127906014-SPESIFIKASI-TEKNIS

download 127906014-SPESIFIKASI-TEKNIS

of 57

Transcript of 127906014-SPESIFIKASI-TEKNIS

  • R.K.S TEKNIS

    Page 1 of 57

    SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG

    TAHUN 2012

    1. PERSIAPAN TEKNIS PELAKSANAAN

    Informasi Site 1. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus benar-benar memahami kondisi

    /pelaksanaan pekerjaan dan harus sudah memperhitungkan segala permasalahan

    yang dihadapi.

    2. Kontraktor harus memperhatikan secara khusus mengenai pengaturan lokasi

    tempat bekerja, penempatan material, pengamanan dan kelangsungan operasi

    selama pekerjaan berlangsung.

    3. Kontraktor harus mempelajari dengan seksama seluruh bagian gambar,

    persyaratan teknis dan agenda-agenda dalam dokumen lelang, guna penyesuaian

    dengan kondisi lapangan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan

    benar.

    Penyediaan Pemborong harus menyediakan semua keperluan guna pelaksanaan pekerjaan yang

    sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk sarana bantu seperti alat-

    alat penarik dan pengangkat, andang-andang dan sebagainya.

    1. Peralatan yang digunakan harus baik dan bisa beroperasi dengan lancar. Semua

    peralatan yang rusak harus diperbaiki di luar lokasi proyek atau dikoordinasikan

    dengan Pengguna Jasa.

    2. Kontraktor harus menjaga ketertiban dan kelancaran perjalanan alat-alat berat.

    Yang melalui jalan umum agar tidak mengganggu lalu lintas.

    3. Konsultan Pengawas berhak memerintahkan untuk menambah peralatan yang tidak

    sesuai / tidak memenuhi persyaratan.

    4. Bila pekerjaan sudah selesai, Kontraktor diwajibkan untuk segera menyingkirkan alat-

    alat tersebut dan memperbaiki semua kerusakan yang diakibatkannya serta

    membersihkan bekas-bekasnya.

    5. Disamping alat-alat yang diperlukan seperti tersebut diatas. Kontraktor harus

    menyiapkan tenda-tenda untuk para pekerja waktu hujan.

    Kuantitas dan Kualitas Pekerjaan. 1. Kuantitas dan kualitas pekerjaan yang termasuk pada harga kontrak harus

    dianggap seperti yang tertera di gambar kontrak atau tercantum di uraian dan

    syarat-syarat. Tetapi kecuali yang disebut di atas, apa yang tertera dalam uraian

  • R.K.S TEKNIS

    Page 2 of 57

    dan syarat-syarat atau gambar dalam kontrak itu bagaimanapun tidak boleh ditolak,

    diubah, atau dipengaruhi penerapan atau interprestasi dari apa yang tercantum

    dalam syarat-syarat ini.

    2. Kekeliruan pada uraian pekerjaan atau kuantitas atau pengurangan bagian-bagian

    dari gambar, uraian dan syarat-syarat tidak boleh membatalkan kontrak ini tetapi

    hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang dikehendaki Pemberi

    tugas.

    3. Harga kontrak tidak boleh disesuaikan atau diubah secara bagaimanapun selain

    menuruti ketetapan-ketetapan yang tepat dari syarat-syarat ini, dan taat kepada

    pasal-pasal dari syarat-syarat ini. Semua kekeliruan baik mengenai hitungan atau

    bukan perhitungan harga kontrak harus dianggap telah diterima oleh kedua belah

    pihak yang bersangkutan.

    Petunjuk dan Instruksi. Semua petunjuk dan instruksi Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas yang dikeluarkan

    secara tertulis harus dilaksanakan secara baik oleh Kontraktor.

    Apabila Kontraktor tidak dapat menerima atau menyetujui pendapat atau perintah

    Konsultan Pengawas /Pemberi tugas, harus mengajukan keberatan secara tertulis

    dalam waktu 3 (tiga) kali 24 (dua puluh empat) jam. Dan apabila dalam jangka waktu

    tersebut Kontraktor tidak mengajukan keberatan maka dianggap telah menyetujui dan

    menerima perintah Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas untuk dilaksanakan.

    Gambar Pekerjaan 1. Gambar-gambar rencana pekerjaan yang meliputi bestek, detail konstruksi, situasi

    dan sebagainya yang telah dibuat perancang telah disampaikan kepada rekanan

    bersama dokumen lainnya. Rekanan tidak boleh mengubah/menambah tanpa ijin

    tertulis dari Pimpinan proyek. Semua gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada

    pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan ini, atau digunakan untuk

    maksud-maksud lain.

    2. Gambar-gambar Tambahan. Bila Pemimpin Proyek menganggap perlu, Pemborong

    harus membuat gambar detail penjelasan (shop drawings) yang diperiksa/disahkan

    oleh Pengawas. Gambar-gambar tersebut menjadi milik Pemimpin Proyek.

    3. As Built Drawing (Gambar sebagaimana dilaksanakan).Untuk semua gambar yang

    belum ada pada gambar kerja dan gambar perubahan di lapangan baik

    penyimpangan atas perintah Pemberi Tugas atau tidak, Kontraktor harus membuat

    as built drawing yang jelas, gambar-gambar tersebut harus diserahkan dalam

    rangkap tiga dan semua biaya pembuatannya ditanggung Pemborong.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 3 of 57

    4. Gambar-gambar di Tempat Pekerjaan. Rekanan harus menyimpan di lokasi

    pekerjaan satu set gambar kontrak lengkap termasuk rencana kerja dan syarat-

    syarat, berita acara aanwijzing dan time schedule dalam keadaan baik selama

    masa pelaksanaan pekerjaan, dan harus tersedia bila Pemberi tugas atau wakilnya

    sewaktu-waktu memerlukan.

    PENJELASAN RKS DAN GAMBAR 1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dan gambar detail maka gambar

    detail yang diikuti.

    2. Bila pada gambar terdapat perbedaan antara skala dan ukuran maka ukuran

    dengan angka dalam gambar yang diikuti.

    3. Bila terdapat perbedaan ukuran, jumlah serta bahan-bahan yang diperlukan, maka

    RKS yang diikuti.

    4. Bila rekanan meragukan perbedaan antara gambar-gambar yang ada dengan RKS,

    baik tentang mutu bahan maupun konstruksi, maka rekanan wajib bertanya kepada

    Konsultan Pengawas secara tertulis.

    5. Sebelum melaksanakan pekerjaan, rekanan harus meneliti kembali semua

    dokumen yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat Penjelasan

    (Aanwijzing).

    6. Kekeliruan pelaksanaan akibat kelalaian hal-hal diatas menjadi tanggung jawab

    Kontraktor.

    2. PELAKSANAAN

    Rencana Pelaksanaan 1. Pada saat akan dimulai pelaksanaan di lapangan, atau setelah menerima SPK dari

    Pemberi Tugas, rekanan harus segera mengadakan persiapan termasuk

    pembuatan jadwal pelaksanaan berupa Bar Chart dan Network Planning

    selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan SPK, yang berisi tahap-tahap

    pelaksanaan pekerjaan, waktu yang direncanakan yang disesuaikan dengan jangka

    waktu yang ditetapkan dalam kontrak, dan harus disahkan Konsultan Pengawas.

    2. Kontraktor harus memasukkan kembali perbaikan atas Bar Chart dan Network

    Planning apabila Konsultan Pengawas meminta diadakannya perbaikan /

    penyempurnaan atas Bar Chart dan Network Planning tersebut, paling lambat 4

    (empat) hari sebelum dimulainya waktu pelaksanaan.

    3. Kontraktor tidak dibenarkan memulai sesuatu pelaksanaan pekerjaan sebelum

    adanya persetujuan dari Konsultan Pengawas atas Rencana kerja tersebut.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 4 of 57

    4. Bar Chart dan Network Planning tersebut harus selalu berada di lokasi pekerjaan

    agar perkembangan hasil pekerjaan di lapangan bisa diikuti dan diberi tanda garis

    tinta merah. Bila terdapat/terlihat ada hambatan, semua pihak harus segera

    mengadakan langkah-langkah penanggulangannya.

    Gambar Kerja. 1. Untuk bagian-bagian pekerjaan, dimana gambar belum cukup memberikan petunjuk

    mengenai cara untuk mencapai keadaan terlaksana, Kontraktor wajib untuk

    mempersiapkan Gambar Kerja yang terperinci yang akan memperlihatkan Cara

    Pelaksanaan tsb.

    2. Format dari Gambar Kerja harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh

    Konsultan Pengawas.

    3. Gambar Kerja harus diajukan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan

    persetujuannya dalam rangkap 2 (dua).

    Rencana Mingguan dan Bulanan 1. Selambat-lambatnya pada setiap hari Sabtu selama proses pelaksanaan pekerjaan

    berlangsung, Kontraktor wajib menyerahkan kepada Konsultan Pengawas suatu

    Rencana Mingguan yang berisi Rencana Pelaksanaan dari berbagai Bagian

    Pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam Mingguan berikutnya.

    2. Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari setiap bulan, Kontraktor wajib

    menyerahkan kepada Konsultan Pengawas suatu Rencana Bulanan yang

    menggambarkan dalam garis besarnya, berbagai Rencana Pelaksanaan dari

    berbagai Bagian Pekerjaan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam bulan

    berikutnya.

    3. Kelalaian Kontraktor untuk menyusun dan menyerahkan Rencana Mingguan

    maupun Bulanan dinilai sama dengan kelalaian dalam melaksanakan Perintah

    Konsultan Pengawas dalam Melaksanakan Pekerjaan.

    4. Untuk memulai suatu Bagian Pekerjaan yang baru Kontraktor diwajibkan untuk

    menyampaikan Pemberitahuan kepada Konsultan Pengawas mengenai hal tersebut

    paling lambat 2 x 24 jam sebelumnya.

    Dokumentasi 1. Kontraktor harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi serta

    pengirimannya ke pihak Konsultan Pengawas Pekerjaan dan ke pihak lain yang

    memerlukan.

    2. Yang dimaksud dokumentasi dalam pekerjaan ini adalah :

  • R.K.S TEKNIS

    Page 5 of 57

    - Laporan-laporan perkembangan Proyek.

