129649251 Distribusi Pemerataan Pendapatan Nasional Dan Inflasi

14
DISTRIBUSI PEMERATAAN PENDAPATAN NASIONAL DAN INFLASI I. DEFINISI PEMERATAAN PENDAPATAN PENDAPATAN (income) Budiono (1992 : 180) mengemukkan bahwa pendapatan adalah hasil dari penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi. Sedangkan menurut Winardi (1992 : 171) pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi. Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan merupakan nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu. Dua Jenis Pendapatan : Labor income, meliputi upah (wages) dan gaji (salaries), benefit serta berbagai jenis labor income lainnya Property Income, meliputi sewa (rent), bunga tabungan (interest paid on saving account), laba perusahaan (corporate profit), dan proprietors income atau disebut juga sebagai laba perusahaan perseorangan. Pemerataan pendapatan (redistribusi pendapatan/ distribution of income) merupakan usaha yang dilakukan oleh pemerintah agar pendapatan masyarakat terbagi semerata mungkin diantara warga masyarakat. Pengertian merata di sini tidak berarti bahwa semua warga masyarakat pendapatannya dibuat sama, tetapi kesempatan yang sama bagi setiap warga untuk memperoleh pendapatan. Tujuannya adalah agar tidak terjadi ketimpangan pendapatan dalam masyarakat sehingga dapat menimbulkan keresahan dan kecemburuan sosial yang pada akhirnya dapat mengganggu stabilitas nasional.

description

distribusi pendapatan

Transcript of 129649251 Distribusi Pemerataan Pendapatan Nasional Dan Inflasi

DISTRIBUSI PEMERATAAN PENDAPATAN NASIONAL DAN INFLASI I. DEFINISI PEMERATAAN PENDAPATAN PENDAPATAN (income)Budiono (1992 : 180) mengemukkan bahwa pendapatan adalah hasil dari penjualanfaktor-faktorproduksiyangdimilikinyakepadasektorproduksi. Sedangkan menurut Winardi (1992 : 171) pendapatan adalah hasil berupa uang ataumaterilainnyayangdapatdicapaidaripadapenggunaanfaktor-faktor produksi. Berdasarkankeduapengertiandiatasdapatdisimpulkanbahwa pendapatanmerupakannilaidariseluruhbarangdanjasayangdihasilkanoleh suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu. Dua Jenis Pendapatan : Labor income, meliputi upah (wages) dan gaji (salaries), benefit serta berbagai jenis labor income lainnyaProperty Income, meliputi sewa (rent), bunga tabungan (interest paid on saving account), laba perusahaan (corporate profit), dan proprietors income atau disebut juga sebagai laba perusahaan perseorangan. Pemerataanpendapatan(redistribusipendapatan/distributionofincome) merupakan usaha yang dilakukan oleh pemerintah agar pendapatan masyarakat terbagi semerata mungkin diantara warga masyarakat. Pengertian merata di sini tidakberartibahwasemuawargamasyarakatpendapatannyadibuatsama, tetapi kesempatan yang sama bagi setiap warga untuk memperoleh pendapatan. Tujuannya adalah agar tidak terjadi ketimpangan pendapatan dalam masyarakat sehinggadapatmenimbulkankeresahandankecemburuansosialyangpada akhirnya dapat mengganggu stabilitas nasional. II. PENYEBAB KETIMPANGAN Menurut Sarjono HW (2006) pada kontek mikro, yang menjadi penyebab terjadinya ketimpangan pembangunan ekonomi antar daerah pada umumnya, penyebabnya antara lain: 1.Keterbatasan informasi pasar dan informasi teknologi untuk pengembangan produk unggulan. 