Dody Firmanda 2011 - Peran Clinical Pathways dalam Efisiensi, Efektifitas dan Ekuiti
16. Presentasi Pelkesi - Pelaksanaan Clinical Pathways (CP)
description
Transcript of 16. Presentasi Pelkesi - Pelaksanaan Clinical Pathways (CP)
Pelaksanaan Clinical Pathway di RS Baptis Batu
Komite Medis
RS Baptis Batu
Pemilihan 5 area prioritas
• Dasar pemilihan : a. Pelayanannya memiliki pola tertentu
b. Populasi pasiennya bisa didefinisikan dengan jelas
c. Outcomenya bisa diprediksi
d. Biasa dijumpai (common)
e. Jumlah pasiennya banyak (high volume)
f. Biayanya mahal
• RS Baptis Batu memilih : – SC, Appendiktomi, Herniotomi, Stroke infark,
Typhus pada anak
• Menyusun Pathway – Pengenalan Clinical Pathway di rapat Komite
Medik ( notula rapat 18 Juli 2012 )
– Menerangkan maksud dan tujuan pathway (notula rapat 18 Juli 2012 )
– Dipilih 5 tindakan / diagnosis yang akan dibuat pathway ( notula rapat 18 Juli dan 1 Agst 2012 )
– Masing-masing dokter yang bersangkutan membuat pathway
– (tdk ada tim CP )
JANUARI – APRIL 2014 64
0
50
60
24 25
54
0 0 0 0 0
18
0 0 0
4
0
33
0
50
14
25
11
0
10
20
30
40
50
60
70
SC Hernia Apendiktomi CVA inf typhus anak DHF dws
Januari
Februari
Maret
April
%
Pembahasan
• Pelaksanaan CP bulan Januari relatif lebih baik dibandingkan tahun 2013, tapi menurun pada bulan Februari dan Maret.
• April mulai meningkat tapi tidak sebaik bulan Januari
• Kendala : – Dokter tidak mengerti manfaat CP dan tidak peduli
– Perawat tidak menyiapkan lembar CP , tidak mengingatkan dokter
– Monitoring pelaksanaan kurang berjalan dengan baik
Solusi
• Monitoring pelaksanaan CP dilakukan oleh manager kasus dan data evaluasi bulanan diambil dari Rekam Medik
• Evaluasi pelaksanaan CP tiap bulan , laporkan di rapat dokter tiap hari Rabu minggu ke 1 ( setelah visite besar ) oleh sub komite mutu profesi komite medik
• Refreshing tentang CP di rapat dokter
TINDAK LANJUT DAN RENCANA EVALUASI
• Buat memo internal di tujukan kepada manager kasus untuk monitoring pelaksanaan CP
• Buat memo internal kepada Rekam Medis untuk laporan pelaksanaan CP kepada sub komite mutu komite medik tembusan kepada Ka Komite medik
Jumlah Pasien
Sectio Caesaria
Appendisitis akut
Hernia
Thyfoid fever anak
DHF dewasa
Stroke infark
Januari 26 4 1 25 8 5
Februari 26 2 4 38 14 1
Maret 22 5 1 25 8 6
April 30 6 0 20 9 14
jumlah 104 17 6 108 39 26
Pengambilan Sampel
• Dilakukan secara acak dari rekam medis januari 2014 – april 2014
• Besar sampel adalah 20 persen dari jumlah total
Thypoid Fever pada Anak
• Jumlah sampel 21
• 14 pasien tanpa penyakit penyerta
• 5 pasien dengan diagnosa tambahan ispa
• 1 pasien dengan diagnosa tambahan scabies
• 1 pasein degan diagnosa tambahan DHF
no Lama rawat Pmx penunjang
awal
Obat di ruangan
Obat pulang Variasi
1 4 Tidak ada
2 3 +
3 3 SE
Tidak ada
4 4 NS1
+
5 3 +
6 3 NS1
Tidak ada
7 5
Tidak ada
8 5 NS1, SE
+
no Lama rawat Pmx penunjang
awal
Obat di ruangan
Obat pulang Variasi
9 3 Widal - Tidak ada
10 3 SE, FL
Lacto-b
Lacto-b,
oralit
Tidak ada
11 3 Tidak ada
12 4 Tidak ada
13 3 Tidak ada
14 3 Tidak ada
Keterangan
# Dari 14 pasien didapatkan 6 pasien yang menerima pemeriksaan penunjang tidak sesuai clinical pathway @ 1 pasien mendapat tambahan SE @ 1 pasien mendapat tambahan NS1 dan SE @ 2 pasien mendapat tambahan NS1 @ 1 pasein mendapat tambahan SE dan FL @ 1 pasien diperiksa CBC dan widal # Dari 14 pasien didapatkan 1 pasien yang menggunakan antibiotika cefotaxime saat rawat inap # Dari 14 pasien didapatkan 1 pasien yang mendapat obatpulang tambahan berupa oralit dan Lacto-b # Dari 14 pasien didapatkan 4 pasien mendapatkan domperidone syrup sesuai bb dalam 3 dosis terbagi
DHF DEWASA
• Jumlah sampel 8
• 3 pasien tanpa penyakit penyerta
• 4 pasien dengan diagnosa tambahan Thyfoid fever
• 1 pasien dengan diagnosa tambahan DM, Azotemia
no Lama rawat
Pmx penunjang
awal
Pmx penunjang di ruangan
Obat diruangan Obat pulang
1 5 GDS, Ur, Cr, SE
