12. BAB I. KJ. ASLINYA.

10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pengetahuan dan tekhnologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, manusia dengan segala persoalan dan aktivitas kegiatannya secara dinamis dituntut untuk mampu beradaptasi dan memecahkan segala persoalan yang sudah dihadapi saat ini. Tentunya dalam memecahkan segala persoalan dan tantangan global dibutuhkan kecerdasan, kreativitas, dan kearifan agar dapat menyelesaikan masalah agar tidak menimbulkan masalah yang lebih sulit. Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Terutama terhadap pembangunan sector pendidikan menjadi semakin luas seiring dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, untuk menciptakan manusia yang berkualitas tentu tidak terlepas dari dunia pendidikan. Karena pendidikan merupakan salah satu wadah untuk melahirkan generasi yang 1

description

adsasfasfgfdsgfdszg

Transcript of 12. BAB I. KJ. ASLINYA.

Page 1: 12. BAB I. KJ. ASLINYA.

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini pengetahuan dan tekhnologi mengalami perkembangan yang sangat

pesat, manusia dengan segala persoalan dan aktivitas kegiatannya secara dinamis

dituntut untuk mampu beradaptasi dan memecahkan segala persoalan yang sudah

dihadapi saat ini. Tentunya dalam memecahkan segala persoalan dan tantangan global

dibutuhkan kecerdasan, kreativitas, dan kearifan agar dapat menyelesaikan masalah agar

tidak menimbulkan masalah yang lebih sulit.

Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia (SDM). Terutama terhadap pembangunan sector pendidikan menjadi semakin

luas seiring dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, untuk

menciptakan manusia yang berkualitas tentu tidak terlepas dari dunia pendidikan.

Karena pendidikan merupakan salah satu wadah untuk melahirkan generasi yang

berkualitas dan mandiri, sehingga pendidikan juga dituntut memiliki kualitas yang baik.

Dalam pernyataan di atas tentu relevan dengan pengertian pendidikan seperti yang di ungkapkan Langeveld bahwa pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yag diberikan kepada anak tertuju pada pendewasaan anak itu atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan

1

Page 2: 12. BAB I. KJ. ASLINYA.

2

oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, putaran hidup sehari-hari, dan sebagainya). Dan ditunjukkan kepada orang yang belum dewasa.1

Upaya meningkatkan mutu pendidikan haruslah dilakukan dengan

menggerakkan seluruh komponen yang menjadi subsistem dalam suatu sistem mutu

pendidikan subsistem yang utama dan utama peningkatan mutu pendidikan ,adalah

faktor guru ,di tangan gurulah hasil pembelajaran yang merupakan salah satu indikator

mutu pendidikan lebih bernilai sebagai pemberdayaan kemampuan (ability) dan

kesanggupan (capability) peserta didik. Tanpa guru yang dapat dijadikan andalan nya

mustahil suatu system pendidikan dapan mencapai hasil sebagai mana diharapkan, maka

pra syarat utama yang harus di penuhi bagi berlangsungnya proses belajar mengajar

yang mennjamin optimalisasi hasil pembelajaran ialah tesedianya guru dengan

kualifikasi dan kompetensi yang mampu memenuhi tuntunan tugasnya mutu pendidikan

pada hakikatnya adalah bagaiumana proses belajar mengajar yang dilakukan guru di

kelas berlangsung dengan baik dan bermutu ,Jadi,mutu pendidikan di lakukan di dalam

kelas melaluai PBM.

Pendidikan yang pada intinya terlaksana melalui lembaga pendidikan formal

tentu saja tidak bisa dipisahkan dari pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. Ini

artinya bahwa peningkatan kualitas pendidikan mestinya dilakukan dengan menciptakan

proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.

Untuk mencapai hsil pembelajaran yang optimal dibutuhkan guru yang kreatif

dan inovatif yang selalu mempunyai keinginan terus-menerus untuk memperbaiki dan

meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas,karena dengan peningkatan mutu

1

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999, h. 2.

Page 3: 12. BAB I. KJ. ASLINYA.

3

proses belajar mengajar di kelas, maka mutun pendidikan dapat ditingkatkan ,oleh karna

itu itu mutu upaya untuk mememperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar

mengajar dikelas harus selalu dilakukan, salah satu upaya trersebut adalah dengan

melaksanakan penelituian tindakan kelas (PTK) degan PTK kekuranganatau kelemahan

yang terjadi dalam proses belajar mengajar dapat terdentifikasi dan terdeteksi ,untuk

selanjutntya di cari solusi yang tepat.

Guru dalam proses pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting.

Bagaimanapun hebatnya kemajuan tekhnologi, peran guru akan tetap diperlukan.

Tekhnologi yang konon dapat memudahkan manusia mencari dan mendapatkan,

informasi dan pengetahuan, tidak mungkin dapat mengganti peran guru.

Guru berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam

kegiatan proses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran dimulai sering guru

bertanya; bagaimana caranya agar ia mudah menyajikan bahan pelajaran? Pertanyaan itu

memang sekilas ada benarnya. Melalui usaha yang sungguh-sungguh guru ingin agar ia

mudah menyajikan bahan pelajaran dengan baik. Namun demikian, pertanyaan tersebut

menunjukkan bahan proses pembelajaran beroreantasi pada guru. Oleh sebab itu, akan

lebih bagus manakala pertanyaan tersebut diarahkan pada siswa, misalnya apa yang

harus dilakukan agar siswa mudah mempelajari bahan pelajaran sehingga tujuan belajar

tercapai secara optimal. Pertanyaan tersebut mengandung makna kalau tujuan mengajar

adalah mempermudah siswa untuk belajar.

