(1208-H-2010)

20
i POLA MAKAN DAN KONSUMSI ALKOHOL SEBAGAI FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA LANSIA DI KOTA TOMOHON PROVINSI SULAWESI UTARA TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-2 Minat Utama Gizi dan Kesehatan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Jurusan Ilmu-Ilmu Kesehatan Diajukan Oleh : NANCY SWANIDA HENRIETTE MALONDA NIM: 08 / 276676 / PKU / 10039 Kepada Program Pasca Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2010 i

Transcript of (1208-H-2010)

Page 1: (1208-H-2010)

i

POLA MAKAN DAN KONSUMSI ALKOHOL

SEBAGAI FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA LANSIA

DI KOTA TOMOHON PROVINSI SULAWESI UTARA

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-2

Minat Utama Gizi dan Kesehatan

Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Jurusan Ilmu-Ilmu Kesehatan

Diajukan Oleh :

NANCY SWANIDA HENRIETTE MALONDA

NIM: 08 / 276676 / PKU / 10039

Kepada

Program Pasca Sarjana

Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta

2010

i

Page 2: (1208-H-2010)

ii

ii

Page 3: (1208-H-2010)

iii

iii

Page 4: (1208-H-2010)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

atas Berkat dan AnugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tesis ini sebagai sebagian syarat untuk mencapai derajat sarjana S-2

pada minat utama Gizi dan Kesehatan, program studi Ilmu Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta.

Dalam penulisan tesis ini, tidak terlepas dari keterlibatan dan bantuan

dari berbagai pihak yang telah memberikan arahan, bimbingan, masukan

dan semangat yang sangat berarti bagi penulis hingga tesis ini dapat

diselesaikan. Ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada

yang terhormat dr. Lucia Kris Dinarti, SpPD, Sp.JP(K), FIHA selaku

pembimbing utama dan Retno Pangastuti, DCN, MKes selaku

pembimbing pendamping, yang telah banyak meluangkan waktu dengan

penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan tesis ini.

Penulis juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta .

2. Direktur Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat,

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

3. Prof. DR. Hamam Hadi, MS, ScD selaku ketua Minat Gizi dan

Kesehatan Universitas Gadjah Mada.

4. Prof. Dr. S.M. Warouw, SpA(K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Sam Ratulangi Manado, yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengikuti tugas belajar di

Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.

5. Dr.O.J.E.Tampemawa,MMKes, selaku kepala Puskesmas

Kakaskasen Tomohon Utara, dr. J.J.D. Lumopa, selaku kepala

Puskesmas Matani Tomohon Tengah, dan dr. D.D.C. Pelealu,

M.Biomed, selaku kepala Puskesmas Lansot Tomohon Selatan,

iv

Page 5: (1208-H-2010)

v

beserta semua staf, yang telah memberikan kesempatan dan

membantu pelaksanaan penelitian ini.

6. Para enumerator, terima kasih telah membantu dalam pengumpulan

data untuk penelitian ini.

7. Bapak dan Ibu yang telah membantu sebagai responden dalam

penelitian.

8. Orang Tua yang tercinta, Mama Beatrix Tamawiwy dan Papa Ferdy

H.M. Malonda, serta adikku Winsy F.J.C. Malonda. Terima kasih

atas Doa, kasih sayang, dan semangat dari kalian.

9. Suami tercinta James David Mangkey dan anakku tersayang Gracia

Devancy Sharinda, semua pengorbanan, perhatian, dukungan, dan

Doa kalian yang selalu mengiringi Mami selama menjalani

pendidikan.

10. Teman – teman Angkatan 2008 minat Gizi dan Kesehatan, terima

kasih atas kebersamaan, kerjasama, dan semangatnya.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan tesis ini.

