18 Selasa, 15 November 2016 Pengebom Gereja Jarang ...gelora45.com/news/SP_20161116_18.pdf(BLK) di...

1
18 Suara Pembaruan Selasa, 15 November 2016 [SERANG] Calon guber- nur (cagub) dan calon wa- kil gubernur (cawagub) Banten dari nomor urut 1, Wahidin Halim-Andika Hazrumy akan mempriori- taskan program pemba- ngunan Balai Latihan Kerja (BLK) di setiap kabupaten/ kota di Banten dan penerap- an sistem e-jobseeker untuk mengatasi persoalan peng- angguran di Banten, jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernnur Banten periode .2017-2022 dalam Pilgub Banten 2017 mendatang. Untuk merealisasikan program ini, kata cawagub Andika Hazrumy, Pemprov Banten harus menginisiasi untuk membuat kesepa- katan bersama atau Memo- randum of Understanding (MoU) dengan kepala dae- rah di delapan kabupaten/ kota dan perusahaan-peru- sahaan yang ada di wilayah Provinsi Banten guna men- dirikan BLK di delapan ka- bupaten/kota di Banten. "Untuk mengatasi ma- salah tingginya angka pengangguran di Banten, kita akan menyiapkan sis- tem dari hulu ke hilir. Persiapan dan pembinaan SDM melalui BLK yang ki- ta buat melalui MoU de- ngan kepala daerah di Banten dan perusahaan. Selanjutnya dibuat sistem e-jobseeker untuk melihat indeks peluang dan penye- rapan tenaga kerja," ujar Andika saat bertatap muka dengan masyarakat di Cikande, Kabupaten Serang, Minggu (13/11). Andika menjelaskan, fe- nomena pungutan liar yang dihadapi masyarakat saat melamar pekerjaan terjadi salah satunya karena skill yang tak sesuai dengan ke- tersediaan lapangan kerja di perusahaan. Kendati be- gitu Andika memastikan sa- at dirinya bersama Wahidin Halim terpilih sebagai gu- bernur dan wakil gubernur periode 2017-2022, pihak- nya berjanji akan memu- tus mata rantai praktik pun- gutan liar. "Ya caranya membuat MoU dengan perusahaan sekaligus proyeksi keter- sediaan lapangan pekerja- an di perusahaan tersebut. Selanjutnya dibina di BLK yang sudah disiap- kan di kabupaten/kota di Banten dan BLK yang di- miliki Pemprov Banten," tuturnya. Andika juga menyoroti persoalan yang cukup kla- sik yakni sistem kerja out- sourcing atau tenaga kerja kontrak yang masih diberla- kukan oleh perusahaan. "Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat tepatnya kementerian terka- it agar menghilangkan sis- tem kerja kontrak, khusus- nya untuk wilayah Banten," ujarnya. Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Cikande Ade Supriyadi mengaku sangat mengapre- siasi langkah-langkah yang telah disiapkan pasangan WH-Andika untuk menja- wab persoalan yang hingga saat ini dirasakan masyara- kat Serang Timur. "Semoga ini bisa terea- lisasi. Oleh karena itu mari kita pilih WH-Andika yang jelas programnya. Karena persoalan kita ya masih su- litnya mendapat peker- jaan,” kata Ade Supriyadi. [149] Pilgub Banten, Wahidin-Andika Prioritaskan Atasi Pengangguran [SAMARINDA] Pelaku peledakan bom di Gereja Oikumene Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, selama ini jarang berinteraksi den- gan warga sekitar. "Selama dia tinggal di kawasan ini, Juhanda jarang berinteraksi dengan warga. Bahkan, sangat ter- tutup sehingga saya sendiri tidak banyak tahu ten- tang dia (Juhanda)," kata Ketua RT 04, Kelurahan Sengkotek, Abdul Malik, Senin (14/11). Terduga pelaku penge- boman di Gereja Oikumene tinggal persis di belakang Masjid Al Mujahidin di RT 04, Kelurahan Seng- kotek yang berada persis di pinggir Jalan Cipto Mangunkusumo, jalur Samarinda-Balikpapan. mSelama ini, Juhanda, lan- jut Abdul Malik, dikenal sebagai "marbot" atau petugas yang membersih- kan Masjid Al Mujahidin. "Saya datang kesini pada 1998 dan masjid itu sudah ada. Dulu namanya Masjid Al Mujahidin tetapi setelah direnovasi, plang- nya tidak terpasang lagi sampai sekarang dan Juhanda sebagai 'marbot' di masjid itu," tuturnya. "Dia sudah dua tahun tinggal disini dan menjadi petugas kebersihan di masjid itu tetapi saya tidak tahu banyak tentang dia karena orangnya sangat tertutup dan kami jarang berkomunikasi," ujar Abdul Malik. Keberadaan terduga pe- laku peledakan Gereja Oikumene itu sudah lama dipantau pihak intelijen, bahkan Abdul Malik men- gaku mengetahui jika Juhanda merupakan narapi- dana kasus terorisme dan telah menjalani hukuman, dari orang yang diduga se- bagai intel. "Keberadaan Juhanda memang sudah lama diawasi bahkan saya tahu kalau dia pernah terli- bat kasus terorisme dari in- tel. Saya tahu mereka itu intel dari kartu nama dan saat mereka