12

download 12

of 9

Transcript of 12

Apabila membahas anatomi organ tubuh pasti tidak lupa juga disuguhkan fungsi dari organ tubuh tersebut . Berikut adalah organ tubuh beserta fungsi dari ikan hiu tersebut : (1) Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumbersumber pewarnaan. (2) Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang- organ listrik (3) Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh (4) Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan (5) Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah- mengedarkan O2, nutrisi, dsb (6) Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut anus (7) Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi (8) Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb (9)

Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal (10) Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya : - sistem urat daging dan sistem rangka , mempengaruhi bentuk tubuh , menentukan cara bergeraknya - sistem pernafasan dan peredaran darah , O2 dari perairan ditangkap oleh darah, dipertukarkan dg CO2 , dibawa ke seluruh tubuh melalui darah

Ikan Hiu, Mesin Pembunuh Bawah Laut

6 Votes Samudera menutupi 70% permukaan bumi dan melingkupi lebih dari 20.000 spesies ikan. 370 spesies di antaranya adalah ikan hiu! Jauh sebelum dinosaurus hidup di permukaan bumi, para hiu telah menjelajahi perairan. Mereka pada awalnya diciptakan lebih dari 400 juta tahun yang lalu dan telah mengalami perubahan sangat sedikit pada 100 juta tahun terakhir.

Saat ini, beberapa ekor spesies lain di bumi menginspirasi banyak perhatian dan rasa takut. Para predator yangmengagumkan ini berada di puncak rantai makanan lautan. Dengan memangsa yang lemah dan yang terluka, mereka membantu memelihara keseimbangan ekosistem. Hiu telah diset sedemikian rupa sebagai mesin pemburu yang mengandalkan insting khusus mereka untuk menangkap mangsa.

Menggunakan insting pendengaran mereka yang peka, mereka mampu mendeteksi getaran suara hingga sejauh 3.000 kaki. Mereka sangat sensitiv terhadap bunyi berfrekuensi rendah dari mangsa yang sekarat. Getaran suara ini seperti seekor ikan yang terluka dan membuat hiu-hiu ini ribut hiruk pikuk. Ketika para hiu semakin dekat dengan mangsa, insting penciumannya mengambil alih. Insting hiu dapat mendeteksi setetes darah di dalam 25 gallon air. Air mengalir melewati sepanjang cuping di bawah moncong hiu, memberi hiu penciuman yang tajam akan arus informasi. Di dekat moncong, hiu juga memiliki pori-pori berisi jeli. Para hiu mengambil sinyal listrik yang tercipta ketika binatang bergerak. Hal ini seperti sebuah insting tambahan yang membantu hiu menangkap mangsa, meski mangsa bersembunyi di balik pasir. Ketika kita berfikir tentang hiu, kita tidak dapat apapun, kecuali berpikir tentang gigi-gigi mereka. Hiu menggunakan dan kehilangan gigi mereka sepanjang waktu. Beberapa spesies menanggalkan sebanyak 30.000 semasa hidup mereka, tetapi selalu ada penggantian. Di samping reputasi mereka, satu hal yang membedakan hiu dari ikan lainnya adalah kerangka mereka. Kerangka hiu terbuat sangat liat, tulang rawan yang fleksibel pengganti tulang pada umumnya.

Tulang rawan lebih ringan dibanding tulang biasa, sehingga hiu menggunakan sedikit energi ketika berenang dibanding yang dilakukan ikan bertulang biasa. Kulit yang liat menutupi tubuh hiu yang stream line. Bentuk tubuh yang tipis seperti struktur gigi membuat kulit sekasar kertas pasir dan melindungi hiu dari terluka. Gigi-gigi ini mengarah ke belakang untuk mengurangi masuknya air ketika hiu melaluinya.

Sangat banyak keuntungan yang membuat ikan hiu salah satu pemangsa yang paling efisien di bumi. Banyak di antara mereka dirancang untuk menyerang, tetapi tidak semua mereka melakukannya. Sesungguhnya, kebanyakan hiu tak berbahaya bagi manusia.

Kita masih harus banyak belajar sekitar tentang makhluk yang misterius dan susah di mengerti ini. Para Ilmuwan terus mempelajari rahasia mereka yang tak terpecahkan. Cara Hewan Berkembang Biak

Perkembangbiakan pada hewan terjadi secara kawin (generatif) yang diawali dengan pembuahan. Pembuahan terjadi jika sel kelamin betina (sel telur) dan sel kelamin jantan (spermatozoid) berbaur (bersatu). Hasil pembuahan ini disebut zigot. Zigot tumbuh menjadi embrio (janin). Embrio inilah kelak menjadi keturunan baru. Cara

perkembangbiakan hewan ada beberapa cara, di antaranya dengan cara melahirkan (vivipar), bertelur (ovipar), dan bertelur melahirkan (ovovivipar), serta ada yang berkembangbiak dengan cara membelah diri Mari kita bahas satu persatu. a. Melahirkan (Vivipar) Singa, kuda, kelinci, kambing, kerbau, dan sapi merupakan contoh hewan darat yang berkembang biak dengan cara melahirkan. Hewan yang hidup di air pun ada yang berkembang biak dengan cara melahirkan, seperti paus dan anjing laut.

b. Bertelur (Ovipar) Berdasarkan tempat terjadinya pembuahan, hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu: 1) Hewan bertelur yang pembuahannya terjadi di dalam tubuh hewan betina. Contohnya: ayam dan burung. 2) Hewan bertelur yang pembuahannya terjadi di luar tubuh betina.

Contohnya: katak dan ikan.

