1306367800_Arsa Kartika Putri
-
Upload
muhammad-ayik-abdillah -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
description
Transcript of 1306367800_Arsa Kartika Putri
Arsa Kartika Putri
1306367800
Rangkuman AMDAL chapter 18
Pemantauan Lingkungan
Contoh dari proyek, rencana atau program manajemen kuputusan yang bertanggung jawab
terhadap lingkungan yaitu:
1. Mengurangi produksi daya (dan emisi atmosfer yang dihasilkan) pada pembangkit
listrik tenaga batubara ketika kondisi dispersi atmosfer membatasi.
2. Merencanakan aktifitas pelatihan pada instalasi militer sehingga tidak bertepatan
dengan penggunaan lahan tertentu untuk pembiakan dari spesies fauna yang terancam
punah.
3. Perencanaan dan pengimplementasian dari sistem penghilangan logam pada
pengelolaan limbah industri.
4. Merubah tingkat air permukaan reservoir dan pola rilis air untuk mengoptimalkan
konsentrasi oksigen terlarut dalam air selama berbagai musim.
Spellberg (1991) telah menggambarkan tiga cara dimana data pemantauan spesies flora dan
fauna dapat digunakan dalam manajemen lingkungan yaitu:
1. untuk membangun dasar dari penggunaan populasi berkelanjutan.
2. untuk mendeteksi dan diharapkan mengurangi dampak kerusakan lingkungan.
3. untuk menyediakan data yang dapat digunakan sebagai dasar ilmiah untuk konservasi.
Informasi latar belakang :
Terdapat 2 tipe dasar pemantauan yang didefinisikan sebagai berikut :
1. Enforcement Monitoring (pemantauan pelaksanaan), memastikan bahwa mitigasi
dijalankan seperti yang dijelaskan dalam dokumen lingkungan.
2. Effectiveness Monitoring (pemantauan efektivitas), mengukur kesuksesan usaha
mitigasi dan efek yang ditimbulkan di lingkungan.
Sadler dan Davies (1988) menggambarkan tiga tipe pemantauan lingkungan terkait
dengan siklus suatu usaha :
1. pemantauan garis belakang, mengenai pengukuran variabel lingkungan selama waktu
representatif praproyek untuk menentukan perubahan yang mempengaruhi kondisi
eksisting, range dari variasi dan proses perubahan.
2. Pemanfatauan efek, melibatkan pengukuran variabel lingkungan selama konstruksi
dan operasi proyek untuk menentukan perubahan yang mungkin ada sebagai hasil dari
proyek tersebut.
3. Pemantauan pemenuhan, mengambil sample periodik atau pengukuran kontinyu dari
tingkat debit limbah, kebisingan, atau penerimaan yang sama, untuk memastikan
bahwa kondisi yang diamati memenuhi standar.
Tujuan dari pemantauan lingkungan :
1. Pemantauan lingkungan memberikan informasi yang dapat digunakan untuk
dokumentasi dampak yang dihasilkan dari tindakan federal yang diusulkan. Informasi
tersebut memungkinkan lebih banyak prediksi akurat dari dampak terkait dengan
tindakan federal yang sama.
2. Sistem pemantauan dapat memperingatkan lembaga terhadap dampak buruk yang tak
terduga atau perubahan mendadak dalam tren dampak.
3. Sistem pemantauan dapat memberikan peringatan langsung setiap kali indikator
dampak terpilih mendekati level kritis yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Pemantauan lingkungan memberikan informasi yang bisa digunakan oleh lambaga
untuk mengontrol waktu, lokasi, dan tingkat dampak dari suatu proyek. Langkah-
langkah pengendalian akan melibatkan perencanaan awal serta kemungkinan
pelaksanaan regulasi dan tindakan penegakan.
5. Pemantauan lingkungan memberikan informasi yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi keefektifan dari langkah-langkah mitigasi yang diimplementasikan.
6. Pemantauan lingkungan memberikan informasi yang dapat digunakan untuk
memverifikasi dampak yang telah diprediksi dan memvalidasi teknik prediksi
dampak. Berdasarkan penemuan ini, teknik yang digunakan dapat dimodifikasi atau
disesuaikan.
Baru – baru ini, beberapa negara melakukan analisis komparatif dari 11 studi
kasus untuk mendokumentasikan praktik pemantauan lingkungan. Beberapa tujuan
umum untuk melakukan pemantauan seperti yang digambarkan dalam studi kasus
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Untuk memantau pemenuhan yang sesuai dengan kondisi yang disepakati yang
ditetapkan dalam izin konstruksi dan izin operasi.
2. Untuk meninjau dampak lingkungan yang diprediksi untuk manajemen risiko dan
ketidaktentuan yang tepat.
3. Untuk memodifikasi aktivitas atau mengembangkan pengukuran mitigasi dalam
efek yang berbahaya terhadap lingkungan.
4. Untuk menentukan keakuratan prediksi dampak dan keefektifan dari pengukuran
mitigasi untuk diterapkan pada kasus berikutnya yang sama.
5. Untuk meninjau keefektifan dari manajemen lingkungan untuk aktivitas tersebut.
6. Untuk mengggunakan hasil dari pemantauan untuk menentukan kompensasi yang
diperlukan untuk membayar warga lokal yang terkena dampak dari sebuah
proyek.
