130421-PEDOMAN BUNDA PAUD PROV 2021 - Kemdikbud
Transcript of 130421-PEDOMAN BUNDA PAUD PROV 2021 - Kemdikbud
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR,
DAN PENDIDIKAN MENENGAH
DIREKTORAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 2021
BANTUAN PENINGKATAN PERAN BUNDA PAUD TINGKAT PROVINSI
TAHUN 2021
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………………………………… DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….. BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………..
A. Latar Belakang ……………………………………………………….. B. Dasar Hukum …………………………………………………………. C. Tujuan Pedoman Pelaksanaan ………………………………………… D. Prinsip Bantuan ……………………………………………………….. E. Pemberi Bantuan ……………………………………………………….
BAB II BANTUAN PENINGKATAN PERAN BUNDA PAUD TINGKAT PROVINSI TAHUN 2021 …………..……………………………………
A. Pengertian ……………………………………………………………… B. Tujuan Bantuan .………………………………………………………. C. Penerima Bantuan ……………………………………………………… D. Bentuk Kegiatan Bantuan .…………………………………………… E. Bentuk dan Rincian Bantuan …………………………………………..
BAB III TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN …………………………….
A. Mekanisme Pengelolaan Bantuan …….……………………………….. B. Tata Kelola Pencairan dan Penyaluran ……………………………….. C. Jangka Waktu Pelaksanaan Bantuan ………………………………….. D. Laporan Pertanggungjawaban ..……………………………………….. E. Ketentuan Perpajakan …………………………………………………. F. Tata Cara Pengembalian Dana Bantuan ……..…………………………. G. Sanksi ………………………………………………………………….. H. Format Dokumen Bantuan ……………………………………………..
BAB IV PENGENDALIAN MUTU ………………………………………………
A. Sosialisasi ……………………………………………………………… B. Indikator Keberhasilan ………………………………………………… C. Monitoring dan Evaluasi …….………………………………………… D. Pengawasan …………………………………………………………….
BAB V PENUTUP ………………….…………………………………………….. LAMPIRAN
ii
i ii
1 1 3 4 5 5
6 6 7 7 7 9
12 12 13 14 14 15 16 16 17
18 18 18 19 19
20
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pandangan akan pentingnya pendidikan dan perawatan anak usia dini yang berkualitas
merupakan suatu hal yang bersifat global. Hal ini merujuk pada pandangan yang berlaku
di seluruh belahan dunia yang mempercayai bahwa investasi dalam pendidikan,
khususnya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), merupakan faktor penting bagi sebuah
negara agar dapat bersaing di era globalisasi. Pandangan global ini tercermin dari
pengakuan berbagai pemerintah di dunia akan pentingnya fungsi dan peran PAUD baik
bagi anak usia dini maupun bangsa.
Education For All (EFA) adalah gerakan global yang dipimpin oleh UNESCO (United
Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan belajar semua anak, remaja dan orang dewasa pada tahun
2015. EFA diadopsi oleh Kerangka Dakar pada bulan April 2000 di Forum Pendidikan
Dunia di Senegal, Afrika, dengan tujuan bahwa semua anak akan menerima pendidikan
dasar pada tahun 2015. Butir pertama Deklarasi Dakkar ini mengamanatkan kepada
seluruh negara di dunia untuk memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan
pendidikan anak usia dini, terutama bagi anak-anak yang sangat rawan dan kurang
beruntung (World Education Forum, Dakar, Senegal, 26-28 April 2000: Final Report).
Pada tanggal 25 September 2015 bertempat di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB), para pemimpin dunia secara resmi mengesahkan Agenda Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) sebagai kesepakatan
pembangunan global. Dengan mengusung tema "Mengubah Dunia Kita: Agenda 2030
untuk Pembangunan Berkelanjutan", SDGs yang berisi 17 Tujuan dan 169 Target
merupakan rencana aksi global untuk 15 tahun ke depan - berlaku sejak 2016 hingga
2030 (https://www.bappenas.go.id)
2
Gambar di atas menjelaskan bahwa tujuan keempat pembangunan berkelanjutan atau
SDGs adalah penyediaan pendidikan bermutu atau pendidikan berkualitas. Salah satu
upaya mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan menargetkan seluruh anak mendapatkan
akses pendidikan anak usia dini (PAUD) atau pendidikan pra-SD. Target Agenda
Pendidikan 2030 untuk PAUD adalah memastikan seluruh anak laki-laki dan perempuan
memperoleh akses terhadap perkembangan, perawatan dan pendidikan pra-SD (PAUD)
yang bermutu untuk menjamin kesiapan memasuki pendidikan dasar. Di Indonesia
upaya mencapai target tersebut sudah dimulai dengan Program Satu Desa Satu PAUD.
Dalam satu nafas dengan Deklarasi Dakar dan SDGs di atas, Pemerintah Indonesia
melakukan berbagai upaya untuk menyediakan akses terhadap layanan PAUD bagi
seluruh anak usia dini di Indonesia. Upaya ini diwujudkan melalui dikeluarkan dan
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Peraturan Presiden Nomor 60/2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini
Holistik-Integratif (PAUD-HI), Peraturan Presiden Nomor 87/2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter, Peraturan Presiden Nomor 59/2017 tentang Pelaksanaan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), dan yang terbaru adalah
Peraturan Pemerintah Nomor 2/2018 tentang Standar Pelayanan Minimal, yang
mewajibkan PAUD Pra-Pendidikan Dasar bagi anak usia 5 dan 6 tahun sebagai salah satu
layanan minimal pendidikan yang wajib disediakan oleh Pemerintah Daerah mulai 1
Januari 2019.
3
Benang merah dari seluruh komitmen nasional ini adalah jaminan penyediaan layanan
PAUD bagi seluruh anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani mereka agar siap dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut. Upaya untuk mencapai tujuan tersebut membutuhkan dukungan
berbagai pihak. Salah satu pemangku kepentingan yang dipandang memiliki peran
strategis dalam menciptakan layanan PAUD berkualitas adalah “Bunda PAUD”.
Bunda PAUD adalah predikat yang diberikan kepada istri kepala pemerintahan dan
kepala daerah (Presiden, Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Kepala Desa/Lurah) atau
disandang langsung oleh kepala pemerintahan dan kepala daerah perempuan yang
merupakan penggerak utama dalam pembinaan layanan pendidikan bagi anak usia dini
(0-6 tahun) di wilayahnya guna mendukung terwujudnya layanan PAUD Berkualitas.
Apabila kepala pemerintahan atau kepala daerah tidak atau belum memiliki pasangan,
maka peran Bunda PAUD di wilayah tersebut didelegasikan kepada istri dari wakil
kepala pemerintahan atau kepala daerah yang bersangkutan.
