12. Hipertensi Portal

27
HIPERTENSI PORT A PENDAHULUAN 1,2 Sistem portal adalah semua sistem vena yang mengalirkan darah menuju hati yang  berasal dari saluran cerna yang berada di rongga abdomen, limpa, dan kan tong empedu. 1 Vena portal hepatis adalah pembuluh utama sistem pembuluh balik portal. Pembuluh ini menghimpun darah dari bagian abdominal saluran cerna (vesica biliaris, pancreas, dan spl en) dan men gan tarn ya ke hepar . Cabang ny a dal am hep ar membentuk kap ile r yang melebar, dikenal sebagai sinusoid. Sistem pembuluh balik portal berhubungan dengan sistem vena sistemik pada tempat berikut !ntara vena oesophageales yang bermuara entah ke dalam vena a"ygos (sistemik) atau ke dalam vena gastrica sinistra (portal)# jika vena oesophageales ini melebar, terjadi varises esofageal . !ntara vena$vena rectal vena rectalis in%erior dan vena rectalis media bermuara ke dalam vena cava in%erior (sistemik), dan vena rectalis superior (portal)# jika vena$vena ini melebar terjadi hemoroid (wasir). Venae para$umbilicales (portal) yang beranastomosis dengan vena epigastrica kecil di dinding abdomen ventral (sistemik)# jika melebar, vena$vena ini menimbulkan caput medusae karena mirip dengan ular$u lar pada kepal a &edusa, salah satu tokoh dalam mitologi 'unani. ant ing$ ran ti ng vena coli ca (por tal) yang beranasto mo si s dengan vena$ve na retroperitoneal sistemik. !na stomos is por tal$ sist emi k seca ra kli nis pentin g. il ama na per eda ran por tal tersumbat (misalnya karena penyakit hati), darah dari saluran cerna masih dapat sampai di  jantung sebelah kanan melalui vena cava in%erior dengan perantaraan beberapa lintasan kolateral. *intasan alternati% ini tersedia karena vena portae hepatis dan anak cabangnya tidak  berkatup# oleh karena itu, darah dapat mengalir dalam keadaan terbalik ke dalam vena cava in%erior. il ama na pemben tuk an par ut dan %ibros is kar ena sirosis men yumba t ven a por tae hepat is dalam hepar, tek anan dalam vena port ae hepatis dan anak cabang nya menin gkat (hipertensi portal). Pada tempat anastomosis antara vena$vena portal dan vena$vena sistemik hiper tensi porta l meny ebabkan vena$vena melebar menja di varises dan darah mengalir dari vena sis tem por tal ke vena sist em sis temik. Ve na$ ven a dap at san gat mel eba r sehi ngg a din din gny a pec ah dan men imb ulkan per dar aha n. Perdaraha n dari varises esofag eal  pada ujung distal oesophagus seringkali ga+at dan dapat bersi%at %atal. 1

description

12. Hipertensi Portal

Transcript of 12. Hipertensi Portal

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    1/27

    HIPERTENSI PORTA

    PENDAHULUAN 1,2

    Sistem portal adalah semua sistem vena yang mengalirkan darah menuju hati yang

    berasal dari saluran cerna yang berada di rongga abdomen, limpa, dan kantong empedu.1

    Vena portal hepatis adalah pembuluh utama sistem pembuluh balik portal. Pembuluh

    ini menghimpun darah dari bagian abdominal saluran cerna (vesica biliaris, pancreas, dan

    splen) dan mengantarnya ke hepar. Cabangnya dalam hepar membentuk kapiler yang

    melebar, dikenal sebagai sinusoid. Sistem pembuluh balik portal berhubungan dengan sistem

    vena sistemik pada tempat berikut

    !ntara vena oesophageales yang bermuara entah ke dalam vena a"ygos (sistemik)

    atau ke dalam vena gastrica sinistra (portal)# jika vena oesophageales ini melebar,

    terjadi varises esofageal.

    !ntara vena$vena rectal vena rectalis in%erior dan vena rectalis media bermuara ke

    dalam vena cava in%erior (sistemik), dan vena rectalis superior (portal)# jika vena$vena

    ini melebar terjadi hemoroid (wasir).

    Venae para$umbilicales (portal) yang beranastomosis dengan vena epigastrica kecil di

    dinding abdomen ventral (sistemik)# jika melebar, vena$vena ini menimbulkan caput

    medusaekarena mirip dengan ular$ular pada kepala &edusa, salah satu tokoh dalam

    mitologi 'unani.

    anting$ranting vena colica (portal) yang beranastomosis dengan vena$vena

    retroperitoneal sistemik.

    !nastomosis portal$sistemik secara klinis penting. ilamana peredaran portal

    tersumbat (misalnya karena penyakit hati), darah dari saluran cerna masih dapat sampai di

    jantung sebelah kanan melalui vena cava in%erior dengan perantaraan beberapa lintasan

    kolateral. *intasan alternati% ini tersedia karena vena portae hepatis dan anak cabangnya tidak

    berkatup# oleh karena itu, darah dapat mengalir dalam keadaan terbalik ke dalam vena cava

    in%erior.

    ilamana pembentukan parut dan %ibrosis karena sirosis menyumbat vena portae

    hepatis dalam hepar, tekanan dalam vena portae hepatis dan anak cabangnya meningkat

    (hipertensi portal). Pada tempat anastomosis antara vena$vena portal dan vena$vena sistemik

    hipertensi portal menyebabkan vena$vena melebar menjadi varisesdan darah mengalir dari

    vena sistem portal ke vena sistem sistemik. Vena$vena dapat sangat melebar sehingga

    dindingnya pecah dan menimbulkan perdarahan. Perdarahan dari varises esofageal padaujung distal oesophagus seringkali ga+at dan dapat bersi%at %atal.

