188262511-KEMATIAN-SOMATIK
-
Upload
athenadewi -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of 188262511-KEMATIAN-SOMATIK
-
8/19/2019 188262511-KEMATIAN-SOMATIK
1/12
KEMATIAN SOMATIK
Karbamoil fosfat, r ibose mononukleotida asam nukleat
Asam α keton asam amino protein inti sel,
Enzim kompleks, mi tokondria,
CO2 Ribosom, kloroplas
H2O sistem kontraktil organel
N2
Piru at, malat monosakarida polisakarida
supermolekul
Asetat, malonat asam lemak, gliserol lipid
!olekul lingkungan unit pembangunan "#! $%%&2'%( makromolekul
)ambar Organisasi *el
"+o a, 2%%'(
-alaupun di dalam tubu terdapat berbagai .enis sel dengan fungsi&fungsi /ang
sangat k usus, semua sel sampai satu taraf tertentu, mempun/ai ga/a idup dan
unsure stru0tural /ang serupa1 !ereka mempun/ai keperluan /ang se.a.ar akan zat&
zat seperti oksigen dan suplai zat makanan, bagi su u, suplai air dan sarana
pembuangan sampa /ang konstan1 *el se0ara arfia adala unit ke idupan,
kesatuan la iria /ang terke0il /ang menun.ukkan berma0am&ma0am fenomena /ang
ber ubungan dengan idup1 Karena itu, sel .uga merupakan unit dasar pen/akit "Pri0e
-ilson, $33'(1
Perlu ditekankan ba 4a setiap sel saling ber ubungan satu sama lain melalui
berbagai 0ara 4aktu mereka bersatu membentuk .aringan dan organ1 #eberapa
.aringan, seperti epitel pembatas atau epitel penutup terdiri dari kelompok sel /ang
rapat /ang saling melekat erta se0ara langsung dengan sedikit sekali ruang antara1
Kelompok sel .enis ini adala lunak dan lentur dan tidak dapat memperta ankan bentuk organ atau kekuatan seluru tubu 1 *ebenarn/a .aringan pen/ambungla /ang
mempersatukan sel&sel tersebut men.adi tubu karena .aringan ini memiliki substansi
interselular, se0ara arfia .aringan pen/ambung merupakan zat antar sel1 5at ini
merupakan kolagen /ang merupakan suatu protein /ang di asilkan dalam bentuk
-
8/19/2019 188262511-KEMATIAN-SOMATIK
2/12
serabut /ang amat kuat "seperti tendo dan ligamentum( dan elastin /ang .uga protein
/ang dibentuk men.adii serabut, tetapi dengan sifat&sifat ken/al1 6i antara serabut&
serabut elastik ini terdapat matriks atau zat dasar seperti agr&agar1 Kombinasi serabut
kuat dan serat elastik serta matriks memberikan kekuatan, bentuk dan ga/a pegas
pada tubu 1 Pada rangaka, zat antar sel ini diisi dengna garam&garam kalsium,
meng asilkan tulang pen/okong /ang kuat "Pri0e -ilson, $33'(1
Modalitas Cedera Sel
+erdapat ban/ak 0ara di mana sel mengalami 0edera atau mati, bentuk&bentuk
luka /ang penting an/a dibagi dalam beberapa kategori1 6alam keadaan normal, sel&
sel berada dalam keadaan tetap stabil " emeostatik(1 *el&sel bereaksi ter adap
pengaru /ang berla4anan dengan "$( beradaptasi, "2( mengalami .e.as re ersible
atau "7( menderita .e.as /ang ire ersibel dan mati1
Cara 0edera sel "pen/ebab .e.as sel( /akni
$1 Hipoksia "penurunan oksigen( timbul sebagai asil daria1 8skemia "ke ilangan suplai dara (
b1 Oksigenasi inadekuat "misaln/a kegagalan kardiorespiratorik(01 Hilangn/a kemampuan dara untuk mengangkut oksigen "misaln/a
anemia, kera0unan karbon monoksida(121 9isika termasuk trauma, panas, dingin, radiasi dan s/ok elektrik 71 Kimia dan obat&obatan
a1 Obat&obat terapeutik "misaln/a a0etaminop en "+/lenol(( b1 Agen non&terapeutik "misalna/ tima , alko ol(
:1 8nfeksi /aitu irus, ri0ketsia, bakteria, .amur dan parasit'1 Reaksi imunologik ;1 Kelainana genetik
-