Keberadaan dan peran Bunda PAUD sangatlah penting untuk menggerakkan segenap
komponen dan sumber daya yang ada di wilayahnya. Peran Bunda PAUD di seluruh
Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi. Bunda PAUD diharapkan dapat membangun
komunikasi dengan semua pemangku kepentingan di wilayahnya masing-masing yang
memiliki potensi untuk mengembangkan layanan PAUD. Dalam mendorong layanan
PAUD yang berkualitas, Bunda PAUD diharapkan dapat bergandengan tangan dengan
semua elemen masyarakat, agar penyediaan layanan PAUD menjadi optimal. Bunda
PAUD diharapkan dapat melibatkan kaum ibu secara aktif, mengingat perannya yang
sangat penting dalam mendidik anak usia dini dan menjaga kesehatan anak-anak mereka.
Untuk mendukung optimalisasi peran Bunda PAUD, khususnya Bunda PAUD Tingkat
Provinsi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menganggarkan “Bantuan
Peningkatan Peran Bunda PAUD Tingkat Provinsi Tahun 2021”. Bantuan ini bersifat
stimulan. Hal ini berarti bahwa Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi hendaknya tetap
berupaya untuk menggali berbagai sumber dana yang dapat mendukung kegiatannya.
B. Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
4
2. Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik
Tahun 2014 Nomor 297);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2);
4. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini
Holistik-Integratif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 146);
5. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 136);
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2018 tentang
Penyediaan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 654);
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2018 tentang
Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 1687);
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2019 tentang
Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
1167).
C. Tujuan Pedoman
Pedoman Bantuan Peningkatan Peran Bunda PAUD Tingkat Provinsi Tahun 2021
disusun dengan tujuan sebagai acuan atau rujukan bagi:
1. Jajaran Direktorat PAUD dalam melakukan verifikasi usulan bantuan, menetapkan
lembaga penerima bantuan, dan mengesahkan surat keputusan penerima bantuan.
5
2. Lembaga calon penerima bantuan dalam mengajukan usulan atau permohonan
bantuan.
3. Lembaga penerima bantuan dalam melaksanakan dan mempertanggungjawabkan
bantuan;
4. Berbagai pihak terkait dalam melakukan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
program bantuan.
D. Prinsip Pelaksanaan Bantuan
1. Efisien, yaitu menggunakan dana dan daya yang ada untuk mencapai sasaran yang
ditetapkan;
2. Efektif, yaitu menggunakan dana sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan
dapat memberikan manfaat yang optimal sesuai dengan sasaran yang ditetapkan;
3. Transparan, yaitu menjamin keterbukaan informasi mengenai pengelolaan dana
bantuan;
4. Akuntabel, yaitu pelaksanaan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan;
5. Kepatuhan, yaitu pelaksanaan program/kegiatan harus sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
6. Manfaat, yaitu hasil pelaksanaan program/kegiatan dapat dirasakan manfaatnya dan
berdaya guna bagi penerima bantuan.
E. Pemberi Bantuan
Bantuan diberikan oleh Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Direktorat PAUD, Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen,
Kemendikbud)
6
BAB II
BANTUAN PENINGKATAN PERAN
BUNDA PAUD TINGKAT PROVINSI TAHUN 2021
A. Pengertian
1. Pendidikan Anak Usia Dini yang selanjutnya disingkat PAUD adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam)
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
2. PAUD berkualitas adalah penyelenggaraan layanan pendidikan anak usia dini yang
bertujuan agar anak bertumbuh kembang optimal secara holistik yang siap
bersekolah. PAUD berkualitas memiliki empat elemen sebagai: (1) lingkungan
belajar berkualitas yang berfokus pada kualitas proses pembelajaran, (2) keterlibatan
orang tua/wali, (3) pemantauan dan dukungan terhadap kebutuhan esensial anak usia
dini di luar pendidikan, seperti layanan kesehatan, gizi, pengasuhan, dan
perlindungan; serta (4) tata kelola yang partisipatif, transparan dan akuntabel.
Penyelenggaraan PAUD berkualitas memerlukan dukungan dari daerah, masyarakat
dan pemangku kepentingan lain.
3. Bunda PAUD Tingkat Provinsi adalah predikat yang diberikan kepada istri Gubernur
atau disandang langsung oleh Gubernur perempuan yang merupakan penggerak
utama dalam pembinaan layanan pendidikan bagi anak usia dini guna mendukung
terwujudnya layanan PAUD Berkualitas.
4. Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Tingkat Provinsi adalah forum atau
organisasi yang mendukung pelaksanaan tugas dan peran Bunda PAUD Tingkat
Provinsi dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan PAUD berkualitas. Pokja
Bunda PAUD Tingkat Provinsi terdiri dari unsur birokrasi, praktisi, akademisi,
organisasi profesi PAUD dan/atau pemangku kepentingan yang terkait.
5. Bantuan Peningkatan Peran Bunda PAUD Tingkat Provinsi adalah bantuan
pemerintah pusat yang diberikan kepada Bunda PAUD melalui Kelompok Kerja
Bunda PAUD Tingkat Provinsi.
7
B. Tujuan Bantuan
Bantuan diberikan dengan tujuan mendorong peningkatan peran Bunda PAUD Tingkat Provinsi untuk melakukan advokasi ke berbagai pemangku kepentingan di daerah dalam rangka menguatkan pemahaman bersama mengenai pentingnya PAUD sebagai kesempatan yang tak kembali dan jenjang fondasi dari pendidikan dasar; meningkatkan akses; serta menguatkan dukungan bagi satuan PAUD agar dapat menyediakan layanan layanan PAUD berkualitas, melalui kegiatan sebagai berikut.
1. Koordinasi dengan Gugus Tugas PAUD HI, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lintas Sektor, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikbud, organisasi mitra profesi, Forum PAUD, dan pemangku kepentingan Lainnya di tingkat provinsi;
2. Koordinasi dan advokasi Bunda PAUD Tingkat Kabupaten/Kota dalam rangka peningkatan akses dan penguatan pendampingan untuk satuan PAUD; dan
3. Monitoring dan evaluasi terhadap hasil atau realisasi program kerja Pokja Bunda PAUD Kabupaten/Kota.
C. Penerima Bantuan dan Persyaratan
1. Bantuan diberikan kepada Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi. Provinsi yang
belum membentuk Pokja Bunda PAUD, hanya dapat mengajukan bantuan setelah
melaksanakan pembentukan Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi.
2. Penerima Bantuan sebagaimana dimaksud pada angka 1 harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut.
a. Memiliki profil dan struktur organisasi;.
b. Memiliki SK Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi;
c. Menyusun rencana kegiatan dan rencana anggaran biaya;
d. Membuat pakta integritas.
e. Membuat surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) atas penggunaan
dana bantuan; dan
f. Memiliki rekening dan NPWP atas nama Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi;
D. Bentuk Kegiatan Bantuan
Bantuan diberikan dengan tujuan mendorong peningkatan peran Bunda PAUD Tingkat
Kabupaten/Kota untuk melakukan advokasi ke berbagai pemangku kepentingan di
daerah dalam rangka menguatkan pemahaman bersama mengenai pentingnya PAUD
sebagai kesempatan yang tak kembali dan jenjang fondasi dari pendidikan dasar;
8
meningkatkan akses; serta menguatkan dukungan bagi satuan PAUD agar dapat
menyediakan layanan layanan PAUD berkualitas, melalui kegiatan sebagai berikut.
