15068-2-869589502322

19
MODUL PERKULIAHAN MANAJEMEN PUSAT DATA Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FASILKOM Teknik Informatia 02 Riki M.Kom Abstract Kompetensi Kerangkan Manajemen Mampu memahami Data Center , kerangka kerja manajemen (POLC, POAC), praktek manajemen oleh manajer meliputi kebijakan, SOP, instruksi kerja. KERANGKA MANAJEMEN

description

bagus sekali bro

Transcript of 15068-2-869589502322

MODUL PERKULIAHAN

MANAJEMENPUSAT DATA

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

FASILKOM Teknik Informatia

02Riki M.Kom

Abstract Kompetensi

Kerangkan Manajemen

Mampu memahami Data Center , kerangka kerja manajemen (POLC, POAC), praktek manajemen oleh manajer meliputi kebijakan, SOP, instruksi kerja.

KERANGKA MANAJEMEN

Data Center

Latar Belakang

Data center menjadi salah satu komponen penting dalam lingkungan bisnis yang ada saat

ini. Sebagai inti dari layanan bisnis, data center diharapkan mampu memberikan pelayanan

seoptimal mungkin, sekalipun dalam keadaan terjadinya suatu bencana sehingga bisnis

dalam perusahaan tersebut tetap bertahan dan keuntungan bagi perusahaan akan terus

mengalir. Berangkat dari peran data center yang begitu signifikan, kemudian dikaitkan

dengan berbagai isu yang ada pada data center akhir-akhir ini, terutama masalah Disaster

Recovery Planning, kajian mengenai data center menjadi salah satu topic menarik dalam

lingkungan bisnis.

Berbagai best practice mengenai data center telah dikemukakan di beberapa jurnal atau

artikel dan sudah cukup berhasil untuk diterapkan di perusahaan-perusahaan disesuaikan

dengan kebutuhan. Selain itu adanya beberapa standar yang sudah disusun oleh organisasi

seperti TIA-942 (Telecommunication Industry Association) membantu menciptakan suatu

data center yang ideal bagi suatu perusahaan.

Kajian data center kali ini akan mencoba memberikan gambaran global dan spesifik

mengenai data center yang akan dikaitkan dengan best practice dan standar-standar yang

tersedia sehingga menghasilkan suatu arahan yang jelas dari segi perancangan data center

ideal.

Dari uraian latar belakang yang telah dijelaskan maka dirumuskan masalah utama dalam

kajian ini, yaitu bagaimana melakukan perancangan yang sesuai dengan kriteria best

practicedan standar sebuah data center untuk aspek-aspek tertentu sehingga dapat

menghasilkan suatu data center yang ideal bagi perusahaan.

Tujuan

Tujuan umum dari adanya kajian mengenai data center adalah memberikan pemahaman

terhadap segala aspek yang ada di dalam data center. Sedangkan tujuan khusus yang ingin

dicapai antara lain:

1. Memberikan petunjuk rancangan ideal suatu data center yang akan dibangun

berdasarkan kriteria best practice dan standar yang ada.

2013 2

Manajemen Pusat DataPusat Bahan Ajar dan eLearning

Didi Kurnaedi, M.M, M.Kom http://www.mercubuana.ac.id

2. Membantu evaluasi data centeryang sudah dimiliki sebuah perusahaan sesuai dengan

kriteria best practice yang telah dianalisis.

Kajian yang akan dilakukan merupakan kajian umum (berdasarkan lingkungan bisnis

umum) yang kemudian akan didetailkan beberapa spesifikasi, sehingga dapat

diterapkan untuk berbagai jenis perusahaan disesuaikan dengan proses/layanan bisnis

yang dimiliki oleh perusahaan.

Kajian Data Center

Pengertian Data Center

Data Center merupakan fasilitas yang digunakan untuk penempatan beberapa kumpulan

server atau sistem komputer dan sistem penyimpanan data (storage) yang dikondisikan

dengan pengaturan catudaya, pengatur udara, pencegah bahaya kebakaran dan biasanya

dilengkapi pula dengan sistem pengamanan fisik.

