15. eKOLOGi

25
PRAKTIKUM VIII Topik : Dasar-Dasar Ekologi Sub Topik : Penentuan Parameter Faktor Lingkungan Suatu Komunitas Tujuan : Untuk mengukur parameter faktor lingkungan suatu komunitas. Hari / tanggal : Rabu, 23 Desember 2009 Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin I. ALAT : 1. Altimeter 2. Termometer 3. Hygrometer 4. Soil tester pH tanah 5. Lux meter 6. Anemometer 7. DO meter II. CARA KERJA 1. Mengelompokkan praktikan yang tiap kelompok terdiri atas 5-6 orang. Kemudian menentukan lokasi (komunitas) tempat melakukan pengukuran. 2. Melakukan pengukuran faktor-faktor lingkungan, seperti : a. Suhu udara, air atau tanah dengan termometer. 187

description

nah

Transcript of 15. eKOLOGi

Page 1: 15. eKOLOGi

PRAKTIKUM VIII

Topik : Dasar-Dasar Ekologi

Sub Topik : Penentuan Parameter Faktor Lingkungan Suatu Komunitas

Tujuan : Untuk mengukur parameter faktor lingkungan suatu komunitas.

Hari / tanggal : Rabu, 23 Desember 2009

Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I. ALAT : 1. Altimeter

2. Termometer

3. Hygrometer

4. Soil tester pH tanah

5. Lux meter

6. Anemometer

7. DO meter

II. CARA KERJA

1. Mengelompokkan praktikan yang tiap kelompok terdiri atas 5-6 orang.

Kemudian menentukan lokasi (komunitas) tempat melakukan

pengukuran.

2. Melakukan pengukuran faktor-faktor lingkungan, seperti :

a. Suhu udara, air atau tanah dengan termometer.

Mencari tempat yang suhunya agak tinggi.

Memegang termometer pada tempat tersebut sambil

memperhatikan kenaikan suhunya pada skala termometer.

Menggambar dan menuliskan hasil pengamatan.

b. Ketinggian suatu tempat dengan Altimeter.

Menstabilkan jarum penunjuk pada skala.

Meletakkan altimeter diatas tanah.

Memperhatikan perubahan jarum penunjuk pada skala yang

menunjukkan besarnya ketinggian.

187

Page 2: 15. eKOLOGi

Menggambar altimeter dan menuliskan hasil pengamatan.

c. pH tanah dan kelembapan tanah dengan soil tester.

Menstabilkan skala soil tester.

Menancapkan soil tester sampai pori-pori tenggelam kedalam

tanah.

Memperhatikan perubahan jarum penunjuk yang menunjukkan

besarnya perubahan pH tanah pada skala atas.

Memencet tombol pada soil tester untuk mengetahui

kelembapan tanah.

Memperhatikan perubahan jarum pada skala bawah.

Menggambar soil tester dan menuliskan hasil pengamatan

berupa pH dan kelembaban tanah.

d. Kelembaban udara pada Hygrometer.

Menstabilkan jarum penunjuk pada skala.

Meletakkan Hygrometer di atas permukaan tanah yang lembab.

Memperhatikan perubahan jarum penunjuk pada skala yang

menyatakan besarnya kelembaban tanah.

Menggambar Hygrometer dan menuliskan hasil pengamatan.

e. Kecepatan angin dengan Anemometer.

Menstabilkan skala anemometer dengan menggantung atau

memegangnya langsung pada tempat yang kecepatan anginnya

cukup besar.

Memencet tombol diatas anemometer sesuai waktu yang

diinginkan.

Memperhatikan perubahan skalanya, jika menggunakan skala

kecil, nilai dikali 100 % namun kalau menggunakan skala besar

dikali 1 %.

Menggambar Anemometer dan menuliskan hasil pengamatan.

f. Kadar Oksigen dalam air dengan DO Meter.

Menggeser tombol ke oksigen.

188

Page 3: 15. eKOLOGi

Memasukkan ujung DO Meter yang berbentuk meruncing

dalam air.