1. Koordinasi dengan Gugus Tugas PAUD HI, Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
Lintas Sektor, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikbud, Organisasi Mitra Profesi,
Forum PAUD, dan Pemangku Kepentingan Lainnya di tingkat Provinsi.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan membahas berbagai permasalahan dan
menghimpun berbagai saran dan masukan, serta menyamakan persepsi dalam rangka
mendorong terwujudnya PAUD berkualitas dengan layanan holistik integratif.
Kegiatan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk sebagai berikut.
a. Rapat internal pengurus Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi. Kegiatan dapat
dilaksanakan secara tatap muka maupun daring (dapat dipilih sesuai kondisi
wilayah dan ketersediaan anggaran. Target kegiatan minimal 1 (satu) kali.
b. Rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan lintas sektor tingkat
provinsi dalam rangka mendorong terwujudnya PAUD berkualitas dengan
layanan holistik integratif. Kegiatan dapat dilaksanakan secara tatap muka
maupun daring (dapat dipilih sesuai kondisi wilayah dan ketersediaan anggaran..
Target kegiatan minimal 1 (satu) kali.
2. Koordinasi dan Advokasi Bunda PAUD Tingkat Kabupaten/Kota dalam rangka peningkatan akses dan penguatan pendampingan untuk satuan PAUD.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk video conference (secara daring). Target kegiatan minimal 2 (dua) kali. Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya rencana dan program koordinasi Bunda PAUD Tingkat Kabupaten/Kota dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), antara lain dalam rangka:
a. membentuk Pokja Bunda PAUD Tingkat Kabupaten/Kota, bagi daerah yang belum membentuk (khusus bagi daerah yang belum membentuk pokja Bunda PAUD);
b. mendampingi satuan PAUD agar memiliki layanan PAUD berkualitas dan berperan dalam perwujudan layanan PAUD Holistik Integraif di komunitasnya;
c. Advokasi ke keluarga dan masyarakat mengenai pentingnya PAUD sebagai kesempatan yang tak kembali dan jenjang fondasi pendidikan dasar, serta advokasi untuk penguatan peran orang tua/wali agar terlibat di satuan pendidikan dan bermitra untuk keselarasan pendidikan dan pengasuhan di satuan dan di rumah sehingga anak bertumbuh kembang dengan utuh (fisik, kognitif, sosial emosional,) serta memiliki sikap terhadap belajar yang positif);
9
d. mendorong tumbuhnya inisiasi dari OPD dan pemangku kepentingan terkait untuk mengusulkan terbitnya peraturan bupati/walikota tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) PAUD.
e. mendorong upaya percepatan satu desa satu PAUD.
3. Monitoring dan evaluasi terhadap hasil program kerja Pokja Bunda PAUD Tingkat
Kabupaten/Kota.
Kegiatan ini merupakan monitoring dan evaluasi Pokja Bunda PAUD Tingkat
Kabupaten/Kota terhadap hasil atau realisasi program kerja Pokja Bunda PAUD
Kabupaten/Kota dalam bentuk jumlah satuan PAUD yang berhasil didampingi di
seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut. Instrumen monitoring dan evaluasi yang
dapat digunakan oleh Pokja Bunda PAUD Provinsi terdapat di materi Bimbingan
Teknis Pemberian Bantuan.
Di dalam kegiatan ini, Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi melakukan rekapitulasi
terhadap hasil pendampingan yang dilakukan Pokja Bunda PAUD Tingkat
Kabupaten/Kota kepada satuan PAUD untuk memenuhi unsur kinerja layanan
holistik integratif dan/atau melangsungkan pembelajaran berkualitas di masa
pandemi covid-19. Target kegiatan adalah 1 (satu) naskah laporan rekapitulasi hasil
pendampingan Pokja Bunda PAUD Kabupaten/Kota di seluruh provinsi.
4. Kegiatan pendukung/manajemen:
Kegiatan ini meliputi:
a. Pengadaan ATK/bahan habis pakai.
b. Penyusunan pertanggungjawaban penggunaan dana.
c. Penyusunan laporan.
E. Bentuk dan Rincian Bantuan
1. Bantuan berbentuk uang.
2. Jumlah total alokasi bantuan sesuai dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Satuan Kerja Direktorat PAUD tahun berjalan.
3. Setiap Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi menerima bantuan sebesar
Rp75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) dan digunakan dengan rincian
sebagai berikut.
10
No Kegiatan Rincian Penggunaan Anggaran
1 Koordinasi dengan Gugus Tugas PAUD HI, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lintas Sektor, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikbud, organisasi mitra profesi, Forum PAUD, dan pemangku kepentingan Lainnya di tingkat provinsi.
a. Rapat koordinasi internal dapat dilakukan: a. Dalam bentuk tatap muka:
1) ATK/bahan pakai habis 2) biaya transportasi 3) konsumsi 4) belanja pendukung kebutuhan protokol
kesehatan b. Dalam bentuk video conference (daring)
1) belanja paket data
b. Rapat koordinasi dengan Gugus Tugas PAUD HI, OPD Lintas Sektor, UPT Kemendikbud, Organisasi Mitra Profesi, Forum PAUD, dan Pemangku Kepentingan Lainnya di Tingkat Provinsi dalam bentuk video conference (daring): 1) honorarium panitia dan narasumber 2) belanja paket data
2 Koordinasi dan Advokasi
Bunda PAUD Tingkat Kabupaten/Kota dalam rangka peningkatan akses dan penguatan pendampingan untuk satuan PAUD.
Koordinasi dan advokasi dapat dilakukan: a. Dalam bentuk tatap muka:
1) ATK/bahan pakai habis 2) biaya transportasi 3) honorarium panitia dan narasumber 4) konsumsi 5) belanja pendukung kebutuhan protokol
kesehatan b. Dalam bentuk video conference (daring)
1) honorarium panitia dan narasumber 2) belanja paket data
3 Monitoring dan evaluasi terhadap hasil program kerja Pokja Bunda PAUD Tingkat Kabupaten/Kota.
Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan: a. Dalam bentuk tatap muka:
1) biaya transportasi petugas pendataan 2) konsumsi 3) belanja pendukung kebutuhan protokol
kesehatan b. Dalam bentuk video conference (daring)
1) belanja paket data
11
No Kegiatan Rincian Penggunaan Anggaran
4 Kegiatan pendukung/ manajemen.
a. Pengadaan ATK/bahan habis pakai b. Penyusunan pertanggungjawaban
penggunaan dana c. Penyusunan laporan.