mem- perkenalkan diri," kata Abdul Malik. Selain sebagai marbot, keseharian Juhanda, kata Abdul Malik, juga dikenal sebagai penjual ikan dari hasil keramba yang ia kel- ola di belakang masjid. Ia mengaku terkejut sesaat setelah terjadi ledakan di Gereja Oikumene. Abdul Malik mengaku sempat ragu saat melihat pria terduga peledakan bom Gereja Oikumene, persis ciri-ciri Juhanda. "Awalnya saya ragu saat melihat ia ditangkap ketika masih di atas perahu. Memang ciri-cirinya sama, berambut gondrong tetapi wajahnya terlihat putih, ti- dak seperti biasanya. Saya baru yakin saat seorang anak yang sering ke masjid dan memperlihatkan foto yang diunggah dari face- book dan mengatakan bahwa itu Juhanda," tuturnya. Dari informasi yang berhasil dihimpun, Juhanda yang berusia 32 tahun itu, lahir di Kota Bogor, Jawa Barat dengan alamat sesuai kartu identitas atau KTP yakni, Perumahan Citra Kasih Blok E Nomor 030 Neohon, Kelurahan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Terduga pelaku bom Gereja Oikumene itu per- nah menjalani hukumn ter- kait terorisme selama 3 tahun 6 bulan dan dinyata- kan bebas bersyarat pada 28 Juli 2014. Ledakan bom terjadi di Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo RT 03, Nomor 37, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, pada Minggu pagi sekitar pukul 10.15 Wita, menye- babkan lima orang terluka, empat diantaranya mend- erita luka bakar serius dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah IA Moeis Samarinda Seberang. Empat korban terluka yang dirawat di RSUD IA Moes yang merupakan balita tersebut yakni, Intan Olivia Marbon (2,5), Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4), Triniti Hutahaya (3) serta Anita Kristabel Sihotang (2). Sementara, terduga bernama Juhanda berhasil ditangkap warga saat hendak melarikan diri dengan cara berenang di Sungai Mahakam. Dua balita yang mend- erita luka bakar cukup parah yakni Intan Olivia Marbun dan Triniti Hutahaya pada Minggu sore (13/11) sekitar pukul 16. 15 Wita dirujuk ke RSUD AW Syahranie. Pada Senin pagi, Intan Olivia Marbun meninggal dunia akibat mengalami luka bakar hingga 78 persen. Bom Molotov Dari Pontianak dilapor- kan, Pekong atau Vihara Budi Darma yang berada di jalan Gusti Situt Sing- kawang dilempar bom mo- lotov oleh orang yang tidak bertanggung jawab pada senin dini hari. Diketahui, pelemparan itu dilakukan dua orang bersepeda motor yang tidak dikenal. Hal itu dikatakan Kpolda Kalbar irjen Pol Musyafak bersama dengan Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Suhadi SW. Dijelaskan, berdasar- kan keterangan dari pen- jaga Pekong Agung Maalim (51) dan Bong Lie Fen (49) mereka menden- gar adanya suara pecahan kaca dan melihat percikan api di halaman Pekong. Melihat kondisi itu pihak- nya langsung melakukan memadamkan percikan api. Selanjutnya polisi me- lakuka olah perkara di tem- pat kejadian. Kapolda Kalbar telah memerintahkan Kapolres Singkawang untuk mem- bentuk tim khusus di bawah pimpinan Kasat Reskrim Polres Sing- kawang dengan bantuan Dit Reskrimum dan Dit Intelkam Polda Kalbar, un- tuk mengejar dan mengun- gkap siapa pelakunya. Sedangkan di Sidoarjo, Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji menge- rahkan seluruh personel Satuan Brigade Mobil (Sat. Brimob) untuk menjaga tempat-tempat ibadah yang berada di wilayah Jawa Timur, agar tetap kondusif. Pengerahan satuan elite Kepolisian itu tidak saja mengamankan masjid-mas- jid, namun juga gereja dan klenteng atau vihara. “Kami juga mengajak seluruh aparatur pemerin- tah daerah (Pemda), tokoh agama dan tokoh masyara- kat serta masyarakat se- Jatim untuk bersama-sama mengamankan Jatim dari gangguan kamtibmas, uta- manya aksi teror,” ujar Kapolda. Terhadap aksi teror an- caman peledakan bom di Gereja Katholik Paroki ‘Gembala Baik’ di Jalan Ridwan, Kota Batu, Senin pa- gi, menurut Kapolda sudah dapat dikondisikan dan aman. Diketahui Gereja Katholik Paroki Gembala Baik di Jalan Ridwan 16, Kota Batu, Senin pagi pukul 09.15 WIB, menerima teror bom yang disampaikan seo- rang perempuan melalui te- lepon yang diterima petugas keamanan bernama Agus Susanto. [Ant/ARS/146] Pengebom Gereja Jarang Berinteraksi dengan Warga ANTARA/AMIRULLAH Tim Laboratorim Forensik Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (14/11). Tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya dibantu personel Inafis Polda Kaltim membawa sejumlah benda terkait ledakan bom di Gereja Oikumene. ISTIMEWA Juhanda

