1204505043_1204505046_1204505083

22
USULAN RENCANA BISNIS PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA Pembesaran Ikan Lele “Sri Rahayu” Diajukan oleh: Nama : Ni Wayan Sri Lestari NIM : 1204505046 Fakultas : Teknik Jurusan : Teknologi Informasi i

Transcript of 1204505043_1204505046_1204505083

Page 1: 1204505043_1204505046_1204505083

USULAN RENCANA BISNIS

PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA

Pembesaran Ikan Lele “Sri Rahayu”

Diajukan oleh:

Nama : Ni Wayan Sri Lestari

NIM : 1204505046

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknologi Informasi

UNIVERSITAS UDAYANA

2014

i

Page 2: 1204505043_1204505046_1204505083

LEMBAR PENGESAHAN

USULAN RENCANA BISNIS PMW UNUD 2014

1. Bidang Usaha : (centang pada kolom yang sesuai)

Pariwisata Budaya √ Pertanian

Keteknikan Keanekaragaman Hayati

Air Konstruksi

Energi Pengemasan

Kesehatan Konsultasi

2. Judul Usulan Rencana Bisnis : Pembesaran Ikan Lele “Sri Rahayu”

3. Ketua Pelaksana :

Nama : Ni Wayan Sri Lestari

NIM : 1204505046

Jurusan/Fakultas : Teknologi Informasi/Teknik

Alamat/No.Telpon/Hp : Br. Maniktawang, Tampaksiring,

Gianyar/085739122279

4. Anggota : 4 orang

5. Usulan Modal Kerja : Rp 38.031.000,00 (Tiga puluh delapan juta tiga

puluh satu ribu rupiah)

6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 (lima) bulan

Menyetujui,

Pembantu Dekan III

Fakultas Teknik Universitas Udayana

Ir. I Gusti Ngurah Janardana,M.Erg

NIP. 19620815 199203 1 002

Denpasar, 13 April 2014

Ketua Pelaksana Kegiatan

Ni Wayan Sri Lestari

NIM. 1204505046

ii

Page 3: 1204505043_1204505046_1204505083

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas karunia serta

hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Business Plan dengan

judul “Budidaya Pembesaran Ikan Lele”. Di dalam business plan ini akan membahas

mengenai pendahuluan, aspek pemasaran, aspek teknis dan operasi, aspek keuangan,

aspek sosial dan ekonomi mengenai produk penulis. Ikan lele merupakan jenis ikan

yang mempunyai tipikal mudah untuk dibudidayakan, dan minim perawatan, berbeda

dengan jenis ikan lainnya, ikan lele tidak memerlukan air yang mengalir.salah sehingga

dapat lebih menguntungkan bagi para pengusaha.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan penyusunan makalah ini

berkat kerja keras dari tim penyusun dan juga adanya kerja sama yang baik dari semua

pihak. Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan orang tua yang telah

memberikan semangat.

Meskipun kami telah menyelesaikan business plan, kami menyadari bahwa

business plan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami menantikan kritik

dan saran untuk penyempurnaan business plan ini. Semoga business plan ini dapat

memberikan manfaat bagi yang membaca.

Penulis

iii

Page 4: 1204505043_1204505046_1204505083

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1

BAB II RENCANA BISNIS................................................................................ 1

2.1 Deskripsi Usaha....................................................................................... 1

2.2 Rencana Pemasaran ................................................................................ 4

2.3 Rencana Produksi.................................................................................... 6

2.4 Rencana Manajemen............................................................................... 7

2.5 Rencana Keuangan.................................................................................. 8

BAB II PENUTUP...............................................................................................10

iv

Page 5: 1204505043_1204505046_1204505083

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi ............................................................................. 7

v

Page 6: 1204505043_1204505046_1204505083

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Produksi ........................................................................................ 3

Tabel 2. Jumlah dan Harga Produk....................................................................... 6

Tabel 3. Bahan Baku, Alat/Teknologi................................................................... 6

Tabel 4. Investasi................................................................................................... 8

Tabel 5.Modal Kerja & Pendapatan Hasil Produksi............................................. 8

Tabel 6.Rencana Laba (Rugi)................................................................................ 9

vi

Page 7: 1204505043_1204505046_1204505083

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan lele adalah jenis ikan yang banyak ditemukan di benua Afrika dan

Asia. Ikan jenis ini banyak dibudidayakan di Thailand, India, Philipina dan

Indonesia. Di Indonesia, daerah-daerah yang cukup maju dalam budidaya lele

adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Riau dan Jambi.