Servis utama yang secara umum diberikan oleh data centeradalah sebagai berikut:

1. Business Continuance Infrastructure (Infrastruktur yang Menjamin Kelangsungan Bisnis)

Aspek-aspek yang mendukung kelangsungan bisnis ketika terjadi suatu kondisi kritis

terhadap data center. Aspek-aspek tersebut meliputi kriteria pemilihan lokasi data

center, kuantifikasi ruang data center, laying-out ruang dan instalasi data center,

sistem elektrik yang dibutuhkan, pengaturan infrastruktur jaringan yang scalable,

pengaturan sistem pendingan dan fire suppression.

2. DC Security Infrastructure (Infrastruktur Keamanan Data Center)

Terdiri dari sistem pengamanan fisik dan non-fisik pada data center. Fitur sistem

pengamanan fisik meliputi akses user ke data center berupa kunci akses memasuki

ruangan (kartu akses atau biometrik) dan segenap petugas keamanan yang mengawasi

keadaan data center (baik di dalam maupun di luar), pengamanan fisik juga dapat

diterapkan pada seperangkat infrastruktur dengan melakukan penguncian dengan kunci

gembok tertentu. Pengamanan non fisik dilakukan terhadap bagian software atau sistem

yang berjalan pada perangkat tersebut, antara lain dengan memasang beberapa

perangkat lunak keamanan seperti access control list, firewalls, IDSs dan host IDSs,

fiturfitur keamanan pada Layer 2 (datalink layer) dan Layer 3 (network layer) disertai

dengan manajemen keamanan.

3. Application Optimization (Optimasi Aplikasi)

Akan berkaitan dengan layer 4 (transport layer) dan layer 5 (session layer) untuk

meningkatkan waktu respon suatu server. Layer 4 adalah layer end-to-end yang paling

2013 3

Manajemen Pusat DataPusat Bahan Ajar dan eLearning

Didi Kurnaedi, M.M, M.Kom http://www.mercubuana.ac.id

bawah antara aplikasi sumber dan tujuan, menyediakan end-to-end flow control, end-to-

end error detection &correction, dan mungkin juga menyediakan congestion

controltambahan. Sedangkan layer 5 menyediakan 11 riteri dialog (siapa yang memiliki

giliran berbicara/mengirim data), token management (siapa yang memiliki akses ke

resourcebersama) serta sinkronisasi data (status terakhir sebelum link putus). Berbagai

isu yang terkait dengan hal ini adalah load balancing, caching, dan terminasi SSL, yang

bertujuan untuk mengoptimalkan jalannya suatu aplikasi dalam suatu sistem.

4. Infrastruktur IP

Infrastruktur IP menjadi servis utama pada data center. Servis ini disediakan pada layer

2 dan layer 3. Isu yang harus diperhatikan terkait dengan layer 2 adalah hubungan

antara server farms dan perangkat layanan, memungkinkan akses media, mendukung

sentralisasi yang reliable, loop-free, predictable, dan scalable. Sedangkan pada layer

3, isu yang terkait adalah memungkinkan fastconvergence routed network(seperti

dukungan terhadap default gateway).

Kemudian juga tersedia layanan tambahan yang disebut Intelligent Network Services,

meliputi fitur-fitur yang memungkinkan application services network-wide, fitur yang

paling umum adalah mengenai QoS (Quality of Services), multicast (memungkinkan

kemampuan untuk menangani banyak user secara konkuren), private LANSdan policy-

based routing.

5. Media Penyimpanan

Terkait dengan segala infrastruktur penyimpanan. Isu yang diangkat antara lain adalah

arsitektur SAN, fibre channel switching, replikasi, backupserta archival.

Gambar berikut menunjukkan servis utama yang disediakan oleh arsitektur Data Center

yang saling berkaitan:

2013 4

Manajemen Pusat DataPusat Bahan Ajar dan eLearning

Didi Kurnaedi, M.M, M.Kom http://www.mercubuana.ac.id

Business Continuance Infrastruture

Data Center Security

Application OptimizationStorage Infrastructure

IP Infrastructure

Gambar 1. Servis Utama Data Center

Gambar 2. Stakeholder untuk solusi Data Center

Berbagai pihak yang ikut terlibat dalam perencanaan dan pembangunan suatu data center,

diantaranya adalah:

1. Arsitektur dan para engineer

2. Konsultan (konsultan teknologi dan konsultan bisnis)

3. End user

4. Perusahaan manufaktur/vendor terkait

Kriteria Perancangan Data Center

2013 5

Manajemen Pusat DataPusat Bahan Ajar dan eLearning

Didi Kurnaedi, M.M, M.Kom http://www.mercubuana.ac.id

Dalam melakukan perancangan terhadap sebuah data center, harus diperhatikan kedua hal

tersebut dengan tujuan mendapatkan data center sesuai dengan kriteria berikut:

1. Availability

Data center diciptakan untuk mampu memberikan operasi yang berkelanjutan dan terus-

menerus bagi suatu perusahaan baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan

terjadinya suatu kerusakan yang berarti atau tidak. Data center harus dibuat sebisa

mungkin mendekati zero-failure untuk seluruh komponennya.