    - Foto-foto hasil pekerjaan berwarna ukuran post card dimasukkan dalam

    album. Foto-foto tersebut menggambarkan kemajuan proyek dan dibuat

    minimal peristiwa sebagai berikut :

    a. Sebelum pekerjaan dimulai.

    b. Pada saat pengurugan lahan

    c. Pelaksanaan pekerjaan pondasi tiang pancang (plat lajur, strausspile).

    d. Pada saat pengerjaan poer

    e. Pada saat penulangan dan pengecoran plat lantai

    f. Pada saat penulangan dan pengecoran kolom-kolom

    g. Pada saat penulangan dan pengecoran balok-balok

    h. Pada saat pelaksanaan konstruksi atap (erection) dan pemasangan atap.

    i. Setelah dinding dan kusen terpasang.

    j. Pemasangan instalasi Mekanikal Elektrikal

    k. Pada saat pemasangan dan selesainya pekerjaan plafon.

    l. Pada saat pemasangan dan selesainya pekerjaan lantai

    m. Bangunan telah selesai 100%

    Setelah pekerjaan seluruhnya selesai dan siap untuk diserahkan pada

    penyerahan pertama.

    Jam Kerja. 1. Jam kerja Kontraktor adalah 8 jam perhari dalam satu minggu 7 hari kalender.

    2. Jika Kontraktor menghendaki lembur maka Kontraktor diharuskan mengajukan ijin

    sebelumnya kepada Konsultan Pengawas secara tertulis dalam waktu sekurang-

    kurangnya 24 jam.

    3. Bilamana Konsultan Pengawas dalam keadaan tersebut menganggap perlu

    pengawasan, maka biaya pengawasan dibebankan kepada Kontraktor. Kecuali, jika

    penyimpangan-penyimpangan tersebut adalah akibat dari sifat keadaan pekerjaan .

    Kuasa Pemborong Di Lapangan 1. Pengawasan dan Prosedur Pelaksanaan.

    Pemborong harus mengawasi dan memimpin pekerjaan dengan menggunakan

    kecakapan dan perhatian penuh. Ia harus bertanggung jawab sepenuhnya bagi

    semua alat konstruksi, cara-cara teknik, urutan dan prosedur koordinasi semua

    bagian yang ada di bawah kontrak.

    2. Pegawai pemborong yang melaksanakan.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 6 of 57

    a. Sebagai pemimpin sehari-hari pelaksanaan pekerjaan, Pemborong harus

    menunjuk seorang Pelaksana yang ahli pada bidangnya, cakap diberi kuasa,

    penuh tanggung jawab, dan selalu berada di tempat pekerjaan, di samping itu

    Pemborong harus membuat susunan organisasi kerja di lapangan sesuai

    dengan bidang keahlian serta pekerjaan yang ada.

    b. Sebagai penanggung jawab di lapangan pekerjaan, Pelaksana harus

    mempelajari dan memahami semua isi gambar, bestek dan Berita Acara

    Aanwijzing sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan baik konstruksi maupun

    kualitas bahan yang harus dilaksanakan.

    c. Perubahan konstruksi maupun bahan-bahan bangunan dapat dilaksanakan bila

    ada ijin tertulis dari Pemberi Tugas berdasarkan rapat Konsultan Pengawas.

    Menyimpang dari hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong untuk

    membetulkan dan melaksanakan sesuai gambar dan bestek.

    d. Pengawas berhak menolak penunjukan Pelaksana oleh Pemborong didasarkan

    pendidikan, pengalaman, tingkah laku, dan kecakapan. Dalam hal ini

    Pemborong harus segera menempatkan Pelaksana lain dengan persetujuan

    Pengawas.

    Penjagaan Keamanan Lapangan Pekerjaan 1. Keamanan dan Kesejahteraan.

    Selama pelaksanaan pekerjaan, Pemborong wajib mengadakan semua yang

    diperlukan bagi para pekerja dan tamu seperti pertolongan pertama, sanitasi, air

    minum, dan fasilitas-fasilitas kesejahteraan. Rekanan juga wajib memenuhi semua

    persyaratan, tata tertib, ordonasi Pemerintah pusat dan lokal.

    2. Terhadap Wilayah Orang Lain.

    Pemborong harus membatasi daerah operasinya di sekitar tapak dan harus

    mencegah para pekerjanya melanggar wilayah orang lain yang berdekatan.

    3. Terhadap Milik Umum.

    Pemborong harus menjaga agar jalanan umum, jalan kecil, dan hak pemakai jalan

    bersih dari bahan bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas,

    baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung. Rekanan

    juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi atas fasilitas

    umum seperti saluran air, listrik, dan sebagainya yang disebabkan oleh kegiatan

    Pemborong. Semua biaya pemasangan kembali dan perbaikan kerusakan menjadi

    tanggung jawab Pemborong.

    4. Terhadap Bangunan yang Ada.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 7 of 57

    Selama masa pelaksanaan kontrak, Pemborong bertanggung jawab penuh atas

    semua kerusakan utilitas, jalan, saluran pembuangan dan sebagainya dan

    kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan operasi Pemborong dalam arti yang

    luas. Itu semua diperbaiki Pemborong hingga dapat diterima oleh Pemberi Tugas.

    5. Keamanan terhadap Pekerjaan.

    Pemborong bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan, termasuk

    bahan-bahan bangunan, perlengkapan instalasi yang ada hingga kontrak selesai

    dan diterima baik oleh Pemberi Tugas. Ia harus menjaga perlengkapan dan bahan-

    bahan dari semua kemungkinan kerusakan, kehilangan, dan sebagainya bagi

    seluruh pekerjaan termasuk bahan-bahan yang dilaksanakan oleh pekerja-pekerja

    dan menjaga agar pekerjaan bebas dari air hujan dengan memakai tutup yang

    layak, memompa, atau menimba seperti apa yang dikehendaki atau yang

    diinstruksikan.

    6. Dalam pelaksanaan proyek, rekanan berkewajiban menjaga agar tidak

    mengganggu proses kegiatan belajar mengajar di lokasi pekerjaan.

    7. Apabila terjadi kehilangan di laboratorium, kantor, dan di kelas yang disebabkan

    oleh pekerja rekanan, maka hal itu menjadi beban dan tanggung jawab rekanan.

    8. Warung dan penjual lainnya yang melayani pekerja proyek harus berada di dalam

    pagar proyek.

    Laporan Mingguan Dan Harian Rekanan membuat laporan bulanan/harian tentang kemajuan pekerjaan. Laporan

    kemajuan pekerjaan tersebut minimal mengenai semua keterangan yang berhubungan

    dengan kejadian selama satu bulan yang mencakup mengenai:

    Jumlah semua tenaga kerja yang digunakan dalam bulan ini. Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir bulan. Semua bahan/barang perlengkapan yang telah masuk dan diterima di tempat

    pekerjaan.

    Keadaan cuaca. Kunjungan semua tamu yang berkaitan dengan proyek. Kunjungan tamu-tamu lain. Kejadian khusus. Foto-foto ukuran kartu post sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 8 of 57

    Jaminan Keselamatan Buruh 1. Kontraktor harus menjamin keselamatan kerja pekerja sesuai dengan yang

    ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan untuk

    setiap bidang pekerjaan.

    2. Air Minum dan Air untuk Pekerjaan.

    Pemborong harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup bersih ditempat

    pekerjaan untuk para pekerjanya. Air untuk keperluan bangunan selama masa

    pelaksanaan bisa menggunakan/menyambung pipa air yang telah ada dengan

    meteran air tersendiri (guna perhitungan pembayaran) atau air sumur yang

    bersih/jernih dan tawar. Bila kondisi air meragukan Konsultan Pengawas, harus

    diperiksakan pada laboratorium.

    3. Kecelakaan.

    Bila terjadi kecelakaan pada pekerja Pemborong saat pelaksanaan, Kontraktor

    harus segera mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban dengan

    biaya pengobatan dan lain-lain menjadi tanggung jawab Pemborong. Kejadian

    tersebut harus segera dilaporkan pada Jawatan Perburuan dan Konsultan

    Pengawas.

    4. Di lokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk pertolongan pertama

    yang selalu tersedia setiap saat dan berada di Konsultan Pengawas keet.

    Pekerjaan Tambah Dan Kurang 1. Pemborong wajib melaksanakan semua pekerjaan sesuai gambar dan gambar

    detail, melaksanakan dengan baik sesuai persyaratan teknis. Pemborong

    selanjutnya wajib pula tanpa tambahan biaya mengerjakan segala sesuatu demi

    kesempurnaan pekerjaan atau memakai bahan yang tepat, walaupun satu dan lain

    hal tidak dicantumkan dengan jelas dalam gambar dan bestek.

    2. Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau

    persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas. Selanjutnya perhitungan penambahan atau

    pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh kedua belah

    pihak, jika tidak tercantum dalam daftar harga upah dan satuan pekerjaan.

    3. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tanpa ijin tertulis Pengawas adalah

    tidak sah dan menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.

    3. PERATURAN UMUM TEKNIS YANG DIGUNAKAN

    Dalam pelaksanaan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat Syarat (RKS) ini, berlaku peraturan dalam Normalisasi Indonesia (NI), Standar

  • R.K.S TEKNIS

    Page 9 of 57

    Industri Indonesia (SII) dan Peraturan-Peraturan Nasional maupun Peraturan-Peraturan

    setempat lainnya yang berlaku antara lain mengikat ketentuanketentuan di bawah ini:

    1. TATA CARA PERHITUNGAN STRUKTUR BETON ( SNI 03-2847-2002)

    2. PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI 03-1729-

    2002)

    3. TATA CARA PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTUK BANGUNAN

    GEDUNG SNI. 03-17726-2002

    4. N.I 2 TAHUN 1971 PBI, (PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA)

    5. NI-3 TAHUN 1989, PUPB (PERATURAN UMUM UNTUK PEMERIKSAAN BAHAN

    BAHAN BANGUNAN );

    6. NI - (1983) PERATURAN PERENCANAAN BANGUNAN BAJA INDONESIA

    (SKBI.1.3.55.1987).

    7. PUIL (PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK) 2000.

    8. Peraturan Peraturan Pemerintah Kota Surabaya yang berkaitan dengan

    bangunan dan lain sebagainya yang dianggap berhubungan dengan bagian

    pekerjaan ini;

    Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut diatas, berlaku dan mengikat pula hal-hal di bawah ini :

    a. Gambar Bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh

    Pemberi Tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh

    Penyedia jasa dan sudah disahkan/ disetujui Konsultan Pengawas;

    b. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS);

    c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing);

    d. Berita Acara Penunjukan;

    e. Surat Keputusan Pemberi Tugas tentang Penunjukan Penyedia jasa;

    f. Surat Perintah Kerja (SPK);

    g. Surat Penawaran Beserta lampiran lampirannya;

    h. Jadual Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui;

    i. Kontrak/ Surat Perjanjian Penyedia Jasa, Berita Acara/ Surat Surat Klarifikasi

    Tender.