2.Belum adanya sikap profesionalisme dan kewirausahaan dari pelaku pengembangan kawasan di daerah. 3.Belum optimalnya dukungan kebijakan nasional dan daerah yang berpihak kepada petani dan pelaku swasta. 4.Belum berkembangnya infrastruktur kelembagaan yang berorientasi pada pengelolaan pengembangan usaha yang berkelanjutan dalam perekonomian daerah. 5.Belum berkembangnya koordinasi, sinergitas, dan kerjasama,diantara pelaku-pelaku pengembangan kawasan, baik pemerintah, swasta, lembaga non pemerintah, dan petani, serta antara pusat, propinsi, dan kabupaten atau kota dalam upaya peningkatan daya saing kawasan dan produk unggulan. 6.Masih terbatasnya akses petani dan pelaku usaha kecil terhadap modal pengembangan usaha, input produksi, dukungan teknologi, dan jaringan pemasaran dalam upaya pengembangan peluang usaha dan kerjasama investasi. 7.Keterbatasan jaringan prasarana dan sarana fisik dan ekonomi di daerah dalam mendukung pengembangan kawasan dan produk unggulan daerah. 8.Belum optimalnya pemanfaatan kerangka kerjasama antar daerah untuk mendukung peningkatan daya saing kawasan dan produk unggulan Sementarapadaaspekmakro,Dumairy(1996),menyatakanbahwa terdapatduafaktoryanglayakdikemukakanuntukmenerangkanmengapa ketimpanganpembangunandanhasil-hasilnyadapatterjadi.Faktorpertama ialah karena ketidaksetaraan anugerah awal (initial endowment) diantara pelaku-pelakuekonomi.Sedangkanfaktorkeduakarenastrategipembangunanyang tidak tepat_cenderung berorientasi pada pertumbuhan, (growth). Ketidaksetaraananugerahawalyangdimaksudadalahadanya kesenjanganantarabekalresourcesyangdimilikiolehparapelakuekonomi. Yangmeliputi,sumberdayaalam,kapital,keahlian/keterampilan,bakat/potensi atausaranadanprasarana.Sedangkanpelakuekonomiadalahperorangan, sektorekonomi,sektorwilayah/daerah/kawasan).Sumberdayaalamyang dimiliki tidak sama antar daerah, (pra)sarana ekonomi yang tersedia tidak sama antar daerah, begitu pula yang lain-lainnya seperti kapital, keahlian/keterampilan serta bakan atau potensi. Kalau kita lihat secara objektif, ketimpangan pembangunan, yang selama iniberlangsungdanberwujudkhsususnyapadaNegaraberkembangadalah dalamberbagaibentuk,aspek,ataudimensi.Bukansajaketimpanganhasil-hasilnya,misalnyadalamhalpendapatanperkapita,tetapijugaketimpangan kegiatan atau proses pembangunan itu sendiri. Bukan pula semata-mata berupa ketimpanganspasialatauantardaerah,yakniantaradaerahpedesaandan daerahperkotaan.Akantetapijugaberupaketimpangansektoraldan ketimpanganregional.Ketimpangansektoraldanketimpanganregional misalnya,dapatdilihatberdasarkanperbedaanmencolokdalamaspek-aspek sepertipenyerapantenagakerja;alokasidanaperbankan;investasidan pertumbuhan. Secaramakroketimpanganpembangunanyangterjadididiberbagai daerah,tentunyakarenalebihdisebabkanolehaspekstrategipembangunan yangkurangtepat.Strategipembangunanyangbertumpupadapertumbuhan misalnya,ternyatatidakmampumengatasipersoala-persoalanyangterjadidi daerah,malahsebaliknyahanyamemperkayapelaku-pelakuekonomitertentu yang dekat dan mudah mendapatkan akses pembangunan secara gratis. III.INDIKATOR PENGUKURAN DISTRIBUSI PENDAPATAN Dasar dasar indikator distribusi pendapatan 1. Kurva Lorenz dan Koefisien Gini Ratio KurvaLorenzmemperlihatkanhubungankuantitatifaktualantarapersentase