14237687 Makalah AMDAL Ary Sudijanto

download 14237687 Makalah AMDAL Ary Sudijanto

of 86

Transcript of 14237687 Makalah AMDAL Ary Sudijanto

AMDAL sebagaiPersyaratan dalamPengelolaan Lingkungan Disampaikan oleh:Ary SudijantoKementerian Negara Lingkungan HidupBogor, 22 Agustus 2007Apa-sih AMDAL itu?!kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagiproses pengambilan keputusan. Sumber: Pasal 1 ayat 1 PP 27 Tahun 1999Penerapan Kebijakan Pengelolaan Penerapan Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup IndonesiaLingkungan Hidup Indonesiapre-emptive preventive proactivePengambilan keputusan & perencanaanPelaksanaan Tingkat produksi Tata Ruang AMDAL, UKL/UPLISO 14000Audit LingkunganStudi Kelayakan Pengawasan Baku Mutu Insentif & Disinsentif (Instrumen ekonomi) Program PROPER Perizinan PLB3untuk apa?? ASPEK TEKNIS:EUntuk menghindari & meminimalisasi dampak lingkungan sehingga terwujud pembangunan yang berkelanjutanESurvei, prakiraan, dan evaluasi dampak berupa polusi, gangguan keanekaragaman ekosistem, hubungan manusia-alam dan lingkungan global (nir emisi, efek rumah kaca dll).ALAT KOMUNIKASI:EUntuk mendapatkan konsensus dengan masyarakat (terkena dampak), akuntabilitas pemrakarsa dan pemerintah, dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunanTujuan AMDALAMDAL merupakan alat pengelolaan lingkungan hidup untuk:Menghindari dampakApakah proyek dibutuhkan?Apakah proyek harus dilaksanakan saat ini?Apakah ada alternatif lokasi?Meminimalisasi dampakMengurangi skala, besaran, ukuranApakah ada alternatif untuk proses, desain, bahan baku, bahan bantu?Melakukan mitigasi/kompensasi dampakMemberikan kompensasi atau ganti rugi terhadap lingkungan yang rusak (contoh: Pengembangan Bank Mitigasi)TinggiPRIO-RITASRendahSumber: UNEP, 2002DAMPAKDAMPAKDAMPAKDampak vs AMDALHINDARIHINDARIHINDARIMINIMISASIMINIMISASI M% DAMPAKPRIORITASMITIGASIungsi AMDALAMDAL itu, untuk pengambilan KEPUTUSAN...Pasal 1 ayat 1 PP 27 Tahun 1999AMD AL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatanSalusu, J (2000)Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai dengan situasiEccleston CH (2000)Kajian terhadap alternatif-alternatif kegiatan merupakan jantung dari peraturan NEPA . NEPA merupakan milestone penerapan AMDAL Sumber: Reliantoro, 2005Bagaimana AMDALdilakukan ?STUDI KELAYAKAN EKONOMI / TEKNISAMDAL MODIFIKASI PROYEK DGN UPAYA PENGELOLAANBERURUTANSTUDI KELAYAKAN EKONOMI / TEKNISAMDALMODIFIKASI PROYEK DGN UPAYA PENGELOLAANSEIRINGTERINTEGRASISTUDI KELAYAKAN EKONOMI / TEKNISAMDALPROYEK YANG RAMAH LINGKUNGANSumber: Reliantoro, 2005Studi Kasus:AMDAL PLTA Cirata321 260m232mCagarAlamSeiBaruKampung C, sarana pendukung & jettySungai Sei DukuContoh Rencana Pengembangan Lapangan Minyak Sei DukuKampung ALokasi FasilitasWilayah sengketa Kampung C dan Cagar AlamKampung BSungaiLautLautLautLapangan MinyakJalur Pipa & JalanAlternatif 2Jalur Pipa & JalanAlternatif 1Sumber: Adiwibowo, 2004REKOMENDASI AMDAL DAPAT MENGUBAH RENCANA LOKASI, DESAIN TEKNIS, DAN PERSYARATAN LAINNYADESAIN TEKNIS :PENGEMBANGAN LAHAN GAMBUT 1 JUTAHEKTAR, KALIMANTAN TENGAHRENCANA LOKASI :2.INDUSTRI SEMEN LANGKAT, SUMATERA UTARA3.INDUSTRI SEMEN GOMBONG , JAWA TENGAHPERSYARATAN LAIN :2.LNG TANGGUH, PAPUA3.INDUSTRI SEMEN MAKMUR INDONESIA, JAWA BARATMANFAAT AMDALSebagai environmental safe guardPengembangan wilayahSebagai pedoman pengelolaan lingkunganPemenuhan prasyarat utang (loan)Rekomendasi dalam proses perijinanSumber: World Bank (2001), Environment and Natural Resources Management in a Time of TransitionSumberDaya AlamwaktuTidak ada Environmental Safeguard yg memadaiAda Environmental Safeguard PAD Eksploitasi SDA eksteksifSDA menurun secara drastisKerusakan lingkungan yang