    4. PEKERJAAN PERSIAPAN/ PENDAHULUAN

    Los kerja/ Direksi Keet Sebelum Pemborong memulai pelaksanaan pekerjaan ini diharuskan menyediakan

    Direksi Keet, berupa bangunan sementara, yang khusus dimanfaatkan oleh

    Konsultan Pengawas.

    Kelengkapan Direksi Keet.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 10 of 57

    - 1 (satu) meja kerja/ tulis dan kursi

    - 1 (satu) set kelengkapan PPPK (P3K)

    - Helm proyek

    - Gambar proyek

    - Time schedule

    Selesai pelaksanaan proyek ini (Serah Terima pertama) semua Peralatan /

    kelengkapan tersebut menjadi milik Kontraktor, dengan demikian pembiayaannya

    tidak perlu ditawarkan (semua biaya ditanggung oleh pemborong).

    Kantor dan Gudang Kontraktor Dalam pelaksanaan pekerjaan ini Kontraktor dapat membuat Kantor Kontraktor, barak-

    barak untuk pekerja atau gudang tempat penyimpanan bahan (Boukeet), yang

    sebelumnya telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/ Management

    Konstruksi berkenaan dengan konstruksi atau penempatannya.

    Semua Boukeet perlengkapan Pemborong dan sebagainya, pada waktu pekerjaan

    berakhir (serah terima kedua) harus dibongkar.

    Pembersihan Lapangan a. Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar

    pohon.

    b. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan

    rata.

    c. Pemborong tidak boleh membasmi, menebang atau merusak pohon-pohon atau

    pagar, kecuali bila telah ditentukan lain atau sebelumnya diberi tanda pada

    gambar-gambar yang menandakan bahwa pohon-pohon dan pagar harus

    disingkirkan.

    Jika ada sesuatu hal yang mengharuskan Pemborong untuk melakukan

    penebangan, maka ia harus mendapat ijin dari Pemberi Tugas.

    Penjagaan, Pemagaran sementara, dan Papan nama a. Pemborong bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan

    terhadap pekerjaannya yang dianggap penting selama pelaksanaan, dan

    sekaligus menempatkan petugas keamanan untuk mengatur sirkulasi/ arus

    kendaraan keluar/ masuk proyek.

    b. Sebelum Kontraktor mulai melaksanakan pekerjaannya, maka terlebih dahulu

    memberi pagar pengaman pada sekeliling site pekerjaaan yang akan dilakukan.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 11 of 57

    c. Pembuatan pagar pengaman dibuat jauh dari lokasi pekerjaan, sehingga tidak

    mengganggu pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilakukan, serta tempat

    penimbunan bahan-bahan.

    d. Dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat bertahan/ kuat sampai pekerjaan selesai

    dan tampak dari luar dapat menunjang estetika atas kawasan yang ada.

    e. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor harus memasang papan nama Proyek

    yang dibuat dan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana.

    Semua bahan tersebut diatas pembiayaannya tidak perlu ditawarkan (ditanggung

    oleh pemborong).

    5. PAPAN BOUWPLANK

    a) Bouwplank menggunakan papan kayu meranti ukuran 3 x 20 cm dipasang datar,

    dengan diperkuat kayu usuk 4 x 6 cm.

    b) Pemasangan bouwplank harus sekeliling bangunan yang direncanakan;

    c) Bouwplank tidak boleh dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada

    tempatnya hingga selesai pemasangan trassram tembok;

    d) Pemasangan papan bouwplank bagian atasnya dipasang sama dengan titik duga

    0.00 (peil lantai ) bangunan, dimana 0.00 bangunan disesuaikan dengan gambar

    rencana;

    e) Bila terjadi ketidaksesuaian antara batas-batas/ letak tanah yang tersedia dengan apa

    yang terdapat dalam gambar, maka Penyedia jasa harus segera memberitahukan

    secara tertulis kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas untuk segera

    mendapatkan keputusan bersama dari pihak-pihak terkait dan dituangkan dalam

    suatu Berita Acara .

    6. PEKERJAAN UTAMA - PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN

    Ketentuan Umum :

    Bagian ini mencakup semua pekerjaan tanah dari seluruh Pekerjaan yang akan dilaksanakan, sebagaimana dituangkan dalam Gambar Teknis Pelaksanaan dan

    R.K.S serta dokumen Kontrak yang terkait;

    Sebelum pekerjaan tanah dimulai Penyedia jasa berkewajiban untuk meneliti semua Dokumen Kontrak yang berhubungan dengan tanah urugan, memeriksa kebenaran

    dari kondisi pekerjaan, meninjau tempat pekerjaan dan kondisi-kondisi yang ada,

    melakukan pengukuran dan mempertimbangkan lingkup pekerjaan yang dibutuhkan

    untuk penyelesaian dan kelengkapan proyek;

  • R.K.S TEKNIS

    Page 12 of 57

    Pengukuran harus dilakukan dengan teliti bersama-sama dengan Konsultan Pengawas/ Management Konstruksi.

    Pelaksanaan Pekerjaan: Pekerjaan galian untuk seluruh bangunan dan Pekerjaan galian lainnya tidak dapat

    dimulai sebelum papan dasar pelaksanaan/ Bouwplank disetujui Konsultan

    Pengawas/ Management Konstruksi.

    Tanah dimana bangunan akan didirikan harus dibersihkan dari segala kotoran seperti sisa bongkaran, akar pohon, sampah dan sebagainya;

    Galian pondasi harus disesuaikan dengan gambar perencanaan, hal-hal yang menyimpang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan lebih atau kurang, galian

    harus cukup lebar untuk dapatnya bekerja dengan baik serta sisi-sisinya tidak

    mudah gugur;

    Tanah galian pondasi harus dibuang diluar bouwplank dan dipastikan tidak mudah gugur kembali kedalam lubang pondasi;

    Jika Konsultan Pengawas menganggap pondasi sudah cukup mengeras, urugan dilakukan selapis demi selapis dengan pasir urug yang sudah dipilih (bersih) dan

    dipadatkan;

    Urugan samping pondasi seluruhnya dilaksanakan dengan urugan tanah galian hingga mencapai tanah asli, baik bagian luar maupun semua bagian dalam

    dipadatkan dengan alat pemadat/ compactor vibrator dan disiram air hingga

    mencapai hasil kepadatan maksimum;

    Penyedia jasa harus menyediakan mesin-mesin pompa yang bekerja baik untuk menguras/ mengeringkan genangan air pada galian lubang pondasi akibat air hujan,

    air sumber atau sebab-sebab lain. Pondasi harus dikerjakan dalam keadaan lobang

    galian kering;

    Urugan pasir dilaksanakan pada bawah pondasi, dibawah lantai, dibawah lantai kerja, dibawah rabat dan ditempat lainnya sesuai gambar perencanaan, harus

    dipadatkan dengan disetujui Konsultan Pengawas/ Management Konstruksi;

    Daerah-daerah yang memerlukan urugan (fill) dapat diambilkan dari tanah hasil keprasan (cut) dilokasi pekerjaan atau dari daerah diluar lokasi yang telah disetujui

    Konsultan pengawas;

    Tebal/ peil masing-masing urugan dilaksanakan sesuai Gambar perencanaan;

  • R.K.S TEKNIS

    Page 13 of 57

    Lubang sisa galian pondasi diurug dengan menggunakan tanah galian dan dipadatkan sampai mencapai kepadatan yang cukup sempurna dan disetujui oleh

    Konsultan Pengawas;

    Semua bahan urugan yang dipergunakan harus bebas dari bahan bongkaran, batu-batuan dan benda yang dapat merugikan;

    Tanah urug yang tidak terpakai harus segera diratakan ditempat pekerjaan atau dibuang pada tempat yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

    PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG Lingkup Pekerjaan

    Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah penyediaan dan pendayagunaan tenaga

    kerja, bahan-bahan instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua

    pekerjaan pemasangan pondasi tiang pancang sistem injeksi hidrolis dan yang

    berhubungan, antara lain :

    Perataan dan pembersihan lokasi kerja hingga benar-benar datar dan bebas dari

    segala macam bahan yang dapat mengganggu jalanya pekerjaan.

    Dilengkapi dengan Pile Record

    Survey dan setting titik pancang sesuai berita acara uitzet.

    Penyediaan material pancang dan peralatan pancang injeksi hidrolis.

    Bahan Yang Digunakan Tiang pancang yang digunakan produksi pabrik JHS, WIKA atau setara, dengan

    spesifikasi sesuai gambar perencanaan. Tiang pancang yang rusak, cacat, atau retak

    akibat pengangkutan ke lapangan dan tidak sesuai spesifikasi pemesanan tidak

    diperbolehkan masuk ke lokasi pekerjaan. Tiang pancang yang dipasang dipastikan

    tidak rusak, cacat, atau retak.

    Pelaksanaan Pekerjaan Pemancangan harus dilaksanakan tepat pada titik-titik pemancangan yang telah

    disetujui Konsultan Pengawas. Arah tiang pancang adalah tegak lurus bidang rata

    air. Oleh karenanya selama penekanan tiang pancang, kelurusan harus dikontrol

    dengan 2 alat ukur theodolite pada sumbu absis dan ordinatnya. Penyimpangan

    akhir pelaksanaan hanya diperkenankan maksimum 5 cm dari sumbu absis dan

    ordinatnya.

    Bila penyimpangan kedudukannya lebih dari yang disyaratkan, Kontraktor Pelaksana harus membuat rencana perubahan poer beserta perhitungan

  • R.K.S TEKNIS

    Page 14 of 57

    konstruksinya dan harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas sebelum

    poer dilaksanakan.

    Bila hal ini terjadi, tambahan biaya yang mungkin timbul sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

    Pemancangan dilaksanakan pada titik yang telah ditentukan dengan pedoman sesuai gambar rencana. Beban perlawanan harus sudah terpasang diatas alat

    pancang dengan berat keseluruhan sesuai beban yang disyaratkan untuk titik

    pancang bersangkutan.