Pemantauan dapat berguna dalam membedakan antara perubahan alami dan
perubahan secara langsung maupun tidak langsung oleh polusi dan dampak lainnya.
Spellerberg (1991) menggambarkan 6 alasan perlunya pemantauan biologis dan
ekologis :
1. Sebagai dasar mengatur sumber biologis untuk pembangunan berkelanjutan dan
penaksiran sumber daya
2. Sebagai pertolongan manajemen dan konservasi dari ekosistem dan populasi
3. Sebagai alat untuk fokus dari penggunaan lahan dan pemandangan sebagai dasar
untuk penggunaan lahan yang lebih baik.
4. Sebagai sumber data untuk membantu penggunaan organisme untuk memantau
polusi dan mengindikasi kualitas lingkungam
5. Untuk memajukan pengetahuan mengenai dinamika ekosistem.
6. Sebagai sarana target serangga pengganggu pertanian dan perhutanan untuk
penelitian pengontrolan yang efektif bagi hewan tersebut.
Studi kasus pemantauan :
Untuk mengilustrasikan berbagai macam kegunaan pemantauan dalam dampak kerja
lingkungan, akan dicatat 8 studi kasus yang dimasukkan kedalam sebuah tabel yang berisi
rangkuman dari tipe proyek-program, pemantauan yang dilakukan, dan kegunaan informasi
pemantauan dari studi kasus tersebut. Studi kasus tersebut terdiri dari program pengendalian
hama, fasilitas pengolahan air limbah, proyek ekstraksi dua lignit, proyek modifikasi
bandara, kebutuhan akan praktik pembuangan limbah pada fasilitas nuklir, dan proyek sistem
reservoir air permukaan yang serbaguna.
Pertimbangan perencanaan untuk program pemantauan :
Perencanaan yang hati-hati dan implementasi dari program pemantauan lingkungan
adalah syarat untuk memenuhi tujuan dari pemantauan. 3 premis yang berhubungan dengan
program pemantauan di US adalah sebagai berikut :
1. Terdapat data rutin pemantauan lingkungan yang berlimpah dikumpulkam oleh agen
pemerintah dan sektor pribadi
2. Program pemantauan lingkungan mahal untuk direncanakan dan diimplementasi
3. Karena tumpang tindihnya manajemen lingkungan dan tanggung jawab pemantauan
dari pemerintah federal, maka dibutuhkan perencanaan pemantauan lingkungan
dengan beberapa agen
Terdapat beberapa contoh konseptual perencanaan dan implementasi dari program
pemantauan lingkungan. Marcus menggambarkan dua fase dalam satu contoh konseptual,
yaitu:
1. Perkembangan sistem pemantauan.
2. Implementasi dan operasi dari sistem pemantauan.
Suatu kerangka konsep umum untuk perkembangan rencana pemantauan lingkungan
bagi pemantauan biologis dan ekologis telah dijelaskan oleh Spellerberg. Kerangka ini dapat
diadaptasi dalam prinsip pemantauan media lingkungan, dampak visual, dampak sosial dan /
atau sosial ekonomi, serta dampak kesehatan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengembangkan suatu rencana pemantauan
lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan objek pemantauan.
2. Menentukan lokasi dimana pemantauan akan dilakukan.
3. Memastikan bahwa data yang dikumpulkan di dokumentasikan untuk keperluan
mendatang.
4. Mengatur pengumpulan dan penyimpanan data.
5. Melibatkan proses pemilihan variabel.
6. Melibatkan pengumpulan data awal dan mengarahkannya ke survey dasar.
Beberapa isu khusus dihadapi dalam perencanaan dan pengimplementasian dari
program pemantauan. Beberapa contohnya sebagai berikut:
1. Aspek statistika dan sampling yang representatif merupakan faktor penting dalam
mendesain program pemantauan.
2. Akses lokasi sampling yang dipilih tidak selalu memungkinkan.
3. Dibutuhkan suatu usaha khusus untuk meminimalisasi waktu antara sampling dan
analisis.
4. Sebuah jaminan yang bermutu dalam pemulihan penganti, duplikasi inter dan intra
laboratorium merupakan hal yang penting. Mutu dari program jaminan sampai 20%
dari biaya pemantauan
Terdapat beberapa masalah utama yang mungkin dijumpai dalam perencanaan data dan
implementasi program pemantauan, yakni:
1. Tidak adanya program pengendalian mutu, khususnya untuk data terdahulu.
2. Kesulitan dalam mencocokkan dan mengintegrasikan data sumber umum dari
berbagai sumber informasi yang berbeda.
3. Kurangnya/tidak adanya informasi pada interpretasi data.
Pedoman dan kebijakan :
Contoh dari beberapa pernyataan kebijakan yang mendasari pengembangan dari program
pemantauan yaitu :
1. Pemantauan garis belakang, harus direncanakan dan dimulai selama fase pencakupan
dari amdal.
2. Perumusan prediksi dampak, pernyataan prediksi harus dinyatakan sebagai hipotesis
dampak yang diverifikasi, sehingga uji statistik dapat dilakukan.
3. Pemantauan efek, harus dirancang untuk membangun hubungan sebab-akibat yang
memberikan dasar bagi manajemen dampak melalui penerapan tindakan korektif
(perbaikan).