2. Scalability dan flexibility

Data center harus mampu beradaptasi dengan pertumbuhan kebutuhan yang cepat atau

ketika adanya servis baru yang harus disediakan oleh data center tanpa melakukan

perubahan yang cukup berarti bagi data center secara keseluruhan.

3. Security

Data center menyimpan berbagai aset perusahaan yang berharga, oleh karenanya

sistem keamanan dibuat seketat mungkin baik pengamanan secara fisik maupun

pengamanan non-fisik.

Kerangka Manajemen

Kemampuan Manajemen

Kamus umum bahasa Indonesia memberikan pengertian kemampuan sebagai

kesanggupan atau kecakapan untuk melakukan sesuatu. Kata manajemen berasal dari

bahasa Inggris yaitu management yang berarti mengurus, mengatur, memimpin sedang

dalam bahasa Perancis yaitu ménage memiliki arti tindakan untuk membimbing atau

memimpin, berupa proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengendalian usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya

organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan

mengelola sumber daya tersebut sangat ditentukan dalam mengaplikasikan fungsi-

fungsi manajemen.

Terdapat beberapa pendapat para ahli tentang fungsi manajemen yang beragam.

Weihrich dan Koontz (2005:27) berpendapat bahwa fungsi manajemen terdiri dari

planning, organizing, staffing, directing dan controlling.Umumnya yang dikenal orang

tentang fungsi manajemen adalah istilah POAC, yaitu planning (perencanaan),

organizing (pengorganisasian), actuating (pelaksanaan) dan controlling (pengendalian),

seperti Schermerhorn (2005:5) dalam buku Management membagi fungsi manajemen

dengan pendekatan POAC. Schermerhorn mendefenisikan manajemen adalah is the

process of planning, organizing, leading and controlling the use of resources to

2013 6

Manajemen Pusat DataPusat Bahan Ajar dan eLearning

Didi Kurnaedi, M.M, M.Kom http://www.mercubuana.ac.id

accomplish performance goals (manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian penggunaan sumber daya untuk

mencapai tujuan/sasaran kinerja)

Penjelasan secara garis besar dari fungsi-fungsi tersebut yaitu : perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan dalam manajemen merupakan fungsi dasar dari fungsi-

fungsi lainnya, karena perencanaan merupakan tujuan, arah, strategi, aturan

maupun program yang akan selalu menjadi bagian penting dari pelaksanaan fungsi

manajemen lainnya. Perencanaan adalah suatu proses yang menentukan dan

menetapkan tujuan apa yang akan dikerjakan dan bagaimana untuk mencapainya

(Schermerhorn, 2005:6).

Mengapa perencanaan diperlukan?.

Perencanaan akan selalu dilaksanakan organisasi karena perencanaan yang

dibuat akan menjadi penentu arah dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Perencanaan dapat menghemat pengeluaran yang kurang penting tanpa

mengabaikan kedinamisan organisasi yang selalu berkembang. Perencanaan bisa

dijadikan sebagai sarana untuk melakukan kontrol terhadap penyimpangan maupun

perubahan dalam perusahaan sehingga kelanjutannya bisa lebih baik, terarah dan

hemat.

Salah satu aspek yang penting dalam perencanaan adalah pengambilan

keputusan (making decision), menentukan atau memilih alternatif pencapai tujuan

dari beberapa alternatif yang ada melalui beberapa tahapan perencanaan. Ada

empat tahapan dalam perencanaan, yaitu : (1) menetapkan tujuan atau

serangkaian tujuan, (2) merumuskan keadaan saat ini, (3) mengindentifikasikan

segala peluang dan hambatan, (4) mengembangkan rencana atau serangkaian

kegiatan dalam pencapaian tujuan.