    Penyambungan tiang pancang menggunakan slip joint yang terbuat dari plat besi untuk membungkus dan meyambung kepala tiang yang akan disambungkan tanpa

    pengelasan.

    Pemancangan dilakukan hingga kedalaman sesuai gambar perencanaan dari permukaan tanah asli. Setiap pekerjaan pemancangan harus disaksikan oleh

    Konsultan Pengawas/ Management Konstruksi.

    Pekerjaan pembuatan poer harus dilaksanakan sesuai gambar perencanaan, dimana termasuk penghancuran kepala tiang pancang +1 m. Agar tulangan dari

    tiang pancang tersebut dapat dikaitkan di dalam poer adalah menjadi tanggung

    jawab Kontraktor dan sudah harus dianggap telah termasuk dalam faktor-faktor

    penawaran.

    Sebelum pelaksanaan pemancangan Kontraktor harus memberitahu terlebih dahulu dan harus sudah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas/ Management

    Konstruksi.

    Pelaksanaan konstruksi di atas pondasi baru boleh dilaksanakan setelah pondasi benar-benar kering (minimal 3 minggu setelah selesai pengecoran poer di tiap-tiap

    titik pondasi) serta memperoleh persetujuan Konsultan Pengawas Management

    Konstruksi.

    PEKERJAAN BETON LINGKUP PEKERJAAN Termasuk di dalam lingkup pekerjaan konstruksi beton ini adalah juga pekerjaan-

    pekerjaan persiapan guna pelaksanaan konstruksinya, penyediaan tenaga, bahan

    material dan peralatan. Sehingga secara keseluruhan lingkup pekerjaan konstruksi

    beton dengan mutu beton sesuai perencanaan, meliputi :

    a. Pekerjaan Bekisting

    b. Pekerjaan Tulangan

    c. Pekerjaan Selimut Beton (Beton Decking)

    d. Pekerjaan Adukan Beton

  • R.K.S TEKNIS

    Page 15 of 57

    e. Pekerjaan Pemeliharaan Beton

    f. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting

    g. Pekerjaan Beton Kedap Air

    h. Pekerjaan Beton Praktis

    i. Pekerjaan Waterproofing

    BEKISTING Lingkup Pekerjaan. Termasuk di dalam lingkup pekerjaan bekisting ini penyediaan tenaga, bahan material

    dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan pemasangan bekisting.

    Bahan Yang Digunakan. Bahan untuk bekisting terdiri atas :

    a. Bekisting terbuat dari multipleks atau papan kayu.

    b. Klem bekisting

    c. Perancah dan penyanggah lainnya.

    d. Bekisting pasangan bata batu.

    Pelaksanaan Pekerjaan. 1. Bekisting harus disusun dan dirangkai sedemikian rupa sehingga :

    a. Kokoh, tidak rusak atau berubah bentuk akibat beban adukan beton dan atau

    tekanan lateralnya pada saat pengecoran.

    b. Tidak menyebabkan adukan beton terurai, dalam hal ini khusus untuk bekisting

    kolom disyaratkan tinggi penuangan maksimum adalah 2m dari permukaan

    dasar yang telah mengeras.

    c. Mudah pembongkarannya tanpa membahayakan konstruksi.

    d. Untuk dapat memenuhi hal ini, Kontraktor Pelaksana harus membuat gambar

    pelaksanaannya (shop drawing) lebih dahulu beserta perhitungan konstruksinya,

    dan telah mendapatkan persetujuan Konsultan MK / Konsultan Pengawas

    sebelum bekisting dilaksanakan.

    2. Bahan bekisting yang telah dipakai tidak boleh dipakai kembali kecuali dengan ijin

    Konsultan MK / Konsultan Pengawas secara tertulis.

    3. Bekisting pasangan bata digunakan untuk pengecoran balok beton diatas tanah

    4. Bekisting bila memenuhi syarat konstruksi, pemakaian bahan lain selain yang

    disebutkan di atas, boleh dilakukan sepanjang telah memperoleh ijin dari Konsultan

    MK / Konsultan Pengawas.

    T U L A N G A N

  • R.K.S TEKNIS

    Page 16 of 57

    Lingkup Pekerjaan. Termasuk di dalam lingkup pekerjaan pelaksanaan konstruksi tulangan beton ini

    penyediaan tenaga, bahan material dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan

    tulangan beton.

    Bahan. 1. Baja tulangan secara umum adalah baja tulangan berprofil dengan mutu baja U-32

    yakni bagian tulangan yang di dalam gambar perencanaan ditandai dengan huruf D

    untuk diameter pengenalnya.

    2. Baja tulangan tambahan/ pelengkapnya adalah baja tulangan polos dengan mutu

    baja U-24, yakni yang didalam gambar perencanaan ditandai dengan sebagai

    kode diameternya.

    3. Seluruh baja tulangan yang digunakan harus menggunakan eks. Krakatau Steel

    atau yang setara.

    Pelaksanaan. 1. Baja tulangan yang didatangkan di lapangan pekerjaan tidak diperkenankan

    langsung dikerjakan sebelum mendapatkan pembenaran / persetujuan dari

    Konsultan MK/ Konsultan Pengawas.

    2. Bila baja tulangan yang tercantum di dalam gambar ternyata tidak ada/sulit

    dipasaran, Kontraktor Pelaksana harus segera mengajukan permintaan ijin tertulis

    yang dilampiri dengan rencana perubahan beserta perhitungan teknis dan waktu

    pelaksanaanya.

    3. Bila Konsultan MK / Konsultan Pengawas meluluskan, Kontraktor Pelaksana dapat

    melaksanakannya sesuai dengan ijin konsultan MK / Konsultan Pengawas.

    4. Perlakuan pelaksanaan tulangan (penyambungan pembengkokan, pemasangan

    tulangan lewatan dan lain-lain) harus memenuhi PBI 1971.

    5. Sebelum pengecoran rangkaian tulangan sudah harus dilengkapi dengan beton

    decking (beton tahu) dengan tebal minimal 3 cm yang jumlah, penempatan dan

    mutunya harus disetujui Konsultan MK / Konsultan Pengawas.

    6. Baja-baja tulangan yang akan dipakai sampai saat akan dilakukan pengecoran

    harus bebas dari kotoran, lemak atau karat serta kotoran-kotoran lain yang dapat

    mengurangi daya rekat antara campuran agregat beton dengan tulangan itu sendiri.

    7. Untuk kotoran berupa karat dapat digunakan bahan kimia penghilang karat (Rust

    Remover) yang tidak mengurangi diameter dan kekuatan baja tulangan.

    8. Untuk penggunaan bahan kimia tersebut Kontraktor harus memperoleh petunjuk

    yang jelas dari Produsen dan persetujuan dari Konsultan MK / Konsultan

    Pengawas.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 17 of 57

    9. Bila meragukan dilakukan tes di laboratorium material.

    SELIMUT BETON (BETON DECKING) Lingkup Pekerjaan Meliputi pengaturan jarak tulangan terhadap dinding bekisting dengan ketebalan sesuai

    persyaratan teknik yang disyaratkan.

    Pelaksanaan Ketebalan selimut beton (beton decking) harus sesuai dengan persyaratan yang diatur

    dalam SK SNI T15-1991-03 Pasal 3.3.16-7 minimal sesuai tabel berikut ini:

    Bagian

    Konstruksi

    Yang tidak langsung berhubungan

    dengan tanah dan cuaca

    Yang langsung berhubungan

    dengan tanah dan cuaca

    Lantai/dinding D-36 dan lebih kecil : 20 mm

    > D-36 : 20 mm

    D-16 dan lebih kecil : 40 mm

    > D-16 : 50 mm

    Balok Seluruh diameter : 20 mm D-16 dan lebih kecil : 40 mm

    > D-16 : 50 mm

    Kolom Seluruh diameter : 40 mm D-16 dan lebih kecil : 40 mm

    > D-16 : 50 mm

    ADUKAN BETON Lingkup Pekerjaan. Termasuk di dalam lingkup pekerjaan adukan beton ini penyediaan tenaga, bahan

    material dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan pembetonan Pondasi, Sloof,

    Kolom, Balok, Lisplang, Tangga, Plat Lantai dan Plat Atap.

    Bahan. 1. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan bahan bangunan yang memenuhi

    persyaratan mutu dan jumlah/volumenya sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan

    konstruksi sesuai dengan jadual pelaksanaan.

    2. Mutu Beton :

    a. Adukan beton harus memenuhi Mutu Beton sesuai perencanaan dan sesuai

    dengan rekomendasi di dalam PBI 1971.

    b. Disyaratkan menggunakan beton siap tuang (ready mix) yang diproduksi oleh

    perusahaan pembuat beton, dan atas biaya kontraktor wajib membuat benda uji

    dengan jumlah tertentu sesuai yang disyaratkan oleh konsultan

    Pengawas/Konsultan MK guna cek kelenturan dan cek kekuatan yang akan

  • R.K.S TEKNIS

    Page 18 of 57

    dilakukan.

    c. Benda uji diujikan di Laboratorium beton yang netral/ independen atas biaya

    kontraktor.

    3. Pengecoran Beton

    a. Apabila Kontraktor Pelaksana hendak memulai pekerjaan pengecoran beton,

    maka Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan MK /

    Konsultan Pengawas kapan pengecoran dilaksanakan.

    b. Pengecoran hanya boleh dilaksanakan bila :

    - Kontraktor telah menyelesaikan pekerjaan penulangan dan bekisting serta

    pemasangan beton decking secara sempurna dan bersih serta telah

    mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas / Konsultan MK.

    - Kontraktor telah menyediakan bahan peralatan, dan persiapan tenaga serta

    dinyatakan dalam daftar bahan alat dan tenaga kerja.

    - Kontraktor telah membuat schedule rencana pengecoran dan strategi

    pengecoran berupa gambar tata letak bahan serta arah pengecoran.

    - Stek-stek untuk tahapan pekerjaan berikutnya telah dipersiapkan dan dibuat.

    - Seluruh persiapan pekerjaan yang berkaitan dengan komponen yang di cor

    terutama pemasangan angker untuk peralatan, pelaksanaan floor hardener

    dan lain-lain telah dipersiapkan dengan pihak lain yang melaksanakannya,

    dan telah disetujui Konsultan MK / Konsultan Pengawas.