Tuhan kiranya memberkati kita semua dan akhir kata penulis

berharap semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak terutama untuk kemajuan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, Mei 2010

Nancy S.H. Malonda

v

Page 6: (1208-H-2010)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN........................................................................... iii

KATA PENGANTAR..................................................................................... iv

DAFTAR ISI.................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL........................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................... ix

INTISARI....................................................................................................... x ABSTRACT.............................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian................................................................... 6

D. Keaslian Penelitian................................................................ 6

E. Manfaat Penelitian................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka 10

1.Hipertensi............................................................................ 10

2.Pola Makan......................................................................... 11

3.Alkohol................................................................................ 17

4.Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah...................... 22

5.Lansia................................................................................. 26

B. Kerangka Teori...................................................................... 29

C. Kerangka Konsep.................................................................. 29

D. Hipotesis................................................................................ 30

vi

Page 7: (1208-H-2010)

vii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian........................................... 31

B. Lokasi Penelitian.................................................................... 31

C. Populasi dan Sampel Penelitian............................................ 31

D. Instrumen Penelitian.............................................................. 34

E. Variabel Penelitian................................................................. 34

F. Definisi Operasional............................................................... 35

G. Analisis Data.......................................................................... 38

H. Etika Penelitian...................................................................... 38

I. Jalan Penelitian..................................................................... 39

J. Kelemahan Penelitian. .......................................................... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil....................................................................................... 42

B. Pembahasan ........................................................................ 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan............................................................................ 64

B. Saran..................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 65

LAMPIRAN

vii

Page 8: (1208-H-2010)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 Klasifikasi Tekanan Darah pada Orang Dewasa................. 10

Tabel 2 Karakteristik Responden........................................................ 43

Tabel 3 Pengaruh Pola Makan Terhadap Hipertensi......................... 44

Tabel 4 Pengaruh Konsumsi Alkohol Terhadap Hipertensi.............. 47

Tabel 5 Pengaruh Obesitas, Riwayat Keluarga, Merokok, dan Stres

Terhadap Hipertensi...............................................................49

Tabel 6 Analisis Multivariat.................................................................. 51

viii

Page 9: (1208-H-2010)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Faktor yang Berpengaruh pada Tekanan Darah................... 29

Gambar 2 Kerangka Konsep Penelitian.................................................. 29

Gambar 3 Skema penelitian Kasus-Kontrol............................................ 31

ix

Page 10: (1208-H-2010)

x

INTISARI

Latar Belakang : Hipertensi adalah salah satu penyakit kronis utama pada lanjut usia. Pada populasi lansia (umur ≥ 60 tahun), prevalensi untuk hipertensi sebesar 65,4 % dan penyakit ini terus mengalami peningkatan. Prevalensi Hipertensi berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah untuk kota Tomohon 41,6%. Prevalensi penduduk yang mengkonsumsi makanan berlemak sebesar 17,2%, maka Kota Tomohon tergolong tinggi konsumsi lemaknya. Demikian juga dengan konsumsi alkohol di Provinsi Sulawesi Utara adalah yang paling tinggi (17,4 %) dari data Nasional (4,6%), dan Kota Tomohon didapatkan 36% yang mengkonsumsi alkohol dalam 12 bulan terakhir. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola makan dan konsumsi alkohol sebagai faktor risiko hipertensi pada lansia di kota Tomohon. Metode : Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan penelitian Case Control Study. Sampel dalam penelitian ini yaitu lansia di Kota Tomohon yang berumur 60-65 tahun, sebanyak 76 sampel untuk kasus hipertensi dan 76 sampel untuk kontrol (tidak hipertensi). Analisis dilakukan secara bivariat dan multiple logistic regression. Hasil : Hasil uji statistik signifikan terhadap asupan lemak (OR 3,303, 95% CI (1,346 – 8,109), p = 0,009) dan Konsumsi alkohol (OR 2,792, 95% CI (1,347 – 5,789), p = 0,006). Hasil uji bivariat, obesitas didapatkan ada pengaruh yang bermakna (OR 0,033, 95% CI (1,072-5,404), p=0,033), setelah dimasukan dalam uji multivariat secara statistik obesitas tidak bermakna. Hasil uji statistik pada asupan Natrium, asupan Kalium, Asupan Kalsium, Riwayat keluarga, Merokok, dan stres diperoleh nilai p>0,5 sehingga tidak signifikan. Kesimpulan : Pola makan tinggi lemak dan konsumsi alkohol merupakan faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya hipertensi pada lansia di Kota Tomohon. Kata kunci : Hipertensi, pola makan, konsumsi alkohol, lansia

