14 Ts Pk Taput Sma Ma Smk Final Jul 09

download 14 Ts Pk Taput Sma Ma Smk Final Jul 09

of 5

Transcript of 14 Ts Pk Taput Sma Ma Smk Final Jul 09

PERUMUSAN TUJUAN - SASARAN s.d. PROGRAM - KEGIATAN Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara 2010-2014 Jenjang SMA/MA/SMKNo PROFIL PENDIDIKAN ISU TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANSatuan Jadwal2010 2011 2012 2013 2014

PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES1 Angka Putus Sekolah SMA/MA di Kabupaten Tapanuli Utara TP 2007/2008 cukup tinggi yaitu 2,06%, di atas SPM yg menetapkan APM tidak melebihi 1% Belum tercapainya standar Meningkatkan usaha untuk minimal sesuai Standar mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Minimal (SPM) dalam hal Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Putus Sekolah (APTs), rasio murid SMA/MA : SMK, dan kondisi sarana prasarana sekolah untuk mendukung pembelajaran Pada tahun 2014, APtS Perhatian khusus diberikan semua SMA/MA/SMK bernilai kepada 11 SMA di di bawah 1% Kecamatan Sipahutar, Muara, Siborong-borong, Pagaran, Garoga, Tarutung, Pangaribuan, Pahae Jae, dan Parmonangan Sampai tahun 2014, 97 rombel SMA dan 43 rombel SMK memiliki mebeluer dengan kondisi baik Penanganan APtS tidak Program Pendidikan hanya dilakukan kepada Menengah anak putus sekolah, tetapi juga siswa kurang mampu. Penyediaan Beasiswa Siswa Kurang Mampu (Siswa Miskin) untuk SMA/SMK, 2.500 orang setiap tahun, @ Rp. 1.500.000,orang 2.500 2.500 2.500 2.500 2.500

2

Sebanyak 97 rombel SMA dan 43 rombel SMK memiliki mebeluer yang rusak

Program Pendidikan Menengah

3

Kesenjangan jumlah siswa yang cukup tajam di antara semua SMK Pertanian di Tapanuli Utara

Sampai dengan 2014, untuk SMK: (1) Rasio (rombel : murid) di SMK Losida menjadi rata-rata (1 : 30) untuk setiap tingkat; (2) Setiap tahun didirikan SMK, yaitu di Kec. Sipahutar (pertanian), Kec. Parmonangan (pertanian), Kec. Adian Koting (pertanian), Kec. Pahae Jae (BM), Kec. Garoga (pertanian); (3) Meningkatkan rasio (murid SMK : murid SMA/MA) = (55 : 45);

(1) Memperluas informasi SMK Pertanian; (2) Memperlancar akses ke SMK Losida berupa peningkatan kualitas jalan menuju SMK Losida;

(1) Menampung atau Program Pendidikan mengangkat tamatan SMK Menengah Pertanian menjadi tenaga PPL; (2) Menjalin kerjasama dengan mitra; (3) Pemberian beasiswa; (4) Pengembangan kerjasama khusus antara Dinas Pertanian dengan SMK Pertanian

4

Partisipasi SMK 28,07% dengan perbandingan jumlah murid SMA/MA : SMK = 68,92 : 31,08