    - Seluruh persiapan pengecoran yang tersebut di atas telah mendapatkan

    pembenaran dari Konsultan MK / Konsultan Pengawas. Seluruh persiapan di

    atas, apabila telah disetujui Konsultan Pengawas berdasarkan pemeriksaan

    dan penilaian di lapangan pekerjaan, Kontraktor dapat melaksanakan

    pengecoran.

    c. Selama pekerjaan pengecoran Kontraktor harus melaksanakan hal-hal sebagai

    berikut :

    - Melakukan slump test, pengujian kekuatan setiap kali penuangan

    campuran beton dari beton molen. Angka kekentalan yang diperoleh harus

    sesuai dengan yang disyaratkan PB1-1971.

    - Pembuatan benda-benda uji, kubus beton atau silinder beton dengan rasio

    sesuai yang diatur di dalam PBI-1971, maka rasio benda uji akan

    ditetapkan oleh Konsultan MK / Konsultan Pengawas. Setelah mencapai

    umur yang cukup, benda-benda uji ini harus diteskan ke Laboratorium

    dengan biaya Kontraktor. Bila hasil Laboratorium ternyata mutu beton

    yang telah dilaksanakan tidak memenuhi syarat maka dilakukan test-test

    selanjutnya di lapangan sesuai prosedur yang telah diatur di dalam PBI

  • R.K.S TEKNIS

    Page 19 of 57

    1971. Bila test-test di lapangan inipun masih mendapatkan hasil mutu

    beton dibawah angka yang direncanakan maka Kontraktor berkewajiban

    membongkar pekerjaan ini dan melaksanakan kembali tanpa

    mendapatkan ganti rugi apapun.

    - Pemadatan beton dengan menggunakan vibrator. Pelaksanaannya harus

    dilakukan secara semestinya yakni pencelupan vibrator harus diusahakan

    tegak lurus, secara perlahan-lahan, demikian juga penarikan vibrator.

    Selama pengecoran, vibrator tidak boleh disentuhkan tulangan dan

    bekisting. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan sedikitnya 1 (satu)

    buah vibrator cadangan selama pekerjan pengecoran berlangsung.

    - Dalam hal menggunakan ready mix, maka harus mematuhi "retention time"

    yang telah ditentukan.

    - Kontraktor harus selalu menjaga ketepatan titik-titik pemasangan angker

    supaya tidak bergeser dari posisi yang telah ditentukan sampai beton

    benar-benar kering.

    d. Bila Kontraktor bertindak menyimpang dari ketentuan-ketentuan di atas,

    Konsultan MK/Konsultan Pengawas berhak menghentikan pekerjaan ini dan

    semua resiko sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

    PEMELIHARAAN BETON. Lingkup Pekerjaan. Termasuk di dalam lingkup pekerjaan pemeliharaan beton ini penyediaan tenaga,

    bahan material dan peralatan untuk pelaksanaan perlindungan beton, hingga beton

    yang baru di cor terlindungi dari sinar matahari langsung, angin, dan hujan sampai

    beton mengeras secara wajar.

    Bahan. Bahan yang digunakan antara lain :

    - Goni

    - Air

    Pelaksanaan. 1. Kontraktor Pelaksana diwajibkan melindungi beton yang baru dicor terhadap sinar

    matahari langsung, angin dan hujan sampai beton sempat mengeras secara wajar.

    2. Kontraktor Pelaksana diwajibkan menghindarkan pengeringan yang terlalu

    cepat dengan cara-cara sebagai di bawah ini :

    a. Semua bekisting yang melingkupi beton yang baru dicor harus dibasahi secara

    teratur sampai dibongkar.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 20 of 57

    b. Semua permukaan beton yang tidak terlindungi oleh bekisting (misalnya

    permukaan plat lantai) harus ditutup dengan karung goni basah selama

    perkiraan pengikatan awal berlangsung dan selanjutnya digenangi dengan air

    selama 14 hari sejak saat pengecoran, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan

    MK / Konsultan Pengawas.

    c. Pemeliharaan dengan penyiraman air minimal 2 x sehari harus dilakukan

    setelah bekisting dibuka. Penyiraman dilakukan selama 7 hari.

    d. Tidak dibenarkan menimbun atau mengangkut barang di atas beton atau

    memakai bagian beton sebagai tumpuan selama menurut Konsultan MK /

    Konsultan Pengawas bahwa beton tersebut belum cukup mengeras.

    PEMBONGKARAN BEKISTING. Lingkup Pekerjaan. Termasuk di dalam lingkup pekerjaan pembongkaran bekisting ini penyediaan tenaga,

    bahan material dan peralatan untuk pelaksanaan pembongkaran bekisting beton.

    Pelaksanaan. 1. Pembongkaran bekisting tidak dibenarkan bila :

    Umur beton belum mencapai kekuatan sesuai PBI 1971 Bab 5 ayat 8, sehingga

    belum mencapai kekuatan yang memadai untuk mendukung beban kerja di

    atasnya.

    2. Sebelum melaksanakan pembongkaran, Kontraktor Pelaksana harus mengajukan

    ijin pembongkaran secara lisan kepada Konsultan MK / Konsultan Pengawas.

    Namun sebelum Konsultan MK / Konsultan Pengawas memberikan ijin secara

    tertulis (baik melalui surat resmi maupun tertulis dalam buku Konsultan MK /

    Konsultan Pengawas), Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan

    pembongkaran.

    3. Pembongkaran bekisting harus dilaksanakan secara hati-hati sedemikian rupa

    sehingga:

    a. Tidak menyebabkan kerusakan konstruksi baik bagi betonnya sendiri maupun

    konstruksi lainnya.

    b. Tidak membahayakan pekerja dan orang lain.

    4. Bagian beton yang keropos setelah pembongkaran bekisting harus segera diisi

    dengan mortar beton sesuai campuran asal.

    5. Bahan-bahan bekisting bekas bongkaran harus dikumpulkan disuatu tempat atas

    petunjuk Konsultan MK / Konsultan Pengawas sehingga tidak menghambat

    jalannya pelaksanaan selanjutnya.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 21 of 57

    6. Akibat-akibat dari kekhilafan Kontraktor Pelaksana dalam hal ini sepenuhnya

    menjadi tanggung jawabnya.

    BETON KEDAP AIR Lingkup Pekerjaan. Termasuk di dalam lingkup pekerjaan beton kedap air ini penyediaan tenaga, bahan

    material dan peralatan untuk pelaksanaan beton bak mandi dan Meja beton Pantry.

    Pelaksanaan. 1. Beton-beton Kedap air, yakni bagian beton yang bersinggungan langsung dengan

    air misalnya KM/WC, meja beton pantry, bak mandi dan lain-lain. Bila tidak

    disebutkan lain dalam gambar, maka beton kedap air harus menggunakan

    campuran 1PC : 2Ps : 3Kr meskipun mutu beton yang disyaratkan (sesuai mix

    design) tidak memerlukan campuran yang lebih kedap dari campuran tersebut.

    2. Bila hasil mix design menunjukkan persyaratan campuran (PC : Ps) yang lebih

    kedap dari campuran mortar 1PC : 2Ps : 3Kr, maka hasil mix design yang harus

    diacu.

    BETON-BETON PRAKTIS Lingkup Pekerjaan. Termasuk di dalam lingkup pekerjaan beton-beton praktis ini penyediaan tenaga, bahan

    material dan peralatan untuk pelaksanaan beton praktis.

    Bahan. 1. Adukan Beton dengan campuran 1 PC : 2 Ps : 3 Kr atau minimal memenuhi mutu

    beton K 175. 2. Besi beton tulangan

    Pelaksanaan. 1. Yang dimaksud dengan beton-beton praktis adalah semua elemen konstruksi

    beton yang bukan merupakan elemen struktural. Persyaratan campuran untuk

    beton-beton praktis ini adalah 1PC : 2Ps : 3Kr atau minimal memenuhi mutu beton

    K 175.

    2. Meskipun di dalam gambar perencanaan tidak menyebutkan beton-beton praktis

    yang tersebut di bawah ini tetap harus dilaksanakan dan dianggap sudah

    diperhitungkan oleh Kontraktor Pelaksana di dalam penawaran pekerjaan ini.

    Beton-beton praktis tersebut adalah :

  • R.K.S TEKNIS

    Page 22 of 57

    a. Kolom-kolom praktis dan ring balk praktis, yang oleh sendirinya atau

    bersama-sama dengan beton-beton struktur membentuk frame pasangan

    dinding batu bata untuk setiap lembar bidang datar dinding batu bata (jadi

    pada setiap pertemuan dua bidang dinding harus ada kolom praktisnya) atau

    pada dinding yang lebar dengan maksimum luas bidang 12 m. Dimensi

    kolom praktis dan ring balk praktis ini adalah 12cm x 12cm dengan

    penulangan 4- 10 mm, Beugel/sengkang 8-15 cm.

    b. Balok latai, yakni balok-balok beton yang dilaksanakan di atas kusen dengan

    bentang minimum 100 cm. Dilaksanakan dengan dimensi 12cm x 15cm

    dengan tulangan 4- 10 mm dan sengkang 8 mm-15 cm. Ujung-ujung

    balok latai harus masuk ke dalam pasangan dinding sepanjang minimal 20

    cm dan bila dibatasi dengan kolom-kolom maka tulangannya secara

    konstruksi dari kedua elemen ini harus bersambungan.

    c. Tutup-tutup manhole atau bak-bak pemeriksa harus dibuat dengan

    penulangan silang 8 mm - 12 cm.

    d. Pemasangan Kolom Praktis ini bersamaan dengan pekerjaan balok/plat lantai

    sehingga memudahkan dalam pembuatan stek pada kolom tersebut

    WATERPROOFING Lingkup Pekerjaan. Termasuk di dalam lingkup pekerjaan beton ini penyediaan tenaga, bahan material dan

    peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan waterproofing atap dak beton, talang dan plat

    beton lantai KM/WC dan daertah basah lainnya.

    Bahan Yang Digunakan. 1. Waterproofing jenis coating cement base untuk lantai dan dinding serta bak

    KM/WC sampai setinggi 175 cm dari lantai KM/WC.