jumlahpendudukpenerimapendapatantertentudaritotalpendudukdengan persentase pendapatan yang benar- benar mereka peroleh dari total pendapatan selama jangka waktu tertentu 2. Kumulatif pendapatan XPO % kumulatif penduduk Garisdiagonalmerupakangarisyangmenunjukankeadaanpemerataan pendapatanyangsempurna(perfectequality)dalamdistribusipendapatan.Di lainpihak,kurvaLorenzmenunjukkandeviasidarisuatukondisipemerataan sempurnakepadaarahketidakmerataan.SemakinjauhjarakkurvaLorenzdari garisdiagonalmakatingkatpemerataanpendapatansemakintimpang(tidak merata distribusi pendapatannya). Kasus ekstrim dimana apabila hanya ada satu orangsajayangmenerimaseluruhdistribusipendapatansementaraorang- oranglainnyasamasekalitidakmenerimapendapatantersebutakan diperlihatkanolehtitikkurvaLorenzyangberhimpitdengansumbuhorizontal sebelah kiri bawah atau kanan atas. KoefisienginiratiotidakbisalepaspembahasannyadengankurvaLorenz, karenakoefisienginimerupakanformulayangmenghitungratioluasbidang antaragarisdiagonal(perfectequality)dankurvaLorenz.Jikaangkakoefisien gini mendekati nol, maka distribusi pendapatan semakin merata, sebaliknya bila mendekatiangka1,makadistribusipendapatansemakintidakmerata.Secara lengkap, kriteria penilaian koefisien gini ratio adalah sebagai berikut : GiniRatio < 0 ,4 tingkat ketimpangan rendah 0,4 < Gini Ratio < 0,5 tingkat ketimpangan moderat Gini Ratio > 0,5 tingkat ketimpangan tinggi 3. Kriteria bank duniaMenurut Suseno (1990)bahwa dalam melihat pemerataan pendapatan Bank Dunia menggolongkan penduduk dalam tiga kelompok, yaitu :40 persen penduduk yang berpendapatan rendah. 40 persenpenduduk yang berpendapatan menengah. 20 persen penduduk yang berpendapatan tinggi. DISTRIBUSI PENDAPATAN MENURUT KRITERIA BANK DUNIA DAN GINI RASIODistribution of Income by World Bank Criteria and Gini Ratio2000 - 2009

Tahun/ Year Kriteria Bank Dunia/ World Bank Criteria

Gini Rasio/ Gini Ratio 40 % Penduduk Berpenghasilan Rendah/ Lower Income Population (40 %) 40 % Penduduk Berpenghasilan Sedang/ Medium Income Population (40 %) 20 % Penduduk Berpenghasilan Tinggi/ High Income Population (20 %) (1)(2)(3)(4)(5) 200023,4841,1135,410,252 200124,7539,4835,770,254 200223,8240,5935,590,255 200325,0240,9434,040,239 200423,8341,0235,150,255 200523,4539,2537,300,262 200625,3142,0632,630,230 200728,2841,0430,830,195 200824,2041,6134,190,244 200924,0241,1334,850,248 TingkatketimpanganpembagianpendapatanmenurutkriteriaBankDuniaterpusatpadakelompok40persenpendudukyangberpendapatan rendah dengan kriteria 1.Bilapendudukpadakelompokinimenerimakurangdari12persendari seluruh pendapatan, maka tingkat pembagian pendapatan adalah tinggi 2.Bilakelompoktersebutmenerima12-17persendariseluruhpendapatan penduduk,maka tingkat ketimpangan pendapatan tergolong sedang 3. Bila penduduk pada kelompok ini menerima pendapatan lebih dari 17 persen maka tingkat ketimpangan penduduk tergolong rendah MenurutGuptadariWorldBank,polapembangunanIndonesia memperlihatkansuatuurbanbias,yaitupembangunanyangberorientasike daerahperkotaan,dengantekananyangberatpadasektorindustriyang terorganisir,yangmerupakansebabterjadinyaketimpangandistribusi pendapatan yang lebih parah lagi di kemudian hari.MenurutMicahelLipton,seorangekonomInggris,urbanbiasseringkali terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia di mana alokasi sumber-sumberdayalebihbanyakdiprioritaskandidaerahperkotaandaripada pertimbangan pemerataan atau efisiensi. IV. PENANGGULANGAN KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATANProgram-program pemerintah dalam rangka distribusi pendapatan pada umumnya terdiri dari: 1.Transfer tunai Bentuk tansfer tunai ini adalah metode pemerataan dengan instrumen uang atau pendapatan yang diterima. Macam-macam transfer tunai ini antara lain : A.Negative Income Tax Negativeincometaxadalahsebuahkebijakanpemerintahyang berakibatbesarpembayarantransferyangditerimaolehmasyarakat seimbangdengantingkatkemiskinanmasyarakattersebut.Dengankata lain,semakinmiskinmasyarakatmakaakansemakinbesarpembayaran transferyangditerima.PrograminitidakdilaksanakandiIndonesia. Dampak-dampak dari program ini antara lain : i.meningkatkankemalasanmasyarakatuntukbekerjakarena mendapatkanpenghasilanyangmemadaimeskipuntanpa bekerja. ii.Munculnya anggapan ketidakadilan bagi masyarakat yang telah berpenghasilanrelatiftinggibahwaprograminidianggaptidak menghargai kerja keras. iii.Mengurangi insentif kerja iv.Mengurangi tingkat upah netto atau mencipatakan welfare cost. v.Terjadinya tax incidence. B.Demogrant Demograntadalahbentuktransfertunaiberdasarkandemografi tertentu. Contoh program ini salah satunya adalah Bantuan Langsung Tunai(BLT).Programiniadalahprogramyangpalingbanyak dilakukandiIndonesia.Dampak-dampakdaripenerapanprogramini antara lain sebagai berikut : i.Mengurangi insentif kerja ii.Adanya welfare cost yaitu mengurangi tingkat upah netto iii. Terjadinya tax incidence C.Subsidi Upah Subsidiupahyaknidenganmeningkatkanupahnettoyangditerima pekerja.Programsemacaminidapatdilihatdaritunjangan-tunjangan yangditerimapekerjadisemuasektorkhusunyapegawainegeri. Dampak-dampak dari program ini antara lain : i. Meningkatkan insentif kerja ii. Memperkecil adanya welfare cost. 2.Transfer barangProgramtransferbarangatautransferinnaturaadalahprogramtransfer denganwujudyangditransferadalahbarangfisikbukanuang.Kelemahan dariprograminiyaitupenerimatransfertidakbebasdalammembelanjakan transfer.Sementarakelebihanyaitumeningkatkankonsumsiatasbarang yang ditransfer sehingga terjadi external benefits produsen atas barang yang ditransfer.Halinijugamenambahjumlahpajakyangdisetorkepadanegara atas external benefits tersebut. 3.Program kesempatan kerjaProgramkesempatan kerjaadalahbentukprogramdistribusipendapatan melaluipenyediaanlapangankerja.Salahsatucontohprograminiyaitu ProgramNasionalPemberdayaanMasyarat(PNPM)Mandiri.Programini adalahprogramyangpalingbaikdibandingkanprogram-programlainnya karena dengan adanya penyediaan lapangan kerja maka akan meningkatkan investasiriilyangakanmengurangipenganggurandanmeningkatkanGDP. Namundisisilainprograminiakanmengurangiinsentifkerjadan menyebabkanwelfarecostyangbesarsehinggatingkatupahnettoakan berkurangdanpenawarantenagakerjadisektorswastaakanberkurang. Selain itu tax rate bagi produsen akan kian meningkat. 4.Mengubah distribusi secara fungsional MengubahdistribusisecarafungsionalMengubahdistribusipendapatan secara fungsional melalui pola kebijakan untuk mengubah harga-harga faktor secara pbsitif. Misalnya meningkatkan gaji pegawai negeri, menetapkan upah minimumbagiparapekerja(buruh),kemudahaninvestasi,keringananpajak, subsidi bunga, keringanan beamasuk, dan sebagainya. 