tidak dapat balikOutput SDALebih efisien; pengunaan SDA berkelanjutan, konservasi kawasan lindungKepemerintahaanPartisipasi masyarakt lokal lebih besar; akuntabilitas pemda, pusat lebih berkonsentrasi pada kebijakan dan pengawasanO AMDAL sebagai Env. SafeguardENVIRONMENTAL SAFEGUARDS(Upaya Perlindungan Lingkungan)PERENCANAAN TATA RUANGPENGAWASAN & PENEGAKAN HUKUMAMDALSumber: World Bank (2001), Environment and Natural Resources Management in a Time of TransitionPERIJINAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAMPELAPORAN THD PENAATAN STANDAR NATIONAL MINIMUMO Manfaat AMDAL dalamPERENCANAAN WILAYAHPasal 2 Ayat (2) PP 27/1999:Hasil AMDAL digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan wilayahAMDAL versusPerencanaan WilayahPembangunan Kawasan Industri JABABEKA, Cilegon, Serang, BantenLuas Kawasan: 2000 haELuas Lahan Industri 1800 ha (kawasan hijau min. 10% dari luas total, SK Menperindag No.50/1997)EStandar Pekerja Industri: 90-100 TK/haE1,5 TK sebanding dengan 1 KK membutuhkan rumahIMPLIKASI terhadapTATA RUANGTenaga Kerja :90 TK/ha x 1800 ha = 162.000 TKJika standar 1 kelurahan adalah 26.000 penduduk, maka ada 6 kelurahan (baru?)Kebutuhan Rumah:162.000 TK / 1,5 = 108.000 unit rumahUntuk 108.000 unit rumah dibutuhkan lahan seluas: (asumsi 1 rumah = 70 m2)108.000 x 70 m2 = 7.560.000 m2 = 756 haKebutuhan infrastruktur?EJalanEJembatanEFasum/fasosEDllKebutuhan Utilitas?EAirEListrikETeleponPerubahan tata ruang disekitar yang dipicu pembangunan kawasanBangkitan lalu lintas (barang & pekerja pendatang)Peningkatan kebutuhan pemukiman dan fasilitas lingkungan bagi pekerja pendatangPerubahan iklim mikro akibat berubahnya fungsi lahanTimbulnya run-off yang dapat menimbulkan banjirAdanya interaksidengan berbagai kegiatan sekitar yang bersifat sinergis maupun antagonisBerbagai dampak sosial, ekonomi dan budaya akibat interaksi pendatang dan penduduk lokalIMPLIKASI terhadapTATA RUANGO Manfaat AMDAL dalamCEGAH, KENDALI & PANTAU DAMPAKHasil AMDAL memberikan pedoman upaya pencegahan, pengendalian dan pemantauan dampak lingkunganContoh KasusPembangunan Terminal Transit Utama Balongan (PERTAMINA), Kabupaten Indramayu, Jawa BaratValuasi Ekonomi (tahap konstruksi, 3 tahun):Penurunan Kualitas UdaraAkibat transportasi Rp. 460.465.000Akibat penggalian pipa Rp. 31.112.500Peningkatan KebisinganRp. 460.465.000Peningkatan PrasaranaJalan Rp. 460.465.000Kemacetan lalu lintas Rp. 9.304.815Penurunan kualitasAir Laut Rp. 70.518.580TOTAL Rp.1.414.549.645Contoh Kasus (lanj)Valuasi Ekonomi (tahap operasi, perhitungan 25 tahun):Penurunan KualitasUdara Rp. 113.475.000Penurunan kualitas Air:Akibat Ceceran MinyakDi Depot BBM (25 tahun) Rp.751.658.400Akibat tumpahan minyak diLaut ( 1 kali/25 tahun) Rp.5.149.760.625/thTOTAL Rp.6.014.894.025GRAND TOTAL (K+O)Rp. 7.429.443.670O Prasyarat UTANGPengalaman:EBanyak debitur yang tidak dapat mengembalikan utang (masalah soSIAL, poliTIK, lingKUNGan)Penetapan safeguard policy (amdal, syarat ngutang)EContoh: ADB, WB, termasuk kerjasama KLH-BIDigunakan sebagai bahan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelengaraan usaha dan/atau kegiatan - PP 27 Tahun 1999 Pasal 1 O Rekomendasi IzinAMDAL harus :Sumber : PP 27 Tahun 1999 Tertuang dalam izin dengan mencantumkan syarat dan kewajiban sebagaimana ditentukan dalam RKL RPL sebagai ketentuan dalam izin - PP 27 Tahun 1999 Pasal 7 ayat (2)Digunakan sebagai syarat wajib yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan PP 27 Tahun 1999 Pasal 7 ayat (1)AMDAL & PERIJINANPRA DESENTRALISASIIjin Lokasi AMDAL IjinMelakukan UsahaDESENTRALISASIAMDAL Ijin Lokasi & Ijin melakukan UsahaAMDAL & PERIJINANProposal KegiatanPenapisanWajib AMDAL Wajib UKL/UPLPelingkupanPenilaian