133616927-Sistem-Perekonomian-Komunisme.pdf
-
Upload
fauzan-asyiyyan -
Category
Documents
-
view
69 -
download
0
Transcript of 133616927-Sistem-Perekonomian-Komunisme.pdf
-
5/19/2018 133616927-Sistem-Perekonomian-Komunisme.pdf
1/8
Sistem Perekonomian Komunisme
Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai
pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan
memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua
unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan
pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah
sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme
tersebut.
Secara Umum Pengertian Komunisme
Komunisme muncul sebagai aliran ekonomi, ibarat anak haram yang tidak disukai oleh
kaum kapitalis. Aliran ekstrim yang muncul dengan tujuan yang sama dengan sosialisme, sering
lebih bersifat gerakan ideologis dan mencoba hendak mendobrak sistem kapitalisme dan system
lainnya yang telah mapan.
Kampiun Komunis adalah Karl Marx. Sosok amat membenci Kapitalisme ini merupakan
korban saksi sejarah, betapa ia melihat para anak-abak dan wanita-wanita termasuk keluarganya
yang dieksploitir para kapitalis sehingga sebagian besar dari mereka terserang penyakit TBC dan
tewas, karena beratnya penderitaan yang mereka alami. Sementara hasil jerih payah mereka
dinikmati oleh para pemilik sumber daya (modal) yang disebutnya kaumBorjuis.
Kata Komunisme secara historis sering digunakan untuk menggambarkan sistem-sistem
sosial di mana barang-barang dimiliki secara bersama-sama dan distribusikan untuk kepentingan
bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota masyarakat. Produksi dan konsumsi
-
5/19/2018 133616927-Sistem-Perekonomian-Komunisme.pdf
2/8
berdasarkan motto mereka : from each according to his abilities to each according to his needs.
(dari setiap orang sesuai dengan kemampuan, untuk setiap orang sesuai dengan kebutuhan).
Walaupun tujuan sosialisme dan komunisme sama, dalam mencapai tujuan tersebut
sangat berbeda. Komunisme adalah bentuk paling ektrim dari sosialisme.Bentuk sistem
perekonomian didasarkan atas system, dimana segala sesuatu serba dikomando.
Begitu juga karena dalam sistem komunisme Negara merupakan penguasa mutlak,
perekonomian komunis sering juga disebut sebagai sistem ekonomi totaliter, menunjuk pada
suatu kondisi sosial dimana pemerintah main paksa dalam menjalankan kebijakan-kebijakannya,
meskipun dipercayakan pada asosiasi-asosiasi dalam system social kemasyarakatan yang ada.
Sistem ekonomi totaliter dalam praktiknya berubah menjadi otoriter, dimana sumber-sumber
ekonomi dikuasai oleh segelintir elite yang disebut sebagai polit biro yang terdiri dari elite-elite
partai komunis.
Sistem ekonomi sosialis/komunis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Semua sumber daya ekonomi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
2) Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama. Semua perusahaan milik negara sehingga
tidak ada perusahaan swasta.
3) Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
4) Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh negara.
5)
Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi negara.
Seperti halnya sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi sosialis/komunis juga mempunyai
kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan sistem ekonomi sosialis/komunis
-
5/19/2018 133616927-Sistem-Perekonomian-Komunisme.pdf
3/8
1) Semua kegiatan dan masalah ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah
melakukan pengawasan terhadap jalannya perekonomian.
2) Tidak ada kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat
dilakukan dengan merata.
3) Pemerintah bisa lebih mudah melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan
diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4) Pemerintah lebih mudah ikut campur dalam pembentukan harga.
Kekurangan sistem ekonomi sosialis/komunis.
1) Mematikan kreativitas dan inovasi setiap individu.
2) Tidak ada kebebasan untuk memiliki sumber daya.
3) Kurang adanya variasi dalam memproduksi barang, karena hanya terbatas pada ketentuan
pemerintah.
Komunisme Menurut Marx :
Bahwasanya menurut Marx ciri_ciri inti dari masyarakat komunis tersebut adalah :
- Penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi
- Penghapusan adanya kelas-kelas sosial
- Penghapusan pembagian kerja
Menurut Marx komunisme menitik beratkan pada :
Pertama,Sekelumit kecil orang kaya hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan kaum
pekerja yang teramat banyak jumlahnya hidup bergelimang papa sengsara.
Kedua,cara untuk merombak ketidakadilan ini dengan jalan melaksanakan sisitem sosialis yaitu
system dimana alat produksi dikuasai Negara dan bukannya oleh pribadi swasta.
-
5/19/2018 133616927-Sistem-Perekonomian-Komunisme.pdf
4/8
Ketiga,pada umumnya salah satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis ini
adalah lewat revolusi kekerasan.