Memperhatikan laju perubahan nilai pada layar, sampai

akhirnya berhenti.

Menggambar DO Meter dan menuliskan hasil pengamatan.

g. Intensitas udara dengan Lux Meter.

Menutup sebagian dari layar pada lux meter, baik setengahnya

atau seperempatnya, apabila jarum skala tidak bergerak atau

tidak cukup udara.

Memperhatikan jarum pada skala, nilai yang tertera dikalikan

dengan 10 dan 2 jika menutup layar setengahnya atau dengan 4

jika menutup layar seperempatnya.

Menggambar Lux Meter dan menuliskan hasil pengamatan.

3. Menabulasikan seluruh data yang diperoleh dari hasil pengamatan

semua kelompok/kelas, mendiskusikan dan membuat bahasannya.

III. TEORI DASAR

Salah satu pokok bahasan dalam ekologi adalah masalah populasi

dan komunitas yang di dalamnya membahas pH, struktur, dinamika dan

interaksi populasi. Untuk membuat deskripsi dan mengungkapkan

informasi yang penting tentang suatu komunitas yang dikaji, maka harus

dilakukan analisis vegetasi.

Dalam ekologi tumbuhan dikenal struktur vegetasi atau struktur

komunitas. Berbicara tentang struktur vegetasi ada lima struktur vegetasi

dari level atas ke bawah, yaitu:

1. Fisiologi

2. Struktur biomas

3. Struktur lifeform

4. Struktur floristic = komposisi species

5. Struktur tegakan

189

Page 4: 15. eKOLOGi

Ekologi berasal dari bahasa yunani “ OIKOS “ yang berarti

rumah tangga dan “ LOGOS “ yang berarti ilmu. Menurut Odum (1971)

menulis ekologi sebagai suatu kajian makhluk ditempat hidupnya.

Selanjutnya dituliskan bahwa ekologi seperti diartikan dalam kamus

Webster’s Unabriged Dictionary sebagai totalitas atau pola hubungan

antara makhluk dan lingkungan mereka. Krebs (1978) menuliskan bahwa

Ernest Haeckel pad tahun 1869 memberi tarif ekologi sebagai suatu

hubungan keseluruhan antara makhluk hidup, dalam hal ini hewan dengan

lingkungan organik dan anorganik.

Synekologi adalah kajian komunitas, dan aetokologi adalah

kajian spesies. Begon (1986) menuliskan bahwa pengaruh berbagai suhu

terhadap hewan eksoterm mengikuti suatu pola yang tipikal, walaupun ada

perbedaan dari spesies ke spesies yang lain. Pada intinya ada 3 kisaran

suhu yang menarik perhatian adalah: suhu rendah berbahaya, suhu tinggi

berbahaya, dan suhu diantara suhu rendah berbahaya dan suhu tinggi

berbahaya. Suatu kondisi diberi tarif sebagai suatu faktor lingkungan

abiotik yang berbeda dalam ruang dan waktu, dan terhadap kondisi ini

makhluk memberi tanggapan secara berbeda-beda. Contohnya meliputi

suhu, lengas nisbi, pH, salinitas, kecepatan arus air dan sungai serta kadar

pencemar. Kendeigh (1980) menyebutkan bahwa semua makhluk hewan

memberi reaksi terhadap habitat dengan cara mereka masing-masing dan

bilamana makhluk tersebut dalam cacah yang banyak maka reaksi tersebut

akan menghasilkan pengaruh yang nyata.

Air dikondisikan secara homotipik bilamana perubahan

dihasilkan sebelumnya oleh individu yang sama spesies dengan spesies

yang sedang dikaji dan air dikondisikan secara heterotipik bila perubahan

dihasilkan oleh spesies yang berbeda. Miller (1982) menulis bahwa

sumber daya adalah semua saja yang diperlukan oleh makhluk atau

kelompok makhluk, jadi sumber daya adalah sesuatu yang berguna.