x

Page 11: (1208-H-2010)

xi

ABSTRACT

Background: Hypertension is a major chronic disease that is common in the elderly at the prevalence of 65.4% in those ≥ 60 years old and the disease is progressively increasing. The prevalence of hypertension based on the result of blood pressure measurement at Tomohon Municipality is 41.6%. The prevalence of eating pattern on consuming fatty food as much as 17.2% at Tomohon Municipality belongs to high category. Alcohol consumption at the Province of Sulawesi Utara is the highest (17.4%) based on the national data (4.6%), and Tomohon Municipality alcohol consumption is 36% in the last 12 months.

Objective: The study aimed to identify the impact of eating pattern and alcohol consumption as risk factors of hypertension in the elderly at Tomohon Municipality.

Method: The study was analytic observational with case control study design. Samples were elderly people of 60 – 65 years old at Tomohon Municipality with as many as 76 cases (hypertensive) and 76 control (non hypertensive). Data analysis used bivariate and multiple logistic regression.

Result: The result of statistical test was significant in fat consumption (OR 3.303; 95% CI 1.346 – 8.109; p=0.009) and alcohol consumption (OR 2.792; 95% CI 1.347 – 5.789; p=0.006). The result of bivariate test showed that obesity had significant impact (OR 0.033; 95% CI 1.072 – 5.404; p=0.033). The result of multivariate test showed that statistically obesity was insignificant. The result of statistical test in Natrium, Kalium. Calcium intake, family history, smoking and stress showed p>0.05 thus they were insignificant. Conclusion: High fat eating pattern and alcohol consumption were risk factors affecting the prevalence of hypertension in the elderly at Tomohon Municipality.

Keywords: hypertension, eating pattern, alcohol consumption, elderly

xi

Page 12: (1208-H-2010)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari

pembangunan sumber daya manusia dalam mewujudkan bangsa yang

maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan batin. Salah satu ciri bangsa

yang maju yaitu mempunyai derajat kesehatan yang tinggi.

Menurut UU No.23 tahun 1992, pembangunan kesehatan adalah bagian

dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Peningkatan kesehatan,

pencegahan penyakit, penyembuhan, dan pemulihan kesehatan adalah

upaya untuk mewujudkannya (Rachmat, 2004).

Pembangunan ini semakin penting mengingat kesehatan adalah hak

asasi manusia dan sekaligus investasi untuk pembangunan nasional.

Perkembangan pembangunan kesehatan di Indonesia dan berbagai

negara di dunia, telah terdapat peningkatan pelayanan kesehatan dasar

dan derajat kesehatan masyarakat. Tapi dari evaluasi pembangunan

kesehatan tampak bahwa pemerataan derajat kesehatan dan pelayanan

kesehatan belum berhasil seperti yang diharapkan.

Sasaran program pembangunan nasional sektor kesehatan yang ingin

dicapai, diantaranya adalah perbaikan gizi masyarakat yang akan terlihat

dengan menurunnya prevalensi gizi lebih menjadi kurang dari 10 %,

menurunnya angka kesakitan beberapa penyakit penting, meningkatnya

perilaku hidup sehat, dan meningkat secara bermakna umur harapan

hidup (Rachmat, 2004).

Terjadinya transisi epidemiologi, mengakibatkan Indonesia

menghadapi beban ganda pada waktu yang bersamaan, yang ditandai

dengan adanya penyakit infeksi menular yang diderita oleh masyarakat.

