17 Menit Sehari bisa Hafal Hadis dan Artinya · menghafal matan kitabkitab hadiṡ seperti Ṣahih...

17 Menit Sehari Bisa Hafal Hadis dan ArtinyaAdnan Rahmadi

©2018 Adnan Rahmadi

Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-Undang

Diterbitkan Pertama kali oleh:

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Kelompok Gramedia–Jakarta

Anggota IKAPI, Jakarta

719100181

ISBN: 978-602-04-9020-5

978-602-04-9021-2 (Digital)

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau

seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta

Isi di luar tanggung jawab Percetakan

1


Mungkinkah Bisa

Hafal 100.000 Hadiṡ ṣaHiH

seperti iMaM Bukhari

di ZaMan Now?

Hafal hadiṡ itu mudah jika kita mau menghafalnya. 'Bisa

karena biasa" ungkapan itu pas untuk muslim yang berniat menghafal hadiṡ. Tentunya mustahil kita bisa menghafalnya tanpa usaha. Usaha ini bisa diterapkan dalam bentuk metode menghafal yang cepat dan mudah diingat. Diriwayatkan Imam Bukhari berkata, “Saya hafal hadiṡ di luar kepala sebanyak 100.000 buah hadiṡ ṣahih, dan 200.000 hadiṡ yang tidak ṣahih.”

Muhammad bin Hamdawaih rahimahullah menceritakan: Aku pernah mendengar Bukhari mengatakan, “Aku hafal 100.000 hadiṡ sahih.” (Hadyu Sari, hal. 654)

Imam Bukhari rahimahullah mengatakan, “Aku menyusun kitab Al-Jami’ (Ṣahih Bukhari) ini dari 600.000 hadiṡ yang telah aku dapatkan dalam waktu 16 tahun dan aku akan menjadikannya sebagai hujjah antara diriku dengan Allah.” (Hadyu Sari, hal. 656)

2

17 Menit Sehari Bisa Hafal Hadiṡ

Imam Bukhari hafal 100.000 hadiṡ ṣahih, namun beliau hanya sempat menulis sekitar 7.000 hadiṡ saja pada ṣahih Bukhari dan beberapa kitab hadiṡ lainnya.

Dari Zaid bin Tsabit , dia berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda,

نض اه امرءا سمع منا حديثا فحفظه – وي لفظ، إل فقه فرب حامل يبلغه، حت – وحفظها فوعها

فقه منه، ورب حامل فقه ليس بفقيهمن هو أ

“Semoga Allah mencerahkan (mengelokkan rupa) orang yang mendengar hadiṡ dariku, lalu dia menghafalnya—dalam lafal riwayat lain: lalu dia memahami dan menghafalnya—, hingga (kemudian) dia menyampaikannya (kepada orang lain), terkadang orang yang membawa ilmu agama menyampaikannya kepada orang yang lebih paham darinya, dan terkadang orang yang membawa ilmu agama tidak memahaminya.” (hadiṡ yang ṡahih dan mutawatir)

Jadi mungkinkah kita menghafal hadiṡ di zaman now? Lalu untuk apa kita menghafal hadiṡ kalau sudah bisa mencarinya secara cepat melalui program di komputer atau aplikasi di smartphone?

Hafal Hadiṡ Itu Mudah Jika Kita Mau Menghafalnya...

3


Menghafal hadiṡ bukan hanya hafal di luar kepala tetapi juga memahami arti dan makna hadiṡnya. Dengan demikian, diharapkan penghafal hadiṡ dapat mengamalkan hadiṡ yang dihafalnya. Selain itu, memahami istilah dalam ilmu hadiṡ akan dapat memilah dengan cepat hadiṡ yang ṣahih dan dha'if. Hal ini akan berguna ketika mencari dan mendapatkan hadiṡ secara online di zaman now.

Ada kenikmatan beribadah dalam semangat menghafal AlQur'an dan hadiṡ bagi para penghafalnya. Keberkahan dalam menghafal dan mengamalkannya. Selain itu, menghafal hadiṡ akan meneguhkan hati dan menjadi tenteram karena beribadah dan bermuamalah sesuai tuntunan Rasulullah .

Jadi, mungkinkah kita menghafal hadiṡ ṣahih? Jawabannya sangat mungkin dengan bekal ikhlas dan niat tulus untuk mengamalkan sunah Rasulullah . Walaupun jumlah yang kita bisa hafal jauh dari yang di hafal salafus ṣaleh. Namun, di zaman sekarang ini alhamdulillah masih banyak ulama yang mampu menghafal matan kitabkitab hadiṡ seperti Ṣahih Bukhari dan Muslim.