KA-ANDALKomisiPenilaian ANDAL, RKL, RPLKomisiTidak Layak LayakPerizinanPenyusunan UKL/UPLPenilaian UKL/UPLKoordinasiSesuai persyaratanmari KITA lihat !Skema AMDAL-UKL/UPLHanya 84 jenis kegiatan, ke depan lebih sedikit>1200 jenis kegiatan, termasuk MIGAS & LB3Ples bek (alias, Kilas Balik) AMDALEvolusi AMDAL di IndonesiaTahap Implementasi:Pra-1987, UU 4/1982 dan periode 1987 1993, PP No. 29/1986.Implementasi terbatas, pada tahap pengenalan, masih banyak ketidakpahaman AMDAL oleh para stakeholder. Tahap Pengembangan:Antara 1993 2000, PP No. 51/1993.Penekanan pada penyederhanaan proses AMDAL. Muatan deregulasi, tidak ada SEMDAL, dan pengenalan berbagai pendekatan dalam AMDAL.Tahap Perbaikan (Refinement):Pasca-2000, UU 23/1997 dan PP No. 27/1999Penekanan pada partisipasi masyarakat, sentralisasi dan redesentralisasi serta muatan AMDAL lintas batas. Revitalisasi AMDAL setelah 2004-2005 (?)UU AMDAL? Sanksi hukum yang jelas, reformasi mekanisme AMDALPerangkat pengelolaan lingkungan lainnya (KLS, ERA, EMS, Audit)Sumber: Purnama, 2004Proposal IdentifikasiPenapisan 1 (sektoral)Penapisan 2(PIL + penilaian)Penapisan 2(PEL + penilaian)Penilaian (Komisi)Laporan ANDAL (RKL, RPL)Penyusunan RKL-RPLDitolak PenilaianDitolakDisetujuiPerijinanBanding (30 hari)Wajib AMDAL Perlu evaluasi lebih lanjutTidak Wajib AMDALTidak perlu evaluasi lebih lanjutProses AMDALMenurut PP 29/86Sumber: Interpretasi dari PP No.29/1986KA-ANDALPenilaian (Komisi)Tidak Wajib AMDALPenilaian (Komisi)Laporan SEL (RKL, RPL)Penyusunan RKL-RPLPenilaianDisetujuiKA-SELPenilaian (Komisi)Kerangka Kerja AMDALKerangka AUDIT LINGKUNGANPerubahan Kebijakan AMDALPP 29/1986 PP 51/1993 PP 27/1999Berlaku efektif 5 Juni 1987Pelaksanaan AMDAL/SEMDALc. PIL/PELd. KA-ANDAL/KA-SELe. ANDAL/SELf. RKLg. RPL Pendekatan Studi AMDAL: AMDAL TunggalKaitan dengan izin:izin diberikan setelah RKL-RPL disetujuiKewenangan Penilaian27 Komisi AMDAL Daerah16 Komisi AMDAL PusatBerlaku efektif 23 Okt 1993Pelaksanaan AMDALa. KA-ANDALb. ANDAL, RKL-RPL Pendekatan Studi AMDAL: AMDAL KegiatanTunggalAMDAL Terpadu/MultisektorAMDAL KawasanAMDAL RegionalKaitan dengan izin:izin usaha tetap diberikan setelah RKL-RPL dilaksanakan dengan baikKewenangan Penilaian27 Komisi AMDAL Daerah16 Komisi AMDAL Pusat1 Komisi AMDAL Regional & TerpaduPengaturan UKL-UPLBerlaku efektif 7 Nov 2000Pelaksanaan AMDALa. KA-ANDALb. ANDAL, RKL-RPL Pendekatan Studi AMDAL: AMDAL KegiatanTunggalAMDAL TerpaduAMDAL Kegiatan dalam KawasanKaitan dengan izin:Ketentuan RKL-RPL menjadi bagian dari ijinKewenangan Penilaian119 Komisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota33 Komisi Penilai AMDAL Propinsi1 Komisi Penilai AMDAL PusatStatus AMDAL di Asia TimurCountryDate L AP A Sg Sr Sc Pr Mi Mo CIA Pp EMPBrunei Darussalam_ X X X X X X XCambodia _ X X X X X X XChina 1981 X X X X X XHong Kong 1997 X X XJ apan 1997 X X X XIndonesia1987* X X Korea (South) 1981 X Laos_ X X X X X X XMalaysia 1987 X X Myanmar _ X X X X X X XPhilippines 1977 X X Singapore _ X X X X X X XTaiwan 1987 X X X X XThailand 1978 X X X Vietnam 1993 X X X X X XEIA legislation EIA practiceNote: A, Ad hoc; AP, administrative procedures; L, legislation; CIA, cumulative impact assessment; EMP, environmental management plan; Mi, mitigation; Mo, compulsory monitoring; Pp, public participation; Pr, prediction; Sc, mandatory scoping; Sg, sectoral guidelines; Sr, screening list; , adopted practice; X, not regularly used; , not introduced yet Dampak KumulatifPartisipasi MasyarakatKep Ka Bapedal 08 Tahun 2000?Pelaksanaan AMDAL InternasionalSumber: Purnama, 2004AMDAL dalam petakajian lingkunganAMDALAuditISO 14000EkolabelCleanerProdPeraturanPerundang-anKebijakanLingkunganGood Enviromental GovernanceMarket