129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

25
i BAGIAN RADIOLOGI REFERAT FAKULTAS KEDOKTERAN JULI 2012 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR EFUSI PERIKARDIUM Oleh : PARAMITHA PUSPASARI HARMAN 10542 0036 08 Pembimbing : dr.IRIANI BAHAR, M.Kes ,Sp.Rad Penguji : dr. ISQANDAR MAS’OUD, Sp.Rad DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2012

description

oke

Transcript of 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

Page 1: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

i  

BAGIAN RADIOLOGI REFERAT FAKULTAS KEDOKTERAN JULI 2012 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

EFUSI PERIKARDIUM

Oleh :

PARAMITHA PUSPASARI HARMAN

10542 0036 08

Pembimbing :

dr.IRIANI BAHAR, M.Kes ,Sp.Rad

Penguji :

dr. ISQANDAR MAS’OUD, Sp.Rad

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2012

Page 2: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

ii  

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini mensyatakan bahwa :

Nama : PARAMITHA PUSPASARI HARMAN

Stambuk : 10542 0036 08

Judul Refarat : “EFUSI PERIKARDIUM”

Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraaan klinik pada bagian radiologi

Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, Juli 2012

Penguji, Pembimbing,

(dr. Isqandar Mas’oud, Sp.Rad) (dr.Iriani Bahar, M.Kes,Sp.Rad)

Mengetahui,

Kepala Bagian Radiologi

Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar

(dr. Isqandar Mas’oud, Sp.Rad)

Page 3: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

iii  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

A. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

B. DEFINISI ................................................................................................ 2

C. INSIDENS DAN EPIDEMIOLOGI ....................................................... 3

D. ANATOMI DAN FISIOLOGI ............................................................... 3

E. ETIOLOGI .............................................................................................. 6

F. PATOFISIOLOGI .................................................................................. 7

G. DIAGNOSIS .......................................................................................... 9

1. GAMBARAN KLINIS ....................................................................... 9

2. PEMERIKSAAN UMUM ................................................................. 11

3. PEMERIKSAAN RADIOLOGI ........................................................ 12

4. PEMERIKSAAN LABORATORIUM .............................................. 14

H. DIFERENSIAL DIAGNOSIS ............................................................... 15

I. PENATALAKSANAAN ........................................................................ 18

J. KOMPLIKASI ...................................................................................... 20

K. PROGNOSIS ......................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

1  

EFUSI PERIKARDIUM

( Paramitha Puspasari Harman )

A. PENDAHULUAN

Efusi Perikardial adalah penumpukan cairan abnormal dalam ruang

pericardium. Perikardium biasanya berisa cairan yang sangat kecil jumlahnya.

Bila volume cairan melebihi “penuh” di tingkat perikardium itu, efusi perikardial

mengakibatkan tekanan pada jantung sehingga terjadi Cardiac Tamponade

(tamponade jantung) yaitu terjadi kompresi jantung akibat darah atau cairan yang

menumpuk di ruang antara miokardium (otot jantung) dan perikardium (kantung

jantung). Kompresi tersebut menyebabkan fungsi jantung menurun. Efusi

pericardium merupakan hasil perjalanan klinis dari suatu penyakit yang

disebabkan oleh infeksi, keganasan, maupun trauma. (1)

Diagnosis efusi perikardial dapat ditegakkan dengan pemeriksaan umum,

pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan lainnya. Pemeriksaan umum meliputi

anamnesis dan pemeriksaan fisik.Pada pemeriksaan fisik ditemukan Beck’s triad

meliputi hipotensi, suara jantung menjauh, peningkatan JVP. Temuan klinis lain

meliputi tanda Kussmaul (Penurunan tekanan dan distensi JVP yang sebelumnya

meningkat saat inspirasi),takikardi, takipneu, pulsus paradoxus. Pada pemeriksaan

chest x-ray, tampak bayangan jantung yang membesar bentuk globuler gambaran

“Water bottle-shape heart”. Gambaran jantung seperti ini tampak jika cairan lebih

dari 250 ml serta pada pemeriksaan EKG menunjukkan kompleks QRS low-

voltage dan electrical alternans.(1,2)

Efusi perikardial adalah kondisi darurat yang membutuhkan hospitalisasi

apabila cairannya melebihi dari normal. Cairan di sekitar jantung harus dialirkan.