190

Page 5: 15. eKOLOGi

IV. HASIL PENGAMATAN

A. Tabel Hasil Pengamatan

No Parameter Parameter yang di ukur Hasil ukur

1. Altimeter Ketinggian tempat 3700 mdpl

2. Termometer Suhu 27 0C

3. Higrometer Kelembaban udara 94 %

4. Soil Tester pH tanah pH tanah 6,2

5. Lux Meter Intensitas cahaya

100 = 94,8 Lux

300 = 285 Lux

1000 = 421 Lux

3000 = 400 Lux

6. Anemometer Kecepatan angin 10 m/s

B. Gambar Hasil Pengamatan

1. Altimeter

Keterangan :

1. Skala

2. Jarum penunjuk

191

Page 6: 15. eKOLOGi

Berdasarkan Literatur :

Sumber : Doc lab. Bio PMIPA UNLAM 23 Des 09

192

Page 7: 15. eKOLOGi

2. Termometer

Keterangan :

1. Skala

2. Air raksa

3. Penunjuk skala

4. Pemegang

Berdasarkan Literatur :

Sumber : Doc lab. Bio PMIPA UNLAM 23 Des 09

193

Page 8: 15. eKOLOGi

3. Higrometer

Keterangan :

1. Skala

2. Jarum penunjuk

3.

Berdasarkan Literatur :

1.

Sumber : Doc lab. Bio PMIPA UNLAM 23 Des 09

194

Page 9: 15. eKOLOGi

4. Soil Tester pH tanah

Keterangan :

1. Skala

2. Jarum penunjuk

3. Tombol

Berdasarkan Literatur :

Sumber : Doc lab. Bio PMIPA UNLAM 23 Des 09

195

Page 10: 15. eKOLOGi

5. Lux Meter

Keterangan :

1. Skala

2. Jarum penunjuk

3. Layar pengumpul

cahaya

4. Tombol

5.

Berdasarkan Literatur :

Skala

1.

Sumber : Doc lab. Bio PMIPA UNLAM 23 Des 09

196

Page 11: 15. eKOLOGi

6. Anemometer

Keterangan :

1. Skala besar

2. Skala kecil

3. Tombol

4. Jarum penunjuk

5. Kincir/Turbin

6.

Berdasarkan Literatur :

1.

Sumber : Doc lab. Bio PMIPA UNLAM 23 Des 09

197

Page 12: 15. eKOLOGi

7. DO Meter

Keterangan :

1. Layar penunjuk

angka

2. Kabel

3. Knop pemutar

4. Skala ºC

5. Skala Kadar O2

6. Alat yang

dicelupkan

7. Batang tester

8.

Berdasarkan Literatur :

1.

Sumber : Doc lab. Bio PMIPA UNLAM 23 Des 09

198

Page 13: 15. eKOLOGi

V. ANALISIS DATA

1. Altimeter

Alat ini berfungsi untuk mengukur ketinggian suatu tempat

dihitung dari permukaan air laut. Alat ini berupa persegi namun di

tengahnya ada lingkaran yang menunjukkkan skala tertentu beserta

jarum penunjuknya. Satuan untuk ketinggian adalah mdpl (di atas

permukaan laut). Cara penggunaan alat ini yaitu dengan meletakkan

alat ini di atas tanah suatu daerah/tempat pada dataran rendah yang

akan diukur, kemudian memperhatikan jarum penunjuk pada altimeter.

Satuan ukurannya pada umumnya yaitu menggunakan satuan meter.

Pada alat terdapat pegangan yang fungsinya untuk pegangan. Alat ini

hampir sama dengan higrometer.

2. Termometer

Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu atau

temperatur suatu benda atau zat (lingkungan) seperti air atau udara

disuatu daerah tertentu yang ditunjukkan dengan skala 0C. Alat ini

mempunyai skala 0 – 100 0C dengan ketelitian 10 0C dengan air raksa

sebagai medianya. Apabila ingin mengukur suhu suatu benda atau zat

caranya dengan meletakkannya atau menggantungkan alat ini di paku

atau cukup dipegang tali penggantungnya pada suatu tempat atau

dimana saja yang akan diukur perubahan suhunya dan kemudian

mengamati garis merah pada termometer yang menunjukkan nilai suhu

pada udara atau air yang diukur dengan satuan ukurannya 0C. Pada saat

pengukuran, termometer tidak boleh disentuh dengan tangan atau

apapun, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran, dan untuk

memudahkan dalam pengukuran, sehingga termometer harus

digantung pada suatu tempat.