based InstrumentKepedulianKonsumenTeknologiPerangkat Manajemen LingkunganPerangkat Manajemen LingkunganProkasihLangitBiruProgram DAS KritisPantai &LautLestariKeanekaragamanHayatiAdipuraPROTOKOL PROTOKOLCARTAGENA CARTAGENAPROTOKOL PROTOKOLKYOTO KYOTOKONVENSI KONVENSIBASEL BASELPROTOKOL PROTOKOLMONTREAL MONTREALProject levelEcosystem Level National/Kabupaten levelUKL &UPLGlobal levelPerangkat Manajemen Lingkungan di Perangkat Manajemen Lingkungan di Tingkat Proyek Tingkat Proyek Uraian AMDALAudit LingkunganEkolabel ISO 14001 Cleaner ProductionSifat Wajib Sukarela Sukarela Sukarela SukarelaTahap Studi KelayakanOperasi Operasi Operasi OperasiManfaatqPerolehan ijin operasiqPedoman pengelolaan & peman tauan ling-kunganqStatus pentaatanqPerbaikan kinerja ma najemenqStatus pentaatanqPerolehan sertifikatqPerbaikan kinerja ma najemenqStatus pentaatanqPerolehan sertifikatqPerbaikan kinerja ma najemenqEfisiensiqPentaatan peraturanqKinerja lingkunganManfaat Implementasi ISO 14001PT IKPPTangerang (1997)Pusmet PT TimahBangka (1997)PT Pupuk Kaltim (1997)Program BenefitUS$/yearProgram BenefitUS$/yearProgram BenefitUS$/yearCoGenerator Usage60,600 Energy saving 20,000 Energy saving 240,075Management Improvement330,270 Cooling filter system improvement 2,166,667Reuse waste water 248,728Housekeeping Improvement43,430 Efficiency K-I removal CO2 263,186Hazardous management444,400Reuse water 2,262,600KRITERIA WAJIB AMDALKriteria ini hanya diperlukan bagi proyek-proyek yang menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan yang pada umumnya terdapat pada rencana-rencana kegiatan berskala besar, kompleks serta berlokasi di daerah yang memiliki lingkungan sensitif.Jenis-jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL dapat dilihat pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 17 tahun 2001 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL.Penentuan Kegiatan Wajib AMDALAda dalam PER-MENLH No.1! TH 2006?RENCANA KEGIATANMENYUSUN AMDALYaUKL-UPL (sesuai Kep-MENLH No. 86/2002TidakDOKUMEN/FORMULIR UKL-UPLDaftar Jenis Kegiatan yang wajib AMDAL- Pembagian Per Sektor Kegiatan- Jenis Kegiatan- Skala Besaran- Alasan Bupati/Walikota & Gubernur dapat menetapkan skala besaran lebih ketatBupati/Walikota / Gubernur / masyarakat mengusulkan jenis kegiatan baruWajib AMDAL berbatasan langsung dgn kawasan lindungDaftar Wajib AMDAL ditinjau 5 tahun sekaliJenis Usaha dan Atau Kegiatan Wajib AMDAL[Kep-MENLH No.11/2006]Kegiatan yang Wajib AMDALPertahanan dan KeamananPertanianPerikananKehutananKesehatanPerhubunganTeknologi SatelitPerindustrianPrasarana WilayahEnergi dan Sumber Daya MineralPariwisataPengelolaan limbah B3Rekayasa GenetikaSANDINGANKEPMEN LH 17/ 2001 DAN PERMEN LH 11/2006No Sektor Kepmen 17/2001 RevisiA. Pertahanan dan Keamanan 5 Kegiatan 3 KegiatanB. Pertanian 4 Kegiatan 2 KegiatanC. Perikanan 3 Kegiatan 3 KegiatanD. Kehutanan 2 Kegiatan 1 KegiatanE. Kesehatan 1 Kegiatan -F. Perhubungan 13 Kegiatan 10 KegiatanG. Teknologi Satelit 1 Kegiatan 1 KegiatanH. Perindustrian 15 Kegiatan 7 KegiatanI. Prasarana Wilayah 15 Kegiatan 16 KegiatanJ. ESDM 17 Kegiatan 10 KegiatanK. Pariwisata 4 Kegiatan 2 KegiatanL. Pengemb. Nuklir 2 Kegiatan 2 KegiatanM. PLB3 1 Kegiatan 1 KegiatanN. Rekayasa Genetik 2 Kegiatan 2 KegiatanJumlah 85 kegiatan 60 kegiatanBeberapa Contoh Dampak PentingPerubahan Bentang alamEksploitasi SDAPerubahan tata guna lahanReklamasi Pantai perubahan dari laut menjadi daratanKawasan konservasi Ladia Galaska, Izin penambangan thd 13 perusahaanKonversi lahan pertanian Industri atau perumahanPROSEDUR AMDALRencana Kegiatan dari pemrakarsaProses penapisan: Daftar kegiatan wajib AMDAL (KepMenLH No. 17 Tahun 2001)AMDAL dipersyaratkanPemberitahuan