Keempat, untuk menjaga kelanggengan sisitem sosialis harus diatur oleh kediktatoran partai
Komunis dalam jangka waktu yang memadai.
Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan jelas sebelum Marx, sedangkan ide
keempat berasal dari gagasan Marx mengenai diktatur proletariat. Sementara itu, masa
kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan hasil dari langkah-langkah Lenin dan Stalin dari
pada gagasan Marx.
Hal ini tampaknya menimbulkan anggapan bahwa pengaruh Marx dalam komunisme
lebih kecil dari kenyataan sebenarnya, dan penghargaan orang terhadap tulisan-tulisannya lebih
menyerupai sekedar etalasi untuk membenarkan sifat keilmihan dari pada ide dan politik yang
sudah terlaksana dan diterima.
Sementara boleh jadi ada benarnya juga anggapan itu, namun tampaknya kelewat berlebihan.
Lenin misalnya, tidak sekedar menggap dirinya mengikuti ajaran-ajaran Marx, tapi dia betul-
betul membacanya, menghayatinya, dan menerimanya. Dia yakin betul yang dilimpahkannya
persis diatas rel yang dibentangkan Marx. Begitu juga terjadi pada diri Mao Tse Tung dan
pemuka-pemuka Komunis lain.
Memang benar, ide-ide Marx mungkin sudah disalah artikan dan ditafsirkan lain.
Mungkin bisa diperdebatkan bahwa Lenin, politikus praktis yang sesungguhnya mendirikan
Negara Komunis, memegang saham besar dalam hal membangun Komunisme sebagai suatu
ideologi yang begitu besar pengaruhnya di dunia.
Pendapat ini masuk akal Lenin benar-benar seorang tokoh penting. Tapi tulisan-tulisan Marx
begitu hebat pengaruhnya terhadap jalan pikiran bukan saja Lenin tapi juga pemuka-pemuka
-
5/19/2018 133616927-Sistem-Perekonomian-Komunisme.pdf
5/8
Komunis lain. Akhirnya sering dituding orang bahwa teori Marxis di bidang ekonomi sangatlah
buruk dan banyak keliru. Terlepas benar atau tidak, kita perlu meng-amininya tentu saja, tak bisa
juga dipungkiri banyak hipotesa proyeksi kedepan tertentu Marx terbukti atau tidaknya,
misalkan saja, bahwasanya Marx meramalkan bahwa dalam negeri-negeri kapitalis kaum buruh
akan semakin melarat dalam perjalanan sang waktu. Marx juga memperhitungkan bahwa kaum
menengah akan disapu dan sebagian besar orang-orangnya akan masuk kedalam golongan
proletariat dan hanya sedikit yang bisa bangkit dan masuk kedalam kelas kapitalis. Tapi terlepas
apakah teori ekonominya benar atau salah, semua itu tidak ada sangkut pautnya dengan pengaruh
Marx.Bahwasanya arti penting seorang filosof terletak bukan pada kebenaran pendapatnya tapi
terletak pada masalah apakah buah pikirannya telah menggerakkan orang bertindak atau tidak.
Diukur dari sudut ini, tak perlu diragukan lagi Karl Marx punya arti penting yang luar biasa
hebatnya.
-
5/19/2018 133616927-Sistem-Perekonomian-Komunisme.pdf
6/8
China merupakan negara Asia Timur yang memiliki pertumbuhan yang paling signifikan selama
30 tahun terakhir, baik dalam sektor ekonomi maupun politiknya. Pertumbuhan dan perubahan
yang terjadi di China tersebut tidak lepas dari dinamika kebijakan domestik yang diambil olehpemerintah China. Keberhasilan pemerintah China memilih kebijakan ekonomi dan politik bagi
negerinya mengantarkan China tumbuh sebagai salah satu macan Asia dan negara yang paling
berpengaruh di dunia. Review ini akan membahas mengenai dinamika ekonomi dan politikdomestik China dan bagaimana dinamika tersebut berhasil membuat China menjadi salah satunegara terkuat di Asia dan dunia.
China saat ini merupakan negara sosialis-leninis yang pada awalnya berbentuk
Autoritarian. Dalam artikel yang ia tuliskan, Wang mengungkapkan bahwa budaya politik China
mengalami perkembangan dari yang awalnya berupa Autoritarian menjadi Anarki hingga
kemudian menjadi Totalitarian (Wang, 1997: 18). Budaya politik autoritarian China dimulaiketika awalnya daratan China dikuasai oleh sebuah kekaisaran dimana terdapat emperoryang
menguasai sebuah dinasti, emperortersebut mempunyai kekuatan dan legitimasi yang besar
dikarenakan ia dianggap sebagai Son of Heaven. Taoisme menjadi paham utama dalam
kehidupan China disaat itu, dimana pemujaan terhadap emperoradalah sebuah tradisi yangselalu dilakukan. Terdapat total 24 dinasti pada masa autoritarian China, sebelum gempa dahsyat
kemudian menghancurkan Beijing pada tahun 1976 dan membuat kematian Mao Zhedongmenjadi tanda berakhirnya masa authoritarianisme-empireChina (Wang, 1997: 19).