    1

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    2/27

    Vena porta merupakan penyatuan dari vena mesentrika superior dan vena lienalis,

    terletak di anterior caput pancreas setinggi vertebra lumbal dua, sedikit ke kanan garis tengah,

    memanjang -,-$ cm dari porta hepatis. /i dalam hati vena porta membentuk cabang$cabang

    yang mengaliri hati yang berjalan seiring dengan arteri hepatika. Vena mesentrika superior

    merupakan muara dari aliran darah vena yang berasal dari intestine, kolon, dan caput

    pancreas dan kadang dari lambung melalui vena gastroepiploika kanan.

    Vena lienalis merupakan muara dari - sampai 1- cabang vena yang berasal dari hilus

    limpa (menyatu di dekat ekor pankreas), dan dari beberapa vena gastrika breves yang

    bermuara di sepanjang vena lienalis yang terletak memanjang pada ekor dan badan pankreas,

    yang terletak di ba+ah depan dari arteri.

    0ecepatan aliran vena portal mencapai 1$1 ml2menit dan memasok 34

    kebutuhan oksigen total. Perbedaan kandungan oksigen arterio$portal (arterio-portal venous

    oxygen)dalam keadaan puasa sebesar 1,5 volume persen. /alam keadaan normal tekanan

    portal berkisar 3 mm6g.1

    PENGERTIAN 3,4

    2

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    3/27

    6ipertensi portal dide%inisikan sebagai peningkatan tekanan vena portal yang menetap

    diatas nilai normal yaitu 7$1 cm 68. 9anpa memandang penyakit dasarnya, mekanisme

    primer penyebab hipertensi portal adalah peningtkatan resistensi terhadap aliran darah

    melalui hati. Selain itu, biasanya terjadi peningkatan aliran arteria splangnikus. 0ombinasi

    kedua %aktor yaitu menurunnya aliran keluar melalui vena hepatika dan meningkatnya aliran

    masuk bersama$sama menghasilkan beban berlebihan pada sistem portal. Pembebanan

    berlebihan sistem portal ini merangsang timbulnya aliran kolateral guna menghindari

    obstruksi hepatik (varises). 9ekanan balik pada sistem portal menyebabkan splenomegali dan

    sebagian bertanggung ja+ab atas tertimbunnya asites.:

    6ati yang normal mempunyai kemampuan untuk mengakomodasi perubahan pada aliran

    darah portal tanpa harus meningkatkan tekanan portal. 6ipertensi portal terjadi oleh adanya

    kombinasi dari peningkatan aliran balik vena portal dan peningkatan tahanan pada aliran

    darah portal.

    &eningkatnya tahanan pada area sinusoidal vascular disebabkan oleh %aktor tetap dan

    %aktor dinamis. /ua per tiga dari tahanan vaskuler intrahepatis disebabkan oleh perubahan

    menetap pada arsitektur hati. Perubahan tersebut seperti terbentuknya nodul dan produksi

    kolagen yang diaktivasi oleh sel stellata. 0olagen pada akhirnya berdeposit dalam daerah

    perisinusoidal.

    ;aktor dinamis yang mempengaruhi tahanan vaskular portal adalah adanya kontraksi dari

    sel stellata yang berada disisi sel endothellial. ) merupakan selisih tekanan antara vena portal

    dan tekanan pada vena cava in%erior. 6VP> normal berada pada :$7 mm 6g. Pada tekanan

    diatas mm6g dapat menyebabkan terjadinya asites. /an 6VP> diatas 1 mm6g dapat

    menyebabkan munculnya varises pada organ terdekat. 9ingginya tekanan darah portal

    merupakan salah satu predisposisi terjadinya peningkatan resiko pada perdarahan varises

    utamanya pada esophagus. ?

    EPIDEMIOLOGI

    3

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    4/27

    /i negara maju, sirosis hati merupakan penyebab kematian terbesar ketiga pada

    pasien yang berusia ?- @ ?7 tahun (setelah penyakit kardiovaskuler dan kanker).

    /iseluruh dunia sirosis menempati urutan ke tujuh penyebab kematian. Sekitar

    -. orang meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Sirosis hati merupakan

    penyakit hati yang sering ditemukan dalam ruang pera+atan agian Penyakit /alam.

    Pera+atan di umah Sakit sebagian besar kasus terutama ditujukan untuk

    mengatasi berbagai penyakit yang ditimbulkan seperti perdarahan saluran cerna

    bagian atas, koma peptikum, hepatorenal sindrom, dan asites, Spontaneous bacterial

    peritonitis serta 6epatosellular carsinoma.

    >ejala klinis dari sirosis hati sangat bervariasi, mulai dari tanpa gejala sampai dengan

    gejala yang sangat jelas. !pabila diperhatikan, laporan di negara maju, maka kasus Sirosis

    hati yang datang berobat ke dokter hanya kira$kira :4 dari seluruh populasi penyakit in, dan

    lebih kurang :4 lainnya ditemukan secara kebetulan ketika berobat untuk penyakit lain,

    sisanya ditemukan saat atopsi.

    Penderita sirosis hati lebih banyak dijumpai pada kaum laki$laki jika dibandingkan

    dengan kaum +anita sekitar 7 1 dengan umur rata$rata terbanyak antara golongan umur : @

    -5 tahun dengan puncaknya sekitar ? @ ?5 tahun.

    PENYEBAB HIPERTENSI PORTAL 5

    9ekanan vena portal normal berkisar -$1 mm6g. /ikatakan hipertensi portal jika

    mengacu pada tingginya tekanan didalam sistem vena portal. 9ekanan vena portal lebih dari -

    mm6g lebih besar dari tekanan vena cava in%erior dikatakan sebagai hipertensi portal. Secara

    klinis mungkin sulit untuk mendeteksi hipertensi portal sampai tekanan yang jauh lebih

    tinggi. !da banyak penyebab hipertensi portal termasuk etiologi$etiologi di suprahepatik,

    hepatik, dan in%rahepatik.

    1. Penyebab Suprahepatik0elainan$kelainan suprahepatik mengarah ke hipertensi portal termasuk penyakit

    jantung, etiologi trombosis vena hepatik dan trombosis vena cava in%erior. 9rombosis

    vena hepatik atau udd$Chiari Syndrome memiliki beberapa etiologi tetapi umumnya

    terkait pada keadaan hiperkoagulasi yang sering dapat diobati dengan antikoagulan.

