13 Tawadhu' Kepada Sesama Muslim

11
TAWADHU’ I. TUJUAN UMUM 1. Melakukan proses pensucian jiwa peningkatan akhlak dan prilaku dan memiliki kebiasaan yang islami pada individu dan masyarakatnya. 2. Mampu mengontrol diri dengan kebebasan yang dimiliki dan menjauhi diri dari sikap berlebihan, serta tidak mengumbar hawa nafsu hanya karena dirinya. 3. Meningkatkan kemampuan menerapkan hukum Islam dan arahannya pada diri seorang muslim 4. Mendidik pribadi muslim memilki rasa tangggungjawab yang besar serta kasih sayang kepada manusia, memperhatikan secara adil konsep berinteraksi dengan manusia, menghormati harta secara umum dan khusus pola hidup ekonomis dan mengembangkan harta serta menjaganya. 5. Mendidik pribadi muslim dalam melawan tradisi asing yang kering dari semangat islam pada dirinya keluarga dan masyarakat. II. Tujuan Teori (cognitive) 1. Menujukkan dalil dari Alquran tentang Tawadhu 2. menunjukkan dalil dari alhadits tentang Tawadhu 3. Menjelaskan keutamaan Tawadhu 4. Menjelaskan hikmah Tawadhu 5. Menunjukan bahwa moral yang buruk indikasi dari lemahnya iman. 6. Menjelaskan kedudukan akhlak terpuji dalam Islam III. Tujuan Afektif dan Psikomotorik (Praktik) 1. Tidak sombong kepada manusia 2. Tidak mengumpat dengan aib manusia. 3. Tawadhu tanpa harus merasa terhina 4. bersikap lemah lembut kepada manusia . 5. Bersilaturrahmi 6. Tidak mudah mengekor (ikut-ikutan) 7. Tidak berbohong kecuali yang mubah 8. Menghindari dari mencemooh orang lain

description

materi

Transcript of 13 Tawadhu' Kepada Sesama Muslim

Page 1: 13 Tawadhu' Kepada Sesama Muslim

TAWADHU’

I. TUJUAN UMUM

1. Melakukan proses pensucian jiwa peningkatan akhlak dan prilaku dan memiliki kebiasaan yang islami pada individu dan masyarakatnya.

2. Mampu mengontrol diri dengan kebebasan yang dimiliki dan menjauhi diri dari sikap berlebihan, serta tidak mengumbar hawa nafsu hanya karena dirinya.

3. Meningkatkan kemampuan menerapkan hukum Islam dan arahannya pada diri seorang muslim

4. Mendidik pribadi muslim memilki rasa tangggungjawab yang besar serta kasih sayang kepada manusia, memperhatikan secara adil konsep berinteraksi dengan manusia, menghormati harta secara umum dan khusus pola hidup ekonomis dan mengembangkan harta serta menjaganya.

5. Mendidik pribadi muslim dalam melawan tradisi asing yang kering dari semangat islam pada dirinya keluarga dan masyarakat.

II. Tujuan Teori (cognitive)1. Menujukkan dalil dari Alquran tentang Tawadhu 2. menunjukkan dalil dari alhadits tentang Tawadhu3. Menjelaskan keutamaan Tawadhu4. Menjelaskan hikmah Tawadhu5. Menunjukan bahwa moral yang buruk indikasi dari lemahnya iman.6. Menjelaskan kedudukan akhlak terpuji dalam Islam

III. Tujuan Afektif dan Psikomotorik (Praktik)1. Tidak sombong kepada manusia 2. Tidak mengumpat dengan aib manusia.3. Tawadhu tanpa harus merasa terhina4. bersikap lemah lembut kepada manusia .5. Bersilaturrahmi6. Tidak mudah mengekor (ikut-ikutan)7. Tidak berbohong kecuali yang mubah8. Menghindari dari mencemooh orang lain9. Menjauhi ghibah, mengadu domba10. Menghindari menghardik11. Menghindari memperolok-olok manusia 12. Menjauhi teman yang buruk akhlak

IV. Pilihan Kegiatan

Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan dalam tutorial adalah :1. Kegiatan Pembuka

a. Mengkomunikasikan tujuan kajian tazkiyah2. Kegiatan Inti:

a. Kajian tentang Tawadhu

Page 2: 13 Tawadhu' Kepada Sesama Muslim

b. Berdikusi dan tanya jawab seputar tema kajian ( lihat tujuan Kognitif, afektif dan psikomotor)

c. Penekanan dari tutor tentang nilai dan hikmah yang terkandung dalam kajian tersebut

