129001624-Lasik
-
Upload
farida-dwi-irnawati -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of 129001624-Lasik
-
8/12/2019 129001624-Lasik
1/18
-
8/12/2019 129001624-Lasik
2/18
KOREKSI KELAINAN REFRAKSI DENGAN LASIK
(LASER-ASSISTED IN SITU KERATOMILEUSIS)
Pe d h*l*
Kelainan refraksi adalah keadaan bayangan tegas tidak dibentuk pada
retina. Secara umum, terjadi ketidak seimbangan sistem penglihatan pada mata
sehingga menghasilkan bayangan yang kabur. Sinar tidak dibiaskan tepat pada
retina, tetapi dapat di depan atau di belakang retina dan tidak terletak pada satu
titik fokus. Kelainan refraksi dapat diakibatkan terjadinya kelainan kelengkungan
kornea dan lensa, perubahan indeks bias, dan kelainan panjang sumbu bola mata.
Jenis kelainan refraksi diantaranya miopia, hipermetropia, presbiop dan
astigmatisma. 1
Koreksi terhadap kelainan refraksi dapat dilakukan dengan penggunaan
kacamata, lensa kontak dan pada keadaan tertentu kelainan refraksi dapat diatasi
dengan pembedahan pada kornea antara lain keratotomi radial, keratektomi
fotorefraktif, Laser Asissted In situ Interlamelar Keratomilieusis (Lasik).1
Lasik adalah salah satu operasi refraksi untuk memperbaiki kelainan
refraksi pada mata seperti miopia, hipermetropia dan astigmatisma. Lasik
merupakan jenis yang paling sering digunakan dan paling terkenal dibandingkan
operasi dengan bantuan laser (laser assisted) lainnya, seperti !"K (photorefracti#e
keratectomy) atau yang lebih dikenal dengan Lasek (laser assisted sub ephitelial
keratectomy). Jenis ini umumnya tergolong aman dan menghasilkan penanganan
yang lebih efektif untuk jenis kelainan pengelihatan yang lebih besar. Secaraspesifik, L$S%K melibatkan fungsi dan kemampuan dari laser untuk merubah
bentuk kornea secara permanen. L$S%K telah memperbaiki secara total kelainan
pada mata dan mengurangi ketergantungan pada kacamata dan lensa kontak
(contact lenses). &
'erdasarkan hal hal di atas penulis tertarik untuk membahas mengenai
koreksi kelainan refraksi dengan penggunaan Lasik (laser assisted in situ
keratomileusis).
&
-
8/12/2019 129001624-Lasik
3/18
TINJAUAN PUSTAKA
'. Kel + Re, + P d M /
Secara umum, cara kerja mata persis seperti cara kerja kamera. !ada
kamera, cahaya masuk mele ati sistem lensa menuju film atau sensor * pada
kamera digital. !ada mata, kornea dan lensa mata berada pada bagian depan mata
(anterior chamber) dan fungsinya sama seperti lensa pada kamera. "etina berada
di bagian belakang mata (posterior chamber) dan fungsinya sama seperti film atau
sensor * pada kamera. !ada mata normal, berkas cahaya masuk mele ati
kornea dan lensa mata dan langsung difokuskan pada retina untuk menghasilkan
bayangan yang jelas. !ada kelainan refraksi terjadi ketidak seimbangan sistem
penglihatan pada mata sehingga menghasilkan bayangan yang kabur. Sinar tidak
dibiaskan tepat pada retina, tetapi dapat di depan atau di belakang retina dan tidak
terletak pada satu titik fokus. 1
0 M+1"+
+ambar. 1 iopia &
iopia disebut rabun jauh karena berkurangnya kemampuan melihat jauh tapi
dapat melihat dekat dengan lebih baik. !ada penderita miopia, berkas cahaya yang
mele ati kornea dan lensa mata tidak terfokus pada retina mata, melainkan jatuh
di depan retina, sehingga menghasilkan bayangan yang jelas pada objek yang
dekat, namun bayangan menjadi kabur sama sekali ketika pasien melihat benda
yang jauh letaknya. iopia terjadi jika kornea (terlalu cembung) dan lensa
-
http://1.bp.blogspot.com/_oXl2wwcA-9M/TPS6pEPIiyI/AAAAAAAABg4/SpaFYZXquYU/s1600/miopi.jpg -
8/12/2019 129001624-Lasik
4/18
(kecembungan kuat) berkekuatan lebih atau bola mata terlalu panjang sehingga titik fokus
sinar yang dibiaskan akan terletak di depan retina. 1,-,
0 H+"e 2e/ 1"+
+ambar &. /ipermetrop &
/ipermetropia adalah keadaan mata yang tidak berakomodasi memfokuskan
bayangan di belakang retina. !ada penderita hipermetropia, berkas cahaya yangmele ati kornea dan lensa mata terfokus bukan pada retina, melainkan pada
bagian belakang retina, sehingga menghasilkan bayangan yang kabur pada objek
yang dekat, namun bayangan menjadi jelas ketika melihat objek yang jauh.
