16-53-1-PB

1
PERANAN SEKTOR PARIWISATA DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI MAKRO PROPINSI BALI DENGAN PENDEKATAN INPUT-OUTPUT E. Susy Suhendra 1 Toto Sugiharto 2 Teddy Oswari 3 Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Jakarta 1 susys@staff.gunadarma.ac.id 2 tsharto@staff.gundarma.ac.id 3 toswari@staff.gunadarma.ac.id Abstrak Krisis moneter yang berkelanjutan hingga sekarang telah melanda Indonesia dan berbagai aksi terorisme khususnya di Bali menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan pembangunan nasional. Propinsi Bali, dikenal sebagai kantong devisa bagi perekonomian Indonesia karena kegiatan pariwisatanya. Hal tersebut menandakan bahwa sektor pariwisata perlu mendapat perhatian sebagai sektor utama dalam mendukung perekonomian makro Bali dan perekonomian Indonesai pada umumnya. Analisis input-output diterapkan dalam penelitian ini. Jumlah sektor yang digunakan adalah 68 sektor. Model ini digunakan untuk menganalisis secara terintegrasi peranan sektor pariwisata dalam pembangunan ekonomi Bali secara menyeluruh serta untuk mengetahui proyeksi investasi di sektor pariwisata. Model input-output dianggap sebagai model yang paling komprehensif dan sistematis karena model ini merupakan pengembangan konsep input-output yang mengintegrasikan unsur ruang secara "simple" dan "elegan" (West et.al., 1989). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan sektor pariwisata dalam pertumbuhan ekonomi Propinsi Bali masih cukup besar. Peranan suatu sektor dalam perekonomian selain dapat dilihat dari kontribusi sektor tersebut dalam penciptaan output, juga dapat dilihat dari besaran nilai tambah yang dihasilkan. Nilai tambah yang dihasilkan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan suatu sektor dalam menciptakan output namun juga oleh biaya yang dikeluarkan dalam menciptakan output tersebut. Peranan sektor hotel berbintang dan sektor perdagangan dalam menghasilkan nilai tambah bagi Propinsi Bali masing-masing sebesar 12,32 persen dan 12,11 persen, sementara sektor restoran menyumbang 8,14 persen. Sub- sektor yang berpotensi untuk dijadikan sub-sektor unggulan, adalah sub-sektor yang mempunyai daya penyebaran dan derajat kepekaan yang baik, yakni perdagangan, pemotongan ternak, industri makanan dan minuman. Kata kunci: model input-output, sektor pariwisata, investasi

description

makalah ketimpangan ekonomi

Transcript of 16-53-1-PB

PERANAN SEKTOR PARIWISATA DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI MAKRO PROPINSI BALI DENGAN PENDEKATAN INPUT-OUTPUT

Peranan Sektor Pariwisata dalam Pertumbuhan Ekonomi Makro Propinsi Bali dengan Pendekatan Input-Output

E. Susy Suhendra1 Toto Sugiharto2 Teddy Oswari3

Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Jakarta

[email protected]

[email protected] [email protected]

Krisis moneter yang berkelanjutan hingga sekarang telah melanda Indonesia dan berbagai aksi terorisme khususnya di Bali menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan pembangunan nasional. Propinsi Bali, dikenal sebagai kantong devisa bagi perekonomian Indonesia karena kegiatan pariwisatanya. Hal tersebut menandakan bahwa sektor pariwisata perlu mendapat perhatian sebagai sektor utama dalam mendukung perekonomian makro Bali dan perekonomian Indonesai pada umumnya. Analisis input-output diterapkan dalam penelitian ini. Jumlah sektor yang digunakan adalah 68 sektor. Model ini digunakan untuk menganalisis secara terintegrasi peranan sektor pariwisata dalam pembangunan ekonomi Bali secara menyeluruh serta untuk mengetahui proyeksi investasi di sektor pariwisata. Model input-output dianggap sebagai model yang paling komprehensif dan sistematis karena model ini merupakan pengembangan konsep input-output yang mengintegrasikan unsur ruang secara "simple" dan "elegan" (West et.al., 1989). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan sektor pariwisata dalam pertumbuhan ekonomi Propinsi Bali masih cukup besar. Peranan suatu sektor dalam perekonomian selain dapat dilihat dari kontribusi sektor tersebut dalam penciptaan output, juga dapat dilihat dari besaran nilai tambah yang dihasilkan. Nilai tambah yang dihasilkan tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan suatu sektor dalam menciptakan output namun juga oleh biaya yang dikeluarkan dalam menciptakan output tersebut. Peranan sektor hotel berbintang dan sektor perdagangan dalam menghasilkan nilai tambah bagi Propinsi Bali masing-masing sebesar 12,32 persen dan 12,11 persen, sementara sektor restoran menyumbang 8,14 persen. Sub-sektor yang berpotensi untuk dijadikan sub-sektor unggulan, adalah sub-sektor yang mempunyai daya penyebaran dan derajat kepekaan yang baik, yakni perdagangan, pemotongan ternak, industri makanan dan minuman.

Kata kunci: model input-output, sektor pariwisata, investasi