Peningkatan partisipasi SMK menjadi prioritas dalam RPJMD

Pengadaan mebeluer sekolah (SMA/MA) rombel = 97 rombel selama 5 tahun, @ Rp. 13.000.000,Pengadaan mebeluer sekolah (SMK) = 43 rombel rombel selama 5 tahun, @ Rp. 13.000.000,paket Peningkatan fasilitas pendukung asrama murid dan Rumah Dinas Guru SMK Losida, setiap tahun 1 paket (Rp. 175.000.000,-) unit Pengadaan sarana mobilitas sekolah pada tahun 2012 (mobil pengangkutan siswa-siswi SMK Losida) = 1 unit @ Rp 300.000.000,Bantuan untuk operasional Mobil Sekolah, paket setiap tahun Rp. 156.000.000,- ((Rp. 500.000 per hari x 6 hari per minggu) x 52 minggu) Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai kegiatan informasi pendidikan jenjang SMA/MA/SMK dalam bentuk Pameran dan Lokakarya khusus Pendidikan, dengan penekanan pada jenjang SMK, dilakukan setiap 2 tahun mulai tahun 2011, Rp. 500.000.000,- dilakukan bersama untuk semua jenjang (PAUD, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK). Catatan: estimasi biaya ada pada Kelompok Manajemen Pelayanan Pendidikan Pembangunan USB SMK, setiap tahun 1 unit USB, @ Rp. 1.800.000.000,-, rencana di Kec. Sipahutar, Kec. Parmonangan, Kec. Adian Koting, Kec. Pahae Jae, Kec. Garoga Rehabilitasi gedung SMKN, setiap tahun 5 ruang ruang, @ Rp 75.000.000,Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) ruang SMA, 5 ruang (SMAN 1 Garoga - 3 ruang, SMAN 2 Siborong-borong - 2 ruang), @ Rp. 125.000.000,Rehabilitasi gedung SMAN, 10 ruang ruang (tahun 2010), berikutnya rata-rata 5 ruang setiap tahun, dengan dana BKPSU (BDB), @ Rp 110.000.000,Rehabilitasi gedung SMAN, rata-rata 2 ruang ruang setiap tahun, dengan dana sharing APBN, @ Rp 55.000.000,-

19

19

19

20

20

8

8

9

9

9

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

5 5

5

5

5

5

10

5

5

5

5

5

5

5

5

5

Jenjang SMA/MA/SMK

hal. 1 / 5

Jenjang SMA/MA/SMKNo PROFIL PENDIDIKAN ISU TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANSatuan Jadwal2010 2011 2012 2013 2014

PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING5 Pada Tahun Pelajaran (T.P.) 2006/2007, rata-rata Tingkat Kelulusan SMA/MA Kabupaten Tapanuli Utara sudah cukup tinggi, yaitu 98%. Sedangkan Tingkat Kelulusan SMK lebih tinggi, yaitu 99%. Sebanyak 92% SMA/MA (24 dari 26) memiliki nilai rata-rata Ujian Sekolah di atas 6,00, dengan 10 di antaranya di atas 7,00. Sebagian besar SMA/MA, sekitar 80% (20 dari 26), belum memiliki prasarana Laboratorium IPA. Dan sebagian besar prasarana Laboratorium IPA yang ada, masih di bawah standar dengan alat dan bahan yang tidak memadai Masih adanya kebutuhan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan penyelenggaraan pendidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) pada jenjang SMA/MA/SMK, secara khusus ketersediaan prasarana penunjang pembelajaran dan pengembangan pembelajaran berbasiskan TIK/ICT Mempercepat pencapaian mutu pendidikan dengan penyediaan prasarana pembelajaran sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) Sampai dengan Tahun 2014: (1) Pembangunan (1) Mempertahankan Tingkat Laboratorium IPA dan Laboratorium Multimedia Kelulusan minimal 95% di diprioritaskan untuk SMA semua sekolah; (2) Sebanyak 15 SMA Negeri Negeri; (2) Pembangunan memiliki Laboratorium IPA Laboratorium Bahasa, Ruang yang memenuhi standar; Perpustakaan, dan instalasi (3) Pengembangan perangkat TIK/ICT Laboratorium Bahasa yang memenuhi standar di 10 SMA diprioritaskan untuk SMA & SMK Negeri; dan 10 SMK; (3) Memfasilitasi SMA & SMK (4) Pengembangan yang menjadi Rintisan SSN Laboratorium Multimedia yang memenuhi standar di 15 dan SBI dengan sarana dan prasarana yang sesuai SMA; dengan Standar Nasional (5) Pembangunan Ruang Perpustakaan di 9 SMA/MA Pendidikan (SNP); dan 10 SMK; (6) Siswa/i di 20 SMA dan 17 SMK telah bisa mengakses internet untuk mendukung Proses Belajar Mengajar (PBM); (7) Ada 4 SMA yang berstatus SSN (SMA 1 Tarutung, SMA 1 Sipoholon, SMA 1 Siborongborong, SMA 1 Sipahutar) dan 1 SMK (SMK 1 Siatas Barita); (8) Ada 5 (lima) Program Keahlian SMK berstatus SSN dan 1 (satu) berstatus SBI; (9) Ada 1 (satu) dari 8 SMK Negeri di Kabupaten Tapanuli Utara yang memiliki Sistem Manajemen Mutu sesuai standar ISO; Program Pendidikan Menengah Setiap tahun diadakan advokasi kurikulum kegiatan dan strategi pembelajaran di SMA, 1 kegiatan, Rp. 200.000.000,1 1 1 1 1

