19 OPeb ()Mar -r a -...

2
Pikiran Rakyat 23 19 OPeb ()Mar ........... -r a a D Isaiah satu toko susu merangkap pengobatan herbal ~i kawasan Sayang, Jatinangor, Kab. Sumedang, Minggu (11/7) lalu, sekelompok mahasiswa tampak serius berbineang. Bukan masalah politik dalam kampus ataupun reneana demo yang mereka diskusikan dengan hangar. .Tema mereka adalah strategi-strategi bis- nis. Bila mereka mahasiswa Fakultas Ekonomi yang membahas teori, maka wajar. Mereka bieara praktik riil! Pardi, sang pemimpin rapat merupakan direktur se- buah usaha binaru, Pongo Wash yang berada tepat di sebelah toko susu. Oka, salah seorang peserta rapat merupakan fresh graduate dari Fakultas Petemakan Unpad yang kini memegang lisensi dua usaha franchise olahan kentang, Kentang Arab dan Kentang ]abrik. Kendati baru memulai setahun, penganannya tersebut sudah bisa ditemui di depan kampus In- stitut Pertanian Bogor, [arinangor, Cian- jur, hingga Tasikmalaya. Mereka merupakan perwakilan sejum- lah kelompok mahasiswa dari 41 kelom- pok di Unpad yang mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dari Di- rektorat Jenderal Pendidikan (Dirjen Dikti] sejak medio 2009 lalu. "Kami se- ring sekali sharing, duduk bersama, berdiskusi ten tang bisnis yang kami jalankan dengan modal PMW," kata Pardi, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian. Bagi Pardi, selain pengalaman wirausaha, PMW juga membuamya "ek- sis" dalam pergaulan kampus sehingga kini dia kerap dipanggil Pardi "Pongo". julukan tersebut dinobatkan kepada usa- ha binatu kelompoknya yang terus bersi- nar. "Alhamdulillah untuk sewa tempat tahun depan hingga uang jajan kita bersama, sudah meneukupi," kata Pardi. Pardi dan ketiga temannya kini bahkan sudah bisa membayar dua karyawan tetap yang merupakan warga asli jati- nangor dan dua mahasiswa sebagai tena- gapart time. Kendati masih dalam taraf mikro, suc- cess story seperti itu di kalangan maha- siswa eukup membuat lidah adik-adik angkatan Pardi dan Oka berliur. Seti- daknya itu terlihat dari peningkatan se- eara signifikan jumlah pelamar program PMW di Unpad. "Tahun lalu, 443 ma- hasiswa yang tergabung dalam 143 tim. Pada 2010 ini menjadi 1.387 mahasiswa yang tergabung dalam 373 tim dengan total ajuan anggaran business plan sebesar delapan miliar,' kara Marsetio, M.P., Ke- tua Pengelola PMW Unpad saat ditemui Kampus, Kamis (8/7). Tentu saja tidak semua pelamar diterima. Hanya 105 kelompok yang akan mendapat bagian dari kueuran satu miliar rupiah asal Dir- jen Dikti untuk satu perguruan tinggi negeri. "Ini merupakan program 'kepri- hatinan nasional' atas sedikirnva lulusan perguruan tinggi yang membuka lapang- an kerja," ujar Yaya M. Abdul Azlz , Wakil Rekror III Universitas Pasundan yang menjadi Koordinator PMW bagi empat PTS di bawah Kopertis wilayah IV. Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Sjarifuddin Hasan, sebagaimana dikutip Antara, Sabtu (19/6), jumlah penggang- guran sarjana di Indonesia saat ini 626.000orang. Ironisnya, di ]awa Barat, dari 42 jura jumlah penduduk, 7,2 juta merupakan pengusaha. Jumlah yang eukup besar. Sayangnya, kontribusi beru- pa pendapatan asli daerah (PAD) dan la- pangan kerja yang tereipta tidaklah sebe- sar yang diharapkan. "Karena sebagian besar pengusaha tersebut bukan rneru- pakan wirausaha terdidik,' tutur Muhammad Ridwan, Koordinator Klinik Konsultasi Bisms Dinas Koperasi & UMKM Pemprov ]abar saat ditemui Kampus, Selasa (6/7). Hal inilah yang menjadi beberapa penyebab Dirjen Dikti menggulirkan dana besar bagi PMW. "Iahun 2009lalu Dikti telah menggelontorkan 83 miliar rupiah bagi 80 perguruan tinggi se-In- donesia," kata Asep Mulyana,M.C.E., anggota TIm Pengelola PMW 2010 Dik- ti. Tahun ini Dtkn rnenggulirkan Rp 1,5 miliar untuk PT BHMN, Rp 1 miliar untuk PTN, jumlah serupa untuk Koper- tis dan Rp 500 juta untuk politeknik. Program ini ditujukan bagi mahasi swa S- 1 yang telah menyelesaikan kuli 4 se- mester atau minimal telah mene uh 80 SKS dan mahasiswa program loma fpoliteknik yang telah menyelesai kuliah 3 semester atau minimal telah menempuh 60 SKS. Mahasiswa ya g telah memenuhi syarat tersebut hams menempuh seleksi yang meliputi n inat, motivasi berwirausaha serta busine ,plan. .Mereka yang lolos akan dibekali ill na wirausaha maksimal Rp 8 juta/m siswa tergantung pada kebijakan lemba- ga penyelenggara PMW di PT. Sasarannya -vmenilik publikasi yang dikeluarkan situs resmi Dikri- tu saja mengurangi jumlah pengga ran terdidik, selain menumbuhkem bangkan wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan tinggi. "Minimal a se- mangat untuk mandiri berwirausah: bagi mahasiswa setelah dia lulus dari per ru- an tinggi. Harus berani masuk gela g- gang!"tutur Asep. Semangat terseb t boleh jadi memang menyala-nyala ~i be- berapa perguruan tinggi yang men pat kueuran dana ini. Di Universitas P ja- djaran, 41 kelompok penerima PM 2009 kompak membentuk komunit: s bisnis dengan nama De Pioneers, se, at setelah diberikan pelatihan wirausalja, [uni 2009. Komunitas ini berperan - ngat penting dalam kelangsungan para penerima PMW. "Selain mem monitoring antarkelompok, kita pu memotivasi, membuat jejaring, memasarkan hingga memberikan p ang merger antar kelompok usaha anggota," kata Pardi yang belum la didaulat menjadi ketua, Merger kerap dilakukan bila kelompok tidak jua membuahkan ha il atau menggabungkan dua dana kucii n yang terbatas pada dua kelompok y hampir bergerak di bidang serupa." 'a- manya juga bisnis Bang. Fluktuatif lau kata trainer motivasi butuh lima kali kegagalan untuk dapat tiket sukses," tur Dani Arishandi yang memerger ha petemakan kelineinya dengan pa ik pakan mini dan pengolahan limbah kelompok lain dalam satu bend era, ax Kliping Humas Unpad 2010