    ;ibrosis hati dapat terjadi dari penyakit suprahepatik dan, sirosis dapat berkembang

    secara lambat dalam perjalanan penyakit suprahepatik. (gambar ?)

    4

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    5/27

    Figure 4.Suprahepaticcauses o%portalhypertension.

    . Penyebab 6epatik

    Sirosis adalah penyebab paling umum dari hipertensi portal, dan virus hepatitis C

    kronis adalah penyebab paling umum dari sirosis di !merika Serikat. !lkohol$

    diinduksi penyakit hati dan penyakit hati kolestasis adalah penyebab umum lain dari

    sirosis. Penyebab yang kurang la"im dari sirosis yaitu termasuk hemochromatosis,

    alpha 1$antitrypsin, obat$induced penyakit hati, dan hepatitis (di negara$negara

    9imur). 6ipertensi portal dianggap sebagai komplikasi lanjutan dari sirosis. Sehingga

    istilah yang digunakan adalah dekompensasi sirosis. (gambar -)

    Figure 5.6epaticcauses o%portalhypertension.

    :. Penyebab An%rahepatik

    5

    http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=BE5880B1-4EDF-4B51-8891-D7952A23C95Dhttp://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=AB0418EE-09AA-4DF5-8A5D-AB4E29EAC3B8http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=A5C92161-2A14-452D-BA5D-7C3EF2242B29http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=AB0418EE-09AA-4DF5-8A5D-AB4E29EAC3B8http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=BE5880B1-4EDF-4B51-8891-D7952A23C95Dhttp://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=AB0418EE-09AA-4DF5-8A5D-AB4E29EAC3B8http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=A5C92161-2A14-452D-BA5D-7C3EF2242B29http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=AB0418EE-09AA-4DF5-8A5D-AB4E29EAC3B8
  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    6/27

    Perubahan aliran darah vena portal juga dapat menyebabkan hipertensi portal.

    &al%ormasi arteriovenosa dari pembuluh darah lienalis, splenomegali dan trombosis

    vena portal adalah contoh penyebab in%rahepatic hipertensi portal. Secara

    keseluruhan, ini bukan kondisi umum (>ambar 7). -

    Figure .An%rahepaticcauses o%portalhypertension.

    S!"i#$%#%&i'#i# (S!"i#$%#%&' "'e&'$%)iu&, S. &'*#%*i, S. +'%*i!u&-

    9iga spesies schistosoma tersebut berparasit pada orang, dimana ketiganya struktur

    bentuknya sama, tetapi beberaopa hal seperti mor%ologinya sedikit berbeda dan juga lokasi

    berparasitnya pada tubuh hospes de%initi%. S. hematobium danS. mansoni,banyak dilaporkan

    mengin%eksi orang di &esir, Bropa dan 9imur 9engah, sedangkan S. japonicum, banyak

    mengin%eksi orang di daerah epang, China, 9ai+an, ;ilippina, Sula+esi, *aos, 0amboja dan

    9hailand. Cacing betina panjang $7 mm, lebar ,-$,: mm# cacing jantan panjang 1$

    mm# lebar ,$1 mm.

    D'ur "iu

    Cacing de+asa hidup dalam venula yang mengalir ke organ tertentu dalam perut

    hospes de%initi% (orang), yaitu

    S. hematobium, hidup dalam venula yang mengalir ke kantong kencing (vesica urinaria),

    S. mansoni, hidup dalam venula porta hepatis yang mengalir ke usus besar (dalam hati),

    S. japonicum, hidup dalam venula yang mengalir ke usus halus.

    6

    http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=DA3DA526-FA22-48CA-B114-E4A777AA1B45http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=AB0418EE-09AA-4DF5-8A5D-AB4E29EAC3B8http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=AB0418EE-09AA-4DF5-8A5D-AB4E29EAC3B8http://andre4088.blogspot.com/2011/11/schistosomiasis-schistosoma-haematobium.htmlhttp://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=DA3DA526-FA22-48CA-B114-E4A777AA1B45http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=AB0418EE-09AA-4DF5-8A5D-AB4E29EAC3B8http://andre4088.blogspot.com/2011/11/schistosomiasis-schistosoma-haematobium.html
  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    7/27

    Cacing betina menempel pada bagiangynecophoredari cacing jantan dimana mereka

    berkopulasi. Cacing betina meninggalkan tempat tersebut untuk mengeluarkan telur di venula

    yang lebih kecil. 9elur keluar dari venula menuju lumen usus atau kantong kencing. 9elur

    keluar dari tubuh hospes melalui %eses atau urine dan membentuk embrio. 9elur menetas dan

    kelur Dmeracidiunyang bersilia dan berenang dalam air serta bersi%at %ototro%ik. !eracidia

    menemukan hospes intermedier yaitu pada babarapa spesies siput yaitu

    -S. hematobium" 6ospes intermediernya spesies siput #ulinus sp, $hysopsis sp. atau

    $lanorbis sp.

    -S. mansoni" 6ospes intermediernya bergantung pada lokasi mereka hidup yaitu

    #iomphalaria alexandria" /i !%rika Etara, !rab Saudi dan 'aman #. Sudanensis, #.

    rupelli, #. pfeifferi" di bagian !%rika lainnya# #. glabrata" Bropa arat# %ropicorbio

    centrimetralis" /i ar"il.

    -S. japonicum" hospes intermediernya pada siput&ncomelania.

    Setelah masuk kedalam siput meracidium melepaskan kulitnya dan membentuk

    Sporocyst,biasanya didekat pintu masuk dalam siput tersebut. Setelah dua minggu Sporocyst

    mempunyai ? $rotonepridia yang akan mengeluarkan anak sporocyst dan anak tersbut

    bergerak ke organ lain dari siput. Sporocyst memproduksi anak lagi dan begitu seterusnya

    sampai 7$3 minggu.