Pelaksanaan Try-out SMA/MA/SMK, 44 sekolah, @ Rp. 2.100.000,-

sekolah

44

44

44

44

44

6

Program Pendidikan Menengah

Pembangunan Ruang Laboratorium IPA SMA, 15 sekolah, @ Rp. 350.000.000,Rehabilitasi sedang/berat Laboratorium IPA SMA/MA dan ruang praktikum sekolah, 2 unit setiap tahun, @ Rp. 110.000.000,Pengadaan alat Laboratorium IPA SMA/MA, 10 paket setiap tahun, @ Rp. 100.000.000,Bantuan bersifat block grant untuk pengadaan bahan praktikum IPA, minimal 15 paket setiap tahun dan meningkat sampai 2014, @ Rp. 15.000.000,- (Rp. 7.500.000,- per semester) Bantuan bersifat block grant untuk pemeliharaan rutin/berkala alat praktikum IPA, minimal 15 paket setiap tahun dan meningkat sampai 2014, @ Rp. 10.000.000,Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa di 10 SMA dan 10 SMK dalam 5 tahun ke depan, masing-masing 2 SMA dan 2 SMK setiap tahun, @ Rp. 150.000.000,Pengadaan alat Laboratorium Bahasa SMA/MA/SMK, 2 paket setiap tahun, @ Rp. 250.000.000,Pembangunan Ruang Laboratorium Multimedia di 15 SMA dalam 5 tahun, masing-masing 5 ruang setiap 2 tahun, @ Rp. 125.000.000,Pembangunan Ruang Perpustakaan SMA/MA, 9 ruang selama 5 tahun, @ Rp. 137.500.000,Pembangunan Ruang Perpustakaan SMK, 10 ruang selama 5 tahun, @ Rp. 137.500.000,Pengadaan buku-buku perpustakaan SMA, 5 paket setiap tahun, @ Rp. 12.000.000,Pengadaan buku-buku perpustakaan SMK, 5 paket setiap tahun, @ Rp. 12.000.000,Pengadaan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication Technology (ICT) di 15 SMA selama 5 tahun, @ Rp. 187.500.000,Bantuan optimalisasi pemanfaatan internet secara bertahap di 20 SMA, @ Rp. 2.500.000,-

ruang unit

3 2

3 2

3 2

3 2

3 2

paket

10

10

10

10

10

paket

15

15

20

20

25

paket

15

15

20

20

25

7

Sekitar 70% SMA/MA/SMK belum memiliki prasarana Laboratorium Bahasa yang memadai untuk meningkatkan mutu siswa dalam kemampuan bahasa

Program Pendidikan Menengah

ruang

4

4

4

4

4

paket

2

2

2

2

2

8

9

Sebagian besar SMA/MA belum memiliki prasarana Laboratorium Multimedia yang memadai untuk meningkatkan mutu siswa Ada 9 SMA/MA (35%) dan 10 SMK (53%) yang belum memiliki prasarana perpustakaan