rencana studi AMDAL ke Sekretariat Komisi Penilai AMDAL PusatPenyusunan Kerangka Acuan (KA-ANDAL)Penilaian KA-ANDAL dilakukan oleh Komisi AMDALPenyusunan dokumen ANDAL, RKL dan RPLPenilaian ANDAL, RKL dan RPLTidak Layak Lingkungan (kegiatan ditolak)Layak LingkunganSurat Keputusan Kelayakan Lingkungan oleh MenLH/Gubernur/Bupati/WalikotaProses PerijinanAMDAL tidakdiperlukanPenyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan(UPL)Rekomendasi dari instansi yang bertanggungjawabKomisi AMDAL Pusat terdiri dari: Pakar, Sektor Terkait, Pemda Setempat, Masyarakat, LSMSurat Kesepakatan KA ANDAL MenLH/Gubernur/Bupati/Walikota Pengumuman rencana kegiatan dan konsultasi masyarakatSK Tidak Layak Lingkungan oleh MenLH/Gubernur/Bupati/WalikotaPELAKU AMDALPEMRAKARSA + KONSULTAN PENYUSUNINSTANSI YANG BERTANGGUNG JAWABKOMISI PENILAI AMDAL:KOMISI PENILAI AMDAL PUSATKOMISI PENILAI AMDAL PROPINSIKOMISI PENILAI AMDAL KABUPATEN/KOTACatatan: Masyarakat terkena dampak adalah anggota Komisi Penilai AMDALKEWENANGAN AMDAL BERDASARKAN PP 25 TAHUN 2000 & KepMen LH No. 40 TAHUN 2000PEMERINTAH Berdampak negatif pada masy luas/Hankam/ STRATEGIS Lokasi melebihi 1 Propinsi Lokasi di wilayah sengketa Lokasi diwilayah ruang lautan > 12 mil Lokasi di lintas batas negaraBerdampak negatif pada masyarakat luas yang lokasinya lebih dari satu kabupaten/KotaPROPINSIKAB/KOTSemua Kegiatan di luar kewenangan Propinsi & KabupatenKomisi penilai Pusat berwenang:EBerbagai kegiatan yang potensial berdampak negatif pada masyarakat luas dan atau menyangkut pertahanan dan keamanan, seperti: submarine tailing, pengolahan limbah B3, eksploitasi migas, dll;ELokasi rencana usaha dan atau kegiatan meliputi lebih dari satu wilayah propinsi;EKegiatan berlokasi di wilayah sengketa dengan negara lain;EDi wilayah laut di atas 12 (dua belas) mil.Komisi penilai Propinsi berwenang:EBerbagai kegiatan yang potensial berdampak negatif pada masyarakat luas, seperti: pembangunan industri petrokimia, pembangunan industri semen dan quarry-nya, pembangunan bendungan, dll;ELokasi rencana usaha dan atau kegiatan meliputi lebih dari satu Kabupaten/Kota;EDi wilayah laut di antara 4 (empat) sampai 12 (dua belas) mil.Komisi penilai Kabupaten/Kota berwenang:EMenilai hasil analisis mengenai dampak lingkungan hidup bagi semua rencana usaha dan/atau kegiatan di luar kewenangan Pusat dan Propinsi, sebagaimana diatur dalam Kep Men LH tentang rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi AMDALKOMISI PENILAI AMDALTIM TEKNIS Ketua- Sekretaris - AnggotaSEKRETARIAT KOMISI - KLH/Instansi Pengelola LH Daerah- Sektor terkait- Pakar- KLH/Instansi Pengelola LH DaerahANGGOTA (lainnya) -Masyarakat terkena dampak-LSM/ORLINGKomisi Penilai AMDALAMDALKEP-MENLH No.17 TH 2001RENCANA KEGIATANMENYUSUN AMDALYaUKL-UPLDAFTAR WAJIB UKL UPLTidakDOKUMEN / FORMULIRIMPLEMENTASI LANGSUNG1. PenapisanYaTidakHak Warga MasyarakatMemperoleh informasiDuduk sebagai anggota Komisi Penilai AMDAL (masyarakat yang terkena dampak)Memberi saran, pendapat, dan tanggapanHAK WARGA MASYARAKAT(Kep Ka Bapedal 08 Th 2000) (Kep Ka Bapedal 08 Th 2000)2. PengumumanMEKANISME KETERLIBATAN MASYARAKATDALAM AMDAL (KEPKA 08/2000)MULAIPENGUMUMANPENAPISANPELINGKUPANKONSULTASI MASYARAKATSELESAIPENYUSUNANANDAL, RKL dan RPLPARTISIPASI MASYARAKAT (melalui Wakil-nya)KESEPAKATANKA-ANDALKEPUTUSAN KELAYAKANatas ANDAL, RKLdan RPLBentuk KomunikasiLangsungDialog melalui pertemuan, diskusi atau wawancaraTidak LangsungMemasang pengumuman baik di media cetak maupun elektronikMemberikan tanggapan, saran atau masukan secara tertulis3. Pelingkupan & MetodologiDampak penting hipotetikBatas StudiKomponenRencana Kegiatan (yang menimbulkan dampak)Komponen Lingkungan Hidup (yang