    2. Waterproofing jenis Membrane eks Master Builder Technologi (MBT) atau yang

    setara dengan data spesifikasi sebagai berikut:

    KETERANGAN NILAI SPESIFIKASI

    a. Membrane Thickness + 5%

    b. Reinforcement Base

    c. Softening Point (R+B) of Coating

    Mixture

    3 mm

    180 gms/m2 polyester mat

    150 C

  • R.K.S TEKNIS

    Page 23 of 57

    d. Penetration (DOW) of Coating

    e. Flexibility at low temperature

    f. Water Absorption

    g. Impermeability of the membrane to

    Water

    h. Water Vapour Permeability

    i. Creeping of the membrane applied on

    600 C sloped surface at a test.

    Temperature af 1000 C during 120

    Hours.

    20 30 dmm

    - 5 C

    Less than 0.15 %

    Absolutely Impermeable

    Absolutely Impermeable

    No Creeping

    Pelaksanaan. 1. Untuk Waterproofing jenis coating :

    a. Teknik pelaksanaan dengan melapiskan (coating) sebanyak 3 lapis.

    b. Pemasangan water proofing pada lantai KM/WC atau daerah basah lainya

    terpasang sebelum pemasangan finishing, pemasangan thermal insulation

    dan acian beton ( finishing ).

    2. Untuk Waterproofing membrane :

    a. Teknik pelaksanaan dengan sistem pembakaran secara merata seluas

    permukaan water proofing dengan suhu yang tidak terlalu panas 600 C

    b. Pemasangan water proofing pada atap/dak atau talang beton diletakkan pada

    permukaan paling atas.

    c. Untuk penyambungan membrane minimal harus dengan overlap 15 cm.

    Pemasangan water proofing pada siku pertemuan antara dinding dengan

    lantai dibuat landai / tidak siku patah (sesuai gambar rencana) dengan cara

    diberi bantalan / penyangga dari pasir atau acian semen.

    d. Water proofing harus sudah terpasang dengan rapi sebelum pemasangan

    avour.

    3. Pada pemasangan instalasi water proofing harus dengan pengawasan Konsultan

    Pengawas untuk mengetahui apakah sudah sesuai dengan syarat-syarat yang

    ditentukan dalam gambar, spesifikasi dan peraturan yang berlaku.

    4. Bila dijumpai bagian-bagian yang tidak sesuai / tidak memenuhi persyaratan teknis

    Kontraktor wajib membongkar, memperbaiki / mengganti kembali sampai

    dinyatakan memenuhi syarat oleh Konsultan MK / Konsultan Pengawas.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 24 of 57

    PEKERJAAN ATAP PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA

    Lingkup Pekerjaan. Termasuk di dalam lingkup pekerjaan konstruksi baja ini penyediaan tenaga, bahan

    material dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja termasuk

    kelengkapannya.

    Bahan. 1. Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini :

    a. Kuda-kuda menggunakan rangka WF sesuai gambar perencanaan

    b. Gording canal C sesuai gambar perencanaan

    c. Baja siku penyangga gording tingginya harus lebih besar dari setengah

    tingginya Gording canal C

    d. Tebal Plat Flendes harus sesuai gambar

    e. Trekstang dan ikatan angin harus sesuai gambar lengkap dengan ulir

    penegang (turn buckle)

    f. Mutu baja ST 37 (minimal)

    g. Mutu angker baut U 42 (minimal)

    2. Baja yang dipergunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai

    berikut :

    a. Batang-batang baja yang dipergunakan harus lurus dengan maksimum

    bengkok 1/4000 panjang batang, bebas dari puntiran dan lubang-lubang serta

    cacat-cacat lainnya.

    b. Plat baja yang dipergunakan sebagai plat simpul harus benar-benar datar,

    bebas dari tekukan-tekukan, puntiran dan lubang-lubang serta cacat lainnya.

    c. Baut-baut untuk konstruksi tumpuan harus menggunakan baut hitam dengan

    jenis HTB.

    d. Elektroda-elektroda las harus diambil dari gradea best heavy coated type.

    Batang-batang elektroda harus berdiameter minimal 6 mm.

    Pelaksanaan.

    1. Bentuk dan dimensi kuda kuda dan plat simpulnya harus dilaksanakan sesuai

    gambar rancangan pelaksanaan serta sesuai dengan keadaan bentang

    kedudukannya di lapangan pekerjaan.

    Untuk itu Kontraktor Pelaksana harus membuat "gambar-gambar pelaksanaan"

    lebih dahulu. Pekerjaan kuda kuda baja ini tidak diperkenankan dilaksanakan

    sebelum "gambar pelaksanaan" disetujui Konsultan Pengawas.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 25 of 57

    2. Pembuatan kuda kuda baja harus dilaksanakan di tempat yang datar dengan

    lantai kerja yang keras. Bila dilaksanakan di luar lapangan pekerjaan, Kontraktor

    harus meminta ijin secara tertulis kepada Konsultan Pengawas dan menunjukkan

    bengkel tempat dikerjakannya konstruksi untuk mendapatkan persetujuan dari

    Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan ini dilaksanakan.

    3. Pemotongan harus dilaksanakan dengan mesin standard. Pelubangan harus

    menggunakan bor. Tepian yang tajam akibat pemotongan maupun pemboran

    harus ditumpulkan dengan gerenda.

    4. Pengelasan harus menggunakan mesin las listrik, dengan hasil tebal las yang

    rata serta harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

    a. Las yang dipakai adalah las sudut (Fillet Weld), dengan mutu las minimal

    sama dengan mutu baja yang dilas.

    b. Permukaan yang akan dilas harus bebas dari kotoran, minyak, cat dll.

    c. Pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga baja tidak termakan

    oleh las yang dapat mengakibatkan berkurangnya luas efektif penampang

    baja.

    d. Pengelasan di atas hanya boleh dilaksanakan bila konstruksi dalam

    keadaan benar-benar diam, tidak pada saat hari hujan atau baja dalam

    keadaan basah.

    5. Pemasangan kuda kuda hanya boleh dilaksanakan bila kolom-kolom dan balok

    beton penumpunya telah berumur paling sedikit 14 (empat belas) hari dan baut-

    baut pengikatnya telah terpasang dengan benar.

    6. Pengangkatan kuda kuda harus dilaksanakan secara hati-hati hingga tidak

    menimbulkan puntiran-puntiran pada bidang kuda kuda.

    7. Untuk itu sebelum diangkat batang-batang penjepit sebagai klem pengaku

    bidang kuda kuda harus dipasang lebih dahulu dan tidak boleh dilepas sebelum

    trek stang dipasang serta konstruksi kuda kuda telah benar-benar dalam

    keadaan diam.

    8. Trek stang ( ikatan angin ) harus menggunakan besi beton sesuai perencanaan

    dan dilengkapi dengan ulir penegang ( turn buckle ).

    RANGKA ATAP BAJA RINGAN (DIPAKAI BILA DIPERLUKAN) Lingkup Pekerjaan. Termasuk di dalam lingkup pekerjaan konstruksi baja ini penyediaan tenaga, bahan

    material dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja termasuk

    kelengkapannya.

    Bahan.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 26 of 57

    Bahan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai

    berikut :

    a. Menggunakan Bahan Dasar Zincalume eks BHP.

    b. Produsen mampu menyajikan data perhitungan konstruksi terpasang secara

    akurat.

    c. Dapat memberikan jaminan pekerjaan sesuai yang ditentukan Konsultan

    Pengawas.

    Pelaksanaan. 1. Bentuk kuda kuda serta dimensi batang-batang dan plat simpulnya harus

    dilaksanakan sesuai gambar rancangan pelaksanaan serta sesuai dengan

    keadaan bentang kedudukannya di lapangan pekerjaan.

    Untuk itu Kontraktor Pelaksana harus membuat "gambar-gambar pelaksanaan"

    lebih dahulu. Pekerjaan kuda kuda baja ini tidak diperkenankan dilaksanakan

    sebelum "gambar pelaksanaan" disetujui Konsultan Pengawas.

    2. Pembuatan kuda kuda harus dilaksanakan di tempat yang datar dengan lantai

    kerja yang keras. Bila dilaksanakan di luar lapangan pekerjaan, Kontraktor harus

    meminta ijin secara tertulis kepada Konsultan Pengawas dan menunjukkan

    bengkel tempat dikerjakannya konstruksi untuk mendapatkan persetujuan dari

    Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan ini dilaksanakan.

    3. Pemotongan harus dilaksanakan dengan mesin standard. Pelubangan harus

    menggunakan bor. Tepian yang tajam akibat pemotongan maupun pemboran

    harus ditumpulkan dengan gerenda.

    4. Pemasangan kuda kuda hanya boleh dilaksanakan bila kolom-kolom dan balok

    beton penumpunya telah berumur paling sedikit 14 (empat belas) hari dan baut-

    baut pengikatnya telah terpasang dengan benar.

    5. Pengangkatan kuda kuda harus dilaksanakan secara hati-hati hingga tidak

    menimbulkan puntiran-puntiran pada bidang kuda kuda.

    6. Untuk itu sebelum diangkat batang-batang penjepit sebagai klem pengaku

    bidang kuda kuda harus dipasang lebih dahulu.

    PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA Lingkup Pekerjaan. 1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

    alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh

    hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 27 of 57

    2. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh

    detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan

    Pengawas .

    Bahan. 1. Batu bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, produk lokal dan yang disetujui

    Konsultan Pengawas . Syarat-syarat batu bata harus memenuhi ketentuan-

    ketentuan dalam NI-10.

    2. Batu bata/batu merah yang digunakan harus bermutu terbaik, siku dan sama

    ukuran, sama warna serta disetujui Konsultan Pengawas .

    3. Semen Portland yang digunakan adalah ex Gresik atau semen Portland lain yang

    mempunyai mutu terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Konsultan Pengawas

    dan memenuhi syarat-syarat dalam NI-8.

    4. Pasir aduk harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2.

    5. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur/

    minyak/asam basa serta memenuhi PUBI-1982 .

    Pelaksanaan. 1. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan

    contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas .

    2. Seluruh dinding dari pasangan batu bata/bata merah,dengan aduk campuran 1pc : 4

    pasir pasang, kecuali pasangan batu bata semen trasram/rapat air.

    3. Untuk dinding semen trasram/rapat air dengan adukan campuran 1 PC : 3 pasir

    pasang, yakni pada dinding dari atas permukaan sloof sampai 50 cm di atas

    permukaan lantai setempat. Untuk daerah KM/WC, Urinoir dan Wastafel tinggi dinding

    trasram adalah 150 cm dari lantai sesuai dengan yang tercantum didalam gambar.

    Pasangan ini digunakan untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah serta pasangan

    batu bata dibawah permukaan tanah jika ada.