Program Pendidikan Menengah

ruang

5

5

5

Program Pendidikan Menengah

ruang

2

2

2

2

1

ruang

2

2

2

2

2

paket

5

5

5

5

5

paket

5

5

5

5

5

10 Belum ada akses internet ke semua SMA/SMK Negeri untuk mendukung proses pembelajaran yang bervariasi berbasis TIK/ICT

Program Pendidikan Menengah

sekolah

3

3

3

3

3

sekolah

5

10

15

20

20

Jenjang SMA/MA/SMK

hal. 2 / 5

Jenjang SMA/MA/SMKNo PROFIL PENDIDIKAN ISU TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPengadaan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication Technology (ICT) di 10 SMK selama 5 tahun, @ Rp. 187.500.000,Bantuan optimalisasi pemanfaatan internet secara bertahap di 17 SMK, @ Rp. 2.500.000,Pelatihan peningkatan kompetensi Guru SMA & SMK menggunakan TIK/ICT dalam proses pembelajaran, 414 orang selama 5 tahun (perwakilan sekolah, tahun 2010 & 2011: 1 orang, tahun 2012 & 2013: 2 orang, tahun 2014: 3 orang), @ Rp. 1.750.000,Pelatihan kompetensi tenaga pendidik untuk pengembangan Pembelajaran Bervariasi, 234 orang Guru SMA selama 5 tahun (perwakilan sekolah, tahun 2010 & 2011: 1 orang, tahun 2012 & 2013: 2 orang, tahun 2014: 3 orang), @ Rp. 1.250.000,Pemberian Block Grant Pembinaan SMA dan SMK Rintisan SSN, 20 sekolah setiap tahun, @ Rp. 125.000.000,- (block grant digunakan untuk pembenahan SMA/SMK agar dapat memenuhi standar yang disyaratkan sebagai sekolah dengan status SSN) Pemberian Block Grant khusus Pembinaan SMA dan SMK Rintisan SSN, 15 sekolah setiap tahun, @ Rp. 25.000.000,Pemberian Block Grant Pembinaan SMA dan SMK Rintisan SBI, dimulai tahun 2013, bertambah 2 sekolah setiap tahun, @ Rp. 100.000.000,Worskhop Manajemen Mutu ISO dengan narasumber yang telah memperoleh sertifikat ISO, 2 kegiatan, @ Rp 25.000.000,Pada tahun 2012 mengirim Kepala SMK Negeri studi banding ke SMK di luar Kabupaten Tapanuli Utara yang telah memiliki sertifikat ISO, 8 orang, @ Rp. 10.000.000,Pemberian Block Grant untuk pembenahan dua uni SMK agar memiliki Sistem Manajemen Mutu sesuai standar ISO (SMK 1 Siatas Barita dan SMK 1 Siborong-borong), 2 paket, @ Rp. 250.000.000,Lokakarya Re-engineering dan Analisis Program Keahlian SMK di Kabupaten Tapanuli Utara, 1 kegiatan, Rp. 25.000.000,Re-rengineering Program Keahlian SMK, 3 kegiatan, @ Rp. 25.000.000,Kerjasama SMK dengan SMP dalam Penerimaan Siswa Baru (PSB) SMK. Catatan: masuk kelompok Manajemen Pelayanan Pendidikan

Satuansekolah

Jadwal2010 2 2011 2 2012 2 2013 2 2014 2

sekolah

5

5

10

17

17

orang

46

46

92

92

138

orang

26

26

52

52

78

11 Belum ada SMA dan SMK yang berstatus Sekolah Standar Nasional (SSN) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)

Program Pendidikan Menengah

sekolah

20

20

20

20

20

sekolah

15

15

15

15

15

sekolah

2

4

12 Kabupaten Tapanuli Utara belum memiliki SMK dengan Sistem Manajemen Mutu sesuai standar ISO

Program Pendidikan Menengah

kegiatan

1

1

orang

8

paket

1

1

13 Adanya program-program keahlian SMK di Kabupaten Tapanuli Utara yang kurang relevan dengan potensi Kabupaten Tapanuli Utara

Perlunya peningkatan daya saing pendidikan kejuruan (SMK) berbasis kondisi lokal melalui: 1) Re-engineering SMK, 2) Pemberdayaan Unit Produksi, 3) Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, 4) Peningkatan kualitas

Peningkatan kualitas pembelajaran untuk meningkatkan daya saing alumni SMK

Sampai dengan tahun 2014: (1) Sebanyak 8 SMK telah mengembangkan program keahlian yang seiring dengan perkembangan global dan keunggulan lokal (2012); (2) Unit Produksi dari 8 SMK Negeri telah "Go Market " (Masyarakat); (3) 8 SMK menerapkan CBT dan PBT dalam proses

(1) Upaya peningkatan kualitas pembelajaran untuk meningkatkan daya saing alumni SMK difokuskan pada SMK Negeri; (2) Upaya pemberdayaan Unit Produksi SMK dilakukan dengan memberikan stimulan modal awal bagi SMK (catatan: jika memungkinkan menggunakan pola modal

(1) Dukungan Pemerintah Program Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara Menengah untuk menjalin kerjasama dengan mitra kerja di dalam maupun di luar negeri;

Kegiatan

1

Kegiatan Kegiatan

1 1

1 1

1 1 1 1

Jenjang SMA/MA/SMK

hal. 3 / 5

Jenjang SMA/MA/SMKNo PROFIL PENDIDIKAN ISU4) Peningkatan kualitas Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), dan 5) Peningkatan kerjasama institusi pasangan (memperluas mitra kerja), baik dalam negeri maupun luar negeri.