terkena dampak)Kegiatan Lain disekitarnyaSaran Tanggapan Pendapat (hasil sosialisasi)KONSULTAN AMDALPEMRAKARSAKOMISI PENILAI AMDALDraft KA ANDALKESEPAKATAN KA ANDALIsu PokokMetode StudiTenaga Ahli Yg diperlukan4. Parameter yang ditelitiMetodologi pengumpulan dataMetodologi analisisMetodologi prakiraan dampakMetodologi evaluasi dampak5. Penilaian KA ANDALPenilaian KA-ANDAL dilakukan oleh Komisi AMDALSurat Kesepakatan KA ANDAL MenLH/Gubernur/Bupati/Walikota Penyusunan ANDAL, RKL, RPL oleh pemrakarsaIsi Surat kesepakatan KA-ANDAL : Ruang lingkup dan kedalaman kajian ANDAL, RKL/RPL yang akan dilakukan.6. Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL Kep Ka Bapedal No 09 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Kep Ka Bapedal No 056 Tahun 1994 tentang pedoman ukuran dampak penting PP 27 Tahun 1999 pasal 5 Kep Men LH No 57 Tahun 1995 ttg AMDAL Terpadu / Multisektor Kep Ka Bapedal No 299Thn 1996 ttg Aspek Sosial dalam AMDAL Kep Ka Bapedal No 299Thn 1996 ttg Aspek Kesehatan Masyarakatdalam AMDAL Kep Men LH No 4 Tahun 2000 ttg Panduan Penyusunan AMDAL Kegiatan Pembangunan Pemukiman Terpadu Kep Men LH No 5 Tahun 2000 ttg Panduan Penyusunan AMDAL Kegiatan Pembangunan di Daerah Lahan Basah 7. Lanjutan..1. Proses pelingkupan dan metodologi2. Pengumpulan data dan analisissebagai Rona Lingkungan Awal3. Rencana kegiatan harus lebih detail dari data yang ada pada KA4. Prakiraan dampak dikaji lebih rinciRumusan matematika besaran dampak & prakiraan kuantitatifAspek SosialkualitatifAspek ekonomikuantitatif & kualitatif5. Sifat penting dampak (ada 6 kriteria)6. Dampak penting harus dijabarkan dalam RKL & RPL8. KRITERIA DAMPAK PENTINGKriteria mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup antara lain : Ejumlah manusia yang akan terkena dampak; Eluas wilayah persebaran dampak; Eintensitas dan lamanya dampak berlangsung; Ebanyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak; Esifat kumulatif dampak; Eberbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak. 9. Penilaian ANDAL, RKL, RPLPenilaian ANDAL, RKL dan RPL(Komisi Amdal)Tidak Layak Lingkungan (kegiatan ditolak)Layak LingkunganSurat Keputusan Kelayakan Lingkungan oleh MenLH/Gubernur/Bupati/WalikotaProses PerijinanSK Tidak Layak Lingkungan oleh MenLH/Gubernur/Bupati/WalikotaIsi SK Kelayakan: -Kewajiban pemrakarsa untuk melaksanakan kegiatan sesuai AMDAL-Kewajiban pemrakarsa untuk melaksanakan RKL/RPLKondisi kini &TantangannyaFaktor Penentu Mutu AMDALMutu DokumenAMDALImplementasiAMDALPandangan & Komitmen PemrakarsaKompetensi &IntegritasPenyusunKompetensi &IntegritasPenilai/KomisiPENEGAKAN HUKUMKEBIJAKAN & PERATURAN PERUNDANG-UNDANGANKondisi AMDAL Saat IniPandangan & Pemahaman Pemrakarsa:AMDAL dan implementasinya dipandang sebagai cost centerTidak ada insentif atau perbedaan bagi pemrakarsa: +Yang menyusun AMDAL vs yang tidak menyusun+Yang menyusun AMDAL secara benar dan baik vsyang asal jadi+Yang implementasikan AMDAL vs yang tidak implementasiTidak mengetahui perbedaan manfaat bila AMDAL disusun sebagai bagian studi kelayakan & bilatidakKondisi AMDAL Saat IniDikalangan Aparatur Pemerintah:AMDAL lebih dipandang sebagai instrumen perijinan ketimbang instrumen pencegahan dampak lingkunganDalam AMDAL harus dimuat serinci mungkin upaya pengelolaan dan pemantauan lingkunganTidak mengetahui perbedaan manfaat bila AMDAL disusun sebagai bagian studi kelayakan dengan bila disusun sesudahnya.Terbatasnya SDM yang berkemampuan menilai AMDALAMDAL masih dipandang sebagai komoditas ekonomi oleh (oknum) aparatur pemerintah, pemrakarsa atau konsultan tertentu Kondisi AMDAL Saat IniPandangan Penyusun (Konsultan) AMDAL:AMDAL akan disusun lebih baik bila data dan informasi rencana