1

Page 13: (1208-H-2010)

2

Namun pada waktu yang bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak

menular diantaranya penyakit jantung dan pembuluh darah (Bustan,

2007). Faktor resiko utama penyakit jantung dan pembuluh darah adalah

hipertensi. Saat ini hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang

menyebabkan kematian dini (Depkes, 2006). Komplikasi pembuluh darah

yang disebabkan hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung koroner,

infark (penyumbatan pembuluh darah yang menyebabkan kerusakan

jaringan) jantung, stroke, dan gagal ginjal. Bahkan hipertensi berdampak

pula pada penurunan kualitas hidup (Kaplan, 1994).

Hipertensi sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat (public

health problem) dan akan menjadi masalah yang lebih besar jika tidak

ditanggulangi sejak dini. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat

dikelompokkan sebagai hipertensi primer atau esensial, yaitu

penyebabnya tidak atau belum diketahui, dan hipertensi sekunder yang

penyebabnya dapat diketahui. Berdasarkan faktor pemicu hipertensi

dibedakan atas yang tidak dapat dikontrol dan yang dapat dikontrol.

Umur, jenis kelamin, dan keturunan termasuk yang tidak dapat dikontrol.

Sedangkan faktor yang dapat dikontrol antara lain obesitas, stres, kurang

olah raga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam (Saraswati, 2009).

Penyakit hipertensi ini terus mengalami peningkatan. Data WHO tahun

2000 menunjukkan bahwa sekitar 972 juta orang atau 26,4% mengidap

hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Dari 972

juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya

berada di negara sedang berkembang, temasuk Indonesia (Farmacia,

2007). Bahkan diperkirakan jumlah penderita hipertensi meningkat

menjadi 1,6 miliar menjelang tahun 2025 (Adib, 2009). Pengendalian

hipertensi, bahkan di negara majupun, belum memuaskan. Secara rata-

rata, pengendalian hipertensi di beberapa negara baru berhasil

menurunkan prevalensi hingga 8% (Farmacia, 2007). Data Riset

Kesehatan Dasar tahun 2007, untuk prevalensi hipertensi di Indonesia

berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah 7,2% dan berdasarkan

2

Page 14: (1208-H-2010)

3

hasil pengukuran tekanan darah adalah 31,7 % (Depkes, 2008). Beberapa

penelitian mengatakan bahwa angka kejadian hipertensi di masyarakat

perkotaan lebih tinggi dibandingkan di pedesaan (Saraswati, 2009).

Hipertensi adalah salah satu penyakit kronis utama pada lanjut usia.

Pada populasi lansia (umur ≥ 60 tahun), prevalensi untuk hipertensi

sebesar 65,4 % (Handajani, 2005). Dampak perubahan epidemiologis,

penyakit pada lanjut usia cenderung kearah penyakit degeneratif (Luepker

et al., 2004).

Jumlah lanjut usia di seluruh dunia diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa

(satu dari 10 orang berusia lebih dari 60 tahun), dan pada tahun 2025,

lanjut usia akan mencapai 1,2 milyar. Seiring dengan meningkatnya

jumlah populasi lanjut usia, maka usia harapan hidup penduduk Indonesia

juga meningkat. Angka harapan hidup penduduk Indonesia semakin

meningkat dari 70,5 tahun pada tahun 2007 menjadi 70,7 tahun pada

tahun 2008 (Kemenko Kesra, 2010). Baik di negara maju maupun negara

berkembang mulai mengantisipasi terhadap pertambahan populasi lanjut

usia dengan berbagai tantangannya, terutama penyakit degeneratif

(Nugroho, 2008).

Dampak perubahan epidemiologi ini juga mulai dialami oleh

masyarakat Kota Tomohon di Provinsi Sulawesi Utara. Berdasarkan

gambaran angka kesakitan tahun 2007, Hipertensi merupakan penyakit

terbanyak pada pasien rawat inap yaitu 22% dan 16,5% pada pasien

rawat jalan di rumah sakit (Dinkesos, 2008). Tahun 2008 angka kesakitan

masyarakat menunjukan bahwa hipertensi merupakan penyakit terbanyak

di Puskesmas yaitu 13.246 kasus atau 33,83% (Dinkesos, 2009). Hasil

pengukuran tekanan darah pada survey RISKESDAS tahun 2007 untuk

kota Tomohon, didapatkan prevalensi hipertensi sebesar 41,6%. Hasil

lainnya berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan didapatkan

prevalensi sebesar 13,6% hasil ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan

prevalensi di Sulawesi Utara (12,7 %) dan prevalensi nasional (7,2%).