Transcript of 19 OPeb ()Mar -r a -...

Page 1: 19 OPeb ()Mar -r a - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/07/pikiranrakyat... · kata trainer motivasi butuh limakali kegagalan untuk dapat tiket sukses,"

Pikiran Rakyat2 3

19

OPeb ()Mar

•...........-r aa

D Isaiah satu toko susumerangkap pengobatan herbal~i kawasan Sayang, Jatinangor,

Kab. Sumedang, Minggu (11/7) lalu,sekelompok mahasiswa tampak seriusberbineang. Bukan masalah politikdalam kampus ataupun reneana demoyang mereka diskusikan dengan hangar.. Tema mereka adalah strategi-strategi bis-nis. Bila mereka mahasiswa FakultasEkonomi yang membahas teori, makawajar.Mereka bieara praktik riil! Pardi, sang

pemimpin rapat merupakan direktur se-buah usaha binaru, Pongo Wash yangberada tepat di sebelah toko susu. Oka,salah seorang peserta rapat merupakanfresh graduate dari Fakultas PetemakanUnpad yang kini memegang lisensi duausaha franchise olahan kentang, KentangArab dan Kentang ]abrik. Kendati barumemulai setahun, penganannya tersebutsudah bisa ditemui di depan kampus In-stitut Pertanian Bogor, [arinangor, Cian-jur, hingga Tasikmalaya.Mereka merupakan perwakilan sejum-

lah kelompok mahasiswa dari 41 kelom-pok di Unpad yang mengikuti ProgramMahasiswa Wirausaha (PMW) dari Di-rektorat Jenderal Pendidikan (DirjenDikti] sejak medio 2009 lalu. "Kami se-ring sekali sharing, duduk bersama,berdiskusi ten tang bisnis yang kamijalankan dengan modal PMW," kataPardi, mahasiswa Fakultas TeknologiPertanian. Bagi Pardi, selain pengalamanwirausaha, PMW juga membuamya "ek-sis" dalam pergaulan kampus sehinggakini dia kerap dipanggil Pardi "Pongo".julukan tersebut dinobatkan kepada usa-ha binatu kelompoknya yang terus bersi-nar. "Alhamdulillah untuk sewa tempattahun depan hingga uang jajan kitabersama, sudah meneukupi," kata Pardi.Pardi dan ketiga temannya kini bahkansudah bisa membayar dua karyawantetap yang merupakan warga asli jati-nangor dan dua mahasiswa sebagai tena-gapart time.Kendati masih dalam taraf mikro, suc-