Berbicara tentang pasar lokal, yaitu di Bali sendiri, pasar lele juga sangat

potensial. Hampir semua orang yang tinggal di Bali mengetahui dan pernah

merasakan kelezatan ikan lele. Seperti yang bisa kita lihat disepanjang jalan di

Denpasar, banyak sekali kita jumpai warung lalapan yang menjual lalapan lele. Dan

terbukti, warung-warung itu tidak sepi pengunjung. Jadi pendistribusian lele ke

masyarakat sangat tinggi. Untuk pasar yang lebih tinggi, di Bali terdapat begitu

banyak hotel dan restaurant yang didalamnya menyajikan ikan jenis lele, dan

memerlukan supplay yang tinggi untuk memenuhi kebutuhannya. Ini yang

membuat para supplier ikan lele di Bali selalu kewalahan dalam memenuhi

permintaan pasar.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mengupayakan pengembangan

peternakan lele di Br. Maniktawang, Desa Manukaya, Kec. Tampaksiring, Kab.

Gianyar, Bali. Melalui pengembangan peternakan ikan lele ini diharapkan akan

dapat membuka wawasan masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan

penduduk akan ikan lele untuk konsumsi serta belajar berwirausaha guna

mengembangkan usaha yang menjanjikan, serta dapat memberikan pendapatan

tinggi untuk diproduksi secara mandiri.

II RENCANA BISNIS2.1 Deskripsi Usaha

a. Bidang Usaha

Pembesaran ikan lele Sri Rahayu merupakan usaha ternak yang berkecimpung di

bidang peternakan khususnya, guna memenuhi kebutuhan lele yang dipakai untuk

memenuhi kebutuhan pangan untuk masyarakat.. Ikan lele merupakan jenis ikan

yang mempunyai tipikal mudah untuk dibudidayakan, dan minim perawatan.

Berbeda dengan jenis ikan lainnya, ikan lele tidak memerlukan air yang mengalir.

Untuk itu, lele bisa dibudidayakan didaerah yang minim dengan jumlah air.

Disamping itu, tingkat kepadatan penebaran benih sangat tinggi, sehingga kita bisa

membudidayakan dengan sangat efisien ditempat yang minim. Lele juga

1

Page 8: 1204505043_1204505046_1204505083

merupakan makanan yang mempunyai protein tinggi, sehingga dari sisi pasar

sangat potensial dikembangkan diseluruh wilayah Indonesia, termasuk di Bali. Di

dalam produksinya usaha ini adalah usaha yang bergerak dalam bidang pembesaran

lele dengan membeli bibit yang sudah ada.

b. Jenis Produk (Barang/Jasa) yang Ditawarkan

Jenis usaha yang penulis kembangkan adalah “Peternakan Ikan Lele” dengan fokus

pada sektor pembesaran (penggemukan) ikan lele. Pemilihan jenis usaha ini dipilih

dikarenakan tingkat konsumsi ikan lele yang sangat tinggi di Bali, namun dengan

pasokan yang sebagian besar masih berasal dari luar Bali yang tentunya tidak dapat

menjamin kualitas karena memerlukan waktu pengiriman yang tidak singkat.

Waktu panen yang relatif pendek juga menjadi pertimbangan penulis, dikarenakan

panen pertama ikan lele dapat dilakukan hanya dalam 3 bulan pertama sehingga

waktu produksi relatif lebih singkat.

c. KegunaanKegunaan produk ini adalah :

Memenuhi kebutuhan akan ikan lele untuk pedagang lalapan, hotel, restaurant,

dan masyarakat umum.

Meningkatkan kepercayaan masyarakat karena dipelihara dan dikelola dengan

sehat, hiegienis, dan pada saat proses pengolahannya disesuaikan dengan tata

cara pengolahan ikan lele.

d. Keunikan yang ditawarkanBerbagai strategi yang dilakukan untuk meraih pasar yaitu:

Promosi melalui media jejaring sosial dimana penulis berencana membuat

sebuah akun di facebook dan twitter.