Hipertensi merupakan masalah yang sering ditemukan pada lansia

3

Page 15: (1208-H-2010)

4

umumnya, termasuk lansia di Kota Tomohon. Dari data yang ada

diperoleh bahwa penduduk lansia seluruhnya berjumlah 15.904 jiwa,

dikelompokkan pra-lansia (45-59 tahun) berjumlah 8.842 jiwa dan lansia

( ≥60 tahun) berjumlah 7.062 jiwa (Dinkesos, 2009).

Gaya hidup yang tidak sehat pada masyarakat kota Tomohon saat ini

terlihat pada pola makan yang sering mengkonsumsi makanan yang

mengandung lemak. Berdasarkan data RISKESDAS 2007, ditemukan

prevalensi penduduk yang mengkonsumsi makanan berisiko atau

berlemak sebesar 17,2%. Jika dibandingkan dengan angka rata-rata di

Sulawesi Utara (7,3%) dan angka rata-rata nasional (12,8%) maka untuk

Kota Tomohon tergolong tinggi pola konsumsi makanan berlemak

(Depkes, 2008).

Kebiasaan minum alkohol juga menjadi bagian dari masyarakat yang

berdomisili di wilayah Kota Tomohon. Data RISKESDAS Tahun 2007

menggambarkan bahwa prevalensi penduduk di Kota Tomohon yang

mengkonsumsi alkohol dalam 12 bulan terakhir sebesar 36 %. Provinsi

Sulawesi Utara juga tergolong tinggi (17,4 %) untuk pola konsumsi

alkoholnya dibanding data Nasional (4,6%). Demikian juga prevalensi

peminum minuman beralkohol dalam satu bulan terakhir, ditemukan

prevalensi tertinggi (31%) di Kota Tomohon (Depkes, 2008). Tersedianya

bahan dasar pembuatan minuman tradisional yang mengandung alkohol,

dan keterjangkauan mendapatkan produk minuman beralkohol di sekitar

tempat tinggal, mengakibatkan masyarakat cenderung mengkonsumsinya.

Bahkan dengan alasan untuk menghangatkan tubuh karena Kota

Tomohon terletak di dataran tinggi dengan suhu udara yang dingin.

Setiap masyarakat memiliki persepsi yang berbeda mengenai benda

yang dikonsumsi. Perbedaan persepsi ini, sangat dipengaruhi oleh nilai

dan norma budaya yang berlaku di masyarakatnya (Sudarma, 2008). Bagi

masyarakat Tomohon, pola konsumsi makanan berlemak dan minuman

beralkohol sudah menjadi kebiasaan. Hal ini dapat menjadi faktor pemicu

terjadinya hipertensi jika dihubungkan dengan prevalensi hipertensi yang

4

Page 16: (1208-H-2010)

5

cukup tinggi. Adapun budaya makan bersama dalam bentuk pesta

menjadi ciri khas masyarakat setempat dalam mempererat hubungan

kekerabatan. Suasana ini menjadi salah satu media tersedianya jenis

makanan berlemak dan minuman beralkohol. Penelitian Chen et al.

(2008), mendapatkan hasil bahwa kenaikan tekanan darah ada

hubungannya dengan konsumsi alkohol. Telah dibuktikan juga oleh

Russel et al.(1991) dalam penelitiannya bahwa konsumsi alkohol tiap hari

dapat meningkatkan tekanan darah sistolik sebesar 1,21 mmHg dan

tekanan darah diastolik sebesar 0,55 mmHg untuk rata-rata satu kali

minum per hari. Pada perjalanannya hipertensi juga dipengaruhi oleh pola

makan (Saraswati, 2009).