TUJUAN

SASARANdan PBT dalam proses pembelajaran; (4) 10 siswa terbaik (The Best 10) Kelas 2 seluruh SMK di Kabupaten Tapanuli Utara untuk setiap bidang keahlian mengikuti PRAKERIN di luar negeri; (5) 8 SMK Negeri memiliki kesepakatan "Kerjasama Institusi Pasangan" yang potensial untuk untuk pemasaran tamatan; (6) Untuk setiap bidang keahlian, ada 2 orang Guru Produktif yang telah memiliki Sertifikat Magang di Industri;

STRATEGImenggunakan pola modal bergulir); (3) Unit Produksi SMK dijadikan sumber dana bagi pengembangan SMK; (4) Perlu kajian upaya peningkatan kualitas magang siswa SMK; (5) Siswa yang akan PRAKERIN ke luar negeri harus mampu berkomunikasi dengan baik menggunakan Bahasa Inggris; (6) Mengirim Guru SMK untuk magang di industri yang telah direkomendasikan oleh Asosiasi Profesi Indonesia;

KEBIJAKAN

PROGRAMProgram Pendidikan Menengah

KEGIATAN

Satuan

Jadwal2010 2011 3 2012 3 2013 2 2014

14 Unit Produksi SMK masih belum optimal karena kekurangan modal

Pemberian subsidi stimulan modal awal sekolah untuk memberdayakan Unit Produksi di 8 SMK Negeri, mulai tahun 2011, @ Rp. 125.000.000,Pemberian bantuan dana pengembangan sekolah kerjasama dengan Dunia Usaha / Dunia Industri (DU/DI) untuk pemberdayaan Unit Produksi, mulai tahun 2011, setiap tahun diberikan kepada 8 SMK Negeri, @ Rp. 25.000.000,Peningkatan permodalan Unit Produksi sekolah untuk 5 SMK terbaik, @ Rp. 125.000.000,-

8

8

8

8

5

15 Penyelenggaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi belum membuahkan hasil berbentuk produk jadi, umumnya masih dalam tahap simulasi

Program Pendidikan Menengah

Pengadaan pelatihan CBT dan PBT untuk 45 orang Guru SMK Negeri & Swasta, @ Rp. 2.250.000,Pengadaan buku-buku pembelajaran dengan CBT dan PBT, setiap tahun 8 paket, @ Rp. 12.000.000,Melengkapi sarana dan prasarana SMK sesuai dengan konsep CBT dan PBT, setiap tahun 2 paket, @ Rp. 200.000.000,-

orang

45

45

45

45

45

paket

8

8

8

8

8

paket

2

2

2

2

2

16 Pelaksanaan magang bagi siswa perlu tetap dilakukan setiap tahun tetapi dengan kualitas yang lebih baik. Dan belum pernah ada Program Magang dalam bentuk PRAKERIN ke luar negeri untuk siswa SMK Kabupaten Tapanuli Utara. 17 Kerjasama Institusi Pasangan khusus untuk pemasaran tamatan (memperluas mitra kerja)

Program Pendidikan Menengah

kegiatan Pengkajian dan Advokasi Kurikulum Berbasis Keterampilan Dasar dan Keunggulan Daerah, setiap tahun 1 kegiatan, Rp. 50.000.000,Peningkatan kerjasama dengan DU/DI orang dengan melakukan MAGANG siswa SMK, 95 orang setiap tahun, @ Rp. 1.100.000,Pengiriman siswa berprestasi melakukan PRAKERIN di luar negeri, mulai tahun 2011, setiap tahun 40 orang (10 orang X 4 bidang keahlian), @ Rp. 7.500.000,orang

