13 compaction done.docx

13
COMPACTION TEST TUJUAN Untuk mendapatkan hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah, sehingga dapat diperoleh kadar air optimum pada saat kepadatan maximum (W optimum dan d maximum). RUANG LINGKUP Melakukan pengujian untuk memperoleh kadar air optimum pada saat kepadatan maximum (W optimum dan d maximum). DASAR TEORI Rumus yang digunakan untuk menghitung kadar air, wet , Zav , E. Kadar air = berat air berat tanah kering 100% w = Ww Ws 100% wet = berat tanah dalam mold volume mold wet = Wswet Vmold (kg/cm 3 ) dry = wet 1+ w (kg/cm 3 ) w = dalam desimal Disetujui

Transcript of 13 compaction done.docx

Compaction Test

DisetujuiCOMPACTION TEST

TUJUAN

Untuk mendapatkan hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah, sehingga dapat diperoleh kadar air optimum pada saat kepadatan maximum (W optimum dan d maximum).

RUANG LINGKUP

Melakukan pengujian untuk memperoleh kadar air optimum pada saat kepadatan maximum (W optimum dan d maximum).

DASAR TEORI

Rumus yang digunakan untuk menghitung kadar air, wet, Zav, E.

w = dalam desimalw = 1 kg/cm3s = 1

Penambahan air: (x - 3000) gramMisal:P = berat air mula-mula.Q = berat air terakhir.Ws = berat tanah kering.Berat tanah mula-mula = 3000 gram = P + Ws gram.

Tujuan pemadatan:1.Meningkatkan Shear Strength.2.Meningkatkan Swell Potential.3.Meningkatkan kepadatan.4.Memperkecil Shrinkage.5.Memperkecil Compressibility.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepadatan:1.Kadar air.2.Daya pemadatan.3.Jenis tanah.

PERALATAN YANG DIGUNAKAN

1.Standard mold D = 4"; h = 4,6".2.Hammer 5,5 lbs; h = 12".3.Timbangan ketelitian 0,01 gram dan 0,1 gram.4.Oven, desicator.5.Saringan no. 4.6.Palu karet, can.7.Penyemprot air, olie, kuas.8.Dongkrak, pisau.

TATA CARA PRAKTIKUM

1.Persiapkan tanah permukaan yang kering udara dan lolos saringan no. 4 sebanyak 3 kg.2.Tentukan kadar air tanah kering udara dengan cara sbb.: timbang can kosong, isi tanah, timbang can + tanah, masukkan oven 18 - 24 jam, timbang can + tanah kering.3.Tambahkan air pada tanah kering udara sehingga didapat tanah dengan kadar air antara 17 s/d 38% dengan beda 3% untuk tiap-tiap regu.4.Masukkan tanah dengan kadar air yang dikehendaki dalam kantong plastik, diamkan 24 jam supaya kadar airnya merata.5.Ukur diameter dan tinggi serta berat dari Standard Mold, oleskan olie pada bagian dalamnya.6.Letakkan mold pada plat landasan, masukkan kertas pori kemudian masukkan contoh tanah sebanyak 1/3 tinggi mold setelah ditumbuk 25 kali.7.Tumbuk tiap lapis sebanyak 25 kali.8.Untuk lapisan yang paling atas sebelum melakukan penumbukan pasang terlebih dahulu leher (collar), dan pada penumbukan ke-10 kontrol tingginya, jangan sampai kurang, lebih baik ada kelebihan max. setebal 6 mm.9.Lepaskan collar, mold, dari landasan, ratakan tepi atasnya dengan menggunakan pisau.10.Timbang mold dan tanah untuk mencari wet.11.Keluarkan contoh tanah dari mold, potong menjadi 3 bagian dan cari kadar air untuk masing-masing bagian, kemudian cari kadar air rata-ratanya untuk mendapat dry.12.Sisa contoh tanah yang belum ditumbuk simpan kembali dalam plastik.13.Buat grafik W rata-rata vs. dry.14.Hitung besarnya Zav yang digunakan mengontrol kebenaran dari praktikum, gambar: Z.A.V.C.15.Ambil kesimpulan dengan mencari d max. dan W opt. serta hubungan antara Z.A.V.C. dengan grafik W rata-rata vs. dry.

TATA CARA PEMBUATAN LAPORAN

Materi yang harus dilaporkan sehubungan dengan praktikum ini adalah sebagai berikut :a. Menghitung kadar air optimum pada saat kepadatan maximum.b. Mengambil kesimpulan.c. Faktor kesalahan.CONTOH PERHITUNGAN COMPACTION TEST

Project: Praktikum Mekanika TanahLocation Of Project: Laboratorium Mekanika Tanah, UNTARDescription Of Soil: Silty Clay, , coklat kemerahan.Tested By: Darwis Richarlim (325130107) Cynthia Hindrawan (325130078) Dennis Diony Nisius (325130127)Date Of Testing: 15 Januari 2015

DATA:Mold dimension diameter (d)= 10.1167 cmHeight of mold (H)= 11.4667 cmVolume of mold (V)= 0.25 d2 H= 0.25 10.11672 11.4667 = 921.734992 cm3