Membuat moto yang akan menarik bahkan diharapkan mampu memotivasi

orang lain. Motto kami yaitu : “Kami belajar, kami berwirausaha, dan kami

beryadnya”

Menjalin kerjasama dengan mitra dan pedagang lalapan di pasar

Memberikan pelayanan yang maksimal bagi pemenuhan kebutuhan pelanggan.

e. Lokasi usahaUntuk Lokasi usaha yang direncanakan yaitu di lahan kosong yang penulis miliki di

rumah yang beralamat di Banjar Maniktawang, Desa Manukaya, Kecamatan

Tampaksiring. Dan dalam pengembangannya penulis akan menambah jumlah dan

ukuran kolam.

f. Waktu (untuk satu siklus usaha)

2

Page 9: 1204505043_1204505046_1204505083

Usaha budidaya pembesaran ikan lele langsung mulai dapat menghasilkan pada

tahun pertama, tepatnya yaitu pada tahun pertama bulan ke-3. Dengan

menggunakan asumsi tingkat mortalitas sebesar 10 persen, maka dalam satu siklus

budidaya atau 3 bulan (dengan rincian 2,5 bulan untuk periode pembesaran), maka

akan diperoleh hasil produksi sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Produksi

No

Keterangan 1 Siklus (3 Bulan)

Faktor Pengali / Pembagi

Total Pendapatan (1 Siklus)

1 Jumlah Produksi (ekor)

15,000 70% 10,000

2 Jumlah Produksi (Kg)

10,000 5 2,000

3 Jumlah Pendapatan (Rp)

2,000 13,000 26,000,000

Keterangan : *Diasumsikan 1 kg rata-rata terdiri dari 5 ekor

Berdasarkan wawancara dengan pembudidaya, harga ikan lele konsumsi berada

pada kisaran Rp10.000,- sampai dengan Rp15.000,- per kilogram. Namun dalam

analisis keuangan ini, harga jual ikan lele konsumsi diasumsikan tetap selama

periode proyek yaitu sebesar Rp13.000,- per kilogram. Angka ini didasarkan dari

informasi penerimaan pembudidaya secara wajar (harga di tingkat pengepul).

g. Dampak usaha terhadap lingkungan1. Manfaat secara ekonomi :

Usaha ini dapat memberdayakan kami sebagai pengusaha demi meningkatkan

taraf hidup yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi beban orang tua dalam

membiaya kuliah kami.

2. Manfaat Sosial

Berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian terutaman dikalangan

masyarakat menengah kebawah.

Sebagai bentuk dukungan terhadap usaha pemerintah

Sebagai wujud eksistensi dalam dunia Agribisnis

3. Manfaat budaya

Guna membudayakan konsumsi makanan berprotein namun dapat diperoleh

secara mudah dan terjangkau, salah satunya ikan lele yang mudah diperoleh

serta harga yang relatif terjangkau dengan tingkat protein yang tinggi.3

Page 10: 1204505043_1204505046_1204505083

h. Resiko Bisnis

Resiko bisnis yang kemungkinan akan kami hadapi adalah :

1. Adanya manajemen pengelolah yang kurang jujur

2. Terdapatnya cacat pada barang yang dibeli

3. Barang yang tidak laku

4. Tempat yang kurang strategis

5. Bibit mati

6. Gagal panen

Antisipasi Resiko Usaha

1. Kita akan membuat Buku Besar, Jurnal Kas Masuk, Jurnal Kas Keluar,

Kartu Persediaan, dan Kita akan merancang sistem akuntansi yang baik

dan membuat nota pembelian.

2. Kita akan mengikat kerjasama yang baik dengan vendor dengan prinsip

barang dapat diretur apabila cacat, rusak atau tidak sesuai dengan pesanan.

3. Kami akan mengadakan diskon atau obral, untuk meminimalisir biaya agar

tidak terjadinya kerugian atau mengusahakan balik modal.

4. Kami akan membuat ciri khas tertentu pada kios/ lapak kami baik dari segi

papan petunjuk lokasi, dan leaflet promosi.

2.2 Rencana Pemasaran

a. Target Konsumen

Target konsumen untuk usaha ini adalah masyarakat umum, hotel, restaurant, dan

pedagang kaki lima, dan pengepul lele. Untuk mencapai target konsumen seperti

yang dijelaskan diatas, inovasi pemasaran kami lakukan dengan pendekatan IT

(informasi dan teknologi) melalui internet (belanja online), membuatkan brosur dan

pamplet serta kartu nama untuk memperkenalkan dan mempermudah produk kami

sampai kepada konsumen. Tentu sebuah perencanaan dan manajemen usaha yang

terintegrasi berbagai promosi dan penawaran produk akan dapat langsung kepada

konsumen.

b. Wilayah pemasaran

Wilayah Pemasaran mencakup daerah seluruh Bali untuk sistem penjualan

langsung atau Direct Marketing, sistem e-commerce atau internet marketing dan

Media Katalog

4

Page 11: 1204505043_1204505046_1204505083

c. Situasi persaingan

Dalam setiap usaha yang dilakukan, pasti akan ada persaingan yang harus dihadapi.