    'ercaria keluar dari anak sporocyst kemudian keluar dari tubuh siput dlam +aktu ?

    minggu sejak masuknya meracidium dalam tubuh siput. 'ercariaberenang ke permukaan air

    dan dengan perlahan tenggelam kedasar air. ila cercaria kontak dengan kulit hospes de%initi%

    (orang), kemudian mencari lokasi penetrasi dari tubuh orang tersebut, kemudian menembus

    (penetrasi) kedalam epidermis dan menanggalkan ekornya sehingga bentuknya menjadi lebih

    kecil disebut DSchistosomula yang masuk kedalam peredaran darah dan terba+a ke jantung

    kanan. Sebagian lain schistosomula bermigrasi mengikuti sistem peredaran cairan lim%e ke

    duktus thoracalis dan terba+a ke jantung. Schistosomula ini biasanya berada dalam jantung

    sebelah kanan.

    Cacing muda tersebut kemudian meninggalkan jantung kanan melalui kapiler

    pulmonaris dan kemudian menuju jantung sebelah kiri, kemudian mengikuti sistem sirkulasi

    darah sistemik. 6anya schistosomula yang masuk arteri mesenterika dan sistem hepatoportal

    yang dapat berkembang. Setelah sekitar tiga minggu dalam sinusoid hati, cacing muda

    7

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    8/27

    bermigrasi ke dinding usus atau ke kantong kencing (brgantung spesiesnya), kemudian

    berkopulasi dan memulai memproduksi telur. Seluruhnya prepatent periodnya -$ minggu.

    P'$%/%gi

    B%ek patologi dari cacing ini sangat bergantung pada spesiesnya. Progresi%itas dari

    penyakit dari ke : cacing ini ada tiga %ase yaitu

    $ %ase a+al, selama :$? minggu setelah in%eksi yang menunjukkan gejala demam, toksik dan

    alergi.

    $ ;ase intermediate sekitar ,- bulan sampai beberapa tahun setelah in%eksi, yaitu adanya

    perubahan patologi pada saluran pencernaan dan saluran kencing dan +aktu telur cacing

    keluar tubuh.

    $ ;ase terakhir, adanya komplikasi gastro$intestinal, renal dan sistem lain, sering tak ada telur

    cacing yang keluar tubuh. Proses permulaan dari %ase dari ke : spesies cacing ini adalah sama

    yaitu /emam yang ber%luktuasi, kulit kering, sakit perut, bronchitis, pembesaran hati dan

    limpa serta gejala diaree.

    0erusakan yang nyata disebabkan oleh telur cacing, dimana S. mansoni , usus besar lebih

    terpengaruh. 9elur terdapat dalam venula dan submukosa yang bertindak sebagai benda asing,

    sehingga menyebabkan reaksi radang dengan laukosit dan in%iltrasi %ibroblast. 6al tersebut

    menimbulkan nodule disebut #eu%$u)er0e/, karena nodule yang disebabkan reaksi

    jaringan. !bses kecil akan terbentuk sehingga menyebabkan nekrosis dan ulserasi. Sering

    ditemuai adanya sel eosino%il dalam jumlah besar dalam darah dan diikuti penurunan jumlah

    sel radang. anyak telur terba+a kembali kedalam jaringan hati dan menumpuk dalam

    kapiler hati sehingga menimbulkan reaksi sel dan terbentuk nodule pseudotuberkel. 6al

    tersebut menimbulkan reaksi pembentukan sel %ibrotik (jaringan ikat) didalam hati dan

    menyebabkan sirosis hepatis dan mengakibatkan portal hipertensi. Pembengkakan limpa

    terjadi karena kongesti kronik dalam hati. 0rena terjadinya kongesti pembuluh darah viscera

    mengakibatkan terjadinya '#!i$e#. Sejumlah telur cacing dapat terba+a kedalam paru$paru,

    sistem sara% dan organ lain sehingga menyebabkan terbentuknya pseudotuberkel di setiap

    lokasi tersabut.

    S. japonicum menyebabkan perubahan patologi terutama di dalam intestinum dan hati,

    mirip dengan yang disebabkan oleh S. mansoni, tetapi lebih parah bagian yang menderita

    ialah usus kecil.

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    9/27

    japonicum, terlihat lebih parah prognosanya dapat in%austa pada in%eksi yang berat dan tidak

    lekas diobati.

    An%eksi oleh S. hematobium terlihat paling ringan dibanding dua spesies lainnya.

    Selama cacing de+asa tinggal didalam venula kantong kencing, gejala yang terlihat adalah

    adanya gangguan pada sistem urinaria saja yaitu cystitis, hematuria dan rasa sakit pada

    +aktu kencing. 9erjadinya hematuria biasanya secara gradual dan menjadi parah bila

    penyakit berkembang dengan adanya ulserasi pada dinding kantong kencing. asa sakit

    terjadi akhir urinasi. Perubahan patologi dinding kantong kencing disebabkan oleh reaksi

    tubuh terhadap telur sehingga membentuk pseudotuberkel, in%iltrasi sel %ibrotik, penebalan

    lapisan muskularis dan ulserasi.

    Di'g*%#i#

    Seperti pada cacing lainnya, diagnosis dilakukan dengan melihat telur cacing dalam

    ekskreta. 9etapi jumlah telur yang diproduksi caing betina schistosoma sangat sedikit sekali

    dibanding dengan parasit cacing lainnya yang mengin%eksi orang. 6anya sekitar ?34 pasien

    dapat didiagnosis dengan cara smear langsung itupun setelah dilakukan tiga kali smear.

    iopsi dapat dilakukan yaitu dengan biopsi rektal, liver dan katong kencing akan

    mendapatkan hasil yang baik, tetapi hal tersebut berlu keahlian khusus bagi yang

    melakukannya. Penelitian telah dilakukan dengan metoda imuno$diagnostik, yaitu dengan tes

    intradermal.

    9es intradermal akan terlihat positi% setelah ?$ minggu setelah in%eksi, +alaupun

    pasien mungkin telah sembuh. 6asilnya 534 akuarat dan lebih e%isien. 9es juga dapat

    dilakukan dengan C;9(Complemen %iksasion tes), tetapi hal ini dapat terjadi kros reaksi

    dengan penyakit shy%ilis dan$aragonimus sp, tetapi bila tidak hasilnya dapat 14.