Buku ini disusun untuk mempermudah menghafal dan memahami istilahistilah dalam hadiṡ plus terbiasa menulis hadiṡ baik di kertas maupun dalam bentuk digital. Sebelum menghafal hadiṡ, pembaca akan diminta memahami dan menghafal kata yang biasa ditemui dalam sanad dan matan hadiṡ, termasuk paham dan hafal kata kunci yang biasa di jumpai dalam hadiṡ.

Adapun kata kunci itu seperti ḍamir (kata ganti), huruf jar, isyarah, zharaf makan (isim yang menunjukkan tempat/arah)

4


dan kata kunci lainnya yang mudah diingat. Diharapkan dengan memahami arti dari kata kunci tersebut akan memudahkan dalam mengingat hadiṡ yang sudah dihafalkan.

Metode yang diterapkan penulis terbagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama menghafal hadiṡ tematik dalam disiplin ilmu Islam tema doa dan zikir, fikih (hukum Islam), tauhid, akhlak, tasawuf, dan ekonomi Islam. Cukup 17 menit sehari untuk 1 hadiṡ dan diulang dalam waktu 17 menit juga.

Metode menghafal hadiṡ tematik ini cukup unik. Pembaca akan mudah mengingat karena sudah disusun per kalimat dengan arti di bawahnya. Memudahkan untuk mengingat artinya dan mempercepat proses menghafal hadiṡ. Untuk mura'jaah tersedia audio hadiṡ yang dapat diunduh. Link Qr Code unduhannya kami sertakan di halaman 23.

Setelah menghafal hadiṡ pendek dan paham artinya serta mengamalkannya, tahap selanjutnya adalah membiasakan menulis hadiṡ. Penulis sudah menyusun worksheet (lembar kerja) dan dapat juga diunduh dan diprint di kertas A4.

Kegiatan menghafal hadiṡ akan diselingi dengan ilmu hadiṡ yang ringkas dan mudah dimengerti. Hal ini untuk membangun pemahaman yang utuh tentang struktur hadiṡ dan istilahnya. Untuk daftar istilah hadiṡ, penulis sudah menyusunnya di halaman akhir layaknya sebuah kamus kecil.

Metode memahami hadiṡ dilanjutkan menghafal hadiṡ beserta sanadnya. Sebelum melanjutkan, pembaca akan mempelajari cara mudah menghafal sanad hadiṡ. Pada tahap kedua ini,

5


pembaca dapat menghafal per kalimat, waktunya cukup 17 Menit setiap hadiṡ dan 1 hadiṡ bisa dihafal dalam waktu 1 s.d. 2 hari.

Tahap akhir adalah menghafal 42 hadiṡ arba’in. Mengapa hadiṡ arba’in? Hadiṡhadiṡ tersebut sudah masyhur dan menjadi pokok dalam kehidupan kita.

Metode yang disajikan dalam menghafal hadiṡ arba’in sengaja kami kelompokkan sehingga memudahkan pembaca untuk menghafalnya. Selain itu, menghafal hadiṡ arba’in dilengkapi dengan tabel singkat pengingat hadiṡ dan audio hadiṡ arba'in yang dapat diunduh oleh pembaca.

Untuk muraja'ah hadiṡ dan ilmu hadiṡ dalam buku ini, penulis sudah menyiapkan kuis digital yang dapat di unduh. Link Qr Code unduhnya kami sertakan di halaman 23.

Selamat menghafal dan memahami hadiṡ!

6


Ulama Penghafal Hadiṡ ṣahih Bukhari

Syekh Muhammad Ibrahim Abdul Ba’ist AlHasani AlKattani

Ayahanda Syekh Muhammad AlKattani merupakan Ulama besar di Alexandria. Nasabnya bersambung sampai Nabi

melalui jalur Imam Husein .

Ibunya wanita yang rajin beribadah, pendiam, giat membaca AlQur’an dan melantunkan shalawat, sering menangis karena takut kepada Allah, sangat setia kepada suami, ketaatannya bak seorang murid kepada guru, tidak pernah mengeraskan suara dan tidak pernah meminta macammacam kepada suami. Dalam penantian kelahiran putranya, wanita salehah itu membeli kitab ṣahih Bukhari untuk diwakafkan kepada para pelajar hadiṡ. Sedekah itu mengatasnamakan Muhammad, nama yang akan disematkan untuk putranya.

Syekh Muhammad AlKattani lahir pada Senin, 27 Rajab 1365 H/1 Juli 1946 M, di Alexandria. Tumbuh di bawah asuhan istimewa orangtuanya. Tidak senang bermain seperti anakanak kecil pada umumnya. Dari sejak kecil, ia menampakkan kecerdasan yang luar biasa, hafalan yang kuat dan gairah yang tinggi dalam belajar, terlebih dalam bidang hadiṡ AnNabawi AsySyarif.

Berkat bimbingan ayahnya, di usia muda beliau hafal seluruh matan hadiṡ kitab ṣahih Bukhari (7.397 buah hadiṡ) lengkap dengan sanadnya. Melihat kegeniusan putranya, sang ayah sangat bersyukur.