Pericardiocentesis adalah prosedur yang menggunakan jarum untuk

memindahkan cairan dari kantong perikardial. Prosedur untuk memotong dan

memindahkan bagian dari perikardium (surgical pericardiectomy atau pericardial

Page 5: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

2  

window) juga bisa dilakukan. Cairan diberikan untuk menjaga tekanan darah

normal sampai pericardiocentesis dapat dilakukan. Obat-obat yang meningkatkan

tekanan darah juga dapat membantu menjaga kelangsungan hidup pasien sampai

cairan dapat dialirkan. (3)

B. DEFINISI

Efusi Pericardium adalah penumpukan cairan abnormal dalam ruang

pericardium. Ini dapat disebabkan oleh berbagai kelainan sistemik, local, atau

idiopatik. Cairan tersebut dapat berupa transudat, eksudat, pioperikardium, atau

hemoperikardium. Efusi pericardium bisa akut atau kronis, dan lamanya

perkembangan memiliki pengaruh besar terhadap gejala-gejala pasien. Efusi

pericardium merupakan hasil perjalanan klinis dari suatu penyakit yang

disebabkan oleh infeksi, keganasan, maupun trauma. Gejala yang timbul dari

keadaan efusi pericardium tidak spesifik dan berkaitan dengan penyakit yang

mendasari terjadinya efusi pericardium.(4)

Pericardium berfungsi sebagai barrier proteksi dari infeksi atau inflamasi

organ-organ sekitarnya. Jumlah normal cairan pericardium 15-50 ml, disekresi

oleh sel mesotelial. Akumulasi normal cairan dalam ruang pericardium dapat

menimbulkan efusi pericardium. Selanjutnya akumulasi tersebut dapat

menyebabkan peningkatan tekanan pericardium, penurunan cardiac output dan

hipotensi (tamponade jantung). Akumulasi cairan yang sangat cepat akan

mempengaruhi hemodinamik.(4)

Efusi pericardium merupakan proses selain peradangan dapat

menyebabkan akumulasi cairan di rongga pericardium. Sifat cairan bervariasi

sesuai penyebab efusi. Tipe utama efusi pericardium dan sebagian penyebab yang

sering adalah sebagai berikut :

• Serosa : gagal jantung kongestif, hipoalbunemia apapun sebabnya

• Serosanguinosa : trauma tumpul dada, keganasan

• Kilosa : obstruksi limf mediastinum

Page 6: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

3  

Efusi pericardium sering menimbulkan gejala. Volume cairan yang

menumpuk ternyata dapat sangat besar apabila proses akumulasi berlangsung

lambat. Efusi massif atau yang terbentuk cepat dapat menyebabkan tamponade

jantung. (4)

C. INSIDENS DAN EPIDEMIOLOGI

Insidens tamponade jantung di Amerika Serikat adalah 2 kasus per 10.000

populasi. Lebih sering pada anak laki-laki (7 : 3) sedangkan pada dewasa tidak

ada perbedaan bermakna (laki-laki : perempuan – 1,25 : 1). Morbiditas dan

mortalitas sangat tergantung dari kecepatan diagnosis, penyebab dan

penatalaksanaan. Tamponade jantung yang disebabkan oleh trauma atau HIV lebih

sering terjadi pada dewasa muda, sedangkan tamponade yang disebabkan

keganasan dan atau gagal ginjal lebih sering terjadi pada individu yang lebih tua. (1,5)

D. ANATOMI DAN FISIOLOGI

Jantung terletak dalam ruang mediastinum rongga dada, di antara kedua

paru. Ukuran jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9 cm, serta tebal kira-kira 6

cm.Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih

besar dari kepalan tangan pemiliknya. Jantung memiliki bentuk cenderung

berkerucut tumpul..Setiap harinya jantung berdetak 100.000 galon darah atau

7.571 liter darah.Dua pertiga massa jantung berada di sebelah kanan dari garis

tengah tubuh. Dasar jantung adalah permukaan posteriornya yang dibentuk oleh

atrium jantung, terutama atrium kiri. Sedangkan bagian ujung jantung (apeks)

dibentuk oleh ujung ventrikel kiri. Membran pembungkus jantung disebut

perikardium yang menjaga jantung untuk tetap berada pada posisinya di

mediastinum. (6)

Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskular. Bagian

kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang

mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan

Page 7: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

4  

darah. Agar darah mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup

pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar. Fungsi utama jantung adalah

menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil

metabolism (karbondioksida). Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan

mengumpulkan darah yang kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan

memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan

membuang karbodioksida. Jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya

oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh. (6)

Gambar 1 : Anatomi jantung tampak depan.(7)

Pericardium merupakan kantung elastic membrane yang dilapisi oleh

membrane serosa skuamosa sederhana dan diisi dengan cairan serosa yang

membungkus jantung dan aorta serta pembuluh darah besar lainnya di

mediastinum. Dibagi menjadi dua lapisan yaitu : (5)

1. Pericardium visceral (epicardium)

Lapisan yang melekat dan mengelilingi jantung, adalah pericardium

visceral, atau epikardium. Jantung dapat bergerak dengan mudah pada

pericardium visceral memiliki lapisan luar dari sel mesothelial datar, yang

Page 8: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

terlet

penu

darah

dari d

2. Peric

Lapi

dari

fibro

peric

dindi

jantu

pelin

medi

terdir

mem

caira

peric

kontr

tak di str

unjang ini m

h ke dinding

dinding jantu

cardium pari

san luar dar

lapisan lua

osa) dan lap

cardium par

ing luar dari

ung. Dengan

ndung yang k

iastinum. La

ri dari me

mbentuk epit

an (biasanya

cardium dari

raksi otot jan

Gambar 2 :

oma jaring

mengandung

g jantung, d

ung. (5)

ietalis

ri pericardium

ar yang kua

pisan serosa

rietalis mele

i pembuluh d

n demikian,

kuat untuk ja

apisan seros

esothelium

el skuamosa

a sekitar 25

i bergesekan

ntung (5)

Perikardium

gan penunja

serat elastic

dan cabang

m, yang dis

at, jaringan

dalam (per

ekat pada

darah besar

, pericardium

antung dan b

sa dari peric

bersama-sam

a sederhana

sampai 35

n sama lain

m visceral dan

ang fibroca

c, serta arter

vena besar

ebut parikar

ikat tebal

ricardium se

diafragma

yang memas

m parietalis

berfungsi jug

cardium par

ma dengan

dan mengel

ml), yang

dan menyeb

pericardium

aollagenous

ri besar yang

yang memb

rdium pariet

( disebut p

erosa). Lapis

dan berdifu

suki dan me

s membentu

ga untuk jan

rietalis, seba

jaringan

luarkan seju

membuat d

babkan gesek

parietal.(8)

5

. Jaringan

g memasok

bawa darah

talis, terdiri

pericardium

san fibrosa

usi dengan

ninggalkan

uk kantung

gkar dalam

agian besar

ikat kecil,

umlah kecil

dua lapisan

kan selama

Page 9: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

6  

Fungsi Jantung

Secara singkat fungsi sistem kardiovaskular adalah : (9)

1. Transportasi oksigen, nutrisi, hormone, dan sisa metabolism

Fungsi utama system kardiovaskular adalah memenuhi kebutuhan system

kapiler dan mikrosirkulasi. Komponen darah akan membawa oksigen,

glukosa, asam amino, asam lemak, hormone, dan elektrolit ke sel dan

kemudian mengangkut karbondioksida, urea, asam laktat dan sifat sisa

metabolism lainnya dari sel tersebut.

2. Transportasi dan distribusi panas tubuh

System kardiovaskular membantu meregulasi panas tubuh melalui

serangkaian pengirim panas oleh komponen darah dari jaringan yang aktif

seperti pengiriman panas dari jaringan otot menuju ke kulit dan di

sebarkan ke lingkungan luar. Aliran darah yang aktif di regulasi oleh

pengatur suhu tubuh di medulla spinalis setelah menerima pesan dari pusat

pengatur suhu di hipotalamus. System kardiovaskular menerima pesan dari

hipotalamus kemudian meregulasi aliran darah ke jaringan perifer

sehingga menyebabkan vasodilatasi dan vasokontriksi pembuluh darah di

kulit. Dengan demikian panas tubuh akan keluar dari tubuh.

3. Pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit

System kardiovaskular berfungsi sebagai media penyimpanan serta

transport cairan tubuh dan elektrolit. Kedua substansi ini dikirim ke sel-sel

tubuh melalui cairan intestinal dengan proses filtrasi, difusi, dan

reabsorbsi. System kardiovaskular memompa 1700 liter darah menuju

ginjal setiap harinya agar sel-sel tubuh memiliki cairan dan elektrolit yang

seimbang. (9)

E. ETIOLOGI

Penyebab spesifik dari efusi pericardial adalah : (10)

1. HIV/AIDS

2. Infeksi virus, bacterial (TBC), jamur dan parasit.

3. Inflamasi dari pericardium yang idiopatik.

Page 10: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

7  

4. Inflamasi dari pericardium akibat operasi jantung dan heart attack

(Dressler’s syndrome).

5. Gangguan autoimmune atau gangguan jaringan ikat, seperti

rheumatoid arthritis atau systemic lupus erythematosus

6. Produksi sampah dari darah akibat gagal ginjal (uremia)

7. Hypothyroidism

8. Penyebaran kanker (metastasis), khususnya kanker paru, kanker

payudara. Leukemia, non-Hodkin’s lymphoma atau penyakit

Hodgkin’s

9. Kanker dari pericardium yang berasal dari jantung.

10. Therapy radiasi untuk kanker

11. Tindakan Chemotherapy untuk kanker

12. Trauma atau luka tusuk didekat jantung

13. Obat-obatan tertentu seperti obat tekanan darah tinggi (isoniazid,

phenytoin (Dilantin, Phenytek,dll), obat kejang epileptic.

F. PATOFISIOLOGI

Manifestasi klinis dari efusi perikardial tergantung pada tingkat akumulasi

cairan. Produksi cairan abnormal pada rongga pericardium tergantung dari

penyebabnya. Cairan transudat merupakan hasil obstruksi drainase cairan pada

saluran limfe sedangkan cairan eksudat merupakan hasil dari inflamasi sekunder

infeksi keganasan atau proses autoimun dari pericardium.(11)

Pada kasus efusi pericardial metastasis pericardial multiple lebih sering

dijumpai pada perikardiaum parietalis dibandingkan dengan pericardium viseralis.

Tumor ini dapat mensekresi cairan (eksudat), tetapi dapat juga menghalangi aliran

limfe. Adanya tumor, timbunan cairan serta penebalan pericardium akan

mengganggu gerak jantung. Penimbunan cairan akan mengganggu pengisian

diastolic ventrikel kanan sehingga menurunkan isi sekuncup (stroke volume). Hal

ini diimbangi oleh mekanisme kompensasi berupa takikardia dan peningkatan

kontraksi miokardium. Tetapi jika mekanisme kompensasi ini terlewati, curah

jatung (cardiac output) menurun maka akan terjadi gagal jantung, syok sampai

Page 11: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

8  

kematian. Berapa jumlah cairan agar dapat menimbulkan keadaan ini tergantung

dari kecepatan pembentukan cairan dan distensibilitas pericardium. (11)

Tamponade jantung terjadi bila jumlah efusi pericardium menyebabkan

hambatan serius aliran darah ke jantung (gangguan diastolic ventrikel).

Penyebab tersering adalah neoplasma dan uremia. Neoplasma menyebabkan

terjadinya pertumbuhan sel secara abnormal pada otot jantung. Sehingga terjadi

hyperplasia sel yang tidak terkontrol, yang menyebabkan pembentukkan massa

(tumor). Hal ini yang dapat mengakibatkan ruang pada kantung jantung

(pericardium) terdesak sehingga terjadi pergesekan antara kantung jantung

(pericardium) dengan lapisan paling luar jantung (epikardium). Pergesekan ini

dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada perikarditis sehingga terjadi

penumpukan cairan pada pericardium yang menyebabkan tamponade jantung.(12)

Uremia juga dapat menyebabkan tamponade jantung. Dimana orang yang

mengalami uremia, di dalam darahnya terdapat toksik metabolic yang dapat

menyebabkan inflamasi (dalam hal ini inflamasi terjadi pada pericardium). Selain

itu tamponade jantung juga dapat disebabkan akibat trauma tumpul/tembus. Jika

trauma ini mengenai ruang pericardium akan terjadi perdarahan sehingga darah

banyak terkumpul du ruang pericardium. Hal ini mengakibatkan jantung terdesak

oleh akumulasi cairan tersebut. (12)

Page 12: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

9  

Gambar 3 : Jantung normal dan efusi pericardium. (13)

G. DIAGNOSIS

1. GAMBARAN KLINIS

Banyak pasien dengan efusi pericardial tidak menunjukkan gejala.