Catatan: 1. Proporsi penggunaan anggaran untuk setiap kegiatan tidak ditetapkan persentase,
tetapi dapat disesuaikan kebutuhan, dengan catatan empat kegiatan di atas, semuanya harus dianggarkan. Proporsi penggunaan anggaran setiap kegiatan harus tetap memperhatikan rasionalitas.
2. Pelaksanaan kegiatan dapat dipilih dalam bentuk tatap muka atau video conference, disesuaikan dengan kondisi wilayah dan ketersediaan anggaran.
3. Dalam menyusun rencana penggunaan anggaran agar memperhatikan target kegiatan sebagaimana dijelaskan pada huruf D tentang Bentuk Kegiatan Bantuan.
12
BAB III
TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN
A. Mekanisme Pengelolaan Bantuan
1. Pengajuan permohonan
Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi menyampaikan permohonan tertulis kepada
Direktur PAUD, Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Kemendikbud (format
permohonan sebagaimana lampiran 1 pedoman ini) dengan melampirkan:
a. profil dan struktur organisasi;
b. Foto copy SK Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi;
c. Rencana kegiatan dan rencana anggaran biaya;
d. Pakta integritas.
e. Surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) atas penggunaan dana
bantuan; dan
f. Foto copy rekening dan NPWP atas nama Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi;
2. Verifikasi permohonan
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Direktorat PAUD membentuk tim
pengelola bantuan.
b. Tim pengelola bantuan mengadministrasikan permohonan yang diajukan.
c. Tim pengelola bantuan melakukan verifikasi usulan bantuan:
1) Tim pengelola bantuan memberikan catatan perbaikan untuk usulan yang
memerlukan revisi kepada Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi pengusul.
2) Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi melakukan revisi usulan dan
mengirimkan kembali ke Direktorat PAUD. Bantuan hanya akan
diberikan kepada Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi yang telah
melakukan revisi usulan berdasarkan catatan perbaikan tim pengelola
bantuan dan mengirimkan kembali ke Direktorat PAUD.
d. Tim pengelola bantuan menyusun berita acara hasil verifikasi.
e. Tim pengelola bantuan menyampaikan hasil verifikasi kepada PPK untuk
ditetapkan sebagai penerima bantuan.
13
3. Penetapan penerima bantuan
a. PPK menetapkan penerima bantuan melalui surat keputusan berdasarkan hasil
verifikasi tim pengelola bantuan. Surat keputusan paling sedikit memuat:
1) identitas penerima bantuan.
2) nominal uang; dan
3) nomor rekening penerima bantuan.
b. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mengesahkan surat keputusan penerima
bantuan.
c. Direktorat PAUD mengirimkan surat keputusan penerima bantuan kepada
Bunda PAUD/Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi.
B. Tata Kelola Pencairan dan Penyaluran
1. Penandatanganan perjanjian kerja sama
a. PPK dan penerima bantuan menandatangani perjanjian kerja sama dan kuitansi.
b. Perjanjian kerja sama paling sedikit memuat:
1) hak dan kewajiban kedua belah pihak;
2) jumlah dana bantuan yang diberikan;
3) pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menggunakan bantuan
operasional sesuai rencana yang telah disepakati;
4) pernyataan kesanggupan penerima bantuan untuk menyetorkan sisa dana
yang tidak digunakan ke Kas Negara;
5) sanksi; dan
6) penyampaian laporan pertanggungjawaban bantuan kepada PPK Direktorat
PAUD setelah pekerjaan selesai dilaksanakan.
2. Pencairan dan penyaluran
a. Pencairan dana bantuan
1) PPK mengajukan permintaan pembayaran (SPP) dilampiri:
a) surat keputusan penerima bantuan;
b) daftar nominatif penerima bantuan;
2) PPSPM memerintahkan verifikator untuk memverifikasi SPP beserta
lampirannya.
3) Pejabat penandatangan SPM (PPSPM) menerbitkan SPM.
14
4) SPM yang telah ditandatangani disampaikan kepada KPPN sebagai permohonan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
5) Sebelum menyampaikan SPM ke KPPN, PPSPM terlebih dulu menyampaikan Rencana Kas (Renkas) apabila nilai SPM Rp1.000.000.000,00 atau lebih. Renkas disampaikan kepada KPPN lima hari kerja sebelum pengajuan SPM.
b. Penyaluran dana bantuan melalui bank penyalur 1) KPPN menerbitkan SP2D dan mencairkan dana kepada bank penyalur; 2) PPK memerintahkan bank penyalur untuk melakukan transfer dana kepada
penerima bantuan; 3) Bank penyalur melakukan transfer dana bantuan kepada lembaga penerima
bantuan sesuai dengan perintah PPK; 4) Bank penyalur menyampaikan laporan penyaluran dana kepada PPK. 5) Dana bantuan disalurkan sekaligus ke rekening lembaga penerima bantuan.
C. Jangka Waktu Pelaksanaan Bantuan
Bantuan dilaksanakan dengan jangka waktu maksimal 150 hari kalender terhitung sejak satu minggu setelah dana masuk ke rekening penerima bantuan.
D. Pelaporan Pertanggungjawaban
1. Laporan awal
a. Laporan awal berupa fotokopi rekening (yang ada identitas pemilik rekening, nomor rekening, dan lembaran yang ada nominal sebagai bukti bahwa dana telah masuk). Contoh format laporan awal sebagaimana lampiran 4 pedoman ini;
b. Laporan awal disampaikan paling lambat satu minggu setelah dana masuk rekening.
2. Laporan akhir
Laporan akhir berisi laporan pelaksanaan kegiatan (contoh format laporan sebagaimana lampiran 5) dan laporan pertanggungjawaban bantuan (contoh format laporan sebagaimana lampiran 6).
a. Laporan pelaksanaan kegiatan.
Laporan pelaksanaan kegiatan berupa uraian singkat kegiatan yang dilaksanakan atas dana bantuan tersebut dilengkapi dengan bukti-bukti berupa foto-foto dan/atau video kegiatan (baik kegiatan daring ataupun luring). Penerima bantuan menguraikan secara singkat hasil pelaksanaan kegiatan berupa penjelasan sejak sebelum menerima bantuan dan setelah melaksanakan bantuan.
15
b. Laporan pertanggungjawaban bantuan.
1) Penerima bantuan harus menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan
kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran. Laporan meliputi:
a) Berita Acara Serah Terima, yang memuat:
• jumlah dana awal, dana yang dipergunakan, dan sisa dana;
• pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama; dan
• pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan.
b) foto/film hasil pekerjaan yang telah diselesaikan.
2) Dalam hal terdapat sisa dana, penerima bantuan harus menyampaikan bukti
surat setoran sisa dana ke rekening Kas Negara kepada PPK sesuai dengan
perjanjian kerja sama.
3) PPK melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban bantuan yang
disusun dan disampaikan oleh penerima bantuan.
4) PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah hasil verifikasi telah
sesuai dengan perjanjian kerja sama.
5) Berita Acara Serah Terima dibuat sesuai format sebagaimana lampiran 3
pedoman ini.