3. Kegiatan Penutup:a. Tugas mandiri (kegiatan pendukung)b. Evaluasi

V. Kegiatan-kegiatan Pendukung (Pilihan)

1. Membaca wirid muhasabah setiap harinya2. Mengumpulkan teman-teman untuk saling mengawasi satu dengan lainnya dalam

menjauhi kemaksiatan3. Meluangkan waktu untuk mengingat bahwa Allah Maha Mengawasi4. Berpuasa sunnah semampunya5. Membuat pembahasan tentang tazkiyah nafs dan terdorong untuk melakukannya6. Hendaknya memiliki aktifitas di lingkungannya dalam memotivasi kebersihan dan

akhlak

VI. Sarana-sarana Evaluasi dan Monitoring1. Mempersiapkan bahan-bahan untuk didiskusikan sebagai penegasan batas

pemahamannya dan komitmennya2. Mengumpulkan informasi yang menjelaskan komitmennya pada tazkiyyah Nafs.3. Mengawasi komitmennya pada setiap aktivitas lainnya4. Mengawasi ucapannya prilaku ketika ia bersentuhan dengan masyarakat5. Memberikan sikap dengan informasi yang ada yang berhubungan dengan

akhlaknya

VII. Referensi1. Akhlak muslim Muhammad al-Ghazali2. Nuzhatl Muttaqin Syarh Riyadussolihin Mustafa al-Banna3. As-suluk Al-Ijtima’i Hasan Ayyub4. Ihyaa Ulumuddin Abu Hamid Al Ghazali

VIII. MATERI

TAWADHU KEPADA SESAMA MUSLIM

“...dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.” (Asy-Syu’ara: 215)

“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan

Page 3: 13 Tawadhu' Kepada Sesama Muslim

mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir...” (Al-Maidah: 54)

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya, orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.” (Al-Hujurat: 13)

“...maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (An-Najm: 32)

“Dan orang-orang yang di atas A'raaf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan, ‘Harta yang kamu kumpulkan dan apa yang kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfaat kepadamu.’ (Orang-orang di atas A'raaf bertanya kepada penghuni neraka), ‘Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah.’ (Kepada orang mukmin itu dikatakan), ‘Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati.’” (Al-A’raf: 48-49)

ي�اض� و�ع�ن� ار� ب�ن� ع� م� ع�ي� ح� اش� ول� أ�ن� ال�م�ج� س� ل�ى الل�ه� ر� ص�ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ال� و�س� و�ح�ى الل�ه� �إ�ن� ق�

�ل�ي� أ� ع�وا أ�ن� إ ت�و�اض�ت�ى ر� ال� ح� خ� د- ي�ف� د� ع�ل�ى أ�ح� ال� أ�ح� د- ي�ب�غ� و� د� ع�ل�ى أ�ح� رواه أ�ح� مسلم

Iyadh bin Himar ra. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya, Allah menurunkan wahyu kepadaku, yaitu hendaklah kalian bersikap tawadhu (merendahkan diri), sehingga tidak ada seorang pun bersikap sombong kepada yang lain dan tidak seorang pun menganiaya yang lain.” (Muslim)

Pelajaran dari Hadits

1. Keharusan bersikap rendah hati kepada Allah, Rasul-Nya, para ulama, dan sesama muslim.

2. Rendah hati kepada orang-orang yang berbuat zalim adalah suatu kehinaan.02/0603

ب�ي �ع�ن�وة� أ� ر� ي�33 ر� ول� ع�ن� ه� س�33 ه� ر� ل�ى الل�33 ه� ص�33 ه� الل�33 ع�ل�ي�33ل�م� ال� و�س� ا ق� ت� م�33 ص�33 ة- ن�ق� د�ق� ن� ص�33 ال� م� ا م�33 اد� و�م�33 ه� ز� الل�33و� ع�ب�د=ا ا إ�ال� ب�ع�ف� ز< ا ع� ع� و�م� د- ت�و�اض�33 ه� أ�ح�33 ه� إ�ال� ل�ل�33 ع�33 ف� ه� ر� الل�33 مسلم رواه

Page 4: 13 Tawadhu' Kepada Sesama Muslim

Abu hurairah ra. berkata bahwa rasulullah saw. bersabda, “tiada berkurang harta karena shadaqah. allah pasti akan menambah kemuliaan kepada seseorang yang suka memaafkan. dan seseorang yang selalu merendahkan diri karena allah, pasti allah akan mengangkat derajatnya.” (Muslim)

Pelajaran dari Hadits

1. Islam menyuruh kita bershadaqah, memberi maaf, dan rendah hati kepada sesama muslim.

2. Sedekah tidak mengurangi harta, tetapi membuatnya bertambah. Allah swt. berfirman, “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, seperti satu biji yang menumbuhkan tujuh helai. Pada setiap helai terdapat seratus biji...”