    Pe*g%)'$'*

    Sulit dilakukan, dan penyakit schistosomiasis ini merupakan penyakit yang cukup

    bermasalah bagi F68, karena distribusinya yang sangat luas. 8bat yang telah dicoba dan

    cukup e%ekti% adalah Dtrivalen organik antimonialG tetapi obat ini sedikit bersi%at toksik

    terhadap orang, sehingga pemebriannya harus hati$hati. 8bat lain yang toksik seperti

    $*ucanthone hydroksoid dan mirida"ole, tetapi obat ini kurang e%ekti%. 8bat tersebut hanya

    menghambat cacing untuk memproduksi telur dan cacing kembali ke hati untuk sementar,

    suatu saat cacing dapat balik lagi kevenula porta dan memproduksi telur lagi. eberapa obat

    yang masih dalam proses penelitian ialah hycanthone, metriphonat, o=amniHuine,

    pra"iHuantel, menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan untuk lebih e%ekti%.

    9

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    10/27

    Pada %ase dimana hati sudah mengalami kerusakan, semua obat menjadi bere%ek

    kontra$indikati%, mungkin operasi adalah jalan yang terbaik. Pada kasus yang sudah sangat

    terlambat prognosanya jelek, pengobatan hanya dilakukan sebagai suporti% saja.

    0ontrol schistosomiasis sangat sulit dilakukan, bergantung pada sosialisasi mengenai

    sanitasi dan pendidikan masyarakat setempat untuk merubah kebiasaan dan tradisi mereka.

    Pemberantasan hospes intermedier dengan moluskisida cukup baik, tetapi untuk

    hospes intermedier cacing S. japonicusagak sulit karena siput &nchomelaniabersi%at am%ibia

    dan mereka hanya masuk kedalam air bila akan bertelur saja

    PATOFISIOLOGI HIPERTENSI PORTAL 1

    9inggi rendahnya tekanan portal ditentukan oleh interaksi antara aliran portal dan

    tahanan vaskular yang menghambatnya. 6ubungan ini mengacu kepada hukum 8hm sebagai

    berikut

    0eterangan tingginya tekanan diantara dua titik (P1@ P) berbanding lurus dengan aliran

    darah (I) dan tahanan vaskular ().

    9idak seperti tekanan dan kecepatan aliran yang dapat dihitung secara langsung,

    tahanan vaskular tidak dapat dihitung secara langsung.

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    11/27

    Secara %isiologis panjang pembuluh (*) dapat diasumsikan konstan. /emikian pula

    viskositas konstan, kecuali bila terjadi perubahan besar dari nilai hematokrit. /engan

    perkataan lain tingginya perbedaan tekanan (P1@ P) berbanding lurus denan aliran (I) dan

    berbanding terbalik dengan diameter (r) pembuluh darah.

    eberapa %aktor yang berpengaruh pada terjadinya sindroma hipertensi portal terlihat

    seperti pada gambar berikut (gambar ?)

    esistensi aliran darah portal merupakan etiologi primer hipertensi portal.

    Peningkatan resistensi tersebut dapat terjadi dibeberapa tempat dalam sistem vena portal.

    Peningkatan resistensi terhadap aliran vena portal dapat terjadi di daerah prahepatik,

    pascahepatik, atau intrahepatik (presinusoidal, sinusoidal2 postsinusoidal). 1

    11

    P1 P2= Q x 8 L

    r4

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    12/27

    S0e&' "ier$e*#i %r$'/

    http"www.emedicinehealth.comcirrhosisarticleem.htm*'irrhosis+&verview .

    GAMBARAN LINIS 4

    &unculnya hipertensi portal tidak selalu disertai gejala, gejala klinis biasanya muncul akibat

    komplikasi yaitu

    6ematemesis

    &elena

    Bnse%alopati akibat %ungsi hati yang buruk

    !sites

    6epatomegali

    Splenomegali

    Pelebaran vena dinding perut dan caput medusa

    Akterus ?

    12

    http://www.emedicinehealth.com/cirrhosis/article_em.htm#Cirrhosis%20Overviewhttp://www.emedicinehealth.com/cirrhosis/article_em.htm#Cirrhosis%20Overview
  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    13/27

    DIAGNOSIS 5

    6ipertensi portal dapat didiagnosis dalam beberapa cara. /iagnosis klinis dapat dibuat

    dalam pengaturan stadium akhir penyakit hati dan dengan adanya asites dan 2 atau varises.

    Subklinis hipertensi portal jauh lebih sulit untuk mendiagnosa, tetapi tingkat trombosit yang

    rendah, vena portal besar, dan pembesaran limpa pada studi pencitraan dapat mensugesti

    adanya hipertensi portal. Pengukuran langsung atau tidak langsung dari vena portal dapat

    dicapai dengan menggunakan tekanan vena hepatik atau tekanan pulpa limpa, tetapi metode

    ini relati% invasi%. -

    S$ui e*!i$r''*

    Pencitraan pasien dengan hipertensi portal sangat membantu untuk membuat diagnosis dan

    untuk menentukan anatomi vena portal. /uple= doppler ES> adalah, noninvasi% rendah biaya

    metode diagnosis yang menyediakan in%ormasi yang canggih. 6al ini sering dilakukan

    prosedur a+al dan menyediakan spesi%ik mengenai arah dan kecepatan aliran portal. 9emuan

    echogenicity hati meningkat, splenomegali, pelebaran vena portal, oklusi trombotik, agunan,

    dan penebalan dinding kandung empedu adalah indikasi dari hipertensi portal. &A

    13

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    14/27

    (magnetic resonance imaging) dan computed tomography (C9) yang tidak terlalu berguna

    dalam membuat diagnosis, tetapi mampu memberikan beberapa in%ormasi yang sama. -

    Di'g*%#i# E*%#0%i

    Bndoskopi adalah pendekatan diagnostik standar pada pasien dengan perdarahan

    gastrointestinal akut setelah resusitasi a+al. Pada kebanyakan pasien dengan sirosis (7$4)

    perdarahan berhubungan dengan varises eso%agus. Selain membuat diagnosis de%initi%, terapi

    endoskopik dapat diindikasikan untuk perdarahan. Pemeriksaan Bndoskopi mungkin

    memerlukan intubasi endotrakeal pada pasien yang memiliki perubahan signi%ikan dalam

    status mental sebagai akibat dari dekompensasi hati yang parah.