Transcript of 18 Selasa, 15 November 2016 Pengebom Gereja Jarang ...gelora45.com/news/SP_20161116_18.pdf(BLK) di...

18 Sua ra Pem ba ru an Selasa, 15 November 2016

[SERANG] Calon guber-nur (cagub) dan calon wa-kil gubernur (cawagub) Banten dari nomor urut 1, Wahidin Halim-Andika Hazrumy akan mempriori-taskan program pemba-ngunan Balai Latihan Kerja (BLK) di setiap kabupaten/kota di Banten dan penerap-an sistem e-jobseeker untuk mengatasi persoalan peng-angguran di Banten, jika terpilih menjadi gubernur dan wak i l gubernnur Banten periode .2017-2022 dalam Pilgub Banten 2017 mendatang.

Untuk merealisasikan program ini, kata cawagub Andika Hazrumy, Pemprov Banten harus menginisiasi untuk membuat kesepa- katan bersama atau Memo-randum of Understanding (MoU) dengan kepala dae-rah di delapan kabupaten/kota dan perusahaan-peru-sahaan yang ada di wilayah Provinsi Banten guna men-dirikan BLK di delapan ka-bupaten/kota di Banten.

"Untuk mengatasi ma-salah t ingginya angka pengangguran di Banten, kita akan menyiapkan sis-

tem dari hulu ke hilir. Persiapan dan pembinaan SDM melalui BLK yang ki-ta buat melalui MoU de-ngan kepala daerah di Banten dan perusahaan. Selanjutnya dibuat sistem e-jobseeker untuk melihat indeks peluang dan penye-rapan tenaga kerja," ujar Andika saat bertatap muka dengan masyarakat di Cikande , Kabupaten Serang, Minggu (13/11).

Andika menjelaskan, fe-nomena pungutan liar yang dihadapi masyarakat saat melamar pekerjaan terjadi

salah satunya karena skill yang tak sesuai dengan ke-tersediaan lapangan kerja di perusahaan. Kendati be-gitu Andika memastikan sa-at dirinya bersama Wahidin Halim terpilih sebagai gu-bernur dan wakil gubernur periode 2017-2022, pihak-nya berjanji akan memu- tus mata rantai praktik pun-gutan liar.