Kondisi ini sering ditemukan ketika pasien melakukan foto dada x-ray atau

echocardiogram untuk mendiagnosis penyakit lain. Awalnya, pericardium dapat

meregang untuk menampung kelebihan cairan. Oleh karena itu, tanda dan gejala

terjadinya penyakit mungkin akan terjadi ketika sejumlah besar cairan telah

terkumpul.(14)

Jika gejala muncul, maka kemungkinan akan terdeteksi dari kelainan organ

di sekitarnya, seperti paru-paru, lambung atau saraf frenik (saraf yang terhubung

ke diafragma). Gejala juga dapat terjadi karena gagal jantung diastolik (gagal

jantung yang terjadi karena jantung tidak dapat berdetak normal seperti biasanya

pada setiap gerakan karena kompresi ditambahkan). Biasanya gejala yang timbul

pada efusi perikardial yaitu : (10,12,15)

Page 13: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

10  

1. Nyeri dada seperti ditekan atau ketidaknyamanan dengan karakteristik

membaik duduk / bersandar posisi membungkuk ke depan memburuk pada

posisi terlentang

2. Sesak Napas

3. Sinkop

4. Takipnea

5. Perut terasa penuh dan sulit menelan

6. Palpitasi

Pada efusi pericardium, ada 3 faktor yang menentukan apakah tetap tenang

secara klinis dan menimbulkan gejala akibat kompresi jantung. : (1) volume

cairan, (2) laju terakumulasinya cairan, (3) karakter komplians pericardium. Suatu

peningkatan mendadak volume pericardium, contohnya pada kasus trauma dada

dengan perdarahan intraperikardium, mengakibatkan peningkatan signifikan

tekana pericardium dan berpotensi menimbulkan kompresi berat pada ruang

rongga jantung. Jumlah cairan yang sedikitpun dapat meningkatkan peningkatan

signifikan tekanan jika pericardium secara patologis non-komplians, misalnya jika

efusi pericardium pada keberadaan tumor atau fibrosis kantung. Berbeda dengan

hal-hal tersebut, jika efusi pericardium terakumulasi lambat, dalam jangka waktu

mingguan hingga bulanan, pericardium perlahan teregang. Dengan adaptasi,

pericardium bisa mengakomodasi volume yang lebih besar tanpa pengingkatan

signifikan tekanan intraperikardium. Akumulasi lambat memberi kesempatan

kompensasi jantung yang lebih baik yaitu : takikardia, peningkatan resistensi

vascular perifer dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Tetapi akumulasi

yang cepat akan menimbulkan peregangan pericardium yang tidak adekuat dan

berakibat fatal dalam beberapa menit. (2,5,10)

Page 14: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

11  

2. PEMERIKSAAN UMUM

a. ANAMNESIS

Anamnesa yang komprehensif terhadap riwayat pasien dapat membantu

mengidentifikasi kemungkinan etiologi dari efusi pericardium, yang dapat

menyebabkan tamponade jantung. (2)

1. Pasien dengan penyakit sistemik dan keganasan dengan penurunan berat

badan, lemas, adan anoreksia.

2. Nyeri dada pada pasien perikarditis dan infark miokard.

3. Nyeri musculoskeletal atau panas tampak pada pasien dengan kelainan

jaringan ikat.

4. Riwayat gagal ginjal menyebabkan uremia sebagai penyebab efusi

pericardium.

5. Seksama terhadap obat pasien terkait obat lupus yang mengarah ke efusi

perikardial

6. Riwayat terakhir bedah kardiovaskular, intervensi koroner, atau trauma

yang dapat menyebabkan pengumpulan cepat cairan perikardial dan

menyebabkan tamponade.

7. Riwayat terakhir pemasangan pacemaker atau insersi kateter vena central

yang dapat menyebabkan pengumpulan cepat cairan pericardium dan

menyebabkan tamponade.