    >astrointestinal endoskopi memungkinkan dokter untuk memvisualisasikan dan biopsi

    mukosa dari saluran pencernaan bagian atas termasuk eso%agus, lambung, dan duodenum.

    Bnteroscope ini memungkinkan visualisasi dari setidaknya -4 dari usus kecil, termasuk

    sebagian besar derajat jejunum dan ileum berbeda. Selama prosedur endoskopi, anestesi

    topikal %aring dapat diberikan untuk membantu mencegah tersedak. 8bat nyeri dan obat

    penenang juga dapat diberikan sebelum prosedur. Pasien ditempatkan dalam posisi lateral kiri

    (>ambar 3). -

    Figure .oom set$up and patient positioning %orendoscopy.

    14

    http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=4954718A-5D5A-498B-9A57-659B812AC0F4http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=4954718A-5D5A-498B-9A57-659B812AC0F4http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=4954718A-5D5A-498B-9A57-659B812AC0F4http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=4954718A-5D5A-498B-9A57-659B812AC0F4
  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    15/27

    Bndoskopi $ tipis, %leksibel, terang tabung $ dile+atkan melalui mulut dan %aring, dan masuk

    ke kerongkongan. Bndoskopi mengirimkan gambar pada kerongkongan, lambung, dan

    duodenum untuk memantau, terlihat oleh dokter (>ambar ). Edara dapat dimasukkan ke

    dalam perut untuk memperluas lipatan jaringan dan meningkatkan pemeriksaan. -

    Figure .Single$channel endoscope.

    15

    http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=CB0C2A96-354D-4EB0-B58D-06CD6BE3D4DEhttp://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=CB0C2A96-354D-4EB0-B58D-06CD6BE3D4DE
  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    16/27

    TERAPI 4,5

    Perdarahan gastrointestinal akibat pecahnya varises eso%agus merupakan komplikasi tersering

    dan kega+at$daruratan pada penderita hipertensi portal, sehingga terapi hipertensi portal

    dapat dibagi menjadi terapi kega+at$daruratan dan pro%ilaksis terhadap perdarahan atau

    perdarahan berulang.

    9erapi perdarahan varises eso%agus

    esusitasi cairan (cairan kristaloid maupun darah)

    0oreksi koagulopati vitamin 0, trans%usi trombosit dan/resh /ro0en $lasma

    Pasang sonde lambung monitor perdarahan

    eseptor 6bloker (ranitidin)

    &edikamentosa

    $ &ctreotide2Somatostatin 1 mcg20g 2jam sampai 1 jam setelah perdarahan

    berhenti

    $ Vasopressin ,:: E20g selama menit dan dilanjutkan dengan dosis yang

    sama tiap jam

    Skleroterapi endoskopik

    9erapi preventi% perdarahan varises eso%agus

    -bloc1er propanolol ,- mg20g 21 jam

    Skleroterapi preventi%

    *igasi Varises endoskopik (jarang)

    %ransjugular intrahepatic portosystemic shunt(9APS)

    Splenektomi

    /evaskularisasi

    9ransplantasi hati ?

    A#i$e#

    !scites adalah adanya kelebihan cairan dalam rongga peritoneal. !scites sering terjadi pada

    pasien dengan penyakit hati kronis, tetapi mungkin karena berbagai penyebab. Secara klinis,

    pasien mungkin asimtomatik atau mungkin memiliki berbagai keluhan termasuk cepat

    kenyang, peningkatan lingkar perut, atau gangguan pernapasan (tergantung pada jumlah

    akumulasi cairan di perut) (G'&)'r -.Pasien dengan ascites sering memiliki distensi perut,

    tympany dari atas, panggul menggembung, tanda genangan, gelombang cairan pada

    pemeriksaan %isik. !spek yang paling penting dalam mengobati ascites adalah untuk

    16

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    17/27

    membatasi natrium kurang dari g per hari. ejimen yang lebih ketat yang sulit untuk

    dicapai dalam pengaturan ra+at jalan. Pembatasan air pada umumnya tidak diperlukan

    kecuali jika pasien mengembangkan hiponatremia. /alam pengaturan ini, restriksi cairan

    sampai kurang dari 1,- liter per hari umumnya memadai. 9erapi diuretik, untuk mengurangi

    retensi natrium oleh ginjal, umumnya diperlukan. 6al ini dicapai melalui memblokir e%ek dari

    garam$peraturan aldosteron, hormon. /iuretik loop ber%ungsi pada pars asendens dari loop o%

    6enle. Emumnya, kombinasi dari spironolakton atau diuretik hemat kalium bersama dengan

    diuretik loop diperlukan untuk diuresis lengkap. Pasien harus dimonitor untuk e%ek samping,

    yang meliputi hiponatremia, hiperkalemia, hipokalemia, dehidrasi, hipotensi, dan a"otemia. -

    Figure .&echanism o%ascitesinportalhypertension# SKstomach# CKcolon# AKintestine.