199

Page 14: 15. eKOLOGi

3. Hygrometer

Hygrometer berfungsi untuk mengukur kelembaban

lingkungan atau udara di sekitar. Kelembaban udara adalah kering atau

basahnya udara yang disebabkan oleh banyak sedikitnya uap air yang

terkandung di udara. Kelembaban udara dinyatakan dalam kelembaban

nisbi. Hygrometer terdiri dari jarum & skala penunjuk yang

mempunyai satuan persen (%). Apabila kita ingin mengukur

kelembaban udara di suatu tempat maka kita tinggal meletakkan alat

ini pada tempat/daerah yang akan diukur kelembaban udaranya, bisa

juga dengan menggantungkan alat ini di dahan-dahan pohon/tempat

yang memungkinkan untuk melihat skala. Jarum skala akan bergerak

dan berputar menunjukkan skala kelembaban udara di tempat tersebut.

4. Soil tester

Soil Tester ini berfungsi untuk mengukur pH dan kelembaban

tanah. Pada soil tester terdapat dua buah skala, yaitu bagian atas

berfungsi untuk mengukur pH tanah dan bagian bawah berfungsi untuk

mengukur kelembaban tanah. Satuan ukuran untuk kelembaban tanah

yaitu (%). Cara kerja alat ini adalah bagian ujung soil tester

ditancapkan atau ditanam dengan cara diputar (dibor) ke dalam tanah

sampai pori-porinya tenggelam. Jika tanah tersebut tidak lembab maka

kita lubangi terlebih dahulu, baru kita tancapkan pori-pori soil tester ke

dalam tanah sampai tenggelam. Soil Tester ini memiliki dua fungsi,

jika tombol pada bagian sisinya kita pencet maka alat ini berfungsi

untuk mengetahui kelembaban tanah dan apabila tombolnya kita

pencet lagi kearah semula maka alat ini berfungsi untuk mengukur pH

tanah, setelah itu kita lihat skala yang menunjukkan kelembaban tanah

bagian bawah dan bagian atas untuk pH tanah.

5. Lux meter

Lux meter berfungsi untuk mengukur intensitas cahaya yang

ada di sekitarnya dengan satuan Luxbath/Lux. Cara kerjanya adalah

dengan mengkalibrasi terlebih dahulu sebelum dipakai, pertama kita

200

Page 15: 15. eKOLOGi

putar dulu arah skalanya ke 1000 kemudian kita tutup layar

pengumpul/penerima cahaya dengan ketentuan, apabila kacanya tidak

ditutup maka dikalikan 10, ditutup setengah maka dikalikan 2, dan

ditutup seperempat dikalikan 4. Kemudian kita tekan tombol yang ada

pada alat ini, lalu arahkan penerima cahaya ke arah datangnya cahaya,

pada layar akan muncul skala yang menunjukkan jumlah intensitas

cahaya suatu daerah.

6. Anemometer

Anemometer berfungsi untuk mengukur kecepatan angin atau

udara yang bergerak dari tempat yang bertekanan tinggi ketempat yang

bertekanan rendah dengan satuan km/jam. Alat ini terdiri dari dua

bagian skala yaitu yang kecil dan besar. Untuk mengukur skala dengan

angka kecil digunakan untuk perbesaran penunjuk seratus kali,

sedangkan angka besar digunakan sebagai penunjuk sepuluh kali. Alat

ini biasanya digantung pada ranting atau dapat dipegang langsung.