5.Mengubah distribusi pendapatan melalui redistribusi progresifMengubahdistribusipendapatanmelaluiredistribusiprogresifpemilikan hartasepertimeprioritaskankreditkomersilmaupunbersubsidibagi pengusahakecil,memberikesempatankepadaparapekerjauntukturut memi l i ki saham pada perusahaan, serta pemberdayaan lembaga-lembaga ekonomi rakyat seperti koperasi, dan l ai n sebagainya. 6.Mengubah restribusi pendapatan golongan atas melalui pajak pendapatanMengubah distribusi pendapatan golongan atas melalui pajak pendapatan dankekayaanyangprogresif.Dalamhalinibebanpajakdibuatsedemikian rupasehinggabebanyanglebihberatakandikenakanpadagolonganyang berpenghasilan ti nggi . V. PENYEBAB INFLASI Sebab-Sebab Kemunculannya Dibagi Dalam : 1.Inflasi Karena Naiknya Permintaan Inflasiyangterjadikarenaadanyagejalanaiknyapermintaansecara umum,sehinggasesuaidenganhukumpermintaanmakahargapun secara umum akan cenderung naik. 2.Inflasi Karena Naiknya Biaya Produksi Inflasiyangterjadikarenaakibatnaiknyahargabahanbakudan penolong, upah tenaga kerja, dan sejenisnya. 3.Inflasi Yang Berasal Dari Dalam Negeri Inflasiyangterjadidikarenakanperistiwa-peristiwayangterjadi didalam negeri, misalnya peredaran uang di dalam negeri yang tertalu banyak. 4.Inflasi Yang Berasal Dari Luar Negeri Inflasiyangterjadikarenakomoditi-komoditi yangkitaimportdariluar negeriadalahkomoditiyangtelahterkenainflasidinegaraasalnya, maka semakin terbuka kemungkinan terjadinya inflasi di Indonesia. VI. JENIS- JENIS INFLASI Jenis inflasi dapat dibedakan berdasarkan tingkat keparahan, sumber dan penyebabnya. Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahan A.Inflasi Ringan Inflasiringanadalahinflasiyangmasihbelumbegitumengganggukeadaan ekonomi.Inflasiini,masihmudahdikendalikan.Harga-harganaiksecara umum, tetapi belum menimbulkan krisis dalam bidang ekonomi. Inflasi ringan berada dibawah 10% per tahun. B.Inflasi Sedang Inflasisedangbelummembahayakankegiatanekonomi.Tetapiinflasiini sudahmenurunkankesehjateraanorang-orangyangberpenghasilantetap. Inflasi sedang berkisar antara 10-30% per tahun. C.Inflasi Berat Inflasiinisudahmengacaukankondisiperekonomian.Padainflasiberaiini, orangcenderungmenyimpanbarangdanpadaumumnyaorangenggan untuk menabung, karena bunga tabungan yang ditawarkan jauh lebih rendah ketimbang laju inflasi. Inflasi berat berkisar antara 30-100% per tahun. D.Inflasi Sangat Berat Inflasijenisinisangat mengacaukankondisi perekonomian dansusahuntuk dikendalikan.Walaupundengankebijakanmoneterdankebijakanfiskal. Inflasi ini tergolong sangat berat berada di atas 100% per tahun. VII. DAMPAK INFLASI Dampak Positif Inflsi: 1.Mendorong perekonomian menjadi lebih baIK2.Peredaran / perputaran barang lebih cepat3.Produksibarangbarangbertambah,karenakeuntunganpengusaha bertambah4.Kesempatan kerja bertambah karena terjadi tambahan investasi5.Pendapatan nominal bertambah, tetapi rill berkurang, karena kenaikan pendaptan kecil Dampak Negatif Inflasi : 1.Harga harga barang dan jasa naik 2.Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun / kurang 3.Menimbulkan tindakan spekulasi4.Banyak proyek pembangunan macet / terlantar 5.Kesadaran menabung masyarakat berkurang