    esar volume paracentesis masih mungkin diperlukan pada pasien dengan sulit$untuk$kontrol

    asites, atau pada pasien yang tidak mentoleransi terapi diuretik. Parasentesis abdomen dapat

    digunakan untuk terapi menghilangkan ascites dan berguna dalam mengurangi kesulitan

    pernapasan, oliguria akut atau nyeri. Paracentesis dilakukan di samping tempat tidur. Setelah

    sterilisasi dinding perut, bius lokal diberikan. Sebuah dibutuhkan steril dimasukkan oleh

    dokter ke perut dan cairan asites disedot (>ambar 1). An%us albumin intravena setelah

    bervolume besar (lebih dari - liter) paracentesis lebih disukai. -

    17

    http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=35010C57-1EA4-4111-8360-717900E1B2CAhttp://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=35010C57-1EA4-4111-8360-717900E1B2CAhttp://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=AB0418EE-09AA-4DF5-8A5D-AB4E29EAC3B8http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=AB0418EE-09AA-4DF5-8A5D-AB4E29EAC3B8http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=F06A8BF9-A12E-4BEA-AD8A-3795FB7238A1http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=A880DD4C-5D1A-41FD-847E-1A1214D219F8http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=35010C57-1EA4-4111-8360-717900E1B2CAhttp://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=AB0418EE-09AA-4DF5-8A5D-AB4E29EAC3B8http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=F06A8BF9-A12E-4BEA-AD8A-3795FB7238A1http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=A880DD4C-5D1A-41FD-847E-1A1214D219F8
  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    18/27

    Figure 1.!scitic %luid being drained %romabdomento bottle.

    6'ri#e#

    Varises terlihat pada endoskopi, di saluran cerna bagian atas atau studi pencitraan lainnya,

    yang terjadi di kerongkongan atau perut sebagai akibat dari hipertensi portal (G'&)'r 11-.

    Sirosis menyebabkan luka parut hati yang berat dan menghambat sirkulasi normal darah.

    Varises berkembang ketika darah portal dialihkan ke sirkulasi sistemik melalui pembuluh

    darah kolateral, karena peningkatan resistensi terhadap aliran darah ke atau melalui hati.

    6ambatan dapat terjadi di pembuluh darah hepatik, sinusoid, atau vena portal. 9ekanan di

    dalam pembuluh yang tidak teratur menjadi besar dan memiliki potensi untuk pecah. -

    Figure 11.!$C, Bsophageal andgastricvarices+ith corresponding endoscopic

    Perdarahan akut dari varises atau situs nonvariceal pada pasien dengan hipertensi portal

    membutuhkan langkah$langkah cepat dan tepat untuk mengontrol perdarahan dan mencegah

    episode berulang. 9erapi ditujukan pada pencegahan episode perdarahan varises berulang

    dengan menurunkan tekanan portal dan menghilangkan varises. -

    18

    http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=D82E3EB4-CA9C-494E-BAA5-A419A4146909http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=D82E3EB4-CA9C-494E-BAA5-A419A4146909http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=D82E3EB4-CA9C-494E-BAA5-A419A4146909http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=DFC2B568-7D84-4D77-A0E2-43FEFEBAC7C8http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=DFC2B568-7D84-4D77-A0E2-43FEFEBAC7C8http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=9681FCFB-756D-4708-9A25-710523D88076http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=9681FCFB-756D-4708-9A25-710523D88076http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=D82E3EB4-CA9C-494E-BAA5-A419A4146909http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=DFC2B568-7D84-4D77-A0E2-43FEFEBAC7C8http://www.hopkins-gi.org/HTD/HTD_Term.aspx?CurrentUDV=31&TD_ID=9681FCFB-756D-4708-9A25-710523D88076
  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    19/27

    Ter'i E*%#0%i

    Bndoskopi memainkan peran penting dalam diagnosis dan pengobatan perdarahan

    gastrointestinal (>ambar 1).Pilihan pengobatan termasuk skleroterapi, !

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    20/27

    persimpangan gastroesophageal dan melingkar ke semua kolom. !da variasi dalam jenis dan

    volume agen yang digunakan, serta tempat suntikan. Perbandingan studi berbagai teknik dan

    solusi belum menunjukkan keuntungan yang signi%ikan dari setiap metode satu. /alam

    pengaturan perdarahan varises akut, sclerotherapy harus disediakan untuk pasien yang ligasi

    band teknis tidak layak. Setelah sesi skleroterapi a+al, sesi berikutnya dijad+alkan dengan

    maksud untuk benar$benar melenyapkan varises. B%ek samping yang umum termasuk

    takikardia, nyeri dada, demam, dan ulserasi di tempat suntikan. -

    Figure 14.Sclerotherapy%or esophageal varices.

    B'/%* $'&%*'e

    9amponade balon berguna untuk mengontrol perdarahan varises melalui kompresi.

    Penggunaan salah satu dari tiga balon tersedia secara komersial untuk perdarahan varises

    eso%agus atau tamponade lambung dapat digunakan ketika manajemen medis belum berhasil,

    dan manajemen endoskopi telah gagal atau tidak tersedia. &eski cukup e%ekti% sebagai

    tindakan sementara, ada resiko tinggi komplikasi, terutama aspirasi. 6anya dokter

    berpengalaman harus melakukan penempatan tabung, dan pasien harus hati$hati dan terus

    menerus dipantau. -

    S"u*$i*g Pr%#eur

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    21/27

    untuk penempatan 9APSS termasuk dis%ungsi hati yang berat, gagal ginjal, dan gagal jantung.

    Prosedur itu sendiri membutuhkan tingkat keahlian yang tinggi, dan dilakukan di ba+ah

    bimbingan %luoroscopic menggunakan sedasi intravena. Pertama, akses ke vena hepatik

    diperoleh melalui vena jugularis yang tepat internal. Sebuah jarum dile+atkan melalui

    parenkim hati ke vena portal, diikuti dengan pelebaran saluran (>ambar 1-, ! dan ), dan

    penempatan selanjutnya dari stent logam. Stent ini kemudian melebar untuk mencapai sebuah

    portal vena hepatik dengan gradien kurang dari 1 mm 6g (>ambar 1-C).

    9ingkat keberhasilan lebih dari 54 di tangan berpengalaman. Etilitas jangka panjang dari

    stent dibatasi oleh tingkat oklusi tinggi dari trombosis atau stenosis. B%ek samping utama

    adalah ense%alopati hepatik yang memburuk, yang dapat parah pada minoritas pasien. Para

    patensi dari stent dapat diperiksa dengan ES> /oppler. Stenosed stent umumnya dapat

    direvisi. -

    G'&)'r 15. Antrahepatik shunt Portal transjugular sistemik# !, , shunt penempatan dan in%lasi balon# !L L, =$

    ray menunjukkan balon dan stent di tempat# C, mental yang dapat diupgrade stent, CL, =$ray menunjukkan stent

    logam diperluas di tempat.