"Ya caranya membuat MoU dengan perusahaan sekaligus proyeksi keter-sediaan lapangan pekerja-an di perusahaan tersebut. Se lanju tnya d ib ina d i

BLK yang sudah disiap-kan di kabupaten/kota di Banten dan BLK yang di-miliki Pemprov Banten," tuturnya.

Andika juga menyoroti persoalan yang cukup kla-sik yakni sistem kerja out-sourcing atau tenaga kerja kontrak yang masih diberla-kukan oleh perusahaan. "Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat tepatnya kementerian terka-it agar menghilangkan sis-tem kerja kontrak, khusus-nya untuk wilayah Banten," ujarnya.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Cikande Ade Supriyadi mengaku sangat mengapre-siasi langkah-langkah yang telah disiapkan pasangan WH-Andika untuk menja-wab persoalan yang hingga saat ini dirasakan masyara-kat Serang Timur.

"Semoga ini bisa terea-lisasi. Oleh karena itu mari kita pilih WH-Andika yang jelas programnya. Karena persoalan kita ya masih su-litnya mendapat peker- jaan,” kata Ade Supriyadi. [149]

Pilgub Banten, Wahidin-Andika Prioritaskan Atasi Pengangguran

[SAMARINDA] Pelaku peledakan bom di Gereja Oikumene Ke lu rahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, selama ini jarang berinteraksi den-gan warga sekitar.

"Selama dia tinggal di kawasan ini , Juhanda jarang berinteraksi dengan warga. Bahkan, sangat ter-tutup sehingga saya sendiri tidak banyak tahu ten- tang dia (Juhanda)," kata Ketua RT 04, Kelurahan Sengkotek, Abdul Malik, Senin (14/11).

Terduga pelaku penge-boman di Gereja Oikumene tinggal persis di belakang Masjid Al Mujahidin di RT 04 , Kelurahan Seng- kotek yang berada persis di p i n g g i r J a l a n C i p t o Mangunkusumo, ja lur Samarinda-Balikpapan.mSelama ini, Juhanda, lan-jut Abdul Malik, dikenal sebagai "marbot" atau petugas yang membersih-kan Masjid Al Mujahidin.

"Saya datang kesini pada 1998 dan masjid itu sudah ada. Dulu namanya Masjid Al Mujahidin tetapi setelah direnovasi, plang-nya tidak terpasang lagi sampai sekarang dan Juhanda sebagai 'marbot' di masjid itu," tuturnya.

"Dia sudah dua tahun tinggal disini dan menjadi petugas kebersihan di masjid itu tetapi saya tidak tahu banyak tentang dia karena orangnya sangat tertutup dan kami jarang be rkomunikas i , " u ja r Abdul Malik.

Keberadaan terduga pe-laku peledakan Gereja Oikumene itu sudah lama dipantau pihak intelijen, bahkan Abdul Malik men-gaku mengetahui j ika

Juhanda merupakan narapi-dana kasus terorisme dan telah menjalani hukuman, dari orang yang diduga se-bagai intel. "Keberadaan Juhanda memang sudah lama diawasi bahkan saya tahu kalau dia pernah terli-bat kasus terorisme dari in-tel. Saya tahu mereka itu intel dari kartu nama dan saat mereka mem-perkenalkan diri," kata Abdul Malik.

Selain sebagai marbot, keseharian Juhanda, kata Abdul Malik, juga dikenal sebagai penjual ikan dari hasil keramba yang ia kel-ola di belakang masjid. Ia mengaku terkejut sesaat setelah terjadi ledakan di Gereja Oikumene.

Abdul Malik mengaku sempat ragu saat melihat pria terduga peledakan bom Gereja Oikumene, persis ciri-ciri Juhanda.

"Awalnya saya ragu saat melihat ia ditangkap ketika masih di atas perahu. Memang ciri-cirinya sama, berambut gondrong tetapi wajahnya terlihat putih, ti-dak seperti biasanya. Saya baru yakin saat seorang anak yang sering ke masjid dan memperlihatkan foto yang diunggah dari face-book dan mengatakan

bahwa i tu Juhanda , " tuturnya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, Juhanda yang berusia 32 tahun itu, lahir di Kota Bogor, Jawa Barat dengan alamat sesuai kartu identitas atau KTP yakni, Perumahan Citra Kasih Blok E Nomor 030 Neohon, Kelurahan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar.