kegiatan/usaha lengkap tersediaRKL: pengelolaan lingkungan ditujukan ke seluruh komponen lingkungan yang terkena dampak penting dan belum berorientasi pada langkah-langkah untuk reduce cost (penurunan biaya produksi)RPL: pemantauan lingkungan ditujukan ke seluruh komponen lingkungan yang terkena dampak penting, belum dibatasi pada komponen tertentu yang merupakan indikator strategis.Kondisi AMDAL Saat IniPeraturan Perundangan & Penegakkannya:Lemahnya penegakkan hukum bagi:Yang tidak menyusun AMDALYang menyusun AMDAL setelah studi kelayakanYang tidak mengimplementasikan AMDALKetidak jelasan konsep dampak besar dan penting sebagaimana tercantum dlm peraturan perundang-undangan membawa pengaruh negatif terhadap akuntabilitas dokumen AMDAL475% Kabupaten/Kota TIDAK MEMILIKI Komisi Penilai AMDAL (hanya 119 dari 474)4Hanya 50% dari 119 Komisi Penilai yang BERFUNGSI menilai AMDAL4Lebih >75% dokumen AMDAL yang dinilai Kabupaten/Kota berkualitas BURUK-SANGAT BURUK4Kabupaten/Kota mengambil kewenangan Pusat & Propinsi dalam penilaian AMDALHaru-biru penilaian AMDAL Kabupaten/Kota4AMDAL yang melanggar TATA RUANG dinyatakan layak lingkungan4Pembentukan Komisi Penilai AMDAL TidaK SesuaI Kep-MENLH No. 41 Tahun 20004Kabupaten/Kota menentukan WAJIB AMDAL sendiri, tidak sesuai dengan Ke-MENLH No. 17 Tahun 20014AMDAL dan UKL/UPLdijadikan ALAT RETRIBUSIEvaluasi Data Base Inventaris Kegiatan Wajib AMDAL tetapi tidak memiliki Dokumen AMDALData yang terdapat pada data base AMDAL ada 512 kegiatan yang belum memiliki dokumen AMDAL yang tersebar di 48 Kab/Kota dari 118 Kab/Kota yang dikirim surat inventarisasiRevitalisasi AMDAL (1)xJadikan AMDAL untuk efisiensi usahaDari yang semula terfokus ke upaya penanggulangan dan pengendalian dampak penting negatifke upaya pencegahan yang sekaligus dapat menurunkan biaya operasi (reduce cost) atau meningkatkan keunggulan kompetitif (competitive advantage).yDokumen RKL dan RPL Dari yang semula bersifat kaku atau tidak dapat dirubah ke sifat yang luwes & dapat diubah sesuai dengan kondisi internal dan eksternal kegiatan/usaha (persaingan pasar, teknologi), tanpa perlu persetujuan dari instansi berwenang.Revitalisasi AMDAL (2) Wujudkan AMDAL sbg bagian dari studi kelayakanPerlu disosialisasikan secara luas resiko yang harus ditanggung bila AMDAL tidak disusun sebagai bagian dari studi kelayakanHilangkan konsep dampak besar & pentingKonsep dampak besar dan penting sangat menimbulkan kerancuan pengertian, perlu diubah kembali menjadi konsep dampak pentingPenegakkan hukumPerlu penegakkan hukum bagi wajib AMDAL yang tidak menyusun AMDAL, dan yang tidak mengimplementasikan AMDALApa itu Audit?Sistem Manajemen Lingkunganalat yang memberikan metode untuk melakukan pengelolaan lingkungan secara sistematis terhadap aktifitas, produk dan jasa suatu organisasidan membantu organisasi tersebut untuk mencapai kewajiban dan kinerja yang telah ditetapkan. planDo checkactPola Umum SMLKebijakan LingkunganPerencanaanPelaksanaan / ImplementasiPemantauan &Tindakan PerbaikanReview oleh ManajemenModelSML- ISO 14001Audit Lingkungan Audit Lingkungan adalah suatu proses verifikasi secara sistematis dan terdokumentasi untuk memperoleh data dan mengevaluasi bukti secara obyektif untuk menentukan apakah sistem manajemen lingkungan yang dibuat oleh organisasi sesuai dengan kriteria audit sistem manajemen lingkungan yang dibuat organisasi, dan untuk mengkomunikasikan hasil-hasil proses ini kepada manajemen.SISTEM MANAJEMEN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGANLINGKUNGANWAJIBSUKARELAUKL UPLANDAL RKL RPLAUDIT WAJIBISO 14001EMASResponsible CareProduksi BersihSISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN di INDONESIAMENGGUNAKAN SML