1. WATER CONTENT DETERMINATION

DATA (NATURAL)Moisture can no.=25Weight of can + wet soil (A)= 51.7 gramWeight of can + dry soil (B)= 47.6 gramWeight of can (C)= 8.8 gram

PERHITUNGAN:Weight of water (Ww) = A - B= 51.7 47.6 = 4.1 gram

Weight of dry soil (Ws)= B - C= 47.6 8.8= 38.8 gram

Water content (w %)= (Ww / Ws) 100%= (4.1 / 38.8) 100% = 10.567 %

DATA (LAPISAN BAWAH)Moisture can no.= 25Weight of can + wet soil (A)= 44.5 gramWeight of can + dry soil (B)= 39.4 gramWeight of can (C)= 9.9 gram

PERHITUNGAN :Weight of water (Ww) = A - B = 44.5 39.4 = 5.1 gram

Weight of dry soil (Ws)= B - C= 39.4 9.9= 29.5 gram

Water content (w %)= (Ww / Ws) 100%= (5.1 / 29.5) 100% = 17.2881 %

Water content atau kadar air setelah pemadatan:Lapisan I(atas)= 24.4526 %Lapisan II(tengah)= 24.9123 %Lapisan III(bawah)= 17.2881 %

Average water content atau kadar air rata-rata setelah pemadatan adalah:W% = 22.2177 %2. DENSITY DETERMINATION

DATA:Assumed water content (w2)= 26 %Water content (W%)= 22.2177 %Weight of soil + mold (D)= 3101 gramWeight of mold (E)= 1756 gram

PERHITUNGAN:Weight of soil in mold (F)= D - E= 3101 - 1756= 1345 gram

Wet density (wet)= F : V= 1345 : 921.734992= 1.4592 gram/cm3

Dry density (dry)= wet / (1+W) =1.4592 / (1 + 0.222177) = 1.1939 gram/cm3

PERHITUNGAN ENERGI HAMMER

Tinggi jatuh= 12" = 30.48 cmBerat hammer= 5.5 lbs= 2.4948 kgJumlah jatuh= 25 kaliVolume= 921.734992 cm3

E = = (30.48 x 2.4948 x 25) / (1/3 x 921.734992)E = 6.1874 kg/cm2

PERHITUNGAN JUMLAH AIR YANG DITAMBAHKAN

Penambahan air= (X - berat sample) gram X=

di mana:berat sample= 3000 gramW1= sample of soil water content = 10.567 %W2= assumed water content = 26 %

X = 3000 ((6 + 100) / (10.567 + 100) X = 3418.7416 gram

Penambahan air= 3418.7416 - 3000 = 418.7416 ml = 419 ml

Dari grafik diperoleh:Didapat W% (water content optimum) = 30 %dry maximum = 1.3 gram/cm3.

PERHITUNGAN Zav (ZERO AIR VOID)

RUMUS:Zav=

Gs = 2.6875 (dari percobaan Index Properties)water = 1 gram/cm3W = 28 % dan 32 % (W dalam desimal)

Zav untuk W = 28 % (dalam desimal = 0.28)Zav= (2.6875 x 1) / (1 + (0.28) (2.6875))Zav= 1.5335 gram/cm3

Zav untuk W = 32 % (dalam desimal = 0.32)Zav= (2.68775 x 1) / (1 + (0.32) (2.6875))Zav= 1.4449 gram/cm3

FAKTOR KESALAHAN

1. Penjatuhan hammer yang tidak tegak lurus.2. Kurang teliti dalam mengukur dimensi mold.3. Campuran air dan tanah yang kurang merata karena dilakukan secara manual.4. Ketidaktelitian praktikan dalam menyaring tanah, sehingga ada tanah yang lolos tanpa melewati saringan no.4.5. Ketidaktelitian praktikan dalam menjatuhkan hammer tidak secara jatuh bebas.6. Kesalahan dalam menghitung banyaknya jumlah tumbukan.7. Kesalahan pada penumbukan yang terpaku pada satu titik sehingga pemadatan pada tanah tidak sepenuhnya merata.8. Ketidaksengajaan praktikan dalam mencampur tanah dengan air, sehingga adanya air yang tertumpah keluar.

KESIMPULAN

1. W opt yang didapat dari percobaan adalah sebesar 30% dan untuk dry max 31 gram/cm3.2. Dari hasil percobaan, water content yang didapat pada top sebesar 24.4526%, middle 24.9123%, bottom 17.2881%, yang mempunyai rata-rata water content sebesar 22.2177%. 3. wet yang didapat dalam percobaan adalah sebesar 1,4592 gram/cm3.4. Dari hasil percobaan didapat zau untuk w =28% adalah 1.5335 gram/cm3 dan untuk w =32% adalah 1.4449 gram/cm3.5. Pada percobaan ini penambahan air sebanyak 860 ml.6. Semakin tinggi jatuh hammer maka energi yang dihasilkan semakin besar dan semakin besar volume dari tanah maka semakin kecil energi yang dihasilkan.7. Semakin besar water content yang dipakai maka dry dan wet akan semakin besar.8. Dihasilkan energi sebesar 6.1873 kg/cm2 untuk melakukan pemadatan tanah dengan 25x tumbukan hammer.