    4. Sebelum digunakan, batu bata harus direndam air dalam bak atau drum hingga

    jenuh.

    5. Dinding batu bata yang akan diplester minimal telah berumur 7 hari dan harus

    dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar dibersihkan sebelum diplester.

    6. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24

    lapis perharinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis. Bidang dinding batu bata

    tebal 1/2 batu yang luasnya maksimal 12 m2 harus ditambahkan kolom dan

    balok penguat praktis dengan kolom ukuran 12 x 12 cm, jarak antara kolom satu

    dengan yang lain dibuat maksimal 3 (tiga) meter.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 28 of 57

    7. Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merah sama sekali

    tidak diperkenankan.

    8. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton

    harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang

    terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang

    tertanam dalam pasangan bata sekurang- kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan

    lain hal ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas.

    9. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah lebih dari dua atau lebih.

    10. Pasangan dinding batu bata tebal 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish

    setebal 15 cm setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya.

    Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus terhadap

    lantai serta merupakan bidang rata.

    11. Pasangan batu bata semen trasram bawah permukaan tanah/lantai harus diberi pen

    dengan adukan 1 PC : 3 pasir.

    Pasangan batu bata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang pada arah

    diagonal dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester). Adapun

    toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 1cm (sebelum diaci/diplester).

    PEKERJAAN PLESTERAN TEMBOK DAN BENANGAN Lingkup Pekerjaan. 1. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,

    peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan

    ini, sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

    2. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata bagian dalam dan

    bagian luar bangunan serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar dan

    sesuai dengan pengarahan Konsultan Pengawas dilapangan .

    Bahan. 1. Semen Portland yang digunakan adalah ex Gresik atau semen Portland lain yang

    mempunyai mutu terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Konsultan Pengawas

    dan memenuhi syarat-syarat dalam NI-8.

    2. Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 dan PUBI 1982.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 29 of 57

    3. Air harus memenuhi NI-3 Pasal 10. - Campuran (aggregate) untuk plester harus

    dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari segala macam kotoran, harus bersih

    dan melalui ayakan 1,6 - 2,0 mm.

    Pelaksanaan. 1. Pekerjaan plester dilakukan setelah pasangan bata cukup kuat minimum 7 hari

    setelah selesai pemasangan. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan aduk

    campuran 1 PC : 4 pasir, kecuali pada dinding batu bata trasram/ rapat air.

    2. Pada dinding batu bata trasram/rapat air diplester dengan aduk campuran 1PC :3

    PS (yang dilakukan pada sekeliling kamar mandi, WC, dan bagian-bagian yang

    ditentukan/disyaratkan dalam detail gambar serta atas petunjuk Konsultan

    Pengawas).

    3. Pasir pasang yang di gunakan harus diayak terlebih dahulu dengan ayakan seperti

    yang dipersyaratkan.

    4. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan di atas tetapi dibutuhkan

    untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik

    dari jenisnya dan di setujui Konsultan Pengawas

    5. Semen Portland yang dikirim ke lokasi proyek harus dalam keadaan tertutup atau

    dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan

    tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.

    6. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, dan bersih.

    Tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dan

    dilindungi sesuai dengan jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.

    7. Semua bahan sebelum di kerjakan harus ditunjukkan kepada Konsultan

    MK/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan

    ketentuan/persyaratan dari pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui

    harus diganti dengan material lain yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa

    biaya tambahan.

    8. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site/ lapangan

    yang telah disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya

    pekerjaan.

    9. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya,

    Kontraktor harus segera melaporkan kepada Konsultan Pengawas, Kontraktor tidak

    diperkenankan melakukan pekerjaan ditempat tersebut sebelum kelainan/perbedaan

    diselesaikan.

    10. Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai

    yang ditunjukkan dalam detail gambar.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 30 of 57

    11. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu

    dan memperkuat daya lekat plesteran pada bagian yang diijinkan Konsultan

    Pengawas.

    12. Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan

    campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari

    (kering betul).

    14. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak

    terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering

    dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan penutup yang bisa

    mencegah penyerapan air secara cepat.

    15. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulang/mengganti bila ada kerusakan yang

    terjadi selama masa pelaksanaan, atas biaya Kontraktor selama kerusakan bukan

    disebabkan oleh tindakan Pemilik/ Pemakai.

    PEKERJAAN DINDING KERAMIK Lingkup Pekerjaan 1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-

    alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat

    diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

    2. Pekerjaan dinding keramik tile ini dilakukan pada ruangan atau seluruh bidang yang

    disebutkan/ditunjukkan dalam gambar (bila ada) dan sesuai dengan petunjuk

    Konsultan Pengawas.

    Bahan 1. Jenis : Keramik Tile

    Keramik tile buatan dalam negeri yang disetujui Konsultan Pengawas.

    2. Warna :

    - Warna keramik harus sesuai dengan ketentuan perencana / sesuai gambar

    atau;

    - Warna ditentukan pemakai bangunan atau setelah diputuskan bersama dalam

    rapat.

    3. Merk : Ex Asia Tile atau setara

    4. M u t u : Tingkat I (satu) / KW I / KELAS A

    5. Bahan pengisi : Grout semen berwarna

    6. Bahan perekat : Adukan spesi 1 PC : 3 pasir

  • R.K.S TEKNIS

    Page 31 of 57

    7. Ukuran : 20X25 cm atau ukuran lain yang ditentukan dalam gambar

    perencanaan dengan pola pemasangan sesuai detail gambar.

    8. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai peraturan-peraturan ASTM,

    NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII - 0023-81.

    9. Semen Portland yang digunakan adalah ex Gresik atau semen Portland lain yang

    mempunyai mutu terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Konsultan

    Pengawas dan memenuhi syarat-syarat dalam NI-8, pasir harus memenuhi PUBI

    1982 pasal 11 dan air harus memenuhi syarat- syarat yang ditentukan dalam PUBI

    1982 pasal 9.

    10. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus

    diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas .

    11. Untuk bahan pengisi/grouting dan bahan perekat dilengkapi sertifikat produk dari

    pabrik sebagai bukti penggunaan produk tersebut pada pelaksanaan dilapangan,

    dengan campuran sesuai dengan ketentuan pabrik.

    Pelaksanaan 1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat gambar dari pola

    keramik yang disetujui Konsultan Pengawas .

    2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan

    tidak bernoda.

    3. Adukan pengikat dengan campuran 1PC : 3 pasir harus terpasang merata di

    bawah permukaan keramik.

    4. Bidang permukaan pasangan dinding keramik, harus benar - benar rata.

    5. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar),

    harus sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau

    sesuai detail gambar serta petunjuk Konsultan Pengawas , yang membentuk garis-

    garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang

    berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus

    sesamanya.

    6. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan persyaratan bahan, warna

    bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.

    7. Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik

    khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.

    8. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda

    pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.

    9. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding

    atau hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 32 of 57

    10. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air

    sampai jenuh.

    11. Pingulan pasangan keramik harus di lakukan dengan alat gurinda, sehingga

    diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang sempurna.

    12. Keramik yang terpasang harus di hindarkan dari pengaruh pekerjaan lain

    selama 3 x 24 jam dan di lindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.

    PEKERJAAN DINDING PARTISI ( DIPAKAI BILA DIPERLUKAN) Lingkup Pekerjaan 1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat -

    alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil

    pekerjaan yang baik dan sempurna.

    2. Meliputi seluruh pekerjaan dinding partisi, sesuai yang ditunjukan dalam gambar

    dan atau yang ditentukan konsultan perencana bersama Konsultan Pengawas.

    Bahan 1. Contoh-contoh barang atau bahan harus ditunjukan kepada Konsultan Pengawas

    untuk disetujui sebelum mulai pelaksanaan.

    2. Bahan dan barang harus tersedia di lapangan/site sesuai dengan jadwal

    pelaksanaan, semua barang dan bahan harus disimpan ditempat yang kering

    memakai alas dan dijauhkan dari tempat-tempat yang lembab dan air hujan.

    3. Semua barang pekerjaan yang telah selesai dan diperiksa tapi belum diserahkan

    harus dijaga, dipelihara keutuhannya oleh pelaksana. Apabila terjadi kerusakan

    barang akibat pelaksana, maka kerusakan tersebut harus diperbaiki tanpa menjadi

    beban tambahan kepada pemberi tugas.

    Pelaksanaan 1. Gypsum :

    - Ex Jaya, Elephant, atau setara dan ketebalan yang dipakai 12 mm per panel.

    - Tidak retak atau pecah/melengkung mempunyai lapisan luar Paper Coved

    dipasang sesuai gambar detail.

    - Bahan Gypsum Board Tipe Fire Stop berfungsi sebagai bahan Sound Proof,

    memenuhi Standard American Standard Specification untuk Gypsum wall

    board ASTM C-36 dengan fire resistance : tiga jam.

    2. Rangka Partisi :

  • R.K.S TEKNIS

    Page 33 of 57

    - Bahan rangka metal studs 40x34x0.5 dan U-Runner 40x30x0.4 mm, atau yang

    lain sesuai gambar perencanaan, yang memenuhi persyaratan pabrik

    pembuatan gypsum.

    - Bahan-bahan pelengkap seperti sekrup, baut, mur, paku metal fittings yang

    akan berhubungan dengan udara luar harus dibuat dari besi yang

    digalvanisasi.

    - Berkas-berkas pekerjaan harus halus dan rata permukaan.

    - Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda agar tidak terjadi kesalahan

    pemasangan.

    - Pekerjaan sambungan dilakukan dengan baut dan sesuai gambar.

    - Pemasangan dinding partisi harus benar-benar siku, lapisan dinding dilapis

    dengan cat tembok.

    3. Sterofoam ( bila dipersyaratkan )

    Sterofoam dipasang di tengah-tengah sebagai pengisi dinding partisi dengan

    ukuran sterofoam t = 2 cm. Maksud dan tujuan ini untuk peredam suara dari

    pantulan suara dari luar.

    4. Plint Partisi

    Plint partisi atau kol kolan terbuat dari aluminium.

    5. Dinding partisi tanpa nat. Dinding partisi berdiri di atas lantai keramik.

    6. Dinding partisi harus mudah dibongkar dan dipasang ulang di tempat lain.

    7. Sambungan partisi ke lantai dan dinding menggunakan Dyna Bolt.

    8. Modul dan type partisi tersebut disesuaikan dengan gambar dan detail gambar

    arsitektur.