3. Sikap rendah hati menjadikan seseorang semakin terhormat di sisi Allah dan di mata orang lain.

Khat Hadits 03/0604

ال�ك� ب�ن� أ�ن�س� و�ع�ن� ي� م� ض� �ن�ه� ع�ن�ه� الل�ه� ر� ر� أ ب�ي�ان� ع�ل�ى م� ص�ل�م� م� ف�س� ال� ع�ل�ي�ه� ل�ى الن�ب�يH ك�ان� و�ق� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� و�س�33ع�ل�ه� عليه متفق ي�ف�

Anas ra. berkata, bahwa ia sering melewati anak-anak dan mengucapkan salam buat mereka. Ia berkata, “Nabi saw. juga melakukannya.”(Muttafaq ‘alaih)

Pelajaran dari Hadits

1. Kita dianjurkan mengucapkan salam kepada anak kecil; mengajarkan kepada mereka tata cara yang islami, menjauhi sifat sombong, dan bersikap tawadhu.

2. Hadits ini merupakan bukti kegigihan para sahabat dalam mencontoh perilaku Rasulullah saw.

Khat Hadits 04/0605

ال� و�ع�ن�ه� ة� ك�ان�ت� إ�ن� ق� �م� ن� األ� اء� م� ل� إ�م� ة� أ�ه� د�ين�33 ذ� ال�م� ل�ت�أ�خ�33ول� ب�ي�د� س� ل�ى الل�ه� ر� ه� ص�33 ه� الل�33 ل�م� ع�ل�ي�33 ق� و�س�33 ت�ن�ط�ل�33 ه� ف� ب�33

ي�ث� اء�ت� ح� البخاري رواه ش�Anas ra. berkata, “Adakalanya budak perempuan di Madinah memegang tangan Nabi saw., maka beliau mengikuti ke mana budak itu menghendaki.” (h.r. Bukhari)

Pelajaran dari Hadits

1. Hadits ini merupakan bukti bahwa Rasulullah saw. adalah orang yang rendah hati. Dan sebagai umat Muhammad, sepatutnyalah kita mencontoh beliau.

Page 5: 13 Tawadhu' Kepada Sesama Muslim

2. Semua manusia adalah hamba Allah swt.3. Hadits ini merupakan bukti keseriusan Rasulullah saw. untuk memenuhi kebutuhan

umatnya.

Khat Hadits 05/0606

د� و�ع�ن� و� �س� ال� األ� أ�ل�ت� ق� ة� س� ا ع�ائ�ش� ان� م�33 ل�ى الن�ب�يH ك�33 ص�33ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ن�ع� و�س� ال�ت� ب�ي�ت�ه� ف�ي ي�ص� ان� ق�33 ون� ك�33 ف�ي ي�ك�33

ن�ة� ه� ل�ه� م� ة� ت�ع�ن�ي أ�ه� د�م� ل�ه� خ� إ�ذ�ا أ�ه� ت� ف� ر� ض� ة� ح� ال� ج� الص� ر� خ�33ة� إ�ل�ى ال� البخاري رواه الص�

Al-Aswad bin Yazid berkata, “Aku bertanya kepada Aisyah ra. tentang kebiasaan Nabi saw. di rumahnya.” Aisyah menjawab, ‘Beliau senantiasa memperhatikan keluarganya. Apabila tiba waktu shalat, maka beliau keluar mengerjakan shalat berjamaah.’” (h.r. Bukhari)

Pelajaran Hadits

Hadits ini merupakan bukti kesempurnaan sifat rendah hati Rasulullah, kebaikan beliau kepada keluarganya, dan ketepatan beliau dalam melakukan shalat di awal waktu dengan khusyuk.

Khat Hadits 06/0607

ب�ي و�ع�ن�ة� أ� اع�333 ي�م� ر�ف� ي�د� ب�ن� ت�م� ال� أ�س�333 ي�ت� ق�333 إ�ل�ى ان�ت�ه�ل�ى الن�ب�ي� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� و� و�س� ال� ي�خ�ط�ب� و�ه�33 ل�ت� ق�33 ق� ف�

ول� ي�ا س� ل- الل�ه� ر� ج� اء� غ�ر�يب- ر� أ�ل� ج� د�ر�ي ال� د�ين�ه� ع�ن� ي�س� ي�33ا ال� د�ين�ه� م� ب�ل� ق� أ�ق� ول� ع�ل�ي� ف� س� ل�ى الل�ه� ر� ه� ص�33 ه� الل�33 ع�ل�ي�33