Selanjutnya Confucianismelahir menjadi sebuah filosofi yang mempengaruhi budaya
politik China. Sistem imperealisme diterapkan dan penguasa baru dipilih berdasarkan seleksimasyarakat atas beberapa kriteria seperti kompetensi, merit, dan profesionalisme. Kandidat
pemimpin imperial ini kemudian dipilih berdasarkan kemampuan dan pengetahuannya atas
ajaran Confucius. Hanya kandidat yang lolosprovincial examination saja yang dapat menjabatsebagai pejabat pemerintah terendah (Wang, 1997:20). Confucianismsebagai ideologi negara
pada masa itu dianggap lebih berpengaruh terhadap kebijakan politik China karena Confucianismdapat disebut juga sebagai authoritarianism. Keduanya sama-sama mementingkan legitimasi
benar dan salah daripada anggapan mengenai mandate of heaven seperti yang dipergunakanoleh pemerintah China pada masa sebelumnya. Pada masa ini China juga menjalin hubungan
dengan orang asing/westernersnamun dengan cara mengisolasi keberadaan mereka di wilayah
pelabuhan, hal ini tidak lepas dari anggapan orang China terhadap bangsa lain yang merupakanbangsa barbar (Wang, 1997: 22).
Modernisasi pertamakali diterapkan di China pada masa pemimpin partai Nasionalis,Chiang Kai-Shek menjadi pemimpin China pada tahun 1927-1937. China mulai menggunakan
politik komunisme semenjak tahun 1949, sistem politik China ini terpengaruh dari ajaran
Marxisme dan Leninisme yang berbasiskan pada paham sosialis. Hal ini membuat pemerintahanChina terpusat dan dipimpin oleh satu partai politik nasional yakni Partai Komunis China yangmerupakan partai tunggal dan amat berpengaruh terhadap kehidupan perpolitikan China. Partai
Komunis China menjalankan pemerintahan China dengan Presiden yang diangkat dari partai.
Presiden memiliki legitimasi yang tinggi dalam memimpin negara dan kebijakan luar negerinya,disamping partai dan institusi kenegaraan.
-
5/19/2018 133616927-Sistem-Perekonomian-Komunisme.pdf
7/8
Institusi kenegaraan China terdiri dari kongres nasional dan dewan negara yang mengatur
segala kebijakan dan peraturan pemerintahan China. Dewan negara adalah badan yang
menjalankan fungsi legislatif di China, dewan negara memberikan hasil legislatifnya kepadakongres nasional yang diadakan setiap satu tahun sekali untuk kemudian mengatur seluruh
administrasi kenegaraan sekaligus pemilihan calon presiden selanjutnya dari Partai Komunis
China. Dalam bidang politik, China kerap kali mengeluarkan kebijakan yang berkaitan denganTaiwan dan Tibet yang diharapkan dapat membentuk one China dengan China itu sendiri, selainitu China juga memiliki kebijakan politik dengan Hongkong dan Macau yang menjadi Special
Administration Regions(SAR) China dimana kedua daerah ini merupakan bagian dari China
yang memiliki sistem militer dan kebijakan politik asing yang sama dengan China namunmenggunakan sistem perdagangan mata uang dan imigrasi yang berbeda, atau yang disebut
dengan one country two system.
Daerah SAR dikenal juga dengan daerah pembangunan ekonomi China, dimana zona
ekonomi khusus merupakan salah satu strategi pembangunan China di bidang ekonomi.
Penerapan sistem ini dimulai ketika Deng Xiaoping yang mengumumkan reformasi dan
keterbukaan akan investasi asing (gaige kaifang) pada tahun 1970-an, berbeda dengan strategiekonomi China yang sebelumnya mengikuti model substitusi impor yang bersifat protektif dan
menarik diri dari ekonomi global (Wiryawan, 2008:3). Zona ekonomi khusus ini memberikanperlakuan khusus bagi investor asing seperti pembebasan kewajiban pajak, peniadaan danpengurangan hambatan tarif sehingga negara dapat berintegrasi dengan perekonomian global.
Pengembangan zona ekonomi khusus merupakan salah satu kunci pendorongkeberhasilan pembangunan di China. Pengembangan ZEK sendiri melibatkan hubungan anatara
pemerintah pusat dengan pemerintah daerah yang memiliki peranan berkontak dengan pihak
asing yang membuka investasi asing di daerah tersebut. Pengembangan ZEK sendiri pertamakalidiusulkan oleh pemerintah provinsi Guangdong (Wiryawan, 2008: 9). Pada awalnya status ZEK
hanya diberikan ke beberapa wilayah/daerah khusus seperti Guangdong dan Fujian, namun saatini ZEK China telah berkembang ke banyak daerah dan hampir seluruh daerah China kini
merupakan ZEK dan terbuka dengan investasi asing.