Beberapa manfaat perencanaan antara lain: (1) mengarahkan kegiatan

organisasi meliputi penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi, (2)

konsistensi kegiatan anggota organisasi agar sesuai dengan tujuan organisasi, dan

(3) memonitor kemajuan organisasi. Jika organisasi berjalan menyimpang dari

tujuan yang telah ditetapkan, dapat dilakukan perbaikan. Manfaat nomor tiga

tersebut erat kaitannya dengan kegiatan pengendalian. Pengendalian memerlukan

2013 7

Manajemen Pusat DataPusat Bahan Ajar dan eLearning

Didi Kurnaedi, M.M, M.Kom http://www.mercubuana.ac.id

perencanaan dan perencanaan bermanfaat bagi organisasi. Sisi lain berupa

kelemahan perencanaan, cenderung menunda kegiatan, perencanaan dapat

membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi.

2. Fungsi Pengorganisasian

Beberapa pengertian pengorganisasian antara lain: (1) cara manajemen

merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya yang

ada, (2) bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dan pada

tiap kelompok diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang

untuk mengawasi anggota-anggota kelompok, (3) hubungan-hubungan antara

fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas- tugas dan para karyawan, (4) cara para

manajer membagi tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka

dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas

tersebut. Dengan demikian pengorganisasian merupakan suatu proses untuk

merancang struktur formal mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-

tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi dapat dicapai dengan

efisien.

Aspek utama dalam proses pengorganisasian di lingkungan organisasi sektor

publik/pemerintahan adalah koordinasi (Anwar, 2007:5). Koordinasi sangat

diperlukan dalam distribusi tugas. Misalnya, untuk kegiatan reformasi birokrasi

dalam suatu instansi maka dibentuk suatu tim reformasi yang bertugas menyusun

konsep reformasi birokrasi. Dalam tim tersebut ditetapkan beberapa sub tim yang

diberi tugas untuk mempersiapkan konsep spesifik, misalnya sub-tim keuangan,

sub tim sumber daya manusia dan sebagainya. Teknik koordinasi yang cocok pada

organisasi sektor publik/pemerintahan adalah pendekatan partisipasi masyarakat

dengan instrumen komunikasi (LAN dalam Anwar, 2007:14). Oleh karena itu,

dalam pengorganisasian sektor publik/pemerintahan dibutuhkan adanya suatu

koordinasi dan komunikasi yang baik antara pimpinan dan bawahan.

Proses pengorganisasian terdiri dari tiga tahap, yaitu: (1) perincian seluruh

pekerjaan yang harus dilaksanakan setiap individu dalam mencapai tujuan

organisasi, (2) pembagian beban pekerjaan menjadi kegiatan-kegiatan yang secara

logika dapat dilaksanakan oleh setiap individu. Pembagian kerja sebaiknya tidak

terlalu berat sehingga dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga ada waktu

menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu, (3) pengadaan dan

pengembangan mekanisme kerja sehingga ada koordinasi pekerjaan para anggota

organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis. Mekanisme

2013 8

Manajemen Pusat DataPusat Bahan Ajar dan eLearning

Didi Kurnaedi, M.M, M.Kom http://www.mercubuana.ac.id

pengkoordinasian ini akan membuat para anggotaorganisasi memahami tujuan

organisasi dan mengurangi ketidak efisiensian dan konflik.

3. Fungsi Pengarahan

Pengarahan merupakan hubungan manusia yang mengikat para bawahan

agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara etektif serta efisien

dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Lebih spesifik lagi pengarahan meliputi

kegiatan memberi pengarahan (directing), mempengaruhi orang lain (influencing)

dan memotivasi orang tersebut untuk bekerja (motivating). Pengarahan bisa

dikatakan sebagai kegiatan manajemen yang paling menantang dan paling

kompleks karena lansung berhadapan manusia, yang mempunyai tingkah laku

beraneka ragam. Bagaimana membuat orang lain bekerja untuk tujuan organisasi

merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Pimpinan harus mampu menciptakan

suasana (atmosfer) yang bisa mendorong orang untuk bekerja. Cara yang dipakai

mungkin sangat berlainan dari satu organisasi ke organisasi lainnya, tergantung

prinsip yang digunakan pimpinan dalam melakukan pengarahan.

Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa: (1) orientasi, merupakan

cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat

dilakukan dengan baik, (2) perintah, merupakan permintaan dari pimpinan kepada

orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan

tertentu pada keadaan tertentu, (3) delegasi wewenang, pimpinan melimpahkan

sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.

4. Fungsi Controling (Pengawasan/Pengendalian)

Pengawasan atau pengendalian merupakan suatu proses untuk menjamin

bahwa tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Pengendalian dalam arti

luas mencakup sistem pengendalian manajemen dan operasional berupa

tanggungjawab manajemen, wewenang, laporan dan umpan balik yang dapat

menjamin bahwa semua sumber daya organisasi dipergunakan dengan cara paling

efektif dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi, seperti yang dikemukakan

oleh Anthony and Govindarajan (2001:273) bahwa proses pengendalian untuk

meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan

efisien.

Tiga tipe pengawasan/pengendalian, yaitu: (1) pengawasan pendahuluan,

dirancang untuk mengantisipasi adanya penyimpangan dari standar atau tujuan

2013 9

Manajemen Pusat DataPusat Bahan Ajar dan eLearning

Didi Kurnaedi, M.M, M.Kom http://www.mercubuana.ac.id

dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu

diselesaikan, (2) pengawasan yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan

kegiatan, merupakan proses di mana aspek tertentu dari suatu prosedur harus

disetujui dulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan-kegiatan

bisa dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan "double check" yang telah

menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan, (3) pengawasan umpan balik,

mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.

Beberapa tahap proses pengawasan antara lain: (1) penetapan standar

kegiatan, (2) penentuan pengukuran kegiatan, (3) pengukuran pelaksanaan

kegiatan nyata, (4) membandingkan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan

penganalisaan penyimpangan-penyimpangan, (5) mengambil tindakan

pengoreksian bila dianggap perlu.

Perencanaan dan pengawasan merupakan dua fungsi manajemen yang saling melengkapi

(Anthony et, al., 1995: 89). Tanpa pengawasan, perencanaan menjadi tidak berarti karena

tidak ada tindak lanjut untuk mengidentifikasi apakah rencana telah tercapai atau belum

tercapai. Tanpa perencanan, pengawasan menjadi tidak berarti karena tidak tersedianya

tolok ukur untuk menilai hasil kegiatan. Kata pengawasan dan perencanaan merupakan dua

kata yang berpasangan. Pengawasan yang baik memerlukan perencanaan dan

perencanaan yang baik memerlukan pengawasan.

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenaiberbagai proses penyelenggaraan

administrasipemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan,dimana dan oleh siapa

dilakukan.

Administrasi Pemerintahanpengelolaan proses pelaksanaan tugas dan fungsipemerintahan

yang dijalankan oleh organisasi pemerintah.

SOP Administrasi Pemerintahan (SOP AP)standar operasional prosedur dari berbagai

prosespenyelenggaraan administrasi pemerintahan yang sesuaidengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

SOP DALAM BERBAGAI ISTILAH

2013 10

Manajemen Pusat DataPusat Bahan Ajar dan eLearning

Didi Kurnaedi, M.M, M.Kom http://www.mercubuana.ac.id

SOPs : Standard (Standing) Operating Procedures (diadopsi dari Bahasa Inggris).

SPO : Standar Prosedur Operasi (Terjemahan istilah SOPs, biasa dipergunakan pada

bidang perkebunan).

POS : Prosedur Operasional Standar.

(Terjemahan istilah SOPs, biasa dipergunakan pada bidang keagamaan).

SOB : Standar Operasional Baku.

(Terjemahan istilah SOPs, biasa digunakan pada bidang industri).

Protap : Prosedur Tetap (Istilah yang biasa digunakan di kalangan militer dan

kepolisian).

Istilah lain: Safe Work Instructions, Safe Operating Procedures, Standard Working

Procedures, Medic Procedures, Prosedur Operasional yang Baku.

SOP : Standar Operasional Prosedur.

(Biasa digunakan dalam dunia pendidikan dan istilah kebijakan dalam Peraturan

Menteri PAN dan RB Nomor: 35 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar

Operasional Prosedur (SOP) Administrasi pemerintah

HAKEKAT SOP

SOP diartikan sebagai "petunjuk organisatoris yang menetapkan suatu tindakan baku".