Hipertensi merupakan masalah yang sering ditemukan pada usia

lanjut dan terbukti meningkatkan morbiditas dan mortalitas serta

mengurangi tingkat kualitas hidup. Sembilan puluh persen kejadian

hipertensi merupakan hipertensi primer (esensial), yaitu yang tidak

diketahui penyebabnya sehingga sangat penting untuk mempelajari faktor

risiko yang dapat menyebabkan hipertensi, baik sebagai faktor risiko yang

dapat dikontrol maupun yang tidak dapat dikontrol. Dengan demikian

menjadi menarik untuk dilakukan penelitian mengenai Pola makan dan

perilaku mengkonsumsi alkohol pada masyarakat yang telah berusia lanjut

terhadap kejadian penyakit hipertensi di Kota Tomohon.

B.Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka

dapat dirumuskan permasalahan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Apakah pola makan (asupan lemak, asupan natrium, asupan

kalium, asupan kalsium) mempengaruhi terjadinya Hipertensi pada

lansia di Kota Tomohon.

2. Apakah konsumsi alkohol mempengaruhi terjadinya Hipertensi

pada lansia di Kota Tomohon.

5

Page 17: (1208-H-2010)

6

C.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum :

Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang

mempengaruhi kejadian hipertensi pada lanjut usia di wilayah kota

Tomohon.

2. Tujuan Khusus:

a. Mengetahui pengaruh pola makan (asupan lemak, asupan

natrium, asupan kalium, asupan kalsium) terhadap terjadinya

Hipertensi pada lansia di Kota Tomohon.

b. Mengetahui pengaruh konsumsi alkohol terhadap terjadinya

Hipertensi pada lansia di Kota Tomohon.

D.Keaslian Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya

hipertensi yang sudah pernah dilakukan antara lain :

1. Wang et al. (2008) melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan

antara asupan produk susu, kalsium, dan vitamin D dengan kejadian

hipertensi pada 28. 886 wanita Amerika berusia ≥ 45 tahun. Asupan

produk susu, kalsium, dan vitamin D dinilai dari kuesioner frekuensi

makanan. Penelitian kohort prospektif ini, menemukan bahwa

konsumsi produk susu rendah lemak, kalsium, dan vitamin D, masing-

masing menunjukkan potensinya dalam pencegahan primer dari

hipertensi dan komplikasi kardiovaskular. Terdapat persamaan topik

dengan penelitian yang dilakukan, tapi berbeda pada metode,

populasi, sampel, dan lokasi penelitian.

2. Sesso et al. (2008) melakukan penelitian tentang Alcohol Consumption

and the Risk of Hypertension in Women and Men, dengan rancangan

penelitian kohort prospektif. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan

antara konsumsi alkohol dengan resiko terjadinya hipertensi, pada

wanita yang berusia ≥ 45 tahun dan pria yang berusia 40 – 84 tahun.

6

Page 18: (1208-H-2010)

7

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu, pada wanita peminum

alkohol yang tergolong ringan dan sedang potensi resiko

hipertensinya rendah, sedangkan pada pria resiko terjadinya

hipertensi tinggi. Terdapat persamaan topik dengan penelitian yang

dilakukan, tapi berbeda pada metode, populasi, sampel, dan lokasi

penelitian.

3. Riyadi et al. (2006) melakukan penelitian pengaruh asupan gizi dan

status gizi terhadap kejadian hipertensi esensial pada lansia. Penelitian

ini menggunakan rancangan kasus kontrol dengan matching variabel

umur dan jenis kelamin. Sampel penelitian ini adalah penderita baru

hipertensi yang berumur 55 – 70 tahun yang terdaftar di Posyandu

Lansia di wilayah kerja Puskesmas Curup dan Perumnas Kabupaten

Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya hipertensi esensial

pada lansia adalah stres, obesitas, asupan natrium dan asupan kalium.