Tidak sesuai # infus RL diganti dengan frutrolit # paracetamol tab diganti dengan paracetamol IV
Tidak sesuai #mendapat tambahan Psiidii
2 6 GDS, Ur, Cr, SE
Tambahan SGOT SGPT
Tidak sesuai # infus RL diganti dengan frutrolit # paracetamol tab diganti dengan paracetamol IV
Tidak sesuai #mendapat tambahan Psiidii
no Lama rawat
Pmx penunjang
awal
Pmx penunjang di ruangan
Obat diruangan Obat pulang
3 4 GDS, Ur, Cr, SE
Tidak sesuai # infus RL diganti dengan frutrolit # paracetamol tab diganti dengan paracetamol IV
Stroke infark
• Jumlah sampel 5
• 2 pasien dengan penyakit penyerta HT
• 1 pasien dengan diagnosa tambahan DM, Pneumonia, hematuria
• 1 pasien dengan diagnosa tambahan DM, hipokalemia
• 1 pasein degan diagnosa tambahan DM
no Pmx penunjang hari ke - 1
Pmx penunjang hari ke - 2
Obat rawat inap
Obat pulang nutrisi
1 Tidak sesuai ( - UL)
- Tidak sesuai # tidak diberikan citicoline 1x500mg # amlodipine 1x5mg untuk HT
2 - Tidak sesuai # tidak diberikan citicoline 1x500mg #amlodipine 1x5mg untuk ht
no Pmx penunjang hari ke - 1
Pmx penunjang hari ke - 2
Obat rawat inap
Obat pulang nutrisi
3 Tidak sesuai #tidak diperiksakan sgot, sgpt #pemeriksaan tambahan HbA1C, GD12
Terapi
tambahan untuk DM
Tidak sesuai #tidak diberikan citicoline 1x500 #terapi untuk DM
Appendisitis akut
• Jumlah sampel 4
• 2 pasien tanpa penyakit penyerta
• 1 pasien dengan diagnosa tambahan HT
• 1 pasien dengan diagnosa tambahan unstable lumbosacral joint
no Pmx penunjang Lama rawat Obat pre-op Obat post-op
Obat pulang
1 ul
3
-
2 Ul
3
-
keterangan
• 2 pasien dari 2 pasien mendapat pemeriksaan penunjang tambahan UL
• 2 pasien dari 2 pasien mendapat obat pulang asam mefenamat sebagai pengganti ketoprofen
Hernia
• Jumlah sampel 3
• 1 pasien tanpa penyakit penyerta
• 1 pasien dengan diagnosa tambahan sepsis
• 1 pasien dengan diagnosa tambahan HT
no Pmx
penunjang Lama rawat
Obat pre-op
Obat post-op Obat pulang
1 Tidak sesuai ( - EKG)
3
Tidak sesuai ( - Ranitidin iv)
Tidak sesuai #Cefixime diganti amoxiclav #Ketoprofen diganti asam mefenamat #Tidak mendapat ranitidin
Sectio Caesaria
• Jumlah sampel 21
• 14 pasien tanpa penyakit penyerta
• 4 pasien dengan diagnosa PEB
• 3 pasien dengan diagnosa PER
No
Lama rawat
Pmx penunjang
pre-op
Obat pre-op
Pmx penunjang
post-op
Obat post-op Hari 0
Obat post-op Hari 1
Obat pulang
1 2
Tidak sesuai # dosis metyl ergometrin 3x1 diganti 4x1 # asam mefenamat 4x1 diganti dengan meloxicam rectal 4x1
- Tidak sesuai #tidak mendapat methyl ergometrin
2 3
idem
Idem
No Lama rawat
Pmx penunjang
pre-op
Obat pre-op
Pmx penunjang
post-op
Obat post-op Hari 0
Obat post-op
Hari 1
Obat pulang
3 3
idem
Idem
4 3
Cefadroxil 3x500mg
Idem, dengan variasi
cefadroxil 3x 500mg
5 4
idem Amoxiclav 3x1
Tidak sesuai #tidak mendapat methyl ergometrin # amoxiclav menggantikan cefadroxil
No Lama rawat
Pmx pre-op
Obat pre-op Pmx post-
op
Obat post-op Hari 0
Obat post-op
Hari 1
Obat pulang
6 3
Mendapat tambahan ranitidin 1ampul dan metoclopramid 1 amp
Idem
Tidak sesuai #tidak mendapat methyl ergometrin
7 3
Idem
Idem
8 3
Idem
Idem
9 2
Idem - Idem
10 3
Idem
Idem
No Lama rawat
Pmx pre-op
Obat pre-op Pmx post-
op
Obat post-op Hari 0
Obat post-op
Hari 1
Obat pulang
11 3
Idem Amoxiclav
3x1
Tidak sesuai #tidak mendapat methyl ergometrin # amoxiclav menggantikan cefadroxil # mendapat tambahan lactofar 2x1
12 3
Idem
Tidak sesuai #tidak mendapat methyl ergometrin
No Lama rawat
Pmx pre-op
Obat pre-op Pmx post-
op
Obat post-op Hari 0
Obat post-op
Hari 1
Obat pulang
13 3
Idem
Idem
14 3
idem
Idem, mendapat tambahan
lactofar 3x1
Keterangan
• Dari 14 pasien post op hari-0 penggunaan asam mefenamat 4x500mg po digantikan dengan meloxicam supp 4x1
• Dari 14 pasien didapatkan 14 pasien yang obat pulang tidak mendapat metyilergotamin
• Dari 14 pasien didapatkan 2 orang apsein yang mendapat lactofar
• Dari 14 pasien ada 3 orang memerlukan terapi antibiotika. Dari ke-3 orang itu hanya 1 pasien yang mendapat terapi cefadroxil, 2 yang lainnya menggunakan amoxiclav
TERIMA KASIH