8. Pertimbangkan HIV efusi pericardial dan tampnade jika pasien memiliki

riwayat penggunaan narkoba suntik atau infeksi oportunistik.

9. Tanyakan tentang radiasi dinding dada (misal untuk kanker paru,

mediastum,atau esophagus).

10. Tanyakan tentang gejala keringat malam,demam, dan penurunan berat

badan, yang mengindikasikan tuberculosis.

b. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisis efusi perikardium : (2,10)

• The Beck triad atau acute compression triad ( Trias Beck ) meliputi,

peningkatan JVP, hipotensi, dan bunyi jantung melemah atau menjauh.

Page 15: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

12  

• Pulsus Paradoxus : Penurunan tekanan sistolik lebih dari 10 mmHg pada

saat inspirasi.

• Kussmaul sign : Penurunan tekanan dan distensi JVP yang sebelumnya

meningkat saat inspirasi.

• Tanda Ewart : Gambaran redup atau kusam di daerah di bawah scapula kiri

; terjadi pada efusi pericardium luas.

3. PEMERIKSAAN RADIOLOGI

a. Chest X-Ray

Foto thoraks menunjukkan jantung membesar bentuk globuler gambaran

“Water bottle-shape heart” atau bentuk kendi. Gambaran jantung seperti

ini tampak jika cairan lebih dari 250 ml. (2,15)

Gambar 4 : Fhoto thoraks AP / lateral, tampak jantung membesar memberi

gambaran “Water bottle-shape heart” pada kasus efusi perikard.(16)

Page 16: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

13  

Gambar 5 : Foto thoraks AP / lateral, tampak gambaran “Water bottle-shape

heart”. (16)

b. CT-Scan

Gambar 6 : CT-scan potongan axial (16)

Page 17: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

14  

Gambar 7 : CT-scan potongan axial (16)

4. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

1. Elektrolit – kelainan metabolic (misalnya gagal ginjal)

2. Complete blood count (CBC) dengan diferensial – Leukositosis bukti

infeksi, serta cytopenia, sebagai tanda penyakit kronis (misalnya

HIV,kanker)

3. Enzim jantung – untuk menyingkirkan infark miokard

4. Thyroid stimulating hormone – untuk hipotiroidism

5. Rheumatoid factor, immunoglobulin complexes, antinuclear antibody

test (ANA) – curiga kasus rhemautologi

6. Tes penyakit infeksi spesifik :rickettsial antibody – jika tinggi,curigai

tick borne disease,dan HIV serology. (11)

5. PEMERIKSAAN ECHOCARDIOGRAFI

Menunjukkan efusi perikard moderat atau berat ( echo free spase di ruang

depan jantung dibawah sternum dan dinding belakang jantung), swinging

heart dengan kompressi diastolic vena cava, atrium kanan atau ventrikel

kanan. (17)

Page 18: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

15  

Gambar 8 : Efusi perikardial yang terlihat dangan ekokardiografi 2-dimensi (2D).(18)

6. PEMERIKSAAN Elektrokardiografi (EKG)

Menunjukkan sinus takikardia, gelombang QRS rendah, elevasi segmen

ST yang cekung, electrical alternans. (14,15,19)

Gambar 9 : EKG menunjukkan kompleks QRS low-voltage dan electrical

alternans. (20)

H. DIFERENSIAL DIAGNOSIS

Diferensial diagnosis efusi pericardium : (18)

1. Tamponade jantung

Page 19: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

16  

Gambar 10 : Foto thoraks AP, menunjukkan jantung bentuk “bottle shaped heart” sebagai

interpretasi adanya kongesti dari pembuluh darah pulmoner.(11)

2. Cardiomiopaty dilatasi

Gambar 11 : Foto Thorax pasien dengan gagal jantung akibat cardiomyopathy. ukuran jantung diatas normal, fungsi ventrikel kiri berkurang, menyebabkan edema pulmonal

dengan edema alveolar bilateral dan dilatasi dari v. kava superior.(21)

Page 20: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

17  

Gambar 12 : foto thoraks AP/lateral, Kardiomiopati dilatasi pada anak.(22)

3. Perikarditis

Gambar 13 : Foto thoraks AP : tampak ukuran jantung normal, kalsifikasi tidak terlihat di

pericardium, vena azigos tampak melebar.(11)

Page 21: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

18  

Gambar 14 : Foto thoraks lateral dari pasien yang sama, tidak tampak

kalsifikasi pada pericardium (11).

I. PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan dari efusi perikard terdiri atas non-bedah dan bedah, sebagai

berikut : (18)

- Non-Bedah (Medikamentosa)

Perlakuan dari efusi perikardial tergantung pada tingkat keparahan dan

penyebabnya. Perawatan medis dari efusi perikardial difokuskan pada

penentuan etiologi yang mendasarinya. (18)

1. Aspirin / agen anti-inflammatory drugs (NSAIDs)

- Aspirin bisa menjadi agen nonsteroid disukai untuk

mengobati perikarditis setelah infark miokard karena

NSAID lain dapat mengganggu penyembuhan miokard.

2. Kortikosteroid

3. Colchine

4. Terapi antineoplstik (misalnya : kemoterapi sistematik, radiasi)

dalam hubungannya dengan pericardiosintesis telah terbukti

efektif dalam mengurangi rekurensi dari efusi ganas.

Page 22: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

19  

-Bedah

1. Perikardiosintesis

Tindakan ini merupakan tindakan darurat pada tamponade

jantung. Disini dapat dipasang pig tail cathether selama 2-3

hari. Selama itu penderita harus diberi antibiotic. Angka

kekambuhan sekitar 6-12%.

Perikardiosintesis merupakan tindakan aspirasi efusi perikard

atau pungsi perikard. Monitoring menggunakan EKG.

Lokasi tersering : Di subxyphoid

Indikasi :

a. Efusi pericardium berulang atau massif dengan tamponade

jantung

b. Biopsi pericardium

c. Pemasangan alat pacu jantung epikardium

Kontra indikasi :

a. Efusi pericardium berulang, kronis Berta “bloody”

b. Perikarditis infeksiosaSS

c. Infeksi

d. Keganasan

2. Pembuatan pericardial window

Tindakan ini memerlukan torakotomi dan dilakukan drainase

dari kavum pericardium ke kavum pleura. Angka kekambuhan

sekitar 5-20%.

3. Perikardiodesis

Disini dilakukan pemberian tetrasiklin, thiothepa atau

bleomisin ke dalam kavum pericardium untuk melengketkan

perikard. Tetrasiklin 500 mg dalam 25 ml salin dimasukkan

dalam 2-3 menit, atau bleomisin 30 unit dalam 20 ml salin.

4. Pericardiectomy

Page 23: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

20  

Disini sebagian besar pericardium diangkat sehingga angka

kekambuhan kecil, tetapi mortalitas dan morbiditas lebih besar.

Perikardietomi terutama dilakukan pada perikarditis konstriktif,

jarang dilakukan untuk mencegah efusi perikardial berulang

dan tamponade.

5. Pericardio-peritoneal shunt

Pada beberapa pasien dengan efusi perikardial ganas,

pembuatan pericardio-shunt membantu mencegah tamponade

berulang. (18)

J. KOMPLIKASI

1. Tamponade perikardial

Dapat mengakibatkan gangguan hemodinamik berat dan kematian

2. Efusi perikardial kronik

Efusi berlangsung lebih dari 6 bulan, biasanya ditoleransi dengan baik. (11)

K. PROGNOSIS

1. Pasien dengan efusi perikardial gejala dari HIV/AIDS atau kanker

memiliki tingkat kematian tinggi jangka pendek.

2. Pasien dengan efusi idiopatik umumnya memiliki prognosis yang baik.

3. Sebagian besar prognosis pasien dari efusi perikardial jenis lain

tergantung pada perawatan dan control pada kondisi mendasar yang

diendapkan efusi tersebut. (11)

Page 24: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

21  

DAFTAR PUSTAKA

1. Yarlagadda,Chakri.2011.Cardiac Tamponade http://emedicine.medscape.com/article/152083-clinical. Diakses tanggal 5 Januari 2012

2. Marulam. M. panggabean. Editor :Aru W. Sudayo et all. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV Jilid III. Ilmu Penyakit Dalam FK UI : Jakarta; 2006. 1604-05.