1

1

1

1

1

95

95

95

95

95

40

40

40

40

Program Pendidikan Menengah

Bantuan dukungan dana bagi SMK Negeri sekolah untuk membangun "Kerjasama Institusi Pasangan" dengan DU/DI, setiap tahun 8 sekolah, @ Rp. 15.000.000,Pengiriman Guru Produktif untuk Magang orang di Industri, sejak tahun 2011, setiap 2 tahun dikirim 4 orang Guru Produktif (1 orang X 4 bidang keahlian), @ Rp. 10.000.000,Setiap tahun diadakan Lomba Kompetensi kegiatan Siswa (LKS) SMK tingkat Kabupaten Tapanuli Utara diikuti oleh seluruh SMK, Rp. 50.000.000,Penyelenggaraan "Base Training" khusus orang bagi siswa-siswa yang diproyeksikan mengikuti LKS tingkat provinsi, 12 orang, @ 1.500.000,Dukungan dana insentif khusus bagi Guru orang Pembimbing siswa pengikut LKS, setiap tahun 8 orang, @ Rp. 1.500.000,Setiap tahun diadakan Lomba Cepat kegiatan Tepat SMA/MA tingkat Kabupaten, 1 kegiatan (Rp. 50.000.000,-) kegiatan Setiap tahun diadakan Lomba Mata Pelajaran SMA/MA tingkat Kabupaten, 1 kegiatan (Rp. 50.000.000,-)

8

8

8

8

8

18 SMK di Taput belum memiliki Guru Produktif bersertifikat magang di industri

Program Pendidikan Menengah

4

4

19 Prestasi siswa SMA/MA & SMK Kabupaten Tapanuli Utara di tingkat Provinsi maupun Nasional dalam berbagai lomba akademik dan nonakademik masih rendah, seperti: Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK, Olimpiade MIPA, Mata Pelajaran, Cepat Tepat, dan Seni (perlu data prestasi murid Taput di tingkat provinsi atau pun nasional)

Masih rendahnya tingkat kompetitif siswa SMA/MA dan SMK di tingkat Provinsi, Nasional, dan Internasional

Meningkatkan tingkat kompetitif siswa SMA/MA dan SMK di berbagai lomba akademik tingkat Provinsi maupun Nasional

Sampai tahun 2014: Meningkatkan kapasitas (1) Minimal 4 (empat) Bidang kompetitif siswa dengan Keahlian SMK di Tapanuli upaya yang sistematis Utara dapat mencapai hasil antara Juara I s.d. Harapan II pada LKS tingkat Provinsi dan 2 (dua) dapat 5 besar di tingkat Nasional; (2) Siswa SMA/MA masuk 10 besar untuk setiap lomba di tingkat Provinsi dan Juara I untuk paling tidak 1 jenis lomba;

Program Pendidikan Menengah

1

1

1

1

1

12

12

12

12

12

8

8

8

8

8

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

Jenjang SMA/MA/SMK

hal. 4 / 5

Jenjang SMA/MA/SMKNo PROFIL PENDIDIKAN ISU TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANSatuan Jadwal2010 1 2011 1 2012 1 2013 1 2014 1

Setiap tahun diadakan Olimpiade kegiatan SMA/MA tingkat Kabupaten, 1 kegiatan (Rp. 50.000.000,-) Bantuan pembinaan minat, bakat, dan orang kreatifitas siswa, bidang Sains, 3 matapelajaran utama, 15 orang per tahun mulai tahun 2011, menjadi 30 orang per tahun mulai tahun 2013, @ Rp. 1.500.000,Pelatihan kompetensi siswa berprestasi (Lomba Matapelajaran, Olimpiade, Lomba Cepat Tepat), 15 orang per tahun mulai tahun 2011, menjadi 30 orang per tahun mulai tahun 2013, @ Rp. 1.500.000,orang

15

15

30

30

15

15

30

30

20 Belum ada Kurikulum Muatan Lokal Untuk meningkatkan untuk SMA/SMK, meliputi Pertanian, keunggulan lokal sejak awal Budi Pekerti, Pariwisata, dan Bahasa pada jenjang SMA/SMK, Daerah pembelajaran Muatan Lokal harus ditingkatkan

Peningkatan pembelajaran Muatan Lokal (Pertanian, Budi Pekerti, Pariwisata, dan Bahasa Daerah)

Sejak Tahun Pelajaran 2011/2012, sudah memiliki Kurikulum Muatan Lokal sebagai acuan bagi SMA/SMK di Kabupaten Tapanuli Utara

Pembentukan Tim Perekayasa Kurikulum Muatan Lokal tingkat Kabupaten terdiri dari Guru Muatan Lokal yang berkompeten