cess story seperti itu di kalangan maha-siswa eukup membuat lidah adik-adik

angkatan Pardi dan Oka berliur. Seti-daknya itu terlihat dari peningkatan se-eara signifikan jumlah pelamar programPMW di Unpad. "Tahun lalu, 443 ma-hasiswa yang tergabung dalam 143 tim.Pada 2010 ini menjadi 1.387 mahasiswayang tergabung dalam 373 tim dengantotal ajuan anggaran business plan sebesardelapan miliar,' kara Marsetio, M.P., Ke-tua Pengelola PMW Unpad saat ditemuiKampus, Kamis (8/7). Tentu saja tidaksemua pelamar diterima. Hanya 105kelompok yang akan mendapat bagiandari kueuran satu miliar rupiah asal Dir-jen Dikti untuk satu perguruan tingginegeri. "Ini merupakan program 'kepri-hatinan nasional' atas sedikirnva lulusanperguruan tinggi yang membuka lapang-an kerja," ujar YayaM. Abdul Azlz ,Wakil Rekror III Universitas Pasundanyang menjadi Koordinator PMW bagiempat PTS di bawah Kopertis wilayahIV.Menurut Menteri Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah (Menkop UKM)Sjarifuddin Hasan, sebagaimana dikutipAntara, Sabtu (19/6), jumlah penggang-guran sarjana di Indonesia saat ini626.000orang. Ironisnya, di ]awa Barat,dari 42 jura jumlah penduduk, 7,2 jutamerupakan pengusaha. Jumlah yangeukup besar. Sayangnya, kontribusi beru-pa pendapatan asli daerah (PAD) dan la-pangan kerja yang tereipta tidaklah sebe-sar yang diharapkan. "Karena sebagianbesar pengusaha tersebut bukan rneru-pakan wirausaha terdidik,' tuturMuhammad Ridwan, KoordinatorKlinik Konsultasi Bisms Dinas Koperasi& UMKM Pemprov ]abar saat ditemuiKampus, Selasa (6/7).Hal inilah yang menjadi beberapa

penyebab Dirjen Dikti menggulirkandana besar bagi PMW. "Iahun 2009laluDikti telah menggelontorkan 83 miliarrupiah bagi 80 perguruan tinggi se-In-donesia," kata Asep Mulyana,M.C.E.,anggota TIm Pengelola PMW 2010 Dik-ti. Tahun ini Dtkn rnenggulirkan Rp 1,5miliar untuk PT BHMN, Rp 1 miliaruntuk PTN, jumlah serupa untuk Koper-tis dan Rp 500 juta untuk politeknik.

Program ini ditujukan bagi mahasi swa S-1 yang telah menyelesaikan kuli 4 se-mester atau minimal telah mene uh80 SKS dan mahasiswa program lomafpoliteknik yang telah menyelesaikuliah 3 semester atau minimal telahmenempuh 60 SKS. Mahasiswa ya gtelah memenuhi syarat tersebut hamsmenempuh seleksi yang meliputi n inat,motivasi berwirausaha serta busine ,plan..Mereka yang lolos akan dibekali ill nawirausaha maksimal Rp 8 juta/msiswa tergantung pada kebijakan lemba-ga penyelenggara PMW di PT.Sasarannya -vmenilik publikasi

yang dikeluarkan situs resmi Dikri-tu saja mengurangi jumlah penggaran terdidik, selain menumbuhkembangkan wirausaha-wirausaha baru yangberpendidikan tinggi. "Minimal a se-mangat untuk mandiri berwirausah: bagimahasiswa setelah dia lulus dari per ru-an tinggi. Harus berani masuk gela g-gang! "tutur Asep. Semangat terseb tboleh jadi memang menyala-nyala ~i be-berapa perguruan tinggi yang men patkueuran dana ini. Di Universitas P ja-djaran, 41 kelompok penerima PM2009 kompak membentuk komunit: sbisnis dengan nama De Pioneers, se, atsetelah diberikan pelatihan wirausalja,[uni 2009. Komunitas ini berperan -ngat penting dalam kelangsunganpara penerima PMW. "Selain memmonitoring antarkelompok, kita pumemotivasi, membuat jejaring,memasarkan hingga memberikan pang merger antar kelompok usahaanggota," kata Pardi yang belum ladidaulat menjadi ketua,Merger kerap dilakukan bila

kelompok tidak jua membuahkan ha ilatau menggabungkan dua dana kucii nyang terbatas pada dua kelompok yhampir bergerak di bidang serupa." 'a-manya juga bisnis Bang. Fluktuatif laukata trainer motivasi butuh lima kalikegagalan untuk dapat tiket sukses,"tur Dani Arishandi yang memergerha petemakan kelineinya dengan pa ikpakan mini dan pengolahan limbahkelompok lain dalam satu bend era, ax