Cara menggunakan alat ini terlebih dahulu mencari sumber mata angin

sampai baling-baling yang ada pada alat ini bergerak, setelah itu alat

penutup yang ada pada bagian atas dibuka. Menormalkan skala yang

ada pada alat ini dengan penunjukkan skala bawah yang besar dan

kecil harus 0, kemudian menggantungkan alat ini pada tempat yang

agak tinggi ke arah datangnya angin, membiarkan selama beberapa

menit kurang lebih 5 menit atau sesuai keperluan. jika sumber angin

ada maka kincir angin akan berputar dan jarum skala akan berputar

menunjukkan angka yang ditunjukkan pada alat tersebut, selanjutnya

melihat kedua skala yang menunjukkan besarnya kecepatan angin dan

menit, dimana skala kecil menunjukkan X kali putaran skala besar

ditambahkan atau dijumlahkan angka pada skala besar, kemudian

merubah menjadi km/jam.

201

Page 16: 15. eKOLOGi

7. DO meter

DO meter ini berfungsi untuk mengukur kandungan air yang

terlarut yaitu untuk mengetahui dan mengukur kadar oksigen dalam

suatu larutan atau air. Selain untuk mengukur kadar oksigen juga untuk

mengukur suhu air. Satuan untuk kadar oksigen dalam air dinyatakan

dalam persen (%). DO Meter mempunyai dua bagian yaitu bagian atas

terdapat jarum penunjuk skala dan bagian tengah depan terdapat suatu

putaran yang berfungsi untuk mengaktifkan dan memiliki tali pada

ujungnya berupa alat yang berbentuk meruncing seperti mike. Cara

penggunaan alat ini adalah dengan cara membenamkan atau

mencelupkan bagian ujung pengukur DO meter yang sudah

dihubungkan dengan kabel yang berbentuk seperti mike ke dalam air,

apabila sudah dicelupkan maka angka-angka yang ada pada alat DO

meter akan berfungsi. Sebelum tombol off maka harus diarahkan ke

bagian yang bertuliskan O2 dengan cara digeser atau diputar karena

pada tombol terdapat tiga pilihan yaitu STB, °C, dan O2, tombol O2

atau 0 0C akan tampil pada layar dan menunjukkan besaranya kadar

kandungan O2 dalam air berupa angka-angka yang terus berkurang.

202

Page 17: 15. eKOLOGi

VII. KESIMPULAN

1. Ekologi berasal dari bahasa yunani “ OIKOS “ yang berarti rumah

tangga dan “ LOGOS “ yang berarti ilmu. Ekologi adalah suatu kajian

makhluk di tempat hidupnya, atau suatu hubungan keseluruhan antara

makhluk hidup, dalam hal ini hewan dengan lingkungan organik dan

anorganik.

2. Faktor-faktor lingkungan suatu komunitas yang mempengaruhi habitat

makhluk hidup antara lain adalah kelembaman udara, kelembaban dan

pH tanah, intensitas cahaya, kecepatan angin atau udara, kadar oksigen

dalam suatu larutan atau air, suhu, dan ketinggian tempat.

3. Untuk mengukur parameter suatu lingkungan komunitas dapat diukur

dengan menggunakan alat-alat sebagai berikut:

a. Altimeter digunakan untuk mengukur ketinggian suatu tempat

b. Termometer digunakan untuk mengukur suhu lingkungan

c. Hygrometer digunakan untuk mengukur kelembaban udara

d. Soil tester digunakan mengukur pH tanah dan kelembaban tanah

e. Lux meter digunakan untuk mengukur intensitas cahaya

f. Anemometer digunakan untuk mengukur kecepatan angin

g. DO meter digunakan untuk mengukur kadar oksigen dalam air

203

Page 18: 15. eKOLOGi

VII. DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Siti Wahidah dan Noorhidayati. 2009. Penuntun Praktikum

Biologi Umum. Jurusan PMIPA FKIP UNLAM: Banjarmasin.

Soekotjo. 1978. Ekologi Umum. Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.

Soetjipta. 1993. Dasar-Dasar Ekologi Hewan. Depdikbud Fakultas

Biologi UGM : Yogyakarta.

Tim Penyusun Buku Ekologi Dasar 2. 1985. Ekologi Dasar 2. Ujung

Pandang: Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia

Bagian Timur.

Doc lab. Bio PMIPA UNLAM 23 Des 09

204