Tentunya itu akan kembali kepada manajemen usaha itu sendiri, apakah mampu

bersaing dengan yang lain atau tidak. Dalam usaha untuk bisa bersaing, bahkan

menjadi pemenang dalam persaingan, pengusaha sudah membuat beberapa langkah

strategis, antara lain:

1. Melakukan pemasaran door to door

Pemasaran ini dilakukan dengan mencari langsung mereka yang membutuhkan

produk lele segar, misalnya pedagang pecel lele, restaurant, warung makan,

dan ke pedagang tradisional di pasar tradisional.

2. Mempertahankan pelanggan dengan sistem kualitas, kuantitas, serta

kontinyuitas yang baik. Hal ini merupakan basic atau dasar dalam menjalankan

usaha. Dengan rasa puas yang didapatkan pelanggan, maka mereka akan

menjadi pelanggan yang baik, dan bahkan bisa mendatangkan pelanggan baru,

melalui pemaaran dari mulut ke mulut.

3. Pemasaran on spot

Pemasaran ini dilakukan dengan menjual langsung hasil budidaya di tempat

usaha, baik itu ke pengepul, maupun, ke pedagang-pedagang yang mau

membeli kelokasi, dengan pelayanan yang baik.

4. Pembangunan kemitraan.

Usaha untuk perluasan usaha sehingga mampu bersaing dengan para

competitor yang lainnya adalah menguatkan produksi, sehingga bisa kokoh

dalam usaha.

5. Membangun relasi yang kuat.

Relasi merupakan salah satu factor yang sangat menentukan keberhasilan suatu

usaha. Untuk itu, hubungan relasi akan terus ditingkatkan guna mendapatkan

informasi yang jauh lebih cepat dari pesaing bisnis lainnya.

No. NamaProdukJumlahProduksi

(Ekor)RencanaPenjualan

(Ekor)

1PembesaranTahap Pertama

5000 3000

2 Pembesaran Tahap Kedua 5000 30003 Pembesaran Tahap Ketiga 5000 4000

Total 1500 10000

5

Page 12: 1204505043_1204505046_1204505083

d. Jumlah dan harga produk Tabel 2. Jumlah dan Harga Produk

Harga ikan lele perkilo adalah Rp 13.000, dengan asumsi 1 kg ikan lele terdiri dari 5 ekor.Jadi jumlah pemasukan dalam 1 siklus yakni = ± 10000/5) Kg x Rp, 13, 000.00

= ± Rp.26,000,000.002.3 Rencana Produksi

a. Bahan baku, Alat/TeknologiTabel 3. Bahan Baku, Alat/Teknologi

No JenisBarang Jumlah Keterangan

1 Tempat Pakan 3 buah Tempat pakan untuk pemberian pakan sehari - hari

2 Sepatu Boot 3 pasang Untuk pengambilan lele saat sortasi dan panen

3 Pembelian Banner Promosi 1 buah Sebagai sarana promosi

4 Kelengkapan Banner Promosi

2 buah Alat untuk memasang banner promosi

5 Baskom 3 buah Alat untuk menampung lele saat sortasi

6 Alat Sortir 4 buah Alat untuk sortir

b. Proses produksiAdapun cara produksi yang dalam hal ini adalah pembesaran lele adalah sebagai

berikut:

1. Membuat 3 kolam ikan lele, kolam pertama dengan ukuran 5x3m, 4x3m, dan

4x3m.

2. Setelah kolam selesai, kolam dicuci dan diberi air setinggi 10cm. Kemudian

didiamkan selama 2 hari.

3. Membeli bibit ikan lele sebanyak 15.000.

4. Setelah kolam siap dan dirasa sudah sesuai kemudian dilakukan penebaran bibit,

diharapkan bibit lele dapat beradaptasi sehingga proses selanjutnya dapat

dilakukan. Bibit lele tidak langsung diberi pakan melainkan mulai diberi pakan

keesokan harinya.

5. Selama 2 minggu diberi pakan konsentrat F-1000, diberi pakan tiap pagi dan

sore.