8/19/2019 188262511-KEMATIAN-SOMATIK
3/12
Sel yang Diserang
>ika stimulus /ang menimbulkan 0edera men/erang sebua sel, maka efek
pertama /ang penting adala apa /ang dinamakan lesi biokimiawi 1 8ni men/angkut
peruba an kimia dari sala satu atau lebi reaksi metabolisme di dalam sel1 #ila
kerusakan biokimia4i suda ter.adi, maka sel dapat atau tidak dapat menun.ukkan
kelainan fungsi1 *ering kali sel memiliki 0ukup 0adangan untuk dapat beker.a tanpa
gangguan fungsi /ang berarti? dalam al lain dapat ter.adi kegagalan kontraksi,
sekresi atau kegiatan sel /ang lain "Pri0e -ilson, $33'(1 >adi [email protected]@trauma
adala kelainan struktur petologik1 8ni dapat makroskopik "/aitu meli at dengan
pemeriksaan mata telan.ang( atau mikroskopik "/aitu an/a dapat diketa ui dengan
0ara mikroskopik /ang sesuai( " a4ler, $332(1*uatu serangan ter adap sel tidak selalu mengakibatkan gangguan fungsi1
+ern/ata, terdapat mekanisme adaptasi sel ter adap berbagai gangguan1 !isaln/a,
suatu reaksi umum /ang ter.adi pada sel otot /ang berada di ba4a ker.a abnormal
adala meningkatn/a kekuatan dengan pembesaran, proses ini disebut hipertrofi 1 >adi
sel&sel otot .antung dari seorang dengan tekanan dara tinggi akan membesar untuk
menanggulangi tekanan memompa mela4an ta anan /ang meningkat1 >enis adaptasi
serupa ter.adi .uga pada tantangan kimia4i tertentu1 #arbiturat dan zat&zat tertentu
lain biasan/a dimetabolisme dalam sel&sel ati, di ba4a pengaru s/stem enzim
/ang terdapat dalam sel&sel ini dibantu ole reti0ulum endoplasma "Pri0e -ilson,
$33'(1
Perubahan Morfologis pada Sel yang Cedera Subletal
#ila sel mengalami 0edera tetapi tidak mati, maka sering sel&sel tersebut
menun.ukkan peruba an&peruba an morfologis /ang suda dapat dikenali1 *e0ara
potensial peruba an&peruba an subletal ini re ersibel1 *ebalikn/a, peruba an&
peruba an ini mungkin meruapakan suatu langka kea ra kematian sel1 Peruba an
subletal ter adap sel se0ara tradisional disebut degenerasi atau perubahan
degeneratif. -alaupun tiap sel dalam tubu dapat menun.ukkan peruba an&peruba an
sema0am itu, tetapi pada umumn/a sel /ang terlibat adala sel&sel /ang aktif se0ara
-
8/19/2019 188262511-KEMATIAN-SOMATIK
4/12
metabolik, seperti sel ati, gin.al dan .antung1 Peruba an&peruba an degeneratif
0enderung melibatkan sitoplasma sel, sedangkan nukleus memperta ankan integritas
mereka selama sel tidak mengalami 0edera letal1 -alaupun agen&agen /ang
menimbulkan luka atau /ang men/erang sel sangat ban/ak .umla n/a, kelainan
morfologis /ang diperli atkan ole sel agak terbatas "Pri0e -ilson, $33'(1
*e0ara mikroskopik peruba an pembengkakan sel tidak n/ata dan an/a
men/ebabkan sedikit pembesaran sel dan sedikit peruba an susunan1 *e0ara
makroskopik terli at pembesaran sel dan sedikit peruba an susunan1 *e0ara
makroskopik terli at pembesaran .aringan atau organ /ang bersangkutan, /ang
biasan/a dapat diketa ui ole karena beratn/a sedikit meningkat1 >8ka ba a/a
pembengkakan sel dapat di ilangkan maka setela beberapa lama sel&sel biasan/amulai mengeluarkan natrium, dan bersama&sama dengan air, dan olumen/a kembali
men.adi normal1 Peruba an ini an/a merupakan gangguan ringan dari keadaan
normal "Pri0e -ilson, $33'(1
Peruba an /ang lebi penting dari pembengkakan sel seder ana adala
penimbunan lipid intrasel1 >enis peruba an ini sering di.umpai pada gin.al, otot