7


Para penuntut ilmu memang layak memburu berkah ilmunya, apalagi beliau memegang sanad keilmuan yang tinggi, karena dapat mengambil sanad hadiṡ dari Syekh Sayyid Abdullah Ṣiddiq AlGumari, Syekh Haizh AtTijani, Syekh Ṣalih AlJa’fari, dan ulama besar lainnya.

Di sela kesibukan yang sangat padat mengajar setiap harinya, beliau menghasilkan karya tulis yang luar biasa. Bersumber dari pemikiran orisinal dan relevan dengan konteks problematika yang muncul di zaman sekarang, serta dibutuhkan untuk membantah syubhat dan kebatilan.

Di antara karya beliau, Ibra’u ad-Dzimmah bi tahqiqi al-Qouli

haula iftiráqil Ummah, Naqlu al-a’dha’ bainal hilyati wal hurmah, dan Raddul Mutasyabihat ilal Muhakkimat i janibi khotamin nubuwwat .

Selain sibuk mengajar di kota tempat tinggalnya, beliau biasa menyempatkan waktu menuju Kairo setiap Selasa awal bulan mengobati kerinduan para muridnya. Dr. Ṣalah Hamid muridnya berkata, “Kalau berbicara tentang hadiṡ, seolah beliau telah meringkas sekian banyak pendapat ulamaulama hadiṡ terdahulu. Jika berbicara tentang tafsir, beliau menyingkap wajah penafsiran yang belum pernah disebutkan oleh ulama sebelumnya.”

8


10 Perawi Hadiṡ Terbanyak

Perawi hadiṡ yang paling banyak menyampaikan hadiṡ Rasulullah yang tercatat dalam hadiṡ adalah Abu Hurairah . Abu Hurairah dapat meriwayatkan ribuan hadiṡ karena waktunya dihabiskan fokus untuk menghafalnya. Seperti diriwayatkan dalam hadiṡ berikut ini.

قال الزهري عن شعيب حدثنا المان بو أ حدثنا

بو سلمة بن عبد الرحن ن سعيد بن المسيب وأ خب

أ

هريرة با أ إن تقولون إنكم قال هريرة با

أ ن

أ

بال ما وتقولون ال رسول عن ديث ال يكث ال رسول عن يدثون ل نصار

وال المهاجرين

المهاجرين من إخوت وإن هريرة ب أ حديث بمثل

ال رسول لزم أ وكنت سواق

بال صفق يشغلهم كن

نسوا إذا حفظ وأ غبوا إذا شهد

فأ بطن ملء ع

وكنت موالهم أ عمل نصار

ال من إخوت يشغل وكن

ينسون حن ع أ الصفة مساكن من مسكينا

امرأ

وقد قال رسول ال ف حديث يدثه إنه لن يبسط ثم يمع إله ثوبه قض مقالت هذه

حد ثوبه حت أ

أ

9


قض إذا حت ع نمرة فبسطت قول أ ما وع إل

نسيت فما إل صدري جعتها مقاله ال رسول ء من مقالة رسول ال تلك من ش

Telah menceritakan kepada kami Abu AlYaman telah menceritakan kepada kami Syu'aib dari AzZuhriy berkata, telah mengabarkan kepada saya Sa'id bin AlMusayyab dan Abu Salamah bin 'Abdurrahman bahwa Abu Hurairah berkata,

"Sesungguhnya kalian telah mengatakan bahwa Abu Hurairah adalah orang yang paling banyak menyampaikan hadiṡ dari Rasulullah dan kalian juga mengatakan tentang sahabat Muhajirin dan Anshar yang menyampaikan hadiṡ dari Rasulullah dengan tidak sebanyak yang disampaikan oleh Abu Hurairah.

Sungguh saudarasaudaraku dari kalangan Muhajirin mereka disibukkan dengan berdagang di pasarpasar, sedangkan aku selalu mendampingi (mulazamah) Rasulullah dalam keadaan perutku hanya terisi makanan pokok, sehingga aku hadir saat mereka tidak hadir dan aku dapat menghafal hadiṡ ketika mereka lupa.

Sedangkan saudarasaudaraku dari kalangan Anshar mereka disibukkan dengan pekerjaan mereka dalam mengurus harta mereka, sedangkan aku saat itu adalah salah satu orang miskin dari kalangan orangorang miskin Ahlush Shuffah, sehingga aku dapat mengingat hadiṡ saat mereka lupa.

17 Menit Sehari bisa Hafal Hadis dan Artinya · menghafal matan kitabkitab hadiṡ seperti Ṣahih...

Documents

Transcript of 17 Menit Sehari bisa Hafal Hadis dan Artinya · menghafal matan kitabkitab hadiṡ seperti Ṣahih...