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas tentu sebagai pengajar yang

professional harus menggunakan strategi atau metode-metode pada saat aktivitas belajar

Page 4: 12. BAB I. KJ. ASLINYA.

4

mengajar agar memudahkan siswa dalam penyerapan ilmu pengetahuan agar materi

pelajaran yang dipelajari dapat cepat dan mudah dipahami oleh siswa.

Strategi pembelajaran merupakan rencaa tindakan (rangkaian tindakan) termasuk

penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam

pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan

rencana kerja belum sampai pada tindakan.

Selanjutnya bagaimana upaya mengimplementasikan rencana yang sudah

disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal,

inilah yang dinamakan metode. Ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan

strategi yang telah ditetapkan.

Kondisi lingkungan SLTP Negeri 2 Tongauna pada umumnya terletak di daerah

perkampungan sehingga berbagai aktifitas sekolah mulai dari tenaga pendidik dan

administrasi sekolah masih belum memadai, terutama pada guru yang berperan sebagai

penggerak siswa masih melakukan proses mengajar yang monoton dalam setiap strategi

pembelajaran, sehingga dari berbagai tema materi pembelajaran tidak disesuaikan

dengan strategi yang digunakannya, dampaknya situasi siswa tidak memiliki hasilyang

baik dikarenakan kondisi dan situasi belajarnya membosankan sehingga tidak

menyentuh dalam pemikiran siswa mengenai materi yang diajarkan.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, bahwa proses

belajar dengan menggunakan strategi dapat membantu peningkatan Hasi Belajar siswa.

Maka pada penelitian ini akan difokuskan tentang penerapan strategi belajar yang tepat

untuk meningkatkan Hasi Belajar siswa. Karena itu penulis akan melakukan penelitian

dengan mengangkat topik “Peningkatan Hasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui

Page 5: 12. BAB I. KJ. ASLINYA.

5

Strategi Questions Students Have Kelas IX.A SLTP Negeri 2 Tongauna Kabupaten

Konawe”.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, terdapat beberapa masalah dalam penelitian ini.

Adapun masalah-masalah tersebut:

1. Rendahnya Hasi Belajar siswa.

2. Rendahnya hasil belajar siswa yang mengindikasikan Hasi Belajar yang rendah.

3. Metode yang diterapkan terkadang tidak sesuai dengan materi yang diajarkan.

C. Rumusan Masalah.

Berdasarkan identifikasi yang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis dapat

merumuskan pokok masalah yaitu: Apakah dengan Penerapan Strategi Questions

Students Have Dapat Meningkatkan Hasi Belajar Siswa Kelas IX.A SLTP Negeri 2

Tongauna Kabupaten Konawe?.

D. Hipotesis Tindakan.

Hipotesis berasal kata Hipo dan Tesis. Hipo artinya bawah dan Tesis artinya

jawaban. Jadi hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian dalam

prosedur ilmiah atau metode ilmiah, hipotesis diajukan setelah merumuskan masalah

dan melakukan penelaahan terhadap teori-teori yang relevan. Hal ini cukup rasional

sebab hipotesis dan jawaban sementara atau dugaan jawaban dari masalah.

Page 6: 12. BAB I. KJ. ASLINYA.

6

Hipotesis adalah dugaan, prediksi atau ramalan suatu objek. Berdasarkan

rumusan masalah sebagaimana telah dijabarkan sebelumnya ditetapkan dugaan

sementara (Hipotesis) penelitian ini yaitu “Penerapan Strategi Questions Students Have

Dapat Meningkatkan Hasi Belajar Pendidikan Agama Islam di Kelas IX.A SLTP Negeri

2 Tongauna Kabupaten Konawe.

E. Defenisi Operasional.

Pada penelitian ini terdapat beberapa istilah, antara lain sebagai berikut:

1. Hasi Belajar adalah segala daya penggerak di dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan diri kegiatan

belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

2. Strategi Questions Students Have merupakan salah satu strategi pembelajaran

aktif yang mencanagkan suatu permasalahan-permasalahan yang kurang

dipahami oleh siswa, sehingga siswa membuat pertanyaan yang di tulis di kertas

untuk di edarkan kemudian diberi tanda contreng dibagian pertanyaan yang

dirasa paling sulit oleh siswa, sehingga yang mendapat contreng terbanyak

pertanyaannya akan di jawab oleh guru atau didiskusikan bersama.

F. Tujuan Dan Kegunaan.

1. Tujuan Penelitian.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

peningkatan Hasi Belajar siswa dengan menggunakan strategi Questions Students Have.

2. Manfaat Penelitian.

Page 7: 12. BAB I. KJ. ASLINYA.

7

a. Bagi siswa, agar dapat meningkatkan cara belajar yang baik, efektif, efisien,

dan mengembangka ide-ide sehingga dapat meningkatkan Hasi Belajar untuk

mencapai prestasi belajar yang lebih baik.

b. Bagi guru, memberikan informasi kepada guru pendidikan agama Islam

untuk lebih menekankan mengembangkan ide atau pertanyaan-pertanyaan

dari siswa dalam proses belajar mengajar.

c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini memberikan sumbangan dalam rangka

perbaikan pembelajaran pendidikan agama Islam.