Program Pendidikan Menengah

Setiap tahun diadakan Lomba Pidato dan kegiatan Debat Bahasa Inggris antar SMA/MA tingkat Kabupaten, 1 kegiatan, Rp. 90.000.000,Setiap tahun diadakan Lomba Lukis antar kegiatan SMA/MA tingkat Kabupaten, 1 kegiatan, Rp. 50.000.000,Setiap tahun diadakan Olimpiade kegiatan Olahraga Siswa Nasional (OOSN) antar SMA/MA tingkat Kabupaten, 1 kegiatan (Rp. 35.000.000,-) Rekayasa Kurikulum Muatan Lokal untuk tim SMA/SMK, setiap tahun dilaksanakan oleh 4 tim (Pertanian, Budi Pekerti, Pariwisata, dan Bahasa Daerah), termasuk evaluasi dan pengembangan kurikulum, @ Rp. 50.000.000,-. Catatan: setiap tim terdiri dari 15 anggota (1 orang per kecamatan) Pelatihan Kurikulum Muatan Lokal untuk SMA/SMK, bagi 88 Guru Muatan Lokal di 44 SMA/SMK untuk 2 Mata Pelajaran Muatan Lokal, tahun 2011 dan 2013, @ Rp. 750.000,orang

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

4

4

4

4

4

88

88

PENGUATAN TATA KELOLA, AKUNTABILITAS, DAN CITRA PUBLIK21 Semua Kepala SMA/MA & SMK perlu mendapatkan peningkatan kapasitas kepemimpinan (leadership ) yang berkelanjutan 22 Seluruh Komite Sekolah di SMA/MA & SMK perlu peningkatan kapasitas untuk melakukan peran dan fungsinya 23 15 SMA Negeri dan 8 SMK Negeri belum mendapat pelatihan penyusunan RKS & RKT Pengelolaan SMA/MA dan SMK perlu dilakukan lebih baik dengan peningkatan kapasitas stakeholder sekolah, termasuk dalam perencanaan tingkat sekolah, sehingga layanan pendidikan menjadi optimal Peningkatan layanan pendidikan melalui perbaikan pengelolaan SMA/MA dan SMK, khususnya peningkatan kapasitas perencanaan tingkat sekolah (1) Pelatihan Kepemimpinan Sampai tahun 2014: (1) Pengelolaan semua SMA Kepala SMA/MA dan SMK Negeri dan SMK Negeri (24 dilakukan setiap 2 tahun mulai sekolah) dilakukan lebih baik tahun 2011, termasuk materi dengan dimilikinya RKS dan mengenai manajemen mutu; RKT; (2) Pelatihan Komite Sekolah (2) Peningkatan kapasitas (SMA/MA & SMK) dilakukan kepemimpinan Kepala setiap 2 tahun mulai tahun Sekolah dan Komite Sekolah 2011; di semua SMA/MA dan SMK (3) Pelatihan penyusunan (45 sekolah); RKS & RKT dilakukan dalam (3) Peningkatan kapasitas 2 tahun; Tenaga Administrasi di (4) Pelatihan peningkatan semua SMA/MA dan SMK (45 kapasitas tenaga administrasi sekolah) dalam menggunakan dalam penggunaan komputer komputer; dilakukan setiap tahun secara berkesinambungan; Program Peningkatan Pelatihan Kepemimpinan untuk semua orang Mutu Pendidik dan Kepala SMA/MA dan SMK, 45 orang Tenaga Kependidikan setiap 2 tahun mulai tahun 2011, @ Rp. 1.200.000,Program Manajemen Pelatihan Peningkatan Kapasitas Komite orang Pelayanan Pendidikan Sekolah (SMA/MA & SMK), 90 orang dalam 2 tahun (2011 & 2013), @ Rp. 250.000,Program Manajemen Penyusunan RKS & RKT bagi 15 SMA sekolah Pelayanan Pendidikan Negeri dan 9 SMK Negeri, 12 sekolah tahun 2011 dan 12 sekolah tahun 2012, @ Rp. 6.500.000,- (meliputi pelatihan bagi Tim Penyusun RKS, pendampingan oleh fasilitator, dan pemantauan oleh Tim Dinas Pendidikan) Program Peningkatan Pelatihan penggunaan komputer untuk Mutu Pendidik dan Tenaga Administrasi, setiap tahun 45 Tenaga Kependidikan orang, @ Rp. 1.750.000,orang 45 45 45

45

45

12

12

24 Tenaga Administrasi di 45 SMA/MA dan SMK (Negeri & Swasta) belum memiliki kapasitas yang memadai dalam penggunaan komputer untuk pengelolaan administrasi

45

45

45

45

Jenjang SMA/MA/SMK

hal. 5 / 5