WAJIB YANG MANA ?AMDALUKL UPLAUDITWAJIB??Sistem Manajemen Lingkungan SukarelatekananTuntutan Standar Pengelolaan Yang Tinggi dari Masyarakat Peraturan Lingkungan Hidup semakin ketat & komplekSISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN SUKARELADUNIA USAHA DAN INDUSTRISistem Manjemen Lingkungan SukarelaKomponen Umum Sistem Manjemen Lingkunganmengidentifikasi dampak kegiatan terhadap kegiatan;memahami peraturan-peraturan hukum yang akan ditanggung pada saat ini dan di masa depan;mengembangkan program untuk melakukan perbaikan;menentukan pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program;melakukan pemantauan terhadap kinerja secara periodik (DeSimone and Popoff 1997). Untung Rugi Audit LingkunganKeuntungan Memperbaiki kinerja pengelolaan lingkunganMeningkatkan ketaatan terhadap peraturanMencegah terjadinya pencemaran dan melestarikan sumberdayaMengurangi atau mengelola risikoMenarik konsumen baru dan pasarMeningkatkan efisiensi dan menekan biayaMeningkatkan moral karyawanMeningkatkan image perusahaan terhadap publik, pemerintah, pemberi pinjmana dan investor.Meningkatkan kesadaran dan tanggungjawab karyawan terhadap masalah lingkungan.KerugianMemerlukan investasi sumberdaya termasuk kemungkinan kerugian waktu bagi karyawanMemerlukan biaya untuk pelatihan personelMemerlukan biaya untuk menyewa konsultan dan auditor.Memerlukan biaya konsultasi teknis untuk menganalisa dampak lingkungan dan opsi-opsi untuk perbaikan, jika diperlukan. Kebijakan Audit LingkunganMendorong pelaksanaan AuditAudit lingkungan sukarela tidak membatasi:Epemeriksaan secara rutin;EPenyidikan terhadap suatu kegiatan yang dicurigai melakukan kelalaian, penghindaran kewajiban dan pelanggaran terhadap pentaatan hukum dan peraturan;EHak meminta suatu informasi khusus sebagai dasar penentuan perangkat kinerja lingkungan suatu usaha dan/atau kegiatan;ETanggung jawab dunia usaha dan industri untuk menyediakan data hasil pengelolaan dan pemantauan lingkungan kepada pemerintah sesuai dengan ketentuan Undang Undang 23 Nomor 1997 dan peraturan peraturan lingkungan yang lain. LATAR BELAKANGAudit lingkungan hidup wajib diterapkan apabila suatu usaha atau kegiatan memiliki indikasi pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan lingkungan hidup atau melakukan pencemaran lingkungan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 29 ayat (1) UU No. 23 Tahun 1997 Diperlukan suatu mekanisme verifikasi audit lingkungan yang jelas dan pedoman yang mengatur tentang pelaksanaan audit lingkungan. TUJUANAgar terciptanya pelaksanaan kegiatan Audit LingkunganWajib yang efisien dan mengacu pada peraturan yang terkait sesuai dengan tugas dan fungsi Audit Lingkungan Kriteria Ketidakpatuhan dan Kewenangan (Kepmen LH 30/2001)Kriteria ketidakpatuhan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan terhadap peraturan Perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang menjadi dasar dikeluarkannya perintah pelaksanaan audit lingkungan hidup yang diwajibkan,meliputi:ketidakpatuhan terhadap baku mutu lingkungan hidup, dan atau;ketidakpatuhan terhadap kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, dan atau;ketidakpatuhan terhadap persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang harus dilakukan, dan atau;ketidakpatuhan yang mengindikasikan bahwa penanggung jawab usaha dan atau kegiatan tidak memiliki dokumen pengelolaan lingkungan hidup atau tidak melaksanakan sistem pengelolaan lingkungan secara efektif.MEKANISME AUDIT LH WAJIB SAAT INI(BERDASARKAN KEP MENLH NO 30/2001AUDIT WAJIB ??!!!!!!!!PeringaPeringatan !!!!tan !!!!PERATURAN LINGKUNGAN HIDUP PERATURAN LINGKUNGAN HIDUPKinerja Pengelolaan LingkunganTerima kasih semoga bermanfaaT