Laporan akhir berupa laporan pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban
penggunaan dana yang dilampiri dengan dokumentasi dan surat pernyataan
tanggung jawab belanja (SPTJB). Contoh format SPTJB sebagaimana lampiran 2
pedoman ini. Penyusunan dan pengiriman laporan termasuk dalam jangka
pelaksanaan bantuan, yaitu dalam waktu 150 hari kalender. Laporan awal dan
akhir dalam bentuk hard copy dikirimkan ke Direktorat PAUD, Gedung E Lantai
VII Kemendikbud, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta. Laporan dalam
bentuk soft copy dikirimkan melalui email [email protected]
E. Ketentuan Perpajakan
Kewajiban perpajakan terkait dengan bantuan ini mengikuti peraturan perpajakan
yang berlaku. Penerima bantuan wajib:
1. menyetorkan pajak ke Kas Negara atas dana bantuan yang diterima sesuai
peraturan perpajakan yang berlaku;
2. mengadministrasikan semua bukti setor pajak tersebut.
16
F. Tata Cara Pengembalian Dana Bantuan
1. Penerima bantuan mengembalikan dana bantuan ke Kas Negara apabila:
a. pembatalan dilakukan oleh pihak lembaga penerima bantuan, karena hal-hal
tertentu;
b. terjadi kelebihan pembayaran belanja jasa dan atau pembayaran pembelian
barang melebihi pagu yang telah disepakati dalam RAB;
c. adanya kegiatan atau pembelian yang sudah masuk dalam RAB, tetapi
karena sesuatu hal tidak dilaksanakan oleh lembaga penerima bantuan
sampai pada kegiatan selesai dilaksanakan; dan/atau
d. karena hal lain yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan berdasarkan hasil diaudit oleh auditor yang berwenang.
2. Pengembalian dana bantuan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Pengembalian belanja tahun anggaran berjalan (tahun 2021) disetor dengan
menggunakan Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) yaitu
menggunakan aplikasi Simponi-PNBP/e-billing (dengan pemilihan menu
Kementerian/Lembaga).
b. Pengembalian belanja yang disetor lewat tahun anggaran (tahun 2022)
disetor dengan menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) yaitu
menggunakan aplikasi Simponi-PNBP/e-billing (dengan pemilihan menu
Penerimaan Negara Lainnya).
c. Setelah melakukan input data di aplikasi Simponi/e-billing, lalu dicetak dan
ditunjukkan ke Bank (BRI, Mandiri dan BNI) atau kantor pos terdekat untuk
penyetoran dana dimaksud. Selanjutnya bank akan menerbitkan Nomor
Transaksi Pengembalian Negara (NTPN). Masa aktif pembuatan Simponi/
e-billing adalah selama 7 hari kerja dan apabila lebih dari 7 hari kerja dari
masa pembuatan Simponi/e-billing sudah tidak bisa digunakan lagi (kadaluarsa)
sehingga harus dilakukan pembuatan Simponi/e-billing yang baru.
G. Sanksi
1. Penerima bantuan yang melanggar perjanjian kerja sama dan/atau ketentuan
dalam pedoman pelaksanaan ini dikenai sanksi tidak ditetapkan sebagai
penerima bantuan pada tahun anggaran berikutnya.
2. Dalam hal penerima bantuan yang melakukan pelanggaran mengakibatkan
kerugian negara maka dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
17
H. Format Dokumen dan Formulir Bantuan
Format dokumen Bantuan Peningkatan Peran Bunda PAUD Tingkat Provinsi Tahun
2021 sebagaimana lampiran pedoman ini, yang terdiri atas:
1. Lampiran 1: Format Permohonan Bantuan
2. Lampiran 2: Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB)
3. Lampiran 3: Format Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
4. Lampiran 4: Format Laporan Awal
5. Lampiran 5: Format Laporan Akhir
6. Lampiran 6: Format Laporan Pertanggungjawaban Bantuan
18
BAB IV
PENGENDALIAN MUTU
A. Sosialisasi Program Bantuan
Agar pelaksanaan program Bantuan Peningkatan Peran Bunda PAUD Tingkat Provinsi
Tahun 2021 dapat terlaksana dengan baik dan tepat sasaran maka perlu dilaksanakan
sosialisasi program kepada Bunda PAUD Tingkat Provinsi dan Pokja Bunda PAUD
Tingkat Provinsi. Pelaksanaan sosialisasi dilaksanakan dengan cara:
1. menyebarluaskan pedoman Bantuan Peningkatan Peran Bunda PAUD Tingkat
Provinsi tahun 2021 melalui laman https://paudpedia.kemdikbud.go.id/
2. mengirimkan surat kepada Bunda PAUD/Pokja Bunda PAUD dilampiri pedoman.
3. Menginformasikan program bantuan melalui rapat koordinasi Bunda PAUD/Pokja
Bunda PAUD.
B. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari Bantuan Peningkatan Peran Bunda PAUD Tingkat Provinsi
Tahun 2021 adalah:
1. Terlaksananya kegiatan koordinasi dengan Gugus Tugas PAUD HI, Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Lintas Sektor, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikbud,
Organisasi Mitra Profesi, Forum PAUD, dan pemangku kepentingan lainnya di
tingkat Provinsi.
a. Rapat internal pengurus Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi, minimal 1 (satu)
kali.
b. Rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan lintas sektor tingkat
provinsi dalam rangka mendorong terwujudnya PAUD berkualitas dengan
layanan holistik integratif, minimal 1 (satu) kali.
2. Terlaksananya kegiatan koordinasi dan advokasi Bunda PAUD Tingkat Kabupaten/
Kota dalam rangka peningkatan akses dan penguatan pendampingan untuk satuan
PAUD, minimal 2 (dua) kali, dengan keluaran rencana dan program koordinasi
Bunda PAUD Tingkat Kabupaten/Kota dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD),
yang berisi tentang:
19
a. Pembentukan Pokja Bunda PAUD Tingkat Kabupaten/Kota, bagi daerah yang
belum membentuk (khusus bagi daerah yang belum membentuk pokja Bunda
PAUD);
b. Pendampingan satuan PAUD agar memiliki layanan PAUD berkualitas dan
berperan dalam perwujudan layanan PAUD Holistik Integraif;
c. Advokasi ke keluarga dan masyarakat mengenai pentingnya PAUD sebagai
kesempatan yang tak kembali dan jenjang fondasi pendidikan dasar, serta
advokasi untuk penguatan peran orang tua/wali agar terlibat di satuan
pendidikan dan bermitra untuk keselarasan pendidikan dan pengasuhan di
satuan dan di rumah sehingga anak bertumbuh kembang dengan utuh (fisik,
kognitif, sosial emosional,) serta memiliki sikap terhadap belajar yang
positif);
d. Upaya mendorong tumbuhnya inisiasi dari OPD dan pemangku kepentingan
terkait untuk mengusulkan terbitnya peraturan bupati/walikota tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) PAUD.
e. Upaya mendorong upaya percepatan satu desa satu PAUD.
f. Monitoring dan evaluasi terhadap hasil program kerja Pokja Bunda PAUD
Tingkat Kabupaten/Kota.
