16. Jumlah Jama'Ah Dalam Sholat Jum'At

5
1 Jumlah Jama’ah dalam Sholat Jum’at Oleh Sendal Jepit pada 4 September 2013 pukul 6:45 Para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah orang yang menjadi syarat sah jum'atan. Menurut Imam Bajuri terdapat 15 qaul dalam madzahib mengenai pendapat ini : 1. Menurut Imam Ibnu Hazm menganggap sah meski hanya seorang diri. 2. Menurut Imam an-Nakhoi cukup dengan 2 orang. 3. Menurut Imam Abi Yusuf, Muhammad, dan Imam Liats berpendapat 2 orang beserta imam. 4. Menurut Imam Abu Hanifah dan Imam ats-Tsauri berpendapat 3 orang beserta imam. 5. Menurut Imam Ikrimah berpendapat 7orang. 6. Menurut Imam Rabiah berpendapat 9 orang. 7. Menurut Imam Malik berpendapat 12 orang. 8. Menurut Imam Ishak berpendapat 12 orang selain imam. 9. Menurut satu riwayat dari Imam Malik yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Habib berpendapat 20 orang 10. Menurut riwayat lain dari Imam Malik juga berpendapat 30 orang. 11. Menurut Imam Syafi’i berpendapat 40 orang beserta imam (qaul ashoh) 12. Menurut Imam Syafi'i berpendapat 40 orang selain imam, qoul ini juga disampaikan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan sekelompok ulama yang lain. 13. Menurut satu riwayat dari Imam Ahmad berpendapat 50 orang. 14. Menurut riwayat lain dari Imam Ahmad yang diriwayatkan oleh Imam al-Mazary berpendapat 80 orang. 15. Menurut pendapat terakhir, sholat jum'at dianggap sah apabila dilakukan oleh banyak orang laki2 yang dengan tanpa hitungan. (Kitab Hasyiah al-Bajuri juz 1 hlm 317)

description

jamaah jumat

Transcript of 16. Jumlah Jama'Ah Dalam Sholat Jum'At

1

Jumlah Jamaah dalam Sholat Jumat

OlehSendal Jepitpada4 September 2013 pukul 6:45

Para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah orang yang menjadi syarat sah jum'atan. Menurut Imam Bajuri terdapat 15 qaul dalam madzahib mengenai pendapat ini :

1. Menurut Imam Ibnu Hazm menganggap sah meski hanya seorang diri.

2. Menurut Imam an-Nakhoi cukup dengan 2 orang.

3. Menurut Imam Abi Yusuf, Muhammad, dan Imam Liats berpendapat 2 orang beserta imam.

4. Menurut Imam Abu Hanifah dan Imam ats-Tsauri berpendapat 3 orang beserta imam.

5. Menurut Imam Ikrimah berpendapat 7orang.

6. Menurut Imam Rabiah berpendapat 9 orang.

7. Menurut Imam Malik berpendapat 12 orang.

8. Menurut Imam Ishak berpendapat 12 orang selain imam.

9. Menurut satu riwayat dari Imam Malik yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Habib berpendapat 20 orang

10. Menurut riwayat lain dari Imam Malik juga berpendapat 30 orang.

11. Menurut Imam Syafii berpendapat 40 orang beserta imam (qaul ashoh)

12. Menurut Imam Syafi'i berpendapat 40 orang selain imam, qoul ini juga disampaikan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan sekelompok ulama yang lain.

13. Menurut satu riwayat dari Imam Ahmad berpendapat 50 orang.

14. Menurut riwayat lain dari Imam Ahmad yang diriwayatkan oleh Imam al-Mazary berpendapat 80 orang.

15. Menurut pendapat terakhir, sholat jum'at dianggap sah apabila dilakukan oleh banyak orang laki2 yang dengan tanpa hitungan.

(Kitab Hasyiah al-Bajuri juz 1 hlm 317)

21 , , .

Imam as-Syaikh Salim al-Hudlori berkata dalam kitabnya hal.21 : Dalam madzhab Syafii mengenai jumlah yang menjadi ketentuan jumat ada empat qoul, yang jadi pegangan (qoul mutamad) adalah qoul jadid yang mengharuskan jumlah jumat harus 40 orang. Tiga qoul lain adalah qoul qodim dan hukumnya dloif yaitu :

1. 4 orang salah satunya imam

2. 3 orang salah satunya imam

3. 12 orang salah satunya imam

Bagi orang Aqil yang mencari ridlo Allah hendaknya tidak meninggalkan jumat dengan cara menjalankan salah satu dari empat qoul yang telah disebutkan.

Tetapi jika tidak tahu apakah jumatnya memenuhi syarat qoul jadid maka disunnahkan mengulang sholat jumat dengan melakukan sholat dhuhur sesudah sholat jumat. Hal ini untuk berhati-hati (ihtiyath) dan menghindar dari ulama yang melarang jumat kurang dari 40 orang.

(Kitab Risalah Jumat hal 5)

Dalam qoul qodimnya Imam Syafi'i disebutkan boleh shalat jum'at dengan 4 orang 12 orang saja, dan qoul qodim tersebut boleh di ikuti atau diamalkan karena qoul tersebut telah di kuatkan oleh al ashhabus syafi'i yaitu Imam Al-Muzaniy, Imam Ibnu Al-Mundzir, dan Imam As Suyuthiy. Hal itu lebih baik daripada dengan cara berpindah madzhab (taklid) kepada Imam Hanifah yang membolehkan jumatan dengan 3 orang.

(Kitab Ianatut Tholibin juz 2 hal 58-59 dan Kitab Bughyah Al-Mustarsyidin hal 81)

Dalam kasus di atas menurut imam Al Bulqiniy harus melakukan shalat dzuhur setelahnya, akan tetapi kalau shalat jum'at karena taklid pada imam yang memperbolehkan kurang dari 40 orang juga boleh dan lebih baik lagi bila shalat jum'at kemudian disertai dengan shalat dzuhur. Bahkan menurutsebagian Ulama, takutlah meninggalkan shalat jum'at walaupun kurang dari 40 orang karena shalat jum'at bagian dari rahmat Allah dan pelebur dosa dalam seminggu.

. .

(Kitab Ianatut Tholibin juz 2 hal 58-59)

Dari jumlah-jumlah di atas juga masih disyaratkan harus jam'aah yang berkelamin laki-laki, mukalaf, merdeka, mustautin (bertempat tinggal).

Yang dimaksud Mustautin dalam hubungannya termasuk syarat mengesahkan sholat jum'at adalah orang-orang yang mempunyai tempat tinggal tetap di daerah tersebut (warga setempat) yang sekiranya tidak pergi dari tempatnya di musim hujan ataupun kemarau.

(Kitab Bajuri juz 1 hal 316)

Adapun orang-orang yang hanya bermukim di suatu tempat akan tetapi tidak memiliki rumah di daerah tersebut (bukan warga setempat) seperti santri di pesantren, maka itu belum bisa dikatakan mustautin. Akan tetapi dinamakan "muqim ghoiru mustautin"

(Kitab Bajuri juz 1 hal 312)

Dari uraian di atas disimpulkan: Jika dalam sholat jum'at jama'ahnya kurang dari 40 orang, ataupun lebih dari 40 orang akan tapi yang mustautin tidak sampai 40 orang seperti jum'atan di sekolah-sekolah atau pabrik-pabrik, maka setelah selesai sholat jum'at melakukan sholat dzuhur baik secara berjamaah maupun sendiri-sendiri.