Kliping Humas Unpad 2010

Page 2: 19 OPeb ()Mar -r a - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/07/pikiranrakyat... · kata trainer motivasi butuh limakali kegagalan untuk dapat tiket sukses,"

PARA mahasisuxi penerima dana PMW dengan unit usaha yang dilakukan. *

Complex Company (ACC). Kendatitidak sesuai dengan proposal awal, mer-ger atau mengubah unit usaha masihdiperkenankan oleh lembaga penveleng-gara PMW. "Yang penting mereka mem-buat unit usaha dan ada laporanperkembangannya," ungkap Marsetio.Dosen ITIP Unpad ini menyimpanharapan. Selain iklim wirausaha yangterus menghangat di kalangan maha-siswa, para peserra PMW pun bisa"inline"berwirausaha di sesuai denganbidang kuliahnya. "Kalau sekarang kanyang penting membangkitkan semangatdulu, tidak heran ada anak sastra yangusahanva makanan. Ya, umurnnya masihdi seputar kuliner dan fashion," ujamya.

Di ITB, salah satu perguruan tinggiBHMN di ]awa Barat, urusan wirausahayang "inline" dengan latar belakang keil-muan tidak menemui banyak kendala."Sejak awal kami sudah seleksi businessplan yang masuk, yang berkaitan denganteknologi akan kami prioritaskan," kataDr. Bambang Setiabudi, SekretarisPengembangan Karakter dan Profesi ITByang diamanahi program ini. Salah satuperaih PMW 2009 di ITB adalah timMarine Current Turbine. Tim inimengembangkan sebuah mesin yangmampu mengonversikan gelombang airlaut menjadi energi. "Kami sudah men-jual dua unit seharga masing-masing 400juta rupiah," ujar Tirus, salah seoranganggota tim ;yangjuga mendapat bantu-an dana dari Kcmenristek dan pihak-pi-hak rerkait teknologi kelautan dan ener-gi.

Di Unpas, yang "hanya" mendapatjatah PTS di bawah Rp 30 juta rupiah,program ini disambut positif sebagaipengembangan bakat mahasiswa di luarakademik. "Selain itu, walaupun turun-nya kecil, kami berharap ini bisa menja-di embrio bagi kami dalam membuatprogram serupa, kan kucuran Dikti tidakturun selamanya," rutur Saluri dari Lem-baga Kerja Sama Bursa Kerja Khusus(LKBKK) Unpas yang menangani PMWdi kampus Unpas.

GugupSaat ini, memasuki tahun kedua, lem-

baga-lernbaga penyelenggara PMW diPT mulai banyak berbenah. "Untuktahun ini kami akan serrakan setiapkelompok dengan pembimbing dari pi-hak praktisi sehingga tidak ada lagi ceri-ta mahasiswa kebingungan memulaisesaat setelah uang turun," kata Barn-bang. Hal tersebut memang menjadicatatan penting di banyak kampuspenerima PMW. Alih-alth memulai den-gan business plan yang dirancang, maha-siswa kerap gugup saat memulai. Selainmiskin pengalaman, rebutan waktu den-gan tugas dan jadwal kuliah menjadikendala sendiri, Akibarnva, usaha man-dek dan dana entah berujung di mana.Di Institut Manajemen Koperasi In-donesia (Ikopin), kemungkinan buruktersebut disiasati dengan pengelolaanyang diserahkan pada koperasi maha-siswa. "Dengan demikian, di akhirtahun, selain membuat laporan ke Dikti,dua kelompok yang kami tanganisekarang akan mempertanggung-jawabkannya di depan rapat anggota .tahunan (RAT) koperasi mahasiswa,"ungkap Dindin Burhanudin,M.Sc.,Wakil Rektor I Ikopin saat dihubungiKampus, Selasa (13/7).

Ancaman serius berlaku pula di ITB.Dalam salah satu butir serah terima danaPMW tertera pasal yang menyebutkanbahwa mahasiswa penerima siapmengembalikan dana ke kas negara biladitemukan ketidaksesuaian penggunaandana praktik. "Setinggi-tingginya huku-man, mereka yang menggunakan PMWuntuk dana konsumsi akan kami 00(drop out)," kata Bambang. Sejauh manaprogram ini akan berhasil menekan jum-lah fresh graduate yang mengganggur danmenciptakan wirausaha-wirausaha ter-didik? "Yang penting peran kami sebagailembaga pendidikan adalah proses pem-belajarannya. Mahasiswa bisa disiplindan berranggung jawab, punya semangatkewirausahaan. Berani menempuhrisiko. Masalah berhasil dalam usaha ituhallain," kata Marsetio.

heykal sya'[email protected]

--------- --1-