3. Terlaksananya Monitoring dan evaluasi terhadap hasil program kerja Pokja Bunda
PAUD Tingkat Kabupaten/Kota dan terpenuhinya target kegiatan 1 (satu) naskah
laporan rekapitulasi hasil pendampingan Pokja Bunda PAUD Kabupaten/Kota di
seluruh provinsi.
C. Monitoring dan Evaluasi
Mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Bantuan Peningkatan Peran
Bunda PAUD Tingkat Provinsi Tahun 2021 adalah sebagai berikut:
1. Unsur Ditjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah dan Unit
Pelaksana Teknis Pusat memiliki wewenang serta tanggung jawab untuk melakukan
monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan bantuan.
2. Hal-hal yang menjadi sasaran monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Bantuan
Peningkatan Peran Bunda PAUD Tingkat Provinsi Tahun 2021 sebagai berikut:
20
a. ketersediaan sasaran sesuai kriteria yang ditentukan;
b. kesesuaian penggunaan dana bantuan yang ditentukan;
c. ketepatan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan;
d. ketertiban dalam penyusunan dokumen keuangan; dan
e. transparansi dan akuntabilitas laporan.
D. Pengawasan
Pengawasan dana bantuan dapat dilaksanakan oleh:
1. Pengawasan internal
Pengawasan internal dilakukan oleh Direktorat PAUD dan Aparat Pengawasan
Internal Pemerintah (APIP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Pengawasan eksternal
Pengawasan eksternal dilakukan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)
21
BAB V
PENUTUP
Pedoman Pelaksanaan Bantuan Peningkatan Peran Bunda PAUD Tingkat Provinsi Tahun
2021 ini diharapkan dapat mempermudah proses penyaluran bantuan dan pelaksanaannya.
Apabila ada hal yang belum jelas, dapat menghubungi langsung Direktorat PAUD.
Telepon : 021-5725712
Email : [email protected]
Website : http://paud.kemdikbud.go.id
https://paudpedia.kemdikbud.go.id/
22
Lampiran 1: Format Permohonan Bantuan
PERMOHONAN BANTUAN
PENINGKATAN PERAN BUNDA PAUD TINGKAT PROVINSI
TAHUN 2021
Diajukan Oleh:
1 Nama Lembaga :
2 Alamat Lengkap :
Kabupaten/Kota
:
Provinsi : 3 Tlp/HP/Email :
Disampaikan kepada
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Kemendikbud
d/a Komplek Kemendikbud Gedung E Lantai VII
Jalan Jenderal Sudirman Senayan Jakarta, 10270
23
Yth. Direktur Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Kemendikbud Gedung E Kemendikbud Lantai VII Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Dengan hormat, yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama :
Jabatan : Provinsi : Alamat : Tlp/HP/email : Email :
mengajukan permohonan untuk memperoleh Bantuan Peningkatan Peran Bunda PAUD Tingkat Provinsi Tahun 2021.
Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan:
1. profil dan struktur organisasi; 2. fotokopi SK Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi 3. rencana kegiatan dan rencana anggaran biaya; 4. pakta integritas; 5. surat pernyataan tanggung jawab mutlak (SPTJM) atas penggunaan dana bantuan; 6. fotokopi rekening dan NPWP atas nama Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi.
Demikian permohonan ini kami ajukan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
...............................
24
A. RENCANA PENGGUNAAN DANA
Dana Bantuan Peningkatan Peran Bunda PAUD Tingkat Provinsi Tahun 2021 sebesar
Rp75.000.000,00 (tujuh puluh lima juta rupiah) akan digunakan sebagai berikut:
No Rincian Penggunaan Volume Biaya
Satuan (Rp)
Jumlah Biaya (Rp)
1 Koordinasi dengan Gugus Tugas PAUD HI, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lintas Sektor, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikbud, organisasi mitra profesi, Forum PAUD, dan pemangku kepentingan Lainnya di tingkat provinsi. a. Rapat koordinasi internal
1) Dalam bentuk tatap muka: a) ATK/bahan pakai habis b) biaya transportasi c) konsumsi d) belanja pendukung kebutuhan protokol
kesehatan 2) Dalam bentuk video conference (daring)
a) belanja paket data b. Rapat koordinasi dengan Gugus Tugas PAUD
HI, OPD Lintas Sektor, UPT Kemendikbud, Organisasi Mitra Profesi, Forum PAUD, dan Pemangku Kepentingan Lainnya di Tingkat Provinsi dalam bentuk video conference (daring): 1) honorarium panitia dan narasumber 2) belanja paket data\
2 Koordinasi dan Advokasi Bunda PAUD Tingkat Kabupaten/Kota dalam rangka peningkatan akses dan penguatan pendampingan untuk satuan PAUD. a. Dalam bentuk tatap muka:
1) ATK/bahan pakai habis 2) biaya transportasi 3) honorarium panitia dan narasumber 4) konsumsi 5) belanja pendukung kebutuhan protokol
kesehatan b. Dalam bentuk video conference (daring)
1) honorarium panitia dan narasumber 2) belanja paket data
25
No Rincian Penggunaan Volume Biaya
Satuan (Rp)
Jumlah Biaya (Rp)
3 Monitoring dan evaluasi terhadap hasil program kerja Pokja Bunda PAUD Tingkat Kabupaten/Kota. a. Dalam bentuk tatap muka:
1) biaya transportasi petugas pendataan 2) konsumsi 3) belanja pendukung kebutuhan protokol kesehatan 4) penyusunan naskah laporan rekapitulasi hasil
pendampingan Pokja Bunda PAUD Kabupaten/Kota di seluruh provinsi.
5) naskah/buku/laporan hasil pendataan b. Dalam bentuk video conference (daring)
1) belanja paket data 2) penyusunan naskah/buku/laporan hasil
pendataan 3) penyusunan naskah laporan rekapitulasi hasil
pendampingan Pokja Bunda PAUD Kabupaten/Kota di seluruh provinsi.
4 Kegiatan pendukung/manajemen: a. Pengadaan ATK/bahan habis pakai b. Penyusunan pertanggungjawaban penggunaan dana c. Penyusunan laporan.
Jumlah
Catatan: 1. Proporsi penggunaan anggaran untuk setiap kegiatan tidak ditetapkan persentase, tetapi
dapat disesuaikan kebutuhan, dengan catatan empat kegiatan di atas, semuanya harus dianggarkan. Proporsi penggunaan anggaran setiap kegiatan harus tetap memperhatikan rasionalitas.
2. Pelaksanaan kegiatan dapat dipilih dalam bentuk tatap muka atau video conference, disesuaikan dengan kondisi wilayah dan ketersediaan anggaran.
