141671264-Kopling-Ls
-
Upload
nirwansyah-eka-bimatara -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
description
Transcript of 141671264-Kopling-Ls
KOPLING LS
Bila lebih dari satu elektron yang menyumbang momentum sudut orbital dan spin pada
momentum sudut total J dari sebuah atom, J tetap merupakan jumlahan vektor dari
momentum individual. Karena elektron yang bersangkutan saling berinteraksi, kelakuan
bagaimana momentum individual Li dan Si bersama-sama membentuk J mengikuti pola
tertentu bergantung pada sekelilingnya. Pola yang biasa untuk semua atom kecuali atom yang
sangat berat ialah bahwa momentum sudut orbital Li dari berbagai elektron terkopel bersama
secara listrik menjadi resultan tunggal L dan momentum sudut spin Si terkopel bersama
menjadi resultan tunggal lainnya S secara bebas. Momentum L dan S berinteraksi magnetis
melalui efek spin orbit untuk membentuk momentum-momentum sudut total J. Skema ini
disebut kopling LS, yang dapat diringkas sebagai berikut :
Seperti biasa L,S,J,Lz,Sz, dan Jz terkuantisasi dengan bilangan kuantum masing-masing
L,S,J,ML,Ms, dan Mj. Jadi :
√ ( )
√ ( )
√ ( )
Keduanya L dan ML selalu merupakan bilangan bulat atau nol, sedangkan bilangan kuantum
lainnya ialah setengah-bulat jika menyangkut jumlah elektron ganjil dan bilangan bulat atau 0
jika jumlah elektron genap. Jika L>S, J dapat mengambil harga 2S+1 , jika L<S, J dapat
mengambil harga 2L+1.
Skema LS ditentukan oleh kuat relatif gaya listrik yang mengkopel momentum sudut orbital
individual menjadi suatu resultan L dan momentum sudut spin individual menjadi suatu
resultan S. Asal mula gaya ini sangat menarik. Karena distribusi asimetris kerapatan
muatannya, gaya listrik antara elektron dalam atom berubah terhadap orientasi relatif vektor
memontum sudutnya, dan hanya orientasi relatif tertentu saja yang mantap. Konfigurasi
mantap ini bersesuaian dengan momentum sudut orbital total yang terkuantisasi menurut
rumus √ ( )
Kolping antara berbagai Li biasanya sedemikian sehingga konfigurasi energi terendah ialah
konfigurasi dengan L maksimum. Efek ini mudah dimengerti jika membayangkan terdapat 2
elektron dalam orbit Bohr yang sama. Karena elektron saling tolak-menolak secara listrik,
elektron cenderung untuk berputar mengelilingi inti dengan arah yang sama sehingga
memaksimumkan L. Jika elektron-elektron itu berputar dengan arah berlawanan sehingga
meminimumkan L, elektron akan berpapasan lebih sering mengakibatkan energi sistem lebih
tinggi. Dalam bahasa mekanika kuantum, jika fungsi gelombang berbagai elektron
bertumpangan minimum, maka L maksimum.
Timbulnya kopling kuat antara spin elektron lebih sukar dibayangkan karena kopling seperti
ini timbul semata-mata karena efek mekanika-kuantum murni yang tidak mempunyai analogi
klasik. Idea dasarnya adalah fungsi gelombang lengkap (1,2,...,n) dari sistem n elektron
merupakan perkalian fungsi gelombang u (1,2,...,n) yang memberikan koordinat elektron dan
fungsi spin s (1,2,...,n) yang memberikan orientasi spinnya. Perubahan dalam orientasi relatif
dari vektor momentum sudut spin elektron harus disertai dengan perubahan dalam
konfigurasi elektronik ruang dari atom itu, yang berarti terjadi perubahan dalam energi
potensial listrik. Untuk pergi dari momentum sudut spin total S ke momentum lain berkaitan
dengan pengubahan struktur atom, sehingga memerlukan gaya listrik kuat dismaping
pengubahan arah momentum sudut spin S1, S2,...,Sn yang hanya memerlukan gaya magnetik
lemah. Situasi ini deberikan dengan mengatakan momentum spin Si terkopel bersama secara
listrik.
Si nya selalu terkombinasi mejadi konfigurasi keadaan dasar sehingga S maksimum. Ini
merupakan contoh dari aturan Hund seperti yang telah diterangkan, elektron dengan spin
sejajar memiliki haraga ml yang berbeda dan diberikan dengan fungsi gelombang yang
berbeda. Ini berarti terdapat perpisahan rata-rata ruang yang lebih besar dari elektron-elektron
itu sehingga energinya menjadi lebih rendah.
Aturannya, L dan S tergabung membentuk J minimum untuk elektron dalam subkulit yang
kurang dari setengahnya terisi dan maksimum untuk elektron dalam subkulit yang lebih dari
setengahnya terisi