Terduga pelaku bom Gereja Oikumene itu per-nah menjalani hukumn ter-kait terorisme selama 3 tahun 6 bulan dan dinyata-kan bebas bersyarat pada 28 Juli 2014.

Ledakan bom terjadi di Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo RT 03, Nomor 37, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, pada Minggu pagi sekitar pukul 10.15 Wita, menye-babkan lima orang terluka, empat diantaranya mend-erita luka bakar serius dan langsung dievakuasi ke R u m a h S a k i t U m u m D a e r a h I A M o e i s Samarinda Seberang.

Empat korban terluka yang dirawat di RSUD IA Moes yang merupakan balita tersebut yakni, Intan Ol ivia Marbon (2 ,5) , Alvaro Aurelius Tristan Sinaga (4), Triniti Hutahaya (3) serta Anita Kristabel Sihotang (2). Sementara, terduga bernama Juhanda berhasil ditangkap warga saat hendak melarikan diri dengan cara berenang di Sungai Mahakam.

Dua balita yang mend-erita luka bakar cukup parah yakni Intan Olivia M a r b u n d a n Tr i n i t i Hutahaya pada Minggu sore (13/11) sekitar pukul 16. 15 Wita dirujuk ke

RSUD AW Syahranie. Pada Senin pagi, Intan Olivia Marbun meninggal dunia akibat mengalami luka bakar hingga 78 persen.

Bom MolotovDari Pontianak dilapor-

kan, Pekong atau Vihara Budi Darma yang berada di jalan Gusti Situt Sing-kawang dilempar bom mo-lotov oleh orang yang tidak bertanggung jawab pada senin dini hari. Diketahui, pelemparan itu dilakukan dua orang bersepeda motor yang tidak dikenal.

Ha l i t u d ika takan Kpolda Kalbar irjen Pol Musyafak bersama dengan Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Pol Suhadi SW.

Dijelaskan, berdasar-kan keterangan dari pen-j a g a P e k o n g A g u n g Maalim (51) dan Bong Lie Fen (49) mereka menden-gar adanya suara pecahan

kaca dan melihat percikan api di halaman Pekong. Melihat kondisi itu pihak-nya langsung melakukan memadamkan percikan api. Selanjutnya polisi me-lakuka olah perkara di tem-pat kejadian.

Kapolda Kalbar telah memerintahkan Kapolres Singkawang untuk mem-bentuk t im khusus di bawah pimpinan Kasat Reskrim Polres Sing-kawang dengan bantuan Dit Reskrimum dan Dit Intelkam Polda Kalbar, un-tuk mengejar dan mengun-gkap siapa pelakunya.

Sedangkan di Sidoarjo, Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji menge- rahkan seluruh personel Satuan Brigade Mobil (Sat. Brimob) untuk menjaga tempat-tempat ibadah yang berada di wilayah Jawa Timur, agar tetap kondusif. Pengerahan satuan elite Kepolisian itu tidak saja

mengamankan masjid-mas-jid, namun juga gereja dan klenteng atau vihara.

“Kami juga mengajak seluruh aparatur pemerin-tah daerah (Pemda), tokoh agama dan tokoh masyara-kat serta masyarakat se-Jatim untuk bersama-sama mengamankan Jatim dari gangguan kamtibmas, uta-manya aksi teror,” ujar Kapolda.

Terhadap aksi teror an-caman peledakan bom di Gereja Katholik Paroki ‘Gembala Baik’ di Jalan Ridwan, Kota Batu, Senin pa-gi, menurut Kapolda sudah dapat dikondisikan dan aman.

D i k e t a h u i G e r e j a Katholik Paroki Gembala Baik di Jalan Ridwan 16, Kota Batu, Senin pagi pukul 09.15 WIB, menerima teror bom yang disampaikan seo-rang perempuan melalui te-lepon yang diterima petugas keamanan bernama Agus Susanto. [Ant/ARS/146]

Pengebom Gereja Jarang Berinteraksi dengan Warga

ANTARA/AmiRullAh

Tim Laboratorim Forensik Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan loa Janan ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (14/11). Tim labfor mabes Polri Cabang Surabaya dibantu personel inafis Polda Kaltim membawa sejumlah benda terkait ledakan bom di Gereja Oikumene.

iSTimewA

Juhanda