3. Dalam menyusun rencana penggunaan anggaran agar memperhatikan target kegiatan sebagaimana dijelaskan pada huruf D tentang Bentuk Kegiatan Bantuan.
26
B. PAKTA INTEGRITAS Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Jabatan : Provinsi : Alamat : Tlp/HP : Email :
Dalam rangka pelaksanaan program Bantuan Peningkatan Peran Bunda PAUD Tingkat Provinsi Tahun 2021 dengan ini menyatakan :
1. tidak akan melakukan komunikasi yang mengarah kepada korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN);
2. tidak akan melakukan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme;
3. tidak akan memberikan sesuatu yang berkaitan dengan urusan penyaluran paket barang yang dapat dikategorikan sebagai suap dan/atau gratifikasi;
4. akan mengikuti proses penyaluran bantuan secara bersih, transparan, dan profesional untuk memberikan hasil yang terbaik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
5. akan menggunakan bantuan sesuai dengan usulan yang tercantum dalam proposal dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. mengadministrasikan semua bukti serah terima barang dan dokumentasi penggunaan barang;
7. melaporkan pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban;
8. bertanggung jawab penuh atas penggunaan dana bantuan dan keberlangsungan program.
9. semua data dan dokumen yang kami lampirkan dalam permohonan bantuan ini adalah benar dan sah; dan
10. apabila dikemudian hari ditemukan bahwa dokumen-dokumen yang telah kami berikan tidak benar, maka kami bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Demikian pakta integritas ini dibuat dan ditandatangani dengan penuh kesadaran, tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
……………., …………………….…….. 2021 Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi …..……
Meterai Rp. 10.000,- ttd, dan stempel
------------------------------------
27
C. SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK (SPTJM)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Jabatan :
Provinsi :
Alamat :
Tlp/HP
:
Email :
Bahwa saya bertanggung jawab penuh atas penggunaan dana Bantuan Peningkatan Peran
Bunda PAUD Tingkat Provinsi Tahun 2021 dengan ini menyatakan apabila di kemudian
hari, atas penggunaan dana bantuan tersebut di atas mengakibatkan kerugian negara maka
saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana bantuan tersebut disimpan sesuai
dengan ketentuan pada penerima bantuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan
pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.
……………., …………………….…….. 2021 Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi …..……
Meterai Rp. 10.000,- ttd, dan stempel
------------------------------------
28
D. FOTOKOPI NPWP
NPWP : xx.xxx.xxx.x-xxx.xxx
.........................................................
Jl. .............................................................
.................................................................
TERDAFTAR : xx / xx / xxxx
29
E. PENUTUP
Demikian permohonan Bantuan Peningkatan Peran Bunda PAUD Tingkat Provinsi
Tahun 2021 diajukan dan semua data yang diisi adalah benar.
……………., …………………….…….. 2021 Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi …..……
ttd dan stempel
------------------------------------
30
Lamiran 2: Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB)
<KOP SURAT> SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA (SPTJB)
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama Lembaga : .......................................................... (1) 2. Nama Ketua : .......................................................... (2) 3. Alamat Lembaga : .......................................................... (3) 4. Nama Bantuan : .......................................................... (4)
berdasarkan Surat Keputusan Nomor .............................. (5) dan Perjanjian Kerja Sama Nomor ...................(6) mendapatkan Bantuan ........................ (7)
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. sampai dengan bulan ............................... (8) telah menerima pencairan dengan nilai nominal sebesar Rp .............. (……....) (9), dengan rincian penggunaan sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang telah diterima : Rp ............. (……………….) (10) b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp ............ (……………….) (11) c. Jumlah total sisa dana : Rp ............. (……………….) (12)
2. persentase jumlah dana bantuan ................. (13) yang telah digunakan adalah sebesar ……................. ( ……….......... ) ( 14);
3. saya bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada yang berhak menerima;
4. saya bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah dilaksanakan.
5. saya bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran oleh aparat pengawas fungsional pemerintah;
Apabila di kemudian hari, pernyataan yang saya buat ini mengakibatkan kerugian negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
............................................ (15) Ketua ................................. (16)
Meterai Rp. 10.000,- ttd, dan stempel
............................................ (17) NIP……………………….. (18)
31
Petunjuk Pengisian Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB)
No. Uraia Isian
(1) Diisi nama lembaga penerima dana bantuan
(2) Diisi nama ketua penerima dana bantuan
(3) Diisi alamat lembaga penerima dana bantuan
(4) Diisi dengan nama bantuan
(5) Diisi nomor dan tanggal Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan
(6) Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Kerja Sama
(7) Diisi dengan nama bantuan
(8) Diisi dengan bulan dan tahun
(9) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan yang telah diterima
(10) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan yang telah diterima
(11) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan yang telah dipergunakan
(12) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan yang belum dipergunakan
(13) Diisi dengan nama bantuan
(14) Diisi dengan persentase bantuan yang belum dipergunakan (jumlah pada angka 12 dibagi dengan jumlah pada angka 11 dikali 100%)
(15) Diisi dengan nama kota, tanggal dan tahun SPTB ditandatangani
(16) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(17) Diisi dengan nama ketua penerima bantuan
(18) Diisi dengan NIP ketua lembaga (jika ada)
32
Lampiran 3: Format Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
BERITA ACARA SERAH TERIMA PEKERJAAN
NOMOR ........................................ (1)
Pada hari ini ...............(2) tanggal .....................(3) bulan .........................(4) tahun ................. (5) yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama ............................................................................................ (6)
Jabatan .......................................................................................... (7) Alamat .......................................................................................... (8) yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
2. Nama ............................................................................................ (9) NIP ............................................................................................... (10) Jabatan .......................................................................................... (11) Alamat .......................................................................................... (12) yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan sebagai berikut:
1. PIHAK PERTAMA telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan berupa .............(13) sesuai dengan Surat Keputusan Nomor.........................(14) dan Perjanjian Kerja Sama nomor ......................(15)
2. PIHAK PERTAMA telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan telah dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama, dengan rincian sebagai berikut: a. Jumlah total dana yang telah diterima : .................. ( .......... ) (16) b. Jumlah total dana yang dipergunakan : .................. ( .......... ) (17) c. Jumlah total sisa dana : .................. ( .......... ) (18)
3. PIHAK PERTAMA menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana Bantuan ………… (19) sebesar ...................(.............) (20) telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
4. PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima dari PIHAK PERTAMA berupa .............. (21) dengan nilai ............. (…………..) (22)
5. PIHAK PERTAMA telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara sebesar ............. (…………..) (23) sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN) terlampir.