ل�م� ك� و�س� ر� ت�33 ه� و� ط�ب�ت�33 ت�ى خ� �ل�ي� ان�ت�ه�ى ح� أ�ت�ي� إ ي ف�33 س�33 ب�ك�ر�ب�ت� س� ه� ح� ائ�م� و� د�ي33د=ا ق� ال� ح� د� ق�33 ع�33 ق� ه� ف� ول� ع�ل�ي�33 س�33 ه� ر� الل�33ل�ى ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ع�ل� و�س� ا ي�ع�ل�م�ن�ي و�ج� ه� م�م�33 ه� ع�ل�م�33 الل�33

ط�ب�ت�ه� أ�ت�ى ث�م� �ت�م� خ� أ ا ف� ه� ر� مسلم رواه آخ�Abu Rifa’ah Tamin bin Usaid ra. berkata, “Aku mendatangi Nabi saw., sedangkan beliau masih berpidato, kemudian aku menyelanya, ‘Wahai Rasulullah, ada orang asing datang hendak menanyakan tentang agama, karena dia belum mengerti tentang seluk-beluk agamanya.’ Maka beliau menyambutku dan menghentikan pidatonya, serta mengambil kursi dan duduk di kursi itu. Kemudian beliau mengajariku sebagaimana Allah mengajarkannya, kemudian kembali berpidato dan menyelesaikan pidatonya.” (h.r. Muslim)

Pelajaran dari Hadits

Page 6: 13 Tawadhu' Kepada Sesama Muslim

1. Hadits ini merupakan bukti bahwa Rasulullah adalah orang yang sangat rendah hati dan penuh kasih sayang kepada umatnya.

2. Jika ada orang yang meminta pendapat, sebaiknya segera kita jawab dengan mendahulukan perkara yang lebih penting.

3. Para ulama menyebutkan, bahwa orang yang bertanya tentang iman dan bagaimana cara masuk Islam, harus dijawab dan diajari sesegera mungkin.

4. Perkataan Rasulullah saw. kepada orang tersebut termasuk bagian dari khotbah. Beliau tidak memutus khotbahnya.

5. Nabi saw. sangat serius mengajarkan urusan agama kepada umatnya.

ول� أ�ن� أ�ن�س� ع�ن� و� س� ل�ى الل�ه� ر� ل�م� ع�ل�ي�ه� الل�ه� ص� ان� و�س� ك�33�ذ�ا ل� إ ا أ�ك�33 ق� ط�ع�ام33= اب�ع�ه� ل�ع�33 ث� أ�ص�33 ال� الث�ال� ال� ق�33 �ذ�ا و�ق�33 إ

ط�ت� ق� ة� س� م� د�ك�م� ل�ق� ل�ي�م�ط� أ�ح� ا ف� �ذ�ى ع�ن�ه� ا األ� ل�ي�أ�ك�ل�ه�33 ال� و� و�ا ي�ط�ان� ي�د�ع�ه� ن�ا ل�لش� ر� م�

أ� ل�ت� أ�ن� و� ع�ة� ن�س� ص� ال� ال�ق� �ن�ك�م� ق� إ ف�ون� ال� ي� ف�ي ت�د�ر�

ك�م� أ� ك�ة� ط�ع�ام� مسلم رواه ال�ب�ر�Anas ra. berkata, “Apabila Rasulullah saw. makan, beliau menjilati ketiga jari-jarinya.” Anas mengatakan bahwa Nabi saw. bersabda, “Apabila suapan salah seorang di antara kalian itu jatuh, maka ambillah dan bersihkan kotorannya, serta makanlah dan jangan membiarkan makanan itu dimakan setan.” Beliau juga menyuruh agar membersihkan sisa-sisa makanan yang ada di piring. Beliau bersabda, “Sesungguhnya, kalian tidak tahu, manakah makanan yang membawa berkah.” (h.r. Muslim)

PELAJA RAN DARI HADITS

1. Kita dianjurkan menjilati sisa-sisa makanan yang menempel di jari sebelum dicuci. Begitu juga dengan makanan yang tersisa di piring, agar sisa makanan tersebut tidak terbuang sia-sia.

6. Kita dianjurkan mengambil makanan yang terjatuh lalu membersihkan dan memakannya, agar nikmat yang diberikan Allah tidak terbuang sia-sia.