6. Setelah 3 minggu ikan lele diberi pakan konsentrat F-99. dan seterusnya sampai

ikan lele siap panen tahap pertama

6

Page 13: 1204505043_1204505046_1204505083

Ketua Pelaksana

Tenaga Kerja Pemeliharaan Tenaga Kerja Pemprosesan

7. Kolam lele dibersihkan tiap satu minggu sekali.

8. Setelah panen tahap pertama selesai, dilanjutkan dengan pemeliharaan untuk

panen kedua dan ketiga dengan asupan makan yang sama.

9. Segala sesuatunya mulai dari jumlah pakan, obat anti stress, semua dihitung dan

dicatat.

c. Kapasitas produksiKolam pertama mampu menampung 3000 ekor sampai 4000 ekor. Kolam kedua

dan ketiga mampu meampung 2000 ekor sampai 3000 ekor.

2.4 Rencana Manajemena. Bentuk usaha

Produk Ikan Lele dikerjakan dengan manajemen standar atau sederhana yang alami

dalam budidaya Ikan Lele yakni dengan membeli bibit, merawatnya, mengamati

pertumbuhan, mengobati dan pengantisipasi terhadap penyakit/hama, proses

pemberian pakan, pembesaran.

Dalam perencanaan ini kami akan mengembangkan pembibitan dan pembesaran

dengan pendekatan inovasi teknologi yang efektif dan efisien sehingga

memudahkan dan memajukan kami dalam menjalankan usaha ini.

Dalam perencanaan kami mulai dengan sederhana dan kami terus

mengembangkannya dalam waktu dekat dengan inovasi teknologi yang efektif dan

efisien kearah yang lebih besar.

b. Struktur organisasi

c. Jumlah tenaga kerja

Untuk Tenaga Kerja penulis hanya memerlukan 2 orang tenaga kerja, yaitu 1 orang

untuk memelihara ternak ikan lele dan juga kebersihan kolam, dan 1 orang sebagai

tenaga saat ada penjualan, hal ini dikarenakan usaha yang penulis buat masih dalam

kategori usaha kecil.

1. Tenaga kerja pemeliharaan :

- 06.00 - 08.30 dan 16.30 – 18.00 memberi pakan, membersihkan kandang, dan

memeriksa kondisi ternak

7

Gambar 1. Struktur Organisasi

Page 14: 1204505043_1204505046_1204505083

2. Tenaga kerja pemrosesan ikan lele : saat ada penjualan.

d. Rencana UKM mitra

1. Koperasi

Dalam pengembangan usaha budidaya lele ini, kami memiliki rencana untuk

bekerjasama dengan koperasi, yang akan kami manfaatkan sebagai tempat kami

untuk menyimpan dana yang kami miliki, dan koperasi serba usaha sebagai media

perantara kami untuk membeli segala kebutuhan berkaitan dengan budidaya lele.

2. Supplier ikan Lele

Dalam pengembangan usaha budidaya lele ini, kami akan melakukan kerjasama

dengan supplier ikan lele, yang mana bentuk kerjasama ini yakni kami akan

membeli bibit ikan lele pada perusahaan yang telah sepakat bekerjasama dengan

kami.

2.5 Rencana Keuangan Tabel 4. Investasi

Pendirian Tempat Usaha (investasi 5 tahun)

No Deskripsi JumlahSatua

n Harga Satuan Total Jumlah Total1 Batako 4000 biji Rp 2,500 Rp 10,000,000

Rp 16,760,000

2 Pasir 3 truk Rp 1,300,000 Rp 3,900,000 3 Semen 10 sak Rp 62,000 Rp 620,000 4 Gaji Tukang 2 orang Rp 1,120,000 Rp 2,240,000

Pengeluaran Tak Terduga (5%) Rp 838,000 Total Pengeluaran Rp 17,598,000

Tabel 5. Modal Kerja & Pendapatan Hasil Produksi

Biaya Produksi (Investasi 5 Bulan)

No Deskripsi Jumlah Satuan Harga Satuan Total Jumlah Total

1 Beli Bibit Tahap 1 15000 biji Rp 150 Rp 2,250,000

Rp 12,550,000

2 Konsentrat F99 50 sak Rp 135,000 Rp 6,750,000 3 Konsentrat F1000 10 sak Rp 235,000 Rp 2,350,000

4 Air PDAM 24 m3 Rp 50,000 Rp 1,200,000 Pengeluaran Tak Terduga (5%) Rp 627,500

Total biaya produksi Rp 13,177,500 Administrasi (Investasi 5 Bulan)    1 Gaji Pegawai 2 orang Rp 2,500,000 Rp 5,000,000