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA ............................(24) PPK ....................................... (26)
............................(25) ...............................................(27) NIP.........................................(28)
33
Petunjuk Pengisian Berita Acara Serah Terima (BAST) Pekerjaan
No. Uraian Isian
(1) Diisi dengan nomor Berita Acara Serah Terima (BAST)
(2) Diisi dengan hari pembuatan BAST
(3) Diisi dengan tanggal pembuatan BAST
(4) Diisi dengan bulan pembuatan BAST
(5) Diisi dengan tahun pembuatan BAST
(6) Diisi dengan nama pimpinan/ketua/kepala lembaga penerima bantuan
(7) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(8) Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan
(9) Diisi dengan nama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
(10) Diisi dengan NIP PPK
(11) Diisi dengan nama Satker pemberi bantuan
(12) Diisi alamat Satker pemberi bantuan
(13) Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan
(14) Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Keputusan pemberian bantuan
(15) Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Kerja Sama pemberian bantuan
(16) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang diterima
(17) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah dipergunakan
(18) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak dipergunakan
(19) Diisi dengan nama pekerjaan yang dilaksanakan penerima bantuan
(20) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah dipergunakan
(21) Diisi dengan nama pekerj aan yang dilaksanakan penerima bantuan
(22) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang telah dipergunakan
(23) Diisi dengan jumlah angka dan huruf total dana bantuan yang tidak dipergunakan jumlah sama seperti angka 18)
(24) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(25) Diisi dengan nama pimpinan/ ketua/ kepala lembaga penerima bantuan
(26) Diisi dengan nama Satker pemberi bantuan
(27) Diisi dengan nama PPK Satker pemberi bantuan
(28) Diisi dengan NIP PPK Satker pemberi bantuan
34
Lampiran 4 : Format Laporan Awal
KOP SURAT LEMBAGA
Nomor : Perihal : Laporan Penerimaan Dana Bantuan Peningkatan Peran
Bunda PAUD Tingkat Provinsi Tahun 2021
Yth. PPK Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Gedung E Kemendikbud Lt. VII Dengan hormat, Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Alamat :
Dengan ini menyatakan bahwa pada tanggal…..…bulan….......……..Tahun 2021 telah menerima transfer sebesar Rp75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah) dari Direktorat PAUD dalam rangka penyelenggaraan program Bantuan Peningkatan Peran Bunda PAUD Tingkat Provinsi di Provinsi.................................. Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih
………….............., .................. 2021
Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi…...….
ttd dan stempel
…………………………………..
Catatan:
Laporan awal dalam bentuk foto dan dapat dikirimkan ke: Faks : 021-5725712 Email : [email protected]
35
Lampiran 5: Format Laporan Kegiatan (Akhir) Laporan Pelaksanaan Kegiatan
Laporan akhir berisi laporan pelaksanaan program dan pertanggungjawaban penggunaan dana
secara keseluruhan yang terdiri atas 4 bagian, yaitu:
Halaman Sampul
Halaman sampul harus memuat judul laporan (jenis kegiatan), nama lembaga pelapor (sesuai
dengan Akad) dan alamat lengkap lembaga.
Pengantar
Dalam pengantar laporan harus ditandatangani oleh penanggung jawab kegiatan sesuai dengan
Akad.
Isi Laporan
Lembar isi laporan menggunakan sistematika sebagai berikut:
1. Bagian 1, Pendahuluan. Berisi uraian tentang: kapan dana mulai diterima dan digunakan;
2. Bagian 2, Pelaksanaan Program. Berisi uraian langkah-langkah yang ditempuh dalam
merealisasikan kegiatan; kegiatan apa saja yang sudah terealisasi;
3. Bagian 3, Penggunaan Dana. Menguraikan seluruh komponen-komponen penggunaan dana
sesuai dengan keadaan riil di lapangan; dan
4. Bagian 4, Penutup. Berisi uraian tentang kesimpulan, saran, dan harapan. Lampiran berisi
dokumen-dokumen tertulis, foto-foto terkait.
36
Lampiran 6: Format Laporan Pertanggungjawaban Bantuan
<KOP SURAT>
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BANTUAN PENINGKATAN PERAN BUNDA PAUD TINGKAT PROVINSI TAHUN 2021
Yang bertanda tangan di bawah ini : 1. Nama Lembaga : .............................................................. (1) 2. Nama Pimpinan Lembaga : .............................................................. (2) 3. Alamat Lembaga : .............................................................. (3) 4. Nama Bantuan Operasional : .............................................................. (4) berdasarkan Surat Keputusan Nomor ........... (5) dan Perjanjian Kerja Sama Nomor ................ (6), telah menerima Bantuan .......... (7) dengan nilai nominal sebesar Rp...........,- ( .......... ) (8).
Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini saya menyampaikan laporan pertanggungjawaban bantuan sebagai berikut. 1. Laporan penggunaan jumlah dana
a. Jumlah total dana yang telah diterima : .......................,- ( .................... ) (9) b. Jumlah total dana yang dipergunakan : .......................,- ( .................... ) (10) c. Jumlah total sisa dana : ......................,- ( ................... ) (11)
2. Telah menyelesaikan seluruh pekerjaan (100%) Bantuan. ................... (12) berdasarkan Perjanjian Kerja Sama tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, saya dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa: 1. bukti-bukti pengeluaran penggunaan dana Bantuan .................... (13) sebesar Rp ..................... ,-
(....................)(14) telah kami simpan sesuai dengan ketentuan sebagai kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
2. telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara sebesar .......... ............... (...........) (15) sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN) terlampir. * )
3. apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana bantuan ..................... (16) mengakibatkan kerugian negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian laporan pertanggungjawaban Bantuan Peningkatan Peran Bunda PAUD Tingkat Provinsi tahun 2021 kami buat dengan sesungguhnya dan penuh tanggung jawab.
......................., ....................... (17) Pokja Bunda PAUD Tingkat Provinsi (18)
Meterai Rp. 10.000,- ttd, dan stempel
(....................................) (19) Kepala/ketua
37
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
BANTUAN PENINGKATAN PERAN BUNDA PAUD TINGKAT PROVINSI TAHUN 2021
No. Uraian Isian
(1) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(2) Diisi dengan nama pimpinan lembaga penerima bantuan
(3) Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan
(4) Diisi dengan nama bantuan
(5) Diisi dengan nomor dan tanggal Surat Keputusan Penetapan Penerima Bantuan
(6) Diisi dengan nomor dan tanggal Perjanjian Kerja Sama
(7) Diisi dengan nama bantuan
(8) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan yang telah diterima
(9) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan yang telah diterima
(10) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan yang telah dipergunakan
(11) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan yang belum dipergunakan
(12) Diisi dengan nama bantuan
(13) Diisi dengan nama bantuan
(14) Diisi dengan jumlah angka dan huruf bantuan yang telah dipergunakan
(15) Diisi dengan sisa jumlah angka dan huruf bantuan yang telah disetor ke Kas Negara
Jumlah sama seperti angka 11)
(16) Diisi dengan nama bantuan
(17) Diisi dengan nama kota, tanggal dan tahun laporan pertanggungjawaban Bantuan
Ditandatangani
(18) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan
(19) Diisi dengan nama pimpinan lembaga penerima bantuan