7. Islam sangat serius menjaga harta benda dan tidak membiarkannya terbuang sia-sia meskipun hanya sedikit.

Khat Hadits 08/0609

ب�ي و�ع�ن�ة� أ� ي�ر� ر� ي� ه� ض� ل�ى الن�ب�ي� ع�ن� ع�ن�ه� الل�ه� ر� الل�ه� ص�

ل�م� ع�ل�ي�ه� ال� و�س� ا ق� ع�ى إ�ال� ن�ب�ي<ا الل�ه� ب�ع�ث� م� ال� ال�غ�ن�م� ر� ق� ف�اب�ه� ح� ص�

�ن�ت� أ� أ ال� و� ق� ا ك�ن�ت� ن�ع�م� ف� ع�اه� ر�ار�يط� ع�ل�ى أ� ر� ق�

�ه�ل� ك�ة� أل� البخاري رواه م�

Abu Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Apabila Allah mengutus seorang nabi, pasti dia menggembala kambing.” Para sahabat bertanya, ‘Bagaimana

Page 7: 13 Tawadhu' Kepada Sesama Muslim

denganmu?’ Beliau menjawab, ‘Ya, dulu aku juga menggembala kambing dengan mendapatkan upah dari penduduk Mekah.’” (h.r. Bukhari)

Lihat bab “Anjuran Menjauhi Masyarakat yang Rusak”, pembahasan hadits nomor 4.

Khat Hadits 09/0610

ه� و� ال� الن�ب�ي� ع�ن� ع�ن�33 و� ق�33 اع� إ�ل�ى د�ع�يت� ل�33 و� ذ�ر�� اع� أ ر� ك�33

ب�ت� �ج� و� أل� ل�333 د�ي� و� �ل�ي� أ�ه�333 اع- إ و� ذ�ر�� اع- أ ر� ب�ل�ت� ك�333 رواه ل�ق�

البخاري

Abu Hurairah ra. Berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Andaikan aku diundang untuk makan betis atau paha, niscaya aku memenuhinya. Andaikan dihadiahkan kepadaku paha atau binatang ternak, niscaya aku menerimanya.” (h.r. Bukhari)

Pelajaran dari Hadits

1. Kita sebaiknya memenuhi undangan, meskipun makanan yang disajikan sedikit dan sederhana, supaya tidak terkesan sombong dan sekaligus bisa mempererat tali silaturahmi.

8. Agar tali persahabatan tetap kuat, Islam menyuruh kita menerima hadiah meskipun nilainya tidak seberapa.

KHAT HADITS 10/0611

ال� أ�ن�س� ع�ن� ان� ق� ة- ل�لن�ب�ي� ك�33 م�ى ن�اق�33 ب�اء� ت�س�33 ال� ال�ع�ض�33ب�ق� ال� ت�س� ي�د- ق� م� و� ح�

� ب�ق� ت�ك�اد� ال� أ اء� ت�س�33 ج�3 اب�يk ف� ر� ع�ل�ى أ�ع�33ع�ود� ا ق� ه� ب�ق� ق� ف�س� ل�م�ين� ع�ل�ى ذ�ل�ك� ف�ش� ت�ى ال�م�س� ه� ح� ف� ع�ر�ال� ق� قk ف� ه� ع�ل�ى ح� ع� ال� أ�ن� الل�33 ت�ف�33 ء- ي�ر� ي� ن� ش�33 إ�ال� ال33دHن�ي�ا م�ع�ه� ل�ه� و�ض� اد� ع�ن� م�وس�ى ط�و� م� اب�ت� ع�ن� ح� ع�ن� أ�ن�س� ع�ن� ث�33البخاري رواه الن�ب�ي�

Anas ra. berkata, “Unta Rasulullah saw. yang bernama Al-Adhba, tidak pernah dilampaui atau hampir tidak dapat dikejar. Kemudian, ada seorang Badui yang mengendarai untanya dan dapat mendahului unta beliau, maka hal itu cukup menggelisahkan kaum muslimin. Hal itu kemudian diketahui oleh Rasulullah. Beliau bersabda, ‘Kebenaran di tangan Allah, dan siapa saja di dunia ini yang menyombongkan diri, Allah pasti merendahkannya.’” (Bukhari)

Pelajaran dari Hadits

Page 8: 13 Tawadhu' Kepada Sesama Muslim

1. Allah ingin menjelaskan bahwa dunia tidak berharga sama sekali di sisi-Nya. Karena itu, tidak sepatutnya dibanggakan dan disombongkan.

9. Islam mengajarkan kepada kita untuk bersikap tawadhu dan tidak sombong.10. Allah ingin menjelaskan kepada kita bahwa dunia ini tidak sempurna.11. Hadits ini merupakan bukti rendah hatinya Rasulullah dan bagaimana beliau

melunakkan hati para sahabatnya.