SOP ditetapkan untuk menghindari miskomunikasi, konflik, dan permasalahan pada

pelaksanaan tugas/pekerjaan.

Secara menyeluruh SOP akan menggambarkan secara detail cara instansi beroperasi

(bekerja).

SOP: BUSINESS PROCESS RE-ENGINEERING

2013 11

Manajemen Pusat DataPusat Bahan Ajar dan eLearning

Didi Kurnaedi, M.M, M.Kom http://www.mercubuana.ac.id

Safety Assurance

2013 12

Manajemen Pusat DataPusat Bahan Ajar dan eLearning

Didi Kurnaedi, M.M, M.Kom http://www.mercubuana.ac.id

SOP Kebutuhan Organisai

JENIS SOP

BERDASARKAN SIFAT KEGIATAN:

a.SOP TEKNIS

SOP rinci yang menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh satu pelaksana atau

dengan satu peran.

Menggambarkan cara melakukan pekerjaan.

Contoh:

- SOP Pengoperasian Komputer.

- SOP Pengujian Sampel di Laboratorium.

- SOP Pengagendaan Surat.

- SOP Pemberian Disposisi

BERDASARKAN SIFAT KEGIATAN:

b.SOP ADMINISTRATIF

SOP umum yang menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh lebih dari satu

pelaksana.

Bisa bersifat makro atau mikro, dan tidak menggambarkan cara melakukan pekerjaan.

Contoh:

- SOP Pemeliharaan Komputer Kantor.

2013 13

Manajemen Pusat DataPusat Bahan Ajar dan eLearning

Didi Kurnaedi, M.M, M.Kom http://www.mercubuana.ac.id

- SOP Pelayanan Pengujian Sampel di Laboratorium.

- SOP Penanganan Surat Masuk.

- SOP Penyelenggaraan Bimbingan Teknis

MENURUT CAKUPAN DAN BESARAN KEGIATAN:

a.SOP MAKRO

SOP yang merupakan integrasi dari beberapa SOP (mikro) yang membentuk serangkaian

kegiatan.

Tidak menggambarkan kegiatan yang riil dilakukan oleh pelaksananya.

b.SOP MIKRO

SOP yang gambaran kegiatannya merupakan bagian dari kegiatan yang lebih besar

(makro).

Dapat dikatakan sebagai sub/anak SOP.

MENURUT CAKUPAN DAN KELENGKAPAN KEGIATAN:

a.SOP FINAL

SOP yang berdasarkan cakupan kegiatannya telah menghasilkan produk utama yang

paling akhir atau final.

Sudut pandangnya adalah produk unit kerja.

b.SOP PARSIAL

SOP yang berdasarkan cakupan kegiatannya belum menghasilkan produk utama yang

paling akhir atau final.

Kegiatan yang di SOP kan masih memiliki rangkaian kegiatan lanjutan yang

mencerminkan produk utama akhir.

MENURUT CAKUPAN DAN JENIS KEGIATAN:

a.SOP GENERIK

SOP yang berdasarkan sifat dan muatan kegiatannya memiliki kesamaan langkah.

SOP ini bisa diadopsi di unit kerja lain.

b.SOP SPESIFIK

SOP yang berdasarkan sifat dan muatan kegiatannya memiliki kekhususan langkah.

SOP ini tidak dapat diterapkan di tempat lain

2013 14

Manajemen Pusat DataPusat Bahan Ajar dan eLearning

Didi Kurnaedi, M.M, M.Kom http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka

1. Douglas Alger (2005), Build the Best Data Center Facility for Your Business,

Cisco Press, Indianapolis, USA.

2. Mauricio Arregoces, Maurizio Portolani (2003), Data Center Fundamentals, Cisco

Press, USA.

3. Kailas Jayaswal (2006), Administering Data Centers: Servers, Storage, and

Voice over IP, Wiley Publishing, Inc, USA.

4. Hubbert Smith (2011), Data Center Storage: Cost Effective Strategies,

Implementation, and Management, CRC Press, USA

5. Diah Eka Yulianti, Hafda Bayu Nanda (2008). Best Practice Perancangan Data

Center. OPenContent License.

2013 15

Manajemen Pusat DataPusat Bahan Ajar dan eLearning

Didi Kurnaedi, M.M, M.Kom http://www.mercubuana.ac.id