3. Grimm RA, Jacob R. 2008. Pericardial Disease. In: Carey WD, ed.

Cleveland Clinic: Current Clinical Medicine. 1st ed. Philadelphia, Pa: Saunders Elsevier; 2008:Chap 23.

4. Burn DK, Kumar V. Penyakit Perikardium Buku Ajar Patologi

Robbins Volume 2 edisi 7. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.h. 440

5. Munthe, Eva. 2011. Tamponade Jantung et causa Perikarditis

Tuberkulosis. Laporan Kasus CDK 184/Vol. 38 no. 3/April 2011.

6. Darling David. Pericardium Anatomy. http://www.daviddarling.info/encyclopedia/P/pericardium.html.Diakses tanggal 6 Januari 2012Lily SL, Ramos Y. Diseases of the pericardium. Patophysiology of heart disease. Edisi ke-4. Lippincott Williams & Wilkins; 2007. Hal : 334-48.

7. Datu R. Cord an Aorta. Diktat thorax. Makassar : bagian anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, 2006, h. 13-27

8. Venkatesan DRS. What is The Mechanism of Pericardial Rub.2008 September 28. [cited 2012 july 27]. Available from URL : http://drsvenkatesan.wordpress.com/2008/09/28/what-is-the-mechanism-of-pericardial-rub/ (online)

9. Arif Muttaqin. Editor : Prof.Elly Nurachmach. Pengantar Asuhan

Keperawatan Klien dengan Gangguan system Kardiovaskular. Penerbit Salemba Medika : Jakarta ; 2009. h.3-4

10. Lily SL, Ramos Y. Disease 0f the pericardium. Patophysiology of heart disease. Edisi ke-4. Lippincott Williams & Wilkin’s :2009. H.393-344.

11. Strimel WJ. Pericardial Effusion. 2012 July 13. [cited 2012 July 24]

available from URL : http://emedicine.madscape.com/article/157325-overview (online)

Page 25: 129932970 Referat Efusi Perikardium Paramitha PH 10542 0036 08

22  

12. Yarlagadda Chakri.. Cardiac Tamponade. 2010 october 31. [cited 2012 July 13]

available from URL : http://emedicine.medscape.com/article/152083-overview (online) 

 13. MyHealth.Alberta.ca. Pericard Effusion. 2011 May 9. [cited 2012 July

28]. Availabel from URL: https://myhealth.alberta.ca/health/pages/conditions.aspx?hwid=tp10894& (online)

14. LeWinter MM. Pericardial diseases. Dalam: Zipes, Libby, Bonow,

Braunwald, editors. Braunwald’s heart disease a textbook of cardiovascular medicine. Edisi ke-8. Philadelphia: Elsevier saunders; 2008. h. 1829-51

15. Kwon HD. Pericardial disease. Dalam : Brian PG, Eric JT, editors.

Manual of cardiovascular medicine. Edisi ke-3. Lippincot Williams & wilkins; 2009. h.393-414

16. Weerakkody Y. Pericardial Effusion. [cited 2012 July 16] available

from URL : http://radiopedia.org/articles/pericardial-effusion (online)

17. Dedi Affandi WK. Penyakit Perikardium. Dalam : lily ismudianti Rilantono, Faisal Baraas, Santoso Karo Karo, Popy Surwianti Roebiono. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia ; 2004.h 264-72

18. Azzilzah.Yarah.TamponadeJantung.2012 january 7. [cited: 2012 july

25] Available from : URL : http://www.slideshare.net/yar_azz/tamponade-jantung.

19. Hoit BD. Pericardial diseases. Dalam: Fuster, Walsh, O’Rourke, editors. Hurst’s: The Heart. Edisi ke-12. Mc Graw Hill; 2008. hal.1951-74.

20. Swarnalatha. Pericardial effusion. 2008 November 18. [cited : 2012 july 29 ]. Avalilable from URL : http://www.cardacedu.com/noe/203

21. Fahlevi R. Kardiomiopati. 2008 September 12. [cited 2012 july 24]. Available from : URL http://usebrains.wordpress.com/2008/09/12/kardiomiopati/. (online).

22. Afridi HR. Dilated Cardiomyopathy : imaging. 2010 February 22. [cited 2012 july 24]. Available from : URL : http://emedicine.madscape.com/article/348284-imanging (online)