.antung, dan k ususn/a ati1 *e0ara mikroskopik, sitoplasma dari sel&sel /ang
terserang tampak ber akuola dengan 0ara /ang sangat mirip dengan /ang terli at
pada peruba an idropik, tetapi isi akuola itu adala lipid bukan air1 Pada ati,
ban/akn/a lipid /ang tertimbun di dalam sel sering ebat, se ingga inti sel terdesak
ke suatu sisi dan sitoplasma sel diduduki ole satu akoula besar /ang berisi lipid1
*e0ara makroskopik .aringan /ang terserang terli at membengkak, berat bertamba
dan sering terli at 4arna kekuningan /ang n/ata, ole karena mengandung lipid1 Hati
/ang terserang dengan ebat seringkali ber4arna kuning 0era dan .ika disentu
berlemak1 >enis peruba an ini disebut peruba an berlemak atau degenerasi lemak
atau infiltrasi lemak "Pri0e -ilson, $33'(1Respon lain dari sel&sel /ang terserang adala pengurangan massa, se0ara
arfia merupakan suatu pen/usustan1 Pengurangan ukuran ssel, .aringan atau organ
/ang didapatkan sema0am itu, disebut atrofi1 Keli atann/a sel atau .aringan /ang
atrofi mampu men0apai keseimbangan di ba4a keadaan berla4anan /ang
-
8/19/2019 188262511-KEMATIAN-SOMATIK
5/12
dipaksakan padana/ karena berkurangn/a tuntutan total /ang arus dipenu i1 +entu
sa.a, .aringan atao organ /ang atrofi lebi ke0il dari normal "Pri0e -ilson, $33'(1
Kematian Sel
Kerusakan sel dapat ter.adi karena berma0am pen/ebab dan se0ara struktural
dapat dalam beberapa 0ara1 Ke0elakaan a4al atau ringan meng asilkan akumulasi
berlebi an metabolit normal " degenerasi) atau akumulasi produk abnormal
"inflitrasi) ? peruba an ini menun.ukkan gangguan fungsional, tetapi re ersible .ika
faktor pen/ebabn/a di ilangkan1 #ila para atau berlan.ut akan ter.adi kematian sel1
Pen/ebab kerusakan sel termasuk ipoksia "biasan/a akibat kurangn/a suplai dara (,
infeksi iral dan ba0terial, luka imunologis, toksin, defisiensi enzim, ra0un kimia dan
agen fisik "dingin, panas, radiasi dan trauma mekanis( " a4ler, $332(1
>ika pengaru berba a/a pada sebua sel 0ukup ebat akan berlangsung 0ukup
lama, maka sel akan men0apai tititk dimana sel tidak lagi dapat mengkompensasi dan
tidak dapat melangsungkan metabolisme1 Proses&proses ini men.adi ire ersibel dan
sel sebutuln/a mati1 Pada saat kematian ipotetik ini, se4aktu sel tepat men0apai titik
di mana sel tidak dapat kembali lagi, se0ara morfologis tidaka mungkin untuk
mengenali ba 4a sel itu suda mati se0ara ire ersibel1 Namun, .ika sekelompok sel
/ang suda men0apai keadaan ini masi tetap berada dalam ospes /ang idupselama beberapa .am sa.a, amak ter.adi a& al tamba an /ang memungkinkan untuk
mengenali apaka sel&sel atau .aringan tersebut suda mati1 *elain itu, pada saat sel
mati beruba se0ara kima4i, .aringan idup /ang bersebela an memberikan respon
ter adap peruba an&peruba an itu dan menimbulkan reaksi peradangan akut "Pri0e
-ilson, $33'(1
>e.as irre ersibel adala peruba an patologik /ang menetap "permanen( dan
men/ebabkan kematian sel, .e.as timbul .ika dialami berat atau lama1 *edangkan .e.as
re ersible adala peruba an patologik /ang dapat kembali .ika rangsangan
di ilangkan atau .ika pen/ebebn/a ringan1 >e.as irre ersible ditandai ole
akuolisasi berat pada mitokondria, kerusakan membrane plasma /ang luas,
pembengkakkan lisosom dan tampak kepadatan /ang besar, amorf dalam
-
8/19/2019 188262511-KEMATIAN-SOMATIK
6/12
mitokondria1 >e.as pada membran lisosom men/ebabkan kebo0oran enzim ke dalam
