat akrual atas bunga hutang, maka hal tsb harus dicatat.7

D2182-Armanto W

Wesel Bayar Jangka Pendek...

Pada 30 April, Binus membeli persediaan senilai $10,000 dengan menerbitkan wesel bayar 90 hari, bunga 10%. Jurnal?

Persediaan 10,000 Wesel Bayar 10,000 Pembelian secara kredit dengan wesel bayar 90/10%

8D2182-Armanto W

Wesel Bayar Jangka Pendek...

Periode akuntansi berikutnya 31Mei. Hitung akrual bunga per 31 Mei? $10,000 10% 31/360 = $86.11 Bagaimana jurnal pd saat jatuh tempo?9

D2182-Armanto W

Wesel Bayar Jangka Pendek... 29 Juli Wesel Bayar 10,000.00 Hutang Bunga 86.11 Biaya Bunga KasD2182-Armanto W

163.89

10,250.0010

Short-Term Notes Payable Issued at a Discount

Issuing a note at a discount means the bank subtracts the interest from the notes face value. Suppose that on February 25, Shanitha discounts a $10,000, 90-day note, payable to the bank at 12%. The business will receive $9,700. $10,000 0.12 90/360 = $30011

D2182-Armanto W

Short-Term Notes Payable Issued at a Discount February 25 Cash 9,700

Discount on Note Payable 300 Notes Payable, ShortTerm 10,000 Discount a $10,000, 90day, 10% note payable to borrow cash12D2182-Armanto W

Short-Term Notes Payable Issued at a Discount

Shanitha Balance Sheet Current liabilities: Note payable, shortterm $10,000 Less: Discount on note payable 300 Note payable, short-term, net $ 9,70013D2182-Armanto W

Short-Term Notes Payable Issued at a Discount

What is the accrued interest at the end of the month? $10,000 12% 3/360 = $10

February 28 Interest Expense 10 Discount on Note Payable 10

Accrue interest expense at month end14D2182-Armanto W

Sales Tax Payable Example

Most states levy a sales tax on retail sales. Suppose that a store sold $3,000 worth of merchandise on a given Saturday.

The business collected an additional 5% in sales tax. How much is the sales tax liability? $15015

D2182-Armanto W

Accrued Expenses (Liabilities)...

are expenses that have been incurred but not recorded. salaries

taxes withheld interest utilities16

D2182-Armanto W

Payroll Liabilities Salary Expense 10,000

Employee Income Tax Payable 1,200 FICA Tax Payable 800

Employee Union Dues Payable 140 Salary Payable 7,860

To record salary expense17D2182-Armanto W

Unearned Revenue Example

Assume that on June 1, Denniss Landscaping collected $1,500 for services to be provided

during the months of June, July, and August. June 1 Cash 1,500 Unearned Revenue 1,500 Received cash in advance18D2182-Armanto W

Unearned Revenue Example

What entry does Dennis record on June 30?

June 30 Unearned Revenue 500 Service Revenue 500 Earned service revenue that was collected in advance19D2182-Armanto W

Estimated Warranty Payable

The matching principle demands that the

company record the warranty expense in the same period that the business recognizes sales revenue.20D2182-Armanto W

Estimated Warranty Payable Example

Patti Wholesaler made sales of $1,000,000 subject to product warranties.

In the past years, claims have averaged 2%. 20,000

Warranty Expense Estimated Warranty Payable 20,000

To accrue warranty expense21D2182-Armanto W

Estimated Warranty Payable Example

On January 28, a customer returned a

defective product and was given a $300 refund. Estimated Warranty Payable 300 Cash 300 To record refund under warranty22D2182-Armanto W

Estimated Vacation Pay Liability Example

Suppose Binuss Sporting Store has a March payroll of $10,000 and vacation pay adds 4% (2 weeks of annual vacation divided by 50 workweeks each year). How much vacation pay should be accrued?

23D2182-Armanto W

Estimated Vacation Pay Liability Example March 31 Vacation Pay Expense 400 Estimated Vacation Pay Liability 400 To accrue vacation expense24D2182-Armanto W

Contingent Liability

Report a contingent liability in the notes to the financial statement if it is reasonably possible that a loss or expense will occur. The FASB says to record an actual liability if it is probable that the business has suffered a loss and its amount can be reasonably estimated.25

D2182-Armanto W

Contingent vs. Current Liability

Suppose a hospital has lost a court case for uninsured malpractice. The hospital estimates that the liability will fall between $1.5 and $2.5 million.26

D2182-Armanto W

Contingent vs. Current Liability

The hospital must record a loss and a liability of $1.5 million. The hospital must disclose in a note the possibility of an additional $1.0 million loss.27

D2182-Armanto W

Payroll

Straight time is the base rate paid to employees

for a set number of hours. Overtime is additional time worked by employees for which they received a higher rate (usually 1.5 times the straight time rate).28

D2182-Armanto W

Gross Pay and Net Pay Gross Pay

Deductions Net Pay29D2182-Armanto W

Internal Control over Payrolls

controls for efficiency controls for safeguarding payroll disbursements30

D2182-Armanto W

Controls for Efficiency

making payroll disbursements from one payroll account in one month and from another the next following established policies for hiring and firing employees complying with government regulations testing employees for their interest in the job and their skills to perform the job31

D2182-Armanto W

Controls for Safeguarding

Payroll Disbursements

Large organizations must establish controls to ensure that payroll disbursements are made only to legitimate employees. Duties of hiring and firing should be separated from the duties of accounting for payroll and distributing paychecks.

32D2182-Armanto W

Controls for Safeguarding Payroll Disbursements

Requiring an identification badge bearing an employees photograph also helps internal control. A formal time-keeping system helps ensure

that employees have actually worked.33D2182-Arman