Terdapat persamaan topik dengan penelitian yang dilakukan yaitu pada

beberapa faktor resiko yang mempengaruhi hipertensi pada lansia dan

metodenya juga menggunakan rancangan kasus kontrol. Perbedaannya

pada populasi, sampel, dan lokasi penelitian.

4. Lee et al.(2004) melakukan penelitian kohort retrospektif tentang

Obesitas dan Risiko Hipertensi pada penduduk dewasa di Korea.

Subyek dari studi ini adalah 1.467 pria dan 944 wanita berusia 20

sampai 75 tahun. Analisis menunjukkan bahwa risiko hipertensi pada

pria dipengaruhi oleh usia, indeks massa tubuh (IMT), dan jumlah

konsumsi alkohol setiap hari. Sedangkan pada wanita dipengaruhi

oleh usia dan indeks masa tubuh. Penelitian ini menegaskan bahwa

obesitas merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap

kejadian hipertensi pada orang dewasa di Korea. Terdapat persamaan

topik dengan penelitian yang dilakukan, tapi berbeda pada metode,

populasi, sampel, dan lokasi penelitian.

7

Page 19: (1208-H-2010)

8

5. Das et al.(2005) melakukan penelitian survei pada masyarakat

perkotaan di India yang bertujuan mengetahui kecenderungan

peningkatan prevalensi hipertensi di negara berkembang. Penelitian

ini menggunakan kriteria Joint National Committee (JNC) VII, dengan

tujuan mengidentifikasi faktor-faktor risiko dan menyarankan strategi

intervensi. Sebanyak 1609 responden dari 1.662 orang berpartisipasi

sebagai subjek penelitian. Hasil analisis bivariat menunjukkan

hubungan signifikan antara hipertensi dengan usia, berpindah-pindah

pekerjaan, indeks massa tubuh, pola makan, penyakit jantung iskemik,

dan merokok. Pada analisis multivariat diperoleh usia dan IMT,

sebagai faktor risiko dan non-vegetarian sebagai faktor protektif

terhadap hipertensi. Terdapat persamaan topik dengan penelitian

yang dilakukan, tapi berbeda pada metode, populasi, sampel, dan

lokasi penelitian.

6. Ernitasari et al.(2009) melakukan penelitian observasional dengan

rancangan belah lintang, di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta.

Penelitian pada pria dan wanita yang berusia di atas18 tahun ini,

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan dan Rasio

Lingkar Pinggang Panggul (RLPP) dengan tekanan darah. Data yang

dikumpulkan meliputi identitas sampel, pola makan, asupan natrium

dan kalium, RLPP, serta tekanan darah. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara pola makan

bahan makanan tertentu (sayur, buah, susu), asupan natrium, asupan

kalium, dan RLPP dengan tekanan darah. Namun tidak didapatkan

hubungan antara pola makan bahan makanan karbohidrat, lauk

hewani, lauk nabati, dan minyak dengan tekanan darah. Terdapat

persamaan topik dengan penelitian yang dilakukan, tapi berbeda

pada metode, populasi, sampel, dan lokasi penelitian.

8

Page 20: (1208-H-2010)

9

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang

Pola makan dan konsumsi alkohol sebagai faktor resiko terjadinya

hipertensi pada lanjut usia.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai masukan bagi pemerintah Kota Tomohon, khususnya pada

Dinas kesehatan dan Kesejahteraan Sosial dalam membuat

kebijakan ataupun program-program dalam upaya meningkatkan

kualitas hidup lansia, pencegahan terjadinya hipertensi,

meningkatkan perilaku hidup sehat, yang pada dasarnya untuk

tercapainya derajat kesehatan yang optimal.

b. Bagi masyarakat sebagai dasar pengetahuan dalam upaya merubah

perilaku megkonsumsi alkohol dan pola makan yang salah sehingga

masyarakat terhindar dari hipertensi.

c. Sebagai bahan masukan untuk penelitian lebih lanjut dalam upaya

perbaikan gizi dan meningkatkan perilaku hidup sehat.

9