sitoplasma dan ole enzim /ang tela diaktifkan ter.adi digesti enzimatik sel dan
komponen inti, /ang mengakibatkan peruba an inti karakteristik untuk kematian sel
"Robins, $33:(1
#ila sebua sel atau sekelompok sel atau .aringan dalam ospes /ang idup
diketa ui mati, mereka disebut nekrotik, dimana nekrosis merupakan kematian sel
lokal "Pri0e -ilson, $33'(1 >adi nekrosis ".e.as ire ersibel( adala peruba an
morfologik /ang mengikuti kematian sel pada .aringan pada .aringan atau organ
idup1 6ua proses pen/ebab peruba an morfologik dasar nekrosis /akni a( denaturasi
protein dan b( digesti enzimatik organel dan sitosol1 Penampilan morfologis .aringan
nekrotik berbeda&beda tergantung pada akbiat kegaiatan litik dalam .aringan mati1Adapun .enis&.enis nekrosis /akni =
a1 Nekrosis koagulatif= .aringan nekrotik akibat ilang suplai dara pada .antung,
gin.al, limpa dan organ lain1 >ika kegiatan enzim&enzim litik di ambat ole
keadaan lokal, maka sel&sel nekrotik itu akan memperta ankan bentuk mereka,
dan .aringann/a akan memeperta ankan 0irri&0iri arsitekturn/a selama beberapa
4aktu1 b1 Nekrosis liBuefaktif= sel nekrosik mengalami pen0airan akibat ker.a enzim,
pada otak dan medulla spinalis01 Nekrosis kaseosa= sel nekrotik an0ur men.adi pe0a an /g tidak dapat di0erna
membentuk perke.uan, pada paru1d1 Nekrosis lemak= nekrosis akibat ker.a lipase /ang mengkatalisa dekomposisi
trigliserida men.adi asam lemak /ang berikatan membentuk sabun kalsium1
"Robins, $33:(1
Keadaan lokal k usus tertentu dapat menimbulkan .enis nekrosis lain1 >enis&
.enis nekrosis selain diatas ada /ang disebut dengan gangrene1 )angren didefinisikan
sebagai nekrosis koagulati a, biasan/a disebabkan ole tidak ada suplai dara disertai pertumbu an bakteri saprofit1 )angren timbul pada .aringan nekrotik /ang terbuka
ter adap bakteri /ang idup1 8ni k ususn/a sering di.umpai pada ekstremitas atau
pada segmen usus /ang nekrotik1 Kadang&kadang .aringan ber4arna itam /ang
mengkerut dari daera gangrene pada ekstremitasi dimasukkan golongan gangren
-
8/19/2019 188262511-KEMATIAN-SOMATIK
7/12
kering sedangkan daera bagian dalam /ang tidak dapat kering disebut gangrene
basa 1 Kedua keadaan ini melibatkan pertumbu an bakteri saprofit di atas .aringan
nekrotik "Pri0e -ilson, $33'(1
Nekrosis menun.ukkan kematian sel /ang tidak re ersibel1 Peruba an
sitoplasma sering berupa degenerasi, tetapi selain itu terli at peruba an k as nu0leus1
!ula&mula nu0leus mengkerut dan menun.ukkan penggunpalan dan densitas
kromatinn/a meningkat " pyknosis (1 !embran nulleus kemudian robek, se ingga
ter.adi pemisa an kromatin " karyorrhexis (1 Ak irn/a ba an nukleus ter0erna dan
ilang1 #ila ter.adi kematian sel, tampak keka0auan truktur /ang para , dan ak irn/a
organel sitoplasma ilang karena di0erna ole enzim litik intraseluler " autolysis (1
Akibat Nekrosis
+entu sa.a akibat nekrosis /ang paling n/ata adala ilangn/a fungsi daera
/ang mati itu1 >ika .aringan /ang nekrotik itu merupakan sebagian ke0il dari organ
dengan 0adangan /ang besar "umpaman/a, gin.al(, mungkin tidak ada pengaru
fungsional pada tubu 1 *ebalikn/a, .ika daera nekrosis merupakan bagian otak,
maka akibatn/a adala defi0it neurologis /ang ebat atau ba kan mungkin kematian1
*elain itu, daera nekrotik dalam beberapa keadaan dapat seperti demam,
leukositosis, dan berbagai ge.ala sub.ektif "Pri0e -ilson, $33'(1
Kematian Somatik