/ipermetropia terjadi jika kekuatan yang tidak sesuai antara panjang bola mata dan
kekuatan pembiasan kornea dan lensa lemah sehingga titik fokus sinar terletak di
belakang retina. /al ini dapat disebabkan oleh penurunan panjang sumbu bola mata
(hipermetropia aksial), seperti yang terjadi pada kelainan ba aan tertentu, atau penurunan
indeks bias refraktif (hipermetropia refraktif), seperti afakia (tidak mempunyai lensa). 1,-
0 A /+32 /+ 2
+ambar -. $stigmatisma &
!ada astigmatisma, berkas cahaya yang diterima oleh retina tidak
terkumpul menjadi satu titik, melainkan menyebar, membentuk garis garis
#ertikal, sehingga menghasilkan bayangan yang kabur. $stigmatisma terjadi jika
kornea dan lensa mempunyai permukaan yang rata atau tidak rata sehingga tidak
memberikan satu fokus titik api. 0ariasi kelengkungan kornea atau lensa mencegah sinar
http://2.bp.blogspot.com/_oXl2wwcA-9M/TPS6lx47iyI/AAAAAAAABgo/nCaTFPZ2Mso/s1600/asmagtisme.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_oXl2wwcA-9M/TPS6naOrneI/AAAAAAAABgw/67xEB2zcRjU/s1600/hipermetropi.jpg -
8/12/2019 129001624-Lasik
5/18
terfokus pada satu titik. Sebagian bayangan akan dapat terfokus pada bagian depan retina
sedang sebagian lain sinar difokuskan di belakang retina. $kibatnya penglihatan akan
terganggu. 1,-
%. $ Ke 4 LASIK
L$S%K merubah secara permanen bentuk dari bagian sentral anterior pada
kornea dengan memanfaatkan laser jenis e cimer untuk mengablate (mengikis
suatu bagian dari jaringan hidup dengan penguapan) sebagian kecil dari lapisan
jaringan stroma kornea yang berada di bagian depan mata, tepat diba ah lapisan
jaringan epitelium kornea. $gar tidak terjadi kesalahan operasi dan untuk
menambah ketelitian hingga satuan mikrometer, saat operasi sedang berlangsung,sistem komputer melacak pergerakan mata pasien 23 hingga 333 kali perdetik,
tergantung dari sistem yang digunakan, kemudian menepatkan posisi laser pada
peletakan yang presisi. Sistem modern saat ini bahkan secara otomatis langsung
memfokuskan berkas laser tepat pada posisi #isual a is pada mata pasien, dan
akan berhenti dengan sendirinya apabila pergerakan mata diluar jangkauan
kemampuan sistem, dan akan lanjut dengan sendirinya apabila mata pasien telah
berada di posisi yang tepat. &
'agian lapisan luar dari kornea atau epitelium, merupakan jaringan yang
lunak, hidup, terus memperbarui diri (regenerasi), dan dapat pulih secara
sempurna apabila terjadi iritasi atau disayat untuk keperluan operasi mata tanpa
kehilangan kejernihannya dari keadaan semula. 'agian lapisan yang lebih dalam
disebut stroma kornea, terbentuk sebelum epitelium, dan memiliki kemampuan
regenerasi jauh lebih lambat dan terbatas dibanding lapisan epitelium. 'agian ini,
merupakan bagian yang diubah pada tindakan operasi mata dengan L$S%K
maupun !"K4L$S5K. $pabila bagian ini dibentuk ulang oleh tindakan diatas
menggunakan laser atau mikrokeratome (sayatan halus), maka bagian ini akan
mempertahankan bentuk tersebut tanpa terjadi perubahan bentuk semula.
5. Te 1l13+ d l 2 6+d 3 LASIK
. E78+2e L e
Laser e cimer memberikan hasil yang lebih akurat untuk operasi kornea
dan koreksi pengelihatan dari teknologi sebelumnya. Sebuah pulse dari laser
6
-
8/12/2019 129001624-Lasik
6/18
e cimer dapat mengambil 3,&6 mikron dari jaringan. Sebagai perbandingan,
sebuah rambut manusia memiliki ketebalan 73 mikron. 6,2
*ua jenis laser e cimer tersedia untuk prosedur operasi refraksi8 broad
beam laser dan scanning laser. Scanning laser dapat dibagi menjadi dua
kelompok8 silt scanning dan spot scanning. Setiap jenis laser memiliki kelebihan
dan kekurangan, diantaranya8 6,2
9 B 1 d Be 2 L e
Sebuah broad beam laser menggunakan laser berdiameter yang relatif
besar (2,3 9,3 mm) yang dapat dimanipulasi untuk mengikis kornea. !enggunaan
laser jenis ini dapat menghasilkan aktu operasi tercepat dibandingkan laser
lainnnya, yang mengurangi kemungkinan o#ercorrection dan decentration
komplikasi yang disebabkan oleh pergerakan pupil. Kerugiannya adalah
kemungkinan peningkatan komplikasi yang terkait dengan pengikisan kornea 6,2
9 Sl+/ S8 + 3 L e
Sebuah silt scanning laser menggunakan laser berukuran relatif kecil, yang
kemudian dihubungkan ke perangkat rotasi dengan celah yang dapat berubah.