Rp 5,710,000

2 Buku Kas 2 biji Rp 25,000 Rp 50,000 3 ATK 1 paket Rp 30,000 Rp 30,000 4 Kertas HVS 70 gr 2 rim Rp 40,000 Rp 80,000 5 Nota 10 biji Rp 5,000 Rp 50,000 6 Biaya Transportasi 10 kali Rp 50,000 Rp 500,000

8

Page 15: 1204505043_1204505046_1204505083

Pengeluaran Tak Terduga (5%) Rp 285,500 Total administrasi Rp 5,995,500

Promosi (Investasi 5 Bulan)1 Kartu Nama 5 box Rp 50,000 Rp 250,000

Rp 1,200,000

2 Papan Nama 1 buah Rp 200,000 Rp 200,000 3 Paket Data 13 gb Rp 50,000 Rp 650,000

4Administrator Website 1 buah Rp 100,000 Rp 100,000

Pengeluaran Tak Terduga (5%) Rp 60,000 Total biaya promosi Rp 1,260,000

Total biaya yang dibutuhkan Rp 38,031,000

Perencanaan Pendapatan Hasil Produksi

Panen (Jangka Waktu 5 Bulan Produksi)

No DeskripsiJangka Waktu

Jumlah (Kg)

Jumlah (Ekor) Harga (/Kg) Total

1 Panen Pertama Bulan Ke-3 370 3000 Rp 13,000 Rp 4,810,000

2 Panen Kedua Bulan Ke-4 600 3000 Rp 13,000 Rp 7,800,000

3 Panen Ketiga Bulan Ke-5 1000 1000 Rp 13,000 Rp 13,000,000

Total Pendapatan Rp 25,610,000

Tabel 6. Rencana Laba (Rugi)

Rencana Laba (Rugi)No Keterangan Jangka Waktu 5 bulan1 Pendapatan Rp 25,610,000 2 Pengeluaran  Biaya produksi Rp 13,177,500   Biaya administrasi Rp 5,995,500   Biaya Promosi Rp 1,260,000   Beban Investasi Rp 1,466,500 Total Pengeluaran Rp 21,899,500

Laba Bersih Rp 3,710,500

a. Kebutuhan Investasi Dan Modal KerjaJadi total modal kerja + investasi + promosi + administrasi adalah

Rp.38.031.000,00

b. Rencana LabaPemasukan yang diperkirakan adalah 1970 (kg) x Rp.13.000,00 =

Rp.25.610.000,00 dan total biaya pengeluaran adalah Rp.21.899.500,00. Jadi

jumlah pemasukan bersih adalah Rp.3.710.500,00

c. Benefit/ Cost Rasio

9

Page 16: 1204505043_1204505046_1204505083

Benefit/ Cost Rasio (pendapatan perbulan/ biaya perbulan) adalah Rp 5.112.000,00

dibagi Rp 4.379.900,00 = 1,12

III Penutup

Total dana yang dibutuhkan untuk membuka usaha “Pembesaran ikan Lele Sri

Rahayu” ini adalah perkiraan biaya investasi + perkiraan biaya operasional: Rp

17.598.000 + Rp 20.433.000 = Rp 38.031.000,00. Dan jika usaha ini berjalan lancar,

maka akan diadakan kerja sama dengan pihak lain untuk mendapatkan sumber dana

tambahan. Hal itu dilakukan melalui kerjasama dengan bank pemerintah/swasta untuk

menambah fasilitas untuk memperlancar dan mengembangkan sayap usaha “Sri

Rahayu”.

Usaha Ternak Sri Rahayu adalah salah satu usaha yang sangat potensial dan prospektif

dengan margin keuntungan yang sangat menggiurkan. Selain itu dengan strategi

pemasaran yang berbeda dengan pesaing yang memang sudah melaksanakan usaha

sejenis sehingga walaupun persaingan cukup tinggi penulis tetap yakin akan

keberhasilan usaha ini tetap survive dan bahkan berkembang lagi.

Selain itu, tempat usaha yang dipilih sangat strategis karena terletak di banjar

Maniktawang, Tampaksiring, Gianyar sehingga memudahkan calon pelanggan untuk

mendapatkan ternak kami. Sedangkan keterbatasan yang dihadapi waktu pengelolaan

yang sulit karena hanya bisa dilaksanakan setelah pulang kuliah dan saat libur kuliah

sehingga penjualannya dimodifikasi dengan menggunakan penjualan melalui alat

komunikasi modern.

10