Kemaatian seluru indi idu disebut kematian somatik, bandingkan dengan
kematian lokal atau nekrosis1 6a ulu definisi kematian somati0 adala seder ana1
*eseorang din/atakan meninggal .ika fungsi italD ber enti tanpa ada kemungkinan
untuk berfungsi kembali1 >adi, .ika seseorang ber enti bernafas dan tidak dapat
diresusitasi, maka .antung dengan 0epat ber enti berden/ut sebagai akibat dari
anoksia, dan orang itu tidak dapat disangkal lagi tela mati "Pri0e -ilson, $33'(1
Pengertian tentang kematian mengalami perkembangan dari 4aktu ke 4aktu
se.alan dengan perkembangan ilmu pengeta uan1 Kematian dapat dibagi men.adi 2
fase, /aitu= somatic death "kematian somatik( dan biological death "kematian
biologik(1 Kematian somatik merupakan fase kematian dimana tidak didapati tanda
-
8/19/2019 188262511-KEMATIAN-SOMATIK
8/12
tanda ke idupan seperti den/ut .antung, gerakan pernafasan, su u badan /ang
menurun dan tidak adan/a aktifititas listrik otak pada rekaman EE)1 Kematian
somatik akan diikuti fase kematian biologik /ang ditandai dengan kematian sel
seperti kematian batang otak sa.a, enti nafas sa.a atau enti detak .antung sa.a suda
dapat dipakai sebagai patokan penentuan kematian manusia1 Permasala an penentuan
saat kematian ini sangat penting bagi pengambilan keputusan baik ole dokter
maupun keluargan/a dalam kelan.utan pengobatan "Olif, 2%$$(1
Kematian se0ara klinis merupakan kondisi ter entin/a pernapasan, nadi dan
tekanan dara serta ilangn/a respons ter adap stimulus eksternal, ditandai dengan
akti itas listrik otak ter enti1 6engan perkataan lain, kematian merupakan kondisi
ter entin/a fungsi .antung, paru&paru, dan ker.a otak se0ara menetap1 *ekarat dankematian memiliki proses atau ta apan /ang sama seperti pada ke ilangan dan
berduka "Hida/ati, 2%% (1
6engan kema.uan teknlogi, maka .ika seorang penderita pernafasann/a ber enti
dapat dipasang respirator terputus&putus, maka dapat dipasang alat pa0u .antung
elektris1 6engan adan/a peralatan untuk Fmemperta ankan idupG sema0am ini,
maka definisi kematian men.adi sangat sulit1 *ebenarn/a, sebaikn/a di.elaskan ba 4a
tidak semua sel tubu mati se0ara serentak1 *uda dibuat .aringan idup dari
.aringan&.aringan /ang diambil dari ma/at1 6alam ruma sakit sekarang ini, definisi
umum tentang kematian somati0 men/angkut kegiatan s/stem saraf pusat, k ususn/a
otak1 >ika otak mati, maka kegiatan listrik ber enti dan elektroensefalogramn/a
men.adi isoelektris atau mendatar1 >ika ilangn/a kegiatan listrik ter.adi selama
.angka 4aktu /ang suda ditentukan se0ara ketat, maka para dokter ber4enang
menganggap penderita meninggal 4alaupun paru dan .antung masi dpat di.alankan
terus se0ara buatan untuk beberapa lama "Pri0e -ilson, $33'(1
Kematian tubu ter.adi bila fungsi respirasi dan .antung ber enti1 *etelakematian tubu aktual ter.adi, sel&sel indi idual tetap idup selama 4aktu /ang
berbeda&beda1 Peruba an /ang tidak dapat puli kemudian ter.adi pada sel dan organ,
kadang&kadang sulit untuk membedakan masala patologis premortem /ang pasti1
-
8/19/2019 188262511-KEMATIAN-SOMATIK
9/12
Peruba an posmormortis "tubu men.adi dingin(, bekuan intra askular, autol/sis
"ole enzim&enzim pen0ernaan( dan putrefaksi "pembukusan( "+amba/ong, $333(1
*etela kematian ter.adila peruba an&peruba an /ang dinamakan peruba an
postmortem1 Karena reaksi kimia dalam otot orang mati, timbul suatu kekakuan /ang