    9. Pemasangan partisi diwajibkan untuk berkoordinasi dahulu dengan Pengawas.

    10. Kontraktor wajib mengadakan pembuatan mock-up untuk mendapatkan persetujuan

    Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas sebelum perkerjaan di mulai. Biaya

    pengadaan mock-up menjadi tanggungan pemborong. Mock-up yang disetujui akan

    dipakai sebagai bahan patokan pemeriksaan dan penerimaan hasil perkerjaan ini.

    PEKERJAAN LANTAI PEKERJAAN LANTAI RABAT

    Lingkup Pekerjaan 1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan

    alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini

    sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 34 of 57

    2. Pekerjaan sub lantai ini dilakukan dibawah lapisan lantai pada finishing lantai

    dengan seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar dan sesuai

    dengan Konsultan Pengawas.

    Bahan 1. Semen Portland yang digunakan adalah ex Gresik atau semen Portland lain

    yang mempunyai mutu terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Konsultan

    Perencana/Konsultan Pengawas Pengawas dan memenuhi syarat-syarat

    dalam NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C 150-78A.

    2. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PUBI 82 pasal 11 dan SII

    0404-80.

    3. Kerikil/split harus memenuhi PUBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/0087-75/

    0075-75.

    4. Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PUBI 82 pasal 9,

    AFNOR P18-303 dan NZS-3121/1974.

    5. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan : PBI

    1971 (NI-2) PUBI 1982 dan (NI- 8).

    Pelaksanaan 1. Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus di

    serahkan contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan

    Pengawas.

    2. Material lain yang tidak ditentukan dalam persyaratan di atas, tetapi

    dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian dalam pekerjaan ini, harus

    baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan

    Pengawas.

    3. Untuk pasangan sub lantai yang langsung di atas tanah, maka lapisan pasir

    urug dibawahnya harus sudah dikerjakan dengan sempurna (telah dipadatkan

    sesuai persyaratan), rata permukaannya dan telah mempunyai daya dukung

    maksimal.

    4. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan krikil

    atau split dengan perbandingan 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 35 of 57

    5. Tebal lapisan sub lantai adalah 7 cm untuk daerah lantai bangunan dan

    joglo sedangkan untuk daerah KM tebalnya 3 cm atau sesuai yang ditentu-

    kan/ disyaratkan dan atas petunjuk Konsultan Pengawas.

    6. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas. Kecuali pada lantai

    ruangan-ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya

    diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar

    dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

    PEKERJAAN LANTAI KERAMIK (TILE) Lingkup Pekerjaan

    1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan

    alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini

    hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

    2. Pekerjaan lantai dan plint keramik dari masing-masing jenis dan ukuran ini

    dilakukan pada ruang yang disebutkan /ditunjukkan dalam detail gambar dan

    sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.

    Bahan 1. Jenis : Keramik Tile

    Keramik buatan dalam negeri yang sesuai dengan yang termasuk pada daftar

    material dan disetujui Konsultan Pengawas .

    2. Warna : a. Untuk masing-masing warna harus seragam

    b. Warna yang tidak seragam harus diganti/dibongkar.

    3. Merk : Ex Asia Tile atau sekualitas

    4. M u t u : Tingkat I (satu) / KW I / KELAS A

    5. Ukuran/jenis dan pemakaian : 40 x 40 cm untuk lantai gedung dan joglo

    sedang untuk KM Ukuran 20 x 20 cm, atau segala ukuran yang tertera pada

    gambar / ketentuan Konsultan Perencana. Dipasang sebagai finishing lantai

    pada seluruh detail yang ditunjukan/ disebutkan dalam gambar. Pola

    pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.

    6. Bahan pengisi : Grout/ pengisi semen berwarna

    7. Bahan perekat : Adukan spesi 1 PC : 3 pasir diberi bahan tambahan

    penguat berupa bahan perekat untuk meningkatkan kekedapan terhadap air dan

    menambah daya lekat dengan jumlah pengunaan sesuai dengan petunjuk

    pabrik pembuat bahan perekat tersebut.

    8. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan-

    peraturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII-0023-81.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 36 of 57

    9. Semen Portland yang digunakan adalah ex Gresik atau semen Portland lain

    yang mempunyai mutu terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Konsultan

    Perencana/Konsultan Pengawas Pengawas dan memenuhi syarat-syarat

    dalam NI-8, pasir harus memenuhi PUBI 1982 pasal 11 dan air harus

    memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.

    10. Untuk bahan pengisi/grouting dan bahan perekat dilengkapi sertifikat produk dari

    pabrik sebagai bukti penggunaan produk tersebut pada pelaksanaan

    dilapangan.

    Pelaksanaan 1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus

    diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas.

    2. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor di wajibkan membuat shop drawing dari

    pola keramik yang disetujui Konsultan Pengawas.

    3. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat

    dan tidak bernoda.

    4. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di tambah bahan perekat

    seperti yang disyaratkan. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang

    benar-benar rata, adukan harus terpasang merata di bawah permukaan

    keramik.

    5. Jarak antara unit - unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-

    siar), harus sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2 mm,

    atau sesuai detail gambar serta Konsultan Pengawas, yang membentuk garis-

    garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar

    yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak

    lurus sesamanya.

    6. Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan/persyaratan, warna

    bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.

    7. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik

    khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan

    8. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda

    pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.

    9. Sebelum keramik di pasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air

    sampai jenuh.

    10. Kontraktor wajib mengadakan pembuatan mock-up untuk mendapatkan

    persetujuan Konsultan Pengawas . sebelum perkerjaan di mulai. Biaya

    pengadaan mock-up menjadi tanggungan pemborong. Mock-up yang disetujui

  • R.K.S TEKNIS

    Page 37 of 57

    akan dipakai sebagai bahan patokan pemeriksaan dan penerimaan hasil

    perkerjaan ini.

    11. Tepat diatas delatasi sub lantai, pasangan ubin harus diberi nat selebar 1 cm,

    kemudian kedalam nat selebar 1 cm tersebut dimasukkan grouting dari silikon

    rubber sealant dengan warna yang sama dengan warna grouting nat.

    PEKERJAAN PLAFON Pekerjaan Metal Hollow Rangka Plafon

    Rangka penggantung plafond (plafond hanger) menggunakan Metal Hollow uk. 40 x 40 , 20 x 20 kualitas baik

    Pemasangan rangka ini harus sudah diperhitungkan terhadap beban dan aktifitas-aktifitas lainya. Penyedia jasa harus membuat shop drawwing terlebih

    dahulu untuk detail-detail khusus yang belum masuk dalam gambar rencana

    dan sebelum dilaksanakan harus mendapatkan persetujuan dari konsultan

    pengawas.

    Plafond Gypsum Board 9 mm; Bahan-bahan

    1. Gypsum Board ex Knauf atau setara, tebal 9 mm;

    2. Rangka Metal Hollow 40 x 40 , 20 x 20

    Penutup Plafond. Menggunakan bahan Gypsum Board 9 mm dengan Rangka Metal Hollow Pada semua tepi pasangan plafond yang berhubungan dengan tembok atau

    yang lain, harus dipasang list-list dari Gipsum Board kualitas baik ukuran 10 X

    10 cm, kemudian dicat sesuai warna Plafon;

    Penutup plafon, baru boleh dipasang apabila semua keperluan/ kepentingan diatas plafond yang akan ditutup selesai terpasang keseluruhannya seperti

    kabel listrik, pipa air, atap, talang dan lain sebagainya.

    PEKERJAAN KUSEN, JENDELA, DAN PINTU Pekerjaan yang dilaksanakan antara lain :

    Kusen Aluminium 4; Daun pintu Triplek dilapis Teakwood; Kaca clear ukuran 5 mm; Kusen & daun pintu PVC (untuk km/wc) ex ONA atau setara; Handle stainles steel solid Ex. Dexon atau setara.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 38 of 57

    Persyaratan Bahan : Sebelum pelaksanaan semua pekerjaan kusen, material yang digunakan harus

    sesuai contoh yang disetujui Konsultan Pengawas Pengawas lapangan dari setiap

    jenis yang dipilih.

    Semua pengikat berupa paku, skrup, baut, dynabolt, kawat dan lainnya harus bergalvanisir sesuai dengan persyaratan yang berlaku di Indonesia.

    Pemborong wajib mengajukan contoh bahan/ material untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas/ Pengawas Lapangan.

    PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan bahan dan peralatan Bantu

    lainnya yang diperlukan dalam pekerjaan ini serta pemasangan semua

    perlengkapan pintu/ jendela seperti : Kunci, engsel, slot, hak angin dan sebagainya;

    Pemasangan kunci tanam untuk daun pintu, digunakan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas, 2 kali putaran, ukuran besar, lengkap dengan handle/ pegangan. Kunci

    dipasang harus rapat, kuat dan tidak bergoyang;

    Semua daun pintu memakai engsel pintu digunakan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas ukuran 4 x 3 untuk masing-masing daun memakai 3 buah;

    Untuk daun jendela kaca memakai engsel jendela digunakan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas ukuran 3 x 21/2 untuk masing-masing daun memakai 2 buah

    dengan arah membuka keatas/ keluar. Tiap-tiap daun jendela dilengkapi grendel /

    slot 1 buah,hak angin kait masing-masing daun 2 buah dan handle/ pegangan 1

    buah digunakan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas;

    PEKERJAAN KACA Pekerjaan ini mencakup seluruh jenis pekerjaan kaca yang ada dalam dokumen

    kontrak;

    Pemasangan kaca untuk daun jendela, bouwvenlight/ ventilasi, maupun kaca mati, menggunakan kaca Bening Ex. ASAHI MAS, atau yang setara, tebal 5 mm.

    Ukuran kaca disesuaikan dengan gambar rencana;

    Pemasangan kaca harus sesuai persyaratan, dengan menutup sponneng yang tersedia pada semua sisi dengan Karet/ Sealent. Setelah semua kaca, Karet/ sealent

    terpasang rapat hingga kaca tidak bergetar;

    Kualitas kaca yang dipakai harus baik, rata, tidak bergelombang dan tidak ada cacat lain yang merugikan.

  • R.K.S TEKNIS

    Page 39 of 57

    PEKERJAAN PENGECATAN Ketentuan Umum :

    Pekerjaan ini meliputi pengecatan tembok dan plafond,