Pembentukan ZEK sendiri memiliki sejarah yang unik, hal ini dikarenakan Chinamemiliki hubungan antara pusat dan daerah yang berbeda dengan negara komunis lainnya,
berbeda dengan komunisme Lenin pada masa itu, komunisme China lebih flexibel dan bahkan
dalam pemerintahan Mao Zedong, China ditengarai pernah mengalami gelombang desentralisasi
sebanyak 2 kali (Wiryawan, 2008: 13). Walaupun China memiliki sistem kontrol birokrasiterpusat ala sosialis, namun pemerintah China memberikan kebebasan pada daerahnya untuk
menentukan kontrol sosial dan investasi terhadap asing, walaupun tetap dibawah kontrol pusat.
Hal ini berarti apabila pusat tidak menghendaki sebuah kebijakan daerah maka daerah tersebutwajib untuk mematuhi aturan pusat.
Hubungn pusat daerah di China adalah kunci dari pembangunan ekonomi China, dimana
pada tahun 1949-1978 Mao Zedong mengumumkan 2 kali gelombang desentralisasi yakni padamasa kampanye Lompatan Jauh Kedepan (11945-1957) dan Kampanye Revolusi Kebudayaan
(1966-1976) (Wiryawan, 2008: 21). Dalam kampanya ini Mao mengkritik pemerintah Uni Soviet
yang terlalu membelenggu daerahnya sehingga daerah tidak dapat berkembang. Pada masa pasca
-
5/19/2018 133616927-Sistem-Perekonomian-Komunisme.pdf
8/8
tahun 1978, perkembangan pusat-daerah di China menjadi semakin dinamis dengan mekanisme
pasar untuk menjalankan proses produksi. Peran pemerintah pusat dalam mengatur industri
daerah dikurangi meskipun kontrol pemerintah pusat akan daerah tetap absolut, seperti Benzinkidan Huntington yang menyebutkan kewenangan daerah ini sebagai pinjaman pusatyang dapat
dikembalikan sewaktu-waktu. (Wiryawan, 2008: 25)
Adaptasi lokal merupakan hal yang penting, dan pemerintah China membangunnya
secara gradual dan bertahap. Awalnya dari beberapa provinsi hingga kemudian menyebar ke
hampir seluruh daerah di China, awalnya hanya provinsi yang mendapatkan desentralisasi dalampengaturan fiskal, keputusan investasi, dan hubungan ekonomi luar negeri, namun gelombang
desentralisasi berkembang hingga tingkat kota (Wiryawan, 2008:25). Beijing, Tianjin dan
Shanghai adalah 3 kota penyumbang terbesar untuk pusat. Pusat sendiri mendapatkan 42% dari
pendapatan ZEK dan jumlahnya ditetapkan selama 4 tahun menurut Konferensi Kerja(Guongzuo Huiyi). Perubahan final terjadi pada 1992 dibawah kepemimpinan Deng Xiaoping,
dimana Deng merasakan perlunya pengembangan liberalisasi ekonomi yang lebih luas, pusat
kemudian melebarkan arus desentralisasi hingga perfektur dan kabupaten, sehingga modernisasi
industri dapat masuk kedalam seluruh bagian China walaupun pada dasarnya China tetapmerupakan negara sosialis-komunis.
Dari penjelasan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa perkembangan China terjadi
dengan sangat dinamis dan gradual, baik dalam sektor ekonomi maupun politiknya. China
sendiri masih merupakan negara komunis-sosialis, namun tidak seperti negara komunis lainnya,
China masih terbuka dan lebih fleksibel dalam menjalankan negaranya. Komunisme dilihat dariperan totalitarian pusat China yang masih mendominasi dan absolut, namun daerah ZEK dan
SAR memiliki kesempatan akan otonomi yang diberikan dibawah totalitarianisme China. Hal
inilah yang kemudian membangun dan merubah China menjadi negara yang maju dengan tingkatekonomi yang sangat tinggi. Menurut pendapat penulis, keadaan perekonomian China
merupakan hal yang unik dan menarik, namun brilian di satu sisi. China dapat membagi danmemberikan hak kreasi pada daerah untuk membangun perekonomiannya, sehingga daerah yang
mengerti kondisi daerahnya dapat memaksimalisasikan industri domestiknya namun pusatmengontrol apabila kebijakan daerah tidak sesuai dengan keinginan pusat. Hal ini mendorong
kemajuan China bukan hanya di daerahnya saja namun juga pemerintah pusat China dan China
sebagai sebuah negara-bangsa.