dinamakan rigor mortis1 Kata algor mortis menun.ukkan pada dinginn/a ma/at,
karena su u tubu n/a mendekati su u lingkungan1 Peruba an lain disebut li or
mortis atau peruba an 4arna postmortem1 mumn/a peruba an 4arna sema0am itu
disebabkan ole ken/ataan ba a4a sirkulasi ber enti, dara di dalam pembulu
mengambil tempat /ang terletak paling ba4a dalam tubu men.adi mera keunguan,
disebabkan ole bertamba n/a kandungan dara 1 Karena .aringan&.aringan di dalam
ma/at itu mati, maka se0ara mikroskopik enzim&enzim dikeluarkan se0ara lokal, danmulai ter.adi reaksi lisis1 Reaksi&reaksi ini, disebut otolisis postmortem "se0ara
arfia berarti melarutkan diri(, /ang snagat mirip dengan peruba an&peruba an /ang
terli at pada .aringan nekrotik, tetapi tentu sa.a, tidak disertai dengan reaksi
peradangan1 Ak irn/a bila tidak di0ega dengan tindakan tertentu&tertentu "misaln/a
pembalseman( bakteri&bakteri kan tumbu dengan subur dan akan ter.adi
pembusukan1 Ke0epatan mulai timbuln/a peruba an postmortem sangat berbeda&
beda, tergantung pada indi idu maupun pada sifat&sifat lingkunga sekitarn/a1 >adi,
penentuan 4aktu kematian /ang tepat, ole para dikter dalam 0erita detektif k a/alan
memang an/a merupakan k a/alan "Pri0e -ilson, $33'(1
*eseorang din/atakan mati .ika fungsi spontan pernapasan dan .antung tela
ber enti se0ara pasti@irre ersible /aitu misaln/a pada kematian normal /ang biasa
ter.adi pada pen/akit akut atau kronik /ang berat1 Pada keadaan ini, den/ut .antung
dan nadi ber enti pada suatu saat ketika .antung ataupun organism lain se0ara
keseluru an begitu terpengaru i ole pen/akit tersebut, se ingga orang /ang
bersangkutan tidak mungkin untuk tetap idup lebi lama lagi1 pa/a reusitasi padakeadaan ini tidak berarti lagi1 pa/a resusitasi dilakukan pada keadaan mati klinis
/aitu bila den/ut nadi besar "sirkulasi( dan napas ber enti dan diragukan apaka
kedua fungsi spontan .antung dan pernapasan tela ber enti se0ara pasti@irre ersible
misaln/a pada kematian mendadak1
-
8/19/2019 188262511-KEMATIAN-SOMATIK
10/12
pa/a resusitasi darurat ini dapat diak iri bila=
a1 6iketa ui kemudian ba 4a sesuda dimulai resusitasi, pasien tern/ata berda
dalam stadium terminal suatu pen/akit /ang tidak dapat disembu kan lagi atau
ampir dapat dipastikan ba 4a pasien tidak akan memperole kembali fungsi
0erebraln/a /aitu sesuda $ .am terbukti tidak ada nadi pada normoternia tanpa
resusitasi .antung baru1 b1 +erdapat tanda&tanda klinis mati otak /aitu sesuda resusitasi, pasien tetap tidak
sadar, tidak timbul napas spontan dan gag refleI, pupil tetap dilatasi selama
paling sedikit $'&7% menit1 Ke0uali untuk itu iala ipotermia atau di ba4a
pengaru barbiturate atau anestesi umum101 +erdapat tanda mati .antung /aitu asistole listrik membandel "garis datar pada
EK)( selama paling sedikit 7% menit, meskipun tela dilakukan resusitasi dan pengobatan optimal1
d1 Penolong terlalu lela se ingga tidak dapat melan.utkan upa/a resusitasi1
"Hanafia Amir, 2%%
-
8/19/2019 188262511-KEMATIAN-SOMATIK
11/12
DAFTAR PUSTAKA
Hanafia , > Amir, A1 2%%akarta1
Hida/at, A1 2%% 1 Ketrampilan Dasar Praktik Klinik ntuk Kebidanan Edisi ! 1*alemba !edika1 >akarta1
a4ler, - dkk1 $3321 "uku Pintar Patologi untuk Kedokteran #igi 1 E)C1 >akarta1
Olif. 2012. Eusthanasia .
http://olifdwi.blogspot.com
http://olifdwi.blogspot.com/http://olifdwi.blogspot.com/
-
8/19/2019 188262511-KEMATIAN-SOMATIK
12/12