    Be'" #"u*$#

    9ujuan dari bedah shunting pada hipertensi portal adalah tiga 1) untuk mengurangi tekanan

    vena portal, ) untuk menjaga hati dan aliran darah portal, dan :) untuk mencoba mengurangi

    atau tidak menyulitkan ense%alopati hepatik (>ambar 17). Saat ini, tidak ada prosedur yang

    dapat diandalkan dan konsisten memenuhi semua kriteria ini.

    &ortalitas operasi dalam prosedur shunting adalah sekitar -4 pada pasien yang risiko bedah

    yang baik, dan sekitar -4 pada mereka yang risiko pembedahan miskin. Shunt bedah

    21

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    22/27

    seringkali sangat e%ekti% pada pasien dengan penyakit hati ringan tapi memiliki hipertensi

    portal yang parah, seperti dalam kasus oklusi akut vena hepatik (sindrom udd$Chiari). -

    >ambar 17

    Tr'*#/'*$'#i "'$i

    9ransplantasi hati adalah satu$satunya pengobatan yang e%ekti% untuk stadium akhir penyakit

    hati. Pilihan ini mena+arkan kelangsungan hidup pasien yang sangat baik dan rehabilitasi.

    9antangan transplantasi hati termasuk kelangkaan donor mayat manusia, penolakan, dan

    sumber daya keuangan yang terbatas dari kebanyakan pasien. 9ransplantasi hati adalah

    operasi yang panjang dan kompleks yang melibatkan penghapusan dan penggantian terbesar

    organ padat tubuh. 6al ini membutuhkan keahlian bedah dalam rekonstruksi empedu dan

    pembuluh darah.

    Perdarahan varises saja bukan merupakan indikasi untuk transplantasi, perdarahan re%raktori

    dapat meningkatkan status pasien menunggu transplantasi (>ambar 15, ! dan ). -

    >ambar 15

    22

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    23/27

    PROGNOSIS 4

    6ipertensi portal akibat kelainan intrahepatik mempunyai prognosis yang buruk. 6ipertensi

    portal umumnya bersi%at progresi% sejalan dengan memburuknya %ungsi hati. Esaha yang

    dilakukan ditujukan pada penanganan perdarahan akut dan pencegahan perdarahan berulang.

    Sedangkan pada penderita dengan sumbatan vena porta (ekstrahepatal), episode perdarahan

    jarang dan lebih ringan. Sebagian besar penderita dapat diterapi secara konservati%. ?

    23

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    24/27

    DAFTAR PUSTAA

    1. So%+anhadi, io, &pu kanoko, !rnold Simanjuntak. uku !jar Almu Penyakit 6ati

    Bdisi Pertama. ayabadi 3.

    . &oore, 0eith *. !gur, !nne &. . !natomi 0linis /asar Cetakan 1. 6ipokrates

    .

    :. Price, Sylvia !. Filson, *orraine &. Pato%isiologi Volume 1. B>C 7.

    ?. /avid, C. Fol%% &/. Cirrhosis. http22+++.emedicine.com2med2topic:1:.htm.

    3

    -. 6opskin, ohn. &edicine >astroenterology and 6epatology.http22+++.hopkins$

    gi.org. 5

    7. http://medicastore.com/penyakit/96/Askariasis_infeksi_cacin_e!an_"s

    "s.htm! 2.http://$etator.com/infeksi%cacin%pita%ata"%taeniasis/

    24

    http://www.emedicine.com/med/topic3183.htm.%202007http://www.emedicine.com/med/topic3183.htm.%202007http://www.hopkins-gi.org/http://www.hopkins-gi.org/http://www.hopkins-gi.org/http://medicastore.com/penyakit/96/Askariasis_infeksi_cacing_gelang_usus.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/96/Askariasis_infeksi_cacing_gelang_usus.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/96/Askariasis_infeksi_cacing_gelang_usus.htmlhttp://vetgator.com/infeksi-cacing-pita-atau-taeniasis/http://www.emedicine.com/med/topic3183.htm.%202007http://www.emedicine.com/med/topic3183.htm.%202007http://www.hopkins-gi.org/http://www.hopkins-gi.org/http://medicastore.com/penyakit/96/Askariasis_infeksi_cacing_gelang_usus.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/96/Askariasis_infeksi_cacing_gelang_usus.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/96/Askariasis_infeksi_cacing_gelang_usus.htmlhttp://vetgator.com/infeksi-cacing-pita-atau-taeniasis/http://vetgator.com/infeksi-cacing-pita-atau-taeniasis/
  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    25/27

    REFERAT

    HIPERTENSI PORTAL

    Pe&)i&)i*g8

    Pr%9.r.:.B%'# S'r'gi", DTMH., S.PD., GEH

    Di#u#u* %/e"8

    ELYSABETH NO6ITARINA HTG

    ;2

    EPANITERAAN LINI ILMU PENYAIT DALAM

    PERIODE APRIL 212 < MEI 213

    FAULTAS EDOTERAN

    UNI6ERSITAS RISTEN INDONESIA

    :AARTA

    25

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    26/27

    DAFTAR ISI

    Pendahuluan......................................................

    ..............1-2

    Defnisi............................................................................5

    Epidemologi.......................................................

    ..............4

    Penyea ..........................................................

    ..............4-!

    S"ios#omiasis......................................................

    ..............$

    Pa#ofsiologi.......................................................

    ..............1%

    &ama'an(linis

    Diagnosis...........................................................

    ..............11-15

    Pena#ala(sanaan................................................

    ...............1)

    P'ognosis...........................................................

    ...............2*

    26

  • 5/20/2018 12. Hipertensi Portal

    27/27

    Da+#a'

    pus#a(a..............................................................

    ...24

    27