Selama operasi, sinar laser yang mele ati celah ini dapat berubah secara bertahapmeningkatkan :ona pengikisan kornea. Laser sinar seragam dan pengikisan
kornea yang lebih halus merupakan ciri dari digunakannya laser jenis ini. Laser
ini memiliki kekurangan, yaitu kecenderungan sedikit lebih tinggi untuk
decentration dan o#ercorrection. 6,2
9 S"1/ S8 + 3 L e
Sistem laser ini memiliki potensi untuk menghasilkan pengikisan kornea
yang halus dan menggunakan teknologi radar untuk melacak gerakan mata.Sistem ini juga memiliki kemampuan untuk mengobati silindris tidak teratur dari
acuan topografi. Laser ini harus dihubungkan dengan sistem eye tracking untuk
memastikan peletakan laser yang akurat. 6,2
2
-
8/12/2019 129001624-Lasik
7/18
-
8/12/2019 129001624-Lasik
8/18
keadaan mata. 'eberapa sistem dengan cara ini dapat menganalisa lebih dari &333
poin data keadaan mata. 2
;. P 1 ed* LASIK
. P -1"e + &,2
!emeriksaan komprehensif mata yang meliputi8
= !enentuan pengelihatan sebelum dan sesudah dikoreksi dengan kacamata
atau lensa kontak.
= !enentuan besarnya kesalahan pengelihatan dalam setiap mata untuk
menetapkan jumlah koreksi bedah yang diperlukan dan mengembangkan
strategi operasi yang tepat.
= !enilaian permukaan kornea dengan topografi (kur#atur kornea atau
bentuk), untuk mengkorelasikan bentuk kesalahan dalam fokus (berkorelasi
bentuk kornea untuk astigmatisme refraksi), untuk menemukan
penyimpangan, dan untuk mengetahui penyakit yang dapat memburuk jika
dilakukan pembedahan dengan L$S%K.
= !engukuran ukuran pupil dalam cahaya redup dan ruang. >kuran pupil
merupakan faktor penting dalam pengukuran pengelihatan malam dan penentuan tindakan koreksi oleh L$S%K yang tepat.
= !emeriksaan pada kelopak mata untuk melihat apakah kelopak berbalik ke
dalam (mungkin bergesekan dengan kornea) atau ke luar dan mengarahkan
aliran air mata terbuang dari mata yang mengakibatkan mata kering, dan
kondisi lain.
= !emeriksaan kornea untuk menentukan apakah ada kelainan yang dapat
mempengaruhi hasil pembedahan.= !emeriksaan dari lensa kristal untuk menentukan apakah terdapat kekaburan
(katarak) atau kelainan lainnya yang ada.
= !engukuran ketebalan kornea (dengan pachymetry). Jumlah koreksi L$S%K
dapat ditentukan sebagian oleh ketebalan kornea.
= !engukuran tekanan intraokular untuk mendeteksi kondisi glaukoma atau
pre glaukoma. +laukoma adalah kehilangan penglihatan yang disebabkan
9
-
8/12/2019 129001624-Lasik
9/18
oleh kerusakan pada saraf optik yang diakibatkan tekanan yang terlalu
tinggi di mata.
= !enilaian bagian belakang (segmen posterior) mata8 !emeriksaan
pembesaran fundus digunakan untuk menilai kesehatan dari permukaan ke
dalam mata (retina), dengan pupil terbuka penuh. Juga pemeriksaan retina,
saraf optik, dan pembuluh darah untuk mengetahui sejumlah gangguan
mata dan gangguan sistemik.
6. O"e + %!i#ersitas %ndonesia. &336
&. "einstein *I, $rcher AJ, +obbe . Ahe history of L$S%K. Journal of
"efracti#e Surgery. &31& &9( )8 &@1 @9
-. 0augan *+, $sbury A, 5#a !. Fftalmologi >mum, 5disi 1 . Jakarta8
!enerbit ;idya edika. &333 -
. 'inder !S, Lindstrom "L, Stulting "* ,et al. Keratoconus and orneal
5ctasia $fter L$S%K. Journal of "efracti#e Surgery .&336 &18 7 @ 76-
6. atillon . orrection of refracti#e disorders by e cimer laser8
photorefracti#e keratectomy and L$S%K. Ahe national agency ?or
accreditation and e#aluation %n health (anaes).&333
2. +ulani $. /yperopia Lasik. %n8 e edicine $rticle. &332 1 9.
7. ;ang . 5pithelial ingro th after laser in situ keratomileusis. $m J
Fphthalmol. &331 1&@(2)87 2 761.
9. Auru L, $le andrescu , Stana *, Audosescu, et al. *ry 5ye *isease $fter
L$S%K. Journal of medicine and life. &311
@. /ammond S, !uri $, $mbati '. Muality of #ision and patient satisfaction
after L$S%K. urrent Fpinion in Fphthalmology. &33 16( )8-&9 --&.
13. Jin +J , Lyle $. Laser %n situ keratomileusis for primary hyperopia. %n 8 J
ataract "efracti#e Surgery. &336 -1 8772 79 .
11. /elgesen $, /jortdal J, 5hlers