Pada kedua jenis hewan bertelur tersebut, zigot (hasil pembuahan) tumbuh menjadi embrio di dalam telur. Embrio mendapatkan makanan dari makanan cadangan yang terdapat di dalam telur. Cadangan makanan berupa kuning telur yang banyak mengandung lemak dan putih telur yang banyak mengandung protein. Jika telah sempurna, embrio keluar dari telur pada saat akan menetas. Pembuahan telur katak terjadi di luar tubuhnya. Katak mengalami perubahan bentuk terlebih dahulu. Telur katak yang menetas tidal langsung menjadi katak dewasa (mengalami metamorfosis).

c. Melahirkan dan Bertelur (Ovovivipar) Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan juga melahirkan di antaranya: ular, ikan hiu, dan kadal. Pembuahannya terjadi di dalam tubuh hewan betina. Setelah terjadi pembuahan, di dalam tubuh hewan betina akan terbentuk telur. Zigot tumbuh menjadi embrio di dalam telur tersebut. Proses ini di namakan kehamilan. Setelah embrio tumbuh dengan sempurna di dalam telur, induk mengeluarkannya sebagai keturunan baru. Kadang-kadang, anak yang dikeluarkan masih terbungkus dalam cangkang telur. 1) Ciri-ciri hewan bertelur Hewan bertelur menghasilkan telur terbungkus oleh cangkang telur. Sel telur hewan betina bertemu dengan sel kelamin jantan sebelum dibungkus cangkang. Telur yang di buahi jika dierami akan menetas menjadi anak. Hewan yang baru keluar dari telur tidak disusui oleh induknya karena hewan betina tidak memiliki kelenjar susu. Pada umumnya, hewan yang bertelur tidak memiliki daun telinga.

2) Ciri-ciri hewan beranak Hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Akan tetapi, telur tidak dikeluarkan dari tubuh. Telur tetap berada di dalam rahim hewan betina. Telur tersebut juga tidak terbungkus oleh cangkang atau kulit yang keras. Setelah telur itu dibuahi, telur akan tumbuh menjadi calon bayi dan tumbuh menjadi bayi yang sempurna. Selama itu pula hewan betina mengalami masa kehamilan. Setelah mencapai umur tertentu dalam kandungan, maka anak hewan dilahirkan. Anak hewan yang baru lahir diberi makan oleh induknya dengan cara menyusui. Hewan yang menyusui anaknya disebut hewan mamalia. Hewan mamalia pada umumnya memiliki daun telinga.

Sistem Reproduksi Ikan HiuIkan hiu umumnya lambat mencapai kedewasaan seksualnya dan menghasilkan sedikit sekali keturunan dibandingkan dengan ikan-ikan lainnya yang dipanen. Perkembangbiakkan ikan hiu meliputi persetubuhan dan pembuahan di dalam tubuh betinanya. Pada yang jantan bagian-bagian dari sirip pinggulnya mengalami perubahan menjadi penjepit atau myxopterigia, yang memiliki sebuah alur ke bawah sebagai jalan mengalirnya sperma. Selain itu juga memiliki sebuah kait atau lebih yang digunakan untuk mengkait kloaka dari betinanya selama kawin. Sebuah atau ke dua buah penjepit itu dapat dimasukkan, sementara yang jantan melingkarkan badannya ke badan betinanya atau mengimpitkan badannya dengan erat sekali. Suatu gerakan berirama lembut dari daerah ekornya kadang-kadang dapat diamati. Pembuahan berlangsung di bagian depan di saluran telur maupun di kelenjar kulit telur. Disaluran itulah telur-telur dilapisi dengan pembungkus yang pada spesies lainnya berupa zat tanduk dan pada spesies lainnya memiliki sulur panjang dari setiap sudutnya, embrionya kemudian menyempurnakan perkembangannya di dasar laut. Pada spesies yang bersifat ovovivipar, telurnya hanya dilapisi dengan kulit yang sangat tipis olh kelenjar kulit telurnya dan kemudian diteruskan ke rahim sampai menetas, serta melanjutkan perkembangannya dan kemudian baru dilahirkan. Akan tetapi, pada sebagian spesies, anaknya tetap dipertahankan didalam rahim lebih lama dari pada persediaan kuning telurnya dan berbagai cara digunakan untuk memberi makan anaknya. Pada sebagian spesies lainnya, embrio itu diberi makan dengan bahan yang dikeluarkan dari rahim (air susu rahim) sedangkan beberapa spesies yang lainnya lagi, sebuah tali pusar berkembang dari embrio kekantung kuning telurnya dan yang kemudian menempel ke dinding rahim hingga membentuk ari-ari (plasenta) yang serupa dengan yang dijumpai pada mamalia. Cara lainnya untuk memberi makan embrio adalah dengan kuning telur dari telur-telurnya.

Ukuran : Spesies yang tebesar, ikan hiu paus, panjangnya mencapai 18 m danberatnya beberapa ton. Tetapi mahluk ini tidak berbahaya, menu makanannya adalah plankton dan ikan kecil. Masa Kehamilan : Kelahiran terjadi stelah masa kehamilan 22 bulan. Angka reproduksi : Ikan hiu rata-rata melahirkan antara 2-10 bayi per kelahiran. Angka pertumbuhan : Kebanyakan memerlukan waktu 12-15 tahun untuk mencapai kedewasaan seksual. Umur : Sulit untuk memastikan panjangnya umur kebanyakan spesies ikan hiu, tetapi ikan hiu putih-besar dan agresif diperkirakan hidup hingga 60 tahun.